KAJIAN PRAGMATIK TEKS “MÉNAKJINGGA LÉNA” PADA SENI
PERTUNJUKAN LANGENDRIYA MANDRASWARA MANGKUNEGARAN
DISERTASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Doktor Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik
Pragmatik dan Dipertahankan di Hadapan Sidang Senat TerbukaTerbatas di Bawah Pimpinan
Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr., Sp.KJ. (K)
Pada Hari Kamis Kliwon, 1 Juli 2010
Oleh :
Sutarno Haryono NIM : T 130906007
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
ii
KAJIAN PRAGMATIK TEKS “MÉNAKJINGGA LÉNA” PADA SENI
PERTUNJUKAN LANGENDRIYA MANDRASWARA MANGKUNEGARAN
Oleh :
Sutarno Haryono NIM : T130906007
DISETUJUI OLEH TIM PEMBIMBING
1. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto. NIP. 130324127 …………………………
(Pembimbing Utama)
2. Prof. Dr. T. Slamet Suparno NIP. 130516206 …………………………
(Pembimbing Pendamping I)
Mengetahui Ketua Program Studi
Prof. Dr. H. D. Edi Subroto NIP. 130324027
iii
KAJIAN PRAGMATIK TEKS “MÉNAKJINGGA LÉNA” PADA SENI
PERTUNJUKAN LANGENDRIYA MANDRASWARA MANGKUNEGARAN
DISERTASI
UNTUK MEMPEROLEH GELAR DOKTOR DALAM BIDANG LINGUISTIK MINAT UTAMA: LINGUISTIK PRAGMATIK DIPERTAHANKAN DI HADAPAN
DEWAN PENGUJI PADA SIDANG SENAT TERBUKA TERBATAS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA PADA TANGGAL: 1 JULI 2010
OLEH: SUTARNO HARYONO LAHIR KLATEN 18 AGUSTUS 1955
DEWAN PENGUJI:
1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr. Sp.KJ. (K). ....................................
(Penguji Utama)
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. ....................................
(Sekretaris merangkap Anggota)
3. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto. ....................................
(Promotor merangkap anggota)
4. Prof. Dr. T. Slamet Suparno, S.Kar., M.S. ....................................
(Ko-Promotor merangkap anggota)
5. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana. ....................................
(Anggota)
6. Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo. ....................................
(Anggota)
7. Prof. Dr. H. Soetarno, DEA. ....................................
(Anggota)
8. Dr. Sumarlam, M.S. ....................................
(Anggota) Mengetahui
Rektor Universitas Sebelas Maret
Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr. Sp.KJ. (K) NIP. 194611021976091001
iv
DISERTASI
KAJIAN PRAGMATIK TEKS “MÉNAKJINGGA LÉNA” PADA SENI
PERTUNJUKAN LANGENDRIYA MANDRASWARA MANGKUNEGARAN
Oleh :
Sutarno Haryono NIM : T130906007
DISETUJUI OLEH TIM PEMBIMBING
1. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto. (Promotor)
2. Prof. Dr. T. Slamet Suparno (Ko-Promotor)
KAJIAN PRAGMATIK
v
TEKS “MÉNAKJINGGA LÉNA” PADA SENI PERTUNJUKAN LANGENDRIYA MANDRASWARA
MANGKUNEGARAN
DISERTASI
UNTUK MEMPEROLEH GELAR DOKTOR DALAM BIDANG LINGUISTIK MINAT UTAMA: LINGUISTIK PRAGMATIK DIPERTAHANKAN DI HADAPAN
DEWAN PENGUJI PADA SIDANG SENAT TERBUKA TERBATAS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA PADA TANGGAL: 1 JULI 2010
OLEH: SUTARNO HARYONO LAHIR KLATEN 18 AGUSTUS 1955
DEWAN PENGUJI:
1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr., Sp.KJ. (K)
(Penguji Utama)
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D.
(Sekretaris merangkap Anggota)
3. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto.
(Promotor merangkap anggota)
4. Prof. Dr. T. Slamet Suparno, S.Kar., M.S.
(Kopromotor merangkap anggota)
5. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana.
(Anggota)
6. Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo.
(Anggota)
7. Prof. Dr. H. Soetarno, DEA.
(Anggota)
8. Dr. Sumarlam, M.S.
(Anggota) Mengetahui
Rektor Universitas Sebelas Maret
Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr., Sp.KJ. (K) NIP. 194611021976091001
vi
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Sutarno Haryono
Nim : T 130906007
Program : Pascasarjana (S3) UNS
Program Studi : Linguistik
Minat Utama : Pragmatik
Tempat/Tanggal Lahir : Klaten, 18-8-1955
Alamat : Perum. RC. Jalan Ulerkambang 02, RT 05, RW XIV,
Ngringo, Jaten, Karanganyar, Surakarta.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi kami yang berjudul Kajian Pragmatik
Teks “Ménakjingga Léna” Pada Seni Pertunjukan Langendriya Mandraswara
Mangkunegaran adalah asli (bukan jiplakan) dan belum pernah diajukan oleh penulis lain
untuk memperoleh gelar akademik tertentu.
Semua temuan, pendapat atau gagasan orang lain yang dikutip dalam disertasi ini
ditempuh melalui tradisi akademik yang berlaku dan dicantumkan dalam sumber rujukan
dan atau dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian terbukti pernyataan ini tidak benar, kami sanggup menerima
sanksi yang berlaku.
Surakarta, 10 Juni 2010
Yang membuat pernyataan
Sutarno Haryono
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini.
Selesainya penulisan disertasi ini, atas dukungan materiil dan spiritual dari berbagai
pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr. Sp.KJ (K), Rektor UNS yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi S3 pada program doktor di
Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Dr. T. Slamet Suparno, S.Kar., MS, Rektor ISI Surakarta dan sekaligus
sebagai Ko-Promotor, yang telah memberik kesempatan dan motivasi untuk
menyelesaikan disertasi ini.
3. Prof. Drs. Suranto, MSc, Ph.D, selaku Direktur Pascasarjana UNS yang telah
memberi kesempatan dan dukungan.
4. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto, selaku Ketua Program studi Pascasarjana UNS dan
sekaligus sebagai Promotor, dengan kesabaran, kecermatan, dan ketelitiannya
membimbing penulis untuk menyelesaikan disertasi.
5. Prof. Dr. H. Soetarno, DEA, atas dukungan dan nasihat sejak menjabat Ketua
STSI Surakarta, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi S3.
6. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana, yang telah membina dan mengarahkan kepada
penulis untuk menyelesaikan disertasi.
7. Dr. Sumarlam, M.S. yang telah mengarahkan dan memberi motivasi untuk
menyelesaikan disertasi.
viii
8. Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo, Prof. Dr. Kunardi, M.Pd, Prof. Dr. Maryono
Dwiharjo, Prof. Dr. Nurkamto, Dr. Jumanto, dan Prof. Dr. Asim Gunarwan
(almarhum) yang telah memberikan masukan disiplin ilmu pragmatik sebagai
bekal kepada penulis.
9. Prof. Drs. HB. Sutopo, MSc. MSc. Ph.D (almarhum), ketika masih hidup sebagai
Ko-Promotor II, yang selalu meluangkan waktu, dengan ketulusan, kesabaran,
kecermatan, dan motivasinya.
10. Prof. Dr. Waridi (almarhum), pada saat masih hidup sebagai Kopromotor I, telah
memberikan dukungan dan arahan untuk proses penyusunan disertasi.
11. Pemerintah Indonesia yang telah memberi beasiswa untuk studi S-3 di UNS
Surakarta.
12. Dr. Maryono, terima kasih atas perjuangan kita bersama baik suka dan duka
dengan tegar kita berani, kerja sama, dan tak pernah putus asa.
13. Rita Elisabeth dan anak-anakku yang tercinta: Yuvita Christovora Haryza,
Agustinus Leonard Haryton, dan Florensia Syntesa Haryta, kalian selalu memberi
dukungan dan menghadirkan namaku dalam setiap doa, terima kasih.
Yang terakhir, kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya
satu per satu pada tulisan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
dukungannya. Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, mendapatkan
rahmat dan kasih dari Tuhan Yang Maha Kasih. Amin.
Surakarta, 10 Juni 2010
Sutarno Haryono
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Selesainya
penulisan disertasi ini, atas dukungan materiil dan spirituil dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih setulus-
tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Much Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K), Rektor UNS yang telah memberi
kesempatan penulis untuk menyelesaikan studi program doktor di Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. T. Slamet Suparno, S.Kar., M.S, Rektor ISI Surakarta dan sekaligus
sebagai Ko-Promotor, yang telah membimbing, dan motivasi untuk
menyelesaikan disertasi.
3. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi kesempatan penulis
untuk menyelesaikan studi program doktor di UNS.
4. Prof. Dr. H. D. Edi Subroto, selaku Ketua Program Linguistik S3 UNS dan
sebagai Promotor dengan kesabaran, kecermatan, dan ketelitiannya membimbing
penulis untuk menyelesaikan disertasi.
5. Prof. Dr. H. Soetarno, DEA, atas dukungan dan nasihat sejak masih menjabat
Ketua Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta sampai sekarang sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi S-3.
6. Prof. Dr. M. Sri Samiati Tarjana, yang telah membina dan memberi motivasi
untuk menyelesaikan disertasi.
7. Prof. Dr. Soepomo Poedjosudarmo, telah memberi pengarahan dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi.
8. Dr. Sumarlam, M.S. yang telah mengarahkan dan memberi motivasi untuk
menyelesaikan disertasi.
x
9. Prof. Dr. Kunardi Hardjoprawiro, M.Pd; Prof. Dr. Joko Nurkamnto; Prof. Dr.
Maryono Dwiraharjo, S.U; Dr. Sumarlam., M.S, yang telah memberikan disiplin
Linguistik untuk bekal penulis menyelesaikan disertasi.
10. Prof. Drs. HB. Sutopo, MSc., MSc., Ph.D. (almarhum) ketika masih hidup
sebagai Ko-Promotor II, yang selalu meluangkan waktu, dengan ketulusan,
kesabaran, kecermatan, dan motivasinya.
11. Prof. Dr. Waridi, S.Kar., M.Hum. (almarhum) pada saat masih hidup sebagai ko-
Promotor I, telah memberikan dukungan dan arahan untuk berproses penyusunan
disertasi.
12. Dr. Maryono terima kasih atas perjuangan kita bersama baik suka dan duka
dengan tegar kita berani, kerja sama dan tak pernah putus asa.
13. Pemerintah Indonesia yang telah memberi beasiswa untuk studi S-3 di UNS
Surakarta.
14. Rita Elisabeth dan anak-anakku yang tercinta: Yuvita Christovora Haryza,
Agustinus Leonard Haryton, dan Florensia Syntesa Haryta, kalian selalu memberi
dukungan dan menghadirkan namaku dalam setiap doa.
Yang terakhir, kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya
satu per satu pada tulisan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas dukunya.
Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, mendapatkan rahmat dan kasih
dari Tuhan Yang Maha Kasih. Amin.
Surakarta, 10 Juni 2010
Peneliti
Sutarno Haryono
xi
ABSTRAK Sutarno Haryono: NIM : T 130906007. 2010. Kajian Pragmatik Teks “Ménakjingga Léna” Pada Seni Pertunjukan Langendriya Mandraswara Mangkunegaran. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tim Pembimbing: Prof. Dr. H. D. Edi Subroto (Promotor) dan Prof. Dr. T. Slamet Suparno (Ko-Promotor).
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman makna tindak tutur terkait dengan konteks. Permasalahan yang diangkat meliputi: jenis-jenis tindak tutur, strategi pengutaraan, prinsip kerja sama, prinsip kesantunan, implikatur, daya pragmatik, konsepsi penciptaan, dan dampak terhadap masyarakat. Mengingat permasalahan yang diungkap sangat kompleks, maka memerlukan berbagai sudut pandang dengan menggunakan ilmu-ilmu linguistik, ilmu komunikasi, ilmu seni pertunjukan (estetika), dan budaya.
Ilmu pragmatik menjadi perhatian utama dan cenderung menempatkan seni pertunjukan di dalam proses komunikatif, tidak hanya dianggap sebagai produk dan pernyataan melainkan juga sebagai produksi makna dan ucapan. Ilmu pragmatik adalah komunikasi makna yang terikat dengan konteks, mengkaji makna penutur meskipun tidak dikatakan atau ditulis, tetapi terjadi komunikasi yang baik antara penutur dan petutur. Tiga fokus perhatian kajian pragmatik yaitu: hubungan antara teks dengan sumbernya, menekankan dinamik pengucapan dan kesengajaan komunikatif; hubungan antara teks dengan teks-teks lain, yang menyangkut masalah konteks dan praktik intertekstual; dan hubungan antara teks dengan penerimanya, yang menyangkut tindak tutur dan interpretasi. Analisis tekstual dipisahkan menjadi dua bagian: ko-tekstual dan kontekstual. Pertama, analisis ko-tekstual terkait dengan keteraturan “internal” pada teks pertunjukan, (heterogenitas ekspresif, keragaman kode, durasinya yang hanya sementara, atau sifatnya tidak dapat diulang-ulang), dan kedua, analisis kontekstual memperhatikan aspek-aspek “eksternal” pada teks pertunjukan, selanjutnya dipisahkan menjadi konteks kultural dan konteks pertunjukan.
Langendriya Mandraswara Mangkunegaran menggunakan komponen verbal dan komponen nonverbal, sebagai media komunikasi antarpenari. Komponen verbal dalam bentuk bahasa Jawa berupa tembang macapat yang sangat terikat oleh konvensi-konvensi yang berlaku. Komponen verbal meliputi: jenis-jenis tindak tutur dan tindak tutur yang dominan, realisasi pengutaraan, prinsip kerja sama, prinsip kesantunan, implikatur, dan daya pragmatik. Implikatur dan daya pragmatik mencoba mengungkap pesan-pesan pendidikan, keadilan (hukum), dan budaya yang terbingkai dalam seni pertunjukan. Komponen nonverbal terdiri dari gerak tari, karawitan tari, rias-busana, properti, dan tata cahaya. Masing-masing medium memiliki kekuatan yang berbeda, namun dalam seni pertunjukan, kekuatan-kekuatan menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengungkapan komponen verbal diperkuat oleh komponen nonverbal, sehingga lebih menarik, estetis, dan ekspresif, serta muncul makna yang baru.
Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal, karena penelitian ini terarah pada satu karakteristik tindak tutur “Ménakjingga Léna” pada seni pertunjukan Langendriya Mandraswara Mangkunegaran. Pendekatan menggunakan kritik holistik dengan
xii
mengkaji tiga faktor utama yaitu faktor genetik, factor objektif, dan faktor afektif. Informasi atau perolehan data yang masih beragam, dikelompokkan menjadi tiga jenis faktor yaitu 1). Faktor genetik (latar belakang), yang berkaitan dengan latar belakang atau konsep dasar penciptaan dan proses pembentukkan jenis-jenis tindak tutur; 2). Faktor objektif (teks dalam seni pertunjukan Langendriya Mandraswara “Ménakjingga Léna” teks verbal dan nonverbal; 3). Faktor afektif (dampak, persepsi masyarakat). Analisis teks dilakukan secara menyeluruh dan saling berkaitan di antara tiga faktor tersebut, dan analisis akhir sebagai suatu simpulan makna pragmatik.
Hasil temuan pada penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah di antaranya adalah: jenis-jenis tindak tutur dan tindak tutur yang dominan yaitu direktif sebanyak 46,84% dari 301 jenis; pengutaraan tindak tutur menggunakan tindak tutur langsung literal lebih dominan; tingkat pematuhan prinsip kerja sama khususnya maxim relevansi lebih banyak; tingkat pematuhan prinsip kesantunan tidak terjadi pelanggaran; implikatur banyak digunakan dengan tujuan agar mitra tutur tidak tersinggung, menyenangkan, dan sebagai bentuk penghormatan; daya pragmatik terdapat pesan-pesan tersirat yaitu pendidikan, agama, hukum, politik, dan budaya; konsepsi penciptaan bertolak dari perilaku kehidupan masyarakat dan nilai-nilai budaya Jawa; dampak sebagai pijakan “ruh” bagi para seniman dalam kekaryaan seni.
Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan kontribusi para peneliti muda sebagai wacana dalam penerapan teoretik maupun praktis. Selain itu, membuka wawasan yang lebih luas terhadap kritikus seni yang dapat dipercaya dan memiliki dasar untuk mempertanggung jawabkan hasilnya. Dengan demikian nilai-nilai budaya masa lampau diharapkan dapat terungkap secara menyeluruh dan dipakai sebagai cerminan kehidupan masa depan bangsa. Key words: Pragmatik, Tindak Tutur, Teks, Konteks, Implikatur, Daya Pragmatik, Genetik, Objektif, dan Afektif.
xiii
ABSTRACT Sutarno Haryono: NIM: 130906007. 2010. A Pragmatic Study of the Text “Ménakjingga Léna” in the Performing Art Langendriya Mandraswara Mangkunegaran. Dissertation. Postgraduate Program Sebelas Maret University Surakarta. Team of Supervisors: Prof. Dr. H. D. Edi Subroto (Head Supervisor), Prof. Dr. T. Slamet Suparno (Co-Supervisor), The aim of this research is to uncover an understanding of the meaning of speech acts in relation to their context. The problems addressed include: types of speech acts, strategies of communication, principles of cooperation, principles of politeness, implicature, pragmatic force, creative conception, and the impact on society. Since the problems to be addressed are highly complex, a number of different angles of approach are needed, some of which are borrowed from the fields of linguistics, communication, performing arts (aesthetics), and culture. Pragmatics is the primary focus and is inclined to position performing arts within the communicative process, regarding it not only as a product and a statement but also as the production of meaning and utterance. Pragmatics is the communication of meaning which is closely related to context, the study of the meaning of the speaker, even when not spoken or written, and the good communication between the speaker and the listener. The three main areas of focus of a pragmatic study are: the relationship between the text and its source, which emphasizes the dynamics of enunciation and communicative intentionality; the relationship between the text and other texts, which concerns issues of context and intertextual practices; and the relationship between the text and its receiver, which involves speech acts and interpretation. The textual analysis is divided into two parts: co-textual and contextual. First, co-textual analysis, which is related to “internal” regularities in the performance text (expressive heterogeneity, multiplicity of codes, ephemeral duration, or non-repeatability), and second, contextual analysis, which pays attention to “external” aspects of the performance text, and can be further divided into the cultural context and performance context. Langendriya Mandraswara Mangkunegaran uses verbal and non-verbal components as the media of communication between dancers. The verbal component uses the Javanese language in the form of tembang macapat, which is strongly bound by prevailing conventions. The verbal component includes: kinds of speech acts and dominant speech acts, realization of utterances, principles of cooperation, principles of politeness, implicature, and pragmatic force. Implicature and pragmatic force attempt to express messages pertaining to education, justice, and culture, which are contained within the performing art. The non-verbal component consists of dance movements, dance accompaniment (karawitan), make-up and costume, properties, and lighting. Each medium has different strengths but within the art performance these strengths combine to create a unified whole. The expression of the verbal component is strengthened by the non-verbal component so that the result is attractive, aesthetical, and expressive, and a new meaning emerges. This research uses a descriptive qualitative research method. The strategy used is a single case study, since the research focuses on a single characteristic, namely the speech acts in Ménakjingga Léna in the Langendriya Mandraswara Mangkunegaran art
xiv
form. A critical holistic approach is used which concentrates on three main factors, namely the genetic factor, objective factor, and affective factor. The various information and data collected were then grouped into three types of factors, namely 1) The genetic factor (background), which was related to the background or basic concept of the creative process and the process of creating different types of speech acts; 2) The objective factor (the text in the Ménakjingga Léna Langendriya Mandraswara performing art form, including the verbal and non-verbal texts); 3) The affective factor (impact, social perception). A comprehensive analysis of the text Ménakjingga Léna in the Langendriya Mandraswara Mangkunegaran art form was carried out in relation to the connection between the three factors mentioned above, with a final analysis providing a conclusion of the pragmatic meaning. The results of the findings in accordance with the formulation of the problems addressed were: the different types of speech acts and the dominant speech acts, that is of the 301 types, 46.84% were directive; speech act utterances used more literal direct speech acts; the level of adherence to the principle of cooperation, in particular the maxim of relevance; there was complete adherence to the principle of politeness; implicature was used on numerous occasions, largely so as not to cause offence to the listener, to make the speech act more pleasant, and as a form of respect; the pragmatic force contained hidden messages pertaining to education, religion, law, politics, and culture; the creative conception was founded on the social behaviour and cultural values of the Javanese community; the impact was as a spiritual foothold for artists in their creative endeavours. It is hoped that the results of this research will provide a contribution for young researchers, as a discourse for both theoretical and practical application. In addition, it is hoped that this study will provide new knowledge for art critics who have credibility and the grounds to justify their results. As such, it is hoped that the cultural values of the past will be revealed in their entirety and be used as a reflection for the future life of the nation. Key words: Pragmatics, Speech Acts, Text, Context, Implicature, Pragmatic force, Genetic, Objective, and Affective.
xv
i
ii
iii
iv
v
vii
xi
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxv
1
1
21
22
23
23
24
26
26
31
34
34
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………...............................................................
PEMERTAHANAN DISERTASI …………..........................................................
PENGESAHAN ………………………………......................................................
PERNYATAAN ……………………………………..............................................
KATA PENGANTAR ……………………………................................................
ABSTRAK ………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
CATATAN TENTANG PENULISAN ………………..................................... ….
DAFTAR FOTO ……………………………………………..............................…
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
DAFTAR BAGAN ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ……………………………................................….……
DAFTAR SIMBOL ………………………………………..........................………
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………....……………
A. Latar Belakang Masalah …………………..........................................…………
B. Rumusan Masalah ...……………………………………….……………
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….…………
D. Manfaat Penelitian .……………………..........................………………
1. Manfaat Teoretis …………...............................…………………
2. Manfaat Praktis …………….................................………………
BAB II PENELITIAN YANG RELEVAN, KAJIAN TEORI, DAN KERANGKA PIKIR …………………...........................……………………
A. Penelitian yang Relevan …………...............................…………………
B. Kajian Teori ……………………….............................…………………
1. Pragmatik ………………………..............................……………
a. Teks ……………………...........................………………
xvi
36
38
38
39
41
42
42
44
44
51
53
56
63
71
74
77
78
86
88
89
90
94
96
97
98
99
102
105
108
b. Konteks dalam Pragmatik .............................……………
c. Tindak Tutur dan Jenis-jenisnya ……………................
c.1. Tindak Tutur Asertif ……………….....................
c.2. Tindak Tutur Performatif ………….....................
c.3. Tindak Tutur Verdiktif ………………................
c.4. Tindak Tutur Ekspresif ……………….................
c.5. Tindak Tutur Direktif ………………...................
c.6. Tindak Tutur Komisif …………………………...
c.7. Tindak Tutur Fatik ………………………………
d. Pengutaraan Tindak Tutur ………………………………
e. Prinsip Kerja Sama ……………………………………...
f. Prinsip Kesantunan ………….…………………………..
g. Implikatur ……………………….………………………
h. Daya Pragmatik ………………….……………………...
i. Praanggapan ……………………………………………..
j. Entailmen …………………….………………………….
2. Pragmatik Kaitannya dengan Ekspresi Estetika
dalam Seni Pertunjukan .………………………………………...
a. Seniman Pencipta ……………………………………….
b. Karya Tari ………………………………………………
b.1. Gerak Tari …………………………………….
b.2. Penari ………………………………………….
b.3. Iringan Tari (Karawitan Tari) …………………
b.4. Tata Rias ………………………………………
b.5. Busana ………………………………………...
b,6, Tembang Jawa Macapat ...................................
c. Penghayat ……………………………………………….
3. Komunikasi...............................................................................
4. Budaya Jawa ………………………….…………………………..
C. Kerangka Pikir ………………………………………………………….
xvii
112
112
113
114
115
116
116
117
118
119
119
120
121
123
129
136
147
144
147
152
158
159
160
162
163
165
166
166
167
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………….……
A. Lokasi Penelitian ……………………………………………………….
B. Bentuk dan Strategi Penelitian …………………………………………
C. Sumber Data ……………………………………………………………
1. Faktor Genetik …………………………………………………..
2. Faktor Objektif …………………………....................................
3. Faktor Afektif ………………………………...............................
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………..........................
1. Wawancara ……………………………………………………...
2. Observasi Langsung …………………...………………………..
3. Mencatat Dokumen ……………………………………………..
E. Teknik Cuplikan (Sampling) …………………………….......................
F. Validitas Data ………………………………..…………........................
G. Teknik Analisis ………………………………..…….............................
BAB IV. JENIS-JENIS TINDAK TUTUR TEKS VERBAL “MENAKJINGGA LENA” LANGENDRIYAN MANGKUNEGARAN ………..
A. Tindak Tutur Direktif ………………………………………………….
1. Tuturan Perintah Positif. ………………………………………
2. Tuturan Perintah Negatif ………………………………………..
3. Tuturan Permintaan ……………………………………………..
4. Tuturan Saran atau Usulan ……………………………………...
5. Tuturan Ajakan ………………………………………………….
B. Tindak Tutur Asertif ……………………………………………………
1. Tuturan Menyatakan ……………………………………………
2. Tuturan Melaporkan …………………………………………….
3. Tuturan Memprediksi …………………………………………...
4. Tuturan Mengingatkan ………………………………………….
5. Tuturan Mengeluh ………………………………………………
C. Tindak Tutur Komisif ………………………………………………….
1. Tuturan Bersumpah ……………………………………………..
xviii
168
170
171
172
173
174
175
176
177
178
180
180
182 184
185
185
199
203
209
213
227
260
286
286
287
288
296
296
2. Tuturan Setuju …………………………………………………..
D. Tindak Tutur Performatif ………………………………………………
1.Tuturan pemberkatan ……………………………………………
2. Tuturan Pasrah …………………………………………………
E. Tindak Tutur Verdiktif …………………………………………………
1. Tuturan Mengancam ……………………………. ……………..
2. Tuturan Menuduh ……………………………………………….
3. Tuturan Menyalahkan …………………………………………..
F. Tindak Tutur Ekspresif …………………………………………………
1. Tuturan Memuji ………………………………………………..
2. Tuturan Minta Maaf ……………………………………………
G. Tindak Tutur Fatik ……………………………………………………..
1. Tuturan Fatik Ménakjingga dengan Damarwulan …....................
BAB V REALISASI PENGUTARAAN TINDAK TUTUR, PRINSIP KERJA SAMA, DAN PRINSIP KESANTUNAN …….......................
A. Pengutaraan Tindak Tutur ………………...…………………………...
1. Tindak Tutur Langsung Literal ………………………………..
2. Tindak Tutur Tidak Langsung Literal …..……..........................
3. Tindak Tutur Langsung Tidak Literal…...………......................
4. Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal..….........................
B. Prinsip Kerja Sama …………………………………………………….
C. Prinsip Kesantunan ……………………………………………………
D. Implikatur dan Daya Pragmatik ……………………………………….
BAB VI TEKS NONVERBAL DAN INTEGRASI KOMPONEN VERBAL DAN KOMPONEN NONVERBAL ……………………....................................
A. Teks Nonverbal …..……………….........................................................
1. Gerak Tari……………………………….....................................
a. Bentuk Gerak Tari ….………..........................................
b. Desain Ruang ………...…………....................................
b.1. Simetri dan Asimetri …..……...........................
xix
299
299
301
303
304
305
309
312
313
314
317
318
322
324
328
330
338
344
381
381
381
386
388
389
389
394
395
396
b.2. Garis ………...……………...............................
b.3. Pola Lantai ……..…………..............................
b.4. Tiga Dimensi …………….................................
2. Desain Waktu ……………………………...................................
3. Desain Dinamika ……………......................................................
4. Karawitan Tari ………..……………………...............................
5. Rias dan Busana ……..………………….....................................
6. Properti ………………………………….....................................
7. Cahaya ……………………………..............................................
8. Penari ……………………………………………………………
B. Integrasi Komponen Verbal dan Komponen Nonverbal dalam
Seni Pertunjukan Langendriyan Mangkunegaran .........................
1. Tindak Tutur Direktif ……………………………………….....
2. Tindak Tutur Asertif …………………..……………………….
3. Tindak Tutur Komisif ………..………………………………..
4. Tindak Tutur Performatif ………………………………………
5. Tindak Tutur Verdiktif ………………………………………...
6. Tindak Tutur Ekspresif .………… …………….........................
7. Tindak Tutur Fatik ……………………….…………………...
8. Integrasi Antarunsur Teks “Ménakjingga Léna”……………….
BAB VII FAKTOR GENETIK DAN FAKTOR AFEKTIF ...….…....................
A. Faktor Genetik …. ……………………………......................................
1. Latar Belakang …………………..…………………...................
2. Tandhakusuma sebagai Seorang Penari …...……………………
3. Tandhakusuma seorang Penyusun Karawitan Tari ……..............
4. Konsepsi Penyusunan Langendriyan Mangkunegaran ................
a. Pemilihan Jenis Cerita ……………..................................
b. Pemilihan Karakter Tokoh ……………...........................
c. Pemilihan Karakter Tembang Macapat ……....................
d. Pemilihan Kata ……………………….…........................
xx
397
397
399
401
404
407
407
410
411 416
418
421
421
421
422
422
423
423
424
424
425
426
426
438
441
450
453
e. Penyusunan Kata Sebagai Ungkapan Tindak Tutur .........
f. Ungkapan Semu (Implikatur) ………………...................
g. Daya Pragmatik ………………………...........................
h. Tuturan Langsung dan Tidak Langsung …......................
i. Proses Pembentukan Langendriyan ………......................
B. Faktor Afektif / Tanggapan Masyarakat ……..………...........................
1. Respon Psikologis dari Penonton …………………….................
2. Respom Masyarakat ……………………………….....................
a. Langendriyan Mangkunegaran sebagai Inspirasi ….........
b. Langendriyan Mangkunegaran sebagai Materi
Pendidikan Formal ……………………………………...
c. Langendriyan Mangkunegaran sebagai Materi Penyebar-
luasan kepada Masyarakat Jawa Tengah …..…...............
BAB VIII. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….
A. Temuan Penelitian ………………………………………………………
1. Jenis-Jenis Tindak Tutur …………………………………………
2. Pengutaraan Tindak Tutur ……………………………………….
3. Prinsip Kerja Sama ……………………………………………...
4. Prinsip Kesantunan ……………………………………………...
5. Implikatur .………………………………………………………
6. Daya Pragmatik …………………………………………………
7. Faktor Genetik ………………………………………………….
8. Faktor Afektif …………………………………………………..
B. Pembahasan ……………………………………………………………
1. Pragmatidalam Budaya Jawa ………………………………….
2. Pragmatik dalam Seni Pertunjukan Langendriyan
Mangkunegaran ………………………………………………..
a. Tindak Tutur yang Dominan ……………………….
b. Pengutaraan Tindak Tutur yang Dominan …………
c. Tingkat Pematuhan Prinsip Kerja Sama ….................
xxi
462
465
469
478
481
481
483
492
509
509
510
512
512
516
516
519
523
532
536
537
540
562
578
621
627
672
693
694
d. Tingkat Pematuhan Prinsip Kesantunan .. …..............
e. Implikatur ………………………………………..…..
f. Daya Pragmatik ……………………………………...
g. Dalang dalam Seni Pertunjukan Menakjingga Lena ....
g.1. Mendukung atau Menebalkan Suasana .......
g.2. Mengganggu Sajian .....................................
h. Komponen Nonverbal ……………………………..
i. Integrasi Komponen Verbal dan Nonverbal ………
j. Kekuatan dan Kelemahan …………………………
j.1. Kekuatan ………………………………….
j.2. Kelemahan ………………………………..
BAB IX. PENUTUP ……………………………………………...........................
A. Simpulan Penelitian ...............................................................................
B. Temuan Penelitian .................................................................................
C. Implikasi .................................................................................................
D. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …………………………...…………………………………
GLOSASI ……………………………………………….............................………
DAFTAR NARA SUMBER ....................................................................................
LAMPIRAN
Lampiran I Surat dari Cucu Godlieb Kiliaan ……………………………………….
Lampiran II: Teks Tembang Macapat (dialog) Ménakjingga Léna …………………
Lampiran III: Gerak Tari.………………………………………………………….
Lampiran IV: Karawitan Tari Langendriyan Ménakjingga Léna …………………..
Lampiran V: Pocapan Dhalang. ……………………………………………………
Lampiran VI: Dialog Komponen Verbal dan Pemarkah ….………………………..
Lampiran VII. Dialog, Tindak Tutur dan Aplikasi …………………………………
Lampiran VIII Rincian Jenis-jenis Tindak Tutur …………………………………..
Lampiran IX Teks “Menakjingga Lena” Menggunakan Ejaan Lama ……………...
xxii
Catatan Tentang Penulisan Data
Teks “Ménakjingga Léna” baik lisan atau tertulis menggunakan Bahasa Jawa (BJ) baru. Teks tertulis dituliskan dengan memakai BJ dengan tulisan huruf Latin dengan ejaan lama. Pada disertasi ini, teks BJ dituliskan mengikuti Pedoman Penulisan BJ dengan huruf Latin berdasarkan ejaan yang disempurnakan. Penulisan nama pengarang, nama tokoh dalam teks tertulis untuk selanjutnya ditulis mengikuti ejaan bahasa dengan huruf latin yang disempurnakan (tahun 1972), kecuali:
1. Nama tokoh (orang) yang menyangkut huruf a dan o tetap mengikuti nama yang sesuai dengan aslinya. Apabila nama ditulis dengan menggunakan huruf d (menggunakan titik di bawah huruf d), Misalnya: Tandakoesoema (dalam teks) tidak ditulis Tandakoesoema tetapi ditulis Tandhakoesoema.
2. Nama dan penulis buku atau pejabat pembuat pengumuman yang mencantumkan namanya dengan huruf latin, misalnya Soetomo tidak ditulis Sutama, Siswokartono tidak ditulis Siswakartana.
3. Nama orang, judul buku atau artikel, majalah, dan sebagainya yang ditulis bahasa asing.
4. Penulisan gelar dan sebutan.
xxiii
DAFTAR FOTO
Foto: 1, Damarwulan memperlihatkan pusaka kepada Ménakjingga …… 280
Foto: 2, Ménakjingga menyerahkan diri kepada Damarwulan …………. 282
Foto: 3. Busana Ratu Ayu Kencanawungu ……………………………… 311
Foto: 4, Rias Ratu Ayu Kencanawungu ………………………………… 311
Foto: 5, Busana Ménakjingga ………………………………………….. 312
Foto: 6, Rias Ménakjingga ……………………………………………… 312
Foto: 7, Busana Damarwulan …………………………………………… 313
Foto: 8, Rias Damarwulan ………………………………………………. 313
Foto: 9, Adegan Kraton Majapahit ……………………………………… 322
Foto: 10, Patih Logendèr menerima perintah dari
Ratu Ayu Kencanawungu ………………………………………. 325
Foto: 11, Damarwulan berjanji …………………………………………. 328
Foto: 12, Ménakjingga berhadapan dengan Damarwulan ……………… 334
Foto: 13, Dewi Puyengan menasehati Dewi Wahita …………………… 336
Foto: 14, Damarwulan keseser/kalah menghadapi Ménakjingga ………. 341
Foto: 15, Damarwulan pepasihan dengan Anjasmara ………………….. 344
Foto: 16, Ménakjingga memanggil Dayun ……………………………... 347
Foto: 17, Damarwulan menerima surat dari Larasati …………………… 471
Foto: 18, Ménakjingga marah terhadap Damarwulan …………………... 505
Foto: 19, Damarwulan memenggal kepala Ménakjingga ……………….. 510
xxiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1, Pendapat lima tokoh tentang fungsi tindak tutur 52
Tabel 2, Struktur tembang macapat 135
Tabel 3, Karakter tembang macapat 136
Tabel 4, Jenis tembang macapat pada Langendriya Mandraswara 137
Tabel 5, Integrasi antarunsur-unsur teks “Mj Ln” 349
Tabel 6, Dialog komponen verbal dan pemarkah 630
Tabel 7, Dialog Tindak Tutur dan Aplikasi 675
Tabel 8, Rincian Jenis-Jenis Tindak Tutur 696
xxv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1, Kerangka Pikir Kritik Holistik 101
Bagan 2, Model Analisis Interaktif 126
Bagan 3, Proses Analisis Akhir 128
xxvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1, bentuk A dan bentuk B adalah simetri 297
Gambar 2, bentuk A dan bentuk B asimetri 298
Gambar 3, pola lantai garis lurus dan patah-patah 300
Gambar 4, pola lantai garis lengkung 301
Gambar 5, gais-garis lurus dan melengkung 301
Gambar 6, desain tiga dimensi 302
xxvii
DAFTAR SINGKATAN
A. Diks. = Asertif prediksi
A. Ing. = Asertif mengingatkan
A. Mel. = Asertif melaporkan
A. Meny. = Asertif menyatakan
D. Aj. = Direktif ajakan
D. P. = Direktif permintaan/permohonan
D. Prh. N. = Direktif perintah negatif
D. Prh. P. = Direktid perintah positif
D. Prh. = Direktif perintah
D. Sr. = Direktif saran / usul
Dmw = Damarwulan
Dw Anj = Anjasmara
Dw Py = Dèwi Puyengan
Dw Wh = Dèwi Wahita
E. Muji. = Ekspresi memuji
F. = Fatik
K. Sj. = Komisif setuju
Lg = Logender
LML = Langendriya Ménakjingga Léna
Ly Km = Layang Kumitir
Ly St = Layang Séta
Mj = Ménakjingga
Mj Ln = Ménakjingga Léna
MLLM = Ménakjingga Léna Langendriya Mangkunegaran
MLSPLdMs = Ménakjingga Léna Seni Pertunjukan Langendriya Mandraswara
O1 = Orang pertama
O2 = Orang kedua
P. Memb. = Performatif pemberkatan
PK = Prinsip Kesantunan.
xxviii
PKS = Prinsip Kerja Sama.
Pn = Penutur
Pt = Petutur
Pth = Patih
RAK = Ratu Ayu Kencanawungu
S = Subjek
Sab = Sabdapalon
SP = Seni Pertunjukan
SPL = Seni Pertunjukan Langendriyan
SPLdMs = Seni Pertujukan Langendriya Mandraswara
TT = Tindak Tutur
V. Anc. = Verdiktif mengancam
V. Mnt. = Verdiktif menuntut
V. Nd. = Verdiktif menuduh
xxix
SIMBOL
Pada huruf-huruf yang digunakan dalam bahasa Jawa terdapat simbol yang telah menjadi
konvensi bagi kalangan masyarakat Jawa, misalnya:
1. ́ pada é / É = teknik baca seperti pada kata-kata: meja, medan, karaoke,
melodi, sepak, dan lain-lain.
2. ̀ pada è / È = teknik baca seperti kata-kata pada: proses, tedensi,
prameswari, ekspresi, ekplikatur, eksplisit, ostensif, dan lain-
lain.
3. pada e/E = tidak menggunakan tanda baca, teknik baca seperti pada kata-
kata: Semarang, pedagang, pelayaran, pembukaan, perintah,
dll.