0
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN DAN RISIKO
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN E-BANKING
PADA PT BANK BNI SYARIAH KC YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
DISUSUN OLEH
MUAMAR AZIZI
NIM: 213-12-016
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
i
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN DAN RISIKO
TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN E-BANKING
PADA PT BANK BNI SYARIAH KC YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH
MUAMAR AZIZI
NIM: 213-12-016
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
vi
MOTTO
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang”
“Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon”
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
(Qs. Al Insyirah: 5-8)
VI
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, dan kemudahan dalam
melakukan penulisan skripsi ini.
2. Kedua Orang Tuaku, Bapak Slamet Robani dan Ibu Siti Rofiqoh serta
kakakku Chikmatun Fatmawati dan adekku Muamar Qaddafi tercinta yang
selalu memberikan motivasi dan do’a untukku.
3. Teman-teman angkatan 2012 khususnya yang membantu proses
terselesaikannya skripsi ini.
4. Almamater ku S1 fakultas ekonomi dan bisnis islam yang kubanggakan.
VII
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, dan
Risiko Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E-banking Pada PT Bank
BNI Syariah KC Yogyakarta”.
Penulisan Skripsi ini dapat selesai berkat kerja sama, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
3. Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
S1.
VIII
ix
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga, yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan , sehingga
penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Ibu Aprilina Pitra Ardiati selaku Branch Manager, Ibu Prita Sari Dewi
selaku Adminitration Assistant dan seluruh karyawan PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penelitian di
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
6. Kak Andina Fistammy selaku Cash Office Manager, Kak Primada Selvy
N.H selaku Customer Service, Kak Gusti Aji Damarjati selaku Teller PT
Bank BNI Syariah KK PKU Muhammadiyah Yogyakarta, serta Kak Anis
Hajizah selaku Operational Assistant dan Kak Agus Wijayanto selaku
karyawan PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan mendorong serta memberikan bantuan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku, Bapak Slamet Robani dan Ibuku Siti Rofiqoh serta
kakakku Chikmatun Fatmawati dan adikku Muamar Qaddafi yang tak
henti-hentinya memberikan dorongan, motivasi dan mendo’akan.
8. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
IX
x
Semoga atas bantuan semua tersebut akan mendapatkan limpahan berkah
dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
bertambahnya pengetahuan dan wawasan Penulis.
Harapan penulis semoga Skripsi ini berguna bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Salatiga, 18 Juli 2016
Penulis
Muamar Azizi
X
xi
ABSTRAK
Azizi, Muamar. 2016. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan Risiko
terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Menggunakan E-banking pada
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Anton Bawono, M.Si.
Electronic banking (e-banking) merupakan suatu aktivitas layanan perbankan
dimana layanan ini menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi. Layanan
ini banyak memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Kemudahan yang
diberikan sistem teknologi tidak lepas dari kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.
Selain itu, e-banking juga mempunyai risiko salah satunya risiko yang dilakukan
oleh pelaku cyber.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh persepsi
kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap keputusan menggunakan produk
layanan e-banking. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah PT
Bank BNI Syariah KC Yogyakarta dalam satu semester dengan jumlah 696 nasabah.
Sampel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini sejumlah 127 nasabah.
Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling,
yaitu pengambilan sampel berdasarkan kapasitas dan kapabelitas atau
kompeten/benar-benar paham di bidangnya diantara anggota populasi. Teknik analisis
data dilakukan dengan metode regresi linier berganda dengan uji statistik terlebih
dahulu. Uji statistik terdiri dari uji ttest, Ftest, koefisien determinasi (R2). Pengolahan
data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 20.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda Y =
8,801 + 0,179X1 + 0.353X2 + 0.308X3. Hasil uji ttest menunjukkan bahwa variabel
persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap memutuskan
menggunakan e-banking, variabel kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap memutuskan menggunakan e-banking, dan variabel risiko yang semakin
kecil berpengaruh positif dan signifikan terhadap memutuskan menggunakan e-
banking. Uji Ftest menunjukkan bahwa F hitung 32.998 dengan nilai signifikansi
0.000. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan, kepercayaan, risiko secara
bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menggunakan e-banking. Sedangkan
hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,432 ini berarti kontribusi variasi variabel
independen (persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko) mampu menjelaskan
variasi variabel dependen (e-banking) sebesar 43,2% sedangkan sisanya sebesar
56,8% dijelaskan variasinya oleh variabel di luar model penelitian.
Kata Kunci: Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Risiko, E-banking
XI
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... . xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .... ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................ ............................................ 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 11
XII
xiii
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan .............................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ....................................................................... 15
B. Kerangka Teori ...................................................................... 20
1. Bank Syariah ................................................................. 20
2. Teori Pemasaran ............................................................ 22
3. Perilaku Konsumen ....................................................... 24
4. Perilaku Konsumen Dalam Islam ................................... 27
5. Persepsi Kemudahan ...................................................... 30
6. Kepercayaan ................................................................. 33
7. Risiko ............................................................................. 37
8. Electronic Banking (E-banking) ..................................... 40
C. Kerangka Penelitian ................................................................ 45
D. Hipotesis ............................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 53
B. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian ................................. 53
C. Populasi Dan Sampel .............................................................. 54
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 56
E. Skala Pengukuran .................................................................. 58
XII
xiv
F. Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional ......................... 58
G. Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 62
H. Alat Analisis .......................................................................... 64
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................... 75
1. Identitas Obyek Penelitian .............................................. 75
2. Sejarah PT Bank BNI Syariah ........................................ 75
3. Visi dan Misi PT Bank BNI Syariah .............................. 79
4. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta ..................................................................... 80
B. Gambaran Umum Responden ................................................. 82
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 83
2. Profil Responden Berdasarkan Status Pernikahan ............ 83
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 84
4. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan ..... 85
5. Profil Responden Berdasarkan Layanan E-banking .......... 86
C. Analisa Data .......................................................................... 86
1. Hasil Uji Instrumen ...................................................... 86
a. Uji Reabilitas ........................................................... 87
b. Uji Validitas ........................................................... 88
2. Hasil Uji Kecocokan Model ....................................... 89
XIV
xv
a. Uji ttest .................................................................... 89
b. Uji Ftest .................................................................... 92
c. Uji R2 ....................................................................... 92
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................. 93
a. Uji Multikolinieritas ................................................ 94
b. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 95
c. Uji Normalitas ......................................................... 97
d. Uji Linieritas ........................................................... 98
D. Pengujian Hipotesis ................................................................. 99
E. Pembahasan ............................................................................. 101
1. Pengaruh Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Produk Layanan E-banking ..................... 102
2. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Produk Layanan E-banking....................103
3. Pengaruh Risiko Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Produk Layanan E-banking ..................... 105
4. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan
Risiko Secara Bersama-sama Terhadap Keputusan
Nasabah Menggunakan Produk Layanan E-banking...................... 107
XV
xvi
5. Pengaruh Variabel Persepsi Kemudahan Paling
Dominan Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan E-banking .. 110
BAB V PENUTUP ............................................................................... 111
A. Kesimpulan ............................................................................ 111
B. Saran ...................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 114
LAMPIRAN
XVI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap ....................................................................... 15
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian ............................................... 54
Tabel 3.2 Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden
Terhadap Kuisioner ............................................................. 58
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .................................................... 83
Tabel 4.2 Status Pernikahan ................................................................. 83
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ............................................................. 84
Tabel 4.4 Penghasilan Perbulan ........................................................... 85
Tabel 4.5 Layanan E-banking .............................................................. 86
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Data ................................................... 87
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Data ....................................................... 88
Tabel 4.8 Hasil Uji ttest ......................................................................... 90
Tabel 4.9 Hasil Uji Ftest ........................................................................ 92
Tabel 4.10 Hasil R2 ................................................................................ 93
Tabel 4.11 Hasil R2 (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama... 94
XVI
I
xviii
Tabel 4.12 Perbandingan R2 dan r
2 ........................................................ 95
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroscedasticity (Metode Glejser) .................... 96
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ............................................................ 98
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas .............................................................. 99
XVIII
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................. 46
Gambar 4.1 Logo PT Bank BNI Syariah ................................................. 75
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta 2016 .................................................................. 80
XIX
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Curriculum Vitae
Lampiran II Kuesioner Penelitian
Lampiran III Tabulasi Jawaban Karakteristik Nasabah
Lampiran IV Hasil Analisis Data
XX
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama yang
hidup di perkotaan. Bahkan, di pedesaan sekalipun saat ini kata bank bukan
merupakan kata yang asing dan aneh. Menyebut kata bank setiap orang selalu
mengaitkannya dengan uang sehingga selalu saja ada anggapan bahwa yang
berhubungan dengan bank selalu ada kaitannya dengan uang. Hal ini tidak
salah karena bank memang merupakan lembaga keuangan atau perusahaan
yang bergerak dibidang keuangan. Sebagai lembaga keuangan bank
menyediakan berbagai jasa keuangan. Di negara-negara maju bank bahkan
sudah merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi.
Dalam bahasan manajemen perbankan (Darmawi, 2011: 1), perbankan
sendiri diartikan salah satu badan usaha finansial yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan hidup masyarakat banyak. Lembaga perbankan Indonesia
terdiri atas Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Di zaman sekarang perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan
teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin
kompleks. Hal ini terlihat dari mulai banyaknya perusahaan yang
2
mengoptimalkan usahanya melalui teknologi informasi untuk dapat bertahan
dan menang dalam persaingan di pasar global.
Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk melihat berbagai
kesempatan yang ada mencari strategi untuk menarik konsumen baru dan
mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca
peluang dan ancaman yang ada dan memiliki strategi serta perencanaan yang
baik agar dapat bertahan di tengah persaingan.
Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Sistem informasi dan teknologi telah diterapkan di industri perbankan dan
hasilnya sukses luar biasa. Salah satu hasil dari kemajuan sistem informasi di
bidang perbankan adalah lahirnya e-banking. Pada awalnya e-banking atau
electronic banking hanya digunakan oleh para pebisnis, tetapi akhir-akhir ini
banyak digunakan oleh nasabah bank pada umumnya. Hal tersebut
menunjukkan betapa mudahnya penggunaan e-banking sehingga banyak yang
menggunakan.
Pola transaksi yang masyarakat ketahui adalah sistem pelayanan bank
pada umumnya. Dimana pola transaksinya tidak jauh dengan penulisan data
terlebih dahulu, mengantri, tatap muka langsung atau dengan kata lain
transaksi secara langsung antara nasabah dengan teller bank yang
membutuhkan waktu tidak sedikit. Sehingga layanan e-banking diberikan oleh
bank dengan tujuan memberikan kemudahan kepada para nasabah. Salah satu
alasan munculnya e-banking adalah karena kesibukan serta kebutuhan
3
manusia yang semakin meningkat, di mana diperlukan sesuai yang lebih
praktis dan tidak terlalu membuang waktu lama.
Kebanyakan dari pelanggan, terutama pada nasabah bank menginginkan
suatu pelayanan yang bersifat simple dan praktis. Atau dengan kata lain, para
nasabah dapat bertransaksi tanpa harus mencatat terlebih dahulu serta tanpa
membuang banyak waktu untuk mengantri pada barisan. Pelayanan yang
manual seperti itu dirasa kurang efisien dan praktis. Oleh karena itu,
diciptakan sebuah sistem yang akan membantu pelayanan dengan
menggunakan telepon selular dan internet. Nasabah bank tidak perlu lagi
repot-repot untuk mengantri dan membuat catatan pada saat membutuhkan
pelayanan.
Perpaduan antara teknologi telepon selular dengan teknologi internet
belakangan ini semakin marak dibahas. Telepon selular, saat ini banyak
digunakan untuk mendapatkan informasi serta berbagai layanan yang
dibutuhkan oleh konsumen. Maraknya pengguna teknologi canggih di sektor
perbankan dipastikan akan mengubah pola transaksi. Bank yang tadinya lebih
banyak disibukkan oleh transaksi yang berkaitan dengan uang tunai,
penarikan dan atau penyetoran uang akan menjadi lebih praktis dan cepat
tanpa harus repot-repot untuk antri dan menulis setoran.
Elektronik banking merupakan layanan perbankan yang meliputi Internet
Banking, mobile banking, sms banking dan phone banking. Fasilitas yang
disediakan perusahaan perbankan melalui benda elektronik misal: handphone,
4
computer, dan telephone untuk mengganti kebutuhan bertransaksi yang
biasanya dilakukan oleh ATM. Dengan kata lain, nasabah dapat melakukan
transaksi perbankan melalui handphone ataupun internet seperti transaksi
dimesin ATM. Electronik banking membuka paradikma baru, struktur baru
dan strategi bagi retail bank, dimana bank menghadapi keremapatan dan
tantangan yang baru (Amanullah, 2014: 5).
Menurut Harlan (2014: 16) e-banking dapat didefinisikan sebagai jasa dan
produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran
komunikasi interaktif. E-banking meliputi sistem yang memungkinkan
nasabah bank, baik individu ataupun bisnis untuk mengakses rekening,
melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank
melalui jaringan pribadi atau public, termasuk internet. Nasabah dapat
mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronik seperti computer/PC,
laptop, PDA, ATM atau telephone.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mempengaruhi
perkembangan aktivitas baik ekonomi maupun sosial masyarakat, termasuk
aktivitas dan transaksi keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perkembangan teknologi internet diadopsi oleh industri perbankan untuk
meningkatkan pelayanan, peluang ini juga digunakan oleh bank-bank yang
ada di Indonesia, baik bank syariah ataupun bank konvensional. Hal ini
dikarenakan media internet merupakan suatu inovasi yang cukup memberikan
peluang dan menantang dalam pengembangannya. Perkembangan pelayanan
5
yang dilakukan perbankan berbasis teknologi dalam bentuk electronic banking
saat ini menjadi perhatian utama dan senjata yang revolusioner strategis
operasional bank untuk menyampaikan maupun untuk persaingan antar bank
(Aidi, 2015: 2).
E-banking merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi yang
digunakan dalam domain komersial. E-banking ini mengkombinasikan
teknologi informasi dan aplikasi bisnis secara bersama. Dengan adanya e-
banking, nasabah bisa mendapatkan layanan perbankan 24 jam sehari tanpa
harus mendatangi kantor cabang bank untuk transaksi personal (Muasyaroh,
2014: 3). Dengan fasilitas ini, setiap orang memiliki ponsel dapat dengan
mudah bertansaksi dimana saja dan kapan saja. Hal ini membuat bank
menyediakan fasilitas sms banking, internet banking dan phone banking demi
mendapatkan kepuasan dalam menggunakan berbagai macam produk dan jasa
yang diberikan oleh pihak bank.
Pelayanan yang ditawarkan oleh lembaga perbankan diantaranya
kemudahan dalam melakukan transaksi. Namun juga kemudahan dan efisiensi
yang diberikan oleh layanan e-banking tidak serta merta menjamin
keamanannya. Oleh karena itu, persoalan tentang risiko menjadi hal yang
sangat penting untuk diantisipasi. Banyak juga kejahatan yang terjadi melalui
e-banking. Berikut ini cyber crime di dunia dari tahun ke tahun, seperti dikutip
dari Koran Sindo Kamis (16/4/2015). Pada Maret 2012, seorang hacker Rusia
dijatuhi hukuman dua tahun penjara Amerika Serikat (AS) atas aksinya
6
membobol ratusan rekening bank dengan malware Zeus. Dia berhasil
mengeruk uang sebesar US$3 juta dari beberapa kali peretasan. Pada Mei
2013, sekelompok hacker yang beroperasi di 26 negara menerobos keamanan
data base kartu kredit AS dan mengeruk uang jutaan dolar. Serangan kedua,
mereka berhasil membobol dana Bank Muscat (Oman) senilai US$45 juta.
Pada Februari 2015, carbanak merupakan geng kriminal yang diisi orang-
orang Ukraina, Rusia, China dan beberapa negara lain membobol 100
lembaga keuangan di 30 negara sejak 2013. Dari serangkaian aksi itu, singkat
hacker ini telah mengumpulkan uang hingga US$1 miliar.
Risiko sendiri diartikan suatu keadaan uncertainty yang dipertimbangkan
orang untuk memutuskan atau tidak melakukan transaksi secara online.
Orang-orang benar-benar mempertimbangkan jarak dan suasana impersonal
dalam transaksi online dan infrastruktur global yang banyak mengandung
risiko. Risiko didefinisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk
menderita kerugian dalam menerima hasil diinginkan menurut Pavlou (dalam
Amijaya, 2010: 15). Menurut Sjoberg (dalam Andriyanto, 2014: 50) persepsi
risiko adalah penaksiran subyektif mengenai probabilitas tipe yang
kekhawatiran akan konsekuensi yang ditimbulkan. Persepsi risiko mencakup
evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negative.
Adanya tindak kejahatan seperti ini bisa jadi menimbulkan keraguan atau
ketidak percayaan nasabah terhadap perbankan. Terkait dengan kejahatan
cyber yang terjadi di dunia termasuk Negara Indonesia saat ini adalah tingkat
7
keamanan, yang meliputi rasa aman secara fisik, secara finansial dan rahasia
yang dapat dijamin perusahaan.
Faktor kepercayaan merupakan faktor yang memberi pengaruh terhadap
penerimaan e-banking sehingga bank harus membentuk sikap yang positif
yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap teknologi yang
diterapkan (Tjini dan Baridwan, 2011: 5). Ketika suatu bank mampu
memberikan keamanan bagi nasabahnya maka kepercayaan akan diperoleh
dari nasabah. Kepercayaan terhadap suatu sistem layanan e-banking akan
menentukan keputusan konsumen untuk melakukan sistem ini.
Menurut Sari (2013: 21) persepesi kepercayaan adalah kepekaan individu
terhadap nilai-nilai yang di bagi antar pihak kedua pihak yang sifatnya
menguntungkan bagi kedua pihak, jadi kepercayaan terhadap e-banking
merupakan proses pertukaran nilai-nilai antara bank dengan nasabahnya yang
nilai-nilai ini menguntungkan bagi pihak bank manapun bagi pihak nasabah.
Persepsi kepercayaan menurut Al (2003) dalam Harlan (2014: 26) adalah
individual-individual membentuk kepercayaan-kepercayaan mengenai
teknologi informasi selain dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, dan
institusional dimana mereka berinteraksi. Dengan demikian, kepercayaan
terhadap teknologi informasi merupakan kepercayaan sentral yang dibentuk
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor individual, sosial, dan intitusional.
Sedangkan menurut (Bella, 2014: 7) kepercayaan didefinisikan sebagai
kemauan seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada
8
harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada orang yang
mempercayainya, tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi
dan mengendalikannya. Dengan kata lain, kepercayaan akan mengukur
apakah seseorang mempercayai pihak lain sebagai pihak yang dapat
dipercaya.
Kemudahan penggunaan mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu
maupun tenaga untuk mempelajari system atau teknologi karena individu
yakin bahwa system atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami. Intensitas
penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan system juga dapat
menunjukkan kemudahan penggunaan. System yang lebih sering digunakan
menunjukkan bahwa system tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan
dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya (Cahaya, 2014: 27).
Sedangkan, menurut Widjana dalam Andriyanto (2014: 43) menyatakan
bahwa persepsi kemudahan penggunaan berarti keyakinan individu bahwa
menggunakan sistem teknologi informasi tidak akan merepotkan usaha yang
besar pada saat digunakan (free of effort).
Dalam penelitian ini, produk yang dimaksud adalah e-banking atau biasa
disebut elektronic banking. Adapun promosi yang dimaksud adalah promosi
e-banking dimana PT Bank BNI Syariah biasanya mempromosikan e-banking
langsung kepada nasabah yang akan membuka rekening atau pada saat
bertanya pada customer service mengenai produk maupun layanan yang ada di
PT Bank BNI Syariah. Aktivasi layanan e-banking dapat melalui bantuan
9
customer service bank tersebut. Sehingga semakin baiknya layanan e-banking,
maka nasabah pun akan memutuskan menggunakan fasilitas tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya
teknologi informasi memaksa industri perbankan untuk memformulasi ulang
strategi teknolgi informasi yang mereka terapkan untuk tetap bisa bersaing.
Nasabah sekarang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar layanan
perbankan. Salah satu bank yang memiliki fasilitas e-banking adalah PT Bank
BNI Syariah. PT Bank BNI Syariah adalah bank yang mengkombinasikan
antara idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani dalam operasinya. Slogan dari
PT Bank BNI Syariah adalah memberikan yang terbaik sesuai kaidah.
Selain itu setiap tahunnya mendapatkan banyak penghargaan. Antara lain
dalam Indonesian Corporate Secretary Communication Award 2016 – The
Best Website for Indonesian Syariah Bank Company, Anugerah Perbankan
Indonesia 2015 – Peringkat I Risk Management, BestSyariah 2014 Kategori
Bank Syariah Aset Lebih Dari 10 T dalam Majalah Investor, Delivering
Positive Customer Experience-Excellent Service Experience Award 2013 dan
lain-lainnya.
Sedangkan tarif e-banking berbeda-beda tergantung transaksi yang
dilakukan atau sesuai keperluan nasabah. Sehinga semakin murah tarif yang
ditawarkan, maka nasabah cenderung berminat menggunakan e-banking. Dan
begitu sebaliknya, semakin mahal tarif sebuah produk, maka nasabah
cenderung tidak berminat menggunakan.
10
Sebagai salah satu faktor penentu dalam pemasaran, teknologi memiliki
peranan yang sangat penting dalam meraih pelanggan. Semakin mudah
informasi mengenai suatu produk didapat akan semakin meningkatkan
peluang untuk meraih pelanggan dan semakin meningkatkan kesadaran
masyarakat akan suatu produk.
Bagi nasabah, keputusan untuk menggunakan jasa tentunya didasarkan
pada berbagai pertimbangan. Sebuah premis dasar dalam teori perilaku
nasabah adalah bahwa masyarakat cenderung untuk memilih barang atau jasa
yang memberikan nilai paling tinggi.
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka peneliti mencoba
mencari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menggunakan e-banking. Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian
ini yaitu “PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN
DAN RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN E-BANKING PADA PT BANK BNI SYARIAH KC
YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta?
11
2. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan
produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta?
4. Bagaimana pengaruh secara bersama-sama antara kemudahan,
kepercayaan dan risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan produk
layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada empat yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh kemudahan terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta.
12
d. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara kemudahan,
kepercayaan dan risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan produk
layanan e-banking PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi, yaitu:
a) Dapat memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan/referensi
mengenai masalah seputar e-banking.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pemikiran dalam
meningkatkan strategi pemasaran di masa mendatang.
c) Dapat memberikan kontribusi terhadap literature manajemen
pemasaran.
d) Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam
pengembangan ilmu ekonomi Islam kedepan, khususnya perbankan
syariah.
2. Bagi Perusahaan
a) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengambil
keputusan di bidang perbankan dalam mengelola sistem layanan e-
bangking dalam meningkatkan privacy nasabahnya agar nasabah
semakin yakin dan percaya pada layanan e-bangking terutama pada
nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
13
b) Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak bank yang
berkenaan dengan peningkatan dengan peningkatan kualitas layanan e-
banking.
3. Bagi Penulis
a) Menyelesaikan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana.
b) Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang didapat saat kuliah
dan penerapan dalam praktek nyata.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana
sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN, Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sitematika
pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI, Bab ini terdiri dari landasan teori,
telaah pustaka, kerangka pikir, hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN, Bab ini terdiri dari jenis
penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, devinisi variabel penelitian,
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data.
14
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, Bab ini
berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen
yang dianalisis setelah melakukan penelitian
BAB V PENUTUP, Bab ini memaparkan kesimpulan, dan saran dari
hasil analisis data yang berkaitan dengan penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap keputusan
nasabah menggunakan electronic banking telah diteliti pada berbagai
penelitian terdahulu.
Guna mendukung penelitian dengan penelitian sebelumnya, berikut
akan dibahas beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian penulis yang
berjudul pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Isu: Pengaruh persepsi kemudahan terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking.
Penelitian Terdahulu:
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh persepsi kemudahan
terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking
Pengaruh persepsi
kemudahan terhadap
keputusan nasabah
Andriyanto, 2014 Hasil penelitian ini ditemukan
terdapat pengaruh positif dan
signifikan persepsi kemudahan
16
menggunakan e-
banking.
terhadap minat menggunakan
rekening ponsel pada nasabah
CIMB Niaga Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Cahyo, 2014 Hasil penelitian ini ditemukan
terdapat pengaruh positif
persepsi kemudahan
penggunaan terhadap
penggunaan online banking
pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Amijaya, 2010 Penelitian ini menyatakan
bahwa variabel kemudahan
dalam penggunaan
berpengaruh positif terhadap
minat ulang nasabah
menggunakan internet banking.
Harlan, 2014 Penelitian ini menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan
kemudahan penggunaan
terhadap minat bertransaksi
menggunakan electronic
banking pada UMKM di kota
Yogyakarta.
Istiarni, 2014 Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi
kemudahan penggunaan
berpengaruh tidak langsung
terhadap minat penggunaan
berulang internet banking dan
berpengaruh langsung terhadap
sikap penggunaan internet
banking.
17
Isu: Pengaruh kepercayaan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-
banking
Penelitian Terdahulu:
Terdapat persamaan hasil penelitian pengaruh kepercayaan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking.
Pengaruh
kepercayaan
terhadap keputusan
nasabah
menggunakan e-
banking
Saputro, 2013 Penelitian ini menyatakan
bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan pada
kepercayaan terhadap minat
menggunakan internet banking
pada nasabah Bank Mandiri
Yogyakarta.
Andriyanto, 2014 Penelitian ini menyatakan
bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan
kepercayaan terhadap minat
menggunakan rekening ponsel
pada nasabah CIMB Niaga
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sari, 2013 Penelitian ini ditemukan
tedapat kepercayaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
penggunaan electronic banking
pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Cahyo, 2014 Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa terdapat pengaruh
positif kepercayaan terhadap
penggunaan online banking
pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Susanti, 2015 Hasil penelitian menunjukkan
secara parsial, variabel persepsi
kepercayaan berpengaruh
18
signifikan pada alpha 5%
terhadap minat menggunakan
mobile banking.
Isu: Pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking
Penelitian Terdahulu:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh risiko terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking.
Pengaruh risiko
terhadap keputusan
nasabah
menggunakan e-
banking
Sakti, 2013 Penelitian ini terdapat
pengaruh yang signifikan yaitu
risiko berpengaruh pada minat
nasabah bank dalam
menggunakan ATM.
Pertiwi, 2013 Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel
persepsi risiko mempunyai
pengaruh terhadap kepercayaan
nasabah dalam menggunakan
internet banking. Hal ini
menunjukkan bahwa unsure
risiko seperti kehilangan
financial, kehilangan waktu
dan sebagainya terbukti
mempengaruhi persepsi risiko
terhadap kepercayaan nasabah
dalam menggunakan internet
banking.
Harlan, 2014 Dalam penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat
negatif signifikan risiko
persepsian terhadap minat
bertransaksi menggunakan
electronic banking pada
UMKM di kota Yogyakarta.
Amijaya, 2014 Dalam penelitian ini
menyatakan bahwa variabel
risiko berpengaruh positif
terhadap minat ulang nasabah
19
dalam menggunakan internet
banking pada nasabah Bank
BCA.
Susanti, 2015 Menyatakan bahwa terdapat
persepsi risiko berpengaruh
signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking.
Sumber: Andriyanto (2014), Cahyo (2014), Amijaya (2010), Harlan (2014),
Istiarti (2014), Saputro (2013), Sari (2013), Susanti (2015), Sakti (2013),
Pertiwi ( 2013),
Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh persepsi
kemudahan terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking telah diteliti
pada berbagai penelitian terdahulu. Diantaranya yang dilakukan oleh
Andriyanto (2014), menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan persepsi kemudahan terhadap minat menggunakan rekening ponsel
pada nasabah CIMB Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini
menunjukkan semakin meningkat persepsi kemudahan mengakibatkan minat
menggunakan rekening ponsel juga akan tinggi, begitu pula dengan persepsi
kemudahan yang semakin rendah maka minat menggunakan rekening ponsel
akan menurun.
Perbedaan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini menggabungkan
beberapa variabel yakni kemudahan, kepercayaan, risiko dan e-banking. Serta
terletak pada objek penelitian. Objek yang diambil adalah PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta. Karena BNI Syariah banyak memiliki keunggulan,
yaitu:
20
1. BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM
BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu
belanja (Debit Card) di merchant berlogo MasterChard di seluruh dunia.
2. Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI Konvensional dan BNI
Syariah seluruh Indonesia.
Dan alasan mengambil objek penelitian di BNI Syariah KC
Yogyakarta karena BNI Syariah KC Yogyakarta merupakan satu dari lima
kota di Indonesia yang mengawali operasional PT Bank BNI Syariah.
Tercatat BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta sudah beroperasi sejak
tanggal 29 April 2000. Pada akhir tahun 2015 aset produktif BNI Syariah
Cabang Yogyakarta sudah mencapai 480 miliar dan dapat menghasilkan
keuntungan sebesar 168 miliar. Diperkirakan aset dan keuntungan BNI
Syariah KC Yogyakarta akan bertambah hingga akhir tahun 2016 dengan
bantuan dari kantor cabang dan kantor kas yang tersebar di wilayah Provinsi
D.I. Yogyakarta. Oleh karena itu, maka perlu untuk diteliti.
B. Kerangka Teori
1. Bank Syariah
Di Indonesia berbagai macam lembaga keuangan salah satunya bank.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
21
banyak orang. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kegiatan
perbankan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat ke
masyarakat.
Dalam perkembangannya, perbankan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Salah satunya munculnya
perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jesnisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (UU
Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pasal
1 ayat 7).
Menurut Muhammad (2005: 78-80), dalam menjalankan aktivitasnya,
Bank Syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Keadilan
Adanya sistem operasioanal profit and loss sharing system ini
yang menjadikan perbedaan antara bank syariah dan bank
konvensional. Perbedaan ini Nampak jelas bahwa dalam sistem bagi
hasil terkandung dimensi keadilan dan pemerataan.
b. Prinsip Kesederajatan
Prinsip kesederajatan tercemin dalam hak, kewajiban, risiko dan
keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah
pengguna dana, maupun bank. Selain itu konsep syariah mengajarkan
22
menyangga usaha secara bersama, baik dalam membagi keuntungan
maupun kerugiannya.
c. Prinsip Ketentraman
Tujuan pendirian bank syariah salah satunya adalah menciptakan
keseimbangan sosial ekonomi masyarakat agar mencapai
ketentraman. Oleh karena itu, produk-produk bank syariah harus
mencerminkan world view Islam atau sesuai dengan prinsip dan
kaidah muamalah Islam.
2. Teori Pemasaran
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi (Kotler, 2009: 5). Pemasaran juga dapat
dikatakan sebagai proses sosial dan manajerial yang membuat seseorang
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
Terdapat dua jenis dalam suatu sistim pemasaran, yaitu pemasaran barang
dan pemasaran jasa. Dalam penelitian ini, difokuskan pada sistim
pemasaran jasa.
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2001: 11). Jasa juga tidak
23
dapat juga tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan. Sehingga jasa
yang diberikan diharapkan memberikan pelayanan yang baik bagi para
penggunanya.
Menurut Ciptono (2011: 25-26), terdapat lima karakteristik jasa,
diantaranya:
a. Intangibility yaitu jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Adanya
karakteristik ini konsumen dalam membuat keputusan dipengaruhi
oleh kredibilitas sumber informasi.
b. Inseparability yaitu jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang
sama. Dalam hal ini konsumen ikut terlibat dalam memproduksi jasa.
c. Variability yaitu jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non
standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
d. Perishability yaitu jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Hal ini bisa dilihat dengan permintaan jasa dimana permintaan
pelanggan terhadap jasa sangat fluktuatif.
e. Lack of Ownership yaitu dalam hal ini pelanggan tidak dapat memiliki
jasa. Artinya, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya
24
memiliki akses personal atas suatu jasa atau jangka waktu yang
terbatas.
3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu interaksi yang dinamis antara
afeksi, dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia
melakukan kegiatan pertukaran dalam kehidup mereka (Nugroho J, 2003:
3). Perilaku konsumen (costumer behavior) dapat dikatakan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan (Danang, 2013: 66). Perilaku konsumen
juga tidak lepas dari langkah bagaimana untuk menyusun strategi
pemasaran. Strategi yang tepat diharapkan dapat memberikan kepuasan
bagi konsumen dengan pemberian layanan yang baik.
Menurut Kotler (2009: 166-172) perilaku konsumen dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a. Faktor Budaya, adalah segala nilai, pemikiran dan symbol yang
mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang
dalam masyarakat (Sumarwan, 2011:227). Budaya dapat
mempengaruhi cara berpikir dan pengambilan keputusan seseorang
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk keputusan pembelian. Dengan
adanya budaya, pemasar harus memperhatikan cara terbaik untuk
memasarkan produknya.
25
b. Faktor Sosial
1) Kelompok referensi, merupakan kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap
seseorang. Kelompok referensi digunakan oleh seseorang untuk
memberikan pertimbangan untuk memutuskan membeli dan
mengkonsumsi.
2) Keluarga merupakan lingkungan dimana sebagian orang tinggal
dan berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Anggota
keluarga akan saling mempengaruhi satu sama lain dalam
mengambil keputusan membeli produk atau jasa (Sumarwan,
2011: 277).
3) Peran sosial seseorang dapat berbeda-beda ketika seseorang
menyandang status sosial. Individu yang berada dikelas atas
cenderung mempunyai gaya hidup yang berada dengan kelas
bawah.
c. Faktor Pribadi
1) Usia menjadi faktor pribadi karena konsumen yang berbeda usia
akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Perbedaan
usia ini mengakibatkan selera dan kesukaan juga berbeda
(Suryani, 2013: 252). Dari usia ini pemasar dapat melihat apa saja
yang dibutuhkan oleh konsumen.
26
2) Pekerjaan dan Pendidikan
Pekerjaan dan pendidikan merupakan dua karakteristik
konsumen yang saling berkaitan. Tingkat pendidikan seseorang
dapat mempengaruhi cara berpikir, cara pandang dan memiliki
produk (Suryani, 2013: 254). Bagi pemasar, tingkat pendidikan
seorang konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, sehingga
dapat membuat berbagai inovasi produk untuk memenuhi
konsumen.
3) Kepribadian merupakan sekumpulan karakteristik yang
memadukan sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat
yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan
(Suryani, 2013: 47). Bagi konsumen, produk dan jasa yang
digunakan dapat sesuai dengan kepribadiannya.
4) Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang. Gaya hidup
seseorang ini dicerminkan dari kegiatan, minat dan opini dari
seseorang. Gaya hidup dapat membantu seorang pemasar untuk
memahami nilai atau kebutuhan yang berubah dan berpengaruh
pada perilaku pembelian.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi merupakan daya yang ada pada diri konsumen. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan. Kebutuhan yang dirasa oleh
27
seseorang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menggunakan suatu produk.
2) Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengatur
dan menginterprestasi sebuah informasi. Persepsi seseorang
terhadap suatu objek berbeda-beda karena pemikiran seseorang
juga berbeda.
3) Pembelajaran digambarkan dari perubahan perilaku yang muncul
karena pengalaman yang telah terjadi. Pembelajaran ini
berpengaruh terhadap apa yang diputuskan, apa yang dibeli dan
apa yang dikonsumsi.
4. Perilaku Konsumen dalam Islam
Perbedaan antara ilmu ekonomi modern dan ekonomi Islam dalam hal
konsumsi terletak pada cara pendekatannya dalam memenuhi kebutuhan
seseorang. Pada teori konsumsi Islam, atribut produk yang mendapat
urutan paling penting adalah yang sesuai dengan prinsip syariah. Karena
manusia muslim, individu maupun kelompok dalam lapangan ekonomi
ataupun bisnis di satu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan
sebesar-besarnya. Namun di sisi lain, terikat dengan iman dan etika
sehingga tidak bebas mutlak dalam menginvestasikan modalnya atau
membelanjakan hartanya.
28
Dalam Islam, perilaku konsumen harus mencerminkan hubungan
dirinya dengan Allah SWT. Konsumen dalam hal ini memilih barang atau
jasa yang tidak haram, tidak kikir, tidak tamak.
Menurut Suprayitno (2008: 109-110) pedoman perilaku konsumsi
menurut Islam yaitu sebagai berikut:
a. Prinsip Kesederhanaan
Prinsip ini mengandung makna bahwa dalam melakukan konsumsi
tidak boleh berlebihan dan tidak melampaui batas. Ayat dibawah ini
menyebutkan tentang larangan untuk berlebih-lebihan.
يا أيها الذين آمنىا ال تحرمىا طيبات ما أحل الله لكم وال تعتدوا إن الله ال يحب
المعتدين
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah
kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.(Q.S Almaidah:87)
Dari ayat di atas disebutkan bahwa agar kita sebagai umat
manusia untuk tidak berlebih-lebihan. Allah tidak menyukai sikap
berlebihan dari umatnya karena berlebih-lebihan adalah salah satu
sifat setan. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang di syaratkan untuk
selalu bersikap sederhana agar tercipta kehidupan yang lebih baik.
29
b. Prinsip Moralitas
Islam sangat memperhatikan nilai-nilai moral dan spiritual
manusia, oleh karenanya seseorang diakarkan agar senantiasa
menyebut asma Allah dan bersyukur atas karunia yang diberikan
kepadanya. Ayat dibawah ini menyebutkan tentang bagaimana
seseorang untuk selalu berperilaku baik:
إال هى له األسماء الحسنى الله ال إله
Artinya: Dialah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik. (QS At
Thoha:8)
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah mempunyai 99 sifat yang
disebut dengan Asmaul Husna. Sehingga Rasulullah memerintahkan
umatnya agar meneladani sifat-sifat Allah. Dengan demikian,
meneladani sifat-sifat Allah dalam kehidupan sehari-hari dapat
menjadikan pedoman untuk berperilaku yang baik sesuai dengan
moral dan norma sosial yang ada di masyarakat.
Selain perilaku konsumen dalam Islam juga mengklasifikasikan
transaksi syariah. Menurut Mufraini (2011: 58) terdapat prinsip dasar
dari transaksi syariah adalah sebagai berikut:
a. Semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali jika ada dalil
yang melarang atau mengharamkannya.
30
b. Bebas membuat kontrak berdasarkan kesepakatan bersama, tapi
tidak dibolehkan untuk membuat kesepakatan yang menghalalkan
sesuatu yang haram.
c. Adanya pelarangan dan penghindaran terhadap: riba, gharar dan
masyir.
d. Prinsip moral transaksi syariah menetapkan bahwa tidak ada
return tanpa risiko dan tidak ada pendapatan tanpa pengeluaran.
e. Etika (akhlak) saat melakukan transaksi harus dijalankan sepenuh
hati.
5. Persepsi Kemudahan
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dapat
didefinisikan bahwa seseorang percaya menggunakan suatu teknologi
akan bebas dari usaha. Persepsi kemudahan (perceived ease of use)
merupakan kepercayaan sesorang dimana dalam menggunakan suatu
teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami (Tjini dan
Baridwan, 2011: 6).
Kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan e-banking
disediakan oleh pihak perbankan agar mudah untuk dipahami dan mudah
untuk digunakan. Adanya kemudahan ini menjadikan nasabah tidak
memerlukan usaha yang tinggi untuk mempelajarinya. Selain itu
kemudahan yang diberikan oleh layanan e-banking dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja. Hal ini bisa dikatakan bahwa sistem
31
tekhnologi e-banking bekerja untuk memudahkan penggunanya daripada
seseorang yang tidak menggunakan sistem tersebut.
Kemudahan sesuai dengan firman Allah dalam Al-qur’an Q.S Al-
Insyirah ayat 5-6 :
) (إن مع العسر يسرا ( )فإن مع العسر يسرا
Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-
Insyirah ayat 5-6)
Dari ayat di atas Allah SWT mengatakan bahwa kesulitan yang
diberikan dalam kehidupan pasti dibaliknya ada kemudahan. Dalam
konteks kemudahan, ayat tersebut dapat dipahami terkait dengan
electronic banking bahwa kemudahan penggunaan dapat mengurangi
usaha seseorang baik waktu maupun tenaga dalam menggunakan suatu
sistem. Nasabah tidak perlu kesulitan untuk datang ke bank dan harus
mengantri. Penggunaan produk layanan e-banking diharapkan dapat
mempermudah bagi pengguna layanan dalam bertransaksi.
Menurut Widjana (dalam Andriyanto, 2014: 43) persepsi kemudahan
berarti keyakinan individu bahwa menggunakan sistem teknologi
informasi tidak akan merepotkan atau membutuhkan usaha yang besar
pada saat digunakan (free of effort).
Selanjutnya menurut Andi (dalam Andriyanto, 2014: 44) persepsi
kemudahan memberikan indikasi bahwa suatu system dirancang bukan
32
untuk menyulitkan pemakaiannya, akan tetapi penggunaan sistem justru
mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan
kata lain, seseorang yang menggunakan system akan bekerja lebih mudah
dibandingkan dengan seseorang yang tidak menggunakan system atau
manual. Sedangkan menurut Novi (dalam Amanullah, 2014: 24) persepsi
kemudahan didefinisikan sebagai penilaian seseorang mengenai suatu
teknologi bahwa tidak perlu kemampuan yang tinggi untuk
menggunakannya.
Persepsi kemudahan penggunaan juga didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu tekhnologi akan
bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007:115). Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa kemudahan penggunaan ini juga merupakan suatu
keyakinan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa
yakin bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa yakin bahwa system
informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
Dari definisi di atas, diketahui bahwa persepsi kemudahan
penggunaan merupakan suatu sikap di mana seseorang berpikir bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Variabel
kemudahan penggunaan teknologi e-banking didefinisikan sebagai suatu
keyakinan dimana seseorang berpikir bahwa penggunaan layanan e-
banking tersebut dapat dengan mudah untuk dipahami, dipelajari dan
33
digunakan. Dalam penelitian ini persepsi kemudahan bagi nasabah
percaya bahwa bertransaksi menggunakan e-banking akan memberikan
waktu yang lebih efisien dan akan berkelanjut di masa yang akan datang.
Apabila nasabah beranggapan e-banking mudah dipelajari, maka
layanan tersebut mudah untuk digunakan dan akan sering digunakan oleh
nasabah. Apabila para nasabah beranggapan bahwa e-banking mudah
dipahami, simpel dan mudah pengoperasiannya, maka layanan tersebut
mudah untuk dijalankan dan tidak membutuhkan banyak usaha.
Sebaliknya, jika para nasabah beranggapan e-banking tidak mudah untuk
dipelajari, tidak simpel, terlalu rumit dan susah dalam pengoperasiannya,
maka layanan e-banking tersebut tidak menimbulkan rasa Minat bagi
para nasabah untuk menggunakannya. Jika para nasabah beranggapan
penggunaan layanan e-banking tidak membutuhkan banyak usaha dan
ketika menggunakan layanan tersebut mereka merasa bahwa pekerjaan
yang diinginkan akan lebih mudah, maka e-banking akan sering
digunakan.
6. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk
memiliki atribut tertentu (Irmadhani, 2011: 4). Kepercayaan konsumen
ini bisa digambarkan melalui sikap dengan menyukai atau tidak menyukai
suatu objek atau sistem. Kepercayaan dalam menggunakan layanan e-
34
banking ditunjukkan melalui kemanan maupun manfaat yang diberikan
oleh produk tersebut.
Kepercayaan juga bisa dikatakan sebagai keyakinan bahwa
seseorang akan menemukan apa yang diinginkan itu sesuai dengan
harapannya. Kepercayaan merupakan tindakan atau keyakinan suatu
pihak dalam menjalin hubungan dengan pihak lain bahwa tindakan yang
dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang positif.
Menurut Morgan dan Hunt (dalam Widiastuti, 2010: 34) bahwa
kepercayaan menjadi ada dan eksis manakala suatu pihak memiliki
keyakinan atas kemampuan dan integritas dari pihak lain. Menurut Kanter
(dalam Widiastuti, 2010: 34) kepercayaan berkembang arti pengertian
yang saling menguntungkan yang berdasar pada nilai-nilai yang dibagi
dan hal ini sangat penting bagi loyalitas.
Kepercayaan didefinisikan sebagai kemauan seseorang untuk peka
terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan bahwa orang lain
akan melakukan tindakan tertentu pada orang yang mempercayainya,
tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi dan
mengendalikannya menurut (Bella, 2014: 43).
Pendapat lain seperti Mayer dan Rahmawati (dalam Bella, 2014: 9)
mendefinisikan kepercayaan sebagai kemauan seseorang untuk peka
terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan bahwa orang lain
akan melakukan tindakan tertentu pada orang yang mempercayainya,
35
tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi dan
mengendalikannya.
Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut
kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat
dari berbagai atribut tersebut. Para pemasar perlu memahami atribut mana
yang digunakan untuk mengevaluasi suatu produk. Pengetahuan berguna
dalam mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen
(Sumarwan, 2011: 166).
Ganesan dan Shankar menjelaskan bahwa kepercayaan itu
merupakan refleksi dari dua komponen, yaitu:
a. Credibility: yang didasarkan kepada besarnya kepercayaan kemitraan
dengan organisasi lain dan membutuhkan keahlian untuk
menghasilkan efektivitas dan kehandalan pekerjaan.
b. Benevelonce: yang didasarkan pada besarnya kepercayaan
kemitraan, yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan
untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu
kondisi dimana komitmen tidak terbentu.
Menurut Jasfar (2009: 165), kepercayaan merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan penyedia jasa, karena perusahaan menjanjikan
produk yang tidak perlu dilihat. Kepercayaan menjadi sesuatu yang
penting ketika seseorang menggunakan sistem teknologi e-banking.
36
Kepercayaan ini didukung oleh pihak perbankan yang mampu
menyediakan sistem yang baik. Suatu sistem e-banking yang berjalan
dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan manfaat dan keamanan
dalam bertransaksi. Sehingga kepercayaan dalam menggunakan sistem e-
banking dapat memberikan minat bagi pemakainya.
Dari beberapa uraian di atas, bahwa variabel Kepercayaan
merupakan suatu dasar dalam menjalin suatu hubungan dalam
kecenderungan nasabah untuk mempercayai akan keandalan suatu produk
bank. Dapat dinyatakan bahwa kepercayaan yaitu kepercayaan pihak
tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan antara kedua
belah pihak berdasarkan keyakinan bahwa pihak yang dipercayainya
tersebut akan memenuhi segala kewajiban sesuai yang diharapkan. Untuk
menimbulkan rasa kepercayaan terhadap pihak bank, kepercayaan harus
dibangun dari awal dan membutuhkan proses untuk menimbulkan rasa
percaya tersebut.
Para nasabah lebih cenderung meragukan aspek percaya terhadap
bank dan para nasabah juga cenderung meragukan aspek keamanan yang
ditawarkan oleh pihak bank. Kepercayaan memiliki pengaruh yang tinggi
pada ketertarikan dalam bertransaksi secara online.
37
7. Risiko
Menurut Supranto dan Hakim (2003: 33) dalam bukunya yang
berjudul Pengambilan Risiko secara strategis pengambil keputusan bisnis
menerangkan bahwa risiko bisa didefiniskan sebagai uncertainty dimana
risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Risiko dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau
tidak terduga. Menurut Holton dua hal yang dibutuhkan agar terjadi risiko
yaitu adanya ketidak pastian tentang hasil dari suatu eksperimen dan the
outcome have to matter in terms of providing utility (hasilnya bisa
menimbulkan keuntungan atau kerugian).
Risiko bisa dikelompokkan kedalam dua tipe risiko, (Hanafi, 2013:
6) yaitu:
a. Risiko murni (pure risk) adalah risiko dimana kemungkinan
kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada.
b. Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
kerugian dan juga keuntungan.
Risiko merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, risiko akan
terjadi ketika terbentuknya selisih antara keuntungan actual atau manfaat
yang diterima dengan yang diharapkan. Risiko menjadi sebuah
pertimbangan seseorang dalam memberikan suatu keputusan.
38
Menurut Amijaya (2010: 36) risiko adalah suatu keadaan
uncertainty yang dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau tidak
melakukan transaksi secara online. Orang-orang benar
mempertimbangkan jarak dan suasana impersonal dalam transaksi online
dan infrastruktur global yang banyak mengandung unsur risiko.
Pendapat lainnya Pavlou (dalam Amijaya, 2010: 50) persepsi risiko
adalah suatu persepsi-persepsi tentang ketidakpastian dan konsekuensi-
konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu.
Menurut Al (dalam Amijaya, 2010: 50) persepsi risiko adalah penaksiran
subyektif mengenai probabilitas tipe yang menspesifikkan kecelakaan
yang terjadi dan bagaimana kekhawatiran akan konsekuensi yang
ditimbulkan.
Pendapat Javenpaa (dalam Amijaya, 2010: 51) menyatakan bahwa
persepsi risiko memainkan peranan yang kuat untuk mengurangi minat
konsumen untuk mengambil bagian dalam e-commece sehingga persepsi
risiko dimungkinkan akan berpengaruh negative untuk melakukan
transaksi secara online.
Terdapat banyak risiko yang dipertimbangkan konsumen. Salah
satunya dari Hacoby dan Kapalan menjelaskan ada enam jenis risiko yang
dipersepsikan oleh konsumen, (Suryani, 2013: 86-87) yaitu:
a. Risiko keuangan merupakan risiko yang diakibatkan oleh kerugian
dari aspek keuangan yang akan dialami konsumen. Risiko keuangan
39
akan menjadi pertimbangan penting ketika daya beli konsumen
rendah atau konsumen mempunyai keterbatasan financial.
b. Risiko kinerja merupakan risiko yang diakibatkan karena produk
tidak dapat memberikan kemampuan seperti yang diharapkan.
c. Risiko psikologis adalah risiko psikologis dalam pembelian produk
berupa, citra diri yang buruk dan harga diri yang menjadi rendah.
d. Risiko fisiologis merupakan risiko akibat pembelian produk yang
dapat berupa terganggunya fisik atau kesehatan fisik atau kesehatan
konsumen.
e. Risiko sosial ialah risiko yang muncul akibat pembelian produk yang
berupa kurang diterimanya konsumen di lingkungan masyarakat.
f. Risiko waktu adalah risiko yang diterima berupa hilangnya waktu
konsumen akibat pembelian produk.
Tingkat risiko yang disarankan oleh seseorang dapat dipengaruhi
oleh kategori produk. Hal ini dapat terjadi karena konsumen merasa
bahwa pengambilan keputusan penggunaan jasa lebih berisiko tinggi
daripada produk. Begitupun dalam penggunaan e-banking, ketika
perbankan mampu memberikan pelayanan sistem yang baik maka
diharapkan risiko yang ditimbulkan rendah.
Ketidakpastian terhadap penggunaan sistem online menjadi
pertimbangan bagi seseorang untuk menggunakan atau tidak
40
menggunakan suatu transaksi secara online. Risiko yang terjadi pada e-
banking biasanya berkaitan dengan keamanan pada sistem itu sendiri.
Suatu risiko yang ditimbulkan e-banking setidaknya memberikan jaminan
bagi penggunanya. Sehingga dapat memberikan rasa aman bagi pengguna
layanan e-banking.
Besarnya Risiko mempengaruhi minat terhadap e-banking sehingga
memproses transaksi melalui e-banking nasabah sering menganggap
bahwa ada risiko yang tinggi walaupun risiko tersebut rendah. Nasabah
mempunyai lebih banyak informasi mengenai kelebihan mengenai e-
banking akan beranggapan risikonya rendah dan karena itu mereka
mempunyai kepercayaan yang lebih dalam transaksinya. Risiko menjadi
salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh nasabah dalam membuat
keputusan apakah akan menggunakan e-banking atau tidak. Semakin
tinggi risiko persepsiannya, maka nasabah akan mengurungkan minatnya
menggunkan e-banking.
8. Electronic Banking (E-Banking)
Perbankan electronic atau e-banking merupakan suatu sitem yang
berfungsi untuk melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya
yang dilengkapi sistem keamanan. E-banking juga dapat dikatakan
sebagai suatu aktifitas layanan perbankan yang merupakan gabungan
antara sistem informasi dan teknologi (Dwitama dan Mukhyi, 2012: 139).
41
Pelaksanaan electronic banking merupakan penerapan atau aplikasi
teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk
menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan layanan
cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat dan dapat diakses
dari mana saja.
Menurut Tampubolon (dalam Widiastuti, 2010: 20) e-banking adalah
salah satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan
melalui jaringan, dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.
Menurut Hartanto (2010: 8) menyatakan e-banking atau electronic
banking merupakan layanan aktivitas perbankan seperti mengelola
rekening, membayar tagihan, melakukan transfer dana, membeli
instrument financial, dan lain sebagainya, melalui internet sebagai
medianya.
Layanan e-banking adalah layanan yang diakses jarak jauh, nasabah
tidak lagi dilayani oleh teller ataupun costumer services. Dalam akses
jarak jauh tentunya nasabah membutuhkan rasa percaya. Kepercayaan
akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah
pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya
menurut Morgan dan Hunt (dalam Sari, 2013: 6).
42
Kemudian layanan e-banking sendiri diartikan oleh Irmadhani (2011:
4) merupakan layanan perbankan yang meliputi Internet Banking, Mobile
Banking, SMS Banking, dan Phone Banking. Layanan electronic banking,
memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan tanpa
harus bertemu dengan teller. Dengan layanan ini pihak bank biasanya
menyediakan website tertentu yang dapat digunakan oleh nasabah untuk
melakukan transaksi via web tersebut. Web yang hanya dapat digunakan
untuk mengakses informasi tertentu mengenai bank yang bersangkutan
tanpa bisa digunakan untuk melakukan transaksi tidak termasuk dalam
kategori internet banking.
Berikut adalah beberapa saluran e-banking yang telah diterapkan
bank-bank di Indonesia:
a. Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-banking yang
memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat
dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk
bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindah bukuan antar
rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik dan telepon), pembelian
(voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran
ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan
informasi secara lengkap tertampang di layar computer/PC atau PDA.
43
b. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari
Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via
HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu
informasi saldo rekening, pemindah bukuan antar rekening,
pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian
voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan,
namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini
sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya masih
merepotkan karena nasabah harus menghafal kode-kode transakasi
dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama
dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu – Sim
Tool Kit (SKT) pada simcardnya.
c. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah
untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya
lazim diakses melalui telepom rumah, namun seiring dengan makin
populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses
khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada.
Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu
untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta
dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya
kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian
44
(voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain, serta dilayani oleh
Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih
praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa
melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
d. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini
adalah saluran e-banking paling popouler yang kita kenal. Setiap kita
pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur
tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan
melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin
bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan
antar rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik dan telepon),
pembelian (voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain
(dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui
mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di
tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal
ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula
ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai
Cash Deposit Machine/CDM.
Di balik kemudahan e-banking tersimpan pula risiko, untuk itu
diperlukan pengaman yang baik. Untuk ATM, nasabah diberikan kartu
45
ATM dan kode rahasia pribadi (PIN), sedangkan untuk phone banking,
internet banking dan sms banking nasabah diberikan kode pengenal (user
id) dan PIN.
Apabila teknologi informasi dalam electronic banking akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas sekaligus
meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih
efektif. Dengan adanya layanan e-banking memberikan pilihan bagi
masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan dimana saja dan kapan
saja.
Berdasarkan uraian di atas, e-banking dapat didefinisikan sebagai
jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui ektronik
dan saluran komunikasi internet. Nasabah tidak perlu berlama-lama
mengantri di bank, cukup bermodalkan handphone, mesin ATM dan
koneksi internet para nasabah dapat melakukan transaksi.
C. Kerangka Penelitian
Dengan e-banking bahwa kemudahan penggunaan dapat mengurangi
usaha seseorang baik waktu maupun tenaga dalam menggunakan suatu
system. Nasabah tidak perlu kesulitan untuk datang kebank dan harus
mengantri. Penggunaan e-banking diharapkan dapat memepermudah bagi
pengguna layanan dalam bertransaksi. Kemudahan yang diberikan system
teknologi tidak lepas dari kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.
46
Kepercayaan konsumen ini bisa digambarkan melalui sikap dengan
menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau system kepercayaan dalam
menggunakan layanan e-banking ditunjukkan melalui keamanan maupun
manfaat yang diberikan oleh produk tersebut. Selain itu e-banking juga
mempunyai risiko, salah satunya risiko yang dilakukan oleh pelaku cyber.
Risiko sendiri dapat diartikan suatu keadaan yang dipertimbangkan orang
untuk memutuskan atau melakukan transaksi secara online.
Untuk memperjelas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta, penulis membuat kerangka penelitian sebagai berikut:
H1
H2
H3
Gambar 2.1.
Kerangka Penelitian
e-banking
Persepsi kemudahan
Kepercayaan
Risiko
47
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal atau kesimpulan
sementara hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen sebelum dilakukan penelitian dan harus dibuktikan melalui
penelitian. Hipotesis dipakai untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang
terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang
dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data (Supomo, 2011:
191).
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka penulis menarik
hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan E-Banking
Persepsi kemudahan (Perceive ease of use) terhadap kemudahan
dalam menggunakan diyakini menjadi dasar dalam menentukan
penerimaan dan penggunaan bermacam-macam teknologi informasi.
Perceive ease of use diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya
bahwa menggunakan sistem tidak diperlukan usaha. Persepsi kemudahan
teknologi berhubungan dengan sikap pengguna teknologi. Sikap pada
penggunaan sesuatu adalah sikap suka atau tidak suka untuk
menggunakan suatu teknologi. Dalam penggunaan suatu sitem layanan e-
banking mampu memberikan kemudahan bagi pengguna.
48
Andriyanto (2014: 136) menyatakan bahwa persepsi kemudahan
terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap menggunakan rekening
ponsel (Studi Kasus Pada Nasabah CIMB Niaga Daerah Istimewa
Yogyakarta). Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014:
121) menunjukkan Persepsi Kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penggunaan online banking. Lain halnya pada
penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 92) yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemudahan penggunaan
untuk menggunakan e-banking pada UMKM di kota Yogyakarta.
Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis yaitu:
H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi kemudahan
terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank
BNI Syariah KC Yogyakarta.
2. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan E-Banking
Kepercayaan (trust) merupakan asset yang sangat berharga dalam
dunia bisnis, dan kepercayaan ini hanya dapat muncul dibenak konsumen
jika dalam diri kita sebagai pemasar tertanam nilai-nilai kejujuran yang
diwujudkan dalam segala transaksi bisnis (Kartajaya dan Hermawan,
49
2006: 42). Selain itu kepercayaan terhadap suatu produk atau jasa dapat
mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengkonsumsi produk atau jasa
(Kotler, 2001: 218).
Saputro (2013: 36) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan kepercayaan terhadap minat menggunakan internet
banking. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Harlan
(2014: 92) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
kepercayaan terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada
UMKM di kota Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014:
120) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepercayaan
terhadap penggunaan online banking pada mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis
yaitu:
H2: Ada pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta.
3. Pengaruh Risiko Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
E-Banking
Risiko yang dipersepsikan (perceived risk) didefinisikan sebagai
ketidakpastian yang dihadapi konsumen ketika mereka tidak mampu
melihat kemungkinan yang akan terjadi akibat keputusan pembelian yang
50
dilakukan. Amijaya (2010: 56) menunjukkan bahwa resiko berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan
internet banking. Lain halnya penelitian yang dilakukan oleh Susanti
(2015: 70) persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Andriyanto (2013: 9) menyatakan bahwa risiko berpengaruh pada minat
nasabah bank dalam menggunakan ATM. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Harlan (2014: 78) risiko terdapat negatif signifikan
terhadap betransaksi menggunakan e-banking.
Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis
yaitu:
H3: Ada pengaruh positif dan signifikan antara risiko terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta.
4. Pengaruh Kemudahan, Kepercayaan, dan Risiko Secara Bersama-
Sama Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E-Banking
Andriyano (2014: 146) menunjukkan bahwa pengaruh pesepsi
kemudahan, persepsi kebermanfaatan, persepsi risiko dan kepercayaan
berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap minat menggunakan
Rekening Ponsel pada Bank CIMB Niaga. Semakin tinggi persepsi
kemudahan seseorang, maka semakin tinggi minat menggunakan
Rekening Ponsel karena nasabah berkeyakinan bahwa penggunaan
51
Rekening Ponsel tersebut dapat memberikan pengaruh positif dan dapat
meningkatkan kinerjanya. Semakin tinggi persepsi risiko nasabah, maka
semakin rendah minat menggunakan Rekening Ponsel karena masih
terdapat pemikiran nasabah mengenai risiko yang mungkin akan dialami
oleh nasabah tersebut atas suatu ketidakpastian dan konsekuensi-
konsekuensi negatif lainnya yang mungkin dapat diterima dalam
penggunaan Rekening Ponsel. Dan semakin tinggi kepercayaan nasabah,
maka semakin tinggi minat menggunakan Rekening Ponsel karena
nasabah mempercayai pada bank.
Lain halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 88)
menunjukkan bahwa pengaruh kemudahan penggunaan, kepercayaan dan
risiko persepsian terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking
pada UMKM di kota Yogyakarta berpengaruh positif signifikan secara
bersama-sama terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada
UMKM di kota Yogyakarta.
Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis
yaitu:
H4: Ada pengaruh positif dan signifikan antara kemudahan, kepercayaan,
dan risiko secara bersama-sama terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
52
5. Pengaruh Variabel Persepsi Kemudahan Paling Dominan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E-banking
Bella (2014: 87) bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap niatan
menggunakan e-banking pada mahasiswa dan paling dominan dari
variabel lainnya. Penelitian lain yang dilakukan oleh Susanti (2014: 75)
menyatakan bahwa kepercayaan terdapat pengaruh signifikan terhadap
minat menggunakan internet banking dan paling dominan diantara
variabel lainnya. Lain halnya penelitian yang dilakukan oleh Harlan
(2014: 93) menyatakan bahwa kemudahan yang paling dominan diantara
variabel lainnya.
Berangkat dari hal di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis
yaitu:
H5: Variabel persepsi kemudahan memenuhi pengaruh paling dominan
terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank
BNI Syariah KC Yogyakarta.
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research). Oleh karena itu, dalam penelitian ini pengumpulan data dari
nasabah dilakukan secara langsung di lapangan dengan cara membagikan
kuisioner. Sugiyono (2010: 2) mengemukakan metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu Sementara pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan alur berfikir
deduktif.
Penelitian ini bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka atau besaran
terntentu yang sifatnya pasti, sehingga data tersebut memungkinkan untuk
dianalisis menggunakan pendekatan statistik.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT Bank
BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta dengan alamat Jl Kusumanegara
No.112, Umbulharjo, Yogyakarta Telp. (0274) 417222 Fax. (0274)
417111.
54
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan
Bulan
Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Proposal
2 Pembuatan
instrument
pengumpulan data
3 Pengumpulan data
dilapangan
4 Pengujian validitas
dan reabilitas
5 Pengajuan BAB I
6 Pengajuan BAB II
7 Pengajuan BAB III
8 Analisa Data
9 Pengajuan BAB IV
10 Pengajuan BAB V
11 Penyempurnaan hasil
laporan
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
55
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Sedangkan menurut Bawono (2006:
28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian
untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini,
populasi yang digunakan penulis adalah nasabah PT Bank BNI Syariah
KC Yogyakarta selama satu semester kurang lebih 696 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, dimana dalam pengambilan sampel yang dilakukan dapat
mewakili populasi (Sugiyono, 2011: 81). Sedangkan menurut Bawono
(2006: 28-29) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih
guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk
menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus
hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan
kesimpulan dari populasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, menurut Hikmat (2011: 64) “purposive sampling
(pengambilan sampel berdasarkan tujuan) yakni pengambilan sampel
berdasarkan kapasitas dan kapabelitas atau yang kompeten/benar-benar
paham di bidangnya diantara anggota populasi”.
56
Menuut pendapat Bawono (2006: 29) dalam penentuan jumlah
sampel, dapat ditentukan dengan cara berikut:
P
S =
( P . e2
) + 1
696
S =
( 696 . 0,082
) + 1
696
S =
5,4544
S = 127,6 = 127
Dimana :
S : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Menggunakan rumus tersebut, maka penulis akan menggunakan
tingkat kesalahan 8%, sehingga penulis akan mengambil sampel sebanyak
127 responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 175), teknik pengumpulan data adalah cara
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam
penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrument yaitu
57
alat bantu agar pengerjaan data yang lebih mudah. Lain halnya menurut
Bawono (2006: 29), teknik atau metode pengumpulan data adalah teknik atau
cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan
dianalisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data
yang akandigunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survey
langsung ke PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta sebagai
objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini akan diperoleh melalui
angket (questionare).
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006: 29). Penelitian yang dilakukan memperoleh
data dan informasi yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian
sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
peneliti arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet
(Bawono, 2006: 30).
58
E. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah persepsi
kemudahan, kepercayaan dan risiko sebagai variabel bebas (independent
variable), sedangkan e-banking sebagai variabel terikat (dependent variable).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
interval. Yaitu skala yang digunakan jika jawaban untuk berbagai hal atau
atribut yang bisa dianggap oleh 5 butir, 7 butir atau 10 butir dan dapat dirata-
rata untuk seluruh hal atribut (Supranto, 2000: 128).
Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden
dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju
dengan penilaian interval 0 sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori
paling tinggi. Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval:
Tabel 3.2
Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden Terhadap Kuisioner
Sangat Tidak
Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat
Setuju
F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
Persepsi kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha
Jogiyanto (dalam Andriyanto, 2014:43).
59
Kepercayaan adalah individual-individual membentuk kepercayaan-
kepercayaan mengenai teknologi informasi selain dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial, dan institusional dimana mereka berinteraksi. Dengan
demikian, kepercayaan terhadap teknologi informasi merupakan
kepercayaan sentral yang dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
individual, sosial, dan intitusional menurut Al (dalam Harlan, 2014: 26).
Risiko memainkan peranan yang kuat untuk mengurangi minat
konsumen untuk mengambil bagian dalam e-commece sehingga persepsi
risiko dimungkinkan akan berpengaruh negative untuk melakukan
transaksi secara online Javenpaa (dalam Amijaya, 2010: 51).
Menurut Tampubolon (dalam Widiastuti, 2010: 20) e-banking adalah
salah satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan
melalui jaringan, dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.
2. Definisi Operasional
Menurut Harlan (2014: 42) persepsi kemudahan penggunaan
merupakan suatu sikap di mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha. Pengguna e-banking berpikir
bahwa produk e-banking lebih fleksibel, mudah dipahami, tidak rumit,
mudah dipelajari dan mudah dalam pengoperasiannya (compatible)
60
sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. Variabel persepsi
kemudahan diukur dengan indikator sebagai berikut :
a. Mudah dipelajari
b. Mudah dipahami
c. Simpel
d. Mudah pengoperasiannya
e. Efisiensi waktu
Menurut Jasfar (2009: 165), kepercayaan merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan penyedia jasa, karena perusahaan menjanjikan
produk yang tidak perlu dilihat. Kepercayaan menjadi sesuatu yang
penting ketika seseorang menggunakan sistem teknologi e-banking.
Kepercayaan ini didukung oleh pihak perbankan yang mampu
menyediakan sistem yang baik. Suatu sistem e-banking yang berjalan
dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan manfaat dan keamanan
dalam bertransaksi. Sehingga kepercayaan dalam menggunakan sistem e-
banking dapat memberikan minat bagi pemakainya. Untuk
mempresentasikan variabel kepercayaan agar dapat mencapai tujuan yang
ditentukan, maka dalam penelitian ini menggunakan indikator-indikator,
yang selanjutnya indikator tersebut dijabarkan dalam item-item
pernyataan kuisioner. Indikator-indikator untuk mengukur variabel
kepercayaan menurut (Harlan, 2014: 43) adalah:
61
a) Sistem keamanan
b) Sistem kepercayaan dan
c) Memberikan manfaat
Menurut Amijaya (2010: 36) risiko adalah suatu keadaan uncertainty
yang dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau tidak melakukan
transaksi secara online. Orang-orang benar mempertimbangkan jarak dan
suasana impersonal dalam transaksi online dan infrastruktur global yang
banyak mengandung unsur risiko. Untuk mempresentasikan variabel
risiko agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan, maka dalam penelitian
ini menggunakan indikator-indikator, yang selanjutnya indikator tersebut
dijabarkan dalam pernyataan di dalam kuesioner. Indikator-indikator
risiko menurut (Amijaya, 2010: 29) yaitu:
a) Besarnya risiko
b) Keamanan transaksi
c) Jaminan keamanan dari bank
Layanan e-banking adalah layanan yang diakses jarak jauh, nasabah
tidak lagi dilayani oleh teller ataupun costumer services. Dalam akses
jarak jauh tentunya nasabah membutuhkan rasa percaya. Kepercayaan
akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah
pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya
menurut Morgan dan Hunt (dalam Sari, 2013: 6). Untuk
62
mempresentasikan variabel e-banking agar dapat mencapai tujuan yang
ditentukan, maka dalam penelitian ini menggunakan indikator-indikator,
yang selanjutnya indikator tersebut dijabarkan dalam item-item
pernyataan di dalam kuesioner. Indikator penggunaan e-banking menurut
(Sari, 2013: 44) yaitu:
a) Frekuensi Penggunaan
b) Diversi transaksi dan
c) Menggunakan di masa depan.
G. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Heni, 2014: 47).
Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau kuesioner, yaitu
untuk mengumpulkan data dari sertiap variabel yang ada. Angket dibuat
dengan memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan
dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner yang berupa
butir-butir pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh responden yaitu nasabah
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Kuisioner tersebut terdiri dari empat
bagian, yaitu :
1. Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi, nama,
alamat, nomor telepon, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan
terakhir, penghasilan perbulan dan layanan e-banking.
63
2. Bagian kedua, ketiga, keempat dan kelima berisi tentang pertanyaan-
pertanyaan.
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghazali, 2013: 47).
Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
data dapat memberikan hasil relative konsisten atau tidak berbeda jika
diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui
konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuisioner) (Hadi, 1991 dalam
Bawono, 2006: 63).
Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha >
0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran
dan meneliti selanjutnya (Bawono, 2006: 68).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuisioner tersebut (Ghazali, 2013:52).
64
Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan
variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006:68).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006:
69) dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka
kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang
nyata antara kedua variabel tersebut.
H. Alat Analisis
1. Metode Deskriptif
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS
Statistic 20 merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi
untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat dan
tepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para
pengambilan keputusan.
2. Metode Kuantitatif
a. Uji Kecocokan Model
1) Uji ttes (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau
individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing
65
variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
2006: 89).
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh persepsi
kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Ho: β1 = 0 artinya masing–masing variabel independen
(kemudahan dan kepercayaan) secara individual tidak
mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap variabel
dependen (e-banking).
b) Ha: β1 ≠ 0 artinya variabel independen (risiko) secara
individual mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap
variabel dependen (e-banking).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
a) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
b) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
66
2) Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
a) Jika t hitung > t tabel, Ha diterima dan Ho ditolak,
berarti ada pengaruh yang signifikan antara masing –
masing variabel bebas dan variabel terikat.
b) Jika t hitung < t tabel, Ho diterima dan Ha ditolak,
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing
– masing variabel bebas dan variabel terikat (Bawono,
2006: 90-91).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh persepsi kemudahan (X1), kepercayaan
(X2), risiko (X3) terhadap keputusan nasabah menggunakan e-
banking pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta
(Y). Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut.
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3
Keterangan:
Y = e-banking
β0 = Konstanta (constant)
β1-3 = koefisien regresi
X1 = Persepsi Kemudahan
X2 = Kepercayaan
X3 = Risiko
67
2) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan. Uji F bisa
dilakukan dengan melihat hasil perhitungan SPSS Anova yang
membandingkan Mean Square dari regresi dan Mean Square dari
residual sehingga diperoleh F hitung. Adapun hipotesis nol yang
akan diuji apakah semua parameter dalam model sama dengan nol
yang bisa dirumuskan sebagai berikut:
H0: β1: β2: …β3 = 0, berarti semua variabel independen (X1,
X2, X3) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel independen (Y).
Ha: β1: β2: …β3 ≠ 0, berarti semua variabel independen (X1,
X2, X3) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen (Y) (Ghozali, 2005: 107).
Pengambilan kesimpulannya adalah dengan melihat nilai
signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai sig. < 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
68
2) Jika nilai sig. > 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005: 88).
3) Uji R2
(koefisien Determinasi)
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen (Y) dengan variabel independen (X1,2,3,…). Nilai R2
terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R2 mendekati 0, berarti sedikit
sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel
independen. Jika R2
bergerak mendekati 1 berarti semakin besar
variasi variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel
independen, jika ternyata dalam perhitungan nilai R2
sama dengan
0 maka ini menunjukkan bahwa variabel dependen tidak bisa
dijelaskan oleh variabel independen.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam
proses analisis regresi, hal itu kaitannya dalam pencapaian model
regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator) (Bawono, 2006: 115). Untuk menghindari gejala-
gejala asumsi klasik, maka akan dilakukan pengujian multicollinearity,
heteroscedasticity, normality dan linearity.
69
1) Uji Multicollinearity
Uji Multicollinearity digunakan untuk menguji adanya
korelasi antar variabel bebas. Masalah multikoliniaritas biasanya
muncul pada data time series, dan masalah ini serius dapat
mengakibatkan berubahnya tanda parameter etimasi (Bawono,
2006: 116).
Menurut Ghazali (2013: 105) untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empires sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen.
c. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (a) nilai tolerance dan
lawannya (b) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
70
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Setiap
peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih
dapat ditolerir.
Dalam penelitian ini, gejala multicollinearity dideteksi dengan
melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk
mendapatkan nilai r2, kemudian membandingkan hasil nilai r
2
dengan R2. r
2 didapat dengan cara meregresikan antar variabel
independen untuk mengetahui nilai koefisien determinasi parsial r2
pada setiap variabel independen yang diregresikan, kemudian nilai
(r2) dibandingakn dengan nilai koefisien determinasi majemuk R
2
utama. Gejala multikolinieritas terjadi ketika r2 X1 …Xn > R
2 X1
…Xn dan ketika terjadi kebalikan dari fungsi tersebut, maka
dipastikan tidak terjadi multikolinieritas dan data dapat digunakan
untuk interprestasi nilai regresi (Baihaqi, 2014: 72).
71
Dan jika tidak ditemukan gejala-gejala multikolinieritas, maka
bisa dikatakan model regresi yang digunakan terbebas dari gejala
multikolinieritas, demikian juga sebaliknya.
2) Uji Heteroscedasticity
Gejala heteroscedasticity terjadi ketika varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, yang
mengakibatkan penaksir tidak bisa tetapi tidak efisien lagi untuk
digunakan dalam sempel besar maupun kecil, selain itu dalam
pengujian T-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang
salah (Bawono, 2006: 133).
Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas
(Ghazali, 2013: 139).
Dalam penelitian ini, pengujian ada atau tidaknya gejala
heteroscedasticity dilakukan dengan menggunakan metode glejser.
Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 141), glejser mengusulkan
untuk meregresikan nilai absolute residual yang diperoleh atas
variabel bebas. Adapun prosedur pengujiannya adalah dengan cara
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau
72
undstandardized residual sebagai variabel dependen, sedangkan
variabel independennya adalah variabel X1, X2, X3. Sedangkan
dasar pengambilan keputusannya adalah jika t-test > t tabel, maka
Ho ditolak artinya dalam persamaan regresi tersebut terdapat
heteroskendastisitas dan jika t-test < t tabel, maka Ho diterima
artinya dalam persamaan regresi tersebut tidak terdapat
heteroskendastisitas.
3) Uji Normality
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi dari kedua variabel (variabel dependen dan variabel
independen) yang kita pakai mempunyai distribusi normal atau
tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya
berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Dalam regresi linier disturbance error, mengikuti ditribusi
normal disekitar rata-rata.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji normalitas
menggunakan kolmogorov-smirnov. Yang di maksud dengan One
Sample Kolmogorov Smirnove adalah dengan membandingkan
distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah
73
ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan
normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda
antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.
Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas
0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada
uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah
0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak
normal.
Uji normalitas dilakukan dengan menguji nilai residual dari
persamaan regresi dengan menggunakan uji kolmogorov-smirov
dengan membuat hipotesis:
1) Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 ( > 0,05) maka Ho
diterima, yaitu variabel residual terdistribusi normal.
2) Jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 ( < 0,05) mak Ho ditolak,
yaitu variabel residual tidak terdistribusi normal (Sugiyono,
2008: 151-152).
4) Uji Linearity
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik
74
dalam spesifikasi model bentuk lain, spesifikasi model dapat
berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179).
Untuk menguji linieritas, penulis akan menggunakan uji
langrange multiplier yang dikembangkan oleh Engle tahun 1982
(Bawono, 2006: 184). Untuk mendapatkan nilai χ2 hitung,
kemudian dibandingkan dengan nilai χ2
tabel, χ2 hitung didapatkan
dengan mengalikan jumlah data observasi dengan R2 atau n*R
2
dengan kriteria analisis:
a. Jika χ2 hitung > χ
2 tabel, maka spesifikasi model persamaan
linier tidak benar.
b. Jika χ2 hitung < χ
2 tabel, maka spesifikasi model persamaan
linier adalah benar.
75
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Identitas PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
Nama Perusahaan : PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
Alamat : Jl. Kusumanegara No. 112 Yogyakarta 55165
Telepon/Fax : (0274) 417222/ 417111
Website : http://www.bnisyariah.co.id
Logo :
Gambar 4.1
Logo BNI Syariah
2. Sejarah PT Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada
76
Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan
Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta,
Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus
berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal
19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas
dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
77
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk
perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI
Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17
Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
BNI Syariah Yogyakarta merupakan satu dari lima kota di Indonesia
yang mengawali operasional PT Bank BNI Syariah. Tercatat BNI Syariah
Kantor Cabang Yogyakarta sudah beroperasi sejak tanggal 29 April 2000.
Pada akhir tahun 2015 aset produktif BNI Syariah Cabang Yogyakarta
sudah mencapai 480 miliar dan dapat menghasilkan keuntungan sebesar
168 miliar. Diperkirakan aset dan keuntungan BNI Syariah Cabang
Yogyakarta akan bertambah hingga akhir tahun 2016 dengan bantuan dari
kantor cabang dan kantor kas yang tersebar di wilayah Provinsi D.I.
Yogyakarta.
Hingga saat ini BNI Syariah Cabang Yogyakarta telah memiliki empat
kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas yang terebar di seluruh
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan saat ini telah ada rencana
untuk menambah dua kantor kas baru yaitu di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman dan di Kampus Pusat
Universitas Islam Indonesia yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km. 14.
Berikut adalah kantor-kantor pelayanan BNI Syariah Cabang Yogyakarta
(Sumber: BNI Syariah Yogyakarta) yaitu:
78
a. BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta
Alamat : Jl. Kusumanegara No.112, Umbulharjo, Yogyakarta
Telp. : (0274) 417222
Fax : (0274) 417111
b. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Bulaksumur
Alamat : Komplek Bulaksumur H No.4, Yogyakarta
Telp : (0274) 557087, 557088
Fax : (0274) 557088
c. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Godean
Alamat : Jl. Godean Km.4,5, Modinan, Banyuraden, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
Telp. : (0274) 626464
Fax. : (0274) 626725
d. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Kaliurang
Alamat : Jl. Kaliurang Km.5, No.35, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta
Telp. : (0274) 581642
Fax : (0274) 581641
e. BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Bantul
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No156, Bantul, Yogyakarta
Telp. : (0274) 6469100, 6469050
Fax : (0274) 6469044
79
f. BNI Syariah Kantor Kas Rumah Sakit Mata “Dr. YAP”
Alamat : Jl. Cik Dik Tiro No.5, Yogyakarta
Telp. : (0274) 554144
Fax. : (0274) 550163
g. BNI Syariah Kantor Kas FE UII
Alamat : Jl. Prawirokuwat No.146, Condongcatur, Yogyakarta
Telp. : (0274) 4477513
Fax. : (0274) 4477512
h. BNI Syariah Kantor Kas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Alamat : Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Yogyakarta
Telp. : (0274) 565118
Fax. : (0274) 560957
3. Visi dan Misi PT Bank BNI Syariah
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat
yang unggul dalam layanan dan kinerja”.
Misi BNI Syariah adalah:
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
80
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
f.
4. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah KC Yogyakarta 2016
Branch Manager
(BM)
Branch Internal
Control (BIC)
RRH
RRH
Asisstant
SMEF
AO
SBM
SH
SO
SA
FO
FA
PH CSH
PA CS
CA Teller
FAH
FAA
BOH
OA
ADA
COM
OM
81
Keterangan:
Branch Manager : Aprilina Pitra Ardiati
Branch Internal Control : Laela Qadria
Operational Manager : Heryana
Sub Branch Manager : Tantri Vermiliana
Recovery & Remedial Head : Ruri Supriadi
SME Financing Head : Erlyana
Account Officer : Cita Nareswari
Risky Suryo K.
Sales Head : Sugiyati
Sales Officer : Hendy Regar
Funding Officer : Agung Putranta
Funding Assistant : Sekar Aditya Pranawa
Ratna Sekar Pramudita
Processing Head : Daryoko
82
Processing Assistant : Wiryawan
Collection Assistant : Andri
Customer Service Head : Desy Septianie
Financing Adminitration Head : Fitri Rah Utami
Financing Adminitration Ass : Reza Adi
RM Miftakhul K A
Back Office Head : Diah Kusuma
Operational Assistant : Anis Hajizah
Adminitration Assistant : Muamar Kadafi
Prita Sari Dewi
Sumber: Adminitration Assistant BNI Syariah KC Yogyakarta 2016
B. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, status
pernikahan, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan dan layanan e-banking.
83
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 43 33.9 33.9 33.9
perempuan 84 66.1 66.1 100.0
Total 127 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden terdiri dari
66,1% perempuan yaitu sebanyak 84 responden, dan 33,9% laki-laki yaitu
sebanyak 43 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang
digunakan dalam penelitian ini di PT BNI Syariah KC Yogyakarta
mayoritas perempuan.
2. Profil Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Tabel 4.2
Status Pernikahan
Status_Pernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Lajang 53 41.7 41.7 41.7
Menikah 58 45.7 45.7 87.4
84
Janda/Duda 16 12.6 12.6 100.0
Total 127 100.0 100.0
Sumber :Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa responden status pernikahan
masih lajang sebanyak 41,7% yaitu sebanyak 53 responden, status
pernikahan sudah menikah sebanyak 45,7% yaitu sebanyak 58 responden
sedangkan untuk status pernikahan janda/duda sebanyak 12,6% yaitu
sebanyak 16 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden PT BNI
Syariah KC Yogyakarta mayoritas status pernikahannya menikah.
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
SMP 6 4.7 4.7 4.7
SMA 26 20.5 20.5 25.2
AKADEMI/DIPLOMA 24 18.9 18.9 44.1
S1 45 35.4 35.4 79.5
S2 15 11.8 11.8 91.3
S3 11 8.7 8.7 100.0
Total 127 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
85
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 54,7% atau 6 responden
pendidikan terakhir adalah SMP, untuk SMA sebanyak 20,5% atau 26
responden, 18,9% atau 24 responden pendidikan terakhir
Akademi/Diploma, 35,4% atau 45 responden pendidikan terakhir S1,
11,8% atau 15 responden pendidikan terakhir S2 dan 8,7% atau 11 orang
pendidikan terakhir S3. Dengan begitu menunjukkan bahwa responden
PT BNI Syariah KC Yogyakarta mayoritas berpendidikan S1.
4. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan
Tabel 4.4
Penghasilan Perbulan Penghasilan_Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<5juta 82 64.6 64.6 64.6
5juta-<25juta 34 26.8 26.8 91.3
25juta-<50juta 11 8.7 8.7 100.0
Total 127 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel di atas menunjukkan 64,6% atau sebanyak 82 responden
berpenghasilan < Rp 5 Juta, sebanyak 26,8% atau 34 responden
berpenghasilan Rp 5 Jt - < Rp 25 Jt, sedangkan sisanya sebanyak 8,7%
atau 11 responden berpenghasilan Rp 25 Jt - < Rp 50 Jt. Hal ini
menunjukkan bahwa 50% dari responden PT BNI Syariah KC Yogyakarta
berpenghasilan < Rp 5 Juta.
86
5. Profil Responden Berdasarkan Layanan E-Banking
Tabel 4.5
Layanan E-Banking
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar nasabah PT BNI
Syariah KC Yogyakarta menggunakan fasilitas layanan e-banking pada
layanan ATM. Hal ini menunjukkan bahwa ATM memiliki kemudahan,
kepercayaan yang tinggi, serta sedikitnya risiko. Sehingga nasabah PT
BNI Syariah KC Yogyakarta mayoritas menggunakan layanan e-banking
ATM.
C. Analisa Data
1. Hasil Uji Instrumen
Agar penelitian menghasilkan data yang akurat, maka instrument yang
digunakan diuji terlebih dahulu menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
Layanan_ebanking
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
ATM 44 34.6 34.6 34.6
Credit card 17 13.4 13.4 48.0
internet banking 18 14.2 14.2 62.2
mobile banking 23 18.1 18.1 80.3
phone banking 14 11.0 11.0 91.3
sms banking 11 8.7 8.7 100.0
Total 127 100.0 100.0
87
pertanyaan pada questioner yang digunakan benar atau tidak sedangkan
uji reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi pengukuran dari suatu
variabel (Bawono, 2006: 63).
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur sehingga dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Suatu
variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > 0,6 (Nunnally
dalam Bawono, 2006: 68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Data
Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Kemudahan (X1) 0,812 Reliable
Kepercayaan (X2) 0,822 Reliable
Risiko (X3) 0,650 Reliable
E-Banking (Y) 0,730 Reliable
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar
dari 0,60. Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini
reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
88
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu
test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan
variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006: 68). Item
kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang
dua dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan berbintang satu
dengan tingkat signifikansi pada level 1%. Berikut merupakan tabel
hasil pengujian validitas:
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Data
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score
Correlation
Keterangan
Persepsi
Kemudahan
Kemudahan 1 .780** Valid
Kemudahan 2 .820** Valid
Kemudahan 3 .732** Valid
Kemudahan 4 .702** Valid
Kemudahan 5 .752** Valid
Kepercayaan Kepercayaan 1 .722** Valid
Kepercayaan 2 .794** Valid
Kepercayaan 3 .786** Valid
Kepercayaan 4 .721** Valid
89
Kepercayaan 5 .808** Valid
Risiko Risiko 1 .672** Valid
Risiko 2 .779** Valid
Risiko 3 .657** Valid
Risiko 4 .687** Valid
e-banking e-banking 1 .696** Valid
e-banking 2 .621** Valid
e-banking 3 .728** Valid
e-banking 4 .701** Valid
e-banking 5 .724** Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam
variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level 5% ,
sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item
pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.
2. Hasil Uji Kecocokan Model
a. Uji ttest
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,
90
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Hasil
uji ttest dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji ttest
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.801 2.994 2.939 .004
Kemudahan_X1 .179 .077 .199 2.313 .022
Kepercayaan_X2 .353 .087 .359 4.069 .000
Risiko_X3 .308 .089 .262 3.476 .001
a. Dependent Variable: ebanking_Y
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel coefficient, dapat dibuat model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3
Y = 8.801 + 0.179X1+ 0.353X2 + 0.308X3
Dimana :
Y = Memutuskan Menggunakan E-Banking
X1 = Persepsi Kemudahan
X2 = Kepercayaan
X3 = Risiko
91
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa 0.05 maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel
dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t
hitung masing-masing untuk persepsi kemudahan (X1), kepercayaan
(X2) dan risiko (X3), yaitu:
1) Variabel persepsi kemudahan (X1) dengan t hitung 2.313 dan
signifikansi 0.022, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel persepsi
kemudahan (X1) secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking (Y).
2) Variabel kepercayaan (X2) dengan t hitung 4.069 dan signifikansi
0.000, dimana nilai signifikansi lebih lebih kecil dari nilai alfa 0.05
maka dapat dikatakan bahwa variabel kepercayaan (X2) secara
statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking (Y).
3) Variabel risiko (X3) dengan t hitung 3.476 dan signifikansi 0.001
dimana nilai signifikansi lebih lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka
dapat dikatakan bahwa variabel risiko (X3) secara statistik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking (Y). Artinya risiko semakin kecil, maka
akan semakin banyak keputusan nasabah menggunakan e-banking.
92
b. Uji Ftest
Uji F test dilakukan untuk mengatur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel independen.
Uji F test dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Ftest
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 857.317 3 285.772 32.998 .000b
Residual 1065.202 123 8.660
Total 1922.520 126
a. Dependent Variable: ebanking_Y
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa F hitung 32.998 dengan
nilai signifikansi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil
dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
H4 yaitu persepsi kemudahan, kepercayaan, risiko secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking.
c. Uji R2
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R2) menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen.
93
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .668a .446 .432 2.94282
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Tabel di atas menjelaskan bahwa koefisien Adjusted R Square
sebesar 0.432 ini berarti kontribusi variasi variabel independen (persepsi
kemudahan, kepercayaan dan risiko) mampu menjelaskan variasi
variabel dependen (e-banking) sebesar 43,2% sedangkan sisanya sebesar
56,8% dijelaskan variasinya oleh variabel di luar model.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi
yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang
menghasilkan model regresi tidak bias (Bawono, 2006: 115) sehingga
dapat digunakan sebagai alat memprediksi yang handal. Uji asumsi
klasik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.
94
a. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya
korelasi di antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya.
Dalam pengujian ini, peneliti melakukan auxiliary regresi antar
variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian dibandingkan
dengan R2 dari regresi antar variabel dengan hasil uji regresi utama :
Tabel 4.11
Hasil R2 (Koefisien determinasi majemuk) regresi utama
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .668a .446 .432 2.94282
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dibawah ini adalah hasil r2 untuk setiap variabel independen
yang diregresikan, setelah mendapatkan r2
untuk setiap variabel
independen, maka nilai dari r2 dibandingkan dengan nilai R
2 untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinieritas yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
95
Tabel 4.12
Perbandingan r2
dan R2
Variabel Independen r2
Persepsi Kemudahan = f (Kepercayaan, Risiko) 0.391
Kepercayaan = f (Persepsi Kemudahan, Risiko) 0.421
Risiko = f (Persepsi Kemudahan, Kepercayaan) 0.209
R2 = 0.446
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juni 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa R2
dari regresi lebih
besar dari nilai r2
variabel persepsi kemudahan, kepercayaan dan
risiko, sehingga dinyatakan variabel persepsi kemudahan, kepercayaan
dan risiko model yang kita pakai tidak memiliki gejala
multikolinieritas.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas (Ghazali, 2013: 139). Dalam
pengujian ini, peneliti menggunakan pengujian dengan metode Glejser
yaitu glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual
terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2013: 142).
96
Prosedur penyajiannya adalah dengan cara meregresi nilai absolute
residual terhadap variabel dependen atau undstandardized residual
sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah
variabel X1, X2 dan X3, sedangkan pengambilan keputusannya adalah
jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa 0,05 maka data tidak
mengandung heteroskedatisitas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05
maka terdapat gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil uji
heteroscedasticity sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroscedasticity
Metode Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1.450 .624 2.325 .022
Kemudahan_X1 -.026 .016 -.186 -1.628 .106
1 Kepercayaan_X2 .006 .018 .039 .332 .741
Risiko_X3 .003 .018 .014 .140 .889
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juli 2016 (Lampiran IV)
Dari tabel di atas diketahui nilai signifikansi kemudahan (X1)
0,106, berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05.
Nilai signifikansi untuk variabel kepercayaan (X2) sebesar 0,741, ini
97
berarti data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05. Kemudian
untuk nilai signifikansi variabel risiko (X3) sebesar 0,889, ini berarti
data termasuk homogen karena lebih dari nilai 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pengujian dengan
metode One-Sample Kolmogorov Smirnov test.
Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas
yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program
statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan
tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat yang
lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan
grafik. Adapun hasil uji komolgorov smirnov sebagai berikut :
98
Tabel 4.14
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted
Value
N 127
Normal
Parameter
sa,b
Mean 38.4015748
Std. Deviation 2.60846817
Most
Extreme
Differences
Absolute .056
Positive .039
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .635
Asymp. Sig. (2-tailed) .815
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang Diolah, Juli 2016 (Lampiran IV)
Tabel di atas menunjukkan N= 127 yang berarti jumlah sampel
yang diambil sebanyak 127, nilai kolmogorov-smirnov z menunjukkan
angka 0,635 dan Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukkan angka 0,815.
Dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena
Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 atau 5%.
d. Hasil Uji Liniearitas
Uji Linieritas dilakukan untuk menguji apakah spesifikasi yang
kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model lain. Dalam
pengujian ini, peneliti menggunakan uji langrange multiplier
untuk mendapatkan nilai χ2 hitung, kemudian dibandingkan
99
dengan nilai χ2 tabel. Berikut merupakan tabel hasil perkalian
jumlah data dengan R2:
Tabel 4.15
Hasil Uji Liniearitas
Pengujian liniearitas menggunakan uji lagrange multiplier
ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ2 tabel, yang
mana χ2 hitung= n * R2= 127 * 0.001= 0.127. Dengan tingkat
signifikan 5% dan df : 123 maka χ2 tabel = 154.302.
Dengan begitu maka nilai χ2 hitung < χ2 tabel sehingga
spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar.
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis 1 (H1)
Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel kemudahan sebesar
2,313 dengan taraf signifikan 0,022 dan nilai β1X1 sebesar 0,179.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel persepsi kemudahan
terhadap keputusan nasabah menggunakan e-banking. Dengan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .022a .001 -.024 2.94208037
a. Predictors: (Constant), Risiko_X32, Kemudahan_X12,
Kepercayaan_X22
Sumber : Data Primer yang Diolah, Juli 2016 (Lampiran IV)
100
demikian dinyatakan terdapat pengaruh persepsi kemudahan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank
BNI Syariah KC Yogyakarta sehingga hipotesis H1 diterima.
2. Uji Hipotesis 2 (H2)
Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel kepercayaan sebesar
4,069 dengan taraf signifikan 0,000 dan nilai β2X2 sebesar 0,353.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel kepercayaan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking. Dengan demikian
dinyatakan terdapat pengaruh kepercayaan terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah
KC Yogyakarta sehingga hipotesis H2 diterima.
3. Uji Hipotesis 3 (H3)
Dari hasil uji ttest nilai t hitung variabel risiko sebesar 3,476
dengan taraf signifikan 0,001 dan nilai β3X3 sebesar 0,308. Dengan
demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel risiko terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking. Dengan demikian dinyatakan
terdapat pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah menggunakan e-
banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta sehingga
hipotesis H3 ditolak.
101
4. Uji Hipotesis 4 (H4)
Dari hasil uji Ftest perbandingan nilai F hitung sebesar 32.998 dengan
nilai signifikansi 0.000. Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil
dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan. Dengan demikian maka H4 diterima.
5. Uji Hipotesis 5 (H5)
Dari hasil uji ttest nilai β1X1, β2X2, β3X3 sebesar 0,179, 0,353 dan
0,308. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien
variabel kepercayaan lebih besar dari nilai koefisien variabel lain,
sehingga variabel independen yang paling dominan mempengaruhi
keputusan nasabah menggunakan e-banking adalah variabel kepercayaan
bukanlah variabel persepsi kemudahan atau risiko, sehingga hipotesis H5
ditolak.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian statistik, terlihat bahwa variabel-variabel
independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut bersifat positif dan
signifikan, dengan kata lain persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko
di PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta akan meningkatkan keputusan
nasabah untuk menggunakan e-banking. Hal tersebut sesuai dengan
102
hipotesis yang diajukan serta hasil penelitian sebelumnya. Pengaruh
variabel-variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Kemudahan Terhadap Memutuskan Menggunakan
Produk Layanan E-banking
Hasil penelitian hipotesis (H1) membuktikan terdapat pengaruh antara
kemudahan terhadap memutuskan menggunakan e-banking. Hasil uji
statistik yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel
kemudahan sebesar 2.313 dengan taraf signifikansi sebesar 0,022 lebih
kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan tehadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Andriyanto (2014: 136) terdapat pengaruh positif dan signifikan
persepsi kemudahan terhadap minat menggunakan rekening ponsel (Studi
Kasus Pada Nasabah CIMB Niaga Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain
itu pada penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014: 121) menunjukkan
persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penggunaan online banking. Lain halnya pada penelitian yang dilakukan
oleh Harlan (2014: 92) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan kemudahan penggunaan untuk menggunakan e-
banking pada UMKM di kota Yogyakarta. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Amijaya (2010: 56) menyatakan bahwa variabel kemudahan
103
berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan
internet banking.
Persepsi kemudahan dalam menggunakan sistem teknologi bagi
seseorang itu lebih mempermudah aktivitasnya daripada yang tidak
menggunakan. Salah satu kemudahan yang diberikan oleh e-banking
adalah efisiensi waktu karena sistem ini dapat dilakukan dimana saja.
Ketika kemudahan diberikan oleh sistem teknologi maka seseorang akan
cenderung menggunakannya.
Kemudahan dalam melakukan transaksi e-banking bagi nasabah
memberikan ketertarikan untuk menggunakan. Kemudahan ini tidak
mengharuskan seseorang nasabah untuk memiliki waktu datang ke bank
untuk melakukan transaksi. Selain itu adanya kesadaran nasabah bahwa
suatu sistem e-banking telah dibuat untuk memberikan kemudahan dalam
bertransaksi dan mengoperasikannya. Sehingga transaksi perbankan dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja.
2. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Memutuskan Menggunakan
Produk Layanan E-banking
Hasil pengujian hipotesis (H2) membuktikan terdapat pengaruh antara
kepercayaan terhadap memutuskan menggunakan produk layanan e-
banking. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t hitung variabel
kepercayaan sebesar 4.069 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang
mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa
104
kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan tehadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Saputro (2013: 36) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan kepercayaan terhadap minat menggunakan internet banking.
Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 92)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan
terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada UMKM di kota
Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Hanur (2014: 120)
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepercayaan terhadap
penggunaan online banking pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Susanti (2015: 70) variabel persepsi kepercayaan berpengaruh signifikan
pada alpha 5% terhadap minat menggunakan mobile banking
Kepercayaan merupakan dasar dalam satu hubungan, tidak terkecuali
hubungan terhadap jasa perbankan. Kepercayaan ini sangat dibutuhkan
antara pihak bank dengan nasabah agar terjalin ikatan keduanya.
Kepercayaan seseorang terhadap pihak lain dalam hubungan transaksi
berdasarkan keyakinan bahwa orang yang dipercayai akan memenuhi
kewajibannya dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam
sistem elektronik kepercayaan akan muncul ketika suatu sistem mampu
memberikan apa yang diharapkan konsumen.
105
Kepercayaan yang diberikan oleh nasabah terhadap layanan e-banking
akan terjadi ketika suatu sistem teknologi memberikan keamanan untuk
bertransaksi bagi nasabah. Selain itu, kecepatan akses dan perlindungan
terhadap data-data nasabah menjadikan nasabah tertarik untuk
menggunakan layanan e-banking. Sehingga sistem teknologi yang dapat
memberikan kepercayaan dapat menarik keputusan nasabah untuk
menggunakan e-banking.
3. Pengaruh Risiko Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk
Layanan E-banking
Hasil pengujian hipotesis (H3) membuktikan terdapat pengaruh antara
risiko terhadap memutuskan menggunakan e-banking. Hasil uji statistik
menunjukkan nilai t hitung variabel risiko sebesar 3.476 dengan taraf
signifikan 0,001 yang mana nilai itu lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini
membuktikan bahwa risiko yang semakin kecil berpengaruh positif dan
signifikan tehadap keputusan nasabah menggunakan e-banking pada
nasabah PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Artinya apabila risiko
yang semakin kecil, maka semakin banyak nasabah PT Bank BNI Syariah
KC Yogyakarta untuk menggunakan e-banking. Sebaliknya, apabila risiko
semakin besar maka keputusan nasabah menggunakan e-banking akan
cenderung mengalami penurunan. Hasil ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Amijaya (2010: 56) menunjukkan bahwa
resiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat ulang nasabah
106
dalam menggunakan internet banking. Lain halnya penelitian yang
dilakukan oleh Susanti (2015: 70) persepsi risiko berpengaruh signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Andriyanto (2013: 9) menyatakan bahwa risiko
berpengaruh pada minat nasabah bank dalam menggunakan ATM.
Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Pertiwi (2014: 433)
menyatakan bahwa variabel persepsi risiko mempunyai pengaruh terhadap
kepercayaan nasabah terbukti mempengaruhi persepsi risiko terhadap
kepercayaan nasabah dalam menggunakan internet banking. Pada
penelitian yang dilakukan Farizi (2014: 14) menyatakan bahwa konstruk
persepsi risiko berpengaruh terhadap minat menggunakan internet
banking.
Risiko merupakan konsekuensi yang terjadi karena adanya suatu
keputusan, termasuk dalam menggunakan layanan e-banking. Keputusan
dalam memakai suatu sistem akan menjadi sebuah pertimbangan ketika
suatu sistem akan menjadi sebuah konsekuensi atau ketidakpastian.
Pengaman terhadap penyalahgunaan sistem teknologi menjadi hal penting
ketika terjadi penyalahgunaan dan kecurangan terhadap sistem tersebut.
Tingginya peristiwa kejahatan cyber menjadi salah satu risiko yang
ditimbulkan system teknologi e-banking. Sehingga kekhawatiran nasabah
dalam menggunakan e-banking semakin tinggi. Nasabah menyadari
bahwa risiko keamanan informasi yang ditimbulkan oleh e-banking itu
107
ada. Namun ketika perbankan dapat memberikan jaminan keamanan pada
suatu risiko maka nasabah masih tertarik untuk menggunakan. Hal ini
dapat diwujudkan pihak perbankan dengan pemakaian sistem pengamanan
berlapis.
4. Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan Risiko Secara
Bersama-Sama Terhadap Memutuskan Menggunakan Produk
Layanan E-banking.
Hasil pengujian hipotesis keempat diperoleh nilai F hitung sebesar
32,998 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan nilai signifikansi kurang
dari 0,05 (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan,
kepercayaan dan risiko berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
kemudahan, kepercayaan dan risiko semakin kecil maka akan
meningkatkan keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking pada
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Berdasarkan hasil dari nilai
adjusted R square (R2) yang diperoleh 0,432 (43,2%). Hal ini berarti
persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko berpengaruh positif dan
mempengaruhi 43,2% perubahan pada penggunaan e-banking, sedangkan
sisanya sebesar 56,8% dijelaskan variasinya oleh variabel lain di luar
model.
108
Persepsi kemudahan dapat mempengaruhi nasabah dalam memutuskan
menggunakan layanan e-banking. Semakin tinggi persepsi kemudahan,
maka semakin tinggi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking
karena nasabah berkeyakinan bahwa penggunaan e-banking tersebut dapat
dengan mudah untuk dipahami dan digunakan.
Kepercayaan dapat mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan
layanan e-banking. Semakin tinggi kepercayaan nasabah, maka semakin
tinggi keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking karena
nasabah mempercayai pada bank sebagai penyedia layanan dan layanan e-
banking itu sendiri.
Tingkat risiko yang kecil dapat mempengaruhi keputusan nasabah
menggunakan layanan e-banking. Risiko yang semakin kecil, maka
semakin banyak keputusan nasabah menggunakan layanan e-banking
karena terdapat pemikiran pada nasabah mengenai risiko yang kecil maka
akan memiliki keamanan yang tinggi dan dapat menjamin kebutuhan
nasabah dalam melakukan beberapa transaksi e-banking.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Andriyano (2014: 146) menunjukkan bahwa pengaruh pesepsi
kemudahan, persepsi kebermanfaatan, persepsi risiko dan kepercayaan
berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap minat menggunakan
Rekening Ponsel pada Bank CIMB Niaga. Semakin tinggi persepsi
kemudahan seseorang, maka semakin tinggi minat menggunakan
109
Rekening Ponsel karena nasabah berkeyakinan bahwa penggunaan
Rekening Ponsel tersebut dapat memberikan pengaruh positif dan dapat
meningkatkan kinerjanya. Semakin tinggi persepsi risiko nasabah, maka
semakin rendah minat menggunakan Rekening Ponsel karena masih
terdapat pemikiran nasabah mengenai risiko yang mungkin akan dialami
oleh nasabah tersebut atas suatu ketidakpastian dan konsekuensi-
konsekuensi negatif lainnya yang mungkin dapat diterima dalam
penggunaan Rekening Ponsel. Dan semakin tinggi kepercayaan nasabah,
maka semakin tinggi minat menggunakan Rekening Ponsel karena
nasabah mempercayai pada bank.
Lain halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 88)
menunjukkan bahwa pengaruh kemudahan penggunaan, kepercayaan dan
risiko persepsian terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking
pada UMKM di kota Yogyakarta berpengaruh positif signifikan secara
bersama-sama terhadap minat bertransaksi menggunakan e-banking pada
UMKM di kota Yogyakarta.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Cahyo (2014: 117)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh persepsi kebermanfaatan,
keamanan, kepercayaan, dan persepsi kemudahan penggunaan secara
bersama-sama terhadap penggunaan Online banking pada mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi persepsi kebermanfaatan, keamanan, kepercayaan,
110
dan persepsi kemudahan penggunaan maka akan meningkatkan
penggunaan online banking pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Pengaruh Variabel Persepsi Kemudahan Paling Dominan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan E-banking
Dari hasil uji ttest nilai β1X1, β2X2, β3X3 sebesar 0,179, 0,353
dan 0,308. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai
koefisien variabel kepercayaan lebih besar dari nilai koefisien variabel
lain, sehingga variabel independen yang paling dominan mempengaruhi
keputusan nasabah menggunakan e-banking adalah variabel kepercayaan
bukanlah variabel persepsi kemudahan atau risiko
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Bella
(2014: 87) bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap niatan menggunakan
e-banking pada mahasiswa dan paling dominan dari variabel lainnya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Susanti (2014: 75) menyatakan bahwa
kepercayaan terdapat pengaruh signifikan terhadap minat menggunakan
internet banking dan paling dominan diantara variabel lainnya. Lain
halnya penelitian yang dilakukan oleh Harlan (2014: 93) menyatakan
bahwa kemudahan yang paling dominan diantara variabel lainnya.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, maka
dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi jawaban
responden dari waktu ke waktu, serta pengujian validitas untuk
menyatakan sah atau tidaknya kuisioner. Hasil pengujian reliabilitas dan
validitas dari data yang dipakai di PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel dan valid.
Setelah melakukan statistik, data diuji asumsi klasik yang
meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, uji normalitas dan uji
linieritas yang menunjukkan bahwa dalam model regresi yang digunakan
tidak ditemukan gejala multikolinieritas, heteroskendastisitas, berdistribusi
normal dan dinyatakan bahwa persamaan regresi linier adalah benar.
Dengan begitu berdasarkan pembahasan analisis mengenai
pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta, maka penelitian ini menyimpulkan empat hipotesis diterima dan
satu ditolak. Dengan keterangan sebagai berikut :
1. Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah
112
KC Yogyakarta. Sehingga semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi untuk keputusan nasabah menggunakan e-banking pada
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Dengan demikian Ha1 terbukti.
2. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta. Sehingga semakin tinggi kepercayaan maka semakin tinggi
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI Syariah
KC Yogyakarta. Dengan demikian Ha2 terbukti.
3. Risiko yang semakin kecil berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan e-banking pada nasabah PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta. Sehingga semakin kecil risiko, maka semakin
banyak keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT Bank BNI
Syariah KC Yogyakarta. Dengan demikian Ha3 terbukti.
4. Persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko secara simultan
mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan e-banking pada PT
Bank BNI Syariah KC Yogyakarta. Dengan kata lain, seorang karyawan
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta harus dapat melayani nasabah
sesuai standar yang sudah ditentukan. Sehingga tercipta adanya
kemudahan, kepercayaan bagi nasabah dalam menggunakan layanan e-
banking, serta dengan adanya tingkat risiko dalam layanan tersebut
semakin rendah maka semakin tinggi keputusan nasabah menggunakan e-
banking pada PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
113
5. Variabel paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah
menggunakan e-banking adalah kepercayaan, kepercayaan pada dasarnya
ditunjukkan melalui keamanan maupun manfaat yang diberikan oleh
produk tersebut. Sehingga semakin produk tersebut dapat dipercayai oleh
nasabah, maka semakin banyak keputusan nasabah menggunakan produk
layanan e-banking pada PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta.
B. Saran
1. Bagi PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta, penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan pihak manajemen guna
meningkatkan suatu produk melalui peningkatan kemudahan, kepercayaan
dan tingkat risiko terhadap suatu produk yang telah dipasarkan, sehingga
nasabah dapat menyukai produk-produk tersebut dan pencapaian prestasi
perusahaan serta keuntungan yang diperoleh menjadi lebih baik.
2. Bagi peneliti, bahasan penelitian ini masih terbatas pada pengaruh
persepsi kemudahan, kepercayaan dan risiko terhadap keputusan nasabah
menggunakan e-banking sehingga masih banyak kajian yang belum
disentuh dalam penelitian ini, maka peneliti selanjutnya diharapkan dapat
lebih mengembangkan penelitian ini.
3. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai
bahan acuan dan referensi dalam penelitian sejenis.
114
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Bambang Setiyo Pambudi. 2014. “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi
Kemudahan, Keamanan Dan Ketersediaan Fitur Terhadap Minat Ulang
Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Program Layanan Internet Banking BRI)”, Jurnal Studi Manajemen,
Vol.8, No.1, April 2014.
Aidi, Royansyah. 2015. “Pengaruh Layanan Fitur Internet Banking Terhadap
Loyalitas Nasabah PT. Bank BRISyariah Cabang Banjarmasin”. Skripsi.
Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam IAIN Antasari.
Amanullah, Bastian. 2014. “Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Penggunaan,
Dan Kepercayaan Terhadap Sikap Positif Penggunaan Layanan Mobile
Banking (Survey Pada Nasabah Bank BCA Semarang)”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Amijaya, Gilang Rizky. 2010. ”Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah
Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank
BCA)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Andriyanto, Yaufi. 2014. ”Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi
Kebermanfaatan, Persepsi Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan Rekening Ponsel (Studi Kaus Pada Nasabah CIMB
NIAGA Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. “Prosedur Penelitian”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Baihaqi, Ahmad. 2014. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Religiusitas
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Unza Vitalis Salatiga”.
Skripsi. Program Studi Perbankan Syariah S1 Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.
Bawono, Anton. 2006. “Multivariate Analysis dengan SPSS”. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
115
Bella, Hannum Sansa. 2014. ”Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kepercayaan
Dan Computer Self Efficacy Terhadap Niatan Menggunakan E-Banking
Pada Mahasiswa”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Darmawi, Herman. 2011. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyo, Wanandi Yoso Hanur. 2014. ”Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan,
Keamanan, Kepercayaan Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan
Terhadap Penggunaan Online Banking Pada Mahasiswa S1 Fakultas
Ekonomi Negeri Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Yogyakarta.
Ciptono, Fandy. 2011. “Pemasaran Jasa”. Yogyakarta: Bayumedia Publishing.
Danang. Sunyoto. 2013. “Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran
dan Perilaku Konsumen.” Yogyakarta: Graha Ilmu.
Farizi, Hadyan dan Syaefullah. 2014. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan, Persepsi Risiko dan Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan Internet Banking. Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomi
Bisnis Universitas Brawijaya.
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cet
ke-3”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21, Cet ke-7”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mahmud M. 2014. “Manajemen Risiko”. Yogyakarta: UPP
STIMPYKPN.
Harlan, Dwimasta. 2014. ”Pengaruh Kemudahan, Kepercayaan Dan Risiko
Persepsian Terhadap Bertransaksi Menggunakan E-Banking Pada
UMKM Di Kota Yogyakarta”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Hartanto, Andi. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan
Layanan Internet Banking: Studi Kasus Terhadap Bank XYZ”. Karya
Akhir. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Hermawan, Kartajaya. 2006. “Syariah Marketing”. Bandung: Mizan.
116
Hikmat, Mahi M. 2011. “Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
dan Sastra”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Irmadhani. 2011. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan
Penggunaan dan Self Efficacy terhadap Penggunaan Online Banking
pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Iroes, Feery N. 2008. ”Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3
Pillar Kesepakatan Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan
Pelaksanaannya di Indonesia”. Jakarta: Rajawali Pers.
Istiarni, Panggih Rizki Dwi. 2014. ”Analisis Pengaruh Persepsi Manfaat,
Kemudahan Penggunaan Dan Kredibilitas Terhadap Minat Penggunaan
Berulang Internet Banking Dendan Sikap Penggunaan Variabel
Intervening (Studi Empiris: Nasabah Layanan Internet Banking di
Indonesia)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Jasfar, Farida. 2009. “Manajemen Jasa: Pendekatan Terpadu”. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Jogiyanto. 2007. “Sistem Teknologi Keperilakuan”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kotler, Philip, dkk. 2009. “Manajemen Pemasaran edisi-13”. Jakarta: Erlangga.
Muasyaroh, Heni Husnni. 2014. “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat
Nasabah Menggunakan E-banking PT BNI Syariah Yogyakarta”.
Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Yogyakarta.
Mufraini, Muhammad Arief. 2011. “Etika Bisnis Islam”. Jakarta: Gramata.
Muhammad. 2005. “Bank Syariah: Problem dan Praktek Perkembangan Di
Indonesia”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nugroho, Setiadi J. 2003. “Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada
Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen”. Jakarta: Kencana.
117
Pertiwi, Fita dan Vidya Vitta Adhivinna. 2014. “Pengaruh Risiko, Manfaat dan
Kemudahan Penggunaan Terhadap Kepercayaan Nasabah dalam
Menggunakan Internet Banking di Yogyakarta (Studi Kasus pada
Nasabah Bank Mandiri)”. Jurnal Ekonomi. Universitas PGRI
Yogyakarta.
Philip, Kotler. 2001. “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Jakarta: Erlangga
Sakti, Mahisa Bima,dkk. 2013. “Pengaruh Persepsi pengguna Teknologi,
Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan terhadap Minat dan Penggunaan
Anjungan Tunai Mandiri (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Rakyat
Indonesia Unit Ponggok Kabupaten Blitar)”. Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 6 no. 1. Universitas Brawijaya
Saputro, Brian Dwi. 2013. “Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Kepercayaan, Kecemasan Berkomputer dan Kualitas Layanan terhadap
Minat Menggunakan Internet Banking”. Jurnal Nominal Vol. 02 no. 01.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sari, Reipita. 2013. ”Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kepercayaan, Dan
Computer Self Efficacy Terhadap Penggunaan E-Banking Pada
Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2012. “Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, cet ke-14”.
Bandung: Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2011. “Perilaku Konsumen: teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran”. Bogor: Ghalia Indonesia.
Supomo, Bambang. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan
Manajemen”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Supranto, J. 2003. “Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran”. Jakarta:
Rineka Cipta.
Supranto, Johannes dan Luqman Hakim. 2013. “Pengambilan Risiko secara
Strategis Bagi Pengambil Keputusan Bisnis”. Jakarta: Rajawali
Suprayitno, Eko. 2008. “Ekonomi Mikro Perspektif Islam”. Malang: UIN Malang
Press.
118
Suryani, Tatik. 2012. “Perilaku Konsumen di Era Internet: Implikasi pada
Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanti, Anik. 2015. “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan,
Persepsi Risiko dan Persepsi Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan Mobile Banking”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tjini, Sartika Sari Ayu dan Zaki Baridwan. 2011. “Pengaruh Kepercayaan,
Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan
terhadap Minat Pengguna Sistem Internet Banking”. Jurnal Ilmiah.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
UU RI No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 ayat 7.
Widiastuti, Berlian. 2010. ”Studi Tentang Intensitas Penggunaan Electronic
Banking Oleh Nasabah PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) Kantor
Cabang Utama Semarang”. Tesis. Program Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Widiyono, Try. 2016. “Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan
Di Indonesia”. Bogor: Ghalia Indonesia
Website:
http://www.bi.go.id, akses 12 Mei 2016
http://m.okezone.com, akses 12 Mei 2016
http://www.bnisyariah.co.id/awards, akses 16 Mei 2016
http://www.bnisyariah.co.id/logo, akses 16 Mei 2016
http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah, akses 16 Mei 2016
http://www.bnisyariah.co.id/visi-dan-misi, akses 16 Mei 2016
http://www.statistikian.com/2012/09/uji-normalitas-dengan-kolmogorov-
smirnov.html, akses 2 Juli 2016
120
Lampiran I
CURRICULUM VITAE
Nama : Mu’amar Azizi
Tempat tanggal lahir : Temanggung, 22 Agustus 1994
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Banjarsari RT02/ RW02, Kel. Kebumen, Kec. Pringsurat,
Kab. Temanggung
WhatsApp : 08562933562
Email : [email protected]
Pendidikan :MI KEBUMEN tahun lulus 2006
MTs N GRABAG MAGELANG tahun lulus 2009
MAN 1 TEMANGGUNG tahun lulus 2012
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 14Juli 2016
Mu’amar Azizi
NIM: 21312016
121
Lampiran II
Yogyakarta, Juni 2016
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Nasabah
PT Bank BNI Syariah KC Yogyakarta
Di –
Tempat
Perihal: Permohonan Menjawab Kuisioner
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pertama-tama kami sampaikan bahwa sebagai salah satu syarat dalam meraih
gelar kesarjanaan jenjang studi S1 di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, kami
harus melaksanakan penelitian skripsi. Kami bermaksud melaksanakan penelitian
dengan judul“Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan dan Risiko terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan E-banking pada PT Bank BNI Syariah KC
Yogyakarta”.
Demi tercapainya tujuan penelitian ini, kami memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk membantu proses pelaksanaan penelitian ini dengan
memberikan jawaban pada item-item pertanyaan yang telah disediakan sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
membantu penelitian ini dan apabila terdapat tutur kata ataupun sikap kami yang
kurang berkenan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,
Peneliti
Muamar Azizi
122
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
A. Identitas Responden
Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda.
Nama : …………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………….
No. Tlp/HP : …………………………………………………………….
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Status Pernikahan : □ Lajang □ Menikah □ Janda/Duda
Pendidikan Terakhir : □ SD □ SMP □ SMA/sederajat
□ Akademi/Diploma □ S1 □ S2 □ S3
Penghasilan per bulan : □ < Rp. 5 juta □ Rp. 25 Jt - < 50 Jt □ Rp. 100 Jt - < 500 Jt
□ Rp. 5 Jt < 25 Jt □ Rp. 50 Jt - < Rp. 100 Jt □ > = Rp. 500 Jt
Layanan e-Banking : □ ATM □ Credit Card □ Internet Banking
□ Mobile Banking □ Phone Banking □ SMS Banking
B. Kuisioner Penelitian
Petunjuk Pengisian Angket
Berikanlah tanda bulatan (O) pada kolom yang Saudara anggap sesuai dengan jawaban
Saudara.
KETERANGAN :
STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 0 – 2
TS = Tidak Setuju Skor = 3 – 4
CS = Cukup Setuju Skor = 5 – 6
S = Setuju Skor = 7 – 8
SS = Sangat Setuju Skor = 9 – 10
123
1. VARIABEL PERSEPSI KEMUDAHAN (X1)
2. VARIABEL KEPERCAYAAN (X2)
NO INDIKATOR VARIABEL BOBOT
1 E-banking sangat mudah digunakan dan
hasillnya cepat diketahui 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Pengoperasian e-banking mudah dipahami
dan tidak rumit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Pengoperasian e-banking sangat simpel 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Menggunakan e-banking dapat
mengefesiensi waktu nasabah karena tidak
perlu pergi ke lokasi bank
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Saya dapat melakukan transaksi e-banking
kapan saja tanpa batas waktu 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NO INDIKATOR VARIABEL BOBOT
1 Saya percaya e-banking aman untuk
digunakan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Saya percaya dengan kemampuan
ketersediaan layanan sistem yang baik pada
bank
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Transaksi transfer dana, pembelian pulsa dan
pembayaran tagihan melalui e-banking dapat
dipercaya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Transaksi dengan e-banking dapat dilakukan
dengan cepat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 E-banking dapat memberikan manfaat yang
maksimal untuk memenuhi kebutuhan saya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
124
3. VARIABEL RISIKO (X3)
4. VARIABEL PENGGUNAAN E-BANKING (Y)
5. VARIABEL PENGGUNAAN E-BANKING (Y)
NO INDIKATOR VARIABEL BOBOT
1 Menggunakan e-banking tidak memiliki
risiko yang tinggi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Transaksi melalui e-banking memiliki
keamanan yang tinggi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Dapat menjamin kebutuhan nasabah dalam
melakukan beberapa transaksi e-banking 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Gangguan jaringan e-banking sangat rendah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NO INDIKATOR VARIABEL BOBOT
1 Saya memutuskan menggunakan e-banking
karena memberikan keamanan bagi
penggunanya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Saya memutuskan menggunakan e-banking
karena tidak adanya biaya registrasi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Saya memutuskan menggunakan e-banking untuk
melakukan transfer dana ke rekening lain 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Saya memutuskan menggunakan e-banking untuk
mengakses informasi (misal: saldo tabungan,
informasi transaksi terakhir rekening, suku
bunga deposito, suku bunga tabungan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Saya memutuskan untuk menggunakan layanan
e-banking di masa yang akan datang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
125
Lampiran III
Tabulasi Jawaban Karakteristik Nasabah
No Jenis
Kelamin
Status
Pernikahan
Pendidikan
Terakhir
Penghasilan
Per Bulan
Layanan e-
banking
1 1 1 3 1 3
2 1 1 4 1 3
3 1 1 6 3 2
4 2 1 4 1 1
5 2 1 6 2 2
6 2 1 3 1 1
7 1 1 6 2 5
8 1 1 6 2 2
9 2 1 7 3 2
10 1 1 5 1 4
11 1 3 3 1 1
12 1 2 2 1 1
13 1 2 4 1 5
14 1 2 3 1 3
15 2 2 2 1 3
16 1 2 2 1 3
17 2 2 5 1 4
18 1 2 7 3 2
19 2 2 5 1 3
20 1 2 3 1 6
21 2 2 3 1 3
22 1 2 5 1 5
23 1 2 4 1 5
24 2 1 4 1 3
25 1 1 5 2 3
26 1 1 6 3 2
27 2 1 4 1 5
28 2 1 4 1 6
29 2 2 4 1 5
30 2 2 5 2 2
31 2 2 3 1 4
32 2 2 3 1 4
126
33 2 1 5 2 5
34 2 1 6 3 2
35 2 2 2 1 4
36 2 3 3 1 6
37 2 1 6 3 2
38 2 1 6 3 2
39 1 3 4 1 4
40 1 2 5 2 4
41 1 3 5 1 6
42 1 1 3 1 5
43 2 1 5 2 2
44 2 2 2 1 4
45 1 2 4 1 5
46 1 3 4 1 1
47 2 2 3 1 4
48 2 1 5 1 4
49 1 1 3 1 5
50 2 2 3 1 3
51 1 2 5 2 2
52 2 1 5 1 5
53 2 2 5 2 3
54 2 1 6 2 4
55 1 2 2 1 4
56 2 2 3 1 6
57 2 1 3 1 5
58 2 2 3 1 3
59 1 1 6 3 3
60 2 3 5 3 2
61 2 2 5 1 4
62 2 2 4 1 1
63 1 1 4 1 1
64 1 1 4 1 1
65 1 1 4 1 1
66 1 1 5 1 1
67 2 1 7 3 1
68 2 1 5 2 1
69 2 2 5 1 1
70 1 3 7 3 4
127
71 1 3 5 2 3
72 2 2 5 1 4
73 1 2 3 1 1
74 2 1 5 2 1
75 2 2 5 1 1
76 1 2 3 1 4
77 1 2 3 1 6
78 2 1 5 1 4
79 1 2 5 2 3
80 2 1 5 1 1
81 1 1 5 1 1
82 2 1 5 1 1
83 1 1 3 1 1
84 2 2 5 1 1
85 1 2 3 1 6
86 2 2 5 2 5
87 2 3 7 2 3
88 2 3 7 2 4
89 2 2 3 1 6
90 2 2 7 1 1
91 2 1 4 1 1
92 2 3 4 1 1
93 2 1 6 1 6
94 2 2 3 1 1
95 2 1 5 1 4
96 2 3 6 1 4
97 2 2 3 1 6
98 2 1 5 1 1
99 2 1 4 1 6
100 2 1 4 2 6
101 2 1 4 1 6
102 2 1 6 2 1
103 2 1 5 2 1
104 2 1 5 1 1
105 2 3 7 2 1
106 2 2 3 1 1
107 2 2 7 1 1
108 2 1 6 1 1
128
109 2 2 7 1 1
110 2 2 4 2 1
111 2 1 5 1 1
112 2 1 5 1 1
113 2 2 7 2 1
114 2 2 3 2 2
115 2 3 5 1 4
116 2 3 4 1 1
117 2 2 7 2 1
118 2 1 5 1 1
119 2 3 5 1 1
120 2 2 5 2 3
121 2 2 5 2 2
122 2 2 5 2 1
123 2 2 7 2 1
124 1 2 4 2 2
125 1 2 4 2 4
126 1 2 5 2 1
127 2 2 5 2 1
No
Persepsi
Kemudahan Kepercayaan Risiko E-Banking
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 8 9 7 8 9 9 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 9
2 8 8 7 9 8 10 10 7 7 9 7 7 8 6 10 7 7 9 7
3 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
4 8 8 7 8 8 8 7 6 7 7 9 7 8 6 7 6 7 7 9
5 7 7 8 7 7 8 8 7 7 8 7 5 7 6 8 7 7 8 7
6 8 8 9 8 7 8 9 7 7 8 8 7 7 8 9 7 7 8 8
7 8 8 7 9 8 8 8 7 7 8 8 8 7 7 8 7 7 8 8
8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 7 8 7 8 8 8 8 9
9 9 7 7 7 8 8 7 7 6 7 8 6 6 6 7 7 6 7 8
10 9 8 8 9 9 9 8 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8
11 7 7 7 7 8 8 8 8 8 7 8 7 8 8 8 8 8 7 8
12 7 7 7 7 7 8 7 7 8 8 8 7 8 8 7 7 8 8 8
13 8 8 7 8 7 8 8 8 9 7 7 8 9 9 8 8 9 7 7
14 8 8 8 9 9 8 9 8 7 7 9 8 7 8 9 8 7 7 9
129
15 8 8 8 9 9 8 8 8 7 7 9 8 7 7 8 8 7 7 9
16 7 8 8 9 9 8 8 7 8 8 9 8 8 7 8 7 8 8 9
17 8 8 8 8 9 8 8 8 7 7 8 7 7 9 8 8 7 7 8
18 8 8 9 8 7 8 7 8 7 8 7 8 8 7 7 8 7 8 7
19 6 7 7 8 8 5 7 8 7 8 8 7 7 8 7 8 7 8 8
20 9 8 8 10 8 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 9 8 8 8
21 7 8 8 9 8 7 8 7 8 7 9 6 7 7 8 7 8 7 9
22 8 9 7 8 8 7 7 8 7 8 9 6 7 7 7 8 7 8 9
23 9 7 7 9 7 7 8 7 7 7 7 9 9 9 8 7 7 7 7
24 8 7 7 8 9 10 8 8 7 8 8 8 8 7 8 8 7 8 8
25 8 8 9 8 8 8 7 7 7 8 7 7 6 7 7 7 7 8 7
26 8 8 7 8 8 6 7 9 6 8 7 8 7 9 7 9 6 8 7
27 10 8 8 10 10 6 6 8 8 6 8 6 7 5 6 8 8 6 8
28 9 8 8 9 9 8 8 9 9 8 9 9 8 8 8 9 9 8 9
29 9 8 8 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 8
30 8 7 6 8 7 8 6 6 8 8 8 6 6 6 6 6 8 8 8
31 7 7 7 8 8 6 6 7 6 6 8 6 7 6 6 7 6 6 8
32 6 8 7 8 7 7 5 6 7 8 7 6 7 5 5 6 7 8 7
33 8 9 9 8 9 9 8 7 8 9 9 8 6 7 8 7 8 9 9
34 7 7 7 9 7 6 8 5 7 10 7 5 6 3 8 5 7 10 7
35 5 6 7 7 7 7 7 7 5 8 6 7 7 7 7 7 5 8 6
36 7 8 7 7 7 9 7 8 9 7 8 6 7 8 7 8 9 7 8
37 10 10 8 9 9 8 9 7 9 9 10 5 6 8 9 7 9 9 10
38 10 8 10 8 8 8 10 8 9 9 10 8 8 9 10 8 9 9 10
39 7 10 10 10 10 10 8 6 7 8 9 10 6 5 8 6 7 8 9
40 9 8 8 8 8 9 7 8 10 10 10 7 6 8 7 8 10 10 10
41 10 8 4 10 10 9 6 7 9 10 9 4 8 8 6 7 9 10 9
42 10 10 10 10 10 7 5 8 10 5 8 5 8 8 5 8 10 5 8
43 9 9 9 9 9 7 8 6 9 9 9 8 9 8 8 6 9 9 9
44 8 8 8 8 8 7 9 7 8 8 8 7 7 7 9 7 8 8 8
45 9 8 7 8 7 7 8 9 8 7 8 7 7 6 8 9 8 7 8
46 8 9 9 8 9 9 9 9 9 8 8 8 7 8 9 9 9 8 8
47 10 8 8 9 9 8 8 9 8 9 9 8 8 7 8 9 8 9 9
48 9 8 9 8 9 7 8 7 8 7 9 7 8 9 8 7 8 7 9
49 9 9 9 8 9 8 6 7 6 7 8 6 6 7 6 7 6 7 8
50 9 9 9 10 10 8 9 8 10 9 9 9 8 8 9 8 10 9 9
51 9 8 9 8 8 9 9 6 8 7 8 9 8 8 9 6 8 7 8
52 9 7 7 8 9 8 5 7 8 7 8 7 4 8 5 7 8 7 8
130
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 8 9 8 6 8 8 8 6 8 7 6 6 8 7 8 6 8 7 6
55 8 7 9 8 8 8 8 7 9 8 8 7 8 9 8 7 9 8 8
56 8 8 8 9 10 9 9 7 7 9 9 8 7 9 9 7 7 9 9
57 9 9 8 10 7 8 9 6 7 10 9 9 6 6 9 6 7 10 9
58 9 8 8 8 7 7 5 5 8 8 6 6 6 6 5 5 8 8 6
59 10 9 9 9 10 8 9 7 8 8 10 7 6 9 9 7 8 8 10
60 9 9 8 9 8 8 6 8 10 9 9 7 7 8 6 8 10 9 9
61 9 9 9 9 9 8 8 5 8 8 8 8 8 8 8 5 8 8 8
62 7 7 6 7 8 8 8 8 7 8 7 9 6 6 8 8 7 8 7
63 8 6 7 8 8 9 8 9 8 8 8 8 7 7 8 9 8 8 8
64 7 7 8 7 8 8 7 7 8 8 8 8 7 7 7 7 8 8 8
65 9 9 9 8 8 8 8 7 9 9 9 8 8 7 8 7 9 9 9
66 6 7 6 6 6 7 7 8 8 8 8 6 6 7 7 8 8 8 8
67 8 8 9 8 7 8 9 9 8 7 7 7 8 9 9 9 8 7 7
68 8 6 7 7 6 8 6 7 6 7 8 8 7 7 6 7 6 7 8
69 8 9 10 9 9 9 5 5 6 5 6 8 6 3 5 5 6 5 6
70 8 8 9 9 8 7 6 7 7 8 8 7 6 8 6 7 7 8 8
71 9 7 7 7 9 7 5 7 5 7 5 9 4 4 5 7 5 7 5
72 7 7 8 7 6 5 6 7 7 6 7 8 7 8 6 7 7 6 7
73 8 10 10 10 10 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 10 10 10 9
74 9 10 8 6 9 8 9 9 5 9 9 9 9 9 9 9 5 9 9
75 5 7 5 5 5 5 5 3 3 4 7 7 5 7 5 3 3 4 7
76 6 7 6 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 6 7 6 7 7 6
77 7 7 8 5 8 6 8 8 8 8 5 8 7 9 8 8 8 8 5
78 5 4 6 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8
79 7 8 8 9 9 7 9 10 9 9 9 8 9 8 9 10 9 9 9
80 8 8 8 8 8 8 7 7 7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 8
81 8 8 8 8 8 8 7 8 9 9 8 9 9 9 7 8 9 9 8
82 7 7 8 8 8 7 7 7 6 6 7 7 7 8 7 7 6 6 7
83 6 6 5 7 6 7 6 7 8 8 9 8 7 7 6 7 8 8 9
84 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 7 8 7 8 8 8 8 9
85 9 7 7 7 8 8 7 7 6 7 8 6 6 6 7 7 6 7 8
86 9 8 8 9 9 9 8 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8
87 7 7 7 7 8 8 8 8 8 7 8 7 8 8 8 8 8 7 8
88 7 7 7 7 7 8 7 7 8 8 8 7 8 8 7 7 8 8 8
89 9 9 9 8 7 8 8 8 9 7 7 9 9 9 8 8 9 7 7
90 8 7 8 9 9 8 9 8 7 7 9 7 8 8 9 8 7 7 9
131
91 9 7 6 9 9 8 8 8 7 7 9 7 7 7 8 8 7 7 9
92 6 5 5 9 9 8 8 7 8 8 9 5 7 7 8 7 8 8 9
93 10 9 9 8 9 8 8 8 7 7 8 9 9 9 8 8 7 7 8
94 9 8 8 8 7 8 7 8 7 8 7 8 7 7 7 8 7 8 7
95 5 5 6 8 8 5 7 8 7 8 8 5 8 8 7 8 7 8 8
96 6 6 6 10 8 9 8 9 8 8 8 6 8 8 8 9 8 8 8
97 8 6 6 9 8 7 8 7 8 7 9 6 7 7 8 7 8 7 9
98 7 7 6 8 8 7 7 8 7 8 9 7 7 7 7 8 7 8 9
99 9 7 7 9 7 7 8 7 7 7 7 9 9 9 8 7 7 7 7
100 8 7 7 8 9 10 8 8 7 8 8 8 8 7 8 8 7 8 8
101 8 8 9 8 8 8 7 7 7 8 7 7 6 7 7 7 7 8 7
102 8 8 7 8 8 6 7 9 6 8 7 8 7 9 7 9 6 8 7
103 9 8 8 9 9 8 8 9 9 8 9 9 8 8 8 9 9 8 9
104 9 8 8 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 9 8
105 8 7 6 8 7 8 6 6 8 8 8 6 6 6 6 6 8 8 8
106 7 7 7 8 8 6 6 7 6 6 8 6 7 6 6 7 6 6 8
107 6 8 7 8 7 7 5 6 7 8 7 6 7 5 5 6 7 8 7
108 8 9 9 8 9 9 8 7 8 9 9 8 6 7 8 7 8 9 9
109 7 7 7 9 7 6 8 5 7 10 7 5 6 3 8 5 7 10 7
110 5 6 7 7 7 7 7 7 5 8 6 7 7 7 7 7 5 8 6
111 7 8 7 7 7 9 7 8 9 7 8 6 7 8 7 8 9 7 8
112 10 10 8 9 9 8 9 7 9 9 10 5 6 8 9 7 9 9 10
113 10 8 10 8 8 8 10 8 9 9 10 8 8 9 10 8 9 9 10
114 7 9 7 9 8 9 8 6 7 8 9 10 6 5 8 6 7 8 9
115 9 8 8 8 8 9 7 8 10 10 10 7 6 8 7 8 10 10 10
116 10 8 4 10 10 9 6 7 9 10 9 4 8 8 6 7 9 10 9
117 8 4 5 5 8 7 5 8 10 5 8 5 8 8 5 8 10 5 8
118 7 7 8 8 9 7 8 6 9 9 9 8 9 8 8 6 9 9 9
119 8 7 7 7 7 7 9 7 8 8 8 7 7 7 9 7 8 8 8
120 9 7 8 9 8 9 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 9
121 9 8 7 5 8 10 10 7 7 9 7 7 8 6 10 7 7 9 7
122 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
123 7 7 7 5 8 8 7 6 7 7 9 7 8 6 7 6 7 7 9
124 7 6 5 7 7 8 8 7 7 8 7 5 7 6 8 7 7 8 7
125 8 7 7 8 7 8 9 7 7 8 8 7 7 8 9 7 7 8 8
126 7 8 8 8 7 8 8 7 7 8 8 8 7 7 8 7 7 8 8
127 8 7 7 7 8 9 8 8 8 8 9 7 8 7 8 8 8 8 9
132
Lampiran IV
HASIL ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum Responden
a. Jenis Kelamin Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 43 33.9 33.9 33.9
perempuan 84 66.1 66.1 100.0
Total 127 100.0 100.0
b. Status Pernikahan
c. Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
SMP 6 4.7 4.7 4.7
SMA 26 20.5 20.5 25.2
AKADEMI/DIPLOMA 24 18.9 18.9 44.1
S1 45 35.4 35.4 79.5
S2 15 11.8 11.8 91.3
S3 11 8.7 8.7 100.0
Total
127 100.0 100.0
Status_Pernikahan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Lajang 53 41.7 41.7 41.7
Menikah 58 45.7 45.7 87.4
Janda/Duda 16 12.6 12.6 100.0
Total 127 100.0 100.0
133
d. Penghasilan Perbulan
e. L
a
y
f. Layanan e-banking
2. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
1) Variabel Persepsi Kemudahan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 127 100.0
Excludeda 0 .0
Total 127 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Penghasilan_Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<5juta 82 64.6 64.6 64.6
5juta-<25juta 34 26.8 26.8 91.3
25juta-
<50juta 11 8.7 8.7 100.0
Total 127 100.0 100.0
Layanan_ebanking
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
ATM 44 34.6 34.6 34.6
Credit card 17 13.4 13.4 48.0
internet banking 18 14.2 14.2 62.2
mobile banking 23 18.1 18.1 80.3
phone banking 14 11.0 11.0 91.3
sms banking 11 8.7 8.7 100.0
Total 127 100.0 100.0
134
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of
Items
.812 5
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Kemudahan1 31.3386 12.067 .622 .769
Kemudahan2 31.6299 12.156 .701 .745
Kemudahan3 31.7480 12.587 .551 .792
Kemudahan4 31.2520 13.269 .527 .797
Kemudahan5 31.2598 13.178 .614 .773
2) Variabel Kepercayaan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of
Items
.822 5
3) V
a
r
i
a
b
e
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 127 100.0
Excludeda 0 .0
Total 127 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Kepercayaan1 30.8425 10.769 .546 .807
Kepercayaan2 31.0866 10.667 .673 .772
Kepercayaan3 30.9606 10.086 .633 .781
Kepercayaan4 30.8583 10.837 .549 .806
Kepercayaan5 30.8346 10.409 .688 .766
135
33) Variabel Risiko
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.650 4
4) Variabel E-banking
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 127 100.0
Excludeda 0 .0
Total 127 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Risiko1 21.7795 7.141 .386 .612
Risiko2 21.8031 6.207 .546 .494
Risiko3 21.7559 7.630 .417 .593
Risiko4 21.7087 6.859 .384 .617
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 127 100.0
Excludeda 0 .0
Total 127 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.730 5
136
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ebanking1 30.8661 10.212 .479 .689
ebanking2 31.0709 11.177 .401 .717
ebanking3 30.7795 9.888 .525 .670
ebanking4 30.5512 10.424 .506 .678
ebanking5 30.3386 10.416 .550 .663
b. Uji Validitas
1) Persepsi Kemudahan
Correlations
Kemudaha
n1
Kemudaha
n2
Kemudaha
n3
Kemudaha
n4
Kemudaha
n5
Kemuda
han_X1
Kemudahan
1
Pearson
Correlation 1 .565
** .418
** .419
** .524
** .780
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kemudahan
2
Pearson
Correlation .565
** 1 .653
** .416
** .464
** .820
**
Sig. (2-
tailed) .000
.000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kemudahan
3
Pearson
Correlation .418
** .653
** 1 .299
** .360
** .732
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000
.001 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kemudahan
4
Pearson
Correlation .419
** .416
** .299
** 1 .553
** .702
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .001
.000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kemudahan
5
Pearson
Correlation .524
** .464
** .360
** .553
** 1 .752
**
137
2) Kepercayaan
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000
.000
N 127 127 127 127 127 127
Kemudahan
_X1
Pearson
Correlation .780
** .820
** .732
** .702
** .752
** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Kepercayaa
n1
Kepercayaa
n2
Kepercayaa
n3
Kepercayaa
n4
Kepercayaa
n5
Kepercayaa
n_X2
Kepercayaan
1
Pearson
Correlation 1 .547
** .392
** .318
** .501
** .722
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kepercayaan
2
Pearson
Correlation .547
** 1 .585
** .408
** .532
** .794
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kepercayaan
3
Pearson
Correlation .392
** .585
** 1 .476
** .530
** .786
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kepercayaan
4
Pearson
Correlation .318
** .408
** .476
** 1 .552
** .721
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kepercayaan
5
Pearson
Correlation .501
** .532
** .530
** .552
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
Kepercayaan
_X2
Pearson
Correlation .722
** .794
** .786
** .721
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
138
3) Risiko
Correlations
Risiko1 Risiko2 Risiko3 Risiko4 Risiko_X3
Risiko1
Pearson
Correlation 1 .618
** .116 .117 .672
**
Sig. (2-tailed) .000 .194 .190 .000
N 127 127 127 127 127
Risiko2
Pearson
Correlation .618
** 1 .274
** .260
** .779
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .003 .000
N 127 127 127 127 127
Risiko3
Pearson
Correlation .116 .274
** 1 .527
** .657
**
Sig. (2-tailed) .194 .002 .000 .000
N 127 127 127 127 127
Risiko4
Pearson
Correlation .117 .260
** .527
** 1 .687
**
Sig. (2-tailed) .190 .003 .000 .000
N 127 127 127 127 127
Risiko_
X3
Pearson
Correlation .672
** .779
** .657
** .687
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4) E-banking
Correlations
ebanking1 ebanking2 ebanking3 ebanking4 ebanking5 ebanking_
Y
ebanking1
Pearson
Correlation 1 .330
** .239
** .448
** .373
** .696
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
ebanking2
Pearson
Correlation .330
** 1 .373
** .194
* .274
** .621
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .002 .000
N 127 127 127 127 127 127
ebanking3
Pearson
Correlation .239
** .373
** 1 .395
** .499
** .728
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
139
ebanking4
Pearson
Correlation .448
** .194
* .395
** 1 .397
** .701
**
Sig. (2-tailed) .000 .029 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
ebanking5
Pearson
Correlation .373
** .274
** .499
** .397
** 1 .724
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
ebanking_
Y
Pearson
Correlation .696
** .621
** .728
** .701
** .724
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 127 127 127 127 127 127
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Uji Statistik
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ebanking_Y 38.4016 3.90616 127
Kemudahan_X1 39.3071 4.34524 127
Kepercayaan_X2 38.6457 3.97318 127
Risiko_X3 29.0157 3.32853 127
Correlations
ebanking_Y Kemudahan_
X1
Kepercayaan
_X2
Risiko_
X3
Pearson
Correlation
ebanking_Y 1.000 .519 .594 .493
Kemudahan_X1 .519 1.000 .612 .381
Kepercayaan_X2 .594 .612 1.000 .433
Risiko_X3 .493 .381 .433 1.000
Sig. (1-tailed)
ebanking_Y . .000 .000 .000
Kemudahan_X1 .000 . .000 .000
Kepercayaan_X2 .000 .000 . .000
Risiko_X3 .000 .000 .000 .
N
ebanking_Y 127 127 127 127
Kemudahan_X1 127 127 127 127
Kepercayaan_X2 127 127 127 127
Risiko_X3 127 127 127 127
140
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .668a .446 .432 2.94282
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.801 2.994 2.939 .004
Kemudahan_X1 .179 .077 .199 2.313 .022
Kepercayaan_X2 .353 .087 .359 4.069 .000
Risiko_X3 .308 .089 .262 3.476 .001
a. Dependent Variable: ebanking_Y
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Risiko_X3,
Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2b
. Enter
a. Dependent Variable: ebanking_Y
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 857.317 3 285.772 32.998 .000b
Residual 1065.202 123 8.660
Total 1922.520 126
a. Dependent Variable: ebanking_Y
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2
141
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity dengan metode auxilary regresi
1) Regression (Uji Multikolinearitas Auxilary Regresi Utama)
Correlations
ebanking_
Y
Kemudahan_
X1
Kepercayaan
_X2
Risiko_
X3
Pearson
Correlation
ebanking_Y 1.000 .519 .594 .493
Kemudahan_X1 .519 1.000 .612 .381
Kepercayaan_X2 .594 .612 1.000 .433
Risiko_X3 .493 .381 .433 1.000
Sig. (1-
tailed)
ebanking_Y . .000 .000 .000
Kemudahan_X1 .000 . .000 .000
Kepercayaan_X2 .000 .000 . .000
Risiko_X3 .000 .000 .000 .
N
ebanking_Y 127 127 127 127
Kemudahan_X1 127 127 127 127
Kepercayaan_X2 127 127 127 127
Risiko_X3 127 127 127 127
Variables Entered/Removeda
Mode
l
Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Risiko_X3,
Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2b
. Enter
a. Dependent Variable: ebanking_Y
b. All requested variables entered.
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ebanking_Y 38.4016 3.90616 127
Kemudahan_X1 39.3071 4.34524 127
Kepercayaan_X2 38.6457 3.97318 127
Risiko_X3 29.0157 3.32853 127
142
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .668a .446 .432 2.94282
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 857.317 3 285.772 32.998 .000b
Residual 1065.202 123 8.660
Total 1922.520 126
a. Dependent Variable: ebanking_Y
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1, Kepercayaan_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.801 2.994 2.939 .004
Kemudahan_X1 .179 .077 .199 2.313 .022
Kepercayaan_X2 .353 .087 .359 4.069 .000
Risiko_X3 .308 .089 .262 3.476 .001
a. Dependent Variable: ebanking_Y
2) Regression Uji Multikolinearitas Auxilary Regresi X1 = f (X2,X3)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Risiko_X3,
Kepercayaan_X2b
. Enter
a. Dependent Variable: Kemudahan_X1
b. All requested variables entered.
143
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .626a .391 .382 3.41691
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kepercayaan_X2
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 931.287 2 465.644 39.883 .000b
Residual 1447.736 124 11.675
Total 2379.024 126
a. Dependent Variable: Kemudahan_X1
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kepercayaan_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10.629 3.343 3.179 .002
Kepercayaan_X2 .602 .085 .550 7.084 .000
Risiko_X3 .187 .101 .143 1.840 .068
a. Dependent Variable: Kemudahan_X1
3) Regression Uji Multikolinearitas Auxilary Regresi X2 = f (X1,X3)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .649a .421 .412 3.04684
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Risiko_X3,
Kemudahan_X1b
. Enter
a. Dependent Variable: Kepercayaan_X2
b. All requested variables entered.
144
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 837.934 2 418.967 45.132 .000b
Residual 1151.121 124 9.283
Total 1989.055 126
a. Dependent Variable: Kepercayaan_X2
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1
4) Regression Uji Multikolinearitas Auxilary Regresi X3 = f (X2,X1)
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 Kepercayaan_X2,
Kemudahan_X1b
. Enter
a. Dependent Variable: Risiko_X3
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .457a .209 .196 2.98472
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan_X2,
Kemudahan_X1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11.760 2.915 4.035 .000
Kemudahan_X1 .479 .068 .523 7.084 .000
Risiko_X3 .278 .088 .233 3.154 .002
a. Dependent Variable: Kepercayaan_X2
145
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 291.307 2 145.653 16.350 .000b
Residual 1104.662 124 8.909
Total 1395.969 126
a. Dependent Variable: Risiko_X3
b. Predictors: (Constant), Kepercayaan_X2, Kemudahan_X1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13.100 2.800 4.679 .000
Kemudahan_X1 .142 .077 .186 1.840 .068
Kepercayaan_X2 .267 .085 .319 3.154 .002
a. Dependent Variable: Risiko_X3
b. Uji Heteroscedasticity dengan metode Glejser
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .161a .026 .002 .61307
a. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2
b. Dependent Variable: Abs_Ut
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Risiko_X3,
Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2b
. Enter
a. Dependent Variable: Abs_Ut
b. All requested variables entered.
146
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1.227 3 .409 1.089 .357b
Residual 46.230 123 .376
Total 47.457 126
a. Dependent Variable: Abs_Ut
b. Predictors: (Constant), Risiko_X3, Kemudahan_X1,
Kepercayaan_X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.450 .624 2.325 .022
Kemudahan_X1 -.026 .016 -.186 -1.628 .106
Kepercayaan_X2 .006 .018 .039 .332 .741
Risiko_X3 .003 .018 .014 .140 .889
a. Dependent Variable: Abs_Ut
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value .4492 .9962 .7260 .09870 127
Residual -.80098 2.28622 .00000 .60572 127
Std. Predicted Value -2.805 2.738 .000 1.000 127
Std. Residual -1.307 3.729 .000 .988 127
a. Dependent Variable: Abs_Ut
147
c. Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
d. Uji Linearitas dengan Metode Langrange Multiplier
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1
Risiko_X32,
Kemudahan_X12,
Kepercayaan_X22b
. Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. All requested variables entered.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N 127
Normal Parametersa,b
Mean 38.4015748
Std.
Deviation 2.60846817
Most Extreme Differences
Absolute .056
Positive .039
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .635
Asymp. Sig. (2-tailed) .815
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .022a .001 -.024 2.94208037
a. Predictors: (Constant), Risiko_X32, Kemudahan_X12,
Kepercayaan_X22
148
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression .534 3 .178 .021 .996b
Residual 1064.668 123 8.656
Total 1065.202 126
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), Risiko_X32, Kemudahan_X12,
Kepercayaan_X22
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) .246 1.576 .156 .876
Kemudahan_X12 2.066E-005 .001 .002 .021 .983
Kepercayaan_X22 .000 .001 -.026 -.222 .825
Risiko_X32 .000 .002 .007 .073 .942
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual