Isti’adzah dan BasmalahSeeking for refuge and the name of Allah
Ahmad Fuady
Isti’adzahSeeking for refuge
Al-Isti’adzah ( األستعاذة)
• Artinya “memohon perlindungan”
means “asking for a refuge or protection”.
• Mulai membaca Qur’an dengan
mengucapkan isti’adzah, memohon
perlindungan Allah dari godaan syaithan
We should start reciting Qur’an by isti’adzah, in particular
asking Allah to protect us from the temptation of satan.
جيم فإذا قرأت القرآن فاستعذ باهلل من الشيطان الرSurah An Nahl: 98
Maka ketika kamu membaca Qur’an, maka
memohon perlindunganlah kepada Allah dari
syaithan yang terkutuk
So, when you read Qur’an, seek refuge to Allah from the
(temptation of) accursed Satan
Kalimat Isti’adzahThe sentence of istiadzah
• Ada tiga kalimat istiadzah yang dikenal:
There are three known sentences of istiadzah:
1. أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم
2. أعوذ باهلل العظيم من الشيطان الرجيم
3. أعوذ باهلل السميع العليم من الشيطان الرجيم
Cara membaca isti’adzahThe ways to read isti’adzah
1. Jika membaca Qu’ran dalam hati atau
sendirian, bacalah secara dalam hati.
Misalnya, saat membaca Qur’an sendirian
di rumah, atau dalam hati/pelan di ruang
umum (misalnya masjid atau mushalla)
If we recite Qur’an silently or alone, read isti’adzah silently.
For example, reading a part of Qur’an alone in house, or
silently in a public room, e.g. Mosque or mushalla.
2. Jika membaca Qur’an dalam shalat, baca
isti’adzah dalam hati
If we recite Qur’an during a prayer, read isti’adzah
also silently.
3. Jika membaca Qu’ran dengan keras dan
ada orang di sekeliling yang
mendengarkan, bacalah isti’adzah dengan
keras. Orang yang mendengar bacaan tidak
perlu membaca isti’adzah.
If recite Qur’an aloud in which there are peoples around to
hear, read isti’adzah loudly. People hearing the recitation
does not need to read istiazdah.
4. Jika membaca Qur’an secara bergiliran,
misalnya dalam kelas atau pengajaran Al
Qur’an yang orang lain juga ikut membaca,
pembaca pertama membaca istiadzah
dengan keras sedangkan yang lain cukup
dalam hati.
If we recite Qur’an in turns, for example in class or
teaching Qur’an while others also recite Qur’an, the first
recite reads isti’adzah loudly and the rests do it silently.
5. Jika terhenti membaca Qur’an karena
batuk, bersin atau membaca terjemahan,
dapat melanjutkan bacaan tanpa
mengulang isti’adzah
If we are interrupted while reciting Qur’an because of
coughing, sneezing or referring to the meaning of Qur’an,
we can continue recitation without repeating isti’adzah.
6. Jika terhenti membaca Qur’an karena
mengobrol dengan orang lain, atau
melakukan sesuatu yang tidak terkait
dengan membaca Qur’an, harus
mengulang isti’adzah sebelum memulai
kembali bacaan.
If we are interrupted while reciting Qur’an because of
talking to others in normal conversation, eating, or doing
something unrelated to Qur’an, we should repeat
isti’adzah before restarting the recitation.
BasmalahIn the name of Allah
الرحيم الرحمن هللا بسم
“In the name of Allah, The Beneficent, The Merciful”
• Tidak wajib membacanya saat memulai
membaca Qur’an, namun penting dibaca
ketika memulai surah baru, kecuali At
Taubah.
• There is no obligation to read basmalah while starting the
recitation. However, it is necessary to read basmalah when
beginning every surah, except surah At Taubah.
Cara Membaca Basmalah (1)The ways to read basmalah (1)
• Ketika memulai bacaan di awal surah, kita
membaca istiazah dahulu, kemudian
basmalah, lalu membaca surah. Ulama
menyepakati beberapa cara membacanya.
When we begin a recitation in the beginning of surah, we
will read isti’adzah fistly, then basmalah, and continue with
the surah. Ulama agreed some ways to doing this.
1. قطع انجميع (Memotong semuanya)
Baca istiazdah, berhenti. Baca basmalah,
berhenti. Lalu, mulai membaca surah
means cutting all three off from each other. In this way, we
read isti’adzah first and stop (waqaf). Then, we read
basmalah and stop (waqaf). Then, we begin the surah.
2. وصم انجميع (menyambung semuanya)
Bacaan istiadzah dilanjutkan basmalah dan
surah tanpa jeda, dalam satu tarikan nafas.
Means joining all three with each other. In this way, we
continue isti’adzah with basmalah and the surah without
any stop or interruption (waqaf) in one breath
3. وصم انبسمهت بانسورة (menyambung
basmalah dan surah)
Baca istiadzah dahulu, berhenti. Kemudian
gabung basmalah dengan awal surah tanpa
jeda.
Means joining basmalah and surah. In this way, we read
isti’adzah first and stop (waqaf). Then, we join the
basmalah with the beginning of surah without interruption.
4. وصم االستعاذة بانبسمهت (menyambung
isti’adzah dengan basmalah)
Baca istiazdah dan disambung langsung
dengan basamalah tanpa jeda, berhenti.
Lalu baca awal surah.
Means joining isti’adzah with basmalah. In this way, we
read isti’adzah and continue with basmalah without
interruption (waqaf), and stop. then read the beginning of
surah.
Cara Membaca Basmalah (2)The ways to read basmalah (2)
• Ada saatnya kita membaca basmalah di
antara dua surah. Misalnya, di akhir surah Al
Ikhlas dan ingin melanjutkan ke surah Al
Falaq. Ada beberapa cara membacanya.
There are some occasions when we read basmalah
between two surahs. For example, we find the end of surah
Al Ikhlas and want to continue to surah Al Falaq. There are
some ways to read it.
1. قطع انكم (memotong semuanya)
Berhenti di akhir surah. Baca basmalah,
berhenti. Lalu mulai surah selanjutnya.
Meaning separating all of them. In this way, we stop
(waqaf) at the end of prior surah. Then, we read basmalah
and stop (waqaf). Then, we begin the next surah.
2. وصم انكم (menyambung semuanya)
Melanjutkan akhir surah (dengan harakat
yang sesuai) dengan basmalah, lalu surah
berikutnya tanpa jeda dalam satu tarikan
nafas.
Meaning joining all of them. In this way, we continue the
end of prior surah (with the appropriate vowels) with
basmalah and the next surah without any or interruption in
one breath.
3. وصم انبسمهت بأو ل انسورة (menyambung
basmalah dengan awal surah)
Berhenti di akhir surah. Lalu, membaca
basmalah tanpa jeda dan lanjut ke surah
berikutnya.
Means joining basmalah and surah. In this way, we stop at
the end of prior surah. Then, we read basmalah without
interruption and continue with the next surah.
Cara Membaca Basmalah (3)The ways to read basmalah (3)
• Di awal surah Al Fatihah terdapat basmalah.
Ulama berbeda pendekatan dalam
membacanya, terutama dalam shalat.
At the beginning of surah Al Fatihah, there is basmalah.
Islamic scholars have different approaches to read the
basmalah in this part, in particular while reading it during
prayer.
1. Basmalah bukan bagian dari Al Fatihah.
Pendapat ulama Qur’an dari Madinah,
Basrah, Syam, Imam madzhab Hanafi dan
Maliki.
– Mazhab Maliki : membacanya dengan keras
(jahr) atau dalam pelan (sirr) makruh.
– Mazhab Hanafi : membacanya dengan pelan
(sirr) ketika shalat sunnah
1. Basmalah is not a part of Al Fatihah. This
opinion was issued by Qur’an scholars from
Madinah, Basra, Syam, Imam Madzhab
Hanafi and Maliki.
– Mazhab Maliki : reading basmalah during prayer
either loudly (jahr) or silently (sirr) is makruh (not
recommended).
– Madzhab Hanafi : reading basmalah silently
(sirr) during prayer is sunnah (recommended)
2. Basmalah adalah bagian dari Al Fatihah.
– Mazhab Hambali: membacanya dalam shalat
dengan pelan (sirr) sunnah
Basmalah is a part of Al Fatihah.
– Madzhab Hambali (followers of Imam Ahmad) reading
basmalah silently (sirr) during prayer is sunnah
(recommended).
3. Basmalah adalah bagian dari Al Fatihah
dan harus dibaca keras (jahr) ketika shalat.
Pendapat ini disampaikan oleh mazhab
Syafii.
Basmalah is a part of Al Fatihah and should be read loudly
(jahr) during prayer. This opinion was issued by madzhab
Syafi’i (followers of Imam Syafi’i)