Disampaikan Oleh :
Ir. Muhajir, MS
Kepal Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang
Makasar, 25 Januari 2017
PERPRES NO. 16 TAHUN 2015 Tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian LH & Kehutanan
Ditjen Penegakan Hukum LH & Kehutanan
Sekretaris Jenderal
Inspektorat Jenderal
Ditjen Planologi Kehutanan &
Tata Lingkungan
Ditjen KSDA & Ekosistem
Ditjen Pengendalian
DAS & HL
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari
Ditjen Pengendalian Pemcemaran &
Kerusakan Lingkungan
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah &
B3
Ditjen Pengendalian
Perubahan Iklim
Ditjen PS & Kemitraan Lingkungan
Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM
Badan Litbang & Inovasi
Staf Ahli 1. Bidang Hubungan Antar
Lembaga Pusat & Daerah 2. Bidang Industri &
Perdagangan Internasional 3. Bidang Energi 4. Bidang Ekonomi SDA 5. Bidang Pangan
PENDAHULUAN
MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat
SA
SA
RA
N S
TR
AT
EG
IS
20
15
-20
19
MEMANFAATKAN POTENSI SUMBERDAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN HUTAN secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan
MELESTARIKAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran
66,5 – 68,5
Peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan
lingkungan hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP
sebagai masukan terhadap PDB nasional
Derajat keseimbangan ekosistem meningkat
setiap tahun
TN. Komodo, NTT
KIN
ER
JA
2015-201
9
TN. Gunung Gede Pangrango, foto oleh BB TN. Gede Pangrango
Reorganisasi selesai di triwulan II, persiapan peningkatan akses masyarakat terhadap pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha, serta persiapan dan pelaksanaan reformasi agraria dari kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi berupa legalisasi aset seluas 0,6 juta ha dan redistribusi tanah seluas 3,5 juta ha
Perbaikan lingkungan secara nyata di 15 DAS, Setidaknya 229 KPH mulai diintervensi secara langsung, 20 taman nasional sudah memiliki pusat sanctuary sebagai dasar peningkatan populasi 25 spesies terancam punah, Penyiapan modal sosial untuk peningkatan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat
15 DAS mampu memberikan gambaran peningkatan kualitas DAS,
229 KPH yang dioperasikan di tahun 2016 mulai memberikan gambaran penurunan degradasi hutan, peningkatan produksi hutan, IKLH berangsur naik di setiap anasir. Sebagian luas hutan yang dikelola masyarakat sudah mulai terlihat perbaikannya dan konflik tenurial mulai berkurang
15 DAS sudah mampu memberikan gambaran dukungan ketahanan air, 329 KPH yang dioperasikan tahun 2016-2017 dan 50 Taman Nasional mampu memberikan sumbangan terhadap penyerapan tenaga kerja, dan dukungan terhadap akselerasi pembangunan ekonomi nasional. Hutan yang dikelola masyarakat sudah memberikan keyakinan mampu memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan produksi hasil hutan
15 DAS, 429 KPH dan 50 Taman nasional serta peningkatan akses masyarakat telah dapat diartikulasikan sebagai dukungan kementerian terhadap pembangunan nasional yang ditunjukkan dengan pencapaian 3 sasaran strategis pada tingkat nasional
2015
2016
2017
2018
2019
1. Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,5
2. Peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan lingkungan hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP sebagai masukan terhadap PDB nasional
3. Derajat keseimbangan ekosistem meningkat setiap tahun
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS
1.DAS Citarum 2.DAS Ciliwung 3.DAS Serayu 4.DAS Solo 5.DAS Brantas 6.DAS Cisadane 7.DAS Kapuas 8.DAS Siak 9.DAS Musi 10.DAS Asahan Toba 11.DAS Jeneberang 12.DAS Saddang 13.DAS Moyo 14.DAS Way Sekampung 15.DAS Limboto
15 DAS Prioritas Sasaran Program
DAS PRIORITAS SASARAN PROGRAM 2015 - 2019
PROFIL BPDASHL JENEBERANG SADDANG
• BPDASHL Jeneberang Saddang terbentuk berdasarkan
Peraturan Menteri LHK
P.10/Menlhk/setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi &
Tata Kerja BPDASHL
• BPDASHL Jeneberang Saddang bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan
Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
RI.
TUGAS DAN FUNGSI
TUGAS :
Melaksanakan penyusunan rencana, pelaksanaan rehabilitasi hutan
dan lahan serta konservasi tanah dan air, pengembangan
kelembagaan, pengendalian kerusakan perairan darat, dan evaluasi
pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
FUNGSI :
1. Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung
2. Penyusunan rencana teknik rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi
tanah dan air
3. Pegembangan model pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung
4. Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air
5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reklamasi hutan, kerusakan perairan
darat dan pengelolaan hutan lindung
6. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAS dan hutan lindung
7. Pengembangan Kelembagaan
8. Penyusunan dan penyajian informasi pengelolaan DAS dan Hutan Lindung
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai
LUAS : 4.386.249,87 Ha
WILAYAH KERJA BPDAS JENEBERANG
Meliputi 24 Kabupaten/Kota
di Provinsi Sulawesi Selatan
2 Kabupaten pada Provinsi
Sulbar : Mamasa dan Mamuju
2 Kabupaten pada Provinsi
sulteng: Morowali dan Poso
4 Kab. Pada Provinsi Sultra:
Kolaka, Kolaka Utara, Konawe
dan Konsel
Meliputi 541 DAS (gabungan
wilayah BPDAS Jenwal dan
Saddang)
(Keputusan Menhut No: SK.511/Menhut-V/2011)
KLASIFIKASI DAS
541 DAS
DIPULIHKAN
37 DAS
DIPERTAHANKAN
504 DAS
Jeneberang, Bila Walanae, Tallo, Tangka, Maros,
Matuju, Marek, Aparang, Bijawang, Lantebong, Loe, Lisu, Lalemang, Talasiano,
Lambah, Galampang, Saranga, Garacing, Ujungloe,
Bialo, Kelara, Pamukkulu, Palekko, Segeri
LAHAN KRITIS
TINGKAT KEKRITISAN LAHAN
LUAS (HA) PERSENTASE %
Tidak Kritis 493.873,92 11,3
Agak Kritis 1.717.244,17 39,2
Potensial Kritis 1.500.172,32 34,2
Kritis 438.743,21 10
Sangat Kritis 106.732,19 2,4
Areal Khusus (areal yang secara alami tidak dapat dilakukan upaya RHL/penanaman, misal : tanah kapur, gunung batu, karst, dll.
129.484,20 Ha (2,9%)
No Kegiatan Target Luasan/Unit
1 Penyelenggaraan Kebun Bibit Rakyat 30 unit
2 Pemeliharaan Agroforestry 390 Ha
3 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi 450 Ha
4 Pemeliharaan tanaman hutan kota 30 Ha
5 Pembuatan tanaman hutan kota 10 Ha
6 Pembuatan tanaman daerah tangkapan air danau 125 Ha
7 Pembuatan tanaman reboisasi DTA waduk 200 Ha
8 Pembuatan tanaman reboisasi DAS 200 Ha
9 Pembuatan tanaman sempadan sungai 100 Ha
10 Tanaman komoditi HHBK 50 Ha
11 Pembuatan tanaman reboisasi di KPHL 100 Ha
KEGIATAN TEKNIS BPDAS JENEBERANG-SADDANG TAHUN 2017
No Kegiatan Target Luasan/Unit
12 Produksi bibit persemaian permanen 1.000.000 btg
13 Inventarisasi potensi standing stock hutan rakyat KBR 2010
14 Fasilitasi penyelenggaraan forum-forum pengelolaan DAS (Forum DAS & MKTI)
100 OH
15 Pembuatan sumur resapan 650 unit
16 Pembuatan Dam Pengendali 1 unit
17 Pembuatan Dam Penahan 163 unit
18 Pembuatan Gully Plug 680 unit
19 Monev Kinerja DAS SPAS
20 Pembuatan tanaman sumber mata air 100 Ha
21 Penyediaan bibit produktif (kegiatan bulan menanam
165.000 btg
22 Fasilitasi pertemuan fungsional 250 OH