HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
119114169
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
119114169
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan dan
bertekunlah dalam doa.
(Roma 12:12)
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencanaMu yang gagal
(Ayub 42:2)
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya
(Pengkhotbah 3:11)
Hiduplah dengan bijaksana sedari mudamu dan jangan
mempergunakannyasesuka hatimu, maka kehidupanmu akan jadi buah yang
ranum bagi allah.
Kesusahan kita hanya sementara dan kuasa tuhan akan memampukan kita
untuk bertahan.
Never givu up and still rely on God.
Terimakasih Tuhan Yesus untuk kebaikanMu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus yang sungguh teramat baik dalam kehidupan saya.
Kedua Orang Tuaku terkasih, Bapak Bitner Hutajulu dan Mamak A.
Magdalena Br Tambunan yang selalu mendoakan, mendukung dan
membiayayi semua keperluanku selama kuliah
Abangku Mulia Parlindungan Hutajulu, adiku Roy Hutajulu dan Odi
Hutajulu yang selalu mendukungku hingga perkuliahan ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang
tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang negative dan signifikan antara pola asuh
demokratis orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional.
Subjek yang digunakan berjumlah 120 mahasiswa di fakultas Psikologi Univrsitas Sanata Dharma,
yang berada pada semester 2-8. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan skala Likert. Skala yang digunakan terdiri dari skala prokrastinasi akademik
mahasiswa dan skala pola asuh demokratis orang tua yang disusun oleh peneliti. Koefisien
reliabilitas skala prokrastinasi akademik mahasiswa 0.926 sedangkan skala pola asuh demokratis
orang tua 0.919. analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment Carl Pearson dengan
Program SPSS for Windows versi 17.0. Hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi yang
negatif dan signifikan antara variabel pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa, yaitu sebesar r =-0,479 (p=0,000), sehingga hipotesis dalam penelitian ini
diterima kesimpulannya, terdapat hubungan negatif antara kedua variabel, yang berarti semakin
tinggi pola asuh demokratis orang tua semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa dan
semakin rendah pola asuh demokratis orang tua semakin tinggi prokratinasi akademik mahasiswa.
Kata kunci : Pola asuh demokratis orang tua, prokrastinasi akademik mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA
DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
ABSTRACT
The research aims to know the correlation between democratic parenting and Sanata Dharma
University students’ procrastination. The suggested hypothesis says there is a negative and
significant correlation between democratic parenting and student’s procrastination in Sanata
Dharma University Yogyakarta. The research is a correlational study using quantitative method.
The subject of the research involved 120 Psychology students in Sanata Dharma University ranged
from semesters 2-8. The data instruments used Likert scale technique. The scale consisted of
students’ academic procrastination scale and democratic parenting scale, which were composed by
the researcher. The reliability coefficient of the students’ academic procrastination scale is signed
0.926 and the democratic parenting scale is 0.919. The data were analyzed using Pearson Product
Moment correlation coefficient and calculated using SPSS Statistics software for Windows version
17.0. The result of the data analysis showed there is a negative and significant correlation between
variables in the democratic parenting and the students’ academic procrastination; the number is r
=-0.479 (p=0,00). Thus, the hypothesis in this research was accepted which means the higher the
democratic parenting, the lower the students’ academic procrastination.
Keywords: democratic parenting, students’ academic procrastination
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua dengan
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”.
Skripsi ini juga tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari pihak-pihak
lain. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto M. Psi., Ketua Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M. S.Psi., M.Si., Dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa menyediakan waktu untuk mendampingi dan membimbing
penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan wawasan, ilmu pengetahuan, dan pembelajaran
selama masa studi di Fakultas Psikologi.
5. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang senantiasa membantu segala proses administrasi dan juga dalam
proses pembelajaran selama masa studi.
6. Kedua orang tuaku terkasih Bapak Bitner Hutajulu dan Mamak Magdalena
Tambunan yang tak pernah lelah memberikan kasih sayang serta doa yang
tulus buat penulis selama proses perkuliahan hingga penulisan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
selesai. Terima kasih ma pa buat semua dukungan, semangat, nasihat
bahkan kerja keras kalian berdua yang telah bersusah payah untuk
menyekolahkan anakmu hingga lulus sarjana. Doaku buat mamak dan
bapak supaya mamak bapak senantiasa diberikan sukacita dan panjang
umur sehingga bisa melihat setiap kesuksesan anak anakmu. Tuhan Yesus
Memberkati Mamak dan bapak.
7. Abangku Mulia Parlindungan hutajulu, Evi mengasihimu bang. Terima
kasih untuk doa dan dukunganmu selama Evi kuliah. Terima kasih telah
menjagaiku ketika Evi mulai masuk kuliah dan membantu semua yang Evi
butuhkan. Tetaplah jadi abang yang terbaik buat adek adekmu bang.
8. Adek-Adekku Roy Timotius Marujohan Hutajulu dan Odi Ramot Petrus
Hutajulu yang selalu memberikan semangat dan pemecah suasana ketika
lagi stress mengerjakan skripsi. Canda dan tawamu akan selalu kakak ingat
dek. Terima kasih juga untuk setiap pulsa yang diberikan ketika kakak tak
punya pulsa. Terima kasih adek kakak tersayang.
9. Abang Tony Hendrikson Sianturi yang tidak pernah lelah dan bosan
menanyakan “kapan wisuda?’’. Terima kasih buat abangku yang
senantiasa memberikan semangat, menemani ketika susah, sedih maupun
ketika senang. Selalu sabar menghadapi adekmu yang sangat labil ini.
Dengan semua semangat yang abang berikan adek bisa melanjutkan
skripsi yang sempat berhenti hingga terselesaikan dengan baik. Terima
kasih ya sayangku, semoga tetap jadi kebanggan dedek ya bang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
10. Kakak Jeni Carolina, Mas Darius Abram dan Adek Nia Sulastry Siagian
terima kasih banyak untuk semua waktu kalian yang selalu ada menemani
penulis ketika suntuk mengerjakan skripsi. Kalian adalah saudara, teman
dan sahabat yang selalu setia menemaniku selama proses perkuliahan
hingga penulisan skripsi. Kalian luar biasa.
11. Tante dan Udaku, Nantulang dan Tulang Eben, Adek Grace Uli Turnip
serta seluruh keluarga yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk semua dukungan serta
doa yang senantiasa kalian sebut dalam setiap doamu.
12. Adekku Anju Turnip yang selalu menemani kakak makan ketika kakak
bosan dengan skripsi. Terimakasih juga selalu ada buat kakak, ketika
kakak sakit dan selalu memberikan kakak obat supaya kakak cepat
sembuh. Makasih adekku sayang.
13. Seluruh teman-teman G-Fellowship Jogyakarta penulis mengucapkan
terima kasih buat semua doa teman-teman dalam setiap persekutuan.
Tuhan Yesus Memberkati
14. Teman-teman psikologi Siska, Sendy dan Pascha terima kasih buat semua
bantuan selama proses perkuliahan dan teman yang selalu mengingatkan
ketika malas kuliah dan malas untuk bimbingan.
15. Teman-Teman seperantauan dari Jayaloka Yesi, Teguh dan Kak Krisna
terima kasih untuk semangat yang terus kalian berikan. Sukses buat kita
semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................ xi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian ..................................................................................... 8
2. Aspek Prokrastinasi ....................................................................... 11
3. Bentuk Prokrastinasi ..................................................................... 13
4. Faktor Yang Mempengaruhi ......................................................... 14
B. Pola Asuh Demokratis
1. Pengertian ....................................................................................... 18
2. Pengaruh Pola Asuh Demokratis .................................................... 21
3. Aspek Pola Asuh ............................................................................. 23
C. Mahasiswa ........................................................................................... 25
D. Hubungan Pola Asuh Demokratis Dengan Prokrastinasi ................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Hipotesis .............................................................................................. 31
F. Dinamika ............................................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 33
B. Variabel Penelitian ............................................................................. 33
C. Definisi Operasional ........................................................................... 33
D. Subjek Penelitian ................................................................................ 35
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................. 35
1. Skala Pola Asuh Demokratis .......................................................... 35
2. Skala Prokrastinasi Akademik ....................................................... 38
F. Kredibilitas Alat Ukur ........................................................................ 40
1. Estimasi Validitas .......................................................................... 40
2. Seleksi Item .................................................................................... 4
3. Estimasi reliabilitas ........................................................................ 45
G. Metode Analisis Data ......................................................................... 45
1. Uji Asumsi ..................................................................................... 45
2. Uji Hipotesis .................................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 47
B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 47
C. Uji Asumsi dan Hasi Penelitian ......................................................... 50
D. Pembahasan ......................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 60
B. Saran ................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
1. Spesifikasi Item-item Skala Pola Asuh ............................................................ 37
2. Skor Butir-butir Favorable dan Unfavorable Skala Pola Asuh ......................... 38
3. Spesifikasi Item-item Prokrastinasi................................................................... 39
4. Skor Butir-butir Favorable dan Unfavorable Skala Prokrastinasi..................... 40
5. Spesifikasi Pola Asuh Sebelum dan Setelah Try Out ....................................... 43
6. Spesifikasi Prokrastinasi Sebelum dan Setelah Try Out ................................... 44
7. Deskripsi Statistik ............................................................................................ 49
8. Data Teoritis dan Empiris ................................................................................ 50
9. Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 52
10. Hasil Uji Linieritas ......................................................................................... 53
11. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Skala Penelitian Sebelum Try Out ....................................................................... 68
Skala Penelitian Setelah Try Out .......................................................................... 75
Analisis Reliabilitas Prokrastinasi......................................................................... 86
Analisis Reliabilitas Pola Asuh ............................................................................. 90
Uji Normalitas ....................................................................................................... 95
Uji Linieritas ......................................................................................................... 97
Uji Hipotesis ......................................................................................................... 99
Frekuensi Data Penelitian .................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki era teknologi dan globalisasi, manusia dituntut untuk dapat
menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat
penting, namun sampai sekarang masih dijumpai ketidaksiapan dalam
melaksanakan tuntutan tersebut. Mengulur waktu dan melakukan penundaan
terhadap tugas dan kewajiban adalah salah satu ketidaksiapan yang masih
terjadi sekarang (Yemima, 2008).
Prokrastinasi dalam American College Dictionary (Burka & Yuen,
1983) berasal dari kata procrastinate yang diartikan menunda untuk
melakukan sampai waktu atau hari berikutnya. Orang yang melakukan
perilaku menunda disebut penunda (prokrastinator). Gejala-gejala perilaku
menunda lebih banyak terjadi dalam pendidikan yang sering disebut
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik itu sendiri terjadi karena
kebanyakan mahasiswa salah dalam mempresepsikan tugas akademik, mereka
memandang bahwa tugas sebagai sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan,
sehingga merasa tidak mampu untuk menyelesaikan tugasnya secara memadai,
sehingga menunda-nunda dalam menyelesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penelitian di Amerika Utara menggambarkan keadaan pendidikan
yaitu, kurang lebih 70% pelajar memunculkan prokrastinasi. Konsekuensi
negatif dari prokrastinasi ini seperti perfoma yang kurang, mutu kehidupan
individu berkurang, pengaruh negatif dan menurunnya prestasi (Knaus, 1992).
Penelitian Kartadinata dan Tjundjing (2007) di salah satu Perguruan Tinggi di
Surabaya terdapat 95% atau 60 subyek dari angket yang disebarkan mengaku
pernah melakukan prokrastinasi. Alasan terbesar yang membuat mahasiswa
tersebut melakukan prokrastinasi adalah rasa malas mengerjakan tugas (42%)
dan banyak tugas lain yang harus dilakukan (25%). Berdasarkan hasil
penelitian Nela (2013) dari 157 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya diketahui bahwa sebanyak 56,7% mahasiswa memiliki prokrastinasi
akademik yang tergolong cenderung tinggi hingga sangat tinggi.
Adanya kecenderungan prokrastinasi akademik pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta juga dibuktikan
dengan hasil pra survey kepada 30 mahasiswa Jurusan Psikologi yang
dilakukan pada tanggal 17 Maret 2016 dengan menyebarkan kuisioner yang
mengacu pada indikator prokrastinasi akademik menurut Ferrari, Jhonson, &
McCown (1995) yaitu sebagai berikut: (1) penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi; (2) keterlambatan dalam
mengerjakan tugas; (3) kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual;
(4) melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dari hasil pra survey dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdapat 16% yang
mengaku melakukan kecenderungan prokrastinasi akademik dengan kategori
sangat tinggi, terdapat 10% mahasiswa yang melakukan kecenderungan
prokrastinasi akademik dengan kategori tinggi, 49% mahasiswa melakukan
kecenderungan prokrastinasi akademik dengan kategori sedang, dan juga 25%
mahasiswa melakukan kecenderungan prokrastinasi akademik dengan kategori
kurang. Dari 30 mahasiswa tersebut diketahui bahwa 33% merupakan
mahasiswa semester 2, 46,7% mahaiswa semester 8, 10% mahasiswa semester
6 dan 10% mahasiswa semester 4. Jadi, dapat di simpulkan dari 100% terdapat
75% atau dari 30 mahasiswa terdapat 23 mahasiswa yang melakukan
kecenderungan prokrastinasi akademik dalam kategori sangat tinggi hingga
sedang.
Menurut Ferrari, dkk (1995) prokrastinasi akademik berdampak
negatif dan merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian
karena berpengaruh bagi mahasiswa itu sendiri dan bagi orang lain atau
lingkungan berupa hasil yang tidak optimal. Mahasiswa yang memiliki
prestasi yang baik belum tentu tidak pernah melakukan prokrastinasi, hanya
saja kadarnya berbeda. Sirois (2004) menyebutkan prokrastinasi memberikan
konsekuensi negatif kepada pelakunya, dampak yang diberikan dari
prokrastinasi tersebut adalah performa akademik yang rendah, stress yang
tinggi, menyebabkan penyakit, menimbulkan kecemasan. Djamarah (2002)
menyebutkan prokrastinasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kehidupan prokrastinator. Perilaku prokrastinasi merasa tidak nyaman dengan
aktivitasnya yang diakibatkan penundaan yang dilakukan terhadap suatu
aktivitas. Bruno (1998) menyatakan prokrastinasi dapat mempengaruhi mutu
kehidupan seseorang. Kebiasaan menunda yang muncul terus menerus pada
diri mahasiswa akan memberikan efek negatif pada kehidupan mahasiswa
tersebut begitu juga pada akademiknya.
Gufron dan Rini (2010) menyatakan bahwa faktor- faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang
terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor
internal itu antara lain: (a) fatigue (kelelahan fisik), (b) keyakinan-keyakinan
irrasional, (c) trait kepribadian, (d) motivasi dan (e) batas waktu. Sedangkan
faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang
mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu antara lain : (a) pola asuh orang
tua dan (b) lingkungan.
Ferrari (dalam Yemima, 2008) menjelaskan bahwa prokrastinasi muncul
tidak terlepas dari trauma masa kanak-kanak dan kesalahan dalam pengasuhan
anak. Anak cenderung dituntut oleh orang tua dalam bidang apapun sehingga
memunculkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakberartian jika tidak bisa
memenuhi harapan para orang tua yang pada akhirnya memicu anak menunda-
nunda melakukan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hasil penelitian Ferrari menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter
dari ayah menyebabkan munculnya kecenderungan prilaku prokrastinasi yang
kronis pada subyek penelitian anak wanita. Setiap orang tua pasti
menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya, sehingga seringkali orang tua
menetapkan aturan-aturan dan disiplin untuk dipatuhi oleh anak. Seringkali
apa yang dianggap baik oleh orang tua belum tentu dianggap baik pula oleh
anak, sehingga hukuman dan disiplin yang diterima cenderung dipahami
negatif oleh anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Candra (2014) tentang
faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI SMA N
Kabupaten Temanggung menunjukkan bahwa 75% faktor penyebab
prokrastinasi adalah kondisi keluarga. Menurut Bruno (1998) seorang
mahasiswa memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik disebabkan
karena pengaruh internal yang meliputi kondisi fisik seperti kelelahan dan
kondisi psikologis seperti rendahnya kontrol diri, dan penghargaan diri.
Dalam penelitian ini, faktor eksternal diangkat untuk diteliti yaitu pola
asuh orang tua yang demokratis. Pola asuh demokratis adalah pola mengasuh
orang tua dengan memprioritaskan kepentingan anak, bersikap realistis pada
kemampuan anak dan memberi kebebasan anak. Seseorang yang memiliki
kecenderungan prokrastinasi akademik yang tinggi atau rendah pasti tidak
terlepas dari kondisi keluarga anak tersebut. Ketika dalam pengasuhan orang
tua banyak memberikan dampak yang negatif kepada anak maka anak akan
merefleksikannya kepada bidang akademik. Hal ini juga terefleksi ketika anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mendapatkan tugas dari guru, dosen atau pengajar lainnya, anak cenderung
melakukan prokrastinasi akademik atau tidak dalam melakukan tugasnya, ini
bisa terjadi karena anak terbiasa diperlakukan demikian didalam lingkungan
keluarga.
Pola asuh demokratis adalah suatu bentuk pola asuh yang
memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu tidak
mutlak dan dengan bimbingan yang penuh pengertian antara orang tua dan
anak (Gunarsa, 1995). Dengan kata lain, pola asuh demokratis ini memberikan
kebebasan kepada anak untuk mengemukakan pendapat, melakukan apa yang
diinginkannya dengan tidak melewati batas-batas atau aturan-aturan yang
telah ditetapkan orang tua. Orang tua juga selalu memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh pengertian terhadap anak mana yang boleh dilakukan
dan mana yang tidak. Hal tersebut dilakukan orang tua dengan lemah lembut
dan penuh kasih sayang.
Berdasarkan latar belakang di atas pola asuh orang tua merupakan
salah satu faktor penyebab kecenderungan prokrastinasi akademik, dalam
penelitian ini mencoba untuk mencari hubungan antara pola asuh orang tua
yang demokratis dengan prokrastinasi akademik dewasa muda, dimana antara
keduanya ini berlawanan. Semakin baik tingkat pola asuh demokratis maka
semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa, sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti “apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua yang
demokratis dengan kecenderungan prokrastinasi akademik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mahasiswa Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Apakah pola asuh orang tua yang demokratis mempunyai hubungan dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa Psikologi Fakultas Psikologi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua yang
demokratis dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Psikologi Fakultas
Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu dalam
bidang psikologi pendidikan dan perkembangan khususnya berkaitan
dengan prokrastinasi akademik. Selain itu hasil penelitian dapat dijadikan
sumber bacaan lagi bagi penelitian selanjutnya terkait dengan prokrastinasi
akademik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memperlihatkan bagaimana pola pengasuhan masa
kecil akan mempengaruhi kecenderungan prokrastinasi akademik saat
menempuh pendidikan. Dengan demikian dapat membantu pihak-pihak
yang terkait ( seperti orang tua dan individu) untuk meminimalisir
kecenderungan prokrastinasi akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi menurut Solomon dan Rothblum ( Ghufron &
Risnawati, 2010), merupakan kecenderungan individu untuk menunda-
nunda tugas dalam memulai atau menyelesaikan tugas dan mengalihkan
pada pekerjaan atau kegiatan lain yang tidak penting dan tidak
berkaitan. Sementara itu Stell (2007) menyimpulkan prokrastinasi
sebagai penundaan kegiatan yang seharusnya dikerjakan dengan segera
secara suka rela tanpa memikirkan konsekuensi yang akan dihadapi
ketika akan melakukan penundaan tersebut.
Ghufron (2003) menyebutkan bahwa prokrastinasi merupakan
suatu bentuk perilaku yang tidak efisien dalam pengguanaan waktu dan
adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai pekerjaan pada saat
menghadapi tugas.
Istilah prokrastinasi lebih ditunjukkan pada kecenderungan
individu untuk menunda-nunda suatu pekerjaan yang harus
diselesaikan. Ferrari, Jhonson, dan McCown (1995) menyebutkan
prokrastinasi sebagai sebuah tindakan menunda kegiatan, khususnya
pada saat memiliki alasan yang jelas. Selanjutnya Surijah dan Tjundjing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(2007) mengkategorikan tindakan dikatakan sebagai penundaan pada
saat individu telah merencanakan untuk melakukan sebuah kegiatan
akan tetapi individu tersebut menundanya. Pada saat individu menunda
kegiatannya, penundaan tersebut menimbulkan sebuah
ketidaknyamanan seperti perasaan cemas.
Ghufron dan Risnawati (2010) menyatakan individu dikatakan
melakukan tindakan prokrastinasi apabila individu tersebut tidak bisa
menyelesaikan kegiatannya sesuai dengan batas waktu yang telah
direncanakannya, sering mengalami keterlambatan, berlebihan dalam
mempersiapkan kegiatan atau bahkan gagal dalam menyelesaikan tugas
sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Terdapat dua kategori utama pada saat membahas prokrastinasi,
yaitu pada kehidupan sehari-hari dan pada bidang akademik. Ferrari,
dkk (1995) menyebutkan prokrastinasi yang dilakukan pada kehidupan
sehari-hari adalah penundaan yang berhubungan dengan tugas-tugas
non formal seperti tugas rumah tangga, tugas sosial, dan tugas kantor.
Ferrari, dkk (1995) mendefinisikan prokrastinasi akademik sebagai
suatu kecenderungan untuk selalu atau hampir menunda pengerjaan
tugas akademik, dan selalu atau hampir selalu mengalami kecemasan
yang mengganggu pada saat melakukan prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Prokrastinasi Akademik adalah suatu bentuk perilaku untuk
kecenderungan menunda dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas-
tugas akademik, dan biasanya tugas baru mulai dikerjakan pada saat-
saat terakhir batas pengumpulan tugas (Herasti, 2012)
Burka dan Yuen (1983) mengatakan bahwa tugas-tugas akademik
yang sering diprokrastinasi antara lain menghindari kelas, mengerjakan
pekerjaan rumah (PR), belajar untuk ujian, menulis paper (karangan),
mendaftar kuliah, konsultasi dengan guru atau dosen, mengembalikan
buku perpustakaan, dan melengkapi program kelulusan (menyelesaikan
karya ilmiah/skripsi/tesis, presentasi).
Stya (2014) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik adalah
jenis penundaan yang dilakukan pada tugas formal yang berhubungan
dengan tugas akademik, sebagai contoh mahasiswa cenderung menunda
sesuatu yang penting dalam mencapai tujuan demi melakukan aktivitas
lain yang lebih menyenangkan. Rothblum (dalam Tjundjing, 2006)
memberikan definisi prokrastinasi akademik adalah kecenderungan
individu untuk menunda mengerjakan tugas akademiknya dan hampir
dilakukan terus menerus.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi
akademik yaitu penundaan yang dilakukan dalam area akademik.
Penundaan tersebut dilakukan baik dalam hal memulai, melaksanakan
ataupun menyelesaikan tugas yang diberikan. Prokrastinasi akademik
ditandai dengan penundaan memulai tugas, keterlambatan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menyelesaikan tugas, tidak sesuai antara rencana dengan praktek, serta
penundaan tugas karena mengerjakan hal lain yang lebih
menyenangkan. Penundaan yang dilakukan dapat menimbulkan
kecemasan pada pelaku prokrastinasi. Misalnya pada seorang
mahasiswa yang menunda mengerjakan skripsi sebagai salah satu tugas
akademik, mahasiswa yang terlambat mengerjakan tugas dan
mahasiswa yang menunda dalam konsultasi dengan dosen.
2. Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik
Menurut Ferarri dkk ( 1995) mengatakan bahwa sebagai suatu
perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan
dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati ciri-ciri tertentu.
a. Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas
Seseorang yang melakukan prokrastinasi suka menunda-nunda
dalam pengerjaan tugas. Mereka terkadang sudah memulai
mengerjakan tugas, tetapi di tengah-tengah mereka menunda
pengerjaan tugas tersebut, sehingga dengan penundaan-penundaan
yang dilakukannya tugas yang dikerjakannya tidak selesai.
b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
Seorang prokrastinator memerlukan waktu yang lama untuk
menyelesaikan tugasnya. Mereka merencanakan tugasnya dan
kurang memperhatikan waktu yang tersedia. Sehingga mereka
mengalami keterlambatan waktu dalam pengerjaan. Dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
waktu yang seharusnya cukup untuk mengerjakan tugas menjadi
kurang.
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual
Seorang prokrastinator biasanya merasa kurang dengan waktu yang
telah ditentukan. Sebelumnya mereka telah menentukan waktu untuk
mengerjakan tugasnya. Merencanakan pengerjaan tugas dengan
sedemikian dan mengatur waktu sesuai tugas yang akan
dikerjakannya, tetapi pada prakteknya seorang procrastinator tidak
mampu mengerjakan tugas sesuai dengan rencana awal.
d. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan
Seorang prokrastinator biasanya lebih memilih untuk
melakukan kegiatan yang dianggapnya lebih menyenangkan daripada
mengerjakan tugas. Mengalihkan waktu untuk melakukan hal-hal
seperti menonton, membaca, bermain. Sehingga hal-hal tersebut
menyita waktu untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi
akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan
kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan
tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja, aktual dan
melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan aripada
melakukan tugas yang harus dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Bentuk-bentuk Tugas Prokrastinasi Akademik
Menurut Ferarri (Ghufron dan Risnawati, 2010), bentuk
prokrastinasi ada dua yaitu :
a. Prokrastinasi fungsional ( Functional prokrastination), yaitu
penundaan mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh
informasi yang lebih lengkap dan akurat.
b. Prokrastinasi disfungsional ( Disfungsional procrastination), yaitu
penundaan yang tidak bertujuan, berakibat jelek dan menimbulkan
masalah. Prokrastinasi disfungsional ada dua macam berdasarkan
tujuannya yaitu, decisional procrastination dan advoidance
procrastination.
Decisional procrastination adalah segala bentuk penundaan
dalam mengambil keputusan. Bentuk perilaku decisional
procrastination ini merupakan suatu anteseden yang bersifat
kognitif dalam menunda tugas atau kerja untuk menyegerakan
kerja pada kondisi seseorang yang dipersepsikan dengan penuh
tekanan dan stress. Perilaku decisional procrastination merupakan
bentuk copyng yang dilakukan untuk menyesuaikan diri.
Penyesuaian yang dimaksud adalah, dalam membuat keputusan
pada situasi yang dipersepsikan penuh tekanan dan stress. Jenis
prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam mengidentifikasi
tugas, kemudian menimbulkan konflik dalam diri individu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sehingga menyebabkan seorang menunda menyelesaikan masalah.
Decisional procrastination ini berhubungan dengan kelupaan,
kegagalan proses kognitif, tetapi tidak berkaitan dengan kurangnya
tingkat intelegensi seseorang. Sedangkan advoidance
procrastination yaitu penundaan perilaku yang tampak. Penundaan
ini dilakukan sebagai cara menghindari tugas yang dirasa tidak
menyenangkan dan sulit dikerjakan. Advoidance procrastination.
Dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam menyelesaikan
pekerjaan yang akan mendatang.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk
prokrastinasi akademik terbagi menjadi dua macam yaitu
prokrastinasi fungsional dan prokrastinasi disfungsional.
Prokrastinasi disfungsional sendiri ada dua yaitu decisional
procrastination dan advoidance procrastination.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Menurut Ghufron dan Risnawati (2010), faktor-faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi dua
macam, yaitu faktor internal dan eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam
diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu
meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Kondisi fisik individu
Menurut Bruno (Ghufron dan Risnawati, 2010), faktor
dari dalam diri individu yang turut mempengaruhi munculnya
prokrastinasi akademik adalah keadaan fisik dan kondisi
kesehatan individu, misalnya fatigue. Seseorang yang
mengalami fatigue akan memiliki kecenderungan yang lebih
tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada yang tidak.
Sedangkan tingkat intelegensi seseorang tidak mempengaruhi
perilaku prokrastinasi.
2) Kondisi psikologis Individu
Menurut Miligram, dkk (Rizvi, 1998), trait kepribadian
individu yang turut mempengaruhi munculnya perilaku
penundaan, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin
dalam self regulation dan tingkat kecemasan dalam
berhubungan sosial. Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang
juga akan mempengaruhi prokrastinasi secara negatif. Semakin
tinggi motivasi instrinsik yang dimiliki individu ketika
menghadapi tugas, akan semakin rendah kecenderungannya
untuk pokrastinasi akademik.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
prokrastinasi yang berasal dari luar individu sendiri. Faktor-faktor
tersebut ialah pengasuhan orang tua dan kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Pola Asuh Orang Tua
Penelitian Ferarri dan Ollivete ( Ghufron, 2003)
menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah
menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi
yang kronis pada subjek penelitian anak perempuan. Ibu yang
memiliki kecenderungan melakukan advoidance
procrastination menghasilkan anak perempuan yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan advoidance procrastination
pula.
2) Kondisi Lingkungan
Menurut Millgram ( Rizvi, 1998), kondisi lingkungan
lenient prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada
lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada
lingkungan yang penuh pengawasan. Tingkat atau level
sekolah, juga terletak di desa ataupun di kota tidak
mempengaruhi perilaku prokrastinasi seseorang (Ghufron,
2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sementara itu Surijah dan Tjundjing (2007) dari
penelitian yang dilakukan menemukan empat faktor yang dapat
mempengaruhi prokrastinasi, yaitu :
a) Tingkat Asertivitas Sebuah Tugas
Stell (2007) mengungkapkan secara alami individu
akan menghindari situasi yang tidak menyenangkan bagi
dirinya. Demikian juga dengan tugas akademik,
karakteristik tugas yang mempunyai porsi lebih berat
cenderung dihindari. Contoh tugas skripsi yang memiliki
beban berat membuat mahasiswa cenderung untuk
menghindarinya.
b) Orientasi terhadap Waktu
Stell (2007) menyebutkan individu akan semakin
besar kecenderungan melakukan prokrastinasi apabila
tenggang waktu yang diberikan masih longgar.
c) Perfeksionisme
Penelitian Gunawinata, Nanik dan Lasmono (2008)
memberikan kesimpulan bahwa perfeksionisme turut
berperan pada mahasiswa skripsi, namun hanya dapat
menjelaskan sebesar 7,7% dari hubungannya dengan
prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d) Usia dan Gender
Stell (2007) menyebutkan penelitian mengenai
demografi prokrastinasi tidak ditemukan adanya perbedaan
signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam
kemunculan perilaku prokrastinasi, akan tetapi laki-laki
dapat dikatakan lebih rentan daripada perempuan. Semakin
matang usia, semakin terjadi penurunan perilaku
prokrastinasi dengan korelasi sebesar -0.15.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal,
yaitu faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal
berupa faktor dari luar individu. Faktor tersebut dapat
memunculkan perilaku prokrastinasi maupun menjadi faktor
kondusif yang akan menjadi katalisator.
B. Pola Asuh Demokratis
1. Pengertian Pola Asuh Demokratis
Dalam kamus Bahasa Indonesia (1995) pola asuh terdiri dari kata
pola dan asuh, pola adalah sistem atau cara kerja. Sedangkan asuh
mempunyai arti menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil,
membimbing (membantu, melatih, dan sebagainya) supaya dapat
berdiri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Nurcahyani (2013) pola asuh orang tua adalah suatu
keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, di mana orang tua
bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku,
pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua,
agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan
optimal.
Jadi pola asuh dapat diartikan suatu cara terbaik yang dapat
dtempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan
dari rasa tanggung jawabnya serta bagaimana orang tua memperlakukan
anak, mendidik, membimbing, mendisiplinkan, serta melindungi anak
dalam mencapai proses kedewasaan.
Pola asuh demokratis adalah suatu cara mendidik dan membimbing
anak, di mana orang tua bersikap terbuka terhadap tuntutan dan
pendapat yang dikemukakan anak, kemudian mendiskusikan hal
tersebut bersama-sama (Purwanto, 2010)
Pola asuh orang tua yang demokratis dapat didefinisikan sebagai
pola pemeliharaan anak atau kendali orang tua terhadap anak dengan
cara kesederajatan dan lebih mengutamakan kepentingan anak atau
child centeredness (Hurlock dalam Handayani, 2001).
Tipe pola asuh demokratis adalah tipe pola asuh terbaik di antara
tipe pola asuh yang ada. tipe pola asuh ini tidak banyak menggunakan
kontrol terhadap anak (Djamarah, 2014). Dimana orang tua bersikap
friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
lebih mau mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan
masukan. Ketika anaknya diberi hukuman, orang tua menjelaskan
kenapa dia harus dihukum. Contoh dari pola asuh ini dimana orang tua
mau mendengarkan curhat dari anaknya, mau memberikan solusi dari
masalah yang dihadapi anaknya. Orang tua lebih mengajarkan anak
untuk lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan
menjelaskan kenapa harus melakukan hal itu.
Pola asuh demokratis menurut Baumrind (dalam Santrock, 2003)
yaitu pola asuh yang mendorong remaja untuk bebas tetapi tetap
memberikan batasan dan mengendalikan tindakan mereka, adanya
komunikasi verbal secara timbal balik yang berlangsung secara bebas
dan sikap orang tua yang hangat dan bersifat membebaskan hati remaja.
Baumrind (dalam Santrock, 2003) mengumpulkan informasi tentang
praktik membesarkan anak dengan mengamati interaksi orangtua
dengan anak-anak prasekolah mereka di rumah dan di laboratorium.
Temuan Baumrind mengungkapkan bahwa anak-anak dari orang tua
otoritatif yang berkembang dengan sangat baik. Penilaian oleh
psikologi menunjukkan bahwa mereka hidup bahagia, percaya diri
dalam penguasaan taks baru, dan mampu mengendalikan diri untuk
menolak terlibat dalam tindakan kurang baik (Berk,1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis
yaitu pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak. Tetapi dalam
kebebasan ini masih ada batasan-batasan dan pengawasan dari orang
tua. Orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyampaikan ide dan mengambil keputusan dalam setiap pemecahan
masalah.
2. Pengaruh Pola Asuh Demokratis
Hubungan baik yang tercipta antara anak dan orang tua anak
menimbulkan perasaan aman dan kebahagiaan dalam diri anak.
Sebaliknya hubungan yang buruk akan mendatangkan akibat yang
sangat buruk pula, perasaan aman dan kebahagiaan yang seharusnya
dirasakan anak tidak lagi dapat terbentuk, anak akan mengalami
trauma emosional yang kemudian dapat ditampilkan anak dalam
berbagai bentuk tingkah laku seperti menarik diri dari lingkungan,
bersedih hati, pemurung, temper dan sebagainya (Hurlock, 1994).
Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (2007) menemukan bahwa
tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya
kecenderungan perilaku prokrastinasi. Berbeda dengan pengasuhan
otoriter, orangtua yang mendidik anaknya dengan demokratis akan
menyebabkan timbulnya sikap asertif karena anak merasa diberi
kebebasan dalam mengekspresikan diri sehingga memunculkan rasa
percaya diri. Seseorang dikatakan asertif hanya jika dirinya mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan
pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau
mengancam integritas pihak lain.
Mahasiswa yang memiliki asertivitas cenderung dapat bekerja
sama dan dapat berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih baik,
tingkat sensitivitas yang dimiliki cukup tinggi sehingga ia dapat
membaca situasi yang terjadi di sekelilingnya dan memudahkannya
untuk menempatkan diri dan melakukan aktivitasnya secara strategis,
terarah, dan terkendali mantap sedangkan mahasiswa yang kurang
asertif akan mengalami kesulitan dalam menempatkan dirinya dalam
kehidupannya, cenderung pasif, tidak mau meminta pertolongan, tidak
bisa mengekspresikan keinginan yang ada dalam perasaanya sehingga
tugas-tugas yang diberikan tidak dapat dikerjakan dan melakukan
prokrastinasi (Yemima, 2008).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh
otoriter orang tua akan menyebabkan kecenderungan prokrastinasi pada
anak, sedangkan pola asuh orang tua yang demokratis dapat
memunculkan sikap asertifitas. Dengan adanya sikap asertifitas pada
diri anak menjadikan prokrastinasi pada anak akan cenderung lebih
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis
Menurut Santrock (2003) aspek-aspek pola asuh demokratis
adalah sebagai berikut :
a. Aspek keseimbangan antara kendali dan otonomi yang diberikan oleh
orang tua
1) Anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
2) Orang tua memberikan motivasi dan kebebasan yang terarah
kepada anak.
3) Orang tua menerapkan peraturan berdasarkan kesepakatan
bersama.
b. Aspek komunikasi antara anak dan orang tua (memberi dan
menerima secara verbal)
1) Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk
menyampaikan ide atau pendapatnya.
c. Aspek kehangatan dan keterlibatan orang tua terhadap perkembangan
anak.
1) Orang tua mampu memberikan teladan perilaku kepada anak.
2) Orang tua mampu mengikuti perkembangan anak.
3) Orang tua peka terhadap kebutuhan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Beberapa ciri dari tipe pola asuh yang demokratis adalah sebagai
berikut (Djamarah : 2014) :
a. Dalam proses pendidikan terhadap anak selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di
dunia.
b. Orang tua selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan
pribadi dengan kepentingan anak.
c. Orang tua senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
anak.
d. Mentolerir ketika anak membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan kepada anak agar jangan berbuat kesalahan dengan
tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari anak.
e. Lebih menitik beratkan kerja sama dalam mencapai tujuan.
f. Orang tua selalu berusaha untuk menjadikan anak lebih sukses
darinya.
Menurut Nurmasyithah (2012) tipe demokratis cirinya adalah
menerima, kooperatif, terbuka terhadap anak, mengajar anak untuk
mengembangkan disiplin diri, jujur, dan ikhlas dalam menghadapi
masala anak-anak, memberikan penghargaan positif kepada anak tanpa
dibuat-buat, mengajarkan kepada anak untuk mengembangkan
tanggung jawab atas setiap perilaku dan tindakannya, bersikap akrab
dan adil, tidak cepat menyalahkan, memberikan kasih saying dan
kemesraan kepada anak. Ciri orang tua seperti ini merupakan refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dari kepribadian yang matang, dewasa, sehat, produktif, normal, dan
tidak mengalami hambatan.
Berdasarkan uraian aspek-aspek atau ciri-ciri pola asuh orang tua
yang demokratis dalam penelitian ini menggunakan aspek-aspek pola asuh
demokratis menurut pendapat Santrock. Karena menurut pendapat
santrock aspek-aspek pola asuh demokratis disusun secara detail dan
terperinci. Sehingga dalam penelitian ini berpacu pada pendapat Santrock.
C. Mahasiswa
Menurut Peraturan Pemerintah R No. 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi, Bab I Ketentuan Umum, pasal 1, ayat (6) dinyatakan
bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi tertentu. Sarwono (1978) memerinci bahwa mahasiswa
adalah setiap orang yang resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran-
pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia antara 18-30 tahun.
Mahasiswa di dalam kehidupannya mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang harus dipenuhi. Mahasiswa yang berhasil mencapai tugas
perkembangan akan meraih kebahagiaan dan keberhasilan pada tugas
perkembangan berikutnya. Sebaliknya, mahasiswa yang gagal
menyelesaikan tugas perkembangan tersebut akan mengalami
ketidakbahagiaan, celaan sosial dan kesukaran menyelesaikan tugas
perkembangan berikutnya (Havinghurst & Heugarten, 1962).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Mahasiswa pada usia 18-30 selain harus menyelesaikan tugas
perkembangan juga dihadapkan dengan berbagai tugas akademik dalam
perkuliahan seperti menulis, mengarang, tugas membaca mingguan,
belajar menghadapi ujian, kewajiban dalam hal kehadiran, serta tugas-
tugas administratif.
D. Hubungan antara Pola Asuh Demokratis dengan Prokrastinasi
Akademik
Pembelajaran di Perguruan Tinggi atau Universitas menuntut
mahasiswa lebih mandiri dan kreatif. Kemandirian dan kreatifitas
mahasiswa merupakan aset bagi masa depan dalam menjalankan berbagai
tantangan dunia kerja. Menurut Adler (Sujanto, Lubis, & Hadi, 2008), diri
yang kreatif mampu memberi arti hidup, menetapkan tujuan, serta
membuat alat untuk mencapainya. Jenjang kuliah merupakan masa
persiapan dan pemantapan bagi individu sebelum masuk dunia kerja.
Mahasiswa yang tidak mampu mengikuti perubahan, rentan mengalami
berbagai masalah psikologis seperti stress, yang dikarenakan cemas, dan
takut gagal menyelesaikan tugas.
Dalam kondisi tertentu, tugas kuliah yang menumpuk dan dirasa
terlalu berat, terkadang dipersepsikan sebagai stressor oleh mahasiswa
yang tidak siap dengan perubahan di jenjang kuliah. Berbeda bagi
mahasiswa yang siap dengan perubahan di Perguruan Tinggi atau
Universitas, menghadapi tugas kuliah yang menumpuk dan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dipersepsi sebagai tantangan. Kebiasaan dari kecil dan peran orang tua
sangat berpengaruh dalam hal ini.
Seorang prokrastinator menyadari bahwa tugas yang diberikan
kepadanya adalah tugas yang harus ia selesaikan dengan segera dan
membutuhkan perencanaan yang maksimal, akan tetapi pelaku
prokrastinasi biasanya dengan sengaja menunda-nunda atau mengulur
waktu menyelesaikan tugasnya dengan memberikan berbagai alasan.
Selain itu prokrastinator juga akan mengalihkan diri dari tugas yang
seharusnya diselesaikannya kepada aktivitas lain yang dirasa lebih
menyenangkan oleh prokrastinator tersebut.
Adapun aspek prokrastinasi akademik menurut Solomon dan
Rothblum (Yusuf, Yanuvianti, & Coralia, 2012), meliputi menunda tugas
menulis, belajar menghadapi ujian, tugas membaca per minggu, tugas
administrative, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara umum.
Menurut Ferrari (Ghufron & Risnawati, 2010), hambatan atau dorongan
memulai atau menyelesaikan tugas akademik meliputi dua faktor. Faktor
intern meliputi kondisi secara fisik dan psikis. Kedua faktor ekstern
meliputi keluarga, lingkungan, dan kuantitas tugas.
Keluarga mempunyai peran yang penting terhadap perkembangan
anak. Orang tua sebagai pengasuh anak memainkan peranan yang sangat
menentukan dalam perkembangan anak. Bila orang tua berhasil mendidik
dan membimbing anaknya di rumah, tentu saja pendidikan di sekolah akan
berhasil dengan baik. Namun sebaliknya, apabila orang tua gagal mendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
anaknya di rumah, tentu saja akan lahir generasi yang rusak, seperti anak
yang berperilaku agresif, bahkan perilaku-perilaku yang bermasalah
lainnya (Nurmasyithah, 2014).
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama, tempat
berinteraksi anak dengan anggota keluarga yang lainnya. Pengaruh
keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak sangat besar. Orang tua
sebagai pembina pibadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian
orang tua, sikap dan cara hidupnya merupakan unsur pendidikan yang
tidak langsung yang dengan sendirinya akan mempengaruhi pertumbuhan
kepribadian anak. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian anak adalah pola asuh orang tua (Muryono, 2011).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pychyl (2002) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara gaya
pengasuhan ibu yang otoriter dengan prokrastinasi, juga gaya pengasuhan
ayah yang otoriter terhadap prokrastinasi akademik. Namun demikian
secara keseluruhan Pychyl (2002) menemukan hasil bahwa anak
perempuan yang diasuh dengan pola asuh otoriter cenderung lebih sering
menghindari tugas – tugas berat yang diberikan.
Penelitian Buri, Ferrrari (dalam Rachmahana, 2001) menjelaskan
bahwa pengasuhan anak dapat mempengaruhi bagaimana anak akan
bertindak. Orang tua yang cenderung menuntut putra-putrinya supaya
dapat berkembang dan menguasai bermacam-macam bidang di dunia
pendidikan akan memunculkan kecemasan, kekhawatiran, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ketidakberartian pada diri anak jika anak tidak dapat memenuhi semua
harapan itu. Hal inilah yang menjadikan anak menjadi kurang asertif atau
memiliki asertivitas yang rendah.
Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (Ghufron & Risnawati, 2010)
menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan
munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada sujek
penelitian anak perempuan. Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan
advoidance procrastination menghasilkan anak perempuan yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan advoidance procrastination pula.
Pola asuh otoriter yaitu pola asuh dimana semua keinginan orang
tua harus dituruti oleh anak tanpa pengecualian. Pola asuh otoriter orang
tua menyebabkan kecenderungan prokrastinasi pada anak. Berbeda dengan
pola asuh demokratis, yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan
anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan mereka. Pola asuh
demokratis orang tua berkebalikan dengan pola asuh otoriter orang tua,
sehingga pola asuh ini dapat mengurangi kecenderungan prokrastinasi
pada anak.
Pola asuh demokratis menggunakan komunikasi dua arah (two
ways communication). Kedudukan antara orang tua dan anak dalam
berkomunikasi sejajar. Suatu keputusan diambil bersama dengan
mempertimbangkan (keuntungan) kedua belah pihak (win-win solution).
Anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab. Artinya, apa yang
dilakukan anak tetap harus ada di bawah pengawasan orang tua dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dipertanggungjawabkan secara moral ( Helmawati, 2014). Orang tua yang
menerapkan pola asuh demokratis lebih memberikan kebebasan kepada
anak dalam berkomunikasi. Segi positif dari komunikasi adalah
menjadikan anak lebih bertanggung jawab dengan tindakan-tindakannya,
dan mampu mempercayai orang lain serta dapat menjadikan anak percaya
diri karena mendapatkan kepercayaan dari orang tua untuk menyampaikan
pendapat.
Menurut teori psikodinamik ( Ghufron & Risnawati, 2010), bahwa
pengalaman masa kanak-kanak akan mempengaruhi perkembangan proses
kognitif seseorang ketika dewasa, terutama trauma. Orang yang pernah
mengalami trauma akan gagal dalam suatu tugas tertentu, misalnya gagal
menyelesaikan tugas sekolahnya, akan cenderung melakukan prokrastinasi
ketika dihadapkan lagi pada suatu tugas yang sama. Dia akan teringat
kepada pengalaman kegagalan dan perasaan tidak menyenangkan yang
pernah dialami. Oleh sebab itu, orang tersebut menunda mengerjakan
tugas yang dipersepsikan akan mendatangkan perasaan seperti masa lalu.
Dari uraian di atas ada hubungan antara pola asuh demokratis
dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Gaya pengasuhan orang tua
dapat menjadi salah satu faktor penyebab kecenderungan prokrastinasi
akademik, dalam penelitian ini mencoba untuk mencari hubungan antara
pola asuh orang tua yang demokratis dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa, dimana antara keduanya ini berlawanan. Semakin baik tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pola asuh demokratis maka semakin rendah prokrastinasi akademik
mahasiswa.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian dua variabel di atas, maka hipotesis yang
dikemukakan penelitian ini adalah : Ada hubungan negatif antara pola
asuh demokratis dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Semakin
tinggi pola asuh demokratis, maka semakin rendah prokrastinasi akademik
mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah pola asuh demokratis maka,
semakin tinggi prokrastinasi akademik pada mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Dinamika Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
POLA ASUH DEMOKRATIS
KEBEBASAN
BERPENDAPAT
DAN KOMUNIKASI
PADA ANAK
ANAK TANGGUNG
JAWAB
TERHADAP
TINDAKANNYA
KEPERCAYAAN
YANG TINGGI
PADA ANAK
PROKRASTINASI RENDAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional.
Tujuannya untuk melihat hubungan pola asuh demokratis dengan
prokrastinasi akademik mahasiswa.
B. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Terdapat
dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel bebas : Pola asuh demokratis
2. Variabel terikat : Prokrastinasi akademik mahasiswa
C. Definisi Operasional
1. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang memberikan kebebasan
kepada anak. Tetapi dalam kebebasan ini masih ada batasan-batasan
dan pengawasan dari orang tua. Orang tua memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyampaikan ide dan mengambil keputusan dalam
setiap pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pola asuh demokratis dalam penelitian ini diukur dengan skala pola
asuh demokratis yang disusun berdasarkan ciri-ciri yang dipaparkan
oleh Santrock (2004) yaitu :
a. Aspek keseimbangan antara kendali dan otonomi yang diberikan oleh
orang tua
1) Anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
2) Orang tua memberikan motivasi dan kebebasan yang terarah
kepada anak.
3) Orang tua menerapkan peraturan berdasarkan kesepakatan
bersama.
b. Aspek komunikasi antara anak dan orang tua (memberi dan
menerima secara verbal)
1) Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk
menyampaikan ide atau pendapatnya.
c. Aspek kehangatan dan keterlibatan orang tua terhadap perkembangan
anak.
1) Orang tua mampu memberikan teladan perilaku kepada anak.
2) Orang tua mampu mengikuti perkembangan anak.
3) Orang tua peka terhadap kebutuhan anak.
2. Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Prokrastinasi akademik yaitu penundaan yang dilakukan dalam
area akademik. Penundaan tersebut dilakukan baik dalam hal memulai,
melaksanakan ataupun menyelesaikan tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Prokrastinasi akademik ditandai dengan penundaan memulai tugas,
keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, tidak sesuai antara rencana
dengan praktek, serta penundaan tugas karena mengerjakan hal lain
yang lebih menyenangkan.
Prokrastinasi akademik dalam penelitian ini diukur dengan skala
Prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan ciri-ciri yang
dipaparkan oleh Ferarri (1995) yaitu :
a. Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas
b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual
d. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan
D. Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian ini adalah :
1. Mahasiswa Psikologi
2. Dewasa Muda Usia 18-30
Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik
probability sampling dengan simple random sampling. Simple random
sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak (Sugiono, 2009).
E. Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode summated rating, yang disusun dengan menggunakan
metode penskalaan model likert. Skala yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ini ada dua, yaitu skala pola asuh demokratis dan skala prokrastinasi
akademik mahasiswa.
Adapun skala untuk masing-masing variabel penelitian ini adalah :
1. Skala Pola Asuh Demokratis
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pola asuh demokratis
adalah skala pola asuh. Skala tersebut menggunakan pernyataan
favorable dan unfavorable dengan empat alternatif jawaban yaitu
Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.
Berdasarkan aspek-aspek di atas, penulis menyusun 48 pernyataan
terdiri dari 24 butir pernyataan favorable dan 24 pernyataan
unfavorable. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 1
Tabel Spesifikasi Item-item Skala Pola Asuh
Aspek No Item
Favorable
No Item
Unfavorable
Jumlah Presentase
Aspek
keseimbangan
antara kendali
dan otonomi
yang diberikan
oleh orang tua
24, 18, 33,
13, 6, 21,
29, 19
25, 32, 2, 5,
30, 40, 14,
12
16 33,3%
Aspek
komunikasi
antara anak dan
orang tua
(memberi dan
menerima secara
verbal)
39, 16, 3,
7, 41, 43,
45,47
36, 20, 9, 4,
42, 44, 46,
48
16 33,3%
Aspek
kehangatan dan
keterlibatan
orang tua
terhadap
perkembangan
anak.
35, 22, 1,
15, 8, 10,
31, 26,
37, 34, 38,
28, 11, 23,
17,27
16 33,3%
Semakin tinggi skor subjek pada item favorable dan
unfavorable berarti semakin tinggi pola asuh demokratis. Sebaliknya
semakin rendah skor subjek pada item favorable dan unfavorable
semakin rendah juga pola asuh demokratis yang diterima subjek pada
aspek tertentu. Penilaian subyek untuk pernyataan positif (favorable)
dan negative (unfavorable) pada skala pola asuh yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 2
Skor Butir-butir Favorable dan Unfavorable Skala Pola Asuh
Respon Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Semakin rendah skor subjek pada item favorable dan unfavorable
berarti semakin rendah pola asuh demokratis. Sebaliknya semakin
tinggi skor subjek pada item favorable dan unfavorable semakin tinggi
juga pola asuh demokratis yang diterima subjek pada aspek tertentu.
2. Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur prokrastinasi akademik
mahasiswa adalah skala prokrastinasi akademik mahasiswa. Skala
tersebut menggunakan pernyataan favorable dan unfavorable dengan
empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan
Sangat Tidak Setuju( Azwar, 2007).
Berdasarkan aspek-aspek di atas, penulis menyusun 40 pernyataan
terdiri dari 20 butir pernyataan favorable dan 20 pernyataan
unfavorable. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3
Tabel Spesifikasi Item-item Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Aspek No Item
Favorable
No Item
Unfavorable
Jumlah Presentase
Penundaan
untuk memulai
dan
menyelesaikan
tugas
2, 35, 15,
11, 27
4, 30, 25, 19,
16
10 25%
Keterlambatan
dalam
mengerjakan
tugas
34, 13, 8,
22, 37
33, 21, 29,
24, 1
10 25%
Kesenjangan
waktu antara
rencana dan
kinerja actual
40, 38, 23,
30, 12
28, 10, 18,
32, 5
10 25%
Melakukan
aktivitas lain
yang lebih
menyenangkan
36, 7, 31,
9, 39
17, 26, 20, 6,
14
10 25%
Semakin tinggi skor subjek pada item favorable dan
unfavorable berarti semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.
Sebaliknya semakin rendah skor subjek pada item favorable dan
unfavorable semakin rendah juga prokrastinasi akademik mahasiswa
yang diterima subjek pada aspek tertentu. Penilaian subyek untuk
pernyataan positif (favorable) dan negative (unfavorable) pada skala
prokrastinasi akademik mahasiswa yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4
Skor Butir-butir Favorable dan Unfavorable Skala Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa
Respon Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Semakin rendah skor subjek pada item tertentu berarti semakin
rendah prokrastinasi akademik mahasiswa. Sebaliknya semakin tinggi
skor subjek pada item tertentu semakin tinggi juga prokrastinasi
akademik mahasiswa yang diterima subjek pada aspek tertentu.
F. Kredibilitas Alat Ukur
1. Estimasi Validitas
Validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauhmana tes
mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Pada penelitian ini skala pola asuh demokratis orang tua
dan prokrastinasi akademik mahasiswa akan diukur validitas isinya
melalui analisis rasional terhadap isi alat ukur yang penilainannya
berdasarkan atas pertimbangan subjektif individual. Validitas isi
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana aitem-aitem dalam alat
ukur tersebut mencakup keseluruhan kawasan dari isi yang diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Salah satu cara mengetahui validitas isi telah terpenuhi dengan
melihat kesesuaian aitem (pernyataan) dalam alat ukur dengan blue
print dan memeriksa kesesuaian masing-masing aitem dengan
indikator perilaku yang hendak diukur . peneliti menggunakan
pendapat dari ahli (expert judgement) untuk melakukan validasi isi
yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Setelah itu,
kumpulan aitem yang telah melewati proses review diujicobakan.
Selanjutnya skala pola asuh demokratis dan prokrastinasi
akademik yang telah diujicobakan akan dilihat daya beda butir
aitem untuk membedakan kelompok yang mempunyai dengan
kelompok yang tidak mempunyai atribut yang diukur (Azwar,
2007). Daya beda ini diperoleh dengan cara mengkorelasikan tiap
butir aitem dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment.
Perhitungannya menggunakan spss versi. 17.00.
2. Seleksi Item
Tahap pertama yang dilakukan untuk seleksi item adalah
analisis dan seleksi aitem berdasarkan evaluasi kualitatif. Evaluasi
ini melihat apakah aitem yang ditulis sudah sesuai dengan blue
print dan indikator perilaku yang hendak diungkapkan, melihat
apakah aitem telah ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang
benar dan melihat apakah aitem yang ditulis masih mengandung
social desirability yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tahap kedua adalah prosedur seleksi aitem berdasarkan
data empiris ( data hasil uji-coba pada kelompok subjek yang
karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala
itu nantinya).
Data dianalisis secara kuantitatif untuk memilih item-item
yang benar yaitu item-item yang memiliki daya beda tinggi. Daya
beda item adalah sejauhmana item mampu membedakan antara
individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki
atribut yang diukur (Azwar, 2007). Kualitas item yang diukur
dengan analisis butir yang menggunakan parameter daya beda
item. Kriteria yang digunakan batasan adalah 0,30 keatas (>0,30)
dianggap memenuhi kriteria item yang sahih sedangkan item yang
memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30 (<0,30) digugurkan
(Azwar, 2007)
Uji coba dalam penelitian ini melibatkan 60 mahasiswa.
Setelah data terkumpul, skala pola asuh demokratis kemudian
diproses menggunakan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis
pengukuran skala pola asuh demokratis menunjukkan bahwa dari
48 item yang diujikan, terdapat 38 item yang baik dan 10 item
yang tidak baik. Besarnya koefisien korelasi berkisar 0,303 dari
sampai 0,679. Pada skala ini, proporsionalitas tiap aspek tidak
seimbang. Hal ini dapat dipertanggung jawabkan karena masing-
masing aspek tidak mempunyai tujuan ukur yang berbeda secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
spesifik satu sama lain melainkan dimensi saja dari satu tujuan
ukur yang lebih luas (Azwar, 2007). Selain itu, dari 38 item yang
terpilih berdasarkan koefisien korelasi yang tinggi, item-item
tersebut masih menghasilkan reliabilitas yang memuaskan.
Tabel 5
Tabel Spesifikasi Pola Asuh Demokratis sebelum dan sesudah Try
Out
Aspek No.Item Baik No. Item Tidak Baik
Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable
Aspek
keseimbangan
antara kendali
dan otonomi
yang
diberikan oleh
orang tua
18, 33, 6,
21, 24, 19
25, 32, 2, 5,
30, 40, 14,
12
29,13
Aspek
komunikasi
antara anak
dan orang tua
(memberi dan
menerima
secara verbal)
38, 41,
43, 45, 47
36, 20, 42,
46, 48
16,3,7 44,4,9
Aspek
kehangatan
dan
keterlibatan
orang tua
terhadap
perkembangan
anak.
35, 22, 1,
15 10, 31,
26,
37, 38, 11,
12, 23, 17
8 34
Hasil analisis pengukuran skala prokrastinasi akademik
mahasiswa menunjukkan bahwa dari 40 item yang diujikan,
terdapat 33 item yang baik dan 7 item yang tidak baik. Besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
koefisien korelasi berkisar 0,308 dari sampai 0,787. Pada skala ini,
proporsionalitas tiap aspek tidak seimbang. Hal ini dapat
dipertanggung jawabkan karena masing-masing aspek tidak
mempunyai tujuan ukur yang berbeda secara spesifik satu sama
lain melainkan dimensi saja dari satu tujuan ukur yang lebih luas
(Azwar, 2007). Selain itu, dari 33 item yang terpilih berdasarkan
koefisien korelasi yang tinggi, item-item tersebut masih
menghasilkan reliabilitas yang memuaskan.
Tabel 6
Tabel Spesifikasi Prokrastinasi Akademik Mahasiswa sebelum dan
sesudah Try Out
Aspek No.Item Baik No. Item Tidak Baik
Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable
Penundaan
untuk memulai
dan
menyelesaikan
tugas
2, 35, 15,
11, 27
4, 30, 19, 16 25
Keterlambatan
dalam
mengerjakan
tugas
34, 8, 22,
37, 13
33, 21, 24, 1 29
Kesenjangan
waktu antara
rencana dan
kinerja actual
38, 23,
30, 12
10, 18, 5 40 32, 28
Melakukan
aktivitas lain
yang lebih
menyenangkan
36, 7, 31,
9,
17, 26, 20,
14
39 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Estimasi Reliabilitas
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa reliabilitas mengacu
pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung
makna instrumen bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen
yang reliabel sudah dapat dipercaya dan akan menghasilkan data
yang sangat dipercaya juga. Pengukuran reliabilitas dan uji analisis
dalam penelitian ini dilakukan perhitungan reliabilitas koefisien
alpha dari Cronbach. Pengukuran reliabilitas dianggap reliabel
apabila mencapai rxx= 0,700.
Berdasarkan pengolahan data diperoleh reliabilitas untuk
alat ukur prokrastinasi akademik mahasiswa adalah 0,926,
sehingga dapat dikatakan reliabilitas skala prokrastinasi akademik
mahasiswa memuaskan. Sedangkan untuk alat ukur pola asuh
demokratis adalah 0,919 sehingga dapat dikatakan reliabilitas skala
pola asuh demokratis memuaskan.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan unuk melihat apakah data yang
digunakan sudah memenuhi syarat untuk dilakukan korelasi. Uji
asumsi terdiri dari uji normalitas dan linearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan rumus One Sample Kolmogorov Smornov Test
pada program SPSS Versi 17. Distribusi data dinyatakan
normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(p>0,05). Sebaliknya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(p<0,05) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test
for Linearity pada program SPSS Versi 17.0. suatu hubungan
dinyatakan
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan
negatif antara pola asuh demokratis dengan prokrastinasi akademik
mahasiswa. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis korelasi Product Moment dengan perangkat SPSS 17.0 for
windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7 Juni 2016. Penelitian
ini dilaksanakan di Kampus III Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester
II,IV,VI dan VIII Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Jumlah skala yang disebarkan oleh peneliti berjumlah 120
eksemplar dan setelah melakukan penyebaran terhadap 120 subjek
penelitian kesemuanya kembali ke tangan peneliti dengan keadaan baik
dan terisi.
B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma, peneliti memperoleh deskripsi data hasil
penelitian sebagai berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 7
Deskripsi data hasil penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PROKRASTINASI 120 35 103 74.35 13.184
POLAASUH 120 78 152 119.48 15.336
Valid N (listwise) 120
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel pola asuh
demokratis orang tua mempunyai mean sebesar 119.48, nilai minimum
sebesar 78, nilai maximum sebesar 152, dan standar deviasi sebesar
15.336. sedangkan untuk variabel prokrastinasi akademik mahasiswa
diperoleh mean sebesar 74,35, nilai minimum sebesar 35, nilai maximum
sebesar 103 dan standar deviasi sebesar 13,184.
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat pola asuh
demokratis orang tua dan tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa dapat
diketahui melalui mean teoritis dan mean empiris yang diperoleh dari
masing-masing subjek pada skala pola asuh demokrasi orang tua dan skala
prokrastinasi akademik mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 8
Data Teoritis dan Empiris Skala Pola Asuh Demokratis dan Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa
Variabel N T P
Mean
Teoritis Empiris
Pola Asuh Demokratis
120
17.482 0.000 95 119.48
Prokrastinasi Akademik -6.772 0.000 82,5 74.35
Nilai t pada skala penelitian pola asuh sebesar 17.482 sedangkan
nilai P adalah 0,000 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara mean teoritis dan mean empiris pada skala pola asuh
demokratis orang tua. Mean teoritis adalah rata-rata skor pada alat ukur
sedangkan mean empiris adalah rata-rata skor pada data penelitian. Mean
teoritis skala pola asuh demokratis sebesar 95 dan mean empirisnya
sebesar 119,48. Hal ini menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar dari
pada mean teoritis, sehingga dapat diartikan bahwa subjek penelitian
mempunyai pola asuh demokratis yang tinggi.
Nilai t pada skala penelitian prokrastinasi akademik mahasiswa
sebesar -6.772 sedangkan nilai P adalah 0,000 hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris pada
skala prokrastinasi akademik mahasiswa. Mean teoritis adalah rata-rata
skor pada alat ukur sedangkan mean empiris adalah rata-rata skor pada
data penelitian. Mean teoritis skala prokrastinasi akademik mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebesar 82,5 dan mean empirisnya sebesar 74.35. Hal ini menunjukkan
bahwa mean empiris lebih kecil dari pada mean teoritis, sehingga dapat
diartikan bahwa subjek penelitian mempunyai prokrastinasi akademik
mahasiswa yang rendah.
C. UJI ASUMSI DAN HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah bentuk
sebaran dari skor jawaban subjek normal atau tidak dalam
penelitian ini. Pengujian normalitas dilakukan terhadap distribusi
skor pola asuh demokratis orang tua dengan jumlah skor
prokrastinasi akademik mahasiswa. Kaidah yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengetahui normal atau tidaknya sebuah data
adalah jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05
(p>0,05). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik
One Sample Kolmogrov Smirnov Test pada program SPSS versi
17.0. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas
Varibel Kolmogrov Sminorv p>0.05 Keterangan
Pola Asuh 1,164 0,133 Normal
Prokrastinasi 1,276 0,077 Normal
Hasil uji normalitas untuk skala pola asuh demokrasi orang
tua dan prokrastinasi akademik mahasiswa dengan subjek 120
dapat memenuhi distribusi normal. Untuk skala pola asuh koefisien
sebesar 1,164 dengan p sebesar 0,133 dan untuk skala prokrastinasi
akademik mahasiswa koefisien sebesar 1,276 dan p sebesar 0,077.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada
hubungan yang linier antara variabel pola asuh demokrasi orang
tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Uji linier yang
digunakan dalam penelitian ini dengan Test for Linearity pada
program SPSS versi 17.0. Suatu hubungan dikatakan linier jika
nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p<0,05).
Adapun hasil uji linieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 10
Hasil Uji Linieritas
Variabel F p(<0,05) Keterangan
Pola asuh demokratis*
Prokrastinasi akademik
34,9431 0,000 Linier
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji
linieritas antara variabel pola asuh orang tua dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa adalah sebesar 0,00 (p<0,05). Dengan demikian
antara variabel pola asuh demokrasi orang tua dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa dalam penelitian ini linier (p<0,05).
2. Uji Hipotesis
Teknik uji hipotesis dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson
Product Moment yang terdapat dalam program SPSS versi 17.0. Hasil
uji hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 11
Hasil Uji Hipotesis
Correlations
PROKRASTINA
SI POLAASUH
PROKRASTINASI Pearson Correlation 1 -.479**
Sig. (1-tailed) .000
N 120 120
POLAASUH Pearson Correlation -.479** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien korelasi antara pola asuh
demokratis orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa
sebesar -0,479 dengan signifikansi sebesar 0.000. Hasil tersebut
menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara
variabel pola asuh demokratis orang tua dengan variabel prokrastinasi
akademik mahasiswa. Semakin tinggi tingkat pola asuh demokratis
orang tua maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik
mahasiswa. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat pola asuh
demokratis orang tua maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi
akademik mahasiswa. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini
terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
D. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh
demokratis orang tua sebagai variabel bebas dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil
penelitian pada 120 sampel mahasiswa dengan menggunakan perhitungan
korelasi Pearson Product Moment memperoleh hasil koefisien korelasi
sebesar -0,479 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01). Dengan
demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang negatif dan
signifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa.
Mean teoritis skala pola asuh demokratis sebesar 95 dan mean
empirisnya sebesar 119,73. Hal ini menunjukkan bahwa mean empiris
lebih besar dari pada mean teoritis, sehingga dapat diartikan bahwa subjek
penelitian mempunyai pola asuh demokratis yang tinggi.
Esensi hubungan antara orang tua dengan anak sangat ditentukan
oleh sikap orang tua dalam mengasuh anak, bagaimana perasaan dan apa
yang dilakukan orang tua. Hal ini bercermin pada pola asuh orang tua,
yakni cara-cara yang dipilih dan dilakukan oleh orang tua dalam mengasuh
anak (Fini, 2008).
Pola asuh demokratis orang tua adalah pola asuh yang memberikan
kebebasan kepada anak dengan batasan dan pengendalian perilaku sesuai
nilai-nilai standar yang ada, serta terdapat komunikasi timbal balik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hangat antara orang tua dan anak, sehingga orang tua bisa memberikan
perhatian ataupun pngertian kepada anak tentang perilaku tertentu yang
diharapkan (Mahrita,2007).
Berdasarkan hasil penelitian Anastasia (2004) tentang hubungan
antara pola asuh demokratis dengan kemandirian pada remaja, hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
pola asuh demokratis dengan kemandirian pada remaja, dengan nilai
koefisien korelasi Pearson (xy ) sebesar 0,396 dengan P = 0,006 ( P <
0,01 ) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pola asuh demokratis
semakin tinggi kemandirian dan sebaliknya, semakin rendah pola asuh
demokratis maka semakin rendah kemandirian. Nilai koefisien determinasi
( r2 ) sebesar 0,156 yang berarti sumbangan pola asuh demokratis terhadap
pembentukan kemandirian adalah 15,6 %, sedangkan untuk sisanya
84,4 % disumbang oleh faktor-faktor lain, baik dari faktor internal maupun
faktor eksternal menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara
pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian pada remaja. Pola
asuh demokratis orang tua merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi kemandirian pada remaja.
Mean teoritis skala prokrastinasi akademik mahasiswa sebesar 82,5
dan mean empirisnya sebesar 74.35. Hal ini menunjukkan bahwa mean
empiris lebih kecil dari pada mean teoritis, sehingga dapat diartikan bahwa
subjek penelitian mempunyai prokrastinasi akademik mahasiswa yang
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda dalam
memulai, melaksanakan dan mengakhiri suatu aktivitas. Prokrastinasi
akademik adalah prokrastinasi yang terjadi di lingkungan akademik
(Rumiani, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Solomon dan
Rothblum (Nadia & Nela, 2013) bahwa prokrastinasi akademik yang
paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah mengerjakan tugas paper
laporan, belajar untuk ujian, dan membaca tugas mingguan. Ketiga area
tersebut mengindikasikan bahwa tugas ini harus dilihat sebagai sesuatu
yang penting.
Prokrastinasi merupakan masalah penting yang perlu mendapat
perhatian, karena kebiasaan prokrastinasi akademik dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar yang tidak optimal. Pada mahasiswa prokrastinasi
akademik saat awal kuliah dapat berkelanjutan pada saat mengerjakan
tugas akhir atau skripsi. Kecenderungan prokrastinasi akademik juga dapat
mengganggu pencapaian akademis. Unsur dari prokrastinasi akademik
diantaranya yaitu Penundaan dan keterlambatan menyelesaikan ( Nadia &
Nela, 2013).
Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal diantaranya fisik dan psikologis. Faktor
eksternal yaitu pola asuh orang tua, level sekolah, reward/ punishment,
tugas terlalu banyak, linkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pola orang tua berpengaruh terhadap tingkat prokrastinasi
mahasiswa, bagaimana orang tua mengasuh dan persepsi anak terhadap
disiplin orang tua berpengaruh terhadap tingkat prokrastinasi akademik
remaja. Pola asuh demokratis yaitu gaya mengasuh orang tua dengan
memprioritaskan kepentingan anak, bersikap realistis pada kemampuan
anak dan memberi kebebasan anak (Nadia & Nela, 2013).
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan korelasi
Pearson Product Moment memperoleh hasil koefisien korelasi sebesar -
0,479 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,01). Sehingga dapat
diketahui bahwa terdapat hubungan yang negative dan signifikan antara
pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa.
Semakin tinggi tingkat pola asuh demokratis orang tua semakin rendah
tingkat prokrastinai akademik mahasiswa. Dan begitu pula sebaliknya
semakin rendah tingkat pola asuh demokratis orang tua semakin tinggi
tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Kristen Maranatha bahwa ada hubungan yang positif antara
pola asuh orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Semakin
sering mahasiswa menghayati menerima control dan afeksi dari orang tua
maka kecenderungan derajat prokrastinasi akademik pun semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pola asuh demokratis orang tua memiliki karakteristik utama yaitu
mengutamakan pendekatan berdasarkan nilai-nilai demokratis, kebebasan
berpendapat serta hubungan yang bersifat terbuka, dan saling menghargai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memberikan
sumbangan sebesar 4,1% terhadap peningkatan kemampuan remaja dalam
pemecahan masalah ( Mahrita, 2007).
Prokrastinasi yang dilakukan oleh seseorang menjadi indikasi
kurangnya motivasi berprestasi ( need for achievement) seseorang untuk
tampil optimal seperti sering terlambat, persiapan yang terlalu lama
sehingga tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu (Rumiani, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slamet (2012)
menunjukkan bahwa pola asuh demokratis memberikan pengaruh
sumbangan terhadap kedisiplinan anak sebesar 48,1%.
Secara umum faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik
dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
Friend berpendapat bahwa prokrastinasi akademik dipengaruhi beberapa
faktor yaitu tidak yakin diri, toleransi rendah, menuntut kesempurnaan,
perbedaan jenis kelamin, pandangan fatalistic. Braid juga mengemukakan
bahwa prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor kerumitan
dan ketakutan. Menurut burka dan yuen terbentuknya tingkah laku
prokrastinasi dipengaruhi oleh faktor kecemasan terhadap evaluasi yang
akan diberikan, kesulitan dalam mengambil keputusan, pemberontakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
terhadap control dari figure otoritas, kurangnya tuntutan dari tugas, standar
yang terlalu tinggi mengenai kemampuan individu (Yemima, 2008).
Prokrastinasi yang terjadi pada mahasiswa perlu untuk ditangani,
cara menangani prokrastinasi dapat dilihat dari factor penyebab
prokrastinasi akademik itu sendiri dan dapat dilakukan dengan pendekatan
tertentu. Boice (Ilfiandra, 2006) mengemukakan sepuluh sepuluh prinsip
efikasi diri untuk membantu procrastinator, yaitu : (1) bersikap tenang dan
sabar sebelum menulis, (2) sebelum merasa siap menulis, kumpulkan
informasi, susun dan buat kerangka gagasan, (3) rinci tugas ke dalam
aktivitas harian, (4) berhenti dan lakukan istirahat ketika diperlukan, (5)
seimbangkan antara kerangka gagasan dengan kerja actual, (6) cermati
pikiran dan kebiasaan negatif selama mengerjakan tugas, (7) kelola emosi
selama bekerja dengan cara menghindari sikap tergesa-gesa dan
supervisial, (8) hindari melibatkan emosi yang terlalu berlebihaan dalam
pekerjaan, (9) ijinkan orang lain untuk mengkritisi hasil pekerjaan, (10)
hindari upaya menghamburkan energy, seperti bekerja sampai kelelahan
dan tidak toleran terhadap kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif antara pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi
akademik mahasiswa. Semakin tinggi tingkat pola asuh demokratis orang
tua maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa,
demikian pula sebaliknya semakin rendah pola asuh demokratis orang tua
semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
F. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian yang menunjukkan prokrastinasi akademik
mahasiswa rendah, meskipun demikian hendaknya mahasiswa tetap
senantiasa mampu menentukan prioritas dalam kehidupannya baik
yang berkaitan dengan akademik ataupun yang berkaitan dengan aspek
kehidupan lainnya. Sehingga segala tugas dan tanggung jawab yang
dimiliki dapat terealisasikan dengan baik.
2. Bagi Universitas
Dengan hasil penelitian yang menunjukkan prokrastinasi
mahasiswa yang rendah, hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi
wacana untuk meningkatkan peran Universitas dalam menanggulangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
prokrastinasi akademik mahasiswa. Serta Universitas hendaknya
melakukan seminar motivasi kepada mahasiswa sebagai cara
menanggulangi prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjai referensi bagi
penelitian dalam bidang psikologi perkembangan dan pendidikan
mengenai hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan
prokrastinasi akademik mahasiswa. Terdapat potensi penelitian yang
masih luas terkait dengan pola asuh demokratis dan prokrastinasi
akademik mahasiswa. Penelitian mengenai factor-faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik mahasiswa sudah cukup
banyak, sehingga perlu ada penelitian yang dapat merangkum semua
itu untuk dapat dilihat perbandingan besaran konstribusi masing-
masing variabel penelitian. Selain peneliti selanjutnya diharapkan
memperhatikan factor-fakor lain yang mempengaruhi prokrastinasi
akademik mahasiswa karena mengingat masih ada 77,1% sumbangan
efektif diluar variabel pola asuh.
4. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan mampu mendorong orang
tua untuk lebih menerapkan pola asuh demokratis seperti
memberikan kebebasan terkontrol kepada anak untuk
mengeksplorasi lingkungan dan meningkatkan kualitas komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan memberikan peluang kepada anak untuk mengungkapkan
pikiran, pendapat atau perasaan ketika ada masalah atau ikut
menentukan rencana kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama
untuk keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Ahmaini, D. 2010. Perbedaan Prokrastinasi Akademik antara Mahasiswa yang
Aktif dengan yang Tidak Aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan USU.
Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.
Anastasia dan Heni Nugraheni. 2004. Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis
Dengan Kemandirian Pada Remaja.
Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berk, L.E. (2012). Development through the lifespan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bruno, F.J. (1998). Stop Procrastinating. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Burka, J.B., & Yuen, L.M. 1983. Procrastination: Why you do it. What to do
about it. New York : Perseus Books.
Candra, U. dkk. 2014. Faktor-faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Pada
Siswa Kelas XI SMA Negeri Kabupaten Temanggung.
Dian, Satya. 2014. Hubungan antara Gaya Pengasuhan Orang Tua Otoriter dengan
Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Angkatan 2009-
2011 Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya.
Djamarah, S.B. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah. 2014. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga.
Jakarta : Rineka Cipta.
Ferrari, J.R., & Ollivete. 2007. Academic Anxiety, Academic Procrastination, and
Parental Involvement in Students and Their Parent.
http://www.Yosh.ac.il/syllabus/behave/academic.doc.
Ferrari, J.R., Jhonson, J.L., & McCown, W.G. 1995. Procrastination And Task
Avoidance : Theory, Research and Treatment. New York : Plenum Press.
Fini dan Ni Made Taganing. 2008. Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan
Perilaku Agresif Pada Remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ghufron, M. Nur & Risnawati. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Ghufron, M. Nur. 2003. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja terhadap
Penerapan Disiplin Orang Tua terhadap Prokrastinasi Akademik. Tesis
( Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada.
Ghufron, M. Nur. 2004. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja terhadap
Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Jurnal
Psikologi Tabularasa. Vol.2, No 1.
Gunawinata, V. A.R, Nanik dan Lasmono, H.K. 2008. Perfeksionisme,
Prokrastinasi Akademik dan Penyelesaian Skripsi Mahasiswa. Jurnal
Anima. Vol. 23, No.3.
Havinghurst. R. J. dan Neogarten. 1962. Society and Education. Ed-2. Boston:
Allyn and Bacon. Inc.
Herasti. 2012. Hubungan Kontrol Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada
Siswa SMP.
Hurlock, E. B. 1995. Perkembangan Anak, Jilid. Ed. Ke-6. Alih bahasa oleh
Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih, Jakarta : Erlangga.
Ilfiandra. 2006. Penanganan Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Menengah
Atas : Konsep dan Aplikasi.
Knaus, E. 1992. Lakukan segera: Motivasi Dasar untuk Menumbuhkan Semangat
Bekerja dan Bertindak (cetakan ketiga). Semarang: Effhar & Dahara Prize.
Mahrita dan Rina Mulyani. 2007. Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua
dengan Kemampuan Pemecahan Masalah ( Problem Solving) Pada
Remaja.
Muryono, Sigit. 2009. Empati, Penalaran Moral dan Pola Asuh. Yogyakarta :
Gala Ilmu Semesta.
Nela dan Nadia. 2013. Prokrastinasi Akademik dan Self-Control pada Mahasiswa
Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Nur, Cahyani. 2013. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar,
Kedewasaan dan Kedisiplinan Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Siswa Kelas XI SMA N 1 Sidoharjo Wonogiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Purwanto, Slamet. 2012. Hubungan antara Pola Asuh Demokratis dengan
Kedisiplinan Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Ning
Amriyah Soepardho Kendal.
Pychyl, Timothy A., Coplan, Robert J & Reid, Pamela A.M. 2002. Parenting and
Procrastination: Gander Differences in the Relation Between
Procrastination, Parenting Style and Self-Worth in Early
Adolescence. Journal Personality and Individual Differences 33 ( 271-
285).
Rachmahana, R.S. 2001. Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa.
Psikodimensia; Kajian Ilmiah Psikologi. Vol.2 No. 3 (h.132-137)
Rahmawati, D.A. Alsa, A. (2011). Hubungan antara Konsep Diri Akademik dan
Dukungan Sosial Teman dengan Prokrastinasi Akademik Penulisan
Skripsi pada Mahasiswa. Tesis. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.
Electronic Thesis and Disertation (ETD). Gajah Mada.
Ramadhani, Puput. 2013. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prokrastinasi
Akademik Pada Siswa Smp Negeri 2 Anggana. Jurnal Psikologi. Vol. 1 no
2. 2013
Rizvi, A. 1998. Pusat Kendali dan Efikasi Diri sebagai Prediktor Mahasiswa.
Skripsi ( Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Rizvi, A., Prawitasari, J.E., & Soetjipto, H.S. 1997. Pusat Kendali dan Efikasi Diri
Roudhotul, Siti. 2012. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pembentukan
Kepribadian. Bersab vol. 1 no. 1 Januari 2012.
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan
Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 2,
Desember.
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan
Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Vol. 3, No.2.
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi dan
Stres Mahasiswa.
Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
sebagai Prediktor terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal
Psikologika No.3 tahun II. Yogyakarta.
Sirois, F.M. 2004. Procrastination and counterfactual thingking : avoiding what
might have been. The british journa of social psychology. Diunduh tanggal
15 Maret 2016. Dari FTP : Proqust.umi.com/pqdweb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Slamet, 2012. Hubungan antara Pola Asuh Demokratis dengan Kedisiplinan Anak
Asuh Di Panti Asuhan Yatim Muh Ning Amriyah Soepardo Kendal.
Stell, P. 2007. The Nature Of Procrastination: A. Meta-analytic And Theoretical
Review Of Quintessential Self Regulatory failure. Psycological Bulletin,
Vol. 133/No. 1.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujanto, A., Lubis, H., Hadi, T. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Surijah E. A & Tjundjing, S. 2007. Mahasiswa Versus Tugas : Prokrastinasi
Akademik dan Conscientiousness. Jurnal Anima. Vol. 22/ No.4.
Syamaun, Nurmasyithah. 2012. Dampak Pola Asuh Orang Tua & Guru terhadap
Kecenderungan Perilaku Agresif Siswa. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa. 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Tjundjing, S. 2006. Apakah Penundaan Menurunkan Prestasi? Sebuah Meta
Analisis. Jurnal Anima. Vol.22/No. 1
Tondok, Ristyandi, & Kartika. (2008). Prokrastinasi akademik dan niat membeli
skripsi. Asima Indonesian Psychological Journal 2008, 24 (1).
Yemima. 2008. Hubungan Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.
Yusuf, U., Yanuvianti, M., Coralia, F. 2012. Profil Perilaku Prokrastinasi
Akademik Berbasis Cognitif-Behavioral-Therapy (CBT) Pada Mahasiswa.
Proyeksi Vol. 7. No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 1
SKALA PENELITIAN SEBELUM TRY OUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
A. Identitas Responden
Nama :
NIM :
B. Petunjuk Pengisian Angket
1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan dibawah, dimohon kesediaan
Saudara untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Setiap pernyataan memiliki 4 pilihan, pilihlah salah satu yang paling
sesuai dengan keadaan anda, dengan cara memberi tanda centang ( √ )
pada salah satu pilihan.
3. Keterangan: SS ( Sangat Setuju), S ( Setuju), Tidak Setuju ( TS),
Sangat Tidak Setuju (STS)
C. Pernyataan
SKALA PROKRASTINASI
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya memulai mengerjakan tugas sebelum batas
waktu yang ditentukan.
2. Saya segera melakukan tugas yang diberikan
oleh dosen.
3. Saya dapat memenuhi target penyelesaian tugas
yang saya tentukan.
4. Saya merasa memiliki banyak waktu untuk
mengerjakan tugas, sehingga saya tidak terburu-
buru dalam mengerjakannya.
5. Saya m erasa bersalah saat target penyelesaian
tugas tidak tercapai.
6. Saya berhenti belajar saat ada teman yang
mengajak mengobrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
7. Saya tetap mengerjakan tugas meski merasa
kesulitan.
8. Saya mengumpulkan tugas jauh hari sebelum
waktu pengumpulan.
9. Saya lebih suka membaca buku dari pada
membaca Koran.
10. Saya sering melanggar target belajar yang telah
saya tentukan.
11. Saya selalu menyelesaikan tugas degan segera.
12. Saya sering terlambat dalam penyelesaian tugas.
13. Saya mengerjakan tugas sebelum batas waktu
yang ditentukan
14. Saya lebih suka menonton tv dari pada belajar.
15. Saya tidak menunda menyelesaikan tugas meski
saya merasa kesulitan.
16. Saya menyerah saat merasa kesulitan.
17. Saya bermain game saat sedang belajar.
18. Saya sering gagal memenuhi rencana
penyelesaian tugas.
19. Saya langsung mengerjakan tugas tanpa
membuang-buang waktu.
20. Saya merasa bosan mengerjakan tugas dan
melekukan hal lain yang lebih menyenangkan
21. Saya mengumpulkan tugas saat batas waktu
pengumpulan.
22. Saya tidak mampu mengalokasikan waktu agar
tidak terlambat menyelesaikan tugas.
23. Saya mempunyai jadwal belajar yang teratur.
24. Saya asik bermain dengan teman sehingga
terlambat mengumpulkan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
25. Saat tugas menumpuk saya malas untuk
memulai mengerjakannya.
26. Saya lebih suka bermain dari pada mengerjakan
tugas.
27. Saya mengerjakan tugas tepat waktu.
28. Waktu yang diberikan dosen terlalu sedikit,
sehingga kurang untuk saya mengerjakan tugas.
29. Saya sering terlambat dalam mengerjakan tugas.
30. Saya membuat target deadline untuk
menyelesaikan tugas.
31. Saya mematikan hp saat sedang belajar.
32. Banyak tugas yang tidak dapat saya selesaikan
tepat waktu.
33. Saya sering mengerjakan tugas di akhir waktu
pengumpulan
34. Saya tidak pernah terlambat dalam
mengumpulkan tugas.
35. Saya mengerjakan tugas tanpa menunda-nunda
terlebih dahulu.
36. Saya lebih suka mengerjakan tugas dari pada
menonton film.
37. Saya tidak melakukan jeda istirahat saat sedang
belajar.
38. Saya terbiasa membuat perencanaan saat akan
mengerjakan tugas.
39. Saya tidak bermain hp saat sedang belajar.
40. Saya belajar sesuai dengan jadwal yang telah
saya tentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA POLA ASUH
No Pernyataan SS S TS STS
1. Orang tua memahami keinginan saya.
2. Orang tua tidak memberi izin saat saya
berpamitan.
3. Orang tua menghargai pendapat saya.
4. Orang tua tidak bersedia mendengarkan cerita-
cerita saya
5. Orang tua melarang saya untuk bergaul dengan
teman yang membawa pengaruh kurang baik.
6. Orang tua memeberi kebebasan kepada saya
untuk memilih hal yang saya sukai.
7. Saya sering berbicara santai dengan orang tua.
8. Orang tua memantau waktu belajar saya.
9. Orang tua tidak menaggapi apa yang saya
ungkapkan.
10. Orang tua memahami kemampuan saya dan
tidak pernah memaksakan kehendak.
11. Orang tua tidak memberikan tanggapan ketika
saya ada masalah.
12. Orang tua tidak mau tau perasaan saya.
13. Orang tua memberikan kebebasan kepada saya
untuk menentukan pilihan.
14. Saya tidak diberi kesempatan untuk
berpendapat.
15. Orang tua peduli dengan kesulitan yang saya
hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
16. Orang tua mengajak saya berdiskusi ketika ada
masalah keluarga.
17. Orang tua jarang menanyakan aktivitas yang
saya lakukan.
18. Orang tua memberikan dukungan kepada saya
untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar
sekolah.
19. Orang tua mendukung kegiatan yang saya
lakukan.
20. Orang tua tidak suka mendengarkan cerita-
cerita saya.
21. Orang tua tidak memaksa saya untuk menuruti
keinginannya.
22. Orang tua memberikan teladan yang baik
kepada saya.
23. Orang tua tidak mampu memahai keadaan saya.
24. Saya selalu diberikan kesempatan untuk
mengambil keputusan.
25. Orang tua memilihkan jurusan dan sekolah
sesuai keinginan mereka.
26. Orang tua selalu mengontrol apa yang saya
lakukan.
27. Orang tua tidak mau mendengarkan pendapat
saya
28. Orang tua tidak memahami apa yang saya
butuhkan.
29. Orang tua tidak melarang saya untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan di luar sekolah.
30. Orang tua saya sibuk sehingga tidak banyak
memberikan perhatian kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
31. Orang tua memahami kebutuhan saya.
32. Orang tua menyuruh saya di rumah saja dan
melarang untuk bermain dengan teman.
33. Orang tua memberi kebebasan kepada saya
untuk berteman dengan siapa saja.
34. Orang tua tidak memberikan teladan kepada
saya.
35. Oang tua selalu memberikan perhatian kepada
saya.
36. Orang tua melarang saya untuk berpendapat.
37. Orang tua tidak mendengarkan apa yang saya
sampaikan.
38. Orang tua peka terhadap apa yang saya rasakan.
39. Saya dianggap oleh orang tua sudah mampu
untuk menyelesaikan masalah.
40. Orang tua saya jarang memberikan dukungan.
41. Orang tua selalu memberi saran kepada saya
42. Orang tua tidak mau mempertimbangkan saran
yang saya ungkapkan
43. Orang tua selalu menjalin komunikasi saat saya
sedang tidak bersama dengan mereka
44. Orang tua tidak pernah menanyakan keadaan
saya saat saya sedang tidak bersama mereka
45. Orang tua selalu menanyakan kabar saya
46. Orang tua tidak pernah mendengarkan pendapat
saya
47. Orang tua selalu mendengarkan saran yang saya
ungkapkan
48. Orang tua jarang mengajak saya untuk
berbincang-bincang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2
SKALA PENELITIAN SETELAH TRY OUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SKALA PENELITIAN
Oleh:
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
119114169
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saya bermaksud
mengadakan penelitian. Untuk itu, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat
saya peroleh dengan adanya kerjasama dari pihak mahasiswa.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu Skala A dan Skala B yang masing-
masing berisi pernyataan-pernyataan yang menggambarkan keadaan seseorang.
Dalam pengisian kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah. Hal yang saya harap
dan butuhkan adalah kejujuran dan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu, saya selaku peneliti mengharapkan
Anda bersedia memberikan jawaban Anda sendiri sejujurnya tanpa
mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaanya,
dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja dan tidak akan
mempengaruhi penilaian atas kinerja Anda. Sebelum mengembalikan kuesioner
ini, mohon periksa jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat.
Bantuan Anda dalam menjawab penelitan ini merupakan bantuan yang sangat
besar dan berarti dalam keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama Anda, saya
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta ,…. Juni 2016
Hormat saya, Peneliti
Evi Oktarina Damayanthi Hutajulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakaan bahwa saya mengisi angket ini tidak
dibawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu tetapi dengan suka rela demi
membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini .
Semua jawaban yang saya berikan merupakan murni dari apa yang saya
alami bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya dan saya
mengijinkan bahwa dengan tidak mencantumkan data diri saya maka jawaban
saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Yogyakarta,
…. Juni 2016
Menyetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
IDENTITAS
Inisial :
Jenis kelamin :
Usia :
Semester :
Kegiatan yang diikuti diluar perkulihan :
a. Bekerja part time
b. Organisasi diluar kampus
c. Kursus
Tinggal bersama:
a. Orang tua
b. Kost/kontrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pernyataan dalam kuesioner dibawah ini secara teliti dan cermat.
2. Anda diminta untuk mengemukakan apakah isi pernyataan-pernyataan
tersebut sesuai dengan diri Anda yang sebenarnya dengan cara memilih
alternatif jawaban yang tersedia :
SS : Bila Anda merasa sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S : Bila Anda merasa setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Bila Anda merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Bila Anda merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut
3. Berikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling
sesuai dengan diri Anda. 4. Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban
yang dianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling tepat
menggambarkan diri Anda.
5. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan
Contoh Pengisian :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Orangtua memberikan kesempatan
pada saya untuk membicarakan
tentang apa yang saya inginkan
X
NB:
Jika Anda ingin memperbaiki jawaban, Anda cukup membuat tanda sama dengan
(=) ditengah-tengah tanda silang.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Orangtua memberikan kesempatan
pada saya untuk membicarakan
tentang apa yang saya inginkan
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA A
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya sering terlambat dalam mengumpulkan
tugas
2. Saya segera melakukan tugas yang diberikan
oleh dosen.
3. Saya dapat memenuhi target penyelesaian tugas
yang saya tentukan.
4. Saya merasa memiliki banyak waktu untuk
mengerjakan tugas, sehingga saya tidak terburu-
buru dalam mengerjakannya.
5. Saya membutuhkan banyak waktu untuk
mengerjakan tugas yang sulit
6. Saya tetap mengerjakan tugas meski merasa
kesulitan.
7. Saya mengumpulkan tugas jauh hari sebelum
waktu pengumpulan.
8. Saya lebih suka membaca buku mata kuliah dari
pada membaca Koran.
9. Saya sering melanggar target belajar yang telah
saya tentukan.
10. Saya selalu menyelesaikan tugas dengan segera.
11. Saya merasa bersalah saat target penyelesaian
tugas tidak tercapai.
12. Ketika mendapat tugas, saya langsung
mengerjakannya dengan segera
13. Saya lebih suka menonton tv dari pada belajar.
14. Saya tidak menunda menyelesaikan tugas meski
saya merasa kesulitan.
15. Saya menyerah saat merasa kesulitan.
16. Saya bermain game saat sedang belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
17. Saya sering gagal memenuhi rencana
penyelesaian tugas.
18. Saya langsung mengerjakan tugas tanpa
membuang-buang waktu.
19. Saya merasa bosan mengerjakan tugas dan
melakukan hal lain yang lebih menyenangkan
20. Saya mengumpulkan tugas setelah batas waktu
pengumpulan.
21. Saya tidak mampu mengalokasikan waktu agar
tidak terlambat menyelesaikan tugas.
22. Saya mempunyai jadwal belajar yang teratur.
23. Saya asyik bermain dengan teman sehingga
terlambat mengumpulkan tugas.
24. Saya lebih suka bermain dari pada mengerjakan
tugas.
25. Saya mengerjakan tugas tepat waktu.
26. Saya kurang memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya untuk menyelesaikan tugas
27. Saya menolak ajakan teman untuk bermain saat
sedang belajar.
28. Saya sering mengerjakan tugas di akhir waktu
pengumpulan
29. Saya memulai mengerjakan tugas sebelum batas
waktu yang ditentukan
30. Saya mengerjakan tugas tanpa menunda-nunda
terlebih dahulu.
31. Saya lebih memilih mengerjakan tugas dari
pada menonton film.
32. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
33. Saya terbiasa membuat perencanaan saat akan
mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
SKALA B
No Pernyataan SS S TS STS
1. Orang tua memahami keinginan saya.
2. Orang tua memaksa saya untuk menuruti semua
perintahnya
3. Orang tua melarang saya untuk melakukan hal
yang saya sukai
4. Orang tua memeberi kebebasan kepada saya
untuk memilih hal yang saya sukai.
5. Orang tua peka terhadap apa yang saya rasakan
6. Orang tua tidak memberikan tanggapan ketika
saya ada masalah.
7. Orang tua sering memaksa saya untuk belajar
8. Orang tua melarang saya untuk mengikuti
kegiatan di luar sekolah
9. Orang tua peduli dengan kesulitan yang saya
hadapi.
10. Orang tua jarang menanyakan aktivitas yang
saya lakukan.
11. Orang tua memberikan dukungan kepada saya
untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar
sekolah.
12. Orang tua mendukung kegiatan yang saya
lakukan.
13. Orang tua tidak suka mendengarkan cerita-
cerita saya.
14. Orang tua memahami kemampuan saya dan
tidak pernah memaksakan kehendaknya.
15. Orang tua mengerti permasalahan yang sedang
saya hadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
16. Orang tua tidak mampu memahai keadaan saya.
17. Saya selalu diberikan kesempatan untuk
mengambil keputusan.
18. Orang tua memilihkan jurusan dan sekolah
sesuai keinginan mereka.
19. Orang tua sering memantau apa yang saya
lakukan.
20. Orang tua tidak mau mendengarkan pendapat
saya
21. Orang tua tidak memahami apa yang saya
butuhkan.
22. Orang tua kurang memberi kebebasan kepada
saya untuk bergaul bersama teman-teman
23. Orang tua memahami kebutuhan saya.
24. Orang tua menyuruh saya di rumah saja dan
melarang untuk bermain dengan teman.
25. Orang tua memberi kebebasan kepada saya
untuk berteman dengan siapa saja.
26. Orang tua selalu memberikan perhatian kepada
saya.
27. Orang tua melarang saya untuk berpendapat.
28. Orang tua tidak memantau pergaulan saya.
29. Saya tidak diberi kesempatan untuk
berpendapat.
30. Saya dianggap oleh orang tua sudah mampu
untuk menyelesaikan masalah.
31. Orang tua saya jarang memberikan dukungan.
32. Orang tua selalu memberi saran kepada saya
33. Orang tua tidak mau mempertimbangkan saran
yang saya ungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
34. Orang tua selalu menjalin komunikasi saat saya
sedang tidak bersama dengan mereka
35. Orang tua selalu menanyakan kabar saya
36. Orang tua tidak pernah mendengarkan pendapat
saya
37. Orang tua selalu mendengarkan saran yang saya
ungkapkan
38. Orang tua jarang mengajak saya untuk
berbincang-bincang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 3
Analisis Reliabilitas
Skala Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.926 40
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal_1 2.62 .613 60
soal_2 3.22 .524 60
soal_3 2.50 .701 60
soal_4 2.45 .699 60
soal_5 2.75 .474 60
soal_6 2.97 .258 60
soal_7 2.28 .691 60
soal_8 2.72 .761 60
soal_9 2.62 .613 60
soal_10 2.72 .555 60
soal_11 2.60 .588 60
soal_12 2.90 .752 60
soal_13 2.72 .555 60
soal_14 2.72 .555 60
soal_15 2.72 .761 60
soal_16 2.55 .675 60
soal_17 2.60 .643 60
soal_18 2.87 .503 60
soal_19 2.67 .542 60
soal_20 2.73 .578 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
soal_21 2.67 .857 60
soal_22 2.77 .621 60
soal_23 2.78 .613 60
soal_24 2.48 .567 60
soal_25 3.15 .444 60
soal_26 2.75 .474 60
soal_27 2.72 .555 60
soal_28 2.02 .129 60
soal_29 2.52 .624 60
soal_30 2.77 .533 60
soal_31 2.80 .576 60
soal_32 2.55 .790 60
soal_33 2.98 .504 60
soal_34 2.65 .659 60
soal_35 2.73 .578 60
soal_36 2.23 .745 60
soal_37 2.22 .761 60
soal_38 3.03 .637 60
soal_39 3.02 .129 60
soal_40 3.02 .129 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 105.13 141.473 .395 .925
soal_2 104.53 142.897 .355 .925
soal_3 105.25 135.919 .685 .922
soal_4 105.30 136.044 .679 .922
soal_5 105.00 141.559 .517 .924
soal_6 104.78 146.003 .248 .926
soal_7 105.47 139.575 .463 .925
soal_8 105.03 141.423 .310 .927
soal_9 105.13 141.473 .395 .925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
soal_10 105.03 137.456 .757 .922
soal_11 105.15 138.536 .631 .923
soal_12 104.85 140.672 .357 .926
soal_13 105.03 137.456 .757 .922
soal_14 105.03 137.456 .757 .922
soal_15 105.03 141.423 .310 .927
soal_16 105.20 137.959 .581 .923
soal_17 105.15 137.689 .630 .923
soal_18 104.88 143.156 .349 .926
soal_19 105.08 139.129 .641 .923
soal_20 105.02 139.779 .548 .924
soal_21 105.08 139.603 .359 .927
soal_22 104.98 135.847 .787 .921
soal_23 104.97 138.202 .627 .923
soal_24 105.27 139.928 .549 .924
soal_25 104.60 147.295 .011 .928
soal_26 105.00 141.559 .517 .924
soal_27 105.03 137.456 .757 .922
soal_28 105.73 147.351 .079 .927
soal_29 105.23 146.012 .080 .928
soal_30 104.98 143.406 .308 .926
soal_31 104.95 139.065 .604 .923
soal_32 105.20 144.536 .129 .929
soal_33 104.77 140.521 .572 .924
soal_34 105.10 137.854 .602 .923
soal_35 105.02 138.830 .620 .923
soal_36 105.52 137.034 .575 .923
soal_37 105.53 137.880 .512 .924
soal_38 104.72 139.495 .513 .924
soal_39 104.73 147.318 .089 .927
soal_40 104.73 147.385 .068 .927
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 4
Analisis Reliabilitas
Skala Pola Asuh Demokratis Orang Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 60 100.0
Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 48
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal_1 2.98 .390 60
soal_2 2.82 .567 60
soal_3 3.02 .129 60
soal_4 3.02 .129 60
soal_5 3.17 .457 60
soal_6 2.95 .502 60
soal_7 2.97 .258 60
soal_8 2.98 .129 60
soal_9 2.87 .468 60
soal_10 2.68 .725 60
soal_11 3.05 .429 60
soal_12 3.03 .450 60
soal_13 3.02 .390 60
soal_14 2.48 .676 60
soal_15 2.63 .736 60
soal_16 2.82 .504 60
soal_17 3.05 .287 60
soal_18 3.02 .469 60
soal_19 2.95 .341 60
soal_20 3.03 .450 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
soal_21 3.02 .537 60
soal_22 2.98 .390 60
soal_23 3.03 .410 60
soal_24 2.63 .736 60
soal_25 3.25 .474 60
soal_26 3.00 .487 60
soal_27 3.00 .319 60
soal_28 3.03 .450 60
soal_29 2.72 .555 60
soal_30 3.03 .317 60
soal_31 3.00 .487 60
soal_32 2.82 .537 60
soal_33 3.03 .410 60
soal_34 2.72 .555 60
soal_35 3.03 .410 60
soal_36 2.72 .613 60
soal_37 2.65 .633 60
soal_38 3.22 .454 60
soal_39 3.03 .410 60
soal_40 2.63 .736 60
soal_41 3.00 .487 60
soal_42 3.00 .319 60
soal_43 3.03 .450 60
soal_44 2.72 .555 60
soal_45 3.03 .317 60
soal_46 3.00 .487 60
soal_47 2.82 .537 60
soal_48 3.03 .410 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 137.73 106.979 .326 .918
soal_2 137.90 104.702 .409 .917
soal_3 137.70 109.366 .142 .919
soal_4 137.70 109.366 .142 .919
soal_5 137.55 106.692 .303 .918
soal_6 137.77 104.114 .527 .916
soal_7 137.75 110.191 -.091 .920
soal_8 137.73 109.385 .135 .919
soal_9 137.85 106.875 .276 .918
soal_10 138.03 103.151 .414 .918
soal_11 137.67 105.345 .481 .916
soal_12 137.68 104.084 .597 .915
soal_13 137.70 107.264 .291 .918
soal_14 138.23 104.656 .336 .918
soal_15 138.08 103.162 .406 .918
soal_16 137.90 106.837 .257 .919
soal_17 137.67 106.972 .457 .917
soal_18 137.70 105.502 .420 .917
soal_19 137.77 106.826 .401 .917
soal_20 137.68 104.084 .597 .915
soal_21 137.70 102.586 .634 .915
soal_22 137.73 105.826 .472 .917
soal_23 137.68 103.915 .679 .915
soal_24 138.08 103.162 .406 .918
soal_25 137.47 105.067 .461 .917
soal_26 137.72 104.274 .528 .916
soal_27 137.72 106.884 .422 .917
soal_28 137.68 104.288 .574 .916
soal_29 138.00 106.407 .266 .919
soal_30 137.68 106.627 .464 .917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
soal_31 137.72 104.274 .528 .916
soal_32 137.90 105.380 .372 .918
soal_33 137.68 103.915 .679 .915
soal_34 138.00 106.407 .266 .919
soal_35 137.68 103.915 .679 .915
soal_36 138.00 105.492 .309 .918
soal_37 138.07 102.775 .513 .916
soal_38 137.50 104.390 .557 .916
soal_39 137.68 103.915 .679 .915
soal_40 138.08 103.162 .406 .918
soal_41 137.72 104.274 .528 .916
soal_42 137.72 106.884 .422 .917
soal_43 137.68 104.288 .574 .916
soal_44 138.00 106.407 .266 .919
soal_45 137.68 106.627 .464 .917
soal_46 137.72 104.274 .528 .916
soal_47 137.90 105.380 .372 .918
soal_48 137.68 103.915 .679 .915
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 5
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PROKRASTINA
SI POLAASUH
N 120 120
Normal Parametersa,,b Mean 74.35 119.48
Std. Deviation 13.184 15.336
Most Extreme Differences Absolute .116 .106
Positive .068 .106
Negative -.116 -.066
Kolmogorov-Smirnov Z 1.276 1.164
Asymp. Sig. (2-tailed) .077 .133
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 6
Hasil Uji Linieritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PROKRASTINA
SI * POLAASUH
Between
Groups
(Combined) 11189.39
0
49 228.355 1.684 .023
Linearity 4737.546 1 4737.546 34.93
1
.000
Deviation from
Linearity
6451.845 48 134.413 .991 .507
Within Groups 9493.910 70 135.627
Total 20683.30
0
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 7
Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Correlations
PROKRASTINA
SI POLAASUH
PROKRASTINASI Pearson Correlation 1 -.479**
Sig. (1-tailed) .000
N 120 120
POLAASUH Pearson Correlation -.479** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 8
Frekuensi dan Deskripsi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid l 49 40.8 40.8 40.8
p 71 59.2 59.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 18 17 14.2 14.2 14.2
19 30 25.0 25.0 39.2
20 18 15.0 15.0 54.2
21 15 12.5 12.5 66.7
22 25 20.8 20.8 87.5
23 14 11.7 11.7 99.2
24 1 .8 .8 100.0
Total 120 100.0 100.0
Semester
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 38 31.7 31.7 31.7
4 16 13.3 13.3 45.0
6 26 21.7 21.7 66.7
8 40 33.3 33.3 100.0
Total 120 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kegiatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid fokus kuliah 63 52.5 52.5 52.5
kursus 9 7.5 7.5 60.0
organisasi 26 21.7 21.7 81.7
organisasi dan parttime 5 4.2 4.2 85.8
parttime 17 14.2 14.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Tinggal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kos 81 67.5 67.5 67.5
orang tua 39 32.5 32.5 100.0
Total 120 100.0 100.0
polaasuh_demokrasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 78 1 .8 .8 .8
89 1 .8 .8 1.7
90 2 1.7 1.7 3.3
92 2 1.7 1.7 5.0
93 1 .8 .8 5.8
94 1 .8 .8 6.7
98 1 .8 .8 7.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
100 2 1.7 1.7 9.2
102 1 .8 .8 10.0
104 1 .8 .8 10.8
105 2 1.7 1.7 12.5
106 2 1.7 1.7 14.2
107 7 5.8 5.8 20.0
108 1 .8 .8 20.8
109 4 3.3 3.3 24.2
110 4 3.3 3.3 27.5
111 3 2.5 2.5 30.0
112 1 .8 .8 30.8
113 4 3.3 3.3 34.2
114 10 8.3 8.3 42.5
115 5 4.2 4.2 46.7
116 6 5.0 5.0 51.7
117 1 .8 .8 52.5
118 2 1.7 1.7 54.2
119 2 1.7 1.7 55.8
120 3 2.5 2.5 58.3
121 4 3.3 3.3 61.7
122 5 4.2 4.2 65.8
123 3 2.5 2.5 68.3
124 1 .8 .8 69.2
125 1 .8 .8 70.0
126 1 .8 .8 70.8
127 1 .8 .8 71.7
128 1 .8 .8 72.5
130 3 2.5 2.5 75.0
131 1 .8 .8 75.8
132 1 .8 .8 76.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
134 1 .8 .8 77.5
135 7 5.8 5.8 83.3
137 1 .8 .8 84.2
138 2 1.7 1.7 85.8
139 1 .8 .8 86.7
140 1 .8 .8 87.5
142 3 2.5 2.5 90.0
144 2 1.7 1.7 91.7
145 2 1.7 1.7 93.3
148 2 1.7 1.7 95.0
150 3 2.5 2.5 97.5
151 1 .8 .8 98.3
152 1 .8 .8 99.2
161 1 .8 .8 100.0
Total 120 100.0 100.0
Prokrastinasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 35 1 .8 .8 .8
46 2 1.7 1.7 2.5
48 2 1.7 1.7 4.2
49 4 3.3 3.3 7.5
50 1 .8 .8 8.3
53 3 2.5 2.5 10.8
55 1 .8 .8 11.7
56 2 1.7 1.7 13.3
57 1 .8 .8 14.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
61 2 1.7 1.7 15.8
62 1 .8 .8 16.7
63 4 3.3 3.3 20.0
64 2 1.7 1.7 21.7
65 1 .8 .8 22.5
66 4 3.3 3.3 25.8
68 2 1.7 1.7 27.5
69 5 4.2 4.2 31.7
71 2 1.7 1.7 33.3
72 3 2.5 2.5 35.8
73 4 3.3 3.3 39.2
74 2 1.7 1.7 40.8
75 3 2.5 2.5 43.3
76 7 5.8 5.8 49.2
77 5 4.2 4.2 53.3
78 6 5.0 5.0 58.3
79 1 .8 .8 59.2
80 5 4.2 4.2 63.3
81 10 8.3 8.3 71.7
82 4 3.3 3.3 75.0
83 3 2.5 2.5 77.5
84 3 2.5 2.5 80.0
85 1 .8 .8 80.8
86 3 2.5 2.5 83.3
87 4 3.3 3.3 86.7
88 4 3.3 3.3 90.0
89 3 2.5 2.5 92.5
90 3 2.5 2.5 95.0
91 1 .8 .8 95.8
92 1 .8 .8 96.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
99 1 .8 .8 97.5
102 1 .8 .8 98.3
103 2 1.7 1.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PROKRASTINASI 120 74.35 13.184 1.203
One-Sample Test
Test Value = 82.5
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
PROKRASTI
NASI
-6.772 119 .000 -8.150 -10.53 -5.77
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
POLAASUH 120 119.48 15.336 1.400
One-Sample Test
Test Value = 95
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
POLAASU
H
17.482 119 .000 24.475 21.70 27.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PROKRASTINASI 120 35 103 74.35 13.184
POLAASUH 120 78 152 119.48 15.336
Valid N (listwise) 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI