HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN
SEBAYA DAN MATERIALISME PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Lusiana Jessica
NIM : 139114057
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
DAN MATERIALISME PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Lusiana Jessica
NIM : 139114057
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Matius 6 : 34
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besokmempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang tiada henti-hentinya mencurahkan rahmat dan karuniaNyayang begitu besar kepada saya dalam mengerjakan dan menyelesaikan skrispsi ini.
Mama, Papa, dan adik-adikku tercinta yang sudah memberikan dukungan dansemangat yang tiada henti-hentinya berupa doa dan materi selama proses
penyelesaian skripsi ini.
Sahabat dan teman-teman saya yang selalu memberikan semangat dan kedamaian hatiserta memotivasi saya dalam penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN
MATERIALISME PADA REMAJA
Studi pada Remaja
Lusiana Jessica
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya danmaterialisme pada remaja. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu adanya hubungan positif antarakonformitas teman sebaya dan materialisme pada remaja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 213remaja dengan usia 12-23 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaituskala konfomitas dan skala materialisme yang diadaptasi dari Material Values Scale (Richins danDawson, 1992). Skala konformitas terdiri dari 24 item dengan koefisien reliabilitas α = 0,851,sedangkan skala materialisme menghasilkan koefisien reliabilitas α = 0,721 yang terdiri dari 18 item.Teknik analisis data menggunakan metode korelasi Spearman’s Rho karena data pada salah satuvariabel tidak berdistribusi normal. Peneliti menemukan hasil perhitungan r sebesar 0,263 dan nilai psebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapathubungan yang positif antara konformitas teman sebaya dan materialisme pada remaja. Hal tersebutberarti bahwa semakin tinggi konformitas remaja, maka akan semakin tinggi pula materialisme padaremaja. Sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya yang dilakukan remaja, maka akansemakin rendah pula materialisme remaja.
Kata Kunci : konformitas, konformitas teman sebaya, materialisme, dan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN PEER CONFORMITY ANDMATERIALISM AMONG ADOLESCENTS
A Study on Adolescents
Lusiana Jessica
ABSTRACT
This study was aimed to identify the relationship between peer conformity and materialismamong the adolescents. The hypothesis in this study was there is a positive relationship between thepeer conformity and the materialism among the adolescents. The subjects of this study were 213adolescents with age around 12-23 years old. The data of this study is gathered using three scaleswhich called the scale of conformity, and the scale of materialism that were adapted from the MaterialValues Scale (Richins and Dawson, 1992). The scale of conformity consisted of 24 items with thecoefficient of reliability α = 0,851. Then, the scale of materialism consisted of 18 items with thecoefficient of reliability α = 0,721. This study used the Spearman’s Rho correlation method becausedata on one of variable is not normal. The researcher found that the r had been equal to 0,263 and thep value had been 0,000 < 0.05. This finding showed that the hypothesis had been accepted; there is apositive correlation between the peer conformity and materialism among the adolescents. As a result,the higher level of peer conformity, the higher materialism among the adolescents will be. On thecontrary, the lower level of peer conformity, therefore the lower materialism among the adolescents
Keyword: conformity, the peer conformity, materialism, and adolescents.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang selalu diberikan kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Hubungan antara Konformitas Teman
Sebaya dalam Kelompok Konformitas Positif dan Negatif, dan Nilai Materialisme
pada Remaja”.
Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari
segala dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk
menimba banyak ilmu dan pengalaman.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Terimakasih atas dukungan Bapak, sehingga proses
pengerjaan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
3. Bapak P. Eddy Suhartanto, M. Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Terimakasih atas peran dan dukungan Bapak atas
kelanjaran skripsi ini.
4. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S. Psi., M. A selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah bersedia membimbing peneliti dengan penuh kesabaran. Maaf ya
mbak, saya sering merepotkan. Semoga selalu diberkati dalam segala hal, sukses
terus ya mbak.
5. Bapak Minta Istono, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberi nasehat dan mendukung saya selama perkuliahan.
6. Terimakasih banyak kepada dosen penguji Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S., S.
Psi., M. A, Ibu Monica Eviandaru M., M. App. Psych., dan Bapak Minta Istono,
M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Dosen-dosen dan staff Fakultas Psikologi yang telah memberikan beribu ilmu
dan pengalaman, serta bantuan yang bermanfaat selama saya berada di bangku
perkuliahan ini. Terimakasih untuk canda tawa, dan keramahan yang selalu
hadir.
8. Papa dan mama yang selalu sabar dan mencurahkan kasih sayangnya kepadaku.
Selalu mendoakanku, menasehatiku, menyemangatiku. Donatur terbesarku,
terimakasih banyak. Bersyukur sekali aku memiliki kalian
9. Teruntuk adik-adikku. Engel adikku yang paling besar dan paling cantik, sukses
sekolahnya, semangat, jangan males-malesan!! Adik-adik kecilku, si tuyul-tuyul
kecil Tiara dan Nanda, tanpa terasa kalian sudah semakin besar, belajar yang
bener supaya gak jadi ranking terakhir ya! Tanpa kalian rumah sepi, hati juga
sepi
10. Kepada seluruh teman-teman subjek penelitianku. Terimakasih banyak karna
telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesionerku yang sangat banyak. Tanpa
kalian, aku hanya serpihan debu.
11. Untuk bun Ndin, bun Na, bun Cip. Terimakasih banyak untuk segala canda,
tawa, kebodohan, dan ke-gak-jelasan kalian selama 4 tahun ini. Kalian
mengobati hatiku yang rapuh. Tanpa kalian aku hanyalah serbuk goodday.
Semoga Huny Buny Sweety lebih keren kedepannya, yang gak keren, keluar
aja! Semoga kita sukses terus ya bun-bunku.. aiyaflu :*
12. Untuk Widi, sahabat seperjuangan. Terimakasih masa-masa bodoh dan gokil
yang kita lalui bersama. Maaf ya kak, adek selalu mood-mood an.. Apalah daya
kami ya Tuhan, yang datang dalam keadaan seperti ini.. haha
13. Flamboyan Squad. Fani, Lia, Widi, Susan, Yuse, Pitados, Sisil dan seluruh anak
kost Pak Guntur yang gak bisa ku sebutin satu-satu. Kalian membuat hariku
berwarna dengan segala perhatian, kasih sayang, kekompakkan, kepekaan
terutama untuk membersihkan kamar mandi. aku sayang kalian selalu.
14. Terimakasih untuk AAJMMNSP. Ajik, Andin, Momon, Mita, Nana, Syifa,
Panca. Kapan kita kemana? Kangen main-main.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Mitra Pepustakaan angkatan dulu, sekarang, maupun angkatan bersenjata.
Rossa, Retnok, Tia, Widi, Yuse, Vinny, dll. Terimakasih karena kalian selalu
mendukungku. Bukan hanya untuk melakukan hal baik, tetapi juga hal-hal
bodoh. Terimakasih untuk dukungan amarah dan emosi yang berkobar-kobar
ketika skripsi ini tak kunjung didaftarkan karna suatu hal. Haha.
16. Temen-temen Psikologi 13 kelas C. Kalian petjahhh, kece, keren. Kalian
permataku. Friends are diamonds. Seneng banget kenal kalian satu per satu.
17. Temen-temen se-bimbingan mbak Etta. Tanpa kalian, mungkin sekarang aku
sudah putus asa dan tak tau arah. Kalian penyemangatku.. makasih banyak
untuk semua kebersamaan, kekompakan, keceriaan, bantuan, motivasi, yang
selalu kalian berikan dan tujukan terkhusus untukku. Maaf kalo aku suka
ngerepotin kalian.. terimakasih banyak
18. Untuk adek-adek angkatan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Terimakasih karena kalian selalu bertanya kapan daftar, kapan sidang, sehingga
hati ini terenyuh dan ingin bergerak.
19. Terimakasih untuk temen-temen OSIS SMA Pangudi Luhur Sedayu periode
2010/11 yang selalu bertanya kapan didadar, sehingga aku semakin termotivasi.
20. Terimakasih kepada seluruh pihak yang belum dapat saya ucapkan satu per satu.
Thank you so muchhhh :* .. Tuhan selalu memberkati kalean!!!
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Terimakasih.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA ILMIAH ………… vi
ABSTRAK ………………………………………………………………………… vii
ABSTRACT ……………………………………………………………………….. viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………… ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..……… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... xiii
DAFTAR TABEL..………………………………………………………………. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….. xviii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….... 9
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...……… 9
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II DASAR TEORI
A. Konformitas
1. Definisi Konformitas ………………………………………………… 11
2. Aspek-aspek Konformitas …………………………………………..... 12
3. Dampak dari Konformitas …………………………………………… 16
B. Materialisme
1. Definisi Materialisme………………………………………………….. 16
2. Aspek-aspek Materialisme…………………………………………….. 19
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Materialisme …………………... 20
C. Remaja …………………………………………………………………...… 24
D. Dinamika Hubungan Konformitas dengan Materialisme pada Remaja… 27
E. Skema Penelitian …………………………………………………………... 30
F. Hipotesis …………………………………………………………………... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………..... 32
B. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel Tergantung ………………………………………………….. 32
2. Variabel Bebas………………………………………………………… 32
C. Definisi Operasional
1. Materialisme …………………………………………………………... 33
2. Konformitas Teman Sebaya ………………………………………….. 33
D. Subjek Penelitian …………………………………………………………... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Metode dan Pengumpulan Data
1. Materialisme …………………………………………………………... 34
2. Konformitas Teman Sebaya …………………………………………. 36
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas ……………………………………………………………….. 38
2. Seleksi Item
a. Skala Konformitas ………………………………………………… 40
b. Materialisme ………………………………………………………. 41
3. Reliabilitas
a. Skala Konformitas ………………………………………………... 42
b. Materialisme ………………………………………………………. 43
G. Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas …………………………………………………….. 43
b. Uji Linearitas ……………………………………………………… 43
2. Uji Hipotesis ………………………………………………………….. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………. 46
B. Data Demografi Subjek Penelitian ………………………………………... 46
C. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………………….. 47
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
a. Uji Normalitas ………………………………………………… 49
b. Uji Linieritas ………………………………………………….. 50
2. Uji Hipotesis …………………………………………………………... 51
E. Pembahasan ………………………………………………………………. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 56
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian ………………………………………………… 57
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ……………………………………………… 57
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 58
LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sebaran Item Skala Materialisme ………….…………………………... 35
Tabel 2. Skor Respon pada Variabel Materialisme ……………………………... 36
Tabel 3. Sebaran Item Skala Konformitas Tinggi/ Rendah Sebelum Uji Coba ...… 37
Tabel 4. Skor Respon pada Variabel Konformitas Teman Sebaya …………….. 37
Tabel 5. Sebaran Item Skala Konformitas………………………………………. 40
Tabel 6. Kualitas Item Skala Materialisme ……………………………………… 41
Tabel 7. Data Demografi Subjek Menurut Usia ……………………………….….. 46
Tabel 8. Data Subjek Menurut Jenis Kelamin ……………………………………. 47
Tabel 9. Data Empirik Konformitas ………………………….…………………… 48
Tabel 10. Data Empirik Materialisme …………………………...………………… 48
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Subjek Penelitian …………………...……………. 50
Tabel 12. Hasil Uji Liniearitas Subjek Penelitian ……………………..………….. 51
Tabel 13. Uji Korelasi Subjek Penelitian …..…………………………………….. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Penerjemah Skala Materialisme …………… 63
LAMPIRAN 2 Skala Penelitian …………………………………………………. 68
LAMPIRAN 3 Reliabilitas Skala Konformitas dan Skala Materialisme………… 77
LAMPIRAN 4 Skala Setelah Uji Coba …………………………………………… 82
LAMPIRAN 5 Hasil Uji t Mean Teoretik dan Mean Empiris …………………… 89
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Normalitas .……………………………………………... 90
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Linearitas ………………………………………………. 91
LAMPIRAN 8 Hasil Uji Hipotesis ……………………………………………….. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dan Materialisme
pada Remaja …..……………………………………………………… 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di jaman modern ini, seseorang akan memutuskan untuk memiliki
sesuatu dengan membeli suatu produk karena dianggap menarik, tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu apakah produk tersebut berguna atau
tidak. Seseorang juga mudah mencari kesenangan dengan hanya memperoleh
produk tersebut, serta mampu mengukur kesuksesan dari sesuatu yang telah ia
miliki. Banyak orang yang juga menilai bahwa dengan membeli barang merk
terkenal serta mementingkan kepemilikan benda-benda materi yang bernilai
tinggi, mampu membuat dirinya terlihat baik di mata orang lain (Mulyono,
2011). Tidak heran bahwa materi menjadi salah satu faktor yang paling
penting saat ini.
Sekitar 17,5 % jumlah penduduk di Indonesia adalah remaja menurut
Survei Penduduk Antar Sensus (2015), dan para remaja inilah yang nantinya
menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia (Wongso, 2016). Remaja adalah
seseorang yang berusia antara 12 hingga 23 tahun yang diharapkan mampu
mempersiapkan karirnya dengan baik dan merencanakan tingkah laku sosial
yang bertanggung jawab (dalam Sarwono, 2010). Penting bagi para remaja
untuk menyaring mana yang baik dan kurang baik bagi dirinya dan
menyeleksi pergaulan yang baik atau buruk bagi dirinya. Namun, pola pikir
(mindset) yang salah sejak lama telah tertanam dalam benak para remaja, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bahwa kehidupan yang mereka jalani adalah hanya untuk mendapatkan
kesenangan. Telah banyak ditemukan pula kasus kriminalitas yang dilakukan
oleh para remaja dan motif utama dari sebagian kasus yang terjadi adalah
harta benda.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013 angka kenakalan
remaja di Indonesia mencapai 6325 kasus, sedangkan pada tahun 2014
jumlahnya mencapai 7007 kasus dan pada tahun 2015 mencapai 7762 kasus
(Utami, 2016). Pada tahun 2014 dilaporkan terjadi aksi kekerasan oleh geng
motor remaja yang berusia sekitar 15 hingga 19 tahun yang meresahkan warga
Jakarta. Aksi geng motor tersebut yaitu merampas harta benda dan membunuh
korbannya (Friastuti, 2017). Aksi geng motor remaja berusia 15 sampai 19
tahun juga pernah terjadi pada tahun 2015 yang melakukan aksi begal dengan
merampas harta pengendara motor yang dibegal (Ramadhan, 2015). Kegiatan
begal motor tersebut sangat meresahkan warga yang dilakukan apabila salah
satu anggota didalam geng tersebut sedang merayakan ulang tahun. Selain
maraknya kasus begal motor, ditemukan pula kasus pembunuhan antar pelajar
SMP karena cemburu dan ingin memiliki HP android milik korban pada tahun
2015 (Azzahra, 2015).
Maraknya kasus begal motor serta kasus pembunuhan remaja tersebut
merupakan contoh dari beberapa kasus kriminalitas remaja dan harta benda
menjadi motif utama terjadinya kasus tersebut. Para tersangka yang masih
berusia belasan tahun, namun tidak segan melukai hingga membunuh
korbannya. Beberapa kasus tersebut juga membuktikan bahwa materi berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
harta benda menjadi hal yang penting di hidup remaja saat ini. Kriminolog
dari FISIP UI Bambang Widodo Umar (Arjawinangun, 2015) menjelaskan
empat penyebab dari banyaknya kasus pembegalan kendaraan bermotor yang
didominasi oleh remaja, menyebutkan faktor yang pertama adalah maraknya
budaya konsumerisme dan materialisme. Bambang juga menjelaskan bahwa
industri gadget dan otomotif (sepeda motor) menjadi sebuah tren yang harus
senantiasa diikuti oleh remaja (Arjawinangun, 2015). Keyakinan seseorang
mengenai pentingnya materi tersebut dapat mengubah gaya hidup seseorang,
serta membuat mereka melakukan suatu hal yang merugikan orang lain seperti
menyakiti orang disekitarnya.
Keyakinan seseorang yang menekankan pentingnya kepemilikan harta
benda serta materi yang ia miliki, lebih dikenal dengan istilah materialisme.
Materialisme menurut Richins dan Dawson (1992) merupakan sebuah nilai
yang terpusat tentang pentingnya kepemilikan dalam kehidupan seseorang.
Materialisme terdiri dari nilai-nilai dan tujuan yang berfokus pada kekayaan,
kepemilikan, gambaran, dan status (Kasser, 2016). Menurut Richins (1994),
materialisme berkenaan dengan mengoleksi barang secara aktif guna
membentuk dan meningkatkan identitas diri.
Kemunculan materialisme memberikan dampak yang kurang baik
terhadap kualitas pribadi karena cenderung lebih besar pasak daripada tiang,
apalagi para remaja sebagian besar belum memiliki penghasilan sendiri. Hal
tersebut dapat memperlihatkan bahwa para remaja yang sebenarnya tidak
mampu membeli sebuah merk akan memaksa dan mengorbankan apapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk membelinya (Mulyono, 2011). Myers (2008) memandang materialisme
sebagai salah satu ancaman bagi keberlanjutan hidup manusia dimasa depan
(dalam Husna, 2015).
Penelitian terhadap seribu remaja oleh Froh dkk (2010) menemukan
bahwa materialisme meramalkan nilai sekolah yang lebih rendah, rasa iri, dan
kurangnya kepuasan hidup. Berbagai penelitian lain yang mereka lakukan juga
ditemukan bahwa orang dewasa, remaja, ataupun anak yang berfokus pada
materi akan kurang puas dengan standar hidupnya, kehidupan keluarga,
ataupun kesenangan yang berhasil diperoleh (Froh, dkk, 2010). Materialisme
membuat seseorang untuk lebih mengejar penghargaan eksternal (dipuji
karena keren, punya mobil mewah), lebih berpusat pada diri, cenderung
kurang berkomitmen dengan sekolah, kurang menunjukkan sikap saling
membantu dalam komunitas, dan kurang peduli pada kesejahteraan orang lain
(dalam Poerwandari, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Kasser (2016), menguraikan beberapa
dampak dari materialisme itu sendiri terhadap individu, seperti mengkonsumsi
banyak produk, memiliki hutang yang banyak, memiliki kualitas hubungan
interpersonal yang rendah, bertindak merusak jalan, merugikan pekerjaan dan
motivasi pendidikan, dan melaporkan bahwa pribadi serta kesejahteraan fisik
yang lebih rendah. Selain itu, konsumen yang materialistik melakukan lebih
banyak pembelian pada pakaian serta lebih banyak melakukan pembelian
kompulsif (Johan, 2016). Kashdan dan Breen (2007) menemukan hasil bahwa
nilai materialistik yang lebih kuat ternyata menyebabkan seseorang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tidak bahagia, karena meningkatnya resiko penurunan kesejahteraan
(kebahagiaan) yang akan berdampak pada kesejahteraan pribadi, kurang
memiliki self-determination (kebutuhan akan keterikatan), sehingga lebih
terikat kepada materi, rendahnya level bersyukur, dan pemaknaan hidup yang
negatif. Fenomena materialisme ini ada pada setiap orang, baik pada anak-
anak, remaja, sampai dewasa, yang selalu muncul karena bukan
mengkonsumsi sesuatu yang bermanfaat.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi materialisme, diantaranya
adalah pengaruh komunikasi yang sering dengan teman-temannya (Zaman,
2016; John, 1999 dalam Clark et al, 2001), perbandingan sosial dengan teman
dan peniruan model dari selebriti (Zaman, 2016; Chan & Prendergast, 2007),
self-esteem (Chaplin, 2010; Jiang, 2015), peer rejection (Jiang, 2015), serta
parental rejection (Fu, 2015). Penelitian-penelitian lain (dalam Husna, 2016)
menjabarkan berbagai pengaruh eksternal maupun internal yang tidak sehat,
yang mengaktivasi materialisme pada diri seseorang, beberapa diantaranya
seperti: rendahnya harga diri, kecemasan akan kematian dan rasa tidak aman
(insecurity), stres dan konflik dalam keluarga, lingkungan yang menggoda dan
media yang mendorong konsumerisme, penolakan teman dan pengaruh teman
yang materialistis, serta perbandingan sosial dengan teman atau figur di
media.
Penelitian yang dilakukan oleh Zaman (2016) juga memperoleh hasil
bahwa usia adalah sebuah anteseden utama dalam mengukur materialisme,
yang berhubungan negatif dengan materialisme, sehingga remaja lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
materialistik bila dibandingkan dengan dewasa muda (20-22 tahun). Mulyono
(2011) dalam studinya mengungkapkan beberapa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi materialisme antara lain: kekuatan institusional, conspicuous
consumption, serta peer group pressure. Flouri (1999) juga menemukan
bahwa sikap materialisme remaja dipengaruhi oleh teman dan orangtua. Selain
itu, level materialisme seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal, di
antaranya adalah komunikasi keluarga dan ekspos televisi (John, 1999 dalam
Clark, dkk., 2001).
Penelitian Elliot dan Leonard (dalam Mulyono, 2011) mengungkapkan
bahwa salah satu motivasi utama seseorang dalam menginginkan sebuah merk
karena kesesuaian dengan keinginan teman-temannya. Dari perspektif sosial
kognitif, aspirasi materialistis menjadikan seseorang dikontrol oleh dunia
eksternalnya karena orientasi dirinya yang mengharapkan reward eksternal
(uang, barang) dan penerimaan sosial (Kasser & Ryan, 1992; dalam Husna,
2016). Selain itu, orang yang termotivasi oleh tujuan yang ekstrinsik
menjadikan diri mereka mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh
eksternal, seperti paksaan atau pengakuan orang lain, sementara tujuan yang
intrinsik memotivasi orang lantaran apa yang ada dalam tujuan itu
memberikan kesenangan dan pemenuhan yang sejati (Kasser, 2002; dalam
Husna, 2015). Dalam hal ini, tekanan dari teman sebaya tersebut dapat
mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai dengan apa yang orang lain
harapkan. Konformitas sebagai hasil dari lingkungan teman sebaya juga dapat
membentuk nilai dalam diri seseorang (Rokeach, dalam Hari 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Remaja yang sedang mencari jati diri cenderung memiliki sifat untuk
mengikuti teman-temannya, mengekspresikan diri mereka, dan mencari gaya
hidup yang mereka inginkan. Dalam hal ini, remaja sedang mengalami masa
pertumbuhan untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan
fisik (Hurlock, 1991), sehingga hubungan sosial remaja seperti pengaruh dari
kelompok teman sebayanya juga semakin meningkat. Pada sebuah penelitian
terhadap 500 pelaku kenakalan dan 500 remaja yang tidak melakukan
kenakalan di Boston, ditemukan persentase kenakalan yang lebih tinggi pada
remaja yang memiliki hubungan regular dengan teman sebaya yang
melakukan kenakalan (dalam Santrock, 2003). Penyesuaian remaja terhadap
norma dengan berperilaku sama dengan kelompok teman sebaya disebut
dengan konformitas (Monks, 2006).
Santrock (2003) menyatakan bahwa konformitas muncul ketika individu
meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata
maupun yang dibayangkan. Konformitas adalah kecondongan untuk
mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku
orang lain (Cialdini & Goldstein, 2004). Kecenderungan individu atau remaja
untuk merasa conform dengan kelompoknya dapat membuat mereka
mengikuti gaya hidup kelompoknya. Menurut Baron dan Byrne (1994)
konformitas remaja adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut
norma kelompok acuan, serta menerima ide atau aturan-aturan kelompok yang
mengatur cara remaja berperilaku. Seseorang melakukan konformitas terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kelompok hanya karena perilaku individu didasarkan pada harapan kelompok
atau masyarakat.
Pengaruh konformitas terhadap kelompok teman sebaya pada masa
remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. Konformitas muncul karena
keinginan seseorang untuk berafiliasi akibat adanya tekanan yang
menimbulkan rasa takut (Schachter, 1959, dalam Darley 1966), sehingga
kelompok teman sebaya dapat mempengaruhi sikap dan gambaran diri
seseorang (Sihotang, 2009). Salah satu pengaruh konformitas adalah sikap dan
ketertarikan remaja sebagai konsumen, misalnya minat yang sangat kuat
terhadap penampilan (Reynolds dan Wells, 1977; dalam Sihotang, 2009) dan
kepemilikan harta benda, seperti gadget dan otomotif.
Remaja dengan konformitas yang rendah cenderung lebih mampu
dalam berpikir kritis dan tidak selalu mengikuti pemahaman serta nilai-nilai
dari kelompok teman-temannya. Remaja dengan konformitas tersebut juga
tidak selalu memiliki sikap serta tata cara berperilaku yang sama dengan
teman-teman di kelompoknya (Wade & Tavris, 2007). Remaja sebagai
konsumen dengan konformitas yang rendah cenderung untuk tidak meniru
sikap maupun pemikiran dari kelompok teman-temannya. Sebaliknya, remaja
dengan konformitas yang tinggi cenderung kurang menyaring informasi dan
perilaku buruk yang berasal dari teman-temannya, sehingga membuat mereka
berperilaku menyimpang dan memiliki penilaian yang salah terhadap suatu hal
(Wade & Tavris, 2007; Santrock, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Konformitas juga dapat membuat seorang remaja memiliki perilaku
yang menyimpang, menghambat kreativitas berpikir kritis, serta kurang
memiliki bagaimana berperilaku yang baik (Wade & Tavris, 2007). Perilaku
menyimpang yang mereka alami dapat berupa perilaku mencuri atau
perampasan harta benda milik orang lain, atau pemborosan dengan membeli
barang-barang mewah. Remaja akan merasa puas apabila memiliki barang-
barang yang sama seperti temannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah apakah ada hubungan antara konformitas teman sebaya
dan materialisme pada remaja?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara
konformitas teman sebaya dan materialisme pada remaja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi di
bidang Psikologi Sosial, Psikologi Konsumen, serta Psikologi
Perkembangan terkait dengan konformitas dan materialisme pada remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Remaja
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi
remaja tentang konformitas remaja terhadap kelompok teman sebaya
dan materialisme.
b. Bagi orang tua
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi
bagi orangtua tentang konformitas dan materialisme pada anaknya
yang sedang berada di masa remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
DASAR TEORI
A. Konformitas
1. Definisi Konformitas
Menurut Cialdini dan Goldstein (2004) konformitas merupakan
kecondongan seseorang untuk mengubah keyakinan atau perilakunya agar
sesuai dengan perilaku orang lain. Hal yang sama juga diungkapkan Myers
(2012) yaitu dengan melihat konformitas sebagai sebuah perubahan perilaku
atau keyakinan seseorang. Namun, Myers (2012) memandang bahwa
perubahan perilaku seseorang tersebut terjadi berdasarkan hasil dari tekanan
kelompok yang nyata atau hanya berdasarkan imajinasi bukan hanya
keinginan untuk sesuai dengan perilaku orang lain.
Senada dengan Myers, Santrock (2003) juga memandang bahwa
konformitas tidak hanya sekedar bertindak sesuai dengan tindakan yang
dilakukan oleh orang lain, tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana orang lain
bertindak dan berdasarkan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan
oleh seseorang. Dalam hal ini, konformitas dilihat bukan hanya sebagai
perubahan perilaku atau keyakinan seseorang, melainkan konformitas muncul
ketika seseorang meniru sikap atau tingkah lakunya dari orang lain (Santrock,
2003). Sears (1985) juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa konformitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sebagai sebuah perilaku yang diubah berdasarkan perilaku dari orang lain,
meskipun melakukan hal tersebut dapat menentang penilaiannya sendiri.
Menurut Baron dan Byrne (2003), konformitas adalah suatu jenis
pengaruh sosial, sedangkan menurut Zebua dan Nurdjayadi (2001, dalam
Sihotang 2009) konformitas merupakan suatu tuntutan yang tidak tertulis dari
kelompok teman sebaya terhadap anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang
kuat. Pengaruh sosial dan tuntutan yang tidak tertulis tersebut dapat
mengubah sikap dan tingkah laku seseorang dan menyebabkan munculnya
perilaku tertentu (Baron & Byrne, 2003; Zebua & Nurdjayadi, 2001, dalam
Sihotang 2009).
Berdasarkan pemaparan definisi mengenai konformitas, maka dapat
disimpulkan bahwa konformitas merupakan keyakinan atau perilaku
seseorang yang diubah berdasarkan perilaku maupun keyakinan orang lain
meskipun hal tersebut bertentangan dengan penilaiannya secara pribadi.
2. Aspek-aspek Konformitas
Menurut Sears, dkk (1985), situasi konformitas dirancang untuk
meningkatkan rasa takut individu untuk menjadi orang yang menyimpang.
Seseorang dapat menghindari perbedaan terhadap orang lain dengan cara
mengikuti kelompoknya. Terdapat beberapa hal pada seseorang yang
melakukan konformitas, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Kekompakan
Kekompakan merupakan keseluruhan kekuatan yang menyebabkan
seseorang tertarik pada suatu kelompok dan membuat mereka ingin
tetap menjadi anggotanya. Semakin besar rasa suka anggota yang satu
terhadap anggota yang lain, dan semakin besar harapan untuk
memperoleh manfaat dari keanggotaan kelompok, serta semakin besar
kesetiaan mereka, maka akan semakin kompak kelompok tersebut.
1) Penyesuaian diri
Penyesuaian diri merupakan keinginan anggota kelompok untuk
bertindak sesuai dengan kelompoknya. Kemungkinan untuk
menyesuaikan diri atau tidak akan semakin besar apabila seseorang
mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dari
kelompok tersebut. Anggota kelompok akan berusaha lebih keras
untuk menyesuaikan diri dalam kelompok yang mempunyai
semangat kelompok yang tinggi.
2) Perhatian terhadap kelompok
Perhatian terhadap kelompok merupakan cara seseorang untuk
memberikan perhatian kepada kelompoknya agar tidak menjadi
orang yang menyimpang, karena orang yang menyimpang akan
dianggap tidak menyenangkan dan dikeluarkan dari kelompoknya.
Semakin tinggi perhatian seseorang pada kelompok, semakin serius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tingkat rasa takutnya terhadap penolakan dan semakin kecil
kemungkinannya untuk tidak menyetujui kelompok tersebut.
b. Kesepakatan
Kesepakatan merupakan keputusan kelompok yang sudah bulat karena
setiap anggota kelompok mendapatkan tekanan yang kuat untuk
menyesuaikan pendapatnya.
1) Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat merupakan situasi seseorang yang sebenarnya
juga mempunyai pendapat yang berbeda dengan mayoritas. Tingkat
kepercayaan terhadap kelompok mayoritas akan menurun bila terjadi
perbedaan pendapat. Penurunan konformitas akan terjadi apabila
anggota kelompok memiliki pendapat berbeda dari kelompok
mayoritas, meskipun anggota tersebut kurang ahli bila dibandingkan
anggota lain, sehingga ia merasa bahwa mayoritas mungkin salah.
Hal tersebut juga dapat mengurangi ketergantungan individu
terhadap pendapat kelompok sebagai sumber informasi.
3) Persamaan pendapat
Persamaan pendapat terjadi ketika seseorang memiliki pendapat
yang sama didalam sebuah kelompok. Persamaan pendapat yang
dialami oleh anggota kelompok akan membuat keyakinan terhadap
pendapatnya sendiri semakin kuat, sehingga konformitas akan
menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Keengganan untuk menjadi orang yang menyimpang
Seseorang akan dikucilkan dan dipandang sebagai orang yang
menyimpang apabila mereka memiliki pendapat yang berbeda
dengan orang lain. Namun, apabila anggota lainnya memiliki
pendapat yang berbeda pula, maka individu tersebut tidak akan
dianggap menyimpang dan tidak akan dikucilkan.
c. Ketaatan
Ketaatan merupakan kerelaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang
sebenarnya tidak ingin mereka lakukan, sehingga membuat mereka sulit
untuk menolak dan cenderung menyetujui setiap perintah.Harapan dari
seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam otoritas dapat
menimbulkan ketaatan pada diri seseorang.
1) Ganjaran, Hukuman, dan Ancaman
Ganjaran, hukuman, dan ancaman merupakan cara untuk
meningkatkan tekanan individu dalam menampilkan perilaku yang
diinginkan, sehingga dapat menimbulkan ketaatan. Ketiga hal
tersebut dapat meningkatkan tekanan terhadap individu untuk
menampilkan perilaku yang diinginkan, sehingga dapat mengubah
perilaku seseorang.
2) Harapan orang lain
Individu akan rela memenuhi permintaan orang lain hanya karena
orang lain mengharapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Dampak dari Konformitas
Konformitas memiliki sisi positif yaitu individu yang akan berfungsi
lebih baik ketika mereka tahu bagaimana berperilaku pada situasi tertentu,
dan ketika seseorang memiliki kesamaan sikap serta tata cara berperilaku,
sehingga akan membawa hal positif dan hasil yang positif bagi dirinya
maupun orang lain. Selain itu, dari sisi negatif, konformitas dapat
menghambat kreativitas berpikir kritis seseorang, berperilaku menyimpang,
dan membuat seseorang kurang memiliki informasi tentang bagaimana
berperilaku yang baik. Dalam hal ini pula, seseorang cenderung akan
menyangkal kepercayaan pribadi mereka dan sepakat akan pemahaman yang
tidak masuk akal, meskipun hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai
pribadi mereka (Wade & Tavris, 2007; Soekanto, 2000).
B. Materialisme
1. Definisi Materialisme
Richins dan Dawson (1992) memandang materialisme sebagai sebuah
nilai yang mempengaruhi seseorang dalam mengartikan lingkungan dan
menyusun kehidupannya. Materialisme berasal dari kepemilikan dan
perolehan barang-barang material serta keadaan-keadaan yang seseorang
inginkan dalam mencapai tujuan hidup, dengan mengkonseptualisasikan nilai-
nilai material mencakup tiga domain, yaitu: penggunaan harta untuk menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
keberhasilan orang lain dan diri sendiri, kepastian kepemilikan di kehidupan
seseorang, dan kepercayaan bahwa kepemilikan dan akuisisi menyebabkan
kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang (Richins & Dawson, 1992;
Richins, 2004). Selain itu, Kasser (2016) memberikan pandangan yang serupa
dengan Richins dan Dawson, bahwa materialisme terdiri dari nilai-nilai dan
tujuan.
Berdasarkan pandangan beberapa tokoh mengenai materialisme sebagai
sebuah nilai, maka akan dijabarkan mengenai nilai (values) itu sendiri.
Menurut Rokeach (1973; dalam Hari, 2015), nilai terbentuk dan dimiliki
manusia melalui proses yang lama (enduring) sebagai hasil interaksi individu
dengan lingkungannya, sehingga nilai tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Rokeach (1973; dalam Hari, 2015) mengungkapkan
bahwa seseorang dengan pengalaman-pengalaman yang telah matang akan
mempelajari dan mengintegrasikan nilai kedalam sebuah sistem hirarkis yang
terorganisasi secara berangsur-angsur. Nilai tersebut memiliki sifat bertahan
sebagai bagian dari self atau diri seseorang yang telah matang dan yang
memiliki pribadi kompleks. Seseorang dengan nilai yang bertahan, akan
menentang atau melawan segala situasi sosial yang dianggap berlawanan
dengan nilai yang dimiliki (Rokeach, 1973; dalam Hari, 2015).
Nilai-nilai personal (personal values) dapat bersumber dari
perkembangan seseorang dalam kegiatan-kegiatannya sebagai warga negara
dan melalui perilaku mereka sebagai konsumen (Batelho, 2010; dalam Hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2015).Disebutkan pula bahwa nilai merupakan hasil dari suatu kebudayaan,
yang memiliki arti maupun interpretasi tersendiri bagi setiap orang
(Kluckhohn, 1962; dalam Hari, 2015).
Assael (1984, dalam Hari, 2015) menjabarkan karakteristik nilai yaitu
sebagai berikut: nilai dipelajari dari masyarakat sehingga nilai merupakan
bagian dari masyarakat, ditransfer dari satu masyarakat ke masyarakat lain,
sebuah sistem nilai dimanifestasikan oleh seperangkat norma yang mengatur
perilaku, bersifat stabil dan dinamis serta memiliki solusi yang ditandai
dengan siklus panjang, dan nilai juga dimiliki oleh individu dari kelompok
sosial yang sama.
Setelah melihat materialisme sebagai sebuah nilai, pengertian lainnya
mengenai materialisme yaitu suatu segi pandangan dan penerimaan diri.
Beberapa tokoh ini menyebutkan hal yang sama bahwa materialisme sangat
berfokus dan bergantung pada kekayaan, kepemilikan zat, barang, bahan,
uang, power, dan image (Kashdan & Breen, 2007, dalam Mulyono, 2011;
Chaplin, 2014; Kasser, 2016).
Materialisme adalah gaya hidup berdasarkan mengumpulkan dan
memperoleh barang-barang melampaui apa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar (Kasser 2002). Senada dengan Kasser, Daun (1983,dalam
Richins & Dawson, 1992) menjelaskan bahwa materialisme sebagai gaya
hidup dimana tingkat tertinggi fungsi konsumsi material sebagai sebuah
tujuan dan berfungsi sebagai pengaturan rencana, serta materialisme juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dapat mengatur kehidupan seseorang untuk mencipatakan gaya hidup.
Namun, Belk (1985; dalam Chan & Prendergast, 2007)
mengkonseptualisasikan materialisme sebagai sebuah sifat kepribadian yang
mencakup posesif, iri hati, dan kurangnya kedermawanan.
Menurut Mowen dan Minor (2002), materialisme merupakan cara
konsumen memberikan perhatian pada masalah kepemilikan duniawi sebagai
hal yang penting. Pemilikan dan pembelian barang-barang material (1)
dipergunakan oleh orang untuk menegaskan keberhasilan, (2) merupakan
pusat gaya hidup seseorang, dan (3) penting bagi kebahagiaan seseorang.
Materialisme menurut Richins (1994) berkenaan dengan penggunaan merk
secara aktif untuk membentuk dan meningkatkan identitas diri.
Berdasarkan beberapa uraian mengenai materialisme tersebut, peneliti
tertarik untuk melihat materialisme sebagai sebuah nilai dan keyakinan
seseorang dalam mengartikan lingkungan dan menjalani kehidupannya yang
dianggap berasal dari kepemilikan dan perolehan barang-barang material,
sehingga penelitian ini didasarkan pada pengertian materialisme menurut
Richins dan Dawson (1992).
2. Aspek-aspek Materialisme
Untuk individu yang materialis, kepemilikan dan pemerolehan harta
benda berada di garis depan dari tujuan pribadi yang menentukan "cara hidup."
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tiga elemen penting dari materialisme menurut Richins & Dawson (1992)
yaitu:
1. Acquisition Centrality
Keyakinan bahwa barang milik material dan uang adalah tujuan hidup
yang sangat atau paling penting.Individu yang materialis menempatkan
kepemilikan dan perolehan harta sebagai pusat kehidupan.
2. Acquisition as the Pursuit of Happines
Keyakinan bahwa barang dan uang adalah jalan utama untuk mencapai
kebahagiaan personal, kehidupan yang lebih baik, dan identitas diri yang
lebih positif.Kepemilikan dan perolehan harta dipandang oleh individu
yang materialis sebagai penting untuk kepuasan mereka dan kesejahteraan
dalam hidup.
3. Possession-Defined Success
Keyakinan bahwa barang milik dan uang merupakan alat ukur untuk
mengevaluasi prestasi diri sendiri juga orang lain. Individu yang materialis
cenderung untuk menilai diri sendiri dan orang lain yang sukses dari
jumlah dan kualitas kepemilikan harta yang telah dikumpulkan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Materialisme
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi
materialis, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Komunikasi yang sering dengan teman sebaya (Zaman, 2016; Chan, 2007)
Remaja dan dewasa muda yang secara teratur berkomunikasi
tentang konsumsi mereka memiliki lebih banyak pengetahuan tentang
produk yang terbaru di pasar, iklan terbaru, dan tren terbaru di pasar.
Remaja terlibat dalam komunikasi rekan untuk memastikan bahwa mereka
mematuhi keinginan orang lain.
2. Penggunaan Media Sosial (Bolton, 2013; Ahluwalia & Sanan, 2015)
Media sosial digunakan oleh generasi Y (Digital Natives yang
lahir pada tahun 1981 dan 1999) untuk mengumpulkan informasi yang
relevan terkait dengan pemasaran dan penawaran produk. Ditemukan pula
bahwa materialisme telah banyak disosialisasikan melalui agen media
massa termasuk media sosial, sehingga sumber dari media massa
menggambarkan gaya hidup kaya dan sangat meninggikan kepemilikan
materi.
3. Materialisme orangtua dan teman sebaya (Chaplin & John, 2010)
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakin tinggi
materialisme orang tua maka semakin tinggi pula materialisme pada
remaja.Terdapat pula hubungan positif antara materialisme teman sebaya
dengan materialisme remaja, sehingga semakin tinggi materialisme teman
sebaya, maka semakin tinggi pula materialisme pada remaja.
4. Perbandingan sosial dengan teman atau figur di media (Chan &
Prendergast, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sebagian besar responden tersebut melakukan perbandingan lebih
sosial konsumsi. Berbagi pengetahuan konsumsi ini tentang teman-teman
menunjukkan bahwa responden yang bersemangat tertarik untuk
mengetahui bahwa, apakah teman-teman mereka menggunakan merek
terbaru atau sama seperti yang mereka gunakan atau tidak. Selain itu, iklan
juga digunakan oleh remaja untuk informasi tentang gambar yang
diinginkan.
5. Peer rejection, parental rejection, self-esteem (Jiang, 2015; Fu, 2015;
Chaplin, 2010; Banerjee & Dittmar, 2008)
Dampak dari penolakan teman pada pribadi remaja dan pengaruh
teman yang materialistis (berorientasi pada materialisme) menjadi penting
sebagai reaksi psikologis dan mungkin lebih berdampak
panjang.Kemudian, pengasuhan keluarga yang tidak suportif dalam
membangun self-esteem yang positif, orangtua yang tidak nurturant, dan
(hanya) menekankan kesuksesan finansial dapat mempengaruhi anak
menjadi materialistis.
6. Peer Group Pressure
Tekanan dari teman sebaya merupakan pengaruh yang kuat di
kalangan remaja (Roberts, 1998; dalam Robert dkk, 2008). Tingkat
materialisme yang tinggi di kalangan remaja dikaitkan dengan tekanan
teman sebaya untuk memiliki gaya, merek, dan gadget terbaru (Chaplin &
John, 2010). Selain itu, tekanan yang berasal dari teman-temannya juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
muncul untuk merk-merk mewah seperti pakaian bermerk (Childers &
Rao, 1992; dalam Mulyono, 2011). Remaja yang memiliki tekanan
tersebut cenderung untuk menyesuaikan perilaku dan pandangannya
seperti pendapat orang lain atau teman-temannya agar dapat diterima
didalam sebuah kelompok.
7. Konformitas
Grouzet (2005) mengungkapkan tujuan dari konformitas yaitu dalam
bentuk pengejaran yang ekstrinsik, memperhatikan keinginan untuk
menyesuaikan diri dengan orang lain dan untuk mendapat pujian sosial
karena menjadi bagian dalam kelompok. Konformitas tergolong ke dalam
orientasi nilai kolektif karena seseorang dengan konformitas dapat
mengubah keyakinan atau perilakunya dengan meniru orang lain agar
sesuai dengan nilai dalam kelompoknya (Cialdini & Goldstein, 2004;
Santrock, 2003; Baron & Byrne, 2003).
Konformitas itu sendiri, berada dalam nilai kolektif atau self-
trancendence (mengutamakan kepentingan diluar dirinya), bersama
dengan religiusitas, benevolence, keluarga, komunitas, universalism
(Karabati & Cemalcilar, 2010; Kilbourne dkk, 2005; Grouzet, 2005), dan
ditemukan hasil bahwa materialisme bertolak belakang dengan
konformitas.
Kasser (2016) menyebutkan bahwa materialisme yang merupakan
sebuah nilai seharusnya memiliki tempat di human value system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Ditemukan pula hasil bahwa materialisme berkorelasi secara negatif
dengan self-trancendence dan berkorelasi positif dengan self-enhancement
(Kilbourne dkk, 2005; Karabati & Cemalcilar, 2010; Kasser, 2016).
Semakin tinggi materialisme, maka nilai-nilai kolektif atau self-
transcendence pada diri seseorang akan semakin rendah. Kemudian,
tradisi, konformitas, dan security yang termasuk dalam 3 nilai
conservatism (Schwartz, 2007; Karabati & Cemalcilar, 2010) juga
memiliki efek yang negatif pada materialisme, sehingga semakin tinggi
ketiga nilai tersebut, maka materialisme pada diri seseorang akan semakin
rendah.
C. Remaja
Menurut G. S. Hall (dalam Santrock, 2003), masa remaja atau adolescence
merupakan seseorang yang berusia antara 12 sampai 23 tahun.Pada masa itu para
remaja mengalami masa topan badai (strum und drang), yang mencerminkan
kebudayaan modern penuh gejolak akibat pertentangan dari nilai-nilai. Menurut
Santrock (2003), masa remaja merupakan masa transisi dalam perkembangan
antara masa anak dan masa dewasa yang dimulai dari kira-kira umur 10 sampai
13 tahun dan berakhir antara usia 18 hingga 22 tahun, yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Santrock juga menyatakan bahwa
tekanan untuk mengikuti teman sebaya menjadi sangat kuat dan merupakan ide
yang umum dalam kehidupan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Robert Havighurst (1972, dalam Sarwono, 2010) menyatakan sebuah teori
yang dinamakan teori tugas perkembangan (developmental task). Tugas
perkembangan pada remaja, yaitu:
1. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif.
2. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis
kelamin manapun.
3. Menerima peran jenis kelamin masing-masing.
4. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang
tua dan orang dewasa lainnya.
5. Mempersiapkan karir ekonomi.
6. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
7. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.
8. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah
lakunya.
Petro Blos (1962, dalam Sarwono, 2010) yang menganut aliran psikoanalis,
mencoba menerangkan tahap-tahap perkembangan yang pada hakikatnya adalah
usaha penyesuaian diri (coping). Penyesuaian diri tersebut untuk secara aktif
mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah, dan proses
penyesuaian diri menuju masa dewasa tersebut terdiri dari tiga tahap
perkembangan remaja:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Remaja Awal (early adolescence)
Pada tahap ini, remaja masih terheran dengan perubahan yang terjadi
di tubuhnya serta dorongan yang menyertai perubahan itu. Remaja akan
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan
mudah terangsang secara erotis
2. Remaja madya (middle adolescence)
Pada tahap ini, remaja sangat membutuhkan teman-temannya dan
senang apabila banyak teman yang menyukainya. Remaja memiliki
kecenderungan narcistic, yaitu mencintai dirinya sendiri dengan menyukai
teman-teman yang memiliki sifat yang sama dengan dirinya. Remaja pada
tahap ini berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu harus
memilih antara: peka atau tidak peduli, bersama-sama atau sendiri,
optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan lain sebagainya.
3. Remaja Akhir (late adolescence)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju masa dewasa yang ditandai
dengan pencapaian minat yang makin mantap, ego yang mencari
kesempatan untuk bersama orang lain dan pengalaman baru, terbentuknya
identitas seksual, keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan orang
lain, serta tercapai ‘dinding’ yang memisahkan antara private self dengan
public.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Dinamika Hubungan Konformitas dengan Materialisme pada Remaja
Keyakinan atau perilaku seseorang yang diubah agar sesuai dengan nilai-
nilai kelompoknya maupun untuk meniru sikap dan perilaku orang lain dapat
disebut sebagai konformitas (Cialdini & Goldstein, 2004; Santrock, 2003; Baron
& Byrne, 2003). Konformitas teman sebaya muncul karena seseorang meniru
sikap berdasarkan tekanan pada kelompok teman sebayanya. Nilai-nilai atau
standar yang ada dalam sebuah kelompok dapat menjadi sebuah tekanan bagi
seseorang. Tekanan untuk mengikuti perilaku dan keyakinan dari teman
sebayanya dapat menjadi sangat kuat pada masa remaja (Santrock, 2003).
Biasanya seseorang yang melakukan konformitas akan memiliki cara
pandang, tujuan, dan perilaku yang hampir mirip antar anggota kelompoknya.
Perkembangan dunia yang semakin pesat akan semakin mengubah cara berpikir
para remaja kearah yang lebih modern. Banyak hal yang dapat dilakukan remaja
bersama kelompok teman sebayanya, sehingga mereka senang untuk mengeksplor
dirinya, menentukan pilihan berdasarkan teman-temannya, dan cenderung meniru
atau mengikuti orang lain. Remaja yang mengalami konformitas tinggi akan
memiliki rasa kekompakan dan kesetiaan di dalam kelompok teman-temannya,
memiliki kesepakatan yang baik dengan kelompok karena tekanan yang kuat
untuk menyesuaikan pendapatnya dengan keputusan kelompok, serta memiliki
ketaatan dengan menyetujui setiap perintah dan peraturan dari kelompok teman-
temannya (Sears, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Akibat dari perilaku konformitas yang tinggi, para remaja akan memiliki
dampak negatif yang lebih besar daripada dampak positifnya. Dampak negatif
yang akan dialami remaja yaitu remaja cenderung berperilaku menyimpang,
kurang memiliki informasi mengenai cara berperilaku yang baik, menghambat
kreativitas berpikir kritis para remaja, dan menyangkal kepercayaan pribadinya
karena harus sepakat dengan pemahaman yang tidak masuk akal dari kelompok
teman-temannya (Wade & Tavris, 2007; Soekanto, 2000). Dengan demikian,
remaja yang mengalami konformitas tinggi akan lebih percaya terhadap penilaian
yang sama dengan teman-temannya, mengenai kepemilikan harta benda, seperti
barang dengan merk terkenal, mode atau pakaian terbaru, otomotif, dan gadget
yang pada jaman sekarang menjadi ukuran remaja untuk merasa nyaman dalam
bergaul di dalam sebuah kelompok. Kekuatan dari tekanan teman-temannya dapat
dilihat pada kehidupan remaja seperti pilihan mereka atas baju yang ingin dipakai,
musik yang ingin didengarkan, bahasa, aktivitas liburan, nilai-nilai dan lain
sebagainya (Santrock, 2003).
Melihat dari terbentuknya nilai, entah berasal dari status kaya maupun
miskin, remaja dengan intensitas yang tergolong sering dalam bergaul dan
berinteraksi dalam lingkungan kelompok teman-temanya, akan memiliki rasa
kekompakan, kesepakatan, dan ketaatan terhadap kelompok serta menerima
pandangan bahwa barang-barang tersebut adalah penting. Sebuah nilai dan
keyakinan seseorang yang berasal dari kepemilikan dan perolehan barang-barang
material disebut juga sebagai materialisme. Nilai material tersebut akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tujuan hidup, sumber kebahagiaan, dan kesuksesan seseorang (Richins &
Dawson, 1992) di dalam sebuah kelompok. Materialisme adalah sebuah nilai
yang berasal dari kepemilikan dan perolehan barang-barang material dan
keadaan-keadaan yang diinginkan dalam mencapai tujuan hidup, sehingga
mempengaruhi seseorang dalam mengartikan lingkungan dan menyusun
kehidupannya (Richins & Dawson, 1992; Richins, 2004).
Berbeda halnya apabila para remaja mengalami konformitas yang rendah di
dalam kelompok teman-temannya. Para remaja akan menjadi anggota yang
menyimpang dan tidak kompak, pendapat yang selalu berbeda dengan kelompok
mayoritas, serta melakukan apapun yang mereka inginkan meskipun tidak sesuai
dengan perilaku kelompok (Sears, 1985). Para remaja tersebut tidak memiliki rasa
kekompakkan, kesepakatan, maupun ketaatan yang tinggi, sehingga hal tersebut
membuat para remaja lebih memiliki kreativitas berpikir kritis, memiliki banyak
informasi mengenai bagaimana berperilaku yang baik (tidak hanya dari
kelompok), mengikuti kepercayaan pribadi dengan pemahaman dan nilai-nilai
pribadi yang dianggap baik (Wade & Tavris, 2007; Soekanto, 2000).
Para remaja dengan konformitas yang rendah lebih memiliki nilai-nilai
yang baik, karena mereka tidak selalu berpusat pada kelompoknya. Para remaja
dengan konformitas tersebut memiliki banyak sumber informasi yang dapat
menjadi bahan pelajaran karena sumber informasi tidak hanya dari kelompok
teman-temannya, sehingga nilai-nilai mengenai harta dan benda tidak menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pusat tujuan mereka di dalam kelompok teman-temannya. Nilai-nilai mengenai
pentingnya materi atau yang disebut dengan materialisme pun menjadi rendah.
E. Skema Penelitian
Gambar 1.Skema Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dan Materialisme pada Remaja
Konformitas
Tinggi:- Memiliki kekompakan
dan kesetiaan di dalamkelompok- Tekanan kuat untuk
menyesuaikanpendapat dengankeputusan kelompok.- Menyetujui setiap
perintah dan peraturandari kelompok.
Dampak:- Menghambat kreativitas
berpikir- Berperilaku menyimpang- Kurang memiliki
informasi tentangberperilaku yang baik- Menyangkal kepercayaan
pribadi, dan sepakatdengan pemahaman dannilai-nilai yang tidakmasuk akal.
MaterialismeTinggi
Rendah:- Menjadi anggota yang
menyimpang dan tidakkompak.- Pendapat yang selalu
berbeda dengankelompok mayorits.- Melakukan apapun
yang diinginkan atautidak sesuai denganperilaku kelompok.
Dampak:- Memiliki kreativitas
berpikir- Memiliki banyak informasi
tentang berperilaku yangbaik, tidak hanya darikelompok- Mengikuti kepercayaan
pribadi denganpemahaman dan nilai-nilaipribadi yang dianggapbaik.
MaterialismeRendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
F. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
H1: Adanya hubungan positif antara konformitas teman sebaya dan
materialisme pada remaja. Semakin tinggi konformitas terhadap teman
sebaya, maka akan semakin tinggi pula materialisme pada kalangan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang memerlukan adanya
pengujian hipotesis untuk menentukan tahapan selanjutnya, seperti penentuan
teknik analisis dan uji statistik yang akan digunakan (Siregar, 2013). Penelitian
ini adalah jenis penelitian korelasional yang bertujuan menyelidiki sejauh mana
variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel yang lain (Azwar, 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konformitas teman sebaya
dengan nilai materialisme pada remaja.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel
tergantung dan variabel bebas, yaitu:
1. Variabel Tergantung (Y) : Materialisme
2. Variabel Bebas (X) : Konformitas Teman Sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Definisi Operasional
1. Materialisme
Materialisme merupakan sebuah nilai yang berasal dari kepemilikan dan
perolehan barang material dan keadaan-keadaan yang diinginkan dalam
mencapai tujuan hidup, sehingga mempengaruhi remaja dalam mengartikan
lingkungan dan menyusun kehidupannya. Materialisme akan diukur
menggunakan skala dari Richins dan Dawson (1992) yaitu skala MVS
(Material Values Scale). Skala tersebut disusun berdasarkan 3 aspek dari
materialisme yaitu acquisition centrality, acquisition as the pursuit of
happines, dan possession-defined success. Skor total pada skala tersebut akan
menunjukkan tinggi atau rendahnya nilai materialisme pada subjek, sehingga
semakin tinggi skor total akan menunjukkan semakin tinggi nilai materialisme
yang dialami remaja.
2. Konformitas
Konformitas merupakan keyakinan atau perilaku remaja yang diubah
agar sesuai dengan perilaku maupun keyakinan orang lain meskipun
bertentangan dengan penilaiannya secara pribadi. Didalam penelitian ini,
konformitas akan diukur menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti yaitu
untuk mengukur tinggi rendahnya konformitas yang dialami subjek. Skala
konformitas dibuat berdasarkan 3 aspek yaitu kekompakan, kesepakatan, dan
ketaatan. Skor total pada skala ini menunjukkan tinggi atau rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
konformitas pada subjek, semakin tinggi skor total pada skala ini, akan
menunjukkan semakin tinggi konformitas yang dialami remaja.
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah para remaja yang berusia 12-23 tahun.
Menurut G. S. Hall (dalam Santrock, 2003), remaja adalah seseorang yang berada
pada rentang umur antara 12 sampai 23 tahun. Pemilihan subjek pada penelitian
ini menggunakan metode convenience sampling, yaitu penentuan sampel yang
didasarkan pada anggota populasi, yang mudah diakses dan bersedia mengikuti
penelitian ini (Siregar, 2013).
E. Metode dan Pengumpulan Data
1. Materialisme
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data nilai materialisme
dalam penelitian ini adalah skala adaptasi dari Richins dan Dawson (1992), yaitu
skala Material Values Scale (MVS). Skala MVS merupakan model skala Likert
untuk melihat kecenderungan materialisme yang dimiliki seseorang. Peneliti telah
memperoleh ijin dari pihak atau peneliti sebelumnya yang berkaitan langsung
dengan skala MVS. Peneliti mengadaptasi skala MVS dengan menterjemahkan
skala tersebut oleh ahli bahasa dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia
dengan menyesuaikan konteks dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Metode yang digunakan dalam proses penerjemahan skala dalam
penelitian ini adalah metode back-translation. Metode tersebut melibatkan dua
ahli bahasa dengan satu ahli yang menerjemahkan tulisan sumber asli ke target
bahasa. Kemudian, ahli yang kedua menerjemahkan kembali tulisan tersebut dari
target bahasa ke sumbernya, sehingga peneliti memiliki dua versi bahasa asli yang
jika serupa, keduanya memiliki makna yang setara (Brislin, 1970).
Tabel 1.Sebaran Item Skala Materialisme
Variabel Aspek Favorable Unfavorable Total
Materialisme
AcquisitionCentrality
10, 11, 12 7, 8, 9, 13 7
Acquisition asthe Pursuit ofHappines
15, 17, 18 14, 16 5
Possession-Defined Success
1, 2, 4, 5 3, 6 6
Total 11 8 18
Skala ini terdiri dari 18 pernyataan mengenai masing-masing aspek dalam
variabel ini. Jawaban subjek atas setiap pernyataan merupakan respon atas
pengalaman subjek. Item didalam instrument terdiri dari 2 jenis yaitu favorable
yang bersifat mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri variabel yang diukur,
dan unfavorable merupakan item yang bersifat tidak mendukung atau tidak
memihak ciri variabel yang diukur. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pernyataan dengan alternatif jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 2.
Skor Respon pada Variabel Materialisme
Favorable UnfavorableSangat Sesuai (SS) 5 1Sesuai (S) 4 2Netral (N) 3 3Tidak Sesuai (TS) 2 4Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5
Tingginya skor favorable pada skala ini menunjukkan tingginya nilai
materialisme pada subjek, sedangkan tingginya skor unfavorable pada skala ini
menunjukkan rendahnya nilai materialisme.
2. Konformitas Teman Sebaya
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
variabel konformitas dalam penelitian ini adalah menggunakan skala
psikologi dengan model skala Likert untuk melihat kecenderungan seseorang
melakukan konformitas terhadap teman sebayanya. Instrumen untuk
mengukur variabel konformitas dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan
aspek-aspek konformitas itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.Sebaran Item Skala Konformitas Tinggi/ Rendah Sebelum Uji Coba
Aspek danKarakteristik
Favorable Unfavorable Total
Kekompakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8, 9
30, 31, 32, 33, 34,35, 36, 37, 38
18
Kesepakatan 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17, 18, 19,
20
39, 40, 41, 42, 43,44, 45, 46, 47, 48,
49
21
Ketaatan 21, 22, 23, 24, 25,26, 27, 28, 29
50, 51, 52, 53, 54,55, 56, 57, 58
18
Total 29 29 58
Jawaban subjek untuk setiap pernyataan merupakan respon atas
pengalaman subjek. Item didalam instrument ini terdiri dari 2 jenis yaitu
favorable yang bersifat mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri variabel
yang diukur, dan unfavorable merupakan item yang bersifat tidak mendukung
atau tidak memihak ciri variabel yang diukur. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pernyataan dengan alternatif jawaban Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Tabel 4.Skor Respon pada Variabel Konformitas Teman Sebaya
Favorable UnfavorableSangat Sesuai (SS) 4 1Sesuai (S) 3 2Tidak Sesuai (TS) 2 3Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tingginya skor favorable pada skala ini menunjukkan tingginya
konformitas pada subjek, sedangkan tingginya skor unfavorable pada skala ini
menunjukkan rendahnya konformitas pada subjek.
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat tes sungguh mampu mengukur
atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Alat ukur dengan
validitas yang tinggi maka akan menghasilkan eror pengukuran yang kecil,
yang berarti bahwa skor setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur tersebut
tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya (Azwar, 2007). Apabila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pasa subjek, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut valid (Sugiyono, 2014).
Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi yang pengujian
isi tes dianalisis secara rasional atau melalui professional judgment (Azwar,
2007). Skala MVS yang diadaptasi dari Richins dan Dawson (1992) tidak
menjelaskan secara rinci mengenai validitas yang digunakan, sehingga
peneliti mencoba untuk menterjemahkan skala tersebut yang dibantu oleh ahli
bahasa, selanjutnya dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing Skripsi.
Peneliti juga berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing Skrispsi sebagai ahli
mengenai skala konformitas yang dibuat sendiri oleh peneliti, kemudian skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pada kedua variabel tersebut diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item
(Sugiyono, 2014).
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan dengan uji coba (try out) skala penelitian
dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.
Setelah melakukan uji coba skala, peneliti melakukan diskriminasi item
dengan menghitung korelasi antara distribusi skor per item dengan distribusi
skor skala untuk memilih item yang baik.
Dalam diskriminasi item, peneliti melihat besarnya koefisien korelasi
item total yang berada pada kisaran -1.00 sampai dengan +1.00 (Supratiknya,
2014). Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya
semakin mendekati angka 1,00. Item akan di diskriminasi apabila skor
tersebut semakin mendekati angka 0 atau memiliki tanda negatif (Azwar,
2009). Kriteria pemilihan item berdasar pada korelasi item total dengan
batasan riX ≥ 0,40. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,20
daya pembedanya dianggap memuaskan, sehingga item dengan riX atau ri(X-i)
kurang dari 0,20 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya
diskriminasi rendah dan harus digugurkan atau direvisi secara total
(Supratiknya, 2014).
Peneliti menggunakan uji coba terpakai atau tryout terpakai dalam
penelitian ini. Tryout terpakai merupakan suatu teknik untuk menguji validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan reliabilitas dengan cara pengambilan data yang hanya dilakukan sekali
dan hasil uji cobanya langsung digunakan untuk menguji hipotesis (Hadi,
2014). Jumlah subjek untuk tryout terpakai dalam penelitian ini adalah 61
subjek remaja.
Tryout dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2017 sampai dengan 3 Juli
2017 melalui skala yang disebar secara online. Berikut merupakan hasil
seleksi item pada kedua variabel.
a. Skala Konformitas
Pada skala konformitas ini terdapat 19 item yang gugur dengan
koefisien korelasi ≤ 0,20, yang didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.Sebaran Item Skala Konformitas
Aspek danKarakteristik
Favorable Unfavorable Total
Kekompakan 1*, 2*, 3, 4*,5*, 6, 7, 8, 9
30*, 31, 32*, 33*,34*, 35, 36*, 37,
38*
8
Kesepakatan (10), 11, 12,13, 14, 15, 16,(17), 18, (19),
20
(39), (40), 41*,42*, 43*, 44*,45*, 46*, (47),
(48), 49*
8
Ketaatan 21, 22, (23),(24), 25*, 26,27*, 28, 29
50, 51, 52, (53),54*, 55*, 56*,
(57), 58*
8
Total 18 6 24Keterangan : * : item yang gugur, ( ) : item yang digugurkan dengan
sengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan seleksi item, dari 58 item di skala konformitas terdapat
24 item valid, 23 item yang gugur, dan 11 item yang digugurkan. Item
yang digunakan untuk mengukur konformitas tinggi/ rendah dari subjek
adalah 24 item.
b. Materialisme
Pada skala meterialisme terdapat 18 item yang diadaptasi dari Richins
dan Dawson (1992). Setelah dilakukan uji coba skala dengan koefisien
korelasi daya beda ≤ 0,2, maka kualitas item untuk skala materialisme
memiliki hasil sebagai berikut:
Tabel 6.Kualitas Item Skala Materialisme
Variabel Aspek Favorable Unfavorable Total
Materialisme
AcquisitionCentrality
10, 11, 12 7*, 8*, 9*, 13* 7
Acquisition asthe Pursuit ofHappines
15, 17, 18 14*, 16* 5
Possession-Defined Success
1, 2, 4*, 5 3*, 6* 6
Total 10 8 18Keterangan : * : item dengan daya beda ≤ 0,2
3. Reliabilitas
Instrumen yang dapat digunakan beberapa kali untuk untuk mengukur
objek yang sama dan menghasilkan data yang sama, maka instrument tersebut
dapat dikatakan reliabel (Sugiyono, 2014). Hasil penelitian yang reliabel akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terdapat kesamaan data meskipun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach dengan bantuan
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21. Teknik ini
digunakan untuk memperkirakan konsistensi internal item-item dengan cara
penilaian dikotomis, maupun dengan penilaian skala yang lebih luas, seperti
penskoran pada skala inventori kepribadian atau ujian esai (dalam
Supratiknya, 2014). Konsistensi internal itu sendiri berarti setiap bagian dari
variabel tertentu didalam sebuah tes, harus konsisten atau sesuai antar bagian-
bagian lainnya, sehingga akan mengukur variabel yang sama (Supratiknya,
2014). Teknik ini dianggap efektif karena perolehan data melalui penyajian
satu bentuk skala yang hanya sekali saja pada kelompok subjek, sehingga
masalah yang akan timbul seperti pengulangan tes pada pendekatan
reliabilitas ini dapat dihindari (Azwar, 2012).
Skala reliabilitas yang baik memiliki skor minimum 0,7, sehingga
semakin mendekati 1 maka semakin baik skala tersebut. Koefisien realibilitas
dengan skor dibawah 0,7 menjadi kurang baik untuk digunakan bagi
seseorang karena kesalahan baku skor tampak besar, sehingga interpretasi
skor menjadi meragukan (Supratiknya, 2014).
a. Skala Konformitas
Koefisien Cronbach’s Alpha skala setelah seleksi item dengan
bantuan SPSS for Windows versi 21 menghasilkan α = 0,851 (N = 24).
Hal tersebut menunjukkan bahwa skala konformitas tergolong reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Skala Materialisme
Koefisien Cronbach’s Alpha skala materialisme dengan bantuan
SPSS for Windows versi 21 menghasilkan α = 0,721 (N = 18). Hal
tersebut menunjukkan bahwa skala materialisme tergolong reliabel.
G. Analisis data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat apakah
persebaran data antara variabel dependen dan variabel independen bersifat
normal atau tidak. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih
dahulu dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2014). Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov
dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.
Jika nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang dimiliki
berasal dari populasi yang normal atau dengan kata lain data bersifat
normal (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas
Hubungan kausalitas dapat menjadi linear apabila terjadi perubahan
linear pada satu variabel diikuti dengan perubahan nilai pada variabel lain
secara konsisten atau tetap (Prasetyo, 2008). Uji linearitas dapat dilihat
apabila hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
lurus. Hal tersebut dapat dilihat dari penurunan atau peningkata kuantitas
di dalah satu variabel yang akan diikuti secara linear oleh peningkatan
atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas digunakan
untuk melihat kekuatan hubungan antara dua variabel dalam penelitian.
Jika nilai p > 0.05, maka hubungan antar dua variabel menjadi tidak linear
atau lemah (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan
antara konformitas teman sebaya dan materialisme pada kalangan remaja.
Hipotesis pada penelitian ini masing-masing diuji dengan menggunakan
formula korelasi Product Moment Pearson. Korelasi Produk Moment
dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2014). Teknik korelasi ini baik
diterapkan untuk menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor
total tes, khususnya jenis item yang memiliki kisaran skor 1-4 atau lebih
(Supratiknya, 2014). Dalam menguji hipotesis ini akan dilakukan perhitungan
dengan menggunakan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 21.
Uji signifikansi dengan korelasi produk momen menghasilkan nilai -1
dan +1 yang menunjukkan hubungan antar variabel dapat menjadi positif dan
negatif. Jika nilai sig. atau p < 0.05, maka hipotesis nol ditolak atau ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
hubungan signifikan anta dua variabel. Namun sebaliknya, apabila nilai sig.
atau p > 0,05, maka hipotesis nol diterima atau tidak ada hubungan yang
signifikan antar kedua variabel (Prasetyo, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 16 sampai 17 Juli 2017. Data penelitian
diperoleh dengan menyebar skala dalam bentuk online kepada subjek remaja
dengan rentang usia 12 sampai 23 tahun. Pengambilan data menggunakan teknik
tryout terpakai. Penelitian dilaksanakan dengan menyebar link kuesioner online
kepada teman-teman peneliti yang kemudian disebar kembali. Kuesioner berhasil
terkumpul sebanyak 213 subjek.
B. Data Demografi Subjek Penelitian
Subjek penelitian memiliki kriteria, yaitu seorang remaja dengan rentang
usia 12-23 tahun. Menurut Hurlock (1991) masa remaja dibedakan menjadi 2
bagian yaitu remaja awal yang berusia sekitar 13 hingga 17 tahun, dan remaja
akhir yang berusia setelah 17 tahun. Berikut ini adalah data demografi subjek
dengan pembagian masa remaja awal, dan akhir.
Tabel 7.Data Demografi Subjek Menurut Usia
Masa Perkembangan SubjekRemaja Awal (12-17 tahun) 43Remaja Akhir (> 17 tahun) 170Jumlah 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 8.Data Subjek Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin SubjekPerempuan 166Laki-laki 47Jumlah 213
C. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil data penelitian, maka diperoleh hasil perhitungan mean
teoretik sebagai berikut :
1. Konformitas
Jumlah item : 24
Nilai minimum : 24 x 1 = 24
Nilai Maksimum : 24 x 4 = 96
Rentang nilai : 24 – 96
Jarak : 96-24 = 72
Mean teoretik :( )
=( ) = 60
2. Materialisme
Jumlah item : 18
Nilai minimum : 18 x 1 = 18
Nilai maksimum : 18 x 5 = 90
Rentang nilai : 18 – 90
Jarak : 90-18 = 72
Mean teoretik :( )
=( ) = 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Perhitungan empirik diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 9.Data Empirik Konformitas
One-Sample StatisticsN Mean Std. Deviation Std. Error
MeanKonformitas 213 57.20 9.455 .648
One-Sample TestTest Value = 60
t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference
95% Confidence Interval ofthe Difference
Lower Upper
Konformitas -4.326 212 .000 -2.803 -4.08 -1.53
Tabel 10.Data Empirik Materialisme
One-Sample StatisticsN Mean Std.
DeviationStd. Error
MeanMaterialisme 213 47.38 7.457 .511
One-Sample TestTest Value = 54
t df Sig. (2-tailed)
MeanDifferenc
e
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower UpperMaterialisme -12.947 212 .000 -6.615 -7.62 -5.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Hasil data uji t pada tabel 12 menunjukkan bahwa pada variabel
konformitas, nilai signifikansi sebesar 0,000, yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan signifikan antara mean empirik dan mean teoretik. Mean teoretik pada
variabel konformitas memperoleh hasil sebesar 60, sehingga lebih besar bila
dibandingkan dengan mean empirik dengan nilai sebesar 57,20 (SD = 9,455).
Berdasarkan hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
konformitas pada subjek dalam penelitian ini adalah rendah.
Pada variabel materialisme, ditemukan pula hasil mean teoretik subjek
dalam penelitian ini sebesar 54 yang lebih besar daripada mean empirik dengan
nilai 47,38 (SD = 7.457). Hal tersebut menunjukkan bahwa materialisme pada
penelitian ini adalah rendah.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Penelitian ini ingin melihat hubungan antara konformitas dengan
materialisme. Uji normalitas dilakukan untuk melihat sebaran data dari
subjek apakah bersifat normal atau tidak. Distribusi dikatakan normal
apabila probabilitas (p) > 0,05 (Santoso, 2012). Untuk menguji normalitas,
penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dengan
bantuan SPSS for windows versi 21. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 11.Hasil Uji Normalitas Subjek Penelitian
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.Konformitas .075 213 .005Materialisme .054 213 .200*
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat dilihat pada variabel
konformitas bahwa nilai signifikansi probabilitas (p) yaitu sebesar 0,005.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai p lebih kecil dari 0,05, yang berarti
bahwa variabel konformitas tidak berdistribusi normal. Disisi lain,
variabel materialisme memiliki nilai signifikansi 0,200, sehingga p lebih
besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel materialisme
memiliki distribusi data yang normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan teknik test of liniearity
menggunakan SPSS from windows versi 21. Data dikatakan linier apabila
nilai sig. liniearity lebih kecil dari 0,05 dan nilai sig. deviation from
linearity lebih besar dari 0,05 (Santoso, 2010). Hasil uji linieritas dapat
dilihat pada tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 12.Hasil Uji Linieritas Subjek Penelitian Keseluruhan
ANOVA TableSum ofSquares
df MeanSquare
F Sig.
Materialisme *Konformitas
BetweenGroups
(Combined) 3388.792 44 77.018 1.540 .027Linearity 717.542 1 717.542 14.351 .000DeviationfromLinearity
2671.249 43 62.122 1.242 .168
Within Groups 8399.640 168 49.998Total 11788.432 212
Pada tabel 12, dapat dilihat bahwa nilai sig. linearity yaitu sebesar 0,000,
dan nilai sig. deviation from linearity yaitu sebesar 0,168. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel konformitas dengan materialisme adalah bersifat linear karena
nilai sig. linearity < 0,05 dan nilai sig. deviation from linearity > 0,05.
Berdasarkan hasil linearitas tersebut, maka uji hipotesis korelasi dapat dilakukan.
2. Uji Hipotesis
Setelah melihat hasil uji asumsi yaitu uji normalitas dan linearitas, maka
peneliti akan melihat hubungan antara variabel konformitas dan materialisme. Uji
korelasi dilakukan menggunakan teknik non parametrik Spearman’s rho dengan
bantuan SPSS from windows versi 21, karena data konformitas bersifat tidak
normal. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 13.Uji Korelasi Subjek Penelitian
CorrelationsMaterialisme Konformitas
Spearman's rho
Materialisme
CorrelationCoefficient
1.000 .263**
Sig. (1-tailed) . .000N 213 213
Konformitas
CorrelationCoefficient
.263** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai korelasi
Spearman’s rho sebesar 0,263 dan nilai sig. yaitu sebesar 0.000 atau p lebih kecil
dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
konformitas dengan materialisme pada remaja, sehingga semakin tinggi
konformitas yang dialami remaja, maka semakin tinggi pula materialismenya.
Dengan demikian, hipotesis penelitian ini diterima.
E. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara konformitas dan materialisme pada remaja (r = 0,263; p = 0,000). Hal ini
menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif,
lemah, dan signifikan. Semakin tinggi konformitas terhadap teman sebaya, maka
semakin tinggi pula materialisme pada remaja. Demikian juga sebaliknya, jika
semakin rendah konformitas, maka semakin rendah pula materialismenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Remaja dengan konformitas yang tinggi akan memiliki perilaku yang
menyimpang, menghambat kreativitas berpikir, serta membuat mereka kurang
memiliki informasi tentang bagaimana berperilaku yang baik (Wade & Tavris,
2007). Ketika para remaja kurang memiliki informasi tentang berperilaku yang
baik, mereka cenderung untuk mempercayai dan mulai mengikuti penilaian serta
pemikiran dari kelompok teman-temannya. Remaja yang mengalami konformitas
tinggi juga akan merubah keyakinan maupun penilaian mereka berdasarkan teman
kelompoknya (Myers, 2012). Hal tersebut dapat membuat remaja memiliki
materialisme yang tinggi karena lingkungan maupun pengaruh dari teman-
temannya dapat membentuk nilai pada diri mereka (Rokeach, dalam Hari 2015).
Didalam kelompok yang mayoritasnya menganggap bahwa memiliki gadget
terbaru atau mobil keren maupun barang-barang mewah adalah hal yang penting,
remaja dengan konformitas yang tinggi, tidak ingin berbeda dari kelompok
tersebut akan memiliki pandangan dan penilaian yang sama dengan kelompoknya.
Remaja dengan konformitas yang tinggi cenderung akan menyangkal
kepercayaan pribadi dan sepakat akan pemahaman yang tidak masuk akal (Wade
& Tavris, 2007; Soekanto, 2000). Sebagai contoh, kelompok yang menganggap
bahwa memiliki gadget terbaru adalah hal yang keren saat ini, maka remaja
dengan konformitas yang tinggi akan sepakat dengan pemahaman kelompok
dengan menganggap bahwa memiliki gadget adalah hal yang penting untuk saat
ini. Para remaja tersebut akan melakukan pengorbanan dengan cara apapun untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
memilikinya, termasuk melakukan hal yang menyimpang. Hal tersebut dapat
terjadi meskipun menentang penilaiannya sendiri (Sears, 1985).
Konformitas merupakan hasil interaksi seseorang, khususnya remaja
dengan lingkungan kelompok teman sebayanya. Dalam hal ini, hasil interaksi
seseorang dengan lingkungannya dapat membentuk nilai dalam diri mereka
(Rokeach, dalam Hari 2015). Pada jaman digital yang serba canggih ini, nilai
mengenai kepemilikan barang-barang mewah menjadi hal yang penting dan dapat
menjadi pusat tujuan hidup banyak orang, khususnya remaja, sehingga sulit untuk
menghindarinya. Para orang tua juga mengambil peran dalam memberikan
kemewahan kepada anak-anaknya (Chaplin & John, 2010), sehingga seseorang
pada masa remaja yang sedang memiliki hubungan lebih dekat dengan teman
sebayanya akan terbiasa menerapkan pentingnya nilai material bersama dengan
teman-teman di kelompoknya.
Materialisme sebagai sebuah nilai yang mengedepankan kepemilikan
barang material (Richins & Dawson, 1992) dapat menjadi tinggi sebagai akibat
dari tingginya ancaman konformitas dalam lingkungan kelompok teman
sebayanya itu sendiri, dan sebaliknya. Materialisme dapat terjadi pada remaja
yang mengalami konformitas karena mereka cenderung merasa terancam karena
takut apabila tidak memiliki penilaian yang sama dengan kelompoknya, termasuk
dalam hal materi.
Subjek penelitian ini memiliki konformitas dan materialisme yang
cenderung rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai mean teoretik yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
besar daripada mean empirik pada variabel konformitas (60 < 57,20) dan pada
variabel materialisme (54 < 47,38). Perbedaan yang signifikan antara mean
empirik dan mean teoretik pada variabel konformitas dan materialisme yang
ditandai dengan besarnya nilai mean teoretik menandakan bahwa subjek
penelitian ini memiliki konformitas dan materialisme yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki memiliki hasil bahwa terdapat hubungan yang
positif dan signifikan (r = 0,263; p = 0,000) antara konformitas teman sebaya dan
materialisme pada remaja. Semakin tinggi konformitas teman sebaya, maka akan
semakin tinggi pula materialisme yang dialami remaja. Hasil uji hipotesis
menggunakan hasil perhitungan non parametrik Spearman’s rho dengan bantuan
SPSS versi 21.
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa konformitas teman sebaya
berkorelasi secara signifikan terhadap materialisme remaja. Berdasarkan hal
ini, para remaja harus pintar menyeleksi pergaulan dan menghindari
ketergantungan kepada temannya untuk mengurangi dampak dan munculnya
materialisme.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian tentang materialisme yang pernah dilakukan oleh Zaman
(2016) menemukan bahwa usia berhubungan negatif dengan materialisme,
yaitu semakin tinggi usia seseorang, maka materialisme akan semakin rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
maka bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian serupa atau
melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk melihat perbedaan subjek
berdasarkan rentang umur perkembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahluwalia, A. K. & Sanan, P. (2015). Materialism Among Adolescents: AConsumer Socialization Perspective. International Journal of Commerceand Management, Vol. 9, 88-96
Arjawinangun, K. B. (2015, Februari 27). Ini 4 Faktor Penyebab Maraknya BegalMotor di Jabodetabek. Diakses pada 12 Maret 2017, pukul 21.00 WIB.http://metro.sindonews.com/newsread/969917/31/ini-4-faktor-penyebab-maraknnya/
Azwar, S. (2007). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2009).Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustka Pelajar.
Azwar, S. (2012).Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustka Pelajar.
Azzahra, F. (2015). Kasus Pembunuhan Antar Siswa SMP Bukti SemakinRusaknya Generasi Muda. Diakses pada 21 Maret 2017, pukul 15.26 WIB.http://www.ayatuna.or.id/index.php/2015/09/11/kasus-pembunuhan-antar-siswa-smp-bukti-semakin-rusaknya-generasi-muda/
Banerjee, R., & Dittmar, H. (2008). Individual Differences in Children’sMaterialism: The Role of Peer Relations. Personality and SocialPsychology Bulletin, Vol. 34, No. 1, 17-31.
Baron, R. & Byrne. (1994). Social Psychology. Understanding Human Interaction.Boston: Allyn & Bacon.
Baron, R. & Byrne. (2003). Psikologi Sosial. Ed 10. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bolton, R. N, dkk. (2013). Understanding Generation Y and Their Use of SocialMedia: A Review and Research Agenda. Journal of Service Management,Vol. 24, No. 3 , 245-267
Brislin, R. W. (1970). Back-Translation for Cross-Cultural Research. Journal ofCross-Cultural Psychology, Vol. 1, No. 3 , 185-216
Chan, K. & Prendergast, G. (2007). Materialism and Social Comparison AmongAdolescents. Social Behavior and Personality, Vol. 35, No. 2 , 213-228.
Chaplin, James. P. (2014). Dictionary of Psychology terj. Kartini Kartono.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Chaplin, L. N., & John, D. R. (2010). Interpersonal Influence on AdolescentMaterialism: A New Look at The Role of Parents and Peers. Journal ofConsumer Psychology, Vol. 20 , 176-184.
Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Social Influence: Compliance andConformity. Annual Reviews Psychology, Vol. 55 , 591-621
Clark, P. W, Martin, C. A., & Bush, A. J. (2001).The Effect of Role ModelInfluence on Adolescents’ Materialism and Marketplace Knowledge.Journal of Marketing Theory and Practice, Vol. 9, No. 4 , 27-36
Darley, J., M. (1966). Fear and Social Comparison As Determinants ofConformity Behavior. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.4, No. 1 , 73-78
Flouri, E. (1999). An Integrated Model of Consumer Materialism: Can EconomicSocialization and Maternal Values Predict Materialistic Attitudes inAdolescentes? Journal of Socio-Economics, Vol. 28 , 707-724
Friastuti, R. (2017, Mei 22).Geng Motor Pemuda Tanggung di Jakarta yangResahkan Warga. Diakses pada 26 Mei 2017, pukul 23.22 WIB.https://m.kumparan.com/rini-friastuti/geng-motor-pemuda-tanggung-di-jakarta-yang-resahkan-warga
Froh, J. J., dkk. (2010). Gratitude and the Reduced Costs of Materialism inAdolescents. Journal of Happiness Studies Vol. 12 , 289-302
Fu, X. D. (2015). Materialistic Values Among Chinese Adolescents: Effects ofParental Rejection and Self-Esteem. Child Youth Care Forum, Vol. 44 ,43-57.
Grouzet, F. M, dkk. (2005). The Structure of Goal Contents Across 15 Cultures.Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 89, No. 5 , 800-816
Hadi, S. (2004).Metodologi Research 3. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Hari, Abdul H. (2015). Peran Nilai-Nilai Personal (Personal Values) terhadapSikap Konsumen. Magistra, Vol. 27, No. 92, 35-44
Hurlock, E. B. (1991). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Husna, A. N. (2015). Orientasi Hidup Materialistis dan Kesejahteraan Psikologis.Seminar Psikologi dan Kemanusiaan, Psychology Forum UMM.Universitas Gadjah Mada. 7-14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Husna, A. N. (2016). Psikologi Anti-Materialisme. Buletin Psikologi, Vol. 24,No.1 , 12-22.
Jiang, J. d. (2015). Can’t Buy Me Friendship? Peer Rejection And AdolescentMaterialism: Implicit Self-Esteem As A Mediator. Journal ofExperimental Social Psychology Vol. 58 , 48-55.
Johan, A. & Cahyo, H. (2016). Perilaku Konsumen Materialistik: PerspektifPembelian, Compulsive Buying, dan Environmental Attitudes. Journaland Proceeding Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Vol. 6, No. 1 , 177-192.
Kashdan, T. D., & Breen, W. E. (2007). Materialism and Diminished Well Being:Experiential Avoidance As A Mediating Mechanism. Journal of Socialand Clinical Psychology, Vol. 26, No. 5, 521-539.
Karabati, S., & Cemalcilar, Z. (2010).Values, Materialism, and Well-Being: AStudy With Turkish University Students. Journal of Economic Psychology.Vol. 31 , 624-633
Kasser, T. (2002).The High Price of Materialism. England: The MIT Press.
Kasser, T. (2016). Materialistic Values and Goals. The Annual Review ofPsychology, 67 , 9.1-9.26.
Kilbourne, W., dkk. (2005). A Cross-Cultural Examination of the RelationshipBetween Materialism and Individual Values. Journal of EconomicPsychology, Vol. 26 , 624-641
Mulyono, F. (2011). Materialisme: Penyebab dan Konsekuensi. Bina EkonomiMajalah Ilmiah Fakultas Ekonomi, Vol. 15, No. 2 , 44-58.
Monks, F. J. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam BerbagaiBagiannya. Revisi III. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Mowen, J. C. & Minor, M. (2002).Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.
Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial (Social Psychology). Ed 10. Jilid 1. Jakarta:Salemba Humanika.
Poerwandari, K. (2015). Materidan Gaya Hidup. Harian Kompas.
Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2008).Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Ramadhan, B. (2015, 29 April). Polisi Ringkus Kelompok Begal Motor ‘GengBabe’. Diakses pada 25 November pukul 21.01 WIB.http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/04/29/nnkanl-polisi-ringkus-kelompok-begal-motor-geng-babe
Richins, M. L. (1994). Materialism and Economic Psychology. Journal ofEconomic Psychology, Vol. 15 , 217-231.
Richins, M. L. (2004). The Material Values Scale: Measurement Properties andDevelopment of a Short Form. Journal of Consumer Research, Vol. 31,209-217
Richins, M. L. & Dawson, S. (1992). A Consumer Values Orientation forMaterialism and Its Measurement: Scale Development and Validation.Journal of Consumer Research, Vol. 19 , 303-316
Robert, J. A, dkk.(2008). Interpersonal Influence and Adolescent Materialism andCompulsive Buying.Social Influence, Vol. 3, No. 2 , 114-131
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence, Perkembanan Remaja.Ed. 6. Jakarta:Erlangga.
Sarwono, S. (2010).Psikologi Remaja. Ed. Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Schwartz, S. H. (2007). Cultural and Individual Value Correlates of Capitalism: AComparative Analysis. Psychol. Inq. Vol. 18 , 52–57
Sears, D. O, dkk.(1985). Psikologi Sosial.Ed. 5.Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sihotang, A. (2009). Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku MembeliImpulsif pada Remaja Putri. Semarang: Universitas Diponegoro
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuatitatif. Jakarta: Kencana.
Soekanto, S. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas SanataDharma.
Utami, L. P. (2016). Kenakalan dan Degradasi Remaja. Banten: UniversitasSultan SerangTirtayasa.
Wade, C., & Tavris, C. (2007).Psikologi Jilid 1, Edisi ke 9. Jakarta: Erlangga.
Wongso, L. V. (2016, Maret 21). Kesehatan Reproduksi Remaja dan HIV. diaksespada 28 Maret 2017, pukul 21.19 WIB. http://arc-atmajaya.org/kesehatan-reproduksi-remaja-dan-hiv/
Zaman, S. M., Shah, S. A. M., & Hasnu, S. A. F. (2016). Targeting YoungConsumers: How Family, Friends and Advertisement Shape Materialismin Pakistan. Maditerranean Journal of Social Sciences, Vol. 7, No. 4 , 703-715.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
Skala Materialisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
636363
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ahli Bahasa 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Ahli Bahasa 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Skala MVS yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Ahli Bahasa 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Skala MVS yang diterjemahkan kembali dari Bahasa Indonesia kedalam Bahasa
Inggris oleh Ahli Bahasa 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Skala Penelitian
Bagian I : Skala Konformitas
Bagian II : Skala Materialisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
68
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
68
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Yogyakarta, Juni 2017Kepada:Yth. Rekan-rekan Partisipan Penelitian
Dengan hormat saya,Nama : Lusiana JessicaNIM : 139114057
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedangmelakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir saya. Saya mohon kesediaan rekan-rekanuntuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam skalaini secara jujur dan terbuka. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, sehingga tidakada jawaban yang benar maupun salah dan sangat dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu, sayamengharapkan agar jawaban yang diberikan sesuai dengan diri rekan-rekan yang sesungguhnya..
Kerjasama rekan-rekan dalam mengisi skala ini sapngat berarti bagi keberhasilanpenelitian ini. Atas kesediaan dan partisipasi rekan-rekan untuk menjawab setiap pernyataanberikut, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Lusiana Jessica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan sukarela dantanpa paksaan dari pihak manapun. Semua jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaansaya saat ini dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya jugamengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ini.
_________, ____________ 2017Menyetujui,
_________________(ttd)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
IDENTITAS DIRIInisial :Jenis Kelamin : L / P (lingkari jawaban yang sesuai)Usia :Pendidikan :
PETUNJUK PENGISIAN1. Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut
dengan seksama.2. Beri tanda centang () pada kolom pilihan jawaban yang tersedia secara jujur, sesuai dengan
yang Anda rasakan, dan yang paling menggambarkan diri Anda sesungguhnya. Adapunpilihan jawaban tersebut adalah :STS : Sangat Tidak SetujuTS : Tidak SetujuN : NetralSS : Sangat SetujuS : Setuju
Setiap pernyataan hanya terdapat satu jawaban. Tidak ada jawaban yang salah, sehinggasemua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan mempengaruhi nilai terkait denganpekerjaan Anda.
Contoh cara pengisian:Pernyataan STS TS N S SS
Saya selalu setuju dengan pendapat orang lain. *Jika Anda ingin mengganti jawaban, dapat mengganti seperti contoh dibawah ini:
Pernyataan STS TS N S SSSaya selalu setuju dengan pendapat orang lain.
~ Selamat Mengerjakan ~
Bagian 1.
NO PERNYATAAN STS TS S SS
1. Saya berusaha menjadi bagian dalam kelompokteman-teman dekat saya.
2. Saya menyesuaikan diri terhadap sifat maupunperilaku dari kelompok.
3. Saya berusaha menyamakan pola pikir danperilaku saya dengan kelompok.
4. Saya berusaha lebih keras untuk menyesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
diri karena kelompok memiliki semangat yangtinggi dalam melakukan suatu hal.
5. Saya menyesuaikan diri dengan kelompok karenasaya menyukai penilaian dan perilaku mereka.
6. Saya memiliki ketakutan apabila teman-temankelompok menjauhi saya.
7. Saya memberikan perhatian besar pada kelompoksaya.
8. Saya takut diabaikan oleh teman-teman kelompokapabila kurang mengenal dan memperhatikanmereka.
9. Saya mengenal dan memperhatikan kelompok,sehingga menyetujui setiap pendapat atau perilakumereka.
10. Saya menyetujui setiap pendapat yang diberikankelompok.
11. Saya akan mengikuti segala saran atau pendapatdari kelompok karena saya percaya padakelompok.
12. Saya akan mengikuti pendapat dan perilaku darikelompok karena seluruh anggota kelompokmemiliki pendapat yang sama.
13. Sumber informasi terbesar saya berasal dariteman-teman kelompok.
14. Saya cenderung mengabaikan pendapat sayasendiri karena saya merasa tidak yakin.
15. Saya ragu terhadap pendapat saya ketika haltersebut berbeda dengan teman-teman yang lain.
16. Saya tidak yakin untuk mempertahankan pendapatsaya ketika teman kelompok memiliki pendapatyang berbeda.
17. Saya merasa dikucilkan apabila memiliki pendapatyang berbeda dari teman-teman kelompok.
18. Saya menyamakan pendapat dan penilaian dariteman-teman kelompok saya.
19. Saya tidak ingin dipandang berbeda denganteman-teman kelompok karena saya memilikipendapat yang berbeda.
20. Alasan saya untuk sepakat mengenai segala haldidalam kelompok, karena saya tidak ingindianggap sebagai orang yang berbeda.
21. Saya akan menyetujui segala hal yang berasal dariteman-teman kelompok meskipun saya tidakmenyukainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
22. Saya cenderung menyetujui pendapat atauperilaku dari teman-teman kelompok agar sayadipandang lebih baik.
23. Saya merasa tertekan apabila mengabaikanpendapat atau perilaku dari teman-temankelompok.
24. Saya merasa akan mendapat hukuman apabilatidak mengubah perilaku saya seperti yangdiharapkan teman-teman kelompok.
25. Saya rela memenuhi permintaan teman-temankelompok karena mereka mengharapkannya.
26. Harapan orang lain terhadap saya merupakankesempatan bagi saya untuk diakui oleh teman-teman kelompok.
27. Saya akan berusaha untuk memenuhi harapan dariteman-teman kelompok.
28. Saya cenderung mengikuti pendapat atau perilakusesuai dengan permintaan dari teman-temankelompok.
29. Saya rela mengikuti saran atau harapan dari temankelompok untuk merubah perilaku saya sepertiyang mereka harapkan.
30. Saya lebih senang melakukan segala hal sendiridaripada bergabung dan terikat di dalam sebuahkelompok.
31. Saya cenderung memiliki sifat dan perilaku yangberbeda dengan teman-teman kelompok.
32. Pola pikir dan perilaku saya cenderung berbedadengan teman kelompok saya.
33. Saya tidak perlu menyesuaikan diri terhadapteman-teman kelompok meskipun merekamemiliki semangat yang tinggi dalam melakukansesuatu.
34. Saya jarang memperhatikan teman-temankelompok saya.
35. Saya merasa biasa saja ketika ada temankelompok yang menjauhi saya karena suatualasan.
36. Saya kurang memberikan perhatian apapunkepada teman-teman kelompok saya.
37. Saya tidak peduli ketika teman-teman kelompokmenjauhi saya karena suatu alasan.
38. Saya kurang mengenal teman-teman di kelompoksaya, sehingga saya tidak terlalumempertimbangkan setiap penilaian dan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
mereka.
39. Saya merasa bebas dalam memberikan pendapatyang berbeda dalam kelompok.
40. Saya tidak akan mengikuti saran maupun pendapatyang diberikan oleh kelompok karena sayamemiliki penilaian sendiri.
41. Saya tidak akan mengikuti pendapat kelompokkarena mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda.
42. Saya mencari tahu informasi mengenai suatu haldari berbagai sumber.
43. Pendapat saya lebih baik daripada teman-temankelompok saya.
44. Saya yakin terhadap pendapat dan penilaian sayameskipun berbeda dari teman-teman kelompok.
45. Saya berani mempertahankan pendapat sayameskipun teman kelompok memiliki pendapatyang berbeda dari saya.
46. Saya tidak memiliki masalah didalam kelompok,meskipun saya memiliki pendapat dan penilaianyang berbeda dengan mereka.
47. Saya memiliki cara pandang yang berbeda denganteman kelompok saya.
48. Berbeda dengan teman-teman kelompok adalahhal yang wajar, selama memiliki alasan yangtepat.
49. Saya tidak harus sepakat mengenai segala haldalam kelompok, meskipun membuat sayaberbeda dengan mereka.
50. Saya cenderung menyetujui hal-hal yang sayaanggap baik, meskipun teman-teman kelompokmemiliki pendapat yang berbeda.
51. Saya cenderung mengabaikan permintaan teman-teman kelompok, meskipun mereka menekansaya.
52. Saya memiliki kebebasan untuk mengikuti ataumenolak pendapat atau perilaku dari teman-temankelompok.
53. Saya memiliki kebebasan untuk mengikuti ataumenaati saran dari teman sekelompok.
54. Keterlibatan saya dalam suatu kegiatan karenakeinginan saya sendiri.
55. Perilaku dan penilaian saya akan sesuatumerupakan pilihan saya sendiri bukan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
harapan dari orang lain.
56. Saya sulit untuk mengikuti harapan dari orang laintermasuk teman-teman kelompok.
57. Saya menolak untuk mengikuti pendapat danperilaku seperti yang diharapkan teman-temankelompok saya.
58. Saya sulit untuk mengubah perilaku saya hanyakarena harapan dari teman-teman kelompok padasaya.
Bagian 2.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya mengagumi orang yang memiliki rumah,mobil, dan pakaian mahal.
2. Beberapa pencapaian yang paling penting dalamhidup adalah mencakup kepemilikian harta benda.
3. Saya tidak begitu meyakini jumlah kekayaanseseorang sebagai tanda kesuksesan.
4. Benda-benda yang saya miliki sangat menunjukkanbagaimana baiknya kehidupan saya.
5. Saya senang memiliki benda-benda yang membuatorang-orang terkesan.
6. Saya tidak begitu memperdulikan harta benda yangdimiliki oleh orang lain.
7. Saya biasanya hanya membeli barang-barang yangsaya butuhkan.
8. Saya berusaha agar hidup saya tetap sederhana,sejauh memiliki harta yang penting saja.
9. Tidak semua benda-benda yang saya miliki pentingbagi saya.
10. Saya merasa senang membelanjakan uang untukhal-hal yang tidak berguna.
11. Berbelanja membuat saya sangat bahagia.
12. Saya menyukai kemewahan dalam hidup saya.
13. Saya kurang mementingkan hal-hal materildibandingkan kebanyakan orang yang saya kenal.
14. Saya memiliki segalanya yang saya perlukan untukmenikmati hidup.
15. Hidup saya pasti akan lebih baik jika saja sayamemiliki benda-benda tertentu yang tidak saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
- Terimakasih -
miliki.
16. Saya tidak akan lebih bahagia jika saya memilikibenda-benda yang lebih bagus.
17. Saya pasti lebih bahagia jika saja saya mampumembeli lebih banyak lagi.
18. Terkadang, saya sedikit merasa terganggu ketikasaya tidak mampu membeli semua hal yang sayainginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Reliabilitas Skala Konformitas dan SkalaMaterialisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
A. KONFORMITAS1. Reliabilitas Skala Konformitas Sebelum Seleksi Item
Case Processing SummaryN %
CasesValid 63 100.0Excludeda 0 .0Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability StatisticsCronbach's
AlphaN of Items
.831 58
Item-Total StatisticsScale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedItem1 138.92 210.623 .108 .831Item2 139.02 211.467 .053 .832Item3 139.44 202.638 .401 .825Item4 139.29 210.853 .065 .833Item5 139.10 214.378 -.087 .835Item6 139.65 197.166 .468 .823Item7 139.27 206.813 .260 .829Item8 139.79 199.102 .522 .822Item9 139.94 205.060 .304 .828Item10 140.11 207.197 .258 .829Item11 139.87 201.693 .446 .824Item12 139.71 203.014 .387 .826Item13 139.81 201.189 .426 .825Item14 140.37 203.429 .391 .826Item15 140.10 198.862 .466 .823Item16 140.24 202.184 .454 .824Item17 140.60 203.566 .358 .826Item18 139.94 203.899 .374 .826Item19 140.14 201.834 .363 .826Item20 140.25 196.999 .603 .820Item21 140.30 201.343 .461 .824
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Item22 140.30 202.633 .395 .825Item23 140.35 206.618 .247 .829Item24 140.48 207.318 .206 .830Item25 140.05 209.111 .133 .831Item26 139.87 205.145 .326 .827Item27 139.59 208.698 .189 .830Item28 140.00 202.419 .421 .825Item29 139.73 205.652 .260 .828Item30 139.79 208.328 .148 .831Item31 139.95 202.659 .407 .825Item32 139.87 208.113 .147 .831Item33 139.54 207.156 .199 .830Item34 139.08 209.977 .120 .831Item35 139.48 206.544 .220 .829Item36 139.27 208.878 .159 .831Item37 139.37 204.429 .312 .827Item38 139.27 209.523 .105 .832Item39 140.35 204.941 .295 .828Item40 139.29 207.078 .261 .829Item41 139.37 209.913 .096 .832Item42 140.83 209.469 .148 .831Item43 139.43 211.733 .027 .833Item44 140.02 212.048 .018 .833Item45 140.17 208.759 .157 .831Item46 140.37 209.268 .135 .831Item47 140.24 205.378 .341 .827Item48 140.75 204.934 .320 .827Item49 140.40 208.243 .199 .830Item50 140.51 206.899 .309 .828Item51 139.81 204.221 .348 .827Item52 140.51 205.802 .287 .828Item53 140.62 207.820 .219 .829Item54 140.71 214.143 -.074 .836Item55 140.51 213.738 -.058 .834Item56 139.71 211.917 .029 .833Item57 139.56 208.219 .227 .829Item58 139.84 208.361 .181 .830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Reliabilitas Skala Konformitas Setelah Seleksi Item
Case Processing SummaryN %
CasesValid 63 100.0Excludeda 0 .0Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability StatisticsCronbach's
AlphaN of Items
.851 24
Item-Total StatisticsScale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedItem3 55.63 88.139 .377 .846Item6 55.84 83.974 .473 .843Item7 55.46 91.349 .204 .851Item8 55.98 85.209 .537 .840Item9 56.13 88.629 .351 .847Item31 56.14 89.189 .315 .848Item35 55.67 93.194 .050 .858Item37 55.56 92.186 .113 .855Item11 56.06 85.286 .572 .839Item12 55.90 86.862 .462 .843Item13 56.00 85.581 .501 .841Item14 56.56 88.057 .409 .845Item15 56.29 84.111 .530 .840Item16 56.43 86.313 .538 .841Item18 56.13 86.951 .489 .842Item 20 56.44 82.703 .693 .834Item21 56.49 84.609 .618 .837Item22 56.49 86.254 .493 .842Item50 56.70 92.053 .194 .851Item51 56.00 90.452 .240 .850Item52 56.70 90.666 .233 .851Item26 56.06 87.899 .434 .844
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Item28 56.19 86.576 .493 .842Item 29 55.92 88.300 .347 .847
B. MATERIALISME1. Reliabilitas Skala Materialisme
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 63 100.0
Excludeda 0 .0Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.721 18
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Item1 45.65 58.908 .585 .679
Item2 45.79 60.779 .468 .691
Item3 46.25 68.741 .079 .728
Item4 45.56 68.961 .053 .732
Item5 45.68 63.543 .425 .698
Item6 46.35 66.779 .191 .718
Item7 46.54 60.543 .499 .688
Item8 46.79 62.392 .533 .690
Item9 45.95 74.304 -.234 .752
Item10 46.68 59.156 .587 .679
Item11 45.73 57.684 .636 .672
Item12 46.14 57.802 .666 .670
Item13 45.94 68.448 .099 .726
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Item14 45.94 68.544 .066 .732
Item15 45.81 63.253 .377 .701
Item16 45.25 81.257 -.564 .781
Item17 46.02 59.532 .606 .679
Item18 45.79 62.070 .435 .695
2. Reliabilitas Skala Materialisme Dengan Kualitas Item ≥ 0,20
Case Processing SummaryN %
CasesValid 63 100.0Excludeda 0 .0Total 63 100.0
a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability StatisticsCronbach's
AlphaN of Items
.877 9
Item-Total StatisticsScale
Mean ifItem
Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
matr1 21.94 43.738 .623 .864matr2 22.08 44.719 .545 .871matr5 21.97 47.870 .461 .876matr10 22.97 43.289 .673 .859matr11 22.02 42.564 .682 .858matr12 22.43 42.249 .745 .853matr15 22.10 45.313 .569 .868matr17 22.30 43.472 .708 .856matr18 22.08 45.171 .564 .869
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Skala Setelah Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
82
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
82
SKALA PENELITIANDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun Oleh :Lusiana Jessica
139114057
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Yogyakarta, Juli 2017Kepada:Yth. Rekan-rekan Partisipan Penelitian
Dengan hormat saya,Nama : Lusiana JessicaNIM : 139114057
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedangmelakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir saya. Saya mohon kesediaan rekan-rekanuntuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam skalaini secara jujur dan terbuka. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, sehingga tidakada jawaban yang benar maupun salah dan sangat dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu, sayamengharapkan agar jawaban yang diberikan sesuai dengan diri rekan-rekan yang sesungguhnya..
Kerjasama rekan-rekan dalam mengisi skala ini sapngat berarti bagi keberhasilanpenelitian ini. Atas kesediaan dan partisipasi rekan-rekan untuk menjawab setiap pernyataanberikut, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Lusiana Jessica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan sukarela dantanpa paksaan dari pihak manapun. Semua jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaansaya saat ini dan bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya jugamengijinkan jawaban saya dipergunakan sebagai data untuk penelitian ini.
_________, ____________ 2017Menyetujui,
_________________(ttd)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
IDENTITAS DIRIInisial :Jenis Kelamin : L / P (lingkari jawaban yang sesuai)Usia :Pendidikan :
PETUNJUK PENGISIAN3. Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut
dengan seksama.4. Beri tanda centang () pada kolom pilihan jawaban yang tersedia secara jujur, sesuai dengan
yang Anda rasakan, dan yang paling menggambarkan diri Anda sesungguhnya. Adapunpilihan jawaban tersebut adalah :STS : Sangat Tidak SetujuTS : Tidak SetujuN : NetralSS : Sangat SetujuS : Setuju
Setiap pernyataan hanya terdapat satu jawaban. Tidak ada jawaban yang salah, sehinggasemua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan mempengaruhi nilai terkait denganpekerjaan Anda.
Contoh cara pengisian:Pernyataan STS TS N S SS
Saya selalu setuju dengan pendapat orang lain. *Jika Anda ingin mengganti jawaban, dapat mengganti seperti contoh dibawah ini:
Pernyataan STS TS N S SSSaya selalu setuju dengan pendapat orang lain.
~ Selamat Mengerjakan ~Bagian 1.
NO PERNYATAAN STS
TS S SS
1. Saya berusaha menyamakan pola pikir dan perilakusaya dengan kelompok.
2. Saya memiliki ketakutan apabila teman-temankelompok menjauhi saya.
3. Saya memberikan perhatian besar pada teman-teman kelompok saya.
4. Saya takut diabaikan oleh teman-teman kelompokapabila kurang mengenal dan memperhatikanmereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
5. Saya mengenal dan memperhatikan kelompok,sehingga menyetujui setiap pendapat atau perilakumereka.
6. Saya akan mengikuti segala saran atau pendapatdari kelompok karena saya percaya pada kelompok.
7. Saya akan mengikuti pendapat dan perilaku darikelompok karena seluruh anggota kelompokmemiliki pendapat yang sama.
8. Sumber informasi terbesar saya berasal dari teman-teman kelompok.
9. Saya cenderung mengabaikan pendapat saya sendirikarena saya merasa tidak yakin.
10. Saya ragu terhadap pendapat saya ketika haltersebut berbeda dengan teman-teman yang lain.
11. Saya tidak yakin untuk mempertahankan pendapatsaya ketika teman kelompok memiliki pendapatyang berbeda.
12. Saya menyamakan pendapat dan penilaian dariteman-teman kelompok saya.
13. Alasan saya untuk sepakat mengenai segala haldidalam kelompok, karena saya tidak ingindianggap sebagai orang yang berbeda.
14. Saya akan menyetujui segala hal yang berasal dariteman-teman kelompok meskipun saya tidakmenyukainya.
15. Saya cenderung menyetujui permintaan dari teman-teman karena ingin dianggap dalam sebuahkelompok.
16. Harapan orang lain terhadap saya merupakankesempatan bagi saya untuk diakui oleh teman-teman kelompok.
17. Saya cenderung mengikuti pendapat atau perilakusesuai dengan permintaan dari teman-temankelompok.
18. Saya rela mengikuti saran atau harapan dari temankelompok untuk merubah perilaku saya seperti yangmereka harapkan.
19. Saya cenderung memiliki sifat dan perilaku yangberbeda dengan teman-teman kelompok.
20. Saya merasa biasa saja ketika ada teman kelompokyang menjauhi saya.
21. Saya tidak peduli ketika teman-teman kelompokmenjauhi saya karena suatu alasan.
22. Saya cenderung menyetujui hal-hal yang sayaanggap baik, meskipun teman-teman kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
memiliki pendapat yang berbeda.
23. Saya cenderung mengabaikan permintaan teman-teman kelompok, meskipun mereka menekan saya.
24. Saya memiliki kebebasan untuk mengikuti ataumenolak pendapat atau perilaku dari teman-temankelompok saya.
Bagian 2.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya mengagumi orang yang memiliki rumah,mobil, dan pakaian mahal.
2. Beberapa pencapaian yang paling penting dalamhidup adalah mencakup kepemilikian hartabenda.
3. Saya tidak begitu meyakini jumlah kekayaanseseorang sebagai tanda kesuksesan.
4. Benda-benda yang saya miliki sangatmenunjukkan bagaimana baiknya kehidupansaya.
5. Saya senang memiliki benda-benda yangmembuat orang-orang terkesan.
6. Saya tidak begitu memperdulikan harta bendayang dimiliki oleh orang lain.
7. Saya biasanya hanya membeli barang-barangyang saya butuhkan.
8. Saya berusaha agar hidup saya tetap sederhana,sejauh memiliki harta yang penting saja.
9. Tidak semua benda-benda yang saya milikipenting bagi saya.
10. Saya merasa senang membelanjakan uang untukhal-hal yang tidak berguna.
11. Berbelanja membuat saya sangat bahagia.
12. Saya menyukai kemewahan dalam hidup saya.
13. Saya kurang mementingkan hal-hal materildibandingkan kebanyakan orang yang saya kenal.
14. Saya memiliki segalanya yang saya perlukanuntuk menikmati hidup.
15. Hidup saya pasti akan lebih baik jika saja sayamemiliki benda-benda tertentu yang tidak sayamiliki.
16. Saya tidak akan lebih bahagia jika saya memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
- Terimakasih -
benda-benda yang lebih bagus.
17. Saya pasti lebih bahagia jika saja saya mampumembeli lebih banyak lagi.
18. Terkadang, saya sedikit merasa terganggu ketikasaya tidak mampu membeli semua hal yang sayainginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Hasil Uji t Mean Teoretik dan Mean Empiris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
1. SKALA KONFORMITAS
One-Sample StatisticsN Mean Std. Deviation Std. Error
MeanKonformitas 213 57.20 9.455 .648
One-Sample TestTest Value = 60
t df Sig. (2-tailed)
MeanDifference
95% Confidence Interval ofthe Difference
Lower Upper
Konformitas -4.326 212 .000 -2.803 -4.08 -1.53
2. MATERIALISME
One-Sample StatisticsN Mean Std.
DeviationStd. Error
MeanMaterialisme 213 47.38 7.457 .511
One-Sample TestTest Value = 54
t df Sig. (2-tailed)
MeanDifferenc
e
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower UpperMaterialisme -12.947 212 .000 -6.615 -7.62 -5.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.Konformitas .075 213 .005Materialisme .054 213 .200*
*. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
ANOVA TableSum ofSquares
df MeanSquare
F Sig.
Materialisme* Konformitas
BetweenGroups
(Combined) 3388.792 44 77.018 1.540 .027Linearity 717.542 1 717.542 14.351 .000Deviationfrom Linearity
2671.249 43 62.122 1.242 .168
Within Groups 8399.640 168 49.998Total 11788.432 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
CorrelationsMaterialisme Konformitas
Spearman's rho
Materialisme
CorrelationCoefficient
1.000 .263**
Sig. (1-tailed) . .000N 213 213
Konformitas
CorrelationCoefficient
.263** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .N 213 213
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI