Download - Hidrolik 2 (Repaired)
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIK KONTROL
DISUSUN OLEH :
Aji Rahman (02)
Ari Maulana (04)
Bustanul Ulum (06)
Dea Rezka Khoerunnizar (08)
Dimas F Hadianto (10)
Ekky Wilryandi (12)
Foger Adi Abdullah (14)
4G PRODUKSI
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2013
RANGKAIAN PENGGERAK AKTUATOR“SILINDER AKSI GANDA”
A. JudulRANGKAIAN PENGGERAK AKTUATOR “SILINDER AKSI GANDA”
B. Dasar Teori
Pada suatu sistem hidrolik kontrol dengan menggunakan rangkaian
penggerak aktuator slinder aksi ganda, kita dapat mengetahui dimensi diameter
dinding dalam slinder aksi ganda tersebut dengan metode pengukuran :
a.) Secara langsung
Slinder harus dibuka dengan piston dalam keadaan diam
b.) Tidak langsung
1.) Teori aplikatif melalui perhitungan terhadap tekanan, debit dan waktu
tempuh dari suatu percobaan.
2.) Teori Empiris dengan memperhitungkan debit dan waktu tempuhnya saja.
GAMBAR RANGKAIAN
“SILINDER AKSI GANDA”
D. Data Hasil Praktikum
NoNama
Praktikan (Pendata)
Maju Δp Maju
Mundur Δp Mundur
Debit Waktu
p1 p2 p1 p2 Q1 Q2 t1 t2
1 Aji Rahman 10 6 4 10 7 3 5 5 4.5 4,99
2 Ari Maulana 14 8 6 14 10 4 5 6 3.38 3.56
3 Bustanul Ulum 18 11 7 18 14 4 6 7 2.78 2.9
4 Dea Rezka K 22 14 8 22 17 5 7 7.5 2.26 2.68
5 Dimas F H 26 16 10 26 20 6 7.5 8 1.19 2.13
6 Ekky Wilryandi 30 20 10 30 24 6 8 9 1.76 1.94
7 Foger Adi A 34 21 13 34 27 7 8 10 1.45 1.69
** Catatan : g = 9.81 m/s2 , S = 200 mm, d = 20 mm
E. Analisis & Grafik
Tujuan dari praktek kali ini yaitu mencari diameter dinding dalam.
Hukum Newton 1 . Kelembaban
2. Gerak
3. Aksi – Reaksi
Diameter dalam
Anded bar
Langsung Dd TA
Diameter dalam Dd
Tidak Langsung gerak Dd Fop
Dd Dd TA
Dd Fop
Hk. Newton ( Gerak )
Dimana,
Jadi rumus untuk menghitung Diameter dalam adalah
∑ F = m . aFd – Fl = m . apd . Ad – pt . At = m . a
Tahan Dorong
Teori Aplikatif
DdTA =
DdTA =
Teori Empiris
Ddfop =
Ddfop =
Lalu mencari diameter dalam ( DdTA ) dengan Teori aplikatif di peroleh:
Aji rahman = =
= 1,47 = 1,55
Ari maulana = =
= 1,91 = 1,79
Bustanul ulum = =
= 2,28 = 2,16
Dea rezka = =
= 2,46 = 2,59
Dimas F H = =
= 2,85 = 3,69
Ekky W = =
= 3,17 = 3,14
Foger Adi A = =
= 3,58 = 3,45
Teori empiris
Aji rahman = =
= 0,25 = 0,23
Ari M = =
= 0,28 = 0,30
Bustanul U = =
= 0,38 = 0,36
Dea R = =
= 0,37 = 0,39
Dimas F H = =
= 0,59 = 0,45
Ekky W = =
= 0,50 = 0,51
Foger A = =
= 0,55 = 0,57
GRAFIK
Kesimpulan
Pmaju>Pmundur dan P1 > P2 , maka
Semakin besar debit maka waktu yang dibutuhkan semakin kecil Semakin besar tekanan maka debitnya juga semakin besar Semakin besar tekanan maka waktunya semakin kecil Semakin besar ∆P maju maka semakin besar Diameter dalam maju aplikatif Semakin besar ∆P mundur maka semakin besar Diameter dalam mundur
aplikatif Semakin besar laju aliran maju (Q) maka semakin besar pula diameter dalam
yang didapatkan (empiris) Semakin besar laju aliran undur (Q) maka semakin besar pula diameter yang
didapatkan (empiris)