HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKIIIR PENELITIAN KELOJ\IPOK KEAHLIAN FIK UNY
Ors. Sriawan, M.Kes. NIP 19580830 198703 I 003
Yogyakarta, 8 November 2016 Ketua Pencliti,
: 2 Mei s.d. 30 Oktober 2016 : Rp 7 .500.000, - : Rp 7.500.000, -
Pencegahan dan Perawatan Cedera FIK/POR Universitas Negcri Yogyakana (0274) 513092,586168
Pengcmbangan Buku Saku Bantuan Hidup D= Sriawan, M.Kes. Drs. Sriawan, M.Kes. Laki-laki 19580830 198703 I 003 Lcktor Kepala/Pembina/JV a
asrswa vane tcr I al ' No Noma NIM Prodi I. Tri Seiati 13604221054 PGSD Penias 2. Feri Al Dwi Pradana 13604224003 PGSD Penias
J. Judul Penelitian
ii
3. Mah .
4. Pendanaan danjangka waktu penelitian a. Jangka waktu pcnelitian yang diusu!kan b. Biaya total yang diusulkan c. Biaya yang disetujui tahun 2016
2. Ketua Pcneliti a. Nama tengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Jabatan Fungsional/Pangk::it
Golongan e. Jabatan Strukturnl f. Bidang Keahlian g. Fakultas/Jurusan h. Perguruan Tinggi i. Tclepon rumah/kantor/HP
PENGEMOANGAN BUKU SAKU BANTUAN HIDUP DASAR
Olch: Sriawan
1-leri Yoga Prayadi Danang Pujo Broto
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: mcngembangkan media pembclajaran berupa Buku Saku
Bantuan !lidup Dasar bagi mahasiswa Fakultas llmu Kcolahragaan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani dengan materi tahnpan pertolongan bantuan hidup dasar; mengctahui Buku Saku Bantuan 1-lidup Dasar sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli mated. ahli media dan mahasiswa dari aspek isi, kebahasaan, penyajian dan gambar; serta mengetahui peningkatan motivasi dan pemahaman tentang bantuan hidup dasar setclah penggunaan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar.
Pene!itian ini merupakan penelitian pengcmbangan atau Research and Development (R&D). pada \ahap Development, Buku Saku Bantuan Hidup Dasar dinilai kelayakannya olch ! dosen ahti matcri, I dosen ahli media, 10 mahasiswa uji coba awal. Pelaksanarm uji coba awal dimaksudkan untuk menilai Buku Saku Bantuan Hidup Dasar dan dikctahui titik kesesuaian diatas 50 % schingga dapm dikntakan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar sesuai. Teknik pengumpulan data dalam penelhian pengembangan ini melalui observasi, wawancara dan angket. Data yang diperoleh dari angkct dianalisis secara dcskriptif dan kuanlitatif.
Hasil penelitian mcnunjukkan lima tahap membunt Buku Saku Bantuan Hidup Dasar yaitu: I) Analysis (penganalisisan), 2) Design (Perancango.n), 3) Development or Production (Pengembangan), 4) Implementation or Delivery (Pengimplementasian), dan 5) Evalualion (Pengevaluasian). Tingkat ke!ayakan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar sebagai media pcmbelajaran berdasarkan penilaian: I) Ahli Materi diperoleh skor 6 yang termasuk dalam kategori layak, 2) Ahli Media diperolch skor 9 yang termasuk da1am kategori layak. Penilaian kclayaknn oleh nmhasiswa uji coba awal mcmperoleh rare-rata 9,5 yang termasuk dalam kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata Kunci: Buku Saku, 13antuan Hidup Dasar
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Allnh SWT y11ng telah memberikan kekuatan dalam
menyelesaikan laporan pcnelitian ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan pada Dekan FJK
UNY berserta jajarannya, melalui Badan Pertimbangan Pcnelitian Fakultas yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan peneluien ini. Terima kasih saya
sampaikan juga pada Bapak/lbu Doscn bersertn mahasiswa PGSD Pendidikan Jnsmani Fakultas
llmu Keolahragaan Universitas Negcri Yogyak3rta yang telah bersedia menjadi validasi ahli dan
rcsponden dalam peneli1ian ini.
Penelitian yang bcrjudul Pengembangan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar bertujuan
untuk mengembangkan media pembelajaran. Kami berharap pcnelitian ini dapat menjadi bahan
masukan yang bcrarti bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun terhadap kekurangan
dalam penelitian ini akan scnantiasa kami lcrima adnrdikemudian hari dapat diperbaiki.
Penyusun,
DAFT AR ISi
Halaman
35 35
36
13 15 22 22 23
. '
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan . 8. Saran .
Dafl:ar Pustaka .
BAB IVJIASfL PENELITIAN A. Data Analisis Kebutuhan . 8. Deskripsi Produk Awai . C. Data Sara, Pcrbaikan nhli Mated . D. Analisis Data Saran Perbaikan Matcri . E. Revisi Drar Awai .
BAB Ill !\fETODE PE:NELITIAN A. Desain Penelitian 9 n. Karakteristik Model yang Dikembangkan 9 C. Rancangan Model 9 D. lnstrumen Pengumpulan Data .. 10 E. Teknik Analisis Data JO
HAB II KAJIAN PUST AKA A. I lakikat BHD 4 8. Hakikat Ainvay 5 C. Hakikat Breathing 6 D. Hakikat Circulation 7
DAB I l'ENDAHULUAN A. Latar Belakang . B. ldentifikasi Masalah 3 C. Pembatasan Masalah 3 0. Rumusan Masalah 3 E. Tujuan Pcnelitian 3 F. Manfaat Penelitian 3
HA LAMAN JUD UL . LEI\IBAR PENGESAHAN 11 KATA PENGANTAR 111 ABSTRAK rv DAFfAR ISi v
I
I
I
I I I
I
I
HAU I PENDAllULUAi'I
A. Latar Bclakang Masalah
Kegawat daruratan adalnh suatu keadaan yang mcnimpa sesorang yang
dapat menimbu[kan ancaman jiwa, dalam arti pcrlu pertolongan tcpat, cennat dan
cepat. Bila tidak segcra mcndapatk:m pertolongan maka scseorang tcrscbut dapat
mcningga! atau rncnderita kecacaran. Kegawatdarurman ini sendiri dapat terjadi
dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja baik pada kcadaan schari-hari maupun
pada keadaan musibah massal dan bencana. Kcjadian gawat darural binsanya
berlangsung cepat dan riba-uba sehingga sulit memprcdiksi kapan terjadinya.
Langkah tcrbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya konkrit
untuk mengeruisipasinya. l<eberhasilan pertolongan sangat tergantung proses
pelayanan gawat darural dalnm membcrikan bantuan hidup dasar (Bl-ID).
Henti nnfos dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan disebabknn oleh
berbagai macam ha] jugo kondisi dan [ingkungan yang beragam. Anak dnn bayipun
dapat terkena kejadian henti nafas ini. Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian
tindakan guna mencegah kematian yang diakibatkan olch henti nafas. Untuk
melakukan pertolongan terhadap kejadian ini, diperlukan sebuah teknik untuk
menolong nyawa seseorang saer henti nafas.
Bantuan hidup dasar adalah tindakan darurat untuk membebnskan jalan
nafas, membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa
menggunakan alat bantu. Tindakan bantunn hidup dasar sangat penting pada korban
tcrutema pada korban dengan henti nafas yang tiga perempat kasusnya terjadi di
luar ruma.h sakit.
Keadaan-keadaan gagal nafas (henti nnfas) ataupun henti jantung bisa juga
terjadi di sekitar kita dalam keadaan waktu yang tak terduga. Walaupun bukan dari
tenaga kesehatan sebaiknya seseorang mengenal bagaimana cara memberiknn
bantuan hidup dasar, secara umum pcrlu diketahui. Karena pcrtolongan awal dalam
memberikan bantuan dasar ini dapat bermnkna mernberikan kchidupa� scbelum mendapmkan pcrtolongan.
1
I I
I
I
I I
I I
Ccdera merupakun salah satu pcnycbab kemmian. Pada tahun 1990 3, 2 juta
kemati:m dan 312 juta mcngalami cedcra di scluruh dunia. Pada tahun 2000
kematinn akan mcncapai 3, 8 juta dan pada tahun 2020 diperkirakan cedera atau
trauma akan mcnyebubkan pcnycbab kcmatian ketiga atau kedua untuk semua
kclompok umur. Keadaan henti nafas saat ini menjadi salah satu pcnyebab tertinggi
kasus kematian di bcrbagai belahan dunia.
Yang dimaksud dengan pcngcnian bantuan hidup dasar ini adalah usaha
yang dilakukan untuk menjaga jalan nafas (ain1•ay} tetap terbuka, memmjang
pemafasan dan sirkulasi dan tanpa mcnggunakan alar-alat bantu. Usaha ini harus
drrnulai dengan mcngcnali secara tepat keadaan Linda henti jantung atau hcnti nafas
dan segcra mcmberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi. Tujuan bantuan hidup dasar
ini adatah membcrikan bantu::m dengan cepat mcmpertahankan pasokan oksigen ke
otak. jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu pcngobatan Janjutan.
Bantuan hidup dasar merupakan pondasi utama yang dilakukan untuk
menyelcmatkan seseornng yang mengalami henti nafos. Resusitnsi Jantung Pam
(RJP) adalah serangkaian tindakan penyelamatan jiwa untuk meningkatkan
kemungkinan bertnhan hidup dari korban yang mengalami henti jantung. Inti dari
RJP yang optimal adalah bagaimana memberikan RJP scdini mungkin dan seefcktff
mungkin. O!eh karena itu dalam penelitian ini dijelaskan bagaimana earn mengenali
korban hcnti jantung atau nafas sedini mungkin hingga bagaimana cara
menanganinya.
Seseorang yang telah memiliki pengetahuan yang cukup belum tentu disertai
dengan kcmampuan yang memadai karena menurut Notoa1modjo (2007: 12) aspek perilaku seseorang tcrdiri atas tiga tingkatan yakni pengetahuan, sikap dan perilaku atau kemampuan psikomotor. Kemampuan seseorang dalam melakukan bantuan
hidup dasar sangat diperlukan karena setiap saat seseorang dapat berhadapan
dengan korban yang nantinya membutuhkan pertolongan. Da!am hal pembcrian bamuan hidup dasar, seseorang membutuhkan la!ihan proses pembclajaran yang terus mcnerus untuk dapar menguasai dcngan baik tcknik bantuan hidup dasar.
2
f I I
I
I
U. hlcntif,kasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang tclah diuraikan di atas dapat
diidentifikasikan pcrmasalahan scbagai berikut:
1. Mahasiswa mcngetahui prinsip Bantuan I lidup Dasar
2. Mahasiswa mcngetahui indikasi pcrlakuan Dantuan I lidup Dasar
3. Mnhusiswa dapat melakukan Bantu:m I lid up Dasar
C. l'emhatasan Masalah
Bcrdasarkan later belakang dan identifikasi masalah di atas maka peneliti
membalasi pcnelitian ini dengan "Pengembangan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar"
O. Pcrumusan l\fasalah
Uerdasarkan batasan masalnh yang dikemukakan di aras, dapat dirumuskan
scbagai masalah yang diteliti yaitu "Bagalmana teknik yang cepat dan tepat dalam
mcmbcrikan penolongan Bantuun Hidup Dasar".
E. Tujuan Pentlitian
Secara rinci tujuan dari pcne]itian adalah menge1ahui kemampuan
mahasiswa dalam memberikan teknik yang cepat dan tepat dalam memberikan
penolongan Bantuan Hidup Dasar.
F. J\lanfaat Penclitian
I. Manfaa1 teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menunjukk.an secara ilmiah
bagaimana teknik yang cepat dan tepat dalam memberikan penolongan Bantuan
llidup Dasar oleh mahasiswa yang menempuh mata kuliah PPC.
2. Manfaat praktis
Memberikan tambahan informasi baru kcpada mahasiswa FIK UNY prodi PGSD Pcndidikan Jasmani mcngenai teknik yang cepal don !Cpat dalam
memberikan penolongan Bantuan Hidup Dasar.
J
I
I
BAB II KAJIAN PUST AKA
A. Hakikat Bantuan Hidup Dasar
Basic Life Support (BLS) atau bantuan hidup dasar adalah dasar untuk
rnenyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar dari BLS meliputi
pengcnalan langsung terhadap sudden cardiac arrest (SCA) dan aktivasi sistem
tanggap darurat, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru
(RJP) dini. dan defibrilasi cepat dengan defibrillator ckstemal otomatis/ automated
external defibrillator (AED). Pengenalan dini dan respon lerhadap serangan jantung
dan strokejuga dinnggap sebagai bagian dari BLS (Berg ct al, 2010).
Resusitnsi Jantung Paru (RJP) adalah suatu tindakan darurat, sebagai usaha
untuk mengembalikan keadnan henti napas dan atau henti jantung (yang dikenal
dengan kcmatian klinis) ke fungsi optimal, guna menccgah kematian biologis
(Muttaqin, 2009). Tujuan pernbcrian bantuan hidup dasar adalah berusaha
mcmberikan bantuan sirkulnsi sisrernik, beserta ventilasi dan oksigennsi tubuh
secara efekrif dan optimal sampai didllpatkan kembali sirkutasi sistemik spoman
atau telah tiba bantuan dcngan peralatan yang lebih lengkap untuk melaksanakan
tindakan baruuan hidupjantung lanjutan.
1anggapan korban pada proses pertolongan. Bila tindakan lni dilakuknn
sebagoi kesatuan yang lengkap maka tindakan ini dikenal dcngan istilah Resusirasi
Jnntung Paru (RJP). Untuk memudahkan pclaks:maannya maka digunakan akronim
A- 8 • C yang bcrlaku universal.
Setiap tahap ABC pada RJP diawali dengan fase penilaian : peni1aian
respcns, pcmafasan dan nadi. Penilaian respons yaitu dengan memastikan kcadaan
aman, lakukan penilaian respons dengan cara mcncpuk bahu korban dah'tanyakan
4
r I I
I I I
I I
dengan suara lantang. Dengan dcmikian 1erdapa1 bebcrapa cara dalam melakukan
RJP. RJP dilakukan untuk memberikan ban tu an hid up jantung lnnjutan.
B. Hnkikat Airwuy (Jalan Na fas)
Mcnurut Lembaga Kajian Perawatan Indonesia (2000: 43). tindakan airway
dilnkukan dengan dua cara yaitu, pemcriksaan jalan nnfas dan membuka jalnn nafas.
Tindakan pemcriksaan jalan nafas benujuan umuk rnengctahui ada atau tidaknya
benda asing yang menyumbat jalan nafas, jika terjadi sumbatan harus dibersihkan
terlebih dahulu, jika sumbatan berupa cairnn dapan dibersihkan tcrlebih dahulu
dengan jari telunjuk atau jari lcngah yang dilapisi tcrlcbih dahulu dengan kain,
scdagkan pcnyumbaren oleh benda keras dapat di bcrsihkan dengan jari telunjuk
yang dibengkokkan. Langkah selanjuln} a mcmbuka jalan nafas. set cl ah jalan nafas
dipastikan bebas dori sumbatan benda asing. bisa pada korban tidak sadar tonus
0101-0101 menghitang. moka lidah dan epliglorls akan menurup farink dan larink, ini
merupakan salnh satu penyebab dari pcnyumb:uan ja!an nafas, dan pernbebasan
jalan nafas olch lidah dapllt dilakukan dengan cara tengadah kepala lopang dagu
dilanjutkan dengan pendorongan madibula.
Menurut Fahrozi Maulana (2013), tcrdapat empnt tahopan dalam tindakan
airway, apakah ja[an nafas (ainmy) terbuka dan bersih, apakah bcmapas secara
berisik, adakah kcmungkinan hambatan seperti adanya darah, jika ada, buka dan
bcrsihkan jalan nafas. Menurut Muhammad Jkhwan Zein (2016: 49), pada kasus
korban yang dapat bcrbicara, bcrani jalan nafas terbuka, tctapi pada korban yang
tidak sadarkan diri, maka \onus otot-otot tubuh menjadi melemah termasuk otct
pada rahang dan lcher. Pada korban yang tidak merespon dan ja!an nafas tidak
terbuka, maka perlu pertolongan untuk membuka jalan nafas, ada dua metode yang
digunakan, penama head-tilr!chin Ii.ft dan keduajuw-thrUJ"f manem·er. Pada metode
head-rilrlchin lift pada orang dewasa dengan tekan dahi ke bawah sehingga posisi
kepala sedikit ekstensi, kemudian tarik dagu kc bawah hingga ronggo mulut
terbuka. Sedangkan pada metode jaw-thrust maneuver digunakan untuk.membuka
jalan nafas saat korban diduga cidcra kepala, leher atau tulang belakang. Cara
5
[
I
f I
pertolongan umuk orang dcwasa sebagai berikut: pcnama berlctutlah di atas ujung
kepala korban, kemudian letakkan tangan pada masing-masing sisi kcpala korban
dengan ibu jari dekat sudut mulut pertemuan mcnuju dagu, gunakan siku untuk
mcnyongkok, kcmudian gcser jari pada posisi di bawah sudut tulang rahang korban
tanpa mcnggerakkan kcpala atau lcher, !angkah bcrikutnya dorong rahang kc atas
tanpa menggcrnkan kcpala atau lehcr untuk mcngangkat rahang dan mcmbuka
pemafasan.
C. Hakikat Breathing (Bantuan Nafas)
Mcnurnt Lembaga Kajian Perawatan Indonesia (2000: 46), memberikan
bantuan nafas tcrdiri dari dua tahapan, yaitu memastikan korban tidak bemafas dan
memberi bantuan nafas. Pada tahapan memastikan pemafasan korban dapat dilihac
dengan mengamari pergerakan naik turunnya dada, mendcngarkan bunyi nafas dan
merasabn hembusan no.fas. Pada tahap kedua (memberikan bantuan nafas), barauan
nafos dapat di]akukan mc1alui mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulul ke
stoma, dengan membcrikan hcmbusan nafas scbanyak dua kali hembusan, waktu
yang dibutuhkan riap kali hembusan adalah I, 5 - 2 detik dan volume udara
hembusan adalnh 700- lOOO ml atau sampai dada korban terlihat mcngembang. Menurut ikhwan Zein (2016: 50) pemberian nafas buatan dilakukan serelah
jalnn nafas terlihat arnan. Tujuan utama pemberian bantuan nafas adalah untuk
mempertahankan oksigensi yang baik, dengan tujuan sekunder untuk membuang
C02. Mcnurut American Heart Association menyatakan bahwa penolong tidak
pcrlu mclakukan obscrvasi nafas spontan dengan melihat, mendengar dan
merasakan (look, hsten, and feel) karena pclaksanaan yang tidak konsisten dan
menghabiskan banyak waktu, kecuali jika tindakan pemberian nafas bantuan tidak
menyebabkan paru berkernbang dengan baik.
Hal yang perlu diperhatikan seat melakukan pemafasaan bantuan, yaitu :
(I) berikan nafas buatan dalam bantuan satu detik, (2) volume tidal yang cukup
untuk mengangkat dinding dada, (3) sesuai dengan kompresi dengan per,bandingan 2 kali bantuan nafas setelah 30 kali kompresi, (4) korban dcngan hambatan jalan
6
nafos yang buruk. memcrlukan bantuan nafas dengan tckanan yang Jebih tinggi
untuk sampai mcmpcrlihatkan diding dada terangkat, (5) pemberian nafas buatan
yang bcrlebihan tidak dipcrlukan dan dapat menimbulkrui masalah yang lain seperti
distcnsi lambung, regurgitasi dan aspirasi (lkhwan Zein (2016: 50).
Menunn lkhwan Zein (2016: 51) metode pcmberian nafas buatan dapat
dilakukan dcngan beberapa metodc. Pertama adalah metode dari mulut kc mulut,
mctodc ini yang paling mudah dan ccpat. Oksigcn yang dipakai berasol dari udara
yang dikeluarkan oleh penolong. Kedua, metode mulut ke hidung dilakukan bila
pemafasan mulur ke mulut sulit untuk dilakuakan dikarenakan kaku wajah
(trismus). Ketiga, mctode mulut ke sungkup pcnolong meniupkan udara melalui
sungkup yang diletakkan diatas dan mclingkupi mulut dan hidung korban. Sungkup
ini tcrbuat dari plastik transparan sehingga muntahan dan wama bibir korban dapat
terlihat. Kecmpar, mctode menggunakan kantung pemafasan alat ini dapat
digunakan untuk pemberian nafas buatan dengan atau disambungkan dengan
sumber oksigcn.
D. Hakikat Circulatio,r (Bantuan Sirkulasi)
Menurut Lembaga Kajian Perawatan Indonesia (2000: 47) tahapan
pemberian sirkulasi terdiri dari dua tahapan yaitu: (I) memastikan ada tidaknya
denyut jamung korban/korban dapat ditentukan dengan meraba aneri karotis di
daerah !eher korban, dengan menggunakan 2 atau 3 jari tangan (telunjuk dan jari
tengah) penolong dapat meraba pertengahan leher sehingga teraba trakhea,
kcmudian kedua jari digescr kc bagian sisi kanan atau kiri kira kira 1-2 cm, raba
dengan Jembut sclama 5 - l O detik. (2) membcrikan ban tu an sirkulasi atau kompresi
jantung luar, dengan jari telunjuk dan jari tcngah penolong menelusuri tulang iga
kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang dada (sternum).
Dari pcrtemuan tulang iga ukur kurang lebih 2 atau 3 jari kc atas. Daerah
tersebut merupakan tempa1 untuk meletakkan tangan penolong da\am membcrikan
bantuan sirkulasi. Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cera menumpuk
satu telapak tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk satu telapak tangan di
7
f
atas telapak tnngan yang lainnya, hindari jari jnri tangan menyentuh dinding dada
korban.
Dcngan posisi badan tegak lurus, pcnolong menekan dinding dada korban
dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30 kali dengan
kedalaman pcnckanan berkisar antara 1,5 - 2 inci (3,8- 5 cm). Tckanan pada dada
hnrus dilepaskan kcseluruhan dan dada dibiarkan mengcmbang kembali ke posisi
semula setiap kali melakukan kompresi dada. Selang waktu yang dipergunak:m
untuk melepaskan kompresi harus sama dengan pada waktu melakukan kompresi
(500/o duty q'Cle). Tangan tidak boleh 1erlepas dari dada atau merubah posisi tangan
pada saat melepaskan kompresi. Rasio bantuan sirkulasi dan pembcrian nafas
adalah 30: 2. dilakukan baik o[ch I atau 2 penolong.
Mcnurut lkhwan Zein (2016: 47) circulalionlkompresi jantung merupak:an
tindakan yang ditnkukan untuk mcnciptakan aliran darah melalui pcningkatan
tckanan dalam rongga dnda (intrntorok.al) untuk rnenckan jantung secara tidak
langsung. Dilakukan dengan cam menckan kuat dan beriramn di bagian sctengah
bawah sternum. Tekanan terscbut diharapkan menciptakan aliran darah serta
mcnghantarkan oksigen terutama untuk 0101 jantung serta otak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberikan circulation/
kompresi jantung harus dilakukan dengan hati-hati. Tekanan yang diberikan harus
kuat dnn berirama pada sctengah bawah dinding sternum. Sehingga dapat mcnghamarknn aliran darah kc otor jantung serta ctak.
8
I
(I) Melakukan penclitian dan pcngumpulan informasi (kajian pusmka, pcngamatan
subyck, persiapan laporan pokok persoalan)
(2) Melakukan perencanaan (pendefinisian keterampilan, perumusan tujuan,
pencnruan urutan pengejnran, dan uji coba skala kecil)
(3) Mengembangkan bcntuk produk awal (penyiapan matcri pcngajar.m,
penyusunan buku pcgangan, dan perlengkapan cvalunsi)
(4) melakukan uji lapangan pcrmulaan (menggunakan uji lapangan permulaan
(mcnggunakan 6- 12 subyek)
(5) melakukan revisi tcrhadap produk utama (sesuai dcngan saran-saran dari hasil
uji lap::mgan permulaan)
(6) melakukan uji lapangan utama (dengan 30-100 subyek)
(7) mclakukan revisi produk (berdasarkan saran-saran clan hasil uji cobe tapangan
utama).
(8) uji lap:mgan dengan 40- 200 subyek
(9) revisi produk akhir akhir
(10) Membuat laporan mengenai produk padajumal, bekerja dengan penerbit yang
dapat melakukan distribusi secara komersial.
D. lnstrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan instrumen penggumpulan data menggunakan
angket berisi daftar pernyataan disertai skala nilai digunakan untuk membcrikan
pcni1aian pada draf model pennainan, observasi pelaksanaan uji coba skala kecil,
dan besar. Penelitian ini menggunakan Skala Liken dengan skala 5: (I) sangat tidak
sesuai; (2) tidak sesuai; (3) cukup sesuai; (4) scsuai; dan (5) sangat sesuai. Skala
Liken merupakan skate penilaian untuk menilai pendapat, sikap, dan pandangan
(Riduwan, 2007: 12). Tabel 1 adalah kisi-kisi instrumen angkct skala nilai validasi
draf model buku saku bantuan hidup dasar. Tabel 2 berisi kisi-kisi tnstrumen
10
I
BAB Ill
METODE PENELITIAN
A. Dcsain Penelitian
Penelitian 1111 merupakan penclitian pengcmbangan tresearch and
development) untuk rnenghasilkan proJuk pendidikan. Dunia pendidiknn
membutuhkan mctode pcnelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualuas
pcndidikan. Pencliti:m dan pengembangan mcrupakan proses untuk
mengcmbangkan dan memvalidasi produk pendidikan berupa barang, prosedur,
maupun metode pcmbclajaran. Berdasnrkan penjelasan Gall, Gall, & Bqrg (2003:
569) bahwa penelitinn dan pengembangan menggunakan temuan penelitian untuk
merancang prosedur dan produk baru, kemudian sccara sistematis diuji di Japangan,
dievaluasi, dan disempumakan snmpai mcmenuhi kriteria tcnentu dari unsur
efektivitns, kualitas, etau standar yang sama.
D. Karakteristik Model Yang Dikembangkan Dalam penelitian ini karakteristik model yang dikembangkan berupa
pelatihan bantuan hidup dasar sepeni latihan pcrtolongan pemafasan. Model yang
dikembangkan akan dikemas dalam buku saku yang terdiri dari bcrbagai variasi
benluk pertolongan pemafasan. Subjck yang menggunakan model ini adalah
mahasiswa yang mengikuti mata kutiah perawatan pencegahan cidera (PPC).
C. Rancangan Model
Model Research and Development (R & D) dari Borg and Gall (2003:' 569).
9
pcdoman observes! model buku snku bantuan hidup dasar dalam pclaksanaan uji
coba dengan skala kccil/besar.
Tabel I. Kisi-kisi lnstrumen Angkct Skala Nilai Validasi Draf Model
Variabel Faktor lndikator Nomer Item
Bantuan Circulation Mampu menjelaskan !ahap I Hidup Dasar Support CirculationSu"""rt
Mampu menjelasknn tahapan- 2 tahapan rnateri Circulation S11nnnrJ
Airway Comrol Mampu menjelaskan tahap 3 Ainrnv Control Mamp11 rnenjelaskan tahapan- 4 tahauan materi Ainv'"' Control
Breolhing Mampu menjelaskan tahap 5 Support BrearhinI!. Suooon
Mampu menjelask.an rahapan- 6 tahapan materi Breathing Suooon
Tabel 2. Kisi-Kisi lnstrumen Pedoman Observasi Model Buku Saku Bantuan Hidup Dasar Dalam Pelaksanaan Uji Coba Dengan Skala Kecil/Besar.
No Aeek yan11: dinilai Ya Tidak I Apak.ah tahapan Circulation Support sudah benar di letakan
oada bazlan awal tahanan bantuan hiduo dasar? 2 Apakah tahap Circulation Support tahapan-tahapan
certolonaannve sudah sesuai? 3 Apakah tahapan Airway Conlrol sudah benar di letakan
setelah tahapan Circularion Support pada tahapan bantuan hiduo da.snr?
4 Apakah tahap Atrwoy Control tahapan-tahapan oertolonaannva sudah sesuai?
5 Apakah lahapan Breathing Support sudah benar di letakan setelah tahapan Airway Comrot pada tahapan bantuan hiduo da.snr?
6 Apakah tahap Breathing Supporl tahapan-rahapan penclongannva sudah sesuai?
Jumlah
II
E. Tcknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
deskriptif kuantitanf Teknik analisis data deskriptif kuantitatif dilakukan pad a: (I) hasil pcnilaian validasi dengan skala nilai ahli materi terhadap draf model scbe!um
uji coba; (2) data penilaian hasil observasi para observer terhadap model; (3) data
hasil observasi observer tcrhadap kecfektifan model dalam proses pelatihan; dan (4) data hasil penilaian kcterampilan mahasiswa.
12
f llAUIV
llASIL PENELITIAi'lrl
A. Data Uji Coba
l. Data Analisis Kebutuhan
Pada tahap analisis, pencliti mclakukan observasi terhadap pcngampu mata
kuliah Pencegahan dan Perawatan Cedera (PPC). Obscrvasi dilaksanakan pede
tanggal 10 Mei 2016. Saat pcrkuliahan praktilrum berlangsung dengan materi
pertolongnn bantuan hidup dnsar banyak mnhasiswa yang bclum mcmahami
bagaimana tahapan pertolongan pada korban henti nafas. Hal ini disebabkan
karena mahasiswa tidak ada motivasi atnu banyak yang tidak mcmahami
bagaimana tahap::m pcnolongan pada bantuan hidup dasar.
Doscn atau pcngampu mcnggunakan metode ccramah dalam perkuliahan.
Proyektor dan papan tulis jarnng sekali dlgunakan. Pengampu hanya
menjelaskan dcngan singkat bagaimana tahapan pertolongan dalam bantuan
hidup dasar tanpa mcnggunakan sumbcr belajar yang mcmbahas tentang
bagaimana tahapan pcrtolongan bantuan hidup dasar. Kctika membahas
bagairr.ana tahapan pertolongan bantuan hidup dasar mahasiswa langsung
mcmpraktikkan dengan menggunakon sumbcr bclajar 'yang masih tcrbatas dan
monoton bagi mahasiswa. Pcran dosen sangat mendominasi dalam prrkuliahan.
Peneliti juga melakukan wawancara kcpada mahasiswa setelah perkuliahan PPC setcsai. Hesil wawancara tcrsebut antara lain sebagai bcrikut:
a. Sumbcr belajar yang monoton membuat mahasiswa merasa tidak termotivasi
melakukan pcrtolongan bantuan hidup dasar.
b. Mahasiswa lebih memilih melihat dosen pengampu pada waktu mcmberikan contoh.
c. Mahasiswa lebih menyukai media be\ajar yang dapat digunakan dengan
sederhana, mudah, dan mcnarik serta setiap mahasiswa dapat mcnggunakannnya secara prnktis.
- '
I)
r
Berdasarkan indikator pertotongan bantuan hidup dasar yang diamati sen
observasi yaitu kchadiran mahasiswa, keaktifan pada saat prakrikum, rosa
percaya diri, tanggung jawab mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan PPC
memiliki motivasi rendah. Bcrdasarkan analisis kcbutuhan mnhasiswa drm mata
kuliah PPC bahwa kompetcnsi yang dikembangkan adalah memiliki
keterampilan dalam penolongan dalam bantmm hidup dasar.
Rangkuman dalam tahap analisis:
a. Analisis Kurikulum
Penycsuaian isi matcri buku saku dilakukan dengan konreks pcmbclajaran
yang mengarahkan mahasiswa untuk lcbih aktif (swdem cemer) dan mencari
referensi i1mu pcngetahuan di luar pcmbelajaran di kelas.
b. Analisis keburuhaa mahasiswa
Setelah observasi dilakukan, peneliti mcngetahui bahwa mahasiswa
membutuhkan suatu media pembelajnran yang lebih memadahi. Media
pernbelajnran yang menarik dan tidak membosankan dapat meningkatkan
motivasi belajar mahasiswa.
c. Analisis materi mata kuliah PPC
Salah satu materi dalam mata kuliah PPC adalah Bantuan Hidup Dasar.
Bantuan hidup dasar dnlam mata kuliah ini mcmiliki beberapa penjclasan tahapan dalam memberikan penolongan.
d. Merumuskan tujuan
Buku saku yang dibuat peneliti diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
mahosiswa yaitu tersedianya referensi yang menarik, praktis, komprehensif
don mudah dipahami oteh mahnsiwa. Selain itu, mouvasl belajar mahasiswa dapat meningkat.
Berdasarkan analisis kebutuhan don analisis materi mata kuliah, seorang dosen/pengampu membutuhkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dosen hanya menggunakan buku diktat yang jumlahnya sangnt terbatas serta tampilannya kurang vnriatif. Pemilihan.media yang
14
[
tepat benujuan untuk mcngoptimalkan pembelajaran, salah sntunya adalnh buku saku.
Sumber belajar pcndukung yang dikcmbangkan berupa buku saku dengan tema ··samuan Hidup Dasar". Berdasarkan analisis terhadap kurikulum yang digunakan memberikan infonnasi bahwa materi dapnt dikembangkan sesuai dengan RPS (Rencana Pcmbelajaran Semester).
2. Dlskrtpst Produk Awai
Basic life Suppon (BLS) atau bantuan hidup dasar adalah dasar untuk
menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar dari BLS meliputi pengenalan langsung terhadap sudden cardiac arrest (SCA) dan aktivasi sistem
tanggap darurar, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan dcfibrilasi cepat dengan defibrillator ekstemal otomatis/automated external defibrillator (AED). Pengenalnn dini dan rcspon terhadap serangan jantung dan stroke juga dianggap sebagai bagian dari BLS (Berg et al, 2010).
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah suatu tindakan darurat, sebagai usaha
untuk mengembatikan keadaan henti napas dan atnu henti jantung (yang dikenal
dengan kematian klinis) ke fungsi optimal, guna mencegah kematian biologis (Muttaqin, 2009). Tujuan pemberian bantuan hidup dasar adalah berusaha
memberikan bantuan sirkulasi sistemik, beserta ventilasi dan oksigenasi tubuh
secara efektif dan optimal sampai didapmkan kembali sirkulasi sistemik spontan areu telah tiba bantuan dengan peralatan yang lebih lengkap unruk melaksanakan tindakan bantuan hidup jantung Janjutan.
Hal ini harus dilakukan secara cennat dan tcrus menerus tennasuk tcrhadap tanggapan korban pada proses pertolongan. Bila tindakan ini dilakukan sebagai kesatuan yang lengkap maka tindakan ini dikenat dengan istilah Rcsusitasi Jantung Paru (RJP).Untuk memudahkan pelaksanaannya maka digunaka.n akronim A- B - C yang berlaku universal.
Setiap tahap ABC pada RJP diawnli dengan fase peni!aian :penilaian respons, pemafasan dan nadi. Penilaian respons yairu dengan memastikan keadaan aman,
15
lakukan pcnilaian respons dengan cara rnencpuk bahu korban dan tanyakan dengan suara lantang. Namun pada perkcmbangannya, metode yang digunakan berubah,
dari ABC menjadi CAB. Hal ini dilakukan dcngan tujuan agar tidak terjadi
kcrusakan pada otak, karena hipoksia, dengan dcmikian terdapat bcberapa cara
dalam mclakukan RJP. RJP dilakukan untuk mcmbcrikan banluan hidup jantung lanjutan.
A Airwau Control atau penti,unsaan jafan nafas B - Brea1hing Support atau bantuan �maf�an C - Circulation Support atau bantuan sirkulasi lebih dikenal dengan pija1 jantung luar dan men"""ntikan an besar
A. Circulation (Banluan Sirkulasi)
Tahapan pcmberinn sirkulasi terdiri dari dua tahapan yaitu:
a. Memastikan ada tidaknya denyut janlung korbanlkorban dapat ditcntukan
dengan meraba arteri karotis di daerah lehcr korban, dcngan mcnggunakan 2
a tau 3 jari tangan (telunjuk dan jari tengah) penolong dapar meraba pertengahan lcher schingga teraba trakhea, kemudian kcduajari digeser ke bagian sisi kanan
atau kiri kira kira 1-2 cm, raba dengan lembut selama 5- IOdetik.
Gamber 1. Memastikan ada.q4akn� denyut j�tung korban/korban
b. Memberikan bantuan sirkulasi atau kompresijantung luar.
Pertama, cara melakukan dengan jari telunjuk dan jari tengah penolong menelusuri tulang iga kanan atau kiri sehingga bertcmu dengan tulang dada (sternum).
16
Gambar2. Letak Tulnng Dada
Selanjutnya dari penemuan tulang iga ukur kurang lebih 2 ateu 3 jari kc ares. Daerah tersebut mcrupakan tempat untuk meletakkan tangan penolong dalam mcmberikan bantuan sirkulasi. Lerakkan kedua tangan
pada posisi tadi dcngan cara menumpuk satu telapak tangan pada posisi
ta<li dengan earn menumpuk satu tclapak tangan di ates telapak tangan yang lainnya, hindari jari-jari tangan menycnruh dinding dada korban.
Lcbih lanjut gambamya dapat di cermati di bawah ini.
Gambar 3. Memberikan Bantuan Sirkulasi
Posisi badan tegak Jurus, penolong menekan dinding dada korban r; dcngan renaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30 kali
dengnn kedalaman penekanan berkisar amara 1,5 - 2 inci (3,8 - 5 cm}.
17
I
Tekamm pada dada harus dilcpaskan keseluruhan dan dada dibiarkan
mcngembang kembali ke posisi semula setiap kali melakukan kompresi
dada. Selang waktu yang dipcrgunakan untuk melepaskan kompresi
harus sama dengan pada waktu melakukan kompresi (50% duty cycle).
Tangan tidak boleh terlepas dari dada atau merubah posisi tangan pada
sent melepaskan kompresi. Rasio bantuan sirkulasi dan pcmbcrian nafas
adalah 30 : 2, dilakukan baik oleh I atau 2 pcnolong.
Gambar4. Memberikan bantuan sirkulasi.
8. Airway (Jalan Nafas)
Tindakan airway di[akukan dengan dua cara yaitu, pcmeriksa:m jalan nafas dan
membuka jalan nafas.
a. Tindakan pemeriksaan jalan nafas bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya benda asing yang menyumbat jalan nafas, jika terjadi sumbatan
harus dibersihkan terlebih dahulu, jika sumbatan berupa cairan dapan
dibersihkan terlebih dahulu dengan jari telunjuk atau jari tengah yang dilapisi
terlcbih dahulu dengan kain, sedangkan pcnyumbatan oleh benda keras dapar di bersihkan dengan jari telunjuk yang dibengkokkan.
18
b. Langkah selanjutnya membuka jalan nafas. Setelah jalan nafas dipastikan
bebas dari sumbato.n benda asing, bisa pada korban tidak sadar tonus orot-orot
menghilang, maka lidah dan epliglotis akan menutup farink dan larink, ini
merupakan salah satu penyebab dari penyumbatan jalan nafas, dan
pembebasan jalnn nafas olch lidah dapat dilakukan dcngan cara tcngadah kepala topang dagu dilanjutkan dengan pendorongan madibu1a.
Gambar6. Mm!titkiljalan nafas
MetO<le lain untuk mcmbuka jalan nafas, adalah metode jaw-thrust maneuver digunakan untuk membuka jalan nafas seat korban diduga cidera kepala, leher atau tulang belakang. Cara pertolongan untuk orang dcwasa sebagai berikut:
penrna, berlututlah di etas ujung kepala korban, kcdua, Letakk.an tangan pada
19
masing-masing sisi kcpala korban dengan ibu jari dekat sudut mulut pertemuan
rnenuju dagu, ketiga gunakan siku untuk menyongkok, kemudian geser jari pada
posisi di bawah su<lut tu!ang rahang korban tanpa menggerakkan kepala atau leher,
dan keempat, langkah berikumya dorong rahang ke atas tanpa menggerakan kepala
atau lchcr untuk rnengangkat rahang dan rnernbuka pemafasan.
Gambar 7. Met ode jaw-thrust maneuver
C. Breathing (Banluan Nafas)
Memberikan bantuan nafas terdiri dari dua tahapan, yairu memesrikan
korban tidak bemafas dan memberi bantuan nafas.
a. Tahapan rnemastikan pemafasan korban, ini dapat dilihat dengan mengamati
pergerakan naik turunnya dada, mendcngarkan bunyi nafas dan merasakan
hembusan nafas.
• f•
20
...
g
21
Bantl�\(1111
b. Memberikan bantu::m pcmafasan
Bantuan nafas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, Mulut kc
hidung,dan Mulut kc stoma, Membcrikan hembusan nafas sebanyak dua kali
hembusan, wnktu yang dibutuhkan tiap kali hcmbusan adalah 1,5 - 2 detik dan
volume udara hembusan adnlnh 700 - I 000 ml atau sampai dada korban
terlihat mengembang.
Gambar9. Bantun nafu�ka.mulut
3. Dara Saran Perbaikan dari Ahli Malcri
Draf produk awal buku saku Bantuan Hidup Dasar dibcrikan pada ahli
materi dnn media. Draf produk awal berfungsi untuk membantu para ahli dalam
memahnmi pelaksannan model. Screlah ahli membaca draf, maka ahli
menuliskan saran pcrbaikan pada lcmhar saran. Berikut ini ada!ah berbagai saran perbaikan dari ahli matcri dan media:
a. Ukuran hurufdan spasi diperkecil
b. Pendahuluan dikurangi, isi pada kolom pendahuluan di kurangi. c. Materi bantuan hidup dasar masuk pada kolom pendahuluan. d. Pengurutan CAD dengan poin, bukan dalam paragraf. e. Ukuran buku rerlalalu besar, disesuaikan dcngan saku.
f. Gambar lebih realitis ukurannya dan latar belakang gambar. g. Editing rere tulis.
4. Analisis Data Saran Pcrbaikan dari Ahli
a. Ukuran huruf dan spasi diperkecil, mcngingat ukuran buku saku yang cukup kecil, maka ukuran huruf dan spasi di perkccil, supaya ukuran buku saku tidak tcrlalu 1eba[, sehingga lebih praktis untuk dibawa.
22
b. lsi pada kolorn pendahuluan di kurangi, pada kolom penduhuluan kurang
lebih ada delapan halamnn, yang rnemuar lntar bclakang tenreng buku saku
bantuan hidup dasar, berdasrkan masukan dari ahli materi. isi dari
pendahuluan langsung ke bamuan hidup dasar, tidak memuat latar belakang.
c. Pengurutan tahapan penolongan CAB, pada draf awal pengurutan tahapan
tahapan penolongan dalam paragraf, schingga kurang begitu jclas, maka
pengurutan tahapan-1ahapan akan lcbihjclas dalam poin.
d. Ukuran buku saku tcrtalu besar, menurut ahli media buku saku masih tcrlalu
besar ukurnnnya, sehingga tidak masuk dalam saku baju, bcrdasrkan
masukan ahli media, maka peneliti mengurangi atau mcngecilkan ukuran
buku saku.
e. Ukuran gambar dan later belakang gambar, pada draf buku saku ukuran
gambar kurang sesuai, dalam ha] penarikan gambar dan posisi gambar, ada
bebcrapa gambar yang terlalu di tarik kearah kanan dan kirin sehingga tidak
proposional, selain itu posisi gambar, posisi gambar model terlihat berdiri,
sehingga pcrlu adanya rotasi gambar, supaya gambar sesuai dengan posisi
dalam halaman buku. Latar bclakang gambar dalam buku harus di hapus, hal
ini supaya gambar lebih jelas, dan pembaca tebih fokus pada isi dari gambar.
f. Editing tata tulis, pada halaman daftar isi kolom nomor kurang segaris.
5. Revisi Drar Awai
Analisis masukan ahli di atas digur,akan sebagai pcdoman revisi draf
awat produk. Berikut mcrupakan hasil rcvisi draf produk awal model
pengembangan buku saku bantuan hidup dasar yang dipersiapkan untuk
dilakukan validasi olch validator. Berikut hasil revisi:
Banluan H.idup Oasar
Basic Life Support (BLS) atau bantuan hidup dasar adalah dasar
untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti jantung. Aspek dasar dari
BLS meliputi pengenalan langsung terhadap sudden cardiac arrest (SCA) dan
aktivasi sistcm tanggap darurat, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau
23
24
lebih dikenal �gari pijat jantung be,,,
C a ClrnJoti� SJq:,port alau '*1luln 91 luar dan men ·kao
resusitasi jantung paru (RJP) dini, dan defibrilasi cepar dcngan defibrillator
ekstemal otomatis/ automated external defibrillator (AED). Pengenatan dini
dan rcspon terhadap sernngan jantung dan stroke juga dinnggap sebagai bagian dari 13LS (Berg et al, 2010).
Rcsusitasi Jantung Paru (RJP) adalah suatu tindakan darurat. sebagai usaha untuk mengembalikan keadaan henti nnpas dan atau henti jantung (yang dikcnal dcngan kematian klinis) kc fungsi optimal, guna mencegah kematian
biologis (Muttaqin, 2009).Tujuan pcmberian bantuan hidup dasar adalah
berusuha membcriknn bantuan sirkulasi sistemik, besena ventilasi dan
oksigenasi tubuh secara efoktif dan optimal sampai didapatkan kembali
sirkulasi sistemik spontan atau tclah tiba bantuan dengan perularan yang lebih
lengkap untuk rnclaksanakan tindakan bantuan hid up jantung lanjutan. Hal ini harus dilakukan sccara cermet dan terus mcnerus termasuk
lcrhadap 1anggapan korban pada proses pertolongan. Bila tindakan ini
dilakukan sebagai kesatuan yang lcngkap maka tindakan ini dikcnal dengan istilah Resusitasi Jnntung f)aru(RJP).Untuk memudahkan pelaksanaannya maka digunakan akronim A- B - C yang berlaku universal.
--,--, •a1an==oaT f;<-�--,.,,,
Setiap tahap ABC pada RJP diawali dcngan fasc penilaian :pcnilaian respons, pcmafasan dan nadi. Pcnilaian respons yaitu dengan memastikan
kcadaaa aman, lakukan penilaian respons dengan earn menepuk bahu korban
dan tanyakan dengan suara lantang.Namun pada perkembangannya, metode
yang digunakan berubah, dari ABC menjadi CAB. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak tcrjadi kerusakan pada ctak, karena hipoksia, dengan demikian
terdapat beberapa cara dalam melakukan RJP. RJP dilakukan untuk memberikan bantuan hidupjantung lanju1an.
r
A. Circukuion (Banluan Sirkulasi)
Tahapan pemberian sirku!asi tcrdiri dari dua tahapan yaitu:
a. Mcmastikan ada tidaknya denyut jantung korban/korban dapat ditcntukan dengan meraba arteri karotis Qi daerah (ehcr korban, dengan menggunakan 2 atau 3 jari tangan (telunjuk dan juri tengah) penolong dapat meraba pcrtengahan lcher schingga teraba trakhca, kemudian
kedua jari digescr ke bagian sisi kanan atau kiri kira kira 1-2 cm, raba dengan Jembut selama 5 - IO detik.
Gambar I. Memas1ikan Ada Tidaknya Denyut Jantung Korban
b. Memberikan bamuan sirkulasi atau kompresijantung Juar.
).:> Cara mclakukan, dengan jari tetunjuk dan jari tengah penolong menelusuri
tulang iga kanan atau kiri sehingga bertemu dengan tulang dada (sternum).
Gambar2. Letak Tu Jang Dada
25
> Selanjutnya dari pcrtemunn tulang iga ukur kurang lebih 2 atau 3 jari ke
atas. Daerah tersebut mcrupakan tempat untuk meletakkan tangan penolong
dalarn memberikan bantuan sirkulasi. Letakkan kcdua tangan pada posisi
tadi dengan cara menumpuk satu tclapak tangan di atas tclapak tangan yang
lainnya, hindari jari-jari tangan menyentuh dinding dada korban. Lebih
lanjut gambamya dapat di cennati di bawah ini.
Gambar 3. Memberikan Bantuan Sirkulasi
> Posisi badan tcgak lurus, penolong menckan dinding dada korban dengan
tenaga dari beret badannya secara teratur sebanyak 30 kali dengan kedalaman penekanan berkisar antara 1,5- 2 incl (3,8- 5 cm).
} Tekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhan dan dada dibiarkan
mengembang kembali ke posisi semula setiap kali melakukan kompresi dada. Selang waktu yang dipergunakan untuk melepaskan kompresi harus
sama denga.n pada waktu melakukan kompresi (50% duty cycle).
> Tangan tidak boleh terlepas dari dada atau merubah posisi tangan pada saat
melepaskan komprcsi. Rasia bantuan sirkulasi dan pemberian nafas adalah
30; 2, dilakukan baik oleh I atau 2 penolong.
Gambar4. Memberikan Bantuan Sirku[asi
H. Airway (Jalan N1tfas)
Tindakan airway dilakukan dengan dua cara yaitu, pemeriksaan jalan nafas dan mernbukajalan nafas.
a. Tindakan pemeriksaan jalan nafas bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya benda asing yang menyumbat jalan nafas, jika tcrjadi sumbatan
harus dibersihkan t.erlebih dahulu, jika sumbatan berupa catran dapan dibersihkan terlebih dahulu dengan jari 1elunjuk atau jari tengah yang dilapisi terlcbih dahulu dcngan kain, sedangkan penyumbatan oleh benda
keras dapat di bersihkan denganjari telunjuk yang dibcngkokkan.
Gambar 5. Tindakan Pembesihan Jalan Nafas
27
•
b. Langkah selanjutnya membuka jalan nafas. Setelah jalan nafas dipastikan
bebas dari sumbatan benda asing, bisa pada korban tidak sadar tonus otot-otot
menghilang, maka lidah dan epliglotis akan menutup farink dan larink, ini
merupakan salah satu penyebab dari penyumbatan jalan nafas, dan
pembcbasan jalan nafas oleh lidah dapat ditakukan dcngan cara tengadah kepala topang dagu dilanjutkan dengan pcndorongan madibula.
Gambar6. Membuka Jalan Nafas
Metode lain untuk membuk.a jalan nafas, adalah metode jaw-thrust maneuver digunakan untuk membuka jalan nafas saat korban diduga cidera kepala, leher atau tulang belakang. Cara pertolongan untuk orang dewasa sebagai berikut:
}> Berlututlah di atas ujung kepala korban,
}> Letakkan tangan pada masing-masing sisi kcpata korban dengan ibu jari dck.at
sudut mulut pertemuan menu ju dagu,
> Gunakan siku untuk menyongkok, kemudian geser jari pada posisi di bawah
sudut tulang rahang korban tanpa menggerakkan kcpala atau leher,
> Langkah berikutnya dorong rahang kc atas tanpa mcnggerakan kepala etau leher untuk mcngangkat rahang dan membuka pemafasan.
..
28
I
Gambar 7. Metode Jaw- Thrust Maneuver
C. Breathing (Bantuan Nafas)
Memberikan bantuan nafas tcrdiri dari dua tahapan, yaitu memastikan korban
tidak bernafas dan memberi bantuan nafas.
a. Tahapan memastikan pemafasan korban, ini dapat dilihat dengan rnengamati pergerakan naik turunnya dada, mendengarkan bunyi nafas dan merasakan hembusan nafas.
Gambar 8. Memastikan Pcmafasan
b. Memberikan bantuan pernafasan
> Bantuan nafas dapat dilaJ..-ukan melalui mulut ke mulut, > Mulut ke hidung, dan
> Mulut ke Sloma,
Membcrikan hembusan nafas sebanyak dua kali hcmbusan, waktu yang dibutuhkan tiap kali hembusan adalah 1,5 - 2 detik dan volume udara
29
hembusan adalah 700 - IOOO ml atau sampai dada korban tcrlihat mcngembang.
- ; .
JO
am ar Bantuan Nafas Dari Mulut Ke.Mulut
Garnbar 11. Bantuan Nafas Dari Mulu1 Kc Stoma
am" Bamuan Nafas Drui Mulut Ke Hidung
I
I. Data Validasi DrarProdukAwal
Validasi dilakukan dcngan earn rnemberikan draf produk awal model
buku saku bantuan hidup dasar yang telah direvisi berdasarkan masukan ahli
rnaccri dan media. Skala nilai yang digunakan berupa skala Guttman 1-0 dengan jumlah pemyataan 6 dan 9 item. Tipe jawaban pada lcmbar angket ada!ah ya dan tidak, dan pengisiannya dengan checlclisl. Berikut hasilnya:
Tabet J. pcni!aian ahf terhadap model buku saku BHD
Pemyataan 1: I I 2 I 3 I 4 I 5 I 6
Hasil penilaian Ahli Matcri I I I I I f I I I I I 6
Pemyataan I Jl21314Tsl6171819
Hasil penilaian Ahli Media 111 II IJlJ I! /lll II 9
Bcrdasarkan penilaian para ahli materi dan media terhadap skala nilai, terlihat bahwa total nilai drafawal model buku saku bantuan hidup dasar telah
memcnuhi persyaratan kelayakan untuk diujicobakan di lapangan. Para ahli
materi juga tclah memberikan validasi terhadap draf awal buku saku bantuan hidup dasar untuk diujicobakan di Japangan.
2. Data Uji Coba Skala Kecil
Uji coba dengan ska/a kecil dilakukan pada mahasiswa yang pemah mengambil mata kuliah PPC dcngan jumlah 10 orang. Hal ini dakarenakan
mahasiswa yang pemah mengambil mata kuliah PPC memahami tahapan tahapan dalam pemberian bantuan pernafasan atau bantuan hidup dasar.
Pelaksanaan uji sckala kecil dimaksudkan untuk menilai buku saku bantuan hidup dasar. Pcnilaian mencakup isi buku, yang berkaitan dengan tahapan-tahapan perto/ongan dan gambar sebagai media pemerjelas. Penileian menggunakan angket dengan skala dua atau skala guttman (ya/tidak). Jum!ah pernyataan yang digunakan dalam angket adalah 9 item.
31
Tabel 2. penilaian penguna/subjek terhedap model buku saku BHD
Pemvataan Rcspondcn I 2 I 3 4 5 I 6 7 8 9 L Mean
Hasil penilaian
I I I 1 0 1 1 1 1 0 7 2 1 I 1 1 1 0 1 I 0 7 3 1 1 I I I 1 I I I 9 4 I I I I I I I I I 9 5 I I I I I I 1 I I 9 6 I I I I I I 1 I 1 9 7 1 1 1 1 1 I 1 I 1 9 8 1 I I I I I I I 1 9 9 I I I I I 1 1 I I 9 10 I I I I I I I I I 9
. " 10 10 10 9 10 9 10 10 8 86 9,5 tidak 0 0 0 0 0 1 0 0 2 3 04 .. N1h11 jawaban "ya" - 1
Nilai jawaban "tidak" - 0 Jewaban "ya" rata-rata = 9,5/10 x 100"" 95 %
Dari analisis skala Guttman, titik kesesuaian diatas 50% yaitu 95 %, sehinggc
dapat dikatakan buku saku bantuan hidup dasar scsuai/layak.
3. Analisis Uji Coba Skala Kecil
Berdasarkan hasil penilaian pengguna atau dalam hal ini mahasiswa
yang telah mengambil meta kuliah PPC, pada produk model buku saku yang telah diujicobakan dcngan skala kecil, maka dapat dianalisis bahwa tahapan
tahapan dalam buku saku bisa dilakukan atau jclas. Selain tahapan-tahapan dalam buku saku, gambar dafam buku saku bisa sebagai contoh pelaksanaan kegiatan, schingga buku saku bantuan hidup dasar bisa digunakan sebagai panduan pertolongan pertama dalam hal ganguan pernafasen.
Subjck sekala kecil memberikan masukan atau saran yang tertulis. Saran
tertulis pada cover buku, gambar pada lahapan airway control, dan gambar pada tahapan breathing. Saran yang pertama pada cover buku, cover buku dibuat
lebih menarik, dengan penambahan gambar. Saran yang kedua pada bagian airway control, gambar di buat lcbih tcrang dan ditambah gambar, detail
32
pelaksanaan. Saran yang ke tiga pada tahapan breathing, croping gambar dipcrhalus, keterangan arau kontras di tambah supaya gambar lebihjelas.
Pada uji coba dengan skala besar direncanakan akan menggunakan subjek yang lebih banyak. Selain itu hal yang terpeming memperbaiki model
buku saku berdasarkan masukan atau saran pada pelaksanaan uji skala kecil.
33
BAB V KESTh1PULAN DAN SARA.i�
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan, dapat disirnpulkan bahwa:
1. Pcngcmbangan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar melalui lirna tahap yaitu: a. Analysis, merupakan tahap awal berupa analisis pcnolongan banruan hidup
dasar, kebutuhan mahasiswa, mata kuliah PPC, dan perumusan tujuan. b. Design, merupakan tahap perancangan produk yang terdiri dari dcsain Buku
Saku Draf I, penyusunan materi bantuan hidup dasar, persiapan perangkat pembe[ajaran.
c. Developmen, or Production, merupakan tahap rnemproduksi yang dimulai
dari pembuatan Buku Saku, instrurnen penilaian, validasi ahli, revisi, dan
pencetakan Buku Saku draf n. d. lmplememation or Dehvery, mcrupakan tahap uji coba Buku Saku terhadap
subyek uj i coba kelornpok kecil dan subyek uji coba Japangan. e. Evaluation, rnerupakan tahap akhir dari prosedur pengembangan Buku Saku
yaitu pengukuran ketercapaian pengembangan produk berpa peningkatan rnotivasi belajar mahasiswa.
2. Tingkat kelayakan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar berdasarkan penilaian dari
ahli materi dan ahli media dilihat pada aspek kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian.
a. Penilaian kelayakan oleh ahli materi diperoleh skor scbesar 3 tcrmasuk dalam kategori layak.
b. Penilaian kelayakan oleh ahli media diperolch skor sebesar 9 tennasuk dalarn kategori layak.
3. Respon mahasiswa PGSD Penjas yang sudah menempuh mata kuliah PPC
dengan adanya Buku Saku Bantuan Hidup Dasar pada aspek kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian menunjukkan perolehan rata-rata sebescr 9,5 untuk uji coba skala kecil yang tennasuk dalam kategori sangat layak.
34
13. Saran Pemanfaatan dan Pengcmbangan Prociuk Lcbih Lanjut Berdasarkan pcnclitian pcngcrnbangan dan keterbarasan pcngembangannya
scpcni yang telah dijelaskan, buku saku Bantuan Hidup Dasar scbagai media
pembelajarnn masih memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu, beberapa saran
dan pcmanfaatan dan pcngembangan produk lcbih lanjut yang dibutuhkan adatah sebagai berikut:
I. Bagi FIK UNY
a. Pihak FIK UNY memfasilitasi para pengajar/dosen untuk mengikuti pelatihan pengembangan bantuan hidup dasar guna memperluas wawasannya.
b. Pihak FIK UNY 'diharapken dapat mcningkatkan fasilitas media pembclajman untuk mendukung proses pembelajaran.
2. Doscn
a. Doscn scbaiknya mcngembangakan media pembelajaran Bantuan Hidup Dasar yang bcrvariasi agar motivasi belajo.r dan pemahaman mahasiswa dapat meningkat.
b. Doscn sebaiknya tidak hanya mcnggunakan satu sumber referensi sebagai bahan ajar namun dosen dapal menyediakan sumber belajar lain sebagai media pembelajaran penunjanF/'altematif yang menglkuri perkembangan ilmu pengctahuan dan teknologi.
3. Bagi Pcncliti Sclanjutnya
Perlu dilakukan penelitian lebih Janjut sepeni penelitian tindakan kelas ataupun penclitian eksperimen yang melibatkan kelas kontrol untuk benar-benar mengukur efektivitas penggunaan Buku Saku Bantuan Hidup Dasar serta untuk mendapatkan masukan, saran dan temuan uji lapangan yang lebih ba.nyak sehingga dihasilkan produk yang lebih baik.
ll
DAFTAR PUST AKA
Gall, Meredith D., Gall, Joyce P., & Borg, Walter R. (2003).Educmional research: an introduction (11'ed). Boston: Pearson Inc.
Lembaga Kajian Keperawatan lndonesia. (2000). Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Batam : Badan Pelaksana Kcseharan.
Muhammad lkhwan Zein.(2016). Pencegahan dan Pernwatan Cidera.Yogyakarta: Fakultas llrnu Keolahragaan UNY.
F ahrozi Mau lana. (20 13).http://atlhse.blogspot.co.id/20 13/08/danger -respone ainva y-breath in g.htm l.Diakses pada tanggal 13 April 2016.
Riduwan.(2007). Skala pengukuran variabel-varmhel penelilian. Bandung: Alfabeta
36
!
LAIMPIR.AN
37
37
I AfMPIRAN
'" lilb
l \Y lah1111 2() (>
c, · e,· ,, ,,,;r,,,,,,.,,., .. ·"�""'i.1,,,,.,1.1.,,
155808.lO !'?!1703 l 003 1"880?16 .01404 J OOJ
"'''" ,·,,. ll,,•1,,,,. Kc.1111,111 111,,, t 's\' 1.,1,.,., JOI<,
I'�, •• '
r r ' "
,,, I.,, ,11'. ,,·,,,i..,:,,..,p,,klkrh.,,,i..c.,1,l,rn IJI-. ,,., .. , •I l\l,.l'l 1(1 \\\\
I' ,•
I',, •. 1 : [,._.,,·K,�,J,i,
i'l!r \� ... 1111 .>. .r , l'IHIK KfTll ,\ "'""�'"''' ,1an 1'111,\1-.
I," r ''" ,,. ,
'•' t<l•\' l(l'-1 I, 11 K'-UI OCI !),\\ Pf '-DIUII(,\ \ I I\GC.1;1 I""! l<'-11 ,, \It.� nr \'04;\,n, 1w1 1
r I Kt L I ,\'i IL \IL I< fOLAMll,ICAA \ \1.,n,,K ,,-,,11'-L\\JIKolc,r,h..,, 1,·lp�ll09"
... "'
l'I Ii I\\)(\\ l'I I ,11,,�.1\,\\\ !'! \f I 111 \\ IIU\1 \ 1\1 Ill\
\\ lh IL HI 1,, I\ I '-f I 11(1 l'f \,\ \(;l:I \{. .J \\\ M! KU,IA IAN IH \CI\
llOM \ l'l'\fl.111 \i/\11)11· �!'I., 't \J�.ll>1PL21llt,
ll1t113C. ,,,11.,� "'�"" '·"'L ''�"''•"' Ir, lJ'""'"� 1',rc""'"" 1 •• ,��·
1• •• 1.,h.,, '" K.,, , c • .ie ., ,1,.. 1,,1
K�e,aian f'end,u�., mt;,)<l,�,fl1 rn Kdr)�
Kt dL0,1 I>< !.,h p1h,1( '"'"'•! hn-.,, "' , , 11. ,, 1 cl ,,.,., ,,• lkrh,!>1> K��hl°'" IIK I\\ ·"· .< I •,I>·,,, ,lc.,�,m �Ch'"I""" >1h.1 .,, h,. �'"
"' o, \f,,,,"" "' ., '. . ). ' ' ' ., " " "' K,·, I ,1.,, �·' <11 l'll"<'I' I 1• \,�, ' ' " ,. "' " ) ., ,ll.LI P, ., ·��""g J,l\>.th Kc�'"·"' ·.·r, • 1'111 \K l'I 1<r111, ' c-, '. JV,J� \l KH ., .,
"' I,." : ,1, '"·' '" l ""' .,,,. ' '<,·��· ' \ '"'' '" ' ... , �- ., l',,..-1,,...,, 1,..1., '1'"' Ue,t,,"" i..,·.,1,1, .•• , ,, ., ., ''""' 1'111\h h I !Ji '
Pengembangan Buku Saku B.rntuan Hidup D;isar
(,1) I dl,.,p Pe, r,1:H,1 ,.·b�'·" ;u•, IS1; - :.-, !IU(J 11\1 llp , �-(I !JOO 00 tlil>".<rl.an ,�,, I. 11 l'<"•>1da1,1nie•"�" L,1,11 ,., • ol< h km, ,, h I 11. p,h�• (h) l�h�p K,..Ju., ,cbc<ar >(I'!,., fl:µ <(rOl•V(lOli k;! ::·11(/(){lll(i <1,�"'"l,,n ,-•o,•l,h P,hal 1,.,.,1., ,r.�nvcrahhn la�0ta11 l.�p'1da l>,11ok l'cr•,,,n. ( c) p�,,,'ba, a,"'' b,ay� cahap jl'<rlr,111,, !Ian L<<lo,.1 P•'h�•� l'Ph t',,-nl 1 ! ,Lu, ""'' 1,,h i'�,�� '"""·'!"'""'
K<�•al.11\ l'�u.1Lt1" K,lumpu, l!uc,.,.,, I,.,•, IK I ,v I'"·":(;•(, ,',Ii,."," d,n IJu,:. llll'\ lm11cr$11.1; \cl'�' 'Y,,l''.'••Lun� 1,,hLlu :01(, \,,,.,,,, IJif>\ u;:, I,) "!U!i\l0�,:016 "'"�i,t,,l 'I lk,cmhet"IJI, i Ii lJ1•;a i><iaL""L1�1t\ f>,·,•d1l1M K'"'""'P"' ll,,1,0," K<,' l•,1H I IK I\'!' ,�l>c,-10 Rp i 'i0000Ulll) !fuJ,ol, h,1.,
L""" R•1u, R,b., l(up,:.h 1 1., nl,•li nw,, '�''''" 1 ,,l.0>1 ,1,t1.1;,orLa, l'!llAK l'l:fl I /\\1A L,•p,«lL I'll I,\', K £ DIJ/\ rl•n�a,, k,·1�"'""" .en,,."·" �, ,, , ,1
Dcugm, pc,,.,,.,I p('nel.,, l Ors Sro�v.an M ��· 2 Danang Pu10 Br 010, S Pa 13,, r,..· o.
PIHAK !'£1!TAMA mrmh-111."" !LJ�, • I., 1•,,,, 1'111 \I-. Kl L:\ ,1.,. l'IHAK K(DLIA Jll�Mr1111,1 luJ!," ,l.u, l'IHAK i'[illAMA o101lt>k" �lik,a•,ak.t 1 ke.qr,•,, P,·, d" n K,•lumpu� tl,·,b.o1" Keahl,a,1 �IK UNY lal""' Cllll, de"l'-"" 1«du!
! 11 f'll-11\K l'L.k I \\1 \ ,,.,. ,hr.,I.J,, , ••1·· t'l k I A \1A <1,,1.,k 11,d. ,�, ,I"',,_
1!1 I'll!\!,,, hll)I \ I>, •,",_,,1,1o "' ,,, l\\ l.,1.,n��l�d11,1t,c,•,,·,,,,1..,, ,1•
• ' I• ,, I I
f' L. I\, :.. ' . ,. 'I',, ,..,.,1,,,r.
'"
..... ,.,, •I •r I
't ..... '·•
,, I. ,1 '
"\) 1,\111 -, ·1 /, 1,,, �
-·�""' j'" , I·"'�'·' "· �t, ' ,-..or,p, •• .r
• l'lll\;...1•11111\11 \\ ,,l. I I). , "• I �.1,1.,. ,,. '·'" - "
Ur o, \<1.w"' \;'- l'tl� l951ns1s 1r.�5J; �r.1
P,o,,, I., ll,,, "1.,1c·,,o,
o,•:. I ,o;,
_; :'!'_, 100%
!SU IAHI ":'<!it,. l,\\l,(.\I
PASftl j l'<'"''1ah,,u L.,p,�.,,,
r.,-,,1 � Ian�•• \�1k1., f'e1.,1,,.,,,,,11,
""'''·,•,,I.,,:.._ k1<:
\K IJfKA"' \0\.101< ,o,m.i l'nlJ,\'\/JIAN
f'I "\li I IIA, l)ll)lt1,YAI Dl:'\/G,\1\ ,\M,l,\f<J\" l)fPA I
,., ll, "· I.I;•,·,,,,, ,,.,1
11,, U,,>1, !'dapor.,11 1,1 H,,r�• M,ut,1Jeu,�n
J,anlah
,, .
J,,,.�•• ""''" Pelak,anaan Ptncl,1,ao K,:lon1pol, l;lert,,,"' l(�.1hh.rn r1K ( "\) < (I,.,·�) h.,lan. ><:,a• 1a11�t•I 2 J""' :>016 ,,,mp•, <!,·n�an '""-"��I Jll \.<>,e,,,t,,·, :1,11,
l',,1 •. L 1'<-.iu,, haro,, "'�"Y•••h•�" lap0,a11 i,e�,01a11 ,�h.llh,,L � ''", 1· I H ').Q"''' ,he, WI� ,tonl�n lnflna1 c�,�r seha�a, """'"'
ll, , , •.>O,·c.,,, "'f ol,p..·,IL<L 111 '"""" """' P,,01,,n,,,,,, """"""I·'-'',.,,,��'"'' �"·' •"II I \J,, ,I I, \
1'111\1,. Id Ill·\ IJ,.,., l'w,'H•
f'as�I ') Pet1LH"P
,,,, '>,11at pt.••1u,ii,a11 "" <f,;LL,un dal,rn, mu�L�p � l�u1p1t() l>ern1.11t•,.,, ,ul.11n ,1.11• , • • , .,. , .• I 11 11,t'nlpLtll}RI J.eJ.1111�11 huku,n )""!'- ;�m., (h) H11I hal v�n� bc,l,un d""'" ��l>,n Sur�, P�rr""J'"" ,n, <1,1cn:,,h11 ,·,,,, kcd,.> .�,, ., 1· 1 " ..... "·' '"'"'.'"""•"ah
l',,-..,1 i \,,nk,r
l'l!lt,K Kl DL-\ h<'-n:rngf"''>' 1n"M' a1a, ><.le,.1,n,.1 P<"iaks,rna,,, ;...,.,' ,,, r '"11.,, 11,n,. Ke"hlir•e·'"" U'\IY r.,1,;,., JO,i, u.,1 •• ,,. """'"'"'I'�'" �.>la� ,�r�ebul d,,, . .,nh11 <lend., �«erlamhalffu ..._he,,, ·tep�an Mnda rnnk""'"I ,�hr""' )'!, 11 """ pe,-..,,,) <1,,, n, I 11 k,1Fnr �,
l'.,-.,1 � Lam l:orn
)c�al., '''"·"' '·"'� h<,l.,,n ,!, • .,.,, ,lak1"1 �.,,a, l'<rJa1>1,all .11a,, p,.,"h,,'1.11 fl<"'"�"',,,,., "" 1•·,, ,,, r,.,, .. • ,, ,�d •• ,, h,i,,h p,l'"i. ol.an d,01,,. l�h,h l,in1u1 ,!al�m �ur•! f'�,;�n1,an 1.,111h.,h�: , 11�<"<,.n,.,, I ,,,,., ,n« LIP,,.,,, I.,�,,., �•ne 11,lak 1erp,;ahl.an d,.,, Sumi Pe,J'"'I'•"
[),-.. 'aHd\\,lll. MK,·, NIP 19580830 198703 l 001
'1>c "'" I'\ tcu.�o.,.Law; . (>\ r . ............. ························· NIP .
rua Sidang
BERITA ACARA SEMINAR AWAL PENELITIAN . -�---�·-· ····�-�., . • }cl�.
•1����� . r.�""r··············· \l.��--ll,.�---�·
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI OAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Alamat: Jalan Ko!ombo No. I Yogyakarta Teig. 513092
I 0. Hasil Seminar Setelah mempertimbangkan penyajian, penjelasan, argumentasi sertn sistematika dan tata tulis, seminar berkesimpulan : Proposal Penclitian terscbut di etas : a. Diterima, tanpa revisi/pembenahan b. Diterima, dengan revisi/pembenahan c. Dibenahi untuk diseminarkan
\\.��·������!-�··�············································ ....... �· .• � •. �- •••...•••• - .•• yt,"- •• : ••••...•.•.••• T �- . ·························································································
········································································································ •. \\% .. �·�"""····""'·"················································ .. . ��J l'?.� L..L12'S . : Ketua :'Jl.r:J �---···············�y,.J.� �.t�.: .
Sekretaria , -�T l\y.: -;)�� .. \:£« r:, 1'10� . : o. Konsultan : orang
b. Nara Sumber : orang c. BPP : \ orang d. Peserta lain : orang
Jumlah �.f orang
6. Pelaksanaan 7. Tempat 8. Dipimpin oleh
9. Peserta yang hadir
4. Status Penelitian 5. Judul Penelitian
Jurusan 3. Fakultas
I. Nama Peneliti 2.
Sekretaris Sidang
y&�. ,11,f" ,1D,
Mengetahui BP P elitian FlK UNY
•
• ! . Nama Peneliti 2. Jurusan 3. Fakultas 4. Jenis Penelitian 5. Judul Penelitian
6. Pelaksanaan 7. Tempal 8. Dipimpin oleh
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN K.EBUDA Y AAN UNIVERSIT AS NEGERI YOGY AK.ART A FAKULTASILMU KEOLAIIRAGAAN Alamat: Jalan Kolombo No.l Yogyakarta Teig. 513092
BERITA ACARA SEMINAR HASIL PENELITIAN
� ckv, 2> =1 f< ' iMlJj ···foi�·················v � . ::·E:5QriEL�.,�Y:;k� •• � : ' f Qli,jf0 HJ ii, ..
.. 'cf". .... '!"!'/········································ Kcrua : .. ��.: f!!:.0.':' . Sekretaris : .. '"!f:L ." .. -lf0!J4.:./!?./Y .
9. I'esena yang hadir : a. Konsu!tan b. Nara Sumber c. BPP d. Pesertµ lain
.rumlah
...... I .. }:( . .Jt
orang orang orang orang orang
I 0. Hasil seminar: Setelah mempertimbangkan penyajian, penjelasan, argumentasi serta sistematika dan tata tulis, seminar berkesimpulan : ha!>il penelitian tersebut diatas :
a. Diterima., tanpa revlsr/pcmbcnahan b. Ditcrima, dcngen revisi/pembenahan c. Dibcnahi untuk diseminarkan ulang
Sekretaris,
NlP .
Mengctnhui BP. Penclitian FIK - UNY
Kerua Sidang,