Transcript
Page 1: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat
Page 2: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Benda adalah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang

Pasal 499 KUH Pdt yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik

Dalam perdata barat terdapat 2 jenis benda : benda bergerak dan benda tidak bergerak (selain ada pembedaan2 lain)

Page 3: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Hukum adat tidak mengenal pembedaan antara benda bergerak (moveable)dan benda tidak bergerak/benda tetap (unmoveable)

Tetap atau tidak sesuatu benda dilihat dari kemungkinan dan keadaannyamis : rumah (bata = tetap, bambu/ringan = bergerak)

Page 4: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Antara hak milik atas bangunan rumah dan hak milik atas tanah dimana bangunan rumah tersebut melekat pada azasnya harus dipisah

Azas pemisahan horizontal Ada kalanya terdapat rumah yang

dibangun diatas hak milik atas tanah orang lain yang disebut “hak milik numpang”

Hak ini dapat berlaku atas tanah tetangga, kerabat, tanah ulayat, atau juga tanah penguasaan negara

Page 5: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Hak milik numpang atas bagunan rumah diatas tanah milik orang lain dibedakan menjadi 2, yaitu bangunan rumah permanen dan bangunan tidak permanen yang dapat diangkat

Hukum adat Jawa hak milik numpang atas bangunan rumah dapat dialihkan dengan jalan :(1) ‘adol ngebregi’ (jual tetap), yaitu hak milik numpang beralih kepada pembeli dengan bangunan rumahnya tetap terletak diatas tanahnya(2) ‘adol bedol’ (jual angkat), yatu hak milik numpang lenyap atau lepas dari bidang tanah dan bangunan rumah diangkat dan diindahkan ke tempat lain

Page 6: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Di Jawa hak milik numpang tersebut biasa disebut ‘magersari’, ‘indung’, ‘lindung’, ‘numpang’.

Hubungan antara pemilik tanah dengan pemilik hak numpang (magersari) adalah didasarkan pada ‘budi baik’ dan ‘tolong-menolong’

Page 7: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Terjadinya hak milik numpang atas tanam tumbuh yang berupa tanaman keras, pohon buah-buahan dll di atas tanah orang lain

dapat diakibatkan oleh:(1) dikarenakan terus-menerus mengurus pohon dan menikmati hasilnya atas pohon tertentu yang terletak diatas tanah hak ulayat. Hak milik atas pohon di atas tanah hak ulayat yang diusahakan terus menerus sebagai sumber mata pencaharian seseorang menyebabkan timbunya hak milik atas pohon dan hak milik atas tanah seluas jatuhnya daun dari pohon tersebut.(2) dikarenakan seseorang menanami tanah orang lain dengan tanaman keras yang hidup lama, walaupun si penanam tidak lagi mengurus tanaman pohon tersebut, hak milik numpangnya atas pohon itu tetap melekat padanya. (Termasuk juga orang yang tanpa sengaja melempar biji dan kemudian tumbuh).

Page 8: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

(3) Dikarenakan mendapat hak milik atas tanam tumbuh yang terletak di atas tanah orang lain atas dasar adanya transaksi jual-beli, warisan, pemberian, hibah-wasiat atau penunjukan dari pemilik semula. Dalam hal ini harus ada saksi dari para pemuka adat.

Page 9: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Hak milik numpang atas ternak dapat terjadi dikarenakan adanya perjanjian antara pemilik numpang atas ternak dengan pemilik ternaknya atas dasar perjanjian ‘bagi hasil piara’ atau ‘bagi hasil karya’

Bagi hasil piara terjadi karena pemilik ternak menyerahkan atau menitipkan ternaknya

Page 10: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Bagi hasil karya terjadi karena pemilik ternak menyerahkan penguasaan dan pemeliharaan hewan ternak untuk dikaryakan oleh sipemelihara

Segala kemungkinan yang berakibat timbulnya tuntutan ganti kerugian oleh salah satu pihak harus dilihat dari latar belakang terjadinya perjanjian itu, apakah bersifat bantu-membantu atau untuk mencari laba

Page 11: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Untuk kepentingan umum orang dapat meletakkan atau memasang sesuatu benda diatas tanah milik orang lain

Dalam penempatan itu harus diberitahu dan meminta persetujuan pemilik tanah atau penghuni tanah yang berada disitu

Apabila tidak, maka jika terjadi kerusakan pemilik tanah tidak bertanggung jawab

Page 12: Hak Kebendaan Dalam Hukum Adat

Seseorang tidak bertanggungjawab atas benda yang tidak diserahtitipkan kepadanya

Beradanya suatu benda diatas tempat atau tanah seseorang yang tidak diketahui siapa pemiliknya, maka pemilik tempat bersangkutan dianggap sebagai pemiliknya dan berkewajiban mengurus benda itu sebagai miliknya sendiri, oleh karena ia dengan adanya benda itu menjadi tertitip (bandingkan dengan ‘bezit’ dalam KUH Perdata!)


Top Related