Translatiion No. WB2013JUL01 Page 1
Kemitraan Global untuk Akuntabilitas Sosial
(Global Partnership for Social Accountability/GPSA)
Formulir Aplikasi Hibah | Versi Word
GPSA mensyaratkan bahwa setiap aplikasi hibah harus
diajukan dengan menggunakan formulir aplikasi online.
Pemohon dapat menggunakan versi Word ini untuk mengisi
proposal hibah secara offline dan kemudian memindahkan
isinya dengan cara copy/paste ke dalam e-aplikasi. Silahkan
merujuk ke situs web GPSA di www.worldbank.org/gpsa untuk
menemukan tautan ke e-aplikasi yang disebutkan di atas dan
mengunduh dokumen ini serta Pedoman Aplikasi terkait.
Apabila ingin mengajukan pertanyaan mengenai proses
aplikasi hibah, Anda dapat menghubungi Helpdesk GPSA di
APLIKASI GPSA BAGIAN 1
PASAL 1: LEMBAR DATA DASAR PROYEK
1.1 Judul Proyek. Suara dan Aksi Warga yang mendorong
Akuntabilitas (Pertanggungjawaban) Pemerintah dalam
Peningkatan Pelayanan Publik
1.2 Negara tempat Proyek akan dilaksanakan. Tandai semua
yang berlaku. [Daftar negara-negara peserta akan
diperlihatkan dalam e-aplikasi]
Indonesia
1.3 Gambaran Umum Proyek [Klik pada kolom teks dalam e-
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 2
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 2
aplikasi untuk melengkapi pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini dalam jendela pop-up]
Nama organisasi penerima/pelaksana. Untuk proposal
pendamping, cantumkan nama organisasi pendamping
Yayasan Wahana Visi Indonesia
Alamat organisasi penerima. Harap pastikan agar nama
negara juga dicantumkan pada kolom alamat ini.
Jl. Wahid Hasyim No. 31, Jakarta Pusat 10340. Indonesia
Negara di mana OMS pemohon merupakan sebuah badan
hukum. Silahkan pilih dari daftar di bawah ini.
[Daftar negara-negara peserta akan diperlihatkan
dalam e-aplikasi]
Indonesia
Nama organisasi penerima nasihat
Manajer Proyek. Apabila belum ada manajer yang
ditunjuk, cantumkan nama orang yang dapat dihubungi
dalam Proyek terkait.
Masrawati Sinaga
Telepon. Cantumkan kode area negara.
+62-21-31927467/3907818
Email orang yang dapat dihubungi dalam Proyek
terkait.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 3
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 3
Periode pelaksanaan proyek: Tanggal mulai. Perkiraan
tanggal ketika Proyek mulai menerima pendanaan GPSA;
tanggal mulai yang diperkirakan adalah setelah 1
Juli 2013. Jika proyek sudah mulai dilaksanakan,
harap berikan penjelasan di bawah Bagian 2: Uraian
Proyek/Uraian tentang Komponen dan Kegiatan
[Setelah mengklik kolom teks, tampilan kalender akan
muncul untuk pemilihan tanggal] 1 Oktober 2013
Periode pelaksanaan proyek: Tanggal selesai. Tanggal
selesai yang diperkirakan berkisar antara 3 sampai 5
tahun setelah tanggal mulai Proyek.
[Setelah mengklik kolom teks, tampilan kalender akan
muncul untuk pemilihan tanggal] 30 September 2017
Lingkup geografis proyek: Terangkan apakah proyek
akan dilaksanakan pada (a) Tingkat nasional atau (b)
Tingkat sub-nasional saja. Jika (b), sebutkan
wilayah geografis yang termasuk dalam lingkup proyek
(b) 3 kabupaten di provinsi NTT: Sikka (4 kecamatan),
Timur Tengah Utara (3 kecamatan), Alor (4 kecamatan)
Jumlah permintaan Hibah GPSA. Total biaya Proyek.
(dalam dollar AS) Jumlah permintaan harus berkisar
antara US$500.000 hingga US$1.000.000; permintaan di
bawah US$500.000 dapat dipertimbangkan bergantung
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 4
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 4
pada durasi dan karakteristik Proyek. Pembiayaan
GPSA dapat menutup 100% total biaya proyek tetapi
tidak boleh melebihi 50% dari total anggaran
organisasi.
950.000 dollar AS
Total biaya Proyek. (dalam dollar AS) Biaya proyek
secara keseluruhan, termasuk permintaan pendanaan
GPSA.
1.036.239 Dollar AS
Sumber-sumber pembiayaan. Sumber-sumber pembiayaan
tambahan. Jika ya, harap sebutkan dan kemudian
cantumkan jumlah anggaran yang diberikan oleh
sumber-sumber tersebut sebagai kontribusi untuk
Proyek.
World Vision:86.239 Dollar AS
PASAL 2: TUJUAN PROYEK
2.1 Jelaskan tujuan inti proposal ini yang membedakan
antara tujuan pada tingkat yang lebih tinggi sebagai
pemandu dengan tujuan spesifik dan strategis yang
diharapkan dapat dicapai dalam kerangka waktu proyek.
Tujuan proyek menguraikan berbagai hasil dengan menjelaskan
manfaat-manfaat yang dimaksudkan (fisik, keuangan,
kelembagaan, sosial, atau jenis manfaat lainnya) kepada
suatu komunitas/kelompok orang atau organisasi tertentu,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 5
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 5
dan/atau perubahan kelembagaan yang akan diwujudkan,
melalui satu intervensi atau lebih. Manfaat-manfaat yang
dimaksudkan tersebut harus:
Terukur dan
Spesifik.
Dengan membaca sebuah PO, seseorang akan dapat menentukan
kelompok mana yang dibidik secara langsung oleh proyek dan
apa yang akan dilakukan dengan lebih baik atau dengan cara
yang berbeda sebagai hasil intervensi proyek. Sifat hasil
yang diuraikan dalam PO harus didasarkan atas penilaian
yang realistis (dan berbasis bukti) mengenai apa yang dapat
dicapai dengan sumber daya yang tersedia (serta masukan
yang disediakan oleh Proyek) dalam horison waktu yang
relevan dengan menggunakan pendekatan yang sedang
diupayakan. Hasil-hasil yang diuraikan dalam PO harus
didefinisikan di kemudian hari dalam kerangka hasil
Proposal, melalui indikator yang sering, namun tidak
selalu, dapat dikuantifikasi, diukur atau diamati. Beberapa
indikator bersifat kualitatif. Dalam beberapa lingkungan,
hasil yang diinginkan mungkin mencakup perubahan pada
orang, proses organisasi atau institusi, praktek, perilaku
serta hubungan, yang kemungkinan besar dapat dilacak
melalui data kualitatif.
[MAKS. 300 KATA]
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 6
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 6
Otonomi daerah di Indonesia telah mempengaruhi sistem
informasi dan pembiayaan kesehatan masyarakat, sedangkan
wewenang atas pelayanan publik terkonsentrasi dalam kendali
kepala daerah yang berkuasa (Bupati/Walikota). Berdasarkan
hasil kegiatan bersama kepala desa, staf dan komunitas
kecamatan yang lebih berdaya melalui pendekatan yang telah
divalidasi Universitas Oxford (Lihat Zeitlin, 2011 Appendix
1), proyek ini akan menggabungkan pendidikan
kewarganegaraan, pemantauan standar , kartu penilaian,
penelitian dan advokasi untuk mendapatkan tanggapan dari
para pejabat Kabupaten untuk memenuhi standar nasional
tentang kesehatan ibu dan anak.
Perluasan pendekatan akuntabilitas sosial yang berfokus
pada pelayanan akan memampukan keterlibatan langsung antara
warga dengan Pemerintah kecamatan dan Kabupaten. Data
agregat terkait pelayanan publik yang mengidentifikasi
berbagai hambatan pelayanan serta video tentang pengalaman
masyarakat akan dikelola melalui database berbasis web
untuk keperluan pemantauan, analisis kebijakan nasional,
advokasi dan media.
Pengumpulan data dari tingkat desa sangat penting karena di
sanalah pelayanan tersebut disediakan. Ada banyak hambatan
pelayanan yang belum ditangani akibat kurangnya pengetahuan
tentang perencanaan dan pengelolaan di tingkat daerah.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 7
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 7
Publikasi tentang masalah-masalah ini melalui data yang
dikumpulkan di tingkat desa – yang merupakan bukti bahwa
rencana-rencana pemerintah daerah tidak terlaksana- telah
terbukti mendapatkan tanggapan baik dari Pemerintah dan
Warga. Dalam beberapa kasus, diperlukan transparansi di
tingkat yang lebih tinggi, termasuk mengenai arahan
dan/atau tindakan dari pemerintah Pusat.
Untuk mendukung hal ini, Pemerintah Indonesia telah
berkomitmen meningkatkan akses bagi masyarakat untuk
memantau kemajuan pembangunan melalui Kemitraan “Open
Government”. Sejalan dengan prinsip-prinsip perluasan akses
publik dan partisipasi serta peningkatan transparansi dari
berbagai proses dan pengambilan keputusan pemerintah, dan
sebagai bagian dari pendidikan warga dalam pendekatan
ini, Wahana Visi akan memastikan penyebaran informasi
tentang Inisiatif “Open Government” dan komitmen yang
dibuat oleh Pemerintah Indonesia melalui pertemuan-
pertemuan tatap muka yang melibatkan staf Kabupaten dan
provinsi, pertemuan-pertemuan di tingkat fasilitas
(Posyandu/ Puskemas) yang dihadiri oleh pemerintah,
masyarakat dan penyedia layanan, melalui siaran radio untuk
mendapatkan tanggapan masyarakat dan melalui akses
internet. Selain itu, informasi akan disediakan dan
masyarakat akan dianjurkan untuk mengakses informasi
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 8
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 8
melalui peraturan perundang-undangan tentang Kebebasan
Informasi Publik. Selain itu, juga didorong penggunaan
mobile technology melalui SMS untuk menyampaikan keluhan
kepada pemerintah tentang kinerja pelayanan yang buruk.
Tujuan strategis proyek: Peningkatan pelayanan kesehatan
ibu, bayi dan anak (GKIA)
Hasil tingkat proyek: Meningkatnya kuantitas dan kualitas
pelayanan bidan dan Dinas Kesehatan terhadap Kesehatan Ibu,
Bayi dan Anak.
Komponen 0: Menyederhanakan informasi/pengetahuan yang
berkaitan dengan Pelayanan/tata kelola dengan menggunakan
Inisiatif “Open Government”
IO0.1 – Akses informasi mengenai kebijakan, anggaran,
standar pelayanan kesehatan tersedia untuk masyarakat lokal
sebagai hasil dari inisiatif “Open Government”
IO0.2 – Penyebaran data/informasi dengan menggunakan
teknologi dan media sosial
Komponen 1: Pendidikan warga dan memungkinkan keterlibatan
warga
IO1.1 - Warga menyadari hak-hak mereka berdasarkan standar
pemerintah dan alokasi sumber daya Komponen 2: Keterlibatan
Warga dengan pemerintah
IO2.1 – Pemantauan dan evaluasi melalui alat M&E
partisipatif, database terpusat dan analisis tingkat lokal
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 9
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 9
Komponen 3: Advokasi warga untuk akuntabilitas pemerintah
dan peningkatan pelayanan
IO3.1 – Politisi lokal mendukung dan mampu mewakili
kepentingan konstituen mereka secara efektif
IO3.2 – Advokasi tentang hambatan sistemik, reformasi atau
penegakan kebijakan berdasarkan analisis data agregat
masyarakat
2.2 Tunjukkan bidang yang menjadi fokus proposal. Silahkan
tandai semua bidang fokus yang berlaku untuk Proyek
ini.
Inisiatif atau program akuntabilitas sosial X
Penguatan kelembagaan OMS
Pengembangan kapasitas dan bantuan teknis X
Pendampingan [satu atau lebih bidang yang disebutkan
di atas melalui pemberian nasihat]
X
2.3 Pilar-pilar Tata Kelola GPSA. “Pilar-pilar tata
kelola” GPSA mana saja yang diberi perhatian dalam
proposal? Tandai semua yang berlaku.
Pilar-pilar Tata
Kelola
Hasil GPSA yang
Diharapkan (tingkat
Program)
Pilar-
pilar
yang
diberi
perhatian
dalam
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 10
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 10
Proyek
Transparansi Warga masyarakat
bisa mendapatkan
lebih banyak
informasi tentang
kegiatan
pemerintah dan
dapat menggunakan
informasi ini
secara efektif
X
Keterwakilan dan
suara
Warga masyarakat
memiliki mekanisme
dan/atau kebijakan
untuk menyuarakan
keprihatinan
mereka kepada
pemerintah dan
mempengaruhi
kebijakan
X
Akuntabilitas Pemerintah lebih
bertanggung jawab
terhadap pihak
penerima dalam
pemberian
X
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 11
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 11
pelayanan maupun
dalam pengelolaan
dan penggunaan
sumber daya
masyarakat
Pembelajaran untuk
mendapatkan hasil
yang lebih baik
Penerima GPSA
memiliki
pengetahuan dan
praktek
akuntabilitas
sosial yang lebih
baik, dan
organisasi
masyarakat sipil
memiliki kapasitas
yang lebih besar
untuk
mengimplementasika
n inisiatif-
inisiatif
akuntabilitas
sosial
X (ini
adalah
area
wajib
untuk
semua
Aplikasi
Hibah)
2.4 Sasaran Proyek dan Misi OMS. Kaitkan sasaran dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 12
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 12
tujuan proposal Anda dengan misi, tujuan dan bidang
program yang ada dalam organisasi Anda. Terangkan
dengan jelas bagaimana proposal tersebut cocok dengan
pekerjaan organisasi Anda. Jika Anda ingin melampirkan
bahan pendukung tentang Proyek atau pekerjaan
organisasi Anda, silahkan tempatkan pada bagian akhir
aplikasi, atau Anda dapat menyertakan autan situs web
dalam jawaban Anda.
[MAKS. 400 KATA] Wahana Visi (WV) didirikan pada tahun 1995
untuk mendukung program pembangunan yang berfokus pada anak
melalui 40 kantor operasional di lebih dari 400 desa di
delapan provinsi, termasuk Papua.
Intervensi yang diusulkan membidik sistem kesehatan ibu,
bayi dan anak sejalan dengan kekuatan WV dalam program
kesehatan dan pendidikan jangka panjang melalui penyadaran
masyarakat dan berbagai solusi pengembangan berbasis
masyarakat. Organisasi telah melakukan investasi yang
signifikan dalam ketrampilan memfasilitasi melalui
metodologi akuntabilitas sosial yang telah divalidasi
(Suara dan Aksi Warga (Citizen, Voice and Action/CVA)) yang
diujicoba pertama kali pada tahun 2005. Ketrampilan
memfasilitasi ini - yang telah diidentifikasi untuk
pengembangan lebih lanjut di bawah Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) – akan meningkatkan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 13
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 13
pengetahuan kewarganegaraan tentang sistem dan kebijakan
pemerintah sejalan dengan proses Musrenbang Indonesia dan
program PNPM (Lihat Lampiran 2).
Memfasilitasi masyarakat dalam keterlibatan langsung dengan
penyedia layanan di bidang kesehatan dan pendidikan yang
didukung kepemimpinan masyarakat maupun ketrampilan
advokasi untuk melobi Pemerintah merupakan pilar inti dari
keberlanjutan pekerjaan WV.
Bila dibandingkan dengan program yang umum, pendekatan CVA
telah meningkatkan partisipasi, motivasi dan pemberdayaan
masyarakat. Pendekatan ini telah menunjukkan berbagai hasil
tata pemerintahan daerah dan kebijakan nasional yang
ditargetkan di Kesehatan Ibu dan Anak termasuk penggunaan
dana desa yang dialokasikan setiap tahun untuk mendukung
pemberian makanan tambahan dan penerapan peraturan nasional
yang baru mengenai pemberian ASI. Hal ini telah dicapai
pada tingkat nasional melalui ‘Gerakan Kesehatan Ibu dan
Anak' yang melibatkan multi-pihak. Keberhasilan koalisi ini
telah dipublikasikan dalam laporan WHO tahun 2012 mengenai
Kemitraan untuk Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak. Wahana Visi
beserta mitranya yaitu World Vision Indonesia merupakan
anggota koalisi.
http://www.who.int/pmnch/media/news/2012/advocacy_building_
coalitions.pdf
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 14
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 14
Melalui keterlibatan tata kelola yang lebih tinggi dan
penelitian kebijakan yang ditujukan akuntabilitas sosial
serta fokus transparansi anggaran dengan Jaringan Afiliasi
Akuntabilitas Sosial - Asia Timur dan Pasifik (ANSA-EAP)
beserta para negara mitranya seperti PATTIRO dan FITRA,
intervensi ini akan membangun di atas kekuatan keberhasilan
akar rumput dan mempengaruhi tingkat tata pemerintahan yang
lebih tinggi berdasarkan analisis Kabupaten dan nasional
yang khusus dan cermat.
ANSA-EAP didirikan pada tahun 2008 dan memainkan peran
kepemimpinan daerah melalui pembentukan Kelompok Convener
nasional di Kamboja, Mongolia, Jawa-Indonesia, Sulawesi
Tenggara-Indonesia, Mongolia, Luzon Utara-Filipina, dan
Mindanao-Filipina. ANSA-EAP juga telah membantu menyusun
berbagai sub-jaringan yang berfokus pada pemantauan
pengadaan, pemberian pelayanan, industri ekstraktif, dan
kaum muda. Secara umum, melalui Kelompok Convener dan sub-
jaringan ini, ANSA-EAP memelihara jaringan regional yang
terdiri atas lebih dari 40 organisasi mitra akuntabilitas
sosial. Dalam intervensi yang diusulkan, afiliasi ANSA akan
mencakup ASTEKI, yang merupakan bagian dari jaringan
nasional organisasi media independen. Para anggota ASTEKI
telah menjadi bagian dari forum atau dialog multi-pihak
tentang isu-isu pembangunan dan pemerintahan di tingkat
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 15
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 15
kabupaten dan provinsi.
PATTIRO didirikan pada tanggal 17 April 1999 dan bertujuan
untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemenuhan hak-hak
dasar warga dengan mendorong tata pemerintahan yang baik
dan partisipasi masyarakat di Indonesia, khususnya di
tingkat lokal. Perhatian mereka terfokus pada peningkatan
pelayanan publik, pengembangan sistem perencanaan dan
penganggaran, serta peningkatan kapasitas para pihak
terkait yang relevan (aparatur pemerintahan, anggota
legislatif maupun pers, dan warga). Untuk mencapai tujuan
tersebut, PATTIRO bekerja dengan LSM, lembaga donor,
lembaga pemerintah, legislatif, dan sektor swasta yang
memiliki tujuan-tujuan yang sama dengan menyediakan
pelayanan penelitian, pelatihan, pendampingan, dan model
pembangunan. Prinsip-prinsip mendasar di balik strategi
mereka adalah, antara lain: transformasi sosial,
akuntabilitas, transparansi, demokratisasi, dan kesetaraan.
Seknas FITRA (Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran)
berfokus pada anggaran sebagai alat yang penting untuk
menjaga dan menjamin kepentingan publik. Forum ini dibentuk
pada bulan September 1999 sebagai sebuah organisasi otonom
dan non-profit, untuk mendorong tata pemerintahan yang baik
dan mendukung hak masyarakat untuk terlibat dalam
pemrosesan anggaran mulai dari penyusunan hingga evaluasi.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 16
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 16
Forum ini berupaya untuk menjadi landasan bagi wacana dan
kegiatan transparansi anggaran di Indonesia.
2.5 Penerima Manfaat Proyek. Harap sebutkan penerima
manfaat proyek. [klik pada kolom teks dalam e-aplikasi
untuk melengkapi kedua sub-pertanyaan]
2.5.1 Penerima utama manfaat langsung proyek. Warga
masyarakat yang menerima manfaat langsung dari hasil-hasil
Proyek. Hal ini akan mencakup identifikasi warga masyarakat
yang menjadi sasaran perubahan-perubahan yang akan
dilakukan oleh proyek, misalnya penduduk kawasan yang
dibidik yang mendapatkan manfaat dari peningkatan akses ke
atau penggunaan pelayanan tertentu, dan warga masyarakat
yang akan merasakan suatu perbedaan dalam kehidupannya
sebagai hasil perubahan kebijakan atau praktek. Jika proyek
bermaksud untuk melibatkan warga masyarakat dari kelompok
miskin dan rentan, harap pastikan untuk memberikan
informasi yang jelas tentang keterlibatan mereka dalam
proyek, termasuk hasil-hasil yang diharapkan untuk
memberikan manfaat bagi kelompok-kelompok spesifik ini.
[MAKS. 250 KATA]
Jumlah penduduk yang ditargetkan untuk didukung oleh
pendanaan melalui GPSA adalah 52.011 orang di 36 desa pada
3 Kabupaten (Timor Tengah Utara, Sikka, Alor) dan 11
kecamatan di provinsi NTT. Ke-11 kecamatan potensial
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 17
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 17
tersebut adalah Teluk Mutiara, Kabola, Alor Tengah Utara,
Pura, di Kabupaten ALOR; Miomafo Tengah, Bikomi Selatan,
Insana Barat di Kabupaten TTU dan Nelle, Koting, Kangae dan
Alok Barat di Kabupaten SIKKA. Karena intervensi ini
membidik fasilitas, penerima manfaat langsung adalah semua
pengguna Posyandu dan Puskesmas di Kecamatan yang menjadi
fokus.
Untuk lobi yang lebih tinggi di tingkat Kabupaten, daerah
dan nasional, proyek yang dilakukan secara regional dan
nasional akan memanfaatkan pengalaman praktisi serta data
masyarakat yang ada di 3 provinsi (NTT, Sulawesi Tengah,
dan DKI Jakarta) yang mencakup 44 kecamatan, 257 desa, dan
478.176 orang. Kegiatan tersebut saat ini didanai oleh
World Vision Canada dan Uni Eropa.
Wahana Visi saat ini sedang mengumpulkan umpan balik dari
masyarakat di tingkat fasilitas pelayanan mengenai
pelayanan di Kecamatan yang mencakup total penduduk
sebanyak 478.176 orang. Ada banyak masalah umum yang
diajukan oleh masyarakat di seluruh fasilitas ini. Semakin
tinggi jumlah sampel warga masyarakat yang mengeluh tentang
masalah yang sama, semakin besar kemungkinan bahwa
pemerintah akan mengatasi masalah tersebut, terutama jika
diperlukan beberapa intervensi pemerintah nasional akibat
kegagalan di tingkat provinsi dan kabupaten. WV
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 18
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 18
memanfaatkan peningkatan skala intervensi untuk memperkuat
suara masyarakat dalam rangka mendorong pemerintah agar
bertindak apabila isu-isu pelayanan yang berkepanjangan
tidak dikelola dengan baik seperti program bidan desa.
Total kawasan proyek Wahana Visi meliputi 8 provinsi, 43
kabupaten, 150 kecamatan dan lebih dari 400 desa.
Nilai tambah dari perluasan lokasi yang ditargetkan untuk
mencakup tambahan 52.011 orang yang didanai oleh GPSA
adalah: 1) kemampuan untuk memperluasbukti atas hambatan
sistemik dalam pemerintahan untuk mengadvokasi perubahan
kepada Pemerintah Indonesia, 2) Kemitraan dengan Bank Dunia
menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dapat diperluas
melalui program PNPM, 3) pendekatan evaluasi yang kuat
dengan menggunakan (evaluator) yang didanai oleh DFID/3IE
untuk mengatasi 'dalam keadaan apa' akuntabilitas sosial
berfungsi melalui sebuah pendekatan sintesis Realis. Bila
dikombinasikan dengan uji kontrol acak Oxford, pendekatan
evaluasi ini akan membantu menunjukkan nilai pendekatan
akuntabilitas sosial kepada para donor utama agar dapat
diikutsertakan dalam program PNPM nasional. Dua negara lain
telah mengadopsi pendekatan akuntabilitas sosial ini dalam
kurikulum lembaga pelatihan pengembangan masyarakat
nasional mereka: yaitu India dan Uganda, 4) dukungan Bank
Dunia untuk kemitraan dengan ANSA EAP ini serta potensi
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 19
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 19
untuk bermitra dengan beberapa mitra lokal di Indonesia
seperti PATTIRO atau FITRA yang merupakan para pakar dalam
transparansi anggaran, dan 5) Komitmen Pemerintah Indonesia
untuk melaksanakan Inisiatif “Open Government” yang
mengharapkan partisipasi masyarakat sipil terutama warga
untuk memantau dan meningkatkan mutu pelayanan publik.
Pendekatan CVA menggunakan fasilitasi kelompok fokus yang
dipilah berdasarkan jenis kelamin dan usia untuk memastikan
partisipasi dan suara kelompok marjinal termasuk perempuan
dan anak-anak, maupun penyandang cacat.
2.5.2 Penerima manfaat tidak langsung proyek. Masyarakat
dengan cakupan lebih luas yang mendapatkan manfaat dari
potensi hasil dan dampak Proyek. Dalam hal Proyek yang
berfokus pada reformasi tata pemerintahan, hasil dan dampak
yang diharapkan dapat menguntungkan negara secara
keseluruhan.
[MAKS 100 KATA] Pengguna layanan adalah penerima manfaat
langsung, tetapi modal sosialnya dapat meluas pada
masyarakat dan pelajaran tata kelola yang praktis akan
memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Kabupaten,
provinsi dan nasional. Para pemimpin lokal yang didukung
melalui pendekatan ini telah berhasil menantang posisi
kepemimpinan pada tingkat yang lebih tinggi untuk
mempengaruhi hasil tata pemerintahan yang lebih kuat.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 20
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 20
Masyarakat yang diberdayakan dengan cara-cara nyata untuk
mengakses kesehatan dan pendidikan yang lebih baik telah
menggunakan pendekatan ini, tanpa difasilitasi LSM, untuk
membidik kawasan pelayanan yang lebih sulit di mana
terdapat lebih sedikit sumber daya dan dukungan pemerintah,
seperti akses air dan kebijakan warga yang menunjukkan
keberhasilan termasuk masyarakat yang mampu melobi langsung
di tingkat Kabupaten dalam hal anggaran. Misalnya, di
Cilincing, di pinggiran Jakarta, pendekatan ini telah
mempengaruhi pengalokasian anggaran kelurahan – sebuah
alokasi tahunan untuk pemberian makanan tambahan telah
disetujui dan diperhitungkan melalui metodologi umpan balik
dan pengumpulan data.
Di Sikka, pengalokasian anggaran di tingkat Kabupaten untuk
penempatan bidan telah dicapai dan pemberian makanan
tambahan telah disertakan dalam pengalokasian anggaran
desa, yang telah meningkat menjadi Rp 2.000.000 per tahun.
Di TTU, pengalokasian insentif tahunan untuk kader
kesehatan telah ditetapkan dari anggaran desa dan bantuan
keuangan tambahan yang dinaikkan dari Rp 15.000 menjadi Rp
20.000 per bulan per kader melalui anggaran yang Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didanai langsung oleh
pemerintah nasional. Pendekatan ini telah meningkatkan mutu
dan keberhasilan berbagai proposal yang diajukan melalui
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 21
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 21
proses Musrenbang dan PNPM yang ada. Seperti yang telah
dibahas, pendekatan ini kemungkinan dapat direplikasi pada
skala tertentu yang cocok di Indonesia melalui PNPM. Hal
ini akan memperluas manfaat yang diperoleh dari
meningkatnya perencanaan pelayanan yang berdasar pada
pengetahuan dan partisipasi masyarakat secara nasional.
PASAL 3: URAIAN PROYEK
3.1 Sektor Fokus. [Klik pada kolom teks dalam e-aplikasi
untuk menandai jawaban Anda]
Harap tandai sektor fokus
dalam proposal
Tandai lingkup proposal untuk sektor
terkait
Nasional Regional
(dalam
negeri)
Kabupaten/Daerah
Fokus
sektor
publik
inti
Transparansi/Akses
ke Informasi
X
Akuntabilitas
Anggaran
X
Pengadaan X
Anti-korupsi
Lainnya (harap
sebutkan)
Fokus
sektor
Pendidikan
Kesehatan dan gizi X
Perlindungan sosial
Air dan sanitasi
Energi
Transportasi
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 22
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 22
Harap tandai sektor fokus
dalam proposal
Tandai lingkup proposal untuk sektor
terkait
Nasional Regional
(dalam
negeri)
Kabupaten/Daerah
(jalan/transportasi
umum)
Sumber daya alam
Lainnya (harap
sebutkan)
3.2 Strategi Proyek. Proyek harus menguraikan strategi
yang jelas untuk menghasilkan perubahan dan memberikan
hasil yang nyata. Strategi dalam konteks ini mengacu
pada pilihan tindakan yang akan diprioritaskan dan
diambil oleh Proyek untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Strategi Proyek lebih luas daripada
pilihan "alat" atau mekanisme akuntabilitas sosial
spesifik, dan harus juga mempertimbangkan dimensi-
dimensi lain, antara lain: pengembangan konstituen
(termasuk pilihan-pilihan tingkat nasional dan sub-
nasional), alternatif untuk berurusan dengan negara,
komunikasi dan pelayanan menjangkau masyarakat.
Klik pada kolom teks dalam e-aplikasi untuk melengkapi 5
sub-pertanyaan dalam jendela pop-up]
3.2.1 Rangkuman Strategi Proyek. Jelaskan isu-isu tata
pemerintahan dan/atau pembangunan yang akan mendapatkan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 23
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 23
perhatian proyek ("Apa?") Buat rangkuman strategi proyek
untuk mencapai perubahan dan reformasi yang diusulkan.
("Bagaimana?") Jika fokus Proyek hanyalah penguatan
kelembagaan OMS, harap buat rangkuman strategi pembangunan
kelembagaan Proyek. Dalam hal apa saja fokus tersebut akan
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan akuntabilitas
sosial oleh OMS penerima manfaat?
[MAKS. 200 KATA]
Proyek ini menargetkan peningkatan perencanaan KIA
(Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak) di tingkat lokal dan
kabupaten, dengan memanfaatkan advokasi kebijakan nasional
di mana terdapat titik temu antara pelaksanaan otonomi
daerah dan arahan kebijakan nasional.
Isu-isu kunci dalam tata kelola di bidang KIA yang perlu
diberi perhatian adalah:
1) Alur informasi,
2) Konsultasi masyarakat untuk perencanaan pelayanan yang
cocok,
3) Pengetahuan para penyedia layanan dan tata pemerintahan
daerah tentang peran fungsional dan tanggung jawab mereka
di bawah sistem ini untuk memfasilitasi pelayanan dengan
sepatutnya,
4) Identifikasi hambatan pengetahuan, ketrampilan dan
kapasitas pada sumber daya manusia yang ada,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 24
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 24
5) Sikap tanggap politik terhadap kebutuhan masyarakat,
6) Peran kepala desa dalam proses konsultasi dengan
Kabupaten,
7) Informasi tentang koordinasi dan pengelolaan prasarana
dan sumber daya keuangan, dan
8) Informasi yang berkaitan dengan pengawasan, pemantauan,
dan evaluasi.
Isu-isu ini akan diberi perhatian khusus dalam kebijakan-
kebijakan kunci KIA, misalnya mengenai bidan desa yang
dimandatkan, peran kepala desa dalam memastikan akomodasi
yang aman bagi bidan desa, peran masyarakat dalam
memastikan adanya keselamatan dan penerimaan bagi bidan
dalam lingkungan masyarakat, pelatihan, insentif dan fungsi
para kader kesehatan, keterjangkauan persediaan pemberian
makanan tambahan bagi anak-anak kurang gizi yang
dimandatkan oleh pemerintah di Posyandu:
1) A) Arus informasi dari Kabupaten, kecamatan dan desa
ke masyarakat perlu diberi perhatian dalam kebijakan-
kebijakan pemerintah tentang KIA dan pelaksanaannya
melalui alat akuntabilitas sosial termasuk pemantauan
standar (mis. bidan desa yang dimandatkan) dan melalui
dukungan Kabupaten untuk pendidikan warga (termasuk
pendidikan warga bagi dan oleh para tokoh dalam tata
pemerintahan daerah seperti kepala desa, kader, bidan,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 25
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 25
serta kepala Puskesmas Kecamatan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten) B) Arus informasi dari masyarakat ke kepala
desa dan staf Puskesmas Kecamatan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten juga perlu diberi perhatian melalui kartu
penilaian masyarakat tentang pelayanan untuk
memastikan peningkatan perencanaan Kabupaten terutama
bagi masyarakat marjinal dengan indikator dan kemampuan
kesehatan yang lebih buruk.
2) Sebuah kelemahan utama dalam perencanaan kesehatan
Kabupaten adalah tidak dilakukannya konsultasi teratur
bersama masyarakat mengenai perencanaan pelayanan.
Penelitian mengenai Program Bidan Berbasis Desa (VBMP)
yang belum lama ini dilakukan oleh Wahana Visi dan
Pusat Regional untuk Pangan dan Gizi SEAMEO (SEAMEO
Regional Centre for Food and Nutrition) Universitas
Indonesia di Pulau Nias1 telah memperlihatkan
kurangnya pengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten
tentang hambatan-hambatan utama terhadap pelayanan
KIA. Sebenarnya, penggunaan metodologi akuntabilitas
sosial telah membantu meyakinkan staf Dinkes Kabupaten
mengenai akar penyebab kegagalan pelayanan dan,
1 Landasan untuk Penguatan Sistem Kesehatan Pedesaan: Bagaimana Cara Menghidupkan Kembali Peran Bidan Desa? Kabupaten Nias – Provinsi Sumatera Utara, Wahana Visi dan SEAMEO Regional Centre for Food and Nutrition, Universitas Indonesia,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 26
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 26
sebagai hasilnya, Dinkes Kabupaten telah setuju untuk
bekerja sama erat dengan WV dalam rangka mengatasi
masalah-masalah seperti perencanaan program, orientasi
para pihak terkait, pemantauan, dan evaluasi.
3) Lemahnya pengetahuan tentang peran, tanggung jawab dan
program ditambah dengan tidak memadainya otonomi
desentralisasi pemrograman. Penelitian yang dilakukan
di Nias telah mengidentifikasi lemahnya pengetahuan
kepala Dinkes Kabupaten dan Kepala Desa (misalnya
peran kepala desa dalam penyediaan akomodasi bidan
berdasarkan kebijakan tentang bidan tidak diketahui
oleh para kepala desa, para pihak terkait dalam Dinkes
Kabupaten memiliki pemahaman yang berbeda-beda
mengenai Bidan Desa sehubungan dengan perencanaan,
pengelolaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta
evaluasinya).
4) Identifikasi hambatan pengetahuan, ketrampilan dan
kapasitas pada sumber daya manusia yang ada. Sebagai
contoh, bidan desa tidak mampu menangani persalinan
normal karena lemahnya pengetahuan dan ketrampilan
mereka, sulitnya akses ke rencana atau pedoman program
Bidan Desa dari Dinas Kesehatan sekalipun telah
dilakukan kerja sama dengan Dinkes Kabupaten terkait.
Sebagai akibatnya, muncul berbagai masalah seperti
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 27
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 27
pengawasan dan pemantauan yang buruk, tingkat
pergantian staf yang tinggi yang berakibat pada
lemahnya pengetahuan mengenai pengadaan mis. peralatan
kebidanan, hanya ada sedikit bidan yang menyadari
peran mereka dalam mobilisasi masyarakat untuk
peningkatan dan pemantauan kesehatan, dan dari
beberapa bidan yang diwawancarai hanya sebagian yang
merasa memiliki orientasi penuh mengenai Bidan Desa.
5) Sikap tanggap politik terhadap kebutuhan masyarakat.
Sampai batas tertentu, akuntabilitas sosial bergantung
pada kapasitas dan sikap tanggap pemerintah. Misalnya,
dalam konteks yang rapuh, rendahnya kapasitas
pemerintah membuat intervensi demikian menjadi terlalu
menantang. Tetapi, menurut pengalaman WV, apabila
masyarakat dimobilisasi, diberikan pengetahuan dan
dipersatukan, dan kepala desa juga memiliki
pengetahuan dan keyakinan mengenai tata pemerintahan,
maka tindakan kolektif demikian ditambah dengan upaya
melobi ke Kabupaten oleh kepala desa dapat memainkan
peran penting dalam memastikan alokasi anggaran yang
dimandatkan untuk bidan desa dan pemberian makanan
tambahan yang merupakan masalah utama KIA.
6) Peran kepala desa dalam tata pemerintahan daerah.
Dengan proses desentralisasi dan demokratisasi sejak
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 28
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 28
Reformasi, kepala desa telah memainkan peran yang
lebih kuat dalam proses tata pemerintahan, termasuk
alokasi sumber daya. Tetapi, kapasitas masyarakat
telah menurun selama periode yang sama tersebut. (Bank
Dunia, Studi Kelembagaan Tingkat Daerah, 2013)2
Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun PNPM telah
dilaksanakan, tampaknya ada kebutuhan akan fasilitasi
yang lebih bermutu untuk mendukung peningkatan
keterlibatan masyarakat dengan kepala desa.
7) Koordinasi dan pengelolaan prasarana serta sumber daya
keuangan, misalnya (dari contoh-contoh aktual di Nias)
konstruksi bangunan klinik kesehatan dilakukan tanpa
alokasi pasokan air atau Dinkes Kabupaten tidak
berkoordinasi dengan PLN setempat.
8) Pengawasan, pemantauan dan evaluasi. Terjadi
kebingungan di tingkat Dinkes Kabupaten mengenai
perannya dalam seleksi dan perekrutan bidan desa yang
upahnya dibayar secara terpusat. Dinkes Kabupaten
merasa tidak memiliki kontrol atas proses seleksi dan
perekrutan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Hal ini berimplikasi
terhadap perlunya pemantauan dan akuntabilitas.
2Dharmawan, L Jellema, J dan Wettenburg, A 2013. Presentasi kepada Bank Dunia mengenai hasil-hasil Studi Kelembagaan Tingkat Daerah 3 yang tidak dipublikasikan, Jakarta, 21 Mei.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 29
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 29
Persepsi Dinkes Kabupaten bahwa mereka tidak memiliki
peran dalam proses seleksi dan perekrutan bidan desa
bertentangan dengan peraturan baru yang dikeluarkan
oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan di Kementerian Kesehatan
(Kemenkes, 2012).
Melalui metodologi akuntabilitas sosial yang telah
divalidasi Oxford (Lihat Zeitlin, 2011, Lampiran 1),
representasi politik daerah akan diperkuat - didukung
oleh masyarakat yang memiliki lebih banyak pengetahuan
dan telah diberdayakan - untuk langsung melobi Kabupaten
untuk mendapatkan pelayanan yang dimandatkan. Meskipun
studi Oxford ini telah membantu menunjukkan dampak
langsung kartu penilaian terhadap peningkatan hasil
akhir pendidikan, studi ini masih terbatas dalam
menyediakan analisis yang lebih mendalam tentang konteks
'bagaimana' dalam proses kartu penilaian. Artinya,
mekanisme atau pemicu mana dalam proses kartu penilaian
yang dapat membawa perubahan. Untuk membantu
meningkatkan pengetahuan ini, intervensi ini akan
memanfaatkan penelitian terkini dalam bidang ini dari
Lembaga Studi Pembangunan dan Bank Dunia3 untuk membangun
3O’Meally, 2013. Konteks Pemetaan untuk Akuntabilitas Sosial. Sebuah Makalah mengenai Sumber Daya, Bank Dunia dan Joshi, A. 2013 Bahan konteks: Pendekatan Rantai Sebab-Akibat untuk Menguraikan Intervensi Akuntabilitas Sosial. Lembaga Studi Pembangunan, 2013
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 30
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 30
pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme yang
mendukung intervensi dan rantai sebab-akibat yang
didasarkan atas teori yang kuat tentang perubahan, yang
akan diuji melalui pemantauan dan evaluasi. Penelitian
ini memberikan bimbingan terperinci bagi staf untuk
membantu mereka ‘mengungkap kotak hitam’ akuntabilitas
sosial, terutama melalui analisis asumsi komponen utama
seperti mutu dan keterjangkauan informasi yang
disediakan bagi masyarakat, motivasi dan kemampuan
mereka untuk memberikan umpan balik dan insentif yang
perlu ditanggapi pemerintah. Untuk memastikan bahwa
penelitian ini benar-benar dimanfaatkan dan akan
dilakukan analisis yang teliti mengenai teori versus
pelaksanaan, seorang evaluator profesional yang sedang
meneliti materi terkait akan membantu membimbing staf
pada awal pelaksanaan proyek melalui pemantauan data
terhadap TOC dan evaluasi akhir.
Pendekatan ini melengkapi dan memperkuat proses
partisipasi pemerintah yang ada melalui program
Musrenbang dan PNPM. Misalnya, melalui Musrenbang dan
PNPM, masyarakat dilibatkan dalam pengajuan proposal
untuk proyek-proyek infrastruktur yang lebih disukai.
Mutu dan keberhasilan proposal ini telah ditingkatkan
melalui pendidikan warga dan proses pelibatan para pihak
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 31
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 31
terkait dalam metodologi akuntabilitas sosial. Untuk
mengatasi hambatan-hambatan akuntabilitas sosial yang
mendasar di dalam tata pemerintahan, data agregat desa
akan dianalisis untuk mengidentifikasi faktor penghambat
pelayanan dan dinamika tata pemerintahan nasional-daerah
yang khususnya berkaitan dengan pelayanan KIA. Sebagai
contoh, data masyarakat berikut ini telah dikumpulkan
dengan menggunakan metodologi tersebut dan diharapkan
akan muncul dalam intervensi yang diusulkan:
Pengetahuan, pengalaman, dan persepsi kaum ibu berkaitan
denganBidan Desa, kader kesehatan, staf kesehatan lain
dan hambatan pelayanan, pengetahuan, persepsi, dan
pengalaman para bidan berkaitan dengan peran dan fungsi
mereka. Selain itu, data pada sisi teknis atau
persediaan kebutuhan juga dikumpulkan, baik di awal
maupun sebagai tanggapan terhadap umpan balik masyarakat
seperti harapan para bidan, peran dan fungsi yang mereka
rasakan, faktor yang meningkatkan motivasi maupun
mengurangi motivasi dalam pekerjaan mereka sebagai bidan
(dukungan manajerial, hidup dalam lingkungan
masyarakat). Staf yang dipekerjakan dengan metodologi
ini sering tidak pernah mendapatkan informasi mengenai
indikator kinerja atau tata pemerintahan ataupun diminta
persepsinya sendiri mengenai pelayanan yang harus mereka
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 32
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 32
sediakan dan berbagai kendala yang mereka hadapi. Data
ini dibagikan melalui pertemuan para pihak terkait,
perencanaan tindakan dan advokasi berkelanjutan sesuai
dengan metodologi ini bersama dengan Kepala Puskesmas
Kecamatan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan
dengan staf mereka, kader kesehatan, bidan, pejabat
badan pemberdayaanmasyarakat, dan kepala desa.
Sebagai contoh dari data masyarakat saat ini, kemitraan
dengan ANSA akan mendukung staf Wahana Visi dalam
menganalisis dan membidik masalah-masalah utama yang
diidentifikasi secara lokal seperti dukungan, pelatihan dan
insentif bagi kader kesehatan setempat untuk melihat apakah
arahan nasional bertentangan dengan inisiatif regional yang
ada. Jaringan target untuk pembangunan kemitraan memiliki
kehadiran yang penting dan nyata serta keterlibatan di
semua tingkat - desa, kecamatan, sub-nasional dan nasional.
Ini akan memastikan peningkatan prioritas dan kesepakatan
perencanaan di tingkat yang lebih rendah dalam proses
perencanaan yang lebih tinggi yang merupakan salah satu
kelemahan yang diamati dalam proses Musrenbang. Pada saat
yang sama, PATTIRO/FITRA juga akan meningkatkan kapasitas
Wahana Visi Indonesia sehubungan dengan akuntabilitas dan
transparansi anggaran.
Banyak kegiatan akuntabilitas sosial yang berhasil
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 33
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 33
dilakukan dengan meniru contoh di Filipina, basis kerja
ANSA-EAP. Misalnya, pengumuman terbaru oleh Gubernur DKI
Jakarta untuk membuat kontak ponselnya dapat diakses
sehingga masyarakat bisa mengirimkan SMS kepadanya,
mekanisme pengaduan demikian sebenarnya telah dilakukan di
tingkat lokal lebih dari 6-8 tahun yang lalu di Filipina
(Naga City), Meskipun terdapat beberapa mitra yang baik di
Indonesia, keadaan masyarakat sipil Indonesia dan tingkat
akuntabilitas sosialnya sangat lemah jika dibandingkan
dengan Filipina dan India. ANSA akan membagikan informasi
mengenai praktek-praktek terbaik kepada staf Wahana Visi
melalui kunjungan lapangan, ceramah serta pembinaan dan
pemberian nasihat secara berkelanjutan. Ini akan memberikan
manfaat yang lebih luas kepada lembaga-lembaga lain di
Indonesia.
PATTIRO telah memiliki pengalaman sejak tahun 1999 dalam
melaksanakan berbagai program di 9 propinsi (Banten, DKI,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Selatan,
Sumatera Selatan, dan NTB) dan 19 kabupaten (Serang,
Tangerang, Lebak, Bandung, Garut, Semarang, Pekalongan,
Magelang, Solo, Kendal, Blora, Bojonegoro, Jogja, Surabaya,
Malang, Gresik, Jeneponto, Pare-Pare, Bone, dan Palembang)
di Indonesia. Berbagai program ini memiliki beragam tema,
antara lain: peningkatan akses ke pelayanan publik
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 34
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 34
(pendidikan dan kesehatan) bagi rakyat miskin, penganggaran
berbasis gender (gender budgeting), penguatan partisipasi
masyarakat, penguatan tranparansi informasi, pendidikan
bagi pemilih (voter education), perencanaan pembangunan
jangka menengah dan mekanisme transparansi untuk pendapatan
dari minyak (oil revenue).
Dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai ini dalam
pelayanan pengembangan model mereka, PATTIRO mengembangkan
model pengelolaan pengaduan masyarakat berdasarkan hasil
penelitian tentang pelayanan publik. Model ini diakomodasi
oleh pemerintah daerah menjadi sebuah mekanisme pengaduan
yang dapat diterapkan. PATTIRO juga sedang mengembangkan
model transparansi pendapatan migas – sebuah sistem yang
membuat pendapatan dari minyak dan gas menjadi transparan –
sambil bekerja sama dengan pemerintah daerah. Organisasi
ini juga melakukan publikasi dan kampanye sebagai bagian
dari penyebaran pengetahuan, sebuah bentuk program
akuntabilitas PATTIRO yang telah dilaksanakan, dan
pendidikan bagi warga mengenai tema-tema tertentu. Selain
itu, mereka mengembangkan berbagai inovasi dan alat yang
mengevaluasi kinerja kelembagaan dan memantau pelaksanaan
proyek. Beberapa contohnya adalah Survei Penelusuran
Pengeluaran Publik (Public Expenditure Tracking
Survey/PETS), Kartu Laporan Warga (Citizen Report Card),
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 35
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 35
Survei Berbasis Pengguna (User Based Survey) dan Alat
Analisis Anggaran (Budget Analysis Tools). Selama sebelas
tahun bekerja di Indonesia, jaringan ini telah bekerja sama
dengan berbagai lembaga dan organisasi lokal maupun
internasional. Beberapa di antaranya adalah Ford
Foundation, Proyek Transparansi dan Akuntabilitas
(Transparency and Accountability Project), UNFPA, Komisi
Eropa, Brookings Institute, dan Kemitraan untuk Tata
Pemerintahan Daerah. Jaringan ini juga telah menyebar ke
berbagai tempat di Indonesia. Jaringan ini disebut sebagai
PATTIRO RAYA.
Sejak tahun 2000, FITRA telah melakukan berbagai kegiatan
yang menyangkut analisis anggaran negara dan partisipasi
warga di Jakarta dan Banten, Depok, Solo, Maluku, Papua,
Kupang, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Dengan
bimbingan dari Dewan dan Sekretaris Nasional, jaringan
FITRA dibentuk untuk mengkoordinasi dan mengawasi masalah-
masalah regional ini. Karena APBN seharusnya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, FITRA melibatkan warga
untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam
penggunaan anggaran negara. Dengan dukungan dari Kemitraan,
mereka menyerukan alokasi anggaran yang lebih besar untuk
kesehatan dan pendidikan sementara DRSP-USAID memberi
dukungan untuk program dan advokasi transparansi dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 36
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 36
akuntabilitas anggaran.
Pembayaran keuangan untuk ANSA akan diatur dalam
pengaturan biaya pelayanan. Kontrak yang terperinci akan
disusun untuk menentukan pelayanan dan biaya. Sebagai
bagian dari perencanaan operasional untuk sifat kontrak
ini, World Vision International sebagai mitra Wahana Visi
telah setuju untuk membiayai pertukaran studi langsung staf
proyek awal ke Manila (Juli) untuk meninjau praktek
terbaik, termasuk metode fasilitasi kartu nilai lain, dan
penjelasan dari para mitra jaringan ANSA tentang praktek-
praktek pemantauan anggaran mereka. Jumlah total yang
dialokasikan untuk ANSA akan ditinjau melalui pengalaman
yang dikumpulkan pada pengaturan biaya pelayanan ini.
Beberapa alokasi mungkin dapat dialokasikan kembali untuk
mitra lain seperti PATTIRO/FITRA setelah perencanaan
operasional dan pertemuan pertukaran studi awal.
3.2.2 Strategi untuk membangun dukungan multi-pihak. Apa
strategi untuk membangun dukungan multi-pihak dalam proyek
terkait? Jalur strategis mana yang akan digunakan?
(misalnya pembangunan koalisi, penggunaan jaringan,
pelayanan menjangkau masyarakat yang ditargetkan untuk
mengganti para agen di seluruh kelompok pihak terkait yang
beragam, seperti sektor swasta, media, lain-lain;
koordinasi strategis intervensi pemantauan masyarakat sipil
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 37
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 37
secara lokal dan nasional, penggunaan jaringan
transnasional dan koalisi, penggunaan standar dan mekanisme
pemantauan independen internasional) Jika Proyek hanya
berfokus pada penguatan kelembagaan OMS, harap jelaskan
bagaimana kegiatan yang diusulkan akan meningkatkan
kapasitas OMS penerima dalam membangun dukungan multi-pihak
untuk pekerjaan akuntabilitas sosialnya."
[MAX 200 KATA]
Proyek yang diusulkan ini akan bekerja dan berkoordinasi
erat dengan UKP4 dan kelompok manajemen pihak terkait
lainnya untuk memastikan bahwa Inisiatif “Open Government”
diintegrasikan dalam pelaksanaan proyek, terutama dalam
menyederhanakan dan menyebarluaskan informasi dan data yang
berkaitan dengan pelayanan/tata pemerintahan.
Intervensi ini akan memanfaatkan kesuksesan koalisi multi-
pihak yang telah berlangsung selama 2-tahun yaitu GKIA
(Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak), yang telah menunjukkan
pembangunan koalisi yang efektif, pembentukan jaringan
dengan media dan sektor swasta melalui fokus strategi yang
kuat pada kerangka KIA Pemerintah Indonesia yang ada, serta
kesenjangan kebijakan dan implementasi. Keberhasilan
koalisi tersebut telah dipublikasikan sebagai sebuah studi
kasus dalam laporan WHO tahun 2012 mengenai Kemitraan untuk
Kesehatan Ibu, Anak dan Bayi.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 38
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 38
http://www.who.int/pmnch/media/press_materials/pr/2012/2012
0717_asia_pacific_dialogue/en/index3.html
Hubungan nasional yang kuat dengan Kementerian Kesehatan,
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
Utusan Khusus Presiden Indonesia pada Tujuan Pembangunan
Milenium (MDG) akan dimanfaatkan atas dasar kesepakatan
dengan orang-orang yang dapat dihubungi di tingkat
Kabupaten dan provinsi untuk secara bersamaan mengatasi
kesenjangan kebijakan dan implementasi pada hambatan-
hambatan kritis dalam pelayanan KIA seperti kebijakan
nasional tentang bidan desa dan dukungan, peran dan
pelatihan kader kesehatan posyandu dan puskesmas.
Para mitra yang saat ini bekerja sama dengan WV dan
kemungkinan akan dilibatkan melalui proyek ini adalah,
antara lain: LSM setempat di tingkat Kabupaten, yaitu: (di
TTU) Yabiku (Yayasan Amnaut Bife Kuan), Plan Indonesia,
YMTM (Yayasan Mitra Tani Mandiri), Bengkel APPEK,
Apendikkumi, LPA, Lakmas Cendana Wangi, (di Sikka) Yaspem,
Yakkestra, Sanres, Dian Desadan TRUK-F, JPIC (di Alor)
Yayasan, Lendola.
Pada tingkat provinsi: PIAR, Bengkel APPEK, LPA, Forum
Academia, Rumah Perempuan, LBH APPIK Dan CIS Timor.
Untuk meningkatkan fokus pada analisis terkait tata
pemerintahan, ANSA akan mendukung pengolahan data lapangan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 39
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 39
kuantitatif dan kualitatif agregat yang ditargetkan,
misalnya pada alokasi bidan permanen dan data yang ada
mengenai manfaat biaya kader kesehatan untuk membangun
dukungan bagi agenda advokasi kebijakan yang ditargetkan
pada pada susunan staf KIA inti dan isu-isu terkait.
3.2.3 Strategi keterlibatan konstruktif. Apa strategi yang
dimuat dalam proposal ini sehubungan dengan keterlibatan
konstruktif dengan negara (eksekutif, legislatif,
yudikatif/nasional, sub-nasional, daerah, regional)? Pelaku
mana yang diharapkan untuk menggunakan jenis informasi apa
yang berhubungan dengan atau yang dihasilkan oleh proyek,
dan bagaimana para pelaku ini akan menggunakan informasi
tersebut? Jika Proyek hanya berfokus pada penguatan
kelembagaan OMS, harap jelaskan bagaimana kegiatan yang
diusulkan akan meningkatkan kapasitas OMS penerima untuk
mewujudkan keterlibatan konstruktif dengan negara.
[MAX 200 KATA]
Metodologi CVA didasarkan atas keterlibatan yang lebih kuat
di pihak negara untuk memastikan dialog yang non-
konfrontatif dan menjalankan prinsip-prinsip yang tidak
membahayakan. Ini sangat penting untuk mendukung fasilitasi
masyarakat yang terlibat secara langsung dengan pemerintah.
Pendekatan ini telah diterapkan dan diadaptasi di lebih
dari 30 negara dengan pembelajaran utama bahwa waktu yang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 40
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 40
cukup dan keterampilan yang spesifik diperlukan untuk
memastikan keterlibatan yang efektif dan tidak mengancam
pemerintah daerah dan nasional. Keterlibatan yang sukses
ini juga didukung melalui kehadiran akar rumput yang
terpercaya dan berjangka panjang serta reputasi sebagai
organisasi yang bertindak demi kepentingan masyarakat.
Melalui pelibatan dan dukungan pimpinan politik daerah
dengan integritas yang telah terbukti memahami sistem
pemerintah dan hambatan pelayanan, pendekatan ini telah
membantu mendukung sebuah mata rantai yang sering hilang
dalam tata pemerintahan daerah - kapasitas, pengetahuan dan
rasa percaya diri politisi daerah untuk mewakili kebutuhan
pelayanan konstituen mereka secara efektif. Agar
keterlibatan ini dapat berfungsi dengan baik, dukungan
masyarakat sangat penting. Akan tetapi, masih ada sejumlah
kendala dalam hal partisipasi, dan karena itu para pemimpin
daerah dengan pengetahuan tentang kebijakan dan sistem yang
masih terbatas tentu membutuhkan dukungan. Setelah
mengadakan lobi yang intensif namun sukses untuk seorang
bidan desa, salah satu kepala desa yang terpilih menyatakan
bahwa pendekatan ini memberinya "rasa percaya diri dan
pengetahuan yang lebih besar untuk berbicara di Kabupaten
(dengan) dukungan dari anggota masyarakat dan pusat
kesehatan masyarakat." (Kepala Desa Du yang Terpilih,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 41
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 41
Yoseph Marianus, Sikka, Flores, Juli 2012)
Penting diperhatikan bahwa alat yang digunakan dalam
pendekatan ini menawarkan kesempatan untuk mengatasi
masalah tata pemerintahan di kedua sisi, baik penawaran
maupun permintaan. Alat pemantauan standar (sebuah tabel
sederhana yang memuat indikator-indikator kuantitatif
pemerintah seperti jumlah bidan per desa) menyediakan
sebuah forum bagi penyedia layanan untuk memikirkan baik-
baik indikator-indikator kinerja yang ditetapkan oleh
pemerintah, mengidentifikasi kendala apa saja yang mereka
hadapi dalam mencapai indikator-indikator ini dan apa lagi
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
Informasi ini kemudian dibagikan dalam pertemuan para pihak
terkait dengan para pengambil keputusan utama dalam
pemerintahan seperti badan pertimbangan kesehatan, Kepala
Puskesmas kecamatan dan Kabupaten. Di Armenia, hasil dari
pertemuan semacam ini telah menghasilkan sebuah struktur
insentif yang baru bagi para dokter, yang menghubungkan
pemberian upah mereka dengan keharusan untuk melakukan
kunjungan dua kali sebulan ke kawasan pedesaan. Tindakan
ini diambil oleh pemerintah sebagai tanggapan langsung
terhadap kebutuhan masyarakat yang difasilitasi melalui
pendekatan akuntabilitas sosial. Tanggapan dan struktur
tata pemerintahan/pemantauan pelayanan kesehatan yang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 42
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 42
sangat penting bagi masyarakat pedesaan telah diubah
sebagai tanggapan terhadap kemampuan masyarakat untuk
melobi - dengan dukungan staf pusat kesehatan masyarakat -
untuk meningkatkan pelayanan. Pemantauan Standar dan kartu
penilaian masyarakat menggabungkan aspek teknis dan aspek
manajerial dalam tata pemerintahan sisi penawaran dan juga
merangkum dinamika kebutuhan dan permintaan masyarakat. Hal
yang penting adalah, pendekatan ini menyediakan sebuah
forum untuk interaksi antara sisi permintaan dan sisi
penawaran dengan memfasilitasi keterlibatan langsung antara
masyarakat dan para pengambil keputusan utama dalam
pemerintahan.
Pelaksanaan kartu penilaian masyarakat dan Pemantauan
standar telah menunjukkan bahwa insentif pemerintah untuk
bertindak atas informasi yang diberikan oleh warga
masyarakat akan meningkat setelah rencana aksi bersama
dilaksanakan dan diawasi oleh masyarakat. Dengan
mengintegrasikan indikator-indikator kinerja ke dalam
rencana aksi, kartu penilaian menggabungkan standar
pemerintah dengan pendapat masyarakat sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ada tiga faktor utama yang dapat
diidentifikasi sebagai insentif yang perlu dijalankan oleh
pemerintah:
a. Keakuratan data untuk lembaga pemerintah. Ibu
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 43
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 43
dan anak sebagai pengguna akhir pelayanan pemerintah
dapat menyediakan dan memvalidasi data yang perlu
diukur oleh pemerintah sehubungan dengan standar
kinerja di tingkat kabupaten.
b. Output dari Kartu Penilaian Masyarakat
sebagai masukan untuk proses perencanaan. Mengingat
terbatasnya sumber daya pemerintah, perencanaan
untuk pembelian obat-obatan atau pelayanan kesehatan
pada jumlah, mutu, kuantitas, dan waktu pemberian
yang tepat dapat memperkuat proses pengadaan
pemerintah. Ini memungkinkan pemerintah untuk
membuat perencanaan yang sesuai dan didasarkan atas
kebutuhan masyarakat.
c. Mempertahankan dan memperkuat pendekatan
keterlibatan konstruktif antara pemerintah dan
warganya. Ini akan membuat program-program
pemerintah menjadi lebih membumi dan sesuai dengan
kebutuhan, dan karena itu dukungan publik akan
menjadi lebih kuat sejalan dengan meningkatnya
kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah.
Patut diperhatikan juga bahwa ada sebuah insentif politik
bagi kepala desa terpilih - untuk terpilih kembali. Fakta
bahwa anggota masyarakat, sebagai pemilih, dengan lantang
menyuarakan keprihatinan mereka kepada kepala desa dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 44
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 44
menuntut agar kepala desa bertindak demi kepentingan mereka
- seperti halnya yang terjadi melalui pendekatan ini -
merupakan sebuah insentif bagi kepala desa untuk
mempertahankan keterpilihan mereka. Kekuatan pendekatan ini
terletak pada fasilitasi pengalihan ketrampilan lunak
(soft-skills) seperti pengetahuan, rasa percaya diri dan
advokasi untuk membantu masyarakat menuntut hak suara dalam
pengalokasian anggaran pelayanan yang ada saat ini maupun
di masa depan dan akuntabilitas yang lebih besar dalam
pengalokasian tersebut. Kami mengetahui bahwa saat ini hal
tersebut tidak terjadi di bawah PNPM karena kebanyakan
fasilitator merupakan penyelenggara dan pakar logistik,
meskipun “Support Facility” PNPM berencana untuk bergerak
ke arah ini.4 Fasilitator PNPM tidak memiliki cukup waktu
untuk melakukan fasilitasi berkualitas untuk mendukung
keterlibatan masyarakat dengan pemerintah.
Dengan menggunakan pendekatan ini, Wahana Visi tidak akan
berbicara demi kepentingan masyarakat, seperti yang sering
terjadi, tetapi akan menyediakan data suara masyarakat
mengenai pelayanan kepada pemerintah dan akan mendukung
masyarakat untuk melakukan advokasi langsung kepada
pemerintah. Dari hasil alokasi anggaran yang telah
4Antlov, Hans, 2013. Diskusi tentang perencanaan PSF PNPM untuk meningkatkan ketrampilan para fasilitator PNPM agar mereka bisa menjadi fasilitator ‘pemberdayaan’. Mei 21.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 45
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 45
ditingkatkan, kami mengetahui bahwa kebutuhan masyarakat
itu sendiri sebenarnya telah bertindak sebagai insentif,
terutama bagi kepala desa, untuk memastikan bahwa
masyarakat memiliki hak suara dalam pengalokasian anggaran
desa.
Melalui intervensi GPSA, pendekatan ini akan diperluas di
Indonesia untuk menjamin akses masyarakat ke pengetahuan
tentang anggaran, termasuk pendidikan warga mengenai
Kemitraan “Open Government”. Ini akan mencakup undangan
kepada pemerintah daerah untuk berbagi informasi tentang
apa artinya hal ini bagi masyarakat, hak-hak dan akses
nyata apa yang mereka miliki berdasarkan komitmen Indonesia
pada inisiatif multi-lateral ini dan untuk meminta
presentasi mengenai anggaran desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Pendidikan warga berdasarkan pendekatan ini juga akan
diperluas untuk mencakup informasi dan dukungan untuk
mengakses informasi sesuai dengan UU Indonesia mengenai
Kebebasan Informasi Publik. Di India, World Vision (sebagai
mitra internasional Wahana Visi) telah memberdayakan
masyarakat untuk mengajukan aplikasi melalui Undang-Undang
Hak atas Informasi dengan menggunakan pendekatan
akuntabilitas sosial ini. Akan diambil pelajaran dari
pengalaman di India untuk memperluas kegiatan yang
berkaitan dengan Kebebasan Informasi di Indonesia.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 46
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 46
Pertukaran pelajaran dan pembinaan kapasitas oleh ANSA EAP
tentang praktek terbaik dalam pemantauan anggaran akan
dilakukan dan kerja sama dengan OMS PATTIRO Indonesia akan
dijelajahi.
3.2.4 Strategi komunikasi dan pelayanan menjangkau
masyarakat. Strategi komunikasi dan pelayanan menjangkau
masyarakat apa yang dapat menarik perhatian kelompok
sasaran yang berbeda, termasuk media? Jika Proyek hanya
berfokus pada penguatan kelembagaan OMS, harap jelaskan
bagaimana kegiatan yang diusulkan akan meningkatkan
kapasitas OMS penerima manfaat dalam hal komunikasi dan
pelayanan menjangkau masyarakat.
[MAX 200 KATA]
WV dan ANSA EAP memiliki strategi komunikasi dan pelayanan
menjangkau masyarakat yang terbukti berhasil melibatkan
beragam kelompok sasaran yang berbeda dengan hasil-hasil
yang konkrit melalui para pelaku media dan pembangunan.
Upaya penjangkauan, penggunaan koran nasional, , radio dan
media sosial telah meningkatkan pencapaian berbagai hasil
dari 'Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak', di mana mitra
pemohon adalah anggota utamayang terlibat dalam:
o Pengesahan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian ASI
Eksklusif + Rencana Percepatan Pemberian ASI Eksklusif
2012-2014
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 47
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 47
o Koalisi ini telah memainkan peran penting dalam
memfokuskan perhatian Pemerintah Indonesia pada tindak
lanjut atas sepuluh rekomendasi dari Komisi Informasi
dan Akuntabilitas, serta menyiapkan dan membahas
Kerangka Akuntabilitas Negara dan Peta Jalan untuk
mencapai hal ini
o Perayaan Hari Kesehatan Nasional 2012 bersama
LSM/Pemerintah dilakukan untuk pertama kalinya
o Konsultasi pemerintah dan keterlibatan OMS/LSM untuk
gerakan Peningkatan Gizi
Di tingkat daerah, informasi yang dikumpulkan melalui
pendekatan CVA telah dan akan dibagikan melalui talk show
di radio komunitas untuk meningkatkan penyuluhan mengenai
standar dan proses perencanaan pemerintah sekaligus
melibatkan kelompok sasaran dan partisipasi yang lebih
luas. Melalui database berbasis web, cerita video akan
dikumpulkan di tingkat desa dan dibagikan dengan media
lokal dan nasional.
3.2.5 Pilihan mekanisme dan alat akuntabilitas sosial.
Mekanisme atau alat akuntabilitas sosial khusus apa yang
diterapkan atau digunakan dalam proyek? Bagaimana ini akan
memberikan kontribusi kepada hasil akhir yang diusulkan?
Jika Proyek hanya berfokus pada penguatan kelembagaan OMS,
harap jelaskan bagaimana kegiatan yang diusulkan akan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 48
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 48
meningkatkan kapasitas OMS penerima dalam merancang dan
mengimplementasikan mekanisme dan alat akuntabilitas
sosial.
[MAX 400 KATA]
Alat dan bukti
Suara dan Aksi Warga (CVA) menggabungkan beberapa elemen
akuntabilitas sosial, yaitu: pendidikanwarga, kartu
penilaian masyarakat, pemantauan standar dengan menggunakan
standar pelayanan nasional, pertemuan tatap muka yang
mempertemukan semua pihak terkait, dan advokasi yang
digerakkan masyarakat. Kartu penilaian telah menunjukkan
dampak langsung terhadap hasil akhir pendidikan dalam uji
kontrol acak yang dipimpin oleh Universitas Oxford. (Lihat
Zeitlin, 2011, Lampiran 1).
Uraian
Pendidikan warga berisi tentang struktur pemerintahan, hak
dan kewajiban warga, standar pelayanan pemerintah, yang
terutama, standar nasional kuantitatif seperti rasio siswa-
guru/bidan per penduduk berdasarkan kebijakan dan dokumen
yang disetujui oleh pemerintah.
Sifat dan mutu informasi yang disediakan kepada masyarakat
sangat penting. Informasi spesifik utama dari dokumen
kebijakan seperti rasio siswa-guru disaring dan diambil
dalam bahan yang diterjemahkan dalam berbagai materi yang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 49
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 49
sesuai dengan kelompok sasaran yang dituju, termasuk
anggota masyarakat yang buta huruf. Ini juga disajikan
secara lisan dalam pertemuan serta brosur dan dibagikan
melalui media dalam bentuk talk show radio. Proyek
percontohan yang dilakukan telah membuktikan pentingnya
informasi yang bermutu, akurat, dan mudah diakses. Belajar
dari kesalahan yang dilakukan staf, sekarang pelatihan
menekankan bahwa masyarakat dan penyedia layanan harus
memahami informasi sebaiknya berasal dari pemerintah
langsung. Ini sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan
penerimaan. Pelajaran ini juga tercermin dalam penelitian
terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Studi Pembangunan dalam
membongkar mata rantai sebab-akibat termasuk mutu dan
penyebaran informasi kepada masyarakat yang menghasilkan
perubahan terhadap intervensi akuntabilitas sosial.
Bersama para pihak terkait pelayanan termasuk pejabat
pemerintah, masyarakat membandingkan realitas lokal
terhadap komitmen pemerintah nasional ini melaluipemantauan
standar. Pengalaman WV mengenai pertemuan tatap muka antara
para pihak terkait ini memainkan peran penting dalam
mempertemukan para pengambil keputusan politik dan
birokrasi utama. Pendekatan ini didukung dengan penelitian
yang menunjukkan bahwa proses kekuasaan dan politik sangat
penting dalam membentuk hasil akhir akuntabilitas sosial.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 50
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 50
(O'Meally, 2013)
Masyarakat membuat kartu penilaian mereka sendiri yang
dipisahkan berdasarkan usia dan jenis kelamin yang secara
kualitatif menilai pelayanan Puskemas atau sekolah setempat
dan menyediakan ukuran kinerja yang diusulkan masyarakat
untuk memantau suatu pelayanan. Hal ini mendorong
partisipasi kelompok yang paling terpinggirkan
(marginalized) termasuk kelompok etnis dan warga masyarakat
penyandang cacat. Ini mendukung pemahaman bahwa pemerintah
harus bekerja sesuai dengan standar dan bahwa masyarakat
memiliki peran dalam menuntut akuntabilitas standar ini di
luar siklus pemilu. Pemahaman masyarakat tentang
pengumpulan data yang relevan untuk keperluan pemerintah,
advokasi dan keterampilan melobi juga didukung.
Bagaimana pendekatan ini membina tindakan kolektif dan tata
pemerintahan daerah
Dengan memastikan partisipasi semua pihak terkait, termasuk
politisi dan birokrat setempat, CVA telah bertindak,
mengutip kata-kata seorang kepala Puskesmas, sebagai
"sistem audit" untuk pelayanan. Ini telah membantu
masyarakat, penyedia layanan, politisi dan birokrat dalam
menanggapi isu-isu penting seperti kekurangan pegawai,
absensi, kurangnya peralatan dan sikap yang buruk, yang
merupakan faktor utama di balik keengganan perempuan untuk
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 51
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 51
mencari pelayanan kesehatan. Yang penting adalah,
masyarakat yang jauh lebih termotivasi dan vokal telah
dibuktikan keberadaannya di Indonesia untuk membantu
mendesak kepala desa yang, pada gilirannya, akan mendesak
Kabupaten untuk memperbaiki pelayanan. Para kepala desa
telah menyatakan bahwa sebagai hasil dari pendekatan ini,
mereka kini memiliki "rasa percaya diri dan pengetahuan
yang lebih besar" untuk melobi Kabupaten. Tetapi mereka
juga mengakui pentingnya dukungan para konstituen dalam
menjalankan representasi mereka. Di negara-negara lain,
para pejabat Kabupaten telah menyebutkan pengaruh dari
Anggota DPR setempat (mirip dengan kepala desa di
Indonesia) sebelum munculnya pendekatan ini. Tetapi mereka
kemudian menyatakan bahwa jauh lebih besar kemungkinan bagi
Kabupaten untuk menanggapi Anggota DPR apabila mereka
memiliki bukti yang jelas dari dukungan masyarakat untuk
representasi tertentu. Hubungan antara kedua kelompok
pemerintah, politik dan birokrasi, sangat penting untuk
mencapai hasil akhir pelayanan. Pendekatan tersebut
menyediakan bantuan dalam membangun dan mendukung hubungan
ini.
Penggunaan data agregat untuk mempengaruhi kebijakan
nasional
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan masyarakat CVA di
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 52
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 52
tingkat desa dan kecamatan akan dipilah, diinterpretasikan
dan diidentifikasi polanya untuk mengadvokasi perubahan
terhadap kebijakan dan praktek pemerintah sub-nasional dan
nasional, yaitu:
Reformasi hukum tentang dana kebijakan Anggota DPR
Kenya
Reformasi kebijakan Uganda tentang pendidikan gratis
yang mencegah dana sekolah yang digerakkan masyarakat
agar tidak digunakan untuk makan siang
Reformasi struktur upah dokter di Armenia yang
menghubungkan kunjungan wajib ke klinik pedesaan
dengan gaji yang diterima
Janji Pemerintah Zambia untuk mengeluarkan larangan
terhadap minuman beralkohol murah setempat yang
mempengaruhi hasil akhir pendidikan guru maupun murid.
3.3 Alat Akuntabilitas Sosial. Silahkan pilih alat dan
mekanisme akuntabilitas sosial yang diharapkan dapat
digunakan selama masa hidup proyek. Tandai semua yang
berlaku. Informasi ini akan digunakan untuk pengetahuan
dan pembelajaran di seluruh kegiatan GPSA. [Klik pada
kolom teks dalam e-aplikasi untuk menandai jawaban(-
jawaban) Anda]
Alat dan Mekanisme Akuntabilitas Sosial
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 53
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 53
Transparansi dan Akses ke Informasi
Kembangkan proposal kebijakan untuk meningkatkan yang
baru, memodifikasi atau mereformasi transparansi yang ada
serta akses ke perundang-undangan atau peraturan
informasi (nasional, provinsi, kota, sektor)
X
Kembangkan bahan informasi dan komunikasi untuk membuat
informasi publik dapat diakses oleh khalayak sasaran
X
Pengajuan permintaan untuk akses ke informasi publik X
Kembangkan database online untuk menampilkan informasi
publik dalam format yang dapat diakses dan dapat
dimengerti
X
Analisis anggaran secara independen (nasional, provinsi,
kota, sektor)
X
Penggunaan laporan Badan Pemeriksa Keuangan/laporan &
data Lembaga Pengawasan lainnya
Lainnya, Silahkan disebutkan:
Suara dan Perwakilan
Kembangkan aplikasi warga untuk menampilkan informasi
publik dan melibatkan warga atau khalayak sasaran melalui
penggunaan alat-alat TIK (misalnya pencarian informasi
dari khalayak ramai, SMS)
X
Pengembangan kapasitas OMS, jaringan OMS dan/atau
kelompok masyarakat sasaran
X
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 54
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 54
Membentuk atau memantapkan dewan atau komite negara-
masyarakat sipil
X
Penggunaan proses formal permohonan masyarakat atau
organisasi proses informal permohonan kolektif (misalnya
menggunakan alat permohonan berbasis web)
Penggunaan mekanisme formal partisipasi warga (misalnya,
dengar pendapat publik, proses pembuatan peraturan
partisipatif, dll)
X
Lainnya, Silahkan disebutkan:
Akuntabilitas
Kembangkan aplikasi warga secara online untuk memantau
penegakan kebijakan transparansi/ATI oleh pemerintah
Kembangkan aplikasi warga berbasis web untuk memantau
program dan lembaga publik (nasional, kota, sektor)
X
Pemantauan anggaran secara independen (termasuk pelacakan
belanja anggaran, pemantauan proses anggaran)
Rancang dan terapkan kartu nilai masyarakat untuk menilai
pemberian pelayanan (ketersediaan input, kualitas
pelayanan)
X
Rancang dan terapkan audit sosial terhadap kebijakan
publik/pelaksanaan program publik, pemantauan berbasis
masyarakat terhadap pelaksanaan pekerjaan publik
X
Pemantauan independen terhadap proses pengadaan dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 55
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 55
kontrak
Rancangan dan penerapan penanganan pengaduan atau
mekanisme penanganan keluhan
Kolaborasi dengan lembaga akuntabilitas (misalnya Kantor
Ombudsman, Badan Pemeriksa Keuangan)
Penggunaan standar internasional dan mekanisme pemantauan
untuk memantau kepatuhan negara, penegakan dan
pelaksanaan kebijakan dan program (nasional/provinsi,
kota, sektor)
Lainnya, Silahkan disebutkan:
3.4 Rangkuman Komponen Rangkuman. [Klik pada kolom teks
dalam e-aplikasi untuk melengkapi ke-tiga sub-pertanyaan]
3.4.1 Rangkuman Rangkuman. Harap memberikan uraian umum
tentang komponen-komponen utama proposal, termasuk tujuan
utamanya, kegiatan, penerima manfaat serta para pihak
terkait yang akan dilibatkan. Anda akan dapat memberikan
informasi terperinci mengenai setiap komponen pada Bagian
2: Komponen Proyek.
[MAX 500 KATA]
Komponen 0: Menyederhanakan informasi/pengetahuan yang
berkaitan dengan Pelayanan/tata kelola dengan menggunakan
Inisiatif “Open Government” IO0.1 – Akses informasi
mengenai kebijakan, anggaran, standar pelayanan kesehatan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 56
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 56
tersedia untuk masyarakat lokal sebagai hasil dari
inisiatif “Open Government”
IO0.2 – Penyebaran data/informasi dengan menggunakan
teknologi dan media sosial
Komponen ini akan berfokus pada pengumpulan informasi
dari kebijakan yang ada, termasuk pengalokasian anggaran
pada program KIA dan hak atas pelayanan. Setelah itu,
data akan dianalisis untuk mengidentifikasi kesenjangan
dan peluang untuk meningkatkan pelayanan publik. Data dan
informasi tersebut akan disebarluaskan lebih lanjut
kepada masyarakat maupun mitra yang relevan dengan
menggunakan teknologi untuk tujuan advokasi. Proyek ini
akan mencari dukungan dari AKIL (Asia Knowledge
Innovation Lab) yang berfokus pada penggunaan TIK untuk
meningkatkan Akuntabilitas Sosial serta mekanisme umpan
balik warga sejalan dengan komponen proyek ini.
Komponen 1: Pendidikan warga dan memungkinkan
keterlibatan warga
IO1.1 - Warga menyadari hak-hak mereka berdasarkan
standar pemerintah dan alokasi sumber daya
Komunitas pengguna pelayanan seperti Posyandu dan
Puskesmas diundang untuk berpartisipasi dalam sesi
informasi tentang struktur dan standar pelayanan
pemerintah, yang telah dikumpulkan dari dokumen kebijakan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 57
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 57
dan dokumen lain yang disepakati oleh Pemerintah pada
saat sosialisasi. Informasi sederhana, yang dapat diakses
tentang unsur-unsur pada pelayanan, yakni jumlah staf,
ketersediaan obat dan peralatan akan diberikan; di
Indonesia, kebijakan nasional mengatur alokasi bidan di
semua desa.
Dari peserta yang diundang atau kelompok masyarakat
termotivasi yang ada, kelompok kerja OMS dibentuk untuk
menyebarkan informasi kepada masyarakat luas melalui
sebanyak mungkin media termasuk radio masyarakat.
Komponen 2: Keterlibatan Warga dengan pemerintah
IO2.1 – Pemantauan dan evaluasi melalui alat M&E
partisipatif, database terpusat dan analisis tingkat
nasional
Dengan menggunakan kartu penilaian, fasilitator yang
trampil membantu peserta dengan usia dan jenis kelamin
yang terpilah untuk membayangkan apa yang penting bagi
mereka dalam pelayanan, yang menjadi kriteria kinerja
pelayanan. Mereka memberi suara dengan kriteria yang
didasarkan atas realitas pelayanan saat ini sedangkan
total suara akan menentukan skor generik ‘smiley’ (baik,
buruk, ok, sangat baik, sangat buruk).
Untuk memperoleh aksi partisipatif, diskusi yang lebih
luas diutamakan pada kriteria yang diusulkan dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 58
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 58
bagaimana masyarakat bisa membantu diri mereka dalam
mengupayakan pelayanan yang lebih baik. Akhirnya,
proposal untuk mengupayakan perubahan yang melibatkan
aksi kolektif dibuat dari masing-masing kelompok, dan
dibagikan kepada masyarakat luas, termasuk para pejabat
pemerintah dan politisi lokal, sebagai bagian dari rapat
penyusunan rencana aksi.
Rencana aksi ini merupakan komitmen tersirat ataupun
berupa kesepakatan oleh semua pihak terkait. Penelitian
terakhir tentang pemantauan masyarakat menunjukkan bahwa
apabila ada perjanjian atau kontrak, maka akuntabilitas
lebih mudah diperoleh. (Olken 2013, Lampiran 4)
Komponen 3: Advokasi warga untuk akuntabilitas pemerintah
dan peningkatan pelayanan
IO3.1 – Politisi lokal mendukung dan mampu mewakili
kepentingan konstituen mereka secara efektif
IO3.3 – Advokasi tentang hambatan sistemik, reformasi
atau penegakan kebijakan berdasarkan analisis data
agregat masyarakat
Para politisi lokal merupakan bagian aktif dari
informasi, mobilisasi, dan pengadaan data di bawah Tujuan
Strategis 1 dan 2. Berdasarkan hasil di Indonesia,
kegiatan pada ke-2 tujuan ini membantu para politisi
untuk memainkan peran mereka dalam perencanaan dan tata
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 59
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 59
kelola daerah yang efektif. Setelah hal di atas
berlangsung efektif - jika upaya melobi terus-menerus
dilakukan – para pejabat Kabupaten bertindak untuk
meningkatkan pelayanan. Apabila mereka belum bertindak
atau apabila tindakan untuk menyelesaikan masalah
memerlukan keterlibatan pemerintah tingkat yang lebih
tinggi, data fasilitas ditafsirkan dan dianalisis demi
mencapai advokasi nasional untuk reformasi kebijakan
nasional yang relevan, masalah penegakan peraturan atau
tindakan pemerintah lainnya di tingkat nasional.
3.4.2 Rangkuman Pelajaran. Buatlah rangkuman pelajaran
yang telah dipelajari dari pengalaman sebelumnya pada
sektor atau bidang proyek, termasuk proyek-proyek yang
dilakukan oleh organisasi atau oleh pelaku lain di negara
Anda sendiri, atau dari negara lain. Jelaskan bagaimana
rancangan proyek telah memberi perhatian kepada pelajaran
ini.
[MAX 250 KATA]
Pada sebagian besar masyarakat di mana metodologi ini
telah diterapkan, peran para wakil daerah yang terpilih
telah menjadi sangat penting untuk hasil akhir proyek
demi peningkatan akuntabilitas pemerintah. Banyak wakil
terpilih di tingkat lokal yang tidak menyadari standar
yang ditetapkan dalam kebijakan nasional tentang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 60
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 60
pemberian pelayanan atau tanggung jawab serta fungsi
berbagai pejabat dan lembaga dalam pengoperasian
pelayanan yang efektif. Namun, di banyak sistem
pemerintahan para wakil yang terpilih ini memang memiliki
peran dalam pemberian pelayanan - mereka bertanggung
jawab untuk memastikan kebutuhan konstituen mereka
terpenuhi dan hal ini membantu proses perencanaan
Kabupaten. Tetapi pejabat terpilih tidak selalu memiliki
kepercayaan diri untuk melobi Kabupaten secara efektif
atas nama konstituen mereka.
Pendekatan CVA telah membantu para politisi untuk
memainkan peran mereka dalam perencanaan dan tata
pemerintahan yang efektif di daerah. Misalnya di Desa Du
di Sikka, Pulau Flores, pejabat terpilih, Yoseph
Marianus, menyebut kegiatan CVA sebagai sumber
partisipasi dan motivasi di dalam komunitasnya sekitar
masalah alokasi bidan. Hal ini menggerakkan upaya lobi
bekerja sama dengan Kecamatan. Setelah beberapa
pendekatan ke Kecamatan gagal, seorang bidan dialokasikan
ke desa, tetapi hanya setelah lobi-lobi intensif yang
mengutip kebijakan nasional tentang alokasi bidan dan
dana tambahan pemerintah yang tersedia untuk menegakkan
kebijakan (Untuk pengalaman serupa di negara lain lihat
Lampiran 5, hal 17).
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 61
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 61
Upaya mempengaruhi peningkatan jumlah staf kesehatan,
terutama distribusi bidan yang trampil untuk menolong
persalinan dan dapat diakses , merupakan faktor yang
sangat penting dalam mencapai tujuan jangka panjang
proyek perbaikan tata pemerintahan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir dan anak (KIA) dan, pada akhirnya,
hasil/outcome KIA.
3.4.3 Berbagai Alternatif yang Dipertimbangkan.
Intervensi alternatif apa yang dipertimbangkan dalam
desain proyek ini? Apa pro dan kontra berbagai alternatif
tersebut? Harap sertakan minimal satu alternatif yang
dipertimbangkan. Jelaskan alasan mengapa desain proyek
yang dipilih adalah yang paling sesuai.
(MAX 250 KATA ) Wahana Visi telah mengembangkan pilot
intervensi yang didasarkan pada dua dekade penelitian
tata kelola serta aplikasi pendekatan oleh mitra
internasionalnya di 30 negara. Metodologi akuntabilitas
sosial alternatif tidak dipertimbangkan mengingat bahwa
bukti yang mendukung dampaknya didasarkan atas evaluasi
yang cermat atas dampaknya oleh Universitas Oxford.
Namun, pilihan alternatif mencakup sebuah desain yang
lebih sederhana yang didasarkan atas pengembangan
kapasitas lembaga-lembaga yang lebih kecil untuk
menyebarkan metodologi tersebut secara lebih luas (yang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 62
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 62
tercakup tetapi masih terbatas).
Kelemahan proposal ini adalah bahwa lebih sedikit
kesempatan untuk berkembang atau berinovasi dengan
menggunakan data agregat untuk keperluan advokasi,
kebijakan dan media yang lebih signifikan tanpa dukungan
pemimpin teknis di bidang tersebut seperti
ANSA/PATTIRO/FITRA, yang diusulkan dalam proyek ini.
Desain lain yang diteliti bersama mitra yang berbeda
mencakup terlalu banyak kegiatan yang saling berkaitan.
Usulan saat ini mengawinkan pengetahuan teknis, jaringan,
wawasan regional dan nasional dari ANSA dengan pendekatan
akar rumput yang efektif dan dapat ditiru dalam rangka
melobi perubahan nasional di mana pihak berwenang telah
belum berhasil dalam menjalankan kewajiban dalam
penyediaan pelayanan di bawah aturan otonomi daerah.
Di OGI, ada beberapa mitra nasional (pemerintah dan OMS)
yang siap mendukung dalam memperkuat pemerintahan yang
terbuka seperti Keminfo, KIP, UKP$, Pattiro, SeknasFitra.
UKP4 merupakan pemimpin dalam mendorong pemerintahan
yang terbuka di Indonesia sehingga kita dapat meminta
dukungan mereka jika kita menghadapi kantor pemerintah
daerah yang "menunjukkan respon yang tidak mendukung"
dalam inisiatif pemerintahan yang terbuka.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 63
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 63
PASAL 4: PELAKSANAAN PROYEK
4.1 Pengembangan-Kapasitas: Silahkan menjelaskan dan
memberikan alasan yang kuat bagaimana Anda berencana
untuk mengatasi pengembangan kapasitas organisasi Anda -
atau organisasi OMS mentee - sepanjang masa proyek.
Bidang pengembangan kapasitas dapat mencakup bidang-
bidang organisasi (manajemen keuangan, TIK, dll) atau
bidang-bidang inti yang terkait dengan pencapaian tujuan
proyek (misalnya, analisis sektor/kebijakan, seperti
analisis kemiskinan atau anggaran, dll.) Tunjukkan apakah
Anda berencana meminta dukungan eksternal untuk keperluan
ini; jika Anda telah mengidentifikasi dukungan eksternal,
mohon jelaskan
Pertanyaan ini harus mengacu pada kegiatan pengembangan
kapasitas dan penguatan kelembagaan penerima manfaat atau
mentee. Kegiatan pengembangan kapasitas yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan akuntabilitas sosial, dan
ditargetkan pada penerima manfaat eksternal langsung Proyek
harus diuraikan pada Bagian 3: Uraian Proyek, di bawah
Komponen yang sesuai. Jika Proposal berfokus pada Penguatan
Kelembagaan OMS penerima manfaat saja, dan masalah ini
telah mendapat perhatian pada suatu Komponen, Anda dapat
melewati pertanyaan ini dengan menunjukkan "Pertanyaan
dijawab dalam Komponen X".
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 64
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 64
[MAX 400 KATA]
Sebuah tim global praktisi mitra, termasuk para peneliti,
yang menerapkan pendekatan akuntabilitas sosial ini di 30
negara, mendukung program pengembangan kapasitas Wahana
Visi. Program ini mencakup pelatihan dalam metodologi serta
pendampingan yang berkelanjutan maupun sumber daya untuk
teori, praktek, dan membangun bukti intervensi
akuntabilitas sosial.
Berdasarkan penelitian dan pembelajaran terapan oleh mantan
penasihat sosial dan staf lain pada Bank Dunia, kegiatan
Bank Dunia di Gambia maupun pendekatan kartu penilaian i
CARE di Malawi, maka pelatihan tatap muka telah dirancang
oleh seorang fasilitator profesional dan terkemuka yang
menekankan pembelajaran negara mitra (peer-to-peer) dan
terapan pada tahun 2005. Empat hari pelatihan meliputi 1,5
hari penerapan metodologi di masyarakat untuk membangun
ketrampilan fasilitasi serta kepercayaan-diri para
fasilitator lokal, telah dinilai lebih baik daripada para
fasilitator lokal dalam program PNPM Pemerintah Indonesia.
Pelatihan ini didukung oleh sumber daya yang sedang
berlangsung, baik secara online, pendampingan staf,
kunjungan belajar, lokakarya dan pelajaran praktek terbaik.
Melalui kemitraan penelitian dengan Departemen Pembangunan
Internasional Inggris, Universitas Oxford, Universitas
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 65
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 65
Columbia, 3ie, AusAID, dan akademisi independen,
peningkatan pemahaman akan dampak akuntabilitas sosial
terhadap hasil pembangunan sedang dikumpulkan untuk
dibagikan kepada staf lapangan. Pada gilirannya, staf
lapangan, akan menguji dan menyempurnakan teori perubahan
yang ada (Lihat Lampiran 6) melalui pembelajaran terapan.
Pengetahuan ANSA tentang akuntabilitas sosial melalui
kapasitas penelitian yang dikhususkan serta jaringannya
akan fokus kepada teori perubahan yang diharapkan melalui
proyek sambil mendukung tujuan spesifik tata kelola dan
kebijakan nasional tentang KIA yang diupayakan oleh proyek
untuk ditangani. Para wakil ANSA dan jaringannya akan
melakukan perjalanan ke lokasi proyek guna mendukung staf
lapangan dalam melakukan analisis data agregat maupun
implikasi kebijakan terkait.
4.2 Peran Mitra. Uraikan rencana pelaksanaan yang
diusulkan Proyek dengan aktor / mitra eksternal; serta
peran maupun jenis kontribusi yang diusulkan terhadap
Proyek. Untuk proposal Pendampingan, uraikan dengan jelas
rencana pendampingan dan kemitraan antara organisasi
mentor dan OMS mentee).
[MAX 400 KATA] Wahana Visi bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan bersama masyarakat
berdasarkan kegiatan proyek yang ada dengan menggunakan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 66
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 66
metodologi CVA di 4 Kabupaten di 3 provinsi. Perluasan
kegiatan di 60 desa dan 11 Kecamatan di dalam Kabupaten ini
akan memungkinkan kemampuan yang lebih besar untuk
mengumpulkan data masyarakat dalam situasi nyata dan akan
mendukung advokasi yang lebih kredibel untuk pemerintah
daerah maupun nasional mengenai hambatan pelayanan.
Seorang koordinator WV yang dikhususkan di provinsi akan
bertindak sebagai penghubung antara staf lapangan, staf
advokasi WV nasional saat ini, maupun para mitra seperti
ANSA/PATTIRO/FITRA untuk memastikan kelancaran arus
komunikasi, data maupun analisis antara tingkat desa,
kecamatan, kabupaten dan provinsi. Dia akan melibatkan para
mitra lokal dan mengadakan perjalanan ke lokasi proyek
untuk mengamati hasil, mendukung keterlibatan dengan
pemerintah Kabupaten/provinsi dan analisis data agregat
serta implikasi kebijakan.
Menggunakan jaringan ANSA yang ada, ANSA akan mendukung
pemetaan pihak terkait maupun analisis di tingkat kabupaten
dan nasional dalam kaitannya dengan fungsi spesifik
pemerintah dalam hal KIA di tingkat kecamatan, kabupaten
dan provinsi maupun proses perencanaan strategis dengan
staf lapangan untuk mendapatkan umpan balik data agregat.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, ANSA melalui jaringan-
nya akan mendukung aksi penelitian lebih lanjut di lapangan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 67
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 67
ditambah dengan penelitian yang lebih sistematis tentang
peran Kabupaten sasaran serta dinamikanya dalam hal tata
pemerintahan daerah-nasional bila dibandingkan dengan
pedoman teknis resmi pemerintah untuk fungsi pelayanan. Ini
merupakan kemitraan yang mengawinkan kapasitas
akuntabilitas sosial WV yang telah divalidasi, kehadiran
akar rumput serta hubungan yang kuat di semua tingkat
pemerintah dengan penelitian akuntabilitas sosial ANSA dan
jaringan-nya di Indonesia yang dikhususkan serta kapasitas
kebijakan dalam rangka meningkatkan suara masyarakat demi
akuntabilitas dan pemahaman yang terperinci dan praktis
mengenai hambatan-hambatan pelayanan agar tercapai advokasi
kebijakan yang efektif.
PATTIRO/FITRA akan mendukung proyek ini dengan memberikan
bantuan teknis kepada pemantauan anggaran demi
akuntabilitas dan transparansi. Mereka juga akan membantu
staf proyek untuk membangun jaringan dan pengetahuan
tentang birokrasi dan sistem Indonesia. Inisiatif
Pemerintah Terbuka yang ada akan memudahkan proses
pengumpulan data/informasi.
4.3 Pemantauan, Evaluasi dan Pembelajaran. Anda disarankan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini setelah
Anda telah menyelesaikan Kerangka Hasil Proyek (rujuk ke
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 68
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 68
lampiran yang diperlukan)
[Klik pada kolom teks dalam e-aplikasi untuk menjawab 3
sub-pertanyaan di bawah ini]
4.3.1 Pemantauan. Silahkan uraikan sistem pemantauan
Proyek, termasuk metode-metode dan alat-alat spesifik
yang akan digunakan. Berikan alasan bagaimana metode-
metode dan alat-alat yang diajukan cukup memadai untuk
masalah yang sedang dihadapi proyek. Sumber-sumber
daya apa saja yang akan dibutuhkan untuk meluncurkan
dan mengimplementasikan sistem pemantauan? Misalnya
sumber daya keuangan, manusia, teknis, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dsb. Akankah
dukungan dari pihak luar diperlukan? Jika ya, silahkan
jelaskan. Harap pastikan untuk menjawab semua
pertanyaan ini.
[MAX 500 KATA ]
Metodologi CVA, yang meliputi pemantauan pelayanan
masyarakat yang bersifat kualitatif dan kuantitatif,
dikembangkan berdasarkan alat pemantauan dan evaluasi
partisipatif. Indikator atau standar pemerintah nasional
seperti para bidan di tiap desa diukur oleh staf penyedia
layanan setempat dan yang dibagikan kepada masyarakat.
Standar-standar ini membantu masyarakat mengerti hak-hak
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 69
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 69
nyata akan akses dan mutu berdasarkan komitmen pemerintah
sendiri. ‘Audit sosial’ kuantitatif pada fasilitas
dikumpulkan untuk digabungkan dalam perencanaan kecamatan,
Kabupaten dan propinsi dan digunakan guna mendukung
kegiatan melobi untuk pemenuhan daerah terhadap komitmen
nasional akan akses dan mutu pelayanan. Indikator-indikator
masyarakat kualitatif masyarakat dikumpulkan untuk memantau
kinerja fasilitas terhadap standar kebijakan pemerintah.
Seperti dikatakan oleh seorang kepala puskesmas,
pengetahuan dan umpan balik masyarakat melalui metodologi
ini berperan sebagai suatu ‘sistem audit’.
Untuk menegaskan Pemantauan dan Evaluasi (M&E)
partisipatif, Wahana Visi telah mengembangkan serangkaian
alat pemantauan proyek kuantitatif dan kualitatif yang
sederhana bagi staf lapangan, yang mempertimbangkan
kenyataan pengumpulan data lapangan yang bermutu serta
kerumitan mengukur proses-proses yang tidak berwujud yang
berhubungan dengan intervensi tanggung jawab sosial
termasuk advokasi dan pengaruh. Satu halaman teori
perubahan (ToC) diagramatik (Lihat Lampiran 6) telah
dikembangkan berdasarkan penelitian yang ada dan tersedia,
pengumpulan data lapangan organisasi dan penelitian
tindakan. ToC ini akan disempurnakan menggunakan analisis
yang paling terkini di kawasan tersebut oleh Lembaga Studi
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 70
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 70
Pembangunan yang telah mengembangkan suatu rantai awal
sebab-akibat untuk dampak intervensi akuntabilitas sosial
maupun yang dijalankan oleh Bank Dunia dalam Konteks
Pemetaan makalah sumber dayanya baru-baru ini untuk
Akuntabilitas sosial. Penelitian yang terperinci ini
membantu membongkar asumsi-asumsi yang mendasari intervensi
kartu nilai seperti yang digunakan oleh WV khususnya dengan
berfokus pada komponen informasi, umpan balik dan tanggapan
yang saling berkaitan. Melalui pembelajaran terapan, staf
lapangan akan menguji rantai sebab-akibat dengan
pengalamannya sendiri untuk membantu menyempurnakan teori
perubahan dan menilai kemajuan dengan teratur.
Lembar kerja excel yang sederhana telah dikembangkan untuk
menyusun indikator-indikator utama pada data pelayanan yang
tersedia (Lihat Lampiran 7) untuk analisis sebelum dan
setelah intervensi. Untuk menilai kontribusi yang ada pada
masa sebelum dan setelah perubahan data kuantitatif,
wawancara oleh staf lapangan dilakukan dengan pejabat
Kabupaten, staf perwakilan dan pelayanan yang terpilih
dengan prioritas pada penilaian kontribusi oleh pembuat
keputusan utama. Dalam upaya mempengaruhi pihak berwenang
untuk bertindak agar meningkatkan pemberian pelayanan,
pemikiran pembuat keputusan tidak dapat diketahui tanpa
wawancara langsung satu lawan satu. Survei kepuasan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 71
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 71
pengguna dan penilaian interaksi masyarakat dengan
pemerintah dengan memakai matriks pengaruh dan keterlibatan
juga digunakan untuk memantau kemajuan.
Untuk menegaskan pengumpulan data bermutu dan menyediakan
platform analisis M&E multi-pihak, data desa akan diambil
melalui lokasi telepon selular yang bergerak selama rapat
masyarakat utama dan diunggah ke database berbasis web
dengan akses antar-lembaga yang terencana dan penyimpanan
rekaman video umpan balik pelayanan masyarakat untuk tujuan
media dan pemantauan. Meskipun basis data merupakan alat
pemantauan proyek internal, maksud jangka menengahnya
adalah agar basis data dapat diakses LSM lain dan mungkin
juga oleh publik, setelah adanya penilaian tentang
keamanannya. Hal ini akan meningkatkan pembelajaran dan
akses antar-lembaga dan masyarakat ke data yang dimiliki
masyarakat. Database dapat menghasilkan secara otomatis
sederet grafik batang dan laporan berdasarkan kriteria yang
dipilih dari data yang dimasukkan.
Dukungan teknis dari pihak luar akan digunakan untuk
memastikan konektivitas ponsel ke database yang ada dan
mendukung interface antara database dan video seperti You
tube untuk keperluan media dan studi kasus. Proyek yang
diajukan ini selanjutnya akan mencari kemungkinan
menggunakan aplikasi teknologi bergerak (mobile) sebagai
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 72
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 72
bagian dari pemantauan terhadap tanggapan pemerintah atas
rencana tindakan warga. Wahana Visi akan bekerja bersama
para pejabat Pemerintah yang terlibat di OGI untuk
menyoroti cara terbaik demi memaksimalkan situs web OGI
serta data dan analisis masyarakat yang sedang dikumpulkan
WV. Untuk melengkapi dan menggunakan ICT (Informasi,
Komunikasi dan Teknologi) sebaik-baiknya, proyek ini akan
menyelidiki pendanaan hibah yang disediakan oleh SEATTI
(Inisiatif Teknologi dan Transparansi Asia Tenggara) yang
mendukung organisasi-organisasi yang menggunakan atau
bermaksud menggunakan platform teknologi maupun media untuk
memberdayakan warga di negaranya masing-masing untuk tetap
membuat lembaga-lembaga publiknya transparan dan
bertanggung jawab. Indonesia adalah satu negara prioritas
yang diberikan dasar sebagai negara anggota Kemitraan ‘Open
Government’ . Pemberian pelayanan adalah satu topik
prioritas yang SEATTI harapkan untuk didukung. Pada topik
Pemberian Pelayanan, dukungan juga dapat diarahkan pada
inisiatif-inisiatif yang mendukung transparansi dalam upaya
memperbaiki pemberian pelayanan di sektor publik. Hal ini
dapat dilakukan dalam pergerakan yang menegakkan wewenang
penyediaan informasi yang dibutuhkan yang sebelumnya (dan
biasanya) tidak tersedia untuk akses publik. Melalui
penggunaan teknologi, keterlibatan warga akan ditingkatkan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 73
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 73
dengan memperbaiki keterjangkauan dalam mendapatkan
informasi yang diperlukan.
4.3.2 Evaluasi. Uraikan metode-metode evaluasi
intervensi. Mengapa metode-metode ini cukup untuk
mengevaluasi intervensi yang diharapkan terhadap hasil
pertengahan dan akhir? Sumber-sumber daya apa saja
yang akan dibutuhkan untuk merancang dan
mengimplementasikan evaluasi yang diajukan? Apakah
dukungan pihak luar akan dibutuhkan? Jika ya,
jelaskan. Harap pastikan untuk menjawab semua
pertanyaan ini.
[MAX 500 KATA]
Pendekatan evaluasi yang diajukan berdasarkan atas basis
bukti yang ada untuk metodologi intervensi (lihat Zeitlin,
2011 untuk hasil akhir pendidikan dengan menggunakan
metodologi ini dan Bjorkman, 2009 untuk hasil akhir
kesehatan dari metodologi serupa)(Lampiran 8). Pendekatan
evaluasi ini juga berdasarkan sintesis realis yang sedang
dilakukan yang memeriksa keadaan di mana akuntabilitas dan
pemberdayaan masyarakat memperbaiki hasil akhir pelayanan
dalam bidang pendidikan (Lihat protokol penelitian
http://www.dfid.gov.uk/r4d/Output/191758/Default.aspx) Yang
penting, ini akan memanfaatkan penelitian terakhir tentang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 74
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 74
teori perubahan untuk intervensi akuntabilitas sosial.
(Joshi, 2013, O’Meally, 2013) Penelitian terakhir ini
merupakan pedoman yang paling terperinci sampai sekarang
bagi lembaga-lembaga yang berupaya membongkar kotak hitam
sebab-akibat dalam intervensi akuntabilitas sosial dan
menyoroti asumsi-asumsi utama yang perlu dianalisis
sepanjang implementasi. Ini mencakup sifat, mutu dan metode
penyebaran informasi, faktor pemicu bagi yang menerima
informasi sampai benar-benar menggunakannya melalui umpan
balik dan tindakan kolektif; dan perlunya kemauan politik
agar pemerintah menanggapi.
Satu metodologi evaluasi menyediakan kerangka yang sangat
kuat, Evaluasi Realis, untuk pentingnya analisis konteks,
mekanisme dan hubungannya terhadap hasil akhir, yang telah
disoroti oleh Joshi dan O’Meally.
Sebuah evaluasi realis (Pawson dan Tilley, 1997) diajukan
untuk intervensi ini. Evaluasi realis dirancang untuk
mengembangkan, menguji dan menyempurnakan teori-teori
tentang mekanisme yang dengannya intervensi mencapai hasil
akhirnya, konteks di mana teori-teori tersebut bekerja dan
tidak bekerja, dan pola hasil-hasil akhir yang dibedakan
yang terjadi. Pengevaluasi intervensi ini menyelesaikan
disertasinya di bawah pengawasan Ray Pawson.
Pada evaluasi realis, istilah 'hasil akhir' mencakup hasil
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 75
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 75
akhir jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam tiga
tahun evaluasi ini, baik hasil akhir jangka pendek dan
menengah akan diselidiki. 'Mekanisme' merujuk pada kekuatan
atau proses sebab-akibat yang menghasilkan hasil akhir
(sebaliknya daripada intervensi itu sendiri atau kegiatan-
kegiatan yang digunakan dalam intervensi). Pendekatan-
pendekatan realis melihat 'kekuatan sebab-akibat'
intervensi seperti melibatkan interaksi antara sumber daya,
kesempatan atau persyaratan yang diperkenalkan oleh sebuah
intervensi dan 'penalaran oleh subyek, sedemikian rupa
sehingga menghasilkan keputusan yang berubah, yang
menghasilkan perilaku yang berbeda, yang menghasilkan hasil
akhir yang berbeda. Dalam evaluasi ini, ‘pertimbangan’
pejabat local terpilih , masyarakat, dan pejabat Kabupaten
akan menjadi fokus perhatian. 'Konteks' menyiratkan fitur-
fitur khusus dari konteks yang mempengaruhi mekanismenya ,
atau mekanisme mana yang bekerja.
Selama tahap perancangan, pemimpin pengevaluasi akan
melatih staf lapangan dalam pendekatan realis untuk
membantu memastikan pengumpulan data yang akan dibandingkan
dengan teori perubahan. Pengevaluasi juga akan memainkan
peran pemantau sepanjang kelangsungan proyek dan mengadakan
evaluasi akhir.
Metode-metode yang akan digunakan meliputi:
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 76
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 76
o Pelatihan para pengumpul data dalam pendekatan
realis untuk analisis lapangan dan penelitian yang
lebih baik
o Selama pelatihan, penyempurnaan realis pada teori
perubahan CVA yang luas (misalnya, dengan hipotesa
bahwa mekanisme yang diharapkan bekerja bagi
masyarakat, pejabat setempat dan pejabat kabupaten
untuk KIA di Indonesia, serta berbagai corak
konteks yang dapat mempengaruhi apakah mekanisme
bekerja atau tidak di tingkat daerah dan Kabupaten)
o Merancang evaluasi yang dapat memanfaatkan alat-alat
pengumpulan data yang ada, yang teruji dan yang
dapat memasukkan indikator-indikator hasil akhir
yang beragam dan cocok untuk daerah setempat
o Penyempurnaan, bila diperlukan, terhadap alat-alat
pengumpulan data yang ada (misalnya, dengan
menuliskan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk
wawancara) guna memastikan bahwa data dikumpulkan
untuk diuji dengna teori perubahan yang
disempurnakan
o Kunjungan pemantauan yang mengintegrasikan refleksi
proyek (misalnya tingkat dan mutu implementasi) dan
temuan-temuan yang muncul dari evaluasi. Temuan-
temuan dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran proyek
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 77
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 77
(lihat bagian selanjutnya)
o Pada evaluasi akhir, analisis data kualitatif dan
kuantitatif terhadap teori perubahan yang
disempurnakan. Hal ini memberikan temuan-temuan
keseluruhan (misalnya ke tingkat mana pemberian
pelayanan telah diperbaiki; perubahan penyediaan
sumber-sumber daya atau kehadiran staf) dan analisis
terpisah mengenai situasi yang di dalamnya, dan
mekanisme yang dengannya, hasil akhir yang berbeda
telah dihasilkan di Kabupaten yang berbeda.
Referensi
Bjorkman M dan Svensson J, 2009. Kekuatan kepada Warga:
Bukti dari Percobaan Acak di Lapangan pada Pemantauan
Berbasis Masyarakat di Uganda. Jurnal Ekonomi Triwulan.
Menzies, N et al, 2011. Bagaimana proyek-proyek modal
dialokasikan di desa-desa Papua Nugini: Pengaruh Tindakan
Kolektif Setempat, Lembaga-Lembaga Tingkat Daerah dan Kuasa
untuk Membuat Pilihan, Bank Dunia.
Pawson, R dan Tilley, N. 1997 Evaluasi Realistis, SAGE.
London
Zeitlin A et al, 2011. Manajemen dan Motivasi di Sekolah
Dasar Uganda: Laporan Akhir Evaluasi Dampak, Pusat Studi
Ekonomi Afrika, Universitas Oxford dan Pusat Penelitian
Kebijakan Ekonomi, Universitas Makerere. Oktober, Yang Akan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 78
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 78
Datang
4.3.3 Pengetahuan dan Pembelajaran. Uraikan pendekatan
proposal untuk pengetahuan dan pembelajaran (K&L) termasuk
jenis produk pembelajaran (studi kasus, catatan tentang
cara melakukan sesuatu, laporan tentang pelajaran yang
telah dipelajari, dsb), dan siapa yang bertanggung jawab?
Apakah para peneliti atau lembaga akamedik akan dilibatkan
dengan cara apapun?
Sebutkan bagaimana informasi yang dihasilkan melalui
pemantauan dan evaluasi akan digunakan untuk dimasukkan ke
dalam intervensi yang diajukan, menyesuaikannya dan mungkin
meningkatkan keefektifan dan dampaknya. Sumber-sumber daya
apa yang akan dialokasikan untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem K&L yang diajukan? Apakah
organisasi memiliki sistem K&L yang sudah ada yang akan
digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan K&L proyek?
Apakah dukungan pihak luar akan dibutuhkan? Jika ya,
jelaskan. Harap pastikan untuk menjawab semua pertanyaan-
pertanyaan ini.
[MAX 500 KATA]
Rencana Pengetahuan dan Pembelajaran adalah rangkap dua:
1) Memperbaiki praktek dan implementasi metodologi
melalui dukungan ANSA/PATTIRO/FITRA kepada staf
lapangan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 79
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 79
2) Meningkatkan kapasitas evaluatif staf setempat untuk
mengidentifikasi konteks, mekanisme dan hasil akhir
intervensi sesuai dengan metodologi evaluasi yang
diperinci di Bagian 4.3.2
Fungsi-fungsi inti mitra pemohon, ANSA/PATTIRO/FITRA,
diseminasi pengetahuan dan pembelajaran akuntabilitas
sosial melalui serangkaian penelitian, panduan teknis,
panel ahli, pertukaran rekan-imbangan, dan lokakarya. Asal
mula ANSA melalui Lembaga Bank Dunia karena menjadi
‘penghubung pengetahuan dan pembelajaran’.
Sementara WV, bersama calon mitra seperti
ANSA/PATTIRO/FITRA, memiliki akses ke program pengembangan
kapasitas akuntabilitas sosial mitra globalnya yang
diperinci di bawah ini, praktek akuntabilitas sosial WV
akan diperkuat melalui akses ke penasihat ahli
ANSA/PATTIRO/FITRA dan keterhubungan ke para praktisi akar-
rumput lainnya. ANSA dengan local partner seperti PATTIRO
atau FITRA memainkan peranan krusial dalam:
(1) identifikasi serta pencocokan OMS dan organisasi-
organisasi professional lebih lanjut tentang
inisiatif yang diajukan
(2) pembangunan kemitraan berdasarkan kesepakatan resmi
atau tidak resmi atau penerbitan kebijakan dari mitra
pemerintah
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 80
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 80
(3) pengembangan dan perancangan kegiatan-kegiatan
pembelajaran dan pelatihan akuntabilitas sosial untuk
diintegrasikan ke sistem K&L Wahana Visi yang sudah
ada
(4) Sesi pelatihan tidak resmi untuk menyertakan inovasi
baru dengan biaya yang efektif ke metodologi CVA
khususnya melalui pengalaman-pengalaman melalui
proses, pengadaan pengetahuan dan penerapan media
sosial (menggunakan pengalaman ANSA dan mitra lainnya
seperti Periksa Sekolah Saya)
(5) Penguatan kemitraan pemantauan setempat yang
independen untuk kesehatan ibu dan anak, yang akan
melengkapi keberhasilan kerja kemitraan WV dalam
Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak koalisi nasional
Peranan ANSA dan mitra setempat seperti PATTIRO maupun
FITRA,akan memperkuat program akuntabilitas sosial yang
sudah baik yang dikembangkan melalui mitra internasional WV
dan praktek setempat Wahana Visi berdasarkan:
Pelatihan-pelatihan tatap muka dalam metodologi CVA
yang dikembangkan oleh fasilitator professional dan
bereputasi baik
Penilaian kompetensi secara online dan bahan-bahan e-
pembelajaran interaktif melalui sebuah LMS (Sistem
Manajemen Pembelajaran) yang dapat diakses secara
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 81
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 81
internasional).
Selama dua tahun terakhir, lokakarya tahunan tentang
hasil pendekatan CVA telah dilaksanakan di Indonesia
bagi semua praktisi CVA dari 3 propinsi.
(ANSA/PATTIRO/FITRAakan memainkan peran utama dalam
mendukung dan mengembangkan pertukaran pembelajaran
yang ada ini melalui para pembicara pihak luar)
Fasilitasi para pembicara internasional, perjalanan
galeri dan kunjungan lapangan praktisi untuk mendukung
budaya yang kuat akan pembelajaran (peer-to-peer).
Jaringan internasional praktisi CVA melalui halaman
Facebook, alat internet bebas biaya, crowd map, dan
sebuah database internasional yang sudah ada tentang
data masyarakat yang dikembangkan untuk akses global.
Nilai tambahan yang diberikan Wahana Visi ke ANSA dan calon
mitra lain seperti PATTIRO dan FITRA adalah akses ke
metodologi akuntabilitas sosial baku berdasarkan bukti,
yang telah dikembangkan secara efektif dalam situasi nyata,
direplikasi ke beberapa propinsi di Indonesia dan ke 30
negara.
Untuk menjalankan rencana ini dengan efektif kegiatan-
kegiatan diintegrasikan ke dalam komponen-komponen yang
sudah ada, khususnya pengembangan kapasitas staf pemantau
dan evaluasi, dan yang diukur dalam Kerangka Hasil.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 82
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 82
4.4 Keberlanjutan. Harap pertimbangkan pertanyaan-
pertanyaan berikut ini dalam jawaban Anda tentang
kebelanjutan proyek:
Apakah Anda memperkirakan bahwa intervensi yang
diimplementasikan Proyek akan terus berlanjut melewati masa
Proyek? Apakah melanjutkan intervensi melewati masa
pendanaan GPSA merupakah kondisi untuk mempertahankan hasil
akhir yang positif? Jika ya, bagaimana Anda membuat rencana
untuk memastikan keberlanjutan intervensi? Jika proyek akan
diimplementasikan sebagai percontohan, atau di kawasan
geografi spesifik (tingkat daerah atau regional) harap
jelaskan jika proyek tersebut dapat direplikasi atau
ditingkatkan pada tingkat yang lebih luas, dan bagaimana
ini dapat dilaksanakan.
[MAX 200 KATA]
Intervensi merupakan bagian terintegrasi dari pemrograman
saat ini dan rencana peningkatan lima tahun strategis dari
salah satu mitra aplikasi, WV. Sementara pekerjaan ini akan
berlanjut di atas melampaui dana GPSA, kemajuan akan jauh
lebih lambat. Selain itu, untuk perluasan yang lebih pesat
dari kegiatan-kegiatan akuntabilitas sosial, proposal ini
akan mendukung dasar pengetahuan yang lebih kuat dan
kapasitas evaluatif bagi staf lapangan dan nasional, dan,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 83
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 83
pada akhirnya, masyarakat yang untuknya mereka bekerja.
Sebagai pendekatan keberlanjutan inti dari mitra pelaksana,
metodologi telah memperlihatkan partisipasi, pemberdayaan,
dan motivasi masyarakat yang lebih besar daripada
pemrograman masyarakat standar yang digunakan sebelumnya.
Studi-studi kasus didokumentasikan dengan cara yang telah
dipelajari masyarakat untuk mendokumentasikan bukti
kelalaian pemerintah dan melakukan advokasi terhadap
pemerintah dengan efektif atas pelayanan-pelayanan dengan
menggunakan ketrampilan yang mereka dapatkan melalui
pendekatan CVA. (Lampiran 8 Penerbitan CVA)
Memupuk kapasitas masyarakat untuk terlibat dengan
pemerintah merupakan cara yang paling berkesinambungan
untuk memastikan manfaat jangka panjang dari lembaga
pembangunan setelah meninggalkan sebuah komunitas. Selain
itu, kemitraan dengan ANSA/PATTIRO/FITRA akan memiliki efek
perlipatan bagi penyedia dana karena ANSA akan memanfaatkan
hasil proyek melalui jaringan afiliasi ekstensifnya.
BAGIAN 2: KOMPONEN PROYEK
Proposal dapat memiliki paling banyak 3 komponen; selain
itu, semua proposal harus menyertakan komponen Pengetahuan
dan Pembelajaran (K&L). Harap perhatikan bahwa Anda akan
dapat menyediakan informasi lebih lanjut mengenai rencana
K&L Anda pada pertanyaan 4.5.1 (Pemantauan, Evaluasi dan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 84
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 84
Pembelajaran). Tabel di bawah ini menjelaskan prinsip dasar
merancang komponen K&L dan menawarkan beberapa pertanyaan
penuntun bagi proses ini:
Pedoman merancang komponen K&L
Salah satu tujuan utama GPSA adalah untuk memberikan
kontribusi dalam menghasilkan dan membagikan pengetahuan
tentang akuntabilitas sosial, serta untuk memfasilitasi
pertukaran pengetahuan dan penerimaan pembelajaran ke OMS,
jaringan OMS, pemerintah dan pihak terkait lainnya. Jendela
Pengetahuan GPSA akan berupaya menempatkan pengetahuan
terbaik tentang alat, praktek, dan hasil akuntabilitas
sosial di tangan para praktisi dan pembuat kebijakan untuk
meningkatkan keefektifan SAcc. Dukungan akan mencakup:
(1) Perkembangan platform global untuk pengelolaan,
pertukaran dan jaringan pengetahuan, dan
(2) Kegiatan-kegiatan pengetahuan dan pembelajaran lain
yang ditujukan pada pengembangan dan pemeliharaan jaringan
praktisi dan pembelajaran langsung, khususnya pertukaran
Selatan-Selatan, dan pengisian celah penelitian. Platform
Pengetahuan akan menyediakan dukungan kepada Penerima Hibah
GPSA melalui pengetahuan dan pembelajaran sepanjang siklus
proyek. Platform pengelolaan pengetahuan akan menghasilkan
sebuah situs untuk pembelajaran, pertukaran peer-to-peer
dan jaringan, menyediakan dukungan yang terus berlangsung
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 85
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 85
pada implementasi proyek. Kegiatan-kegiatan pengetahuan dan
pembelajaran lainnya, termasuk lokakarya S-S, kejadian
spesifik dan kemitraan pengetahuan, dsb., akan membantu
para penerima hibah menyempurnakan proyek-proyek SAcc dan
menyediakan bagi mereka akses ke pengetahuan ahli dan peer
tentang pelajaran SAcc yang dipelajari dan praktek yang
baik untuk dimasukkan ke proyek-proyek mereka.
Konsisten dengan tujuan-tujuan ini, GPSA mengharuskan
proposal hibah menyertakan Komponen K&L, yang dengannya
para pemohon mengembangkan rencana K&L yang akan
memungkinkan mereka mendekati intervensi yang diajukan
sebagai kesempatan meningkatkan pengetahuan mereka tentang
strategi dan jalan untuk transparansi yang lebih maju,
akuntabilitas dan keterlibatan warga. Harus berikan
penekanan khusus pada mekanisme pembelajaran, termasuk
mekanisme yang tersedia bagi penerima dan OMS penerima
manfaat, dan juga pada kelompok sasaran utama dari pihak
luar.
Beberapa pertanyaan utama untuk dijawab dalam merancang
Komponen K&L adalah:
Apa kebutuhan dan prioritas K&L kita? Jenis sumber
daya K&L apa yang sudah kita miliki? Apakah mereka
efektif dalam mencapai tujuan yang untuknya mereka
dikembangkan? Apakah kita perlu meningkatkan mereka
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 86
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 86
atau menghasilkan sumber-sumber daya baru?
Siapa kelompok sasaran atau kelompok spesifik yang
ingin kita libatkan dalam rencana K&L kita? Apa saja
kebutuhan spesifik mereka dan apa saja tujuan yang
kita upayakan untuk dicapai sehubungan dengan K&L yang
diadakan bagi mereka?
Jika proposal menyertakan komponen operasional untuk
mengimplementasikan intervensi akuntabilitas sosial,
mekanisme apa yang akan dikembangkan untuk
menghasilkan K&L yang diperoleh dari intervensi?
Bagaimana kita membuat kesempatan K&L yang realistis
dengan keterbatasan waktu dan sumber daya kita, dan
yang dapat membantu kita menghasilkan umpan balik yang
berguna selama rangkaian analisis – tindakan –
refleksi?
Jika proposal mencakup kegiatan-kegiatan
pembangunan/pelatihan kapasitas yang dirancang untuk
kelompok sasaran spesifik, jenis produk K&L apa yang
akan berguna untuk dikembangkan agar (i) menghasilkan
kesempatan pembelajaran yang terus berlangsung dan
dinamis melampaui peristiwa tunggal pengembangan
kapasitas yang hanya terjadi sekali; (ii) memastikan
bahwa produk-produk tersebut dimanfaatkan oleh
kelompok sasaran kita dengan cara yang efektif?
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 87
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 87
Bagian 2 e-aplikasi memerlukan informasi berikut ini
dilengkapi untuk setiap komponen. Apabila Anda mengerjakan
aplikasi Anda secara offline, silahkan salin dan tempel
tabel di bawah dokumen ini untuk setiap komponen yang
disertakan dalam proposal.
Komponen 0: Menyederhanakan informasi/pengetahuan terkait
dengan Pelayanan/ pemerintahan yang menggunakan Inisiatif
“Open Government”.
[MAX 30 KATA]
Uraian Komponen. Uraian komponen harus merangkum tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan utamanya, para penerima
manfaatnya maupun para pihak terkait utama lainnya yang
akan terlibat.
[Max 350 KATA]
Tujuan: Untuk memastikan bahwa informasi dan data terkait
pelayanan /tata kelola kesehatan tersedia bagi warga dengan
cara yang disederhanakan dengan menggunakan teknologi dan
media yang siap untuk pendidikan kewarganegaraan.
Para penerima manfaat: Semua pengguna sebanyak 50.000 untuk
setiap fasilitas pelayanan desa dan kecamatan
(puskesmas/posyandu) serta para kepala desa dan camat
merupakan sasaran penerima manfaat. Pejabat kabupaten dan
propinsi merupakan para pihak terkait utama.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 88
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 88
Kegiatan
0.1.1 Pengumpulan Data
Kegiatan
0.1.2 Analisis Data
Kegiatan
0.1.3
Mencari,
menerjemahkan dan
menyederhanakan
masalah utama &
hak tambahan dalam
dokumen-dokumen
kebijakan
kesehatan
Output yang direncanakan: masukkan satu atau lebih output.
Anda akan perlu menetapkan indikator-indikator untuk setiap
output ini dalam Kerangka Hasil.
Output 1 Masyarakat dan kalangan berwenang setempat di
tingkat desa dan kecamatan mengerti informasi/data anggaran
dan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kesehatan
Output adalah produk langsung dari kegiatan-kegiatan proyek
dan dapat mencakup jenis, tingkatan dan sasaran pelayanan
yang akan diberikan proyek. Perbedaan utama antara suatu
output (barang atau jasa spesifik) dan suatu hasil akhir
(outcome) adalah bahwa output biasanya berupa perubahan
pada pasokan barang dan jasa (sisi pasokan), sedangkan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 89
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 89
hasil akhir mencerminkan perubahan pada pemanfaatan barang
dan jasa (sisi permintaan).
Perkiraan nilai Komponen (dalam dollar AS): harap
perhatikan bahwa nilai ini harus konsisten dengan perkiraan
biaya Komponen sebagaimana disertakan dalam Anggaran yang
diajukan
USD
Kerangka Waktu Komponen: tanggal perkiraan kapan kegiatan-
kegiatan di bawah komponen ini akan dimulai dan berakhir.
Tanggal mulai: 08/1/2013
Tanggal selesai: 07/31/2017
Uraikan asumsi-asumsi utama yang perlu diupayakan untuk
mencapai hasil pertengahan yang diharapkan yang ditetapkan
untuk komponen ini.
Asumsi adalah hipotesa dan dugaan yang harus tetap berlaku
untuk kegiatan-kegiatan Komponen yang akan
diimplementasikan, output yang diberikan sebagaimana
direncanakan dalam jalur menuju pencapaian hasil. Asumsi
dapat menyebutkan antara lain perilaku, sikap dan
kepentingan (misalnya: aktor akan bekerja sama untuk satu
maksud yang sama, atau akan tertarik mengabdikan waktu
untuk belajar tentang masalah X, dsb), proses dan kejadian
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 90
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 90
yang akan terjadi setelah rentetan tertentu, atau untuk
pengelolaan sumber daya (yang ketersediaan atau
penanganannya dengan efektif mungkin secara positif atau
negatif mempengaruhi output dan hasil akhir Proyek yang
diharapkan). Banyaknya faktor yang mempengaruhi setiap
tahap proses perubahan harus dinilai—dengan memeriksa
konteks yang lebih luas, pengalaman-pengalaman dan
penelitian sebelumnya—untuk mengidentifikasi asumsi
mendasar mana yang akan memfasilitasi dan asumsi mana yang
dapat membahayakan keberhasilan intervensi yang diajukan.
Sepanjang kegiatan analitik ini, penting untuk disadari
bahwa proses-proses yang menuntun dari kegiatan ke output
ke hasil akhir tidak bersifat linier atau selalu logis,
maka perlu mengupayakan secara mendalam hubungan antara
penyampaian output dengan bagaimana output ini akan
berkontribusi pada pencapaian hasil akhir.
Asumsi-asumsi utamanya adalah kemauan pejabat pemerintah
untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan
Pendidikan Kewarganegaraan.
Risiko: apa saja risiko yang tidak tercakup oleh asumsi di
atas? Silakan definisikan setiap risiko, beserta
tingkatannya (sebutkan RISIKO “TINGGI”, “MENENGAH” ATAU
“RENDAH” setelah mendefinisikannya) dan langkah-langkah
yang direncanakan untuk meringankan atau menghindari
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 91
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 91
risiko-risiko ini, atau apabila asumsi-asumsi Anda tidak
tetap berlaku.
Risiko diidentifikasi sehubungan dengan asumsi: misalnya,
untuk sebuah asumsi yang menyatakan bahwa proses
partisipatif akan dilaksanakan dengan luas dan transparan,
kemungkinan risiko bisa jadi risiko kooptasi elit, mungkin
pada tingkat yang tinggi, menengah atau rendah, bergantung
pada konteksnya (faktor-faktor di luar kendali Proyek)
serta bergantung pada kemampuan Proyek untuk mempengaruhi
proses tersebut sehingga tercakup dalam asumsi (faktor-
faktor dalam kendali Proyek). Sangat penting untuk
mengidentifikasi risiko dengan cara yang realistis, serta
langkah-langkah peringanan yang dapat diambil (oleh Proyek
atau pihak lain) atau yang dapat disiapkan untuk
menghindari atau meminimalkan risiko tersebut.
Risiko menengah berarti bahwa pejabat pemerintah dan
penyedia layanan tidak terlibat. Di beberapa masyarakat,
hal ini telah terjadi sebelumnya dengan pejabat perorangan,
namun di kebanyakan masyarakat, pemerintah telah dibujuk
untuk ikut serta berdasarkan program dan proses yang
dimandatkan yang sudah ada seperti musrenbang dan PNPM.
Untuk meringankan risiko ini, rapat-rapat persiapan akan
diadakan bersama dengan pejabat junior dan senior guna
memastikan komitmen tingkat tinggi dan kepatuhan tingkat
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 92
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 92
junior. Bukti adanya dampak pendekatan tersebut akan
dibagikan dalam rapat untuk mendorong partisipasi agar
hasil akhir pengembangan dapat diperlihatkan.
Komponen 1:– Pendidikan kewarganegaraan dan keterlibatan
warga yang memungkinkan
[MAKS. 30 KATA]
Uraian Komponen. Uraian komponen harus merangkum tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan utamanya, para penerima
manfaatnya maupun para pihak terkait utama lainnya yang
akan terlibat.
[Maks. 350 KATA]
Tujuan: Memastikan lingkungan hidup yang memungkinkan
sebelum keterlibatan langsung warga dengan pemerintah
difasilitasi. Masyarakat dan pemerintah banyak mengetahui
dan siap untuk keterlibatan langsung dengan menggunakan
metodologi CVA.
Para penerima manfaat: Semua pengguna sebanyak 50.000 untuk
setiap fasilitas pelayanan desa dan kecamatan
(puskesmas/posyandu) serta para kepala desa dan camat
merupakan sasaran penerima manfaat. Pejabat kabupaten dan
propinsi merupakan para pihak terkait utama.
Kegiatan
1.1.1
Melakukan
pemekaan/lokakarya
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 93
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 93
orientasi/rapat
bagi para pejabat
utama pemerintah
dan mitra mengenai
standar-standar
utama
Kegiatan
1.1.2
Melakukan
pelatihan TOT
terhadap 180
anggota dan
pemimpin
masyarakat
mengenai CVA dan
kebijakan publik
Output yang direncanakan: masukkan satu atau lebih output.
Anda akan perlu menetapkan indikator-indikator untuk setiap
output ini dalam Kerangka Hasil.
Output adalah produk langsung dari kegiatan-kegiatan proyek
dan dapat mencakup jenis, tingkatan dan sasaran pelayanan
yang akan diberikan proyek. Perbedaan utama antara suatu
output (barang atau jasa spesifik) dan suatu hasil akhir
(outcome) adalah bahwa output biasanya berupa perubahan
pada pasokan barang dan jasa (sisi pasokan), sedangkan
hasil akhir mencerminkan perubahan pada pemanfaatan barang
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 94
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 94
dan jasa (sisi permintaan).
Output 1: Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pejabat
mengenai kebijakan, komitmen dan standar kesehatan
Perkiraan nilai Komponen (dalam dollar AS): harap
perhatikan bahwa nilai ini harus konsisten dengan perkiraan
biaya Komponen sebagaimana disertakan dalam Anggaran yang
diajukan
USD 129.670
Kerangka Waktu Komponen: tanggal perkiraan kapan kegiatan-
kegiatan di bawah komponen ini akan dimulai dan berakhir.
Tanggal mulai: 08/1/2013
Tanggal selesai: 07/31/2017
Uraikan asumsi-asumsi utama yang perlu diupayakan untuk
mencapai hasil akhir menengah yang diharapkan untuk
komponen ini.
Asumsi adalah hipotesa dan dugaan yang harus tetap berlaku
untuk kegiatan-kegiatan Komponen yang akan
diimplementasikan, output yang diberikan sebagaimana
direncanakan dalam jalur menuju pencapaian hasil. Asumsi
dapat menyebutkan antara lain perilaku, sikap dan
kepentingan (misalnya: aktor akan bekerja sama untuk satu
maksud yang sama, atau akan tertarik mengabdikan waktu
untuk belajar tentang masalah X, dsb), proses dan kejadian
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 95
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 95
yang akan terjadi setelah rentetan tertentu, atau untuk
pengelolaan sumber daya (yang ketersediaan atau
penanganannya dengan efektif mungkin secara positif atau
negatif mempengaruhi output dan hasil akhir Proyek yang
diharapkan). Banyaknya faktor yang mempengaruhi setiap
tahap proses perubahan harus dinilai—dengan memeriksa
konteks yang lebih luas, pengalaman-pengalaman serta
penelitian sebelumnya—untuk mengidentifikasi asumsi
mendasar mana yang akan memfasilitasi dan asumsi mana yang
dapat membahayakan keberhasilan intervensi yang diajukan.
Sepanjang kegiatan analitik ini, penting untuk disadari
bahwa proses-proses yang menuntun dari kegiatan ke output
ke hasil akhir tidak bersifat linier atau selalu logis,
maka perlu mengupayakan secara mendalam hubungan antara
penyampaian output dengan bagaimana output ini akan
berkontribusi pada pencapaian hasil akhir.
Asumsi-asumsi utamanya adalah kemauan pejabat pemerintah
dan masyarakat untuk terlibat dalam pendidikan
kewarganegaraan melalui sesi informasi CVA.
Risiko: apa saja risiko yang tidak tercakup oleh asumsi di
atas? Silahkan definisikan setiap risiko, beserta
tingkatannya (sebutkan RISIKO “TINGGI”, “MENENGAH” ATAU
“RENDAH” setelah mendefinisikannya) dan langkah-langkah
yang direncanakan untuk meringankan atau menghindari
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 96
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 96
risiko-risiko ini, atau apabila asumsi-asumsi Anda tidak
tetap berlaku.
Risiko diidentifikasi sehubungan dengan asumsi: misalnya,
untuk sebuah asumsi yang menyatakan bahwa proses
partisipatif akan dilaksanakan dengan luas dan transparan,
kemungkinan risiko bisa jadi risiko kooptasi elit, mungkin
pada tingkat yang tinggi, menengah atau rendah, bergantung
pada konteksnya (faktor-faktor di luar kendali Proyek)
serta bergantung pada kemampuan Proyek untuk mempengaruhi
proses tersebut sehingga tercakup dalam asumsi (faktor-
faktor dalam kendali Proyek). Sangat penting untuk
mengidentifikasi risiko dengan cara yang realistis, serta
langkah-langkah peringanan yang dapat diambil (oleh Proyek
atau pihak lain) atau yang dapat disiapkan untuk
menghindari atau meminimalkan risiko tersebut.
Risiko menengah berarti bahwa pejabat pemerintah dan
penyedia layanan tidak terlibat. Di beberapa masyarakat,
hal ini telah terjadi sebelumnya dengan pejabat perorangan,
namun di kebanyakan masyarakat, pemerintah telah dibujuk
untuk ikut serta berdasarkan program dan proses yang
dimandatkan yang sudah ada seperti musrenbang dan PNPM.
Untuk meringankan risiko ini, rapat-rapat persiapan akan
diadakan bersama dengan pejabat junior dan senior guna
memastikan komitmen tingkat tinggi dan kepatuhan tingkat
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 97
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 97
junior. Bukti adanya dampak pendekatan tersebut akan
dibagikan dalam rapat untuk mendorong partisipasi agar
hasil akhir pengembangan dapat diperlihatkan.
Komponen 2:
[MAKS. 30 KATA] Keterlibatan Warga dengan Pemerintah
Uraian Komponen. Uraian komponen harus merangkum tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan utamanya, para penerima
manfaatnya maupun para pihak terkait utama lainnya yang
akan terlibat.
[Maks. 350 KATA]
Tujuan: Untuk memfasilitasi keterlibatan langsung antara
warga dan pemerintah demi perbaikan pelayanan.
Para penerima manfaat: Semua pengguna sebanyak 50.000 orang
di desa-desa dan fasilitas pelayanan kecamatan
(puskesmas/posyandu) serta para kepala desa dan camat
merupakan sasaran penerima manfaat. Pejabat kabupaten dan
propinsi merupakan para pihak terkait utama
Komponen ini meliputi keterlibatan langsung masyarakat dan
pemerintah dengan menggunakan alat-alat CVA: standar
pemantauan, kartu nilai pelayanan dan rencana tindakan.
Kegiatan
2.1.1
Melatih staf
lapangan tentang
teori perubahan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 98
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 98
dan pengumpulan
data
Kegiatan
2.1.2
Memfasilitasi
pelatihan 6000
anggota masyarakat
dalam CVA
Kegiatan
2.1.3
Memfasilitasi
rapat awal antara
masyarakat dan
penyedia layanan
Kegiatan
2.1.4
Memfasilitasi
standar pemantauan
dengan para pihak
terkait
(masyarakat dan
pemerintah masing-
masing)
Kegiatan
2.1.5
Memfasilitasi
proses kartu nilai
dengan para pihak
terkait
Kegiatan
2.1.6
Memfasilitasi
rapat antar-muka
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 99
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 99
Kegiatan
2.1.7
Rencana tindakan
diumumkan dan
dibagikan ke para
pihak terkait
Kegiatan
2.1.8
Memantau &
Mendukung
pelaksanaan
rencana tindakan
para pihak terkait
Output yang direncanakan: masukkan satu atau lebih output.
Anda akan perlu menetapkan indikator-indikator untuk setiap
output ini dalam Kerangka Hasil.
Output adalah produk langsung dari kegiatan-kegiatan proyek
dan dapat mencakup jenis, tingkatan dan sasaran pelayanan
yang akan diberikan proyek. Perbedaan utama antara suatu
output (barang atau jasa spesifik) dan suatu hasil akhir
(outcome) adalah bahwa output biasanya berupa perubahan
pada pasokan barang dan jasa (sisi pasokan), sedangkan
hasil akhir mencerminkan perubahan pada pemanfaatan barang
dan jasa (sisi permintaan).
Output 2.1 Kesepakatan bersama antara warga dan penyedia
layanan tentang standar pemantauan dan rencana tindakan.
Output 2.2 Pejabat dilobi dan perubahan pelayanan dipantau
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 100
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 100
Perkiraan nilai Komponen (dalam dollar AS): harap
perhatikan bahwa nilai ini harus konsisten dengan perkiraan
biaya Komponen sebagaimana disertakan dalam Anggaran yang
diajukan
USD 452.949
Kerangka Waktu Komponen: tanggal perkiraan kapan kegiatan-
kegiatan di bawah komponen ini akan dimulai dan berakhir.
Tanggal mulai: 08/1/2014
Tanggal selesai: 07/31/2017
Uraikan asumsi-asumsi utama yang perlu diupayakan untuk
mencapai hasil akhir menengah yang diharapkan untuk
komponen ini.
Asumsi adalah hipotesa dan dugaan yang harus tetap berlaku
untuk kegiatan-kegiatan Komponen yang akan
diimplementasikan, output yang diberikan sebagaimana
direncanakan dalam jalur menuju pencapaian hasil. Asumsi
dapat menyebutkan antara lain perilaku, sikap dan
kepentingan (misalnya: aktor akan bekerja sama untuk satu
maksud yang sama, atau akan tertarik mengabdikan waktu
untuk belajar tentang masalah X, dsb), proses dan kejadian
yang akan terjadi setelah rentetan tertentu, atau untuk
pengelolaan sumber daya (ketersediaan atau penanganan yang
efektif yang mungkin secara positif atau negatif
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 101
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 101
mempengaruhi output dan hasil akhir Proyek yang
diharapkan). Banyaknya faktor yang mempengaruhi setiap
tahap proses perubahan harus dinilai—dengan memeriksa
konteks yang lebih luas, pengalaman-pengalaman serta
penelitian sebelumnya—untuk mengidentifikasi asumsi
mendasar mana yang akan memfasilitasi dan asumsi mana yang
dapat membahayakan keberhasilan intervensi yang diajukan.
Sepanjang kegiatan analitik ini, penting untuk disadari
bahwa proses-proses yang menuntun dari kegiatan ke output
ke hasil akhir tidak bersifat linier atau selalu logis,
maka perlu mengupayakan secara mendalam hubungan antara
penyampaian output dengan bagaimana output ini akan
berkontribusi pada pencapaian hasil akhir.
Asumsi-asumsi utamanya adalah kemauan pejabat pemerintah
dan masyarakat untuk terlibat satu sama lain dan mencapai
kesepakatan bersama.
Risiko: apa saja risiko yang tidak tercakup oleh asumsi di
atas? Silahkan definisikan setiap risiko, beserta
tingkatannya (sebutkan RISIKO “TINGGI”, “MENENGAH” ATAU
“RENDAH” setelah mendefinisikannya) dan langkah-langkah
yang direncanakan untuk meringankan atau menghindari
risiko-risiko ini, atau apabila asumsi-asumsi Anda tidak
tetap berlaku.
Risiko diidentifikasi sehubungan dengan asumsi: misalnya,
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 102
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 102
untuk sebuah asumsi yang menyatakan bahwa proses
partisipatif akan dilaksanakan dengan luas dan transparan,
kemungkinan risiko bisa jadi risiko kooptasi elit, mungkin
pada tingkat yang tinggi, menengah atau rendah, bergantung
pada konteksnya (faktor-faktor di luar kendali Proyek) dan
bergantung pada kemampuan Proyek untuk mempengaruhi proses
tersebut sehingga tercakup dalam asumsi (faktor-faktor
dalam kendali Proyek). Sangat penting untuk
mengidentifikasi risiko dengan cara yang realistis, serta
langkah-langkah peringanan yang dapat diambil (oleh Proyek
atau pihak lain) atau yang dapat disiapkan untuk
menghindari atau meminimalkan risiko tersebut.
Risiko menengah berarti bahwa pejabat pemerintah dan
penyedia layanan tidak terlibat. Di beberapa masyarakat,
hal ini telah terjadi sebelumnya dengan pejabat perorangan,
namun di kebanyakan masyarakat, pemerintah telah dibujuk
untuk ikut serta berdasarkan program dan proses yang
dimandatkan yang sudah ada seperti musrenbang dan PNPM.
Untuk meringankan risiko ini, rapat-rapat persiapan akan
diadakan bersama dengan pejabat junior dan senior guna
memastikan komitmen tingkat tinggi dan kepatuhan tingkat
junior. Bukti adanya dampak pendekatan tersebut akan
dibagikan dalam rapat untuk mendorong partisipasi agar
hasil akhir pengembangan dapat diperlihatkan.
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 103
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 103
Komponen 3:
[MAKS. 30 KATA] Advokasi warga demi akuntabilitas
pemerintah dan perbaikan pelayanan
Uraian Komponen. Uraian komponen harus merangkum tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan utamanya, para penerima
manfaatnya dan para pihak terkait utama lainnya yang akan
terlibat.
[Maks. 350 KATA]
Tujuan: Memastikan lobi yang efektif demi perbaikan
pelayanan.
Para penerima manfaat: Semua pengguna sebanyak 50.000 orang
di desa-desa dan fasilitas pelayanan Kecamatan
(puskesmas/posyandu) serta kepala desa dan camat merupakan
sasaran penerima manfaat. Pejabat kabupaten dan propinsi
merupakan para pihak terkait utama
Kegiatan
3.1.1
Dialog dengan
pemerintah tentang
celah pelaksanaan
kebijakan yang
diidentifikasi selama
pertemuan-pertemuan
masyarakat
Kegiatan Menyelenggarakan rapat
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 104
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 104
3.1.2 kecamatan, Kabupaten,
dan propinsi untuk
menyampaikan temuan-
temuan
Kegiatan
3.1.3
Rapat untuk melobi
pejabat utama secara
empat mata menggunakan
data masyarakat
Kegiatan
3.1.4
Ikut serta dalam
lokakarya pembelajaran
akuntabilitas sosial
regional/internasional
Kegiatan
3.1.5
Bersama dengan para
mitra multi-pihak dan
afiliasi ANSA
melakukan audit,
penelitian, dan
analisis tingkat
daerah, kabupaten
tentang reformasi atau
penegakan kebijakan
KIA
Kegiatan
3.1.6
Memfasilitasi
kunjungan lokasi tim
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 105
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 105
CVA dan ANSA untuk
pengawasan dan
analisis pengumpulan
data
Kegiatan
3.1.7
Pelatihan staf
lapangan tentang
metodologi evaluasi
dan pengumpulan data
serta Akhir evaluasi
proyek
Output yang direncanakan: masukkan satu atau lebih output.
Anda akan perlu menetapkan indikator-indikator untuk setiap
output ini dalam Kerangka Hasil.
Output adalah produk langsung dari kegiatan-kegiatan proyek
dan dapat mencakup jenis, tingkatan dan sasaran pelayanan
yang akan diberikan proyek. Perbedaan utama antara suatu
output (barang atau jasa spesifik) dan suatu hasil akhir
(outcome) adalah bahwa output biasanya adalah perubahan
pada pasokan barang dan jasa (sisi pasokan), sedangkan
hasil mencerminkan perubahan pada pemanfaatan barang dan
jasa (sisi permintaan).
Output 3.1 Pengaruh advokasi dan kebijakan yang dicapai
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 106
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 106
pada tingkat kabupaten dan nasional berdasarkan temuan-
temuan dari proses CVA di tingkat daerah
Perkiraan nilai Komponen (dalam dollar AS): harap
perhatikan bahwa nilai ini harus konsisten dengan perkiraan
biaya Komponen sebagaimana disertakan dalam Anggaran yang
diajukan
USD 112.665
Kerangka Waktu Komponen: tanggal perkiraan kapan kegiatan-
kegiatan di bawah komponen ini akan dimulai dan berakhir.
Tanggal mulai: 08/1/2014
Tanggal selesai: 07/31/2018
Uraikan asumsi-asumsi utama yang perlu diupayakan untuk
mencapai hasil akhir menengah yang diharapkan untuk
komponen ini.
Asumsi adalah hipotesa dan dugaan yang harus tetap berlaku
untuk kegiatan-kegiatan Komponen yang akan
diimplementasikan, output yang diberikan sebagaimana
direncanakan dalam jalur menuju pencapaian hasil. Asumsi
dapat menyebutkan antara lain perilaku, sikap dan
kepentingan (misalnya: aktor akan bekerja sama untuk satu
maksud yang sama, atau akan tertarik mengabdikan waktu
untuk belajar tentang masalah X, dsb), proses dan kejadian
yang akan terjadi setelah rentetan tertentu, atau
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 107
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 107
pengelolaan sumber daya (ketersediaan atau penanganan yang
efektif yang mungkin secara positif atau negatif
mempengaruhi output dan hasil akhir Proyek yang
diharapkan). Banyaknya faktor yang mempengaruhi setiap
tahap proses perubahan harus dinilai—dengan memeriksa
konteks yang lebih luas, pengalaman-pengalaman dan
penelitian sebelumnya—untuk mengidentifikasi asumsi
mendasar mana yang akan memfasilitasi dan asumsi mana yang
dapat membahayakan keberhasilan intervensi yang diajukan.
Sepanjang kegiatan analitik ini, penting untuk menyadari
bahwa proses-proses yang menuntun dari kegiatan ke output
ke hasil akhir tidak bersifat linier atau selalu logis,
maka perlu mengupayakan secara mendalam hubungan antara
penyampaian output dengan bagaimana output ini akan
berkontribusi pada pencapaian hasil.
Asumsi-asumsi utamanya adalah bahwa masyarakat tetap
melakukan upaya melobi dan bahwa pemerintah akan menanggapi
tekanan masyarakat dan pihak terkait.
Risiko: apa saja risiko yang tidak tercakup oleh asumsi di
atas? Silahkan definisikan setiap risiko, beserta
tingkatannya (sebutkan RISIKO “TINGGI”, “MENENGAH” ATAU
“RENDAH” setelah mendefinisikannya) dan langkah-langkah
yang direncanakan untuk meringankan atau menghindari
risiko-risiko ini, atau apabila asumsi-asumsi Anda tidak
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 108
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 108
tetap berlaku.
Risiko diidentifikasi sehubungan dengan asumsi: misalnya,
untuk sebuah asumsi yang menyatakan bahwa proses
partisipatif akan dilaksanakan dengan luas dan transparan,
kemungkinan risiko bisa jadi risiko kooptasi elit, mungkin
pada tingkat yang tinggi, menengah atau rendah, bergantung
pada konteksnya (faktor-faktor di luar kendali Proyek) dan
bergantung pada kemampuan Proyek untuk mempengaruhi proses
tersebut sehingga tercakup dalam asumsi (faktor-faktor
dalam kendali Proyek). Sangat penting untuk
mengidentifikasi risiko dengan cara yang realistis, serta
langkah-langkah peringanan yang dapat diambil (oleh Proyek
atau pihak lain) atau yang dapat disiapkan untuk
menghindari atau meminimalkan risiko tersebut.
Risiko menengah berarti bahwa pejabat pemerintah dan
penyedia layanan tidak terlibat. Di beberapa masyarakat,
hal ini telah terjadi sebelumnya dengan pejabat perorangan,
namun di kebanyakan masyarakat, pemerintah telah dibujuk
untuk ikut serta berdasarkan program dan proses yang
dimandatkan yang sudah ada seperti musrenbang dan PNPM.
Untuk meringankan risiko ini, rapat-rapat persiapan akan
diadakan bersama dengan pejabat junior dan senior guna
memastikan komitmen tingkat tinggi dan kepatuhan tingkat
junior. Bukti adanya dampak pendekatan tersebut akan
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 109
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 109
dibagikan dalam rapat untuk mendorong partisipasi agar
hasil akhir pengembangan dapat diperlihatkan.
BAGIAN 3 APLIKASI GPSA: PENILAIAN ORGANISASI AWAL
Bagian ini mencakup informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penilaian awal terhadap kemampuan manajemen
dan tata kelola organisasi Anda. Apabila proposal dipilih
untuk pendanaan hibah, harap perhatikan bahwa organisasi
akan diharuskan menjalani penilaian uji tuntas yang
lengkap. Sebagai bagian dari penilaian uji tuntas,
organisasi dapat diharuskan menerima pelatihan tentang
aspek fidusier yang berkaitan dengan pengelolaan hibah
GPSA.
Jenis OMS. Sebutkan jenis organisasi masyarakat sipil yang
merupakan organisasi penerima. Untuk tujuan OMS GPSA,
sertakan badan hukum yang berada di luar sektor publik atau
sektor pencari profit, seperti organisasi non-pemerintah,
organisasi media nirlaba, organisasi amal, organisasi
berdasarkan iman, organisasi profesional, serikat tenaga
kerja, organisasi pekerja, asosiasi perwakilan setempat
yang dipilih, yayasan dan lembaga pengembangan dan
penelitian kebijakan. Sertakan tahun pendiriannya sebagai
badan hukum.
Yayasan Wahana Visi Indonesia adalah organisasi non-
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 110
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 110
pemerintah dengan status hukumnya, terdaftar di Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia, no.AHU-AH.01.08-542 tanggal 19
November 1998.
Laporan Kegiatan. Apakah Organisasi menerbitkan laporan
kegiatan tahunan pada situs web-nya? Jika ya, harap
lampirkan file-nya pada bagian bawah halaman ini atau
sediakan tautan ke situs web. Jika tidak, sebutkan "Tidak".
Tidak
Pengalaman WB sebelumnya. Apakah Organisasi memiliki
pengalaman sebelumnya dengan pelaksanaan proyek atau hibah
yang didanai Bank Dunia? Jika ya, harap sebutkan dan
sertakan nama proyeknya, total pendanaan dan tahun-tahun
pelaksanaannya (misalnya 2005-2009). Jika tidak, sebutkan
“Tidak”.
Tidak
Laporan Keuangan. Apakah Organisasi memiliki laporan audit
keuangan? Jika ya, harap lampirkan salinan masing-masing
dari dua laporan keuangan dan laporan pengadaan terkini
pada bagian bawah halaman ini. Jika tidak, sebutkan
"Tidak".
Ya
Laporan Audit Publik. Apakah laporan audit bersifat publik
dan/atau diterbitkan pada situs web? Jika ya, harap
sediakan tautannya. Jika tidak, harap nyatakan demikian
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 111
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 111
pada ruang di bawah ini.
Tidak
Referensi. Sediakan minimal 3 referensi yang dapat
membuktikan kemampuan pengelolaan dan pelaksanaan
organisasi. Sertakan nama orang, jabatan, organisasi dan
informasi kontak (telepon dan e-mail). Referensi dapat
meliputi orang dari pemerintah, OMS dan organisasi donor.
1. Wayan Darmawan – Kepala Bappeda propinsi
2. Petrus Keron – Kepala Unit 1 (pendidikan,
kesehatan,ekonomi) di Bappeda propinsi
3. Ibu Siska – Kepala unit kesehatan keluarga di Kantor
Kesehatan Kabupaten Sikka
4. Dr. Delly Pasande – Kepala Kantor Kesehatan Kabupaten
Sikka
5. Frans Ratrigis – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (BPMD) Kabupaten TTU
Bagi proposal yang menyertakan pengaturan pemberian
nasihat,
Jika Organisasi Pemberi Nasihat hanya menyerahkan
aplikasinya saja, harap lampirkan sebuah surat pendukung
dari Organisasi Penerima Nasihat di bagian akhir aplikasi.
FILE-FILE TERLAMPIR
Translatiion No. WB2013JUL01 Page 112
Formulir Aplikasi Hibah GPSA 112
Silahkan unduh lampiran-lampiran dari aplikasi hibah
online. Isi template-nya secara offline kemudian unggah.
Template Anggaran Proposal
Template Tim Proyek
Template Kerangka Hasil Proyek
Jika Anda ingin menambahkan bahan-bahan pendukung tentang
proposal atau pekerjaan organisasi Anda, Anda dapat
melakukannya dengan meng-klik “attached files” pada bagian
bawah Bagian 1 Aplikasi GPSA.
_________________________________________________________________________________________
TRANSLATOR’S STATEMENT I hereby certify that the above text is an accurate and consistent rendering, translated from Indonesian into English. Sentul City, July 11, 2013 Pahala Tamba - Sworn Translator practicing in Jakarta Capital City Area (Jakarta Governor’s Decree No. 727 dated May 5, 1986). E-mail: [email protected]
Jl. Seattle I/5, Sentul Residence, Sentul City, Bogor 16811