Download - gastropati erosif
-
7/25/2019 gastropati erosif
1/38
1
Case Report
GASTROPATI EROSIF EC NSAID
Oleh:
Dwitya Rilyanti
Fitrianisa Burmana
Melly Anida
Tegar Dwi Praks
Preceptor:
dr. Ronald David Martua, Sp. PD
!EPANITERAAN !"INI! I"M# PEN$A!IT DA"AM
-
7/25/2019 gastropati erosif
2/38
2
R#MA% SA!IT #M#M A%MAD $ANI
FA!#"TAS !EDO!TERAN #NI&ERSITAS "AMP#NG
APRI" '()*
BAB I
STAT#S PASIEN
A+ IDENTIFI!ASI PASIEN
Nama lengap : Nn. !"mur : 1# $ahun
Status pera%inan : &elum MeniahPeer'aan : Sis%i!lamat : Nampi Re'o(enis elamin : Perempuan!gama : )slamPendidian : SM!MRS : 2*+*21-
B+ ANAMNESIS
Diamil dari : !utoanamnesa!elu,an #tama -
N/eri perut se'a 1 hari seelum masu rumah sait 0SMRS!elu,an Tam.a,an -
Demam hari seelum masu rumah sait
-
7/25/2019 gastropati erosif
3/38
Riwayat Penyakit Sekarang
3eluhan demam se'a hari SMRS, demam nai turun dan disertai menggigil.
&atu dieluhan pasien se'a 1 minggu seelum masu rumah sait, daha 04
tetapi sulit untu dieluaran. Os 'uga mengeluh n/eri perut se'a 2 hari seelum
masu rumah sait. N/eri perut dirasaan a%aln/a pada agian epigastrium
emudian men'alar eseluruh lapang perut. Selain itu pasien 'uga mengeluhan
adan/a mual, muntah 0*, lemah adan, pusing.
Os 'uga mengeluhan &!& er%arna hitam se'a 1 hari SMRS. &!& er%arna
hitam dengan onsistensi cair dan dengan 5reuensi dua ali dalam satu hari. 2
setelah MRS os mengeluh &!& cair er%arna merah dengan 5reuensi 16 dalamsatu hari. Pada hari e*- &!& os normal, &!3 normal.
Riwayat Penyakit Da,ulu
0* Cacar 0* Malaria 0* &atu 7in'al 8Sal.3emih
0* Cacar !ir 0* Disentri 0* &urut 09ernia0* Di5teri 0* 9epatitis 0* Pen/ait Prostat
0* &atu Re'an 0* $i5us !dominalis 0* a s i r 0* Campa 0* Siro5ula 0* Diaetes0; )n5luen
-
7/25/2019 gastropati erosif
4/38
Adaka, !era.at yang Menderita
Penyakit $a Tidak %u.ungan
!lergi ;
!sma ;$uerulosa ;!rtritis ;Rematisme ;9ipertensi ;(antung ;7in'al ;Eamung ;
C+ ANAMNESIS SISTEM
Catatan eluhan tamahan positi5 disamping 'udul*'udul /ang ersangutan.
!ulit
0* &isul 0* Ramut 0* 3eringat malam0* 3uu 0* 3uning 8 )terus 0* Sianosis
0* Eain*lain
!e2ala
0* $rauma 0; Sait epala0* Sinop 0* N/eri pada sinus
Mata
0* N/eri 0; Pucat8anemis0* Seret 0* 7angguan penglihatan0* 3uning 8 )terus 0* 3eta'aman penglihatan
Telinga
0* N/eri 0* $initus0* Seret 0* 7angguan pendengaran
0* 3ehilangan pendengaran
%idung
0* $rauma 0* 7e'ala pen/umatan0* N/eri 0* 7angguan penciuman0* Seret 0* Pile 0* ?pistasis
-
7/25/2019 gastropati erosif
5/38
-
7/25/2019 gastropati erosif
6/38
B
Sara5 dan Ott
0* !nestesi 0* Suar menggigit0* Parestesi 0* !tasia0* Otot lemah 0* 9ipo8hiper*estesi
0* 3e'ang 0* Pingsan0* !5asia 0* 3edutan 0tic0* !mnesis 0* Pusing 0=ertigo0* Eain*lain 0* 7angguan icara 0disartri
Ekstremitas
0* &enga 0* De5ormitas0* N/eri sendi 0* Sianosis
Berat Badan&erat adan rata*rata 0g : g
&erat adan searang 0g : g
0&ila pasien tida tahu dengan pasti
$etap 0;
$urun 0
Nai 0
Riwayat %idu2
$empat lahir : 0; Di rumah 0 Rumah &ersalin 0 RS &ersalin
Ditolong oleh : 0 Doter 0 &idan 0; Duun
0 Eain*lain
Riwayat Imunisasi 0pasien tida ingat
0 9epatitis 0 &C7 0 Campa 0 DP$ 0 Polio
0 $etanus
Riwayat Makanan
>re%ensi 8hari : F 2* 6 sehari
(umlah 8hari : F 2* piring sehari
=ariasi 8hari : $ida ervariasi
Na5su maan : 3urang
-
7/25/2019 gastropati erosif
7/38
#
Pendidikan
0 SD 0; SE$P 0 SE$! 0 Seolah 3e'uruan 0 !ademi
0 3ursus 0 $ida seolah
-
7/25/2019 gastropati erosif
8/38
!esulitan
3euangan : tida ada
Peer'aan : tida ada
3eluarga : tida ada
Eain*lain : *
D+ PEMERI!SAAN 1ASMANI
Pemeriksaan #mum
* $inggi adan : 1B cm* &erat &adan : g
* 3eadaan gi
-
7/25/2019 gastropati erosif
9/38
+
* Sumandiula : $ida teraa pemesaran* Supra laviula : $ida teraa pemesaran* Eipat paha : $ida teraa pemesaran* Eeher : $ida teraa pemesaran
* 3etia : $ida teraa pemesaran
!e2ala
* ?spresi %a'ah : $ampa sait sedang* Ramut : 9itam, lurus, tida mudah dicaut* Simetris mua : Simetris
Mata
* ?6opthalmus : ** 3elopa : Normal* 3on'ungtiva : !nemis 0484* Slera : )teri 0*8** Eapang penglihatan : Dalam atas normal* Deviatio on'ungtiva : ** ?nopthalmus : ** Eensa : (ernih* =isus: B8B* 7era mata : Normal segala arah* $eanan ola mata : N8 palpasi* Nistagmus : *
"e,er
* $eanan (=P : $ida meningat* 3elen'ar $iroid : $ida memesar * 3elen'ar Eim5e : $ida teraa pemesaran
Dada
* &entu : Normochest* Pemuluh darah : Normal* &uah dada : Normal, simetris
Paru4Paru
-
7/25/2019 gastropati erosif
10/38
1
De2an Belakang
)nspesi Simetris simetrisPalpasi 3iri >remitus voal teraa
getaran suara. >remitus
tatil terasa pergeraandinding thora6.
3anan >remitus voal teraagetaran suara. >remitustatil terasa pergeraandinding thora6.
>remitus voal teraa getaransuara. >remitus tatil terasa
pergeraan dinding thora6.
>remitus voal teraa getaransuara. >remitus tatil terasa
pergeraan dinding thora6.
Perusi 3iri Sonor pada seluruh lapangparu.
3anan Sonor pada seluruh lapangparu
Sonor pada seluruh lapang paru.
Sonor pada seluruh lapang paru
!usultasi 3iri =esiuler 04, Ronhi 0*,hee
-
7/25/2019 gastropati erosif
11/38
11
A.dmen
)nspesi : Simetris, datar
Palpasi : Dinding perut : tida supel,n/eri tean seluruh
adomen 04
9ati : teraa cm dia%ah arcus costae
Eien : teraa, scu55ner 2
7in'al : &allotement 0*
Perusi : $impani
!usultasi : ising usus 04
Anggta Gerak
"engan
!anan !iri
Otot$onusMassa
Normotonus?utro5i
Normotonus?utro5i
Sendi Normal Normal7eraan !ti5 !ti5
3euatan - -
Tungkai dan !aki
* Eua : $ida * =arises : $ida * Otot 0tonus, massa : Normotonus,eutro5i* Sendi : Normal* 7eraan : !ti5 * 3euatan : -* ?dema : *8*
Re5leks
!anan !iri
&isep N 0Re5les lengan a%ah N 0Re5les lengan a%ah$risep N 03ontrasi trisep N 03ontrasi trisepPatela N N!chiles N 0Plantar 5lesi N 0Plantar 5lesi3remester * *Re5les ulit N N
Re5les patologis $ida ada $ida ada
-
7/25/2019 gastropati erosif
12/38
12
E+ "ABORATORI#M
' se2tem.er '()*Eeuosit : 2.8ul?ritrosit : 2.B2.8ul9 : -, g8dl$romosit : 11B.8ul7DS: 11"reum: -2 septemer 21-Eeuosit : 2,#?ritrosit : 2,B9 : -,-
9t : 1B,1MC= : B2,MC9 : 2,MC9C : ,2$romosit : #-.!nti dengue )gM : positi5!nti dengue )g 7 : negati5
1 septemer 21-Eeuosit : B.?ritrosit : .2.9 : #,#9t : 22,#MC= : #,MC9 : 2,MC9C : ,+$romosit : 11.
1 septemer 21-Eeuosit : -.2?ritrosit : .B2.
9 : ,#9t : 2-,+MC= : #1,-MC9 : 2MC9C : ,B$romosit : 2#B.
Rontgen:
septemer 21-
1. Pulmo dalam atas normal
-
7/25/2019 gastropati erosif
13/38
1
2. &esar cor normal. Sistema tulang ai
F+ RING!ASAN
Pasien perempuan, 1# tahun datang e RS!G dengan eluhan n/eri perut dirasaan se'a 1 minggu SMRS dan memerat se'a 1 hari SMRS. N/eri perut
a%aln/a di rasaan pada agian epigastrium emudian men'alar eseluruh lapang
perut. N/eri perut terasa a%aln/a seperti ditusu lalu setelah n/eri men'alar terasa
seperti melilit. N/eri perut ersi5at hilang timul. N/eri emali muncul tia*tia
dengan peruahan posisi. Pasien 'uga mengeluhan adan/a mual. Selain itu pasien
'uga mengeluhan &!& er%arna hitam se'a 1 hari SMRS setelah seelumn/a 1
minggu tida &!&. &!& er%arna hitam dengan onsistensi padat dan uuran/ang ecil seesar 'empol tangan dan &!& han/a 2 potong 5eses sa'a dengan
5reuensi satu ali dalam satu hari. 3esehariann/a pasien memilii pola maan
/ang tida teratur, dengan 5reuensi maan 2* ali per hari. Dua minggu SMRS
pasien di ra%at arena &!& darah er%arna merah gelap. Ri%a/at minum oat
penghilang rasa sait di aui pasien untu menghilangan rasa sait pada edua
ai n/a 'ia erativitas. Pasien telah mengonsumsi oat penghilang rasa sait
terseut se'a F - ulan dengan 5reuensi satu ali perhari dengan 'umlah 2 utir
oat. Ri%a/at teanan darah tinggi tida terontrol dan maag diaui pasien.
Pada pemerisaan 5isi pasien didapatan
$eanan darah : 18 mm9g
Nadi : 1 68 menit
Suhu : ,HC
Pernapasan : 2 68 menit
3epala : 3on'unctiva palpera ananemis
!domen : )nspesi : Simetris, datar
Palpasi : Dinding perut : tida supel,n/eri tean
seluruh lapang perut 04
Pada pemerisaan hematologi didapatan hemogloin : - gr8dl,
G+ DIAGNOSIS !ER1A DAN DASAR DIAGNOSIS
-
7/25/2019 gastropati erosif
14/38
1
1. Diagnosis
Suspe 7astritis ?rosi5 ec NS!)D 4 anemia ec perdarahan saluran cerna
roni
DD8 ulus peptium
2. Dasar Diagnosa
* N/eri perut era%al dari epigastrium
* !dan/a mual
* &!& er%arna hitam dengan onsistensi eras dan ecil
* Ri%a/at minum oat penghilang rasa n/eri 2 utir setiap hari selama -
ulan terhir* N/eri tean regio epigastrium 04
* Pada pemerisaan 5isi pasien ditemuan:
3epala : 3on'unctiva palpera ananemis
!domen : )nspesi : Simetris, Cemung
Palpasi : Dinding perut : Supel,n/eri tean regio
epigastrium 04
Pada pemerisaan hematologi didapatan hemogloin : ,2 gr8dl, hematorit :
2,2 I, MC= : BB,+ 5l, MC9 : 1+, pg, MC9C : 2+,1 gr8dl , RD : 1-,- I, MP=
: 12,B I,
%+ DIAGNOSA DIFFERENTIA"
* "lus Peptium
I+ DASAR DIAGNOSA DIFFERENSIA"
-
7/25/2019 gastropati erosif
15/38
1-
* N/eri perut di agian epigastrium* N/eri men'alar hingga eseluruh perut terasa melilit* Mual* &!& hitam dengan onsistensi padat dan eruuran ecil er'umlah
sediit
1+ PEMERI!SAAN $ANG DIAN1#R!AN
1. >oto polos adomen dengan ontras arium
2. ?ndosopi
. Pemerisaan patologi anatomi
!+ RENCANA PENGE"O"AAN
1. $irah aring
. Mediamentosa
4 )=>D RE 2 gtt8menit
4 Diit luna $3$P
4 Ranitidine 2 ampul8 2 'am
4 Sucral5at s/r 6 1 C
4 Ondansentron 2 ampul8 2 'am4 Sohoion 1 6 1 gr di drip
"+ PENCEGA%AN
Primer -
* 9indari penggunaan oat /ang erleihan tanpa instrusi doter
* Pola maan teratur
Sekunder
4 Minum oat sesuai aturan
4 3ontrol rutin e doter
Tersier
* Men'aga imunitas tuuh
* Minum air dengan cuup
-
7/25/2019 gastropati erosif
16/38
1B
M+ PROGNOSIS
Jua at vitam : Duia ad onam
Jua at 5unctionam : Duia ad onam
Jua at sanationam : Duia ad onam
BAB II
TIN1A#AN P#STA!A
-
7/25/2019 gastropati erosif
17/38
1#
'+) Penda,uluan
Eamung merupaan agian dari saluran pencernaan /ang erentu seperti
antung, dapat erdilatasi dan er5ungsi mencerna maanan diantu oleh asam
lorida 09Cl dan en
-
7/25/2019 gastropati erosif
18/38
1
gastri, etia maanan masu lamung aan merangsang meanisme seresi
asam lamung /ang erlansung selama eerapa 'am, selama maanan masih
erada didalam lamung. 3etiga, 5ase intestinal, proses seresi asam lamung
ter'adi etia maanan mengenai muosa usus. Produsi asam lamung aan
tetap erlangsung mesipun dalam ondisi tidur.
Mekanisme Perta,anan "am.ung
Sistem pertahanan pertama pada lamung adalah lapisan muus iaronat
seagai rintangan 5isio imia terhadap moleul seperti ion hidrogen. Muus
diseresi oleh sel epitel permuaan gastroduodenal, terdiri atas air 0+-I, lema,
dan glioprotein. Muus er5ungsi seagai lurian /ang ersi5at 5lesiel sepertigel dan meleat pada muosa untu mencegah di5usi ion dan moleul seperti
pepsin.,- Sementara itu, iaronat diseresi oleh sel epitel permuaan muosa
gastroduodenal e lapisan muus sehingga terentu peredaan p9 seesar 1*2
pada permuaan lumen gaster dan B*# pada permuaan sel epitel.-,# Peredaan
p9 dalam lapisan muosa aan mempengaruhi etahanan muosa.
3etahanan muosa gaster ditun'uan oleh emampuan epitel gastermempertahanan peredaan onsentrasi ion 94 dari lumen e muosa dalam
ondisi 5isiologis. 3ondisi terseut digamaran seagai di5usi rendah ion 94
dari lumen e muosa untu men'aga peredaan potensial transmuosa lumen
tetap negati5. Prostaglandin aan meningatan gradien p9 sesuai dengan
emampuan protesin/a. Kona alali pada permuaan muosa aan mencegah
asam mencapai permuaan muosa.Sel epitel permuaan merupaan meanisme
pertahanan selan'utn/a /ang eer'a melalui pementuan muus, transportasiioni sel epitel untu mempertahanan p9 intrasel, dan produsi iaronat serta
iatan antara epitel. (ia rintangan praepitel ditemus dan ter'adi erusaan epitel,
sa%ar muosa aan segera diperaii dalam satu 'am. Sel epitel gaster /ang
eratasan dengan daerah erusaan aan ermigrasi untu memulihan daerah
/ang rusa 0restitusi. Pada proses terseut diutuhan sirulasi darah /ang ai
dan lingungan /ang ersi5at asa. Namun demiian, proses itu uanlah suatu
proses pemelahan sel. &eerapa 5ator pertumuhan seperti epidermal growth
-
7/25/2019 gastropati erosif
19/38
1+
factor 0?7>, transforminggrowth factor 0$7>*a dan basic fibroblast growth
factor 0>7> mengatur proses restitusi.
3erusaan /ang leih erat tida dapat diperaii secara e5eti5 oleh restitusi
sehingga memutuhan proli5erasi sel. Regenerasi sel epitel diatur oleh P7 dan
growth factors seperti ?7> dan $7>*a. &ersamaan dengan pementuan sel epitel
aru, ter'adi angiogenesis dalam 'aringan mirovasular /ang rusa. &ai >7>
dan vascular endothelial growth factor 0=?7> penting dalam mengatur
angiogenesis pada muosa gaster. Prostaglandin memegang peranan utama dalam
meanisme pertahanan epitel gaster. Muosa gaster mengandung P7 erlimpah
/ang mengatur pelepasan iaronat muosa dan muus, menghamat seresi selparietal, dan erperan penting dalam mempertahanan aliran darah muosa serta
restitusi sel epitel. Sistem mirovasular dalam lapisan sumuosa merupaan
omponen utama sistem pertahanan suepitelial /ang men/ediaan iaronat
09CO* untu menetralan asam /ang dihasilan oleh sel parietal. Sistem
mirovasular 'uga men/ediaan mironutrien, osigen, dilusi, dan netralisasi
dari di5usi emali asam lamung, serta mengeliminasi metaoli tosi. Selain
itu seagai penghasil nitrit osida. Nitrit osida 0NO merupaan
-
7/25/2019 gastropati erosif
20/38
2
onsentrasi 94 /ang tinggi dengan menggunaan !$P seagai sumer energi
untu mentrans5er ion 94 dari sitoplasma sel parietal e secretory canaliculi
disertai pertuaran ion 34. Sel parietal 'uga memilii reseptor /ang dapat
menghamat produsi asam, seperti P7, somatostatin, dan ?7>. Somatostatin
dilepasan oleh sel D pada muosa gaster seagai respon terhadap 9Cl. Moleul
terseut mampu menghamat produsi asam secara langsung pada sel parietal
maupun tida langsung dengan menurunan pelepasan histamin dari
enterochromaffin-like 0?C> cell dan gastrin dari sel 7.
!dan/a
etidaseimangan dari 5ator*5ator diatas dapat men/eaan ter'adin/a
erusaan muosa lamung. Pen/ea dari rusan/a muosa lamung di picu
oleh eerapa hal seperti alohol, stres, in5esi 9.p/lori, dan oat anti in5lamasi
non steroid 0O!)NS /ang men/eaan gangguan umum erupa disontinuitasdari muosa lamung erupa ulus peptium dan gastropati O!)NS.
#lkus Pe2tikum
"lus peptium adalah erusaan pada lapisan muosa, sumuosa sampai
lapisan otot saluran cerna /ang diseaan oleh ati5itas pepsin dan asam
lamung. "lus peptium dapat mengenai eso5agus sampai usus halus tetapi
ean/aan ter'adi pada ulus duodenum 0+I dan urvatura minor. &ila
-
7/25/2019 gastropati erosif
21/38
21
ter'adi di antara ardia dan pilorus diseut dengan ulus lamung dan ila ter'adi
pada daerah setelah pilorus diseut dengan ulus duodenum.
?tiologi /ang pasti elum dietahui. !da dua pendapat /ang estrim, apaah
pen/ait ini adalah suatu elainan setempat atau merupaan agian dari suatu
elainan sistemi dimana tua han/a merupaan tanda8 ge'ala. $ua pepti
ter'adi arena pengeluaran asam*pepsin olehH. Pylory, NS!)D atau 5ator* 5ator
lain /ang men/eaan etidaseimangan pertahanan muosal lamung. Eoasi
tua menghuungan dengan 'umlah 5ator* 5ator etiologi. $ua dapat ter'adi
di perut agian manapun seperti agian distal, antrum dan duodenum.
Patogenesis ulus peptium eragam dan elum dietahui seluruhn/a. "mumn/a
ter'adi aiat seresi asam /ang erleihan dan gangguan etahanan 8 integritas
muosa, sehingga ter'adi di5usi ali ion 94 dari lumen usus masu e dalam
muosa. Meanisme eseimangan antara 5ator agresi5 0perusa dan 5ator
de5ensi5 0etahanan muosa sangat penting untu mempertahanan 5ungsi dan
integritas saluran cerna. >ator agresi5 /ang utama adalah asam lamung dan
pepsin. >ator de5ensi5 /ang erperan adalah mucous barrier 0muus dan
iaronat, mucosal resistance barrier 0resistensi muosa, microcirculation
0aliran darah muosa dan prostaglandin.
3lasi5iasi ulus peptium /ang sering digunaan diuat oleh Schuster dan 7ross
01+B /aitu ulus peptium primer dan seunder. "lus peptium primer adalah
ulus /ang ter'adin/a terutama dipengaruhi langsung oleh seresi asam lamung
dan pepsin /ang erleihan. "lus peptium primer dapat ersi5at aut dan
ronis, diedaan erdasaran pemerisaan histologi. "lus peptium primer aut
menun'uan gamaran proses erosi dengan tepi ta'am, tida ada ongesti, han/a
di'umpai tanda in5lamasi minimal di seitar ulus dan dalam pen/emuhann/a
tida disertai 5irosis. Pada ulus peptium primer ronis ditemuan 'aringan
neroti dengan dasar esudat 5iropurulen dan 'aringan granulasi vasular
dengan pementuan 5irosis. Pada permuaan 'aringan neroti terseut sering
ditemuan Helicobacter pylori. "lus peptium seunder didasaran adan/a
gangguan etahanan muosa saluran cerna, /ang dapat ter'adi setelah mengalami
-
7/25/2019 gastropati erosif
22/38
22
pen/ait8 trauma erat 0stress ulcer, lua aar 0Curlings ulcer, pen/ait
intraranial 0Rokitansky-Cushings ulcer, minum aspirin atau ortiosteroid, dan
pen/ait hati ronis.
7amaran linis utama tua pepti adalah roni dan n/eri epigastrium. N/eri
iasan/a timul 2 sampai 'am setelah maan atau pada malam hari se%atu
lamung osong. N/eri ini seringali digamaran seagai teriris, teraar atau
rasa tida ena. Remisi dan esaserasi merupaan ciri /ang egitu has sehingga
n/eri di adomen atas /ang persisten. Pola n/eri*maan*hilang ini dapat sa'a tida
has pada tua lamung. &ahan pada eerapa penderita tua lamung
maanan dapat mempererat n/eri. &iasan/a penderita tua lamung aanmengalami penurunan erat adan. Sedangan penderita tua duodenum
iasan/a memilii erat adan /ang tetap.
Penderita tua pepti sering mengeluh mual, muntah dan regurgitasi. $imuln/a
muntah terutama pada tua /ang masih ati5, sering di'umpai pada penderita
tua lamung daripada tua duodenum, terutama /ang letan/a di antrum atau
pilorus. Rasa mual disertai di pilorus atau duodenum. 3eluhan lain /aitu na5sumaan menurun, perut emung, perut merasa selalu penuh atau leas en/ang,
timuln/a onstipasi seagai aiat instailitas neromusuler dari olon.
Penderita tua pepti terutama pada tua duodenum mungin dalam mulutn/a
merasa dengan cepat terisi oleh cairan terutama cairan saliva tanpa ada rasa.
3eluhan ini dietahui seagai water brash. Sedang pada lain piha emunginan
'uga ter'adi regurgitasi pada cairan lamung dengan rasa /ang pahit. Secara umumpasien tua gaster mengeluh dispepsia. Dispepsia adalah suatu sindrom atau
umpulan eluhan eerapa pen/ait saluran cerna seperti mual, muntah,
emung, n/eri ulu hati, senda%a atau terapan, rasa teraar, rasa penuh ulu hati
dan cepat merasa en/ang.
Diagnosis tua pepti iasan/a dipastian dengan pemerisaan arium
radiogram. &ila radiogra5i arium tida erhasil memutian adan/a tua
dalam lamung atau duodenum tetapi ge'ala*ge'ala tetap ada, maa ada indiasi
-
7/25/2019 gastropati erosif
23/38
2
untu melauan pemerisaan endosopi. Peneraan adar serum gastrin dapat
dilauan 'ia diduga ada arsinoma lamung atau sindrom Kolliger*?llison.
Diagnosis tua gaster ditegaan erdasaran pengamatan linis, hasil
pemerisaan radiologi dan endosopi, disertai iopsi untu pemerisaan
histopatologi, tes CEO 0Campylobacter ike !rganism, dan iaan uman
Helicobacter pylori. Secara linis pasien mengeluh n/eri ulu hati adang*adang
men'alar e pinggang disertai mual dan muntah.
3riteria terpenting pada diagnosis tua duodenum adalah n/eri has /ang hilang
oleh maanan. !namnesis tida egitu in5ormati5 seperti pada penderita tualamung, sea ge'ala tida ena pada epigastrum leih sering timul. &iasan/a
tida mungin untu memedaan antara tua lamung dan duodenum han/a
dari anamnesis sa'a.
Diagnosis ulus peptium dapat ditegaan erdasaran anamnesis, pemerisaan
radiologis dan dipastian dengan pemerisaan endosopi. Mani5estasi linis ulus
peptium erupa n/eri perut /ang terasa seperti tertusu atau sensasi teraar di
epigastrium. &eerapa pasien mengalami sensai lua aar pada eso5agus dan
lamung /ang nai e mulut adang disertai dengan regurgitasi asam /ang umum
ter'adi ila lamung dalam eadaan osong. Muntah 'uga dapat timul arena
erhuungan dengan pementuan dengan 'aringan parut atau pemengaan
aut dari memran muosa /ang mengalami in5lamasi diseitarn/a pada ulus
aut. Muntah dapat ter'adi atau tanpa didahului oleh mual, asan/a setelah n/eri
erat /ang dihilangan dengan e'esi andungan asam lamung. 3onstipasi /ang
perdarahan 'uga dapat ter'adi pada pasien ulus, emunginan seagai aiat dari
diet dan penggunaan oat*oatan. Pasien 'uga datang dengan perdarahan
gastrointestinal seagian ecil pasien mengalami ulus aut seelumn/a tida
mengalami eluhan, tetapi merea menun'uan ge'ala setelahn/a.
3lasi5iasi ativitas perdarahan ulus peptium menurut 5orest
-
7/25/2019 gastropati erosif
24/38
2
Pengoatan ulus peptium primer dengan pemerian susu atau antasida dengan
interval pende dapat menghilangan ge'ala ulus duodenum ila diminum secara
teratur dalam %atu 1*2 ulan pengoatan, namun hal ini selalu disertai dengan
timuln/a e5e samping. Simetidin atau ranitidin memilii potensi untu menean
seresi asam hidrolorida pada asus ulus duodenum, menghilangan ge'ala
selama episode aut dan mempercepat pen/emuhan ulus dengan tosisitasrelati5 ringan. Oat sitoproteti5 ismut oloidal an/a digunaan pada asus
ulus peptium roni dengan in5esiHelicobacter pylori, diominasi dengan
gaungan tetrasilin dan metronida
-
7/25/2019 gastropati erosif
25/38
2-
Pengoatan standar adalah dengan simetidin atau ranitidin. Pengoatan ulus
peptium seunder ditu'uan pada pengoatan pen/ait dasar, disertai pemerian
antasid dan !R9*2. Pemerian !R9*2 sama dengan pengoatan ulus primer.
Pada asus erat, mempertahanan p9 lamung L ,- sangat penting untu
pencegahan pementuan ulus.
!lgoritma penatalasanaan ulus peptium
Gastr2ati ersi5 e7 NSAID
7astropati erosi5 nonsteroid anti in5lamasi drug 0NS!)D adalah lesi muosa
gaster /ang erhuungan dengan penggunaan NS!)D. NS!)D digunaan untu
mengoati reumatoid artritis, osteoartritis atau n/eri. &eragai 'enis NS!)D dapat
-
7/25/2019 gastropati erosif
26/38
2B
menghamat sintesis prostaglandin 0P7 /ang merupaan mediator in5lamasi dan
mengaiatan erurangn/a tanda in5lamasi. !an tetapi, P7 hususn/a P7?2
seenarn/a merupaan
-
7/25/2019 gastropati erosif
27/38
2#
gastropati NS!)D dapat muncul pada penderita. 3ompliasi terseut meliputi
perdarahan gastrointestinal 0hematemesis, melena, per5orasi, stritura, s/o
hipovolemi, dan ematian.
$anda has gastropati erosi5 adalah lesi muosa /ang tida menemus lapisan
musularis muosa. ?rosi ada seagai laserasi tapi teradang di tutupi hematin
pada agian muosa.
Pat5isilgi
Pato5isiologi utama erusaan gastroduodenal aiat NS!)D adalah disrupsi
5isioimia pertahanan muosa gaster dan inhiisi sistemi terhadap pelindung
muosa gaster melalui inhiisi ativitas CO muosa gaster. 3erusaan
pertahanan muosa ter'adi aiat e5eNS!)D secara loal. &eerapa NS!)D
ersi5at asam lemahsehingga ila erada dalam lamung /ang lumenn/a ersi5at
asam 0p9 urang dari aan erentu partiel /ang tida terionisasi. Dalam
ondisi terseut, partiel oat aan mudaherdi5usi melalui memran lipid e
dalam sel epitel muosalamung ersama dengan ion 94. Dalam epitel lamung,suasana men'adi netral sehingga agian oat /ang erdi5usi terperangap dalam
sel epitel dan ter'adi penumpuan oat pada epitel muosa. !iatn/a, epitel
men'adi sema, pementuan P7 terhamat, dan ter'adi proses in5lamasi. Selain
itu, adan/a uncoupling of mitochondrial oxidative phosphorylation /ang
men/eaan penurunan produsi adenosine triphosphate 0!$P, peningatan
adenosine monophosphate 0!MP, dan peningatan adenosine diphosphate
0!DP dapat men/eaan erusaan sel. Peruahan itu diiuti oleh erusaan
-
7/25/2019 gastropati erosif
28/38
2
mitoondria, peningatan pementuan radial osigen, dan peruahan
eseimangan Na4834 sehingga menurunan etahanan muosa lamung. Eeih
lan'ut lagi, ondisi itu memunginan penetrasi asam, pepsin, empedu, dan en
-
7/25/2019 gastropati erosif
29/38
2+
Pada 'aringan in5lamasi, NS!)D memilii e5e menguntungan melalui
penghamatan CO*2 dan e5e tosi melalui penghamatan CO*1 /ang dapat
men/eaan ulserasi muosa gastrointestinal dan dis5ungsi gin'al. Penghamat
CO*2 seleti5 mempun/ai e5e menguntungan dengan menurunan in5lamasi
'aringan dan mengurangi e5e tosi terhadap saluran cerna. Namun demiian,
golongan terseut memilii e5e samping pada sistem ardiovasular erupa
peningatan risio in5ar mioard, stroe, dan ematian mendada. ?5e samping
terseut eraitan dengan e5e antiplatelet /ang minimal pada penghamat CO*
2 arena tida memengaruhi tromosan !2 0$*!2. $*!2 merupaan suatu
agonisplatelet dan vasoonstritor serta secara seleti5 men/upresi prostasilinendotel. Oleh arena itu, #ood and$rugs %dministration 0>D! telah menari
valdeosi dan ro5eosi /ang memilii e5e samping pada ardiovasular dari
pasaran. Seleosi adalah penghamat CO*2 dengan e5e ardiovasular
paling minimal dan aman digunaan dengan dosis rendah 2 mg8hari.
Seagai onseuensi penghamatan CO, sintesis leuotrien meningat melalui
peruahan metaolisme asam araidonat e 'alur -*lipoxygenase 0-*EO.
Eeuotrien terliat dalam proses erusaan muosa gaster arena men/eaan
isemi 'aringan dan in5lamasi.Peningatan espresi moleul adhesi seperti
-
7/25/2019 gastropati erosif
30/38
intercellular adhesion molecule*1 oleh mediator proin5lamasi men/eaan
ativasi neutrophilendothelial. Perleatan neutro5il ini eraitan dengan
patogenesis erusaan muosa gaster melalui dua meanisme utama: /aitu olusi
mirovasular gaster oleh mirotromus men/eaan penurunan aliran darah
gaster dan isemi sel serta peningatan pelepasan osigen radial. Radial eas
terseut ereasi dengan asam lema ta 'enuh muosa dan men/eaan
perosidasi lema serta erusaan 'aringan. NS!)D 'uga memilii e5e lain
seperti menurunan angiogenesis, memperlamat pen/emuhan, dan
meningatan endostatin 05ator antiangiogeni relati5 terhadap endothelial cell
growth factor 0suatu 5ator proangiogeni.
Penanganan Gastr2ati NSAID
Penanganan perluaan muosa arena NS!)D terdiri dari penanganan terhadap
ulus ati5 dan pencegahan primer terhadap perluaan di emudian hari. )dealn/a,
NS!)D dihentian seagai langah pertama terapi ulus. Selan'utn/a, pada
-
7/25/2019 gastropati erosif
31/38
1
penderita dierian oat penghamat seresi asam 0penghamat 92, PP)s. !an
tetapi, penghentian NS!)D tida selalu memunginan arena eratn/a pen/ait
/ang mendasari. Penggunaanprotein pump inhibitor 0PP) erhuungan dengan
pen/emuhan ulus dan mencegah relaps pada penderita /ang menggunaan
NS!)D 'anga pan'ang.
Reomendasi Penanganan 3erusaan Muosa 3arena NS!)D
Oat 7astroproteti5
a. !ntagonis Reseptor 92
Dengan strutur serupa dengan histamin, antagonis reseptor 92 tersedia
dalam empat macam oat /aitu simetidin, ranitidin, 5amotidin, dan
ni
-
7/25/2019 gastropati erosif
32/38
2
Proton pump inhibitors merupaan pilihan omediasi untu mencegah
gastropati NS!)D. Oat ini e5eti5 untu pen/emuhan ulus melalui
meanisme penghamatan 9Cl, menghamat pengasaman 5agolisosom
dari ativasi neutro5il, dan melindungi sel epitel serta endotel dari stres
osidati5 melalui indusi haem oxygenase-& 09O*1.1 ?n
-
7/25/2019 gastropati erosif
33/38
e5eti5 dan menun'uan eerhasilan dalam hal menangani ompliasi
NS!)D termasu lesi pada muosa dan e5e pada gastrointestinal.
Mesipun agen CO*2 inhiitor menurunan e5e tosi pada
gastrointestinal dalam 'umlah esar, tetapi terdapat huungan /ang erat
dengan risio pen/ait ardiovasular termasu in5ar mioard dan
tromosis /ang eraitan dengan meanisme er'a agen terseut. CO*2
inhiitor dietahui menghamat produsi prostasilin /ang memilii e5e
vasodilatasi dan menghamat agregasi platelet tida seperti nonseleti5
NS!)D.
BAB III
ANA"ISIS !AS#S
Seorang %anita erumur - tahun datang dengan eluhan n/eri perut di rasaan
se'a 1 minggu SMRS dan memerat se'a 1 hari SMRS. N/eri perut a%aln/a di
rasaan pada agian epigastrium emudian men'alar eseluruh lapang perut.
N/eri perut terasa a%aln/a seperti ditusu lalu setelah n/eri men'alar terasa
-
7/25/2019 gastropati erosif
34/38
seperti melilit. N/eri perut ersi5at hilang timul. $etapi n/eri tida memai
dengan istirahat dan n/eri emali muncul tia*tia dengan peruahan posisi.
Selain itu pasien 'uga mengeluhan adan/a mual.
3eluhan terseut dapat diseaan oleh organ /ang terleta di seitar regio
epigastrium /aitu gaster dan duodenum. Pen/ait*pen/ait /ang dapat
menimulan rangsangan n/eri pada perut agian epigastrium antara lain adalah
ulus peptium dan gastropati erosi5. Os mengau &!& er%arna hitam se'a 1
hari SMRS setelah seelumn/a 1 minggu tida &!&. &!& er%arna hitam
dengan onsistensi padat dan uuran /ang ecil seesar 'empol tangan dan &!&
han/a 2 potong 5eses sa'a dengan 5reuensi satu ali dalam satu hari. 9al inimenun'uan adan/a tanda*tanda perdarahan dari saluran cerna agian atas.
!da eerapa pen/ea ter'adin/a perdarahan saluran cerna agian atas, salah
satu n/a aiat penggunaan oat NS!)D 'anga pan'ang. Pada asus ini pasien
mengau minum oat penghilang rasa sait di aui pasien untu menghilangan
rasa sait pada edua ai n/a 'ia erativitas. Pasien telah mengonsumsi oat
penghilang rasa sait terseut se'a F - ulan dengan 5reuensi satu ali perharidengan 'umlah 2 utir oat.
3erusaan gastroduodenal aiat NS!)D adalah disrupsi 5isioimia pertahanan
muosa gaster dan inhiisi sistemi terhadap pelindung muosa gaster melalui
inhiisi ativitas CO muosa gaster. 3erusaan pertahanan muosa ter'adi
aiat e5eNS!)D secara loal. &eerapa NS!)D ersi5at asam lemahsehingga
ila erada dalam lamung /ang lumenn/a ersi5atasam 0p9 urang dari aanerentu partiel /ang tida terionisasi. Dalam ondisi terseut, partiel oat
aan mudaherdi5usi melalui memran lipid e dalam sel epitel muosalamung
ersama dengan ion 94. Dalam epitel lamung,suasana men'adi netral sehingga
agian oat /ang erdi5usi terperangap dalam sel epitel dan ter'adi penumpuan
oat pada epitel muosa. !iatn/a, epitel men'adi sema, pementuan P7
terhamat, dan ter'adi proses in5lamasi. Peruahan itu diiuti oleh erusaan
mitoondria, peningatan pementuan radial osigen, dan peruahan
-
7/25/2019 gastropati erosif
35/38
-
eseimangan Na4834 sehingga menurunan etahanan muosa lamung. Eeih
lan'ut lagi, ondisi itu memunginan penetrasi asam, pepsin, empedu, dan en
-
7/25/2019 gastropati erosif
36/38
B
Pada pemerisaan 5isi status generalis, didapatan perna5asan, nadi, teanan
darah dan suhu dalam atas normal. Dari hasil pemerisaan 5isi status loalis
pada regio epigastrium didapatan adan/a n/eri tean pada redio epigastrium,
n/eri tean dengan puntum masimum di daerah leta anatomis gaster.
Dari hasil anamnesis dan pemerisaan 5isi diagnosis ulus peptium elum dapat
disingiran arena pada pasien ini ge'ala n/a sama dengan ge'ala pada gastropati
erosi5 ec NS!)D han/a sa'a pada gastropati erosi5 ec NS!)D n/eri perut tida
terpengaruh pada saat pengisian lamung oleh maanan, dimana untu
memedaan edua pen/ait terseut harus dilihat dari pemerisaan penun'angerupa endosopi untu melihat leta lesi, uuran lesi dan ada atau tidan/a
perdarahan.
>ator risio gastropati NS!)D adalah usia leih tua dari B tahun, eratn/a
erusaan, pengoatan leih dari satu macam NS!)D atau penggunaan ersama
dengan ortiosteroid, NS!)D dosis tinggi, ri%a/at tua pepti, penggunaan
ersama dengan antioagulan, in5esi Helicobacter pylori seelum terapi, danmengidap pen/ait sistemi /ang erat. Pada orang /ang sudah lan'ut usia
pementuan musin erurang sehingga rentan terena gastritis dan perdarahan
saluran cerna. NS!)D dan oat antiplatelet dapat mempengaruhi protesi sel
0sitoprotesi /ang umumn/a dientu oleh prostaglandin atau mengurangi
seresi iaronat /ang men/eaan meningatn/a perluaan muosa gaster.
-
7/25/2019 gastropati erosif
37/38
#
Dari pemerisaan penun'ang didapatan adan/a hemogloin, hematorit, MC=,
MC9, MC9C, dan RD /ang dia%ah adar normal. 9al ini menun'uan
adan/a anemia /ang emunginan esar diseaan oleh adan/e perdarahan
roni disaluran cerna /ang ditandai dengan &!& /ang er%arna hitam.
Penanganan perluaan muosa arena NS!)D terdiri dari penanganan terhadap
ulus ati5 dan pencegahan primer terhadap perluaan di emudian hari. )dealn/a,
NS!)D dihentian seagai langah pertama terapi. Selan'utn/a, pada penderita
dierian oat penghamat seresi asam 0penghamat 92, PP)s. !an tetapi,
penghentian NS!)D tida selalu memunginan arena eratn/a pen/ait /ang
mendasari. Penggunaan protein pump inhibitor 0PP) erhuungan dengan
pen/emuhan dan mencegah relaps pada penderita /ang menggunaan NS!)D'anga pan'ang.
Prognosis uo ad vitam, uo ad 5unctionam dan uo ad sanationam adalah onam.
3arena dengan diagnosis /ang aurat dan penatalasanaan /ang tepat, tingat
moriditas dan mortalitas pen/ait ini menurun.
-
7/25/2019 gastropati erosif
38/38
DAFTAR P#STA!A
Castellsague (, 9olic CN, 9o55man CC, 7imeno =, Stang MR and 7utthann SP.
Ris o5 upper gastrointestinal complications associated %ithc/cloo6/genase*2 selective and nonselective nonstreroidal anti*in5lammator/ drugs. Pharmacotherap/. 2+012:1+#*#. 2+.
7osal >, Paringoan & , enas N$. Pato5isiologi dan Penanganan 7astropati Oat!ntiin5lamasi Nonsteroid. ( )ndon Med !ssoc. B2011. *+. 212.
Putri dp%. ?valuasi penggunaan oat tua pepti Pada pasien tua pepti0peptic ulcer disease Di instalasi ra%at inap rsud dr. Moe%ardi Suraartatahun 2. Qsripsi. 2.
Schellac N, !n overvie% o5 gastropath/ induced / nonsteroidal antiin5lammator/ drugs. S !5r Pharm (. #+0: 12*1. 212.
Singh 7, $riada5ilopoulos 7. !ppropriate choice o5 proton pump inhiitor therap/in the prevention and management o5 NS!)D related gastrointestinaldamage. )nt ( Clin Pract. -+:121*#. 2-.
Sinha M, 7autam E, Shula P3, 3aur P, Sharma S, Singh $P. CurrentPerspectives in NS!)D*)nduced 7astropath/. Mediators o5 )n5lammation.1*11. 21.