EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Ika Astuti
132114127
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Ika Astuti
132114127
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
,"lr\DiksaKuntara S.E., M.F.A. QIA Tanggal2 Agustus 2017
!&- -- qr=-Ee_ E!%- E-.sF. '--ErH EEt,' - i^r\ --B . -
:.--:
Tclah Disetujui OIeh:
,,.
#ft= EE-€ Ei€fVft-iR€, --YE A.E. 4. qR -=E.
h Disetujui Oleh:
Skripsi
EVALUASI LAPORAN KEI]ANGAN GEREJAStudi Kasus di Paroki Santo Fra*siskus Xayerius Kotra
Dosen Pembimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggoia
Skripsi
EVALUASI I,APOR{iY KETiAIi{GAN GEREJAStudi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Dipersiapkan dan Ditulis oleh.
Maria Tka Astuti132114127
Telah diper".ahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal I Agustus 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Delvan Penguji
N*ma lengkap
Dr. Fr. Reai Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA
Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA
DiksaKuntara, SE., MFA., QIA
M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA
Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA
Yogyakarta, 3 I Agustus 2017Fakultas Ekonomi
iversitas Sanata Dharma
Tanda Tangan
i Yuniarto, S.E., M.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tersenyumlah. Bukan karena kita sudah bebas dari masalah,
tapi karena apapun yang akan terjadi besok lusa, itu adalah
skenario terbaik yang terjadi.
- Tere liye
Ketika kau melakukan usaha untuk mendekati cita-
citamu, diwaktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu.
Alam semesta bekerja seeperti itu.
- Fiersa Besari
Cinta kasih dan welas asih adalah apa yang membuka
pintu hati menuju kenyataan -
kehidupan dan kematian.
- Ajahn Brahm
Skripsi ini ku persembahkan kepada Yesus dan Bunda Maria
Orang tuaku tercinta, dan seluruh keluargaku
kepada sahabat-sahabatku dan
Orang-orang yang aku sayangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 Agustus 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijaaah yang telah diberikan oleh universtias batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Yang membuat pernyataan,
Maria Ika Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Ika Astuti
Nomor Mahasiswa : 132114127
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Agustus 2017
Yang menyatakan,
Maria Ika Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Diksa Kuntara S.E., M.F.A. QIA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan
memberikan kontribusi berupa masukan-masukan yang berguna pada saat
penulis mengerjakan skripsi.
5. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
6. Segenap karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membantu
untuk kelancaran penelitian ini.
7. Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba yang telah berkenan memberikan
izin kepada saya untuk melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu, yang selalu mendoakan, memberikan kasih sayang,
menghibur di saat putus asa, dan mendukung segala keputusan saya. Saya
ada di dunia ini, karena cinta kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
9. Mama, Pakdhe, Mbak Santi, Mbak Nina, Tante Santi, Om Wono, Om
bernard, Om Frans terimakasih telah menjadi keluarga kedua ku dan selalu
mendukung dan mendoakanku selama ini.
10. Kakak, adik, sepupu, keponakanku, Tyas, Melati, Rosa, Geima, Caca,
Koko Felix, Richard, Terra, Ivanna terimakasih untuk segala bentuk
dukungan, semangat, motivasi, hiburan dan doa kalian.
11. Kakek Kismowinarto yang telah menyayangi dan mengurus saya selama
berada di Yogyakarta.
12. Teman-teman kelas C Akuntansi 2013 yang selalu berbagi canda tawa,
canda, dan kenangan indah bersama.
13. Teman-teman Kelas MPAT I, terimakasih atas masukan, dinamika, dan
kebersamaannya selama ini.
14. Sahabat-sahabat karibku, Julia, Wiwiet, Fepitha, Tika, Raina, Encis,
terimakasih telah menjadi sahabat yang baik, selalu mendukung dan
memotivasi, dan semangat positif yang diberikan.
15. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 31Agustus 2017
Penulis
Maria Ika Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
ABSTRACK ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Batasan Masalah ....................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Evaluasi ..................................................................................... 6
B. Organisasi Nirlaba .................................................................... 8
C. Laporan Keuangan ................................................................... 10
D. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK45) .............. 13
E. Akuntansi Keuangan Paroki ..................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 34
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 34
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 34
C. Subjek Dan Objek Penelitian ................................................... 35
D. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PAROKI ................................................. 40
A. Sejarah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba ...................... 40
B. Tim Pastoral Paroki .................................................................. 45
C. Keadaan Geografis ................................................................... 46
D. Keadaan Demografis ................................................................ 46
E. Keadaan Sosio Budaya ............................................................. 47
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 48
A. Deskripsi Data ........................................................................... 48
B. Analisis Data ............................................................................ 51
C. Pembahasan .............................................................................. 61
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
A. Kesimpulan .............................................................................. 66
B. Keterbatasan masalah ............................................................... 66
C. Saran ......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
LAMPIRAN ..................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK 45 ................... 28
Tabel 2.2 Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK 45 ............................... 30
Tabel 2.3 Contoh Laporan Arus Kas menurut PSAK 45 ............................... 32
Tabel 3.1 Ketentuan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45)
yang digunakan untuk membandingkan laporan posisi keuangan dan
laporan aktivitas ............................................................................ 38
Tabel 4.1 Data Umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba .................... 46
Tabel 5.1 Membandingkan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) .................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN GEREJA
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Maria Ika Astuti
NIM: 132114127
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi laporan keuangan
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba berdasarkan ketentuan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yang dilakukan di
Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba. Data penelitian dikumpulkan
dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan
adalah metode deskriptif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disajikan
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba belum sesuai berdasarkan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45). Temuan penelitian
menunjukkan dari delapan unsur dalam peraturan, terdapat sebelas unsur atas
laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang yang tidak sama dengan peraturan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45), sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan posisi
keuangan dan laporan aktivitas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba belum
sesuai berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACK
CHURCH’S FINANCIAL REPORT EVALUATION
A Case Study in Santo Fransiskus Xaverius Parish Koba
Maria Ika Astuti
NIM: 132114127
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This study aims to evaluate financial report in Santo Fransiskus Xaverius
Parish Koba according to the Statement of Financial Accounting Standard
(Indonesian term: PSAK 45). The type of this study is a case study conducted in
Santo Fransiskus Xaverius Parish Koba. The data was collected using
documentation and interview technique. Data analysing technique is using
descriptive-comparative method.
The result of the study shows that the financial report presented by Santo
Fransiskus Xaverius Parish Koba is not appropriate according to the Statement of
Financial Accounting Standard (PSAK 45). The study found that there are eleven
elements of financial position report from eight parts of the rule and the activity
report which is not in accordance with the statement of Financial Accounting
Standard (PSAK 45), therefore it can be concluded that financial position report
and activity report of Santo Fransiskus Xaverius Parish Koba are not appropriate
according to the condition of the Statement of Financial Accounting Standard
(Indonesian term: PSAK 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil dari proses akuntansi merupakan laporan keuangan yang harus
dilaporkan. Hasil dari proses akuntansi dalam bentuk pertanggungjawaban
laporan keuangan, tidak hanya dilakukan organisasi bisnis, karena organisasi
nirlaba juga membuat laporan pertanggungjawaban atas laporan keuangan
kepada publik. Organisasi nirlaba tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba adalah
menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para
penyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan
sumber daya bagi organisasi nirlaba (PSAK nomor 45, 2011).
Paroki adalah salah satu bagian dari organisasi nirlaba. Paroki yang
diteliti dalam studi kasus ini adalah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba sebagai bagian dari Keuskupan
Pangkalpinang ingin menjadi Paroki yang memiliki kinerja yang baik dalam
melayani umat, tak lepas dari itu laporan keuangan juga menjadi hal yang
penting bagi pihak internal dan eksternal Paroki. Dari sisi pemakai internal,
laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja
manajerial dan organisasi, sedangkan dari pemakai eksternal laporan
keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, sehingga laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Paroki juga harus disesuaikan dengan standar akuntansi yang merupakan
pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh badan
yang berwenang dan berlaku. Oleh karena Paroki merupakan organisasi
nirlaba maka laporan keuangan paroki sebaiknya disesuaikan dengan standar
penyusunan laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) tentang
pelaporan keuangan entitas nirlaba. Atas dasar permasalahan di atas, penulis
bermaksud mengevaluasi format penyajian laporan keuangan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) tentang pelaporan
keuangan entitas nirlaba dengan judul Evaluasi Laporan Keuangan Gereja
Studi Kasus di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan
yang timbul adalah apakah laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus
Xaverius Koba telah sesuai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) ?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya mengevaluasi dua dari empat komponen laporan
keuangan yaitu laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini adalah
untuk mengevaluasi dan mengetahui apakah laporan keuangan yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba telah sesuai berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkaitan dengan penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Bagi Penulis
Memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar sarjana program SI
di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, dan memberikan pengetahuan kepada penulis tentang laporan
keuangan Paroki.
2. Bagi Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi evaluasi bagi
Paroki untuk penyajian laporan keuangan Paroki pada periode selanjutnya.
3. Bagi Pembaca
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi bacaan maupun
tambahan informasi untuk menambah ilmu pengetahuan tentang laporan
keuangan Paroki.
F. Sistematika Penulisan
Agar dalam penyusunan penelitian ini dapat memberikan gambaran
yang jelas, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi enam bab yang
meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Bab I Pendahuluan
Diuraikan dalam bab ini adalah mengenai latar belakang
masalah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas dasar-dasar teori pendukung tentang
evaluasi, organisasi nirlaba, laporan keuangan, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) dan akuntansi
keuangan Paroki.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, metode dan
desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba.
Bab ini berisi gambaran umum Paroki Santo Fransiskus
Xaverius koba, yang terdiri dari sejarah Paroki, tim pastoral
Paroki, keadaan geografis, keadaan demografis, dan
keadaan sosio budaya Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab V Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dibahas tentang evaluasi laporan
keuangan yang meliputi laporan posisi keuangan dan
laporan aktivitas berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
Bab VI Penutup
Bab ini akan diambil simpulan dari hasil penelitian, serta
menjelaskan keterbatasan penelitian dan saran yang
ditujukan kepada kedua pihak yaitu pihak yang mendapat
manfaat dan kepada periset untuk menindaklanjuti
penelitian yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang meliputi kegiatan mengukur dan
menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap suatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat
kualitatif (Arikunto, 2005: 3).
Apa atau bidang apa yang perlu dievaluasi sudah tentu tergantung
pada sifat, tujuan dan hakekat proyek yang bersangkutan. Intinya bahwa
semua bidang atau semua aspek hendaknya dievaluasi. Baik secara
langsung ataupun tidak langsung, secara diam-diam atau secara terang-
terangan (Prawirohardjono, 1981: 73).
2. Prinsip dan Alat Evaluasi
Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu
adanya tringulasi, atau hubungan erat tiga komponen yaitu antara tujuan,
kegiatan, dan evaluasi.
a. Hubungan antara tujuan dan kegiatan
Kegiatan yang dirancang dalam bentuk rencana disusun dengan
mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, arah
yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan
dengan makna bahwa kegiatan mengacu pada tujuan, tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengarah dari tujuan ke kegiatan, menunjukkan langkah dari tujuan
dilanjutkan pemikirannya ke kegiatan.
b. Hubungan antara tujuan dengan evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh
mana tujuan sudah tercapai. Dengan makna demikian maka arah yang
berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Di lain sisi, jika dilihat dari
langkah, dalam menyusul alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang
telah dirumuskan.
c. Hubungan antara kegiatan dengan evaluasi
Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau
disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan. Secara garis besar,
alat evaluasi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu tes dan bukan
tes ( nontes) (Arikunto, 2005: 24).
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk memudahkan seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga
dengan istilah “instrumen”. Dengan demikian maka alat evaluasi juga
dikenal dengan instrumen evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat
juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan kenyataan
yang dievaluasi (Arikunto, 2005: 25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Organisasi Nirlaba
1. Definisi dan karakteristik organisasi nirlaba
Menurut PSAK nomor 45, definisi organisasi nirlaba adalah
organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan, selain itu
organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dan sumbangan para anggota
dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut.
Organisasi nirlaba dipandang amat berbeda dengan organisasi
komersial oleh pelanggan, donatur, dan sukarelawan, pemerintah, anggota
organisasi dan karyawan organisasi nirlaba (Mahsun, dkk 2007: 215).
Organisasi nirlaba memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/jasa tanpa bertujuan memmupuk laba, dan
kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah
dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam
arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat
likuidasi atau pembubaran entitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Tujuan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba
Financial Accounting Standards Board (FASB, 1980)
mengeluarkan Statements of Financial Accounting Concept (SFAC) nomor
4 mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba (yang
dikutip dari buku Akuntansi Sektor Publik karangan Mahsun dkk, 2007:
219) yaitu :
a. Memberikan informasi bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainya dalam menilai
pelayanan yang diberikan oleh organisasi non bisnis serta
kemampuanya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.
b. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon
penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya
dalam menilai pelayanan yang diberikan organisasi nirlaba.
c. Memberikan informasi bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainya dalam menilai kinerja.
d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban
dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi,
peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumberdaya dan
kepentingan sumber daya tersebut.
a. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu
periode.
b. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi
memperoleh dan membelanjakan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai
dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
C. Laporan Keuangan
1. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang
berisi informasi keuangan. Secara rinci, tujuan laporan keuangan,
termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan
informasi mengenai:
a. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
b. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat
aset neto;
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antar keduanya;
d. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang
berpengaruh terhadap likuiditasnya;
e. Usaha jasa entitas nirlaba.
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan
informasi dalam laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam
laporan keuangan lainnya.
Menurut Mahsun, dkk (2007: 57), pelaporan keuangan harus
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode
berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber
daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan.
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan
mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman.
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Menurut Mahsun, dkk (2007: 59), karakteristik kualitatif laporan
keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Menurut Standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007) beberapa
karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan adalah:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.
Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil
evaluasi pengguna di masa lalu.
c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Dapat dibandingkan
Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (tren)
posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus memperbandingkan
laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
D. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45)
1. Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 terdiri dari paragraf
01-36. PSAK 45 dilengkapi dengan Lampiran yang bukan merupakan
bagian dari PSAK 45. Seluruh paragraf dalam pernyataan ini memiliki
kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal
dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 45 harus dibaca dengan
koteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar memilih dan menerapkan
kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit. Pernyataan
ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
01. Pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan
oleh entitas nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi
atau pembubaran entitas nirlaba.
02. Pernyataan ini dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan
unit sejenis lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
03. Laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan
keuangan untuk entitas bisnis pada umumnya.
04. Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang
disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak
diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK ETAP untuk
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
Definisi
05. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam
Pernyataan ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya
yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara
permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian
atau semua penghasilan atau manfaat ekonomik lain yang berasal dari
sumber daya tersebut.
Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai pada
periode tertentu atu sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi
untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau
temporer.
Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali.
2. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Tujuan Laporan Keuangan
06. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
relavan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
07. Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan
bersama dalam rangka menilai:
a. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk
terus memberikan jasa tersebut;
b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari
kinerjanya.
08. Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas
laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
a. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
b. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat
aset neto;
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu
periode dan hubungan antar keduanya;
d. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas,
memperoleh pinjamana dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang
berpengaruh terhadap likuiditasnya;
e. Usaha jasa entitas nirlaba.
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan
informasi dalam laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam
laporan keuangan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
09. Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi
keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas dan laporan arus
kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan Posisi keuangan
Tujuan Laporan Posisi Keuangan
10. Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai
hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi
dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan,
dan informasi laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur,
dan pihak lain untuk menilai:
a. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan; dan
b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
11. Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
Klasifikasi Aset dan liabilitas
12. Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan
keuangan, menyediakan informasi yang relavan mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan hubungan antar aset dan liabilitas. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang
memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif
homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-
masing unsur aset dalam kelompok homogen, seperti:
a. Kas dan setara kas;
b. Piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa lain;
c. Persediaan;
d. Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka;
e. Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang;
f. Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Kas atau aset lain yang dibatas penggunaanya oleh pemberi sumber daya
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah dari kas
atau aset lain yang tidak terikat penggunaanya.
13. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:
a. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo;
b. Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak lancar,
dan liabilitas kedalam kelompok jangka panjang dan jangka pendek;
c. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh
tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam
catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat
14. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.
15. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan
permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
16. Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau karya
seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan untuk dijual;
atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan
secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok
aset neto yang penggunaanya dibatasi secara permanen atau disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok
kedua tersebut berasa dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi
dana abadi.
17. Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas
operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama
periode tertentu di masa depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat
disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang
penggunaanya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan
waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya.
18. Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa,
penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi
beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap
penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba.
Informasi mengenai batasan umumnya disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Laporan Aktivitas
Tujuan Laporan Aktivitas
19. Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aset neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja
dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan
entitas nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai pelaksanaan tanggung
jawab dan kinerja manajer.
20. Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan
dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto
atau ekuitas dalam posisi keuangan.
Perubahan Kelompok Aset Neto
21. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.
22. Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta
beban dan kerugian yang mengurangi aset neto dikelompokan
sebagaimana diatur di paragraf 24-25.
Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Kerugian
23. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah
aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan
menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
24. Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak
terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada
tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang
pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat
disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
25. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang
diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau
pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
26. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam
kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan
dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa
kelompok perubahan dalam aset neto, entitas nirlaba dapat
mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau
nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah
direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau
dengan cara lain.
27. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban
secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK atau SAK ETAP.
28. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan
kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang
berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan manajemen. Misalnya,
keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak
digunakan lagi.
Informasi Pemberian Jasa
29. Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keungan
menyajkan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional,
seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
30. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan
penggunaan sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi
tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik,
bunga, dan penyusutan.
31. Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk
menyediakan barang dan jasa kepada penerima manfaat, pelanggan, atau
anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba.
Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang
dilaksanakan melalui berbagai program utama
32. Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program
pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas
manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan anggota.
Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manjemen bisnis,
pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas administratif lain,
serta semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program
pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas pencarian dana meliputi
publikasi dan kampanye pencarian dana; pengadaan daftar alamat pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali; pelaksanaan
acara khusus pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual,
petunjuk, dan bahan lain; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka
pencarian dana dari individu, yayasan, pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas
pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru dan pengumpulan
iuran anggota, hubungan dan aktvitas sejenak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Laporan Arus Kas
Tujuan Laporan Arus Kas
33. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode
Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
34. Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2: Laporan Arus Kas
atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini:
a. Aktivitas pendanaan:
i. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaanya dibatasi
dalam jangka panjang.
ii. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaanya dibatasi untuk pemerolehan,
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana
abadi.
iii. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaanya dalam jangka
panjang.
b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas invetasi dan pendanaan
nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
3. Tanggal Efektif
35. Entitas menerapkan pernyataan ini untuk periode tahun buku
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2012. Penerapan dini
diperkenankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Penarikan
36. Pernyataan ini menggantikan PSAK 45 (1997): Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba.
E. Akuntansi Keuangan Paroki
1. Pengertian Paroki
Kata „paroki‟ dalam bahasa Latin parochia berasal dari bahasa
Yunani paroikia. Dalam Kitab Hukum Kanonik, paroki dimengerti sebagai
komunitas kaum beriman kristiani tertentu yang dibentuk secara tetap
dalam Gereja partikular yang reksa pastoralnya di bawah otoritas Uskup
diosesan, dipercayakan kepada pastor-paroki sebagai gembalanya (Kan.
515).
Tentang Pengertian paroki yang memiliki beberapa unsur penting
Angwarmase, ( -: 6) menyatakan sebagai berikut:
Anggota sebuah paroki adalah umat beriman kristiani dan bukan
yang lainnya. Paroki berada pada ruang dan waktu yang jelas dan
pasti, yakni pada wilayah tertentu (sebuah dioses) dan terdiri dari
anggota-anggota umat beriman di wilayah itu.Pemimpin paroki
susah langsung ditentukan secara yuridis yakni pastor paroki dan
bukan seorang atau beberapa orang awam. Paroki berada di bawah
uskup. Dengan penegasan bahwa paroki berada di bawah otorita
uskup diseosan maka pendirian sebuah paroki pun pembubarannya
otomatis berada di bawah wewenang uskup.
Karena Paroki merupakan organisasi nirlaba dan juga merupakan
yayasan Gerejawi, maka Paroki termasuk organisasi sektor publik
(Mahsun, dkk 2007: 239). Karena merupakan organisasi nirlaba Paroki
juga melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Keuangan Paroki
Paroki memiliki dan mengelola keuangan atas dasar semangat
pelayanan sambil tetap mempertimbangkan model kemiskinan injil. Dalam
mengumpulkan dana,mengelola dan menyalurkannya pun harus dengan
cara-cara yang baik dan benar. Dan kesemuanya ditujukan demi
tercapainya tujuan-tujuan khas dari paroki sebagai tandadan sarana
keselamatan Allah di tengah masyarakat (Angwarmase, -: 11).
Keuangan Paroki adalah uang dan harta benda Paroki yang berasal
dari kolekte, amplop persembahan, sumbangan dan usaha-usaha lain yang
halal sesuai dengan peraturan Gereja yang berlaku, dimana tanggung
jawab pengelolannya berada langsung dan personal ditangan Pastor
Kepala Paroki, serta pengelolaannya dijalankan oleh Pastor Kepala Paroki
dengan dibantu oleh Bendahara Paroki (Mahsun, dkk 2007: 239). Harta
benda paroki diperoleh melalui pembelian, penghasilan, kolekte, amplop
persembahan, derma, pemberian dan usaha-usaha lain yang halal sesuai
dengan prinsip-prinsip kristiani dan peraturan Gereja yang berlaku.
(Keuskupan Agung Semarang, 1991: 8). Tanggung jawab pengelolaan
harta benda Paroki berada ditangan Pastor Paroki.
3. Laporan Keuangan Paroki
Tentang laporan keuangan Paroki, Petunjuk Teknis Keuangan
Akuntansi Paroki (2008: 6) menyatakan sebagai berikut:
Laporan keuangan adalah suatu susunan informasi keuangan yang
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan berbagai
kebijakan reksa pastoral paroki (bdk. PKAP 2008. Pasal 14 :1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas, perubahan
aktiva bersih dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta
menujukan pertanggungjawaban Dewan Paroki atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Tanggungjawab atas laporan keuangan. Dewan Paroki
bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan, laporan keuangan ditandatangani oleh Bendaharawan
Dewan Paroki dan Pastor Kepala Paroki.
4. Komponen Laporan Keuangan Paroki
Laporan keuangan Paroki sebagai entitas nirlaba dalam PSAK 45
paragraf 9, meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan,
laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan
catatan atas laporan keuangan.
a. Laporan Posisi Keuangan
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai
hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu ( PSAK
45, paragraf 10). Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba
secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto
(PSAK 45, paragraf 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 2.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK 45
ENTITAS NIRLABA
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2dan 20X1
(dalam jutaan rupiah)
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang bunga
Persediaan dan biaya dibayar di muka
Piutang lain-lain
Investasi jangka pendek
Aset Tidak Lancar
Properti investasi
Aset tetap
Investasi jangka panjang
Jumlah aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang dagang
Pendapatan diterima di muka yang dapat
dikembalikan
Utang lain-lain
Utang wesel
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban tahunan
Utang jangka panjang
Jumlah liabilitas
ASET NETO
Tidak terikat
Terikat temporer (catatan B)
Terikat permanen (catatan C)
Jumlah aset neto
Jumlah liabilitas dan aset neto
20X2
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx xx xx
xx
xx
20X1
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx xx xx
xx
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Laporan aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi
mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
jumlah dan sifat aset neto (PSAK 45, paragraf 19).
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode.
Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto
atau ekuitas dalam posisi keuangan (PSAK 45, paragraf 20).
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode
(PSAK 45, paragraf 21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 2.2 Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK 45
ENTITAS NIRLABA
Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan
Sumbangan
Jasa layanan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan investasi lain-lain (catatan E)
Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi
Lain-lain
Jumlah
Aset Neto Yang Berakhir Pembatasannya (catatan D):
Pemenuhan program pembatasan
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan
Berakhirnya pembatasan waktu
Jumlah
Jumlah pendapatan
Beban
Program A
Program B
Program C
Manajemen dan umum
Pencarian dana
Jumlah beban (catatan F)
Kerugian akibat kebakaran
Jumlah
Kenaikan aset neto tidak terikat
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (catatan E)
Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan
Aset neto terbebaskan dari pembatasan (catatan D)
Penurunan aset neto terikat temporer
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
(xx)
(xx)
(xx)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 2.2. Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK 45
Tabel 2.2 Contoh Laporan Aktivitas menurut PSAK 45 (lanjutan)
c. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode (PSAK 45,
paragraf 33).
PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang (catatan E)
Kenaikan aset neto terikat permanen
KENAIKAN ASET NETO
KENAIKAN NETO AWAL TAHUN
KENAIKAN NETO AKHIR TAHUN
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 2.3 Contoh Laporan Arus Kas menurut PSAK 45
Metode Langsung
ENTITAS NIRLABA
Laporan arus kas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
AKTIVITAS OPERASI
Kas dari pendapatan jasa
Kas dari pemberi sumber daya
Kas dari piutang lain-lain
Bunga dan dividen yang diterima
Penerimaan lain-lain
Bunga yang dibayarkan
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier
Utang lain-lain yang dilunasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
AKTIVITAS INVESTASI
Ganti rugi dari asuransi kebakaran
Pembelian peralatan
Penerimaan dan penjualan investasi
Pembelian investasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment
Investasi dalam endowment berjangka
Investasi bangunan
Investasi perjanjian tahunan
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi
Pembayaran kewajiban tahunan
Pembayaran utang wesel
Pembayaran liabilitas jangka panjang
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas
pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS
DAN SETARA KAS
xx
xx
xx
xx
xx
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
xx
(xx)
xx
(xx)
(xx)
xx
xx
xx
xx
xx
xx
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 2.3 Contoh Laporan Arus Kas menurut PSAK 45 (lanjutan)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto
yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Perubahan dalam aset neto
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto
menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan
Kenaikan piutang bunga
Penurunan dalam persedian dan biaya dibayar dimuka
Kenaikan dalam piutang lain-lain
Kenaikan dalam utang dagang
Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat
dikembalikan
Penurunan dalam utang lain-lain
Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang
Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari
investasi jangka panjang
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan
nonkas: peralatan yang diterima sebagai hibah
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang
diserahkan
xx
xx
xx
xx
xx
xx
(xx)
xx
(xx)
xx
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
(xx)
xx
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Tentang studi
kasus, Creswell (dalam Herdiansyah 2012) menyatakan sebagai berikut: studi
kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari
suatu “sistem yang berbatas” (bounded system) pada satu kasus atau beberapa
kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam
yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Studi
kasus adalah suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang individu
atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu tertentu. Studi kasus pada
penelitian ini dilakukan di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba.
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada Paroki Santo Fransiskus Xaverius Jl. Listrik No.
1 Koba, Telp: (0717) 61397, Bangka Tengah, Bangka Belitung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April
2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak- pihak yang dapat memberikan
informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Subjek dalam penelitian
ini adalah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hal yang menjadi pokok pembahasan dalam
penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
yang terdiri dari: laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas Paroki
Santo Fransiskus Xaverius Koba
D. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Metode
deskriptif komparatif bersifat membandingkan dua atau lebih fakta-fakta
dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu
(Prastowo 2011: 210). Selain itu, metode penelitian komparatif ini bersifat
ex post facto yang berarti data dikumpulkan setelah semua kejadian
berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dari data
yang tersedia untuk ditarik suatu kesimpulan.
Desain penelitian deskriptif komparatif dilakukan oleh peneliti
untuk membandingkan antara laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus
Xaverius Koba yang terdiri dari: laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
Langkah selanjutnya peneliti menarik kesimpulan dari hasil perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, bahan yang diperlukan peneliti untuk
pengumpulan data adalah:
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan
cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Dengan menggunakan metode dokumentasi, penulis
mengumpulkan data dalam bentuk dokumen atau file untuk
memperoleh gambaran umum dan data laporan keuangan atas Paroki
Santo Fransiskus Xaverius Koba untuk memenuhi data atau informasi
yang diperlukan penulis untuk kepentingan penyusunan tugas akhir.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada Pastor
Paroki, dan staf sekretariat Paroki yang secara fungsional bertanggung
jawab atas penyusunan laporan keuangan Paroki. Wawancara ini
bertujuan untuk mendapatkan data yang terkait dalam laporan
keuangan Paroki, dan informasi-informasi yang diperlukan dalam
penyusunan laporan keuangan, serta peraturan yang terkait dengan
penyusunan laporan keuangan Paroki.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data secara komparatif deskriptif, adapun analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi laporan
keuangan yang terdiri dari: laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba. Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk menjawab permasalahan diatas adalah:
1. Membandingkan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas
berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45).
Kriteria penilaian untuk membandingkan antara dasar aturan, dan
temuan dari laporan keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus
Xaverius Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas adalah sebagai berikut:
Sesuai Kriteria penilaian dikatakan sesuai apabila Paroki
Santo Fransiskus Xaverius Koba membuat laporan
posisi keuangan dan laporan aktivitas sudah sama
menurut ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45).
Tidak Sesuai Kriteria penilaian dikatakan tidak sesuai apabila
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba membuat
laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas yang
tidak sama menurut ketentuan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Ketentuan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45) yang digunakan untuk membandingkan laporan
posisi keuangan dan laporan aktivitas
No Paragraf Ketentuan
Laporan Posisi Keuangan
1 11 Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset
neto.
2 12
Laporan posisi keuangan pada entitas nirlaba,
melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok
yang homogen,seperti:
a) kas dan setara kas;
b) piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa
yang lain;
c) persediaan;
d) sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka;
e) instrumen keuangan dan investasi jangka panjang;
f) tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa;
3 13
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai
berikut:
a) menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan
liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo;
b) mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan
tidak lancar, dan liabilitas ke dalam kelompok jangka
pendek dan jangka panjang;
4 14
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-
masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau
tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat
secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak
terikat
Laporan Aktivitas
5 21 Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat
dalam suatu periode.
6 23
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai
penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan
menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak
terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1 Ketentuan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45) yang digunakan untuk membandingkan laporan
posisi keuangan dan laporan aktivitas (lanjutan)
7 25
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian
yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas)
sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi.
8 27 Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan
beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK atau
SAK ETAP.
2. Mengevaluasi laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba dari hasil proses membandingkan dasar aturan dan temuan atas
laporan keuangan yang dilaporkan dengan kriteria penilaian sesuai dan
tidak sesuai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PAROKI
A. Sejarah Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba adalah Paroki yang berada di
Kepulauan Bangka Belitung dan tergabung dalam Keuskupan Pangkalpinang
yang diresmikan menjadi sebuah Paroki pada tanggal 9 Mei 2002, dengan
Pastor pertama Paroki yang menjabat adalah RD. Andreas Naraama Lemoro.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba sebelumnya merupakan wilayah
pelayanan Paroki Katedral yang diresmikan menjadi kuasi Santo Fransiskus
Xaverius Koba pada tanggal 2 Desember 2001, berdasarkan SK Uskup
Pangkalpinang No. H/30/XXI/2001. Pastor Fransiskus Adbaw Oedjan
diangkat sebagai Pastor kuasi Paroki pertama Santo Fransiskus Xaverius Koba
dibantu dengan Pastor Lucius Poya Hobamatan. Dengan peresmian dan
pengangkatan tersebut, wilayah Koba diberi otonomi khusus untuk mengatur
reksa pastoralnya sendiri dan terlepas dari Paroki Katedral, kecual urusan
administrasi sakramental.
Perjalanan Koba menjadi Paroki adalah sebuah perjalanan panjang.
Sebelum tahun 1960 di sudah ada segelintir warga Tionghua yang beragama
Katolik. Data sejarah, Gereja Koba sudah ada sejak akhir 1920, dan
didominasi dengan karena pada tahun 1930 sudah ada pelayanan misa dan
penerimaan sakramen yang dilakukan oleh Pastor yang berasal dari Belanda
yang biasa dipanggil Pastor Chong kiok. Akan tetapi karena masih merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
minoritas dan pada saat itu situasi perang dunia masih bergejolak, maka Iman
Katolik masih tidak terlalu ditampakan. Sekitar tahun 1960 Ibu Maria Muklian
dari Pangkalpinang bersamaan dengan datangnya perantau Flores seperti Bpk.
Xaverius Sareng, Lukas Lidi dan yang lainnya mulai bergabung dalam
himpunan gereja dan sejak saat itulah Gereja Katolik mulai menampakkan jati
dirinya. Rumah saudara-saudara Tionghoa menjadi tempat pertemuan untuk
kegiatan doa Rosario dan peribadatan yang dilayani oleh para Pastor SS.CC.
Ketika harga harga timah dan lada di dunia internasional mulai
melambung tinggi, orang-orang mulai berdatangan ke Pulau Bangka dengan
macam-macam mayoritas suku seperti suku Flores, Tionghoa, Jawa dan
Batak, untuk menjadikan lada dan timah sebagai sumber mata pencaharian,
tetapi juga sekaligus sebagai benih panggilan awal untuk perkembangan
Gereja Kuasi Paroki Koba. Begitu membludaknya para perantau menuju
Bangka Selatan dalam rentang waktu 30 tahun, Gereja yang sebelumnya
hanya berada di Koba telah berkembang ke hampir seluruh Wilayah Bangka
bagian Selatan dan wilayah Bangka bagian barat Daya. Sampai dengan tahun
2000, ada sembilan stasi di Bangka Selatan dan tiga stasi di Bangka bagian
Barat Daya. Data tahun 1998 menunjukkan bahwa Bangka Selatan terdapat
292 KK, sedangkan wilayah Barat Daya terdapat 28 KK, dengan jumlah jiwa
keseluruhan 1565 orang yang terdiri dari 893 laki-laki dan 672 perempuan.
Mobilitas umat begitu tinggi, diperkirakan jumlah umat membengkak dalam
kurun waktu tiga tahun ini. Koba sendiri yang berdasarkan data tahun 1998
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terdiri dari 101 KK mengalami perkembangan menjadi 116 KK per Desember
2001, belum terhitung kaum muda perantau yang jumlahnya tidak sedikit.
Meneropong gerak Gereja Bangka Selatan dan Barat Daya yang terus
meningkat, maka sebetulnya persiapan dimulai sejak tahun 1990-an.
Berkumpulnya kelompok-kelompok umat di 12 Stasi yang jaraknya
berjauhan, membuat prioritas utama adalah penyadaran umat tentang
pemahaman jati diri Kristiani, dan kemandirian umat serta sarana-sarana
Pastoral seperti kapel-kapel Stasi. Pastor Endro Karyanto,SCJ., Pastor Marcel
Gabriel,Pr., Pastor Anton Mite,Pr., Pastor Frans Adbauw,Pr dan Pastor Calvin,
Pr adalah para gembala awal yang keluar masuk hutan untuk persiapan itu.
Pemantapan kemandirian stasi mejadi pilihan awal, karena jarak tempuh dan
kondisi geografis saat itu tidak memungkinkan sebuah pelayanan yang intensif
dari pusat Paroki.
Bersamaan dengan pemantapan stasi, mulai dipikirkan juga pendirian
gedung gereja yang berkapasitas besar untuk menampung sebanyak mungkin
umat stasi Koba. Pastor Anton Moa, Pr seorang Imam muda yang energik
ditugaskan untuk meneruskan aktivitas para pendahulunya, dan di samping itu
merancang bangun gedung gereja tersebut yang akhirnya diberkati pada
Minggu, 7 September 1997.
Munculnya gedung gereja yang permanen dan berkapasitas besar,
membuat antusias umat untuk menjadikan Gereja Koba sebagai Paroki mulai
tampak walaupun sangat bervariasi diantara tokoh umat. Pastor Anton Moa,Pr,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Ibu Agnes, Bapak Perianus, Ibu Tukinah, Bapak Surung melihat sudah
waktunya stasi Koba menjadi Paroki. Sementara Bapak Xaverius Sareng,
Bapak Adrianus, Bapak Toni Sigalingging, Bapak Agus Marsudi, Ibu Netty,
ibu Surung dan Saudari Yulita melihat bahwa Koba masih harus dipersiapkan
lebih lanjut. Variasi tanggapan tokoh-tokoh umat itu, membuat Bapak Uskup,
Vikjen, Ketua DPP periode itu – F.X. Sukarno memberi tanggapan bijak yaitu
tidak mustahii Koba menjadi Paroki, tetapi masih harus dipersiapkan lebih
lanjut.
Kuasi Paroki Koba memang cukup luas pada saat itu. Untuk wilayah
daratan Keuskupan, boleh jadi Koba merupakan kuasi Paroki yang terbesar.
Jarak antar stasi cukup jauh dengan medan yang cukup berat. Dari sudut
eksternal, umat di wilayah Koba berada dalam kepungan mayoritas umat lain
yang radikal. Ditambah lagi dengan anjloknya harga timah dan lada di pasaran
internasional, pengerusakan hutan karena maraknya tambang independen,
serta kurangnya sekolah-sekolah Katolik, berpotensi besar dalam pengkerdilan
mutu iman bila pengembangan kualitas iman tidak diperhatikan. Dari sudut
internal, tingkat pendidikan mayoritas umat yang cukup rendah, mayoritas
umat perantau, yang dengan itu potensi ekonomi sentris dan primordial sentris
tidak bisa dihindari, ketiadaan tenaga fasilitator yang memadai, ketiadaan
wadah Bina Iman Anak dari SD sampai SLTA, model katekese tradisional
yang bergaya penghafalan, juga merupakan tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, KBG menjadi pilihan ideal dalam proyeksi pastoral ke
depan, karena dengan kungkungan situasi eksternal dan internal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
demikian, hanya KBG yang bisa menjadi sebuah model pendekatan yang
ideal. Untuk itulah, dalam persiapan paroki St. Fransiskus Xaverius Koba,
dewan Stasi memulai dengan turun ke ranting –ranting untuk persiapan umat
yang adalah subyek pastoral itu sendiri. Penyegaran tentang KBG sebagai cara
hidup menggereja modern yang terimplementasi dala lima bidang Gereja
dengan Sembilan karakteristik sesuai visi dan misi Sinode 2000 menjasi
pilihan pertama persiapan Paroki. Disamping untuk mencari input dan
menggali persoalan-persoalan, pilihan penyegaran ke ranting itu dimaksudkan
agar ada penyadaran bersama bahwa KBG merupakan solusi yang tepat dalam
kepungan anacaman multidimensi dewasa ini. Solusi itu adalah pembaharuan
cara hidup beriman dan bergereja. Tahap berikutnya setelah penyegaran ke
rantai adalah penjaringan calon DPP ( Dewan Pastoral Paroki) berdasarkan
usulan ranting dengan kriteria yang ada dianggaran dasar DPP Keuskupan
Pangkalpinang. Diharapkan agar dengan figur yang dipilihkan oleh umat
sendiri, kepemimpinan komuniter dan kinerja DPP ke depan akan berjalan
dalam dukungan umat.
Pembinaan DPP yang direncanakan menempuh tiga cara yakni: studi
banding ke DPP Katedral Pangkalpinang dan Sungailiat untuk belajar tentang
kinerja DPP dan melihat wilayah pelayanannya, pembekalan DPP oleh Sekpas
Keuskupan untuk memberikan input tentang profil DPP sesuai nafas Sinode
serta rekoleksi DPP baru untuk menumbuhkan spritualitas pelayanan awal
merupakan tahap lanjutan yang ditempuh. Akhirnya, turun ke ranting dan stasi
untuk menjelaskan program yang direncanakan berdasarkan persoalan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
input yang diperoleh dari umat serta penggalian sumber – sumber dana yang
bisa mendukung aktivitas pastoral merupakan tahap terakhir persiapan Paroki.
Pilihan seperti ini merupakan sebuah pekerjaan berat tetapi harus
dijadikan sebagai sebuah jalan tempuh, karena memang sebuah paroki ideal
tidak terletak pada banyaknya kegiatan yang dibuat, tetapi terletak pada
kehidupan umat mulai dari kelompok kecil. Dengan itu diharapkan agar
sesibuk apapun menanam lada, tetapi harus ikut menaburkan benih Iman.
Sesibuk apapun mencari mencari biji timah, harus tetap ikut menabur benih
pelayanan. Dan moto Sinode 2000 mungkin tetap menjadi pendulum “ Mari
Melangkah Maju dalam Persaudaraan”.
B. Tim Pastoral Paroki
Berikut ini adalah Pastor Paroki yang telah berkarya di Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Koba, saat masih menjadi kuasi Paroki sampai menjadi
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba, kurang lebih dari tahun 2001 hingga
sekarang, diantaranya :
1. RD. Pastor Fransiskus Adbauw Oedjan (02 Desember 2001- 09 Mei 2002)
Kuasi Paroki
2. RD. Andreas Naraama Lemoro ( 09 Mei 2002- 04 Mei 2008)
3. RD. Albertus Iwan Murjoko ( 04 Mei 2008 - 1 Mei 2009)
4. RD. Agustinus Tupen Belo ( 2 Mei 2009 - 01 Maret 2011)
5. RD. Stanislaus Bani (01 Maret 2011- Sekarang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Keadaan Geografis
Secara geografis, Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba berada di
wilayah Kecamatan Koba, Kabupaten Koba, Bangka Tengah, Keuskupan
Pangkalpinang kepulauan Bangka Belitung. Secara geografis Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Koba terdiri atas 10 Stasi, 5 wilayah Kecamatan, dan 36
Komunitas. Stasi-stasi tersebut adalah Stasi Trubus, Kulur, Nadi, lubuk Besar,
kampung Baru, Air Semut, Batu Betumpang, Lingku, Rias, dan Toboali, yang
tersebar di 5 wilayah kecamatan yaitu: Koba, Payung, Lubuk besar, Pulau
besar, dan Toboali.
D. Keadaan Demografis
Secara demografis, jumlah umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba berdasarkan survei data umat terbaru tahun 2016 yang dibuat oleh
Paroki adalah sebanyak 1765 umat, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
No Stasi/ Pusat Kepala
Keluarga Jumlah
1 Koba 174 568
2 Terubus 62 180
3 Kulur 35 137
4 Lubuk Besar 34 111
5 Nadi 15 119
6 Kampung Baru 40 159
7 Air Semut 20 74
8 Batu Betumpang 14 49
9 Lingku 13 40
10 Rias 10 38
11 Toboali 93 290
Jumlah 1765
Sumber: Arsip Sekertariat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Keadaan Sosio Budaya
Umat Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba adalah kelompok umat
yang berasal dari berbagai suku seperti suku Flores, Jawa, Tionghua, batak
dan lainnya yang tersebar luas dalam wilayah Paroki. Karena perpaduan suku
dan budaya ini kehidupan sosial masyarakat sudah bercampur, dalam arti
kebudayaan dan adat istiadat tidak begitu kental lagi, namun dalam sebagian
acara atau perayaan masih dilakukan. Keberagaman dalam kelompok umat ini
tidak menjadikan umat saling menarik diri atau tidak menghargai satu sama
lain, tapi tetap menjaga kerukunan dan saling menghormati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan menyediakan informasi mengenai aset,
liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di antara
unsur-unsur pada waktu tertentu. Laporan posisi keuangan menyajikan
informasi yang relavan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan
hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi dalam laporan posisi
keuangan yang digunakan bersama pengungkapan yang membantu
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota, kreditur, dan pihak lain untuk menilai kemampuan entitas nirlaba
untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan menilai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius dalam penyajiannya sudah
membuat laporan posisi keuangan dengan menyajikan total aset, liabilitas,
dan aset neto dengan menggunakan program AccountDesk v.2.0.pp yang
dikeluarkan oleh Keuskupan Pangkalpinang. namun di dalam unsur aset
pada laporan posisi keuangan Paroki Santo Ffransiskus Xaverius Koba
masih ada beberapa yang tidak sesuai dengan kriteria Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK 45) seperti tidak pernah mencatatkan akun
piutang dalam unsur asetnya, tidak ada akun persediaan dalam laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
posisi keuangan Paroki, tidak ada pencatatan akun untuk sewa, asuransi,
dan jasa lain yang dibayar di muka pada laporan posisi keuangan Paroki.
Untuk aktiva tetap, Paroki hanya mencatatkan aset yang berupa tanah hak
pralaya, dan terkesan tidak rinci membagi aset tetap Paroki, padahal
Paroki juga memiliki tanah yang dipergunakan untuk lahan perkebunan
kelapa sawit dan gedung bangunan yang disewakan, Paroki juga tidak
mencatatkan kepemilikan kendaran roda 2 (dua) dan 4 (empat) untuk
transportasi parokial sebagai aktiva tetap dalam bentuk kendaraan.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius sudah menyajikan aset
berdasarkan urutan likuiditas dengan mengelompokkan aset ke dalam
aktiva lancar dan kemudian aktiva tetap, namun untuk urutan liabilitasnya
hanya dikelompokan dalam kelompok liabilitas jangka pendek, dan tidak
pernah dicatat untuk liabilitas jangka panjang. Paroki juga sudah
menyajikan jumlah aset neto didalam laporan posisi keuangan, namun
tidak ada pembagian berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat,
sehingga terkesan tidak ada kejelasan dari mana aset neto didapatkan atau
diperoleh.
Berdasarkan analisis laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus
Xaverius berlandaskan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45), Paroki Santo Fransiskus Xaverius belum sesuai menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
laporan posisi keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45).
2. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas menyediakan informasi mengenai pengaruh
transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius dalam penyajian laporan
aktivitas menyajikan jumlah penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran
(beban) secara bruto dengan mencatat laporan aktivitas pada penerimaan
dan pengeluaran namun tidak mengelompokkan dan menyajikan jumlah
perubahan aset neto secara terikat permanen, terikat temporer, dan tidak
terikat untuk penerimaan dan pengeluaran pada laporan aktivitasnya,
sehingga penerimaan tidak dicatat sebagai penambah aset neto tidak
terikat, dan pengeluaran sebagai beban tidak dicatat sebagai pengurang
aset neto tidak terikat, dan Paroki tidak menyajikan keuntungan dan
kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai
penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, karena sejak awal Paroki
tidak mengelompokkan dan menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih
secara terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat untuk
penerimaan dan pengeluaran pada laporan aktivitasnya.
Berdasarkan analisis laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus
Xaverius berlandaskan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(PSAK 45), Paroki Santo Fransiskus Xaverius belum sesuai menyajikan
laporan aktivitas berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45).
B. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Membandingkan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan keuangan
yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba yang terdiri
dari: laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas berdasarkan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
2. Mengevaluasi laporan keuangan Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
dari hasil proses membandingkan dasar aturan dan temuan atas laporan
keuangan yang dilaporkan dengan kriteria penilaian sesuai dan tidak
sesuai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
Laporan Posisi
Keuangan
Laporan Posisi
Keuangan
11 Laporan posisi
keuangan
mencakup entitas
nirlaba secara
keseluruhan dan
menyajikan total
aset, liabilitas, dan
aset neto.
Laporan posisi
keuangan Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba yang digunakan
adalah laporan posisi
keuangan per
1Januari-31 Desember
2015. Laporan posisi
keuangan ini
menggunakan
program AccountDesk
v.2.0.pp yang
dikeluarkan oleh
Keuskupan
Pangkalpinang.
Laporan posisi
keuangan ini
menyajikan aset yang
terdiri dari aktiva
lancar dan aktiva
tetap.
Aktiva lancar dengan
akun kas tunai, akun
tabungan bank, dan
akun deposito
berjangka 1 bulan,
sedangkan aktiva tetap
dengan akun tanah hak
milik.
Dan kemudian
dijumlahkan menjadi
total aset.
Kemudian ada
liabilitas yang terdiri
dari kewajiban jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
pendek dengan akun
dana solidaritas belum
disetor, dan akun
hutang dari
keuskupan. Dan
terakhir untuk aktiva
bersih yang disini
diasumsikan sebagai
aset neto didapat
melalui aktiva bersih
awal periode ditambah
dengan surplus dalam
tahun periode 2015.
Sehingga didapat total
aktiva dan total
kewajiban ditambah
aktiva bersih adalah
balance.
12 Laporan posisi
keuangan pada
entitas nirlaba,
melaporkan
masing-masing
unsur aset dalam
kelompok yang
homogen,seperti:
a) kas dan setara
kas;
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba mencatatkan kas
dan setara kas nya
pada aktiva lancar
yang terdiri atas akun
kas tunai, tabungan
bank, dan deposito
berjangka 1 bulan
b) piutang pasien,
pelajar, anggota,
dan penerima
jasa yang lain;
Selain kas pada aktiva
lancar, tidak ada akun
piutang, dikarenakan
Paroki hanya
melakukan pencatatan
atas pendapatan
adalah saat transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
pembayaran dilakukan
oleh pihak yang
terkait.
c) persediaan; Tidak ada akun
persediaan dalam
laporan posisi
keuangan Paroki, tapi
seperti diketahui
bahwa Paroki
semestinya memiliki
persediaan yang
berupa persediaan
barang devosi seperti
persediaan buku,
persediaan patung, dan
persediaan benda
rohani, namun tidak
dicatatkan dan
disajikan dalam akun
persediaan.
d) sewa, asuransi,
dan jasa lain
yang dibayar
dimuka;
Tidak ada pencatatan
akun untuk sewa,
asuransi, dan jasa lain
yang dibayar di muka
pada laporan posisi
keuangan Paroki,
seperti pajak dibayar
dimuka.
e) instrumen
keuangan dan
investasi jangka
panjang;
Tidak ada pencatatan
akun untuk investasi
jangka panjang pada
Paroki, padahal Paroki
memiliki gedung dan
tanah yang belum atau
tidak digunakan dan
dijadikan inventasi
jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
f) tanah, gedung,
peralatan, serta
aset tetap lain
yang digunakan
untuk
menghasilkan
barang dan jasa;
Untuk aktiva tetap,
Paroki hanya
mencatatkan aset yang
berupa tanah hak
pralaya, dan terkesan
tidak rinci membagi
aset tetap Paroki,
padahal Paroki juga
memiliki tanah yang
dipergunakan untuk
lahan perkebunan
kelapa sawit dan
gedung bangunan
yang disewakan
namun tidak dijadikan
sebagai unsur aset,
dan tidak ada
penyusutan dari aset
tersebut, Paroki juga
tidak mencatatkan
kepemilikan
kendaran roda 2 dan 4
untuk transportasi
parokial sebagai
aktiva tetap dalam
bentuk kendaraan.
13 Informasi
likuiditas
diberikan dengan
cara sebagai
berikut:
a) menyajikan
aset
berdasarkan
urutan
likuiditas, dan
liabilitas
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba sudah membuat
dan menyajikan aset
dalam posisi laporan
keuangan sesuai
dengan kemampuan
Paroki dalam
memenuhi kewajiban
jangka pendeknya
dengan urutan aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
berdasarkan
tanggal jatuh
tempo;
lancar dan dilanjutkan
dengan aktiva tetap
dan
untuk liabilitas dengan
urutan kewajiban
jangka pendek dan
aktiva bersih, namun
dalam penyajian aset
berdasarkan urutan
liabilitas ini Paroki
tidak mencantumkan
aset kewajiban jangka
panjang.
b) mengelompokk
an aset ke
dalam
kelompok
lancar dan tidak
lancar, dan
liabilitas ke
dalam
kelompok
jangka pendek
dan jangka
panjang;
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
menyajikan laporan
posisi keuangan
dengan
mengelompokkan aset
ke dalam kelompok
lancar dan tidak
lancar, namun untuk
liabilitasnya hanya
dikelompokan dalam
kelompok jangka
pendek, dan tidak
pernah dicatat dalam
laporan posisi
keuangan untuk
liabilitas jangka
panjangnya.
14 Laporan posisi
keuangan
menyajikan jumlah
masing-masing
kelompok aset
neto berdasarkan
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
dalam laporan posisi
keuangan menyajikan
jumlah aktiva bersih,
namun tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
pada ada atau
tidaknya
pembatasan oleh
pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran
kembali, yaitu:
terikat secara
permanen, terikat
secara temporer,
dan tidak terikat
pembagian
berdasarkan ada atau
tidaknya pembatasan
oleh pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran kembali,
yaitu: terikat secara
permanen, terikat
secara temporer, dan
tidak terikat.
Laporan Aktivitas Laporan Aktivitas
21 Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
perubahan aset
neto terikat
permanen, terikat
temporer, dan
tidak terikat dalam
suatu periode.
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba hanya mencatat
laporan aktivitas untuk
penerimaan yang
terdiri dari:
kolekte/aksi dana
stipendium/iura
stolae/honor
bunga tabungan/
deposito/ jasa
giro/bunga titipan
sumbangan/
persembahan/ kotak
sosial/iuran peserta
kegiatan
hasil usaha dari
penjualan
(keuntungan)/
sewa/parkir/dll
varia penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
dan untuk
pengeluaran terdiri
dari:
penghidupan
personalia
kegiatan
pembangunaan
jemaat
administrasi/
sekretariat
pemeliharaan
kendaraan/
transportasi
bantuan sosial
pengeluaran
gedung/kantor tanpa
mengelompokkan dan
menyajikan jumlah
perubahan aset neto
secara terikat
permanen, terikat
temporer, dan tidak
terikat untuk
penerimaan dan
pengeluaran pada
laporan aktivitasnya
dalam periode tahun
2015.
23 Laporan aktivitas
menyajikan
pendapatan
sebagai penambah
aset neto tidak
terikat, kecuali jika
penggunaannya
dibatasi oleh
Laporan aktivitas
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba tidak
mengelompokkan dan
menyajikan jumlah
perubahan aset neto
secara terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran
kembali, dan
menyajikan beban
sebagai pengurang
aset neto tidak
terikat.
permanen, terikat
temporer, dan tidak
terikat, sehingga
penerimaan tidak
dicatat sebagai
penambah aset neto
tidak terikat, dan
pengeluaran tidak
dicatat sebagai
pengurang aset neto
tidak terikat.
25 Laporan aktivitas
menyajikan
keuntungan dan
kerugian yang
diakui dari
investasi dan aset
lain (atau
liabilitas) sebagai
penambah atau
pengurang aset
neto tidak terikat,
kecuali jika
penggunaannya
dibatasi
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba tidak
menyajikan
keuntungan dan
kerugian yang diakui
dari investasi dan aset
lain (atau liabilitas)
sebagai penambah
atau pengurang aset
neto tidak terikat,
karena sejak awal
Paroki tidak
mengelompokkan dan
menyajikan jumlah
perubahan aktiva
bersih secara terikat
permanen, terikat
temporer, dan tidak
terikat untuk
penerimaan dan
pengeluaran pada
laporan aktivitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.1 Perbandingan antara dasar aturan, dan temuan dari laporan
keuangan yang dilaporkan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba yang terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Aktivitas berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 45) (lanjutan)
Paragraf
PSAK 45
Kriteria (PSAK)
45
Laporan Keuangan
Paroki
Evaluasi
Sesuai Tidak
Sesuai
27 Laporan aktivitas
menyajikan jumlah
pendapatan dan
beban secara
bruto, kecuali
diatur berbeda oleh
SAK atau SAK
ETAP.
Paroki Santo
Fransiskus Xaverius
Koba menyajikan
jumlah penerimaan
(Pendapatan) dan
pengeluaran (beban)
secara bruto.
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
C. Pembahasan
Hasil yang didapat setelah membandingkan antara dasar aturan dan
temuan dari laporan keuangan serta menganalisis data laporan keuangan yang
disajikan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba dapat disimpulkan
bahwa Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba belum sesuai menyajikan
laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45).
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45) laporan
keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan cacatan atas laporan
keuangan.
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba sebagai organisasi nirlaba
sudah menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan
cacatan atas laporan keuangan dengan penyajian laporan keuangan
menggunakan program AccountDesk v.2.0.pp yang dikeluarkan oleh
Keuskupan Pangkalpinang, namun setelah dilakukan pembandingan dan
analisis menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45)
ditemukan beberapa hal yang tidak sesuai atas data laporan keuangan yang
disajikan oleh Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45). Laporan keuangan yang akan di
bahas disini hanyalah pada laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Laporan Posisi Keuangan
Penyajian laporan posisi keuangan Paroki Santo Fransiskus
Xaverius Koba sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK 45) menunjukan bahwa Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
sudah menyajikan laporan posisi keuangan yang terdiri dari aktiva lancar,
aktiva tetap, liabilitas dan aset neto. Aktiva lancar dengan akun kas tunai,
akun tabungan bank, dan akun deposito berjangka 1 bulan, sedangkan
aktiva tetap dengan akun tanah hak milik, kemudian dijumlahkan menjadi
total aset, liabilitas yang terdiri dari kewajiban jangka pendek dengan akun
dana solidaritas belum disetor, dan akun hutang dari Keuskupan, terakhir
untuk aktiva bersih yang disini diasumsikan sebagai aset neto didapat
melalui aktiva bersih awal periode ditambah dengan surplus dalam tahun
periode 2015 sehingga didapat total aktiva dan total kewajiban ditambah
aktiva bersih adalah balance.
Secara umum laporan posisi keuangan Paroki Santo Fansiskus
Xaverius Koba sudah memenuhi standar yang ada dengan menyajikan
aktiva dan pasiva namun selain kas dan setara kas seperti kas tunai, akun
tabungan bank, dan akun deposito berjangka 1 bulan pada aktiva lancar
dalam laporan posisi keuangan, namun Paroki tidak mencatat adanya
akun piutang, baik itu piutang bunga ataupun piutang lain-lain,
dikarenakan Paroki hanya melakukan pencatatan atas pendapatan adalah
saat transaksi pembayaran dilakukan oleh pihak yang terkait, tidak ada
akun persediaan dalam laporan posisi keuangan Paroki, tapi seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
diketahui bahwa Paroki semestinya memiliki persediaan yang berupa
persediaan barang devosi seperti persediaan buku, persediaan patung, dan
persediaan benda rohani, namun tidak dicatatkan dan disajikan dalam akun
persediaan. Paroki juga tidak membuat pencatatan akun untuk sewa,
asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka pada laporan posisi keuangan,
tidak ada pencatatan akun untuk investasi jangka panjang, padahal Paroki
memiliki gedung dan tanah yang belum digunakan dan dapat dijadikan
inventasi jangka panjang. Paroki hanya mencatatkan unsur aset yang
berupa tanah hak pralaya, dan terkesan tidak rinci membagi aset tetap
Paroki, padahal Paroki memiliki tanah yang dipergunakan untuk lahan
perkebunan kelapa sawit dan gedung bangunan yang disewakan namun
tidak dijadikan sebagai unsur aset, dan tidak ada penyusutan dari aset
tersebut, Paroki juga tidak mencatatkan kepemilikan kendaraan roda 2 dan
4 untuk transportasi parokial sebagai aktiva tetap dalam bentuk kendaraan.
Informasi likuiditas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
disajikan dalam posisi laporan keuangan sesuai dengan kemampuan Paroki
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan urutan aktiva
lancar dan dilanjutkan dengan aktiva tetap dan untuk liabilitas dengan
urutan kewajiban jangka pendek dan aktiva bersih, namun dalam
penyajian aset berdasarkan urutan liabilitas ini Paroki tidak pernah
mencantumkan aset kewajiban jangka panjang, dan dalam penyajian
aktiva bersih tidak ada pembagian berdasarkan ada atau tidaknya
pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat, jadi yang disajikan adalah berupa aktiva bersih
akhir periode terdahulu ditambah dengan surplus (defisit) yang terjadi
pada periode tanpa adanya perincian lebih lanjut dari mana surplus
(defisit) itu berasal.
2. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas secara keseluruhan menyajikan perubahan
jumlah aset neto selama suatu periode. Jumlah perubahan aset neto terdiri
dari jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan
tidak terikat. Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba membuat dan
menyajikan laporan aktivitas untuk penerimaan dan pengeluaran
berdasarkan aktivitas Paroki selama satu bulan, dan juga disajikan laporan
per smester dalam satu tahun.
Penyajian laporan aktivitas Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45)
menunjukan bahwa Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba hanya
mencatat laporan aktivitas untuk penerimaan yang terdiri dari kolekte/aksi
dana, stipendium/iura stolae/honor, bunga tabungan/ deposito/ jasa
giro/bunga titipan, sumbangan/ persembahan/ kotak sosial/iuran peserta
kegiatan, hasil usaha dari penjualan (keuntungan)/ sewa/parkir/dll, varia
penerimaan, untuk pengeluaran terdiri dari penghidupan personalia,
kegiatan pembangunan jemaat, administrasi/sekretariat, pemeliharaan
kendaraan/ transportasi, bantuan sosial, pengeluaran gedung/kantor, tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengelompokkan dan menyajikan jumlah perubahan aset neto secara
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat untuk penerimaan dan
pengeluaran pada laporan aktivitasnya dalam periode tahun 2015,
sehingga penerimaan tidak dicatat sebagai penambah aset neto tidak
terikat, dan pengeluaran tidak dicatat sebagai pengurang aset neto tidak
terikat. Laporan aktivitas Paroki juga tidak menyajikan keuntungan dan
kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai
penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, karena sejak awal Paroki
tidak mengelompokkan dan menyajikan jumlah perubahan aset neto secara
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat untuk penerimaan dan
pengeluaran pada laporan aktivitasnya sehingga Paroki Santo Fransiskus
Xaverius belum menyajikan laporan aktivitas sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab V, selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa komponen laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan
dan laporan aktivitas yang dievaluasi dalam penelitian ini yang disajikan oleh
Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba belum sesuai berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45). Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba dalam menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas tidak
membuat dan menyajikan beberapa unsur-unsur, padahal unsur-unsur tersebut
sangat perlu disajikan di dalam laporan keuangan yang berguna untuk
kepentingan Paroki santo Fransiskus Xaverius Koba.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa keterbatasan yang
dialami peneliti antara lain:
1. Peneliti tidak mendapatkan persetujuan pengambilan data Petunjuk Teknis
Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP) dari Keuskupan Pangkalpinang
sebagai Keuskupan yang menaungi Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Koba, sehingga peneliti tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal
dari Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki dari Keuskupan
Pangkalpinang untuk mengevaluasi laporan keuangan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Sistem program yang digunakan paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
mengalami kesalahan teknis, sehingga untuk pengambilan data atas
laporan keuangan Paroki yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan
laporan aktivitas membutuhkan waktu yang lama.
3. Terjadi pergantian kepemimpinan dan susunan staf Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Koba, mulai dari Pastor Kepala, dan seluruh staf
administrasi dan sekretariat Paroki, sehingga untuk melakukan konfirmasi
dan kejelasan mengenai hasil yang diteliti dan didapat atas laporan posisi
keuangan dan laporan aktivitas tidak dimungkinkan dalam waktu dekat.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang dikemukan diatas,
selanjutnya dapat disampaikan beberapa saran yang dapat bermanfaat antara
lain:
1. Bagian keuangan Paroki Santo Fransiskus Xaverius disarankan untuk
memiliki panduan dalam penggolongan aset tetap, karena Paroki memiliki
aset seperti gedung, tanah, dan kendaraan yang memiliki nilai ekonomis
dalam kurun waktu tertentu sehingga perlu adanya alokasi biaya untuk
pemeliharaan aset Paroki pada tahun yang akan datang.
2. Mencantumkan jumlah perubahan aset neto terdiri dari jumlah perubahan
aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat di dalam
laporan aktivitas Paroki.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian untuk laporan
keuangan Paroki Santo Fransiskus Xaverius untuk tahun berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Angwarmase, Evaristus. Pastor Paroki & Pengelolaan Keuangan Paroki.
https://www.scribd.com/doc/15920010/Pastor-Paroki-Dan-Pengelolaan-
Keuangan-Paroki Diakses tanggal 23 Oktober 2016
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara,
Jakarta.
Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Humaika, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Revisi 2011. Standar Akuntansi Keuangan.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) . Revisi 2011 . Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. PSAK.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Konferensi Waligereja Indonesia. 2006. Kitab Hukum Kanonik. Konferensi
Waligereja Indonesia, Jakarta.
Mahsun, Mohammad., Firma Sulistiyowati, dan Heribertus Andre Purwanugraha.
2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki. 2008. Kanisius, Yogyakarta.
Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. AR-Ruzz Media,
Yogyakarta.
Savitri, 2016. “Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Studi
Kasus di Gereja Santo Yoseph Medari Sleman Yogyakarta”. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma.
Soetrisno, 1981. Dasar-Dasar Evaluasi Proyek (perhitungan, teori, dan studi
kasus). Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran I: Daftar Pedoman Wawancara
DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA
1. PROSES PENGAMBILAN DATA LAPORAN KEUANGAN
a. Berdasarkan aturan apa Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba
membuat laporan keuangan?
b. Bagaimana sistem pengambilan laporan keuangan Paroki Santo
Fransiskus Xaverius Koba?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI