Intususepsi
a. Etiologi
idiopatik.
Apabila bagian dari usus terdorong masuk ke dalam bagian distal usus tersebut.
Hal-hal yang dapat menyebabkan terdorongnya usus ke bagian distal adalah:
Penyebab invaginasi pada anak dan bayi 70% - 90% tidak diketahui; beberapa
kepustakaan menghubungkan dengan hypertrophied peyer's patches akibat
infeksi oleh virus, perubahan cuaca atau perubahan pola makanan menjadi
makanan padat. Pemberian makanan selain susu ketika umur kurang dari 4
bulan akan berakibat buruk terhadap bayi, karena sistem pencernaan bayi
pada usia ini belum tumbuh kembang sempurna. Pemberian makanan pada
usia itu berpeluang terjadinya invaginasi usus halus.
Sedangkan invaginasi pada anak yang besar dan orang dewasa penyebabnya
adalah suatu kelainan patologis (divertikel Meckel, polip, tumor).
Infeksi virus pada anak-anak menyebabkan pembesaran kelenjar cerna, yang
pada akhirnya menyebabkan intususepsi. Inveksi virus bisa menimbulkan
perlawanan jaringan limphe terhadap infeksi sehingga mukosa usus tidak rata.
Ini membuka peluang usus untuk memasuki bagian usus itu sendiri selama
prosesmencerna..
- Adanya gaya peristaltic yang mendorong segmen proksimal ke segmen
distal.
- Beberapa proses yang menyebabkan peristiwa mekanik ini adalah sebagai
berikut:
o Meckel diverticulum
o Intestinal polyp (eg, Peutz-Jeghers syndrome, familial polyposis coli,
juvenile polyposis)
o Intestinal lymphosarcoma
o Trauma karena benda tumpul pada abdomen dengan hematoma intestinal
atau mesentrika.
o Hemangioma
o Foreign body
o Henoch-Schönlein purpura (hematoma usus halus menyebabkan
intususepsi usus halus)
b. Epidemiologi
• Merupakan penyebab obstruksi usus yang paling umum pada anak usia 6 - 12 bln.
Sekitar 95% kasus intususepsi terjadi pada anak.
- Terjadi paling sering pada bayi usia 5- 10 bulan.
- Mengenai 1 sampai 4 dari 1000 anak.
- 3 – 4 kali lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.
c. Factor resiko
- Pernah menderita penyakit saluran pernafasan
- Diare
- Henoch-Schönlein purpura
- Cystic fibrosis
- Chronic indwelling GI tubes
Pemeriksaan Interpretasi &
nilai normal
Penjelasan
Keadaan umum: sakit berat Anak dalam
kondisi sakit
Biasanya sedikit
bergerak, pasif, dan
terlihat melamun
Kesadaran: kompos mentis Normal Sadar sepenuhnya dan
memberi respons
adekuat terhadap
semua stimulus yang
diberikan
Berat badan: 5 kg Normal Tidak ada gangguan
gizi (gizi baik)
Nadi: 136 x/m Normal (80-150
x/m)
-
Respiration rate: 36 x/m Normal (30-60
x/m)
-
Temperatur: 38oC Meningkat
(36oC)
Anak dalam kondisi
demam ringan
Keadaan spesifik:
ubun-ubun cekung, turgor kurang Tidak normal
Anak dalam kondisi
dehidrasi tingkat
ringan-sedang
Inspeksi abdomen:
Cembung menyeluruh Tidak normal
Terdapat akumulasi
gas atau cairan di
dalam abdomen
Palpasi:
Nyeri tekan (-)
Hepar just palpable
Lien tak teraba
Defans muscular (-)
Teraba massa di KW kanan atas
Ballotement (-)
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak normal
Normal
-
Pada anak, normalnya
hati masih dapat teraba
Tidak ada splenomegali
Tidak ada peritonitis
Ada suatu pembesaran
organ(munkin karena
keganasan, intususepsi
usus, dll)
Tidak ada asites
Perkusi: timpani Normal Terdapat udara
Auskultasi:
Bising usus meningkat di seluruh
abdomen
Metalic sound (+)
Tidak normal
Tidak normal
Adanya peningkatan
aktivitas peristaltik
usus
Tanda khas ileus
obstruktif
Rectal toucher:
Lendir campur darah warna terang Tidak normal Ada perdarahan yang
disertai sekresi mukus.
Merupakan salah satu
temuan pada
intususepsi usus
Pemeriksaan Kasus Normal InterpretasiHb (mg/dl) 10,5 14,7-18,6 Menurun Ht (%) 32 43,4-56,1 Menurun Eritrosit 4,1 juta 4,2-5,5 MenurunLED (mm/jam) 13 1-5 MeningkatLeukosit (/mm3)
14000 6800-13300 Leukositosis
Hitung jenis 0/1/0/67/26/6 0-1/1-3/0-5/50-65/60/4-9 Netrofil batang meningkatLimfosit menurun(Infeksi akut)
Trombosit (/mm3)
614000 275.000-560.000 ↑
Natrium (mmol/L)
135 135-146 Normal
Kalium (mmol/L)
3,9 3,4-5,4 Normal
Klorida (mol/L)
103 95-108 Normal
RadiologiDistensi usus + -
Keadaan abnormal usus