Download - Elektro Mania_ Osiloskop
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
1/12
Fisika merupakan dasar dari semua ilmu yang ada. Fisika
berkembang terus menerus seiring perkembangan zaman. Aku
cinta bumi, aku cinta fisika, dan aku sobat bumi.
Selasa, 15 Januari 2013
Osiloskop
sis komputer, dan telah
i bawah sistem operasi
sudah dapat berfungsi
sound card stereo CMI
a mode stereo dengan resolusi 16-bit.
ollections) pada Linux, dan dengan
g diukur sebagaimana tampilan pada
leh Tim Witham, memilih dua
lapan kanal input, juga dapat
ekuensi input bisa mencapai 5
berubah-ubah terhadap waktu
an Osiloskop maka kita dapat
yal. Dengan sedikit penyetelan
si sinyal yang berosilasi, mengecek
ise pada sebuah rangkaian listrik dan
. Display menyerupai tampilan
ji ditampilkan. Pada layar ini
-kotak dan disebut div. Arah
l kontrol berisi tombol-tombol
hat dua sinyal yang berlainan,
sinyal keluaran. Ada beberapa
yaitu: Gelombang sinusoida
at yg menggunakan rangkaian
pelajari tombol instruksi dari
pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq
dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.
Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut
tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube ( CRT ). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog
(ART - analog real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope), masing-masing memiliki
kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati
karakter masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam
kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.
Lihat profil lengkapku
Mengenai Saya
2014 (1)
2013 (18)
Desember (1)
Mei (2)
Maret (3)
Januari (12)
Kode Dasar MySQL
Tips Cara Melihat Atau Mencari
Peluang Usaha
Tips Cara Melihat Atau MencariPeluang Usaha
Penemuan NASA Terbaru
Sejarah Uang Indonesia
Teropong Kepribadian Lewat
Gaya Rambut
Penemuan Terbaru: Air Elastis
Jika kita urutkan berdasarkantahun penemuan par...
5 Cara Memperoleh ModalUsaha
10 Cara Menjadi enterpreneur
yang produktif
Osiloskop
Karakteristik dan Aplikasi Dioda
2012 (4)
Daftar Posting
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
2/12
Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung
sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut. Osiloskop
tipe waktu nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran
elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -cathode ray tube) dari kiri ke kanan. Osiloskop
analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya
yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang
dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk
melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi
amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta
adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan
osiloskop analog tersebut dapat diatasi oleh osiloskop digital. Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar
3 dapat ditutup semua menjadi daerah yang dapat dilihat oleh mata, misalnya dengan DSO dari Hewlett-Packard HP
54600.
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital
Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital. Dalam osiloskop digital,
gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya,
osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang
proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang
disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan
pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa
aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya
keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik
yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada
gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu
horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan
10 kotak dalam arah horizontal, tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil.Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan
untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Osiloskop Dual Trace dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus
pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam
suatu rangkaian elektronik. Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y)
merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z
merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam
pengukuran. http://osiloskop-vivie.blogspot.com/
Osiloskop sinar katoda (cathode ray oscilloscope disingkat CRO) merupakan instrument (peralatan) yang
digunakan secara visual mengamati bentuk gelombang dan melakukan pengukurannya. Komponen utama dari
peralatan ini adalah tabung sinar katoda. Tabung sinar katoda (CRT) terdiri dari tabung gelas yang sangat hampa
berbentuk buah terung. Elektron dipancarkan dari suatu katoda dan dipancarkan dalam berkas elektron berkecepatan
tinggi (sinar katoda) oleh sejumlah elektroda. Berkas elektron tersebut bergerak lewat ruang hampa dari tabung danmembentur layar bendar (fluoresen). Sehingga titik cahaya timbul di tempat pada layar, dimana elektron membentur.
Lintasan berkas electron tersebut dapat dibelokkan oleh tegangan yang diberikan. Biasanya, sinyal yang dipantau
membelokkan titik menurut arah vertical di layar, dan tegangan lain yang sebanding dengan waktu membelokkan titik
secara horizontal. Akibatnya peragaan visual dari sinyal-sinyal sehingga dapat dimungkinkan.
CRT terdiri dari tiga bagian utama seperti berikut: penembak elektron, layar bendar, dan sistem pembelok.
Penembak elektron (electron gun): bagian CRT ini memancarkan elektron, memusatkannya terjadi berkas sempit dan
memfokuskan berkas pada layar bendar. Penembak elektron ini terdiri dari katoda yang dipanasi tidak langsung, kisi
kendali dan elektroda pemercepat, anoda pemfokus dan anoda pemercepat akhir. Elektroda-elektroda berbentuk
silinder, dan dihubungkan ke kaki-kaki pada basis.
Electron dipancarkan dari katoda kisi kendali dijaga pada tegangan negatif disbanding dengan katoda; tegangan
ini mengendalikan kerapatan electron dalam berkas. Dengan membuat potensial kisi kendali lebih negatif, maka
akibatnya arus berkas berkurang, demikian pula dengan terangnya titik- titik cahaya. Pengendalian catu kisi dengan
demikian keadaan ini merupakan kendali terang atau kendali intensitas. Layar benda (fluoresen): bagian permukaan
datar CRT dilapis disebelah dalam dengan bahan yang dapat membendar, juga dinamakan fosfor. Maksudnya darifosfor ini adalah untuk menghasilkan titik cahaya tampak di tempat dimana berkas electron membentur layar. Warna
cahaya tampak ditentukan oleh fosfor. Untuk osiloskop serba guna, dibuat cahaya kuning-hijau, karena untuk cahaya
inikepekaan mata manusia tinggi. Salah satu factor penting yang menentukan pemilihan fosfor adalah pasca-bendar
atau masih berlangsungnya pembendaran dan setelah elektron berhenti membentur di titik – titik tersebut pada layar.
Akibatnya, titik - titik terangsang yang berurutan pada layar akan muncul sebagai lintasan – lintasan terusan.
Sistem pembelok (defleksi): sistem pembelok terdiri dari sepasang pelat pembelok horizontal sepasang pelat
pembelok vertical. Sistem ini membelokkan berkas elektron dan menyapu titik pada layar sesuai dengan tegangan
yang diberikan pelat-pelat. Berkas dibelokkan secara vertical ke atas dan ke bawah oleh tegangan yang diberikan pada
pelat pembelok vertical. Tegangan pada pelat horizontal menggeserkan berkas kesamping, menggerakkan titik ke kiri
atau ke kanan dari titik pusat pada layar. Jika tegangan bolak-balik diberikan ke pelat vertical, titik akan bergerak ke
atas dan ke bawah di layar denngan frekuensi sama dengan frekuensi tegangan bolak-balik yang diberikan.
Penggunaan tegangan bolak-balik pada pelat-pelat pembelok horizontal akan memberikan kesan garis – garis
horizontal yang kontinyu pula. (D.Chattopadhyay,1989)
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
3/12
Kita seringkali mempunyai sebuah sumber tegangan elektrik bolak-balik yang tersedia dan kita ingin menurunkan
dari sumber tersebut, dengan menggunakan alat elektronik, suatu perbedaan potensial yang konstan. Misalnya,
didalam perangkat televisi (television set), sistem penghasil bunyi, dan lain sebagainya, maka masukan atau input
listrik yang tersedia biasanya adalah sebuah tegangan gerak elektrik bolak-balik, yang sering kali dinyatakan dengan
120 V (= rms) dan 60 Hz (=ω / 2π). Dari sini kita perlu menurunkan satu atau lebih perbedaan potensial yang konstan
( 50 V, 300 V, 1500 V dan lain sebagainya) untuk mengoperasikan sistem rangkaian (circuitry) alattersebut. Proses ini
dinamakan pelurusan (rectification) (secara harfiah,”membuat menjadi lurus”) dan alat-alat yang memungkinkan hal
tersebut dinamakan pelurus (rectifier).
Secara fisis, pelurus dapat merupakan alat zat padat seni penghantar (semi conducting solit state device) atau
dioda tabung vakum (vacum tube diodes). Simobol untuk sebuah pelurus adalah ,dari kiri ke kanan adalah arah
“hantaran mudah” (easy conduction).Jika kita menghubungkan sebuah osiloskop sinar katoda diantara kedua titik
maka osiloskop tersebut akan mempertunjukan bentuk gelombang (wave form) yang diperlihatkan disebelah kanan.
Perhatikan bahwa V bc = 0 didalam kasus ini, dengan bagian tengahan yang positif dari gelombang sinus persis
menghilangkan bagian tengahan yang negatifnya. Tidak ada pelurusan yang terjadi yang merupakan hal yang tak
mengherankan karena tidak ada pelurus (rectifier) didalam rangkaian tersebut.
Rangkaian penyaring tersebut mengandung sebuah induktor ideal L [yakni, induktor yang tidak mempunyai sifat
hambat (resistif atau sifat kapasitif) dan sebuah kapasitor ideal C (yakni, kapasitor yang tidak mempunyai sifat resistif
atau sifat induktif). Masukan (input) Vin kepada penyaring boleh yang tetap atau yang berisolasio secara sinus. Untuk
menyelidiki sifat penyaring maka kita akan meninjau kedua-duanya kasus ini secara terpisah. Vmasuk = sebuah
konstanta maka kita melihat bahwa Vkeluar = Vmasuk = konstanta yang sama, Baik L maupun C tidak mempunyai
suatu efek (pengaruh). Ternyata L dapat diganti dengan sebuah kawat lurus (dipendekkan) dan C dipindahkan dari
(dipotong dari) rangkaian tersebut, tanpa ada efek yang terlihat pada Vkeluar .
Akan tetapi, untuk sebuah masukkan AC, situasinya agak berlainan. Darti semula kita mengganggap bahwa
kedua-dua L dan C adalah “besar” sehingga Xl (=ωL) >>Xc (=1 / ωC). Jika ω dan C adalah cukup besar, Xc
dan kapasitorbertindaksebagai sebuah rangkaian pendek yang sebenarnya untuk komponen-komponen AC, walaupunkapasitor tersebut tidak mempunyai efek pada komponen DC. Anggaplah
Vmasuk = Vmasuk ,m sin ωt...................................................................................(2.1)
Untuk arus maka kita dapat menaruh
i = im sin (ωt + ϕ).............................................................................................(2.2)
Dari persamaan diatas,dengan R=0 dan m digantikan oleh Vmasuk,m , kita memperoleh
i = sin (ωt + ϕ)......................................... ....................................... .........(2.3)
karena kita telah menganggap bahwa XL >> XC, mka kita dapat menuliskan ini sebagai
i = sin (ωt + ϕ)......................................... ....................................... .........(2.4)
untuk mencari sudut fasa ϕ maka kita beralih ke Persamaan
tan ϕ = ................................... ........................................ .............................(2.5)
i = cos ωt........................................... ....................................... ................(2.6)
Dapat dikatakan bahwa fungsi kosinus mempunyai perbedaan fasa persis sebesar 90o dengan sebuah fungsi
sinus. (David Halliday,1978 )
Osiloskop masa kini terbentuk dari sebuah tabung sinar elektron, dua amplifator (satu untuk sistem yang
horizontal dan satu lagi untuk sistem yang vertikal), generator yang periodik (generator gigi-gergaji), dan sebuah
aparat sumber tenaga.
Bagian osiloskop yang terpenting adalah tabung sinar electron. Pada prinsipnya tabung ini terdiri atas sebuah
tabung yang vakum dan didalamnya terdapat kanon electron ditutup dengan lapisan yang berfluoresensi sehingga
apabila seberkas electron jatuh pada permukaan ini, akan terjadi fluoresensi. Berkas electron dibentuk dan difokuskan
dalam kanon electron. Kanon ini mempunyai bagian penting yaitu katoda yang dipanaskan dengan kawat pijar
sehingga terjadi emisi termik. Di dekat katoda terdapat torak wehnelt dan berikutnya terdapat beberapa elektroda
berbentuk torak.
Beberapa diantara elektroda ini memiliki tegangan yang tinggi terhadap katoda (sampai kl. 5kv) yang
menimbulkan medan elektrik yang kuat. Dalam medan ini electron- electron memperoleh percepatan dan terisapmelewati torak wehnelt. Elektroda – elektrodanya yang berbentuk torak dilewati electron yang terbang dengan
kecepatan tinggi sampai ke system pembelokan. Beberapa tipe lainnya memiliki tabung yang menyerupai corong yang
diliputi elektroda – elektroda berbentuk gelang dan bertegangan tinggi. Electron memperoleh percepatan tambahan
yang cukup besar dari elektroda – elektroda.
Tegangan positif dari elektroda – elektroda tersebut tidak semuanya sama sehingga di antara electron pun terdapat
medan elektrik. Konfigurasi elektroda adalah begitu rupa sehingga dengan pilihan tegangan terpasang yang tepat akan
diperoleh berkas yang konvergen dan difokuskan kepada layar. Oleh sebab itu, gawai dari system elektroda ini dapat
dipersamakan dengan gawai sebuah system lensa terhadap seberkas cahaya.
Torak wehnelt memiliki tegangan yang negative terdapat katoda sehingga jumlah electron yang keluar dari tiap
detik dapat diatur dengan mengubah – ubah tegangan negatifnya. Malah kalau tegangannya dijadikan tegangan
negative yang kuat, arus elektronnya dapat dihentikan. Dengan cara demikian, intensitas berkas electron yaitu
kecemerlangan titik cahaya pada layar dapat diatur. Harus dijaga supaya intensitasnya tidak terlalu kuat sebab kalau
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
4/12
berkasnya tidak bergerak – bergerak akan timbul bahaya hangus pada layar. Memfokuskan berkas electron dilakukan
dengan mengubah tegangan elektroda – elektroda yang berbentuk torak. Pembelokan elektrostatik berkas electron
dilakukan dengan dua pasang lempengan pembelok : satu pasang yang horizontal ( dan satu pasang lagi
yang vertical ( . Kalau pada lempengan yang horizontal dipasangkan tegangan, titik cahaya akan
bergerak menurut arah vertical, dan titik cahaya akan bergerak menurut arah yang horizontal kalau pada lempengan
vertical dipasangkan tegangan.
Kalau tegangan pada lempengan horizontal diperbesar, perpindahan cahaya ke arah vertical akan semakin besar.
Jadi perpindahan titik cahaya merupakan ukuran bagi tegangan yang terpasang. Sebab itu, tabung sinar electron dapat
digunakan sebagai voltameter. Nisbah antara tegangan terpasang dan jarak pergeseran pada layar disebut kepekaan
belok. Harganya yang lazim untuk berbagai tipe ialah kl. 10 untuk pembelokan vertical dan kl. 20
untuk pembelok yang horizontal ditempatkan lebih dekat kepada layar. Oleh karena itu, untuk memperoleh
pembelokan – pembelokan horizontal yang sama dengan pembelokan yang vertical diperlukan tegangan yang lebih
besar lagi pembelok yang horizontal. Apabila ukuran layarnya lazim, yaitu tinggi 8 cm dan lebar 10 cm, maka untuk
pergeseran melalui seluruh tinggi layar akan diperlukan perubahan tegangan(v) dengan sebesar 200 Volt.
Oleh karena kepekaan belok terhitung kecil baik untuk arah yang horizontal maupun untuk arah yang vertical,
maka dalam praktek hamper selalu dipergunakan amplifier sehingga tegangan yang rendah pun dapat diukur. Ada dua
macam amplifator :
Amplifator – Y = amplifator untuk system pembelok arah Y atau lempengan horizontal.
Amplifator – X = amplifator untuk system pembelok ke arah X atau lempengan vertical.
Kepekaan skala dalam atau biasanya dicantumkan pada kontaktor betahap untuk amplifator
variabel.supaya dapat pula memanfaatkan kepekaan belok yang terletak di antara harga – harga tetap kontaktor
bertahap, biasanya masih disediakan tombol untuk mengubah secara kontinyu daerah di antara dua harga tetap yang
berurutan. Namun harus diingat bahwa begitu tombol ini dipakai, kalibrasi skala menjadi tidak berlaku.
Ada dua macam penerapan osiloskop, salah satunya ialah yang disebut metoda X – Y. bagian terpenting yang
termasuk metoda ini ialah pembuatan diagram arus – tekanan dengan menyalurkan arus atau tegangan pada komponen
– komponen elektrik seperti resistor, tabung elektron, diode semikonduktor, dan resistor; beturut – turut ke amplifator
– Y dank e amplifator – X. Bagian lain yang tidak seberapa penting dalam metoda –X-Y ini ialah apa yang disebut
gambar – gambar ini merupakan hasil vektor dua tegangan sinusoid yang berlainan karena walaupun memiliki
frekuensi yang sama tetapi mempunyai fasa yang berbeda atau karena frekuensi yang berbeda.
(O.G.Brink, 1985)
Persamaan kinerja dan rangkaian ekkuivalen yang diberikan pada representasi dari perilaku rangkaian secara
umum. Penting untuk diingat bahwa kapasitansi yang dikalikan memiliki resistansi efektif yang terhubung secara seri
denganya sehingga kapasitor Q dengan nilai kapasitansi yang tinggi akan pernah dapat diwujdkan.dengan ini tidak
dapaat digunakan pada aplikasi-aplikasi dan penyaring sederhana yang melewatkan sinyal-sinyal dengan frekuensi
rendah di mana resistansi terhubung seri dengan kapasitansi rangkaian. Dalam rangkaian-rangkaian
pewaktu,besarnya kapasitansi yang dikalikan resistansi eksternal yang terhuung secara seri dengan kapasitansi ini
dikenakan sebuah catu tegangan DC. Tegangan yang muncul pada kapasitor actual C1 bertambah secara eksponensial.Akan tetapi konstanta waktu pertambahan nilai tegangan kapasitor C1 ini ditentukan oleh nilai dari kapasitansi yang
dikalikan bukan kapasitansi dari kapasitor actual C1.tegangan pada kapasitor actual C1 adalah pada kondisi di mana
terminal keluaran op-amp memiliki impedansi yang rendah contoh rangkaian pewaktu yang berkerja atas dasar prinsip
ini di ilustrasikan. Periode waktu adalah diinisiasi oleh proses pembukaan saklar, dimana proses ini tegangankapasitor
C1 akan naik secara eksponensial.
T=Ceff = ……………………......………(2.7)
Dengan tidak menggunakan nilai kapasitansi dan resistansi CR yang terlalu besar. Dengan nilai-nilai komponen
rangkaian adalah seperti diberikan pada gambar,waktu tunda rangkaian adalah mendekati 90 detik. Sumber cahaya
ditransmisikan oleh serat optic ke dalam salah satu sisi prisma dan secara internal akan dipantulkan ke interface
prisma dan sampel larutan. Bagian cahaya ini akan dipantulkan kembali ke sisi yang berlawanan pada sudut tertentu
yang tergantung dari indeks bias larutannya . Sebuah osilator akan secara kontinyu
menghasilkan sebuah sinyal listrik yang nilainya bervariasi terhadap waktu secara berulang-ulang. Karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh sebuah osilator ialah bentuk gelombang, amplitude serta frekuensi dari sinyal yangdibangkitkan. Op –amp atau rangkaian (terintegrasi)yang dirancang secara khusus dapat digunakan sebagai komponen
rangkaian pembentuk rangkaian osilator. Rangkaian multivibrator astabil menggunakan op-amp untuk menghasilkan
osilasi gelombang non-siusoidal.jika yang kita inginkan adalah osilasi gelombang sinusoidal maka diperlukan
konfigurasi rangkaian penguat yang berbeda.dengan pemberian umpan balik yang mencukupi,sebuah rangkaian
penguat dapat ditransformasi menjadi sebuah osilator. Dalam kenyataan praktiknya sehari-hari, pada saat kita
menggunakan penguat-penguat yang memiliki gain tinggi dan roll-off cepat dalam rangkaian yang dirancang maka
osilasi-osilasi yang tidak diinginkan adalah osilasi gelombang sinusoidal maka diperlukan konfigurasi rangkaian
penguat yang berbedaIndeks bias mutlak sebuah medium adalah rasio dari kecepatan gelombang elektromagnetik
dalam ruang hampa dengan kecepatannya dalam media tersebut. Indeks bias relatif adalah rasio dari kecepatan cahaya
dalam satu medium ke dalam medium lain yang berdekatan. Jika penguat memiliki gain loop terbuka yang tak
terhingga maka osilasi dapat dipertahankan dengan jalan membuat nilai resistansi dan sedemikian sehingga
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
5/12
= ……….........…………………………………………………………(.2.8)
Untuk mempertahankan amplitudo osilasi yang stabil biasanya digunakan resistor yang bertipe non
linier.resistor non linier yang digunakan ini harus memiliki koefisientemeratur positif dimana resistansi resistor akan
bertambah jika arus yang melewatinya bertambah. Salah satu persyaratan sebuah osilator adallah dapat mempertahan
kan secara akurat frekuensi osilasi yang tepat.
Kristal quartz (seris tipis quartz dalam bungkus yang di segal secara hermetic) bergetar setiap kali suatu benda
potensial diterap. Frekuensi osilasi ditentukan oleh potongan Kristal dan ukuran fisiknya.Refraksi terjadi pada semua
jenis gelombang tetapi umumnya terjadi pada gelombang cahaya. Indeks bias medium memiliki panjang gelombang
yang berbada-beda. Suatu efek yang dikenal sebagai disperse, memungkinkan prisma memisahkan cahaya putih
menjadi warna penyusunnya.
Impedansi dan pada kenyataanya merupakan komponen-komponen yang membentuknya lengan-
lengan dari rangkaian jembatan wien. Tegangan yang tidak seimbang dari rangkaian jembatan akan dikenakan di
antara terminal-terminal masukan diferensial op-amp.
Analisis terhadap rangkaia jembatan menunjukkan bahwa pada saat = 2x , rangkaian jembatan berada
dalam kondisi seimbang pada frekuensi yang dirumuskan oleh persamaan yang telah ditentukan. Terdapat dua macam
fungsi dasar yang dijalankan oleh generator gelombang.fungsi dasar yang pertama adalah proses pemuatan kapasitor
yang digunakan untuk menentukan periode gelombang serta membangkitkan sebuah gelombang segitiga.
Fungsi dasar yang kedua adalah komparator yang digunakan untuk mendeteksitegangan kapasitor serta
mengalihkan kondisi antara kondisi pengisian muatan dan pelepasan muatan . kedua fungsi ini di jalankan oleh sebuah
op-amp tunggal. Multivibrator astabil dapat menghasilkan sebuah gelombang persegi dan sebuah gelombang segitiga
non linier. (Clayton, George, 2001)
III. PERALATAN DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Osiloskop
Fungsi : sebagai alat untuk menampilkan frekuensi , periode dan tegangan
dalam bentuk gelombang.
2. PSA
Fungsi : sebagai sumber tegangan AC.
3. Kabel Penghubung
Fungsi : untuk membandingkan alat yang satu dengan yang lainya.
4. Multimeter (1 buah)
Fungsi : untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan listrik.
5. Baterai (4buah)
Fungsi : sebagai sumber tegangan DC
3.2 Bahan
-
IV. Prosedur Percobaan
4.1 Untuk tegangan DC
Ü Dengan menggunakan multimeter
1. Disediakan peralatan yang digunakan
2. Dihidupkan multimeter
3. Disetel multimeter ke volt adjustment (Voltmeter)
4. Dihubungkan kutup positif baterai 1,5 V dengan kutup positif multimeter
5. Dihubungkan kutup negatif multimeter ke kutup negatif baterai 1,5 V.
6. Dicatat hasil percobaan yang ditampilkan multimeter
7. Diulangi percobaan diatas dengan tegangan 3V, 4,5V dan 6V.
Ü Dengan menggunakan Osiloskopop
1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Dihidupkan osiloskop
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
6/12
3. Dikalibrasi osiloskop terlebih dahulu sebelum digunakan
4. Dihubungkan kutup positif baterai 1,5 V dengan kutup positif osiloskop
5. Dihubungkan kutup negatif baterai 1,5 V dengan kutup negatif osiloskop.
6. Ditekan tombol auto untuk mengetahui tegangan yang diukur.
7. Diulangi percobaan diatas dengan menggunakan baterai 3V, 4,5V, dan 6 V.
4.2 Untuk tegangan AC
Ü Dengan menggunakan multimeter
1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Dihidupkan multimeter dan PSA
3. Disetel multimeter ke Volt adjustment (Voltmeter)
4. Dihubungkan kabel probe merah multimeter ke kutup positif PSA.
5. Dihubungkan kabel probe hitam multimeter ke kutup negatif PSA.
6. Diatur tegangan PSA 2V.
7. Dicatat hasil percobaan yang ditampilkan multimeter
8. Diulangi percobaan diatas dengan tegangan 2V-16V dengan interval 2V.
Ü Dengan menggunakan osiloskop
1. Disediakan peralatan yang akan digunakan
2. Dihidupkan Osiloskop dan PSA
3. Dikalibrasi osiloskop terlebih dahulu
4. Dihubungkan kutup positif osiloskop ke kutup positif PSA
5. Dihubungkan kutup negatif osiloskop ke kutup n egatif PSA.
6. Diatur tegangan PSA 2V
7. Dicatat hasil percobaan yang ditampilkan osiloskop
8. Diulangi percobaan diatas dengan tegangan 2V-16V dengan interval 2V.
V. DATA PERCOBAAN
1. Baterai (DC)
BATERAI (V) OSILOSKOP (V) MULTIMETER (V)
1,5 V 1,34 V 1,65 V
3 V 2,92 V 3,30 V
4,5 V 4,48 V 4,95 V
6 V 6,08 V 6,61 V
2. Tegangan PSA (AC)
PSA (V) OSILOSKOP (V) MULTIMETER (V)
2 V 1,36 V 1,90 V
4 V 3,36 V 3,85 V
6 V 5,36 V 5,75 V
8 V 6,72 V 7,85 V
10 V 8,40 V 9,96 V
12 V 11,0 V 12,34 V
14 V 12,8 V 14,47 V
16 V 14,6 V 16,47 V
Medan,11 Oktober 2012Asisten, Praktikan,
(YOSEPHIN ROMANIA SINABUTAR) (JERRI SIMANJUNTAK)
VI. GAMBAR PERCOBAAN
5.1. Untuk tegangan AC
ÿ Dengan menggunakan Osiloskop
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
7/12
ÿ Dengan menggunakan multimeter
5.2 Untuk tegangan DCÿ Dengan menggunakan osiloskop
ÿ Dengan menggunakan multimeter
Multimeter digital
VII. ANALISA DATA
1. Menghitung % ralat pada percobaan tegangan PSA
a. Dengan menggunakan Osiloskop
% ralat = | | x 100 %
Untuk tegangan PSA = 2 volt
% ralat = | | x 100 % = 32 %
Untuk tegangan PSA = 4 volt
% ralat = | | x 100 % = 16 %
Untuk tegangan PSA = 6 volt
% ralat = | | x 100 % = 10,67 %
Untuk tegangan PSA = 8 volt
% ralat = | | x 100 % = 16 %
Untuk tegangan PSA = 10 volt
% ralat = | | x 100 % = 16%
Untuk tegangan PSA = 12 volt
% ralat = | | x 100 % = 8,33 %
Untuk tegangan PSA = 14 volt
% ralat = | | x 100 % = 8,5 %
Untuk tegangan PSA = 16 volt
% ralat = | | x 100 % = 8,75 %
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
8/12
b. Dengan menggunakan multimeter
Untuk tegangan PSA = 2 volt
% ralat = | | x 100 % = 5 %
Untuk tegangan PSA = 4 volt
% ralat = | | x 100 % = 3,75 %
Untuk tegangan PSA = 6 volt
% ralat = | | x 100 % = 4,1 %
Untuk tegangan PSA = 8 volt
% ralat = | | x 100 % = 1,8 %
Untuk tegangan PSA =10 volt
% ralat = | | x 100 % = 0,4 %
Untuk tegangan PSA = 12 volt
% ralat = | | x 100 % = 2,8 %
Untuk tegangan PSA = 14 volt
% ralat = | | x 100 % = 3,3 %
Untuk tegangan PSA = 16 volt
% ralat = | | x 100 % = 2,9 %
2. Menghitung % ralat pada percobaan tegangan baterai
a. Dengan menggunakan osiloskop
Untuk baterai 1,5 volt( 1 buah)
% ralat = | | x 100 % = 10,6 %
Untuk baterai 3 volt (2 buah)
% ralat = | | x 100 % = 2,67 %
Untuk baterai 4,5 volt (3 buah)
% ralat = | | x 100 % = 0,4 %
Untuk baterai 6 volt (4 buah)
% ralat = | | x 100 % = 1,3 %
b. Dengan menggunakan Multimeter
Untuk baterai 1,5 volt (1 buah)
% ralat = | | x 100 % = 10 %
Untuk baterai 3 volt (2 buah)
% ralat = | | x 100 % = 10 %
Untuk baterai 4,5 volt (3 buah)
% ralat = | | x 100 % = 10 %
Untuk baterai 6 volt (4 buah)
% ralat = | | x 100 % = 10,1 %
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja osiloskop. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda (CRT). Prinsip kerja sinar tabung
katoda adalah sebagai berikut; elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat
yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi olehmedan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik dan medan
magnetik. Umumnya medan listrik untuk mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh
lempeng kapasiotr yang dipasang secara partikel, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya
jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal,
kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.
2. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa pengukuran tegngan dc lebih baik menggunakan osiloskop karena data yang
didapatkan mendekati nilai teori yaitu; pada baterai 6 V; dengan menggunakan osiloskop yaitu 6,08V. Sedangkan
pengukuran pada tegangan AC lebih baik menggunakan multimeter , karena data yang didapatkan mendekati nilai teori
yaitu pada tegangan PSA 10V didapatkan pada multimeter sebesar 9,96 V.
3. Perbedaan osiloskop analog dan digital
Ø Osiloskop analog
Hanya berupa sinar yang dihasilkan oleh tabung CRT (Cathode Ray Tube) sehingga tampil
layar osiloskop.
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
9/12
Ø Osiloskop Digital
Umumnya tidak menggunakan tabung CRT, melainkan diukur oleh Microprocessor didalamnya
lalu hasil outputnya ditampilkan ke layar LCD, sehingga tampilanya sangat menarik untuk dilihat.
Dan pada osiloskop digital besaran frekuensi , besaran tegangan, vertikal (Volt/DIV) dan
horizontal (time/DIV) yang digunakan semua otomatis tanpa perlu mengatur Time/DIV atau Volt/DIV gelombang
yang akan muncul dilayar.
4. Untuk mengukur tegangan DC yaitu dengan menggunakan baterai 1,5 V; 3V; 4,5V; 6V dengan menggunakan
multimeter didapatkan 1,65V; 3,3V; 4,95V; dan 6,61 V.
Untuk mengukur tegangan AC dengan menggunakan PSA yaitu 2-16V dengan interval 2V. Dengan menggunakan
multimeter 1,9V; 3,85V; 5,75V; 7,85V; 9,96V; 12,34V; 14,47V dan 16,47V.
8.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan membawa peralatan yang akan digunakan dengan lengkap.
2. Sebaiknya praktikan mengetahui dan mengenal alat-alat yang digunakan dalam percobaan
3. Sebaiknya praktikan mengetahui cara menggunakan osiloskop.
4. Sebaiknya praktikan mengetahui cara mengkalibrasi osiloskop.
DAFTAR PUSTAKA
Brink, Flink dan Sobandi. 1985. DASAR – DASAR ILMU INSTRUMEN. Bandung: Binacipta.
Hal : 60-65.
Chattopadhyay dkk. 1989. DASAR ELEKTRONIKA. Jakarta: UI Press.
Hal : 339-345.
Clayton , George dan Steve Winder. OPERATIONAL AMPLIFIERS. Edisi kelima. Jakarta:
Erlangga.
Hal : 198-203.
Halliday, David dan Robert R.1978. FISIKA. Edisi ketiga. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hal : 497-503.
Http://Osiloskop.vivie.blogspot.com/
Diakses tanggal 08 Oktober 2012
Pukul : 14.00 WIB.
Medan, 11 Oktober 2012
Asisten Praktikan
(YOSEPHIN ROMANIA SINABUTAR) (JERRI SIMANJUNTAK)
Tugas Persiapan
Nama: Jerri Simanjuntak
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
2
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
10/12
NIM: 110801064
Gel/Kel: A/IV
Judul Percobaan: Osiloskop
Asisten: Yosephin Romania Sinabutar
1. Jelaskan prinsip kerja osiloskop!
Jawab:
Prinsip kerja osiloskop adalah dengan mempercepat berkas elektron dengan tegangan tinggi V. Ketika berkas ini
mengenai lapisan fosfor pada layar osiloskop akan menjadi nampak sebagai bintik cahaya.
2. Jelaskan perbedaan osiloskop analog dan digital(bedakan juga dari segi fisikanya a.k.a digambar)
Jawab:Perbedaannya adalah osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas elektron dalam tabung gambar ke atas
atau ke bawah sesuai dengan bentuk gelombang yang diukur. Pada layar osiloskop dapat langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Sedangkan, osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC(Analog to Digital Converter) untuk
mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital. Isyarat digital ini kemudian direka-ulang menjadi bentuk gelombang seperti
aslinya yang hasilnya dapat ditampilkan pada layar.
Dalam tampilannya Osiloskop Digital dan Analog memang hampir sama,walaupun disebut Osiloskop Digital namun dalam outputnya
tidak ditampilkan dalam bentuk digit, karena yang dibacanya adalah sebuah frekuensi gelombangyang mempunyai even-even tertentu sehingga
sulit bila digambarkan dalam bentuk digit. Untuk lebih jelasnya gambar Osiloskop Dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Jelaskan bagian-bagian pada osiloskop!
Jawab:
Bagian-bagian pada osiloskop:
a. Layar osiloskop
Pada layar ini akan ditampilkan bentuk gelombang dari suatu sinyal
b. Tombol power
Digunakan untuk menghidupkan atau menonaktifkan osiloskop
c. Intensity
Digunakan untuk mengatur ketebalan dari garis gelombang yang akan ditampilkan pada layar
d. Focus
Digunakan untuk mengatur kejelasan tampilan gelombang pada layar
e. Mode
Digunakan untuk mengatur channel keluaran di layar. Terdiri dari 4 pilihan yaitu, Ch1, Ch2, Dual, Add
f. Pengatur posisi gambar atau garis gelombang secara vertical.
g. Volt/Div
Mengatur berapa volt untuk setiap 1 kotak secara vertikal. Berpengaruh untuk penghitungan tegangan.
h. Pengatur posisi gambar atau garis gelombang secara
horizontal.
i. TIMEBASE (TIME/DIV).
Mengatur berapa volt untuk setiap 1 kotak secara vertikal. Berpengaruh untuk penghitungan perioda dan frekuensi.
j. TRIGGER.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gray scalling
Jawab:
Gray Scaling (skala/tingkatan atau intensitas kelabu) adalah dimensi ketiga yang terdapat pada osiloskop analog selain vertikal dan horizontal.
Tingkatan kelabu ini diciptakan melalui intensitas pancaran elektron pada tabung gambar, yang meragakan detil gambar bagian tertentu secara
sekilas saja.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode dan frekuensi?
Jawab:
Periode adalahwaktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 gelombang, sedangkan frekuensi adalah jumlah gelombang yang dihasilkan dalam 1 detik
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
12
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
11/12
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
di 19.12
Ekspresi
RESPONSI
Nama: Jerri Simanjuntak Nilai: 60
NIM: 110801064
Kel/Gel:4/A
Judul Percobaan: Osiloskop
Asisten: Yosephin Romania Sinabutar
1.Gambarkanlah rangkaian percobaan!
- Untuk sumber tegangan DC
- Untuk Sumber tegangan AC
thank you
Beri tahu saya
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Buat sebuah Link
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016
12
-
8/19/2019 Elektro Mania_ Osiloskop
12/12
/fisikainstrumentasi64.blogspot.co.id/2013/01/osiloskop.html 3/20/2016