Download - EKMAN-5 TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
EKMAN-5TEORI ESTIMASI DAN BIAYA
Biaya Eksplisit (explicit cost) : pengeluaran aktual dari perusahaan untukmempekerjakan tenaga kerja, menyewa/membeli input yang dibutuhkandalam produksi (upah tenaga kerja, harga sewa modal, perlengkapan,gedung dan harga pembelian dari bahan mentah serta barang setengah jadi
Biaya Implisit (implicit cost) : nilai dari input yang dimiliki dan digunakanoleh perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri. (gaji tertinggi yang dimiliki oleh si pengusaha apabila bekerja di tempat lain.)
Dalam mengukur biaya produksi harus memasukkan biaya alternatip ataubiaya oportunitas (alternative or opportunity cost) dari seluruh input, yang dimiliki perusahaan ataupun yang dibeli perusahaanBiaya akuntansi : hanya mengukur pengeluaran aktual/biaya eksplisit berguna untuk laporan keuangan perusahaan dan untuk tujuan pajak)
Dalam ekonomi, biaya implisit maupun eksplisit harus dipertimbangkan
Tujuan pengambilan keputusan (manajerial) : biaya ekonomis atau biayaopportunity adalah biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.Contoh : - raw material $100 ; langsung turun $60Akuntan mencatat biaya bahan mentah pada nilai sekarang.Pengurangan harga bahan mentah $40 : Sunk Cost (biaya tertanam) yang seharusnya tidak menjadi pertimbangan perusahaan dalam keputusan manajerial saat ini. - pengukuran biaya depresiasi untuk aset tahan lama ; mesin yang dibeli $1000, jika umur mesin diperkirakan 10 tahun akuntan menghitung penyusutan ($100/thn), nilai akuntansi mesin tersebut pada 10 tahun = 0, sedangkanEkonomi menghitung tetap $100. penetapan biaya 0 salah bagi ekonomDan menyebabkan keputusan manajerial yang keliru
Biaya Marjinal : perubahan biaya total untuk perubahan satu unit output.Biaya tambahan (incremental cost) : perubahan dalam biaya total dari implementasi keputusan manajemen tertentu Contoh : memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan, memproduksi sendiri komponen yang telah dibeli sebelumnya
: berbagai kombinasi input (K&L) yang menghasilkan tingkatoutput yang sama.
K
L
K1
L1 L2 L10
Q1 = 100
K2
K3
L3 L20
Q2 = 200
Q3 = 300
Output (100) dapat diperoleh dengan K1L1,K2L2 dan K3L3.Output (200) dapat diperoleh dengan K1L10
Output (300) dapat diperoleh dengan K1L20
MRTSKL : banyaknya kapital yang diperlukan untuk mensubstitusi 1 unit L agar output tidak berubah.
Pada grafik : jika L dikurangi 1 unit (dari L2 ke L1) maka K harus ditambah (dari K2 ke K1), dan berlaku sebaliknya.
L
KMRTSKL
MPL = tambahan output (Q) yang diperoleh jika L ditambah 1 unit
(L=1). Jadi besarnya tambahan Q = sebesar MPL.
Jika L ditambah sebesar L, maka Q = MPL L, begitu juga
jika K ditambah sebesar K, maka Q = MPK K
Dalam isoquant berlaku : tambahan L diikuti dengan pengurangan Ksehingga Q tidak berubah, atau pengurangan L diikuti penambahan Ksehingga output tidak berubah, atau Q = 0.
jadi MPL L + MPK K = Q = 0
MPL L = - MPK K
KLK
L MRTSL
K
MP
MP
Berbagai kombinasi input (K,L) yang membutuhkanbiaya yang sama.
K
L
5
5
I1
TC1 TC2
Cost adalah jumlah biaya L dan biaya K ;C = wL + rK
Jadi isocost = Lr
w
r
CK
Jika C=10, w=2, r=2, maka K = 5-LIni digambarkan sebagai isocost I1
Slope isocost adalah (-w/r) ; bilangan negatif.
Kombinasi Input Optimal :Dicapai jika isocost menyinggung isoquant :
K1
K2
L1L2
K
L
r
w
MP
MP
L
K
K
L
atau MPL x r = MPK x w, atau
r
MP
w
MP KL r
MP
w
MP KL
Memproduksi di E (kombinasi K1L1)adalah optimal.
memproduksi di F (K2L2) tidakoptimal karena menghasilkanoutput yang sama tetapi biaya,isocost lebih tinggi.
G
E
F
Kasus 1 : Diketahui L = 100, K = 20 dan MPL = 20, MPK = 80, dan w = $5,r = $16. Apakah penggunaan input sudah optimal? Jika tidak tunjukkanPenggunaan kombinasi input agar optimal!
dalam kasus tersebut , sebab MPL/w = 4, sedangkan MPK/r =5
Agar MPL/w = MPK/r, maka K ditambah dan L dikurangi sebab denganmenambah K maka MPK turun atau mengurangi L, maka MPL naik Misal K ditambah 1 unit ; output akan naik 80 (=MPK), tetapi biaya naik$16. Perlu dikompensasi dengan mengurangi sejumlah L, agar penambahan 1Ktidak mengubah output maka pengurangan L harus menurunkan output sebanyak yang diperoleh dari penambahan 1K (harus turun 80).Jadi MPL x L = -80, 20 x L = -80, maka L = -4jadi K perlu ditambah 1, sedangkan L dikurangi 4.
r
MP
w
MP KL
Bukti :Menambah 1K : output naik 80, tetapi TC naik $16,Mengurangi 4L : output turun 80, tetapi TC turun $20,jadi : Output tidak berubah, tetapi TC dapat ditekan $4.4Menentukan yang optimal.
hanya dapat dilakukan , apabila fungsi MPL dan MPK diketahui.
Misal; kasus di atas diketahui ; Q = 40 L – 0.1L2 + 100K – 0.5K2
MPL = 40 – 0.2 LMPK = 100 – KKasus di atas ; L = 100 dan K = 20, maka :MPL = 40 – 20 = 20, dan MPK = 100 – 20 = 80Agar optimal : MPL/w = MPK/r ; MPL/5 = MPK/16, atau 16 MPL = 5 MPK
16(40-0.2L) = 5(100-K)640 – 3.2 L = 500 – 5K; K = 20, maka L = 75
FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK
Short run : periode waktu dimana beberapa input dari perusahaan tetap.TFC : kewajiban total dari perusahaan perperiode waktu untuk seluruh input tetap. (pembayaran bunga, sewa, pajak kepemilikan benda, gaji).TVC : kewajiban total dari perusahaan perperiode waktu untuk seluruh input yang digunakan. (bahan mentah, bahan bakar, biaya tenaga kerja, pajak, dll).
TC = TFC + TVC
FUNGSI BIAYA : Hubungan biaya dengan tingkat output tertentu dengan asumsi perusahaan menggunakan kombinasi input yang optimal atau biaya dengan terendah Dari , TC, TFC, TVC dapat diturunkan biaya rata-rata (ATC, AFC,
AVC)
MC = TC/Q = TVC/Q
KFixed input
LVariabel In.
Q
Output
FCFixed Cost
VC
Var. Cost
TC
Total Cost
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
76
248
492
784
1,100
1,416
1,708
1,952
2,124
2,200
2,156
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
0
400
800
1,200
1,600
2,000
2,400
2,800
3,200
3,600
4,000
4,400
2,000
2,400
2,800
3,200
3,600
4,000
4,400
4,800
5,200
5,600
6,000
6,400
Tabel 1. Fungsi Biaya
Q FC VC TC AFC AVC ATC MC
0
76
248
492
784
1,100
1,416
1,708
1,952
2,124
2,200
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
2,000
0
400
800
1,200
1,600
2,000
2,400
2,800
3,200
3,600
4,000
2,000
2,400
2,800
3,200
3,600
4,000
4,400
4,800
5,200
5,600
6,000
-
26.32
8.06
4.07
2.55
1.82
1.41
1.17
1.02
0.94
0.91
-
5.26
3.23
2.44
2.04
1.82
1.69
1.64
1.64
1.69
1.82
-31.58
11.29
6.50
4.59
3.64
3.11
2.81
2.66
2.64
2.73
-
5.26
2.33
1.64
1.37
1.27
1.27
1.37
1.64
2.33
5.26
Tabel 2. Derivasi Biaya rata-rata
Kurva Biaya Total dan Biaya per Unit Jangka Pendek.
Q TFC($)
TVC($)
TC($)
AFC($)
AVC($)
AC($)
MC($)
012345
606060606060
020304580
135
608090
105140195
-6030201512
-2015152027
-8045353539
-2010153555
Tabel 5.1. Skedul Biaya Total dan Biaya Per unit jangka Pendek
0
50
100
150
200
250
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
TC
TVC
G
J
G'
H'
Kurva Biaya Total dan Biaya Per Unit jangka Pendek
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Output (Q)
Bia
ya ($)
MC
ATC
AVCAFC
G'H'
J'
Kurva Biaya Jangka Panjang
Jangka panjang : suatu periode dimana seluruh input adalah variabel
Perusahaan tidak menghadapi biaya tetap
Tergantung lamanya periode waktu yang dibutuhkan untuk dapat melakukan variasi untuk seluruh input
Biaya Total Jangka Panjang : diturunkan dari pola ekspansi perusahaan danmenunjukkan biaya total jangka panjang minimum dari memproduksi berbagai tingkat output.
UKURAN PABRIK DAN SKALA EKONOMIS
Skala Ekonomis : pertumbuhan output secara proporsional lebih cepat dibandingkan input. LAC menurun
Skala hasil menurun : pertumbuhan output secara proporsional lebih(decreasing return to scale) rendah dibandingkan penggunaan input. (LAC meningkat)
Breakeven Point Analysis :
TR
BEP
Q1 Q2
BEP tercapai pada saat Q1
dan tercapai pada saat Q2
TC
P
Pada saat BEP : TR = TCTR = P x QTC = TFC + TVC = TFC + AVC x QPQ = TFC + AVC. QQ (P – TVC) = TFC
AVCP
TFCQB
AVCP
TFCQB
Agar target laba tercapai (*)
)( AVCP
TFCQB
Kasus :Apabila diketahui TFC = $200, P = $10, AVC = $5a. Tentukan Q agar BEPb. Tentukan Q, apabila target laba = $100