EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK RELASI
DAN FUNGSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
ZUHROTUL BADRIYAH NIM: 053511329
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks.
Hal : Naskah Skripsi
A.n. Sdr. Zuhrotul Badriyah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya,
bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara :
NAMA : Zuhrotul Badriyah
NIM : 053511329
JUDUL : EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI.
Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat
segera dimunaqasyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing Pembimbing II Minhayati Saleh, M.Sc Mufidah, S.Ag., M.Pd NIP.19760426 200604 2 001 NIP. 19690707 199703 2 001
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
NAMA : Zuhrotul Badriyah
NIM : 053511329
JURUSAN : Tadris Matematika
JUDUL : EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK
RELASI DAN FUNGSI
Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal: 15 Desember 2010.
Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan
studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh
gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Semarang, Desember 2010
Dewan Penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Drs. Nur Uhbiyati, M.Pd Minhayati Shaleh, M.Sc NIP. 19520208 197612 2 001 NIP. 19760426 200604 2 001 Penguji I, Penguji II, Saminanto, S.Pd., M.Sc Dwi Mawanti, M.A NIP. 19720604 200312 1 002 NIP. 19761207 200501 2 002
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiranpikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, Desember 2010
Deklarator,
Zuhrotul badriyah NIM. 053511329
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Motto
1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. Yang memberatkan punggungmu?
4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain,
8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta, karena do’a–do’a beliau yang selalu menyejukkan
hati mengiringi setiap langkah perjalanan hidup
2. Kakakku tersayang Fathurrohman,terimakasih untuk segalanya
3. Keluarga keduaku Bapak abdul Aziz beserta keluarga terimakasih atas doa
dan semangat serta kasih sayang yang diberikan.
4. Sahabatsahabat, yang selalu menjadi teman untuk bermuhasabah dan
bertafakur didalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini.
5. Almamater.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK
Zuhrotul Badriyah (NIM. 053511329). Efektivitas Penilaian Portofolio
Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi dan Fungsi. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Walisongo Semarang, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MTs NU Nurul Huda semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII, sedangkan sampelnya adalah kelas VIIIA yang terdiri dari 49 peserta didik dan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIIIB yang terdiri dari 47 peserta didik sebagai kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan tes. Sebelum diberi treatment kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas, homogenitas dan uji kesamaan dua ratarata, dengan menggunakan nilai ulangan harian sebelum materi pokok relasi dan fungsi. Kemudian kedua kelas diberi treatmen yang berbeda. Kelas eksperimen menggunakan penilaian portofolio sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan penilaian konvensional. Setelah data didapat, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Berdasarkan data yang diperoleh ratarata nilai tes akhir kelas eksperimen = 67,25 dan kelas kontrol = 59,04. Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-tes. Berdasarkan perhitungan t-tes dengan taraf signifikansi = 5% diperoleh thitung = 3,388, sedangkan ttabel = 1,66. Karena thitung > ttabel maka terjadi perbedaan secara signifikan antara ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian portofolio dengan peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian konvensional. Perbedaan ini menunjukkan bahwa nilai ratarata hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan penilaian portofolio lebih tinggi atau lebih baik daripada ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang menggunakan penilaian konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرحمن الرحیم
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayahNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan
judul “Efektivitas Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi
Pokok Relasi dan Fungsi” dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana S1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang jurusan Tadris Matematika. Penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Suja,I, M.Ag, selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Abdul Wahid, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
3. Hj. Minhayati Shaleh, S.Si, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Mufidah S.Ag. M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Andi Fadlan, S.Pd selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan
selama kuliah.
6. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
7. Drs.H.Ajma’in Yahya, selaku Kepala MTs NU Nurul Huda Semarang yang
telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8. Rif’an, S.Ag., Guru matematika MTs NU Nurul Huda Semarang yang telah
berkenan memberi bantuan, informasi, dan kesempatan waktu untuk
melakukan penelitian.
9. Bapak dan Ibu guru serta karyawan Mts NU Nurul Huda Semarang..
10. Orang tua beserta keluarga besar penulis yang telah memberikan doa,
dorongan, dan semangat.
11. Sahabatsahabat terbaik penulis yang telah memberi motivasi.
12. Saudarasaudara penulis yang singgah bareng di safhira kos 24 dan Camp
ladys spirit dan bantuan kalian yang selalu mengalir untuk tetap semangat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Rekanrekan mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2005/2006, atas
motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi setiap pembaca.
Biarpun demikian penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat dan
inspirasi bagi penulis sendiri dan pembaca.
Semarang, 14 Desember 2010
Penulis
Zuhrotul Badriyah NIM. 053511329
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah..................................................................... 6
D. Rumusan Masalah..................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori .........................................................................
1. Penilaian Pembelajaran............................................................ 10
2. Penilaian Berbasis Kelas........................................................ 16
3. Penilaian Portofolio................................................................. 17
4. Hasil Belajar............................................................................. 25
5. Materi Pokok Relasi dan Fungsi................................................31
B. Kajian Penelitian yang Relevan................................................. 35
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 37
D. Rumusan Hipotesis ................................................................... 38
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian...................................................................... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 40
C. Variabel Penelitian.................................................................... 40
D. Metode Penelitian .................................................................... 41
E. Populasi dan Sampel..................................................................... 42
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 43
G. Teknik Analisis Data...................................................................... 47
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................. 52
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 69
D. Keterbatasan Penelitian............................................................. 70
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 72
B. Saran ........................................................................................ 72
C. Penutup..................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANLAMPIRAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nama Kelompok Eksperimen
2. Daftar Nama Kelompok Kontrol
3. Daftar Nilai Peserta Didik Kelompok Uji Coba
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
5. KisiKisi Tes Uji Coba
6. Soal Tes Uji Coba
7. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba
8. Daftar Isi Portofolio Peserta Didik
9. Lembar Observasi
10. Instrumen Wawancara
11. Tugas Rumah
12. Soal Kuis
13. Format penilaian portofolio
14. Format Laporan Kelas
15. Perhitungan Validitas Butir Soal
16. Uji Validitas Semua Butir Soal
17. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal
18. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal
19. Uji Tingkat Kesukaran Semua Butir Soal
20. Perhitungan Daya Beda Butir Soal
21. Uji Daya Beda Semua Butir Soal
22. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen
23. Data Nilai Awal Kelas Kontrol
24. Analisis Data Awal
25. Uji Homogenitas Data Awal
26. Analisis Data Akhir
27. Uji Homogenitas Data Akhir
28. Uji Perbedaan Dua RataRata Nilai Akhir (Uji Pihak Kanan)
29. Uji Kesamaan Dua RataRata Nilai Awal
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
30. KisiKisi Soal Tes
31. Uji Laboratorium
32. Surat Penunjukan Pembimbing
33. Surat Pengantar Izin Riset dari Fakultas
34. Surat Keterangan Telah Riset dari Sekolah
35. Piagam Paska Institut
36. Surat Keterangan KoKurikuler
37. Surat Keterangan Bebas Kuliah
38. Riwayat Hidup
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
Daftar Distribusi Z ....................................................................................
Tabel Nilai Chi Kuadrat ............................................................................
Tabel NilaiNilai r Product Moment...........................................................
Daftar Kritik Uji t ......................................................................................
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan
guru dan peserta didik dari serangkaian kegiatan belajar mengajar yang
mereka lakukan. Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keberhasilan
kegiatan pembelajaran, guru dituntut mampu mempersiapkan dan melakukan
penilaian dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat tercapai secara optimal.
Paradigma baru pendidikan matematika menghendaki dilakukan
inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah
inovasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian di
kelas. Kebiasaan guru dalam kegiatan mengumpulkan informasi mengenai
tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan, observasi, pemberian
tugas dan tes akan sangat bermanfaat dalam menentukan tingkat penguasaan
peserta didik dan dalam evaluasi keefektifan proses pembelajaran dan
penilaian. Informasi yang akurat tentang hasil belajar, minat, dan kebutuhan
peserta didik hanya dapat diperoleh melalui assesment dan evaluasi yang
efektif. Menurut Oemar Hamalik assessment adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebagai hasil
dari suatu program intruksional. Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil
assessment terhadap peserta didik dapat digunakan sebagai bukti yang patut
dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pengajaran.1
Kedudukan penilaian sangat penting bagi keberhasilan melaksanakan
pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program
pendidikan sudah dikuasai peserta didiknya atau belum. Dengan kata lain
penilaian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada
1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 7,
hlm. 146.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan, misalkan apakah proses pembelajaran sudah baik atau masih perlu
perbaikan.2
Namun disadari bahwa sistem penilaian peserta didik yang masih
sering terjadi di SMP/MTs hanya sebatas memberikan nilai dan tanda benar
atau salahnya saja tanpa ada tindak lanjut oleh guru, sehingga peserta didik
tidak tahu pasti letak kesalahannya. Penilaian yang sering digunakan di
lapangan masih menggunakan jenis tes konvensional (uraian). Hal ini dipilih
lantaran mempunyai kelebihan dalam hal dapat menjangkau materi yang luas,
dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Namun, dalam
penilaian ini tidak dapat mengukur tuntutan dari kurikulum sekarang,
khususnya pada pelajaran matematika yang meliputi kemampuan prosedur,
penalaran dan komunikasi, lebihlebih pada materi relasi dan fungsi yang di
dalamnya terdapat kompetensi dasar memahami relasi dan fungsi,
menentukan nilai fungsi, dan membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana
pada sistem koordinat cartesius. Banyak peserta didik yang sebenarnya
kurang menguasai materi, bahkan banyak peserta didik yang tidak bisa
membedakan antara relasi dan fungsi/pemetaan. Dalam materi ini sering
ditemukan peserta didik yang tidak dapat membuat sketsa grafik fungsi
aljabar. Sehingga tidak mengherankan jika yang terjadi peserta didik dapat
menjawab benar, tetapi sebenarnya tidak tahu alasan mengapa jawaban itu
benar. Terlebih jika jenis soal yang digunakan adalah pilihan ganda atau
benar salah, apalagi soal tersebut berhubungan dengan grafik fungsi aljabar,
banyak peserta didik yang menjawab berdasarkan terkaan saja.
Hal ini juga terjadi di MTs NU Nurul Huda Semarang sebagaimana
yang disampaikan oleh Bapak Rif'an, S.Ag selaku guru mata pelajaran
matematika bahwa guru lebih senang menilai menggunakan alat penilaian tes,
yang cenderung lebih mudah, cepat dan tidak membebaninya dengan berbagai
instrumen. Dalam hal ini kita tidak mengingkari bahwa untuk saat ini
2 Sumarna Supranata dan Muhamad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi
Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Hlm. 1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penilaian melalui tes lebih dominan digunakan dan secara tidak sadar kita
menjadi hakim yang mutlak dalam menilai hasil belajar peserta didik. Padahal
penilaian hasil belajar itu sendiri adalah upaya mencari informasi tentang
pengalaman belajar peserta didik dan informasi tersebut dipergunakan sebagai
umpan balik (feed back) untuk membelajarkan peserta didik kembali.
Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan adanya teknik evaluasi
yang tepat, yang mencakup seluruh aspek pembelajaran untuk mengukur
keberhasilan peserta didik. Dalam pelaksanaan penilaian pada hakikatnya
harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan disamping itu juga
penilaian harus dapat menaksir kemampuan secara menyeluruh yang meliputi
proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dicapai dalam belajar.
Untuk menghindari penilaian yang kurang efektif, maka dalam
program pendidikan yang telah diterapkan di indonesia saat ini, yakni KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum 2006 lebih
menekankan kepada guru untuk menggunakan penilaian berkelanjutan dan
komprehensif atau menyeluruh yang mempertimbangkan segala aspek dari
peserta didik guna memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama,
dan menilai diri sendiri.3 Perubahan kurikulum juga membawa implikasi
terjadinya perubahan penilaian. Perubahan penilaian yang dimaksud adalah
dari penilaian pendekatan norma ke penilaian yang menggunakan acuan
kriteria dan standar, yaitu aspek yang menunjukkan seberapa kompeten
peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan.
Penilaian juga merupakan proses mengumpulkan dan menafsirkan
faktafakta serta dijadikan sebagai pertimbangan dasar yang profesional untuk
mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi tentang peserta didik. Agar
penilaian dapat menghasilkan tindakan yang dapat meningkatkan
pembelajaran atau meningkatkan hasil belajar, penilaian itu harus
menghasilkan informasi sebanyak mungkin, yang relevan dengan
3 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), Cet. 1, hlm.91
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pembelajaran, baik informasi formal maupun informal. Misalnya, untuk
menentukan nilai semester maka seorang guru menyimpulkannya dari nilai
ratarata hasil ulangan harian dan tugastugas terstruktur. Kemudian semua
indikator proses dan hasil belajar peserta didik tersebut dicatat dan
didokumentasikan dalam suatu map. Hal ini sangat bermanfaat untuk
mengidentifikasi letak kelemahan maupun kelebihan peserta didik dan
memberi nilai diagnostik yang berarti bagi guru. Adapun bagi peserta didik,
penilaian tersebut dapat dijadikan sebagai refleksi (perenungan) untuk menilai
dirinya sendiri tentang kualitas dan kuantitas pekerjaannya serta kemajuannya
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian demikian yang disebut
sebagai penilaian portofolio.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasis kelas terhadap
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis terorganisasi
yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.4
Portofolio sebagai penilaian proses dan hasil pada hakekatnya adalah
kumpulan bahan pilihan yang bisa memberikan informasi tentang kinerja
peserta didik secara objektif. Sebagai bentuk penilaian baru portofolio perlu
disosialisasikan kepada para guru yang merupakan pelaksana konkrit dalam
kebijakan pendidikan. Pada kenyataannya sosialisasi portofolio belum
menyentuh pada hakekatnya yang sebenarnya. Dalam pengajaran yang terjadi
saat ini banyak sekali guru yang belum menggunakan penilaian portofolio.
Untuk itu perlu pengkajian yang seksama tentang pelaksanaan penilaian
portofolio dalam pembelajaran pengajaran. Oleh para guru portofolio
digunakan untuk mendokumentasikan semua bahan dan sumber yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk mengevaluasi diri
dan juga peserta didik. Portofolio digunakan oleh peserta didik untuk
mengumpulkan semua dokumen yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
yang dipelajari baik di kelas maupun di luar kelas, termasuk di luar sekolah.5
4 Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 21. 5 Ibid., hlm 26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Portofolio sebagai salah satu alat penilaian memiliki sifat lebih
objektif, terbuka, dan menyeluruh akan menjadi alat penilaian yang efektif.
Sifat kolaboratif penilaian portofolio ini sangat mendukung pola KTSP yang
saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah.
Ciri khas penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk
melihat peserta didik sebagai individu, yang masingmasing memiliki
karakteristik, kebutuhan, dan kelebihan tersendiri.6 Sehingga peserta didik
dapat menunjukkan usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya yang pada akhirnya dapat mendemonstrasikan
perkembangannya dari waktu ke waktu. Portofolio merupakan tempat bagi
peserta didik untuk secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan
menunjukkan bukti tentang kompetensi peserta didik, di luar hasil tes. Dengan
kata lain, disamping mengaktifkan peserta didik, portofolio memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya.
Penilaian portofolio diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik sebab secara kolaboratif antara guru, peserta didik, wali murid,
penanggung jawab pendidikan, dan para pemerhati pendidikan akan selalu
terkait dalam setiap kegiatan yang dirancangkan dengan penilaian portofolio.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis terdorong untuk melakukan
penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK
RELASI DAN FUNGSI”
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan paradigma penilaian
dalam pembelajaran yaitu dari penilaian pendekatan norma ke penilaian yang
menggunakan acuan kriteria dan standar, yaitu aspek yang menunjukkan
seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan dan
seberapa jauh ketercapaian peserta didik terhadap materi yang dituntut dalam
kurikulum, dengan kata lain penilaian bertujuan untuk mengetahui
6 Ibid., hlm 87
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perkembangan belajar peserta didik. Namun sistem penilaian peserta didik
yang masih sering dilakukan hanya sebatas memberikan nilai tanda benar atau
salahnya saja tanpa ditindaklanjuti oleh guru, sehingga peserta didik tidak tahu
pasti letak kesalahannya dan penilaian melalui tes lebih dominan digunakan
dan secara tidak sadar guru menjadi hakim yang mutlak dalam menilai hasil
belajar peserta didik. Padahal penilaian hasil belajar itu sendiri adalah upaya
mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi
tersebut dipergunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk membelajarkan
peserta didik kembali.
Untuk menghindari penilaian yang kurang efektif, maka dalam
program pendidikan yang telah diterapkan di Indonesia yakni KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) lebih menekankan kepada guru untuk
menggunakan penilaian berkelanjutan dan komprehensif atau menyeluruh
yang mempertimbangkan segala aspek dari peserta didik guna memandirikan
peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri.
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan judul, maka perlu
diberikan beberapa pembatasan masalah yang berkenaan dengan judul
penelitian ini, yaitu:
1. Penilaian portofolio
Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai mengandung
arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri
berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh dan sebagainya.7 Menurut Sarwiji Suwandi dalam konteks
pendidikan, penilaian diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mengetahui
perkembangan, kemajuan, dan/hasil belajar peserta didik selama program
pendidikan.8
7Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,
1995), hlm. 4. 8 Sarwiji Suwandi, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, (Surakarta: Yuma Pustaka,
2010), hlm.97.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Portofolio secara sederhana dapat juga diartikan sebagai bukti
bukti pengalaman belajar peserta didik (bukti prestasi, keterampilan dan
sikap peserta didik) yang dikumpulkan sepanjang waktu, misalnya selama
satu semester atau satu tahun.9
Jadi penilaian pertofolio dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik baik dari
bukti prestasi, keterampilan maupun sikap peserta didik yang dikumpulkan
sepanjang waktu dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai balikan
(feed back) untuk membelajarkan mereka kembali.
2. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya
berupa pengaruh, akibatnya atau kesannya.10 Efektivitas adalah bagaimana
suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya
dalam mewujudkan tujuan operasional.11 Sedangkan menurut Suliman dan
Sudarsono efektivitas adalah suatu tahapan untuk mencapai tujuan
sebagaimana yang diharapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas dapat
dilihat dari apakah ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan
menggunakan penilaian portofolio lebih baik dibandingkan dengan rata
rata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian
konvensional.
3. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.12 Sedangkan Sardiman mengatakan bahwa hasil
belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
9 Muhammad Hatta, op. cit, hlm. 28. 10 E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2005 ), hlm.89. 11 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), hlm.82 12 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999), hlm. 37.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai tes yang diberikan guru.13
Jadi yang dimaksud hasil belajar disini adalah hasil nilai tes
matematika yang diberikan guru sebagai hasil penguasaan pengetahuan
dan keterampilan peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan “apakah penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi pokok Relasi dan Fungsi di MTs NU Nurul Huda
Semarang?”
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dan hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
a. Peserta didik dapat mengetahui kemampuan dirinya sendiri karena
hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga diketahui oleh peserta
didik.
b. Membangkitkan kepercayaan diri peserta didik dan motivasi belajar
peserta didik.
c. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar
peserta didik, orang tua dan yang lainya.
d. Memberi tanggung jawab kepada peserta didik untuk mengatur belajar
mereka sendiri dan meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Bagi guru
a. Sebagai dokumen bagi guru tentang perkembangan peserta didiknya
selama kurun waktu tertentu.
13 AM. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Semarang: UNNES,
2001), hlm.55.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Mendiagnosis belajar peserta didik sehingga memungkinkan dilakukan
penilaian sesuai dengan kemajuan dan kemampuan peserta didik.
c. Untuk mengetahui bagianbagian yang perlu diperbaiki baik bagi
peserta didik ataupun guru.
d. Memudahkan guru dalam membakukan dan mengevaluasi kemampuan
dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan harapan tanpa
mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.
3. Bagi sekolah
Memberi sumbangan pemikiran sebagai alternatif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi Peneliti
a. Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan penilaian
portofolio untuk mata pelajaran matematika.
b. Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang
diperoleh ke dalam kegiatan pembelajaran matematika.
c. Mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional dan kreatif dalam
menghadapi situasi apapun dalam pembelajaran.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Penilaian Pembelajaran
a. Pengertian penilaian.
Istilah penilaian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan
istilah evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang
bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran. Penilaian
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran. Dalam
melaksanakan tugas profesionalnya, seorang guru tidak akan terlepas
dari kegiatan penilaian, karena penilaian merupakan bagian sistem
pengajaran yang direncanakan dan diimplementasikan di kelas.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses
menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai
atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria.
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.14 Definisi pertama
dikembangkan oleh Ralp Tyler dalam Suharsini Arikunto, menyatakan
bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan
apa sebabnya. Sedangkan menurut Sumarno Utari dan Hasan Hamid
menyatakan bahwa assessment (penilaian hasil belajar) sebagai proses
sistemik untuk menentukan pencapaian hasil sebagai proses dalam
pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, digunakan untuk
mengungkap kemajuan peserta didik secara individu untuk
menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian
kurikulum. Sedangkan Boyer & Ewel mendefinisikan assessment
14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2009), Cet. 13, hlm.3.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu peserta
didik tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala
sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. “processes that
provide information abaut individual student, abaut curricula or
program, abaut institutions, or abaut entire system of institutions”.15
Menurut Oemar Hamalik penilaian adalah salah satu komponen dalam
proses pembelajaran, yaitu meliputi tujuan pembelajaran, metode
pembelajaran dan penilaian hasil belajar.16 Sedangkan menurut
Sarwiji Suwandi komponenkomponen pokok penilaian meliputi
pengumpulan informasi, interpretasi terhadap informasi yang telah
dikumpulkan dan pengambilan keputusan. Ketiga komponen itu kait
mengait dan sebelum melakukannya guru harus menentukan atau
merumuskan tujuan penilaian.17
Baxter mengemukakan sejumlah alasan mengenai
pentingnya penilaian dalam pembelajaran. Pertama, untuk
membandingkan peserta didik satu dengan peserta didik lainnya.
Kedua, untuk mengetahui apakah para peserta didik memenuhi
standar tertentu. Ketiga, untuk membantu kegiatan pembelajaran
peserta didik. Guru perlu menilai pada bagian mana siswa
memerlukan lebih banyak bantuan. Berdasarkan hasil analisis tersebut
guru dapat memberi bantuan pembelajaran secara lebih efektif.
Keempat, untuk mengetahui atau mengontrol apakah program
pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya.
Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada
saat ini menunjukkan arah yang lebih luas. Konsepkonsep tersebut
pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut:
15 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 30. 16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 3,
hlm.156 17 Sarwiji Suwandi, op.cit., hlm 9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1) Penilaian tidak hanya diarahkan kepada tujuantujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Tetapi juga terhadap tujuantujuan yang
tersembunyi, temasuk efek samping yang mungkin timbul.
2) Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku peserta didik,
tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponenkomponen
pendidikan, baik masukan proses maupun keluaran.
3) Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai
tidaknya tujuantujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk
mengetahui apakah tujuantujuan tersebut penting bagi peserta
didik dan bagaimana mereka mencapainya.
4) Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang
digunakan dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya
terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.18
Penilaian atau tes ini dimaksudkan untuk menganalisis
kesalahan yang secara umum dilakukan para peserta didik sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar untuk memutuskan perlu tidaknya
mengubah program pendidikan atau program pembelajaran yang
dilakukan.19 Oleh karena itu penilaian yang akan dilaksanakan harus
memenuhi kriteria yaitu memiliki validitas, artinya penilaian harus
benarbenar mengukur apa yang hendak diukur. Mempunyai
reliabilitas, artinya suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi atau reliabel jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Objektivitas, artinya suatu alat evaluasi
harus benarbenar mengukur apa yang hendak diukur, tanpa adanya
interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu.
Sedangkan efesiensi yaitu suatu alat evaluasi sedapat mungkin
dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak.
kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah usefullness
(harus berguna). Untuk memperoleh keterangan tentang peserta didik,
18 Nana Sudjana, op.cit., hlm 1. 19 Sarwiji Suwandi, loc.cit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sehingga dapat memberikan bimbingan sebaikbaiknya bagi para
peserta didiknya.20 Penggunaan alat penilaian harus disesuaikan
dengan tujuan melakukan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas
yang dilakukan peserta didik dan materi yang sudah dibelajarkan.
b. Fungsi, tujuan dan jenis penilaian
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai
segi dalam sistem pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa fungsi
penilaian yaitu penilaian berfungsi selektif, diagnostik, penempatan,
dan sebagai pengukur keberhasilan. Penilaian berfungsi selektif
artinya dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara
untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya.
Penilaian berfungsi diagnostik yaitu jika alat yang digunakan dalam
penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat
hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan peserta didiknya. Selain
itu diketahui pula sebabmusabab kelemahan itu. Dengan mengadakan
penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada peserta
didiknya tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya
sebabsebab kelemahan ini akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasi. Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik
harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok peserta
didik yang mempunyai penilaian yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.21 Penilaian berfungsi sebagai
pengukur keberhasilan, yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), fungsi
penilaian digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan
kegiatan proses pembelajaran, acuan untuk menentukan kenaikan
kelas dan kelulusan, alat untuk menyeleksi, alat untuk penempatan
20 Oemar Hamalik, op.cit., hlm.157. 21 Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009), Cet. 10, hlm. 10.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dan alat untuk memberikan motivasi peserta didik. Sesuai dengan
pandangan diatas maka fungsi penilaian dapat dijabarkan sebagai
berikut:22
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada
orang tuanya.
Sedangkan tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur
seberapa jauh tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dikembangkan, dan ditanamkan di sekolah serta dapat
dihayati, diamalkan/diterapkan, dan dipertahankan oleh peserta didik
dalam kehidupan seharihari. Disamping itu penilaian juga bertujuan
untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan sebagai feed
back/umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran
selanjutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan,
memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran yang
dilaksanakan.23
Dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam
yaitu:24
1) Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
program belajarmengajar untuk melihat tingkat keberhasilan
proses belajarmengajar itu sendiri.
2) Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
unit program, yaitu akhir semester atau akhir tahun.
3) Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahankelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya.
22 Nana Sudjana, op.cit., hlm. 34. 23 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005), Cet. 4, hlm. 220. 24 Nana Sudjana, op.cit., hlm.5.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar,
pengajaran remidial, menemukan kasuskasus dan sebagainya
4) Penilaian selektif, adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan
seleksi
5) Penilaian penempatan, penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasarat yang diperlukan bagi suatu program belajar
dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum
memulai kegiatan belajar untuk program itu.
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tes dan bukan tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan, ada
tes tulisan dan ada tes tindakan. Soalsoal tes ada yang disusun dalam
bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian.
Sedangkan yang bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi,
kuisioner, wawancara, studi kasus dan lain sebagainya.25
Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan
kedalam dua sistem yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian
acuan patokan (PAP).26
1) Penilaian acuan norma adalah penilaian yang diacukan kepada
kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan
peserta didik di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria
yang digunakan dalam menentukan derajat atau prestasi seorang
peserta didik, dibandingkan dengan nilainilai ratarata kelasnya.
Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori prestasi peserta didik,
yakni diatas ratarata kelas, sekitar ratarata kelas, dan dibawah
ratarata kelas. Dengan kata lain prestasi yang dicapai seseorang
posisinya sangat bergantung pada prestasi kelompoknya.
Keuntungan sistem ini adalah dapat diketahui prestasi kelompok
atau kelas sehingga dapat diketahui keberhasilan pengajaran bagi
25 Ibid. 26 Ibid., hlm. 78.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
semua peserta didik. Kelemahannya adalah kurang meningkatkan
kualitas hasil belajar.
2) Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan
kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai peserta oleh didik.
Dalam sistem ini guru tidak perlu menghitung ratarata kelas sebab
kriterianya sudah pasti. Sistem penilaian ini tepat digunakan untuk
penilaian sumatif dan merupakan usaha peningkatan kualitas
pendidikan.
2. Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas (PBK) merupakan penilaian yang
dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis
kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat
pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian belajar.27 Berdasarkan pengertian di atas, dapat
diambil beberapa karakteristik penting dalam PBK. Pertama, PBK
merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Artinya penilaian
dilakukan secara terus menerus dalam proses pembelajaran baik di dalam
maupun di luar kelas. Dengan demikian penilaian bukanlah kegiatan yang
terpisah dari pembelajaran, melainkan bagian dari pembelajaran itu
sendiri. Kedua, PBK merupakan proses pengumpulan informasi yang
menyeluruh tentang hasil belajar peserta didik. Artinya PBK tidak hanya
menyajikan nilai peserta didik dalam beberapa aspek saja. Tetapi termasuk
semua ranah yang harus terukur dalam penilaian, meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotor. Ketiga, untuk menetapkan tingkat pencapaian dan
penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan
sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran. Artinya dalam
PBK harus ditujukan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi
27 Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 5.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dasar yang telah ditetapkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Apabila hasil penilaian belum memenuhi KKM maka diadakan remedial.
PBK bisa dilakukan melalui pengumpulan kerja peserta didik
(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance), dan tes tulis (paper and pencil).28 Hasil PBK berguna
untuk lima hal, yaitu sebagai berikut.
a. Umpan balik bagi peserta didik tentang kemampuan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki
hasil belajar
b. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta
didik untuk melakukan pengayaan dan remediasi.
c. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya.
d. Memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi dengan kecepatan
berbedabeda.
e. Memberi informasi yang lebih komunikatif kepada stakeholder tentang
efektivitas pendidikan sehingga meningkatkan partisipasinya.29
3. Penilaian Portofolio
a. Pengertian penilaian portofolio
Penerapan portofolio dalam bidang pendidikan masih
merupakan fenomena yang relatif baru, Oleh karena itu wajar jika
pemahaman guru dan praktisi pendidikan lainnya terhadap portofolio
masih kurang. Portofolio secara sederhana diartikan sebagai bukti
bukti pengalaman belajar peserta didik yang dikumpulkan sepanjang
waktu, misalnya selama satu semester atau satu tahun.
Sejumlah pakar pendidikan mengemukakan rumusan yang
berlainan satu sama lain. Dalam Sarwiji Suwandi istilah portofolio
telah banyak didefinisikan oleh para pakar sebagai berikut: Popham,
menyatakan bahwa portofolio adalah sekumpulan sistematik tentang
pekerjaan seseorang. Dalam pendidikan, portofolio mengacu pada
28 Masnur Muslich, Op.Cit., hlm. 24 29 Ibid, hlm. 2425
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kumpulan sistematik mengenai pekerjaan peserta didik. Sedangkan
Genesee dan Upshur berpendapat bahwa portofolio adalah
sekumpulan pekerjaan peserta didik yang dapat menunjukkan kepada
mereka (juga bagi yang lain) atas usaha, kemajuan, dan pencapaian
mereka dalam bidang studi tertentu. Epstein menyatakan bahwa
portofolio, dalam konteks kelas adalah kumpulan koleksi pekerjaan
peserta didik yang menunjukkan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik. Dikemukakan oleh mereka
bahwa portofolio dapat berupa file folder, kotak atau wadah.30
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa
portofolio adalah kumpulan hasil karya, pekerjaan atau tugas peserta
didik. Karyakarya yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan
peserta didik itu dipilih dan dinilai sehingga dapat menggambarkan
perkembangan kemampuan atau kompetensi peserta didik.
Portofolio yang bertujuan sebagai alat penilaian hasil belajar
biasanya berbentuk sekumpulan hasil karya tugas belajar yang telah
dilaksanakan oleh peserta didik sepanjang kurun waktu tertentu.
Sejimlah hasil karya tersebut satu sama lain merupakan tugas yang
saling berhubungan sehingga dapat membentuk karya yang utuh atau
tidak.31
Jadi penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu.32 Pada penilaian portofolio dapat disajikan sebagai alat untuk
memvalidasi informasi tentang pemahaman peserta didik mengenai
suatu konsep dan dapat membantu peserta didik dalam
mengkonstruksi rasa tanggungjawab dalam belajar dan memonitor diri
sendiri dalam kegiatan belajar.
30 Sarwiji Suwandi, op .cit., hlm.92. 31 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, (Jakarta: PT Indeks, 2010), Cet.
1, hlm. 12. 32 Sarwiji Suwandi.,op.cit.,hlm. 93
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Jenis portofolio
Dilihat dari hasil kerja yang dihasilkan, portofolio dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu portofolio perkembangan,
portofolio pamer/showcase, dan portofolio komprehensif.33
1) Portofolio perkembangan : Portofolio jenis ini berisi koleksi artefak
peserta didik yang menunjukkan pertumbuhan seorang peserta
didik. Portofolio jenis ini dapat menggambarkan keseluruhan
proses dan perkembangan peserta didik, kesulitan yang dialami
peserta didik, serta kemampuan peserta didik dalam mencapai
suatu tujuan pembelajaran.
2) Portofolio pameran/showcase : berisi koleksi artefak peserta didik
yang menunjukkan hasil karya terbaiknya.
3) Portofolio komprehensif : berisi koleksi artefak seluruh hasil karya
peserta didik. Karya yang dipajang tidak hanya hasil yang terbaik,
tetapi semua karya yang pernah dihasilkan peserta didik.
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah portofolio
perkembangan, dengan alasan peneliti dapat melihat perkembangan
peserta didik, kelebihan dan kekurangan/ kesulitan yang dialami
peserta didik, serta kemampuan peserta didik dalam mencapai suatu
tujuan pembelajaran.
Sedangkan Elin Rusoni dalam Kintoko menyatakan bahwa
bentukbentuk Portofolio diantaranya adalah sebagai berikut.34
1) Catatan anekdotal yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat
segala bentuk kegiatan mengenai perilaku peserta didik khususnya
selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat
identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman
kejadian.
33 Masnur Muslich, op.cit., hlm.119 . 34 Kintoko, Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Pokok Bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006, (Semarang: UNNES, 2005), hlm 34
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2) Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan
peserta didik
3) Ceklis atau daftar cek yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan
tujuan perkembangan yang hendak dicapai peserta didik.
4) Responrespon peserta didik terhadap pertanyaan.
5) Tes Skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan
peserta didik setelah pengajaran dilakukan. Misalnya tes hasil
belajar, pekerjaan rumah, lembar kerja peserta didik (LKS) dan
laporan kegiatan lapangan.
c. Karakteristik portofolio
Sebagai kumpulan karya yang akan dinilai, portofolio
mempunyai karakteristik yang khas sebagai berikut.35
1) Portofolio dapat menggambarkan perkembangan atau kemajuan
kemampuan seseorang dalam satu bidang .
2) Portofolio merupakan bukti autentik dari kemampuan seseorang.
3) Portofolio dapat menggambarkan kemampuan seseorang secara
lebih komprehensif, lebihlebih jika portofolio direncanakan untuk
menilai kemampuan peserta didik secara utuh.
4) Portofolio menggambarkan refleksi dari suatu tujuan pembelajaran
yang tergambar dalam tahapan pengalaman peserta didik dalam
mencapai tujuan.
d. Langkah penyusunan portofolio
Ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan
portofolio, yaitu koleksi, organisasi, refleksi dan presentasi.36
1) Koleksi, yaitu mengumpulkan hasil kerja peserta didik yang
menunjukkan pertumbuhan, kemajuan, dan hasil belajarnya.
2) Organisasi, yaitu mengorganisasikan berbagai hasil belajarnya.
3) Refleksi, yaitu merenungkan/memikirkan kembali apa yang telah
dikoleksi dan diorganisasikan
35 Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 3038 36 Masnur Muslich, op.cit.,121
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4) Presentasi, yaitu menyajikan atau memajangkan hasil karya peserta
didik
Ketika melakukan koleksi, yang perlu diperhatikan adalah
prioritas koleksi hasil kerja peserta didik berkaitan dengan tujuan atau
kegunaan penyusunan portofolio, misalnya apabila portofolio
digunakan untuk tujuan penilaian, maka prioritas artefak/evidence
yang memenuhi kriteria kelulusan atau kenaikan kelas.
Pada tahap pengorganisasian, yang perlu diperhatikan adalah
pengelompokan hasil kerja peserta didik berdasarkan komponen
komponen yang ingin dilihat atau dinilai. Oleh karena itu, sebelum
pengorganisasian dilakukan, harus diketahui terlebih dahulu jenis dan
jumlah komponen yang akan menjadi sasaran dalam kegiatan
portofolio.
Pada tahap refleksi, pertanyaan yang layak dijawab oleh
kolektor portofolio adalah sebagai berikut:
1) Mengapa saya memilih artefak ini untuk dimasukkan dalam
portofolio?
2) Bagaimana artefak ini mendukung apa yang ingin saya buktikan?
3) Apakah pengamat portofolio mengerti pilihan artefak saya dan
refleksi tentangnya
Sedangkan langkahlangkah penerapan portofolio di dalam
kelas adalah sebagai berikut.
1) Mengadakan pembelajaran dengan materi pada kelas VIII semester
I
2) Pemberian tugas terstruktur setiap kali pertemuan pelaksanaan tes
formatif yakni menilai peserta didik terhadap penguasaan materi
pelajaran satu kompetensi dasar (pokok bahasan) kemudian
hasilnya dicatat dalam format dokumentasi pada masingmasing
peserta didik.
3) Catatan tersebut dianalisis secara berkala, kemudian dinilai dan
diberi komentar, selanjutnya dikembalikan kepada peserta didik
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk dikumpulkan di dalam map atau dokumen sebagai bukti
bahwa peserta didik telah mengerjakan tugas dan mendapat nilai.
4) Guru menarik kesimpulan tentang nilai akhir masingmasing
peserta.
Secara umum portofolio terdiri atas beberapa bagian, antara
lain daftar isi dokumen, batasan dokumen, catatan guru dan orang
tua.37
a. Daftar isi dokumen
Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peserta didik
yang bersangkutan berikut daftar dokumen yang ada didalamnya.
b. Isi dokumen
Isi portofolio (evidence) atau dokumen yang berupa kumpulan
tugas atau karya peserta didik yang berisi pekerjaan peserta didik
yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian kinerja
yang objektif, yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan peserta
didik. Evidence menjadi ukuran seberapa baik tugastugas yang
diberikan kepada peserta didik telah dilaksanakan sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang
terdapat dalam kurikulum.
c. Bendel dokumen
Kumpulan semua dokumen peserta didik yang dipakai dalam
kegiatan pembelajaran dimasukkan ke dalam bendel dokumen
portofolio. Dokumendokumen tersebut ditempatkan dalam satu
map atau folder.
d. Batasan dokumen
Dokumendokumen portofolio perlu dikelompokkan, sehingga
mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok
dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas misalnya
dengan kertas berwarna
37 Sarwijji Suwandi, op.cit.,hlm. 30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
e. Catatan guru dan orang tua
Pada setiap dokumen yang relevan baik yang berupa lembar
kerja, evidence, maupun kumpulan evidence yang dipelajari
peserta didik terutama yang berupa tugas dari guru harus mendapat
catatan/komentar atau nilai dari guru dan tanggapan orang tua.
Sedangkan teknik penilaian portofolio di dalam kelas
memerlukan langkahlangkah sebagai berikut:38
1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak
hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang
digunakan oleh guru untuk penilaian tetapi juga oleh peserta didik.
2) Tentukan bersama peserta didik sampelsampel portofolio apa saja
yang akan dibuat.
3) Kumpulkan dan simpan karyakarya tiap peserta didik dalam satu
map atau folder dirumah masingmasing atau loker sekolah.
4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu kewaktu.
5) Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan
bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat
karyanya
6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan
karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka
peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun antara
peserta didik dan guru perlu dibuat kontrak atau perjanjian
mengenai batas waktu perbaikan, misalnya dua minggu karya yang
telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. Mengenai batasan
38 Sarwiji Suwandi, op.cit. hlm 104105
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
waktu tersebut sebagai mana firman Allah dalam surat Al A’raaf
ayat: 34.
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
8) Bila perlu jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.
Ada beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu alat
penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio
sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian. Penilaian
portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih
objektif dilihat dari pers hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya,
lebih terbuka dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang
dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses
kegiatan pembelajaran.39 Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes
sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat diuraikan sebagi berikut:40
1) Tes
a) Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual
peserta didik melalui penguasaan materi pelajaran
b) Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian
sedangkam peserta didik sebagai orang yang dinilai
c) Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua
d) Keputusan berdasarkan penilaianditentukan sendiri oleh guru
e) Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil
belajar
39 Muhammad Hatta.,op.cit. hlm. 96. 40 Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kharisma Putra Sanjaya, 2010), hlm. 365.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
f) Penilaian merupakan kegiatan yang terpisah dengan
pembelajaran
g) Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program
pembelajaran.
2) Penilaian portofolio
a) Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan
peserta didik, baik intelektual, minat, sikap, dan keterampilan
b) Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menillai
dirinya sendiri mengenai kemampuan dan perkembangannya
c) Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan karakteristik
peserta didik
d) Proses penilaian dan pengambilan keputusan dilakukan dengan
cara kolaboratif antara guru, siswa dan orang tua
e) Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan
peserta didik termasuk pencapaian hasil belajar.
f) Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran
g) Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajarn
berlangsung.
4. Hasil Belajar
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat
tafsirannnya tentang “belajar”. Seringkali pula rumusan dan tafsiran itu
berbeda satu sama lain. Pengertian belajar dapat kita temukan dalam
berbagai sumber dan literatur. Meskipun ada perbedaanperbedaan di
dalam rumusan pengertian tersebut dari masingmasing ahli, namun secara
prinsip akan ada kesamaankesamaannya. Belajar dianggap sebagai proses
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Dalam
Wina Sanjaya, Hilgrad mengungkapkan pengertian belajar “learning is the
process by wich an activity originates or changed through training
procedurs(wether in the laboratory or in the naural environment)as
distingguished from changes by factors not atributable to training” bagi
Hilgrad, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun lingkungan
alamiah.41 Sedangkan Oemar Hamalik belajar adalah modofikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman.42 Burton dalam sebuah buku
“the guidance of learning activitities” merumuskan pengertian belajar
sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara invidu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan
James O Whittaker mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.43 Dari
sejumlah pandangan dan devinisi tentang belajar, akhirnya dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari pembelajaran yang
telah dievaluasi. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan
peserta didik. 44 Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Sebagaimana
definisi belajar yang diungkapkan oleh Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz
Majid berikut.45
سابقة خبرة على یطرأ المتعّلم ذھن فى تغییر ھو التعّلم ان... اجدید تغییرا فیھا فیحدث
(Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru).
41 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 235. 42 Oemar Hamalik, Op.Cit. hlm.36 43 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,2009), hlm.35 44 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm.20. 45 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,
(Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Perubahan
aspekaspek perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh
pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai
oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, tipe hasil belajar yang
dapat dicapai penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang
pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar mengajar
keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar peserta didik,
disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipetipe
hasil belajar peserta didik dimiliki peserta didik.
a. Ranah kognitif
1) Tipe hasil belajar : pengetahuan
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah
yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasarat
bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi
pemahaman. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang
matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa. Misal
hafal suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana
menggunakan rumus tersebut.
2) Tipe hasil belajar: pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah
pemahaman. Karakteristik soalsoal pemahaman sangat mudah
dikenal. Misalnya mengungkapkan tema, topik atau masalah yang
sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan, tetapi materinya
berbeda.
3) Tipe hasil belajar : aplikasi
Apllikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau
situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau
petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
aplikasi. Mengulangulang menerapkannya pada situasi lama akan
beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan.
4) Tipe hasil belajar: analisis.
Analisis adalah memilah suatu integritas menjadi unsurunsur atau
bagianbagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya. Analisis
merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan
kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan
seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat
memilah integritas menjadi bagianbagian yang tetap terpadu, untuk
beberapa hal memahami prosesnya dan untuk hal lain memahami
cara bekerjanya dan untuk hal lain lagi memahami sistematikanya.
Bila kecakapan analisis telah dapat berkembang pada seseorang,
maka ia akan dapat mengaplikasikannnya pada situasi baru secara
kreatif.
5) Tipe hasil belajar: sintesis
Penyatuan unsurunsur atau bagianbagian ke dalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis.
6) Tipe hasil belajar : evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
munkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,
metode, dan laianlain. Dalam tes esai, stadar atau kriteria tersebut
muncul dalam bentuk frase “menurut pendapat saudara”.
b. Ranah afektif.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya,
bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi,
penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru.para
guru lebih banyak menilai ranah kognitif sematamata. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan
sosial.
c. Ranah psikomotor.
Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill)
dan kemampuan bertindak individu.46
Dalam proses belajar mengajar disekolah saat ini, tipe hasil belajar
kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar bidang
afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak berarti bidang afektif
dan psikomotoris diabaikan sehingga tidak perlu dilakukan penilaian.
Yang menjadi persolan ialah bagaiamana menjabarkan tipe hasil belajar
tersebut sehingga jelas apa yang seharusnya dinilai. Tipe hasil belajar
ranah afektif berkenaan dengan perasaan, minat dan perhatian, keinginan,
penghargaan dan lainlain. Tipe hasil belajar ranah psikomotoris
berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah peserta
didik menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya
tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam
kecenderungankecenderungan untuk berperilaku.
Sedangkan penilaian hasil belajar matematika peserta didik
dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu: kemampuan pemahaman
konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi, kemampuan pemecahan
masalah47. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika seperti yang
dikeluarkan oleh depdiknas sebagai berikut.
a. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
46 Nana Sudjana, op.cit., hlm.2330 47 TIM PPPG Matematika, Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah, (Yogyakarta:
Depdiknas, 2005), hlm. 59
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
d. mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah48
Hasil belajar memiliki manfaat bagi peserta didik maupun guru.
Bagi peserta didik hasil belajar dapat digunakan untuk: (1) mengetahui
apakah dia sudah menguasai bahan yang diajarkan oleh guru, (2)
mengetahui bagian mana yang belum dikuasainya sehingga dia bisa
mempelajarinya sebagai upaya perbaikan, (3) memperbesar motivasi untuk
belajar lebih giat dan (4) sebagai diagnosa untuk menentukan bagian mana
yang sukar dikuasai.
Manfaat hasil belajar bagi guru yaitu: (1) mengetahui peserta didik
yang sudah menguasai sepenuhnya bahan yang disajikannya, dengan telah
dinyatakan tuntas, maka ia boleh mengikuti pembelajaran selanjutnya, (2)
mengetahui peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya bahan yang
dibelajarkannya sehingga padanya perlu mengikuti pembelajaran remedial,
(3) mengetahui apakah bahan yang dibelajarkan sudah sesuai dengan
program yang harus disampaikan kepada peserta didik dan (4) mengetahui
apakah metoda yang digunakan dalam pembelajaran yang ia kembangkan
sudah tepat. Bila sebagian besar peserta didik memperoleh nilai rendah,
boleh jadi metode atau strategi pembelajaran yang dia kembangkan kurang
tepat.
48 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Umum, (Jakarta: Depdiknas, 2002),
hlm. 346.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5. Tinjauan Materi tentang Relasi dan Fungsi
a. Pengertian Relasi
Dalam kehidupan seharihari, banyak kita temukan hubungan,
misalnya, hubungan pertemanan, hubungan pekerjaan, dan hubungan
keluarga.
Kata “hubungan” dapat digunakan untuk menghubungkan dua
kelompok (himpunan) dan hubungan tersebut memiliki ssebuah
“nama”. Misalkan ada dua kelompok, yaitu kelompok nama orang dan
nama pekerjaan, lalu kedua kelompok tersebut kita hubungkan dengan
nama hubungan “bekerja sebagai”, terlihat pada gambar berikut:
Kelopok Nama Orang Kelompok Pekerjaan
Bekerja Sebagai
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat menyatakan hubungan
berikut ini. Yuni bekerja sebagai guru dan pedagang, Nanda bekerja
sebagai pramugari, Ita bekerja sebagai dosen, Hidia tidak mempunyai
mempunyai pekerjaan.
Jadi relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan
dengan anggota himpunan lain. Atau dapat dikatakan bahwa dua
himpunan A dan himpunan B mempunyai hubungan (relasi), jika ada
anggota himpunan A yang berpasangan dengan anggota himpunan B.49
49 Cucun Cunayah, Matematika Ringkasan dan Bank Soal, (Bandung:Yrama
Widya.2008), cet. 10, hlm 81.
Yuni Nanda. Ita Hidia Helen
Guru Dokter Perawat Pedagang Pramugari . Dosen
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Suatu relasi (hubungan) dari dua himpunan dapat dinyatakan
dengan 3 cara, yaitu: diagram panah, diagram cartesius, himpunan
pasangan berurutan.50
b. Fungsi dan Korespondensi satusatu
1) Pengertian Fungsi
Fungsi (pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi khusus yang menghubungkan setiap anggota himpunan A
dengan tepat satu anggota himnpunan B.51
2) Domain, kodomain, dan range
a) domain yaitu daerah asal
b) kodomain yaitu daerah kawan
c) range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian dari
kodomain.
Misalkan suatu fungsi dinyatakan dengan diagram panah berikut.
Dari diagram panah tersebut dapat dikatakan bahwa:
Himpunan A = {1, 2, 3}disebut domain
Himpunan B = {2, 4, 6, 8}disebut kodomain
Himpunan semua peta, {2, 4, 6}disebut range
3) Notasi Fungsi
Jika pada fungsi di atas anggota dari himpunan A dinotasikan
dengan x dan anggota dari himpunan B dinotasikan dengan 2x,
serta fungsi di atas dinamakan f, maka fungsi yang dinyatakan
dengan diagram panah di atas, dapat dinotasikan menjadi
50 Sukono Wilson Simangunsong, Matematika untuk SMP kelas VIII, (Jakarta: Erlangga,
2007), hlm. 50. 51 Asyono, Matematika Kelas VIII SMP & MTs, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm.
41.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
xxf 2: , artinya fungsi f memetakan setiap Ax ke Bx2 ,
atau x2 adalah peta dari x oleh fungsi f.52
Contoh:
Fungsi f memetakan setiap x anggota domain ke 12 x dari
kodomain.
a) Tuliskan notasi fungsinya
b) Tulis rumus f
c) Tentukan nilai dari ),5(),2( ff dan )1(f
Jawab:
a) Notasinya 12: xxf
b) Rumusnya 12)( xxf
c) Nilai 1)2(2)2( f (menggantikan variabel x dengan 2)
514
Nilai 1)5(2)5( f (menggantikan variabel x dengan 5)
9110
Nilai 1)1(2)1( f (menggantikan variabel x dengan 1)
312
4) Grafik fungsi
Contoh:
Diketahui suatu fungsi dinotasikan dengan 1: xxf
Jika domainnya, fD = {0, 1, 2, 3, 4}dan kodomainya bilangan
cacah,maka tentukan rangenya dan gambar grafiknya
Jawab:
Notasi 1: xxf dapat dirumuskan menjadi 1)( xxf ,
sehingga :
Untuk x = 0, maka f (0) = 0+1= 1
x = 1 f (1) = 1+1= 2
x = 2 f (2) = 2+1 = 3
52 Cucun Cunayah, Op. Cit, hlm. 83.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
x = 3 f (3) = 3+1 = 6
x = 4 f (4) = 4+1= 5
Jadi, rangenya R f = {1, 2, 3, 4, 5}
Grafik fungsinya:
Jika fungsi 1: xxf domain dan kodomainya pada himpunan
bilangan real, maka untuk menggambarkan grafik fungsinya ,
terlebih dahulu dibuat tabel sebagai berikut:
x … 4 3 2 1 0 1 2 3 4 …
1x … 3 2 1 0 1 2 3 4 5 …
Misalkan x+1 = y
Grafik fungsinya:
5) Banyak Pemetaan yang mungkin dari dua himpunan
Jika banyaknya anggota himpunan A adalah a atau n (A) = a dan
banyaknya anggota himpunan B adalah b atau n (B) = b, naka
banyaknya pemetaan yang mungkin
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dari A ke B adalah b a
dari B ke A adalah a b
6) Korespondensi satusatu
Suatu relasi dari himpunan A ke hipunan B disebut korespondensi
satusatu, jika setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan
tepat satu anggota himpunan B, dan setiap anggota himpunan B
dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan A.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dua himpunan A
dan B dikatakan berkorespondensi satusatu jika:
banyak anggota himpunan A sama dengan banyak anggota
himpunan B atau (A) = n (B). Setiap anggota A berpasangan
dengan satu anggota B, dan sebaliknya
Misalkan n (A) = n (B) = k, maka banyaknya korespondensi satu
satu yang mungkin dari A ke B atau sebaliknya ada 12
3…k.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan
penelitipeneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya.
Diantaranya yang pertama penelitian berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika melalui Penerapan Kerja Kelompok dengan Penilaian Portofolio
pada Pembelajaran Pecahan Desimal untuk Siwa Kelas VI SD Bumirejo 1
Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005”.
disusun oleh Wuryaningsih (NIM 4102903116). Mahasiswa UNNES.
Penelitian itu bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penerapan
kerja kelompok dengan penilaian portofolio dalam pembelajaran matematika,
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SD Bumirejo
I kecamatan mungkid kabupaten magelang tahun pelajaran 2004/2005. Selain
itu aktivitas peserta didik selama pembelajaran menjadi lebih aktif dan sikap
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
peserta didik terhadap pelajaran matematika menjadi lebih positif.53 Oleh
karena itu, pembelajaran matematika dengan menggunakan penilaian
portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Yang kedua yaitu skripsi yang disusun oleh Kintoko (NIM
4101401051) mahasiswa UNNES yang berjudul “ Pengaruh Penerapan
Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi belajar matematika Pokok bahasan
Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan
Tahun Ajaran 2005/2006”, telah membuktikan ada pengaruh antara penerapan
penilaian portofolio terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan
teorema phythagoras pada peserta didik kelas 2 semester 1 SMP Negeri I
Bojong pekalongan tahun ajaran 2005/2006 , dengan besarnya pengaruh
mencapai 19,277 %.54
Penelitian lainnya tentang keefektifan model pembelajaran penugasan
portofolio telah dilakukan oleh Yuliani Nurani. Dalam tesisnya terbukti bahwa
model pembelajaran penugasan portofolio merupakan suatu model
pembelajaran yang sesuai dengan satuan kredit semester yang berlaku bagi
pelaksanan proses pembelajaran di perguruan tinggi khususnya di Universitas
Negeri Jakarta (IKIP). Mengingat semua komponen yang terdapat dalam SKS,
yaitu pembelajaran tatap muka, terstruktur dan mandiri dapat diaplikasikan ke
dalam model pembelajaran portofolio yang terdiri dari empat fase, yaitu fase
pemberian tugas, pelaksanaan tugas, reses dan pertanggungjawaban tugas.
Selain itu terbukti dari uji keefektifan model pembelajaran bahwa peserta
didik yang menggunakan model pembelajaran penugasan pportofolio hasilnya
lebih tinggi dari peserta didik yang menggunakan model pembelajaran
konvensional.55
53 Wuryaningsih, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Kerja
Kelompok Dengan Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran Pecahan Desimal Untuk Siswa Kelas VI SD Bumirejo I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005, (Semarang: UNNES, 2004), hlm.125.
54 Kintoko, op.cit., hlm.72. 55 Yuliani Nurani Sujiono, op.cit., hlm 16.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berangkat dari penelitian yang telah ada, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan menggunakan penilaian portofolio untuk
materi pokok dalam pembelajaran matematika yang berbeda yaitu materi
materi pokok relasi dan fungsi. Peneliti akan mengadakan penelitian di MTs
NU Nurul Huda Semarang, yang mana ratarata hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah, dan penelitian yang
akan dilaksanakan ini tergolong penelitian kuantitatif.
C. Kerangka Berpikir
Ada fenomena yang menarik dalam penilaian matematika
disekolah pada saat ini. Hal ini dikarenakan adanya perubahan kurikulum
pendidikan yang sering terjadi di Indonesia saat ini. Perubahan yang terjadi
saat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas guru dan peserta didiknya.
Dengan adanya perubahan kurikulum secara otomatis juga akan berpengaruh
terhadap konsep penilaian peserta didik yang diberikan oleh guru.
Menilai adalah mencari informasi tentang pengalaman belajar
peserta didik. Informasi yang didapatkan ini dapat dijadikan sebagai acuan
guru untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik terhadap suatu
mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik. Biasanya dalam
mendapatkan informasi ini guru hanya melihat dari nilai akhir saja. Sehingga
dalam penilaian yang sering terjadi adalah guru memberikan nilai sesuai
dengan hasil akhirnya tanpa harus memperhatikan proses dari mana peserta
didik itu mendapatkan nilai bagus atau nilai buruk. Penilaian seperti itu
kadang membuat peserta didik merasa bahwa guru dalam menilai peserta
didiknya tidak adil. Sehingga tidak jarang membuat peserta didik menjadi
malas belajar karena penilaian yang dirasa tidak adil.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini
penilaian lebih diarahkan kepada dari mana peserta didik dapat memperoleh
nilai baik atau buruk. Cara mendapatkan informasi ini guru dituntut untuk
mengumpulkan dan membukukan setiap tugastugas yang diberikan kepada
peserta didik oleh guru secara terstruktur. Guru juga harus memperhatikan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
catatan perilaku harian peserta didik dalam catatan anekdot. Penilaian bentuk
ini sangat efektif karena meliputi banyak aspek. Dan penilaian ini lebih
dikenal dengan sebutan penilaian portofolio. Dalam penilaian portofolio guru
akan mengetahui seberapa besar minat peserta didik terhadap suatu mata
pelajaran dan bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan suatu
permasalahan. Dari sini dapat menilai apakah peserta didik tersebut berhak
untuk mendapatkan nilai baik atau buruk.
Penilaian portofolio lebih bersifat objektif, terbuka dan kolaboratif
maka peserta didik akan tahu dan paham mengapa mereka bisa mendapat nilai
yang sedemikian rupa. Penilaian portofolio ini juga menuntut peserta didik
untuk menilai dirinya sendiri melalui sebuah refleksi diri. Refleksi diri ini
biasanya berisi tentang gambaran pengalaman belajarnya. Karena sifatnya
yang objektif dan terbuka maka peserta didik juga dapat melihat secara
keseluruhan bagaimana cara mereka belajar selama ini dan mengapa nilai
yang mereka dapatkan juga demikian. Dari sini peserta didik diharapkan akan
mampu merubah pola belajarnya untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Salah satu prinsip pembelajaran adalah “mulai dari konkret ke
abstrak”. Prinsip itu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan eksplorasi tentang suatu perkara yang dipilihkan oleh guru. Peserta
didik akan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran dan penilaian, jika peserta
didik juga ikut memilih hal yang harus dieksplorasi, sesuai dengan minatnya
atau gaya belajarnya. Portofolio merupakan tempat bagi pesera didik untuk
secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan menunjukkan bukti tentang
kompetensi pesera didik, di luar hasil tes. Dengan kata lain, di samping
mengaktifkan peserta didik, portofolio memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya. Maka dari itu
penilaian portofolio diharapkan sebagai alternatif baru yang efektif terhadap
hasil belajar peserta didik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
D. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.56
Menurut Nana Sudjana hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu
fenomena dan atau pertanyaan penelitian yang dirumuskan setelah mengkaji
suatu teori.57 Hipotesis penelitian dapat juga diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji
secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penilaian portofolio efektif
terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Huda
Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rineka
Cipta, 1988), hlm. 71. 57 Nana Sudjana dan Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi,
(Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 1992), Cet. I, hlm. 11.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, penelitian kuantitatif
yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penilaian
portofolio terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi
pada peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Huda Semarang
B. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010 – Oktober
2010 yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan
penyusunan laporan.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU Nurul Huda Semarang. Jl
Irigasi Utara Mangkang Kulon Semarang.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian.58 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas (independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependent).59
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik penilaian. Adapun
teknik penilaian yang dimaksud dalam penelitian ini ada dua kategori.
Pertama, penilaian portofolio yang akan diterapkan pada kelas eksperimen.
Kedua, penilaian konvensional yang akan diterapkan pada kelas kontrol.
58 Suharsini Arikunto, op.cit., hlm 118 59 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2005), hlm. 3.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
R1 X O1
R2 O2
b. Variabel Terikat (dependent)
Variabel terikat yaitu variabel dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.60Variabel terikat dalam penelitan ini
adalah hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada
peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Semarang .
D. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode
penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab
akibat.61Adapun metode penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan
metode “true eksperimental design” yang berdesain “posttest-only control
design”, karena tujuan dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment.
Adapun pola desain penelitian ini sebagai berikut. 62
Gambar 3.1
Posttest-only control design
Keterangan :
R1 = Random (keadaan awal kelompok eksperimen)
R2 = Random (keadaan awal kelompok kontrol)
X = Treatmen (perlakuan)
O1 = Pengaruh diberikannya treatmen
O2 = Pengaruh tidak diberikannya treatmen
Dalam desain ini terdapat dua kelompok masingmasing dipilih
secara random. Kelompok pertama diberi treatmen atau perlakuan dan
kelompok yang kedua tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas
60 Ibid. 61 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2003), hlm.179. 62Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 112.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok atau
kelas kontrol.63
Mengacu pada desain penelitian tersebut, peneliti menempatkan
subyek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penilaian portofolio
dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan penilaian portofolio atau tetap dengan
penilaian sebelumnya yaitu penilaian konvensional.
Gambar 3.2
Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
63 Ibid.
Data nilai ulangan harian matematika materi sebelumnya kelas VIII
Uji Normalitas, Homogenitas
Dipilih kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba
Kelas VIII A dengan penilaian portofolio
untuk kelompok eksperimen
Kelas VIII B dengan Penilaian konvensional
(uraian) untuk kelompok kontrol
Uji Coba Instrumen Tes
Analisis untuk menentukan instrumen tes yang baik
Analisis Tes tentang materi pokok Relasi dan Fungsi
Membandingkan tes tentang materi pokok Relasi dan Fungsi dari kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol
Menyusun hasil penelitian
Kelas IX sebagi Kelas Uji Instrument
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang ingin dipelajari sifatsifatnya.64 Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas VIII MTs. NU NURUL HUDA Semarang
tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 194 dan berada dalam 4 kelas.
Populasi diasumsikan homogen dengan alasan sebagai berikut:
a. Latar belakang pengaturan pembagian kelas tersebut secara acak dan
tidak berdasarkan rangking sehingga tidak ada kelas unggulan.
b. Semua kelas diajar oleh guru yang sama.
c. Semua kelas diberlakukan kurikulum dan cara pengajaran yang sama.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.65 Sampel penelitian ini diambil dua kelompok dengan
menggunakan teknik random cluster.66Kelompok pertama sebagai
eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelompok kedua sebagai kontrol yaitu
kelas VIII B (daftar peserta didik kelas VIIIA terdapat pada lampiran 1 dan
VIII B pada lampiran 2).
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan
pula.67 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang
proses penilaian yang biasa digunakan oleh Bapak Rif'an, S.Pd selaku
guru matematika di kelas VII serta kendala dan hambatan yang terjadi
dalam pembelajaran selama ini.
64 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 1996), hlm. 6. 65Ibid., hlm. 118. 66Nana Sudjana dan Ibrahim, hlm. 9293. 67 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 223
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data namanama peserta
didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian, serta untuk
memperoleh data nilai ulangan harian pada materi sebelumnya, yang
kemudian nilai tersebut digunakan untuk pengujian data awal sehingga
didapatkan kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok
eksperimen dan kontrol
c. Tes
Tes dipakai untuk mengukur ada tidaknya serta besarnya kemampuan
objek yang diteliti. Instrumen yang berupa tes dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.68 Metode
tes ini dipakai untuk memperoleh data mengenai hasil belajar peserta
didik terhadap penguasaan materi matematika yang diajarkan dengan
menggunakan metode penilaian portofolio.
2. Uji Coba Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian ini diadakan uji
coba instrument dahulu. Tujuannya agar diperoleh instrumen yang baik,
yaitu yang memenuhi kriteria valid, reliabel, memiliki daya pembeda yang
baik dan tingkat kesukaran yang sedang.
a. Analisis Validitas
Analisis validitas dilakukan untuk menguji instrument apakah
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Untuk
mengetahui validitas item soal uraian digunakan rumus korelasi
product moment, yang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut.
})(}{)({
))((
2222 yyNxxN
yxxyNr xy
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi antara x dan y
N = jumlah peserta didik
68Ibid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
x = skor butir soal (item)
y = skor total butir soal
Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan tabelr dengan taraf
signifikansi 5%, jika tabelhitung rr maka dikatakan soal valid. 69
b. Analisis Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan
hasil yang tetap, artinya apabila dikenakan pada obyek yang sama
maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mengetahui
reliabel item soal uraian digunakan rumus Alpha, adapun rumus
lengkapnya sebagai berikut70:
11r =
2
2
11
t
i
n
n
dengan
NN
xx
22
2
Keterangan:
11r = reliabilitas yang dicari
2
i = jumlah varians skor tiaptiap item
2
t = varians total71
Setelah didapat harga 11r , harga 11r dibandingkan dengan harga
rtabel. Jika r hitung > r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel.72
c. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka
yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
69Ibid., hlm 72. 70Ibid., hlm. 97. 71Ibid., hlm 97106. 72Ibid., hlm 109.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diskriminasi (D). Pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda
negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu soal ”terbalik”
menunjukkan kualitas teste. Yaitu anak yang pandai disebut bodoh dan
anak yang bodoh disebut pandai.73 Rumus untuk menentukan indeks
diskriminasi adalah:
D BA PP
dengan
mA
ASn
AP
dan mB
BSn
BP
Keterangan:
D = indeks daya pembeda
A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas
B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok
bawah
mS = Skor maksimum tiap soal
An = Jumlah peserta tes kelompok atas
Bn = Jumlah peserta tes kelompok bawah
Untuk soal uraian BA nn = 27% x N, N adalah jumlah peserta tes.
Kriteria Daya Pembeda (D) adalah sebagai berikut.
D 0,00 (sangat jelek)
0,00 < D 0,20 (jelek)
0,20 < D 0,40 (cukup)
0,40 < D 0,70 (baik)
0,70 < D 1,00 (baik sekali)74
d. Analisis Tingkat Kesukaran
Ditinjau dari segi kesukaran, soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah
73Ibid., hlm 211214. 74Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 2, hlm. 3147.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha
penyelesaiannya. Soal yang terlalu sulit akan menyebabkan peserta
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencobanya lagi karena di luar jangkauan kemampuannya.75 Tingkat
kesukaran soal untuk soal uraian dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
P : tingkat kesukaran soal
x : banyaknya peserta didik yang menjawab benar
mS : skor maksimum
N : Jumlah seluruh peserta tes
Kriteria
0,00 < P ≤ 0,30 (Soal sukar)
0,30 < P ≤ 0,70 (Soal sedang)
0,70 < P ≤ 1,00 (Soal mudah) 76
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tahap Awal
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah
uji Chi Kuadrat dengan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Adapun rumusnya adalah:
75Ibid., hlm 207. 76Surapranata, op. cit, hlm. 12 dan 21.
mSN
xP
.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
k
iE
EO
i
iix1
22
Keterangan:
2x : harga ChiKuadrat
Oi : frekuansi hasil pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelas interval
Jika x2hitung < x2
(1α)(k1) table, maka H0 diterima artinya populasi
berdistribusi normal, jika x2hitung ≥ x2
(1α)(k1), maka H0 ditolak artinya
populasi tidak berdistribusi normal dengan taraf signifikasi 5% dan
dk=k1.77
b. Uji Kesamaan Dua Varian (Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok
mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini
menggunakan rumus :
Kriteria pen gujian hipotesis jika 2x hitung2x 11 k dengan
taraf signifikan 5% dan dk = k – 1 maka Ho ditolak artinya tidak
homogen.
c. Uji Kesamaan Dua Ratarata
Uji kesamaan dua ratarata dilakukan untuk mengetahui apakah
kedua kelompok bertitik awal sama sebelum dikenai treatmen. Untuk
menguji ini digunakan t tes.
Adapun hipotesis yang digunakan dalam uji kesamaan dua ratarata
ini adalah
H0 : 1 = 2
H1 : 1 ≠ 2
Keterangan:
1 = ratarata nilai matematika kelompok eksperimen.
77Sudjana, Op.Cit, hlm. 231.
terkecilVarians
terbesarVarians F
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2 = ratarata nilai matematika kelompok kontrol.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebaga berikut :
21
21
11
nns
XXt
dengan
2
)1()1(
21
222
2112
nn
snsns
Keterangan:
1X : skor ratarata dari kelompok eksperimen
2X : skor ratarata dari kelompok kontrol
1n : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen
2n : banyaknya subjek dari kelompok kontrol
21s : varians kelompok eksperimen
22s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Dengan criteria pengujian terima H0 apabila – t_tabel < t_hitung
< t_tabel,
211
tttabel dengan derajat kebebasan (dk) 221 nn ,
taraf signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya.
2. Analisis Tahap Akhir.
Sebelum melakukan analisis tahap akhir ini, terlebih dahulu
melakukan analisis dan penskoran, baik dalam kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Sehingga nilai yang dihasilkan tersebut yang
kemudian digunakan pada analisis data tahap akhir. Adapun tahapannya
sebagai berikut;
a. Uji Normalitas
Langkahlangkah pengujian normalitas sama dengan langkah
langkah uji normalitas pada analisis tahap awal.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Uji Homogenitas
Langkahlangkah pengujian kesamaan dua varians
(homogenitas) sama dengan langkahlangkah uji kesamaan dua varians
(homogenitas) pada analisis tahap awal.
c. Uji Perbedaan RataRata (Uji Pihak Kanan)
Uji perbedaan ratarata yang di gunakan adalah uji satu pihak
(uji t) yaitu pihak kanan. Hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut.
H0 : 1 2
H1 : 1 > 2
Keterangan:
1 = ratarata hasil belajar matematika pada materi relasi dan fungsi
dengan menggunakan penilaian portofolio.
2 = ratarata hasil belajar matematika pada materi relasi dan fungsi
dengan penilaian konvensional (uraian) .
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji t sebagai
berikut.78
Jika 2hitungx < 2
tabelx maka 2
2
2
1 atau kedua varians sama
(homogen). Persamaan statistik yang digunakan adalah:
t =
S
nn
XX
21
21
11
dimana
s = 2
)1()1(
21
2
22
2
11
nn
snsn
Keterangan:
1X = Nilai ratarata dari kelompok eksperimen
2X = Nilai ratarata dari kelompok kontrol
78Ibid., hlm. 239243.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
1s = Varians dari kelompok eksperimen
2
2s = Varians dari kelompok kontrol
s = Standar deviasi
1n = Jumlah subyek dari kelompok eksperimen
2n = Jumlah subyek dari kelompok kontrol
Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika thitung < t )1( dan
tolak H 0 jika t mempunyai hargaharga lain. Derajat kebebasan untuk
daftar distribusi t ialah ( n1 + n 2 2 ) dengan peluang (1 ).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan studi lapangan
untuk memperoleh data nilai post test dari hasil tes setelah dikenai treatment.
Untuk kelompok eksperimen dikenai treatment penilaian portofolio.
Sedangkan untuk kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak dikenai
treatment. Data nilai tersebut yang akan dijadikan barometer untuk menjawab
hipotesis pada penelitian ini.
Adapun nilai post test peserta didik kelas eksperimen dan kelas
kontrol disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.1.
Data Nilai post test kelas eksperimen dengan penilaian portofolio
No Nama Peserta Didik Kode Nilai
1 Abdillah Munif E_1 60
2 Achmad Reza Fauzan E_2 60
3 Adi Nugroho E_3 55 4 Aditya Kurtianto E_4 80 5 Agus Ulwiyah E_5 85 6 Ahmad Toyib E_6 85
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7 Aisyatul Khoiryah E_7 75 8 Akbarudin Majid E_8 75 9 Andy Gusmawan E_9 40 10 Arif Nasifudin E_10 90 11 Arinta Kusuma Dewi E_11 85 12 Awwalu Udchulisyabid E_12 75 13 Badrus Sholeh E_13 75 14 Carolina Wahyu Mahardika E_14 65 15 Cindy Anindia Septiana Puspa Devi E_15 80 16 Dawimatut Tasbiyah E_16 65 17 Dewi Safitri E_17 70 18 Dian Rafiul Mujtaba E_18 60 19 Didik Rizky Prabowo E_19 90 20 Fachri Achmad Maulana E_20 60 21 Fakhri Auliaurrahman E_21 80 22 Farikhin E_22 60 23 Izmi Afidah E_23 60 24 Khoriah E_24 80 25 Lana Fauziah E_25 70 26 M.Aris Syafiqul kamal E_26 70 27 Maulana Iqomuddin E_27 60 28 Muhamad Yourda Farruk E_28 60 29 Muhammad Khotibul Umam E_29 70 30 Muslim E_30 50 31 Na'imatul Musyofa E_31 50 32 Nur Afiati Shofa E_32 70 33 Nur Aini Maskhufah E_33 65 34 Nur Lailatus salamah E_34 70 35 Nurul Hidayah E_35 70 36 Oktaviano Cahya Natalia E_36 55 37 Puput Afiyani E_37 75 38 Salvi I'tishomah E_38 65 39 Samsul Hadi E_39 65 40 Sendra Guna Pratama E_40 75 41 Sinta Ardiyati E_41 45 42 Siti Nur Ulfiyanti E_42 40 43 Umi Nailatun Nadifah E_43 40 44 Wahyu Pratama E_44 45 45 Wahyu Suryanto E_45 75 46 Yana Hanif Rosiawan E_46 75 47 Yulinda Andreany E_47 50 48 Ziyan Walidatirrijal E_48 85 49 Zulfa Maulina Eka Purnama E_49 90
Jumlah 49 3295
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel.4.2 Data nilai post test kelas control dengan penilaian konvensional
No Nama Peserta Didik Kode Nilai 1 Achmad Rochani K_1 60 2 Aenum Kholid K_2 60 3 Ahmad Sholeh K_3 55 4 Alvian Badrul Millah K_4 50 5 Anom Wisnu Hermawan K_5 55 6 Ardi Purwanto K_6 70 7 Arif Maulana Budiyanto K_7 45 8 Atho'urrohmah K_8 55 9 Aulia Risma Putri K_9 45 10 Cholifah Novia Saputri K_10 70 11 Dayung Nasti Setiawan K_11 60 12 Dewi ajeng kartini K_12 80 13 Dhimas Kuncoro Adhi K_13 40 14 Didik Prasetyo K_14 70 15 Dzikri Firmansyah K_15 50 16 Edi Sopiyan K_16 60 17 Eka Asih Wulandari K_17 55 18 Evi Handayani Ningsih K_18 60 19 Faiza Noor Shofiyani K_19 55 20 Faizul Khanafi K_20 60 21 Farkhah Murikhah K_21 70 22 Fitri K_22 65 23 Friska Dwi Septiyani K_23 50 24 Hendrik Kurniawan K_24 70 25 Hikmah Arinan Naja K_25 65 26 Ifkhatul Shofa K_26 50 27 Ika Nurhasanah K_27 45 28 Latifah K_28 65 29 M.Prasojo K_29 50 30 Muhammad Ali Mujtaba K_30 65 31 Muhammad Eka Sektiarto K_31 70 32 Mukholifatun K_32 65 33 Mustafa Kamal K_33 80 34 Nilna Nindawati K_34 55 35 Nur Azmira Aryani K_35 65 36 Novan Riyanto K_36 80 37 Nur Fatikhahti Baiti K_37 55 38 Nur Khanifah Tsaniati K_38 65 39 Nur Kholis K_39 70
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen
Sebelum instrumen tes digunakan untuk memperoleh data hasil
belajar peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi, perlu dilakukan
beberapa langkah supaya mendapatkan instrumen yang baik. Adapun
langkahlangkahnya sebagai berikut.
a. Mengadakan pembatasan materi yang diujikan
Dalam penelitian ini materi pokok yang akan diujikan adalah
relasi dan fungsi yang terdiri dari tiga kompetensi dasar yaitu
memahami relasi dan fungsi, menentukan nilai fungsi, dan membuat
sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat cartesius.
b. Menyusun kisikisi
Kisikisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada tabel di
lampiran 4.
c. Menentukan waktu yang disediakan
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soalsoal uji coba
tersebut selama 80 menit dengan jumlah soal 5 yang berbentuk uraian.
d. Analisis butir soal hasil uji coba instrumen
Sebelum instrumen diberikan pada kelompok eksperimen
sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu dilakukan
uji coba instrumen kepada kelompok uji coba. Uji coba dilakukan
untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas
soal yang baik atau belum. Adapun alat yang digunakan dalam
pengujian analisis uji coba instrumen meliputi validitas tes, reliabilitas
40 Nur Lailatus Sobah K_40 60 41 Nur Oktafiani K_41 60 42 Nurul Mufidah K_42 50 43 Rizky Wahyu Priyanto K_43 45 44 Rizqi Hamidun Majid K_44 60 45 Rohmah Hidayati K_45 50 46 Sayidul Anam K_46 45 47 Sri Intan Puji Astuti K_47 50
Jumlah 47 2775
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tes, tingkat kesukaran, dan daya beda.
1) Analisis validitas tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya butirbutir soal tes. Butir soal yang tidak valid akan di
drop (dibuang) dan tidak digunakan. Sedangkan butir soal yang
valid berarti butir soal tersebut dapat mempresentasikan materi
garis dan sudut yang telah ditentukan oleh peneliti.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr)
dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen, dengan taraf
signifikan 5 %. Bila harga tabelhitung rr maka butir soal tersebut
dikatakan valid. Sebaliknya bila harga tabelhitung rr maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal
pada lampiran 8 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.3
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
2) Analisis Reliabilitas Tes
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 10, koefisien
reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,759, sedang tabelr product
moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 40 diperoleh tabelr =
0.312, karena 11r > tabelr artinya koefisien reliabilitas butir soal uji
coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).
Validitas No Soal
hitungr tabelr
Keterangan
1 0.334 0.312 Valid
2 0.625 Valid
3 0.647 Valid
4 0.736 Valid
5 0,726 Valid
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3) Analisis Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien tingkat kesukaran
butir soal pada lampiran 11 diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.4
Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir
No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0.82 Mudah
2 0.7 Sedang
3 0.7 Sedang
4 0.73 Mudah
5 0.74 Mudah
Tabel 4.5
Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Persentase
2 Sedang 2,3 2 40%
3 Mudah 1,4,5 3 60 %
4) Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi
dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan
baik, bila soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang
berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah
sebagai berikut.
D 0,00 adalah soal sangat jelek
0,00 < D 0,20 adalah soal jelek
0,20 < D 0,40 adalah soal cukup
0,40 < D 0,70 adalah soal baik
0,70 < D 1,00 adalah soal baik sekali
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal pada
lampiran 13 diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.6
Perhitungan Koefisien Daya Beda
No Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0.3 Cukup
2 0.34 Cukup
3 0.39 Cukup
4 0,53 Baik
5 0,56 Baik
Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14
2. Analisis Data Nilai Pretest
a. Uji Normalitas
Data nilai awal kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh
dari data nilai ulangan harian pada materi sebelum materi pokok relasi
dan fungsi sebelum mendapat perlakuan. Untuk data lengkapnya ada
pada lampiran 15
1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
H1 = Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Ei
EiOik
i
2
1
2 )(
Keterangan :
X2= Chi Kuadrat
Oi=Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi yang diharapkan
Kriteria yang digunakan diterima Ho = 2hitung < 2
tabel
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari data nilai awal akan diuji normalitas untuk menunjukkan
kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun langkah
langkah pengujian normalitas sebagai berikut:
Membuat tabel distribusi
Nilai maksimal = 100
Nilai minimal = 25
Rentang = 100 25 = 75
Banyak kelas = 578.6578.5149log)3,3(1
dibulatkan 7
Panjang kelas = rentang: banyak kelas = 75 : 7 = 10,7143
dibulatkan 11
Tabel 4.7
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen
Rentang nilai if ix 2
ix ii xf . 2. ii xf
25 – 35 4 30 900 120 3600 36 – 46 8 41 1681 328 13448 47 – 57 9 52 2704 468 24336 58 – 68 12 63 3969 756 47628 69 – 79 7 74 5476 518 38332 80 – 90 6 85 7225 510 43350 91 – 101 3 96 9216 288 27648 Jumlah 49 345 21955 2700 170694
f
xfx
ii . = 102.5549
2700
1
..22
2
nn
xfxfns
iiii =
14949
2700170694492
= 2352
72900008364006
= 2352
1074006
= 456.6352
s = 456.635 = 21.369
Tabel 4.8 Frekuensi pengamatan dan frekuensi yang diharapkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Batas kelas (x)
z untuk batas kelas
P(Zi) Luas tiap int. kelas
Frekuensi yg diharapkan
Frekuensi
pengamatan ( iO )
i
ii
E
EO2
24.5 1.60 0.4452 0.0682 3.3 4 0.1291 35.5 1.06 0.3770 0.1820 8.9 8 0.0945 46.5 0.51 0.1950 0.2069 10.1 9 0.1282 57.5 0.03 0.0120 0.2071 10.1 12 0.3385 68.5 0.58 0.2190 0.1496 7.3 7 0.0149 79.5 1.12 0.3686 0.0829 4.1 6 0.9245 90.5 1.66 0.4515 0.0349 1.7 3 0.9725 101.5 2.21 0.4865
Jumlah 2.6022
tabel2 dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan 05,0
adalah 12.59. Karena tabelhitung22 , maka data berdistribusi
normal.
2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Membuat tabel distribusi
Nilai maksimal = 95
Nilai minimal = 30
Rentang = 95 30 = 65
Banyak kelas = 518.6518.5147log)3,3(1
dibulatkan 7
Panjang kelas = rentang: banyak kelas = 65 : 7 = 9.2857
dibulatkan 10
Tabel 4.9 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol
Rentang nilai if ix 2
ix ii xf . 2
. ii xf
30 – 39 2 34.5 1190.25 69 2380.5 40 – 49 4 44.5 1980.25 178 7921 50 – 59 11 54.5 2970.25 599.5 32672.75 60 – 69 11 64.5 4160.25 709.5 45762.75 70 – 79 9 74.5 5550.25 670.5 49952.25 80 – 89 7 84.5 7140.25 591.5 49981.75 90 – 99 3 94.5 8930.25 283.5 26790.75 Jumlah 47 357 22992 2818 188671
f
xfx
ii . = 9574.5947
2818
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1
..22
2
nn
xfxfns
iiii =
14747
2818188671.472
= 46.47
79411248867537
= 2162
926413
= 428.498
s = 428.498 = 20.7
Tabel 4.10 Frekuensi pengamatan dan frekuensi yang diharapkan
Batas kelas
(x) Z batas
kelas P(Zi) Luas tiap
int. kelas Frekuensi yg diharapkan
Frekuensi
pengamatan ( iO )
i
ii
E
EO2
29.5 1.47 0.4292 0.0903 4.2 2 1.1868 39.5 0.99 0.33889 0.1439 6.8 4 1.1302 49.5 0.51 0.1950 0.2030 9.5 11 0.2238 59.5 0.02 0.0080 0.1693 8.0 11 1.1652 69.5 0.46 0.1772 0.1491 7.0 9 0.5649 79.5 0.94 0.3264 0.0973 4.6 7 1.2911 89.5 1.43 0.4236 0.0483 2.3 3 0.2350 99.5 1.91 0.4719 Jumlah 5.797
tabel2 dengan dk = (k – 1) = (7 – 1) = 6. dan 05,0
adalah 12,59. Karena tabelhitung22 , maka data berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas Nilai Awal pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Hipotesis yang digunakan :
H0 : σ12 = σ2
2
H1 : σ12 σ2
2
dengan rumus:
Tabel 4.11
Sumber Data Homogenitas
terkecilVarians
terbesarVarians F
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sumber variasi Kelompok Ekasperimen Kelompok
Kontrol
Jumlah 2945.00 2980.00
N 49 47
X 60.10 63.40 Varians (s2)
320.3019 241.4200 Standar deviasi
17.90 15.54
Berdasarkan rumus diperoleh:
327,14200.241
3019.320
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
3. Analisis Data Nilai Post Test
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu hasil nilai
akhir hasil belajar yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio
materi pokok relasi dan fungsi dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas
dan homogenitas data. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi
Kuadrat, sedangkan homogenitas dilakukan dengan uji bartlett. Hasil
selengkapnya sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribbusi normal
Pengujian hipotesis:
k
iE
EO
i
iix1
22
Kriteria yang digunakan diterima Ho= 22tabelhitung XX .
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari data tabel 4.1 akan diuji normalitas untuk
menunjukkan kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun
langkahlangkah pengujian normalitas sebagai berikut:
Membuat tabel distribusi
Nilai maksimal = 90
Nilai minimal = 40
Rentang = 90 40 = 50
Banyak kelas = 578.6578.5149log)3,3(1 = 7
kelas
Panjang kelas = 7
50 = 7,14 dibulatkan 8
Tabel 4.12
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen
Rentang nilai if ix 2
ix ii xf . 2. ii xf
40 – 47 4 43.5 1892.25 174 7569 48 – 55 5 51.5 2652.25 257.5 13261.25 56 – 63 8 59.5 3540.25 476 28322 64 71 12 67.5 4556.25 810 54675 72 – 79 9 75.5 5700.25 679.5 51302.25 80 87 8 83.5 6972.25 668 55778 88 – 95 3 91.5 8372.25 274.5 25116.75 jumlah 49 472.5 33685.75 3339.5 236024.25
f
xfx
ii . = 15306,6849
5,3339
1
..22
2
nn
xfxfns
iiii =
14949
5.333925.236024492
= 48.49
1115226011565188
= 2352
412928
= 175.565
s = 175.565 = 13.2501
Tabel. 4.13 Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi yang Diharapkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
B
e
r
d
a
s
a
r
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2hitungX
= 5,8014 dan tabel2 dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan
05,0 adalah 12,59. Karena tabelhitung22 , maka data
berdistribusi normal, jadi nilai Post Test pada kelas eksperimen
berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Nilai Post Test Kelompok Kontrol
Hipotesis:
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribbusi normal
Kriteria yang digunakan diterima Ho= 22tabelhitung XX
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat
uji T-tes. Adapun langkahlangkah pengujian normalitas sebagai
berikut:
Membuat tabel distribusi
Nilai maksimal = 80
Nilai minimal = 40
Rentang = 80 40 = 40
Banyak kelas = 518.6518.5147log)3,3(1 dibulatkan 7
Panjang kelas = 71,57
40 dibulatkan 6
Batas kelas (x)
z untuk batas kelas
P(Zi) Luas tiap int.
kelas
Frekuensi yg
diharapkan
Frekuensi pengamatan
( iO )
i
ii
E
EO2
39.5 2.16 0.4222 0.0907 4.4 4 0.046 47.5 1.56 0.3315 0.1435 7.0 5 0.5879 55.5 0.95 0.1879 0.1959 9.6 8 0.2666 63.5 0.35 0.0080 0.1621 7.9 12 2.0752 71.5 0.25 0.1700 0.1846 7.3 9 0.4067 79.5 0.86 0.3186 0.0961 4.7 8 2.3032 87.5 1.46 0.4147 0.0525 2.5 3 0.1158 95.5 2.06 0.4671
jumlah 5.8014
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.8 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol
Rentang
nilai if ix 2
ix ii xf . 2
. ii xf
40 – 45 7 42.5 1806.25 297.5 12643.75 46 – 51 8 48.5 2352.25 388 18818 52 – 57 6 54.5 2970.25 327 17821.5 58 – 63 8 60.5 36660.25 484 29282 64 – 69 7 66.5 4422.25 465.5 30955.75 70 – 75 8 72.5 5256.25 580 42050 76 81 3 78.5 6162.25 235.5 18486.75 jumlah 47 423.5 59629.75 2777.5 170057.75
f
xfx
ii . 0957.5947
2778
1
..22
2
nn
xfxfns
iiii
=
14747
2778170058.472
= 46.47
77145067992714
= 2162
278208
= 128.681
s = 128.681 = 11.3438 Tabel 4.9
Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi yang Diharapkan
Batas kelas (x)
Z batas kelas
P(Zi) Luas tiap int. kelas
Frekuensi yg
diharapkan
Frekuensi pengamat
an ( iO )
i
ii
E
EO2
39.5 1.73 0.3051 0.1066 5.0 7 0.7886 45.5 1.20 0.1985 0.1270 6.0 8 0.6894 51.5 0.67 0.0714 0.1350 6.3 6 0.0187 57.5 0.14 0.636 0.1244 5.8 8 0.7940 63.5 1.39 0.1879 0.1088 5.1 7 0.6960 69.5 0.92 0.2967 0.0823 3.9 8 4.4185 75.5 1.45 0.3790 0.0555 2.6 3 0.0591 81.5 1.98 0.4345 jumlah 7.4643
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh 2hitungX =
7,4643 dan tabel2 dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan 05,0
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
adalah 12,59. Karena tabelhitung22 , maka data berdistribusi
normal, jadi nilai Post Test pada kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Nilai Posttest
Hipotesis yang digunakan :
H0 : σ12 = σ2
2
H1 : σ12 σ2
2
dengan rumus:
22 log110ln ii snBX
dengan
B 1log 2 ins dan 1
12
2
i
ii
n
Sns
Keterangan:
2 = chi kuadrat
2
is = varians sample kei
in = banyaknya peserta sample kei
K = banyaknya kelompok sampel
Tabel 4.10
Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi Kelompok
Ekasperimen
Kelompok
Kontrol
Jumlah 3295 2775
N 49 47
X 67,2449 59,0426
Varians (s2) 184,4338 98,5199
Standart deviasi (s) 13,58082 9,92572
4. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji Pihak Kanan)
Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan
dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai post test). Hal ini
dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir
setelah peserta didik diberi perlakuan, dimana diharapkan bila terjadi
perbedaan pada kemampuan akhir adalah karena adanya pengaruh
perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka
digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis
sebagai berikut.
H0 = 21 : ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai
dengan menggunakan penilaian portofolio tidak lebih
besar atau sama dengan ratarata hasil belajar matematika
yang dinilai dengan penilaian konvensional
H1 = 21 : ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang
dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio lebih
besar dari pada ratarata hasil belajar matematika yang
dinilai dengan penilaian konvensional (uraian).
Karena 2hitungX < 2
tabelX maka 2
2
2
1 atau kedua varians sama (homogen).
Maka uji perbedaan dua ratarata menggunakan rumus:
Dimana:
Dari data diperoleh:
Tabel 4.11 Tabel Sumber Data Untuk Uji t
Sumber variasi Kelompok Ekasperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 3295 2775
N 49 47
X 67,25 59,0426
Varians (s2) 184,4388 98,5199
Standart deviasi (s) 13,58082 9,925719
2nn
1n1n s
21
222
211
ss
21 n
1
n
1 s
xx t 21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
93,11
94
92,531.406,8853
24749
5199,98).147(4388,184).149(
s
Dengan s = 11,93 maka:
388,3
42.2
21.8
47
1
49
111,93
04,5967,25
t
t
5. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan
dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah nilai post test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya
perbedaan pada hasil akhir setelah peserta didik diberi perlakuan, dimana
diharapkan bila terjadi perbedaan pada hasil akhir adalah karena adanya
pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan
perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam
pengujian hipotesis sebagai berikut.
H0 = 21 : ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai
menggunakan penilaian portofolio lebih kecil atau sama
dengan ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai
menggunakan penilaian konvensional (uraian).
H1 = 21 : ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai
menggunakan penilaian portofolio lebih besar dari pada
ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai
menggunakan penilaian konvensional.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai
berikut.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan t-test
n X 2s S Dk hitungt
tabelt
Kelompok
eksperimen 49 67,25 184,4388
Kelompok kontrol 47 59,04 98,5199
11,93
49+47
2=94 3,388
1,66
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian
yang diperoleh untuk hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan
penilaian portofolio diperoleh ratarata 67,25 dan standar deviasi (sd) adalah
13,58082 sedangkan untuk kelompok kontrol dengan teknik penilaian
konvensional (uraian) diperoleh ratarata 59,04 dan standar deviasi (sd)
adalah 9,925719. Dengan dk = 49+47– 2 = 94 dan taraf nyata 5% maka
diperoleh ttabel = 1,66. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 3,388 Jadi
dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 3,388 sedangkan
ttabel = 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya ratarata hasil
belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang
dinilai dengan penilaian portofolio lebih besar dari pada ratarata hasil
belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang
dinilai dengan penilaian konvensional (uraian). Dengan kata lain hasil belajar
dengan penilaian portofolio lebih baik daripada penilaian konvensional yang
berorientasi pada hasil belajar.
Sedangkan berdasarkan perhitungan nilai ratarata post test diperoleh
nilai ratarata hasil belajar matematika peserta didik kelas eksperimen 67,25
dan kelas kontrol nilai rataratanya 59,04. Hal ini menunjukkan bahwa
penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika peserta didik
kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sebagai suatu paradigma baru penilaian portofolio ternyata memiliki
banyak kelebihan dan manfaat bagi masyarakat, sekolah, guru, orang tua dan
terlebih bagi peserta didik. Terlihat dari penelitian ini menunjukkan adanya
respon yang baik dan positif dari berbagai pihak, terutama dari peserta didik.
Mereka menyatakan bahwa portofolio memiliki pengaruh terhadap proses dan
hasil pembelajaran. Namun sebagai suatu hal yang baru dalam dunia
pendidikan banyak yang belum mengenal penilaian portofolio, sehingga perlu
untuk disosialisasikan. Perlu diketahui setelah peneliti melakukan penelitian
ternyata penilaian portofolio memerlukan waktu yang lebih dibandingkan
dengan penilaian yang lain, penilaian portofolio juga nampak kurang reliabel
dibandingkan dengan penilaian lain yang menggunakan angka seperti
ulangan harian, ulangan umum maupun ujian akhir nasional yang
menggunkan tes, dan yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaannya
adalah penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan evidence yang
memadai apalagi apabila jumlah peserta didik cukup besar. Oleh karena itu,
guru perlu mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat
dihindari dan diwaspadai, maka penggunaan penilaian portofolio akan
bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan,
sebagaimana yang kita harapkan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian portofolio efektif
terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta
didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai banyak
keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu
MTs NU Nurul Huda Semarang untuk dijadikan tempat penelitian.
Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang
penulis lakukan.
2. Keterbatasan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang
singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit
ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil
penelitian yang penulis lakukan.
3. Keterbatasan dalam objek penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang penilaian
portofolio pada pembelajaran matematika materi pokok relasi dan fungsi pada
kompetensi dasar memahami memahami relasi dan fungsi, menentukan nilai
fungsi dan Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem
koordinat Cartesius.
Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat
dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan di
MTs NU Nurul Huda Semarang. Meskipun banyak hambatan dan tantangan
yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa
penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari deskripsi data dan analisis penelitian tentang efektivitas penilaian
portofolio terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi di
MTs NU Nurul Huda Semarang tahun ajaran 2010/2011 pada skripsi ini dapat
diambil kesimpulan bahwa ratarata hasil belajar matematika peserta didik
pada materi pokok relasi dan fungsi dengan menggunakan penilaian portofolio
adalah 67,25. Ratarata hasil belajar matematika peserta didik pada materi
pokok relasi dan fungsi dengan menggunakan penilaian konvensional adalah
59,0426. Terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata hasil belajar
matematika peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian
portofolio dengan ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan
menggunakan penilaian konvensional. Dengan dk = 49+472 = 94 dan taraf
nyata 5% maka diperoleh ttabel = 1,66. Dari hasil perhitungan t-test thitung =
3,388. karena thitung > ttabel,. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio
efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok relasi dan
fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
B. Saran-saran
Mengingat pentingnya pendekatan penilaian dalam suatu pembelajaran
peneliti mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah
tersebut di atas sebagai berikut:
1. Penilaian portofolio tidak hanya dapat dijadikan alternatif penilaian pada
materi pokok relasi dan fungsi tetapi juga pada materi pokok lainnya,
bahkan pada mata pelajaran selain matematika.
2. Penilaian portofolio diharapkan menjadi alternatif teknik penilaian dalam
pembelajaran yang bisa dikembangkan tidak hanya di MTs NU Nurul
Huda.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Peserta didik hendaknya dilatih untuk jujur dalam menyelesaikan tugas
atau karyakaryanya. Sehingga penggunaan penilaian portofolio dapat
mengubah sikap dan perilaku peserta didik dalam belajarnya.
4. Guru hendaknya selalu kreatif dalam menyususun pembelajaran di kelas
sehingga dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik terlebih
dalam hal penilaian, sehingga pemilihan teknik penilaiannya benarbenar
dapat mengungkap apa yang hendak diukur.
5. Guru senantiasa mengembangkan inovasi dalam pembelajaran dikelas,
terlebih dalam aspek penilaian sehingga guru dapat mengetahui
perkembangan peserta didiknya secara spesifik serta dapat memberikan
umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik.
6. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian
ini.
C. Penutup
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan petunjuk yang telah diberikan, sehingga penyusunan
skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Terima kasih tidak lupa penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan dalam
penyusunan karya tulis terakhir yang dapat penulis persembahkan dalam tugas
pendidikan strata satu ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dikemudian hari. Besar
harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan para pembaca pada umumnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Shaleh Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, t.th
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rieneka Cipta, 2006, Cet. 13
__________, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet. 10.
Asyono, Matematika Kelas VIII SMP & MTs, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2009
Cunayah, Cucun, Matematika Ringkasan dan Bank Soal, Bandung:Yrama Widya.2008, cet. 10
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,
Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Umum, Jakarta: Depdiknas, 2002
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 4.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Cet.3
________, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet.7
Kintoko, Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006, Semarang: UNNES, 2005
Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005
________, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. 1
Sanjaya, Wina , Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kharisma Putra Sanjaya, 2010
Sardiman, AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Semarang: UNNES, 2001
Simangunsong, Sukono Wilson, Matematika untuk SMP kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2007
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito, 1996
______,dan Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 1992, Cet. I
_______, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009, Cet. 13.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: CV. Alfabeta, 2009.
________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2005
Sujiono, Yuliani Nurani, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT Indeks, 2010, Cet. 1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003
Supranata, Sumarna dan Muhamad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006
________, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.2
Suwandi, Sarwiji, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010
TIM PPPG Matematika, Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah, Yogyakarta: Depdiknas, 2005
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Widoyoko, Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 1
Wuryaningsih, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Kerja Kelompok Dengan Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran Pecahan Desimal Untuk Siswa Kelas VI SD Bumirejo I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005, Semarang: UNNES, 2004
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.