Download - EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIK MELALUI …
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIK MELALUI PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 WULANDONI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
SARIPA WAHIDIN
NIM 105364 742 14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2021
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Saripa Wahidin. 2021. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan
Model Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) pada Siswa Kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Djadir dan
Pembimbing II Ilhamsyah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yang melibatkan satu kelas
sebagai kelas eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan
Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) pada Siswa
Kelas VIII SMPN 2 Wulandoni tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini mengacu pada
kriteria keefektifan pembelajaran, yaitu: (1) aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran, (2) Hasil belajar yang meliputi ketuntasan individu, ketuntasan klasikal
dan gain atau peningkatan hasil belajar dan (3) respons siswa terhadap proses
pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan adalah The One Group Pretest
Posttest. Sampel eksperimennya adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa ,tes hasil
belajar, dan angket respons siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) skor rata-
rata posttest 80,656 lebih besar dari pada skor rata-rata pretest 58,656 dengan standar
deviasi masing-masing pretest 11,424 dan posttest 7,728. Dari hasil tersebut juga
diperoleh bahwa pada pretest ada 31 siswa atau 96,87% tidak mencapai ketuntasan
individual dan ada 1 siswa atau 3,12% yang memenuhi ketuntasan individual. Dalam
hal ini berarti ketuntasan klasikal belum tercapai. Sedangkan pada posttest ada 28 siswa
atau 87,5% telah mencapai ketuntasan individual dan 4 siswa atau 12,5% tidak
mencapai ketuntasan individual. Dalam hal ini berarti ketuntasan klasikal telah tercapai.
Selain itu, terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan Team Assisted
Individualization dimana nilai rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,53 dan umumnya
berada pada kategori sedang, (2) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa yaitu
78,77% maka aktivitas siswa mencapai kriteria aktif. dan (3) respons siswa
menunjukkan positif dimana rata-rata persentasenya adalah 90,00%. Dengan demikian
Team Assisted Individualization efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika
pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni.
Kata Kunci: Team Assisted Individualization, Hasil Belajar Siswa, Aktivitas Siswa,
Respon Siswa
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model
Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa kelas VIII SMPN 2
Wulandoni. Salam dan Salawat semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, para keluarganya, dan para sahabatnya serta orang yang tetap istiqomah di jalan-
Nya.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini adalah berkat bantuan uluran
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan,
arahan dan dorongan selama penulis belajar. Karena itu penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
4. Dr. H. Djadir, M.Pd. dan Ilhamsyah, S.Pd., M.Pd. sebagai Pembimbing I dan II,
yang telah meluangkan waktunya membantu dan membimbing penulis.
5. Dr. Hj. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., Penasehat Akademik atas bimbingan dan
nasihat yang sangat berharga selama penulis menuntut ilmu di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tak ternilai
harganya kepada penulis.
7. Bapak Alfons Witin sebagai Guru Mata Pelajaran Matematika SMPN 2 Wulandoni
atas segala kebaikan dan arahan beliau selama penulis berada di sekolah tersebut.
8. Bapak Marselinus Keroit S.Psi., sebagai Kepala Sekolah SMPN 2
Wulandoni dan para guru SMPN 2 Wulandoni atas segala kebaikan beliau
selama penulis berada di sekolah tersebut.
9. Bapak dan Ibu tercinta, Suami serta Saudara dan Saudari tercinta yang telah
menyayangi dan mendukung penulis selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas ini.
10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2014
terkhusus kelas A yang telah bersama-sama berjuang keras dan penuh semangat
dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan menjadi sebuah
kenangan yang indah.
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari manapun datangnya
untuk memperbaiki semua kekeliruan akan diterima dengan senang hati.
Akhirnya, dengan tulus hati penulis mengucapakan jazakumullah khairan
katsiran kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Insya Allah kiranya apa
yang telah diberikan kepada penulis tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT.
Makassar, Agustus 2021
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penlitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 7
B. Penelitian Relevan ..................................................................................... 21
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26
xi
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 28
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 28
B. lokasi Penelitian ......................................................................................... 28
C. Variabel dan Desain Penelitian ................................................................. 28
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 30
E. Definisi operasional variable ..................................................................... 30
F. Prosedur Penelitian .................................................................................... 31
G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 32
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 34
I. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 43
B. Pembahasan ................................................................................................. 59
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................................... 64
B. Saran ........................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 13
2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ............................................. 19
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................................... 29
3.2 Kategorisasi Standar Berdasarkan Ketetapan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan ................................................................................................................... 36
3.3 Kategorisasi Standar Hasil Belajar ........................................................................... 37
3.4 Klasifikasi Nilai Gain Ternormalisasi ...................................................................... 38
3.5 Kategori Aspek Keterlaksanaan Pembelajaran......................................................... 40
4.1 Statistik Skor Pretest Hasil Belajar Matematika Siswa............................................ 43
4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pretest Hasil Belajar Matematika
Siswa ............................................................................................................................ 44
4.3 Deskriptif Ketuntasan Hasil Belajar Siswa sebelum diterapkan Model
Koperatif TAI ................................................................................................................. 45
4.4 Statistik Skor Posttest Hasil Belajar Matematika Siswa .......................................... 46
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Posttest Hasil Belajar Matematika
Siswa ............................................................................................................................ 47
4.6 Deskriptif Ketuntasan Hasil Belajar Siswa setelah diterapkan Model
Koperatif TAI ................................................................................................................. 48
xiii
4.7 Kriteria Tingkat Gain Ternormalisasi....................................................................... 49
4.8 Deskriptif Aktivitas Siswa terhadap Pembelajaran Matematika .............................. 50
4.9 Presentase Respons Siswa terhadap Pembelajaran Matematika .............................. 52
4.10 Analisis keterlaksanaan terhadap Pembelajaran Matematika ................................. 54
4.11 Pencapaian Keefektifan melalui penerapan model TAI ........................................ 63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LAMPIRAN B
B.1. Instrumen Tes Hasil Belajar (Pretest-Posttest)
B.2. Instrumen Aktivitas Siswa
B. 3 Instrumen Angket Respons
B.4. Instrumen Keterlaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN C
C.1. Daftar Hadir Siswa
C.2. Daftar Nilai Siswa Pretest dan Posttest
C.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
C.4. Daftar Nama Kelompok
LAMPIRAN D
D.1. Analisis Data Tes Hasil Belajar (Pretest-Posttest)
D.2. Analisis Data Aktivitas Siswa
D.3. Analisis Data Angket Respons Siswa
D.4. Analisis Rata-Rata Gain Siswa
D.5. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
D.6. Analisis Deskriptif dan Inferensial
LAMPIRAN E
E.1. Lembar Tes Hasil Belajar Pre-Test
xv
E.2. Lembar Tes Hasil Belajar Post-Test
E.3. Lembar Kerja Siswa
E.4. Lembar Obsevarsi Aktivitas Siswa
E.5. Lembar Angket Respon Siswa
E.6. Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN F
F.1. Persuratan
F.2. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran matematika merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah
pendidikan. Matematika adalah suatu mata pelajaran telah diperkenalkan kepada
siswa sejak tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga matematika
merupakan bidang studi yang amat berguna bagi semua manusia baik di sekolah
maupun diluar sekolah dan banyak memberi kaitan antara ilmu yang satu dengan
ilmu yang lain. Oleh karena itu,matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang memiliki kedudukan penting dalam pendidikan. Menurut Yuwono (2016:
143), matematika merupakan suatu bagian-bagian atau unsur-unsur yang dipilih
berdasarkan atas kepentinngan kependidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bertujuan untuk agar siswa diharapkan tidak hanya terampil
dalam menyelesaikan soal-soal matematika tetapi siswa diharapkan menggunakan
matematika untuk memecahkan setiap masalah yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Rendahnya prestasi yang mempengaruhi belajar matematika siswa dari
beberapa faktor, satu diantara faktornya adalah proses suatu pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran matematika guru lebih mendominasi dalam proses
pembelajaran, hal ini mengakibatkan siswa bersifat pasif dan selalu mengharapkan
penjelasan dari guru, sehingga kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditentukan tidak tercapai, oleh karena itu, hasil belajar siswa tidak meningkat atau
tidak berhasil yang telah diterapkan oleh guru mata pelajaran, serta metode
1
2
pembelajaran yang digunakan ditempat penelitian yaitu SMPN 2 Wulandoni oleh
guru tidak efektif khususnya pada siswa kelas VIII. Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan di SMPN 2 Wulandoni pada magang 1 dan magang 2
terutama pelajaran matematika disaat proses pembelajaran sedang dilangsungkan
peneliti telah menemukan masalah-masalah diantaranya: 1) siswa kurang percaya
diri dalam hal menggunakan rumus sehingga kurang mampu dalam menyelesaikan
soal–soal matematika. 2) dalam proses pembelajaran siswa kurang aktif dan
mandiri sehingga setiap masalah-masalah dalam matematika yang diberikan
cenderung bergantung pada guru dan temannya untuk menyelesaikan masalah
tersebut. 3) siswa cenderung beranggapan bahwa pelajaran matematika cukup sulit
dan kebanyakan rumus yang harus dihafal, sehingga siswa kurang semangat dan
minat dalam belajar matematika. Hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru masih bersifat konvensional yaitu metode ceramah. Maka dari
itu saat ini sangat dibutuhkan suatu metode pembelajaran matematika yang akan
membantu siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, agar proses
pembelajaran yang akan dilakukan lebih baik dan efektif kedepannya, maka salah
satu metode pembelajaran matematika yang baik diterapkan adalah pembelajaran
kooperatif tipe TAI.
Bertolak dari uraian diatas penulis mencoba menerapkan salah satu model
pembelajaran kooperatif tipe TAI, dengan harapan guru mampu memahami filosofi,
konsep penting, dan memiliki keterampilan dalam mengimplementasikan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Adapun manfaatnya agar bekurangnya peran
seorang pendidik untuk melaksanakan evaluasi secara langsung, yakni evaluasi
3
jangka pendek yang dimana dilakukan dalam pelaksanaan suatu proses
pembelajaran dikelas, contohnya waktu ulangan.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI, didalam model pembelajaran ini, siswa
ditetapkan dalam sebuah kelompok kecil (mulai 4 sampai 5 peserta didik) yang
terheterogen serta diikuti dengan pemberi bantuan secara individu bagi siswa yang
membutuhkannya. Sebelum dibentuk suatu kelompok siswa terlebih dahulu diajari
bagaimana cara bekerja sama dalam suatu kelompok, memberikan penjelasan
kepada teman sekelompoknya, menjadi pendengar yang baik, berdiskusi,
mendorong teman yang lain agar bekerja sama, dan menghargai setiap pendapat
temannya lain dan sebagainya, maka melalui pembelajaran kelompok, siswa
diharapkan dapat meningkatkan lagi pikiran kritisnya untuk lebih kreatif, dan
menumbuhkan rasa sosialnya yang tinggi.
Salah satu dari ciri pembelajaran model koopertif tipe TAI yaitu kemampuan
siswa agar bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen. Tiap –tiap
anggota didalam suatu kelompok memiliki tugas yang setara. Sebab pada
pembelajaran kooperatif keberhasikan kelompok benar-benar sangat diperhatikan,
siswa yang pandai agar bertanggung jawab membantu teman lain yang lemah
dalam kemampuan dan keterampilannya. Dengan demikian, siswa yang lemah akan
terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam suatu kelompok
tersebut.
Menurut Huda (Priansa 2017: 353) menyatakan beberapa ciri model kooperatif
tipe TAI yaitu belajar sesama teman lainnya, selama proses pembelajaran terjadi
tatap muka antarteman, saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok,
4
belajar dari teman sendiri dalam kelompok, belajar dalam kelompok kecil produktif
berbicara atau saling mengemukakan pendapat, keputusan tergantung pada siswa
sendiri, siswa aktif, dan setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran
yang sudah disiapkan oleh guru.
Menurut Slavin (Priansa 2017: 354) mengemukakan bahwa mekanisme
pembelajaran model kooperatif tipe TAI mempunyai 8 komponen yaitu: kelompok
(teams), test penempatan (placement test), kelompok pengajaran (teaching group),
peserta didik kreatif (student creative), kelompok belajar (teams study), seluruh
kelompok yang ada di kelas (whole-class units), tes faktual (facts test), skor
kelompok dan pengakuan kelompok (teams scores and team recognition).
Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) kepada siswa kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni.’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakangnya yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran matematika
efektif melalui penerapan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAI) pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni ?”. Untuk menjawab masalah
tersebut, dikemukakan pertanyaan penelitian yaitu:
5
1. Bagaimana hasil belajar metematika siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni ?
2. Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada
kelas VIII SMPN 2 Wulandoni ?
3. Bagaimana respons siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada
kelas VIII SMPN 2 Wulandoni ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui seberapa besar dari hasil belajar metematika siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada kelas VIII SMPN 2
Wulandoni.
2. Untuk memperoleh bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni.
3. Untuk memperoleh bagaimana respons siswa setelah mengikuti pembelajaran
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni.
6
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat:
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk masukan dan menambah wawasan bagi peneliti agar
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa disekolah bila kelak
menjadi seorang guru.
2. Bagi siswa
Siswa dapat menyadari bahwa dirinya sedang belajar dengan bebas
menuangkan segala potensinya, dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Guru matematika
Diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan prestasi belajar
matematika pada khususnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas merupakan derivasi dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2015) kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)
atau dapat membawa hasil dalam usaha atau tindakan. Berdasarkan pendapat Supardi
(2013: 164 -165) pembelajaran efektif adalah kombinasi yang tersusun meliputi
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur diarahkan untuk
mengubah perilaku siswa kearah yang yang positif dan lebih baik sesuai dengan
potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Sedangkan menurut pendapat Miarso (Rohmawati 2015: 16) mengatakan bahwa
efektivitas pembelajaran merupakan salah satu standart mutu pendidikan dan sering
kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan
dalam mengelola suatu situasi, “doing the right things”.
Adapun indikator keefektifan menurut Sinabella ( Nur, 2016: 6) ada 4 aspek,
antara lain :
a. Hasil Belajar Siswa
Sudjana (Nur, 2016: 6) Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
telah dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami proses belajarnya. Dalam suatu
proses pembelajaran guru melakukan tugasnya tidak hanya untuk menyampaikan
8
materi kepada siswa, tetapi ia juga dituntut agar membantu keberhasilan dalam
menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan cara mengevaluasi hasil belajar
mengajar. Ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah
mencapai ketuntasan individual yang klasikal, yakni siswa telah memenuhi KKM
yang telah ditentukan oleh SMPN 2 wulandoni Makassar yaitu 75 dan skor idealnya
100. Standar ketuntasan belajar siswa sebagai acuan efektivitas pembelajaran pada
penelitian ini adalah sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa yang telah
mencapai nilai KKM.
b. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa adalah suatu proses komunikasi antara hasil interaksi siswa dan
guru atau siswa dengan siswa yang lain sehingga menghasilkan sebuah perubahan
akademik, sikap dalam hal bertanya/menjawab. Aktivitas siswa dalam suatu
pembelajaran agar bisa positif maupun negatif. Aktivitas siswa yang positif,
misalnya mengajukan sebuah pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau soal,
berkomunikasi dengan guru secara aktif dalam suatu pembelajaran dan selalu
berkomunikasi dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan sebuah
permasalahan yang sedang dihadapi.
Sedangkan aktivitas siswa yang negatif misalnya siswa saling menggangu
sesama siswa pada saat proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas.
Melakukan kegiatan yang lain tidak sesuai dengan proses pembelajaran yang sedang
diajarkan oleh guru pada saat itu. Adapun kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam
penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa yang terlibat aktif
dalam proses pembelajaran tersebut.
9
c. Respons Siswa
Respons siswa merupakan salah satu kriteria suatu pembelajaran yang dikatakan
efektif atau tidak. Respons siswa di bagi menjadi dua, yaitu respons positif dan
respons negatif. Respons siswa yang positif merupakan tanggapan perasaan senang,
setuju, atau merasakan ada kemajuan setelah melakukan pelaksanaan suatu model
pembelajaran. Model pembelajaran yang baik bisa memberikan respons positif bagi
siswa setelah mereka mengikuti suatu kegiatan proses pembelajaran. Kriteria yang
sudah ditetapkan dalam penelitian ini adalah minimal 75% siswa yang memberi
respons positif terhadap jumlah aspek yang sudah ditanyakan.
2. Pembelajaran Matematika
Menurut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut pendapat Burton (Siregar
2014: 4), belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena
adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Rusman (2015: 12) berpendapat bahwa
belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Dari pendapat tersebut menempatkan
bahwa belajar sebagai suatu faktor dalam proses pembentukan karakter dan perilaku.
Pembentukan pribadi dan prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kegiatan
belajarnya, misalnya dia tidak dapat belajar dengan baik, maka akan menghasilkan
pembentukan suatu pribadi dan prilaku tidak baik dan begitupun sebaliknya.
10
Menurut pendapat Garret (Sagala, 2005: 13) belajar merupakan proses yang
berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang
membawa pada perubahan diri dan perubahan cara bereaksi terhadap suatu
perangsang tertentu. Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas bahwa
belajar adalah suatu proses atau kegiatan dari perubahan tingkah laku individu dalam
memperoleh suatu pengetahuan setelah ia mendapatkan suatu pembelajaran atau
pengalaman, hal ini sudah ditentukan perubahan kearah yang lebih baik lagi (positif).
Menurut pendapat dari Suherman (2013:16) bahwa matematika adalah suatu
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya. Sedangkan pendapat Ruseffendi (Dani
Firmansyah, 2015: 36) Belajar matematika adalah belajar konsep dimulai dari benda-
benda real kongkrit secara intutif, kemudian pada tahap-tahap yang lebih tinggi
konsep itu diajarkan lagi dalam bentuk yang lebih abstrak dengan menggunakan
notasi yang lebih umum dipakai dalam pembelajaran matematika.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan
suatu proses untuk membentuk pola pikir siswa kedalam pemahaman sebuah
pengertian atau konsep maupun penalaran suatu hubungan dari pengertian-pengertian
itu dan juga sebagai usaha agar dapat memahami segala pola, sifat dan konsep dari
setiap kebenaran yang ada.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menyajikan ide
bahwa siswa harus mampu melaksanakan kerja sama melalui sebuah tim, dalam
proses pembelajaran agar lebih bertanggung jawab. Tim terdiri atas siswa dengan
11
berbagai macam latar belakang, karakter, dan sifat. Perbedaan tersebut akan
menyebabkan siswa memiliki pengelaman yang beragam sehingga antara yang satu
dan lainnya akan saling melengkapi.
Kooperatif dalam bahasa Inggris disebut dengan “ cooperate “ , yaitu bekerja
sama. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah “homo homini socius
“ yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social Lie (Priansa 2017: 292).
Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan,
yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antaranggota, dan evaluasi proses kelompok.
Menurut Artzt dan Newman (Priansa 2017: 292) pembelajaran kooperatif
melibatkan peserta didik pada bentuk kerja sama dalam satu tim untuk memecahkan
suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai tujuan bersama.
Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan jika kelompok mampu menujuhkan prestasi yang
dipersyaratkan dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai
ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itu selanjutkan akan memunculkan
tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari
setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan
mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok. Bentuk belajar ini tidak hanya
membantu peserta didik belajar tentang materi, tetapi juga konsisten dengan
penekanan belajar kontekstual dalam kehidupan nyata. Dalam kehidupan yang nyata,
peserta didik akan menjadi warga yang hidup berdampingan dan berkomunikasi
12
dengan warga lain. Dengan demikian, setiap individu akan memiliki kesempatan
yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok.
a. Tujuan pembelajaran kooperatif
Tujuan umum pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi yang
keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Adapun tujuan khusus dari pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan meningkatkan kinerja peserta didik dalam
tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa model pembelajaran
kooperatif unggul dalam membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep
yang sulit.
2. Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar peserta didik dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut
mencakup perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
3. Pengembangan keterampilan social
Pembelajaran kooperatif bertujuan mengembangkan keterampilan social
peserta didik. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif
adalah sebagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, menjelaskan
ide atau pendapat, dan bekerja sama dalam kelompok.
b. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
13
Pembelajaran kooperatif terdiri atas sejumlah langka yang harus ditempuh.
Hufad (Priansa 2017: 303) menyatakan bahwa tujuh langakah pembelajaran
kooperatif seperti disajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Langkah Penjelasan
Fase 1
Pre-test
Guru menyiapkan seperangkat alat tes
sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
Fase 2
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik
Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan
memotivasi peserta didik
Fase 3
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada peserta
didik dengan jalan demonstrasi atau melalui
bahan bacaan.
Fase 4
Mengorganisasikan peserta
didik kedalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada peserta didik cara
membentuk kelompok belajar dan cara
membantu setiap kelompok belajar agar
melakukan transisi secara efisien.
Fase 5
Membimbing kelompok
kerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
14
Fase 6
Posttest (evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau tiap-tiap
kelompok mempersentasikannya.
Fase 7
Tindak lanjut
Guru mencari cara untuk menghargai upaya
dan hasil belajar individu dan kelompok
serta memberikan rekomendasi sesuai
dengan hasil yang diperoleh
(Sumber : Priansa, Doni Juni (2017: 303)
4. Model Pembelajaran Koopreatif tipe TAI
Team Assisted Individualization (TAI) pada dasarnya memiliki dasar pemikiran
untuk mengadaptasi pembelajaran yang mampu menangkap makna perbedaan
individual terkait dengan kemampuan ataupun prestasi peserta didik. Dalam model
pembelajaran TAI, peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4
sampai 5 peserta didik) yang heterogen. Selanjutnya, guru memberikan bantuan
secara individu bagi peserta didik yang memerlukannya. Tiap-tiap anggota diberi tes
individu tanpa bantuan dari anggota yang lain. Selama menjalani tes individu ini,
guru harus memperhatikan setiap peserta didik. Skor tidak hanya dinilai oleh sejauh
mana peserta didik mampu menjalani tes itu, tetapi juga sejauh mana mereka mampu
bekerja secara mandiri ( tidak menyontek).
Dalam model pembelajaran tipe TAI peserta didik harus saling mengecek
pekerjaannya satu sama lain dan mengerjakan tugas berdasarkan rangkaian soal
tertentu, guru dapat memberikan penjelasan seputar saol-soal pada umumnya
15
dianggap rumit oleh peserta didik. Pada model pembelajaran tipe TAI ini,
akuntabilitas individu, keseempatan yang sama untuk sukses, dan dinamika
motivasional menjadi unsur-unsur utama yang harus ditekankan oleh guru.
a. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki banyak manfaat, yaitu:
a) Mengurangi peran guru untuk melakukan evaluasi secara langsung, yaitu
evaluasi jangka pendek sering dilakukan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dikelas, misalnya pada ssat ulangan.
b) Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam memberikan pendidikan dan
pengajaran pada kelompok-kelompok kecil peserta didik yang memiliki
karakteristik yang heterogen.
c) Memudahkan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran
yang sederhana, tetapi bermakna.
d) Memotivisi peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran dengan cepat.
e) Memungkinkan tumbuhnya sifat saling memperhatikan dan positif diantara
peserta didik pada saat melaksanakan evaluasi.
b. Karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Salah satu ciri pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah kemampuan peserta
didik untuk berkerja sama dalam kelompok kecil yang heterogen. Tiap-tiap anggota
dalam kelompok memiliki tugas yang setara. Karena pada pembelajaran kooperatif
keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, peserta didik yang pandai bertanggung
jawab membantu teman yang lemah dan kemampuan dan keterampilan. Dengan
demikian, peserta didik yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan
yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.
16
Menurut Huda (Priansa 2017: 353) menyatakan beberapa ciri model cooperative
learning tipe TAI, yaitu belajar bersama denga teman; selama proses belajar terjadi
tata muka antar teman; saling mendengakan pendapat diantara anggota kelomopok;
belajar dari teman sendiri dalam kelompok; belajar dalam kelompok kecil produktif
berbicara atau saling menggemukakan pendapat; keputusan bergantung pada peserta
didik sendiri; peserta didik aktif, dan setiap peserta didik secara individual belajar
metari pembelajaran yag sudah dipersiapak oleh guru.
c. Komponen model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Salvin (Fathurrohman 2017: 74) mengemukakan bahwa mekanisme
pembelajaran kooperatif model TAI pada dasarnya memiliki 8 komponen berikut:
a) Kelompok (teams)
Kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang sifatnya heterogen mewakili
hasil akademis dan jenis kelamin. Fungsi kelompok adalah memastikan bahwa
semua anggota kelompok ikut belajar dan memiliki kesempatan yang sama
untuk sukses, khususnya dalam mengerjakan tes dengan baik.
b) Tes penempatan (placement test)
Sebagai dasar pertimbangan menempatkan peserta didik dalam kelompok
kooperatif. Placement test dapat berupa hasil tes sebelumnya, pre test ataupun
lainnya. Pada penelitian ini placement test berupa prê test materi.
c) Kelompok pengajaran (teacing group)
Guru mengajar materi pokok secara klasikal pada peserta didik, yaitu dengan
memperkenalkan konsep-konsep utama pada peserta didik, dengan
menggunakan demontrasi yang menyeluruh.
17
d) Peserta didik kreatif ( student creative )
Sebelum peserta didik bekerja dalam kelomopknya, tiap-tiap peserta didik
berusaha membaca, memahami materi pembelajaran, dan mencoba mengerjakan
tugas secara individu.
e) Kelompok belajar (team study)
Para peserta didik diberi suatu unit perangkat pembelajaran matematika
secara individu yang berisikan materi, kemudian para peserta didik mengerjakan
dan membahas unit-unit tersebut dalam kelompok masing-masing. Pada
penelitian ini, unit berupa handout dan LKS yang berisikan rangkuman materi
dan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
f) Seluruh kelompok yang ada di kelas (whole-class units)
Pada tahapan ini dilakukan diskusi kelompok. Setiap anggota kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan tugas kelompok lain adalah
menanggapi menanggapi jawaban kelompok dipresentasikan. Setelah diskusi
selesai, guru melakukan evaluasi terhadap jalannya diskusi atau
menyempurnakan jawaban peserta didik. Pada akhir diskusi, guru meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan.
g) Tes factual (facts test)
Diberikan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerima
materi yang sudah dibahas. Fact test berupa tes akhir (post test) yang diberikan
kepada peserta didik pada akhir pembelajaran.
h) Skor kelompok dan pengakuan kelompok (team score and teamrecognition)
18
Pada akhir setiap pembelajaran, guru menghitung skor kelompok. Skor ini
didasarkan pada jumlah tugas yang diberikan dan keaktifan tiap-tiap kelompok.
Kriteria kelompok adalah criteria tinggi untuk kelompok super, kriteria
menengah untuk kelompok hebat, dan kriteria minimum untuk kelompok baik.
d. Tahapan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI Langkah
operasional dalam mengimplementasikan model pembelajaran tipe TAI adalah
sebagai berikut.
a) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
b) Guru memberika kuis secara individual kepada peserta didik untuk mendapatkan
skor dasar atau skor awal.
c) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta
didik dengan kemampuan yang berbeda –beda, baik tingkat kemampuan (tinggi,
sedang, rendah) jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku
yang berbeda-beda serta kesetaraan gender.
d) Hasil belajar peserta didik secara individual didiskusikan dalam kelompok.
Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban
teman satu kelompok.
e) Guru memfasilitasi peserta didik dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f) Guru memberikan kuis kepada peserta didik secara individual
g) Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis.
19
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Model Kooperatif Tipe TAI
Unsur pembelajaran
kooperatif tipe TAI
Langkah-langkah pembelajaran
1. Teams • Pembentukan kelompok di mana siswa
dibagi menjadi kelompok kecil yang
beranggotakan 4 – 5 orang
2. Placement test • Prosedur pembentukan kelompok berdasar
pretes dan dirangking berdasakan
perolehan nilai
3. Teaching group • Pembagian handout dan LKS untuk
masing - masing siswa
• Penjelasan secara singkat pokok materi
yang akan dibahas pada pertemuan itu
oleh guru
4. Student creative • Siswa belajar secara individu materi yang
terdapat pada handout dan mengerjakan
soal - soal yang terdapat pada LKS
5. Team study • Siswa berdiskusi tentang materi dan
mengoreksi jawaban LKS dengan teman
satu kelompok.
6. Whole-class units • Perwakilan kelompok maju untuk
20
mempersentasikan hasil kerja kelompok
• Kelompok lain memberikan tanggapan
pertanyaan
• Evaluasi hasil diskusi dan penyempurnaan
jawaban siswa oleh guru
7. Fact test • Pelaksanaan tes akhir dan siswa
mengerjakannya secara individu
8. Team Scores and Team
Recognition
• Pengumuman skor tiap kelompok selama
satu siklus serta penetapan dan pemberian
penghargaan bagi kelompok super,
kelompok hebat dan kelompok baik
(Sumber : Fathurrohman, Muhammad (2017: 78)
e. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki beberapa keunggulan. Menurut
Salvin (Fathurrohman 2017:77) keunggulannya adalah sebagai berikut.
a) Meminimalisasi keterkaitan guru dalam pemeriksaan dan pengelolahan rutin.
b) Guru akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajar kelompok-
kelompok kecil.
c) Operasional program tersebut sedemikian sederhana sehingga para peserta
didik kelas tiga ke atas dapat melakukannya.
d) Peserta didik dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun peserta
didik yang mengecek kemampuannya berada di bawah peserta didik yang
21
dicek dalam rangkaian pengajaran, dan prosedur pengecekan akan cukup
sederhana dan tidak mengganggu pengecek.
e) Programnya mudah dipelajari, baik oleh guru maupun peserta didik, tidak
mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru.
f) Dengan membuat para peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok
kooperatif, dengan status sejajar, program ini membangun kondisi untuk
terbentuknya sikap-sikap positif terhadap peserta didik mainstream yang cacat
secara akademik dan di antara para peserta didik dari latar belakang rasa tau
etnik berbeda.
Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran kooperatif tipe TAI juga
memiliki kekurangan, antara lain:
a) Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan
perangkat pembelajaran;
b) Jika jumlah peserta didik yang terlalu besar dalam kelas, guru akan
mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan pada peserta didik.
B. Penelitian yang Relevan
1. Dwi Reknowati, dan Esti Harini. (2016) dengan judul ”Efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap
Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP
N 3 Sewon”, menyimpulkan bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui
efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
( TAI ) terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari hasil belajar siswa.
22
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sewon.
Teknik sampling adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data
mengumpulkan data menggunakan teknik tes, dan angket. Uji hipotesis
menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yaitu uji F. Hasil
penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI) lebih efektif digunakan
(Fobs <Ftable) dengan 6,441>4,008; hasil belajar siswa yang mempunyai
motivasi sedang dan rendah (Fobs<Ftable) dengan 22,763>3,158; tidak ada
interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar matematika siswa (Fhitung<Ftabel yaitu 2,865<3,865). Hasil
penelitianbahwa model pembelajaran kooperatif tipe team assisted
individualization (TAI) lebih baik dari konvensional pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Sewon.
2. Sumiyati Rasid, dkk. (2016) dengan judul “Penerapan Pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa pada Materi Trigonometri (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas
XI IPA-2 SMA Negeri 5 Kota Ternate Tahun Ajaran 2015/2016)”,
menyimpulkan bahwa : 1) kemampuan pemahaman matematis siswa setelah
diterapkan model KooperatiF tipe Team Assisted Individualization (TAI)
diperoleh 4 (16%) siswa dengan kualifikasi memuaskan, 7 (28%) siswa
kualifikasi baik, 12 (48%) siswa kaulifikasi cukup, 2 (8%) siswa kualifikasi
kurang, sedangkan berdasarkan lembar observasi daftar cek (Check list)
diperoleh, 17 (68%) siswa dengan kualifikasi baik, 6 (24%) siswa kualifikasi
23
cukup, 2 (8%) siswa kualifikasi kurang, 2) peningkatan kemampuan pemahaman
0,46.
3. Deby Endriani, S.Si, M.Pd, . (2014) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungai Limau, Kabupaten
Padang Pariaman”, menyimpulkan bahwa dari hasil penelitian dan pembahasan,
diperoleh : pertama, hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization ( TAI) lebih baik
secara signifikan daripada siswa yang diajar secara konvensiaonal. Kedua, tidak
ada perbedaan signifikan hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi
tinggi yang diajar dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) dengan siswa yang diajar secara konvensional. Ketiga,
hasil belajar matematika yang memiliki motivasi rendah yang diajar dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memiliki motivasi rendah yang
diajar secara konvensional. Keempat, tidak terdapat interaksi yang signifikan
antara model pembelajaran dengan motivasi siswa dalam mempengaruhi hasil
belajar matematika siswa.
C. Kerangka Pikir
Suatu proses pembelajaran di sekolah tidak selalu efektif. Salah satu aspek yang
disebabkannya adalah ketuntasan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan respons
siswa. Akan tetapi ditemukan juga suatu masalah yang terjadi di dalam kelas salah
24
satunya yaitu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran serta kurangnya minat
dan motivasi dalam pembelajaran matematika.
Adapun upaya yang dilakukan agar dapat mengatasi hal tersebut adalah memilih
model pembelajaran yang tepat sehingga mampu melibatkan siswa menjadi aktif di
kelas. Model pembelajaran merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang
guru agar dapar mencapai suatu hasil pembelajaran yang optimal. Salah satu dari
model pembelajaran yang bisa diterapkan agar mampu melibatkan siswa secara aktif
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
yang memiliki kelebihan yaitu menumbuh dan mengembangkan kedisiplinan, minat,
kerjasama, keaktifan dan tanggungjawab, setiap siswa agar menjadi siap semua,
dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang pandai agar dapat
mengajari siswa yang kurang pandai, dan tidak ada siswa yang mendominasi dalam
kelompok tersebut.
Maka pengharapan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe
TAI ini kemampuan dan keterampilan proses belajar matematika siswa akan lebih
baik lagi dan hasil belajar siswa pun semakin meningkat. Selain itu penulis juga
berharap agar pembelajaran menjadi lebih terarah dan adanya peningkatan
kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik. Adapun kerangka pikir sebagai
berikut:
25
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model Koopertaif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI)
- Peserta didik yang
pandai dapat
mengajari peserta
didik yang kurang
pandai.
- Pemahaman siswa
lebih mendalam.
- Setiap peserta didik
menjadi siap semua
- Dapat melakukan
diskusi dengan
sungguh-sungguh
- Meningkatkan
motivasi siswa
- Menambah
percaya diri
siswa
Hasil Belajar Aktivitas
Siswa
Respons Siswa
Model koopertaif tipe Team Assisted Individualization
(TAI) efektif diterapkan dalam pembelajaran
Meningkat Aktif Positif
26
D. Hipotesis Penelitian
Menurut dari latar belakang dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas,
maka hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Hipotesis Mayor
“Pembelajaran matematika efektif melalui penerapan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni”.
2. Hipotesis Minor
Hipotesis minor meliputi indikator hasil belajar matematika, aktivitas siswa dan
respons siswa. Hal ini dapat dirinci sebagai berikut:
a. Hasil Belajar Matematika Siswa
1) Rata-rata gain ternormalisasi hasil belajar matematika siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI), minimal 0,30 (kategori sedang)
2) Peningkatan hasil belajar matematika siswa diterapkan model pembelajaran
Tipe TAI lebih dari 75. Untuk keperluan statistik, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
𝐻𝑂 ∶ 𝜇 75 melawan 𝐻1 ∶ 𝜇 > 75
3) Presentasi ketuntasan secara klasikal setelah diterapkan pembelajaran
matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Team Assisted
Individulaization (TAI) 75% siswa yang tuntas.
b. Aktivitas Siswa
Rata-rata skor presentase aktivitas siswa dari proses pembelajaran melalui
penerapan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat
27
meemenuhi interval toleransi Presentasi Waktu Indikator (PWI). Keberhasilan
aktivitas siswa ditinjau dengan sekurang-kurangnya 75% siswa yang terlibat
aktif dalam proses pembelajaran dengan kategori sedang.
c. Respons Siswa
Presentasi siswa yang merespons positif dari penerapan pembelajaran
matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) minimal 75%.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini adalah jenis dari penelitian Kuantitatif. Model dari
penelitian kuantitatif ini artinya sebagai model penelitian yang berdasarkan pada
Asas Positivisme, yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dapat dilakukan secara random,
pengumpulan data mengunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat
kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang akan ditetapkan (Sugiyono, 2017 :
14)
Penelitian ini adalah jenis penelitian pra-eksperimental yang melibatkan satu
kelas sebagai kelas eksperimen bertujuan agar dapat mengetahui efektivitas
pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Wulandoni dengan subjek penelitian
adalah siswa kelas VIII.
C. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variable penelitian
Variabel penelitian ini adalah hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan respons
siswa dengan menerapkan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(TAI).
29
2. Desain Peneltian
Desain dari penelitian ini adalah Pre-Eksperimental Design. Dikatakan Pre-
Eksperimental Design, karena pada desain ini belum dikatakan eksperimen
sungguh-sungguh dan masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependent. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependent itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independent. Hal ini
dapat terjadi karena tidak terdapat variabel kontrol dan sampel tidak dapat dipilih
secara random atau acak (Sugiyono, 2011: 74).
Bentuk dari Pre-Eksperimental design yang digunakan adalah satu kelompok
pretest-post test (The one group pretest-post test design) yang termasuk dalam
penelitian pre eksperimen. Adapun desain yang diterapkan kedalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 One Group Pre-Test – Post-Test Design
Pre-Test Treatment Post-Test
𝑶𝟏 X 𝑶𝟐
Sumber : (Sugiyono: 2016: 75)
Keterangannya :
𝑂1: Pre-Test
𝑂2 : Post-Test
𝑋 : Perlakuan
30
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut pendapat dari Sukmadinata (2016: 250) populasi adalah kelompok besar
dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita. Yang menjadi populasi dari
penelitian ini adalah semua siswa pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni.
2. Sampel Penelitian
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah “simple random sampling”
adalah dengan cara memilih satu kelas secara random dan diberikan perlakuan
yaitu diajar dengan menggunakan model dari kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI).
E. Definisi Operasional Variabel dan Penelitian
Didalam penelitian ini operasional variabel yang dilibatkan dengan
pendefinisian yaitu:
1. Efektivitas pembelajaran matematika adalah suatu yang diukur keberhasilannya
dengan menyatakan seberapa besar dari kriteria keefektifan yaitu (hasil belajar
siswa, aktivitas siswa dan respons siswa) yang telah dicapai dalam suatu proses
pembelajaran matematika.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
yaitu bagian dari model suatu pembelajaran kooperatif skematis yang
memberikan penekanan pada tahap-tahap khusus yang sengaja dirancang
dengan tujuan agar dapat mempengaruhi bentuk interaksi siswa.
3. Hasil belajar matematika siswa yang dimaksud disini adalah nilai akhir dari
siswa yang diperoleh sesudah melakukan tes hasil belajar matematika yang
31
diberikan setelah mendapatkan pengajaran materi melalui penerapan model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
4. Rata-rata dari keterlaksanaaan aktivitas atau perilaku siswa selama mengikuti
kegiatan proses pembelajaran berlangsung adalah tingkat keterlaksanaan
aktivitas siswa.
5. Hasil respons dari siswa adalah dari taraf kesukaan, keminatannya, ketertarikan
atau pandangan atau pemahaman siswa bagaimana cara mengajar guru dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah prosedur didalam penelitian ini adalah yaitu:
1. Tahap-tahap Persiapan
a. Mengkonsultasi atau dengar pendapat dengan dosen pembimbing, guru
pamong dan kepala sekolah agar peneliti dapat diberikan persetujuan untuk
melaksanakan sebuah penelitian di sekolah tersebut.
b. Selalu berkomunikasi atau berkonsultasi dengan guru pamong pada mata
pelajaran matematika.
c. Membuat dan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d. Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian yaitu (tes hasil belajar siswa,
lembar observasi aktivitas siswa, dan angket respons siswa).
e. Membuat dan menyiapkan Validasi.
2. Tahap-tahap pelaksanaan
32
a. Memberikan pre-test terhadap siswa.
b. Siswa yang akan dijadikan sampel didalam penelitian ini diberikan perlakuan
yaitu diajar dengan melalui model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI).
c. Observasi yang dilakukan untuk keterlaksanaan pembelajaran yang
didalamnya mencakup aktivitas guru dalam mengelola suatu pembelajaran
disetiap pertemuan dan aktivitas siswa selama berlangsungnya proses
pembelajaran. Observasi ini dapat dilakukan oleh seorang observer.
d. Memberikan post-test terhadap siswa sesudah diajar dengan menggunakan
model pembelajaran model kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAI).
3. Tahap Akhir
a. Mengelola data dari hasil penelitian
b. Menganalisis dan membahas data dari hasil penelitian.
c. Menyimpulkan data dari hasil penelitian.
G. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Tujuan dari lembar observasi keterlaksanaan dari pembelajaran yaitu agar
bisa mengetahui seberapa bagus keterlaksanaan seorang guru pada saat
berlangsungnya pembelajaran. Pengamatan mulai dilaksanakan sejak mulainya
kegiatan awal sampai kegiatan akhir dan dibantu oleh seorang guru selaku sebagai
33
observer. pengkategorian skor dari keterlaksanaan suatu pembelajaran terdiri dari 4
pengkategorian yaitu (1) terlaksana dengan baik, (2) cukup terlaksana, (3) kurang
terlaksana, (4) tidak terlaksana.
2. Tes Hasil Belajar Siswa
Agar dapat diperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2
Wulandoni dengan menggunakan tes hasil belajar siswa yang dikembangkan oleh
peneliti. Soal dari tes ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan pembelajaran,
koordinasi dengan guru mata pelajaran serta koreksi dari dosen pembimbing. Tahap-
tahap pelaksanannya adalah : (1) menyusun kisi-kisi pembelajaran, (2)
mengembangkan soal-soal mengenai pokok atau inti pembahasan yang akan
diajarkan, dan (3) validasi atau pembuktian soal-soal oleh soerang validator.
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar dari observasi aktivitas siswa yang akan dipakai untuk mengamati
aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dikelas VIII SMPN 2
Wulandoni yang berlangsung selama pelaksanaan penelitian melalui penerapan
model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Adapun aktivitas
siswa yang akan diamati pada penelitian ini adalah:
a) Siswa yang mengikuti pembelajaran dikelas (siswa yang hadir).
b) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman.
c) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
d) Siswa yang menyelesaikan atau menuntaskan LKS secara berkelompok.
e) Siswa yang berperan aktif didepan sebagai pengganti guru.
34
f) Siswa yang berani bertanya kepada teman kelompoknya yang berperan sebagai
guru.
g) Siswa yang berani mengajukan diri untuk merangkum materi yang sudah
dipelajari.
4. Angket Respons Siswa
Angket respon siswa ialah beberapa pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh pendapat dari siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan
selama penelitian itu berlangsung. Angket dapat diberikan kepada siswa pada akhir
kegiatan dari proses pembelajaran.
H. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya yaitu:
a. Data tentang hasil belajar siswa sesudah pembelajaran diambil dengan
menggunakan tes hasil belajar siswa yang sudah diberikan.
b. Data tentang aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
c. Data tentang respons siswa diperoleh dari angket respons yang telah diisi oleh
siswa setelah pembelajaran.
d. Data keterlaksanaan pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran
matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisited Individualization (TAI).
35
I. Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen yang
sudah ada kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik dari
analisis deskriptif. Untuk mengungkapkan keterlaksanaan dari pembelajaran
dengan model kooperatif tipe TAI yaitu hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama
pembelajaran, respons sisiwa terhadap pembelajaran yang digunakan serta
kemampuan guru dalam mengelolah kelas pembelajaran dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif. Teknik yang dipakai untuk mengananlisis hasil dari
penelitian yaitu:
1. Analisis Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
sebuah data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan sebuah data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 207). Didalam
penelitian ini analisis deskriptif dipakai untuk mendeskripsikan hasil dari belajar
siswa, aktivitas dari siswa, serta respons dari siswa pada setiap kelompok yang
sudah dipilih. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data
dalam bentuk tabel, grafik, mean, median, modus, standar deviasi, dan perhitungan
presentase (Sugiyono, 2015: 208). Analisis deskriptif tersebut digunakan juga untuk
menunjukkan deskripsi tentang efektivitas pembelajaran matematika melalui
penerapan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Menganalisis suatu indikator keefektifan yaitu:
a. Hasil Belajar Matematika Siswa
36
Data atau bahan yang sudah terkumpulkan dari hasil belajar siswa akan
dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan ststistik deskriptif. Statistik
deskriptif yang akan digunakan adalah tabel distribusi frekuensi, variansi, rata-rata,
dan standar deviasi. Statistik yang digunakan bertujuan untuk mengungkapkan
keadaan sampel atau mendeskripsikan hasil belajar siswa.
Adapun kriteria yang akan digunakan dalam penentuan pengkategorian skor
dari setiap variabel pada penelitian ini yakni berdasarkan dari teknik kategori
standar yang sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan kategori sangat rendah.
Sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Kategori pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Teknik Pengkategorian Standar Berdasarkan Ketetapan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Skor Kategori Standar
0 ≤ 𝑥 < 55 Sangat Rendah
55 ≤ 𝑥 < 75 Rendah
75 ≤ 𝑥 < 80 Sedang
80 ≤ 𝑥 < 90 Tinggi
90 ≤ 𝑥 ≤ 100 Sangat Tinggi
(Sumber: Wahyudi (Riswan, 2016: 32)
Di samping itu pada hasil dari belajar siswa juga ditentukan pada
tercapainya hasil belajar siswa secara individu. Kriteria ketuntasan siswa yang
dikatakan tuntas dari belajar apabila sudah bisa mencapai atau mendapat Kriteria
37
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Kriteria
tersebut terdapat pada tabel yaitu:
Tabel 3.3 Pengkategorian Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII SMPN 2 Wulandoni
Skor Nilai Kategori dari Ketuntasan Belajar
75 ≤ 𝑥 ≤ 100 Tuntas
0 ≤ 𝑥 < 75 Tidak Tuntas
(Sumber: Bagian Kurikulum SMPN 2 Wulandoni)
Tercapainya ketuntasan secara klasikal apabila minimal 75% siswa dikelas
tersebut mampu mendapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Ketuntasan secara klasikal = Banyaknya Siswa dengan Skor ≥ 75
Banyaknya Seluruh Siswa× 100%
Analisis deskriptif yang akan digunakan untuk mengetahui gain
(peningkatan) hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen. Gain
diperoleh dengan cara membandingkan hasil dari pre-test dan post-test tersebut.
Gain yang akan digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar
matematika siswa yaitu gain ternormalisasi (normalisasi gain). Adapun rumus
yang akan digunakan dari gain ternormalisasi adalah:
𝑔 =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
dengan:
𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 : Rata-rata dari skor tes hasil
𝑆𝑝𝑟𝑒 : Rata-rata dari skor tes awal
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 : Skor Maksimum yang akan dicapai
38
Adapun untuk klasifikasi gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Gain yang Ternormalisasi
Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi Gain
g < 0,30 Rendah
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g ≥ 0,70 Tinggi
Sumber: Ardin (Amalia, 2015: 39)
b. Aktivitas Siswa ketika Pembelajaran
Data hasil dari pengamatan pada aktivitas siswa dapat diambil dengan
lembar-lembar observasi yang dianalisis dengan menentukan frekuensi dan
presentase frekuensi yang digunakan oleh siswa dalam suatu proses pembelajaran
matematika dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI). Data hasil pengamatan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran dianalisis dengan menggunakan rumus :
𝑆 =𝑋
𝑁× 100%
Keterangan :
S = Presentase aktivitas siswa
X = Banyaknya siswa yang aktif
N = Jumlah siswa secara keseluruhan
39
Kriteria keberhasilan pencapaian aktivitas siswa dalam penelitian ini
ditunjukkan dengan paling rendah 75% siswa yang dapat terlibat aktif dalam proses
pembelajaran tersebut.
c. Respons Siswa terhadap Model Pembelajaran TAI
Data tentang respons siswa diperoleh dari angket yang sudah dianalisis
dengan mencari presentase jawaban siswa untuk tiap-tiap pertanyaan yang terdapat
dalam angket. Respons dari siswa dianalisis dengan merujuk pada presentase dari
respons siswa. Presentase ini dapat dihitung dengan cara menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑃 =𝑓
𝑁× 100%
Keterangan:
P = Presentase respons siswa yang telah menjawab senang dan ya
f = Frekuensi siswa yang sudah menjawab senang dan ya.
N = Banyaknya siswa yang sudah mengisi angket.
Respons siswa sesudah mengikuti kegiatan proses pembelajaran dibilang
positif jika presentase respons siswa dalam menjawab senang dan ya untuk setiap
aspek-aspek minimal 75%. Jika setiap aspek yang dijawab senang dan ya tidak
lebih dari 75% maka respons siswa dikatakan negatif.
d. Keterlaksanaan Model Pembelajaran TAI
Teknik analisis data terhadap keterlaksanaan dari pembelajaran
menggunakan analisis dari rata-rata. Artinya tingkat keterlaksanaan pembelajaran
dapat dihitung dengan cara yaitu menjumlah nilai tiap-tiap aspek kemudian
40
membaginya dengan banyaknya aspek yang dinilai. Adapun rumus yang akan
digunakan yaitu :
Keterlaksanaan Pembelajaran = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖
Adapun pengkategorian keterlaksanaan pembelajaran digunakan kategori pada tabel
berikut :
Tabel 3.5 Kategori Aspek Keterlaksanaan Pembelajaran
Nilai Kriteria
1,00 ≤ �̅� ≤ 1,40 Tidak terlaksana dengan baik
1,50 < �̅� ≤ 2,40 Kurang Terlaksana
2,50 < �̅� ≤ 3,40 Cukup Terlaksana
3,50 < �̅� ≤ 4,00 Terlaksana dengan baik
Sumber: Astuti ( 2018: 33)
Keterangan :
�̅� = Rata-rata aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran tercapai apabila
berada pada kategori terlaksana.
2. Analisis Statistika Inferensial
Adapun analisis statistika inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis
dari penelitian tersebut. Analisis statistika inferensial yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah statistika parametrik yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat
analisis yakni uji normalitas.
a. Uji Normalitas
Langkah awal dalam menganalisiskan sebuah data secara spesifik adalah uji
normalitas. Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
41
telah berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian dari normalitas ini
bertujuan untuk apakah data mengenai hasil belajar matematika dari siswa
tersebut setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak.
Keperluan untuk pengujian normalitasnya sebuah populasi dengan
menggunakan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov dengan hipotesis yaitu:
𝐻0 = data yang berasal dari populasi berdistribusikan normal.
𝐻1 = data yang berasal dari populasi tidak berdistribusikan normal.
Adapun kriteria yang akan dipakai yaitu jika p ≥ 𝛼 maka 𝐻0 diterima dengan
data yang berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika p < 𝛼 maka
𝐻1diterima dengan data yang tidak berdistribusi normal. Dengan menggunakan
taraf signifikan α =0,05.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis yang akan digunakan untuk bisa mengetahui perkiraan
sementara.
1) Rata-rata hasil belajar matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan
penerapan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih
dari 75. Secara statistik dapat dituliskan sebagai berikut :
𝐻𝑂 ∶ 𝜇 ≤ 75 melawan 𝐻1 ∶ 𝜇 > 75
Keterangan:
𝜇 = Parameter skor rata-rata hasil belajar siswa
42
2) Rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih besar dari 0,30
(kategori sedang). Secara statistik dapat ditulis sebagai berikut:
𝐻𝑂 ∶ 𝜇𝑔 ≤ 0,30 melawan 𝐻1 ∶ 𝜇𝑔 > 0,30
Keterangan:
𝜇𝑔= Parameter skor rata-rata gain ternormalisasi
3) Hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI), digunakan uji proporsi dengan klasikal
minimal 75%.
𝐻𝑂 ∶ 𝜇 ≤ 75% melawan 𝐻1 ∶ 𝜇 > 75%
Keterangan:
𝜇 = Parameter dari ketuntasan belajar secara klasikal
Kriteria untuk pengambilan keputusan yaitu:
𝐻𝑂 ditolak apabila z > 𝑧(0,5−𝑎) dan 𝐻𝑂 diterima jika z ≤ 𝑧(0,5−𝑎) dimana a = 5%.
Apabila z > 𝑧(0,5−𝑎) maka hasil belajar matematika siswa dapat mencapai lebih
dari 75%.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik
subjek penelitian sebelum dan setelah pembelajaran matematika berlangsung yang
meliputi hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama proses pembelajaran, serta
respons siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model
Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas VIII SMPN
2 Wulandoni. Masing-masing deskripsi analisis tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa
1) Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Penerapan Model Team Assisted
Individualization (Pretest)
Data pretest atau hasil tes kemampuan awal pada siswa kelas VIII SMPN
2 Wulandoni pada materi Faktorisasi Suku Aljabar ketika belum diterapkan
model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Pretest Matematika Siswa Kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 32
Skor Ideal 100
Skor Maksimum 76
Skor Minimum 30
Rentang Skor 46
Skor Rata – rata 58, 656
Variansi 139,394
Standar deviasi 11,806
Sumber : (hasil olah data lampiran D)
44
Tabel 4.1 menunjukan bahwa siswa yang telah mengikuti pretest pada
materi Faktorisasi Suku Aljabar terdapat 32 orang. Dilihat dari lima soal essay
yang diberikan, skor yang di capai oleh siswa sebelum dilakukan proses belajar
mengajar melalui penerapan model Kooperatif tipe Team Assisted
Individulaization (TAI) bisa dilihat dari skor yang rendah 30 sampai dengan
skor yang tinggi 76 untuk rentang skor 46 dari skor ideal 100 yang mungkin di
capai oleh siswa. Skor rata-rata hasil pretest sebesar 58,656. Terdapat variansi
dengan nilai sebesar 139,394 hingga bisa dilihat dari data yang diperoleh
peneliti itu beragam dengan mendapatkan standar deviasi dengan nilai 11,806
itu berarti bahwa data tersebut beraneka ragam sehingga data itu disebut sudah
mewakili/mencakup semua populasi yang ada. Pada statistik hasil belajar
matematika siswa (Pretest) jika dikelompokkan kedalam 5 kategori maka
diperoleh tabel distribusi frekuensi dan persentase yaitu:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Pretest
Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Wulandoni
Nilai Hasil Belajar Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ 𝒙 ≤ 55 Sangat Rendah 9 28,125
55 < 𝒙 ≤ 75 Rendah 21 65,625
75 < 𝒙 ≤ 80 Sedang 2 6,25
80 < 𝒙 ≤ 90 Tinggi 0 0
90 < 𝒙 ≤100 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 32 100
Sumber : (hasil olah data lampiran D)
Pada Tabel 4.2. diatas ditunjukkan bahwa dari 32 orang siswa kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni terdapat 9 orang siswa (28,125%) mendapat skor interval
dengan nilai 0 ≤ 𝑥 ≤ 55 yang artinya termasuk kedalam kategori sangat
rendah, 21 siswa (65,625%) mendapat skor pada interval nilai 55 < 𝑥 ≤ 75
45
termasuk dalam kategori rendah, kemudian terdapat 2 siswa (6,25%) yang
mendapat skor pada interval nilai 75 < 𝑥 ≤ 80 yang artinya termasuk kedalam
kategori sedang dan 80 < 𝑥 ≤ 90, serta 90< 𝑥 ≤ 100 yaitu artinya bahwa tidak
didapat siswa yang skornya berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.
Kemudian rata-rata skor hasil belajar siswa sebesar 58.656 dikonversikan ke
dalam 5 kategori diatas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMPN 2 Wulandoni sebelum diajar dengan menerapkan model
kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) secara umum berada pada
kategori sangat rendah. Kemudian data hasil belajar matematika siswa sebelum
diterapkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
(pretest) dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan yang dapat kita amati pada
tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa
Sebelum diterapakan Model Koopertif tipe Team Assisted
Iindividulaization (TAI)
Skor Kategori Frekuensi Presentase (%)
0 ≤ x ˂ 75 Tidak Tuntas 30 93,75
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 2 6,25
Jumlah 32 100
Sumber : (Hasil olah data lampiran D)
Seorang siswa dikatakan tuntas dari belajar jika memiliki kriteria nilai
paling sedikit 75, sedangkan apabila seorang siswa mencapai ketuntasan secara
klasikal minimal 75% dikelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 75.
Dilihat pada tabel diatas yang sudah tersedia di atas bahwa 30 siswa (93,75%)
yang mendapat skor pada interval nilai 0 ≤ x ˂ 75 yang berarti siswa belum
46
berhasil atau dalam kategori tidak tuntas, dan hanya ada 2 siswa (6,25%) yang
berhasil atau tuntas dengan skor interval pada 75 ≤ x ≤ 100. Dengan kata lain
dari seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni hanya ada 2 siswa yang
tuntas dengan mendapat skor yang memenuhi atau tergolong kedalam Kriteria
Ketuntasan Minimal yaitu (KKM = 75).
Dapat disimpulkan bahwa dilihat dari hasil belajar matematika siswa
pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni berdasarkan hasil deskripsi di atas
sebelum diterapkannya model kooperatif tipe Team Assisted Inididualization
(TAI) hanya dua siswa mencakup kriteria ketuntasan secara klasikal.
2) Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah penerapan Model Team
Assisited Individualization (Posttest)
Data siswa dari hasil belajar matematika pada model Koperatif tipe Team
Assited Individulaization (TAI) (Posttest) ditunjukan pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Posttest Matematika Siswa Kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 32
Skor Ideal 100
Skor Maksimum 98
Skor Minimum 62
Rentang Skor 36
Skor Rata – rata 80, 656
Variansi 54,684
Standar deviasi 7,3949
Sumber : (Hasil olah data lampiran D)
Dilihat Tabel 4.4 diatas, bisa dilihat bahwa siswa yang sudah mengikuti
posttest pada materi Faktorisasi Suku Aljabar sebanyak 32 siswa. Dilihat dari
empat soal essay yang telah diberikan, skor yang di capai oleh siswa setelah
47
dilakukan proses belajar mengajar melalui penerapan model Koperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) dimulai dari skor yang rendah 62
sampai dengan skor yang tinggi 98 dengan rentang skor 36 dari skor ideal 100
yang mungkin di capai oleh siswa. Skor rata-rata hasil posttest sebesar 80,656.
Nilai variansi sebesar 54,684 dan standar deviasi sebesar 7,3949 yaitu berarti
bahwa penyebaran data yang diperoleh itu bervariasi atau heterogen serta data
sampel tersebut dapat mewakili populasi. Jika statistik hasil belajar matematika
siswa (posttest) dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh tabel
distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Posttest
Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Wulandoni
Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ 𝒙 ≤ 55 Sangat Rendah 0 0
55 < 𝒙 ≤ 75 Rendah 4 12,5
75 < 𝒙 ≤ 80 Sedang 11 34,375
80 < 𝒙 ≤ 90 Tinggi 13 40,625
90 < 𝒙 ≤100 Sangat Tinggi 4 12,5
Jumlah 32 100
Sumber: (Hasil olah data lampiran D
Pada Tabel 4.5 diatas ditunjukkan bahwa dari 32 siswa kelas VIII SMPN
2 Wulandoni tidak ada siswa (0 persen) yang mendapat skor pada interval
dengan nilai 0 ≤ 𝑥 ≤ 55 yang berarti dalam pengkategorian sangat rendah,
terdapat 4 peserta (12,5%) mendapat skor pada nilai interval 55 < 𝑥 ≤ 75
berarti dalam pengkategorian rendah, 11 orang siswa (34,375%) yang
mendapat nilai skor pada interval 75 < 𝑥 ≤ 80 berarti berada dalam
pengkategorian sedang, 13 orang siswa (40,625%) yang mendapat nilai sokr
48
pada interval 80 < 𝑥 ≤ 90 berarti terdapat dalam pengkategorian tinggi, dan 4
orang siswa (12,5%) yang mendapat nilai skor pada interval 90 < 𝑥 ≤ 100
berarti dalam pengkategorian sangat tinggi. Kemudian dari skor rata-rata hasil
belajar matematika siswa sebesar 80,656 dikonversi kedalam 5 kategori diatas,
jadi skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2
Wulandoni setelah diajar dengan menerapkan model kooperaitf tipe Team
Assisted Individualizatiuon (TAI) secara umum berada pada kategori tinggi.
Kemudian data hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model
kooperaitf tipe Team Assisted Individualizatiuon (TAI) (posttest) dianalisis
berdasarkan kriteria ketuntasan bisa dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa
Setelah Diterapkan Model Kooperatif tipe Team Asisted
Individulaization (TAI)
Interval Skor Kategori Frekuensi Prensentase (%)
0 ≤ x ˂ 75 Tidak Tuntas 4 12,5
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 28 87,5
Jumlah 32 100
Sumber : (Hasil olah data lampiran D)
Dikatakan seorang siswa kriterianya tuntas dalam hal belajar apabila ia
memperoleh nilai minimal yaitu 75, sedangkan apabila ketuntasan secara
klasikal tercapai jika terdapat minimal 75% siswa dikelas tersebut telah
mencapai skor minimal 75. Bisa dilihat pada di atas bahwa sebanyak 4 orang
(12,5%) yang memperoleh skor pada nilai interval 0 ≤ x ˂ 75 yang berarti 4
siswa yang nilainya berada dalam kategori tidak tuntas, dan terdapat 28 orang
(87,5%) yang memperoleh skor pada interval nilai 75 ≤ x ≤ 100 yang berarti 28
siswa yang nilainya berada dalam kategori tuntas.
49
Dilihat dari hasil uraian di atas berarti kesimpulannya adalah hasil belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni sesudah diterapkan model
kooperaitf tipe Team Assisted Individualizatiuon (TAI) memenuhi kriteria
ketuntasan secara klasikal.
3) Pendeskripsian Normalized Gain atau Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Siswa Setelah Diterapkan Model Kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI)
Hasil belajar matematika siswa dari data pretest dan posttest selanjutnya
akan dihitung dengan menggunakan rumus Normalized Gain. Kemudian
maksudnya yaitu untuk bisa diketahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni sesudah menerapkan model Kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI) dari suatu pembelajaran
matematika. Dilihat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan (lampiran
D) dapat dilihat bahwa hasil Normalized Gain atau rata-rata gain
ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan penerapan model
Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) yaitu 0,53. Oleh karena itu,
untuk mengetahui presentase peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Tabel 4.7 yaitu:
Table 4.7 Pengkriteriaan Tingkat Gain Ternormalisasi
Nilai N-Gain Kategori Frekuensi Presentase (%)
g < 𝟎, 𝟑𝟎 Tinggi 4 2,5
0,30 ≤ 𝐠 ≤ 𝟎, 𝟕𝟎 Sedang 24 75
𝐠 ≥ 𝟎, 𝟕𝟎 Rendah 4 12,5
Jumlah 32 100
Sumber : (Hasil olah data lampiran D)
50
Pada Tabel 4.7 diatas maka kita dapat melihat bahwa terdapat 4 orang
peserta (12,5%) yang nilai gainnya berada didalam interval g 0,70 berarti
peningkatan hasil belajarnya itu berada pada pengkategorian tinggi dan 24
orang siswa (75%) yang nilai gainnya berada pada interval 0,30 ≤ g ≤ 0,70
yang berarti peningkatan hasil belajarnya berada pada pengkategorian sedang,
kemudian terdapat 4 orang siswa (12,5%) yang nilai gainnya berada pada
interval g 0,30 yang berarti peningkatan hasil dikatakan berada dalam
pengkategorian rendah.
b. Pendeskripsian aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
matematika setelah diterapkan model kooperaitf tipe Team Assisted
Individualizatiuon (TAI)
Pembuatan lembar dari pengamatan ini bertujuan agar dapat
memperoleh salah satu jenis data pendukung kriteria keefektifan pembelajaran.
Dari instrument ini terdapat petunjuk dan delapan indikator keaktivitas siswa
yang akan diamati. Pengamatan aktivitas siswa yang dilakukan selama empat
kali pertemuan dilakukan dengan cara observer mengamati aktivitas siswa
pada saat pembelarajan berlangsung. Hasil data yang akan diperoleh dari
instrument tersebut yang dirangkum pada setiap akhir dari pertemuan. Adapun
hasil rangkuman setiap pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Deskripsi Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran
Matematika melalui Penerapan Model Kooperatif tipe Team
Assisted Individulization (TAI)
No
.
Aspek yang di amati Pertemuan ke Rata-
rata
(%) II III IV V
f % F % F % f %
51
Aktivitas positif
1 Siswa yang mengikuti
pelajaran dikelas (siswa yang
hadir).
31 96,8
8
30 93,7
5
31 96,
88
31 96,8
8
96,10
2 Siswa yang
memperhatikan/mendengarka
n penjelasan guru/ teman.
30 93,7
5
30 93,7
5
30 93,
75
30 93,7
5
93,75
3 Siswa yang telah mengajukan
pertanyaan permasalahan
mengenai materi yang
diberikan.
29 90,6
2
29 90,6
2
28 87,
5
29 90,6
2
89,84
4 Siswa yang menjawab
pertanyaan yang diajukan
oleg guru.
29 90,6
2
30 93,7
5
29 90,
62
28 87,5 90,62
5 Siswa yang menyelesaikan
LKS secara berkelompok.
31 96,8
8
30 93,7
5
31 96,
88
31 96,8
8
96,10
6 Siswa yang bisa aktif didepan
yang berperan sebagai guru.
15 46.8
8
18 58,0
6
20 62,
5
20 62,5 57,49
7 Siswa yang telah berani
bertanya kepada temannya
yang berperan sebagai guru.
30 93,7
5
30 93,7
5
29 90,
62
31 96,8
8
93,75
8 Siswa yang telah berani
mengajukan diri untuk
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari.
4 12,5 4 12,5 4 12,
5
4 12,5 12,5
Jumlah 630,1
5
Rata-rata Persentase (%) 78,77
c. Pendeskripsian Respons Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
Matematika
Adapun mengenai data dari respons siswa melalui pembelajaran
matematika dengan penerapan model kooperaitf tipe Team Assisted
Individualizatiuon (TAI) kita dapat memperolehnya melalui angket dari
respons siswa yang kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis
respon siswa selanjutnya akan disediakan dengan bentuk table seperti dibawah
ini:
52
Tabel 4.9 Persentase Respons Siswa Terhadap Pembelajaran
Matematika melalui model Kooperatif tipe Team Assited
Individualization (TAI)
No. Aspek yang ditanyakan
Frekuensi Persentase %
Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah anda senang dengan pelajaran
matematika? 27 5 84,38 15,62
2 Apakah anda menyukai pelajaran
matematika dengan menggunakan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
29 3 90,63 9,36
3 Apakah anda menyukai cara mengajar
yang diterapkan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
30 2 93,75 6,25
4 Apakah anda akan termotivasi untuk
belajar matematika, setelah diterakan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
28 4 78,13 12,5
5 Apakah dengan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
dapat membantu dan mempermudah
anda memahami materi pelajaran
matematika?
30 2 93,75 6,25
6 Apakah dengan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
31 1 96,88 3,13
53
dalam pembelajaran membuat anda
menjadi siswa yang aktif
7 Apakah anda senang berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam
penerapan model kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI)?
27 5 84,38 15,63
8 Apakah rasa percaya diri anda
meningkat dalam mengeluarkan
ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan
pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
30 2 93,75 6,25
9 Apakah anda merasakan ada kemajuan
setelah diterapkan model kooperatif
tipe Team Assisted Individualization
(TAI)? 29 3
90,63
9,38
10 Apakah anda lebih mudah mengingat
materi yang diajarkan dalam
pembelajaran matematika melalui
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?di terapkan ?
30 2 93,75 6,25
Jumlah 900,03 90,62
Rata-rata 90,00 9,06
54
Bisa dilihat pada Tabel 4.9 diatas maka kita dapat melihat secara umum
bahwa rata–rata siswa kelas VIII memberikan respons positif terhadap proses
pembelajaran dengan melalui penerapan model kooperaitf tipe Team Assisted
Individualizatiuon (TAI) yaitu memperoleh nilai rata–rata persentase respons
siswa adalah 90,00%. Oleh karena itu, respons siswa bisa dikatakan sudah
efektif karena telah memenuhi kriteria respons yaitu 75% siswa memberikan
respons positif.
d. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran
Data tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat diamati dari
lembar observasi yand dilaksanakan guru dari kegiatan awal sampai kegiatan
akhir dan mengacu pada RPP sesuai prosedur pembelajaran pada model
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Pada lembaran ini, pengamatan terhadap keterlaksanaan dengan mengisi
penilaian pda baris dan kolom yang sesuai. Penilaian terdiri atas 4 kategori
yaitu, kurang (skor 1), cukup ( skor 2), baik (skor 3), dan sangat baik ( skor
4). Hasil analisa observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
55
Tabel 4.10 Hasil Analisis Kemampuan Guru Terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
No. Komponen yang diamati
Pertemuan
I II III IV V VI
1 ❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
P
R
E
T
4 4 4 4
P
O
S
T
2 ❖ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
3 4 3 3
3 ❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
2 3 3 4
4 ❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
4 4 4 3
5 ❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang/kelompok
4 4 4 4
6 ❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi pembelajaran
dan permasalahan untuk dibahas
bersama
4 4 4 4
7 ❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat
memudahkan munculnya
pertanyaan
4 4 4 4
8 ❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga siswa
mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek tersebut
4 4 3 3
9 ❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut
3 3 3 3
10 ❖ Setelah diperoleh daftar gagasan-
gagasan, guru membimbing
4 4 4 4
56
siswa mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya
diperoleh suatu strategi yang
optimal dan tepat
E
S
T
T
E
11 ❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas
3 3 3 3
12 ❖ Guru memberi kuis secara
individual
3 3 3 3
13 ❖ Guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah
mempresentasikan hasil kerjanya
baik secara individu maupun
kelompok
3 3 3 3
S
T
14 ❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari
3 3 4 4
15 ❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
4 4 4 4
16 ❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
4 4 4 4
RATA-RATA TIAP PERTEMUAN 3,5 3,63 3,56 3,56
RATA-RATA KESELURUHAN 3,56
Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan
model Kooperatif Tipe Team Assisted IIndividualization (TAI) dari
pertemuan 2 sampai 5 menunjukan bahwa:
Rata-rata berada pada kategori baik dan terlaksana dengan baik dari
pertemuan dua sampai kelima mencapai 3,56 kategori terlaksana sesuai
kriteria kefektifan, dengan model Kooperatif Tipe Team Assisted
IIndividualization (TAI) dapat dikatakan efektif penilaian keterlaksanaan
pembelajaran secara keseluruhan terdapat pada interval 3,50 <�̅� ≤ 4,00 yang
berarti pembelajaran dikategorikan terlaksana sudah baik.
57
2. Analisis Statistik Inferensial
Penganalisian statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian
hipotesis yang telah dikemukakan pada bab tiga. Sebelum dilakukan uji hipotesis
maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah rata–rata skor hasil
belajar siswa (pretest-posttest) dan peningkatan hasil belajar dari siswa (Gain)
yang berdistribusikan normal. Adapun kriteria pengujiannya dengan taraf
signifikan 5% atau 0,05 yaitu adalah:
𝐻0 = data yang berasal dari populasi berdistribusi normal.
𝐻1 = data yang berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.
Kemudian dengan menggunakan bantuan program komputer dengan
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 dengan
memakai uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk hasil analisis skor rata–rata pretest
menunjukkan nilai Pvalue > 𝛼 yaitu 0,152 > 0,05 > 𝛼 dan untuk skor rata–rata
posttest Pvalue > 𝛼 yaitu 0,200 > 0,05 > 𝛼. Dengan demikian hal ini menunjukkan
bahwa dari skor rata–rata pretest dan posttest itu termasuk dalam kategori normal.
Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.
b. Pengujian Hipotesis
1) Rata–rata hasil belajar siswa berdasarkan KKM setelah diajar dengan model
Team Assisted Individualiztion (TAI) perhitungannya dengan uji-t satu
sampel (one sample t-test) dengan menggunakan rumus hipotesis sebagai
berikut :
58
H0 : 75 melawan H1 : 75
Keterangan:
= skor rata–rata hasil belajar siswa (posttest)
Adapun kriteria pengujian hipotesis yaitu tolak H0 jika nilai dari
signifikan < 𝛼 dimana 𝛼 = 0,05. Berdasarkan dilihat dari hasil analisis SPSS
pada (Lampiran D), jelas dilihat bahwa Nilai P (Sig. (2-tailed)) adalah 0,000
0,05. Hal ini yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya “rata– rata hasil
belajar matematika siswa setelah diajar dengan melalui penerapan model Team
Assisted Individualization > 75. Yang artinya bahwa rata–rata hasil belajar
matematika posttest siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni lebih dari KKM.
2) Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model Team
Assisted Individualization secara klasikal akan dihitung dengan
menggunakan uji proporsi yang dirumuskan dengan menggunakan hipotesis
sebagai berikut:
H0 : 75 melawan H1 : 75
Keterangan:
= parameter ketuntasan belajar secara klasikal
Untuk pengujian ketuntasan secara klasikal siswa dilakukan dengan
menggunakan uji proporsi (Lampiran D). Uji proporsi dengan menggunakan
taraf signifikan 5% diperoleh Ztabel = 1,645 berarti H0 diterima jika Zhitung
Ztabel. Karena sudah diperoleh nilai Zhitung = 1, 688 Ztabel = 1,645 maka H0
ditolak, yang artinya proporsi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan secara
klasikal (KKM = 75) 75%.
59
Berdasarkan uraian diatas, terlihat proporsi siswa yang mencapai kriteria
ketuntasan 75 (KKM) lebih dari 75%.
3) Rata–rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan model Kooperatif
tipe Team Assited Individualization (TAI) kooperatif yang hitungannya
dengan menggunakan uji-t one sample test yang akan dirumuskan dengan
hipotesis sebagai berikut :
H0 : g 0,30 melawan H1 : g 0,30
Keterangan:
g = skor rata–rata gain ternormalisasi
Dengan berdasarkan hasil analisis (Lampiran D) menunjukan bahwa
menggunakan taraf signifikan 5% diperoleh nilai t0,95 = 1,695 dan thitung = 5,840
karena diperoleh thitung = 5,840 t0,95 = 1,695 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya rata –rata gain ternormalisasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni
0,30 Dari analisis diatas kesimpulannya adalah skor rata–rata hasil belajar
siswa setelah pembelajaran melalui model Team Asisited Individualizaton telah
memenuhi criteria keefektifan.
B. Pembahasan dari Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penganalisian yang telah kita diuraikan sebelumnya, maka
pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang yang telah
dilakukan di SMPN 2 Wulandoni. Jadi jenis penelitian yang akan digunakan adalah
Pra-Eksperimental dengan desain The One Group Pretest-Posttest dimana kelas VIII
60
sebagai keas eksperimen dengan menerapkan model Kooperatif tipe Team Assited
Individulaization (TAI).
Pada penelitian ini, aspek yang dijadikan sebagai indikator keefektifan model
Kooperatif tipe Team Assited Individulaization (TAI):
1. Hasil Belajar
Adapun hasil analisis data mengenai hasil belajar matematika siswa pada
pembelajaran sebelum melalui penerapan model Kooperatif tipe Team Assited
Individulaization (TAI) (Pretest) menunjukkan bahwa dari 32 siswa secara
keseluruhan hanya ada 2 siswa yang telah memperoleh ketuntasan individu
(mendapat skor paling rendah 75), kemudian hasil belajar siswa sebelum diterapkan
model Kooperatif tipe Team Assited Individulaization (TAI) dikatakan masih
tergolong sangat rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal.
Sedangkan hasil analisis data tentang hasil belajar matematika siswa setelah
pembelajaran melalui penerapan model Kooperatif tipe Team Assited
Individulaization (TAI) (Posttest) terdapat pada pengkategorian tinggi yaitu dengan
skor rata–rata 80,656. Dari 32 siswa, terdapat 4 siswa yang tidak mencapai
ketuntasan secara individu atau 12,5% dan terdapat 28 siswa yang telah mencapai
ketuntasan secara individu atau 87,5%. Hal ini artinya siswa di kelas VIII SMPN 2
Wulandoni mencapai ketuntasan secara klasikal karena ketuntasan klasikal tercapai
apabila paling rendah 75% siswa dikelas tersebut telah mencapai skor ketuntasan
minimal yang ditetapkan oleh sekolah tersebut.
Selain itu, mengenai data hasil analisis peningkatan hasil belajar matematika
siswa membuktikan bahwa rata-rata gain ternormalisasi siswa yang sudah diajar
61
melalui penerapan model Kooperatif tipe Team Assited Individulaization (TAI)
adalah 0,53 yang berarti peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni setelah diterapkan model Kooperatif tipe Team Assited
Individulaization (TAI) terdapat dalam kategori sedang (interval N-gain ≥ 0,53.)
Kemudian untuk melaksanankan pengujan hipotesis, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apakah data sampel yang kita peroleh sudah berdistribusi normal atau
tidak normal. Oleh karena itu, dilakukanlah pengujian data normalitas dengan
menggunakan uji kolmogrov-smirnov. Dari hasil analisis inferensial menunjukkan
bahwa pretest dan posttest datanya telah berdistribusi dengan normal karena nilai
Pvalue > α = 0,05. Karena data tersebut berdistribusi normal, maka data tersebut telah
memenuhi kriteria untuk digunakan uji-t pada pengujian hipotesis penelitian tersebut.
Adapun hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa skorr rata-rata hasil
belajar matematika siswa setelah penerapan model Kooperatiff tipe Team Assited
Individualization (TAI) tampak Nilai P (sig.(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05 berarti
hasil belajar matematika siswa bisa mencapai KKM 75. Hasil analisis inferensial
juga menunjukkan bahwa rata–rata gain ternormalisasi tampak bahwa nilai t0,95 =
1,695 dan thit = 5,840 karena diperoleh thit = 5,840 t0,95 = 1,695 menunjukkan
bahwa rata–rata gain ternormalisasi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni lebih
dari 0,30. Ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yakni gain ternormalisasi
hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi.
Pengujian ketuntasan secara klasikal siswa dilaksanakan dengan menggunakan
uji proporsi (Lampiran D), diperoleh Zhitung = 1,688 ≥ Ztabel = 1,645 maka H0
ditolak dan H1 diterima, yang berarti proporsi siswa yang telah mencapai kriteria
62
ketuntasan secara klasikal (KKM = 75) > 75%. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan menggunakan
penerapan model Team Assisted Individualization secara klasikal lebih dari 75%.
Berdasarkan dengan uraian pembahasan yang dari hasil analisis deskriptif dan
inferensial yang diperoleh, ternyata sudah cukup mendukung teori yang telah
dikemukakan pada kajian pustaka. Penelitian ini berkonsisten dengan penelitian yang
sudah pernah dilaksanakan oleh Sumiyati Rasid, dkk. (2016) dengan judul
“Penerapan Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ditinjau dari
Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Trigonometri (Suatu
Penelitian pada Siswa Kelas XI IPA-2 SMA Negeri 5 Kota Ternate Tahun Ajaran
2015/2016)”, menyimpulkan yaitu: 1) Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
setelah Diterapkan Model KooperatiF tipe Team Assisted Individualization (TAI)
diperoleh 4 (16%) siswa dengan kualifikasi memuaskan, 7 (28%) siswa kualifikasi
baik, 12 (48%) siswa kaulifikasi cukup, 2 (8%) siswa kualifikasi kurang, sedangkan
berdasarkan lembar observasi daftar cek (Check list) diperoleh, 17 (68%) siswa
dengan kualifikasi baik, 6 (24%) siswa kualifikasi cukup, 2 (8%) siswa kualifikasi
kurang, 2) peningkatan kemampuan pemahaman 0,46.
2. Aktitivitas Siswa
Dilihat dari hasil diamati pada aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
melalui penerapan model Kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI) pada
siswa kelas VIII SMPN 2 Wulandoni membuktikan bahwa diperoleh rata-rata
presentase aktivitas siswa yakni terdapat 78,77% aktif didalam pembelajaran
matematika. Jadi kriteria keberhasilan aktivitas siswa didalam penelitian ini sudah
63
dikatakan efektif apabila mencapai minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Dengan begitu model Team Assisted Individualization dapat
meningkatkan aktivitas siswa didalam pembelajaran matematika.
3. Respons Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh respons siswa
yakni 90,00% siswa memberikan respons positif terhadap pelaksanaan pembelajaran
matematika melalui penerapan model Team Assisted Individualization. dilihat dari
hasil analisiss data tersebut membuktikan bahwa pembelajaran matematika melalui
penarapan model Team Assisted Individualization telah mencapai indikator
efektivitas yang dijadikan tolak ukur, dimana respons positif minimal 75% dari
keseluruhan responden.
Berdasarkan hal tersebut pembelajaran dikatakan efektif karena ketiga
indikator keefektifan (Hasil belajar siswa, Aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dan respons siswa terhadap proses pembelajaran) maka dapat
disimpulkan bahwa “Pembelajaran matematika efektif melalui penerapan model
Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas VIII SMPN
2 Wulandoni ”. Pencapaian keefektifan melalui penerapan model Team Assisted
Individualization (TAI) kooperatif dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Pencapaian Keefektifan melalui penerapan model Team Asisited
Individulaization (TAI)
No. Kriteria Kefektifan Siswa Kesimpulan
1 Hasil Belajar Siswa Tuntas dan Terjadi Peningkatan
2 Aktivitas Siswa Aktif
3 Respons Siswa Positif
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dilihat dari uraian-uraian hasil penelitian pada bab 4 maka dapat kita simpulkan
bahwa pembelajaran matematika pada kelas VIII SMPN 2 Wulandoni dengan
menerapkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sudah
efektif. Adapun kefektifan pembelajaran matematika pada penelitian ini yaitu dari
tiga aspek yang dijadikan sebagai tumpuan. Jadi dilihat dari ketiga aspek ialah:
1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
a) Hasil dari analisis deskriptif menunjukan bahwa pada kelas VIII SMPN 2
Wulandoni hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization tergolong kategori
sedang yaitu memperoleh nilai rata-rata 87,5 %. Adapun hasil yang dapat
dilihat yaitu siswa yang mencapai KKM terdapat 28 siswa (87,5 %)
memperoleh skor ≥ 75 kemudian siswa yang tidak mencapai KKM terdapat
4 siswa (12,5 %) memperoleh skor ≤ 75. Oleh karena itu, hasil belajar
matematika siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal.
b) Rata-rata nilai gain atau normalitaz gain yang ternormalisasi yaitu 0,53 pada
hasil belajar siswa. Terjadi suatu peningkatan pada hasil belajar matematika
siswa sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization karena tergolong kedalam kategori sedang yang dengan
nilai gain yang terdapat pada interval N-Gain > 0,30.
65
2. Rata-rata presentase frekuensi aktivitas siswa dengan menerapkan model
kooperatiif tipe Team Assisted Individualization telah mencapai kriteria atau
kategori aktif dengan mendapatkan nilai rata-rata adalah 78,77 %.
3. Model kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada siswa kelas VIII
SMPN 2 Wulandoni telah mendapat respons positif atau berada dalam kategori
positif dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 90,00 %.
B. Saran
Atas keberhasilan peneliti berdasarkan kesimpualan hasil penelitian yang dilakukan
dengan menerapkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization, maka
peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1. Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan
menerapkan model kooperatif tipe Team Assited Individualization agar terlebih
dahulu menguasi materi dan memahami model kooperatif tersebut.
2. Dilihat dari keberhasilan peneliti pada penelitian ini yang memakai materi
Faktorisasi Suku Aljabar dengan menerapkan model kooperatif tipe Team
Assited Individualization maka peneliti mengharapkan kepada peneliti
selanjutnya supaya menerapkan materi yang lainnya agar bisa diketahui materi
apa saja yang cocok dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization.
66
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Resky. 2015. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan
Realistic Mathematic Education pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1
Makassar. Skripsi: Unismuh Makassar.
Astuti, Putri Ayu. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan
Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas
VIII SMPN 1 Arungkeke. Skripsi: Unismuh Makassar.
Endriani, Deby . 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII
SMPN 3 Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal KomTekInfo
Fakultas Ilmu Komputer, (online).Vol. 1, No. 2
(http://lppm.upiyptk.ac.id/komtekinfo.index.php/KOMTEKINFO/article/downlo
ad/14/15 , diakses 24 Juli 2018).
Firmansyah, Dani. 2016. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan UNSIKA, Volume 3, No. 1, Maret
2015.
Fathurohman,Muhammad. 2017. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2015.
Priansa, Doni Juni. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran.Bandung:
Cv Pustaka Setia.
Rasid, Sumiyati. Dkk. 2016.Penerapan Pembelajaran Team Assisted Individualization
(TAI) ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi
Trigonometri (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas XI IPA-2 SMA Negeri 5 Kota
Ternate Tahun Ajaran 2015/2016). Delta-pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, (online). Vol. 5, No. 1,
(http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/deltapi/article/download/176/183,
diakses 24 Juli 2018).
Reknowati, dwi& Esti Harini. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika
67
ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Sewon. Etnomatnesia
(Journal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa),
(online).(http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/view/2395,di
akses 24 Juli 2018 ).
Riswan. 2016. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Pendekatan
RME Pada Siswa Kelas VIII5 SMP Negeri 1 Pallangga Kabupaten Gowa.
Skripsi tidak diterbitkan. Makassar : FKIP Unismuh.
Rohmawati, Afifatu. 2015. Efektivitas Pembelajaran.
http://pps.unj.ac.id/journal/jpud/article/view/90/90. (Online). Jurnal Pendidikan Usia
Dini. Volume 9, Edisi 1.PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta.Diakses pada tanggal 30
Mei 2018.
Rusman. 2015. Hakikat Matematika.
http://rangkumanpustaka.blogspot.co.id/2017/06/5-hakikat-matematika-
menurut-para-ahli.html. Online.Diakses pada tanggal 22 Mei 2018.Pukul 22.40
wita.
Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Siregar. 2014. Hakikat Pembelajaran Matematika.
http://www.rijal09.com/2016/04/hakikat-pembelajaran-matematika.html.
Online.Diakses pada tanggal 22 Mei 2018.Pukul 22.30 wita.
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan
R&K). Bandung: Alfa Beta.
Suherman, Erman, dkk. 2013. Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer.Bandung : Jica – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Sukmadinata, N.S. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:RemajaRosdakarya.
Supardi, 2013.Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali
Pers.
Yuwono, Aries. 2016. Problem Solving Dalam Pelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika, (online) Vol. 4 No. 1, (jurnal.ustjogja.ac.id) di akses 1
juni 2018
• RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
• LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(PERTEMUAN PERTAMA)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan
garis lurus.
Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi aljabar.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama :
- Peserta didik dapat menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bentuk aljabar.
- Peserta didik dapat menyelesaikan operasi perkalian pada bentuk aljabar.
❖ Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Faktorisasi Suku Aljabar, yaitu mengenai:
a. Menjelaskan pengertian koefisien, variabel, dan konstanta.
b. Menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian bentuk aljabar.
C. 1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.
2. Model Pembelajaran
Model kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI)
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan : - Apersepsi :*Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan
mengecek kehadiran siswa.
*Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Guru mengingatkan kembali siswa tentang pelajaran
sebelumnya.
Kegiatan Inti:
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pada bentuk aljabar, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan
materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII
Semester 1, mengenai pengertian koefisien, variabel, dan konstanta, dan
mengenai cara menyelesaikan operasi bentuk aljabar).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai cara menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian
pada bentuk aljabar.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai cara menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan suku
sejenis dan suku tidak sejenis.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai cara menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagi siswa kedalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang/kelompok.
Guru membagi modul, LKS yang berisi materi pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas bersama.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat memudahkan munculnya pertanyaan.
Guru mengklarifikasi permasalahan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga siswa mengetahui solusi yang diharapkan dari proyek tersebut.
Setelah diperoleh daftar gagasan-gagasan, guru membimbing siswa
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu strategi yang optimal dan
tepat.
Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
Guru memberi kuis secara individual.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
➢ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar.
➢ Membantu menyelesaikan masalah.
➢ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
➢ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
➢ Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara individu maupun kelompok.
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa menyangkut materi
yang telah dipelajari.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1.
- Buku referensi lain.
Alat :
Papan tulis, Spidol, Laptop, Internet.
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Menyelesaikan operasi
tambah dan kurang pada
bentuk aljabar.
• Menyelesaikan operasi
kali.
Tes tertulis Uraian 1. Tentukan variabel,
konstanta, koefisien x,
dari bentuk aljabar
−𝑥4 + 3𝑥2 − 7𝑥4 +8𝑥3 − 4 dan termasuk
suku berapakah bentuk
aljabar tersebut ?
2. Sederhanakanlah bentuk-
bentuk aljabar berikut.
a. (−4𝑝 + 7) + (7𝑝 −3)
b. (3𝑥 + 8𝑦) − (6𝑥 −3𝑦)
c. (−𝑥 + 6)(6𝑥 − 2)
I. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No. Jawaban Bobot Skor
1. Penyelesaian :
−𝑥4 + 3𝑥2 − 7𝑥4 + 8𝑥3 − 4
Variable : x
Konstanta : −4
Koefisisen x : tidak ada
Termasuk suku tiga
1
1
1
1
4
2. Penyelesaian :
a. (−4𝑝 + 7) + (7𝑝 − 3) = −4𝑝 + 7 + 7𝑝 − 3
= −4𝑝 + 7𝑝 + 7 − 3
= −3𝑝 + 4
b. (3𝑥 + 8𝑦) − (6𝑥 − 3𝑦) = 3𝑥 + 8𝑦 − 6𝑥 − 3𝑦
= 3𝑥 − 6𝑥 + 8𝑦 − 3𝑦
= −3𝑥 + 5𝑦
c. (−𝑥 + 6)(6𝑥 − 2) = −6𝑥2 + 2𝑥 + 36𝑥 − 12
= −6𝑥2 + 38𝑥 − 12
4
4
3
11
Jumlah 15 15
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
Wulandoni, 11 Januari 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Alfons Lidin Witin Saripa Wahidin
NIP. 19641030 198903 1 013 NIM. 10536474214
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(PERTEMUAN KEDUA)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan
garis lurus.
Kompetensi Dasar : 1.1. Melakukan operasi aljabar.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Kedua:
- Peserta didik dapat menyelesaikan operasi pembagian bentuk aljabar.
- Peserta didik dapat menyelesaikan perpangkatan pecahan bentuk aljabar.
❖ Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Faktorisasi Suku Aljabar, yaitu mengenai:
a. Menyelesaikan operasi bentuk pembagian aljabar.
b. Menyelesaikan operasi perpangkatan aljabar.
C. 1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.
2. Model Pembelajaran
Model kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI)
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Kedua
Pendahuluan : - Apersepsi : *Guru mengawali pembelajaran dengan salam
dan mengecek kehadiran siswa.
*Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Guru mengingatkan kembali siswa tentang pelajaran
sebelumnya.
Kegiatan Inti:
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menyelesaikan operasi pembagian dan perpangkatan pada
bentuk aljabar, kemudian antara peserta didik dan guru mendiskusikan
materi tersebut (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII
Semester 1, mengenai pengertian koefisien, variabel, dan konstanta, dan
mengenai cara menyelesaikan operasi bentuk aljabar).
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
mengenai cara menyelesaikan operasi pembagian dan perpangkatan pada
bentuk aljabar.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai cara menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan suku
sejenis dan suku tidak sejenis.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai cara menyelesaikan operasi perkalian dan perpangkatan
bentuk aljabar.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagi siswa kedalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang/kelompok.
Guru membagi modul, LKS yang berisi materi pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas bersama.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat memudahkan munculnya pertanyaan.
Guru mengklarifikasi permasalahan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga siswa mengetahui solusi yang diharapkan dari proyek tersebut.
Setelah diperoleh daftar gagasan-gagasan, guru membimbing siswa
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu strategi yang optimal dan
tepat.
Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
Guru memberi kuis secara individual.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
➢ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar.
➢ Membantu menyelesaikan masalah.
➢ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
➢ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
➢ Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara individu maupun kelompok.
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa menyangkut materi
yang telah dipelajari.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1.
- Buku referensi lain.
Alat :
Papan tulis, Spidol, Laptop, Internet
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Menyelesaikan operasi
pemagian pada bentuk
aljabar.
• Menyelesaikan operasi
pangkat pada bentuk
aljabar
Tes tertulis Uraian 1. Sederhanakanlah bentuk
pembagian aljabar, 8pq :
4q!
2. Jabarkanlah
perpangkatan bentuk
aljabar.
a. (2𝑥𝑦)2
b. (𝑎 − 4)4
I. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No. Jawaban Bobot Skor
1. Penyelesaian :
3
3
8pq : 4p =8𝑝𝑞
4𝑝=
8𝑝×𝑞
4×𝑝=
8
4𝑞 𝑓𝑎𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑡𝑢 𝑝
2. Penyelesaian :
a. (2𝑥)2 = (2𝑥𝑦)(2𝑥𝑦)
= 4𝑥2
b. (𝑎 − 𝑏)4
= 1(𝑎)4(−4)0 + 4(𝑎)3(4)1 + 6(𝑎)2(−4)2 + 4(𝑎)1((−4)3 + 1(𝑎)0(−4)4
= 1(𝑎4)(1) + 4(𝑎3)(−4) + 6(𝑎2)(16) + 4(𝑎)(−64) + 1(1)(256)
= 𝑎4 − 16𝑎3 + 962 − 256𝑎 + 256
2
5
7
Jumlah 10 10
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
Wulandoni, 15 Januari 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Alfons Lidin Witin Saripa Wahidin
NIP. 19641030 198903 1 013 NIM. 10536474214
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(PERTEMUAN KETIGA)
Nama sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi :1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis
lurus.
Kompetensi Dasar :1.2.Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga :
- Peserta didik dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
(memfaktorkan bentuk aljabar).
❖ Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Menentukan faktor-faktor suku aljabar, yakni:
1. Bentuk 𝑎𝑥 + 𝑎𝑦 + 𝑎𝑧+. .. dan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 − 𝑐𝑥
2. Bentuk Selisih Dua Kuadrat 𝑥2 − 𝑦2
3. Bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 dan 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
C. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.
2. Model Pembelajaran
Model kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI)
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Ketiga
Pendahuluan : - Apersepsi : *Guru mengawali pembelajaran dengan salam
dan mengecek kehadiran siswa.
*Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Guru mengingatkan kembali siswa tentang pelajaran
sebelumnya.
Kegiatan Inti:
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
(memfaktorkan bentuk aljabar) (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika
Kelas VIII Semester 1, mengenai menentukan faktor-faktor suku aljabar
yakni: 1. Bentuk 𝑎𝑥 + 𝑎𝑦 + 𝑎𝑧+. .. dan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 − 𝑐𝑥, 2. Bentuk Selisih
Dua Kuadrat 𝑥2 − 𝑦2), dan 3. Bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 dan 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket pada mengenai cara memfaktorkan bentuk aljabar: 1. Bentuk 𝑎𝑥 +𝑎𝑦 + 𝑎𝑧+. .. dan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 − 𝑐𝑥, 2. Bentuk Selisih Dua Kuadrat 𝑥2 − 𝑦2),
dan 3. Bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 dan 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2.
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagi siswa kedalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang/kelompok.
Guru membagi modul, LKS yang berisi materi pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas bersama.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat memudahkan munculnya pertanyaan.
Guru mengklarifikasi permasalahan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga siswa mengetahui solusi yang diharapkan dari proyek tersebut.
Setelah diperoleh daftar gagasan-gagasan, guru membimbing siswa
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu strategi yang optimal dan
tepat.
Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
Guru memberi kuis secara individual.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
➢ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
Menggunakan bahasa yang baku dan benar.
➢ Membantu menyelesaikan masalah.
➢ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
➢ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
➢ Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara individu maupun kelompok melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa menyangkut materi
yang telah dipelajari.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1.
- Buku referensi lain.
Alat :
Papan tulis, Spidol, Laptop, Internet
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Menguraikan bentuk
aljabar ke dalam faktor-
faktornya
Tes tertulis
Uraian
1. Faktorkanlah bentuk
aljabar berikut
a. 𝑥3+𝑥2𝑦
b. 9𝑥2 − 16
c. 𝑥2 − 8𝑥 + 16
I. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No. Jawaban Bobot Skor
1. Penyelesaian :
a. 𝑥3+𝑥2𝑦 = 𝑥(𝑥2 + 𝑥𝑦)
= 𝑥3+𝑥2𝑦
b. 9𝑥2 − 16 = (3𝑥 + 4)(3𝑥 − 4)
= 9𝑥2 − 12𝑥 + 12𝑥 − 16
= 9𝑥2 − 16
c. 𝑥2 − 8𝑥 + 16 = 𝑥2 − 4𝑥 − 4𝑥 + 16
= (𝑥2 − 4𝑥) − (4𝑥 − 16)
= 𝑥(𝑥 − 4) − 4(𝑥 − 4)
= (𝑥 − 4)2
3
4
4
11
Jumlah 11 11
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
Wulandoni, 18 Januari 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Alfons Lidin Witin Saripa Wahidin
NIP. 19641030 198903 1 013 NIM. 10536474214
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(PERTEMUAN KEEMPAT)
Nama sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetensi :1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis
lurus.
Kompetensi Dasar :1.2.Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Keempat : Peserta didik dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam
faktor-faktornya (memfaktorkan bentuk aljabar).
❖ Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. Materi Ajar
Menentukan faktor-faktor suku aljabar, yakni:
1. Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = 1
2. Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 1 𝑎 ≠ 0
C. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.
2. Model Pembelajaran
Model kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI)
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Keempat
Pendahuluan : - Apersepsi : *Guru mengawali pembelajaran dengan salam
dan mengecek kehadiran siswa.
*Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang
pentingnya mempelajari materi ini.
- Guru mengingatkan kembali siswa tentang pelajaran
sebelumnya.
Kegiatan Inti:
▪ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru
mengenai cara menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
(memfaktorkan bentuk aljabar) (Bahan: buku paket, yaitu buku Matematika
Kelas VIII Semester 1, mengenai menentukan faktor-faktor suku aljabar
yakni: 1. Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = 1 2. Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
dengan 𝑎 ≠ 1 𝑎 ≠ 0.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket pada mengenai cara memfaktorkan bentuk aljabar: 1. Bentuk 𝑎𝑥2 +
𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 = 1 2. Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎 ≠ 1 𝑎 ≠ 0.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
▪ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membagi siswa kedalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang/kelompok.
Guru membagi modul, LKS yang berisi materi pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas bersama.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat memudahkan munculnya pertanyaan.
Guru mengklarifikasi permasalahan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga siswa mengetahui solusi yang diharapkan dari proyek tersebut.
Setelah diperoleh daftar gagasan-gagasan, guru membimbing siswa
mengevaluasi dan menyeleksi berbagai gagasan tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu strategi yang optimal dan
tepat.
Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
Guru memberi kuis secara individual.
▪ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
➢ Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar.
➢ Membantu menyelesaikan masalah.
➢ Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
➢ Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
➢ Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara individu maupun kelompok melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa menyangkut materi
yang telah dipelajari.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
E. Alat dan Sumber Belajar
Sumber :
- Buku paket, yaitu buku Matematika Kelas VIII Semester 1.
- Buku referensi lain.
Alat :
Papan tulis, Spidol, Laptop, Internet
F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
• Menguraikan bentuk
aljabar ke dalam faktor-
faktornya
Tes tertulis
Uraian
2. Faktorkanlah bentuk
aljabar berikut
d. 𝑥2 + 9𝑥 + 20
e. 2𝑥2 + 7𝑥 + 3
I. Rubrik Penilaian Hasil Belajar
No. Jawaban Bobot Skor
1. c. 𝑥2 + 9𝑥 + 20 = (𝑥 + 4)(𝑥 + 5)
= 𝑥2 + 5𝑥 + 4𝑥 + 20
= 𝑥2 + 9𝑥 + 20
4
d. Cara 1
Dengan menggunakan sifat distributif
Dua buah bilangan yang hasil kalinya ac =
2 × 3 = 6 dan jumlahnya 7 adalah 6 dan 1,
sehingga
2𝑥2 + 7𝑥 + 3 = 2𝑥2 + 𝑥 + 6𝑥 + 3
= (2𝑥2 + 𝑥) + (6𝑥 + 3)
= 𝑥(2𝑥 + 1) + 3(2𝑥 + 1)
= (𝑥 + 3)(2𝑥 + 1)
Cara 2
Dengan menggunakan rumus
2𝑥2 + 7𝑥 + 3 =1
2(2𝑥 + 6)(2𝑥 + 1)
=1
2× 2(2𝑥 + 6)(2𝑥 + 1)
= (𝑥 + 3)(2𝑥 + 1)
8
12
Jumlah 12 12
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
Wulandoni, 22 Januari 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Alfons Lidin Witin Saripa Wahidin
NIP. 19641030 198903 1 013 NIM. 10536474214
Langkah Pengerjaan :
1. Tulis nama lengkap anda ditempat yang disediakan
2. Kerjakan secara berkelompok
3. Kerjakan pada tempat yang disediakan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
SOAL LATIHAN
1. Tentukan variabel, konstanta, koefisien x, dari bentuk aljabar −𝑥4 +
3𝑥2 − 7𝑥4 + 8𝑥3 − 4 dan termasuk suku berapakah bentuk aljabar
tersebut ? Berikan alasannya!
Jawab :
LEMBAR KERJA SISWA 1
(LKS 1)
Variabel........................................................................................................
......................................................................................................................
.................
Konstanta.....................................................................................................
......................................................................................................................
.................
Koefisien..x..:...............................................................................................
......................................................................................................................
................Termasuk..suku..ke......................................................................
......................................................................................................................
.................................
2. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. (−4𝑝 + 7) + (7𝑝 − 3)
b. (3𝑥 + 8𝑦) − (6𝑥 − 3𝑦)
c. (−𝑥 + 6)(6𝑥 − 2)
Jawab :
a.(.............)..+..(.............)..=...... +......+....−..............................................
...................................................=.......+...... +....−.....................................
...........................................................=.......+..............................................
......................................................................................................................
..............................
b.(.............)..−..(..............)..=.......+......−....−............................................
.....................................................=.......−......+....−....................................
.............................................................=.......+............................................
......................................................................................................................
.................................c.(.............)(..............)...=…...+.......+....−.................
...............................................................................=.......+.......−................
Langkah Pengerjaan :
1. Tulis nama lengkap anda ditempat yang disediakan
2. Kerjakan secara berkelompok
3. Kerjakan pada tempat yang disediakan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
SOAL LATIHAN
1. Sederhanakanlah bentuk perkalian bentuk aljabar berikut 8pq : 4q!
Jawab :
......................................................................................................................
...............:.......=.
.=.
.=.
...................................................................
LEMBAR KERJA SISWA 2
(LKS 2)
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................
2. Jabarkanlah perpangkatan bentuk aljabar.
a. (2𝑥𝑦)2
b. (𝑎 − 4)4
Jawab :
a..........=(.......)(…....)...................................................................................
....................=......+......................................................................................
......................................................................................................................
........................b.(.......)=..............+.................+...............+...............+.....
..............................................=................+.................+..................+.........
........+...........................................=......−.......+.........−............+...............
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
..........
Langkah Pengerjaan :
1. Tulis nama lengkap anda ditempat yang disediakan
2. Kerjakan secara berkelompok
3. Kerjakan pada tempat yang disediakan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
SOAL LATIHAN
1. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut
a. 𝑥3+𝑥2𝑦
b. 9𝑥2 − 16
c. 𝑥2 − 8𝑥 + 16
Jawab :
LEMBAR KERJA SISWA 3
(LKS 3)
a......+......=....(......+.....).............................................................................
..........................=......+...............................................................................
.....................................................................................................................
...........................b.......−.......=(.....+.....)(....−....)........................................
......................................................=......−........+.......−..............................
...............................................................=......−..........................................
.....................................................
c.....−......+....=....−....−....+.......................................................................
...............................=(...−...)−(...−...).........................................................
.....................................=….(...−...)−.....(...−...).........................................
.............................................=.(...−...)..........................................
Langkah Pengerjaan :
1. Tulis nama lengkap anda ditempat yang disediakan
2. Kerjakan secara berkelompok
3. Kerjakan pada tempat yang disediakan
Nama :
Kelas :
kelompok :
SOAL LATIHAN
2. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut
a. 𝑥2 + 9𝑥 + 20
b. 2𝑥2 + 7𝑥 + 3
Jawab :
a....+....+....=.(...+...)(...+...)......................................................................
.............................=.....+.....+.....+.............................................................
......................................=.....+.....+............................................................
LEMBAR KERJA SISWA 4
(LKS 4)
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................b.Cara.1.................................................
.................................................................Dengan.menggunakan.sifat.distr
ibutif.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
...........................................Cara.2...............................................................
...................................................Dengan.menggunakan.rumus...................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.........................
RUBRIK PENILAIAN LKS 1
No. Jawaban Bobot Skor
LKS 1
1. Penyelesaian :
−𝑥4 + 3𝑥2 − 7𝑥4 + 8𝑥3 − 4
Variable : x
Konstanta : −4
Koefisisen x : tidak ada
Termasuk suku tiga
Alasannya karena memuat dua bentuk opeasi yaitu
opeasi penjumlahan dan pengurangan
1
1
1
2
5
2. Penyelesaian :
a. (−4𝑝 + 7) + (7𝑝 − 3) = −4𝑝 + 7 + 7𝑝 − 3
= −4𝑝 + 7𝑝 + 7 − 3
= −3𝑝 + 4
b. (3𝑥 + 8𝑦) − (6𝑥 − 3𝑦) = 3𝑥 + 8𝑦 − 6𝑥 − 3𝑦
= 3𝑥 − 6𝑥 + 8𝑦 − 3𝑦
= −3𝑥 + 5𝑦
c. (−𝑥 + 6)(6𝑥 − 2) = −6𝑥2 + 2𝑥 + 36𝑥 − 12
= −6𝑥2 + 38𝑥 − 12
4
4
3
11
Jumlah 16 16
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
RUBRIK PENILAIAN LKS 2
No. Jawaban Bobot Skor
LKS 2
1. Penyelesaian :
8pq : 4p =8𝑝𝑞
4𝑝=
8𝑝×𝑞
4×𝑝=
8
4𝑞 𝑓𝑎𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑡𝑢 𝑝
3
3
2. Penyelesaian :
a. (2𝑥)2 = (2𝑥𝑦)(2𝑥𝑦)
= 4𝑥2
b. (𝑎 − 𝑏)4 = 1(𝑎)4(−4)0 + 4(𝑎)3(4)1 +6(𝑎)2(−4)2 + 4(𝑎)1((−4)3 +1(𝑎)0(−4)4 = 1(𝑎4)(1) +4(𝑎3)(−4) + 6(𝑎2)(16) + 4(𝑎)(−64) + 1(1)(256)
= 𝑎4 − 16𝑎3 + 962 − 256𝑎 + 256
2
5
7
Jumlah 10 10
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
RUBRIK PENILAIAN LKS 3
LKS 3
1. Penyelesaian :
a. 𝑥3+𝑥2𝑦 = 𝑥(𝑥2 + 𝑥𝑦)
= 𝑥3+𝑥2𝑦
b. 9𝑥2 − 16 = (3𝑥 + 4)(3𝑥 − 4)
= 9𝑥2 − 12𝑥 + 12𝑥 − 16
= 9𝑥2 − 16
c. 𝑥2 − 8𝑥 + 16 = 𝑥2 − 4𝑥 − 4𝑥 + 16
= (𝑥2 − 4𝑥) − (4𝑥 − 16)
= 𝑥(𝑥 − 4) − 4(𝑥 − 4)
= (𝑥 − 4)2
3
4
4
11
Jumlah 11 11
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
RUBRIK PENILAIAN LKS 4
LKS 4
1. c. 𝑥2 + 9𝑥 + 20 = (𝑥 + 4)(𝑥 + 5)
= 𝑥2 + 5𝑥 + 4𝑥 + 20
= 𝑥2 + 9𝑥 + 20
d. Cara 1
Dengan menggunakan sifat distributif
Dua buah bilangan yang hasil kalinya ac = 2 × 3 =
6 dan jumlahnya 7 adalah 6 dan 1, sehingga
2𝑥2 + 7𝑥 + 3 = 2𝑥2 + 𝑥 + 6𝑥 + 3
= (2𝑥2 + 𝑥) + (6𝑥 + 3)
= 𝑥(2𝑥 + 1) + 3(2𝑥 + 1)
= (𝑥 + 3)(2𝑥 + 1)
Cara 2
Dengan menggunakan rumus
2𝑥2 + 7𝑥 + 3 =1
2(2𝑥 + 6)(2𝑥 + 1)
=1
2× 2(2𝑥 + 6)(2𝑥 + 1)
= (𝑥 + 3)(2𝑥 + 1)
4
8
12
Jumlah 12 12
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
• INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR (PRETEST-
POSTTEST)
• INSTRUMEN AKTIVITAS SISWA
• INSTRUMEN ANGKET RESPONS
• INSTRUMENT LEMBAR KETERLAKSANAAN
Satuan Pendidikan : SMPN 2 Wulandoni
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Faktorisasi Suku Aljabar
Waktu : 60 Menit
1. Bagaimana membedakan antara variabel, koefisien, dan konstanta ?
2. Berikan contoh bentuk aljabar yang memuat variabel, koefisien, dan konstanta!
3. Buatlah contoh bentuk aljabar dengan memuat:
a. Suku satu
b. Suku dua
c. Suku tiga
SOAL PRE-TEST
Petunjuk :
1. Tulislah Nama, Nis, dan Kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan!
2. Periksa dan bacalah dengan seksama soal-soal sebelum menjawab!
3. Sebaiknya dahulukan soal-soal yang dianggap mudah!
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!
5. Bekerjalah dengan jujur!
4. Apakah perbedaan dari suku sejenis dan suku tidak sejenis ? Berikan contoh
yang memuat suku sejenis dan suku tidak sejenis !
5. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. (3a2 + 5) – (4a2 – 3a + 2)
b. (–3x + 2)(x – 5)
c. 16p2 : 4p
☺ SELAMAT BEKERJA ☺
1. Penyelesaian:
a. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a, b, c, ... z.
b. Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.
c. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak
memuat variabel.
2. Penyelesaian:
2𝑥 + 3𝑦 + 6
Varibelnya adalah adalah 𝑥 dan 𝑦
Koefisiennya adalah 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 2
Konstanta adalah 6
3. Penyelesaian:
Bentuk aljabar yang memuat suku satu, suku dua, dan suku tiga:
a. 3x adalah suku satu, karena bentuk aljabar ini tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah atau selisih.
b. a2 + 2 atau 3x2 – 5x adalah suku dua, karena bentuk aljabar ini dihubungkan oleh
satu operasi jumlah atau selisih.
c. 2x + 2y – xy adalah suku tiga, karena bentuk aljabar ini dihubungkan oleh dua
operasi jumlah atau selisih.
4. Penyelesaian:
a. suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing
variabel yang sama. Contoh : 5x dan -3x, 2a² dan a².
Kunci Jawaban PRE-TEST
b. suku tidak sejenis suku yang memiliki variable dan pangkat dari masing-masing
variable yang tidak sama. Contoh: 2x dan 3x², -7y dan -x²
5. Penyelesaian :
a. (3a2 + 5) – (4a2 – 3a + 2) = 3a2 + 5 – 4a2 + 3a – 2
= 3a2 – 4a2 + 3a + 5 – 2
= (3 – 4)a2 + 3a + (5 – 2)
= –a2 + 3a + 3
b. Cara 1
(−3 + 2)(𝑥 − 5) = −3𝑥2 + 15𝑥 + 2𝑥 − 10
= −3𝑥2 + 17𝑥 − 10
Cara 2
−3 + 2)(𝑥 − 5) = −3(𝑥 − 5) + 2(𝑥 − 5)
= −3𝑥 + 15𝑥 + 2𝑥 − 10
= −3𝑥2 + 17𝑥 − 10
c. 16𝑝2 ∶ 4𝑝 =16𝑝2
4𝑝= 4𝑝
RUBRIK PENILAIAN PRE-TEST
No. Jawaban Bobot Skor
Pre Test
1. Penyelesaian :
a. Variebel adalah lambang pengganti suatu bilangan
yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel
disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a, b, c, ... z.
b. Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada
bentuk aljabar..
c. Konstanta adalah Suku dari suatu bentuk aljabar yang
berupa bilangan dan tidak memuat variabel.
2
2
2
6
2. Penyelesaian:
2𝑥 + 3𝑦 + 6
Varibelnya adalah adalah 𝑥 dan 𝑦
Koefisiennya adalah 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 2
Konstanta adalah 6
5
5
3. Penyelesaian:
Bentuk aljabar yang memuat suku satu, suku dua, dan
suku tiga:
a. 3x adalah suku satu, karena bentuk aljabar ini tidak
dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
b. a2 + 2 atau 3x2 – 5x adalah suku dua, karena bentuk
aljabar ini dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih.
c. 2x + 2y – xy adalah suku tiga, karena bentuk aljabar
ini dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih.
2
2
2
6
4. Penyelesaian:
a. suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan
pangkat dari masing-masing variabel yang sama.
Contoh : 5x dan -3x, 2a² dan a².
b. suku tidak sejenis suku yang memiliki variable dan
pangkat dari masing-masing variable yang tidak
sama. Contoh: 2x dan 3x², -7y dan -x².
4
4
8
5. Penyelesaian :
a. (3a2 + 5) – (4a2 – 3a + 2) = 3a2 + 5 – 4a2 + 3a – 2
= 3a2 – 4a2 + 3a + 5 – 2
= (3 – 4)a2 + 3a + (5 – 2)
= –a2 + 3a + 3
b. Cara 1
(−3 + 2)(𝑥 − 5) = −3𝑥2 + 15𝑥 + 2𝑥 − 10
= −3𝑥2 + 17𝑥 − 10
Cara 2
−3 + 2)(𝑥 − 5) = −3(𝑥 − 5) + 2(𝑥 − 5)
= −3𝑥 + 15𝑥 + 2𝑥 − 10
= −3𝑥2 + 17𝑥 − 10
c. 16𝑝2 ∶ 4𝑝 =16𝑝2
4𝑝= 4𝑝
4
4
3
11
Jumlah 36 36
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
Satuan Pendidikan : SMPN 2 Wulandoni
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Faktorisasi Suku Aljabar
Waktu : 60 Menit
1. Tentukan variabel, konstanta, dan koefisien, dari bentuk aljabar 6x – 8x + 3,
termasuk suku berapakah bentuk aljabar tersebut ? Berikan alasannya!
2. Sederhanakanlah bentuk aljabar berikut ini.
a. (2x+8) + (4𝑥 − 5 − 5𝑦)
b. (2x−3)(𝑥 + 5)
c. 6xy : 2y
SOAL POST-TEST
Petunjuk :
1. Tulislah Nama, Nis, dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan!
2. Periksa dan bacalah dengan seksama soal-soal sebelum menjawab!
3. Sebaiknya dahulukan soal-soal yang dianggap mudah!
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!
5. Bekerjalah dengan jujur!
3. Jabarkanlah perpangkatan bentuk aljabar (2𝑥 − 3𝑦)2!
4. Faktorkanlah bentuk aljabar berikut:
a. 3x+3𝑦
b. 9𝑥2 − 16
c. 𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
d. 𝑥2 − 4𝑥 + 4
☺ SELAMAT BEKERJA ☺
1. Penyelesaian :
6x – 8x + 3
Variabel : x
Konstanta : 3
Koefisisen x : 6 dan −8
Termasuk suku tiga.
Alasannya karena dihubungkan dua bentuk operasi yaitu operasi penjumlahan dan
pengurangan.
2. Penyelesaian :
a. (2x+8) + (4𝑥 − 5 − 5𝑦) = 2𝑥 + 8 + 4𝑥 − 5 − 5𝑦
= 2𝑥 + 4𝑥 − 5𝑦 + 8 − 5
= (2 + 4)𝑥 − 5𝑦(8 − 5)
= 8𝑥 − 5𝑦 + 3
b. Cara 1
(2x−3)(𝑥 + 5) = 2𝑥2 + 10𝑥 − 3𝑥 − 15
= 2𝑥2 + 7𝑥 − 15
Cara 2
(2x−3)(𝑥 + 5) = 2𝑥(𝑥 + 5) − 3(𝑥 + 5)
= 2𝑥2 + 10 − 3𝑥 − 15
= 2𝑥2 + 7𝑥 − 15
c. 6xy : 2y=6𝑥𝑦
2𝑦=
6𝑥×𝑦
2×𝑦=
6
2𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑡𝑢 𝑦
3. Penyelesaian :
Kunci Jawaban POST-TEST
(2𝑥 − 3𝑦)2 = 1(2𝑥)2(−3𝑦)0 + 2(2𝑥)1(−3𝑦)1 + 1(2𝑥)0(−3𝑦)2
=1(4𝑥2)(1) + 2(2𝑥)(−3𝑦) + 1(1)(9𝑦2)
= 4𝑥2 − 12𝑥𝑦 + 9𝑦2
4. Penyelesaian :
a. 3x+3𝑦 = 3(𝑥 + 𝑦)
b. 9𝑥2 − 16 = (9𝑥)2 − 42
= (9𝑥 − 4)(9𝑥 + 4)
c. 𝑥2 − 4𝑥 + 4 = 𝑥2 − 2𝑥 − 2𝑥 + 4
= (𝑥2 − 2𝑥) − (2𝑥 − 4)
= 9𝑥(𝑥 − 2) − 2(𝑥 − 2)
= (𝑥 − 2)(𝑥 − 2)
= (𝑥 − 2)2
d. 𝑥2 + 6𝑥 + 8 = (𝑥 − 2)(𝑥 − 4) → 2 + 4 = 6 2 × 4 = 8
= 𝑥2 − 4𝑥 − 2𝑥 + 8
= 𝑥2 − 6𝑥 + 8
RUBRIK PENILAIAN POST-TEST
No. Jawaban Bobot Skor
Post Test
1. Penyelesaian :
6x – 8x + 3
Variable : x
Konstanta : 3
Koefisisen x : 6 dan −8
Termasuk suku tiga
Alasannya karena memuat dua bentuk operasi yaitu
operasi penjumlahan dan pengurangan
1
1
1
2
5
2. Penyelesaian :
a. (2x+8) + (4𝑥 − 5 − 5𝑦) = 2𝑥 + 8 + 4𝑥 − 5 − 5𝑦
= 2𝑥 + 4𝑥 − 5𝑦 + 8 − 5
= (2 + 4)𝑥 − 5𝑦(8 − 5)
= 8𝑥 − 5𝑦 + 3
b. Cara 1
(2x−3)(𝑥 + 5) = 2𝑥2 + 10𝑥 − 3𝑥 − 15
= 2𝑥2 + 7𝑥 − 15
Cara 2
(2x−3)(𝑥 + 5) = 2𝑥(𝑥 + 5) − 3(𝑥 + 5)
= 2𝑥2 + 10 − 3𝑥 − 15
= 2𝑥2 + 7𝑥 − 15
c. 6xy : 2y=6𝑥𝑦
2𝑦=
6𝑥×𝑦
2×𝑦=
6
2𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑡𝑢 𝑦
4
4
3
11
3. Penyelesaian :
(2𝑥 − 3𝑦)2 = 1(2𝑥)2(−3𝑦)0 +
2(2𝑥)1(−3𝑦)11(2𝑥)0(−3𝑦)2
=1(4𝑥2)(1) + 2(2𝑥)(−3𝑦) + 1(1)(9𝑦2)
= 4𝑥2 − 12𝑥𝑦 + 9𝑦2
5
5
4. Penyelesaian :
a. 3x+3𝑦 = 3(𝑥 + 𝑦)
b. 9𝑥2 − 16 = (9𝑥)2 − 42
= (9𝑥 − 4)(9𝑥 + 4)
c. 𝑥2 − 4𝑥 + 4 = 𝑥2 − 2𝑥 − 2𝑥 + 4
= (𝑥2 − 2𝑥) − (2𝑥 − 4)
= 9𝑥(𝑥 − 2) − 2(𝑥 − 2)
= (𝑥 − 2)(𝑥 − 2)
= (𝑥 − 2)2
d. 𝑥2 + 6𝑥 + 8 = (𝑥 − 2)(𝑥 − 4) → 2 + 4 =
6 2 × 4 = 8
= 𝑥2 − 4𝑥 − 2𝑥 + 8
= 𝑥2 − 6𝑥 + 8
2
3
4
4
13
Jumlah 34 34
Nilai akhir = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 = …..
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Hari/ Tanggal :
Materi : Faktorisasi Suku Aljabar
Pertemuan :
Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2) Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori aktivitas kelompok dilakukan pada saat
kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3) Pengamatan memberikan kode/ cek (√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
siswa yang muncul dan skornya berdasarkan skala penilaian:
a. Kurang Sekali
b. Kurang
c. Baik
d. Sangat Baik
4) Kategori Aktivitas Siswa
1) Siswa yang mengikuti pelajaran dikelas (siswa yang hadir).
2) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/ teman.
3) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
4) Siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5) Siswa yang menyelesaikan LKS secara berkelompok.
6) Siswa yang aktif didepan yang berperan sebagai guru.
7) Siswa yang berani bertanya kepada temannya yang berperan sebagai guru.
8) Siswa yang berani mengajukan diri untuk menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27
28
29
30
31
32
JUMLAH
Wulandoni, oktober 2018
Observer
( ………………………. )
Angket Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Melalui
Model Kooperatif Tipe Team Assited Individualization (TAI)
Nama :
Kelas/Nis :
Hari/Tanggal :
A. Petunjuk
1. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai dan berikan
penjelasan/alasan anda terhadap jawaban yang diberikan pada tempat yang
disediakan!
2. Respon yang anda berikan tidak mempengaruhi penilaian hasil belajar.
No
Pertanyaan Jawaban Alasan
1. Apakah Anda senang dengan
pelajaran matematika?
Ya Tidak
2. Apakah Anda menyukai
pelajaran matematika dengan
menggunakan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
3. Apakah Anda menyukai cara
mengajar yang diterapkan
guru dalam proses
pembelajaran dengan
menggunakan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
4. Apakah Anda termotivasi
untuk belajar matematika,
setelah diterapkan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
5. Apakah dengan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) dapat
membantu dan
mempermudah Anda
memahami materi pelajaran
matematika?
6. Apakah dengan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)
dalam pembelajaran membuat
Anda menjadi siswa yang
aktif?
7. Apakah Anda senang berbagi
pengetahuan dan pengalaman
dalam penerapan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
8. Apakah rasa percaya diri
Anda meningkat dalam
mengeluarkan
ide/pendapat/pertanyaan pada
kegiatan pembelajaran
dengan model kooperatif tipe
Team Assisted
Individualization (TAI)?
9. Apakah Anda merasakan ada
kemajuan setelah diterapkan
model kooperatif tipe Team
Assisted Individualization
(TAI)?
10. Apakah Anda lebih mudah
mengingat materi yang
diajarkan dalam pembelajaran
matematika melalui model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
B. Pesan dan Kesan
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.......................................................................................................
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Pertemuan :
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Tujuan : Mengamati Aktivitas Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran
Petunjuk pengisian pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang dikelola
guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut Bapak/Ibu diminta untuk:
1. Memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut skor penilaian
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penilaian tentang Keterlaksanaan Pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut:
a. Skor 4 : Terlaksana dengan baik.
b. Skor 3 : Cukup terlaksana.
c. Skor 2 : Kurang terlaksana.
d. Skor 1 : Tidak terlaksana.
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen yang
diamati.
Kegiatan Komponen yang diamati Skor Keterlaksanaan
1 2 3 4 Ya Tidak
Pendahuluan:
❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
❖ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
Inti:
❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5
orang/kelompok
❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi
pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas
bersama.
❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang
dapat memudahkan
munculnya pertanyaan.
❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga
siswa mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek
tersebut.
❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut.
❖ Setelah diperoleh daftar
gagasan-gagasan, guru
membimbing siswa
mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu
strategi yang optimal dan
tepat.
❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
❖ Guru memberi kuis secara
individual
Penutup:
❖ Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara
individu maupun kelompok
❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
Rata-rata
Nilai Perolehan= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 x 100%
Wulandoni, Oktober 2018
Observer
( ………………………. )
• DAFTAR HADIR SISWA
• DAFTAR NILAI SISWA
• JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
• DAFTAR NAMA KELOMPOK
Daftar Hadir Siswa Kelas VIII
Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Kelas / Semester : VIII / 1
No
.
Nama Siswa
Pre-
Test
1
Pertemuan
Pertama
2
Pertemuan
Kedua
3
Pertemuan
Ketiga
4
Pertemuan
Keempat
5
Post-
Test
6
Sakit
Ijin
Alpa
Jumlah
1. Abdul Rahman
Abubakar √ √ √ √ √ √ - - - -
2. Agustina Barek
Blikololong √ √ √ √ √ √ - - - -
3. Ahmad Safrudin
√ √ √ √ √ √ - - - -
4. Ambia Sulaiman √ √
√ √ √ √ - - - -
5. Amina Ateng
Mayeli √ √
𝑠 √ √ √ 1 - - 1
6. BernadusTupeng √ √
√ √ √ √ - - - -
7. Elisabeth Nogo
Kedang √ √ √ √ √ √ - - - -
8. Fransiskus X. K.
Gokok √ √ √ √ √ √ - - - -
9. Hatijatul Kubra √ √
√ √ √ √ - - - -
10. Jumriati Rasyid √ √
√ √ √ √ - - - -
11. Jumriati Jari
√ √ √ √ √ √ - - - -
12. Kristian Bengang
Muda √ √ √ √ √ √ - - - -
13. Maria Ose Witin
√ √ 𝑆 √ √ √ 1 - - 1
14. Maria Theresia Mali
Namang √ √ √ √ √ √ - - - -
15. Muhammad Ikra √
√ √ √ √ √ - - - -
16. Muliyati Ina √
√ √ √ √ √ - - - -
17. Natalia Katarina
Henakin √ √ √ √ √ √ - - - -
18. Nafisa Rejab
√
√ √ √ √ √ - - - -
19. Nurhafija Gelu √
√ √ √ √ √ - - - -
20. Nurul Atiqah
Jumatia √
√ √ √ √ √ - - - -
21. Nurul Muilan
Biqalbi √
√ √ √ √ √ - - - -
22. Rikardus Risa √
√ √ √ √ √ - - - -
23. Samiun Ananda
Putra √ √ √ √ √ √ - - - -
24. Sipriani Maria Dau
√
√ √ √ √ √ - - - -
25. Syaril Rahmadan
√
√ √ 𝐴 √ √ - - - -
26. Umar Wiranto √
√ √ √ √ √ - - - -
27. Veronika Kewa
Duan
√
√ √ √ √ √ - - - -
28.
VirgiliusWali Duan
√
√ √ √ √ √ - - - -
29.
Yohana Nogo Atun
√
√
√ √ √ √ - - - -
30. Yohanes Yesaya
Yetimau √ √ √ √ 𝑆 √ 1 - - 1
31. Yulianus Laru
Tukan
√
√ √ √ √ √ - - - -
32. Yustinus Kiwan
Lamak
√
𝑖 √ √ √ √ - 1 - -
Jumlah
32 31 30 31 31 32
Wulandoni, Januari 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Penelitian
Alfons Lidin Witin Saripa Wahidin
NIP. 19641030 198903 1 013 NIM. 10536474214
Nilai Pre-test dan Post-Test
Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Kelas : VIII
No. Nama Siswa Nilai
Pre-Test
Nilai
Post Test
1 Abdul Rahman Abubakar 60 85
2 Agustina Barek Blikololong 70 84
3 Ahamad Safrudin 40 83
4 Ambia Sulaiman 50 81
5 Amina Ateng Mayeli 33 71
6 Bernadus Tupeng 50 79
7 Elisabeth Nogo Kedang 58 77
8 Fransiskus X. K. Gokok 68 89
9 Hatijatul Kubra 58 79
10 Jumriati Rasyid 60 78
11 Jumriati Jari 76 98
12 Kristian Bengang Muda 74 95
13 Maria Ose Witin 55 76
14 Maria Theresia Mali Namang 66 83
15 Muhammad Ikra 54 82
16 Muliyati Ina 55 85
17 Natalia Katarina Henakin 60 81
18 Nafisa Rejab 67 82
19 Nurhafija Gelu 68 90
20 Nurul Atiqah Jumatia 40 80
21 Nurul Muilan Biqalbi 68 93
22 Rikardus Risa 60 85
23 Samiun Ananda Putra 30 75
24 Sipriani Maria Dau 50 78
25 Syaril Rahmadan 44 68
26 Umar Wiranto 69 62
27 Veronika Kewa Duan 66 76
28 Virgilius Wali Duan 65 78
29 Yohana Nogo Atun 70 75
30 Yohanes Yesaya Yetimau 75 80
31 Yulianus Laru Tukan 60 79
32 Yustinus Kiwan Lamak 58 74
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Nama Sekolah : SMPN 2 WULANDONI
Kelas : VIII ( delapan )
Tahun Ajaran : 2018/2019
No
.
Hari/Tangg
al
Wakt
u
Topik Ket.
1 Selasa,08-
01-2019
07.00-
08.20
Pre Test
Terlaksan
a
2 Jumad, 11-
01-2019
07.00-
08.20
➢ Faktorisasi Suku Aljabar, yaitu
mengenai:
• Menjel
askan
pengert
ian
koefisie
n,
variabel
, dan
konstan
ta.
• Menyelesaikan operasi
penjumlahan, pengurangan
dan perkalian bentuk aljabar
Terlaksan
a
3 Selasa, 15-
01-2019
07.00-
08.20
➢ Faktorisasi Suku Aljabar, yaitu
mengenai:
• Menyelesaikan operasi bentuk
pembagian aljabar.
• Menyelesaikan operasi
perpangkatan aljabar
Terlaksan
a
4 Jumad, 18-
01-2019
07.00-
08.20
➢ Menentukan faktor-faktor suku
aljabar, yakni:
• Bentuk 𝑎𝑥 + 𝑎𝑦 + 𝑎𝑧 + ⋯
dan 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 − 𝑐𝑥
• Bentuk Selisih Dua Kuadrat
𝑥2 − 𝑦2
• Bentuk 𝑥2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦2 dan
𝑥2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦2
Terlaksan
a
5 Selasa, 22-
01-2019
07.00-
08.20
➢ Menentukan faktor-faktor suku
aljabar, yakni:
• Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan
Terlaksan
a
𝑎 = 1
• Bentuk 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan
𝑎 ≠ 1 𝑎 ≠ 0
6 Jumad, 25-
01-2019
07.00-
08.20
Post Test
Terlaksan
a
Nama Sekolah : Smpn 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (8)
Nama Kelompok
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
1. Amina Ateng Mayeli 1. Abdul Rahman Abubakar
2. Maria Ose Witin 2. Elisabeth Nogo Kedang
3. Natalia Katarina Henakin 3. Hatijatul Kubra
4. Nurul Atiqah Jumatia 4. Maria Theresia Mali Namang
5. Jumriati Jari 5. Mulyati Ina
6. Rikardus Risa 6. Nurul Muilan Biqalbi
7. Veronika Kewa Duan 7. Samiun Ananda Putra
8. Yohana Nogo Atun 8. Yustinus Kiwan Lamak
Kelompok 3 : Kelompok 4 :
1. Agustina Barek Blikololong 1. Ahmad Safrudin
2. Bernadus Tupeng 2. Ambia Sulaiman
3. Fransiskus X. K. Gokok 3. Jumriati Rasyid
4. Nurhafija Gelu 4. Kristian Bengang Muda
5. Sipriani Maria Dau 5. Muhammad Ikra
6. Umar Wiranto 6. Nafsia Rejab
7. Virgilius Wali Duan 7. Syaril Rahmadan
8. Yulianus Laru Tukan 8. Yohanes Yesaya Yetimau
• ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR
• ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA
• ANALISIS DATA ANGKET RESPONS SISWA
• ANALISIS RATA RATA GAIN
• ANALISIS KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN
• ANALISIS DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA (PRETEST)
SKOR
(Xi)
BANYAK
SISWA (Fi) Fi.Xi Xi – X (Xi-X)2 Fi (Xi - X) 2
30 1 30 -28.65 820.8225 820.8225
33 1 33 -22.65 513.0225 513.0225
40 2 80 -18.65 347.8225 695.645
44 1 44 -14.65 214.6225 214.6225
50 3 150 -8.65 74.8225 224.4675
54 1 54 -4.65 21.6225 21.6225
55 2 110 -3.65 13.3225 26.645
58 3 174 -0.65 0.4225 1.2675
60 5 300 1.35 1.8225 9.1125
65 1 65 6.35 40.3225 40.3225
66 2 132 7.35 54.0225 108.045
67 1 67 8.35 69.7225 69.7225
68 3 204 9.35 87.4225 262.2675
69 1 69 10.35 107.1225 107.1225
70 2 140 11.35 128.8225 257.645
74 1 74 15.35 235.6225 235.6225
75 1 75 16.35 267.3225 267.3225
76 1 76 17.35 301.0225 301.0225
JUMLAH 32 1877 1.3 3299.698 4176.318
X (Skor Rata-Rata = 𝟏𝟖𝟕𝟕
𝟑𝟐= 𝟓𝟖, 𝟔𝟓𝟔
Rentang Skor = 46
Skor Terendah = 76
Skor Tertinggi = 30
Variansi = 𝟒𝟏𝟕𝟔,𝟑𝟏𝟖
𝟑𝟐= 130,5099 = 𝟏𝟑𝟎, 𝟓𝟎𝟗
Standar Deviasi = 11,4240 = 𝟏𝟏, 𝟒𝟐𝟒
ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA (POSTTEST)
Skor (Xi) Banyak Siswa
(Fi) Fi.Xi Xi – X (Xi-X)2 Fi (Xi - X)2
62 1 62 -18.66 348.1956 348.1956
68 1 68 -12.66 160.2756 160.2756
71 1 71 -9.66 93.3156 93.3156
74 1 74 -6.66 44.3556 44.3556
75 2 150 -5.66 32.0356 64.0712
76 2 152 -4.66 21.7156 43.4312
77 1 77 -3.66 13.3956 13.3956
78 3 234 -2.66 7.0756 21.2268
79 3 237 -1.66 2.7556 8.2668
80 2 160 -0.66 0.4356 0.8712
81 2 162 0.34 0.1156 0.2312
82 2 164 1.34 1.7956 3.5912
83 2 166 2.34 5.4756 10.9512
84 1 84 3.34 11.1556 11.1556
85 3 255 4.34 18.8356 56.5068
89 1 89 8.34 69.5556 69.5556
90 1 90 9.34 87.2356 87.2356
93 1 93 12.34 152.2756 152.2756
95 1 95 14.34 205.6356 205.6356
98 1 98 17.34 300.6765 300.6765
JUMLAH 32 2581 6.8 1576.314 1695.22
X (Skor Rata-Rata = 𝟐𝟓𝟖𝟏
𝟑𝟐= 𝟖𝟎, 𝟔𝟓𝟔
Rentang Skor = 36
Skor Terendah = 62
Skor Tertinggi = 98
Variansi = 𝟏𝟔𝟗𝟓,𝟐𝟐
𝟑𝟐= 52,9756 = 52,975
Standar Deviasi = 7,278
ANALISIS AKTIVITAS SISWA
No
.
Aspek yang di amati Pertemuan ke Rata-
rata
(%) II III IV V
f % f % F % f %
Aktivitas positif
1 Siswa yang mengikuti
pelajaran dikelas (siswa
yang hadir)
3
1
96,8
8
3
0
93,7
5
3
1
96,8
8
3
1
96,8
8
96,10
2 Siswa yang
memperhatikan/mendengar
kan penjelasan guru/ teman
3
0
93,7
5
3
0
93,7
5
3
0
93,7
5
3
0
93,7
5
93,75
3 Siswa yang mengajukan
pertanyaan permasalahan
mengenai materi yang
diberikan
2
9
90,6
2
2
9
90,6
2
2
8
87,5 2
9
90,6
2
89,84
4 Siswa yang menjawab
pertanyaan yang diajukan
oleh guru
2
9
90,6
2
3
0
93,7
5
2
9
90,6
2
2
8
87,5 90,62
5 Siswa yang menyelesaikan
LKS secara berkelompok
3
1
96,8
8
3
0
93,7
5
3
1
96,8
8
3
1
96,8
8
96,10
6 Siswa yang aktif didepan
yang berperan sebagai guru
1
5
46.8
8
1
8
58,0
6
2
0
62,5 2
0
62,5 57,49
7 Siswa yang berani bertanya
kepada temannya yang
berperan sebagai guru
3
0
93,7
5
3
0
93,7
5
2
9
90,6
2
3
1
96,8
8
93,75
8 Siswa yang berani
mengajukan diri untuk
menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari
4 12,5 4 12,5 4 12,5 4 12,5 12,5
Jumlah 630,1
5
Rata-rata Persentase (%) 78,77
ANALISIS RESPONS SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL
KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
No. Aspek yang ditanyakan
Frekuensi Persentase %
Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah Anda senang dengan pelajaran
matematika? 27 5 84,38 15,62
2 Apakah Anda menyukai pelajaran
matematika dengan menggunakan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
29 3 90,63 9,36
3 Apakah Anda menyukai cara mengajar
yang diterapkan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
30 2 93,75 6,25
4 Apakah Anda termotivasi untuk
belajar matematika, setelah diterapkan
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?
28 4 78,13 12,5
5 Apakah dengan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
dapat membantu dan mempermudah
Anda memahami materi pelajaran
matematika?
30 2 93,75 6,25
6 Apakah dengan model kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
dalam pembelajaran membuat Anda
menjadi siswa yang aktif
31 1 96,88 3,13
7 Apakah Anda senang berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam
penerapan model kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI)?
27 5 84,38 15,63
8 Apakah rasa percaya diri Anda
meningkat dalam mengeluarkan
ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan
pembelajaran dengan model kooperatif
tipe Team Assisted Individualization
(TAI)?
30 2 93,75 6,25
9 Apakah Anda merasakan ada
kemajuan setelah diterapkan model
kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)? 29 3
90,63
9,38
10 Apakah Anda lebih mudah mengingat
materi yang diajarkan dalam
pembelajaran matematika melalui
model kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI)?di terapkan ?
30 2 93,75 6,25
Jumlah 900,03 90,62
Rata-rata 90,00 9,06
ANALISIS GAIN TERNORMALISASI
No Nama Siswa Pretest Kategori Posttest Kategori Gain Kategori
1 Abdul Rahman Abubakar
60 Tidak Tuntas
85 Tuntas 0,62 Sedang
2 Agustina Barek Blikololong
70 Tidak Tuntas
84 Tuntas 0,47 Sedang
3 Ahamad Safrudin 40
Tidak Tuntas 83
Tuntas 0,71 Tinggi
4 Ambia Sulaiman 50
Tidak Tuntas 81
Tuntas 0,62 Sedang
5 Amina Ateng Mayeli
33 Tidak Tuntas
71 Tidak Tuntas 0,57 Sedang
6 Bernadus Tupeng 50
Tidak Tuntas 79
Tuntas 0,58 Sedang
7 Elisabeth Nogo Kedang
58 Tidak Tuntas
77 Tuntas 0,45 Sedang
8 Fransiskus X. K. Gokok
68 Tidak Tuntas
89 Tuntas 0,66 Sedang
9 Hatijatul Kubra 58
Tidak Tuntas 79
Tuntas 0,50 Sedang
10 Jumriati Rasyid 60
Tidak Tuntas 78
Tuntas 0,45 Sedang
11 Jumriati Jari 76
Tuntas 98
Tuntas 0,92 Tinggi
12 Kristian Bengang Muda
74 Tidak Tuntas
95 Tuntas 0,81 Tinggi
13 Maria Ose Witin 55
Tidak Tuntas 76
Tuntas 0,47 Sedang
14 Maria Theresia Mali Namang
66 Tidak Tuntas
83 Tuntas 0,50 Sedang
15 Muhammad Ikra 54
Tidak Tuntas 82
Tidak Tuntas 0,61 Sedang
16 Muliyati Ina 55
Tidak Tuntas 85
Tuntas 0,67 Sedang
17 Natalia Katarina Henakin
60 Tidak Tuntas
81 Tuntas 0,52 Sedang
18 Nafisa Rejab 67
Tidak Tuntas 82
Tuntas 0,45 Sedang
19 Nurhafija Gelu 68
Tidak Tuntas 90
Tidak Tuntas 0,69 Sedang
20 Nurul Atiqah Jumatia
40 Tidak Tuntas
80 Tuntas 0,67 Sedang
21 Nurul Muilan Biqalbi
68 Tidak Tuntas
93 Tuntas 0,78 Tinggi
22 Rikardus Risa 60
Tidak Tuntas 85
Tuntas 0,62 Sedang
23 Samiun Ananda Putra
30 Tidak Tuntas
75 Tuntas 0,64 Sedang
24 Sipriani Maria Dau 50
Tidak Tuntas 78
Tuntas 0,56 Sedang
25 Syaril Rahmadan 44
Tidak Tuntas 68
Tidak Tuntas 0,43 Sedang
26 Umar Wiranto 69
Tidak Tuntas 62
Tidak Tuntas -0,22 Rendah
27 Veronika Kewa Duan
66 Tidak Tuntas
76 Tuntas 0,10 Rendah
28 Virgilius Wali Duan
65 Tidak Tuntas
78 Tuntas 0,37 Sedang
29 Yohana Nogo Atun 70
Tidak Tuntas 75
Tuntas 0,17 Rendah
30 Yohanes Yesaya Yetimau
75 Tuntas
80 Tuntas 0,20 Rendah
31 Yulianus Laru Tukan
60 Tidak Tuntas
79 Tuntas 0.47 Sedang
32 Yustinus Kiwan Lamak
58 Tidak Tuntas
74 Tidak Tuntas 0,38 Sedang
Jumlah 1877,4
2581
16.99
Rata-Rata 58,66875
80,65625
0.530938
ANALISIS KEMAMPUAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
No. Komponen yang diamati
Pertemuan
I
II III IV V VI
1 ❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
P
R
E
T
4 4 4 4
P
O
S
T
2 ❖ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
3 4 3 3
3 ❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
2 3 3 4
4 ❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
4 4 4 3
5 ❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang/kelompok
4 4 4 4
6 ❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi pembelajaran
dan permasalahan untuk dibahas
bersama
4 4 4 4
7 ❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang dapat
memudahkan munculnya
pertanyaan
4 4 4 4
8 ❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga siswa
mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek tersebut
4 4 3 3
9 ❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut
3 3 3 3
10 ❖ Setelah diperoleh daftar gagasan-
gagasan, guru membimbing
siswa mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada akhirnya
diperoleh suatu strategi yang
optimal dan tepat
E
S
T
4 4 4 4
T
E
11 ❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas
3 3 3 3
12 ❖ Guru memberi kuis secara
individual
3 3 3 3
13 ❖ Guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah
mempresentasikan hasil kerjanya
baik secara individu maupun
kelompok
3 3 3 3
S
T
14 ❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari
3 3 4 4
15 ❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
4 4 4 4
16 ❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
4 4 4 4
RATA-RATA TIAP PERTEMUAN 3,5 3,63 3,56 3,56
RATA-RATA KESELURUHAN 3,56
A. ANALISIS DESKRIPTIF
Statistics
Pretest Posttest Gain
N Valid 32 32 32
Missing 0 0 0
Mean 58,656 80,656 ,5198
Std. Error of Mean 2,0871 1,3072 ,03764
Median 60,000 80,000 ,5425
Mode 60,0 78,0a ,47a
Std. Deviation 11,8065 7,3949 ,21294
Variance 139,394 54,684 ,045
Skewness -,782 ,116 -1,351
Std. Error of Skewness ,414 ,414 ,414
Kurtosis ,133 1,014 3,909
Std. Error of Kurtosis ,809 ,809 ,809
Range 46,0 36,0 1,14
Minimum 30,0 62,0 -,23
Maximum 76,0 98,0 ,92
Sum 1877,0 2581,0 16,63
Percentiles 25 51,000 76,250 ,4506
50 60,000 80,000 ,5425
75 68,000 84,750 ,6529
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Pretest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 30,0 1 3,1 3,1 3,1
33,0 1 3,1 3,1 6,3
40,0 2 6,3 6,3 12,5
44,0 1 3,1 3,1 15,6
50,0 3 9,4 9,4 25,0
54,0 1 3,1 3,1 28,1
55,0 2 6,3 6,3 34,4
58,0 3 9,4 9,4 43,8
60,0 5 15,6 15,6 59,4
65,0 1 3,1 3,1 62,5
66,0 2 6,3 6,3 68,8
67,0 1 3,1 3,1 71,9
68,0 3 9,4 9,4 81,3
69,0 1 3,1 3,1 84,4
70,0 2 6,3 6,3 90,6
74,0 1 3,1 3,1 93,8
75,0 1 3,1 3,1 96,9
76,0 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Posttest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 62,0 1 3,1 3,1 3,1
68,0 1 3,1 3,1 6,3
71,0 1 3,1 3,1 9,4
74,0 1 3,1 3,1 12,5
75,0 2 6,3 6,3 18,8
76,0 2 6,3 6,3 25,0
77,0 1 3,1 3,1 28,1
78,0 3 9,4 9,4 37,5
79,0 3 9,4 9,4 46,9
80,0 2 6,3 6,3 53,1
81,0 2 6,3 6,3 59,4
82,0 2 6,3 6,3 65,6
83,0 2 6,3 6,3 71,9
84,0 1 3,1 3,1 75,0
85,0 3 9,4 9,4 84,4
89,0 1 3,1 3,1 87,5
90,0 1 3,1 3,1 90,6
93,0 1 3,1 3,1 93,8
95,0 1 3,1 3,1 96,9
98,0 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Gain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid -,23 1 3,1 3,1 3,1
,17 1 3,1 3,1 6,3
,20 1 3,1 3,1 9,4
,29 1 3,1 3,1 12,5
,37 1 3,1 3,1 15,6
,38 1 3,1 3,1 18,8
,43 1 3,1 3,1 21,9
,45 1 3,1 3,1 25,0
,45 1 3,1 3,1 28,1
,45 1 3,1 3,1 31,3
,47 2 6,3 6,3 37,5
,48 1 3,1 3,1 40,6
,50 2 6,3 6,3 46,9
,53 1 3,1 3,1 50,0
,56 1 3,1 3,1 53,1
,57 1 3,1 3,1 56,3
,58 1 3,1 3,1 59,4
,61 1 3,1 3,1 62,5
,62 1 3,1 3,1 65,6
,63 2 6,3 6,3 71,9
,64 1 3,1 3,1 75,0
,66 1 3,1 3,1 78,1
,67 2 6,3 6,3 84,4
,69 1 3,1 3,1 87,5
,72 1 3,1 3,1 90,6
,78 1 3,1 3,1 93,8
,81 1 3,1 3,1 96,9
,92 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Histogram
B. ANALISIS INFERENSIAL
1. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRE TEST 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
POST TEST 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
GAIN 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Pretest Mean 58,656 2,0871
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 54,400
Upper Bound 62,913
5% Trimmed Mean 59,243
Median 60,000
Variance 139,394
Std. Deviation 11,8065
Minimum 30,0
Maximum 76,0
Range 46,0
Interquartile Range 17,0
Skewness -,782 ,414
Kurtosis ,133 ,809
Posttest Mean 80,656 1,3072
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 77,990
Upper Bound 83,322
5% Trimmed Mean 80,667
Median 80,000
Variance 54,684
Std. Deviation 7,3949
Minimum 62,0
Maximum 98,0
Range 36,0
Interquartile Range 8,5
Skewness ,116 ,414
Kurtosis 1,014 ,809
Gain Mean ,5198 ,03764
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,4430
Upper Bound ,5966
5% Trimmed Mean ,5333
Median ,5425
Variance ,045
Std. Deviation ,21294
Minimum -,23
Maximum ,92
Range 1,14
Interquartile Range ,20
Skewness -1,351 ,414
Kurtosis 3,909 ,809
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pretest 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Posttest 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Gain 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest ,134 32 ,152 ,938 32 ,066
Posttest ,122 32 ,200* ,971 32 ,519
Gain ,153 32 ,056 ,910 32 ,011
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji t Satu Sampel
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Pretest 32 58,656 11,8065 2,0871
Posttest 32 80,656 7,3949 1,3072
One-Sample Test
Test Value = 75
T df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest -7,831 31 ,000 -16,3438 -20,600 -12,087
Posttest 4,327 31 ,000 5,6563 2,990 8,322
3. Uji Gain
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Gain 32 ,5198 ,21294 ,03764
One-Sample Test
Test Value = 0.30
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Gain 5,840 31 ,000 ,21982 ,1430 ,2966
𝑔 =𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑝𝑟𝑒
=80,65– 58,65
100 − 58,65
=22
41,35
=0,53
4. Uji z satu sampel
Zhitung =
𝑥
𝑛−𝜋0
√𝜋0(1−𝜋0)
𝑛
Zhitung =
28
32−0,75
√0,75(1−0,75)
32
Zhitung = 0,88−0,75
√0,75(0,25)
32
Zhitung = 0,13
√0,188
32
Zhitung = 0,13
√0,006
Zhitung = 0,13
0,077
Zhitung = 1,688
Ztabel = 0, 5 − 𝛼 = 0, 5 − 0, 05 = 0,45
Dengan taraf kesignifikanan 𝛼 = 5%, dari tabel sebarang normal baku diperoleh
Z0,45 = 1,645. Nilai 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1, 688 > 𝑍(0,45) = 1,645 yang berarti H0 ditolak dan
H1 diterima.
• LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA
PRETEST
• LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA
POSTTEST
• LEMBAR KERJA SISWA
• LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
• LEMBAR ANGKET RESPON SISWA
• LEMBAR KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN
PRE TEST
POST-TEST
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Hari/ Tanggal : Jumad, 11-01-2019
Materi : Faktorisasi Suku Aljabar
Pertemuan : Kedua
Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2) Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori aktivitas kelompok dilakukan pada saat
kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3) Pengamatan memberikan kode/ cek (√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
siswa yang muncul dan skornya berdasarkan skala penilaian:
a. Kurang Sekali
b. Kurang
c. Baik
d. Sangat Baik
4) Kategori Aktivitas Siswa
1) Siswa yang mengikuti pelajaran dikelas (siswa yang hadir).
2) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/ teman.
3) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
4) Siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5) Siswa yang menyelesaikan LKS secara berkelompok.
6) Siswa yang aktif didepan yang berperan sebagai guru.
7) Siswa yang berani bertanya kepada temannya yang berperan sebagai guru.
8) Siswa yang berani mengajukan diri untuk menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
KELOMPOK SATU
Nama Siswa
Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Amina Ateng Mayeli √ √ √ √
2 Maria Ose Witin √ √ √ √ √ √ √
3 Natalia Katarina Henakin √ √ √ √ √ √ √
4 Nurul Atiqah Jumatia √ √ √ √ √ √
5 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √ √
6 Rikardus Risa √ √ √ √ √ √ √
7 Veronika Kewa Duan √ √ √ √ √ √
8 Yohana Nogo Atun
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH
8 8 7 7 8 5 8 1
KELOMPOK DUA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Abdul Rahman Abubakar √ √ √ √ √ √ √
2 Elisabeth Nogo Kedang √ √ √ √ √ √
3 Hatijatul Kubra √ √ √ √ √ √
4 Maria Theresia Mali Namang √ √ √ √ √ √ √
5 Muliyati Ina √ √ √ √ √ √ √
6 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √ √
7 Samiun Ananda Putra √ √ √ √ √ √
8 Yustinus Kiwan Lamak
√ √
JUMLAH 7 7 8 7 7 4 7 1
KELOMPOK TIGA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agustina Barek Blikololong √ √ √ √ √ √ √
2 Bernadus Tupeng √ √ √ √ √
3 Fransiskus X. K. Gokok √ √ √ √ √ √
4 Nurhafija Gelu √ √ √ √ √ √ √ √
5 Sipriani Maria Dau √ √ √ √ √ √
6 Umar Wiranto √ √ √
7 Virgilius Wali Duan
√ √ √ √ √ √ √
8 Yulianus Laru Tukan
√ √ √ √ √ √
JUMLAH 8 7 6 7 8 3 8 1
KELOMPOK EMPAT
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ahmad Safrudin √ √ √ √ √ √
2 Ambia Sulaiman √ √ √ √ √ √
3 Jumriati Rasyid √ √ √ √ √ √ √
4 Kristian Bengang Muda √ √ √ √ √ √ √ √
5 Muhammad Ikra √ √ √ √ √ √
6 Nafisa Rejab √ √ √ √ √ √ √
7 Syaril Rahmadan √ √ √
8 Yohanes Yesaya Yetimau
√ √ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 7 7 7 3 8 1
Wulandoni, Januari 2019
Observer
Saripa Wahidin
Nim. 10536474214
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Hari/ Tanggal : Selasa, 15-01-2019
Materi : Faktorisasi Suku Aljabar
Pertemuan : Ketiga
Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori aktivitas kelompok dilakukan pada saat
kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamatan memberikan kode/ cek (√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
siswa yang muncul dan skornya berdasarkan skala penilaian:
a. Kurang Sekali
b. Kurang
c. Baik
d. Sangat Baik
4. Kategori Aktivitas Siswa
1) Siswa yang mengikuti pelajaran dikelas (siswa yang hadir).
2) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/ teman.
3) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
4) Siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5) Siswa yang menyelesaikan LKS secara berkelompok.
6) Siswa yang aktif didepan yang berperan sebagai guru.
7) Siswa yang berani bertanya kepada temannya yang berperan sebagai guru.
8) Siswa yang berani mengajukan diri untuk menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
KELOMPOK SATU
Nama Siswa
Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Amina Ateng Mayeli
2 Maria Ose Witin
3 Natalia Katarina Henakin √ √ √ √ √ √ √ √
4 Nurul Atiqah Jumatia √ √ √ √ √ √ √
5 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
6 Rikardus Risa √ √ √ √ √ √ √
7 Veronika Kewa Duan √ √ √ √ √ √
8 Yohana Nogo Atun
√ √ √ √ √ √
JUMLAH
6 6 6 6 6 4 6 1
KELOMPOK DUA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Abdul Rahman Abubakar √ √ √ √ √ √ √
2 Elisabeth Nogo Kedang √ √ √ √ √ √
3 Hatijatul Kubra √ √ √ √ √ √ √
4 Maria Theresia Mali Namang √ √ √ √ √ √ √
5 Muliyati Ina √ √ √ √ √ √ √
6 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
7 Samiun Ananda Putra √ √ √ √ √ √
8 Yustinus Kiwan Lamak
√ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 7 8 8 4 8 1
KELOMPOK TIGA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agustina Barek Blikololong √ √ √ √ √ √ √
2 Bernadus Tupeng √ √ √ √ √ √ √
3 Fransiskus X. K. Gokok √ √ √ √ √ √ √ √
4 Nurhafija Gelu √ √ √ √ √ √ √
5 Sipriani Maria Dau √ √ √ √ √ √
6 Umar Wiranto √ √ √ √ √ √
7 Virgilius Wali Duan
√ √ √ √ √ √
8 Yulianus Laru Tukan
√ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 7 8 8 4 8 1
KELOMPOK EMPAT
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ahmad Safrudin √ √ √ √ √ √ √ √
2 Ambia Sulaiman √ √ √ √ √ √ √
3 Jumriati Rasyid √ √ √ √ √ √
4 Kristian Bengang Muda √ √ √ √ √ √ √
5 Muhammad Ikra √ √ √ √ √ √
6 Nafisa Rejab √ √ √ √ √ √ √
7 Syaril Rahmadan √ √ √ √ √ √
8 Yohanes Yesaya Yetimau
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 8 8 8 5 8 1
Wulandoni, Januari 2019
Observer
Saripa Wahidin
Nim. 10536474214
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Hari/ Tanggal : Jumad, 18-01-2019
Materi : Faktorisasi Suku Aljabar
Pertemuan : Keempat
Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori aktivitas kelompok dilakukan pada saat
kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamatan memberikan kode/ cek (√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
siswa yang muncul dan skornya berdasarkan skala penilaian:
a. Kurang Sekali
b. Kurang
c. Baik
d. Sangat Baik
4. Kategori Aktivitas Siswa
1) Siswa yang mengikuti pelajaran dikelas (siswa yang hadir).
2) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/ teman.
3) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
4) Siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5) Siswa yang menyelesaikan LKS secara berkelompok.
6) Siswa yang aktif didepan yang berperan sebagai guru.
7) Siswa yang berani bertanya kepada temannya yang berperan sebagai guru.
8) Siswa yang berani mengajukan diri untuk menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
KELOMPOK SATU
Nama Siswa
Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Amina Ateng Mayeli √ √ √ √
2 Maria Ose Witin √ √ √ √ √ √
3 Natalia Katarina Henakin √ √ √ √ √ √ √
4 Nurul Atiqah Jumatia √ √ √ √ √ √ √
5 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
6 Rikardus Risa √ √ √ √ √ √ √ √
7 Veronika Kewa Duan √ √ √ √ √ √
8 Yohana Nogo Atun
√ √ √ √ √ √
JUMLAH
8 8 7 8 8 4 7 1
KELOMPOK DUA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Abdul Rahman Abubakar √ √ √ √ √ √ √
2 Elisabeth Nogo Kedang √ √ √ √ √
3 Hatijatul Kubra √ √ √ √ √
4 Maria Theresia Mali Namang √ √ √ √ √ √ √
5 Muliyati Ina √ √ √ √ √ √ √ √
6 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
7 Samiun Ananda Putra √ √ √ √
8 Yustinus Kiwan Lamak
√ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 6 8 6 4 7 1
KELOMPOK TIGA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agustina Barek Blikololong √ √ √ √ √ √ √ √
2 Bernadus Tupeng √ √ √ √ √ √
3 Fransiskus X. K. Gokok √ √ √ √ √ √ √
4 Nurhafija Gelu √ √ √ √ √ √ √
5 Sipriani Maria Dau √ √ √ √ √ √
6 Umar Wiranto √ √
7 Virgilius Wali Duan
√ √ √ √ √ √ √
8 Yulianus Laru Tukan
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH 8 7 7 7 7 5 8 1
KELOMPOK EMPAT
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ahmad Safrudin √ √ √ √ √ √ √
2 Ambia Sulaiman √ √ √ √ √ √ √
3 Jumriati Rasyid √ √ √ √ √ √
4 Kristian Bengang Muda √ √ √ √ √ √ √
5 Muhammad Ikra √ √ √ √ √ √ √ √
6 Nafisa Rejab √ √ √ √ √ √ √
7 Syaril Rahmadan
8 Yohanes Yesaya Yetimau
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH 7 7 7 7 7 6 7 1
Wulandoni, Januari 2019
Observer
Saripa Wahidin
Nim. 10536474214
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Hari/ Tanggal : Jumad, 18-01-2019
Materi : Faktorisasi Suku Aljabar
Pertemuan : Keempat
Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2) Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori aktivitas kelompok dilakukan pada saat
kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3) Pengamatan memberikan kode/ cek (√) pada kolom yang sesuai dengan aktivitas
siswa yang muncul dan skornya berdasarkan skala penilaian:
a. Kurang Sekali
b. Kurang
c. Baik
d. Sangat Baik
4) Kategori Aktivitas Siswa
1) Siswa yang mengikuti pelajaran dikelas (siswa yang hadir).
2) Siswa yang memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/ teman.
3) Siswa yang mengajukan pertanyaan permasalahan mengenai materi yang
diberikan.
4) Siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5) Siswa yang menyelesaikan LKS secara berkelompok.
6) Siswa yang aktif didepan yang berperan sebagai guru.
7) Siswa yang berani bertanya kepada temannya yang berperan sebagai guru.
8) Siswa yang berani mengajukan diri untuk menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
KELOMPOK SATU
Nama Siswa
Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Amina Ateng Mayeli √ √ √ √
2 Maria Ose Witin √ √ √ √ √ √
3 Natalia Katarina Henakin √ √ √ √ √ √ √
4 Nurul Atiqah Jumatia √ √ √ √ √ √ √
5 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
6 Rikardus Risa √ √ √ √ √ √ √ √
7 Veronika Kewa Duan √ √ √ √ √ √
8 Yohana Nogo Atun
√ √ √ √ √ √
JUMLAH
8 8 7 8 8 4 7 1
KELOMPOK DUA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Abdul Rahman Abubakar √ √ √ √ √ √ √
2 Elisabeth Nogo Kedang √ √ √ √ √
3 Hatijatul Kubra √ √ √ √ √
4 Maria Theresia Mali Namang √ √ √ √ √ √ √
5 Muliyati Ina √ √ √ √ √ √ √ √
6 Nurul Muilan Biqalbi √ √ √ √ √ √ √
7 Samiun Ananda Putra √ √ √ √
8 Yustinus Kiwan Lamak
√ √ √ √ √
JUMLAH 8 8 6 8 6 4 7 1
KELOMPOK TIGA
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agustina Barek Blikololong √ √ √ √ √ √ √ √
2 Bernadus Tupeng √ √ √ √ √ √
3 Fransiskus X. K. Gokok √ √ √ √ √ √ √
4 Nurhafija Gelu √ √ √ √ √ √ √
5 Sipriani Maria Dau √ √ √ √ √ √
6 Umar Wiranto √ √
7 Virgilius Wali Duan
√ √ √ √ √ √ √
8 Yulianus Laru Tukan
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH 8 7 7 7 7 5 8 1
KELOMPOK EMPAT
No Nama Siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ahmad Safrudin √ √ √ √ √ √ √
2 Ambia Sulaiman √ √ √ √ √ √ √
3 Jumriati Rasyid √ √ √ √ √ √
4 Kristian Bengang Muda √ √ √ √ √ √ √
5 Muhammad Ikra √ √ √ √ √ √ √ √
6 Nafisa Rejab √ √ √ √ √ √ √
7 Syaril Rahmadan
8 Yohanes Yesaya Yetimau
√ √ √ √ √ √ √
JUMLAH 7 7 7 7 7 6 7 1
Wulandoni, Januari 2019
Observer
Saripa Wahidin
Nim. 10536474214
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Pertemuan : Kedua
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Tujuan : Mengamati Aktivitas Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran
Petunjuk pengisian pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang dikelola
guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut Bapak/Ibu diminta untuk:
1. Memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut skor penilaian
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penilaian tentang Keterlaksanaan Pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut:
a. Skor 4 : Terlaksana dengan baik.
b. Skor 3 : Cukup terlaksana.
c. Skor 2 : Kurang terlaksana.
d. Skor 1 : Tidak terlaksana.
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen yang
diamati.
Kegiatan Komponen yang diamati Skor Keterlaksanaan
1 2 3 4 Ya Tidak
Pendahuluan:
❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
√ √
❖ Guru menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
√ √
Inti:
❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
√ √
❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5
orang/kelompok
√ √
❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi
pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas
bersama.
√ √
❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang
dapat memudahkan
munculnya pertanyaan.
√ √
❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga
siswa mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek
tersebut.
√ √
❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut.
√ √
❖ Setelah diperoleh daftar
gagasan-gagasan, guru
membimbing siswa
mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu
strategi yang optimal dan
tepat.
√ √
❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
√ √
❖ Guru memberi kuis secara
individual
√ √
Penutup:
❖ Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara
individu maupun kelompok
√ √
❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
√ √
❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
√ √
❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
√ √
Rata-rata 56
16= 3.5
Nilai Perolehan= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 x 100%
Wulandoni, 11 Januari 2019
Observer
Alfons Lidin Witin
NIP. 19641030 198903 1 013
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Pertemuan : Ketiga
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Tujuan : Mengamati Aktivitas Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran
Petunjuk pengisian pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang dikelola
guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut Bapak/Ibu diminta untuk:
1. Memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut skor penilaian
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penilaian tentang Keterlaksanaan Pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut:
a. Skor 4 : Terlaksana dengan baik.
b. Skor 3 : Cukup terlaksana.
c. Skor 2 : Kurang terlaksana.
d. Skor 1 : Tidak terlaksana.
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen yang
diamati.
Kegiatan Komponen yang diamati Skor Keterlaksanaan
1 2 3 4 Ya Tidak
Pendahuluan: ❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
√ √
kehadiran siswa
❖ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ √
❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
√ √
Inti:
❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
√ √
❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5
orang/kelompok
√ √
❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi
pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas
bersama.
√ √
❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang
dapat memudahkan
munculnya pertanyaan.
√ √
❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga
siswa mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek
tersebut.
√ √
❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut.
√ √
❖ Setelah diperoleh daftar
gagasan-gagasan, guru
membimbing siswa
mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu
strategi yang optimal dan
tepat.
√ √
❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
√ √
❖ Guru memberi kuis secara
individual
√ √
Penutup:
❖ Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara
individu maupun kelompok
√ √
❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
√ √
❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
√ √
❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
√ √
Rata-rata 58
16= 3.63
Nilai Perolehan= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 x 100%
Wulandoni, 15 Januari 2019
Observer
Alfons Lidin Witin
NIP. 19641030 198903 1 013
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Pertemuan : Keempat
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Tujuan : Mengamati Aktivitas Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran
Petunjuk pengisian pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang dikelola
guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut Bapak/Ibu diminta untuk:
1. Memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut skor penilaian
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penilaian tentang Keterlaksanaan Pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut:
a. Skor 4 : Terlaksana dengan baik.
b. Skor 3 : Cukup terlaksana.
c. Skor 2 : Kurang terlaksana.
d. Skor 1 : Tidak terlaksana.
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen yang
diamati.
Kegiatan Komponen yang diamati Skor Keterlaksanaan
1 2 3 4 Ya Tidak
Pendahuluan:
❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
√ √
❖ Guru menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
√ √
Inti:
❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
√ √
❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5
orang/kelompok
√ √
❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi
pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas
bersama.
√ √
❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang
dapat memudahkan
munculnya pertanyaan.
√ √
❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga
siswa mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek
tersebut.
√ √
❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut.
√ √
❖ Setelah diperoleh daftar
gagasan-gagasan, guru
membimbing siswa
mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu
strategi yang optimal dan
tepat.
√ √
❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
√ √
❖ Guru memberi kuis secara
individual
√ √
Penutup:
❖ Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara
individu maupun kelompok
√ √
❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
√ √
❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
√ √
❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
√ √
Rata-rata 57
16= 3.56
Nilai Perolehan= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 x 100%
Wulandoni, 18 Januari 2019
Observer
Alfons Lidin Witin
NIP. 19641030 198903 1 013
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Nama Sekolah : SMPN 2 Wulandoni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Pertemuan : Kelima
Pokok Bahasan : Faktorisasi Suku Aljabar
Tujuan : Mengamati Aktivitas Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran
Petunjuk pengisian pengamat:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika melalui
penerapan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang dikelola
guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut Bapak/Ibu diminta untuk:
1. Memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut skor penilaian
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
2. Memberikan penilaian tentang Keterlaksanaan Pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut:
a. Skor 4 : Terlaksana dengan baik.
b. Skor 3 : Cukup terlaksana.
c. Skor 2 : Kurang terlaksana.
d. Skor 1 : Tidak terlaksana.
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen yang
diamati.
Kegiatan Komponen yang diamati Skor Keterlaksanaan
1 2 3 4 Ya Tidak
Pendahuluan:
❖ Guru mengawali pembelajaran
dengan salam dan mengecek
kehadiran siswa
√ √
❖ Guru menyampaikan tujuan √ √
pembelajaran
❖ Guru mengingatkan kembali
siswa tentang pelajaran
sebelumnya
√ √
Inti:
❖ Guru menyajikan materi yang
diajarkan
√ √
❖ Guru membagi siswa kedalam
kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5
orang/kelompok
√ √
❖ Guru membagi modul, LKS
yang berisi materi
pembelajaran dan
permasalahan untuk dibahas
bersama.
√ √
❖ Guru membimbing dan
mengarahkan siswa dalam
memecahkan masalah dan
menciptakan situasi yang
dapat memudahkan
munculnya pertanyaan.
√ √
❖ Guru mengklarifikasi
permasalahan yang ada dalam
proyek tersebut sehingga
siswa mengetahui solusi yang
diharapkan dari proyek
tersebut.
√ √
❖ Siswa menggali dan
mengungkapkan pendapat
sebanyak-banyaknya berkaitan
dengan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi dalam
proyek tersebut.
√ √
❖ Setelah diperoleh daftar
gagasan-gagasan, guru
membimbing siswa
mengevaluasi dan
menyeleksi berbagai gagasan
tentang strategi pemecahan
masalah, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu
strategi yang optimal dan
tepat.
√ √
❖ siswa bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
√ √
❖ Guru memberi kuis secara
individual
√ √
Penutup:
❖ Guru memberikan
penghargaan kepada siswa
yang telah mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara
individu maupun kelompok
√ √
❖ Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
√ √
❖ Guru memberikan tugas
pekerjaan rumah kepada siswa
menyangkut materi yang telah
dipelajari
√ √
❖ Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam
√ √
Rata-rata 57
16= 3.56
Nilai Perolehan= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉𝑺𝒌𝒐𝒓𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂𝑨𝒔𝒑𝒆𝒌𝒚𝒂𝒏𝒈𝑫𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 x 100%
Wulandoni, 22 Januari 2019
Observer
Alfons Lidin Witin
NIP. 19641030 198903 1 013
• PERSURATAN
• DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
Saripa Wahidin, lahir di Sabah Malaysia pada tanggal 09
Maret 1994. Anak kelima dari lima bersaudara, buah kasih
dari pasangan bapak Alm. Wahidin Pelea dan Ibu Kamsina
Kasim. Tekat yang tinggi dan do’a dari kedua orang tua,
suami dan saudara/saudari merupakan modal utama untuk
meraih cita-cita dengan tujuan membahagiakan orang tua,
suami dan saudara/saudari yang telah ikut berperan dalam mendidik dan membesarkan
mulai dari kecil dan menjadi orang yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.
Penulis mulai memasuki pendidikan formal dan terdaftar sebagai siswa SDI
Luki Kec. Wulandoni Kab. Lembata tahun 2003. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan
pendidikan di SMPN 2 Wulandoni selama tiga tahun. Setelah tamat di sekolah tersebut,
penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA YP PGRI 2 MAKASSAR hingga
lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, penulis memasuki jenjang perguruan tinggi di Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Strata Satu
(S1).