EFEKTIFITAS STRATEGI PERKULIAHAN DI PRODI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FITK UIN JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Serjana Manajemen Pendidikan (S.Pd) Pada
Jurusan KI-Manajemen Pendidikan
OLEH
RIDWAN AFANDI
105018200693
JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2011 M
ABSTRAK Ridwan Afandi. NIM.105018200693. Jurusan KI Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Efektifitas Strategi Perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan FITK UIN JKT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi perkuliahan yang dilaksanakan selama ini efektif terhadap perkuliahan di Prodi Manajemen Pendidikan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 58 mahasiswa. Strategi merupakan suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efesien. Strategi perkuliahan merupakan cara pembelajaran yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda, dalam strategi perlu memperhatikan strategi pengorganisasian pembelajaran melalui pendekatan prosedural dan pendekatan hirearkis, kemudian strategi penyampaian pembelajaran dalam mendiskripsikannya memerlukan media pembelajaran, interaksi peserta didik dengan media, dan bentu belajar mengajar. Strategi pengelolaan pembelajaran untuk mencapainya terlebih dahulu memberikan penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran, pembuatan catatan kemajuan mahasiswa, pengelolaan motivasional, dan control belajar. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif analisis. Dari hasil penelitian yang didapat strategi perkuliahan yang digunakan di Prodi Manajemen Pendidikan baik. Kata kunci: Efektifitas Perkuliahan, Prodi Manajemen Pendidikan.
KATA PENGANTAR
Bismillahi Arrahmani Arrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
kasih dan sayang-Nya yang senantiasa tercurah pada kita semua terutama bagi
penulis sendiri, yang karena-Nya keberadaan penulis terutama dalam masa-masa
penyusunan skripsi ini tidak dijumpai suatu kendala yang berarti. Shalawat serta
salam tercurah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW suri tauladan
paling mulia bagi semesta alam. Kemudian ucapan terimakasih yang paling dalam
penulis haturkan kepada kedua orang tua yang selalu berada di dalam lubuk hati
dan menjadi sumber motivasi dalam segala kegiatan yang penulis lakukan
terutama dalam penyelesaian tulisan ini. Ayahanda (Miswar NST) dan Ibunda
(Suriaty Rangkuti) penulis, yang telah membesarkan, merawat, mendidik,
mendo’akan, memotivasi, memberikan dukungann baik moril maupun materil
dengan penuh ketulusan dan keikhlasan kepada penulis. Kepada mereka penulis
haturkan sembah sujud sedalam-dalamnya, atas jasa mereka tidak akan dapat
penulis balas sampai kapanpun, semoga Allah selalu memberikan kesehatan,
keselamatan, kebahagian dan selalu dalam lindungan-Nya, amiin.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, namun berkat dorongan dan bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi
ini dapat diselesaikan. Di ruang yang terbatas ini, penulis mengungkapkan
perasaan hormat dan terima kasih yang tulus kepada orang-orang yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyusunan skripsi ini, dengan sadar penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak
akan pernah terwujud tanpa adanya peran serta dari orang-orang di sekitar penulis.
Mereka adalah:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Rusydy Zakaria M.Phill sebagai Ketua Jurusan dan Fauzan M.A sebagai
Sekretaris Jurusan KI Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs.Muarif SAM M.Pd. selaku ketua Prodi Manajemen Pendidikan dan
sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi penulis, hanya ucapan
terimakasih dan do’a yang dapat saya ucapkan atas waktunya, masukan,
motivasi, perhatian serta do’a dalam membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, semoga bapak senantiasa diberikan nikmat
sehat serta dalam lindungan Allah selalu, dan menjadi suri tauladan kami.
4. Abd Rozak, M.Si sebagai dosen penasehat akademik
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis selama duduk di bangku kuliah, semoga
ilmu yang bapak/ ibu berikan bermanfaat dan menjadi amal ibadah.
6. Adik-adik penulis Alm Rizki Yaqub, Ruslan Fadli Mustafid, Riskah
Fadilah, Raysa Islamita, Bahrun Syarifuddin, Imam Ahmadi, M. Ikhsan,
Fadhil Akhiruddin, dan Fajrul Rahman yang selalu mengingatkan penulis
untuk menyelesaikan skripsi.
7. Keluarga Besar penulis, baik dari bapak maupun dari ibu yang telah
banyak memberikan bimbingan kepada penulis, semoga Allah
memberikan anugrah kepada keluarga besar ini.
8. Hasmidar Azlina yang selalu setia membantu, menyemangati dan
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi, terimakasih atas kasih
sayang dan kesabarannya.
9. Kawan-kawan seperjuangan penulis (Fathul Munir, Ujang Syarif
Hidayatullah, Riyan Nurdiyansah, Wahyudin, Aris Maulana Akbar, Asep
Sujana, Ade Wahyudi), Alisah, Habib Ferdiansyah, Ivon .Terimakasih atas
semua bantuan, kritik, saran, dan segala yang telah diberikan kepada
penulis. Semoga persahabatan kita akan terjalin sampai akhir hayat.
Amiiin...!
10. Teman-teman penulis di Jurusan Manajemen Pendidikan, khususnya
kawan-kawan kelas A dan B angkatan 2005 yang telah banyak membantu,
memberikan pengalaman dan kenangan yang tidak dapat terlupakan
kepada penulis selama belajar di UIN SYAHID. Semoga kesehatan selalu
di anugrahkan buat kita semua.
11. Kawan-kawan di HMI Cabang Ciputat, di Lembaga Pendidikan
Mahasiswa Islam (LAPENMI), di Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), di
Karawitan Postar dan lain-lain yang tidak penulis sebutkan tapi tidak
mengurangi rasa hormat penulis terhadap semuanya, terimakasih atas
semua pengalaman yang di berikan.
12. Keluarga besar HM MADINA yang selalu memberikan dukungan untuk
penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
13. Terakhir penulis haturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam peyusunan laporan penelitian ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, dari dalam lubuk hati penulis selalu melekat
salam hormat kepada mereka dan penulis panjatkan do’a dan rasa syukur
kepada Allah SWT, semoga jasa yang telah mereka berikan menjadi amal
sholeh dan mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dariNya. Amiin.
Akhirul kalam, penulis mohon maaf bila skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
dan memberikan perbaikan- perbaikan pada dunia pendidikan khususnya
pada bidang studi Manajemen Pendidikan
. Jakarta, April 2011 Penulis
Ridwan Afandi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi Perkuliahan
1. Pengertian Strategi Perkuliahan ......................................... 7
2. Macam-macam Strategi Pembelajaran............................. 10
a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran ................... 10
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran ......................... 12
c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran ........................... 14
3. Metode Pembelajaran ...................................................... 15
a. Metode Ceramah ........................................................ 17
b. Metode Tanya Jawab ................................................. 18
c. Metode Diskusi .......................................................... 19
d. Metode Pemberian Tugas .......................................... 19
e. Metode Demonstrasi dan Eksperimen ....................... 20
f. Metode Kerja Kelompok .......................................... 21
g. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran .................. 22
h. Metode Karya wisata .............................................. 23
i. Metode Proyek (Unit) ................................................ 23
B. Strategi Perkuliahan Yang Efektif
1. Pengertian Efektifitas ...................................................... 24
a. Macam-macam Prespektif Efektifitas ......................... 26
b. Pengukuran Efektifitas ................................................. 27
2. Strategi Perkuliahan Yang Efektif ................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .................................................................. 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 36
C. Metode Penelitian ................................................................. 37
D. Sumber Data .......................................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 38
F. Instrumen Penelitian ............................................................. 39
G. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data .................................. 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Prodi Manajemen Pendidikan
1. Sejarah Prodi Manajemen Pendidikan FITK UIN ......... 44
2. Visi dan Misi Prodi Manajemen Pendidikan .................. 45
3. Keadaan Dosen dan Mahasiswa ...................................... 47
B. Deskripsi, Analisis dan Interpretasi Data .............................. 53
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, tuntutan pengembangan sumber daya manusia
semakin tinggi. Tugas bidang pendidikan otomatis akan semakin berat. Hal ini
dikarenakan pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan
sumber daya manusia. Hal ini bisa dilihat dari kualitas pendidikan, semakin
berkualitas suatu pendidikan semakin berkualitas pula sumber daya manusia yang
dihasilkan.
Pendidikan nampaknya selalu menarik untuk dibicarakan dalam kehidupan
sehari-hari, hal ini dikarenakan seluruh aspek dalam pendidikan akan terus
berkembang sejalan dengan perubahan zaman. Pendidikan hendaknya menjadi
prioritas dalam suatu negara, karena hasil pendidikan merupakan aset penting bagi
terbentuknya sumber daya manusia yang potensial, kreatif, berdisiplin tinggi dan
terbentuknya mentalitas yang kuat, juga kualitas suatu bangsa ditentukan oleh
mutu pendidikan. Pendidikan adalah pengaruh yang diupayakan dan direkayasa
terhadap peserta didik agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.1
Salah satu lembaga yang berperan penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai wadah
pengembangan tugas-tugas bangsa sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus.
Banyaknya perguruan tinggi menjadi bukti bahwa terdapat persaingan dalam
1 Redja M, Filsafat Ilmu Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2002), h. 49-50
menuju pendidikan yang berkualitas. Setiap perguruan tinggi sudah tentu
mempunyai kelebihan masing-masing sebagai penawaran kepada pangsa pasar
yang dalam hal ini adalah mahasiswa.
Disadari atau tidak, mahasiswa merupakan manusia yang mempunyai
kebebasan dalam bersikap, mengutarakan pendapat, dan tentu memiliki selera
tinggi dalam menetukan pilihan. Mahasiswa juga dihadapkan kepada berbagai
stimulus membentuk persepsi sikap atau perilaku untuk sampai pada pilihan yang
diperkirakan akan memiliki persepsi terhadap perguruan tinggi.
Dengan demikian pembelajaran yang diterapkan pada mahasiswa
mencerminkan suatu proses dimana mahasiswa belajar menjadi perduli dan
mengevaluasi tentang pengalamannya. Untuk itu pembelajaran bagi orang
dewasa(mahasiswa) tidak dimulai dari dengan mempelajari materi pelajaran, tapi
berdasarkan perhatian pada masalah-masalah yang terjadi pada kehidupannya.2
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah merupakan salah satu
perguruan tinggi di Jakarta yang mengusung visi untuk memajukan sumber daya
mahasiswanya, terbukti dengan adanya fasilitas yang menunjang untuk
tercapainya perkuliahan yang efektif. Dengan adanya fasilitas yang memadai tentu
mahasiswa akan mudah memahami semua mata kuliah yang diberikan oleh
dosen.
Sebagai Universitas yang memiliki motto Knowledge, Piety dan integrity
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menginginkan mahasiswanya untuk memiliki
komitmen dan menjadi sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan inovatif.3 Hal
ini bertujuan dalam mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang
berperadaban, dan menghasilkan alumni yang memiliki kedalaman dan keluasan
ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kokoh.
Salah satu fakultas yang konsen terhadap pengembangan sumber daya
manusia yang handal di bidang pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Memiliki 9 program studi yang mendidik mahasiswa untuk menjadi
2. Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif , (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008),h. 56
3. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010-2011
guru-guru yang handal dimasa akan datang. Sebagai fakultas yang konsen
dibidang pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan mempunyai tanggung
jawab yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di tanah air ini, tentu
dengan mempersiapkan strategi-startegi yang menunjang dalam kemajuan
pendidikan sesuai dengan visi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yaitu
menjadi LPTK yang unggul, kompetitif, profesional, dengan mengintegrasikan
keilmuan, keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan.4
Namun, yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar keberhasilan out-put
hasil perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. Hal ini
bisa dilihat dari minimnya lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang terlihat koheren di bidang Pendidikan. Sudah
tentu ini juga bagian dari tugas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
membuktikan bahwa lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bisa diperhitungkan di dunia Pendidikan.
Manajemen Pendidikan merupakan satu dari sembilan program studi yang
ada di fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, Program studi ini menyelenggarakan
proses perkuliahan dengan membebankan kepada mahasiswanya untuk mengikuti
75 mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem kredit semester (SKS).
Jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa berjumlah 154 - 160 SKS.5
Program studi Manajemen Pendidikan memiliki SDM (dosen) yang memadai
sehingga dimungkinkan dapat menunjang terlaksananya perkuliahan. Jumlah
dosen yang berada di Prodi Manajemen Pendidikan yang sesuai dengan subtansi
bidang ilmu pendidikan adalah 14 orang dosen, dan yang sesuai dengan subtansi
bidang ilmu manajemen pendidikan adalah 13 orang dosen.6
Dalam proses perkuliahan, tentu ada langkah-langkah tertentu yang dimiliki
dosen dalam pelaksanaan perkuliahan yang diberikan kepada mahasiswa, dengan
tujuan memudahkan mahasiswa dan dosen berkomunikasi dalam perkuliahan.
Namun, berapa efektifkah strategi perkuliahan yang diberikan dosen dalam
mengantarkan mencapai kompetensi perkuliahan, strategi apa saja yang
4. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010-2011 5 Arsip Jurusan Manajemen Pendidikan, 2010
6 Arsip Jurusan Manajemen Pendidikan, 2010
digunakan dosen dalam perkuliahan, dan bagaimana partisipasi mahasiswa dalam
mengikuti proses perkuliahan.
Dalam pengamatan penulis selama mengikuti proses perkuliahan di Program
Studi Manajemen Pendidikan, masih terdapat mahasiswa yang kurang berperan
aktif dalam mengikuti proses perkuliahan, hal ini bisa dilihat dalam proses
perkuliahan, masih banyak mahasiswa yang menjalankan kegiatan sendiri seperti
tidur, ngobrol dengan teman, dan bahkan ada yang mendengarkan musik melalui
handphone. Di samping itu, dalam pembuatan tugas kelompok, kebanyakan
mahasiswa mengerjakan secara individu, padahal ini merupakan tugas yang harus
dikerjakan secara kelompok. Apabila proses ini terus berlangsung, sudah tentu
akan menghambat tercapainya tujuan yang diharapkan karena subtansi dari proses
perkuliahan tidak tersampaikan secara menyeluruh, dan akhirnya dosen pula yang
menjelaskan kembali materi tersebut secara menyeluruh.
Sudah tentu ada dosen yang menggunakan variasi metode dalam proses
perkuliahan, ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya proses yang tidak
diinginkan dan untuk memudahkan mahasiswa dalam menerima pelajaran, seperti
penerapan strategi-strategi tertentu dalam pemberian pelajaran di perkuliah.
Namun, biasanya dengan adanya strategi-strategi perkuliahan yang baru akan
menghabiskan banyak waktu sehingga untuk pembahasan satu materi saja
memakan waktu yang cukup lama. Disamping menyita banyak waktu,
penggunaan metode baru berdampak pada tertinggalnya materi perkuliahan.
Akibatnya, dosen harus mengejar materi yang tertinggal dengan memberlakukan
jam tambahan diluar jadwal yang sudah ditentukan oleh Program Studi
Manajemen Pendidikan.
Permasalahan ini harus menjadi bahan perhatian bagi semua elemen yang
berada di Pogram Studi Manajemen Pendidikan. Bukan hanya itu, sebagai
Fakultas yang melahirkan tenaga pendidik pengawalan dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan terhadap jurusan yang berda di bawah naungan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sangat dibutuhkan dengan harapan akan ada
perbaikan yang bermuara pada lahirnya lulusan yang berkualitas di dunia
Pendidikan khususnya di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan umumnya di
negeri kita Indonesia.
Fenomena ini sangat menarik untuk dikaji, dan sepengetahuan penulis belum
ada yang meneliti tentang ini. Untuk itu, berdasarkan latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”EFEKTIVITAS
STRATEGI PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENDIDIKAN FITK UIN JAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta yang jarang menggunakan metode selain metode ceramah
dan diskusi.
2. Suasana perkuliahan yang monoton dan kurang menarik akan membuat
mahasiswa tidak tertarik mengikuti perkuliahan
3. Minimnya partisipasi mahasiswa jurusan Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta dalam proses perkuliahan.
4. Dosen yang seharusnya mengajar digantikan dengan asisten sehingga
penyampaian materi kuliah tidak sama
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah
pada efektivitas strategi perkuliahan di program Studi Manajmen Pendidikan UIN
jakarta. Yang dimaksud efektivitas strategi perkuliahan disisni adalah
keberhasilan suatu tujuan yang telah ditentukan. Adapun efektifitas strategi yang
diteliti ditinjau dari aspek kehadiran mahasiswa secara keseluruhan atau permateri
pembelajaran, pelaksanaan dalam mengerjakan tugas dan ketepatan pengumpulan
tugas yang diberikan, kesesuaian materi yang diajarkan dengan kemampuan
belajar mahasiswa, penggunaan dan pengembangan metode.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan
diteliti oleh penulis adalah:
1. Seberapa efektifkah strategi perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan
FITK UIN Jakarta.?
2. Faktor apa saja yang membuat efektif atau tidak efektifnya strategi perkuliahan di
Program Studi Manajemen Pendidikan?.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bafi berbagai
pihak yang terkait terutama :
1. Menambah wawasan keilmuan penulis dan pembaca tentang efektifitas strategi
perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan FITK UIN Jakarta.
2. Mampu memberikan masukan yang berarti dalam penerapan strategi perkuliahan
di Program Studi Manajemen Pendidikan FITK UIN Jakarta serta bisa dijadikan
sebagai alat evaluasi terhadap strategi perkuliahan yang digunakan.
3. Sebagai bahan acuan untuk pengambilan kebijakan di Fakultas Ilmu tarbiyah dan
Keguruan dalam penyeleksian tenaga pengajar
4. Sebagai bahan evaluasi untuk dosen dalam pelaksanaan perkuliahan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. STRATEGI PERKULIAHAN
1. Pengertian Strategi Perkuliahan
Pada dasarnya strategi perkuliahan sama dengan strategi pembelajaran,
yang menjadi pembeda hanya terletak pada tahapan penerapan, startegi
perkuliahan digunakan dalam merancang pembelajaran untuk mahasiswa,
sedangkan strategi pembelajaran digunakan untuk siswa.
Kata strategi berasal dari bahasa latin strategia, yang berarti seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan7. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata strategi diartikan sebagai “rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”.8
Jika ditinjau dari aspek kebahasaan yang telah dipaparkan pada
paragrap di atas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah startegi mengacu
pada sebuah rencana yang disusun dan dijalankan untuk mencapai tujuan
tertentu. Jadi, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Purpose), dibutuhkan
cara atau usaha (action) yang sebelumnya telah direncanakan (planned),
inilah yang dimaksud dengan strategi ditinjau dari aspek kebahasaan
(purpose + planned action = strategi ).
7 Nuryani Rustaman, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: UT, 2007), Cet. ke-1, h. 1 8 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), h. 1092
Secara umum, Djamara dan Zain mendefenisikan strategi sebagai “
Suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang ditentukan.”9 Pendapat senada juga diutarakan oleh Dede Rosyada
dan Abudin Nata, dalam Mansyur, bahwa strategi adalah “suatu garis-garis
haluan untuk bertindak dalam rangkai mencapai sasaran yang telah
ditentukan”.
Dari kedua pendapat tersebut, secara garis besar, strategi dapat
diartikan sebagai pedoman atau acuan dalam bertindak untuk mencapai
sasaran. Lebih spesifiknya Slameto mendefenisikan strategi sebagai “suatu
rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi yang
ada untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi”.10
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.11 Yang menjadi permasalahan sekarang adalah
bagaimana upaya yang dilakukan dalam pengimplementasian rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal, hal ini yang dinamakan dengan metode. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, bisa terjadi satu stategi pembelajaran digunakan beberapa
metode.
Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa strategi berbeda dengan
metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai
sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi. Istilah lain juga yang memiliki kemiripan dengan
strategi adalah pendekatan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan
merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
9 Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta,1996), Cet. ke-1, h. 5. 10 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam SKS,( Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 90. 11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Bumi aksara, 2009),h.126
masih sangat umum.12 Jadi strategi dan metode pembelajaran yang
digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Selain strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran terdapat juga
istilah lain yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik
mengajar. Taktik dan teknik mengajar merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan metode. Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.13
Dengan demikian dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran
yang diterapkan akan tergantung pada pendekatan yang digunakan,
sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai
metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran
terlebih dahulu menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode.
2. Macam-macam Strategi Pembelajaran
Untuk mencapai sebuah kefesiensian, dan daya tarik dalam proses
pembelajaran perlu diperhatikan strategi pembelajaran, hal ini dilakukan
untuk penyesuaian strategi pembelajaran yang akan diterapkan dengan
kondisi yang ada. Strategi pembelajaran merupakan cara pembelajaran
yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berada di bawah
kondisi yang berbeda. dan yang perlu diperhatikan adalah:
a. Strategi pengorganisasian pembelajaran
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan
(sequencing) dan mensitesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur,dan
prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran.14 Ada dua hal yang
menjadi prioritas dalam strategi pengorganisasian pembelajaran yang
pertama sequencing dan synthesizing. Sequencing terkait dengan cara
12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Bumi aksara, 2009),h.127 13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Bumi aksara, 2007),h.127 14 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.7
pembuatan urutan suatu isi pembelajaran, artinya seorang dosen dalam
menampilkan suatu materi pembelajaran terlebih dahulu menata urutan
materinya, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukan
kepada mahasiswa hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep,
prosedur, atau prinsip suatu isi pembelajaran.
Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Hal ini dilakukuan dengan menunjukan keterkaitan topik-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topik-topik yang dipelajari.15
Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk
menentukan urutan mempelajari atau mengajarkan. Tanpa urutan yang
tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai
hubungan yang bersifat prasyarat akan menyulitkan mahasiswa dalam
mempelajarinya. Misalnya materi bilangan penjumlahan, pengurang,
perkalian dan pembagian. Mahasiswa akan mengalami kesulitan
mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari,
mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum
dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok yaitu:
1) Pendekatan prosedural
Urutan materi pembelajaran secara prosedural
menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai
dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah
mengoperasikan peralatan kamera video.
2) Pendekatan hierarkis
15 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.8
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis
menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari
bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya
harus dipelajari terlebih dahulu sebagai prasyarat untuk
mempelajari materi berikutnya.16
b. Strategi penyampaian pembelajaran
Strategi penyampaian pembelajaran menekankan pada media apa
yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran, kegiatan belajar apa
yang dilakukan siswa, dan struktur belajar mengajar bagaimana yang
digunakan. Strategi penyampaian adalah cara-carayang dipakai untuk
menyampaikan pembelajaran kepada siswa, dan sekaligus untuk
menerima serta merespon masukan-masukan siswa.17
Pada hakikatnya strategi penyampaian mencakup pada lingkungan
fisik, guru(dosen), bahan pembelajaran dan kegiatan yang berkaitan
dengan pembelajaran. Dalam penyampaian pembelajaran yang
menjadi patokannya adalah media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan komponen penting dari strategi penyampaian
pembelajaran.
Ada tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam
mendiskripsikan startegi penyampaian yaitu:
1) Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian
yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada
siswa, baik berupa orang, alat , ataupun bahan.
Leshin, Pollock dan Reigeluth mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (pengajar, instruktur, tutor, bermain peran, kegiatan kelompok); (2) media berbasis cetak (buku, buku latihan dan modul); (3) media berbasis visual (buku, bagan, grafik, peta, gambar, transfaransi, slide); (4) media berbasis audio visual (video, film, program
16 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP,(Yogyakart: Pustaka Yustisia, 2007),
h.198 17 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.9
slide tape, dan televisi); (5) media berbasis computer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif vidio )18
2) Interaksi peserta didik dengan media
Dalam proses pembelajaran tentu media yang digunakan harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya, dengan harapan akan mampu merangsang dan
menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar. Tujuannya
adalah agar terciptanya interaksi positif antara media
pembelajaran dan peserta didik yang pada akhirnya akan
mampu mempercepat proses pemahaman siswa terhadap isi
pembelajaran.19
3) Bentuk belajar mengajar
Pembelajar dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun
cara. Seperti yang diungkapkan Gagne bahwa pembelajaran
yang efektif harus dilkukan dengan berbagai cara dan
menggunakan berbagai macam media pembelajaran.20 Dalam
kegiatan pembelajaran seorang tenaga pengajar harus memiliki
kiat ataupun seni dalam memadukan bentuk pembelajaran dan
media yang digunakan dengan demikian akan mampu
menciptakan proses pembelajaran yang harmonis.
c. Strategi pengelolaan pembelajaran
Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu
strategi atau komponen startegi tepat dipakai dalam situasi
pembelajaran. Ada empat hal yang menjadi urusan strategi
pengelolaan
1) Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran
Dalam setiap pembelajaran seorang tenaga pengajar harus
mampu membuat perhitungan tentang strategi pembelajaran
18 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara, 2009), h.9
19 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara, 2009), h.10
20 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara, 2009), h.10
apa yang akan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Oleh karenanya seorang tenaga pendidik dituntut untuk mampu
merancang tentang kapan, strategi apa, dan berapa kali suatu
strategi pembelajaran digunakan dalam suatu pembelajaran.21
Dalam menentukan strategi apa, kapan, dan berapa kali suatu
strategi pembelajaran digunakan tentu ini sangat berhubungan
dengan kondisi pembelajaran yang ada.
2) Pembuatan catatan kemajuan siswa
Untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar sisiwa, tenaga
pendidik perlu mengadakan evaluasi atau tes hasil belajar
terhadap peserta didik. Catatan kemajuan belajar peserta didik
dapat digunakan untuk melihat efektivitas dan efesiensi
pembelajaran. Dengan begitu tenga pendidik akan dapat
menetukan langkah-langkah selanjutnya seperti apakah stategi
pembelajaran yang telah digunakan sesuai atau belum, apakah
rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh faktor tenaga
pendidik atau peserta didik, apakah penjadwalan penggunaan
strategi pembelajaran sudah sesuai atau belum dan lain
sebagainya.
3) Pengelolaan motivasional
Jika motivasi belajar peserta didik relatif rendah sudah dapat
dipastikan strategi apapun yang akan digunakan oleh tenaga
pengajar tidak akan mampu meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Pengelolaan motivasional menjadi bagian integral dan
esensial dalam setiap proses pembelajaran. Strartegi
pembelajaran pada dasarnya telah mengandung komponen
motivasional walaupun dengan cara yang berbeda-beda.22
21 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.12 22 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.13
4) Kontrol belajar
Kontrol belajar terkait dengan kebebasan siswa untuk
melakukan pilihan pada bagian isi yang dipelajari, kecepatan
belajar, komponen strategi pembelajaran yang dipakai dan
strategi kognitif yang digunakan.23 Agar peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran dapat melakukan pilihan-pilihan
tersebut maka seorang tenaga pendidik harus mampu dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang bisa memberikan
alternatif pilihan belajar bagi peserta didik.
3. Metode Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran tentu strategi pembelajaran akan
mempunyai peran yang sangat penting. Strategi dimaksudkan sebagai daya
dan upaya dosen dalam menciptakan suatu system lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar.
Dari macam-macam strategi yang telah dipaparkan di atas akan
melahirkan berbagai macam metode pembelajaran. Metode pembelajaran
yang memudahkan serang tenaga pendidik dalam pendekatan dan
memberian pelajaran ke peserta didik.
Dengan demikian dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran
yang diterapkan akan tergantung pada pendekatan yang digunakan,
sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai
metode pembelajaran.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran
tertentu.24 Dengan kata lain, strategi merupakan perencanaan pembelajaran
sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis tentu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
23 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi aksara,
2009), h.13 24 Akhmad Sudrajat: Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model
Pembelajaran, artikel
Metode adalah cara yang digunakan dalam penyampaian materi
perkuliahan kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan dari yang sederhana
sampai dengan yang kompleks. Metode belajar memiliki banyak ragam
dan variasi, hal ini terjadi karena setiap mata pelajaran, pembahasan, dan
situasi membutuhkan penyampaian yang harus diserasikan. Tidak ada satu
metode yang bisa digunakan untuk satu pelajaran penuh. Satu mata
pelajaran yang efektif dengan menggunakan metode tertentu, belum tentu
efektif dengan menggunakan metode lain. Sebab sebagai tuntutan itulah
maka muncul bermacam-macam bentuk metode dengan berbagai
kelebihan dan kelemahannya.
Berikut deskripsi singkat macam-macam metode:
a. Metode cermah
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah suatu metode di
dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan
pengertian-pengertian materi pengajaran kepada peserta didik
dilaksanakan dengan lisan. Dalam metode ceramah yang menjadi
pemeran utama adalah guru. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan
metode ceramah bergantung sebagian besar padanya. Karena itu,
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam
hubungannya dengan penggunaan metode ceramah, yaitu tentang
kesatuan bahan pelajaran apa yang akan disajikan pada peserta
didik, bagaimana mengajarnya, dan alat-alat pengajaran apa yang
dapat dipergunakan
1) Kelebihan metode ceramah a) Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan
bahan sebanyak-banyaknya b) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan
pengelompokan murid seperti pada metode yang lain c) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah,
walaupun jumlah murid cukup banyak d) Fleksibel, dalam arti jika waktu sedikit penyampaian bahan
pelajaran dapat diperingkat, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyanknya dan mendalam
2) Kekurangan metode ceramah a) Guru sulit mengetahui pemahaman anak didik terhadap
bahan-bahan yang diberikan b) Kadang-kadang guru ingin menyampaikan bahan yang
sebanyak-banyaknya c) Anak didik cendrung pasif dan ada kemungkinan kurang
tepat dalam mengambil kesimpulan d) Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologis dari
anak didik metode ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor inti dan isi ceramah menjadi kabur.25
b. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab ialah suatu metode di dalam pendidikan
dan pengajaran dimana guru (dosen) bertanya sedangkan murid-
murid (mahasiswa) menjawab tentang bahan materi yang ingin
diperolehnya
1) Kelebihan metode Tanya jawab a) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan
menyampaikan pikiran melalui bebicara b) Baik untuk melatih anak didik agar berani mengembangkan
pendapatnya dengan lisan secara teratur c) Timbulnya perbedaan antara anak didik atau guru dengan
anak didik akan membawa kelas ke dalam suasana diskusi
2) Kekurangan metode Tanya jawab a) Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu
untuk menyelesaikannya b) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian anak
didik, terutama apabila terdapatjawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatiannya tetapi bukan sasarannya yang dituju
c) Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi pelajaran
d) Situasi persaingan bisa timbul apabila guru kurang menguasai teknik pemakaian metode ini.26
25 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:55 26 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:56
c. Metode diskusi
Diskusi adalah kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah
untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan
berdebat. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah
yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya
diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam
kelompok.
1) Kelebihan metode diskusi a) Suasana kelas akan hidup sebab anak-anak mengarahkan
pikirannya kepada masalah yang sedang di diskusikan. Partisipasi anak dalam metode ini lebih baik
b) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti toleransi, demokratis, kritis, berpikir sistematis, sabar dan sebagainya
c) Anak-anak belajar mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam suatu musyawarah sebagai latihan pada musyawarah yang sebenarnya
2) Kekurangan metode diskusi a) Kemungkinan ada anak yang tidak ikut aktif, sehingga bagi
anak-anak ini diskusi merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab
b) Sulit menduga hasil yang akan dicapai karena waktu yang dipergunakan untuk diskusi cukup panjang. 27
d. Metode pemberian tugas belajar
Metode pemberian tugas belajar sering disebut metode
pekerjaan rumah yaitu murid diberi tugas di luar jam pelajaran.
Dalam pelaksanaan metode ini peserta didik dapat mengerjakan
tugasnya tidak hanya di rumah, tetapi dapat dikerjakan di
perpustakaan, di laboratorium, di kebun percobaan, dan sebagainya
untuk dipertanggung jawabkan pada guru.
1) Kelebihan metode pemberian tugas belajar a) Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif
27 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:59
b) Menumpuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan sebab dalam metode ini anak-anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan
c) Membiasakan anak giat belajar d) Memberikan tugas anak yang bersifat praktis umpamanya
membuat laporan tentang peribadatan di daerah masing- masing, kehidupan social dan sebagainya
2) Kekurangan metode pemberian tugas belajar a) Seringkali tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain
sehingga anak-anak tidak tahu menahu pekerjaan tersebut b) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individu
anak-anak dalam kemampuan dan minat belajar c) Sering kali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan
baik, cukup menyalin hasil pekerjaan temannya d) Apabila tugas itu selalu banyak atau terlalu berat, akan
mengganggu keseimbangan mental anak. 28
e. Metode demonstrasi dan Eksperimen
Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode
mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau
murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses,
misalnya proses cara mengambil wudhu, proses jalannya shalat dua
rakaat, dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan eksperimen adalah metode pengajaran
guru dan murid bersam-sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan
praktis dari apa yang diketahui, misalnya murid mengerjakan
menyelenggarakan sholat jumat, merawat jenazah, dan sebagainya.
1) Kelebihan metode demontrasi dan eksperimen a) Perhatian anak-anak akan terpusat kepada apa yang di
demonstrasikan dan memberikan kemungkinan berpikir lebih kritis
b) Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemauan anak
c) Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan karena akan mengamati langsung terhadap suatu proses
d) Dengan metode ini sekaligus masalah-masalah yang mungkin timbul dalam hati anak-anak dapat dijawab
28 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:61
2) Kekurangan metode demonstrasi dan eksperimen a) Dalam menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen
biasanya memerlukan waktu yang banyak b) Apabila kekurangan alat-alat peraga, padahal alat-alatnya
tidak sesuai dengan kebutuhan maka metode ini kurang efektif
c) Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk melaksanakan eksperimen
d) Banyak alat-alat yang tidak didemonstrasikan dalam kelas karena besarnya atau karena harus dibantu dengan alat-alat yang lain. 29
f. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok dalam rangka pendidikan dan
pengajaran ialah kumpulan dari beberapa individu yang bersifat
pedagogis yang didalamnya terdapat hubungan timbal balik antar
individu serta sikap saling percaya.
1) Kelebihan motode kerja kelompok a) Ditinjau dari segi ilmu jiwa, kegiatan kelompok murid
dapat meningkatkan kualitas kepribadian, seperti kerjasama, toleransi, berpikir kritis, disiplin, dan sebagainya
b) Ditinjau dari segi didaktik, anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu temannya memenangkan persaingan antar kelompok
2) Kekurangan metode kerja kelompok a) Metode kerja kelompok memerlukan persiapan-persiapan
yang agak rumit apabila dibandingkan dengan metode lain, misalnya dengan metode ceramah
b) Apabila terjadi persaingan negatif, hasil pekerjaan akan lebih memburuk
c) Anak-anak yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal. 30
g. Metode sosiodrama dan bermain peran
29Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:62-63 30 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:64
Metode bermain peran adalah metode mengajar dengan
mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social,
sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan di mana para
murid diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam
mendemonstrasikan masalah-masalah sosial.
1) Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran a) Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta
melatih keberanian b) Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana
kelas menjadi hidup c) Anak-anak dapa menghayati suatu peristiwa sehingga
mudah mengambil kesimpulan bedasarkan penghayataan sendiri
d) Anak-anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur
2) Kekurangan metode sosiodrama dan bermain peran a) Metode ini memerlukan waktu cukup lama b) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang c) Kadang-kadang anak-anak tidak mau mendramatisasikan
suatu adegan karena malu d) Kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa apabila
pelaksanaan dramtisasi itu gagal. 31
h. Metode karyawisata
Metode karyawisata sering diberi pengertian sebagai suatu
metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara bertamasya di
luar kelas. Dalam perjalanan tamasya ada hal-hal tertentu yang
telah direncanakan oleh guru untuk didemonstrasikan pada anak
didik, di samping hal-hal yang secara kebetulan ditemukan di
dalam perjalanan tamsya tersebut.
1) Kelebihan motode karyawisata a) Member kepuasan kepada anak mengenai lingkungan
dengan banyak melihat kenyataan-kenyataan di samping keindahan di luar kelas
b) Anak didik dapat memperoleh tambahan pengalaman melalui karyawisata, sedangkan guru mendapatkan kesempatan menerangkan segala sesuatu
31 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:65
c) Anak didik akan bersikap terbuka, objektif dan berpandangan luas akibat dari pengtahuan yang diperoleh dari luar yang akan mempertinggi prestasi kepribadiannya
2) Kekurangan metode karyawisata a) Apabila objek karyawisata tidak cocok untuk mencapai
tujuan b) Waktu yang tersedia tidak mencukupi c) Pembayaran karyawisata merupakan beban tambahan anak
sehingga memberatkan bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu. 32
i. Metode proyek (Unit)
Metode proyek (unit) adalah suatu metode mengajar yang
bahan pelajarannya diorganisasikan sedemikian rupa sehingga
merupakan menjadi suatu keseluruhan atau suatu kesatuan bulat
yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.
1) Kelebihan metode proyek (Unit) a) Pelajar memperoleh pengetahuan yang utuh b) Pelajar akan berpandangan luas, melihat hubungan antara
bahan atau mata pelajaran satu dengan yang lain c) Pelajar dan guru sama-sama aktif d) Pelajar dibiasakan bekerja secara ilmiah e) Pengetahuan pelajar menjadi praktis f) Hubungan antara sekolah dengan masyarakat menjadi
terbina
2) Kekurangan metode proyek (Unit) a) Memakan waktu yang cukup lama b) Adakalanya sukar mendapat sumber-sumber yang tepat c) Pengetahuan dan kecakapan guru harus cukup memadai
baik bahan maupun metode itu sendiri. 33
32 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:66-67
33 Abu Ahmadi dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h:72
B. STRATEGI PERKULIAHAN YANG EFEKTIF
1. Pengertia Efektifitas
Dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sebagai makhluk yang
senantiasa berhubungan atau berinteraksi dengan yang ada disekitarnya,
benda-benda maupun makhluk hidup yang lainnya, keberadaan manusia
selalu dikaitkan dengan keberadaan ruang dan waktu. Pemanfaatan akan
ruang dan waktu sebagai penopang segala aktivitas manusia dalam
kehidupannya merupakan obyek yang penting dalam mengartikan
efektifitas.
Dalam bertindak, bersikap, megambil keputusan, sampai hal-hal yang
dalam prosesnya mempergunakan cara kerja fikiran, perasaan dan
perbuatan, efektifitas dan efesiensi selalu menjadi bahan pertimbangan,
terutama dalam tradisi masyarakat moderen.
Dalam memaknai efektifitas, setiap orang memberi arti yang berbeda
sesuai sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Uraian di bawah
ini mencoba menjabarkan beberapa pengertian efektifitas yang diajukan
beberapa tokoh, termasuk arti yang ada dalam kamus. The Oxford English
Dictionary mengartikan efektifitas sebagai, “the quality of being effective,
in various sense”.34 Secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
kualitas yang menjadikan efektif dalam berbagai hal atau bidang.
Sedangkan kata efektifitas dalam kamus lengkap bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa “efektifitas berasal dari kata efek yang berarti akibat /
pengaruh, selanjutnya berkembang menjadi efektif yang berarti tepat guna
manjur atau mujarab. Menurut prof. Dr. Zakiah Drajat, efektifitas yaitu
kegiatan berkenaan dengan sejauh mana sesuatu yang direncanakan atau
diinginkan yang dapat terlaksana atau tercapai.35
34 Eric Buckley, The Oxford English Dictionary, (Oxford: The Clarendon Press. 1978),
Vol. III. P,49 35 Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 126
Terminologi efektivitas yang terdapat dalam ensiklopedia Indonesia
berarti menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.suatu usaha dapat
dikatakan efektif ketika usaha itu mencapai tujuannya.
Menurut F.X Suwarto, keefektifan berasal dari kata dasar efektif yang
artinya,
a. Ada efeknya (pengaruh, akibatnya, kesannya) seperti manjur,
mujarab, mempan.
b. Penggunaan metode atau cara, saran atau alat dalam melaksanakan
aktifitas sehingga berhasil guna mencapai hasil yang optimal.
Sondang Siagian menuliskan bahwa, efektifitas berkaitan erat bukan
hanya dengan penggunaan suatu daya, dana, sarana dan prasarana kerja
secara tepat, akan tetapi juga dengan tercapainya tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya dalam batas waktu yang telah ditetapkan
untuk pencapaiannya.36 Menurut E. Mulyasa, Efektifitas adalah bagaimana
suatu Organisasi Berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya
dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.37
Menurut pengertian bahasa, efektivitas berarti dapat membawa hasil,
sehingga sesuatu dapat dikatakan efektif apabila berhasil dan dapat
mencapai tujuan sebagaimana yang telah dirumuskan atau direncanakan
sebelum melakukan hal tersebut. Emerson menjelaskan arti dari efektifitas
sebagaimana dikutip oleh suwarno Hanayaningrat dalam buku pengantar
studi ilmu administrasi dan manajemen, sebagai berikut “ effectiveness is
measuring in term of attaining prescribed goals or objectives”. (efektifitas
adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran dan tujuan yang telah di
tentukan sebelumnya). Jelasnya bila sasaran atau tujuan telah tercapai
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya adalah efektif. Jadi,
36 Sondang Siagian, Tehnik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasi,
(Jakarta: C.V Haji Masgung ,1987), Cet. ke-1, h. 3 37 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung:PT Rosdakarya,2002), Cet. ke- 2,
h.82
kalau tujuan atau sasaran itu tidak selesai dengan waktu yang telah
ditentukan, pekerjaan itu tidak efektif.38
Berdasarkan bermacam-macam pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan efektifitas adalah tercapainya suatu usaha
dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya melalui tindakan atau
perbuatan yang maksimal.
a. Macam-macam Perspektif efektifitas
Menurut F.X Suwarto, terdapat beberapa perspektif tentang
keefektifan. Diantaranya adalah:
1) Keefektifan individu yaitu menekankan pelaksanaan tugas-tugas
dan tanggung jawab individu pekerja/anggota organisasi dari suatu
organisasi.
2) Keefektifan kelompok yaitu jumlah sumbangan dari keseluruhan
anggota kelompok.
3) Keefektifan organisasi yaitu fungsi dari keefektifan individu dan
kelompok, bahwa organisasi dapat memperoleh tingkat prestasi
lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah prestasi masing-
masing bagian yang ada dalam organisasi.39
b. Pengukuran Efektifitas
Dalam upaya mengukur sejauh mana tingkat keefektifan, F.X Suwarto
mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam hal pengukuran
keefektifan. Diantaranya yaitu:
1) Pendekatan tujuan, yaitu pendekatan yang menekankan pada
pentingnya pencapaian tujuan sebagai kriteria penilaian
keefektifan.
2) Pendekatan teori sistem, yaitu pendekatan yang menekankan
pentingnya adaptasi tuntutan ekstern sebagai criteria penilaian
38 Suwarno Hanayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen, (Jakarta:
PT. Idayu Press dan yayasan Masagung, 1990), Cet. ke-10, hal.16 39 FX. Suwarto, Perilaku Organisasi,(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Yogyakrta,1999), Cet. Ke 1, h. 2
keefektifan sehingga satu elemen dari sejumlah elemen saling
tergantung.
3) Pendekatan teori multiple konstituensi, organisasi dapat dikatakan
efektif bila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang
terdapat dalam lingkungan organisasi, yaitu konstituensi yang
menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut.40
2. Strategi Perkuliahan Yang Efektif
Proses belajar mengajar terjadi karena adanya interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan perlu diatur
sedemikian rupa sehingga timbul reaksi peserta didik kearah perubahan
perilaku yang diinginkan. Pengaturan lingkungan tersebut, meliputi
analisis kebutuhan peserta didik, karakteristik, perumusan tujuan,
penentuan materi pelajaran, pemilihan strategi yang sesuai, serta media
pembelajaran yang diperlukan.41
Seorang tenaga pengajar professional dituntut untuk dapat
menampilkan keahliannya di depan kelas. Salah satu keahlian tersebut
yaitu kemampuan menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Untuk
dapat menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efesien, seorang tenaga
pengajar perlu mengenal berbagai jenis strategi pembelajaran dengan
harapan agar dapat memilih strategi yang akan diterapkan untuk mengajar
kan suatu bidang studi tertentu.
Dalam perkuliahan dosen dituntut untuk memberikan yang terbaik
untuk mahasiswanya, ini yang menjadi pokok utama dalam proses transfer
ilmu pengetahuan. Melalui pembelajaran yang menyenangkan dapat
diyakini mahasiswa akan merasa betah dan terobsesi untuk mengikuti
perkuliahan secara keseluruhan, dengan demikian pemahaman mahasiswa
terhadap pelajaran yang diberikan akan dapat diresapi dengan mudah.
40 FX. Suwarto, Perilaku Organisasi,(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Yogyakrta,1999), Cet. Ke 1, h. 3 41 Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta:), , hal.1.2
Meski dalam proses pembelajaran dewasa ini peran mahasiswa juga
sangat dominan, tetapi dosen tetap saja menjadi penentu suksesnya suatu
perkuliahan. Bahkan, seringkali seorang dosen dijadikan salah satu
personal yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan perkuliahan.
Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya
guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai dan berhasil.42 Oleh karena itu seorang tenaga
pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur secara umum
komponen-komponen pembelajaran. Dengan begitu, setidaknya akan
terlihat sebuah pembelajaran yang efektif.
Strategi pembelajaran harus selaras dan serasi dengan kompetensi yang
akan dicapai. Dapat diambil contoh, kemasan yang menarik untuk suatu
barang, seperti kado, memberikan efek yang mendalam pada penerimanya,
seperti perasaan gembira dan terharu yang selalu terngiang-ngiang dalam
pikiran dan perasaan. Sebaliknya, kemasan yang kurang rapi dan tidak
mempertimbangkan nilai estitika sudah dipastikan akan kurang mendapat
perhatian dari si penerimanya. Dari itu perlu diperhatikan kemasan mata
kuliah atau mata pelajaran yang sesuai dengan situasi emosi dan tingkat
kognisi mahasiswa sehingga akan membekas dalam sistem ingatan.
Walaupun secara teoritis seorang tenaga pengajar telah paham tentang
langkah-langkah operasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum
tentu seorang tenaga pendidik mampu berhasil menerapkan strategi
tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Keberhasilan seorang tenaga pendidik dalam menerapkan suatu
strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan tenaga pendidik
dalam menganalisis kondisi pembelajaran yang ada. Hasil analisis
terhadap kondisi pembelajaran dapat dijadikan pijakan dasar dalam
menetukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
42 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar,(Ciputat: Ciputat Press,2010),h. 1
Mager menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam
memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Berorientasi pada tujuan pembelajaran Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa. Misalnya menyusun bagan analisis pembelajaran. Berarti metode yang paling dekat dan sesuai yang dihendaki oleh tenaga dosen adalah latihan praktek lansung.
b. Memilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimilki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja). Misalnya setelah bekerja, mahasiswa dituntut untuk pandai memperogram data komputer. Berarti metode yang paling mungkin digunakan adalah praktikum dan analisis kasus/pemecahan masalah (Problem Solving)
c. Menggunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan kepada indra mahasiswa. Artinya, dalam satuan-satuan waktu yang bersamaan peserta didik dapat melakukan aktifitas fisik maupun psikis. Misalnya menggunakan proyektor. Dalam menjelaskan suatu bagan, lebih baik seorang tenaga pendidik mengguankan proyektor dari pada berceramah, karena pengguanaan proyektor memungkinkan mahasiswa sekaligus dapat melihat dan mendengar penjelasan dosen.43
Dalam pemilihan strategi pembelajaran hendaknya dilandasi prinsip
efesiensi dan efektifitas dalam mencapai tujuan pembelajaran dan tingkat
keterlibatan peserta didik. Untuk itu, pengajar haruslah berfikir strategi
pembelajaran manakah yang paling efektif dan efesien dapat membantu
peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat diarahkan agar peserta didik dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal.
Secara umum strategi pembelajaran terdiri dari atas 5 (lima) komponen
yang saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam mencapai tujuan
pembelajaran yaitu:
43 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif dan Efektif , (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008),h. 8
1) Kegiatan pembelajaran pendahuluan 2) Penyampaian informasi 3) Partisipasi peserta didik 4) Tes, dan 5) Kegiatan lanjutan
Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut: 1) Orientasi strategi pada tugas pembelajaran 2) Relevan dengan isi / materi pembelajaran 3) Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin
dicapai, dan 4) Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta
didik secara simultan.44 Tentu dalam menyusun strategi pembelajaran membutuhkan ketelitian
dan kretifitas dari tenaga pendidik. Sebelum seorang dosen memulia
perkuliahannya tentu ia meelakukan persiapan-persiapan dalam beberapa
aspek desain mata kuliah atau pelajaran. Persiapan ini dapat dikatakan
sebagai satu usaha pembuktian akuntabilitas profesionalisme pembelajaran
seorang dosen kepada mahasiswanya yang telah memberikan kepercayaan
kepada perguruan tinggi.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendesain suatu mata kuliah. Ada empat elemen yang harus dipersiapkan dalam mendesain satu mata kuliah, yaitu: 1) Elemen materi-materi Perkuliahan. 2) Elemen kompetensi atau tujuan pembelajaran atau hasil belajar. 3) Elemen strategi pembelajaran atau metode pembelajaran. 4) Elemen evaluasi pembelajaran.
Keempat elemen ini memiliki karakter yang bersifat serasi, sekata, dan senada. Meskipun wujud tiap-tiap elemen berbeda tetapi hakikatnya adalah sama.45
Dalam hal ini penting bagi seorang dosen mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan
mata kuliah yang akan diampu. Informasi-informasi itu mungkin
didapatkan dalam bentuk hard copy atau soft copy melalui perpustakaan,
44 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif dan Efektif , (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008),h. 9 45 Dr. Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Pustaka Insan Madani dan Center For
Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2009)h. 7
internet, atau konsultasi dari beberapa sumber. Disamping itu juga dosen
harus mengetahui kebutuhan dan karakteristik awal mahasiswa, seperti
dosen mengetahui kadar pemahaman mahasiswa terhadap pelajaran,
sikologis mahasiswa, suasana ruang perkuliahan dll.
Ada baiknya proses pembelajaran mahasiswa merupakan hasil dari
penilaian terhadap mereka sendiri. Mungkin pembelajaran dapat
menggunakan pendekatan elisitif sebagai yang paling tepat untuk karakter
andragogi. Mungkin juga menggunakan pendekatan preskriptif atau satu
gabungan di antara kedunya dengan penekanan pada pendekatan elisitif. 46
Pendekatan andragogi mempunyai beberapa asumsi dasar, 1,
Kemampuan mengarahkan diri, 2, Pengalaman pembelajar atau
mahasiswa, 3, Kesiapan belajar berdasarkan kebutuhan, 4, Orientasi
bahwa belajar itu adalah kehidupan.47
Pendekatan juga mutlak didukung oleh sikap dosen yang terbuka,
mau mendengarkan pendapat mahasiswa, membiasakan mahasiswa
mendengarkan pendapat orang lain, menghargai perbedaan pendapat,
mentelorir kesalahan mahasiswa dan mendorong untuk memperbaikinya,
menumbuhkan rasa percaya diri, memberikan umpan balik hasil kerja
mahasiswa, tidak terlalu cepat membantu, tidak terlalu cepat menanggapi
jika mahasiswa salah, tidak kikir untuk memuji, tidak mentertawakan
pendapat atau hasil kerja mahasiswa, dan mendorong mahasiswa untuk
tidak takut salah.
Belajar efektif setidak akan menyangkut dua komponen, yaitu waktu
dan konsentrasi. Belajar yang efektif adalah bagaimana seseorang dengan
konsentrasi yang penuh dapat menggunakan waktu untuk belajar secara
baik. Dalam banyak kasus telah dijumpai kenyataan tentang banyaknya
mahasiswa yang karena kurang konsentrasi terpaksa membuang waktu
berjam-jam untuk belajar tetapi hanya sedikit materi pelajaran yang dapat
46 Dr. Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Pustaka Insan Madani dan Center For
Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2009)h. 76 47 Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Center For Teaching Staf
Development, IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.2002) h.7
dikuasainya, sebaliknya ada pula mahasiswa yang hanya memerlukan
beberapa menit waktu untuk belajar tetapi banyak materi pelajaran yang
dapat dikuasainya. Kasus terakhir inilah yang dapat disebut sebagai belajar
secara efektif.
Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah
pelaksanaan proses pembelajaran.48 Efesiensi dan keefektifan mengajar
dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala daya upaya dosen
untuk membantu para mahasiswa agar bisa belajar dengan baik. Untuk
mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes, dari hasil tes
kemudian bisa dipakai untuk mengevalusai berbagai macam aspek proses
pengajaran.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan
utama keefektifan pengajaran yaitu :
1. Presentasi waktu belajar yang tinggi dicurahkan di KBM
2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara
mahasiswa
3. Ketetapan antara kandungan materi ajaran denagan kemampuan
mahasiswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan
4. Mengembangkan suasan belajar yang akrab dan positif,
mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2) tanpa
mengabaikan butir (4) 49
Dosen yang efektif adalah yang menemukan cara dan selalu berusaha
agar peserta didiknya terlibat secara tepat dan penuh dalam suatu mata
pelajaran tanpa menggunakan teknik yang memaksa, nagatif atau
hukuman. Kemudian bisa menjalin hubungan simpatik, menciptakan
lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, menguasai sepenuhnya
bidang studi, dan dapat memotivasi mahasiswa untuk bekerja tidak
48 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan, dan
implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , (Kencana, Jakarta. 2009) h.20 49 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Landasan, dan
implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kencana, Jakarta. 2009) h.20
sekedar maencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat
yang pengasih.
Sikap diri yang disebutkan di atas dapat diidentifikasi menjadi lima
variabel proses dosen yang memperlihatkan hubungan belajar dengan
pencapaian tujuan, yaitu : (1) Kejelasan dalam penyajian, (2) Kegairahan
mengajar, (3) Ragam kegiatan, (4) perilaku mahasiswa akan melaksanakan
tugas dan kecekatannya, (5) Kandungan bahan pengajaran.50
Untuk dapat belajar secara efektif maka konsentrasi merupakan
persyaratan yang mutlak, tetapi dibalik itu ada pula faktor-faktor lain yang
dapat mendukung tercapainya efektivitas belajar; yaitu kondisi jasmani,
fasilitas, strategi, disiplin, dan lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut di
atas maka faktor strategi dan disiplin cukup menarik untuk dicermati dan
dikaji secara lebih mendalam. Secara umum belajar secara rutin dan
berdisiplin akan membuahkan hasil yang lebih baik dari pada belajar yang
dilakukan secara temporer atau pada waktu-waktu tertentu saja.
Sampai saat ini masih banyak didapati dosen di lingkungan perguruan
tinggi yang dalam mengajar masih konvensional. Dalam arti, dosen
mengajar secara alami sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki.51
Tentu hal ini akan mempengaruhi dalam penyusunan dan penyampaian
materi perkuliahan kepada mahasiswa.
Dari uraian berbagai teori tentang efektifitas strategi perkuliahan yang
telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa efektifitas strategi perkuliahan
adalah upaya pembelajaran yang dilakukan dalam menciptakan suatu
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar
dengan harapan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai
dan berhasil. Untuk mengukur tingkat keefektifan startegi perkuliahan
dilakukan melalui: (1) Kehadiran mahasiswa secara keseluruhan atau
permateri pembelajaran, (2) Pelaksanaan dalam mengerjakan tugas dan
50 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Landasan, dan
implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kencana, Jakarta. 2009) h.21 51 Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Center For Teaching Staf
Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.2002)h.3
ketapatan pengumpulan tugas yang diberikan oleh dosen, (3) Kesesuaian
materi yang diajarkan sesuai tidak dengan kemampuan belajar mahasiswa,
(4) Penggunaan dan pengembangan metode pembelajaran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas strategi
perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 - Februari
2011, dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Tabel 3.1
NO JENIS KEGIATAN Sept Okt Nov Des Jan Feb
1 Pemilihan Judul
2 Konsultasi dengan
Pembimbing
3 Observasi
4 Izin penelitian ke jurusan
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan/ analisis data
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis yaitu “penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang
suatu variabel, gejala atau keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang di
teliti”. 52 Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui informasi mengenai
efektifitas strategi perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan. Dengan
menggunakan data kuantitatif yang menggunakan rumus Prosentase dalam
pengolahan dan analisis data.
52 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), cet, ke-7, h.310
D. Sumber Data
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.53 Berdasarkan batasan ini
ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang
berada di Program studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2010-2011.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti.54 Dalam penelitian
ini sampel yang diambil penulis adalah semester VIII dengan jumlah 58 orang.
Adapun alasan penulis dalam pengambilan sampel hanya pada semester tersebut
karena mahasiswa sudah mengikuti perkuliahan dari semester 1(satu) dan sudah
mendapat pelajaran dari hampir semua dosen yang mengajar di Prodi Manajemen
Pendidikan sehinnga mereka mampu memberikan penilaian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain:
1. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa
berupa pertanyaan secara langsung maupun tidak langsung.55 Angket ini
disebarkan kepada mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi responden untuk mengetahui
tingkat efektifitas startegi perkuliahan.
2. Wawancara
Wawancara adalah Tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara
langsung.56 Wawancara ini digunakan untuk melengkapi data penelitian.
Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa dosen
dan ketua prodi manajemen pendidikan guna mendapatkan informasi
tentang strategi perkuliahan yang digunakan dan kebijakan yang
diterapkan.
53 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekata Peraktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), cet,ke- 11, h.92 54 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekata Peraktek, …, h.104 55 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet, ke-3,
h. 60 56 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, …, h. 57,58
3. Studi Dokumentasi
Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebatas pada profil,visi
misi, dan bahan ajar yang diberlakukan di prodi manajemen pendidikan,
guna mengetahui sejarah dan kesesuaian materi yang diajarkan.
F. Instrumen Penelitian
1. Defenisi Konseptual
Efektifitas strategi perkuliahan merupakan pengamatan terhadap
keberhasilan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan
dosen dalam proses belajar mengajar. Yang mencakup dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: 1) Kehadiran mahasiswa, 2) Pelaksanaan tugas
kuliah, 3) Kesesuaian materi dengan tujuan, 4) Penggunaan dan
pengembangan metode
2. Defenisi Operasional
Strategi perkuliahan merupakan alur pembelajaran yang dibuat untuk
memperoleh skor, skor yang diperoleh melalui butir-butir instrument yang
menggambarkan kemampuan strategi perkuliahan yang digunakan dosen
saat mengajar yang mencakup dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1)
Kehadiran mahasiswa, 2) Pelaksanaan tugas kuliah, 3) Kesesuaian materi
dengan tujuan, 4) Penggunaan dan pengembangan metode.
Skor strategi perkuliahan tersebut diukur dengan menggunakan skala
likert dalam bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan empat buah
alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
Untuk pernyataan selalu diberi skor 4, pernyataan sering diberikan skor 3,
pernyataan kadang-kadang diberikan skor 2, dan pernyataan tidak pernah
diberikan skor 1.
3. Kisi-kisi Instrumen
Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian yang penulis gunakan
dalam pembuatan instrument adalah sebagai berikut:
a. Kisi-kisi Angket
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Angket.
No Dimensi Indikator No
Item
Jml
Item
No Item
+ _
1.
Kehadiran
Mahasiswa
• Mahasiswa hadir
dalam perkuliahan
secara keseluruhan
pada tiap semester
• Mahasiswa hadir
dalam perkuliahan
secara keseluruhan
pada mata kuliah
1,2
3,4
2
2
1,2
3,4
2. Pelaksanaan
tugas kuliah
• Mahasiswa
mengerjakan tugas
yang diberikan
dosen.
• Mengumpulan
tugas tepat waktu
5,6,7
8,9
3
2
5,6,7
8,9
3 Kesesuaian
materi
dengan
tujuan
• Materi sesuai
dengan
kemampuan
belajar mahasiswa
• Kemampuan
terhadap
pemahaman materi
10,
11,12
13,14,
15,16,
17
3
5
10,11
,12
13,15
,16
14,17
4 Penggunaan
dan
pengemban
gan metode
• Menggunakan
metode
perkuliahan
� Menjelaskan
inti
perkuliahan
• Kreatif dalam
menggunakan
metode
perkuliahan
18,19,
20,21
22,23,
24
25,26,
27,28,
29,30
4
3
6
19,21
22,23
,24
26,27
29,30
18,20
25,28
b. Kisi-kisi wawancara
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Wawancara.
No Dimensi Indikator No
Item
Jml
Item
No Item
+ _
1. Kehadiran
dosen
• Dosen hadir tepat
waktu
1 1
2. Pemberian
tugas kuliah
• Memberikan tugas
kuliah
2,3,4,5 4
3 Kesesuaian
materi
dengan
tujuan
• Materi sesuai
dengan silabus
• Mempersiapkan
materi
6
7,8,9,
10
1
4
4 Penggunaan
dan
pengemban
gan metode
• Menggunakan
metode
perkuliahan
• Kreatif dalam
menggunakan
11,12
13,14,
15
2
3
metode
perkuliahan
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau
kuesioner yang berhasil dikumpulkan.
2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket.
3. tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil
dikumpulkan ke dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap berikutnya data
tersebut dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskripsif analisis
yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan
rumus distribusi frekuensi:bl;
Rumus: P = %100xN
F
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Banyaknya Responden
4. Data yang telah dianalisis, dan diketahui presentasinya kemudian dalam
pengolahannya, untuk mengetahui tujuan penelitian ini adalah dengan
melakukan penghitungan untuk mengetahui rata-rata dari hasil angket
yang diperoleh sebagai langkah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi
b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
c. Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus:
P = %100xNS
NH
Untuk mengetahui interpretasi dari hasil rata-rata per dimensi dari angket
yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi sebagai berikut:
a. Dimensi kehadiran dan Pelaksanaan Tugas
1. Sangat baik atau yang setara, jika nilai yang diperoleh berada
pada interval 80–100
2. Baik atau yang setara, jika nilai yang diperoleh berada pada
interval 70 – 79
3. Kurang baik atau yang setara, jika nilai yang diperoleh berada
pada interval 60- 69
4. Tidak baik atau yang setara, jika nilai yang diperoleh berada
pada interval 0 - 59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Prodi Manajemen Pendidikan
1. Sejarah Prodi Manajemen Pendidikan FITK UIN Jakarta
Program Studi Manajemen Pendidikan merupakan salah satu
program studi yang berdiri sejak tahun 1999 di Fakultas Ilmu Tarbiyah
& Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara internal program
studi ini lahir merupakan hasil dari reorientasi dan revitalisasi Jurusan
Kependidikan Islam agar Jurusan tersebut mempunyai orientasi, visi,
misi dan kompetensi yang jelas. Sedangkan secara eksternal, program
studi ini lahir sebagai langkah response dan antisipasi terhadap
permasalahan dunia pendidikan terutama dunia pendidikan islam yang
salah satu masalahnya adalah berkaitan dengan masih lemahnya
bidang manajemen pendidikan dari para pengelola dan penyelenggara
pendidikan seperti kepala madrasah atau pengurus yayasan juga
pengurus pesantren.57
Beberapa penjelasan di atas merupakan faktor yang melatar
belakangi pembukaan program studi manajemen pendidikan sebagai
pelaksana operasional bidang akademik yang menyiapkan tenaga
kependidikan yang kompeten dan professional dalam bidang
manajemen pendidikan. Kebutuhan akan SDM Kependidikan yang
57 Borang prodi manajemen pendidikan tahun 2010
berkualitas terutama dalam pengelolaan dan penyelenggaraan program
pendidikan semakin dibutuhkan. Berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor DJ.I/385/2008 tentang
Perubahan Konsentrasi Manajemen Pendidikan menjadi Program Studi
Manajemen Pendidikan, semakin memperjelas Izin Penyelenggaraan
Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah &
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Visi dan Misi Prodi Manajemen Pendidikan
a. Visi
Menjadi Program Studi yang unggul, kompetitif, dan professional
dalam pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu manajemen
pendidikan dengan mengintegrasikan keilmuan, keislaman, dan
kemanusiaan.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan
manajemen pendidikan dengan model research based learning,
problem based learning dan contextual teaching & learning
dalam rangka quality assurance;
2) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan
keilmuan dan karya inovatif yang relevan dengan kebutuhan
bidang pendidikan;
3) Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para
civitas akademika;
4) Mengembangkan pengabdian, jejaring, dan kemitraan, dengan
berbagai lembaga pemerintah, satuan pendidikan, dan lembaga
lainnya, baik nasional maupun internasional;
5) Melaksanakan evaluasi berkelanjutan terhadap
penyelenggaraan program studi dalam rangka menjawab
kebutuhan stakeholders.
c. Tujuan
1) Menghasilkan lulusan yang mampu menjalankan fungsi
sebagai manajer pendidikan di berbagai jenis, jenjang,
organisasi, dan instansi pendidikan.
2) Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan profesional
dalam bidang manajemen perkantoran yang memiliki:
a) Kompetensi Pedagogik:
Menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori
belajar, mengembangkan kurikulum, memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, menyelenggarakan
evaluasi pembelajaran, dan melakukan tindakan reflektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia;
b) Kompetensi Kepribadian:
Memiliki etos kerja yang produktif dan menjunjung tinggi
kode etik profesi guru bidang bahasa dan sastra Indonesia.
c) Kompetensi Sosial:
Bersikap inklusif, objektif, empatik, dan berkomunikasi
secara efektif dalam melaksanakan tugas profesi keguruan
bidang bahasa dan sastra Indonesia;
d) Kompetensi Profesional:
Menguasai keilmuan, mengembangkan materi secara
kreatif dan inovatif, serta mengembangkan
keprofesionalan bidang bahasa dan sastra Indonesia secara
berkelanjutan.
d. Standar Kompetensi Lulusan
1) Memiliki kemampuan akademik dan profesional bidang
manajemen pendidikan
2) Memiliki keterampilan teknis bidang manajemen pendidikan
3) Memiliki keterampilan pembelajaran manajemen perkantoran \
e. Struktur Kurikulum
Satuan kredit semester (sks) yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan berjumlah 156
sks. Susunan struktur kurikulum Program Studi Manajemen
Pendidikan terdiri atas: 1. Kelompok Mata Kuliah; 2. Kompetensi
Mata Kuliah; 3. Distribusi Mata Kuliah; 4. Deskripsi Mata Kuliah;
5. Silabi; dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP).
3. Keadaan Dosen dan Mahasiswa
Program Studi Manajemen Pendidikan memiliki dosen tetap dan
tidak tetap. Secara keilmuan dosen-dosen yang berada di prodi
manajemen pendidikan memiliki kredibilitas keilmuan yang tidak
diragukan lagi, hal ini bisa dilihat dari keberadaan dosen yang sudah
menyelesaikan studi S2 dan S3 dan sebagian lagi sedang melanjutkan
studi ke S3. Memang secara keilmuan dosen-dosen prodi manajemen
pendidikan sudah mencukupi untuk melaksanakan proses belajar
menganajar, namun yang menjadi permasalahan adalah apakah dosen
prodi manajemen pendidikan memiliki latar belakang pendidikan yang
linear dengan latar belakang pendidikan sebelumnya, menguasai
konten dan strategi pembelajarannya. Berikut dipaparkan data dosen
dan latar belakang pendidikannya :
Tabel 4.1
Data dosen Prodi Manajemen Pendidikan Tahun 2010
No. Nama Dosen Status Latar Belakang
Pendidikan
Mata Kuliah yang
Diampu
1
Prof. Dr.H. A.
Malik Fadjar,
M.Sc
T
S1. Pend.Agama IAIN
Malang
S2. Educational Research,
Florida State
University
S3. Doktor Kehormatan
Bid. Ilmu Pendidikan
Islam IAIN Jakarta
1.Manajemen
Sekolah/Madrasah
2.Analisi Kurikulum
Sekolah/Madrasah
2 Prof. Dr. H.
Husni Rahim T
S1. Hakim Islam Negeri
(PHIN) Yogyakarta
S2. Syariah, IAIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
S3. Ilmu Pendidikan
IAIN Jakarta
1.Manajemen
Operasional
Pendidikan
2.Manajemen Sekolah
/Madrasah
3.Manajemen Mutu
Pendidikan
4 Drs. Hasyim
Asyari, M.Pd T
S1. Sastra Arab,
Univ.Hasanudin
Makassar
S2. Administrasi
Pendidikan UNJ
Kepemimpinan
Kependidikan
5
Dra.
Nurdelima W.
M.Pd
T
S1. Ushuludin IIQ
Jakarta
S2. Manajemen
Pendidika UNJ
1. Pengantar
Manajemen
Pendidikan
2. Teori dan Perilaku
Organisasi
6
Dra. Hj.
Nurlena
Rifa’i, MA.
Ph.D
T
S1. Pend.Agama Islam,
IAIN Jakarta
S2. Islamic Studies,
Mc.Gill
Univ.Canada
S3. Curriculum and
Perbandingan
Pendidikan
Instruction Mc. Gill
Univ.Canada
7
Rusydy
Zakaria,
M.Ed.,M.Phil
T
S1. Pend.Agama Islam,
IAIN Jkt
S2. (M.Ed.), Educational
Planning and
Management The
University of Waikato,
New Zealand, 1999
S2. (M.Phil), Educational
Policy The University
of Waikato, New
Zealand, 2007
Pengembangan Propesi
Keguruan
8 Drs. Mujahid
Ak.,M.Sc T
S1. Pend.Agama Islam,
IAIN Jakarta
S2. Administrasi
Pendidikan &
Analisis Kebijakan
(EAPS) State
University Of New
York USA.
1. Analisis Kebijakan
dan PK
2. Perencanaan
Pendidikan
3. Manajemen Proyek
9 Zahruddin,
LC. M.Pd T
S1. Tafsir, Universitas
Al Azhar Kairo
Mesir
S2. Manajemen
Pendidikan UNJ
1. Komunikasi
Organisasi
2. Teori Sistem
10
Drs. Salman
tumanggor,M.
Pd
T
S1. Publik Relation,
Prof.Dr.Moestopo
Jakarta
S2. Manajemen
Pendidikan U-
1. Kewirausahaan
2. Kesekretariatan
HAMKA
S3. Manajemen
Pendidikan,
Univ.Islam Nusantara
Bandung (sedang
menyelesaikan)
11 Fathi Ismail,
MM T
S1.
S2.
S3. Sedang Berjalan
12 Drs. Mu’arif
SAM, M.Pd. T
S1. PAI UIN JKT
S2. Manajemen
Pendidikan, UNJ
1. Perencanaan dan
Strategi
Pembelajaran
2. PPL 1
13 Acep Muhib DTT
S1. Pend.Agama
Islam,IAIN Jakarta
S2. Manajemen
Agribisnis IPB
1. Pembiayaan
Pendidikan
2. Manajemen
Keuangan.
14 Ade Abdul
Haq DTT
S1 Ilmu Perpustakaan
Univ.Indonesia
S2 Manaj. Perpustakaan,
Univ.Indonesia
Manajemen
Perpustakaan &
Sumber Belajar
15 Agus Salim, DTT
S1 Ekonomi IKIP
Jakarta
S2 Manaj.SDM STIM
LPMI
Manajemen Logistik
16 Akbar
Zainuddin DTT
S1 Perbandingan
Agama, IAIN Jkt
S2 Sekolah Tinggi
Manajemen Prasetya
Mulya
Manajemen Pemasaran
Jasa Pendidikan
17 Ali Nurdin, DTT S1 Bhs.Arab, IKIP 1. Manajemen
Jakarta
S2 Administrasi
Pendidikan, UNJ
Strategik
2. Teori Sistem
20 Armawati
Arbi, DTT
S1 Bhs.Inggris, IAIN
Jakarta
S2 Ilmu Komunikasi
Univ. Indonesia
Manajemen Humas dan
Layanan Publik
21 Dindin
Sobirudin DTT
S1 Matematika, IAIN
Jakarta
S2 Teknik Komputer,
Budi Luhur (sedang
melanjutkan)
Aplikasi Komputer,
Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan
22
Fuad
Fachruddin,
M.Sc.,Ph.D
DTT
S1 Bhs.Inggris IAIN
Jakarta
S2 Social Development
Manila Univ.
S3 Social &
Competitive Analysis
in Education Univ.
Pittsburg
Pendidikan dan
Pembangunan
23 Jaka
Badranaya, DTT
S1 Ekonomi
Muamalah,IAIN Jkt
S2 Ekonomi,
Univ.Indonesia
S3 Ekonomi,
Univ.Padjajaran
(sedang
menyelesaikan)
Ekonomi Islam,
Ekonomi Pembangunan
24 Megawati,. DTT S1 Supervisi Pend. UIN Manajemen
Jakarta
S2 Manajemen
Pend.,Univ. Negeri
Jakarta
25 Miftahudin, DTT
S1 Tafsir Hadits, IAIN
Jakarta
S2 PIO UI Jakarta
Komunikasi
Organisasi, Psikologi
Organisasi
26 Tri Harjawati DTT
S1, Pend.Ekonomi,
Univ.Pend.Indo
S2 Manajemen
Keuangan
Unpad.Bdng
Dasar-dasar Akutansi
27
Ulfah
Andayani
DTT
S1 Pend.Agama, IAIN
Sumatera Utara
Medan
S2 Ilmu Perpustakaan,
Univ.Indonesia
Manajemen
Kearsipan &
Dokumentasi
28
Zaenal Arifin
Yusuf
DTT
S1 Ekonomi IKIP
Jakarta
S2 Administrasi
Pendidikan, UNJ
Jakarta
Ekonomi Pendidikan,
Perekonomian
Indonesia
* Sumber : Borang Manajemen Pendidikan tahun 2010
Adapun mahasiswa prodi Manajemen Pendidikan yang terhitung
masih aktif melaksanakan perkuliahan terhitung dari angkatan 2007-
2010, sedangkan mahasiswa yang aktif tapi tidak mengikuti proses
perkuliahan dan sedang menyelesaikan skripsi terhitung dari angkatan
2006-2004. Berikut jumlah data mahasiswa yang terhitung aktif
mengikuti perkuliahan.
Tabel 4.2
Data Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Tahun 2010
NO ANGKATAN JUMLAH
1 2007 68
2 2008 74
3 2009 70
4 2010 76
TOTAL 288
*Sumber : Arsip Prodi Manajemen Pendidikan tahun 2010
B. Deskripsi, Analisis dan Interpretasi Data
1. Deskripsi dan Analisis
Data yang terkumpul dari hasil angket yang telah disebarkan kepada
mahasiswa akan diolah dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat
memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisis data
hasil penelitian tersebut, beriku tabel distribusi hasil angket. Berikut
penskoran terhadap jawaban dari pernyataan-pernyataan yang terdapat
pada angket. Kemudian dari setiap item pernyataan dimasukkan ke dalam
tabel yang di dalamnya terdapat persentase dengan teknik analisis data
sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti dilihat dari
masing-masing indikator. Penjelasan lebih terperinci dapat dilihat pada
tabel berikut:
1. Kehadiran Mahasiswa
Tabel 4.3
Hadir dalam perkuliahan secara keseluruhan pada tiap semester
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
1 Hadir dalam
setiap
perkuliahan
karena strategi
yang digunakan
menarik
a. Selalu 31 53,4% 82,3 Sangat
Tinggi b. Sering 13 22,4%
c. Kadang-kadang 14 24,1%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kehadiran mahasiswa dalam setiap
perkuliahan sangat tinggi jika strategi perkuliahan yang digunakan dosen
menarik.
Tabel 4.4
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
2 Hadir tepat
waktu dalam
setiap
perkuliahan
karena dosen
yang mengajar
juga konsisten
dengan aturan
perkuliahan
yang telah
disepakati
a. Selalu 22 37,9% 79,7 Tinggi
b. Sering 25 43,1%
c. Kadang-
kadang 11 18,9%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketepatan waktu hadir
mahasiswa tinggi jika dosen yang mengajar konsisten dengan aturan
perkuliahan yang telah disepakati bersama.
Tabel 4.5
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kehadiran mahasiswa
rendah dalam mata kuliah tertentu jika dosen yang mengajar membosankan.
Tabel 4.6
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
4 Meninggalkan
kelas selama
proses
perkuliahan
karena merasa
jenuh
a. Selalu 0 0 87,5 Sangat
Rendah b. Sering 3 5,1%
c. Kadang-
kadang
23 39,6%
d. Tidak Pernah 32 55,1%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kehadiran mahasiswa sangat
rendah jika selama proses perkuliahan mahasiswa merasa jenuh.
2. Pelaksanaan tugas kuliah
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
3 Saya tidak
mengikuti
perkuliahan pada
mata kuliah
tertentu karena
dosennya
membosankan
a. Selalu 4 6,8% 79,3 Rendah
b. Sering 9 15,5%
c. Kadang-kadang 25 43,1%
d. Tidak Pernah 20 34,4%
Jumlah (N) 58 100%
Tabel 4.7
Mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
5 Mengerjakan
tugas yang
diberikan dosen
untuk memenuhi
kewajiban
a. Selalu 45 77,5% 91,3 Sangat
Tinggi b. Sering 6 10,3%
c. Kadang-
kadang
7 12,%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa animo mahasiswa dalam
mengerjakan tugas yang diberikan dosen sangat tinggi untuk memenuhi
kewajiban.
Tabel 4.8
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
6 Mengerjakan
tugas yang
diberikan dosen
secara sungguh-
sungguh untuk
memperoleh
hasil yang
terbaik
a. Selalu 39 67,2% 90,5 Sangat
Tinggi b. Sering 16 27,5%
c. Kadang-
kadang
3 5,1%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa animo mahasiswa dalam
mengerjakan tugas yang diberikan dosen secara sungguh-sungguh sangat
tinggi dengan harapan dapat memperoleh hasil yang terbaik.
Tabel 4.9
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
7 Mengerjakan
tugas tanpa
meminta bantuan
orang lain karena
saya yakin
mampu
a. Selalu
23 39.6% 76,7 Tinggi
b. Sering 16 27,5%
c. Kadang-kadang 19 32,7%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa animo mahasiswa tinggi dalam
mengerjakan tugas tanpa meminta bantuan orang lain karena mahasiswa
masih yakin dengan kemampuan masing-masing.
Tabel 4.10
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
8 Tidak
mengumpulkan
tugas kuliah
yang diberikan
karena saya
yakin tidak akan
dinilai
a. Selalu 2 3,4% 86,6 Sangat
Rendah b. Sering 2 3,4%
c. Kadang-
kadang
21 36,2%
d. Tidak Pernah 33 56,8%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa animo mahasiswa sangat rendah
dalam mengumpulkan tugas yang diberikan dosen karena mahasiswa yakin
tugas yang diberi tidak akan dinilai.
Tabel 4.11
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
9 Tidak tepat
waktu dalam
mengumpulkan
tugas
perkuliahan
karena tidak
akan ditegur
dosen
a. Selalu 2 3,4% 82,7 Sangat
Rendah b. Sering 9 15,5%
c. Kadang-
kadang
16 27,5%
d. Tidak
Pernah
31 53,4%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa animo mahasiswa dalam
mengumpulkan tugas sangat rendah karena mahasiswa yakin dengan tidak
tepat waktu dalam mengumpulkan tugas perkuliahan mahasiswa tidak akan
ditegur oleh dosen.
3. Kesesuaian Materi Dengan Tujuan
Tabel 4.12
Materi sesuai dengan kemampuan belajar mahasiswa
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
10 Materi yang a. Seluruh dosen 26 44,8% 84,9 Sesuai
diberikan dosen
sesuai dengan
yang tertera
pada silabus
b. Sebagian
besar
29 50%
c. Sebagaian
kecil
3 5,1%
d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahawa Materi yang diberikan dosen
sangat sesuai dengan yang tertera pada silabus.
Tabel 4.13
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
11 Dosen mengup
date materi
perkuliahan
sesuai
perkembangan
IPTEK
a. Seluruh dosen 13 22,4% 70,6 Kadang-
kadang b.Sebagian besar 23 39,6%
c. Sebagaian kecil 21 36,2%
d.Tidak satupun 1 1,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dosen sering mengup-date materi
perkuliahan sesuai perkembangan IPTEK
Tabel 4.14
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
12 Dosen
menyampaikan
materi
perkuliahan
a. Seluruh dosen 15 25,8% 73,7 Sebagian
Besar b. Sebagian besar 25 43,1%
c. Sebagaian
kecil
18 31%
disertai contoh-
contoh yang
relevan
d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dosen sering dalam
menyampaian materi perkuliahan disertai dengan contoh-contoh yang relevan.
Tabel 4.15
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
13 Memahami
setiap
penjelasan
materi yang
diberikan
dosen
a. Selalu 12 20,6% 69,8 Kadang-
kadang b. Sering 22 37,9%
c. Kadang-
kadang
24 41,3%
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa sering memahami
setiap penjelasan materi yang diberikan dosen.
Tabel 4.16
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
14 Penyampaian
materi yang
diberikan dosen
membosankan
a. Selalu 2 3,4% 71,1 Kadang-
kadang b.Sering 12 20,6%
c. Kadang-kadang 37 63,7%
d.Tidak Pernah 7 12%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penyampaian materi yang
diberikan dosen kadang-kadang membosankan mahasiswa,sehingga
mahasiswa merasa jenuh berada di dalam kelas.
Tabel 4.17
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
15 Dosen
mengharuskan
mahasiswa
memiliki
sumber bacaan
wajib
a. Selalu 16 27,5% 67,6 Kadang-
kadang b. Sering 11 18,9%
c. Kadang-kadang 29 50%
d. Tidak Pernah 2 3,4%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dosen sering mengharuskan
mahasiswanya memiliki sumber bacaan wajib untuk menunjang dan
menambah wawasan mahasiswa pada mata pelajaran tersebut.
Tabel 4.18
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
16 Dosen
menganjurkan
mahasiswa
memiliki
literature
tambahan
sebagai
penunjang
a. Seluruh dosen 12 20,6% 69,8 Sebagian
Kecil b.Sebagian besar 24 41,3%
c. Sebagaian kecil 20 34,4%
d.Tidak satupun 2 3,4%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen
menganjurkan mahasiswa memiliki literature tambahan sebagai penunjang.
Tabel 4.19
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
17 Tidak bisa
menelaah materi
yang diberikan
dosen karena
penjelasannya
sulit dipahami
a. Selalu 1 1,7% 75 Kadang-
kadang b. Sering 5 8,6%
c. Kadang-
kadang
45 77,5%
d. Tidak Pernah 7 12%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa sering tidak bisa
menelaah materi yang diberikan dosen karena penjelasannya sulit dipahami
oleh mahasiswa.
4. Penggunaan dan pengembangan metode
Tabel 4.20
Menggunakan metode perkuliahan
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
18 Dosen terpaku
hanya pada satu
metode
pembelajaran
a. Seluruh dosen 1 1,7% 65,0 Sebagian
Besar b. Sebagian
besar
26 44,8%
c. Sebagaian
kecil
26 44,8%
d. Tidak satupun 5 8,6%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen terpaku
hanya pada satu metode pembelajaran sehingga membuat mahasiswa bosan
dalam belajar.
Tabel 4.21
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
19 Metode yang
digunakan
dosen
memudahkan
saya
memahami
setiap materi
a. Selalu 11 18,9% 67,2 Kadang-
kadang b. Sering 19 32,7%
c. Kadang-
kadang
27 46,5%
d. Tidak Pernah 1 1,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa metode yang digunakan dosen
sering memudahkan mahasiswa dalam memahami setiap materi yang
diberikan oleh dosen.
Tabel 4.22
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
20 Metode yang
digunakan dosen
tidak sesuai
dengan tujuan
perkuliahan dan
materi yang
diajarkan
a. Seluruh dosen 4 6,9% 74,5 Sebagian
Kecil b. Sebagian
besar
8 13,8%
c. Sebagaian
kecil
31 53,4%
d. Tidak satupun 15 25,9%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa metode yang digunakan oleh
sebagian kecil dosen tidak sesuai dengan tujuan perkuliahan dan materi yang
diajarkan.
Tabel 4.23
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
21 Dosen
menguasai
metode
pembelajaran
a. Seluruh dosen 17 29,3% 80,1 Sebagian
Besar b. Sebagian
besar
36 62,1%
c. Sebagaian
kecil
5 8,6%
d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen menguasai
metode pembelajaran.
Tabel 4.24
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
22 Dosen
menjelaskan
tugas-tugas
perkuliahan di
awal
pertemuan
a. Seluruh dosen 28 48,3% 83,6 Sebagian
Besar b. Sebagian besar 22 37,9%
c. Sebagaian kecil 8 13,7%
d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh dosen menjelaskan
tugas-tugas perkuliahan di awal pertemuan.
Tabel 4.25
No Pernyataan Alternatif F P N Kategori
jawaban
23 Dosen
melakukan
penilaian
sesuai dengan
kontrak
perkuliahan
a. Seluruh dosen 27 46,5% 84,9 Sebagian
Besar b. Sebagian besar 27 46,5%
c. Sebagian kecil 4 6,9%
d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh dosen melakukan
penilaian sesuai dengan kontrak perkuliahan yang telah disepakati.
Tabel 4.26
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
24 Dosen
memberikan
penilaian
secara objektif
a. Seluruh dosen 17 29,3% 76,7 Sebagian
Besar b. Sebagian
besar
29 50%
c. Sebagaian
kecil
11 19%
d. Tidak satupun 1 1,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen
memberikan penilaian secara objektif.
Tabel 4.27
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
25 Dosen tidak a. Seluruh dosen 2 3,4% 84,0 Sebagian
memberikan
kesempatan
bertanya bagi
mahasiswa
b. Sebagian
besar
5 8,6% Kecil
c. Sebagaian
kecil
21 36,2%
d. Tidak satupun 30 51,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak satupun dosen yang tidak
memberikan kesempatan bertanya bagi mahasiswa.
Tabel 4.28
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
26 Dosen
menghargai
perbedaan
pendapat yang
berkembang
dalam proses
perkuliahan
a. Seluruh dosen 18 31,0% 79,5 Sebagian
Besar b. Sebagian besar 33 56,9%
c. Sebagaian kecil 6 10,3%
d. Tidak satupun 1 1,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen menghargai
perbedaan pendapat yang berkembang dalam proses perkuliahan.
Tabel 4.29
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
27 Dosen
mengembalikan
a. Seluruh dosen 7 12,1% 56,4 Sebagian
Kecil b. Sebagian besar 10 17,2%
tugas mahasiswa
dengan memberi
komentar
c. Sebagaian
kecil
32 55,2%
d. Tidak satupun 9 15,5%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya sebagian kecil dosen yang
mengembalikan tugas mahasiswa dengan memberi komentar.
Tabel 4.30
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
28 Dosen kurang
kreatif dalam
mengembangkan
suatu metode
perkuliahan
a. Seluruh dosen 1 1,7% 68,1 Sebagian
Kecil b. Sebagian
besar
19 32,8
c. Sebagaian
kecil
33 56,9%
d. Tidak satupun 5 8,6%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian kecil dosen kurang
kreatif dalam mengembangkan suatu metode perkuliahan.
Tabel 4.31
No Pernyataan Alternatif
jawaban
F P N Kategori
29 Dosen
mengajar
dengan strategi
a. Seluruh dosen 10 17,2% 66,8 Sebagian
Kecil b. Sebagian besar 19 32,8%
c. Sebagaian kecil 29 50%
yang kreatif d. Tidak satupun 0 0
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dosen mengajar
dengan strategi yang kreatif.
Tabel 4.32
No Pernyataan Alternatif jawaban F P N Kategori
30 Strategi yang
digunakan dosen
dalam
perkuliahan
mampu
meningkatkan
partisipasi aktif
mahasiswa
a. Seluruh dosen 9 15,5% 67,6 Sebagian
Kecil b. Sebagian besar 24 41,4%
c. Sebagaian kecil 24 41,4%
d. Tidak satupun 1 1,7%
Jumlah (N) 58 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa strategi yang digunakan sebagian
besar dosen dalam perkuliahan mampu meningkatkan partisipasi aktif
mahasiswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil data yang telah dianalisis, dapat dijelaskan bahwa yang menjadi
responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa semester delapan sejumlah 58
orang. Pada dimensi kehadiran dengan jumlah item 4 pernyataan maka skor
yang diperoleh yaitu 756, pada dimensi pelaksanaan tugas dengan jumlah item
5 pernyataan maka skor yang diperoleh yaitu 993, pada dimensi kesesuaian
materi dengan tujuan dengan jumlah item 8 pernyataan maka skor yang
diperoleh yaitu 1352, sedangkan pada dimensi penggunaan dan
pengembangan metode dengan jumlah item 13 pernyataan maka skor yang
diperoleh yaitu 2215. Lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 4.33
Deskripsi Data Efektifitas Startegi Perkuliahan
Jumlah
Responden Dimensi Penelitian
Jumlah
Item Skor
58
Kehadiran 4 756
Pelaksanaan Tugas 5 993
Kesesuaian Materi Dengan Tujuan 8 1352
Penggunaan dan Pengembangan
Metode 13 2215
Dari table di atas dapat diketahui berapa jumlah skor yang diperoleh dari
ke empat dimensi tersebut. Dan untuk mengetahui kategori dari nilai rata-rata
skor penelitian dapat di lihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.34
Nilai Rata-Rata Skor Penelitian
Dimensi
NH
(Nilai
Harapan)
NS
(Nilai
Skor)
NS x 100%
NH Kategori
Kehadiran
4 x 4 = 16
756 : 58 =
13,03
13,03 x
100%
16
= 81,4
Sangat
Baik
Pelaksanaan 5 x 4 = 20 993: 58 = 17,12 x Sangat
Tugas 17,12 100%
20
= 85,6
Baik
Kesesuaian
Materi Dengan
Tujuan 8 x 4 = 32
1352 : 58 =
23,31
23,31 x
100%
32
= 72,8
Baik
Penggunaan
dan
Pengembangan
Metode
13 x 4 = 52 2215 : 58 =
38,18
38,18 x
100%
52
= 73,4
Baik
Dari hasil di atas, dapat diketahui faktor faktor yang menjadikan efektif
dan tidak efektifnya strategi perkuliahan, Faktor yang menjadikan efektif
antara lain : jumlah kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan baik persemester
maupun permateri, pelaksanaan tugas dan ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas, kesesuaian materi yang diajarkan dengan silabus yang
telah diberikan oleh dosen, adanya penambahan literature pada perkuliahan.
Kemudian faktor-faktor yang menjadikan strategi perkuliahan tidak efektif
antara lain : Dalam pelaksanaan perkuliahan dosen hanya terpaku pada satu
metode pembelajaran, dosen tidak mengembalikan tugas yang telah
dikumpulkan, dosen kurang kreatif dalam mengembangkan metode
pembelajaran, kurangnya partisipasi aktif mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan.
Kemudian dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa strategi
pembelajaran yang diterapkan di Prodi Manajemen Pendidikan bisa dikatan
efektif, namun masih banyak yang juga menjadi prioritas untuk di perbaiki
seperti: pemberian panismen bagi mahasiswa yang tidak melaksanakan
kewajibannya sesuai ketentuan yang diberikan dosen, kemudian kurangnya
partisipasi mahasiswa dalam proses perkuliahan ini terjadi disebabkan
kurangnya minat mahasiswa dalam memperbanyak bacaan baik berupa buku,
jurnal, dan artikel.
Adapun hal-hal yang mendukung keefektifan strategi perkuliahan di prodi
manajemen pendidikan perlu dipertahankan dan mendapat perhatian khusus
dari semua pihak. Materi yang akan diajarkan harus selalu di up date,
memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengutarakan pendapatnya,
dan menyertai materi perkuliahan disertai dengan contoh-contoh.
Tentu, untuk memperbaiki semua ini proses belajar mengajar harus
menjadi prioritas utama para dosen kita di prodi manajemen pendidikan,
seperti penggunaan metode pembelajaran. Selama ini kita hanya melihat pada
metode diskusi dan ceramah saja, belum lagi dosen yang hanya memberi
tugas, jarang masuk, gaptek, dan lain sebagainya. Semua ini semata bukan
untuk menjatuhkan seseorang, tetapi sebagai alat untuk saling mengingatkan
bahwa masih banyak yang harus kita perbaiki bersama baik ia sebagai
pengajar dan sebagai yang diajar.
Dengan demikian dari hasil analisis tabel di atas yang terdiri dari empat
dimensi mulai dari kehadiran mahasiswa, pelaksanaan tugas, kesesuaian
materi dengan tujuan, dan penggunaan dan pengembangan metode dapat
disimpulkan bahwa, efektifitas strategi perkuliahan di prodi manajemen
pendidikan adalah baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada deskripsi dan analisis data pada bab IV dapat
disimpulkan bahwa, efektifitas strategi perkuliahan di Prodi Manajemen
Pendidikan FITK UIN JAKARTA adalah Sebagai Berikut:
1. Dimulai dari dimensi kehadiran pada tahapan ini kehadiran mahasiswa
dalam setiap perkuliahan tinggi jika dosen menggunakan strategi yang
menarik dan konsisten dengan aturan perkuliahan yang telah
disepakati. Kemudian, jika mahasiswa merasa jenuh dan dosen yang
mengajar pada matakuliah tertentu membosankan tingkat kehadiran
mahasiswa rendah.
2. Kemudian pada dimensi pelaksanaan tugas mahasiswa, pada tahapan
ini kesadaran mahasiswa akan pelaksanaan tugas dapat dikatakan
sangat tinggi. Mahasiswa mengerjakan tigas yang diberikan dosen
secara sungguh-sungguh tanpa meminta bantuan dari pihak lain untuk
memperoleh hasil yang terbaik.
3. Kemudian kesesuaian materi dengan tujuan, pada tahapan ini materi
yang disampaikan oleh dosen sudah sesuai dengan silabus dan
terkadang mengup date materi perkuliahan sesuia perkembangan
IPTEK. Kemudian dalam penyampaian materi dosen memberikan
contoh-contoh yang relevan guna untuk memahami materi yang
diberikan oleh dosen.
4. Pada tahapan terakhir yaitu penggunaan dan pengembangan metode,
metode yang digunakan dosen dalam memudahkan mahasiswa
memahami materi dinilai masih kurang tepat karena sebagian besar
masih terpaku pada satu metode pembelajaran saja, kemudian dalam
penjelasan tugas-tugas perkuliahan dan pemberian nilai terhadap
mahasiswa dinilai sudah baik dengan memberikan nilai yang objektif
kemudian mengenai perbedaan pendapat yang berkembang di dalam
kelas dinilai sudah baik oleh mahasiswa, hanya pada tahapan
pengembalian tugas mahasiswa yang disertai dengan memberi
komentar dinilai masih kurang oleh mahasiswa.
B. SARAN
Demi tercapainya proses pembelajaran yang efektif di Prodi
Manajemen Pendidikan perlu kesadaran setiap individu yang berada di
dalamnya, mahasiswa, dosen dan pimpinan. Kehadiran mahasiswa dan
pelaksanaan tugas buat mahasiswa harus kembali dipantau, bagi yang
kurang taat dengan kontrak yang sudah disepakati, dapat diberikan sangsi.
Materi yang diajarkan selama ini sudah bagus namun perlu diperbaharui
lagi dengan meningkatkan atau memperbaharui materi yang disampaikan
dengan selalu meng up-date dari berbagai sumber, kemudian
memperbanyak literatur tambahan sebagai penunjang tercapainya sasaran
yang diharapkan. Dan dalam penggunaan metode besar harapan adanya
pengembangan terhadap metode yang sudah ada, serta meningkatkan
kreatifitas dalam pengembangan metode perkuliahan dengan harapan
mampu menghadirkan nuansa baru dan partisipasi aktif mahasiswa dalam
perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. Abu, dan Joko Tri Presetya, Strategi Belajar Mengajar untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1997)
Arikunto. Suarsimi, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2005), cet, ke-7
Arikunto. Suharsimi, Prosedur penelitian Suatu Pendekata Peraktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), cet, ke- 11
Arsip Jurusan Manajemen Pendidikan, 2010
Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Pustaka Insan Madani dan
Center For Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2009)
Buckley. Eric, The Oxford English Dictionary, (Oxford: The Clarendon
Press. 1978), Vol. III. P,49 Cet. ke-1
B. Uno. Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar Yang Kreatif dan Efektif , (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008)
Borang Manajemen Pendidikan , 2010
Depertement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka 1998), cet. Ke-
Drajat. Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Djamara. Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta,1996), Cet. ke-1
Hanayaningrat. Suwarno, Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan
Manajemen, (Jakarta: PT. Idayu Press dan yayasan Masagung, 1990), Cet. ke-10
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung:PT
Rosdakarya,2002), Cet. ke- 2
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002)
Redja M, Filsafat Ilmu Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya,
2002)
Rustaman. Nuryani, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: UT, 2007),
Cet.1
Sabri. Ahmad, Strategi Belajar Mengajar,(Ciputat: Ciputat Press,2010)
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam SKS,( Jakarta: Bumi Aksara,
1991)
Sondang Siagian, Tehnik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku
Organisasi, (Jakarta: C.V Haji Masgung ,1987)
Sudrajat. Akhmad, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
Taktik, dan Model Pembelajaran, artikel
Tim Ganeca Sains Bandung, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia ,
(Bandung: Penabur Ilmu, 2000), cet. Ke-1
Tim Pustaka Yustisia, Panduan Lengkap KTSP,(Yogyakart: Pustaka
Yustisia, 2007)
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep,
Landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ,
(Kencana, Jakarta. 2009)
Usman. Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), cet, ke-3
Wena. Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer,(Jakarta: Bumi
aksara, 2009)
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan
W. Sri Anitah, Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta:)
Zaini. Hisyam, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Center For
Teaching Staf Development, IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.2002)
ANGKET
“ Efektifitas strategi perkuliahan di program studi manajemen pendidikan”
PETUNJUK PENGISIAN: 1. Tulislah identitas anda pada tempat yang di sediakan. 2. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang tersedia dengan alternative
jawaban, yaitu: Selalu (SL) atau yang setara Sering (SR) atau yang setara Kadang-kadang (KK) atau yang setara Tidak Pernah (TP) atau yang setara
3. Jawablah dengan sejujurnya 4. Hasil angket tidak akan mempengaruhi nilai kuliah anda 5. Bacalah basmalah sebelum menjawab dan hamdallah setelah selesai
mengerjakannya
NIM : ……………………………………….
1. Saya hadir dalam setiap perkuliahan karena strategi yang digunakan menarik a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
2. Saya hadir tepat waktu dalam setiap perkuliahan karena dosen yang mengajar juga konsisten dengan aturan perkuliahan yang telah disepakati e. Selalu c. Kadang-kadang f. Sering d. Tidak Pernah
3. Saya tidak mengikuti perkuliahan pada mata kuliah tertentu karena dosennya membosankan a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
4. Saya meninggalkan kelas selama proses perkuliahan karena merasa jenuh a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen untuk memenuhi kewajiban a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
6. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen secara sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
7. Saya mengerjakan tugas tanpa meminta bantuan orang lain karena saya yakin mampu a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
8. Saya tidak mengumpulkan tugas kuliah yang diberikan karena saya yakin tidak akan dinilai a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
9. Saya tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas perkuliahan karena tidak akan ditegur dosen e. Selalu c. Kadang-kadang f. Sering d. Tidak Pernah
10. Materi yang diberikan dosen sesuai dengan yang tertera pada silabus a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
11. Dosen mengup date materi perkuliahan sesuai perkembangan IPTEK a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
12. Dosen menyampaikan materi perkuliahan disertai contoh-contoh yang relevan a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
13. Saya memahami setiap penjelasan materi yang diberikan dosen e. Selalu c. Kadang-kadang f. Sering d. Tidak Pernah
14. Penyampaian materi yang diberikan dosen membosankan a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
15. Dosen mengharuskan mahasiswa memiliki sumber bacaan wajib a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
16. Dosen menganjurkan mahasiswa memiliki literature tambahan sebagai penunjang a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
17. Saya tidak bisa menelaah materi yang diberikan dosen karena penjelasannya sulit dipahami a. Selalu c. Kadang-kadang b.Sering d. Tidak Pernah
18. Dosen terpaku hanya pada satu metode pembelajaran a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
19. Metode yang digunakan dosen memudahkan saya memahami setiap materi a.Selalu c. Kadang-kadang b.Sering d. Tidak Pernah
20. Metode yang digunakan dosen tidak sesuai dengan tujuan perkuliahan dan materi yang diajarkan
a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
21. Dosen menguasai metode pembelajaran a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
22. Dosen menjelaskan tugas-tugas perkuliahan di awal pertemuan a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
23. Dosen melakukan penilaian sesuai dengan kontrak perkuliahan a. Seluruh dosen c. Sebagian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
24. Dosen memberikan penilaian secara objktif a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
25. Dosen tidak memberikan kesempatan bertanya bagi mahasiswa a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
26. Dosen menghargai perbedaan pendapat yang berkembang dalam proses perkuliahan a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
27. Dosen mengembalikan tugas mahasiswa dengan member komentar a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
28. Dosen kurang kreatif dalam mengembangkan suatu metode perkuliahan a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
29. Dosen mengajar dengan strategi yang kreatif a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
30. Strategi yang digunakan dosen dalam perkuliahan mamapu meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa a.Seluruh dosen c. Sebagaian kecil b.Sebagian besar d. Tidak satupun
Pertanyaan buat dosen 1. Hadir sesuai dengan jam perkuliahan
2. Memberikan tugas kuliah untuk mahasiswa
3. Memeriksa dan mengembalikan tugas mahasiswa
4. Tindakan yang diberikan apabila terdapat tugas yang sama
5. Tindakan yang diberikan apabila tidak mengerjakan tugas
6. Memberikan materi sesuai dengan silabus mata kuliah
7. Mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan
8. Meng up date bahan ajar yang akan diajarkan
9. Menganjurkan bahan bacaan yang relevan dengan materi perkuliahan
10. Menghubungkan materi dengan realita kehidupan
11. Menentukan metode pembelajaran
12. Metode yang digunakan memberi pengaruh pada belajar mahasiswa
13. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan ide atau pendapat
14. Membuat variasi metode dalam pembelajaran
15. Menyampaikan materi perkuliahan disertai dengan contoh