Download - Edit Nino Proposal for PKM
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
1/14
1
A. Judul : Peningkatan Kapasitas Produksi Pada Kelompok Usaha GorontaloCraft dan Souvenir Melalui Diversifikasi Produk
B.
Latar BelakangKondisi geografis daerah Gorontalo yang berupa pengunungan dengan
karakter tanah berpasir dan cenderung kering, sangat mendukung bagi
pertumbuhan kelapa. Kelapa adalah tumbuhan yang berharga, dibandingkan
dengan varietas lainnya dalam keluarga palmae, kelapa (cocos) merupakan
tumbuhan yang paling kaya akan potensi karena seluruh bagiannya dapat
dimanfaatkan, mulai dari buah, daun, bunga, batang, akar, bahkan pelepahnya
sekalipun dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna untuk kehidupan.
Kegunaan tumbuhan kelapa yang berlimpah, melahirkan usaha kopra yang
selanjutnya diolah menjadi minyak goreng. Banyaknya pengolahan kelapa untuk
dijadikan kopra maupun untuk keperluan konsumsi (masakan) oleh masyarakat,
telah menghasilkan sisa-sisa (limbah) tempurung kelapa dalam jumlah besar dantersebar di seluruh wilayah Gorontalo yang oleh masyarakat, tempurung kelapa
tersebut pemanfaatannya hanya sebatas sebagai bahan bakar ikan (arang).
Pemanfaatan tersebut tidak mampu mengimbangi limbah tempurung yang
dihasilkan dari pengolahan buah kelapa. Dengan kata lain pemanfaatan tempurung
kelapa belum optimal, akibatnya terjadi penumpukan tempurung kelapa yang
dapat dijumpai di rumah-rumah masyarakat, kios-kios serta di pasar-pasar
tadisional di daerah ini.
Sama halnya dengan kelapa, bambu juga merupakan tumbuhan yang
banyak memberikan manfaat mulai dari batang hingga akar. Tumbuhan bambu
yang pertumbuhannya banyak tersebar di hampir seluruh wilayah Gorontalo,yakni
di sepanjang sungai Bone (kecamatan Suwawa, Botu, Kelurahan Bugis) dansungai Bolango (kecamatan Tapa, kelurahan Potanga, Tenilo, Donggala,kelurahan Biawu dan Siendeng) yang bermuara di kelurahan Tenda kota
Gorontalo. Tumbuhan bambu tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya, salah satunya sebagai bahan keperluan penopang
konstruksi bangunan yang pemakaiannya dianggap tidak efisien karena hanya
digunakan pada saat proses pembangunan, dan setelah itu sudah tidak terpakai
lagi (menjadi limbah). Pemanfaatan yang tidak efisien itumenyebabkan tidak
terkendalinya limbah bambu dari sisa pemakain tersebut.
Baik bambu maupun tempurung kelapa yang penyebarannya banyak
terdapat di daerah ini, keduanya berpotensi menghasilkan limbah yang disebabkan
pemanfaatannya yang kurang efisien yakni masih sebatas untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Padahal dengan melihat peluang yang ada,limbah
tempurung kelapa dan bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk
kreatif yang dapat mamberikan nilai tambah bagi masyarakat. Namun potensi itu
belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat Gorontalo. Pengolahan limbah-
limbah tersebut menjadi produk kerajinan tentunya harus didasari dengan
pengetahuan atau penguasaan teknik-teknik dalam pengolahannya. Hal inilah
yang menjadi alasan tidak termanfaatkannya limbah tempurung kelapa dan bambu
secara optimal, yaitu minimnya keahlian dalam mengolah bahan baku tersebut
menjadi benda kerajinan yang bernilai.
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
2/14
2
Di Gorontalo, usaha dalam bidang souvenir dan craft sebenarnya sudah
ada, salah satunya adalah kelompok usaha Gorontalo Craft dan Souvenir yang
terletak di jalan Arif Rahman Hakim kelurahan Dulalowo timur kota Gortontalo.
Kelompok usaha ini beranggotakan 8 orang berumur berkisar antara 19 27
tahun. Pendirian kelompok usaha ini yang digagas pada awal tahun 2009 olehbeberapa mahasiswa jurusan Teknik Kriya yang melihat peluang dari usaha
kerajinan di Gorontalo.
Produk-produk yang dihasilkan antara lain cendramata khas Gorontalo,
plakat/piala, figura, papan nama dan lain sebagainya. Produk kerajinan yang
dihasilkan itu dari segi kualitas dapat dikatakan sudah layak dikonsumsi walaupun
hanya berkisar pada pasar lokal. Akan tetapi produk-produk tersebut hanya
menggunakan kayu sebagai media utamanya. Dari penuturan salah satu anggota
kelompok, bahwakarena produk yang dihasilkan hanya berbahan dasar kayu,
sering kali ada konsumen yang menginginkan atau menanyakan produk dari
bahan lain. Hal itulah yang membuktikan bahwa salah satu kelemahan dari usaha
ini adalah tidak bervariasinya produk kerajinan berdasarkan bahan baku. Padahalkalau dilihat dari potensi yang ada, ketersediaanlimbah tempurung kelapa dan
limbah bambu di daerah ini merupakan peluang yang sangat baik
untukmeningkatkan kapasitas produksi berupa keanekaragaman produk bagi
usaha ini.
Dari wawancara yang dilakukan dengan kelompok usaha Gorontalo Craft
dan Souvenir pada tanggal 22 September 2012, tidak termanfaatkannya
tempurung kelapa dan bambu sebagai produk craft disebabkan oleh kurangnya
penguasaan teknik dalam pengolahan media tersebut. Maka untuk menjawab
permasalahan itu perlu diadakannya pelatihan pengolahan tempurung kelapa dan
bambu bagi kelompok usaha ini. Rencana pelatihan tersebut tentunya sudah
melalui pembicaraan kerja sama dengan anggota kelompok usaha Gorontalo Craft
dan Souvenir.
Usaha pengolahan limbah tempurung kelapa dan bambumenjadi karya seni
ini sangat efektif dan memiliki dampak ekonomis, karena; (a) bahan baku mudah
didapatkan, biaya produksi tidak terlalu tinggi, sehingga memudahkan produksi
dalam jumlah besar (b) Tidak memerlukan keahlian terlalu tinggi sehingga mudah
ditularkan pada orang lain, (c) mampu menciptakan lapangan karja baru, (d) hasil
memiliki prospek pasar yang sangat menjanjikan.
C. Rumusan MasalahDari uraian diatas, beberapa permasalahan prioritas yang ada adalah
Limbah tempurung kelapa dan bambu yang disebabkan olehpemanfaatannya yang kurang efisien, berpotensi sebagai bahan baku
kerajinan.
Kurangnya pengetahuan dalam pengolahan tempurung kelapa dan bambumenjadi produk craft pada kelompok usaha Gorontalo Craft dan Souvenir
Permintaan konsumen terhadap variasi bahan baku produk yang dihasilkanoleh kelompok usaha Gorontalo Craft dan Souvenir
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
3/14
3
D. TujuanMenambah keanekaragaman produk pada usaha Gorontalo Craft dan
Souvenir dalam upaya memaksimalkan pemanfaatan limbah tempurung kelapa
dan bambu di Gorontalo yang jumlahnya sangat besar.
E. Luaran Yang Diharapkan Dari rencana kegiatan yang akan dilakukan, luaran yang diharapkan atau
ditargetkan yakni termanfaatkannya limbah tempurung kelapa dan bambu
menjadi benda-benda kerajinan serta menciptakan sedikitnya enam (6)
produk craft (prototype) dari pengolahan tempurung kelapa,
Pelatihan teknik pengolahan tempurung kelapa dan bambu pada kelompokusaha Gorontalo Craft dan Souvenir. Dari pelatihan ini diharapkan anggota
kelompok akan mampu mendesain serta menciptakan produk kerajinan
yang memanfaatkan limbah tempurung kelapa dan bambu.
F. KegunaanPengolahan limbah tempurung kelapa dan bambu menjadi produk
kerajinan dapat memberikan nilai tambah berupa keanekaragaman produk pada
kelompok usaha Gorontalo Craft dan Souvenir, dan tentunya akan berpengaruh
pada peningkatan pendapatan kelompok usaha.
G. Tinjauan Pustaka1. Pengertian Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk dalam keluarga Palmae,keluarga
palma umumnya tidak bercabang mempunyai berkas daun yang berbentuk
cincin. (Djoehana Setyamidjaja, 1996: 13)Daunnya menyirip atau berbentukkipas dengan pelepah daun yang melebar, bunganya umumnya terletak pada
pangkal pelepah daun. Selain kelapa(Cocos nucifera) tanaman lain yang
termasuk dalam keluarga palmae adalah sagu/enau (metroxylon sp), salak
(salaca edulis), dan lain-lain. (Suhardiman,1999: 7). Bagian-bagian kelapa
terdiri dari batang, daun, buah dan akar.
Bagian-bagian tersebut oleh masyarakat umumnya dimanfaatkan sebagai
bahan kebutuhan sehari-hari, contohnya seperti pemanfaatan batang kelapa yang
oleh masyarakat dijadikan bahan bangunan dan perabotan, daun kelapa dijadikan
anyaman dan sapu lidi, serta tempurung kelapa dimanfaatkan sebagai bahan bakar
(arang) dan produk-produk kriya.
2. Tempurung KelapaTempurung adalah bagian yang terdapat dalam buah kelapa. Tempurungmerupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai
mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis
kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi
kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat
keseluruhan buah kelapa.
Tempurung kelapa selain dijadikan bahan bakar juga dijadikan sebagai
bahan kerajinan yang sangat potensial. Sebagian daerah-daerah di Indonesia sudah
mengolah tempurung menjadi produk kerajinan seperti daerah Bali, Jogjakarta,
dan Surabaya, bahkan sudah diekspor ke luar negeri.Salah satu keunggulan
tempurung kelapa dalam pengolahannya menjadi produk kerajinan adalah
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
4/14
4
ketersediaannya yang melimpah, mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya
yang banyak.
3. BambuBambu termasuk keluarga rumpu-rumputan yang tumbuh alami di semua
benua kecuali Eropa pada 46 derajat Lintang Utara 47 derajat Lintang
Selatan.Sebanyak 80% jumlah tanaman ini berada di Asia Tenggara.Riset
Uchimura dan Dransfield pada tahun 1980 mengungkapkan kemungkinan adanya
45-50 genus bambu yang terbagi dalam 700-750 spesies.Sementara itu, FAO pada
tahun 1978 mengumumkan adanya 75 genus bambu dengan 1.250 spesies.(Tim
Elsppat,1997:43)
Tanaman bambu hidup merumpun, memiliki ruas dan buku kadang-
kadang ditemui berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa
yang identik dengan batas desa di Jawa.Penduduk desa sering menanam bambu
disekitar rumahnya untuk berbagai keperluan.Bermacam-macam jenis bambu
bercampur ditanam di pekarangan rumah.Pada umumnya yang sering digunakanoleh masyarakat di Indonesia adalah bambu tali, bambu petung, bambu andong
dan bambu hitam.
Dalam kehidupan masyarakat, bambu yang relatif murah memegang
peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bambu memiliki
sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus,
rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan
sehingga mudah diangkut
Bambu dalam bentuk bulat dimanfaatkan untuk berbagai macam
konstruksi seperti rumah, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-alat rumah
tangga.Dalam bentuk belahan dapat dibuat bilik, dinding atau lantai, reng, pagar,
kerajinan dan sebagainya. Beberapa jenis bambu akhir-akhir ini mulai banyak
digunakan sebagai bahan penghara industri supit, alat ibadah, serta barang
kerajinan, peralatan dapur, topi, tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lain-lain.
Pada pengembangan pola usaha kerajinan, bambu adalah salah satubahan
baku dalam pengolahannya, terus digerakan dan telah mendapat perhatian banyak
kalangan. Bahan bakubambu yang melimpah ruah, murah dan mudah diperoleh
bukan merupakan keuntunganbagi industri kerajinan tangan. Akibatnya para
wirausaha kerajinan berusaha bersaing untuk meningkatkan kualitas, penampilan
dan manfaat produk barang yang dihasilkan agar dapat diserap oleh pasar dalam
dan luar negeri.
Namun demikian, kendala produk kerajinan berbasis bambu adalahkeawetan bambu yang rendah, sehingga untuk meningkatkan nilai pakai dan
kualitas produk, telah dilakukan pengawetan bambu sebelum
dimanfaatkan. Aneka bentuk kerajinan mulai dari kebutuhan rumah tangga,
cinderamata, perdagangan dan industri telah banyak diperkenalkan di pasaran.
H. METODE PELAKSANAANUntuk merealisasikan usaha ini diawali dengan identifikasi limbah
tempurung kelapa dan bambu, identifikasi dimaksud bertujuan untuk memilah
jenis limbah utuh dan limbah berupa serpihan serta berdasarkan ukuran.
Kemudian dilakukan pembuatan sedikitnya 6 (enam) model (prototyipe).Setelah
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
5/14
5
itu kemudian dilakukan pelatihan bagi anggota kelompok usaha Gorontalo craft
dan Souvenir.
Pembuatan prototype dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) mendesain atau perancangan yang dibagi menjadi dua jenis produk yakni
produk terapan dan produk non fungsional, 2) perwujudan, yang dilakukandengan langkah antara lain; membersihkan batok kelapa dan bambu dari sisa-sisa
serabut atau kotoran, pembuatan produk (konstruksi atau kolase) sesuai desain
yang disesuaikan dengan kondisi dari tempurung kelapa atau bambu,
pengamplasan, dan finishing.
Setelah berhasil dibuat prototype kemudian dilakukan pelatihan teknik
pengolahan limbah tempurung kelapa dan bambu menjadi produk kerajinan yang
mengacu pada tahapan tesebut.
Limbah Tempurung
Kelapa Dan Bambu
Desain produk
Perwujudan
PelatihanPeningkatan Kapasitas
Produksi
Pembersihan Konstruksi atau
kolase Pengamplasan Finishing
Fungsional Non fungsional
Identifikasi Limbah
Gambar 1. Alur kerja
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
6/14
6
I. Jadwal Kegiatan ProgramTabel 1. Jadwal kegiatan program
No Jenis Kegiatan
Bulan ke-I Bulan ke-IIBulan ke-
III
Minggu ke Minggu keMinggu
ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Identifikasi lmbah X X
2. Penyusunan Proposal X X
3. Pembuatan prototype X X
4. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
a. Proses Pengerjaana) Identifikasi limbah
tempurung dan bambu
b) Membersihkantempurung kelapa dan
bambu
c) Praktek PerakitanSesuai Model YangTelah Disediakan
d) Finishing
X
X
X X
X
5. Evaluasi X
6. Penyusunan Laporan X
J. RANCANGAN BIAYATabel 2. Rancangan biaya
No Uraian VolumeHarga
SatuanJumlah
1. Bahan Habis Pakai:
Paku 3 cm 1 kg 20.000 20.000
Cat Air (acrilic)5
warna
5 tube 45.000 225.000
Bubuk Warna Oker
5 warna
65.000 325.000
Prada plastik untuk 1 Gulung 250.000 250.000
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
7/14
7
finising
Kuas Bangunan 5 buah 8.000 40.000
Kuas Lukis 5 set 35.000 175.000
Sanding Sealer 2 kaleng 65.000 130.000Clear Gloss 2 kaleng 50.000 100.000
Wood Stain 2 kaleng 50.000 100.000
Wood Filler 2 kaleng 50.000 100.000
Lem Fox Putih 2sak 20,000 40.000
Lem Korea 1 pak 100.000 100.000
Amplas Norton 1 gulung 200.000 200.000
Amplas uk. 150 10 lembar 3.500 35.000
Amplas uk. 300 10 lembar 3.500 35.000
Amplas uk. 400 10 lembar 3.500 35.000
Amplas uk. 800 10 lembar 3.500 35.000
Thiner 5 ltr 1 kaleng 150.000 150.000
Pencil 2b 10 buah 6.000 60.000
Kertas HVS A4 1 Rim 40.000 40.000
Acrilic warna Emas
dan perak
4 tube 50.000 200.000
Mata Cutter 5 tube 5.000 25.000
Lampu 2,5 watt 10 buah 5.000 50.000Lampu 5 watt 10 buah 8.000 80.000
Kabel 2 urat 20 meter 15.000 300.000
Fitting lampu uk. 2,5
watt
10 buah 8.000 80.000
Fitting lampu uk. 5
watt
10 buah 15.000 150.000
Saklar 10 buah 7.500 75.000
Cok roll 15 meter 1 buah 65.000 65.000
Cok kuningan 10 buah 17.500 175.000
Sekrup 1 2 dos 5.000 10.000
Sekrup 2 2 dos 10.000 20.000
Mata scroll saw
nomor 0
5 lusin 15.000 75.000
Mata scroll saw
nomor 5
5 lusin 25.000 125.000
Bahan untuk
kemasan
kain beludru 5 meter 45.000 225.000 Triplek 3 mil 2 lembar 75.000 150.000
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
8/14
8
Karton 10 lembar 5.000 50.000 Karton tebal 10 lembar 7.500 75.000 Stereo foamuk.
100 x 200 cm
1 lembar 45.000 45.000
Kertas kap 10 lembar 5.000 50.000 Plastik kaca 5 meter 25.000 125.000 Duplek 10 lembar 8.500 85.000 Pita kain emas 10 roll 15.000 150.000 Kain silk
pembungkus
kemasan
10 m 15.000 150.000
2. Peralatan
Penunjang PKM :
Sewa Mesin Grinderselama 2 minggu
1 unit 600.000 600.000
Sewa Mesin Bor
selama 2 minggu
1unit 450.000 450.000
Sewa Mesin Scroll
selama 2 minggu
1 unit 450.000 450.000
Sewa compressor
selama 5 hari
1 unit 500.000 500.000
Pahat Ukir 1 set 900.000 900.000
Pisau Pemutik 5 buah 50.000 250.000
Batu asah 2 buah 75.000 150.000
Kikir 2 buah 20.000 60.000
Martil 1 buah 20.000 20.000
Mistar 30 cm 3 buah 6.000 18.000
Mistar 50 cm 3 buah 10.000 30.000
Mistar 60 cm 3 buah 15.000 45.000
Mistar siku 3 buah 22.500 67.500
Mata bor 1 set 125.000 125.000
Schapp manual 3 unit 175.000 525.000Schapp listrik unit 300.000 300.000
Ketam Tangan 5 unit 75.000 375.000
Wood Cut 1 set 45.000 45.000
Gergaji Tangan 5 buah 50.000 250.000
Bofa 5 buah 75.000 375.000
Meteran 1 buah 15.000 15.000
Cutter 10 buah 15.000 150.000
Obeng bunga kecil 5 buah 10.000 50.000
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
9/14
9
Obeng bunga besar 5 buah 25.000 125.000
Obeng plat kecil 5 buah 10.000 50.000
Obeng plat besar 5 buah 25.000 125.000
Tespen 5 buah 25.000 125.000
3. Biaya Pembuatan
Laporan Pelatihan :
Flash disk untuk
pengaman data8
Giga
1 buah 150.000 100.000
Penjilidan 6 jilid 3.000 18.000
Pembelian buku
referensi
4 buku 50.000 200.000
4. Sewa Kamera DigitalSony 12 xx
30 hari 20.000 600.000
Cetak foto untuk
dokumentasi di log
book
100 foto 2.000 200.000
5. Transportasi
Proses pencarian data
selama 14 hari15.000 210.000
Transportasi untuk
pengambilan limbah
tempurung danbambu
150.000
Total Biaya
Rp
12.383.500
K. DAFTAR PUSTAKASudana, I Wayan.2009.Potensi Seni Budaya Gorontalo Dan Limbah Kayu
Sebagai Karya Seni Kriya Guna Mendukung Industri Kreatif. Laporan Hasil
Penelitian Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas. Gorontalo. Lembaga
Penelitian UNG.
Tim Elsppat. 1997.Pengawetan Kayu Dan Bambu. Jakarta. Puspa Swara
L. LAMPIRAN1. Biodata Kelompok
Ketua Pelaksana Program
Nama Lengkap : Iwayan Sutrisno
NIM : 544 410 004
Tempat Tanggal Lahir : Manunggal Karya, 21, November, 1991
Alamat :Jl. Arif Rahman, Kota GorontaloJurusan : S1 Pendidikan Teknik Kriya
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
10/14
10
Fakultas : Teknik
Pendidikan Formal : SDN Inpres Manunggal Karya, SMP Nageri1
Randangan, SMK Negeri 1 Marisa,
Universitas Negeri Gorontalo, Angkatan
2010Pengalaman Organisasi :
- Anggota HMJ Kriya UNG- Anggota UKM Hindu Dharma Ning Carasvaty
Ketua
( Iwayan Sutrisno )
Nim. 542305004
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Akbar Abdulah
NIM : 544 411 021Tempat Tanggal Lahir : Molotbu, 27, April 1993
Alamat : Jln. Jamaludin Malik, Kota Gorontalo
Jurusan : S1 Pendidikan Teknik Kriya
Fakultas : Teknik
Pendidikan Formal :
- SDN Inpres Molotabu- MTS Nurul Bahri- SMK Negeri 5 Palu
Pengalaman Organisasi :
- Anggota HMJ Kriya UNGAnggota
(Akbar Abdulah)
Nim.544 411 021
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Arwan A Datau
NIM :544 411 009
Tempat Tanggal Lahir : Moutong Tengah, 02, Maret, 1993
Alamat : Jl. Jamaludin Malik, Kota GorontaloJurusan :S1 Pendidikan Teknik Kriya
Fakultas : Teknik
Pendidikan Formal :
- SDN 1 Moutong Tengah- SMP N Moutong Tenagh- MTS Alkhairat Moutong Tengah
Pengalaman Organisasi
- Anggota HMJ Kriya UNGAnggota
(Arwan A Datau)
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
11/14
11
Nim. 544 411 009
2. Biodata Dosen PendampingNama Lengkap dan Gelar : I Wayan Sudana, S.Sn, M.Sn
Tempat Tanggal Lahir : Gianyar Bali, 06 Juli 1972Jenis Kelamin : Laki-laki
Pangkat / Gol / NIP :Penatauda Tk. 1/ IIIab/1972070620021002
Jabatan Fungsional : Lektor
Fak / Jur / Prodi : Teknik / Teknik Kriya / Pend. Teknik
Kriya
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo
Alamat Rumah : Perum Kaputi Indah
Blok D2 No. 8 Kota Gorontalo
Bidang Keahlian : Seni Rupa / Kriya Seni.
Pendidikan : 1986 Lulus SDN 1 PetakGianyarBali
1989 Lulus SMP Santi Yasa Petak Gianyar
1993 Lulus SMK Negeri Guwang
Gianyar
2001 Lulus STSI (ISI) DenpasarBali
2007 Lulus S2 ISI Yogyakarta-Yogyakarta
Pengalaman Dibidang Pengabdian Pada Masyarakat :
2003 Pelatihan Pemanfaatan Kulit Jagung untuk barang Kerajinan Di Tapa
Gorontalo.
2004 Pelatihan Keterampilan Melukis Pada Kaca Di Kelurahan Dumbe II
Kota Utara Kota Gorontalo.
Pembimbing
( I Wayan Sudana, S.Sn, M.Sn )
Nip. 1972070620021002
3. Gambaran Teknologi Yang Diterapkana. Metode pengolahan limbah tempurung kelapa dan bambu menjadi produk
kerajinan.Langkah Pertama yangdilakukan adalah mengidentifikasi atau memilah
limbah tempurung kelapa dan limbah bambu yang bertujuan agar limbah dapat
dimanfaatkan sesuai ukuran.Pengelompokan tersebut meliputi segi ukuran, dan
segi kegunaan. Misalnya ukuran besar untuk tempurung kelapa berdiameter 12
cm, sedang berdiameter 9 cm dan ukuran kecil berdiameter 6 cm, serta serpihan
ukurannya berkisar antara 2 sampai 5 cm. Untuk limbah bambu,ukuran besar
berdiameter antara 8-10 cm dengan panjang 3 meter. Ukuran sedang dengan
diameter 5-7 cm dan ukuran kecil diameter 1-3 cm.
Ukuran terkecil digunakan atau dapat dimanfaatkan untuk membuat
produk souvenir yang berukuran kecil seperti gantungan kunci dan buah
kalung.Ukuran sedang dapat dibuat cendramata, souvenir pernikahan, tempat lilin
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
12/14
12
dan lain-lain.Untuk limbah dalam bentuk serpihan atau potongan dapat dibuat
berbagai jenis pigura dengan teknik kolase.
Langkah kedua yang di lakukan adalah pencarian ide, dari megidentifikasi
limbah tersebut kita dapat menentukan ide, melalui bentuk danukuran dari limbah
tempurung kelapa dan bambu tersebut.Yang ketiga yaitu setelah menemukan ide kemudian merealisasikan ide ter
sebut kedalam bentuk desainalternative baik desain fungsional maupun
nonfungsional melalui eksperimen desain, dan setelah itu kemudian ditentukan
desain terpilih untuk kemudian dibuatkan gambar kerja.
Langkah yang ke empat yaitu mewujudkan desain terpilih produk nyata
yaitu mewujudkan beberapa prototype.
Yang kelima yaitu mengevaluasi dan mendeskripsikan prototype kepada
kolompok usaha tersebut, dari segi kualitas atau bentuk prototype yang telah di
wujudkan, kemudian melihat ketepatan fungsi dari prototype yang teelah di
wujudkan , apakah produk tersebut adalah produk yang fungsional atau
nonfungsional, dan setelah melihat ketepatan fungsi dari produk tersebutkemudian memprospek pasar atau harga yang akan di tawarkan kepada konsumen
dengan melihat kerumitan kerja, waktu yang dibutuhkan pada saat proses
pengerjaan dan banyaknya bahan-bahan yang di habiskan pada produk tersebut.
Dari situlah kita bisa menentukan harga dari produk tersebut.
Langkahyang ke enam yaitu melakukan pelatihan kepada kelompok usaha
tersebut.dengan langkah pertama yaitu mengidentifikasi mengelompokan limbah
limbah tempurung kelapa dan bambu kepada peserta pelatihan, kemudian
membuat desain yang sudah di pilih dan gambar kerjanya.
Kedua pembentukan, yakni pengolahan limbah tempurung kelapa dan
bambu yang telah dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kegunaan menjadi
produk kerajinan sesuai denan desain dan gambar kerja. Meliput; 1) pembersihan,
2) pembentukan pola dasar sesuai model yang disediakan, dilakukan dengan
konstruksi atau kolase, 3) pengamplasan bertujuan untuk membersihkan
permukaaan produk dari sisa kotoran sekaligus menghaluskan, 4) finishing,
melapisi produk dengan bahan finishing yang bertujuan memperkuat karakter dan
keindahan produk.
Ketiga, teknik pembuatan kemasan meliputi; 1) kemasan ekslusif,
menggunakan tripleks, kain beludru beralaskan gabus dan dihiasi pita, 2) kemasan
transfaran menggunakan plastic kaca dan karton tebal, 3) kemasan natural
menggunakan karton tebal yang bagian luarnya dilapisi daun-daun kering.
Penyajian kemasan selain bertujuan untuk keamanan produk, juga menambahdaya tarik serta tidak terkesan murahan.
Penerapan metode pengolahan limbah tempurung kelapa dan limbah
bambu menjadi berbagai produk kerajinan akan mampu meningkatkan kapasitas
produksi berupa diversivikasi produk pada kelompok usaha Gorontalo Craft dan
Souvenir yang berdampak pada pertambahan penghasilan dan kemajuan usaha.
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
13/14
13
4. Surat Pernyataan Kesediaan Kerja Sama
SURAT PERNYATAAN
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : Rolly Koedmadji
Alamat : kelurahan Siendeng, kota Gorontalo
Jabatan : Ketua kelompok usaha Gorontalo Craft dan Souvenir
Menyatakan dengan sungguh-sungguh bersedia bekerja sama dengan pihak
pertama, sebagai peserta dalam pelatihan pengolahan limbah tempurung kelapa
dan limbah bambu menjadi produk kerajinan dengan waktu yang telah
ditentukan.Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlunya.
Gorontalo, 22 Oktober
2012
Ketua kelompok usaha
Gorontalo Craft dan souvenir
(Rolly Koemadji)
-
5/24/2018 Edit Nino Proposal for PKM
14/14
14
5. Denah Lokasi Mitra UsahaGambar2 . Denah lokasi Gorontalo Craft dan Souvenir
s
Lokasi Mitra
(Gorontalo Craft dan Souvenir)
U
Intertech Gorontalo
Kam us UNG
Kantor RRI
Asrama Putri UNG
Toko Mufidah
SMPN 6 Kota