iEdisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Ignasius Jonan
Moda Udara Perlancar Mudik
ii Edisi 07 | Juli 2015
1Edisi 07 | Juli 2015
2 Edisi 07 | Juli 2015
3Edisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Syamsul Banri
Soft Launching Juli 2015
4 Edisi 07 | Juli 2015
Recana Gedung Baru
5Edisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Titiek Narang
Kantor Baru Semangat Baru
6 Edisi 07 | Juli 2015
Riset dari Kementerian
Perhubungan
memprediksikan jumlah
pemudik tahun ini akan naik 1 persen
hingga 2 persen dibandingkan lebaran
tahun 2014 lalu. Estimasi pemudik
mencapai sekitar 20 juta orang.
Dari data riset itu terungkap
pemudik lewat moda udara bakal
naik 2,5 persen, kemudian angkutan
laut 9,5 persen, kereta api 8,5 persen,
penyeberangan kapal 3,5 persen, mobil
pribadi 5,8 persen dan motor 7,7
persen.
“Moda udara ikut memperlancar
arus mudik,” kata Ignasius Jonan,
Menteri Perhubungan, saat menerima
Majalah Bandara di kantornya Senin
(22/6/2015). Sebab, lanjut Menhub,
kapasitas angkut pesawat bertambah 3
persen hingga 4 persen. “Penambahan
kapasitas itu sesuai arahan Bapak
Presiden.”
Data Kemenhub lainnya
Ignasius Jonan
Kapasitas Angkut Naik 3 Persen Teks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
menyatakan penambahan kapasitas itu
terjadi karena ada peningkatan jumlah
pesawat dan seat. Untuk angkutan
udara pemerintah menyiapkan 450
pesawat dengan kapasitas seat untuk
dalam negeri sebanyak 237.703 seat/
hari dan 69.665 seat/hari untuk luar
negeri. Angka tersebut meningkat
dibanding tahun sebelumnya yang
berjumlah 430 pesawat.
Selain itu, menurut Menhub,
maskapai juga akan tambah rute.
Sejauh ini Garuda Indonesia
menambah 20 rute saat lebaran nanti.
“Upaya-upaya itu diharapkan
akan memudahkan pemudik yang
menggunakan moda udara,” katanya.
Lebih lanjut Menhub menyatakan
secara umum persiapan angkutan
lebaran sudah siap mengantisipasi
ledakan pemudik. Diharapkan mudik
akan lebih nyaman, dan selamat sampai
kampung halaman. B
Headline
7Edisi 07 | Juli 2015
8 Edisi 07 | Juli 2015
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan
pengembangan bandara di Tanah Air lebih
diprioritaskan untuk menambah landasan
pacu (runway) ketimbang mendahulukan pembangunan
terminalnya.
Menurut Jonan, bandara itu penting bagi keterbukaan
akses dari suatu daerah. Maka dari itu, pembangunan
bandara menjadi perhatian pemerintah. Namun, agar
keberadaan bandara lebih bermanfaat maka perlu dirancang
secara tepat prioritas pengembangannya.
“Pembangunan runway harus didahulukan. Jangan
terbalik, bangun terminal semegah-megahnya tetapi runway
dibiarkan tak berkembang,” kata Jonan saat menerima
Majalah Bandara di kantornya pada Senin (22/6/2015).
Bila runway diperpanjang, misalnya, jenis pesawat yang
Ignasius Jonan
Prioritas Runway, Baru TerminalnyaTeks Toto TIS Suparto Foto Erwin Nurdin
bisa mendarat juga kian banyak sehingga penumpang yang
terangkut juga bertambah. Rute pun bisa bertambah karena
tak ada lagi kendala pendaratan pesawat karena keterbatasan
runway.
Soal terminal yang padat, lanjut Menhub, tak apalah asal
jumlah penumpang terangkut juga tinggi. Ia memprihatinkan
jika yang terjadi sebaliknya, terminal luas tetapi penumpang
sepi karena runway terbatas.
“Setelah runway dicapai sesuai standar, baru
memikirkan pembangunan fasilitas lainnya,” katanya seraya
menambahkan dalam menghadapi lebaran kali ini sejumlah
bandara sudah siap mengantisipasinya. Ia yakin bandara-
bandara di Indonesia bisa memberikan kenyamanan para
penumpang. B
9Edisi 07 | Juli 2015
Pejabat Kemenhub
di acara penandatanganan kerjasama AirNav dan NATS Inggris
Headline
10 Edisi 07 | Juli 2015
Kementerian BUMN
mengganti posisi Direktur
Utama Angkasa Pura I dari
Tommy Soetomo kepada Sulistyo
Wimbo Hardjito yang sebelumnya
menjabat Dirut Pelni. Penyerahan
SK Dirut baru Angkasa Pura I
dilaksanakan di kantor Kementerian
BUMN pada Senin (22/6/2015).
Wimbo bukan orang baru di BUMN.
Ia pernah di Indosat. Namun pada
2007 keluar dari Indosat. Belum lama
menikmati “liburan” dari BUMN,
Wimbo diberi kepercayaan menjabat
Direktur Komersial KAI pada 2009.
Pengalaman di KAI membuatnya
dipercaya oleh Dahlan Iskan, yang saat
itu menjabat Menteri BUMN, menjadi
Dirut Pelni sejak 21 Mei 2014. Ia
ditugasi untuk mengurangi kerugian
Pelni. Untuk menekan kerugian,
Wimbo meningkatkan pelayanan
angkutan barang dan pelayanan
di kawasan timur Indonesia serta
pulau-pulau terkecil. Saat itu Wimbo
mengaku telah menjalani fit and proper
test sejak bulan Februari 2014 untuk
menjabat sebagai Dirut Pelni.
Berbagai kalangan menilai Wimbo
Sulistyo Wimbo Hardjito
Dari Pelni ke Angkasa Pura I
Teks Toto TIS Suparto Foto Erwin Nurdin
punya modal untuk membenahi
Angkasa Pura I. Perjalanan karier di
BUMN menjadi modal baginya untuk
mewujudkan ambisi Angkasa Pura I
itu, sebagaimana tertulis dalam laman
bumn.go.id, bertekad mewujudkan
perusahaan berkelas dunia yang
profesional. Angkasa Pura I yakin
dapat melakukan yang terbaik dengan
memberikan pelayanan keamanan,
keselamatan, dan kenyamanan
berstandar internasional bagi para
pelanggan.
Hingga saat ini , Angkasa Pura
I mengelola 13 bandara di kawasan
tengah dan timur Indonesia, yaitu
Bandara Ngurah Rai Denpasar,
Bandara Juanda Surabaya, Bandara
Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan,
Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara
Sam Ratulangi Manado, Bandara
Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara
Ahmad Yani Semarang, Bandara
Adisutjipto Yogyakarta, Bandara
Adisumarmo Surakarta, Bandara
Internasional Lombok Lombok
Tengah, Bandara Pattimura Ambon,
dan .Bandara El Tari Kupang. B
Apa yang menjadi kenangan Wimbo saat menjadi Dirut Pelni? Bisa jadi ia akan terkenang saat harus naik kapal Pelni berhari-hari. Beberapa wartawan menyebut Wimbo berada di kapal Pelni hampir sebulan Bayangkan, hampir sebulan bergoyang-goyang di atas laut, fisik juga didiuji.
Misalnya, Wimbo naik Kapal Kelud dari Jakarta-Batam butuh 29 jam. Lalu Batam ke Belawan butuh 28 jam. Pernah pula Kapal Tilongkabila dari Makasar ke Labuan Bajo selama 20 jam. Seorang dirut mau melakukan hal itu.
Itulah keseriusan Wimbo saat dipercaya menjadi dirut Pelni. Ia harus berjuang untuk memperbaiki kondisi dan kemajuan Pelni. Tentu kini menjadi pertanyaan banyak orang, apa yang ia lakukan pada awal menjadi Dirut Angkasa Pura I ? Mungkin saja ia akan terbang dari satu bandara ke bandara lain sampai 13 bandara di bawah Angkasa Pura I terjangkau semuanya. Kita tunggu saja. B
Berhari-hari di Kapal
11Edisi 07 | Juli 2015
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Direktur Utama Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito
Headline
12 Edisi 07 | Juli 2015
Check in
CEO / Editor In Chief
Erwin Nurdin
Managing Director
Wita Anggraini
Senior Advsory
Firdaus Nurdin
Senior Editor
Toto TIS Suparto
Editorial Staff
Yaya Mauliana Noor
Koko Sudjatmiko
Puti Nadhira
Olivia Zalianti
Riau & Batam
Irwan E. Siregar
Makassar
Waspada Santing
Translator
Jonggi Abialdo
Puti Mauli Nadia
Editorial Secretary
Nurul Okta Putri
Graphic Design
Vianty Manullang
Arifin Zaein
Account Executive
Yoyoh Sulastri
Nofia Rizqi
Circulation
Joni, M. Soleh, Awaludin,
Gimun, Ade, Doto
Accounting
Esti Hartanti
Office:
Jl. Kayu Putih Dua No. 66
Pulomas, Jakarta Timur 13260
Telp:
021-4707306
021-97924766 (Esia)
081281879002 (Tsel)
081908488072 (XL)
085770968111 (IM3)
Fax:
021-4707306
http://www.majalahbandara.com
6 Tahun Bandara & Relaunching Indonesia
AirportlNavigationlAirlineslTourism
Pembaca BudimanRabu, 1 Juli 2015, tak terasa enam
tahun sudah majalah Bandara hadir.
Sebuah waktu lumayan pendek, tetapi
waktu itu membuktikan Bandara setia
dan survive bersama komunitasnya.
Kami bahagia dan bangga, Bandara
diterima sebagai media komunikasi,
informasi dan ‘kangen-kangenan’.
Ketika kami mengunjungi Bandara
Tjut Nyak Dien di Nagan Raya hingga
Bandara Mopah Merauke, kita bertemu
seperti saudara, kerabat, teman dekat.
Dari awal dirintis, 1 Juli 2009,
Bandara hadir dengan pendekatan
informatif, positif, persahabatan,
kekeluargaan, kepercayaan, kejujuran
dengan menjunjung tinggi kredibilitas
dan integritas.
Tidak mudah mewujudkannya.
Satu dua anggota kami berguguran atau
terjadi proses seleksi alam. Nilai-nilai
ini juga yang membantu Bandara tetap
berkibar hingga saat ini.
Kami kerja keras, kerja jujur dan
kerja bermanfaat. Dari Bandara muncul
Bandara Award, Puteri Bandara. Tahun
ini rencana kami menerbitkan buku
200 Bandara di Indonesia.
Bersamaan dengan syukuran 6
Tahun Bandara, 1 Juli 2015 ini, kami
meluncurkan kembali (relaunching)
majalah Indonesia, yang pernah terbit
dan sekarang hadir dengan format
ekslusif.
Majalah Indonesia kami usahakan
dapat mengakomodir konten dan
tulisan yang selama ini hadir di majalah
Bandara.
Semoga kehadiran Indonesia,
bisa mengikuti sukses Bandara dan
bermanfaat buat pembaca kami semua. B
Wita Anggraini bersama Kabandara Juwata Syamsul Banri
Editor in Chief Erwin Nurdin, Toto TIS Suparto bersama Menhub Ignasius Jonan
13Edisi 07 | Juli 2015
14 Edisi 07 | Juli 2015
Ignasius JonanModa Udara Perlancar Mudik
Special Report
Special Report Government
Corporate
Cover
Bandara JuwataSoft Launching Juli 2015
Balai Teknik Penerbangan Kembangkan Lima
Laboratorium
Otban IV Sosialisasikan Penggunaan
Rupiah
Tambah Slot di Soekarno-HattaAirNav Gandeng NATS Inggris
16
24 28
22
Content
iEdisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Ignasius Jonan
Moda Udara Perlancar Mudik3Edisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Syamsul Banri
Soft Launching Juli 2015
15Edisi 07 | Juli 2015
CONTENT
Airport
Corporate
Bank Mandiri Bali Dukung Kegiatan Bandara
20 Peserta DJUIkuti Diklat PPNS
Penerbangan Sipil
30
40
Content
Headline 6 Ignasius JonanKapasitas Angkut Naik 3 Persen 8 Ignasius JonanPrioritas Runway, Baru Terminalnya 10 Sulistyo Wimbo HardjitoDari Pelni ke Angkasa Pura I
Special Report16 Bandara Juwata Soft Launching Juli 2015Bandara Dorong Ekonomi PerbatasanIntegrasi MultimodaBangun Runway Baru 2.500 MMenangani 17 Bandara
Airport32 Bandara JuandaLatihan Antisipasi Lebaran 36 Bandara Tjut Nyak Dien Overlay 5 Centimeter42 Bandara Letung Anambas Operasi Akhir 2015 44 Bandara Tunggul Wulung Base 5 Sekolah Penerbang
46 Tanjung Harapan Tampil Cantik dan Unik 48 Bandara Temindung Tingkatkan PelayananMovement 18 Kali Sehari 50 Bandara Kalimarau Didarati Pesawat Lebar 52 Bontang Butuh Bandara 54 Bandara Frans Seda DAC-6 Setiap Hari 70 Bandara Juwata Perluas Apron74 Bandara Frans Seda Landasan Pacu Diperlebar 56 Bandara Pogogul Membuka Akses Buol58 Bandara Sugimanuru Mulai Diterbangi Wings Air60 Bandara Bandaneira Tiga Kali Seminggu 62 Bandara Mali Alor Movement Duabelas Kali64 Sekda Helmi Surya Botutihe 65 Bandara Oesman Sadik Juara Gerak Jalan
Airport Service72 Perkasa Fligh SchoolWisuda 15 Pilot Handal 74 Bandung Air Show Bandung Jadi Kota Dirgantara
Tourism 82 Danau Sentani 84 Tour de Singkarak 86 Semarak Festival Sriwijaya 2015
Accommodation 90 Lorin Solo Hotel Menikmati Kenyamanan Alam 92 Hotel H Sovereign Bali Promosi ke Korea Selatan 94 Ion Benoa Bali 96 Ibis Budget Tendean
Profile100 Vera Lukito 104 Pilot Ratna 110 Zainul Arifin115 Sumarwoto
5Edisi 07 | Juli 2015
AirportlNavigationlAirlineslTourismEdisi 07/Juli 2015/Harga Rp 30.000
Titiek Narang
Kantor Baru Semangat Baru
16 Edisi 07 | Juli 2015
Setelah diresmikan oleh Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan
pada Maret lalu, terminal
baru bandara Juwata di Tarakan,
Kalimantan Utara, siap soft launching
pada Juli ini sebagai antisipasi arus
mudik Idul Fitri tahun ini.
Terminal baru ini merupakan
salah satu dari tiga fasilitas umum
di Bandara Juwata yang diresmikan
Menhub. Dua fasilitas lainnya yang
juga diresmikan adalah pintu gerbang
Bandara Juwata
Soft Launching Juli 2015Teks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
dan kantor administrasi.
Kepala Bandara Juwata Syamsul
Banri mengemukakan pembangunan
gedung terminal baru dilakukan secara
bertahap sejak 2010 hingga 2014. Luas
lahan yang dibangun 12.000 meter
persegi.
“Dengan terminal baru ini,
penumpang akan lebih nyaman lagi.
Standar fasilitasnya sangat memadai,
selain garbarata juga escalator tersedia
di terminal baru,” kata Syamsul
kepada Majalah Bandara di Jakarta
Jumat (19/6/2015) malam.
Bandara Juwata terus membenahi
fasilitas. Misalnya, apron (tempat parkir
pesawat) juga diperluas dari 40.037 m2
menjadi 73.090 m2. Setelah perluasan,
apron itu nantinya bisa menampung
pesawat besar Boeing 737-200, Boeing
737-300, Air Bus 319, Airbus 320,
Boeing 737-800 NG, maupun Boeing
737–900 ER. B
Special Repor t
17Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Juwata di Tarakan,
Kalimantan Utara, terus
berbenah sebagai upaya
untuk memperkuat supporting
kawasan perbatasan Indonesia,
sekaligus memantapkan diri sebagai
Bandara Juwata
Bandara Dorong Ekonomi PerbatasanTeks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
bandara yang berperan sebagai pusat
pemberangkatan ke beberapa negara
Asia Tenggara.
Kepala Bandara Juwata Syamsul
Banri mengemukakan keberadaan
bandara di Tarakan sangat berperan
sebagai supporting daerah perbatasan.
Adanya bandara membuat daerah
perbatasan kian terbuka, sehingga
perekonomian di kawasan itu bisa
digerakkan lebih cepat.
“Pembenahan bandara akan
memperkuat posisi Bandara Juwata
menjadi bandara penghubung menuju
ke kota-kota di Asia Pasifik,” kata
Syamsul Banri kepada Majalah Bandara
di Jakarta Jumat (19/62015) malam.
Misalnya dari Jakarta, akan lebih dekat
lewat Tarakan menuju ke Tiongkok,
Taiwan dan Jepang daripada lewat
Singapura. “Keunggulan geografis
itulah yang harus kita manfaatkan.”
Berdasarkan sumber lain,
Kota Tarakan di Kalimantan Utara
memiliki luas wilayah 250,80 km
dan berpenduduk sekitar 240.000
jiwa. Tarakan merupakan jantung
ekonomi Kalimantan Utara karena
terdapat fasilitas bandara, pelabuhan
dan pusat perekenomian lainnya.
Provinsi ini berbatasan langsung
dengan negara tetangga, yaitu negara
bagian Sabah dan Serawak, Malaysia
Timur. B
Special Repor t
2
18 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Juwata
Integrasi MultimodaTeks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
Bandara Juwata di Tarakan akan
menjelma menjadi bandara
yang berkonsep konektivitas
multimoda, di mana bandara akan
terkonek dengan dermaga. Masterplant
terkait konektivitas itu sudah jadi,
dan Pemprov Kalimantan Utara
mendukung konsep tersebut.
Kepala Bandara Juwata
Syamsul Banri menyatakan pemda
sudah menyelesaikan masterplant
konektivitas itu dan dukungan kuat
juga disampaikan oleh pemda untuk
mewujudkan proyek dambaan
masyarakat Kalimantan Utara.
“Jika terwujud maka Tarakan
merupakan satu-satunya di Indonesia
yang memiliki bandara terintegritas
atau penggabungan dua fungsi
sekaligus, jalur udara dan laut,” kata
Syamsul di Jakarta Jumat (19/6/2015)
malam ketika bertemu Majalah
Bandara .
Jadi orang turun dari pesawat,
lanjut Syamsul, bisa langsung ke
speedboad, bahkan bisa langsung ke
Nunukan atau Malinau dan wilayah
lainnya yang dilalui menggunakan
jalur laut. Pembangunan dermaga
speedboad di pinggir jalur masuk
Bandara Juwata Tarakan yang letaknya
berdekatan langsung dengan laut dan
sungai.
Bahkan rencana konektivitas
itu direspons antusias oleh pemda.
Di antaranya akan menjadikan
sungai sebagai objek wisata dan
menjual wisata kuliner bernilai
ekonomi tinggi. “Pasar terapung
juga bisa ada di situ nanti,” katanya.
Realisasi pembangunan dermaga ini
diperkirakan selesai paling cepat pada
tahun 2017. B
Special Repor t
Kepala Bandara Juwata Syamsul Banri
19Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Juwata di Tarakan,
Kalimantan Utara, akan
membangun landas pacu
(runway) baru sepanjang 2.500
meter sehingga menambah peluang
jumlah maskapai penerbangan yang
menyinggahi bandara, sementara
runway lama akan dialihfungsi sebagai
taxiway .
Kepala Bandara Juwata Syamsul
Banri mengemukakan pembangunan
runway baru ini akan dimulai pada
tahun 2016 dan diharapkan rampung
tiga tahun kemudian. Dibandingkan
dengan runway sebelumnya,
pembangunan yang baru lebih panjang
250 meter. Sekarang ini runway
mencapai 2.250 meter.
Bandara Juwata
Bangun Runway Baru 2.500 MTeks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
“Runway lama difungsikan
sebagai taxiway,” kata Syamsul di
Jakarta Jumat (l9/6/2105) malam.
Kelak, bandara dengan runway baru
akan menambah jenis pesawat yang
mendarat di Bandara Juwata. Maskapai
yang menjangkau Tarakan juga akan
lebih banyak lagi sebagai antisipasi
tingginya jumlah penumpang.
Selain Itu, diharapkan pula bisa
menjadikan Tarakan sebagai pusat
penerbangan ke beberapa negara
tetangga. Secara geografis Tarakan lebih
dekat ke Brunei, Sabah, Filipina bahkan
Tiongkok. Rute via Tarakan ini akan
lebih praktis untuk tujuan negara-
negara tersebut. B
Special Repor t
Kepala Bandara Juwata Syamsul Banri bersama jajaran
20 Edisi 07 | Juli 2015
Syamsul Banri yang kini menjadi
Kepala Bandara Juwata punya
perjalanan karier yang langka
dibandingkan koleganya. Lelaki
kelahiran Makassar pada 20 Februari
1957 itu pernah menangani 17 bandara
dan menjadi kepala bandara di lima
tempat berbeda.
Dalam hal menangani bandara,
Syamsul terlibat pembangunan bandara
baru di Selayar, Boa di Palopo, Seko,
Bone, bandara Rampi di Kecamatan
Luwu Utara. Kemudian terlibat
pengembangan bandara antara lain
di Tana Toraja, Muara Bungo, Pagar
Alam, Enggano, Jambi, Mamuju,
Samarinda, Masamba, Tarakan,
Bengkulu hingga Batam.
Ia memulai karier pada tahun 1975
di dinas perhubungan daerah. Saat itu
ia berusia 17 tahun. Uniknya ia masuk
menggunakan ijazah SD karena saat
mulai bekerja ia belum memperoleh
ijazah SMP. Saat itu baru menerima
rapor dari kelas satu sampai kelas tiga.
Ia belum mengikuti ujian akhir untuk
memperoleh ijazah.
“Tetapi saya punya nilai
tambah dari kemahiran mengetik,”
katanya menceritakan pengalaman
awal bekerja. Walau masih muda,
Syamsul mahir mengetik sepuluh
Syamsul Banri
Menangani 17 Bandara
Teks Toto TIS Suparto & Foto Erwin Nurdin
jari. Berbekal kemahiran mengetik
itulah ia acap dipercaya oleh sejumlah
atasan. Sampai-sampai ia pun bisa
duduk dalam struktur yang lebih
tinggi dibandingkan rekan kerja yang
bergolongan tinggi. Golongan satu
tetapi sudah memimpin golongan dua,
bahkan para sarjana.
Bagi Syamsul, karier mulus itu
tak lepas dari keunggulan individu.
Menurut dia, hidup itu tidak semata-
mata mengandalkan IQ, tetapi juga
keunggulan pribadi. Syamsul merasa
kemahiran mengetik itulah sebagai
keunggulannya. Dan berangkat dari
keunggulan itulah ia menapaki karier
lebih mulus sampai akhirnya menjadi
kepala bandara.
Berdasarkan surat keputusan,
Syamsul menjadi kepala Bandara
Masamba. Di sana ia tekuni selama
tiga tahun. Kemudian rotasi menjadi
kepala Bandara Samarinda (setahun),
Bengkulu (3 tahun), Tarakan, Batam
dan kemudian kembali ke Tarakan
sampai sekarang.
“Saya di Batam cuma seminggu,”
katanya sembari tertawa kecil. Sempat
memperoleh SK untuk Batam, tetapi
kemudian dipindah kembali ke
Tarakan. Sampai sekarang ia mengabdi
untuk kemajuan Tarakan. B
Special Repor t
21Edisi 07 | Juli 2015
Special Repor t
22 Edisi 07 | Juli 2015
Tambah Slot di Soekarno-Hatta
AirNav Gandeng NATS InggrisTeks & Foto Erwin Nurdin
Untuk menambah kapasitas penerbangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
AirNav Indonesia meneken kontrak kerja sama dengan National Air Traffic Service
(NATS) Inggris
Corporate
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Dirut AirNav Bambang Tjahjono, Dirut AP II Karya Sumadi, Duta besar inggris Moazzam Malik dan Managing Director Uk NATS Chatrin Mason.
23Edisi 07 | Juli 2015
AirNav Indonesia bersama PT
Angkasa Pura II (Persero)
meneken kontrak kerja sama
dengan National Air Traffic Service
(NATS) Inggris pada Rabu, 3 Juni
2015. Kerja sama dengan NATS,
operator London Terminal Control
Centre, dilakukan untuk menambah
kapasitas penerbangan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Utama AirNav Indonesia
Bambang Tjahjono mengemukakan
kontrak kerja sama itu meliputi
pelatihan pengelolaan slot bandara
sampai pembaruan perangkat
lunak lalu lintas udara (air traffic
control/ ATC).
“NATS juga akan memberi
masukan, apa saja yang dibutuhkan
untuk meningkatkan slot penerbangan
di Soekarno-Hatta,” kata Bambang
pada acara penandatanganan
kerja sama itu. AirNav Indonesia
mempunyai misi menyediakan
layanan lalu lintas penerbangan yang
aman, nyaman dan ramah lingkungan
bersama mitra demi memenuhi
ekspetasi pengguna jasa.
Menurut Bambang, kontrak
kerja sama itu akan meningkatkan
kapasitas Bandara Soekarno-Hatta
dari 72 menjadi 86 penerbangan per
jam. Kontrak itu memuat delapan
paket pekerjaan yang terdiri dari
7 paket pekerjaan inti dan 1 paket
opsional selama 11 bulan. Sebagian
pekerja AirNav akan dilatih di London
Heathrow Airport, salah satu bandara
tersibuk di dunia. B
Corporate
Team AirNav dan AP II
Direksi AirNav
Direksi AirNav dan Direksi AP II
24 Edisi 07 | Juli 2015
Balai Teknik Penerbangan
tengah membangun lima
laboratorium guna menunjang
tugas-tugas pokok balai.
Kepala Balai Teknik Penerbangan
Titiek Narang mengemukakan lima
laboratorium itu adalah laboratorium
mekanika penerbangan dan listrik
penerbangan, kemudian laboratorium
navigasi penerbangan, laboratorium
elektrical bandara, laboratorium
telekomunikasi penerbangan, serta
Balai Teknik Penerbangan
Kembangkan Lima LaboratoriumTeks & Foto Erwin Nurdin
laboratorium teknik sipil penerbangan
dan lingkungan bandara.
“Fasilitas laboratorium akan
memudahkan tugas-tugas kami,” kata
Titiek Narang kepada Majalah Bandara
belum lama ini.
Balai Teknik Penerbangan
mempunyai tugas melaksanakan
pengujian, perawatan, perbaikan
dan pelayanan di bidang peralatan
elektronika penerbangan, peralatan
mekanika dan listrik penerbangan serta
teknik sipil dan lingkungan bandar
udara
Sementara itu sesuai dengan
rencana pengembangan, akhir tahun
ini balai akan mempunyai kantor
baru. Sekarang sedang dikerjakan dan
diperkirakan akan rampung empat
bulan ke depan. Kemudian diharapkan
akhir tahun ini kantor baru bisa
dimanfaatkan. B
Kepala Balai Teknik Penerbangan Titiek Narang bersama staff Laboratorium
25Edisi 07 | Juli 2015
Kepala Balai Teknik Penerbangan Titiek Narang bersama jajaran
26 Edisi 07 | Juli 2015
27Edisi 07 | Juli 2015
28 Edisi 07 | Juli 2015
Guna mewujudkan penggunaan mata
uang rupiah dalam transaksi sehari-
hari, khususnya di lingkungan
bandara, Otban IV menyelenggarakan
sosialisasi kewajiban pemakaian rupiah pada
Selasa (16/6/2015).
Acara sosialisasi diselenggarakan di
Hotel Patra Jasa Bali, diikuti kepala bandara
di lingkungan Otban IV Bali-Nusa Tenggara,
wakil airlines, pimpinan perusahaan yang
bergerak di bandara dan instansi terkait.
Sosialisasi itu dibuka Staf Ahli Menhub
Bidang Ekonomi, Kawasan dan Kemitraan
Agus Edy Susilo dan menampilkan pembicara
Kepala Divisi Pemantauan dan pengaturan
Bank Indonesia Agustinus Fajar Setiawan
dan Pimpinan Wilayah Mandiri Bali Nusa
Tenggara Darmawan Junaidi.
“Kantor Otban IV berupaya mendukung
program pemerintah meningkatkan dan
kewajiban menggunakan uang rupiah melalui
kegiatan sosialisasi,” ujar Kepala Otban IV
Yusfandri Gona.
Sementara Agus Edy Susilo mengatakan
Kementerian Perhubungan mendukung
sepenuhnya program pemerintah yang
diamanatkan Undang-Undang tentang
kewajiban penggunaaan uang rupiah dalam
setiap transaksi di wilayah Indonesia. B
Otban IV
Sosialisasikan Penggunaan Rupiah
Yusfandri Gona dan Agus Edy Susilo
Yusfandri Gona bersama Mitra Otban IV Wilayah Bali
Government
29Edisi 07 | Juli 2015
Government
Peserta Acara Sosialisasi
Penggunaan Rupiah
30 Edisi 07 | Juli 2015
Otoritas Bandara (Otban) IV Bali
menggandeng Bank Mandiri sebagai
sponsor utama dalam kegiatan
sosialisasi kewajiban penggunaan rupiah di
lingkungan bandara.
Kepala Otban IV Bali Yusfandri Gona
menjelaskan kegiatan sosialisasi penggunaan
rupiah yang digelarnya mendapat dukungan dari
Bank Mandiri dan berbagai pihak.
“Kami mengucapkan terima kasih dan
apresiasi, khususnya kepada manajemen Bank
Mandiri Bali yang telah support penyelenggaraan
sosialisasi ini,” ujar Yusfandri Gona.
Otban IV menyelenggarakan sosialisasi
kewajiban pemakaian rupiah pada Selasa, 16
Juni lalu. Acara sosialisasi diselenggarakan di
Hotel Patra Jasa Bali, diikuti kepala bandara di
lingkungan Otban IV Bali-Nusa Tenggara, wakil
airlines, pimpinan perusahaan yang bergerak di
bandara dan instansi terkait.
Regional CEO Regional XI Denpasar
Darmawan Junaidi mengatakan sejauh ini Bank
Mandiri memang sudah bekerja sama dengan
Bandara I Gusti Ngurah Rai, mulai dari money
changer, kerja sama dengan Bea Cukai terkait
import duty.
Menurut Darmawan, Bank Mandiri melihat
Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang bagi
perekonomian Bali, maka sudah selayaknya jika
Bank Mandiri memilihnya sebagai mitra kerja
sama. Begitupun Bank Mandiri ikut membuat
nyaman wisman, misalnya memberi fasilitas
untuk transaksi non tunai.
“Pertumbuhan perekonomian di Bali
tak lepas dari peranan Bandara Ngurah Rai,”
katanya lebih lanjut. B
Bank Mandiri Bali
Dukung Kegiatan BandaraTeks & Foto Erwin Nurdin
Regional CEO Regional XI Denpasar Darmawan Junaidi
Corporate
31Edisi 07 | Juli 2015
Team dari Bank Mandiri Regional XI Denpasar
Agustinus Fajar Setiawan, Darmawan Junaidi, Soeroto Hadi, I Gusti Ngurah Ardita, Agus Edy Susilo dan Yusfandri Gona
Corporate
32 Edisi 07 | Juli 2015
Airport Fire Fighting &
Rescue Section (PKP-
PK) PT Angkasa Pura I
(Persero) Bandara Internasional
Juanda Surabaya telah menggelar
latihan Penanggulangan Keadaan
Darurat Skala Kecil (Hot Drill) sebagai
antisipasi mudik lebaran mendatang.
Kegiatan yang digelar belum
lama ini melibatkan kurang lebih
100 orang yang terdiri dari empat
regu di Terminal 1 dan Terminal 2
dan dipimpin langsung oleh Airport
Fire Fighting & Rescue Section Head
Siswanto.
General Manager Bandara
Internasional Juanda Surabaya, Yanus
Suprayogi, mengatakan kegiatan
ini mensimulasikan kejadian Fire
Building (Kebakaran Bangunan) pada
pukul 16.00 hingga 17.00 WIB dan
(Aircraft Incident) Kecelakaan Pesawat
berlangsung sekitar pukul 19:00 hingga
20:00 WIB.
“Kegiatan ini untuk menggukur
kesiapan dari peralatan, kendaraan,
personil dan sop kami. Sehingga
dalam mendekati lebaran, kami
sudah siap untuk menghadapi segala
kemungkinan,” ujar Yanus. B
Bandara Juanda
Latihan Antisipasi LebaranTeks & Foto Erwin Nurdin / Istimewa
“Kami sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan menjelang
lebaran”
Airpor t
33Edisi 07 | Juli 2015
Airpor t
34 Edisi 07 | Juli 2015
35Edisi 07 | Juli 2015
36 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Tjut Nyak Dien di Kabupaten Nagan Raya menambah
kualitas landasan pacu dengan melakukan overlay setebal lima centimeter sehingga menambah angka PCN bandara itu.
Kepala Bandara Tjut Nyak Dien Juli Mudjiono mengemukakan sekarang ini bandara itu memiliki PCN 19, dan diharapkan akan meningkat setelah pekerjaan overlay
Bandara Tjut Nyak Dien
Overlay 5 CentimeterTeks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
dirampungkan.“Dengan PCN meningkat,
maka keselamatan pesawat lebih terjamin. Jenis pesawat yang bisa mendarat juga lebih besar lagi,” kata Juli Mudjiono kepada Bandara belum lama ini. Selama ini maskapai yang menerbangi Bandara Tjut Nyak Dien antara lain Wings dari Kualanamu-Nagan Raya setiap hari, dan Garuda 4 x seminggu. B
Kepala Bandara Tjut Nyak Dien Juli Mudjiono
37Edisi 07 | Juli 2015
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya berencana menambah
landasan pacu (runway) di Bandara Tjut Nyak Dien sebagai upaya memenuhi keinginan masyarakat di wilayah Aceh bagian Barat agar bisa terbang tanpa transit ke luar pulau Sumatera.
Bila runway diperpanjang, jenis pesawat besar berpeluang untuk mendarat di bandara sehingga makin banyak
Perpanjang Runway Jadi 2.300 MTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
maskapai yang melayani penumpang di Bandara Tjut Nyak Dien. Saat ini panjang runway mencapai 1.920 meter. Ada rencana perpanjangan runway hingga 2.300 meter.
“Saat ini sedang dalam pengurusan masterplant, dan masih ada beberapa alternatif lain untuk pengembangan,” kata Juli Mudjiono, Kepala Bandara Tjut Nyak Dien, kepada Majalah Bandara beberapa waktu lalu.
Juli menambahkan untuk
percepatan pembangunan akan dilihat beberapa aspek, di antaranya tingkat pertumbuhan penumpang. “Kalau kami melihat ini akan tumbuh dan optimis, dengan cita-cita landasan bisa panjang sehingga didarati pesawat jet menengah seperti Boeing seri, ” katanya berharap. Selain landasan pacu, pengembangan juga akan dilakukan di area parkir kendaraan yang menggunakan jasa bandara. B
Kepala Bandara Tjut Nyak Dien Juli Mudjiono bersama jajaran
38 Edisi 07 | Juli 2015
Jumlah pengguna jasa di Bandara
Tjut Nyak Dien di Kabupaten
Nagan Raya Aceh meningkat.
Melihat trend tersebut, pengelola
bandara membuka peluang bagi
maskapai-maskapai untuk menerbangi
rute pergi dan ke wilayah Aceh bagian
Barat.
Kepala Bandara Tjut Nyak Dien,
Juli Mudjiono, mengemukakan saat
ini hanya dua maskapai penerbangan
yang rutin mengangkut penumpang
dari bandara, yaitu Wings Air dan Susi
Air. Sebelumnya Garuda Indonesia
selama tiga bulan ikut menampung
penumpang.
“Setiap hari jumlah penumpang
yang diangkut menggunakan jenis
ATR nyaris penuh. Bahkan terkadang
kelebihan penumpang hingga 50
persen,” kata Juli kepada Majalah
Bandara di ruang kerjanya belum lama
ini.
Artinya pangsa pasar Wings 95
persen, sementara Garuda mencapai 50
persen. Menurut Juli, tingginya pangsa
pasar Wings karena maskapai tersebut
sudah melayani masyarakat Nagan
Raya selama lima tahun sejak 2010.
“Saat ini, Garuda mengundurkan diri,
Buka Peluang Maskapai BaruTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
tapi kami terbuka untuk maskapai lain
untuk mengajukan diri bergabung,”
katanya menambahkan.
Untuk memenuhi lonjakan
penumpang, kemungkinan Wings
akan menambah frekuensi. “Yang
menentukan penambahan maskapai
dan frekuensi melalui mekanisme yang
ada di direktorat jenderal penerbangan.
Kami di sini hanya menjalankan fungsi
jaminan pelayanan, keselamatan, dan
keamanan,” tutur Juli. B
Kepala Bandara Tjut Nyak Dien, Juli Mudjiono,
39Edisi 07 | Juli 2015
40 Edisi 07 | Juli 2015
Di tengah suasana puasa, 20 peserta dari
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penerbangan Sipil.
Ke 20 peserta Diklat PPNS ini berasal dari sepuluh
instansi di lingkungan Kemenhub yakni Bandara
Dabo Singkep, Kantor Otban I, II, III, VII,
Bandara Mipah Merauke, Direkktorat Keamanan
Penerbangan, Direktorat Angkutan Udara dan Balai
Teknik Penerbangan termasuk yang masuk dalam
diklat PPNS.
Ke 20 peserta.mengikuti Diklat PPNS Angkatan
IV Pola 400 Jam merupakan hasil seleksi 40 peserta.
Diklat PPNS diselenggarakan di lokasi Pusdik
Reskrim Mega Mendung Bogor, berlangsung dari
13 Mei - 11 Juli 2015.
“Setelah mengikuti Diklat PPNS Penerbangan
Sipil ini kami dapat kualifikasi sebagai penyidik
untuk penerbangan sipil, ,” ujar Dodi Dharma
Cahyadi, salah satu peserta, kepada Majalah
Bandara di Pusdik Reskrim Mega Mendung. Dodi
didampingi rekannya Deden Haryma, Bambang
Widjanarko, Andi Hendra, Frans Sudarmata dan
Adhitya Octavianie. B
20 Peserta DJU
Ikuti Diklat PPNS Penerbangan Sipil
Dodi Dharma Cahyadi, Deden, Bambang Widjanarko, Andi Hendra, Frans dan Adhitya Octavianie
Kabandara Dabo Dodi Dharma Cahyadi
Airpor t
41Edisi 07 | Juli 2015
Dari 20 peserta Diklat PPNS Penerbangan Sipil
Angkatan IV Pola 400 Jam, enam diantaranya berasal
dari lingkungan bandara yakni Bandara Dabo Singkep,
Bandara Mopah Merauke dan Bandara Tambolaka.
Dari enam peserta yang berasal lingkungan bandara, Dodi
Dharma Cahyadi, merupakan salah satu peserta yang
menjabat Kepala Bandara yang kini memimpin Bandara
Dabo Singkep.
“Saya berterima kasih kepada Kemenhub memberi
kesempatan mengikuti Diklat PPNS di tengah tugas
operasi Bandara Dabo dan tugas lain. Diklat ini banyak
manfaatnya di mana kami diberi kepercayaan jadi
penyidik PNS untuk penerbangan sipil,” ujar ayah dua
anak dan suami Yenny ini. B
Dodi Dharma Cahyadi
Satu-Satunya Kabandara
Peserta Diklat PPNS
42 Edisi 07 | Juli 2015
Kementerian Perhubungan
mentargetkan bandara baru
Letung Anambas sudah bisa
dioperasikan pada akhir tahun ini.
Kepala Bandara Dabo Singkep Dodi
Dharma Cahyadi mengatakan target
pengoperasian Bandara Letung
Anambas tersebut merupakan program
prioritas pemantauan dari Presiden
Jokowi di bidang infrastruktur.
“Bandara baru Letung di Anambas
ditargetkan pada akhir tahun ini
Bandara Letung Anambas
Operasi Akhir 2015 sudah bisa dioperasikan,” jelas Dodi
Dharma Cahyadi. Selain memimpin
Bandara Dabo, Dodi ditugasi
membangun dua bandara yakni
Bandara Letung Anambas dan Bandara
Tambelan.
Kemenhub tahun ini membangun
sedikitnya 15 bandara baru. Bandara ini
masuk dalam program prioritas yang
dituntaskan tahun ini. Pengoperasian
dan diawasi langsung oleh Presiden
Jokowi. B
Dodi Dharma Cahyadi, Aditya Octavianie, Deden dan Andi Hendra
Airpor t
43Edisi 07 | Juli 2015
44 Edisi 07 | Juli 2015
Sedikitnya lima sekolah
penerbang memilih Bandara
Tunggul Wulung Cilacap
sebagai base area pendidikan dan
pelatihan.
Kelima sekolah penerbang tersebut
Perkasa Flight School, Ganesha Flight
School, Alpha Flighy School, Deraya
Flighy School dan Sekolah Tinggi
Penerbang Indonesia (STPI).
Kepala Bandara Tunggul Wulung
Oliver Sijabat menjelaskan fungsi
utama bandara sebagai bandara untuk
penerbangan sipil berjadwal komersial.
“Fungsi utama Bandara Tunggu
Wulung untuk penerbangan komersial,
karena tersedia tempat bandara kami
juga diminta sekolah pilot,” ujar
Oliver Sijabat.
Saat maskapai yang rutin terbang
ke Tunggul Wulung Susi Air melayani
Halim-Cilacap dan Pelita Air Services.
Panjang landasan Tunggul Wulung
1400 x 30 meter. B
Bandara Tunggul Wulung
Base 5 Sekolah PenerbangTeks & Foto Erwin Nurdin
Kabandara Tunggul Wulung Olivar Sijabat dan Staf serta Mitra AirNav Indonesia
Kabandara Tunggul Wulung Olivar Sijabat bersama siswa penerbang
Airpor t
45Edisi 07 | Juli 2015
46 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Tanjung Harapan di
Tanjung Selor, Bulungan,
Kalimatan Utara (Kaltara),
kini melakukan pembenahan untuk
menambah kenyamanan penumpang.
Bandara tampil lebih cantik tetapi
mempertahankan keunikan.
Kepala Bandara Tanjung Harapan
Gatot Riadi mengemukakan butuh
waktu untuk melakukan pembenahan
dan mempercantik bandara. Saat ini
masih membenahi terminal.
“Terminal ini unik, penataannya
dulu minimalis dan seadanya,” kata
Gatot kepada Majalah Bandara belum
lama ini. Adapun pembenahan yang
Tanjung Harapan
Tampil Cantik dan UnikTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
dilakukan antara lain mengganti cat
tembok bangunan terminal yang
dulunya berwarna hijau kini lebih
didominasi warna kuning dan orange.
Juga, lanjut Gatot, dimaksimalkan
penggunaan ruangan. Dulu yang belum
dimanfaatkan, kini dimaksimalkan
demi penumpang. Perubahan terlihat
di ruang check-in yang tersendiri,
ruang tunggu keberangkatan ada di atas
dan di bawah.
“Ruang atas itu dulu anjungan
tapi kita akan maksimalkan sebagai
ruang tunggu, kita lengkapi dengan
smoking area. Kalau dulu tidak ada,
kita tata dengan dilengkapi kantin.” B
Kepala Bandara Tanjung Harapan Gatot Riadi bersama staff
Kepala Bandara Tanjung Harapan Gatot Riadi bersama staff
Airpor t
47Edisi 07 | Juli 2015
48 Edisi 07 | Juli 2015
Seiring menunggu beroperasinya
Bandara Samarinda Baru
(BSB) yang berada di Sungai
Siri pada 2017, Bandara Temindung
juga melakukan pembenahan untuk
memberikan kenyamanan bagi para
penumpang yang menggunakan jasa
bandara.
Kepala Bandara Temindung Agus
Bandara Temindung
Tingkatkan PelayananTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
Pramuka mengatakan pembenahan
yang dilakukan dimulai dari hal-hal
yang kecil.
“Saya bekerja menggunakan
target. Hal pertama dan mendasar
adalah para staf tidak boleh
menggunakan sandal di kantor dan
lebih mengutamakan kerapian,”
ujarnya kepada Majalah Bandara belum
lama ini. Selain itu, lanjut Agus yang
sebelumnya bertugas di Gorontalo,
staf wajib menggunakan seragam plus
dengan atribut.
Pembenahan dari yang kecil
membuahkan perubahan. Menurut
Agus, dulu ketika pertama kali
ditugaskan ke Bandara Temindung
kondisinya berbeda dengan saat ini.
“Kesannya kotor, tapi itu semua kita
benahi dengan perbaikan yang kecil.
Sarana yang ada kita maksimalkan,
dan yang ada harus dirawat, karena
saya tidak bisa melihat yang kotor,”
katanya.
Untuk terminal, kata Agus,
dibenahi dengan melengkapi tong
sampah yang dilapisi plastik, ruangan
dilengkapi AC. “Yang dilakukan
pembenahannya serba minim,
sambil menunggu BSB beroperasi,”
katanya yang bekerjasama dengan
tokoh masyarakat untuk pengamanan
lingkungan bandara. . B
Kepala Bandara Temindung Agus Pramuka bersama staff
Kepala Bandara Temindung Agus Pramuka bersama jajaran
Airpor t
49Edisi 07 | Juli 2015
Seiring dengan kebutuhan
masyarakat untuk memangkas
waktu berpergian ke luar
kota dari Samarinda, berimbas pada
peningkatan jumlah penumpang dan
pergerakan pesawat (movement) dari
Bandara Temindung.
“Saat ini movement mencapai
18 kali pulang dan pergi pesawat,”
ujar Kepala Bandara Temindung, Agus
Pramuka.
Bandara Temindung
Movement 18 Kali SehariTeks & foto Yaya Noor
Adapun maskapai yang melayani
yaitu Susi Air sebanyak lima kali,
Avia Star 5 kali, Kalstar 6 hingga 7 kali
dalam sehari, dan pesawat carter satu
kali.
Saat ini maskapai melayani rute
Balikpapan, Berau, Nunukan, Tarakan,
Long Ampung, Malinau, Melak dan
Tanjung Selor. Adapun panjang
landasan pacu mencapai 1.050 meter. B
Kepala Bandara Temindung Agus Pramuka
Airpor t
50 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Kalimarau di Berau,
Kalimatan Timur (Kaltim) -
yang menjadi penghubung
penerbangan dari Kalimantan ke Jawa
- terus melakukan pengembangan guna
meningkatkan kualitas bandara sebagai
pintu gerbang ke sejumlah objek wisata
bahari.
Pengembangan Kalimarau yang
dilakukan sejak 2009 lalu, tidak hanya
pada perpanjangan landasan pacu
atau runway menjadi 2.250 meter,
pembangunan terminal serta beberapa
fasilitas yang dilengkapi, tetapi lebih
dalam keinginan didarati pesawat-
pesawat berbadan lebar.
“Kalau fisik darat terminal luar
biasa, bukan hanya sisi darat, kita
Bandara Kalimarau
Didarati Pesawat LebarTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
juga terus mempersiapkan sisi udara,
sehingga bisa berkembang dan didarati
pesawat berbadan lebar sepeti Airbus,
Boeing 800-900,” kata Bambang
Hertanto, Kepala Bandara Kalimarau
kepada Majalah Bandara beberapa
waktu lalu.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan
pembenahan lainnya adalah perbaikan-
perbaikan apron. Sementara untuk
sisi keamanan, di sekeliling bandara
dilakukan pemagaran. “Antara
sisi darat yang sudah baik dan sisi
udara dapat mengimbangi fisik sisi
daratnya,” jelas Bambang yang
sebelumnya bertugas di Bandara
Rendani Manokwari.
Rencananya juga akan
memperpanjang runway hingga
mencapai 2.500 meter. “InyaAllah
kita terus melakukan komunikasi
perencanaan dengan direktorat bandar
udara untuk perpanjangan tersebut,”
ujarnya.
Selain berkomunikasi dengan
Direktorat Bandar Udara, kata
Bambang, juga terus bersinergi dengan
pemerintah daerah. “Terima kasih
kepada pemerintah daerah atas
support terhadap transportasi udara.
Harapan kami, dari kementerian bisa
mengimbangi, sama satu hati pikiran
selama aman dan kenyamanan dapat
terpenuhi dengan baik,” katanya. B
Kepala Bandara Kalimarau Bambang Hertanto
Kepala Bandara Kalimarau Bambang Hertanto bersama staff
Kepala Bandara Kalimarau Bambang Hertanto, Ikbal dan rekan
Airpor t
51Edisi 07 | Juli 2015
52 Edisi 07 | Juli 2015
Meski sudah enam belas
tahun menjalani roda
pemerintahan daerah,
sampai kini Bontang di Kalimantan
Timur belum memiliki bandara
representative guna melayani
kebutuhan masyarakat yang akan
Bontang Butuh BandaraTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
Kasubag Peliputan dan Pemberitaan Bagian Humas Pemkot Bontang Iskandar
Airpor t
berpergian ke luar daerah.
Kalaupun ada bandara tetapi
bersifat khusus dan hanya digunakan
sebagian kecil kalangan karena dimiliki
perusahaan swasta. Lantaran itulah
untuk akses ke luar kota, masyarakat
menggunakan jalur darat sebagai
transportasi. Waktu tempuhnya
lima hingga enam jam dari Bontang-
Samarinda-Balikpapan.
“Sehingga kalau ada undangan
ke luar daerah bukannya enjoy, tapi
malah tidak enjoy karena memikirkan
perjalanan daratnya yang panjang,”
kata Iskandar, Kasubag Peliputan dan
Pemberitaan Bagian Humas Pemkot
Bontang, di Bontang belum lama ini.
Iskandar menambahkan setiap
berpergian ke luar kota, pesawat yang
digunakan jadwal sore atau malam
hari. “Kita memperkirakan persiapan
sembilan jam, karena itu melalui macet
di Samarinda, jadi kalau akses keluar
susah sekali,” ujarnya. Selain jarak
tempuh, kondisi jalan lintas menuju
bandara sangat memprihatinkan,
karena melalui banyak jalan yang
berlubang.
Sementara itu Kabag Humas
Suryanto menjelaskan keinginan
pemda untuk memiliki bandara
menjadi perhatian khusus. Targetnya
bandara dapat direalisasikan sehingga
dapat melayani kebutuhan transportasi
udara. Saat ini Pemkot Bontang
sudah mempersiapkan lahan untuk
pembangunan bandara .B
53Edisi 07 | Juli 2015
54 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Frans Seda di
Maumere, Sikka, Flores,
Nusa Tenggara Timur, akan
memperlebar runway 15 meter agar
frekuensi penerbangan maskapai ke
bandara itu kian bertambah.
Kepala Bandara Frans Seda
Leonardus Paseli Soba menjelaskan
runway bandara sekarang ini 2.250
meter x 30 meter, dan akan diperlebar
menjadi 2.250 meter x 45 meter.
“Pelebaran runway ini segera
dilakukan karena memang sudah
mendesak, mengingat animo
masyarakat Sikka menggunakan
transportasi udara juga terus
bertambah,” kata Leonardus Paseli
belum lama ini.
Bandara Frans Seda sudah
diterbangi sejumlah maskapai dengan
frekuensi lima kali sehari. Ia merinci
dua maskapai yang menyinggahi
bandara itu adalah Nam Air tiga kali
dan Wings dua kali. - B
Bandara Frans Seda
Landasan Pacu DiperlebarTeks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
Kepala Bandara Frans Seda Leonardus Paseli Soba
Airpor t
55Edisi 07 | Juli 2015
56 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Pogogul di Kabupaten
Buol, Sulawesi Tengah, akan
memperpanjang landas pacu
(runway) pada tahun 2018 sebagai
upaya meningkatkan perannya menjadi
pintu gerbang menuju Buol dan
sekitarnya.
Kepala Bandara Pogogul
Junjungan Simanjuntak
mengemukakan saat ini bandara
memiliki runway 1.400 meter x 30
meter dan akan diperpanjang menjadi
2.000 m x 45 m. Kelak, setelah runway
diperpanjang diharapkan akan lebih
banyak pesawat yang mendarat.
“Sejumlah maskapai
penerbangan telah menembus Buol
sehingga sektor perekonomian
kabupaten itu kian hidup,” kata
Junjungan kepada Bandara belum lama
ini. Keberadaan Bandara Pogogul di
Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah,
telah berhasil membuka akses ke Buol.
Ia memberikan contoh maskapai
Wings Air telah menerbangi Buol.
Rutenya dari Palu ke Buol. Begitupun
Avia Star yang telah terbang dari
Pogogul sebanyak tiga kali seminggu. B
Bandara Pogogul
Runway DiperpanjangTeks Foto Erwin Nurdin & Toto TIS Suparto, Istimewa
Kepala Bandara Pogogul Junjungan Simanjuntak
Airpor t
57Edisi 07 | Juli 2015
58 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Sugimanuru
Mulai Diterbangi Wings Air Teks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
Bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna,
Sulawesi Tenggara, segera diterbangi
Wings Air menyusul sejumlah maskapai
lainnya yang telah rutin melayani penumpang di
bandara itu.
Kepala Bandara Muhammad Sabu
mengemukakan saat ini sejumlah maskapai
telah memanfaatkan Bandara Sugimanuru, di
antaranya Avia Star terbang dua kali seminggu.
“Untuk beberapa bulan ke depan, Wings
juga segera terbang ke Sugimanuru,” kata
Muhammad Sabu kepada Bandara belum lama
ini. Menurut dia, di masa mendatang bukan
mustahil maskapai lain kian banyak menyinggahi
Sugimanuru. Oleh karena itulah bandara terus
dibenahi, yakni di antaranya menambah landas
pacu 500 m x 30 m. Saat ini panjang runway
1.400 meter x 30 meter menjadi 1.900 m x 30
m sebagai antisipasi bertambahnya frekuensi
penerbangan di bandara itu.
Hasil pemantauan Pemerintah Daerah
Kabupaten Muna menunjukkan animo
masyarakat Muna untuk menggunakan sarana
transportasi udara kian meningkat. Terkait animo
itu, ke depan akan dibuka beberapa jalur, selain
memperbaiki bandaranya itu sendiri. – B
Airpor t
Kepala Bandara Muhammad Sabu
59Edisi 07 | Juli 2015
60 Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Bandaneira
Tiga Kali SemingguTeks & Foto Rahma
Bandara Bandaneira di
Maluku Tengah mulai padat
penerbangannya. Sekarang
penerbangan berlangsung seminggu
tiga kali di minggu pertama dan ketiga,
sementara minggu kedua dan keempat
hanya dua kali.
Kepala Bandara Bandaneira
Baltasar Latupeirissa mengatakan
penerbangan itu acap membawa
wisatawan yang ingin menyelam
menikmati keindahan dalam laut.
“Selain pariwisata, potensi Banda
lainnya adalah pala dan ikan,” kata
Baltasar.
Menurut Baltasar, salah satu
maskapai yang menerbangi Bandaneira
antara lain Susi Air yang menggunakan
jenis pesawat yang sesuai untuk runway
900 meter kali 30 meter. Runway itu
berhadapan dengan laut. Sedangkan
Bandara Bandaneira diapit Pulau Banda
Besar dan Pulau Gunung Api.
Baltasar mulai mengabdi sejak 1984
dan menjadi kepada bandara pada
tahun 2012. Menurut dia, pada awalnya
bandara dipegang pemda tingkat satu
Maluku, dan pada tahun 1982 mulai
diambilalih Kementerian Perhubungan
sejak 1984. Perkembangan demi
perkembangan membuat bandara
itu berperan sebagai gerbang wisata
menuju Kepulauan Banda yang penuh
pesona alam dan bernilai sejarah. -B
Airpor t
Kepala Bandara Bandaneira Baltasar Latupeirissa
61Edisi 07 | Juli 2015
62 Edisi 07 | Juli 2015
Maskapai penerbangan
Wings Air dan TransNusa
menerbangi Bandara Mali
Alor di tengah meningkatnya roda
ekonomi dan kebutuhan moda udara
ke pulau Alor.
Kepala Bandara Mali Alor
Apep Kuswandi mengatakan saat ini
penerbangan ke pulau di ujung Nusa
Tenggara itu dilayani dua maskapai.
Wings Air saat ini melayani
Kupang-Alor tiga seminggu
menggunakan pesawat ATR 72,
sementara TransNusa terbang dua kali
sehari memakai pesawat Fokker 50.
“Penerbangan Wings Air dan
TransNusa mendorong ekonomi
Alor menggeliat dan pariwisata makin
berkembang,” ujar Apep Kuswandi.
Bandara Mali Alor kini memiliki
landasan pacu 1600 x 30 meter. B
Bandara Mali Alor
Wings & TransNusa Terbangi AlorTeks & Foto Erwin Nurdin
Kepala Bandara Mali Alor Apep Kuswandi
63Edisi 07 | Juli 2015
64 Edisi 07 | Juli 2015
Sekda Kabupaten Halmahera
Selatan Helmi Surya Botutihe
mencanangkan Bandara
Oesman Sadik, Labuha, bisa berperan
sebagai hub di wilayah Maluku
maupun sampai Indonesia Timur.
“Untuk itu kami ingin
kembangkan bandara semaksimal
mungkin,” kata Helmi kepada
Bandara di Labuha belum lama ini.
Ia memberi contoh, saat Gunung
Gamalama meletus, bandara Ternate
tertutup abu, praktis moda udara mati.
“Kami bisa jadi alternatif karena.
pengaruh Gamalama tidaklah besar,”
Sekda Helmi Surya Botutihe
Hub di MalukuTeks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
kata Helmi.
Ia memberi contoh lain, posisi
bandara di Pulau Bacan itu relatif
lebih dekat dengan Makassar maupun
Sorong.
Sebagai pengembangan, Pemda
ikut membangun tower ATC yang
diharapkan akan rampung tahun ini.
Helmi menambahkan akan
lebih cepat berkembang jika Garuda
Indonesia merealisasikan terbang ke
Bacan. “Survei sudah rampung, dan
Bacan sudah layak diterbangi jenis ATR
600,” kata Helmi. B
Sekda Halmahera Selatan Helmi Surya Botutihe
Kabandara Ivantris bersama staff
Airpor t
65Edisi 07 | Juli 2015
Sepuluh meter menjelang garis
finish, komposisi barisan
berubah. Sisi kanan dan kiri
barisan regu perempuan berkaos pink
itu melebar seolah menjadi sayap
pesawat. Regu peserta gerak jalan
itu membentuk posisi pesawat yang
akan mendarat. Itulah atraksi dari
regu bernomor 24 yang memperoleh
applaus penonton.
“Orang bandara tak jauh
dari pesawat,” komentar seorang
penonton. Regu putri itu memang
peserta dari Bandara Oesman Sadik
di Labuha. Mereka yang terdiri dari
21 orang itu ikut lomba gerak jalan
memperingati HUT ke-12 Kabupaten
Halmahera Selatan di Maluku Utara.
Mereka menyabet juara dua.
“Saya puas melihat kalian.
Bukan saja bajunya yang keren,
tetapi kedisiplinan sepanjang lomba
membuat saya senang,” kata Invantris
Jaya Alam, Kepala Bandara Oesman
Sadik, Labuha, setelah menyaksikan
anak buahnya berlomba.
Selain mengirimkan regu
Bandara Oesman Sadik
Juara Gerak JalanTeks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
perempuan, bandara juga mengikutkan
regu pria bernomor 34. “Goyang
pak...,” kata peserta pria. Maklum,
jarak sekitar delapan kilometer harus
ditempuh dengan langkah tegap. Ini
membuatnya “goyang” alias pusing
karena harus langkah tegap terus
menerus, sementara malam harinya
nyaris tak tidur karena menonton final
Liga Champions.
Invantris menambahkan
keikutsertaan dalam lomba gerak jalan
itu merupakan wujud pembauran
komunitas bandara dengan
masyarakat. B
“Saya puas melihat kalian. Bukan saja bajunya yang keren, tetapi kedisiplinan
sepanjang lomba membuat saya senang,”
Kepala Bandara Oesman Sadik Invantris Jaya Alam
Invantris Jaya Alam dan staff
66 Edisi 07 | Juli 2015
67Edisi 07 | Juli 2015
Ayo kita bikin acara syukuran buat
Pak Yani,” ajak Invantris Jaya
Alam, kepala Bandara Oesman Sadik
di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan,
kepada para karyawan bandara itu. Saat itu,
Minggu (7/6/2015), sejumlah karyawan sedang
berkumpul di rumah Pak Yani sehabis ikut
lomba gerak jalan memperingati HUT ke-12
Halmahera Selatan.
Adapun Pak Yani yang dimaksud
Kabandara adalah Royani Sjarif, Kepala
Keamanan Penerbangan (KKP) Bandara
Oesman Sadik. Dalam usia 52 tahun Royani
diwisuda sebagai Sarjana Administrasi Publik
dari Universitas Terbuka. Wisuda berlangsung
di Jakarta. Royani harus menempuh
penerbangan sekitar empat jam dari Labuha ke
Jakarta, transit di Ternate.
“Saya kuliah hampir sepuluh tahun untuk
bisa lulus,” kata Yani menceritakan pahit
getir kuliah di UT. Lamanya kuliah yang harus
ditempuh karena acap berbenturan antara
urusan pekerjaan dan waktu untuk membaca
buku modul maupun tutorial mata kuliah.
Namun sesulit apapun, akhirnya ia bisa
merampungkan kuliah itu. Tentu ini menjadi
kebanggaan baginya, sekaligus merupakan
inspirasi bagi sesama karyawan yang masih
memiliki ijazah SMA. “Kalau ada kemauan,
jalan pun terbuka lebar,” kata Yani
membangun optimistis.
Asal, kata Yani menambahkan, keinginan
kuliah sambil bekerja, musti ada izin dari
atasan. “Agar usaha kita tidak sia-sia. Ada
beberapa teman dari bandara lain yang
rampung kuliah, tetapi ijazahnya tak bisa
mendukung kepangkatan karena lalai tak izin
atasan.
Selain urusan karier, wisuda baginya
menjadi ajaran nyata kepada anak-anaknya
bahwa kerja keras itu menjadi keniscayaan
dalam hidup. “Anak-anak saya ajari kerja
keras lewat tindakan nyata,” kata Yani. Di
antara anaknya, ada yang menggeluti tenis
lapangan, ada pula yang hobi sepak bola.
Kegiatan itu butuh kerja keras agar berhasil,
dan Yani telah berhasil menanamkan sikap itu
kepada lingkungannya. B
Royani Sjarif
Kuliah 10 Tahun
Teks & Foto Erwin Nurdin / Toto TIS Suparto
Profi le
68 Edisi 07 | Juli 2015
69Edisi 07 | Juli 2015
70 Edisi 07 | Juli 2015
Tak ada kata “berhenti”
dalam pengembangan
Bandara Tambolaka di
Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa
Tenggara Timur. Demi mengantisipasi
animo masyarakat Sumba dalam
memanfaatkan transportasi moda
udara, Bandara Tambolaka terus
berbenah. Selain memperpanjang
runway, juga dilakukan overlay.
Kepala Bandara Tambolaka
Bandara Tambolaka
Overlay 7 Cm, PCN Jadi 38Teks & Foto Erwin Nurdin
Yohanes R. Keraf mengemukakan
overlay landas pacu kali ini mencapai
tujuh centimeter dan biayanya akan
menggunakan anggaran tahun 2016.
Overlay tujuh centimeter ini akan
menaikkan PCN dari 32 menjadi PCN
38.
“Jika PCN 38 maka landas pacu
sudah bisa didarati Boeing 737-900
ER,” kata Yohanes menjelaskan
manfaat dari overlay landas pacu.
Memang landas pacu itu pernah
didarati jet 737, tetapi sifatnya terbatas.
Jika jenis pesawat yang melayani
rute ke dan dari Bandara Tambolaka
bisa lebih besar, lanjut Yohanes,
maka potensi Sumba Barat Daya
maupun Pulau Sumba akan bisa digali
lebih maksimal. Akses ke Sumba
yang mudah, akan lebih gampang
menawarkan ragam potensi kepada
para calon investor. - B
Kepala Bandara Tambolaka Yohanes R. Keraf bersama jajaran
71Edisi 07 | Juli 2015
Bandara Tambolaka di
Kabupaten Sumba Barat Daya,
Nusa Tenggara Timur, terus
berupaya menciptakan transportasi
udara yang aman, nyaman dan efisien.
Upaya itu berpedoman pada 3S + 1
C, yakni Services, Safety, Security and
Compliance.
Kepala Bandara Tambolaka
Yohanes R.Keraf mengemukakan
upaya itu diiringi dengan meningkatkan
kemampuan dan profesionalisme
sumber daya manusia. Menurut
Yohanes, profesionalisme itu merupakan
keharusan agar penyelenggaraan bandara
kian handal, terpadu serta mempunyai
daya saing global .
Yohanes R Keraf
Meningkatkan ProfesionalismeTeks & Foto Erwin Nurdin
“Berbagai kegiatan kami lakukan
untuk meningkatkan profesionalisme
tersebut,” kata Yohanes kepada
Bandara belum lama ini. Misalnya,
pengarahan dan koordinasi selalu
disampaikan pada setiap apel pagi.
Kemudian ada pula rapat evaluasi
kegiatan operasional bandara.
Saat ini Bandara Tambolaka
didukung 34 orang PNS, dan
honorer 52 orang. Juga terdapat
tiga orang ari nav yang sejak 1 Mei
dipisah. Berkekuatan SDM inilah
diyakini Bandara Tambolaka mampu
meningkatkan kehandalan dalam
melayani penumpang. B
Kepala Bandara Tambolaka Yohanes R. Keraf bersama team PKP-PK
Airpor t
72 Edisi 07 | Juli 2015
Pada Sabtu (13/6/2015) wajah
sumringah terpancar di sebuah
ruangan di Best Western Hotel,
Jakarta. Wajah sumringah itu milik
15 pilot yang baru diwisuda setelah
menjalani pendidikan di Perkasa Flight
School di bawah naungan PT Mitra
Aviasi Perkasa. Para pilot menempuh
pendidikan di Java International Flight
School bekerja sama dengan Pan Am
International Flight Academy yang
merupakan sekolah penerbangan di
Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Perkasa Flight School
Wisuda 15 Pilot HandalTeks & Foto Yaya Mauliana Noor, Reihan
Kepala Sekolah Perkasa Flight
School Septo Adjie Sudiro berharap
para pilot yang diwisuda dapat menjadi
pilot yang handal dibidangnya.
“Kedepannya mereka bisa bekerja
di maskapai terbaik dan handal, yang
saya harapkan bisa menjaga diri dengan
mengatur pola makan dan menghindari
perbuatan tercela hingga nanti
pensiun,” katanya kepada Majalah
Bandara di sela-sela acara wisuda.
Franciscus Kristianto, Sales dan
Marketing Manager Perkasa Flight
School, mengemukakan pilot yang
diwisuda merupakan gelombang ketiga
dengan menamatkan pendidikan 10
bulan hingga satu tahun.
Sejumlah pilot jebolan Perkasa
bekerja di sejumlah maskapai yaitu Air
Asia, Batik Air, Lion Air dan Kalstar
Aviation. “Saat ini ada sekolah
di bawah naungan PT Mitra Aviasi
Perkasa yaitu Perkasa Flight School,
Java International Flight School di
Amerika dan Java Europe Flight School
di Portugal,” katanya. B
Airpor t
73Edisi 07 | Juli 2015
74 Edisi 07 | Juli 2015
Pangkalan Udara (Lanud)
Husein Sastranegara
bekerjasama dengan
Pemerintah Kota Bandung
mengagendakan Bandung Air Show
(BAS) 17-20 September 2015. BAS
yang berlangsung di Lapangan
Lanud Husein, merupakan acara
kedirgantaraan dua tahunan sekaligus
bertepatan dengan memperingati HUT
Bandung Air Show
Bandung Jadi Kota DirgantaraTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
Kota Bandung.
Komandan Pangkalan Udara
Husein Sastranegara Ardhi
Tjahjoko melalui Kapten Sundoko
mengemukakan BAS ini akan
menarik karena bertepatan dengan
pencanangan Bandung sebagai Kota
Dirgantara.
“Bandung nantinya akan
dicanangkan sebagai Kota Dirgantara
saat BAS berlangsung,” ujar Sundoko
kepada Majalah Bandara belum lama
ini.
Lebih lanjut, Sundoko
mengemukakan, selain memamerkan
atraksi pesawat dalam dan luar negeri,
BAS akan diisi dengan pameran
kebudayaan. “Yang menarik juga
ditampilkan balon udara dan atraksi
terjun.”B
Kapten Sundoko & Letnan Dani Lanud Bandung Ardhi Tj Komandan Lanud Husein
Airpor t
75Edisi 07 | Juli 2015
76 Edisi 07 | Juli 2015
Garuda Indonesia
memperoleh penghargaan
dari Skytrax sebagai awak
kabin terbaik di dunia. Penghargaan
berlabel Skytrax Awards 2015 itu
diterima oleh Direktur Utama Garuda
Indonesia Arif Wibowo di arena Paris
Air Show 2015 di Le Bourget, Perancis,
pada Selasa (16/6/2015).
Saat penyerahan penghargaan
oleh CEO Skytrax Edward Plaisted
itu, hadir pula Menteri BUMN Rini M
Soemarno. Prestasi Garuda Indonesia
itu mengulang kegemilangan tahun
lalu. Pada 2014, maskapai berbintang
lima itu juga menyabet penghargaan
awak kabin terbaik di dunia.
Skytrax menjadi tolak ukur
global mengenai kualitas maskapai.
Skytrax Awards merupakan salah
satu penghargaan paling bergengsi
dalam industri maskapai, dimana
19 juta pelanggan di lebih dari 160
negara berpartisipasi dalam survei
yang diadakan di seluruh dunia. Survei
Skytrax mengukur standar produk
dan pelayanan maskapai melalui
41 indikator kunci performa (key
performance indicators). B
Garuda Indonesia
Awak Kabin TerbaikTeks Toto TIS Suparto, Foto Erwin Nurdin / Istimewa
TOP TEN AIRLINES OF 2015
1 Qatar Airways
2 Singapore Airlines
3 Cathay Pacific Airways
4 Turkish Airlines
5 Emirates
6 Etihad Airways
7 ANA All Nippon Airways
8 Garuda Indonesia
9 EVA Air
10 Qantas Airways
Awak Garuda Indonesia : Fandy, Rahma, Suhartono, Qira dan M. Firdaus
Penyerahan penghargaan oleh CEO Skytrax Edward Plaisted (kanan) kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah)
Airl ines
77Edisi 07 | Juli 2015 11Edisi 04 | April 2015
78 Edisi 07 | Juli 2015
Tan Sri Tony Fernandes, Group
CEO AirAsia, mensyukuri atas
penghargaan yang diterima
dari Skytrax. Ia bersyukur karena
penghargaan itu diperoleh tujuh kali
berturut-turut. Ia pun bersykur karena
penghargaan itu diperoleh di tengah
tantangan besar yang dihadapi AirAsia.
Tony menjelaskan selama
satu tahun terakhir ini, AirAsia
boleh dibilang banyak menghadapi
tantangan, di antaranya musibah
kecelakaan pesawat AirAsia QZ
8501 rute Surabaya – Singapura.
“Tim AirAsia Indonesia melakukan
pekerjaan luar biasa setelah musibah
kecelakaan dan menunjukkan
tanggung jawab untuk menangani
tragedi,” kata Tony.
AirAsia kembali dinobatkan
sebagai Maskapai Berbiaya Hemat
Terbaik Dunia 2015 dan Maskapai
Berbiaya Hemat Terbaik Asia 2015
selama tujuh tahun berturut-turut
dalam acara Skytrax World’s Airline
Awards yang diselenggarakan di
Paris Air Show, Le Bourget, Selasa
(16/6/2015).
Tan Sri Tony Fernandes hadir
AirAsia
Penghargaan di Tengah Tantangan
Teks Toto TIS Suparto & Foto Istimewa
menerima penghargaan tersebut di
Paris AirShow bersama dengan para
CEO dari AirAsia Group, termasuk di
antaranya Sunu Widyatmoko, Presiden
Direktur AirAsia Indonesia. “AirAsia
menghadapi banyak tantangan selama
setahun terakhir ini, tetapi saya
dengan bangga menyatakan bahwa
seluruh staf bersatu bersama untuk
pelanggan AirAsia dan menjadikan
kami semua lebih kuat dibandingkan
sebelumnya,” ujar Tony Fernandes,
saat menerima penghargaan dari
Sytrax.
Sementara itu Sunu Widyatmoko,
Presiden Direktur AirAsia Indonesia,
mengatakan secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pelanggan di Indonesia atas
dukungan dan kepercayaan yang
telah diberikan sehingga AirAsia bisa
menjadi Maskapai Berbiaya Hemat
Terbaik Asia dan Dunia untuk ke-7
kalinya. B
Tan Sri Tony Fernandes, Group CEO AirAsia dan Presiden Direktur AirAsia IndonesiaSunu Widyatmoko (bertopi)
Airl ines
79Edisi 07 | Juli 2015
Menghadapi musim padat
penumpang (peak season)
pada Lebaran tahun
ini, manajemen Kalstar Aviation
memberikan layanan optimal kepada
penumpang.
Branch Manager Kalstar Bandara
Soekarno-Hatta Tommy Dwi Putra
mengatakan maskapainya sudah
mempersiapkan layanan yang
membuat penumpang lebih nyaman.
“Kami akan memberikan
Angkutan Lebaran
Kalstar Beri Layanan TerbaikTeks & Foto Erwin Nurdin
layanan terbaik dan membuat
nyaman penumpang,” ujar Tommy
didampingi Station manager Kalstar
Fajri Aqmalani kepada Majalah
Bandara belum lama ini.
Maskapai Kalstar Aviation
menyiapkan 267 kursi tambahan untuk
mengantisipasi lonjakan penumpang
saat arus mudik maupun arus balik
Lebaran 2015. Kursi tambahan tersebut
dari satu pesawat Boeing 737-300
dengan 149 tempat duduk dan satu
Embraer E-195.
Pola penerbangan yang biasanya
dari Jawa ke Kalimantan di balik
menjadi dari Kalimantan ke Jawa,
karena banyaknya penduduk asli
Jawa di Pulau Borneo tersebut.Rute-
rute yang ramai, menurut dia, yakni
Pangkalan Bun-Semarang, Sampit-
Semarang, Pangkalan Bun-Surabaya,
Pangkalan Bun-Jakarta, Sampit-Jakarta,
dan Berau-Jakarta. Dalam sehari, ada
50 penerbangan mudik nanti juga tidak
jauh dari itu. B
Manager Kalstar Bandara Soekarno-Hatta Tommy Dwi Putra
Airl ines
Tommy Dwi Putra bersama rekan
80 Edisi 07 | Juli 2015
PT TransNusa Aviation Mandiri
mengadakan Training HSE
Leadership bekerjasama
dengan Samson Tiara belum lama
ini. Training Safety Leadership atau
kepemimpinan adalah sesuatu yang
dimulai dari atas ke bawah karena
perubahan budaya K3 (Keselamatan,
Kesehatan Kerja) dalam suatu
perusahaan tidak akan dapat dilakukan
secara efektif tanpa perubahan pada
kepemimpinan.
Training HSE Leadership ini
diikuti oleh Level Manajemen di
Transnusa yaitu Presiden Direktur,
PT TransNusa Aviation Mandiri
Selenggarakan Training HSE LeadershipTeks Yaya Noor & Foto Istimewa
Direktur, dan semua Manajer, Team
Leader. Diharapkan setelah mengikuti
Training ini Dapat meningkatkan
kemampuan dan kualitas leader
serta pemimpin sehingga dapat
meningkatkan iklim kerja K3 di
lingkungan perusahaan.
PT. TransNusa yang terbang
perdana 4 Agustus 2005 merupakan
perusahaan berkembang dalam
manajemen penerbangan yang
menyediakan transportasi udara
melalui kerja sama taktis dengan
beberapa operator penerbangan
domestik untuk menghubungkan
seluruh rute tujuan di wilayah Bali dan
Nusa Tenggara.
Melalui rekanan kerja dengan
Aviastar dan NAC, perusahaan
dapat secara signifikan berhasil
mengembangkan pelayanan,
pengembangan lebih baik, jadwal yang
lebih pasti, menawarkan kecepatan dan
peningkatan frekwensi penerbangan.
Di saat masalah yang dihadapi
sebelumnya adalah tidak adanya
kepemilikan dan ketersediaan pesawat,
namun melalui aliansi dan kerjasama
dengan beberapa operator TransNusa
menjawab permasalahan pelik tersebut.
Airl ines
81Edisi 07 | Juli 2015
82 Edisi 07 | Juli 2015
Festival Danau Sentani digelar
untuk memperkuat daya saing
pariwisata di tingkat global,
sementara menurut laporan World
Economic Forum (Travel and Tourism
Competitiveness Report) 2015 indeks
daya saing pariwisata Indonesia kini
berada di ranking 50 dari posisi semula
70 dunia.
Menteri Pariwisata Arif Yahya
mengatakan penyelenggaraan FDS
menjadi sarana penting dalam
melestarikan dan mengembangkan
nilai-nilai seni budaya serta kreativitas
masyarakat yang ada di sekitar Danau
Sentani. Juga sekaligus menjadi daya
Festival Sentani 2015
Perkuat Daya SaingTeks & Foto Puti Nadhira / Istimewa
tarik untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan mancanegara (wisman)
maupun wisatawan nusantara (wisnus)
ke Jayapura maupun Indonesia.
“Kementerian Pariwisata akan
membantu mempromosikan FDS
dalam branding Wonderful Indonesia
maupun Pesona Indonesia,” kata
Arief Yahya dalam jumpa pers FDS
2015 di Gedung Sapta Pesona Jakarta
di kantor Kemenpar, Senin (8/6/2015).
Penyelenggaraan FDS 2015
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Jayapura merupakan yang kedelapan.
Festival itu sukses diselenggarakan di
Kawasan Wisata Khalkote, Distrik
Sentani Timur, Kabupaten Jayapura,
Provinsi Papua pada 19-23 Juni 2015.
Bupati Jayapura Mathius
Awoitauw mengatakan FDS 2015
diikuti oleh 100 grup tari yang terdiri
dari 24 grup Ondoafi (4 distrik) di
sekitar Danau Sentani. Tampil pula 15
grup distrik di lingkup Kab. Jayapura,
30 grup dari luar Kab. Jayapura, 15
grup dari Kota Jayapura dan 16 grup
dari kelompok Paguyuban.
Selain itu ikut berpartisipasi dalam
FDS 2015 antara lain Kabupaten Boven
Digul, Kabupaten Asmat, Kabupaten
Memberamo Raya, Kabupaten Yalimo
dan Kabupaten Sarmi. B
Menteri Pariwisata Arief Yahya, Esthy Reko Astuty, Ahman Sya, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw
Tourism
83Edisi 07 | Juli 2015
Tourism
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dan Menteri Pariwisata Arief Yahya
Ragam atRaksi Festival Danau sentani
84 Edisi 07 | Juli 2015
Tour de Singkarak (TdS)
ke-7 di Sumatera Barat
diselenggarakan pada oktober
2015 mendatang, dan momentum ini
dijadikan pendorong bagi pemerintah
untuk serius menggenjot sport tourism
di Tanah Air.
Menteri Pariwisata Arief Yahya
mengatakan sport tourism berskala
internasional memiliki nilai bisnis
tinggi, sehingga penyelenggaraannya
akan memberikan dampak langsung
terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat.
“TdS sebagai event balap sepeda
Tour de Singkarak
Genjot Sport TourismTeks Toto TIS Suparto Foto Erwin Nurdin
berskala internasional yang tahun
ini penyelenggaraannya memasuki
tahun ke-7 memberikan dampak
ekonomi bagi Sumbar,” kata Menpar
dalam jumpa pers TdS 2015 bersama
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
dan Wamen Parekraf (2013-2014)
Sapta Nirwandar di Balairung Soesilo
Soedarman, Gedung Sapta Pesona
Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata,
Jumat (12/6/2015).
Menpar menambahkan TdS juga
menghasilkan media value yang tinggi
sehingga sangat efektif untuk branding
dan public relation. “Gagasan
menggelar TdS dalam rangka
mempercepat recovery bencana gempa
Sumbar sangat cemerlang, dan terbukti
dalam waktu sangat singkat ekonomi
Sumbar pulih kembali,” kata Arief
Yahya.
Event tahunan TdS menurut
Arif Yahya telah menjadi kebanggaan
masyarakat Sumbar, dan masyarakat
Indonesia pada umumnya. Di sisi lain
penyelenggaraan TdS telah mengalami
peningkatan signifikan baik dari brand
image, media coverage maupun dalam
memperkenalkan ikon unggulan
Sumbar. B
Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim, Chairman Tds Sapta Nirwandar & Perwakilan dari ISSI.
Esthy Reko Astuti, Kiki, Raseno Arya
Tourism
85Edisi 07 | Juli 2015
86 Edisi 07 | Juli 2015
Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
masa lalu tergambarkan dalam
festival yang berlangsung
di Palembang selama 11-15 Juni
2015. Ribuan wisatawan terpukau
menyaksikan sejumlah event yang
disuguhkan dalam festival bertemakan
“Kejayaan Kerajaan Sriwijaya”.
Festival tahunan itu sudah memasuki
penyelenggaraan ke-23.
Festival Sriwijaya 2015 berlangsung
di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
karena alasan historis. Lokasi ini
merupakan situs pusat awal Kerajaan
Sriwijaya yang berupa kanal, parit,
kolam dan pulau buatan sebagai bagian
dari jaringan suatu arsitektur bangunan
air dalam struktur kota Sriwijaya.
Semarak Festival Sriwijaya 2015Teks Yaya Mauliana Noor & Foto Erwin Nurdin
Taman seluas 20 hektare
itu merupakan bagian dari Situs
Karanganyar yang mencakup kawasan
seluas lebih dari 70 hektar. Di kawasan
ini banyak ditemukan peninggalan
arkeologi seperti struktur terakotta
pondasi bangunan, manik-manik, arca,
stupika, perhiasan emas, keramik dan
sebagainya.
Dalam jumpa pers Festival
Sriwijaya ke-23 di Balairung Soesilo
Soedarman, Gedung Sapta Pesona,
Jakarta, Senin (3/6/2015) Gubernur
Sumsel Alex Noerdin menyatakan
Sumsel punya potensi yang luar biasa.
Sementara Menteri Pariwisata Arief
Yahya menegaskan Sriwijaya dulu
daerah kekuasaan tidak hanya
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin
Tourism
87Edisi 07 | Juli 2015
Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di
masa lalu tergambarkan dalam
festival yang berlangsung
di Palembang selama 11-15 Juni
2015. Ribuan wisatawan terpukau
menyaksikan sejumlah event yang
disuguhkan dalam festival bertemakan
“Kejayaan Kerajaan Sriwijaya”.
Festival tahunan itu sudah memasuki
penyelenggaraan ke-23.
Festival Sriwijaya 2015 berlangsung
di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
karena alasan historis. Lokasi ini
merupakan situs pusat awal Kerajaan
Sriwijaya yang berupa kanal, parit,
kolam dan pulau buatan sebagai bagian
dari jaringan suatu arsitektur bangunan
air dalam struktur kota Sriwijaya. B
Tourism
88 Edisi 07 | Juli 2015
Guna mewujudkan tiga program studi di
Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab)
terakreditasi A, perpustakaan memiliki peran
tersendiri untuk mendorong hal tersebut. Unpab yang
berlokasi di Jl Jend Gatot Subroto Km 4,5 Sei Sikambing
Medan, Sumatera Utara, membangun perpustakaan yang
memadai.
Kepala Perpustakaan Unpab Sulardi menjelaskan
perpustakaan memiliki target tersendiri untuk mendorong
tiga program meningkat akreditasinya dari B menuju A.
“Tiga program studi itu, fakultas hukum, sistem komputer
dan manajemen,” ujarnya kepada Majalah Indonesia
UNPAB
Tiga Program Akreditasi ATeks & Foto Yaya Mauliana Noor
beberapa waktu lalu.
Menurut Sulardi, selain mendorong tiga program
studi itu, target perpustakaan juga meningkatkan minat baca
mahasiswa, siswa dan dosen. Untuk melakukan hal itu, ada
rencana pengembangan perpustakaan sebagai tempat yang
nyaman membaca.
“Kita akan meningkatkan sarana perpustakaan,
ruang akan diperluas sehingga nyaman untuk mahasiswa dan
dosen,” katanya. Di perpustakaan Unpab, ada ratusan jenis
buku, selain itu, buku-buku yang ada akan mulai dimasukan
dalam database dengan tujuan memudahkan mahasiswa
untuk mencari buku yang dicari. B
Adver torial
Kepala Perpustakaan dan Sulardi dan Abdi Setiawan
Rektor Unpab Isa Indrawan
89Edisi 07 | Juli 2015
90 Edisi 07 | Juli 2015
Banyaknya berbagai event
bertaraf lokal, nasional maupun
internasional yang sering
diselenggarakan di Kota Solo telah
membius para wisatawan untuk datang
dan menginap di kota itu. Daya tarik
serta potensi pariwisata yang ada di
kota batik yang juga dijuluki sebagai the
city of charm ini memang cukup besar
dan hal tersebut dapat menjadi peluang
bisnis, terutama untuk bisnis perhotelan.
Namun banyaknya pertumbuhan
hotel di kota Solo ini menjadi sebuah
tuntutan bagi masing-masing hotel
untuk memiliki ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki oleh hotel lainnya.
Siaran Pers yang diterima Majalah
Bandara menyebutkan Lorin Solo Hotel
Lorin Solo Hotel
Menikmati Kenyamanan AlamTeks Yaya Noor & Foto Istimewa
yang merupakan satu-satunya hotel
berbintang lima berkonsep resort di Solo
Raya. Lokasi juga strategis, hanya berjarak
tempuh sekitar 10 menit dari Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo.
Inilah yang menjadikan pilihan
populer baik untuk tujuan bisnis
maupun rekreasi.
Lorin Solo Hotel memiliki 359 kamar
yang terbagi menjadi beberapa tipe
kamar, antara lain adalah 167 kamar
tipe Moderate, 54 kamar tipe Deluxe,
46 kamar tipe Executive, 6 kamar tipe
Deluxe Suite, 1 kamar tipe Pangeran
Suite, 1 kamar tipe Raja Suite, 1 kamar
tipe Sultan
Suite, dan 3 Luxury Bungalows
dengan kolam renang pribadi. Setiap
kamar memiliki fasilitas yang lengkap,
seperti free WIFI, mini bar, TV
dengan berbagai channel lokal dan
internasional, telepon SLJJ/SLI, akses
internet nirkabel, perlengkapan mandi
yang lengkap, pengering rambut dan
layanan kamar 24 jam.
Selain fasilitas di dalam kamar,
hotel ini masih memiliki berbagai
macam fasilitas, seperti Meeting Room,
Coffee Lounge, Logo Shop, layanan
pemesanan tiket ke semua jurusan, car
rental, layanan laundry/dry cleaning,
Restoran Sasono Bujono dan juga
Kampoeng Ikan ( open air restaurant ).
Berbagai agenda kegiatan dimiliki
oleh hotel ini, antara lain adalah
cooking class, sendratari, dan party. B
91Edisi 07 | Juli 2015
92 Edisi 07 | Juli 2015
Hotel H Sovereign Bali
melakukan promosi ke
Kota Busan dan Seoul di
Korea Selatan pada 3 – 11 Juni 2015.
Promosi berlabel South Korea Sales
Mission ini terlaksana berkat kerja
sama dengan BPPD Badung yang
didukung oleh Direktur Promosi Luar
Negeri Kementrian Pariwisata Republik
Indonesia, Singapore Airlines dan
Garuda Indonesia.
South Korea Sales Mission ini
bertujuan untuk meningkatkan
awareness tentang Bali kepada
masyarakat Korea Selatan melalui table
top serta agent gathering di dua kota
tersebut yang dihadiri oleh Top Travel
Agent yang mensupport Singapore
Airlines dan Garuda Indonesia. South
Korea Sales Mission ini didahului
dengan sales call di Seoul, lalu
Hanatour International Travel Show
dan diakhiri dengan berpartisipasi di
Korea Travel Fair ( KOTFA 2015).
“Selain berpartisipasi di acara
tersebut, juga dilakukan wawancara
dengan media lokal seperti The Korean
Travel News dan CBS Media Group
untuk lebih meningkatkan awareness
Hotel H Sovereign Bali
Promosi ke Korea Selatan Teks Yaya Mauliana Noor, Foto Istimewa
dan memperkenalkan H Sovereign Bali
sebagai hotel baru yang sangat cocok
dengan pasar Korea yaitu Honeymoon,
Package and Incentive, ” kata
Ramia Adnyana, General Manager H
Sovereign Bali.
H Sovereign Bali merupakan
hotel bintang empat dengan keunikan
konsep Contemporary Balinese
Elegance. Terletak beberapa menit
dari Bandara Internasional Ngurah
Rai di daerah Tuban, dekat dengan
akses jalan utama termasuk Bypass dan
Tol Bali Mandara. Dengan berjalan
kaki ke kompleks Krisna Bali untuk
pengalaman kuliner atau untuk
berbelanja kerajinan dan souvenir.
Dengan total 198 kamar dan suites,
dilengkapi dengan high end amenities
serta fasilitas modern dan pelayanan
bertaraf international H Sovereign
Bali sangat strategis untuk bisnis dan
liburan.
Masyarakat di Busan dan Seoul
sangat antusias untuk mengikuti table
top yang diadakan di Lotte Hotel
Busan dan Lotte Hotel Seoul. Hal ini
dapat dilihat dari partisipan yang hadir
melebihi tempat yang disediakan. B
Direktur Promosi Luar Negeri Kemenpar Nia Niscahya bersama Ramia Adnyana
Accomodation
93Edisi 07 | Juli 2015
94 Edisi 07 | Juli 2015
Hotel Ion Benoa Bali meraih
penghargaan internasional
dibidang pelayanan yakni
Service Award dari Booking.Com
General Manager Hotel Ion Benoa
Nano Arya mengatakan pihaknya
berupaya memberikan layanan terbaik
kepada customer mulai pemesanan
(reservasi) hingga menginap dan check
out.
“Penghargaan ini sebuah
kepercayaan kepada Ion Benoa,
Hotel Ion Benoa
Raih Penghargaan InternasionalTeks & Foto Erwin Nurdin
kami akan berupaya meningkatkan
pelayanan lebih baik lagi,” ujar Nano
Arya didampingi manager operasi
Melky Bere dan Gusti.
Ion Bali Benoa Hotel terletak di
lokasi paling strategis di Nusa Dua,
hanya beberapa menit berkendara
dari tempat terkenal seperti Pantai
Nusa Dua dan Tanjung Benoa. Lokasi
dekat dengan toko-toko dan restoran.
Dengan fasilitas dan pelayanan terbaik,
kami menjamin masa menginap yang
menyenangkan bagi para tamu.
Hotel Ion Bali Benoa menawarkan
restoran dan kolam renang outdoor
dengan bar di tengah kolam.
Dilengkapi dengan Wi-Fi gratis di
seluruh area, Hotel Ion Bali Benoa juga
menyediakan layanan antar-jemput
gratis ke Pantai Tanjung Benoa. Setiap
kamar memiliki design minimalis serta
dilengkapi dengan AC, TV kabel layar
datar, ketel air, dan kulkas. B
Accomodation
General Manager Hotel Ion Benoa Nano Arya dan Melky Bere
95Edisi 07 | Juli 2015
Ion Bali Benoa merupakan hotel bintang tiga baru yang terletak di salah satu spot tujuan wisata di Bali yaitu Nusa Dua.
Hotel ini mengusung konsep baru yaitu budget luxury hotel dengan layanan bintang lima.
Dengan dikelola oleh para manager yang mempunyai latar belakang pengalaman dari jaringan hotel internasional berbintang lima, hotel ini memberikan nuansa yang berbeda dalam hal pelayanan dari budget
hotel lainnya di Bali.Ion Bali Benoa menawarkan sebuah
kolam renang outdoor yang terletak di lantai 2 dengan bar di kolam renang. Hotel ini juga menawarkan layanan antar-jemput gratis untuk ke Pantai Tanjung Benoa atau pantai sekitar Nusa Dua bahkan sampai ke pantai Kuta kepada para Tamunya.
Kamar dengan gaya modern dilengkapi dengan interior yang cantik dan lantai kayu ini hanya berjarak 25 menit dari Bandara
Internasiona Ngurah Rai. Sementara lokasi water sport hanya berjarak 200 meter.
Hotel ini juga memiliki Restoran di Rooftop di mana anda bisa menikmati berbagai hidangan lezat sambil menikmati pemandangan seluruh area Nusa Dua.
Ion Bali Benoa juga menawarkan paket-paket menarik seperti Kamar termasuk Water sport, kamar termasuk Golf dan paket-paket lainnya.
Ion Bali Benoa Hotel
Ion Bali BenoaJl. Pratama No. 93, Tanjung Benoa - Bali, Indonesia 80363Tlp : +62 361 8498338 Fax: +62 361 8498339e : [email protected] W : http://www.ionbalibenoa.com
96 Edisi 07 | Juli 2015
Terletak di pusat kota di
salah satu distrik bisnis dan
pemerintahan di Semarang,
Ibis Budget Semarang Tendean
menawarkan kenyamanan dengan tarif
ekonomis saat menginap. Tamu pun
tak perlu khawatir terjebak macet saat
ingin ke bandara.
Bambang Pramusinto, Hotel
Manager Ibis Budget Hotels,
mengatakan selain bertarif ekonomis,
hotel juga sangat berdekatan dengan
pusat perbelanjaan berjarak tempuh
lima menit ke pusat kota dan 10 menit
ke bandara.
Bambang menjelaskan Ibis Budget
merupakan hotel dari grup Ibis dengan
ciri khas bantal biru yang didirikan
di Semarang sejak 9 Juni 2014. “Ibis
family itu ada tiga, Ibis style itu bantal
hijau, Ibis bantal merah dan Ibis bantal
biru,” tuturnya.
Adapun perbedaan dengan Ibis
hotel bantal merah dan hijau, Ibis
Budget berbintang dua dengan budget
miring. “Kami tidak memiliki dapur.
Untuk sarapan kami masih membeli di
Novotel,” katanya.
Selain tidak memiliki dapur, tamu
Ibis Budget Tendean
Didisain Untuk Tiga OrangTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
yang menginap juga melakukan service
sendiri dengan mengangkut barang
ke kamar menggunakan troli. “Uniq
selling kita itu ada di fasilitas kamar
yang disediakan. Misalnya matras
berteknologi tinggi dengan tooper
tujuh centimeter, dijamin tamu yang
menginap akan tidur pulas,” ujarnya.
Bukan hanya itu, kelebihan lain
adalah fasilitas kamar menggunakan
touch screen, khususnya saat
menggunakan shower kamar mandi.
Untuk mendeteksi suhu air tidak hanya
menggunakan tangan, melainkan
indikator pencahayaan.
“Untuk air dingin, berwarna biru,
setengah panas hijau dan panas merah
yang dimaksud temperature control
line,” jelas dia. Selain full teknologi,
Ibis Budget juga dilengkapi dengan
kamar yang didesain untuk tiga orang.
“Kalau di hotel lain, untuk
penambahan orang menggunakan
ekstra bed, sementara di sini kami
desain untuk tiga orang,” kata
Bambang. Ibis dilengkapi dengan
fasilitas wifi, internet corner, gift shop,
ruang meeting dengan kapasitas 70
orang. BManager Ibis Budget Hotels Bambang Pramusinto
Accomodation
97Edisi 07 | Juli 2015
98 Edisi 07 | Juli 2015
Untuk menyemarakkan
bulan suci Ramadan,
Amaliun Foodcourt Jl
Sisingamangaraja Medan Sumatera
Utara, menggelar event bertajuk
“Amaliun Ramadan Fair”. Event ini
bertujuan memberikan warna kepada
masyarakat dalam menikmati bulan
puasa.
“Event ini baru pertama kali
digelar di Amalilun, tapi kami optimis
bisa menyedot banyak pengunjung
untuk hadir di acara ini,” jelas Group
Business Development Manager Helmy
Adiputra kepada Majalah Bandara
beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Helmy menjelaskan
ada sebanyak 29 stand yang ikut dalam
bazar tersebut. Adapun peserta stand
menjual berbagai perlengkapan jelang
lebaran. Dari pakaian, makanan ringan,
batu mulia hingga property.
“Selain itu, juga ada kompetisi
yang digelar seperti lomba membaca
Al Quran, menyanyi lagu religi, lomba
fashion anak-anak dan dewasa,”
katanya. B
Amaliun Ramadan Fair
Dari Pakaian Hingga Baca Al QuranTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
Helmy Adiputra
Accomodation
Tim Amaliun Ramadan Fair
99Edisi 07 | Juli 2015
100 Edisi 07 | Juli 2015
Bukan saatnya lagi para
perempuan “merendahkan
diri” di dunia kerja.
Kemampuan bernegosiasi, serta
memikirkan hal-hal detail, menjadi
modal bagi perempuan untuk menjadi
pemimpin yang andal.
Seperti yang ditunjukkan Vera
Lukito, General Manager Hotel
Grand Zuri Kuta Bali. Ia tunjukkan
jati dirinya di antara dominasi kaum
pria. “Saya akui, bekerja diperhotelan
banyak didominasi lelaki, tapi kita
harus menunjukan seberapa kuat kita.
Memang ada sedikit perbedaan saat
menangani segala hal dalam pekerjaan,
tapi kita buktikan komitmen dan
kualitas tidak kalah dari lelaki,”
ujarnya kepada Majalah Bandara .Pria
bisa, kenapa perempuan tidak bisa?
Inilah yang memicu Vera.
“Tapi hasil akhir yang
menentukan. Perempuan bekerja
lebih teliti, dan berkomitmen terhadap
pekerjaan yang dijalankan. Kalau di
Bali GM wanita juga sudah banyak,”
katanya menambahkan.
Vera menceritakan, menjadi
pemimpin di sebuah hotel tidak mudah
seperti membalikkan telapak tangan.
Kerja keras dan ketekunan dilakukan.
“Saya mulai dari bawah, dari pemoles
gelas. Sudah 25 tahun di hotel,”
katanya menceritakan awal karier.
Bermodalkan keinginan mau
belajar dan bekerja keras, Vera
bisa bekerja di lintas bidang.
Ia berpengalaman di- sales
dan marketing selain ditambah
pengalaman di F&B . Pengalaman
bekerja di hotel juga diperolehnya saat
hijrah ke Nigeria selama tiga tahun.
“Di sana hidup diuji,
cambukan kehidupan kuat,
tapi bagaimana kita hidup
pantang menyerah,”
ujarnya. Apalagi di Nigeria
kondisinya saat itu tidak
aman, negara yang
terbilang miskin dan
penuh konflik.
“Kuncinya
adalah
nggak boleh
underestimate,
saya selalu ingat
pesan-pesan
bapak rohani
saya, dan orang
boleh berpikir tapi
yang menentukan
kita. Dan selalu
bersyukur,”
katanya
menutup
perbincangan. B
Vera Lukito
Tidak Mau Kalah
Teks & Foto Yaya Mauliana Noor
Profi le
101Edisi 07 | Juli 2015
102 Edisi 07 | Juli 2015
Meski berlatar belakang
pendidikan STM listrik,
Joko Paromo bisa meraih
sukses berkarier di perhotelan. Bukan
di bagian teknik, tetapi malah di bidang
pemasaran. Lelaki kelahiran Klaten,
Jawa Tengah, itu kini menjadi Director
of Sales Marketing The Sahid Rich Jogja.
“Lulus STM saya memang tidak
langsung kerja di hotel,” katanya
kepada Majalah Bandara belum lama
ini. Ia mulai bekerja di percetakan.
Joko menjadi operator mesin cetak.
Tentu saja sebagai operator ia kerap
tampil belepotan, jauh dari rapih.
Belum lagi lingkungan kerja yang
membuatnya sering pula menghirup
aroma bahan kimia. Tak urung, walau
setiap malam minum susu dan makan
bubur kacang hijau, kondisi kerja itu
membuatnya kurang nyaman.
Kondisi itu mendorongnya untuk
mengubah nasib. Kebetulan ayahnya
kerap menasihati, “Nasibmu bisa
berubah oleh dirimu sendiri. Kamu harus
kerja keras.” Nasihat ayahnya menjadi
inspirasi baginya untuk mengubah nasib.
Nasihat itu bukan “pepesan kosong”,
terbukti ayahnya yang pegawai negeri saja
bisa mengantarkan kelima anaknya ke
jenjang sukses, karena satu kunci: kerja
keras.
Maka dari itu satu tekad Joko, ia
tak mau lagi belepotan di percetakan. Ia
ingin tampil rapih dan berdasi. Incaran
pertama, Joko harus kerja di hotel!
“Pakai dasi dan adem,” begitu pikir
Joko saat itu. Nasibnya mulai berubah,
ia diterima kerja di hotel walau masih
sebagai penjemput tamu. Ia menekuni
profesi itu, dan mulailah karier naik
perlahan. Ia menjadi sales executive, terus
beranjak menjadi senior SE, asistent sales
manager, hingga sales manager.
Dalam posisi sales manager
itulah Joko kerap berpindah hotel.
“Maksimal saya bertahan tiga tahun di
satu hotel,” katanya. B
Joko Paromo
Ingin Berdasi Teks Toto TIS Suparto, Foto Erwin Nurdin
Profi le
103Edisi 07 | Juli 2015
104 Edisi 07 | Juli 2015
Usia bukan menjadi penghalang seseorang untuk meraih sukses
dalam hidupnya. Meski berulang kali harus menghadapi
kepahitan tapi dengan semangat dan kerja keras akan menuai
hasil yang diidamkan. Salah satu contohnya adalah Ratna Setia Utami
(40), yang pada usianya yang tidak muda lagi lulus sebagai pilot.
Sejak kecil, Ratna -sapaan akrab Ratna Setia Utami- bercita-
cita mampu menerbangkan sebuah pesawat. Namun jalan hidup
mengarahkannya untuk merintis karier sebagai pramugari di antaranya
Air Asia.
“Saya sebelumnya berkarier sebagai pramugari selama 15 tahun,”
katanya kepada Majalah Bandara usai wisuda di Hotel Best Western
beberapa waktu lalu.
Ratna mengikuti pendidikan pilot di Java International Flight School
yang bekerja sama dengan Pan Am International Flight Academy, sebuah
sekolah pelatihan penerbangan di Orlando, Florida, AS. Bekerja belasan
tahun sebagai pramugari kemudian menempuh pendidikan sebagai pilot
tentu memerlukan perjuangan.
Dibimbing instruktur berpengalaman Ratna berhasil menyelesaikan
pendidikan PPL, instrument rating, CPL-multi engine selama 35 minggu
dengan durasi 252 jam terbang. “Menjadi pilot sangat menantang, selain
itu juga diberikan kesempatan perusahaan tempat saya bekerja dan saya
siap lahir bathin,” kata wanita berambut panjang ini.
Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini mengakui, di usia yang tidak
muda lagi tapi tidak menyurutkan keinginannya untuk terus belajar dengan
teman-teman pilot yang usianya lebih muda. “Ini sebuah tantangan luar
biasa, saya berada di dunia kerja yang didominasi laki-laki, tapi saya fun,
enjoy, banyak srikandi-srikandi di Indonesia melakukan yang sama,”
tambah dia.
Setelah lulus, Ratna yang didampingi kedua orang tua dan saudara ini
mengaku mendapat tawaran di Air Asia untuk menjadi pilot. “Ambisi saya
kedepan 10-15 tahun lagi bisa menjadi instruktur,” harapnya. B
Ratna Setia Utami
Lebih Menantang jadi PilotTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
105Edisi 07 | Juli 2015
106 Edisi 07 | Juli 2015
Melalang buana bekerja
di berbagai daerah
di Indonesia, tidak
membuat Rudi S melupakan kampung
halamannya di Bandung Jawa Barat.
“Saya kerja nggak jauh-jauh
dari perhotelan, walaupun kini
pulang ke Bandung, ini ketiga kalinya
pengalaman kerja di tanah kelahiran,
selebihnya keliling,” ujarnya kepada
Majalah Bandara beberapa waktu lalu.
Rudi yang hibi olahraga itu
bercerita ia memulai karier dari
Rudi F Subarkah
Pulang KampungTeks Yaya Noor & Foto Reihan Dwitama
berbagai hotel dari wilayah Barat ke
Timur Indonesia. Untuk di Barat,
ayah satu orang putra ini bekerja di
Palembang, sementara di Timur di
Timika. “Selebihnya saya di Solo,
Ternate, Malang, Puncak. Saya juga
pernah di kapal Swiss bekerja di
restaurant,” imbuh lelaki kelahiran
Bandung, 19 April 1964.
Suami dari Vera Napitupulu itu
mengungkapkan memulai karier basic
kitchen di Bandung, kemudian kuliah
mengambil manajemen. “Karier saya
1986 di dapur sebagai cook,” katanya.
Setelah itu, Rudi mulai merintis karier
sebagai F&B Director.
“Saya bersyukur punya
pengalaman di kitchen, sehingga
bisa mengarahkan dan berdiskusi
dengan chef. Sehingga bisa sepaham
dan mengikuti,” ujar dia. Di
dalam menjalankan pekerjaan, Rudi
memegang teguh untuk memberikan
pelayanan terbaik terhadap customer,
mengutamakan produk sehingga bisa
dinikmati. B
Profi le
107Edisi 07 | Juli 2015
108 Edisi 07 | Juli 2015
Kejarlah ilmu hingga negeri
Cina” pepatah tersebut
pantas disematkan kepada
Ramia Adnyana, General Manager
Hotel H Sovereign Bali yang tidak henti
untuk terus belajar. Bercita-cita ingin
menjadi dokter, Ramia malah kecantol
dunia perhotelan. Ia pun menerjuni
bidang perhotelan tersebut.
“Karena faktor biaya tidak
mencukupi jadi dokter, saya melanjutkan
pendidikan di sekolah pariwisata di Nusa
Dua Bali,” katanya kepada Majalah
Bandara belum lama ini.
Tamat dari sekolah pariwisata,
Ramia langsung bekerja di hotel yang
Ramia Adnyana
Terus BelajarTeks & Foto Yaya Mauliana Noor
dimulai dari dasar. Menurutnya,
bekerja di perhotelan membuatnya
terpacu untuk memberikan yang
terbaik. “Bekerja di hotel itu
mengedepankan hospitality, service,
saya banyak bertemu dengan orang
dengan culture yang berbeda. How to
respect other,” ujarnya.
Untuk itu, Ramia tertarik terus
belajar memperdalam dunia perhotelan
baik domestik maupun internasional.
“Dengan bekerja di dunia perhotelan
saya mendapat banyak pengalaman
khususnya mempelajari kultur dari
berbagai negara yang saya datangi,
seperti Prancis, Australia maupun
Singapura,” katanya.
Pengalaman yang didapatinya,
lanjut pria berkacamata ini,
diimplementasikan kepada staf di hotel
tempatnya bernaung. “Mendalami
komitmen, pelayanan dengan lebih
care dan feeling sehingga menjadi wow
service,” ujar lelaki bergelar Magister
Marketing dari Universitas Pendidikan
Nasional (Undiknas).
“Saya tidak pernah puas dan
ingin terus belajar, dan salah satunya
melanjutkan pendidikan ke S3, dan
berkeinginan untuk mengembangkan
komunitas berbasis masyarakat,”
harap Ramia. B
Profi le
109Edisi 07 | Juli 2015
110
Hidup bukan kebetulan,
melainkan berproses
memulai dari bawah untuk
mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Tak jarang, dalam perjalananannya,
bayang -bayang kegagalan ikut
membuntuti sehingga mengukur
apakah putus asa atau terus melangkah.
“Hidup itu perlu gagal,
tapi kegagalan itu harus menjadi
pembelajaran, sehingga ke depannya
lebih hati-hati. Ibaratnya kalau jatuh
sembilan kali kita harus bangun 12 kali,
jangan jatuh tujuh kali bangunnya
hanya empat kali,” ujar Zainul Arifin,
General Manager Miyana Hotel
bercerita tentang masa lalunya.
Zainul Arifin
Selalu OptimisTeks & Foto Yaya Noor
Sebagai anak perantauan dari
Kota Tapan Kabupaten Pesisir Selatan
Sumatera Barat, Zainul hijrah di
berbagai kota seperti Jakarta, Aceh dan
Medan di 1980-an. Dari pengalaman
jatuh bangun untuk bertahan hidup
tersebut, Zainul selalu optimis dan
tidak ingin menyerah dengan keadaan.
“Kita itu harus optimis, dan
tidak boleh mundur melihat ke
belakang,” kata pria berkacamata ini.
Zainul bercerita, berkenalan di dunia
perhotelan merupakan pilihan hidup.
Untuk ke depan, Zainul
berkeingan untuk memiliki sebuah
hotel dan mengembangkan pariwisata
di kampung halaman. B
Profi le
111Edisi 07 | Juli 2015
112 Edisi 07 | Juli 2015
Bagi Iwayan Karmana antara sepakbola dan
memasak memiliki dua tantangan tersendiri.
Meski keduanya merupakan hal berbeda, bagi
Iwayan adalah sama, yakni sama-sama dicintainya.
Bermain bola bagi chef Grand Zuri Kuta Bali
itu merupakan hobi yang tidak dapat ditinggalkan.
Sepakbola sudah ditekuni sedari kecil. “Saya aslinya
olahragawan. Sampai saat ini saya bermain sepakbola,
olahraga yang saya jalani dari kecil,” ujarnya kepada
Majalah Bandara belum lama ini.
Keinginan Iwayan saat dewasa menjadi pemain
bola ternyata tidak dapat dicapai. Himpitan ekonomi
membuatnya bekerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Di tahun 1982, Iwayan harus bekerja
di sebuah warung sebagai tukang cuci piring, kemudian
membantu memasak.
Selain mahir memainkan bola, Iwayan juga mahir
meramu berbagai jenis masakan. Melalui tangan
dinginnya, Iwayan berhasil melanglangbuana dari satu
hotel ke hotel lain untuk mencoba berbagai masakan
yang ia hasilkan.
“Paman saya seorang chef, saya belajar banyak
darinya. Biaya hidup susah saat itu, setelah di warung,
saya bergabung di Hotel Kartika Plaza Bali,” kata
Iwayan mengenang saat memulai bekerja di dapur.
“Selain paman saya, belajar masak juga sama kakak.
Proses saya cukup panjang hingga sekarang”.
Meski bergelut di dunia masak memasak, Iwayan
mencoba untuk terus berlatih bola dengan tujuan
menjaga kebugaran tubuh. B
Iwayan Karmana
Sepakbola & Memasak
Teks & Foto Yaya Mauliana Noor
113Edisi 07 | Juli 2015
Kebiasaan Gatot Riadi untuk
mengedepankan keselamatan,
keamanan dan kenyamanan
dalam lingkup kerjanya terus dilakukan
dalam setiap tugas yang diberikan.
Hal kecil pun jadi perhatiannya guna
menekan risiko, semisal jangan sampai
ada rumput tinggi di sekitar landasan
pacu.
“Saya tidak suka kalau rumput
di sekitar runway tinggi. Itu bisa
membahayakan pesawat. Bisa saja saat
mendarat terjadi kesalahan. Coba saja
kalau naik motor di rumput yang tinggi
dan terpeleset, sulit kan,” katanya
kepada Majalah Bandara belum lama ini.
Gatot Riadi
Terkecoh Google Teks & Foto Yaya Mauliana Noor
Perhatiannya terhadap hal kecil
macam itu merupakan bagian dari
komitmen besarnya terhadap karier
di bandara. Bukan soal ringan untuk
membangun karier. Lulusan Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)
1998 itu memulai karier di Nabire
Papua.
“Saya ditempatkan di Papua
karena saya perwakilan Papua. Saya
mengikuti tes di Jayapura,” katanya.
Ia memang kelahiran Papua. Persisnya
ia lahir di Wawena 25 Mei 1976.
Kemudian ia dipindah ke Kantor
Otoritas Bandara Manokwari hingga
2013 dan pindah lagi menempati posisi
Kepala Bandara Tanjung Harapan,
Tanjung Selor Bulungan.
“Saat dipindah ke Kalimantan,
saya belum punya gambaran mengenai
bandara dan kehidupan kota di sana.
Untuk informasi saya mencari tahu di
Google, tetapi yang muncul Tanjung
Harapan di Afrika,” katanya sambil
tertawa.
Beruntung, lanjut Gatot, ada
teman yang bekerja di Bandara Juwata
Tarakan. “Dari teman itulah saya di
antar ke Tanjung Harapan melalui jalur
laut menggunakan speedboad dengan
jarak tempuh 1,5 jam,” imbuhnya.
Tanpa saudara dan tempat asing,
tidak membuat Gatot menyerah,
bersama jajarannya, ia bersama-sama
melakukan perubahan di bandara.
“Di sini saya buat seperti pertemanan,
tidak ada jarak atasan dengan bawahan.
Sekarang itu tidak jamannya lagi, tapi
bagaimana kita sama-sama bekerja
sama. Intinya teamwork,” katanya
yang mengaku masuk di sekolah Curug
dari informasi sang nenek. B
Profi le
114 Edisi 07 | Juli 2015
Capt. Sumarwoto
Daripada NgelangutTeks Toto TIS Suparto, Foto Erwin Nurdin
Pesawat jenis Dornier 328 mendarat mulus di
Bandara Oesman Sadik di Labuha, Halmahera
Selatan. Sekitar 30 penumpang turun dengan lega
setelah menempuh perjalanan 25 menit dari Ternate.
“Salam buat kapten Sumarwoto,” seru seorang
penumpang kepada pramugari Liliana. Perempuan
berseragam merah itu tersenyum renyah sembari
menyatakan akan menyampaikannya ke kapten.
Rupanya penumpang itu acap menggunakan Xpress Air
Ternate-Labuha sehingga kenal dengan sang pilot.
Ketika semua penumpang turun dari pesawat,
Kapten Sumarwoto keluar dari kokpit. Penampilannya
sudah tidak muda lagi. “Saya pensiunan mas...,”
katanya saat berbincang dengan Majalah Bandara di
Labuha beberapa waktu lalu. Sumarwoto sudah tiga
tahun menjadi pilot Xpress Air.
Ia pensiunan dari TNI-AU. Sumarwoto punya karier
gemilang di dunia penerbangan. Semasa aktif di TNI-
AU, Sumarwoto merupakan pilot pesawat tempur yang
bermarkas di Madiun. Berlatar belakang pendidikan
Akabri Angkatan Udara, Sumarwoto memulai
ketentaraannya di Kopasgat. Perjalanan kariernya melaju
sampai akhirnya menjajal kecanggihan pesawat tempur
itu.
Kini ia menikmati masa pensiun dengan tetap
berkarya. Ia mengaku suka menerbangi bandara perintis
di pelosok Tanah Air. “Meski perintis, kondisi bandara
sudah memadai,” katanya mengomentari berbagai
bandara. Sumarwoto mengambil contoh Bandara
Oesman Sadik. Menurut dia, landas pacu sudah nyaman
dan aman bagi pendaratan sejumlah pesawat. Oleh
karena itulah, ia berharap pemerintah memberikan
prioritas untuk membangun bandara perintis agar daerah
terpencil kian terbuka. Aksesnya jadi mudah.
Menurut Sumarwoto, dari bandara perintis ke
bandara lain membuatnya merasa tetap muda. Hidup
bergairah. “Daripada mengisi waktu ngelangut di
kamar,” katanya menggambarkan bagaimana seseorang
mengisi masa pensiunan. Ngelangut itu bahasa Jawa
yang berarti kurang lebih termenung tanpa isi. Maklum,
Sumarwoto asli Jogja sehingga terselipkan bahasa Jawa
dalam perbincangan. B
115Edisi 07 | Juli 2015
116 Edisi 07 | Juli 2015
Gerimis membasahi desa
Labuha di Kabupaten
Halmahera Selatan pada
Minggu (7/6/2015) siang, tetesan
air membasahi tempat kerja seorang
pengasah batu. Lelaki itu tetap saja
meneruskan perkerjaannya. Ia potong
bongkahan batu dalam ukuran kecil,
lalu diperhalus dengan grenda dan
amplas.
Dahlan Al Jogja, pengasah batu
itu, mengaku baru dua tahun belajar
mengasah batu akik. Kini ia sudah
mahir memotong dan mengasah. Ia
Dahlan Al Jogja
Mempercantik AkikTeks Toto TIS Suparto, Foto Erwin Nurdin
pun tak segan-segan merogoh saku
pribadi untuk membeli alat pemotong
maupun grendanya. Setidaknya Rp 1,5
juta sudah dihabiskan untuk alat-alat
tersebut.
“Kegiatan ini saya lakukan jika
pekerjaan sudah rampung,” kata
Dahlan ketika Bandara berkunjung
ke bengkelnya. Dahlan memang
mempunya pekerjaan utama. Ia tenaga
honorer di Bandara Oesman Sadik,
Labuha, di Pulau Bacan. Sebelum
honorer di bandara, Dahlan pernah
bekerja di sebuah kantor dinas di
Labuha. Bahkan sejumlah pekerjaan
serabutan ia pernah lakukan. Ia pernah
menjadi kuli bangunan, pernah pula
tenaga instalasi listrik.
Menurut Dahlan, keahlian instalasi
itu yang membuatnya bisa diterima
di bandara. Pun pengalaman menjadi
kuli bangunan, membuatnya bisa
membangun rumah dengan tenaga
sendiri sehingga menghemat. Ia
mengaku sudah punya duia rumah
dari jerih payahnya. Meski begitu, ia
tetap berharap bisa diangkat menjadi
pegawai negeri di bandara.
Sisi lain menjadi pengasah batu,
Dahlan kini menjadi tahu batu-batu
berkualitas. Ia bisa membedakan batu
asal Dokoh ataupun Palamea hanya
dengan melihat wujudnya. Ia pun
sering didatangi orang-orang yang
ingin memiliki batu akik asli. B
Profi le
Royani, Dahlan dan Isteri
117Edisi 07 | Juli 2015
118 Edisi 07 | Juli 2015
Sehari-hari Samina sudah
sibuk dengan pekerjaan.
Namun jamaknya perempuan,
ditengah waktu lowong, pekerja
tekun ini masih menyempatkan diri
travelling.
“Hobi saya travelling. Pokoknya
kalau lagi cuti, saya jalan-jalan.
Kemana saja, dalam atau ke luar
negeri,” ujar Samina.
Sebagai sales manager Hotel
Patra Jasa Bali, jadwal dan kegiatan
Samina lumayan padat. Kepercayaan
ini tidak seketika diraihnya.
Setamat ASMI Handayani Solo,
Samina memulai karier sebagai
sekretaris GM di hotel Patra Jasa.
Kemudian Samina dipercaya
sebagai PR Manager. Berkat kerja
keras dan keuletan Samina, kini
dipercaya jadi Sales Manager.
“Tugas ini bagi saya amanah,
karena itu saya jalani dengan tekun
dan ikhlas,” ujar Samina. B
Samina
Travelling & Shopping
Profi le
119Edisi 07 | Juli 2015
120 Edisi 07 | Juli 2015
Sudah lima tahun Dian, pramugari XpressAir, melayani rute Ternate-Labuha, tetapi mengaku baru punya satu cincin akik. Padahal, Labuha yang notabene. Berada di Pulau Bacan dikenal penghasil batu berkualitas dan mahal.
“Tapi saya senang batu Bacan dikenal orang-orang” katanya. Semakin dikenal, kian banyak penumpang yang datang ke Bacan, XpressAir pun harus melakukan extra flight
Labuha, ibu kota Halmahera Selatan, jauh dari keruwetan, bahkan ada kalanya sunyi. Justru inilah yang dinikmati Safrudin, Jajaran manajemen Bandara Oesman Sadik.
“ Saya suka di sini, gak ruwet, “ katanya ketika ditanya kenapa cukup lama berkarier di Labuha . Ia memberikan contoh Ternate saja ia sudah tak betah karena lebih ramai ketimbang Labuha.
Baru setahun jadi pramugari, Rahma sudah bisa menikmati profesinya. Kuncinya, ia enjoy saja di udara.
Ia bertugas pada rute Jakarta- Ternate yang memakan waktu 3,5 jam, karena enjoy ia melewatinya dengan nyaman.
Ketika karyawan Bandara Oesman Sadik ikut lomba gerak jalan, Safrin aktif memotret.
“Seka l ian menya lurkan hob i f o t o g r a f i , ” k a t a n y a s e m b a r i menunjukkan kameranya. Lalu ia menceritakan ingin mempunyai kamera lengkap dengan lensa tele. B
Tak terasa, 24 tahun Parmujiati menjalankan karier PNS di Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
Mulai masuk 1991, ibu dua anak ini sempat ditugasi di bagian Tata Usaha. namun tugas sekretaris telah empat Kabandara didampingi.
“Iya 24 tahun di Tunggul Wulung, paling lama jadi sekretaris empat kabandara,” ujar Parmujiati, istri Kabandara Larat ini. B
DianBaru Satu Akik
RahmawatiEnjoy Di Udara
SafrinGemar Fotografi
SafrudinMenikmati Sunyi
Paramujati24 Tahun
Figure
121Edisi 07 | Juli 2015
122 Edisi 07 | Juli 2015
Keasyikan mengikuti pendidikan dan pelatihan penyidik PPNS Penerbang Sipil di Pusdik Reskrim Mega Mendung, Adhitya Octavianie lupa kalau diklat sudah empat minggu berlalu.
“Saya senang mengikuti diklat PPNS, nanti jadi penyidik penerbangan sipil, ini sebuah kehormatan,” ujar Octa, panggilan akrab PNS dari Otban VII Balikpapan ini. B
Menjadi sekretaris general manajer ternyata harus pandai-pandai pasang mimik. Kapan harus terlihat galak, kapan senyum renyah. Tugasnya menagih sejumlah laporan kepada berbagai bagian, acap membuat Febro berpasang mimik galak.
“Teman-teman menganggap saya seperti debt collector,” kata Febro yang berkarier di Hotel The Sahid Rich Jogja. Memang begitulah tugasnya, tukang tagih ke berbagi bagian untuk memudahkan tugas general manajer. B
FebroSeperti Debt Collector
Selain suka “loncat” dari satu hotel ke hotel lainnya, dalam berkarier di hotel Achmad Azis Santosa juga bertukar bagian. Itulah kedinamisan perhotelan, tinggal bagaimana seseorang menyesuaikan diri dan mengambil manfaatnya.
“Pada akhirnya, saya kembali kepada kecintaan,” kata Azis. Ia cinta F&B dan akhirnya jadilah Food & Beverage Manager di Hotel The Sahid Rich Jogja. Baginya, berkeliling bagian membuatnya kian kreatif, dan tentu bersyukur bila kembali ke habitat. B
Azis Kembali ke Habitat
Adhitya OctavianieSekolah Penyidik
Novel Patriot MandagieKangen Jakarta
Kapan Novel Patriot Mandagie ingat Jakarta. Chiep Deputi Lion di Bandara Ngurah Rai ini selalu ingat ibukota jika ketemu teman-teman lama.
“Set iap ketemu kenalan dar i Jakarta, saya baru ingat kalau sekarang saya di Pulau Bali,” ujar Novel. B
Pri HaryadiPulang Mudik
Enam bulan bertugas di lingkungan lounge grup Taurus Gemilang Bandara Soekarno-Hatta, Pri Haryadi merasa senang saat ditarik ke Singosari Lounge Bandara Juanda.
Ayah satu anak 11 tahun di Singosari Lounge, kemudian ke Jakarta, praktis 13 tahun menjalani kariiernya di TG Group.
“Senang kembali ke Singosari Lounge,” ujar manajer baru lounge di terminal 1 Juanda. B
Figure
123Edisi 07 | Juli 2015
124 Edisi 07 | Juli 2015
Bag i E r ma Yan i b e ke r j a d i Berau Kalimantan Timur, merupakan kebanggan. Jauh dari hiruk pikuk kemacetan, Berau menjadi tempat yang nyaman dihuni Erma bersama keluarga. “Saya maunya tetap bekerja di Berau, kotanya tenang, kondusif, walaupun sekali-sekali melancong ke luar kota, karena anak kuliah di Jogja dan mertua di Bojonegoro,” katanya. B
Menjalani pekerjaan jauh dari keluarga tercinta memang sulit dilakukan. Tapi bagi Muliyani segalanya terasa ringan jika komunikasi tidak terputus, walau jarak memisahkan. “Keluarga di Batu Malang, sama suami seperti long distance relationship, tapi kami komunikasi menggunakan telepone, web cam, saya pulang setiap dua bulan sekali,” katanya. B
Mengemban tugas sebagai Finance & IT Department Head Bandara Juanda di Surabaya ibarat pulang kampung. Sebelum ke Surabaya, Sugiarto Panca bertugas di Bandara Sepinggan Balikpapan.
“Tugas ini pulang kampung, karena saya asli orang Nganjuk, istri saya asal Surabaya,” kata ayah dari tiga anak yang cowok semua itu. Nganjuk merupakan kota di Jawa Timur. B
Erma YaniBerau Kondusif
Fitria ApriyantiTiga Tahun
MuliyaniLDR
Sugiarto Panca Pulang Kampung Didik Catur Prasetya
Selalu OptimisMenghadapi berbagai dinamika
kerja, Didik Catur Prasetya, manager personalia dan umum Bandara Juanda, punya kiat khusus.
“Saya selalu optimis, positive thingking, kerja baik dan benar,” ujar Didik. B
Pembetulan: Pada Majalah Bandara edisi 06/ Juni / 2015 terdapat kekeliruan menempatkan foto antara Didik Catur Prasetya dan Sugiarto Panca. Berikut kami muat ulang sebagai mestinya. (Redaksi)
Nathaniel BataraBetah di BaliKesibukan dan pesona Bali dengan
wisatawan domewstik dan mancanegara, membuat Nathaniel Batara semakin betah di Bali.
“Tugas di Bali ini enak, kita bisa setiap hari melihat orang berwisata,” ujar Nathaniel yang pernah ditugasi Lion Manado. B
Lahir di Wonogiri, Fitria Apriyanti, anak pertama dari dua bersaudara kini setiap hari melanglangbuana langit Nusantara.
FA1 Lion Air termasuk cepat kariernya, termasuk diberi kesempatan mendalami ilmu oleh perusahaan. “Saya senang terbang,” ujar penggemar bakso ini. B
Figure
125Edisi 07 | Juli 2015
126 Edisi 07 | Juli 2015
Staf Borbudur Lounge Bandara Adisucipto Putri Andika dan Wahyu Murti
Tim Check in Lion Air di Bandara Adisucipto I Gede Komang dan Agus Wiyanto, Triya, Fanda dan rekan
Tim Lion Air di Gate Bandara Adisucipto Erlita dan rekan
Protokol Bandara Juanda Muhammad Taufik dan rekan
Staf SBU Commercial Bali
Tim Lion Air di Bandara Ngurah Rai Bali, Novel Patriot Mandagie dan rekan
Tim Lion Air di Bandara Soetta, A. Rizky P, Barkah dan Wardah
Tim Lion Air di Bandara Ngurah Rai Bali, Novel Patriot Mandagie, Lailatul Fitria dan Aqtaf Elias
Security dan front offfice Dirjen Perhubungan Udara Lt. 5. Laode Iskandar, Melissa dan Lastom Sutisna
Galeri Foto
127Edisi 07 | Juli 2015
Ritual mudik Lebaran, pada
bulan Juli ini, kembali
berulang. Lebih dua puluh
juta penduduk Indonesia, dari berbagai
kota, pelosok tanah air, berseliweran ke
kampungnya, ke tanah leluhur.
Dari Jakarta jutaan orang mudik
ke berbagai kota di Pulau Jawa. Dari
Jakarta orang ramai-ramai ‘pulang
basamo’ ke kota tujuan Lampung,
Palembang, Padang hingga ke ujung
Sumatera: Aceh.
Dari pelabuhan Tanjung Priok
belasan, puluhan, mungkin ratusan
kapal membawa pemudik kembali
menuju berbagai pulau di seantreo
Tanah Air.
MudikPemudik tidak hanya dari Jakarta,
tetapi dari berbagai kota di seluruh
Indonesia. Inilah ritual mudik yang
selalu berulang.
Persoalan, kita mau menengok
dari mana? Dari sisi religi, inilah ritual
silaturahim, kalau sudut ekonomi
saat mudik terjadi triliun transaksi
yang membuat ekonomi menjadi
menggeliat.
Dari sudut moda transportasi
banyak pilihan mudik. Ada sepeda
motor, mobil, bus, kapal hingga
pesawat terbang.
Banyak ketidakpuasan soal
transportasi mudikn tetapi dari sisi
udara, daya angkut moda udara kini
semakin meningkat dan bertambah.
Bandara baru bermunculan,
runway juga semakin banyak bisa
menampung pesawat jet yang
berdampak positip daya angkut
menjadi bertambah.
Keberadaan bandara, semakin
meningkatnya daya angkut
penerbangan, membuat masyarakat
semakin punya pilihan untuk bisa
meraih kenyamanan ketika mudik
meski harga tiket juga ikut melangit.
Mau mudik dengan harga murah
meriah, penerbangan memang bukan
moda yang tepat, namun kini semakin
bersahabat. Selamat mudik. B
*Erwin Nurdin
Cockpit
128 Edisi 07 | Juli 2015
129Edisi 07 | Juli 2015
130 Edisi 07 | Juli 2015
Security Kementerian Perhbungan Lantai 7, Hari F, Hendra, Syapri dan Kurniawan
Pramugari Lion Air dari CGK-DPS Fitria Apriyanti, Prisca Tassya dan Anita Pratiwi
Sekretaris GM Bandara Ngurah Rai Bali Wardah dan rekan
Staf Front Office Hotel Sovereign Bali
Pratiwi dan rekan Tim Gran Senyiur Hotel Balikpapan
Ramia Adnyana bersama staff
Galeri Foto
131Edisi 07 | Juli 2015
Hermawan dan jajaran
Tim RSUD Taman Husada Bontang Vera Lukito, Asekan Djoyodono dan rekan
Staff Grand Zuri Kuta Bali Tim FO Grand Tiga Mustika Balikpapan Sumardi
Katana, Wahyuni dan Minsari dari Singosari Lounge Surabaya
Lounge Manager Kerta dan staf dari Singosari Lounge Bali Front Office dan security Kemenhub di lantai 1,Nafan, Aris, Irma dan Vebby
Galeri Foto
132 Edisi 07 | Juli 2015