-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
1/29
K u s w a n t o r o R u s c a P u t r a , S K p , M K e p
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN
KLINIK
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
2/29
PENDAHULUAN
Indikator klinik keperawatan: suatu variabel untukMengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanankeperawatan dan berdampak terhadap
pelayananan kesehatan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
3/29
INDIKATOR KLINIK MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN KLINIK
1. Keselamatan pasien (patient safety)
2. Keterbatasan Perawatan Diri
3. Kepuasan pasien4. Kecemasan
5. Kenyamanan
6. Pengetahuan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
4/29
KESELAMATAN PASIEN
A. Angka Kejadian Dekubitus
Dekubitus adalah istilah yang digunakan untukmenggambarkan gangguan integritas kulit.
Terjadi akibat tekanan, gesekan dan ataukombinasi di daerah kulit dan jaringan dibawahnya.
Jumlah kejadian dekubitus X 100 %Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
5/29
KESELAMATAN PASIEN
A. Angka Kejadian Dekubitus
Jumlah kejadian dekubitus adalah yangmerupakan jumlah kejadian baru dekubitus yang
terjadi selama periode waktu tertentu. Pengumpulan data dilakukan setiap hari
Pelaporan dilakukan setiap bulan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
6/29
KESELAMATAN PASIEN
A. Angka Kejadian Dekubitus
Pasien yang berisiko terjadi dekubitus adalah pasien
baru setelah dilakukan pengkajian memiliki satu
atau lebih faktor resiko sbb:
Usia lanjut
Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuhtanpa bantuan, seperti pada cidera medula spenalis atau ciderakepala atau mengalami penyakit neuromuskular
Malnutrisi / status gizi
Berbaring lama, mengalami penekanan disalah satu/ lebih areatubuh lebih dari 2 jam di TT / penggunaan kursi roda
Mengalami kondisi kronik seperti DM, Penyakit vaskuler.
Inkontinen urine dan feses, yang dapat menyebabkan iritasi kulitakibat kulit yang lembab
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATANDIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
7/29
KESELAMATAN PASIEN
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obatoleh Perawat
Kejadian nyaris cidera (KNC) pada pasien (nearmiss), kejadian ini sebagai tanda bahwa adanyakekurangan dalam sistem pengobatan pasiendan mengakibatkan kegagalan dalamkeamanan pasien
Kejadian tidak diharapkan (KTD) atau adverse
event adalah : suatu kejadian salah pemberianobat yang mengakibatkan cidera yang tidakdiharapkan, karena suatu tindakan atau karenatidak bertindak.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
8/29
KESELAMATAN PASIEN
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obatoleh Perawat
Angka KTD dalam pemberian obat
Jumlah pasien yang terkena KTD dalam Pemberian obat x 100%Jumlah pasien pada hari tersebut
Angka KNC dalam pemberian obat
Jumlah pasien yang terkena KNC dalam Pemberian obat x100%Jumlah pasien pada hari tersebut
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
9/29
KESELAMATAN PASIEN
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh
Perawat
Kejadian salah pemberian obat : Sesuai dengan 6 Benar
Salah pasien :
Dikarenakan salah nama dan tidak sesuai identitaspada medical record
Salah waktu :
a) Terlambat pemberian obat (30 menit setelah
jadual)*b) Pemberian obat yang terlalu cepat (30 menit
sesudah jadual)*
c) Obat stop tetap dilanjutkan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATANDIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
10/29
KESELAMATAN PASIEN
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obatoleh Perawat
Salah cara pemberian/ route :
adalah salah cara memberikan obat (Oral, Intravena, Intramusculer, Subcutan, Supositoria, Drip). Misal:Pemberian Intramuskuler diberikan secara Intravena, dll
Salah Dosis :
Dosis berlebih : adalah jika obat diberikan melebihi dosis
obat yang diresepkan dokter. Dosis Kurang adalah jika dosis obat yang diberikan
kurang dari dosis yang diresepkan dokter
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
11/29
KESELAMATAN PASIEN
B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obatoleh Perawat
Salah obat :
adalah obat yang diberikan kepada pasien tidak sesuaidengan yang diresepkan oleh dokter
Salah dokumentasi :
adalah dokumentasi yang dilakukan tidak sesuai denganpelaksanaan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
12/29
KESELAMATAN PASIEN
C. Angka Kejadian Pasien Jatuh
Pasien Jatuh adalah jatuhnya pasien di unitperawatan pada saat istirahat maupun saat pasien
terjaga yang tidak disebabkan oleh serangan stroke,epilepsy, seizure, bahaya karena terlalu banyakaktivitas.
Angka Kejadian Pasien Jatuh adalah presentasi
jumlah insidensi pasien jatuh yang terjadi di unitperawatan pada periode waktu tertentu setiapbulan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
13/29
KESELAMATAN PASIEN
C. Angka Kejadian Pasien Jatuh
Jumlah pasien jatuh X 100%
Jumlah pasien yang beresiko jatuh
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
14/29
KESELAMATAN PASIEN
D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain
Cedera akibat restrain adalah cedera berupa lecetpada kulit, terjatuh, atau aspirasi yang diakibatkan
oleh pemasangan restrain. Pengecualiannya adalah semua pasien yang sudah
cidera sebelum dilakukan pemasangan restrain,seperti lecet atau luka.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
15/29
KESELAMATAN PASIEN
D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain
Jumlah pasien dengan cidera akibat restrain X 100 %
Total pasien yang dipasang restrain
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
16/29
KETERBATASAN PERAWATAN DIRI
Angka TIDAK terpenuhinya kebutuhan mandi,berpakaian, toileting (eliminasi) yang disebabkanoleh keterbatasan perawatan diri
Keterbatasan diri dibagi menjadi keterbatasansebagian dan total, sehingga menyebabkantingkat ketergantungan sebagian dan total padaasuhan keperawatan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
17/29
KETERBATASAN PERAWATAN DIRI
Jumlah pasien yg tidak terpenuhi kebutuhan diri x 100%
Jumlah pasien dirawat dgn tingkat ketergantungan sebagian &total
Sub Indikator tidak terpenuhinya perawatan diriadalah
Mandi : kulit, gigi, mata, rambut, tidak bau badan,perineum bersih.
Berpakaian dan berpakaian: Baju bersih dan kering,rambut rapih, wajah segar
Toileting: berkemih (b.a.k) dan defekasi (b.a.b) polanormal
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
18/29
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN
Kepuasan pasien adalah
Terpenuhinya kebutuhan pasien/keluargaterhadap pelayanan keperawatan yang
diharapkan. Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
19/29
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN
Angka kepuasan =jumlah pasien yang menyatakan puas thd yankep X 100%
jumlah pasien yg dilakukan survey pada periode tertentu
Elemen indikator terdiri dari:
kelengkapan dan ketepatan informasi
penurunan kecemasan
perawat trampil profesional
pasien merasa nyaman
terhindar dari bahaya
perawat ramah dan empati
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
20/29
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN
Kriteria pasien yang dilakukan survey adalah setiappasien baru yang telah dirawat :
selama 3 hari
tidak pulang paksa pulang hidup
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
21/29
KENYAMANAN
A. Angka Tatalaksana Pasien Nyeri
Tujuan
Paling sedikit 90% askep yang terdokumentasi
akan mencakup skala nyeri yang dialamipasien seperti yang didefinisikan dalam standarnyeri.
Paling sedikit 90% tindakan yang dilakukan
perawat adalah respon terhadap nyeri yangdikemukakan oleh pasien untuk mencapaikriteria nyaman/ nyeri terkontrol.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
22/29
KENYAMANAN
A. Angka Tatalaksana Pasien Nyeri
Persentase pasien dengan nyeri yang terdokumentasi
dalam askep:
Jumlah total pasien nyeri yang terdokumentasi x 100%Jumlah total pasien per periode waktu tertentu
Persentase tatalaksana pasien nyeri:
Jumlah total tindakan perawat sbg respon nyeri x 100 %Jumlah total pasien terdokumentasi nyeri skala > 4 per
periode waktu tertentu .
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
23/29
KENYAMANAN
B. Angka Kenyamanan Pasien
Pasien merasa nyaman: Pasien dengan rasa nyeri
terkontrol
Nyeri adalah suatu kondisi yang lebih dari sekadarsensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu,
bersifat subjektif dan sangat individual
Pasien dengan nyeri terkontrol adalah pasien yang
menunjukkan skala nyeri dibawah 4 sampai dengan 0
pada skala 0-10 atau dengan gold standard : pasienmenyatakan tidak merasakan nyeri, tidak ada
ketakutan, kecemasan dan depresi setelah diberikan
tindakan keperawatan selama periode waktu tertentu.DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
24/29
KENYAMANAN
B. Angka Kenyamanan Pasien
Angka kenyamanan pasien=
Jumlah pasien dengan nyeri terkontrol x 100 %
Jumlah pasien yang terdokumentasi nyeri perperiode waktu tertentu
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
25/29
ANGKA KEJADIAN CEMAS
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidaknyaman seakan-akan terjadi suatu yang dirasakansebagai ancaman.
Angka Kejadian Pasien Cemas adalah presentasijumlah prevalensi pasien cemas (dari rata-rataidentifikasi aspek: materi pendidikan/penyuluhankepada pasien yang diberikan diulang/review olehpasien, materi pendidikan/penyuluhan direviewkembali oleh perawat dan dilakukan tanya jawab,informasi yang cukup diberikan untuk mengurangicemas) yang dirawat di sarana kesehatan selamaperiode waktu tertentu setiap bulan.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
26/29
ANGKA KEJADIAN CEMAS
Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Umum =
Jumlah pasien cemas x 100%
Jumlah pasien yang dirawat
Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Psikiatri =
Jumlah pasien cemas 3 x 24 jam x 100%
Jumlah pasien yang dirawat dlm waktu 3x24 jam.
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
27/29
PENGETAHUAN
A. Pengetahuan tentang Perawatan Penyakitnya
Pengetahuan adalah kemampuan pasienmengetahui informasi tentang perawatan
penyakitnya
Jumlah pasien yang kurang pengetahuan x 100%
Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
28/29
PENGETAHUAN
B. Perencanaan Pasien Pulang
Discharge Planning adalah suatu proses yangdipakai sebagai pengambilan keputusan dalam
hal memenuhi kebutuhan pasien untukkesempurnaan kepindahan pasien dari satutempat perawatan ke tempat lainnya.
Perencanaan pemulangan dimulai sejak pasienmasuk, bahkan dapat dilakukan sebelumnya,sebagai contoh untuk pasien yang akandilakukan operasi, dokter telah memberikanpenjelasan berapa lama pasien akan dirawat
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008
-
7/30/2019 Ds. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan Klinik
29/29
PENGETAHUAN
B. Perencanaan Pasien Pulang (Discharge Planning)
pasien yg tdk dibuat discharge planning pd periode ttt x 100%
Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPKES RI TAHUN 2008