PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIS DAN TAKTIS
TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN GROUNDSTROKE FOREHAND
PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN
JPOK FKIP UNS 2012
SKRIPSI
Oleh :
LUKY JUNANTO
K5608058
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Luky Junanto
NIM : K5608058
Jurusan / Prodi : FKIP/ Pend. Kepelatihan Olahraga
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH
METODE LATIHANTEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN PUKULAN GROUNDSTROKE
FOREHAND PADA MAHASISWA PEMBINAN PRESTASI TENIS
LAPANGAN JPOK FKIP UNS /2012” ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi inihasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 10 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Luky Junanto
NIM : K5608058
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIS DAN TAKTIS
TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN GROUNDSTROKE FOREHAND
PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN
JPOK FKIP UNS 2012
Oleh :
Luky Junanto
K5608058
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar S.Pd
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Luky Junanto. PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PUKULAN GROUNDSTROKE FOREHAND PADA MAHASISWA PEMBINAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS /2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara metode latihan Teknis dan Taktis terhadap kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan Teknis dan Taktis terhadap kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS Tahun 2012 yang berjumlah 20 mahasiswa. Dari jumlah populasi 20 orang dilakukan tes dan pengukuran goundstroke forehand kemudian hasil dari tes dirangking, setelah itu dipisahkan ke dalam kelompok 1 dan kelompok 2 dengan cara ordinal pairing sehingga kedua kelompok mempunyai keterampilan yang merata. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran kemampuan groundstroke forehand dengan tes forehand drive dari Hewitt yang dikutip Mulyono B. ( 2010: 80-84 ). Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian : Hasil penelitian diperoleh nilai reliabilitas tes awal goundstroke backhand mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012 adalah 0,834 dan nilai reliabilitas tes akhir Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012 adalah 0,863. Dari uji normalitas diperoleh nilai Lhitung pada tes awal kelompok 1 dan kelompok 2 dan nilai Lhitung pada tes akhir kelompok 1 dan kelompok 2 lebih kecil dari nilai Ltabel
dengan taraf signifikansi 5%, sehingga disimpulkan bahwa data tes awal dan tes akhir kelompok 1 dan kelompok 2 berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh nilai Fhitung dari tes awal dan tes akhir lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikansi 5%, sehingga disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai thitung = 0,000 dan ttabel = 2,262 (thitung < ttabel). Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 1 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai thitung = 12,6395 dan ttabel = 2,262 (thitung > ttabel). Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 2 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai thitung = 11,1480 dan ttabel = 2,262 (thitung > ttabel). Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test antara kelompok 1 dan kelompok diperoleh nilai thitung = 2,311 dan ttabel = 2,262 (thitung > ttabel). Berdasarkan hasil perhitungan persentase peningkatan kemampuan groumdstroke backhand tenis lapangan diketahui bahwa kelompok 1 memilki peningkatan sebesar 52.978% dan kelompok 2 memiliki peningkatan 41.693%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan Teknis dan Taktis terhadap kemampuan groundstoroke forehand tenis lapangan pada mahasiswa pembinaan prestasi tenis lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012. (2) Latihan dengan metode latihan teknis lebik baik pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand pada mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012.
Kata kunci : Groundstroke Forehand, metode latihan teknis, metode latihan taktis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Nilailah proses dari hasil kerja bukan menilai hasil kerja dari proses”
“Hanyalah orang yang mau membuat perubahan yang mampu mendapat kesuksesan besar”
“Tahan banting disegala keadaan,. Jangan takut melangkah, kalau melangkah saja takut gimana mau bisa lari (Bob Sadino)”
“Kerjakan sesuatu dengan tanpa pikir panjang, terlalu berfikir membatasi diri untuk mengembangkan potensi diri (Purdi E Candra pendiri PRIMAGAMA)”
“Jalankan dulu baru difikirkan kekurangannya, belum jalan sudah disuruh pulang kapan suksesnya (Purdi E Candra pendiri PRIMAGAMA)”
“Cukup dengan mengetahui dan kerjakan (Ippho “Right” Santosa)
“Jangan banyak teori, ACTION.... orang yang banyak teori biasanya gak ada duitnya (Ippo “Right” Santosa)”
“Cinta akan uang adalah akar dari segala kedengkian (Robert Kiyosaki)
“Orang dikatakan sukses adalah orang yang mampu mensukseskan orang lain. Orang dkatakan kaya adalah orang yang mampu mengkayakan orang lain.
Orang dikatakan wibawa jika dia mampu memwibawakan orang lain ”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukurku pada-Mu Ya Allah, kupersembahkan karya ini untuk :
“Bapak dan Ibu”
Doa dan kasih sayangmu yang terus membimbing aku sampai sejauh ini. Terimakasih atas segala-gakanya yang engkau berikan . Sembah panuwun kulo
marang Bapak kalian Ibu.
“Okky P.W dan Rizky A.W”
“Eka Dyan Mulyaningsih”
“Sahabat PENKEPOR 2008”
“Almamater khususnya JPOK FKIP UNS Prodi PENKEPOR”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang maha Pengasih dan Penyayang, yang telam memberikan rahmad dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. H. Agustiyanto, M. Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Drs. Sugiyoto, M. Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Mahasiswa Pembinaan Prestasi tenis Lapangan Tahun 2012 yang telah
bersedia menjadi sampel penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhirnya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Surakarta, 10 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kajian Pustaka dan hasil teori yang relevan ........................................ 6
1. Teknik Dasar Bermain Tenis Lapangan .......................................... 6
a. Servis .......................................................................................... 6
b. Forehand...................................................................................... 8
c. Backhand..................................................................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
d. Volley.......................................................................................... 10
e. Overhead..................................................................................... 13
2. Groundstroke Forehand ................................................................. 14
3. Latihan .......................................................................................... 18
a. Pengertian Latihan .......................................................... 18
b. Latihan teknik .................................................................. 19
c. Prinsip-Prinsip Latihan ..................................................... 20
d. Komponen -Komponen Latihan ....................................... 22
4. Latihan Grounstroke Forehand dengan Metode Teknis dan
Metode Taktis ............................................................................... 24
a. Teknis .............................................................................. 25
b. Taktis ............................................................................... 26
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 27
C. Hipotesis ............................................................................................ 28
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 29
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 29
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 29
D. Jenis Metode ...................................................................................... 29
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 30
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 31
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 31
1. Uji Reliabilitas ............................................................................... 31
2. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................... 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 35
A. Diskripsi Data........................................................................................ 35
1. Mencari Reliabilitas ....................................................................... 35
B. Pengujian Persyaratan Analisis ........................................................... 36
1. Uji Normalitas ......................................................................... 36
2. Uji Homogenitas ...................................................................... 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
C. Hasil Analisis Data ............................................................................. 38
1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan ................................ 38
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan ................................. 39
D. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 41
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 43
A. Simpulan ............................................................................................ 43
B. Implikasi ............................................................................................ 43
C. Saran .................................................................................................. 44
Daftar Pustaka ............................................................................................... 45
Lampiran ...................................................................................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan antara dua pendekatan ............................................................. 24
4.1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Groundstroke Forehand
Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2. .............................................. 35
4.2. Tabel Range Kategori Reliabilitas ........................................................... 36
4.3. Hasil Uji Reliabilitas Tes Groundstroke Forehand .................................. 36
4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ................................................... 37
4.5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ................................................ 37
4.6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan
Tes Awal antara kelompok 1 dan kelompok 2. .............................. 38
4.7. Rangkuman Uji Perbedaan
Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 ........................... 39
4.8 Rangkuman Uji Perbedaan
Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2. ......................... 39
4.9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan
Tes Akhir antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. ............................ 40
4.10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan
Peningkatan Kemampuan Groundstroke Forehand
Tenis Lapangan antara Kelompok 1 dan Kelompok 2. ................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gerakan servis.......................................................................................... 7
2.2 Gerakan pukulan forehand ....................................................................... 9
2.3 Gerakan pukulan backhand ...................................................................... 10
2.4 gerakan volly forehand ............................................................................. 11
2.5 gerakan volly backhand............................................................................ 12
2.6 gerakan pukulan overhead smash ............................................................. 13
2.7 Sikap Berdiri Siap .................................................................................... 15
2.8 Pelaksanaan Ayunan ke Belakang
Pada Pukulan Forehand ............................................................. 16
2.9 Pelaksanaan Ayunan ke Depan Pada Pukulan Forehand ........................... 17
2.10 Pelaksanaan Gerak lanjutan Pada Pukulan Forehand .............................. 17
2.11 Rangkaian melakukan pukulan forehand ................................................ 18
3.1. Ranncangan Penelitian Eksperimen
Pretest-Posstest Design .............................................................. 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Tes Kemampuan Groundstroke Forehand .................................................. 47
2. Program Latihan Metode Teknis ................................................................ 49
3. Program Latihan Metode Taktis ................................................................. 51
4. Data hasil tes awal .................................................................................... 52
5. Data hasil tes akhir .................................................................................... 54
6. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir .................................................... 55
7. Data hasil tes awal berdasarkan urutan rangking. ...................................... 56
8. Pemasangan subyek penelitian .................................................................. 57
9. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir (teknis) ....................................... 58
10. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir (taktis) ...................................... 59
11. Uji Reliabilitas Dengan Anava ................................................................. 60
12. Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors ........................................ 66
13. Uji Homogenitas ...................................................................................... 68
14. Uji Perbedaan........................................................................................... 70
15. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil
tes awal dan tes akhir groundstroke forehand pada kelompok 1.... 72
16. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara hasil
tes awal dan tes akhir groundstroke forehand pada kelompok 2.... 74
17. Tabel kerja untuk menghitung nilai perbedaan antara
hasil tes akhir groundstroke forehand pada kelompok 1
dan kelompok 2.............................................................................. 76
18. Menghitung nilai peningkatan groundstroke forehand
dalam persen pada kelompok 1 dan kelompok 2. ........................... 78
19. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga merupakan sarana untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
prima dan sehat, disamping bertujuan untuk prestasi, tiap orang dalam melakukan
olahraga mempunyai tujuan yang berbeda-beda, ada yang bertujuan untuk
memperluas pergaulan, rekreasidan mencari nafkah atau bisnis, selain itu aktivitas
olahraga dalam kegiatan manusia sangat penting. Berolahraga dapat membentuk
manusia sehat jasmani serat mempunyai watak, kepribadian, disiplin, sportivitas
yang akhirnya dapat membentuk manusia yang berkualitas.
Tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari dan banyak
dimainkan oleh semua orang baik laki- laki maupun perempuan dari segala
tingkatan usia. Bahkan juga dapat dilakukan penyandang cacat dengan tenis
khusus bagi mereka. Oleh karena itu tenis cukup mempunyai banyak penggemar
untuk mempelajarinya. Dalam permainan tenis dituntut banyak keterampilan dan
kemampuan fisik, teknik, serta taktik untuk dapat mempelajari pukulan-pukulan
dengan baik.
Tenis Lapangan merupakan olahraga dari negara Yunani. Permainan
Tenis Lapangan dikenal oleh bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda
pada awal abad 20. Sebelum PELTI didirikan telah berdiri perkumpulan Tenis
dengan nama De Aligment Neederlansche Tenis Bound atau ANILTB yang
didirikan orang Belanda. Seiring dengan perkembangan zaman permainan Tenis
Lapangan berkembang pesat di Indonesia. Banyaknya berbagai pembinaan Tenis
Lapangan di Indonesia merupakan perwujudan dari perkembangan tenis di
Indonesia.
Di dalam pembinaan prestasi Tenis Lapangan di JPOK FKIP UNS yang
terdiri dari semester 2,4 dan 6 bukan merupakan atlit tenis lapangan secara
keseluruhan. Mereka mempunyai kemampuan yang berbeda dalam tenis lapangan,
tetapi sudah memiliki penguasaan teknik dasar dalam tenis lapangan. Pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
prestasi yang belum optimal merupakan kendala dalam memajukan Pembinaan
Prestasi Tenis Lapangan. Faktor-faktor pendukung pencapaian prestasi Tenis
Lapangan perlu dilatih dan di tingkatkan secara intensif dan optimal. Salah satu
faktor yang harus dilatih untuk mencapai keadaan tersebut diatas adalah dengan
menguasai teknik dasar pukulan. Adapun jenis-jenis pukulan Tenis Lapangan
terdiri dari : Service, Forehand, Backhand, Volley, Overhead atau Smash.
Menurut Jim Brown, Ph.D (1996;31) “ sedikitnya setengah dari seluruh pukulan
Tenis adalah Forehand. Karena anda akan melakukan ribuan pukulan forehand
dan karena pukulan ini dapat menjadi senjata simpanan yang bermanfaat, maka
pukulan ini sangat penting. Dan jika forehand anda kuat, anda dapat
menggunakannya sebagai alternatif untuk mendapatkan point. Peningkatan
kemampuan Forehand pada tenis Lapangan tidak hanya dipengaruhi oleh metode
latihan yang tepat, namun juga faktor individu (kemampuan pemain) sangat
dominan terhadap penguasaan kemampuan keterampilan yang di pelajari. Seperti
yang dikemukakan Rusli Lutan (1998;336) bahwa, “penguasaan keterampilan
motorik dalam olahraga dipengaruhi oleh atribut yang melekat pada seseorang,
baik yang bersifat psikis maupun fisikal”.
Peningkatan kemampuan pukulan Forehand pada Tenis Lapangan
dengan penerapan metode latihan yang tepat dan didukung kemampuan fisik yang
mendukung merupakan faktor yang saling mendukung. Untuk meningkatkan
kemahiran dan keterampilan pukulan Forehand dibutuhkan bentuk latihan yang
sesuai, ada beberapa bentuk metode latihan yang digunakan untuk meningkatkan
ketrampilan pukulan Forehand. Diantaranya adalah dengan metode latihan
pendekatan teknis dan taktis.
Pendekatan metode latihan secara Teknis adalah pendekatan latihan
dengan menitik beratkan pada penguasaan teknik pukulan. Pendekatan teknis
dalam pembelajaran permainan di dasarkan pada pemahaman bahwa pemain akan
dapat melakukan permainan jika mereka sudah menguasai teknik dasarnya. Oleh
karena itu, dalam pendekatan ini pelatih akan memulai pembelajaran dengan
memberikan pelajaran teknik dasar terlebih dahulu. Sedangakan pendekatan
metode latihan secara Taktis adalah merupakan pendekatan latihan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
memasukan pembelajaran tersebut kedalam permainan. Dalam metode latihan
taktis lebih dititik beratkan pada permainan (rally), diharapkan dalam latihan
tersebut pemain dapat mengerti kesiapan dalam menerima dan mengembalikan
bola. Baik metode Teknis maupun Taktis memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam metode tersebut sehingga belum diketahui efektifitasnya terhadap
peningkatan kemampuan pukulan Forehand dalam permainan Tenis Lapangan.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan mengkaji dan meneliti
pengaruh metode latihan Groundstroke Forehand dengan metode Teknis dan
Taktis. Berdasarkan hal tersebut muncul masalah yakni, adakah perbedaan
pengaruh antara metode latihan Groundstroke Forehand dengan Metode Teknis
dan Metode Taktis.
Untuk mengetahui dan menjawab permasalahan tersebut, maka perlu
dikaji dan diteliti secara mendalam baik secara teori maupun secara praktek
melalui penelitian eksperimen. Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan
JPOK FKIP UNS adalah subyek dalam penelitian ini, guna meningkatkan
kemampuan pukulan Groundstroke Forehand mahasiswa secara optimal perlu
latihan karena selama ini belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Pemasalahan yang telah dikemukakan diatas merupakan dasar yang dapat
melatar belakangi judul penelitian “Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Teknis
dan Taktis Terhadap Kemampuan Pukulan Groundstroke Forehand Pada
Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas , masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Prestasi Tenis Lapangan Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis
Lapangan perlu ditingkatkan
2. Metode latihan yang baik dan tepat untuk meningkatkan kemampuan
pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan akan diperoleh hasil
latihan yang baik pula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Pengaruh metode latihan Teknis dan Taktis terhadap kemampuan
pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa
Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS
4. Untuk mendapatkan metode latihan yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada
Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang salah dalam penelitian ini, masalah
penelitian akan dibatasi sebagai berikut :
1. Metode latihan secara Teknis terhadap kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis
Lapangan JPOK FKIP UNS
2. Metode latihan secara Taktis terhadap kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis
Lapangan JPOK FKIP UNS
3. kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa
Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dibahas diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Adakah perbedaan pengaruh metode latihan Teknis dan Taktis terhadap
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa
Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS?
2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan Teknis
dan Taktis terhadap peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis
Lapangan JPOK FKIP UNS?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan
untuk mengetahui :
1. Perbedaan pengaruh antara metode latihan Teknis dan Taktis terhadap
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada Mahasiswa
Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS.
2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan Teknis dan
Taktis terhadap kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan
pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS.
F. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti dengan
harapan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat membantu Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan yang
dijadikan subyek penelitian dalam meningkatkan kemampuan pukulan
Groundstroke Forehand Tenis Lapangan
2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pelatih-pelatih tenis
terhadap meningkatkan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand
Tenis Lapangan.
3. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi, untuk
meningkatkan pembianan dan pelatihan lebih maksimal untuk mencapai
prestasi yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Teknik Dasar Bermain Tenis Lapangan
Faktor pendukung dalam pencapaian prestasi Tenis Lapangan perlu
dilatih dan ditingkatkan secara intensif dan optimal. Salah satu faktor yang perlu
dilatih untuk mencapai kemampuan bermain Tenis Lapangan adalah dengan
menguasai teknik dasar pukulan. Adapun jenis-jenis pukulan tenis lapangan terdiri
dari: Service, Forehand, Backhand, Volley, Overhead, atau Smash.
a. Servis
Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena itu,
pukulan pionir ini penting bagi kita untuk dapat menguasainya. Servis
sangatlah penting, karena angka tidak akan diperoleh tanpa melakukan servis
terlebih dahulu. Pemain saling melakukan servis selama bertanding, jadi
memukul servis ke lapangan yang tepat tidak hanya penting tetapi vital. Sebuah
servis yang efektif menjadi kunci kemenangan, karena berarti memiliki 50%
angka dibanding dengan pukulan bertahan. Jika servis anda lemah, lawan anda
akan menyerang dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan angka dalam
setiap serangan.
Adapun tahap untuk melakukan servis adalah : berdiri di belakang
baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada daerah
lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki
paralel dengan garis baseline. Grip yang dilakukan untuk melakukan service
adalah grip continental. Lemparkan bola keatas kepala kira-kira agak kedepan
kepala anda setinggi kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah
tangan yang melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus.
Pada saat ini transfer berat badan anda ke kaki belakang. Bola telah
melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu fokuskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan
dalam memukul bola.
Pada saat bola sudah sampai di titik kontaknya. Raket diayunkan ke
depan. Pada saat ini buang berat badan kaki belakang ke kaki depan untuk
memberi tenaga pada pukulann servis. Setelah kontak dengan bola lakukanlah
follow-through dan bersaiap kembali pada posisi untuk melakukan pukula n
berikutnya.
Di dalam permainan Tenis Lapangan, pemegang servis merupakan
sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan
melalui servis yang keras dan akurat.
Menurut Jim Brown (1996:56) menerangkan dalam rangkaian gambar
Servis :
Gambar 2.1 Gerakan servis
1) Persiapan Keterangan :
a) Tangan yang memegang raket diayunkan kebelakang. b) Tangan yang memegang bola diayunkan ke atas. c) Lemparan bola ke atas dengan posisi di depan tubuh. d) Ambil posisi “mengaruk punggung”
2) Pelaksanaan Keterangan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
a) Bungkukkan badan. b) Jangkaukan tangan setinggi mungkin untuk memukul bola.
3) Gerakan lanjutan a) Lanjutkan mengayun raket setelah memukul. b) Ayunan raket mengarah ke bawah dengan posisi di depan tubuh.
b. Forehand
Forehand pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan
dalam tenis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang
badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita
berhadapan dengan bola. Sedikitnya setengah dari seluruh pukulan tenis adalah
forehand.karena anda akan melakukan ribuan pukulan forehand dan karena
pukulan ini dapat menjadi simpanan yang sangat bermanfaat bagi anda, maka
pukulan ini sangat penting.
Gerakan forehand dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola
dan kita telah menentukan tepatnya zona bola akan dipukul. Kemudian raket
anda ayunkan kebelakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang tida
memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan (untuk pemain yang tidak
kidal) dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan
closed stance. Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda
kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola
dengan raket. Raket kontak dengfan bola tenis dan usahakan bola harus berada
pada sweetspot dari raket kesempurnaan dari pukulan tersebut. Setelah terjadi
kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan
ke depan.
Menurut Jim Brown (1996:32) menerangkan dalam rangkaian gambar
Forehand:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 2.2 Gerakan pukulan forehand
1) Persiapan Keterangan :
a) Pegang raket dengan cara forehand eastern. b) Ayunkan raket terlebih dahulu ke belakang (backswing). c) Berputar menyamping terhadap net. d) Melangkah ke arah sasaran.
2) Pelaksanaan Keterangan :
a) Pindahkan berat badan ke depan. b) Mengayun sejajar lapangan. c) Jangan gerakkan pergelangan. d) Fokuslah pada bola. e) Pukullah secepatnya.
3) Gerakan lanjutan a) Lanjutkan ayunan setelah pukulan. b) Ayunlah menyilang dan naik. c) Arahkan raket menuju sasaran
c. Backhand
Backhand pukulan dasar kedua dalam bermain tenis. Backhand adalah
pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan
bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda
membelakangi bola.
Menurut Jim Brown (1996:35) menerangkan dalam rangkaian gambar
Backhand :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Gambar 2.3 Gerakan pukulan backhand
1) Persiapan Keterangan :
a) Genggam raket dengan pegangan eastern atau dua tangan. b) Raket terayun ke belakang. c) Berputar menyamping terhadap net d) Maju selangkah kearah sasaran
2) Pelaksanaan Keterangan :
a) Geser beban tubuh ke depan. b) Ayunkan raket sejajar dengan lapangan. c) Fokus pada bola. d) Pukullah sedini mungkin.
3) Gerakan lanjutan Keternan :
a) Lanjutakan mengayun setelah memukul. b) Ayunlah menyilang dan naik mengarah ke sasaran.
d. Volley
Pukulan volley adalah pukulan tembakan sebelum bola jatuh
memantul di lapangan anda. Walaupun biasanya digunakan untuk memukul
bola yang jatuh di daerah forecourt, juga bisa digunakan di semua bagian
lapangan. Menguasai pukulan volley hanya sedikit memerlukan dasar-dasar,
tetapi pemain hanya memiliki sedikit waktu untuk bersiap-siap dan memukul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pukulan volley sangat penting dalam permainan ganda, dimana
sebagian besar point dimenangkan atau hilang di net. Baik dalam permainan
ganda maupun tunggal, pukulan yang baik dapat memperbaiki posisi anda
dilapangan dan bergerak masuk untuk melakukan pukulan yang akan membuat
anda menang. Sebagai pukulan untuk bertahan volley dapat membuat anda
terhindar dari kesulitan dan bersiap-siap untuk menyerang lagi.
Cara memukul volley adalah dengan ayuna yang pendek. Bola yang
datang dipukul saat berada di depan badan anda sehingga terjadi perpindahan
berat badan ke depan. Anggaplah seperti pukulan jab pada tinju yang memakai
ayunan tangan pendek namun menghasilkan momentum yang besar.
Gunakanlah pergelangan anda dalam memukul dan posisikan raket agak
terbuka. Ayunan pendek dengan cepat dari atas ke bawah seperti gerakan
membacok agar memberikan sedikit efek spin pada bola.
Gerakan volley yang baik adalah gerakan yang memukul dalam
keadaan bergerak dan statis. Artinya usahakan anda menjemput bola dengan
bergerak ke depan atau diagonal. Lakukan followthrough. Ke arah yang anda
ininkan untuk bola dipukul lalu kembali ke posisi tengah untuk bersiap
menghadapi pukulan berikutnya.
Menurut Jim Brown (1996:70) menerangkan dalam rangkaian gambar
Volley Forehand :
Gambar 2.4 gerakan volly forehand
1) Persiapan Keterangan :
a) Genggaman forehand eastern atau continental. b) Tekuk lutut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c) Condongkan tubuh ke depan. d) Backcwing pendek. e) Tubuh menyamping terhadap net.
2) Pelaksanaan Keterangan :
a) Genggam raket erat-erat. b) Mata sejajar dengan bola. c) Maju dengan kaki yang kiri. d) Jangkaukan raket untuk memukul bola. e) Lakukan kontak dengan bola di samping.
3) Gerak lanjutan Keterangan :
a) Ayunan lebih pendek setelah memukul. b) Bersiap untuk pukulan selanjutnya.
Menurut Jim Brown (1996:71) menerangkan dalam rangkaian gambar
volley backhand :
Gambar 2.5 gerakan volly backhand
1) Persiapan Keterangan :
a) Genggaman backhand easter. b) Tekuk lutut. c) Condongkan tubuh ke depan. d) Backswing pendek. e) Tubuh menyamping terhadap net.
2) Pelaksanaan Keterangan :
a) Melangkah ke depan dengan kaki kiri. b) Jangkaukan raket untuk memukul bola. c) Lakukan kontak dengan bola dengan memukul bola di samping d) Genggam raket erat-erat saat terjadi kontak. e) Mata sejajar bola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Gerakan lanjutan Keterangan :
a) Ayunan pendek setelah memukul. b) Bersiap untuk pukulan selanjutnya.
e. Overhead
Overhead smash adalah pukulan yang kuat dan bersifat agresif,
menyerang dan biasanya dilakukan dari daerah forecourt setelah lawan anda
mencoba melakukan lob pada bola melambung di atas kepala anda. Jika anda
berada dalam posisi ofensif maka pukulan ini dapat sangat kuat dan point
ending. Teknik pukulan overhead smash tidak ubahnya seperti teknik pukulan
servis, gripnya pun sama kontinental. Namun letak susahnya teknik ini adalah
pada timing ketika kita akan memukul bola. Pada pukulan servis kita statis
melempar bola, kalau overhead smash kita harus misa memperkirakan waktu
yang tepat untuk memukul setelah bola melambung ke daerah permainan kita.
Menurut Jim Brown (1996:99) menerangkan dalam rangkaian gambar
overhead smash :
Gambar 2.6 gerakan pukulan overhead smash
Tahap-tahap melakukan overhead : 1) Pada saat anda melihat lawan anda melob bola, maka posisikan
badan anda menyamping/ tegak lurus net seperti hendak melakukan servis. Pada saat ini posisikan grip anda pada continental.
2) Jangan lepaskan pandangan anda pada bola yang melambung dan posisikan badan anda sejajar dengan trayek bola.pada saat-saat tertentu anda terkadang berhadapan pada bola yang melambung ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
belakang, maka bergeraklah ke belakang dengan gerakan menyamping, bukan mundur.
3) Pada saat bola telah sampai pada titik puncaknya, mulailah mengangkat tangan dan raket sepoerti akan meukul servis. Tangan anda yang tidak memegang raket dapat dipakai sebagai target.
4) Apabila bola telah masuk kedalam zona pukul, ayunkan raket anda, fokuskan perhatian pada bola, dan lakukan gerakan ayunan yang sama seperti pukulan servis.
Yang penting dalam teknik ini adalah timing atau waktu yang tepat untuk memukul bola. Latih pula untuk dapat mengarahkan bola ke kiri atau ke kanan, se4hingga anda memiliki variasi pukulan.
2. Groundstroke Forehand
Groundstroke adalah pukulan yang dilakukan seseorang pemain tenis
lapangan setelah bola memantul ke lapangannya sendiri. Menurut Jim Brown
(2001: 31)” groundstroke merupakan pukulan yang dilakukan baik dengan
forehand atau backhand setelah bola memantul di lapangan”.
Groundstroke forehand adalah pukulan yang dilakukan terhadap bola
setelah memantul ke lapangannya sendiri dan berada di samping kanan pemain
(apabila menggunakan tangan kanan) atau di samping kiri (apabila menggunakan
tangan kiri/kidal). Pukulan ini merupakan pukulan terpenting dalam permainan
tenis lapangan. Groundstroke forehand merupakan pukulan yang pertama
diajarkan pada pemain pemula.
Menurut B.Yudoprasetio,(1981:33) mengatakan bahwa :
kunci keberhasilan atau urutan melakukan groundstroke melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan yang terdiri dari back swing (ayunan kebelakang) dan forward swing (ayunan ke depan), serta follow trough (ayunan lanjutan).
1) Persiapan
Dalam melakukan rally sikap berdiri harus selalu berdiri ditengah
arena base line. Raket tergenggam erat mengarah pada net, berat badan harus
berada pada ujung kaki, kaki direntangkan selebar kira-kira 30 cm, dan kedua
lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kearah datangnya bola baik ke kiri
atau ke kanan. Leher raket juga harus ditunjang oleh jari-jari tangan kanan kiri.
Ini akan mengurangi beban yang ditanggung tangan kanan, dan cara ini juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
memungkinkan tangan kiri untuk memutar bahu ke kiri atau ke kanan pada saat
raket ditarik sebagai persiapan untuk melakukan pengambilan pukulan bola
dari lawan. Untuk lebih jelasnya tampak gambar 5 berikut.
Gambar 2.7 Sikap Berdiri Siap
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:15)
2) Ayunan ke belakang (back swing)
Pada ayunan ke belakang harus dilaksanakan dengan cepat dan baik,
yaitu pada saat bola dari lawan melewati net, back swing harus sudah siap, dan
mata mengawasi arah bola terus menerus. Pada back swing dimulai, berat
badan harus ditanamkan dikaki kanan (belakang), dan bahu kiri disiapkan
untuk diarahkan ke jaring. Raket diayunkan kebelakang dan badan harus
diputar kekanan. Pada akhir back swing berat badan sudah tertanam di kaki
depan dan badan berputar kekiri. Daun raket sudah lebih tinggi dari pada tinggi
bola yang akan dipukul. Daun raket tidak boleh diturunkan lebih rendah dari
pada pergelangan tangan, dalam usaha memukul bola. Untuk memukul bola
rendah, pemain harus membengkokkan lututnya lebih rendah. (B.
Yudoprasetio, 1981:35), lebih jelas gerakan back swing (ayunan kebelakang).
Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar 6 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Gambar 2.8 Pelaksanaan Ayunan ke Belakang Pada Pukulan Forehand
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80)
3) Ayunan ke depan (forward swing)
Ketika bola berada kira-kira 60 cm depan pinggang sebelah mulailah
mengayunkan raket kedepan, dengan permukaannya tegak lurus dari tanah,
putarlah pinggang dan bahu ke kiri, lalu miringkan badan untuk melakukan
tembakan sampai mengalihkan berat badan ke kaki kanan depan, pada saat
mengayunkan raket pegangan pada raket harus bener-bener kencang.
Seandainya datangnya bola rendah, tekuklah lutut lebih rendah untuk
memukulnya dan jangan menjatuhkan kepala raket. Saat terjadi kontak dengan
bola usahakan untuk mengikuti bola, yakni mengayunkan raket sehingga senar-
senarnya menempel pada bola selama beberapa saat atau sekitar 15-30 cm
sebelum mengakhirinya dengan follow-through. Jika terlalu cepat
mengkibaskan raket dan tidak mengikuti bergeraknya bola ini hanya akan
mencapai ketepatan pukulan yang tidak seharusnya. Menghentakan
pergelangan tangan untuk menghasikan topspin adalah salah
(Lardner,1996:39). Untuk lebih jelasnya tampak pada gambar 7 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Gambar 2.9 Pelaksanaan Ayunan ke Depan Pada Pukulan Forehand
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:32)
4) Gerak lanjutan (follow trough)
Setelah memukul bola, pinggang harus berputar dan raket terayun
kedepan dan berputar dalam suatu gerakan follow trough yang mulus. Berhenti
pada suatu titik di hadapan bahu sebelah kiri. Setelah melakukan stroke
(pukulan) gerakan yang dilakukan adalah bergerak lagi dengan cepat ke tengah
arena dan dilanjutkan posisi siap. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 8 di bawah
berikut.
Gambar 2.10 Pelaksanaan Gerak lanjutan Pada Pukulan Forehand
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80&84)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Secara urut, pelaksanaan pukulan dari mulai sikap berdiri, ayunan ke
belakang, ayunan kedepan dan gerak lanjutan dalam pelasanaan melakukan
gerakan forehand. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 9 berikut.
Gambar 2.11 Rangkaian melakukan pukulan forehand
Sumber : Barron’s. Tennis Course Techniques and Tactics Vol. 1 (2000:80-81 )
3. Latihan
a. Pengertian Latihan
Menurut Sudjarwo (1992: 11) “Latihan adalah suatu proses yang
sistematis secara berulang–ulang secara ajeg dengan selalu memberikan
peningkatan beban latihan”. Suharno HP. (1993: 7) mengemukakan “Latihan
adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk
mencapai mutu prestasi maksimal dengan memberi beban-beban fisik dan
mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya”.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,
latihan secara sistematis maksudnya berencana, menurut jadwal, menurut pola
dan sistem tertentu , metodis, dari yang mudah ke yang lebih sukar, latihan
teratur, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Latihan berulang – ulang
adalah setiap elemen teknik haruslah diulang sesering mungkin, maksudnya
adalah agar gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah dan
otomatis pelaksanaannya sehingga semakin menghemat energi. Kian hari kian
ditambah bebannya, segera setelah tiba saatnya beban latihan harus ditambah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Kalau beban tidak pernah ditambah prestasi atau kemampuan juga tidak akan
meningkat. Latihan harus direncanakan dengan baik, hal ini meliputi program
latihan, sasaran yang hendak dikembangkan yang pada akhirnya akan terjadi
peningkatan kemampuan dan prestasi yang lebih baik.
Salah satu tujuan dari latihan adalah pencapaian prestasi yang setinggi
mungkin. Upaya mencapai prestasi olahraga banyak faktor yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang memberikan sumbangan bagi
pencapaian prestasi dalam olahraga dan masalah pembinaan olahraga yang
kompleks ialah penerapan metode latihan yang ilmiah.
Metode latihan merupakan suatu cara yang digunakan oleh pelatih
dalam menyajikan materi latihan, agar tujuan latihan dapat tercapai. Berkaitan
dengan metode latihan. Metode latihan merupakan cara yang digunakan
seorang pembina atau pelatih berfungsi sebagai alat yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan atau keterampilan bagi atlet yang dilatih. Dalam hal
ini seorang pelatih harus menerapkan metode latihan yang efektif. Efektivitas
latihan merupakan jalan keberhasilan dalam proses pembiasaan atau sosialisasi
siswa atau atlet dan pengembangan sikap serta pengetahuan yang mendukung
pencapaian keterampilan yang lebih baik dalam kerangka program pembinaan.
b. Latihan Teknik
Setiap cabang olahraga selalu berisikan teknik-teknik dari cabang
olahraga yang bersangkutan. Untuk menguasai teknik dengan baik, diperlukan
latihan teknik yang sistematis dan kontinyu. Berikut ini disajikan pengertian-
pengertian latihan teknik yang disajikan oleh beberapa ahli, sebagai berikut :
1) Menurut Sudjarwo (1995: 41)
latihan teknik bertujuan untuk pengembangan dan pembentukan
sikap dan gerak melalui pengembangan motorik dan system persarafan
menuju gerakan otomatis.
2) Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 127)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan untuk
membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan
neuromuskular.
Berdasarkan pengertian latihan teknik di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa latihan teknik merupakan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan
dan menyempurnakan teknik-teknik gerakan pada cabang olahraga. Suatu teknik
dalam cabang olahraga dapat dikuasai dengan baik apabila dilakukan secara
sistematis dan kontinyu dengan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang
tepat.
c. Prinsip-Prinsip Latihan
Dalam pelaksanaan latihan, baik atlet maupun pelatih harus
memperhatikan prinsip-prinsip latihan. Dengan memperhatikan pprinsip
latihan maka diharapkan kemampuan atlet akan meningkat dan mengurangi
akibat yang buruk yang terjadi pada fisik maupun teknik atlet. Menurut A.
Hamidsyah Noer (1996; 8-11) prinsip-prinsip latihan dalam olahraga
meliputi : “(1) Latihan-latihan yang dilakukan hendaknya diulang ulang, (2)
Latihan yang dilakukan harus cukup berat, (3) Latihan yang diberikan harus
cukup meningkat, (4) Latihan harus dilakukan secara teratur, dan (5)
Kemampuan berprestasi”. Untuk lebih jelasnya, maka prinsip-prinsip latihan
diuraikan sebagai berikut :
1) Latihan Harus Diulang-ulang
Mengulang-ulang terhadap bentuk gerakan yang dipelajari
adalah sangat penting untuk menguasai teknik suatu cabang olahraga atau
meningkatkan kemampuan fisik. Pengulangan gerakan hendaknya
dilakukan dengan frekuensi yang sebanyak-banyaknya. Hal ini
dimaksudkan untuk mempemahir teknik yang dipelajari menuju
otomatisasi gerakan yang efektif dan efisien. Seperti yang dikemukakan
oleh Sudjarwo (1995: 44) bahwa, “Latihan teknik yang dilakukan secara
berulang-ulang bertujuan untuk mengotomatisasikan gerakan sesuai
dengan teknik yang dikehendaki. Pada hakekatnya pengembangan teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
merupakan bagian dari usaha meningkatkan keterampilan menuju
gerakan cermat, efisien, dan efektif”.
2) Latihan yang Diberikan Harus Cukup Berat
Latihan yang diberikan harus cukup berat maksudnya adalah,
latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin berat
atau prinsip overload. Beban latihan yang diberikan harus cukup berat,
yaitu diatas atas ambang rangsang. Jika latihannya terlalu ringan, maka
kemampuan tubuh tidak akan meningkat. Dalam hal ini Yusuf
Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 131) mengemukakan bahwa,
“kalau beban latihan terlalu ringan (di bawah ambang rangsang),
walaupun latihan sampai lelah, berulang-ulang dan dengan waktu yang
lama, peningkatan prestasi tidak akan mungkin tercapai”.
3) Latihan Harus Cukup Meningkat
Pemberian latihan harus dilakukan secara bertahap yang kian
hari kian bertambah jumlah bebannya yang akan memberikan efektifitas
kemampuan fisik atau teknik. Peningkatan beban latihan hendaknya
disesuaikan dengan tingkat kemampuan atlet serta ditingkatkan bertahap.
Apabiula latihan diberikan secara cepat dengan peningkatan beban yang
cepat pula, maka akan mengakibatkan terjadinya lelainan di dalam tubuh
serta munculnya gejala-gejala overtraining. Seperti yang dikemukakan
oleh Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 131), “kalau
bebannya terlalu berat, maka pengembangan pun tidak akan mungkin
karena tubuh tidak akan dapat memberikan reaksi terhadap beban latihan
yang terlalu berat tersebut. Hal ini juga dapat mengakibatkan cedera atau
overtraining”.
4) Latihan Harus Dilakuka secara Teratur
Menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 131)
bahwa, “sistem faaliah tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan
diri dengan rangsang-rangsang latihan (adaptasi). Adaptasi adalah
penyesuaian fungsi dan struktur organisme atlet akibat beban yang
diberikan oleh pelatih”. Latihan yang dilakukan secara teratur dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
berkelanjutan membuat tubuh dapat menyesuaikan diri kembali dengan
alam sekitarnya secara teratur. Dengan adaptasi tubuh terhadap situasi
latihan ini maka kemampuan tubuh akan meningkat sesuai dengan
rangsangan yang diberikan.
5) Kemampuan Berprestasi
Kemampuan berprestasi seseorang sangat ditentukan oleh faktor
latihan, pemberian dosis latihan harus direncanakan, disusun dan
diprogramkan dengan baik sehingga tuuan dapat tercapai. Kemampuan
berprestasi juga dipengaruhi oleh faktor lain, A Hamidsyah Noer (1996:
11) Mengemukakan, “Kemampuan berprestasi disamping ditentukan oleh
faktor latihan juga ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, bakat, dan
kemauan”.
d. Komponen-Komponen Latihan
Setiapkegiatan olahraga yang dilakukan atlet akan mengarah pada
sejumlah perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia, dan
kejiwaan. Menurut Andi Suhendro (2004: 3.22) bahwa, “dalam proses
latihan yang efisien dipengaruhi : (1) Volume latihan, (2) Intensitas Latihan,
(3) Densitas Latihan, dan (4) Kompleksitas latihan”. Apabila seorang pelatih
merencanakan suatu latihan menjadi komponen latihan tersebut di atas.
Untuk lebih jelasnya komponen-komponen latihan dapat diuraikan secara
singkat sebagai berikut :
1) Volume Latihan
Sebagai komponen utama, volume adalah prasyarat yang sangat
penting untuk mendapatkan teknik yang tinggi dalam pencapaian fisik
yang lebih baik. Menurut Andi Suhendro (2004: 3.17) bahwa, “ Volume
latihan adalah ukuran yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat
besarnya suatu rangsang yang dapat ditunjukkan dengan jumlah repetisi,
seri atau set dan panjang jarak yang ditempuh”. Sedangkan repetisi
menurut Suharno HP (1993: 32) adalah “ ulangan gerak berapa kali atlet
harus melakukan gerak setiap giliran”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari
semua cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik dan juga
cabang olahraga yang menuntut kesempurnaan teknik atau ketrampilan
taktik. Hanya jumlah pengulangan latihan yang tinggi yang dapat
menjamin akumulasi jumlah ketrampilan yang diperlukan untuk
perbaikan penampilan secara kuantitatif. Perbaikan penampilan seorang
atlet merupakan hasil dari adanya peningkatan jumlah satuan latihan serta
jumlah kerja yang diselesaikan setiap satuan latihan.
2) Intensitas Latihan
Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat
erat kaitannya dengan komponen kualitatif kerja yang dilakukan dalam
jangka waktu yang telah diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan
dalam satuan waktu, maka lebih tinggi pula intensitasnya.
Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsangan syaraf yang
dilakukan dal;am latihan, dan kekuatan rangsang tergantung dari beban
kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat diantara tiap
ulangannya. Menurut Suharno HP (1993: 31 bahwa, “intensitas adalah
takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan pengeluaran energi atlet
dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun pertandingan”.
Intensitas latihan hendaknya diberikan secara tepat, yaitu tidak
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Intensitas yang terlalu rendah
mengakibatkan pengaruh yang ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak
berpengaruh sama sekali. Sebaliknya, apabila intensitas latihan terlalu
tinggi dapat mengakibatkan cedera.
3) Densitas Latihan
Andi Suharno (2004; 3.24) menyatakan, “density merupakan
ukuran yang menunjukkan derajat kepadatan suatu latihan yang
dilakukan”. Dengan Demikian densitas berkaitan dengan suatu hubungan
yang dinyatakan dalam satuan waktu antara kerja dan istirahat. Densitas
yang cukup akan menjamin efisiensi latihan, sehingga mengindarkan
atlet dari kelelahan yang berlebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
4) Kompleksitas latihan
Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk latihan yang
dilaksanakan dalam latihan. Kompleksitas dari suatu keterampilan
membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam
menambah intensitas latihan. Keterampilan tehnik yang rumit atau sulit,
mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan
menyebabkan tekanan tambahan terhadap otot berada dalam keadaan
lemah. Suatu gambaran kelompok individu terhadap keterampilan yang
kompleks, dapat membedakan dengan nama yang memliki koordinasi
yang baik dan yang jelek.
4. Latihan Grounstroke Forehand dengan Metode Teknis dan Metode Taktis
Dalam tenis lapangan diperlukan pendekatan-pendekatan yang sesuai
dengan keadaan yang dialami dalam pengembangan keterampilan bermain tenis
lapangan. Pendekatan-pendeakatan tersebut dapat berupa pendekatan dengan
menggunakan metode teknis dan taktis. Dalam metode teknis dan taktis dapat
dibedakan dengan menggunakan karakteristik secara umum menurut Miguel
crespo dan Machar Reid (2003 : 15).
Tabel 2.1Perbedaan antara dua pendekatan..
Karakteristik Umum Teknis Taktis
Latihan Pendekatan teknik - Bermain untuk mengerti - Pendekatan dasar bermain - Pendekatan perasaan
bermain Tujuan utama Penguasaan teknik Untuk mengetahui masalah
taktik dalam bermain Metode mengajar Analisa Secara global Peranan pelatih Mengajar Membantu pemain untuk
belajar Peran pemain Melakukan kata pelatih Bereksperimen dan
menemukan Struktur pelajaran Mengulang dengan repetisi
dari teknik Dengan bermain atau rally
Pelajaran dasar Pukulan tenis Situasi bermain Petunjuk teknis Pemain segera mengkopi Tidak ada model yang dikopi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
model latihan tetapi banyak variasi Taktik Belajar sambil bermain
setelah menguasai teknik Paham sebelum teknik
Umpan balik Pelatih memberi tips pembenaran
Pelatih meminta untuk beradaptasi tidak untuk menghilangkan
Organisasi Memukul ketika pelatih memberi aba-aba
Rally dengan teman sebaya
a. Metode Teknis
Menurut Drs. Tomoliyus. MS, (2001;3) “Pendekatan teknis dalam pembelajaran permainan di dasarkan pada pemahaman bahwa pemain akan dapat melakukan permainan jika mereka sudah menguasai teknik dasarnya. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini, pelatih akan memulai pembelajaran dengan memberikan pelajaran teknik dasar terlebih dahulu”.
Dalam pendekatan metode teknis ini menggunakan metode latihan
drill. Sugiyanto (1996: 72) menyatakan, “ dalam pendekatan drill siswa
melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan
melakukan secara berulang-ulang. Dengan pendekatan ini dimaksudkan untuk
siswa dapat merekam secara otomatis gerakan yang dilakukan karena diulang
secara terus menerus. Seperti telah diungkapkan pendapat dari ahli diatas
pendekatan ini menitik beratkan kepada penguasaan teknik pukulan dengan
cara mengulang pukulan dengan kadaan yang terus menerus, dan diharapkan
pemain dapat merekam ke dalam pikiran tentang gerakan tersebut. Pendekatan
ini juga memberikan keadaan peningkatan kondisi fisik akibat dari
pengulangan pukulan yang terus menerus.
Kelebihan dan kelemahan dari pendekatan metode teknis adalah:
1) Kelebihan
- Dapat mengetahui kesalahan teknik pukulan groundstroke forehand sedini
mungkin
- Dapat mengetahui teknik pukulan groundstroke forehand yang baik dan
benar
- Dapat meningkatkan power lengan dengan drill yang terus menerus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
- Dari pengulangan terus menerus tersebut dapat memberikan rekaman
dalam pikiran tentang gerakan tersebut
2) Kekurangan
- Gerakan yang terus menerus dapat membuat bosan
- Pemain kurang dapat mengeksplorasi potensi diri dalam sebuah
permainan
- kurang dapat menemukan pukulan yang tepat dengan keadaan
b. Metode Taktis
Tujuan utama pendekatan taktis dalam pengajaran cabang olahraga
permainan adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep bermain.
Melalui pendekatan taktis, pemain didorong untuk memecahkan masalah taktik
dalam permainan, masalah taktik tersebut pada hakikatnya adalah penerapan
keterampilan teknik dalam situasi permainan. Dengan menggunakan
pendekatan takti, pemain semakin memahami kaitan antara teknik dan taktik
dalam suatu permainan(Drs. Tomoliyus, MS,2001).
Dalam metode taktis ini akan menggunakan pendekatan permainan
atau rally dengan kawan main. Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada
pemain untuk bereksperimen untuk menentukan gaya memukul yang lebih
tepat dalam permainan tenis.
Kelebihan dan kelemahan pendekatan metode taktis
1) Kelebihan
- Dapat mengerti tentang keadaan permainan rally yang dilakukan
- Dapat mengeksplorasi potensi dalam diri tentang pukulan groundstroke
forehand yang dilakukan
- Dapat menemukan bentuk pola pukulan groundstroke forehand yang baik
untuk permainan tenis lapangan
2) Kelemahan
- Kurang dapat untuk meningkatkan pukulan yang telah dimiliki
- Tidak dapat mengetahui teknik yang benar
- Tidak dapat dilakukan sebelum menguasai teknik dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
B. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Teknis dan Taktis Terhadap
Kemampuan Pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan.
Metode latihan secara teknis merupakan bentuk latihan yang menitik
beratkan pada penguasaan teknik terlebih dahulu kemudian baru diterapkan
kedalam permainan yang sebenarnya. Sedangkan metode latihan secara taktis
adalah merupakan metode latihan yang diterapkan dalam sebuah permainan
sehingga pemain dapat mengetahui kebutuhan pukulan yang lebih tepat dalam
permainan.
Berdasarkan karakteristik metode latihan tersebut menunjukkan bahwa,
latihan dengan metode teknis akan dapat menguasai teknik pukulan groundstroke
forehand terlebih dahulu sebelum diterapkan kedalam sebuah permainan
sesungguhnya. Pendekatan teknis dalam pembelajaran di dasarkan pada
pemahaman bahwa pemain akan dapat melakukan permainan jika mereka sudah
menguasai teknik dasarnya. Sedangkan dengan metode taktis penguasaan
pukulan groundstroke forehand dilatih bersamaan dengan kesiapan dalam
menerima dan mengembalikan bola.
Dalam metode latihan teknis dan taktis tersebut akan menimbulkan
pengaruh perbedaan terhadap peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke
Forehand tenis lapangan. Dengan demikian diduga bahwa, metode latihan teknis
dan taktis memiliki perbedaan pengaruh terhadap kemampuan pukulan
Groundstroke forehand tenis lapangan.
2. Metode Latihan Yang Lebih Baik Pengaruhnya Terhadap Kemampuan
Pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan
Berdasarkan karakteristik antara metode latihan teknis dan taktis dalam
peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand tenis lapangan, metode
latihan secara teknis lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan pukulan
Groundstroke Forehand tenis lapangan. Hal ini dikarenakan metode latihan
tersebut menuntut pengulangan gerakan secara terus menerus dengan bola yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
diumpan secara ajeg. Dengan melakukan gerakan secara diulang-ulang dan
dengan bola yang ajeg, maka gerakan yang dipelajari dapat direkam kedalam
pemikiran secara otomatis. Dengan begitu peningkatan pukulan yang telah
dimiliki akan meningkat dengan pendekatan metode teknis tersebut. Sedangkan
dengan metode taktis kurang dapat meningkatkan pukulan groundstroke forehand
dikarenakan disini menuntut untuk melakukan eksplorasi pukulan yang sesuai
dengan kebutuhan saat bermain.
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir, maka dirumuskan
hipotesis dalam penelitian ini :
1. Ada perbedaan pengaruh antara metode latiahan teknis dan taktis terhadap
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada mahasiswa
pembinaan prestasi tenis lapangan JPOK FKIP UNS.
2. Metode latihan teknis memiliki pengaruh yang lebih baik daripada metode
latihan taktis terhadap peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke
Forehand tenis lapangan pada mahasiswa pembinaan tenis lapangan JPOK
FKIP UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODE LATIHAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan tenis kampus FKIP UNS
Ngoresan, Jebres, Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian dilakukan mulai April sampai Juni 2012. Tes
awal dilakukan pada tanggal 23 April dan tes akhir pada tanggal 4 Juni.
Frekwensi latihan dilakukan 3 kali seminggu pada sore hari mulai pukul 14.30
sampai selesai, dengan 1 kali tes awal, 18 kali perlakuan dan 1 kali tes akhir .
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Pembinaan
Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS yang terdiri dari 20 mahasiswa yang
rata-rata memiliki kemampuan dalam tenis lapangan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan masalah dan hipotesis yang telah diajukan dalam judul
penelitian ini, maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
menggunakan tes dan pengukuran dalam olahraga. Kemampuan Groundstroke
Forehand dengan tes Forehand Drive dari Hewitt. Petunjuk pelaksanaan tes
terlampir.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Tujuan penelitian
eksperimen adalah meneliti ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta besarnya
hubungan tersebut dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok
eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok yang diberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
perlakuan yang berbeda Sugiyanto, (1995: 21). Adapun rancangan penelitian yaitu
“Pretest-Posstest Design”.
Rancangan penelitian eksperimen Pretest-Posstest Design dalam
penelitian ini yaitu :
Gambar 3.1. Ranncangan Penelitian Eksperimen Pretest-Posstest Design
Keterangan :
OP : Ordinal Pairing
KE1 : Kelompok Eksperimen 1
KE2 : Kelompok Eksperimen 2
X : Latihan groundstroke forehand dengan metode latihan Teknis
(Drill)
Y : Latihan groundstroke forehand dengan metode latihan Taktis
(Rally)
Untuk pembagian kelompok menggunakan Ordinal Pairing, Yaitu
setelah dilakukan tes awal, kemudian hasil dari tes awal dirangking setelah itu
dipisahkan ke dalam kelompok 1 dan kelompok 2 dengan cara ordinal pairing
sehingga kedua kelompok mempunyai keterampilan yang seimbang. Adapun
pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan ordinal pairing adalah sebagai
berikut :
K1 K2
1 2 4 3 5 6
E. Jenis Variabel
Sesuai dengan masalah yang diajukan, dalam penelitian ini terdapat dua
variabel penelitian, yaitu :
Pretes OP
KE1
KE2
X
Y
Posstest
Posstest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Variabel Bebas
a) Latihan dengan metode Teknis Groundstroke Forehand
b) Latihan dengan metode Taktis Groungstroke Forehand
2) Variabel Terikat
Kemampuan Groundstroke Forehand
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dari variabel penelitian perlu dijelaskan agar supaya
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda atau yang kurang tepat.
1. Metode Latihan Teknis
Metode latihan teknis didasarkan pada pemahaman bahwa, pemain akan
dapat melakukan pukulan groundstroke forehand yang baik jika mereka
sudah menguasai teknik dasarnya (Drill).
2. Metode Latihan Taktis
Metode latihan taktis dalam pengajaran cabang olahraga permainan adalah
untuk meningkatkan pemahaman terhadap permainan (Rally).
3. Kemampuan Groundstroke Forehand
pukulan yang dilakukan terhadap bola setelah memantul ke lapangannya
sendiri dan berada di samping kanan pemain (apabila menggunakan tangan
kanan) atau di samping kiri (apabila menggunakan tangan kiri/kidal)
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat keajegkan hasil tes yang dilakukan dalam
penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi intraklas.
Rumus uji reliabilitas menurut Mulyono B (2008:44) :
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Keterangan :
R : koefisien reliabilitas
: Jumlah rata-rata dalam kelompok
: jumlah rata-rata antar kelompok
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui kenormalan data
atau data berada dalam suatu kurve normal. Uji normalitas dalam penelitian
ini menggunakan metode lilliefors (Sudjana, 1992 : 466). Adapun prosedur
pengujian normalitas tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan , ,……, dijadikan bilangan baku , , ……
dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
: Nilai tiap kasus
: Rata-rata
S : Simpangan baku
2) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F( ) = P ( )
3) Selanjutnya dihitung proposi , , …… yang lebih kecil atau sama
dengan Jika proposi dinyatakan oleh S( ),
Maka S ( ) =
4) Hitung selisih F ( )-S( ) kemudian ditentukan harga mutlaknya
5) Menentukan harga terbesar dari harga mutlakdiambil sebagai Lo.
Rumusnya
Lo = |F(Zi)-S(Zi)| maksimum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Kriteria :
Lo≤Ltab : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lo≥Ltab : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berasal dari kelompok yang sama atau setara. Untuk mencari atau
menguji homogenitas data, digunakan rumus untuk mencari homogenitas
(Sudjana, 1996 :386) adapun rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
= Varians yang lebih besar
= Varians yang lebih kecil
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai uji statistik F
(Fhitung) dengan nilai kritis F (Ftabel) untuk pengujian dengan taraf
signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (jumlah data kelompok dengan
variansi besar - 1) serta derajat bebas penyebut (jumlah data kelompok
dengan variansi kecil - 1). Apabila F (Fhitung)< F (Ftabel) maka
disimpulkann bahwa variansi homogen.
c. Uji Perbedaan
Untuk menghitung perbedaan peningkatan kemampuan ketepatan
Groundstroke Forehand Tenis dengan menggunakan rumus T-test dari
Thomas dan Nelson (2001 :137) sebagai berikut :
Keterangan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
t : Hasil analisis data
MD : Mean Deferences
∑d² : Jumlah deviasi dari mean
N : Jumlah subyek
Adapun uji perbedaan menggunakan derajat kebebasan N-1 pada
taraf signifikansi 5%. Peningkatan prosentase dari latihan yang telah
dilakukan, dicari dengan cara sebagai berikut :
Peningkatan prosentase =
Md = mean posttest - mean pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dilakukan pengambilan data.
Pengambilan data kemampuan ketepatan groundstroke dengan cara melakukan
groundstroke forehand sebanyak 12 bola. Pengambilan data dalam penelitian ini
terdiri dari data sebelum diberi perlakuan (tes awal) dan data setelah diberi
perlakuan (tes akhir). Data tersebut kemudian dikelompokkan dan dianalisis
menggunakan perhitungan statistik seperti terlihat dalam lampiran. Adapun
rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan akan disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Groundstroke Forehand Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.
Kelompok Tes N Max Min Mean SD
Kelompok
1
Awal 10 24 10 15.950 4,362
Akhir 10 37 18 24.400 5,985
Kelompok
2
Awal 10 23.5 10 15.950 4,591
Akhir 10 32.5 15 212.600 6.288
1. Mencari Reliabilitas
Uji Reliabilitas Pada tes bertujuan untuk mengetahui tingkat keajekan
hasil tes dilakukan. Tes yang dilakukan terdiri dari tes awal dan tes akhir
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan. Hasil uji reliabilitas data
kemudian dikategorikan, dengan menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi
dari Kirkendall D.R, Guber J .J Johnson R.E (1987 :61), yaitu:
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36 Tabel 4.2. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Reliabilitas
Tinggi sekali 0.90 - 1.00
Tinggi 0.80 - 0.89
Cukup 0.60 - 0.79
Kurang 0.40 - 0.59
Tidak Signifikan 0.00 - 0.39
Adapun hasil uji reliabilitas data kemampuan Groundstroke Forehand
Tenis Lapangan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas Tes Groundstroke Forehand
Variabel Reliabilitas Kategori
a Tes Awal kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan. 0,834 Tinggi
b Tes akhir kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan. 0,863 Tinggi
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan
analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas
dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari
data tes awal kemampuan Groundstroke Forehand Tenis lapangan. Uji
normalitas data dalam penelitian ini digunakan liliefors. Hasil uji normalitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
data yang dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
Tes Kelompok N Mean SD L hitung Ltabel 5%
Tes Awal Kelompok 1 10 15.950 4,362 0.1483 0.258
Tes Akhir Kelompok 2 10 15.950 4,591 0.1389 0.258
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1
diperoleh hilai Lhitung = 0.1483. Nilai tersebut lebih kecil dari angka penerimaan
hipotesis nol pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data pada kelompok 1 termasuk berdistribusi normal.
Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 diperoleh
hilai Lhitung = 0.1389. Nilai tersebut lebih kecil dari angka penerimaan hipotesis
nol pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.258. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 termasuk berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians
dari kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan
varians, maka apabila nantinya kedua kelompok memilki perbadaan, maka
perbedaan tersebut disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji
homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:
Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data
Kelompok N SD2 Fhitung Ftabel 5%
Kelompok 1 10 17,122500 1,1080450 3,18
Kelompok 2 10 18,972500
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai
Fhitung= 1,1080. Sedangkan db= 9 lawan 9, angka Ftabel= 3.18, ternyata nilai
Fhitung= 1,1080 lebih kecil dari Ftabel5%= 3.18. Karena Fhitung < Ftabel5%, maka
hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok
1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen.
C. Hasil Analisis Data 1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan
Sebelum diberi perlakuan kelompok diuji perbedaannya telebih
dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan anggota pada
kedua kelompok tersebut. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan
kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:
Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal antara kelompok 1 dan kelompok 2.
Kelompok N Mean thitung Ttabel 5%
Kelompok 1 10 15.950 0,000 2.262
Kelompok 2 10 15.950
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan t-test anatara
kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,000 dan t tabel 5% dengan
N= 10, db =10 - 1 = 9 pada taraf signifikansi 5% angka penolakan hipotesis
nol dalam tabel t adalah 2,262. Hal ini menunjukkan bahwa thitung < ttabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima. Hal ini
artinya antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan pada awalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39 2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan
Setelah diberi perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan
dengan pendekatan teknis dan kelompok 2 latihan dengan menggunakan
pendekatan taktis, kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang
dilakukan dalam penelitian ini hasilnya sebagai berikut:
a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu:
Tabel 4.7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada
Kelompok 1.
Kelompok N Mean thitung ttabel 5%
Tes Awal 10 15.950 12.6395 2,262
Tes Akhir 10 24.400
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test
kelompok 1 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 12.6395 dan
ttabel dengan N=10, db=10 - 1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar
2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan
bahwa antara hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
bahwa tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang
signifikan.
b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu:
Tabel 4.8 Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada
Kelompok 2.
Kelompok N Mean thitung Ttabel 5%
Tes Awal 10 15.950 11.148 2,262
Tes Akhir 10 22.600
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test
kelompok 2 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 11.148 dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
ttabel dengan N=10, db=10 - 1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar
2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan
hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes
awal dan tes akhir pada kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.
c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 yaitu:
Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan
Kelompok 2.
Kelompok N Mean thitung ttabel 5%
Kelompok 1 10 24.400 2.311 2,262
Kelompok 2 10 22.600
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test
antara kelompok 1 dan kelompok diperoleh nilai sebesar 2.311 dan ttabel
dengan N=10, db=10 - 1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar
2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan
hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut bahwa hasil tes akhir antara
kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.
d. Perbedaan persentasi peningkatan
Kelompok mana yang memiliki persentase peningkatan yang lebih
baik dapat diketahui melalui perhitungan perbedaan persentase peningkatan
tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan
Groundstroke Forehand Tenis Lapangan dalam persen kelompok 1 dan
kelompok 2 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41 Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan
Kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan antara Kelompok 1 dan Kelompok 2.
Kelompok N Mean
Pretest Mean
Postest Mean
Different Persentase
Peningkatan
Kelompok 1 10 15.950 24.400 8.450 52.978%
Kelompok 2 10 15.950 22.600 6.650 41.693%
Berdasarkan hasil perhitungan persentase peningkatan kemampuan
Groumdstroke Forehand Tenis Lapangan diketahui bahwa kelompok 1
memilki peningkatan sebesar 52.978%. Sedangkan kelompok 2 memilii
peningkatan sebesar 41.693%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kelompok 1 memiliki persentase peningkatan kemampuan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan yang lebih baik daripada kelompok 2.
D. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Perbedaan Latihan dengan Pendekatan Teknis dan dengan
Pendekatan Taktis Terhadap Kemampuan Pukulan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan.
Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes
akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2.311,
sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara
tes kelompok 1 dan kelompok 2. Perbedaan hasil tersebut karena kedua
metode latihan tersebut memilki larakteristik yang berbeda. Latihan dengan
pendekatan Teknis merupakan bentuk latihan yang diperuntukkan untuk
meningkatkan pukulan Groundstroke dalam Tenis Lapangan, sedangkan
latihan dengan menggunakan pendekatan taktis lebih ditekankan untuk
membuat pola permainan bukan untuk meningkatkan pukulan dalam tenis
lapangan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan
pengaruh antara latihan dengan pendekatan teknis dan pendekatan taktis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
terhadap kemampuan pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada
mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun
2012, dapat diterima kebenarannya.
2. Latihan dengan Pendekatan Teknis Lebik Baik Pengaruhnya Terhadap
Kemampuan Pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan.
Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan kemampuan
Groundstroke Forehand Tenis Lapangan diketahui bahwa, kelompok 1
memiliki nilai persentasi peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke
Forehand Tenis Lapangan sebesar 52.978%. Sedangkan kelompok 2
memiliki peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand Tenis
Lapangan sebesar 41.693%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa, kelompok 1 memiliki persentase peningkatan kemampuan
Groundstroke Forehand yang lebih besar daripada kelompok 2. Latihan
dengan pendekatan Teknis merupakan bentuk latihan yang diperuntukkan
untuk meningkatkan pukulan Groundstroke dalam Tenis Lapangan.
Disamping itu latihan secara terus-menerus akan meningkatkan kemampuan
mengontrol gerakan dan akan dapat membentuk pola gerakan dalam pukulan
Grondstroke Forehand Tenis Lapangan pada waktu latihan serta akan
merangsang kemampuan otot yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang
lebih baik, sehinggap penguasaan terhadap pola gerakan teknik pukulan
forehand akan lebih cepat tercapai. Selain itu dapat meningkatkan daya tahan
fisik, sehingga akan mendukung penampilannya dalam bermain Tenis
Lapangan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan metode latihan
dengan pengdekatan Teknis lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan
kemampuan pukulan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan pada
mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun
2012, dapat diterima kebenarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan
ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan Teknis dan Taktis terhadap
kemampuan pukulan Groundstroke Forehand pada mahasiswa Pembinaan
Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012. (thitung 2.311 > ttabel 5%
2,262)
2. Latihan dengan metode latihan teknis lebik baik pengaruhnya terhadap
peningkatan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand pada mahasiswa
Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan JPOK FKIP UNS tahun 2012. Kelompok 1
(kelompok yang mendapat perlakuan latihan dengan pendekatan teknis) memiliki
peningkatan 52.978% lebih besar daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapat
perlakuan dengan pendekatan taktis) yaitu 41.693%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, latihan dengan pendekatan
teknis memiliki peningkatan yang lebih baik terhadap kemampuan pukulan
Groundstroke Forehand Tenis Lapangan. Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini
adalah setiap latihan memiliki efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan. Oleh karena itu, dalam
memberikan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan
kemampuan Groundstroke Forehand Tenis lapangan, harus menggunakan latihan
yang tepat. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk
memilih latihan yang tepat, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pukulan
Groundstroke Forehand Tenis Lapangan.
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
C. Saran
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi kata yang
ditimbulkan, maka kepada para pembina dan asisten pembinaan prestasi Tenis
Lapangan JPOK FKIP UNS disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan groundstroke Forehand Tenis lapangan, harus
diterapkan latihan yang tepat, sehingga akan diperoleh hasil latihan yang optimal.
2. Untuk meningkatkan kemampuan pukulan Groundstroke Forehand Tenis
Lapangan seorang pelatih atau asisten dapat menerapkan latihan dengan
pendekatan teknis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user