Download - Contoh an Bendung Untuk Irigasi
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Project Work 1 Perencanaan Penyediaan air Bersih Unit Bangunan Sadap tepat
pada waktunya. Adapun tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat mata
kuliah Project Work 1 pada semester 5, yang mana tugas ini lebih di titik beratkan
kepada penerapan teori dan pengaplikasiannya di lapangan.
Laporan Project Work 1 ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak yang telah mendukung dalam penulisan laporan ini. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua kami yang selalu memberikan motivasi pada diri kami.
2. Bapak Drs. Ir. Jasuri Sa’at selaku pembimbing kami.
3. Dan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namanya
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Akan tetapi dalam laporan Project Work ini, kami menyadari masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak.
Dan pada akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan dapat menjadi pedoman nantinya di dunia kerja.
Jakarta, Desember 2009
Penyusun
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ........................................................... 3
I.2 Permasalahan dan Pembatasan ....................................... 4
I.3. Tujuan Penulisan ........................................................... 5
I.4. Sistematika Penulisan ............................................... 5
BAB II DASAR TEORI
2.1 Jenis-jenis Sumber Air Bersih......................................... 6
2.2 Siklus Hidrologi ……………………………………… 9
2.3 Penyediaan Air Bersih ........……………………….... 11
2.4 Pondasi ………………………………………............ 17
2.5 Pemilihan Pompa ………………………………............ 21
2.6 Pemakaian Pipa ……………….................................... 23
BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Analisa Debit Air dan Debit Sadap .......................... 27
3.2 Perhitungan Dimensi . .................................................. 28
3.3 Perhitungan Penulangan Saluran Inlate ( Pintu ) ……… 31
3.4 Perhitungan HP Pompa ..……………………………… 43
3.5 Diniding Penahan Tanah ……………………………… 44
3.6 Pondasi Rumah Pompa dan Penulangannya ………….. 46
3.7 Perhitungan Pipa Transmisi ………………………....... 54
3.8 Perhitungan Kekuatan Baut ………………………....... 56
BAB IV BILL OF QUANTITY ……………………………….. 58 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………..................................... 65
5.2 Saran ……………………............................................. 65
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
3
BAB III
PERHITUNGAN PERENCANAAN BENDUNG
3.1. Dasar Penentuan Lokasi Bendung
Langkah awal yang harus dilakukan dalam perencanaan bendung adalah
menentukan lokasi dimana akan dibuat bendung. Dasar – dasar menentukan letak
bendung adalah sebagai berikut :
Dasar sungai dimana bendung tetap akan dibangun harus stabil,
biasanya berupa bebatuan keras.
Lebar rata – rata sungai pada bagian yang stabil sebaiknya sama
dengan lebar rencana bendung yang akan dibangun.
Kemiringan dasar sungai relatif kecil.
Bendung diletakkan pada daerah yang mempunyai elevasi air
minimum.
Lokasi bendung diletakkan pada ruas sungai yang lurus dengan
pertimbangan sungai membawa bongkahan dan krikil pada sedimen
transpornya.
Penentuan letak bendung pada daerah yang mempunyai kekuatan yang
cukup untuk pembuatan pondasinya.
Lokasi bendung diletakkan dekat dengan bak pengendap, sehingga
kehilangan tinggi energi dapat diperkecil.
Ketinggian bendung tidak terlalu tinggi, bila bendung dibangun di
palung sungai, maka sebaiknya ketinggian bendung dari dasar sungai
tidak lebih dari tujuh meter, sehingga tidak menyulitkan
pelaksanaanya.
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
4
Gambar . Perencanaan Lokasi Bendung
3.2. Perhitungan Debit Banjir Rencana
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
5
Data Curah Hujan Kota Depok tahun 199-2004 dari tiga stasiun terdekat
dengan lokasi bending.
Sta 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Luas (km2)
A 102 60 88 100 111 40 124 53 90 107 7 B 95 35 70 65 55 80 35 90 58 180 17,84 C 85 90 66 101 54 94 78 45 86 95 15,579
40
Data Sungai dan Geologi Tanah
Lebar sungai = 15m
Lebar sungai ketentuan soal = 0,9 m
Kemiringan rata-rata Sungai = 0,004
Elevasi dasar Sungai = +4,00 m Elevasi Sawah tertinggi = +6,00 m
Debit Intake sebelah kiri = 1 m3 Debit Intake sebelah kiri = 0,4 m3/det
Tegangan Tanah di bawah Bendung = 1,85 kg/cm2 Sedimen Transport = Clay
Lokasi Bendung = Danawarih,Tegal Panjang Sungai = 57,54 m
Kondisi Sungai dengan Tanah dan Hutan, α = 0,75 Luas DAS, = 11,47 m2
Besarnya Curah Hujan Rata-rata dengan metode Thiesen
Tahun 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 R rata-rata 92,244 60,535 71,381 84,759 63,759 78,925 66,311 66,405 74,148 134,92
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
6
Analisis Curah Hujan Periode 20 tahunan dengan Metode Log Pearson
No Tahun Xi Log Xi Log Xi-Log Xa (Z) Z2 Z3
1 1995 92,244 1,9649359 0,077492479 0,00601 0,00047
2 1996 60,535 1,7820068 -0,105436609 0,01112 -0,0012
3 1997 71,381 1,853581 -0,033862418 0,00115 -4E-05
4 1998 84,759 1,9281837 0,04074028 0,00166 6,8E-05
5 1999 63,759 1,8045419 -0,082901475 0,00687 -0,0006
6 2000 78,925 1,8972152 0,00977179 9,5E-05 9,3E-07
7 2001 66,311 1,8215854 -0,065857948 0,00434 -0,0003
8 2002 66,405 1,8221979 -0,065245452 0,00426 -0,0003
9 2003 74,148 1,8701015 -0,017341841 0,0003 -5E-06
10 2004 134,92 2,1300846 0,242641195 0,05887 0,01429
Jumlah 793,39 18,874434 1,11022E-15 0,09467 0,01247
G = 1,64 (dari Tabel diktat Hidrologi, Desi Supriyan)
Log X20 = Log xa – G Si = 2,0553
R20 = 113,58 mm
Menghitung Debit Banjir Rencana dengan Metode Haspers
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
7
β = 0,981364
r = 107,3234 q = 1,737803
Q20 = 84,75731 m3/det
3.3. Design Tubuh Bendung
3.2.1. Menentukan Elevasi dan Tinggi Mercu
- elevasi sawah tertinggi + 6,00
- hilang tinggi tekanan intake 0,20
- hilang tinggi tekanan saluran sadap 0,15
- hilang tinggi tekan pada alat ukur 0,40
- hilang tinggi tekan untuk keamanan 0,10
+ Elevasi mercu + 6,85
Jadi tinggi mercu = elevasi mercu – elevasi dasar sungai
= 6,85 – 4
= 2,85 m
3.2.2. Menentukan Lebar Bendung
Lebar rata – rata = 15 m
3.2.3. Menentukan Lebar Efektif Mercu
Panjang mercu bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus:
Bef = b – 2.( n.kp + ka ).h
=15 – 2.(( 1.0,01 ) + 0,1).h
=15 – 0,22h
Kondisi pilar: Ujung Pilar Berujung Bulat, kp = 0,01
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
8
Kondisi Tembok Ujung pangkal bendung tipe c, Ka = 0
3.2.4. Jari – Jari Mercu Bendung
Tebal pilar pembilas = 1m
Lebar mercu sebenarnya = Bb - t t = tebal pilar
= 15 – 1
( b ) = 14 m
Rumus pengaliran untuk mercu bulat :
Q = m . b . d . g . d pendekatan kraghten : m = 1,34
H/r = 3,8
84,75731 = 1,34 .14. d 9,81. d
d = 1,27665
H = 3/2 d
= (3 . 1,27665 / 2)
= 1,91498
H/r = 3,8
r =1,91498 / 3,8
= 0,50394 m ~ 0,6 m
3.3. Muka Air Banjir
3.3.1. Muka Air Banjir dan GGE di Hulu
Rumus Bunchu :
Q = m . Beff . d . g . d
Contoh perhitungan !
Untuk (h) = 1 meter
m = 1,49 – ( 0,018 ( 5 – (h/0,8) )2 )
= 1,49 – ( 0,018 ( 5 – (1/0,8) )2 )
= 1,29
tinggi mercu ( p ) = 2,85 meter
K = ( 4/27 ) . m2 . h3 . ( 1 / (h+p)2 )
= ( 4/27 ) 1,4842 . 13 ( 1 / (1+2,85)2 )
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
9
= 0,016 m
H = h + k
= 1 + 0,017
= 1,016m
d = (2/3) H
= (2/3) 1,016
= 0,67775 m
lebar efektif mercu ( Bef ) = b – 2 . ( (n . kp) + ka ) . h
= 14 – 2 . (1 . 0,01) + 0,1 ) . 1
= 14 – 0,22
= 13,78 m
Q = m . Beff . d . g . d
= 1,29 . 13,78 . 0,67775 9,81 . 0,67775
= 31,515925 m3/dt
Dihitung kembali sampai nilai Q = 84,75731 m3/dt dengan mengganti
nilai (h), maka akan didapat nilai “h” dan “Q” sebagai berikut :
h m k H d Bef Q 1 1,29 0,016632 1,016632 0,677755 13,97967 31,515925
1,5 1,3775 0,050139 1,550139 1,033426 13,969 63,315548 1,7729008 1,414711 0,077314 1,850214 1,233476 13,963 84,75731
3 1,49 0,25949 3,25949 2,172993 13,93481 208,30967 4 1,44 0,419006 4,419006 2,946004 13,91162 317,26683
Tabel 3.1 Hasil perhitungan TMA di hulu
Dari tabel didapat nilai “h” yang benar adalah 1,7729008 m, maka :
elevasi muka air banjir hulu = elevasi mercu + h
= 6,85 + 1,7729008
= +8,2622901
elevasi tinggi energi di hulu = elevasi muka air banjir di hulu + k
= +8,2622901 + 0,077314
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
10
= + 8,700214
3.3.2. Muka Air Banjir dan GGE di Hilir
Untuk menghitung muka air banjir di hilir digunakan rumus yang
diberikan oleh Chezy untuk menghitung aliran terbuka tidak seragam :
Untuk menghitung nilai koefisien Chezy (c), digunakan rumus yang diberikan
oleh Bazin, yaitu :
dimana : m = koefisien Bazin (saluran tanah keadaan kasar (m) = 3,17)
Sedangkan debit dicari dengan rumus :
Q = V . A
A = ( b + ( m . h ) ) . h
Tabel 3.2 Hasil perhitungan TMA di hilir
Dari tabel didapat nilai “h” yang benar adalah 1,21129 m, maka :
elevasi muka air banjir hilir = elevasi dasar sungai hilir + h
= 3,94 + 1,21129
= + 5,061129
h A Lu R c Q 1 17,17 6,648 2,582732 41,66543 72,71363
1,121129 19,68027 7,453265 2,64049 41,90577 84,75731 2 40,68 13,296 3,059567 43,50831 195,8002 3 70,53 19,944 3,536402 45,08405 378,1879
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
11
Maka, elevasi tinggi energi di hilir = elevasi muka air banjir di hilir +
= 5,061129 + 0,949531
= + 6,00648
3.4. Lantai Muka
3.4.1. Metode Bligh
Kondisi Muka Air Banjir
L > H . C
H = elevasi m.a.b di hulu – elevasi m.a.b di hilir
= 8,2622901– 5,061129
= 3,561772 m
L = 46,44 m
C = 12
46,44 > (3,561772 . 12)
46,44 > 42,74126 ..................................ok !!!
Kondisi Muka Air Normal
L > H . C
H = elevasi m.a.n di hulu – elevasi m.a.n di hilir
= 6,85 – 4,661
= 2,189 m
L = 46,44 m
C = 12
46,44 > (2,189 . 12)
46,44 > 26,268 ..................................ok !!!
3.4.2. Metode Line
Kondisi Muka Air Banjir
Cl. H < Lv + 1/3 Lh
Lv = 18,95 m
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
12
Lh = 27,49 m
H = elevasi m.a.b di hulu – elevasi m.a.b di hilir
= 8,2622901– 5,061129 = 3,561772 m
Cl = 5
5 . 3,561772< 18,95 + (27,49/3)
17,80886 < 28,11333 ...............................ok !!!
Kondisi Muka Air Normal
Cl. H < Lv + 1/3 Lh
Lv = 18,95 m
Lh = 27.49 m
H = elevasi m.a.n di hulu – elevasi m.a.n di hilir
= 6,85 – 4,661
= 2,189 m
Cl = 5
5 . 42,189 < 18,95 + (27,49/3)
10,945 < 28,11333 ...............................ok !!! 3.5. Dimensi Kolam Peredam Energi
3.5.1. Dimensi Peredam Energi
hc = ( q2/g )1/3 q = debit persatuan lebar
q = Q / Beff
= 84,745731 / 13,963
= 6,070138
hc = ( 6,0701382/9,81 )1/3
= 1,55445 m
Menentukan R min
H = elevasi tinggi energi di hulu – elevasi tinggi energi di hilir
= ( (+8,700214) + (0,0777) ) – (+6,00648)
= 2,826411 m 2,83 m
R min H
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
13
VS hc hc
R min VS 1,783 dari grafik USBR gambar 4.22 didapat 1,58
1,55445
R min = 1,58 x 1,55445
= 2,456027m 2,5 m
Menentukan T min
T min vs H hc hc
T min vs 1,783 dari grafik 4.23 USBR di dapat nilai 2,2 1,55445
T min = 2,2 x 1,55445
= 3,419784 m 3,42 m
Elevasi dasar kolam olakan = Elevasi M.A B. dihilir – T min
= 5,061129 – 3,42
= + 1,641345
3.5.2. Perhitungan Local Scouring Depth
R = 1,34 ( q2 / f ) 1/3
Dimana :
q = Q / B (m3/dt)
= 84,75731 / 6,46
= 6,070138 m3/dt
f = 1,76 (mr) mr = butir dasar sungai = 1,5 mm
=1,76 1,5
= 2,16
R = 1,34 (6,0701382 / 2,16 ) 1/3
= 3,451843
Untuk keamanan diambil dalam gerusan sebesar = 1,5 R
= 1,5 x 3,451843
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
14
=5,1778m 5,18 m
Maka elevasi dasar pondasi dibelakang bendung adalah
= Elevasi MAB dihilir – kedalaman gerusan
= +5,061129 – 5,18
= -0,11664
3.3.2 Kontrol Tebal Lantai Olakan
D x > S. (Px – Wx) /
Keterangan : Wx = 0 (dianggap lantai olakan kosong)
S = 1,50 (pada kondisi nomal)
Hx = elevasi mercu – ( elevasi dasar olakan – dx )
= 6,85 – ( +1,641345– 1,8 ) = 7,008655
H = elevasi mercu – elevasi dasar olakan
= 6,85 – 1,641345
= 5,208655m
Lx = 20,61 m
L = 46,44 m
Px = Hx – ( (Lx/L) . H)
= 7,008665 – ( (34,55/46,44) . 5,208665)
= 3,133568 kg/m2
Dx > ( S. (Px – Wx) ) /
1,8 > ( 1,50 (3,133568 – 0) ) / 2,2
1,8 > 1,262014 .......................................ok !!!
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
15
Gambar 9 dimensi tubuh bending hasil perhitungan
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
16
BAB IV
STABILITAS TUBUH BENDUNG
4.1. Perhitungan Berat Sendiri Bendung
Rumus dasar: G = V .
Dimana: G = gaya akibat berat sendiri (ton)
V = volume tubuh bendung
= luas x 1meter (m3)
= berat jenis batu kali (ton/m3)
= 2,2 ton/m3
gaya ini disebabkan oleh berat sendiri tubuh bendung
Gambar 10. Berat Sendiri Bendung
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
17
Contoh perhitungan !
Untuk bidang G1 :
V = 1,2 x 2,5 x 1m G1 = V .
= 3 m3 = 3 x 2,2
= 6,6 ton
Momen tahanan (Mt) = G1 x lengan momen
= 6,6 x 5,21
= 30,31259 tm
Untuk bidang G2 :
V = ½ x 0,8 x 2,5 x 1m G2 = V .
= 1 m3 = 1 x 2,2 = 2,2 ton
Momen tahanan (Mt) = G2 x lengan momen
= 2,2 x 7,267
= 15,987 tm
Dari design diperoleh gaya akibat berat sendiri (Mt) adalah sebagai berikut: no. Berat Sendiri (ton) Arah Lengan (m) Momen Tahan (tm)
1 5,8179 5,21 30,311259
2 3,95486 4,26 16,86304
3 0,2866 3,77 1,080708
4 2,57818 3,68 9,4877
5 7,5603 4,95 37,4235
6 2,06492 5,86 12,1004
7 0,61742 5,19 0,8691
8 12,93446 2,29 9,6199
9 6,53642 1,715 11,20996
10 5,34402 1,215 6,49299
11 3,1449 0,715 2,2486
jumlah 47,2874 157,70699
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Berat Sendiri
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
18
4.2. Perhitungan Gaya Gempa
Rumus dasar: G’ = f . G
Dimana : G’ = gaya akibat gempa (ton)
f = koefisien gempa (daerah depok berada di zona 4)
= 0,15
G = gaya akibat berat sendiri (ton)
Gambar 11. Gaya Akibat Gempa
Contoh perhitungan !
Untuk bidang G1:
Diketahui : G = 5,8179 ton
Lengan = 4,94 meter
f = 0,15
maka,
G’ = G . f
= 5,8179 x 0,15
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
19
= 0,873 ton ( )
Momen guling (Mg) = G’ . lengan
= 0,873 x 4,
= 4,311 tm
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
no. G (ton) f G' = f x G Arah Lengan (m) M. Guling (tm)
1 5,8179 0,872685 4,94 4,311064
2 3,95486 0,593769 5,41 3,21229 3 0,2866 0,042999 6,47 0,278204 4 2,57818 0,386727 5,15 1,991644 5 7,5603 1,134045 3,44 3,901115 6 2,06492 0,15 0,309738 2,48 0,76815 7 0,61742 0,025113 2,61 0,065545 8 12,93446 1,940169 4,01 7,780078 9 6,53642 0,980463 2,44 2,39233 10 5,34402 0,801603 1,5 1,202405 11 3,1449 0,471735 0,5 0,235868
jmlh 47,2874 7,559046 26,13869
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Gaya Gempa
4.3. Perhitungan Gaya Tekan Lumpur
Rumus dasar: 1 – sin
Ws1 = A . s . 1 + sin
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
20
Gambar 12.Gaya Akibat Lumpur
Contoh perhitungan !
Dik: s = berat jenis lumpur
= 1,6 ton/m3
= sudut geser Lumpur
= 300
Penyelesaian :
1 – sin 300 Ws1 = (1/2 x 2,85 x 2,85) .1,6 . 1 + sin 300
= 2,166 ton
Ws2 = (1/2 x 2,23 x 2,85) . 1,6
= 5,0844 ton
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
No Gaya (ton)
Arah Lengan
(m)
Momen (tm)
H V Tahan Guling
1 2,166 4,95 10,7217
2 5,0844 5,72 29,08277
jumlah 2,166 5,0844 29,08277 10,7217
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Gaya Tekan Lumpur
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
21
4.4. Perhitungan Gaya Hidrostatik
4.4.1. Kondisi Air Normal
Rumus dasar: W = A . air
Gambar 13. Gaya Hidrostatik
Perhitungan !
Dik: air = berat jenis air
= 1,0 ton/m3
Penyelesaian :
W1 = (1/2 x 2,23 x 2,85) . 1,0 .
= 3,17775 ton
W2 = (1/2 x 2,85 x 2,85) . 1,0
= 4,06125 ton
Hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
No Gaya (ton)
Arah Lengan
(m)
Momen (tm)
H V Tahan Guling
1 3,17775 5,72 18,1767
2 4,06125 4,95 20,1032
jumlah 4,06125 3,17775 18,1767 20,1032
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Hidrostatik m.a Normal
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
22
4.4.2. Kondisi Air Banjir
Gambar14. Gaya Hidrosatik pada kondissi Air Banjir
Dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan pada saaat kondisi air
banjir, sebagai berikut:
No Gaya (ton)
Arah Lengan (m) Momen (tm)
V H x y Tahan Guling
W1 4,0612 4,95 4,95 W2 8,1225 5,43 5,43 W3 3,1797
5,72 18,18788
W4 4,5743 5,35 24,47251 W5 3,7507 0,74 2,775518 W6 -4,5844 1,07 1,07 jmlh 11,5047 7,5993 59,3028 45,4359 ,43591
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Hidrostatik m.a. Banjir
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
23
4.5. Perhitungan Up Lift Pressure.
Gambar 15.Uplift Pressure
Pada up lift pressure yang berpengaruh sebagai gaya hanya 70% saja dan
dihitung pada dua kondisi yaitu:
4.5.1 Kondisi Air Normal Contoh perhitungan!
Untuk bidang 1-2
Diket: H = elevasi mercu – elevasi dasar olakan = 6,85 – 1,641345
= 5,208665 m L = panjang total creep line
= 46,44m Lx1 = 20,61 m Hx1 = 3,76 m
Lx2 = 21,61 m Hx2 = 4,76 m Penyelesaian:
U1 = Hx1 – ((Lx1/L) . H) = 3,76 – ((20,61/46,44) . 5,208665
= 1,2305 t/m2
U2 = Hx2 – ((Lx2/L) . H)
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
24
= 4,76– ((21,61/46,44) . 5,208665
= 2,1078 t/m2
U1-2 = ((U1 + U2)/2) . (jarak bidang 1-2)
= ((1,2305 +2,1078)/2) . 1 =1,6692 t/m
2 . U1 + U2 a = 1/3 . 1 .
U1 + U2 = 0,6667 m
Gambar 16. Menghitung Creep Line
4.5.2. Kondisi Air Banjir
Diket: H = elevasi m.a.b. hulu – elevasi m.a.b. hilir = 6,85 – 1,641345
= 5,208665 m L = panjang total creep line
= 46,44m
Lx1 = 20,61 m Hx1 = 5,53 m
Lx2 = 21,61 m Hx2 = 6,53 m Penyelesaian:
U1 = Hx1 – ((Lx1/L) . H)
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
25
= 5,53 – ((20,61 /46,44) . 5,208665
= 3,0005 t/m2
U2 = Hx2 – ((Lx2/L) . H)
= 6,53 – ((20,61/46,44) . 5,208665 = 3,8778 t/m2
U1-2 = ((U1 + U2)/2) . (jarak bidang 1-2) = ((3,0005 +3,8778)/2) . 1
=3,439173 t/m 2 . U1 + U2
a = 1/3 . 1 . U1 + U2
= 0,6667 m
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
26
Hasil perhitungan kondisi muka air normal:
Bid N
o
Hx
(m)
Lx
(m)
Ux
(t/m2)
hi-
(I+1) Arah
Ui-(I+1) a (m)
lengan
(m)
Momen (tm)
V H Guling Tahan
1 3,76 20,61 1,2305 1-2 1 1,6692 0,667 2,59 4,3232
2 4,76 21,61 2,1078 2-3
1,2
2,4410 0,667 5,86 14,304 3 4,76 22,81 1,9605
3-4 0,8 -1,2172 0,533 2,61 -3,1768 4 3,98 23,61 1,0823
4-5 1,63
1,6012 1,0867 4,25 6,8050
5 3,98 25,24 0,8823 5-6 0,87 1,0996 0,58 2,43 2,6720
6 4,85 26,11 1,6455 6-7
1
1,5842 0,667 2,93 4,6416 7 4,85 27,11 1,5228
7-8 1 1,9614 0,667 1,5 2,9421 8 5,85 28,11 2,4001
8-9 1
2,3387 0,667 1,93 4,5137
9 5,85 29,11 2,2773 19-
10
1
2,716 0,667 0,5 1,358 10 6,85 30,11 3,1546
10-
11
1,43
4,3856 0,9533 0,73 3,2014 11 6,85 31,54 2,9791 Jmlh 12,351 6,2290 8,1186 33,466 70% 8,6455 4,3603 5,683 23,426
\Tabel Hasil Perhitungan Up Lift m.a. Normal
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
27
Hasil perhitungan kondisi muka air banjirl:
Bid No Hx
(m)
Lx
(m)
Ux
(t/m2)
hi-
(I+1) Arah
Ui-(I+1) a (m)
lengan
(m)
Momen (tm)
V H Guling Tahan
1-2
1 5,53 20,61 3,0005 1 3,4392 0,667 2,59 8,9075
2 6,53 21,61 3,8778 2-3
1,2
4,565 0,667 5,86 26,751 3 6,53 22,81 3,7305
3-4 0,8 -2,6332 0,533 2,61 -6,8725 4 5,75 23,61 2,8523
4-5 1,63
4,4863 1,087 4,25 19,067
5 5,75 25,24 2,6523 5-6
0,87
2,6395 0,58 2,27 6,414 6 6,62 26,11 3,4155
6-7 1
3,3542 0,667 2,93 9,8277
7 6,62 27,11 3,2928 7-8 1 3,7314 0,667 1,5 5,5971
8 7,62 28,11 4,1701 8-9
1
4,1087 0,667 1,93 7,9298 9 7,62 29,11 4,0473
9-10 1 4,486 0,667 0,5 2,243 10 8,62 30,11 4,9246
10-
11
1,43
6,9167 0,953 0,73 5,0492 11 8,62 31,54 4,7491 jmlh 23,431 11,663 16,289 68,624 70% 16,402 8,164 11,402 48,037
Tabel Hasil Perhitungan Up Lift m.a. Banjir
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
28
4.6. KONTROL STABILITAS
4.6.1. Perhitungan Kontrol Terhadap Guling
Mt
Rumus : > 1,5 Mg
4.6.1.1. Kondisi Air Normal
Tanpa Uplift
Dik : Mt = 199,016265 tm
Mg = 56,96358 tm 199,016265
= 3,49374582 > 1,5 ……………… ok !!! 56,96358
Dengan Uplift
Dik : Mt = 222,442523 tm
Mg = 62,6465646 tm
222,442523
=3,55075374 > 1,5 ……………… ok !!!
62,6465646
4.6.1.2. Kondisi Air Banjir
Tanpa Uplift
Dik : Mt =246,0926 tm Mg = 82,2963 tm
246,0926 = 2,99032371 > 1,5 ……………… ok !!!
82,2963
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
29
Dengan Uplift
Dik : Mt = 294,129583 tm Mg = 93,698632 tm
294,129583 = 3,1391 > 1,5 ……………… ok !!!
93,698632
4.6.2. Perhitungan Kontrol Terhadap Geser ; f = 0,7 (KP – 02, hal 121)
V . f Rumus : > 1,5
H 4.6.2.1. Kondisi Air Normal
Tanpa Uplift
Dik : V = 49,12662 ton
H = 13,7863 ton ( 49,12662 . 0,7 )
= 2,4944 > 1,5 ……………….ok !!! 13,7863
Dengan Uplift
Dik : V = 57,772072 ton H = 18,14661 ton
(57,772072 . 0,7 ) = 2,22854 > 1,5 ……………….ok !!!
18,14661
4.6.2.2. Kondisi Air Banjir
Tanpa Uplift
Dik : V = 54,58842 ton H = 21,229746 ton
( 54,58842 . 0,7 ) = 1,7999 > 1,5 ……………….ok !!!
21,229746
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
30
Dengan Uplift
Dik : V = 70,99 ton H = 29,39379 ton
( 70,99 . 0,7 ) = 1,6906 > 1,5 ……………….ok !!!
29,39379
4.6.3. Perhitungan Kontrol terhadap Eksentrisitas ; e = 1,767
B
Rumus : - a < e 2
e = B / 6 = 6,46 / 6
= 1,076667 ( Mt – Mg )
a =
V 4.6.3.1. Kondisi Air Normal
Tanpa Uplift
Dik : Mt = 199,016265 tm Mg = 56,96358 tm
V = 49,12662 ton 6,46 (199,016265 –56,9636 )
e = 2 49,12662
= 0,33844 < 1,076667………………………ok !!!
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
31
Dengan Uplift
Dik : Mt = 222,442523 tm
Mg = 62,6465646 tm V = 57,772072 ton
6,46 ( 222,4425 – 62,64656)
e = 2 57,772072
= 0,464 <1,076667 ………………………ok !!!
4.6.3.2. Kondisi Air Banjir
Tanpa Uplift
Dik : Mt = 246,0926 tm Mg = 82,2963 tm
V = 54,58842 ton 6,46 (246,093 – 82,2963)
e = 2 54,58842
= 0,229432 <1,076667 ………………………ok !!!
Dengan Uplift
Dik : Mt = 294,129583 tm Mg = 93,698632 tm
V = 70,99 ton
6,46 (294,1296 –93,6986) e =
2 70,99
e = 0,4066 <1,076667 ………………………ok !!!
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
32
4.6.4. Perhitungan Kontrol Terhadap Daya Dukung ; B = 6,46m 4.6.4.1. Kondisi Air Normal
Tanpa Uplift
Dik : V = 49,12662 ton
e = 0,33844 49,12662 6 . 0,3384
t = x 1 + 6,46 6,46
= 9,9952 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
49,12662 6 .0,3384
t = x 1 - 6,46 6,46
= 5,2145 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
Dengan Uplift
Dik : V = 57,772072 ton
e = 0,464
57,772 6 . 0,464
t = x 1 + 6,46 6,46 = 12,79734 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
57,772 6 . 0,464
t = x 1 -
6,46 6,46 = 5,089 /m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
4.6.4.2. Kondisi Air Banjir
Tanpa Uplift
Dik : V = 54,58842 ton
e = 0,229432
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
33
54,58842 6 . 0,2294
t = x 1 + 6,46 6,46
= 10,25092 t/m2 < 30 t/m2 ………………….. ok!!! 54,58842 6 . 0,2294
t = x 1 - 6,46 6,46
= 6,6498 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
Dengan Uplift
Dik : V = 75,487 ton
e = 0,4066
75,487 6 . 0,4066
t = x 1 +
6,46 6,46
= 18,199 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
75,487 6 . 0,4066
t = x 1 - 6,46 6,46
= 7,272377 t/m2 < 18,5 t/m2 ………………….. ok!!!
Tabel Hasil Perhitungan Kontrol Stabilitas
Kondisi Air Normal Kondisi Air Banjir
Tanpa Uplift Dengan Uplift Tanpa Uplift Dengan Uplift
1. Kontrol Terhadap Guling
Mt = 199,016265 Mt = 222,442523 Mt = 246,0926 Mt = 2,99032371
Mg = 56,96358 Mg = 62,6465646 Mg = 82,2963 Mg = 93,698632
(Mt/Mg)>1,5 (Mt/Mg)>1,5 (Mt/Mg)>1,5 (Mt/Mg)>1,5
3,49374582 >1,5 3,55075374 >1,5 2,99032371 >1,5 3,1391 >1,5
TUGAS IRIGASI Atiyya Inayatillah (3107120119)
34
2. Kontrol Terhadap Geser ; f = 0,7
V = 49,12662 V = 57,772072 V = 54,58842 V = 75,4874
H = 13,7863 H = 18,14661 H = 21,229746 H = 28,975
((V.f)/H)>1,5 ((V.f)/H)>1,5 ((V.f)/H)>1,5 ((V.f)/H)>1,5
2,81857 >1,5 2,22854 >1,5 1,7999 >1,5 1,6906 >1,5
3. Kontrol terhadap Eksentrisitas ; e = 1,3
Mt = 199,016265 Mt = 222,442523 Mt = 246,0926 Mt = 2,99032371
Mg = 56,96358 Mg = 62,6465646 Mg = 82,2963 Mg = 93,698632
V = 49,12662 V = 57,772072 V = 54,58842 V = 75,4874
((B/2)-a) < e ((B/2)-a) < e ((B/2)-a) < e ((B/2)-a) < e
0,33844 <1,077 0,464 <1,077 0,229432 <1,077 0,4066 <1,077
4. Kontrol Terhadap Daya Dukung ; B = 7.8 m
a. (+) a. (+)
V = 49,12662 V = 57,772072 V = 54,58842 V = 75,4874
e = 0,33844 e = 0,464 e = 0,229432 e = 0,4066
DDT < 1,85 t/m2 DDT < 1,85 t/m2 DDT <1,85 t/m2 DDT < 1,85t/m2
9,9952 < 1,85 t/m2 12,7973< 1,85 t/m2 10,251< 1,85 t/m2 18,199 < 1,85 t/m2
b. ( - ) b. ( - )
V = 49,12662 V = 57,772072 V = 54,58842 V = 75,4874
e = 0,33844 e = 0,464 e = 0,229432 e = 0,4066
DDT < 1,85 t/m2 DDT < 1,85t/m2 DDT <1,85 t/m2 DDT < 1,85 t/m2
5,2145 < 1,85t/m2 5,089 < 1,85t/m2 6,6498 < 1,85t/m2 7,27238< 1,85 t/m2