Download - Cluster Headache Case
REFLEKSI KASUS
CLUSTER HEADACHEPEMBIMBING:
LETKOL (CKM) DR HERIYANTO, SP. S
Identitas pasien• Nama : Tn. Y• Usia : 32 th• Jenis kelamin : laki-laki• Alamat : Jl. X
subjective
• Pasien datang sendiri jalan kaki, tidak diantar keluarganya.
• Keluhan utama : nyeri kepala 1 hari SMRS
Cont… subjective
• RPS– Sakit kepala sejak masih kecil (20 tahun yg lalu)– 1 hari SMRS memberat dan tdk tertahankan– Hingga tdk mampu menjalankan aktivitas– Tidak tentu bisa 2-3x/ > dalam satu hari– Jika lebih dari sekali, sama beratnya– Muncul tiba2 saat tidur, memberat saat nonton tv– Kepala bagian atas, belakang, leher, pundak, dahi, dekat mata,
pipi– Seperti ditusuk jarum– Setiap serangan 4jam– Minum bodrek 2tab
Cont… RPS• RPS– Nyeri pedih di kedua mata, sampai mengeluarkan air
mata, dan ingus encer– Demam pusing mual muntah batuk meriang kejang
disangkal– Pasien pernah jatuh 23 tahun yang lalu dengan bahu
kiri terlepas dari sendi, kepala terbentur di aspal– Riwayat keluar cairan dari telinga, dan cairan berbau
keluar melalui tenggorokan disangkal– Riwayat kelahiran dan dalam kandungan normal
Cont… subjective• RPD– Sakit gigi geraham belakang 2 minggu SMRS– Kejang demam saat kecil disangkal– Hipertensi DM kolesterol alergi disangkal– Riwayat trauma kepala +– Hilang kesadaran + (saat usia 2 tahun tapi tidak
diketahui sebabnya)• RPK– Ht DM kolesterol disangkal– Sakit selama mengandung disangkal
A. Status interna• Kesadaran : komposmentis• Tanda-tanda vital
• TD : 120/70 mmHg• Nadi : 80 x/menit• RR : 16 x/menit• Suhu : 36,5 °C
• Kepala : normocephal, simetris, NT (-), benjolan (-)• Leher : JVP tdk meningkat, pembesaran KGB (-)• Dada: normochest, simetris, sela iga normal• Jantung : BJ I-II reguler, normal, murmur (-) gallop (-)• Paru : SDV, wheezing (-) rhonki (-)• Abdomen : datar supel timpani BU normal• Genitalia : tidak dilakukan
II. Objek
STATUS NEUROLOGI
GCS : E4V5M6
• Meningeal sign : • Kaku kuduk
: -• Kernig : -• Brudzinski I-IV : -• Laseque : -
Meningeal Sign :
N. Olfaktorius : tidak dilakukan• Visual Acuity : tidak dilakukan• Visual Field : DBN• Warna : tidak dilakukan• Funduskopi : tidak dilakukan• N. Opticus : • Sensorik : DBN• Motorik :
• Rapat gigi : Normal• Buka Mulut : DBN• Gigit tongue spatel : tidak dilakukan• Gerak rahang : DBNN. Oculomotor, N. Abducens, N. Trochlearis : DBN
• Motorik : • Diam : DBN• Bergerak : DBN
• Sensorik : Tidak dilakukanN. Trigeminus :
• Menelan air : DBN• Suara parau : DBN
N. Facialis :
• Diam : DBN (tidak ada fasikulasi)• Bergerak : DBN
N. Stato-akustikus : tidak dilakukan
N. Glossopharyngeus & N Vagus:
N. Accessorius : DBN
N. Hypoglossus :
Observasi : normal
• Ex .atas• M. Deltoid : DBN• M. Biceps brachii : DBN• M.Triceps: DBN• M.Brachioradialis : DBN• M.Pronator teres : DBN• Genggaman tangan: DBN
• Ex bawah : DBN
Palpasi : tidak ada atrofi, kenyal padat normal
Perkusi : normal (cekung 1-2 detik)
Tonus : normo tonus , kuat tonus atas 5/5
Kekuatan otot :
Sensorik
• Protopatik (nyeri/suhu, raba halus/kasar) :dbn
• Propioseptif (gerak/posisi, getar tekan) : dbn
• Kombinasi :• Stereognosis : dbn• Barognosis : dbn• Graphestesia : dbn• 2 point tactile discrimination: dbn• Sensory extinction : dbn• Loss of body image : dbn
Reflek Patologis :• Babinski : -/-• Chaddock : -/-• Oppenheim : -/-• Gordon : -/-• Stransky : -/-• Gonda : -/-• Schaeffer : -/-• Rossolimo : -/-• Mendel-Bechtrew : -/-• Hoffman : -/-• Tromner : -/-Reflek Fisiologi
• BHR : DBN• Cremaster : +/+• B. Reflek tendon/periosteum
• BPR/biceps : +/+• TPR/triceps : +/+• KPR/patella : +/+• APR/achilles : +/+• Klonus
• Lutut/patella : -• Kaki/ankle : -
A. Reflek Superfisial
Px Cerebellum :
• Koordinasi :• Asinergia/disinergia : -• Diadokinesia : -• Metria : -• Tes memelihara sikap :
DBN• Rebound phenomenon
: DBN• Tes lengan lurus
: DBN• Keseimbangan : DBN• Berjalan / gait : DBN• Tonus : DBN• Tremor : -• Aphasia : -• Alexia : -• Apraksia : -• Agraphia : -• Akalkulia : -• Right-left disorientation :-• Fingeragnosis
: -
Px fungsi luhur :
Tes sendi sakro iliaka :
• Patrick’s : -• Kontra patrick’s : -
Tes Provokasi n. Ischiadicus :
• Laseque : -• Sicard’s : -• Bragard’s : -• Minor’s : -• Neri’s : -• Doorbell’s : -• Kemp test : -
ASSESMENT
1 •Klinis : cephalgia, lakrimasi, rhinorea
2 •Topis : N. Vestibularis
3 •Etiologi : vaskular
4 •Patologis : vasodilatasi
PLANNING
Diagnosa
• Lab darah lengkap + fungsi ginjal• PET• CT scan Kepala dengan / Tanpa Kontras
Therapi : • O2 NRM 10lpm 15 menit• Sumatriptan 6mg SC• Dihidroergotamin 1mg IM• Lidocain intra nasal 4% repeat 15’
Monitoring : Keadaan Umum + Vital Sign (Tensi)
• Istirahat , supine 30 degree, mengarah ke kepala yang sakit• Kurangi faktor pencetus stress• Makan makanan bergizi
Edukasi :
PROGNOSIS
• dubia ad bonam
Quo ad vitam
Tinjauan pustaka
definisi
• Nyeri kepala vaskular/ nyeri kepala horton, dimana nyeri kepala hebat, periodik, unilateral, terlokalisir di orbita berlangsung 15-180menit yang disertai gejala otonom.
• Sindrom idiopatik yang terdiri dari serangan yang jelas dan berulang dari suatu nyeri periorbital unilateral yang mendadak dan parah.
• Suicide headache
• Alarm clock
epidemiologi
• Cluster headache adalah penyakit yang langka.• Dibandingkan dengan migrain, CH 100x lebih
jarang ditemui.• Laki-laki : wanita = 4 : 1• Usia 20-50th
• >> ras kulit hitam• Perokok/ konsumsi alkohol >>
Klasifikasi
• International headache society– Episodic• Setiap hari untuk 1 minggu hingga 1 tahun, diikuti
periode remisi bebas nyeri 1 bulan
– Kronik • Setiap hari lebih dari 1 tahun tanpa fase periode
remisi / periode bebas nyeri < 1 bulan• Lebih sulit disembuhkan• Setelah periode episodik/ spontan tanpa riwayat sakit
kepala sebelumnya
etiologi
• Idiopatik• Penekanan nervus trigeminus akibat dilatasi
pembuluh darah sekitar• Pembengkakan dinding ACI• Pelepasan histamin• Letupan paroxysmal parasimpatis• Abnormalitas hipotalamus• Penurunan kadar O2• Genetik
Faktor pencetus
• Glyceryl trinitrate• Alkohol• Hidrokarbon• Panas• >> / << tidur• Stress
patofisiologi
• Blm diketahui dengan jelas
• TEORI HORTON• Gangguan kondisi fisiologis otak dan struktur
yang berkaitan dengannya, yang ditandai oleh disfungsi hipotalamus yang menyebabkan kronobiologis dan fungsi otonom.
Cont.. patofisilogi
• Hemodinamik dilatasi vaskuleer kompresi n. V nyeri
• Hipotalamus : abnormalitas substansia grisea
• genetik
diagnosis
• AHS 2004– Mengalami kurang-kurangnya 5 serangan nyeri kepala yang
terjadi setiap hari selama delapan hari, yang disebabkan bukan dengan gangguan lainnya
– Nyeri pada orbita unilateral supraorbita/ temporal– 18-150menit tanpa obat– Disertai 1/ >:
• Injeksi konjungtiva/ lakrimasi unilateral• Hidung tersumbat/ rinore ipsilateral• Edema kelopak mata ipsilateral• Wajah/ dahi berkeringat ipsilateral• Ptosis/ myosis ipsilateral• Kesadaran gelisah/ agitasi
Cont… diagnosis
• Ketahui bentuk serangannya– Deskripsi sakit kepala– Derajat keparahan– Lokasi sakit– Durasi sakit– Obat yang dikonsumsi
• Sering menjalar ke gigi bagian atas, rahang, leher• 60% sebelah kanan• 14% berpindah pindah
Pemeriksaan
• Neurologis– Pupil myosis– Kelopak mata turun
• Radiologis – CT-scan– MRI
DD
• TTH• Migren
Penatalaksaan
• Fast acting injeksi/ inhalasi lebih baik• Pengobatan acute attack– O2 100% 15’– Triptan :• Sumatriptan 6mg SC• Sumatriptan 20mg IN• Zolmitriptan 5mg IN
– Dihidroergotamin 1mg IM– Lidokain : tetes hidung topikal lidokain 4%
Pengobatan pencegahan• Verapamil
– EEG– 3x80mg– Dingkatkan setiap 2minggu– Leg swelling gingival hiperplasi, obstipasi
• Kortikosteroid– Prednison 1mg/kg sampai 60mg selama 4 hari– Tapering sampai 3mggu
• Lithium carbonat– 600-900mg/d– Tremor, lethargi, slurred speech, extrapiramidal sign
• Topiramate– 100-200mg/d
• Melatoni– 9mg/d
• Injeksi saraf oksipital– Metilprednisolon 80mg+lidokain
Terapi bedah
• Tidak respon dengan pengobatan• Merusak jalur saraf penghantar respon nyeri– Memutus n V– Radiosurgery
Prognosis
• Tergantung pada– Frekuensi– Durasi– Kemungkinan episodik kronik
Terima Kasih