Download - Chitosan Nano Particle Iqbal Ardi Wibowo
Halaman 1 dari 37
PROPOSAL LENGKAP
INTENSIVE-STUDENT TECHNOPRENEURSIP PROGRAM 2011
(i-STEP 2011)
RECOGNITION AND MENTORING PROGRAM-
INSTITUT PERTANIAN BOGOR (RAMP-IPB)
Judul Invensi/Inovasi Teknologi:
Teknologi Pembuatan Nano-Chitosan dari Limbah Kulit Udang
sebagai Penghantar Obat dan Pengawet Alami
Bidang Invensi/Inovasi Teknologi:
Pertanian
Diajukan untuk mengikuti Pre-Mentoring Program RAMP-IPB
Disusun oleh:
Mochammad Iqbal Ardi Wibowo F34070119
Muhammad Gufron C34070091
Rama Andhita Setiawan G84070041
Insutitut Pertanian Bogor
Bogor
2011
Halaman 2 dari 37
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL LENGKAP
PROPOSAL INTENSIVE-STUDENT TECHNOPRENEURSIP PROGRAM 2011
(i-STEP 2011)
RECOGNITION AND MENTORING PROGRAM-
INSTITUT PERTANIAN BOGOR (RAMP-IPB)
Judul Invensi/Inovasi Teknologi:
Teknologi Pembuatan Nano-Chitosan dari Limbah Kulit Udang
sebagai Penghantar Obat dan Pengawet Alami
Bidang Invensi/Inovasi Teknologi:
Pertanian
Nama pengaju proposal:
Mochammad Iqbal Ardi Wibowo F34070119
Muhammad Gufron C34070091
Rama Andhita Setiawan G84070041
Bogor, 23 Juli 2011
Pengusul,
Nama: Mochammad Iqbal Ardi Wibowo NIM: F34070119 Tanda tangan :
Nama: Muhammad Gufron NIM: C34070091 Tanda tangan:
Nama: Rama Andhita Setiawan NIM: G84070041Tanda tangan :
Dosen Pendamping,
Dra. Pipih Suptijah, MBA
19531020 198503 2 001
Halaman 3 dari 37
No. Reg : Tanggal Penerimaan : (diisi oleh RAMP)
PROPOSAL AWAL
A. JUDUL USULAN INVENSI/INOVASI Teknologi Pembuatan Nano-Chitosan dari Limbah Kulit Udang sebagai Penghantar Obat dan Pengawet Alami ______________________________________________________________________ B. BIDANG INVENSI/INOVASI TEKNOLOGI
(Beri tanda yang sesuai dan bisa lebih dari satu)
Water (Air): teknologi pengadaan air bersih untuk air minum, rumah tangga dan untuk kegiatan produktif.
Energy (Energi): teknologi energi alternatif (terbarukan dan atau ramah lingkungan) yang terjangkau, efisien, dan berkelanjutan.
Health (Kesehatan): teknologi pengobatan/pencegahan terhadap penyakit spesifik lokal, obat-obatan alternatif yang terjangkau terutama untuk penyakit yang lazim dijumpai di masyarakat tidak mampu.
Agriculture (Pertanian): teknologi yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian, perikanan, dan peternakan rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
Biodiversity (Keanekaragaman Hayati): teknologi pengolahan yang memanfaatkan dan memberi nilai tambah keanekaragaman hayati Indonesia dengan tetap mempertahankan kelestariannya.
√
Halaman 4 dari 37
DAFTAR ISI
Halaman
I. RINGKASAN EKSEKUTIF
I. 1. Gambaran Umum Perusahaan………………………………………. 15
I. 2. Sejarah Umum Perusahaan…………………………………………. 15
I. 3. Visi Perusahaan……………………………………………………. 15
I. 4. Misi Perusahaan……………………………………………………. 15
II. PRODUK DAN LAYANAN
II. 1. Deskripsi Produk……………………………………………………. 16
II. 2. Proses Produksi……………………………………………………. 18
II. 3. Kapasitas Produksi…………………………………………………. 23
II. 4. Instalasi Sarana Penunjang………………………………………. 23
III. ASPEK PEMASARAN
III. 1. Gambaran Umum Pasar….………………………………………. 26
III. 2. Analisis Pasar…………..…………………………………………. 26
III. 3. Mitra Kerjasama……………………………………………………. 26
III. 4. Strategi Pemasaran Perusahaan………………………………. 27
III. 5. SWOT Analysis………….….………………………………………. 28
III. 6. Produk Pesaing…………..…………………………………………. 29
IV. ASPEK FINANSIAL
IV. 1. Asumsi…………………….. ….………………………………………. 31
IV. 2. Total Kebutuhan Investasi ….………………………………………. 32
IV. 3. Perhitungan Biaya Pemeliharaan dan Penyusutan ……………. 33
IV. 4. Kebutuhan Biaya Produksi ……………………………………………. 34
IV. 5. Biaya Administrasi …………………………………….………………. 35
IV. 6. Kebutuhan Proses Produksi ………….….…………………………….36
IV. 7. Biaya Operasional …………..…………………………………………. 37
IV. 8. Perhitungan Harga Jual Produk ……………………………………….38
IV. 9. Kebutuhan Investasi……………………………………. ……………. 39
IV. 10. Laporan Laba-Rugi……… …………………………………………. 40
IV. 11. Aliran Kas………… …………………………………….……………. 41
IV. 12. Kelayakan Investasi……… ………….….…………………………. 42
IV. 13. Analisis BEP…….. …………..……………………………………. 43
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. 44
Halaman 5 dari 37
I. RINGKASAN EKSEKUTIF
I. 1. Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan I-Nano merupakan industri yang memanfaatkan limbah kulit udang
menjadi chitosan nano partikel yang memiliki derajat deasetilasi tinggi, memiliki stabilitas
pertikel nano yang tinggi, yaitu berukuran 40-200 nm, dengan harga yang terjangkau
serta produksi berbasis zero waste. Perusahaan I-Nano memiliki beberapa target dalam
memasarkan produk yaitu Industri Makanan Olahan khususnya daging olahan untuk
produksi ekspor, industri farmasi sebagai penghantar obat, antikanker, antitumor, dan
antibakteri dan industri pertanian khususnya pertanian organik. Tahun Pertama, kapasitas
produksi sebesar 60% dari total 900 kg, yaitu sebesar 540 kg nano chitosan. Dengan
harga jual produk sebesar Rp 10.000.000/kg, maka pemasukan sebesar Rp
5.400.000.000, dikurangi pengeluaran sebesar Rp 4.139.399.150 dan pembayaran bunga
Rp 536.411.151 Profit tahun pertama sebesar Rp 739.035.547
I. 2. Sejarah Berdirinya Usaha
Usaha nano kitosan ”I-Nano” dimulai sejak tanggal 11 Juli 2011, berawal dari
ketertarikan kami terhadap enterpreneurship dan penelitian tentang nano kitosan yang
kami lakukan sehingga kami lolos pada program sosial enterpreunership dan memulai
pendirian perusahaan I-Nano. Pembelajaran nano kitosan yang kami lakukan telah
mendatangkan sebuah ide dalam pembuatan nano kitosan yang lebih berkualitas namun
memiliki proses yang lebih sederhana dan murah dalam biaya produksinya. Produk nano
kitosan I-Nano ini memiliki peranan dalam pengawetan, antibakteri, dunia farmasi dan
kesehatan. Perusahaan I-Nano memiliki dukungan dalam hal bahan baku yang berupa
limbah udang dari PT Kelola Mina Laut sehingga efisien dalam produksinya.
I. 3. Visi Perusahaan :
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbasis teknologi nano.
I. 4. Misi Perusahaan :
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian
Support health and clean environment through healthy food
Membuat produk nano chitosan yang berkualitas tinggi dan dengan harga yang
terjangkau
Mengaplikasikan teknologi nano chitosan ke berbagai aspek dalam kehidupan
Halaman 6 dari 37
II. PRODUK DAN LAYANAN
II. 1. Deskripsi Produk
A. Dimensi Produk
Kitosan adalah biopolimer nontoksik alami, diproses dari kitin pada
Crustacea (kulit udang, kepiting, dll). Kitosan juga merupakan polimer alami yang
bersifat biokompatibel dan biodegradable, merupakan turunan kitin dengan berat
molekul 100 - 1000 kDa. Kitosan bersifat tidak larut air, tetapi larut dalam asam
lemah seperti asam asetat. Kitosan tersebut diubah menjadi nano kitosan dengan
proses gelasi ionik. Nano kitosan merupakan nanopartikel yang berukuran 50-200
nm.
Gambar Partikel i-Nano Chitosan Gambar. Partikel nano chitosan ultrasonikasi
Gambar. Partikel nano chitosan homogenizer
Gambar. Ilustrasi Kemasan Produk
Halaman 7 dari 37
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang ditawarkan oleh produk dapat terbagi dalam beberapa bidang,
yaitu:
- Indutri farmasi : Anti kanker, anti virus, anti bakteri, meningkatkan daya
imun, penyembuhan luka dan tulang, pengontrol kolesterol darah, kontak
lensa, penghambat plak gigi, dll.
- Industri makanan olahan : Pengawet, penstabil makanan, penstabil warna,
bahan pengental, dll.
- Pertanian : Pupuk, pelindung biji, buah, dll.
- Kosmetik : Pelembab (moisturizer), krem wajah, tangan, dan badan dll.
- Bioteknologi : Dapat immobilisasi enzim, penyembuh sel dll.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Nano kitosan merupakan produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha
produksi lainnya. Umumnya pelaku usaha yang menggunakan adalah industri
makanan, industri farmasi, pertanian, kosmetik, dan bioteknologi. Nano kitosan
termasuk dalam produk bahan baku yang berasal dari limbah udang yang
digunakan untuk proses lanjutan. Produk ini dalam pemakainnya lebih sedikit
dibandingkan kitosan berukuran mikro sehingga lebih efisien penggunaannya.
Hal ini lah yang menjadi kelebihan produk nano kitosan yang ditawarkan.
D. Manfaat dan Keunggulan:
• Manfaat inti (core benefit): chitosan sebagai polimer alami yang bersifat
biokompatibel, biodegradable, antibakteri, antikanker, antitumor,serta
keunggulan lainnya.
• Manfaat dasar (basic benefit): chitosan nano partikel mampu
mengoptimalkan segala fungsi dan manfaat chitosan karena berukuran 50-
200 nm, sehingga lebih mudah mendegradasi enzim pembusuk pada
bakteri
• Manfaat yang diharapkan (expected benefit): nano chitosan yang
berkualitas dengan derajat deasetilasi tinggi dan stabil, serta harganya
terjangkau.
• Manfaat di atas harapan (augmented benefit): dapat diaplikasikan ke
berbagai aspek kehidupan, terutama yang rawan aktivitas bakteri, virus
penyakit, serta penguasaan teknologi nano.
Halaman 8 dari 37
• Manfaat potensial (potential benefit): nano chitosan yang berfungsi
sebagai anti bakteri serta penghantar obat, dan dapat diaplikasikan dalam
bidang optimalisasi pertanian
.
Keunggulan i-Nano Chitosan
• Ukuran partikel dan karakteristik permukaan nanopartikel dapat dengan mudah
dimanipulasi sesuai dengan target pengobatan,
• Nanopartikel dapat mengatur dan memperpanjang pelepasan obat selama proses
transpor obat ke sasaran,
• Obat dapat dimasukkan ke dalam sistem nanopartikel tanpa reaksi kimia
(pemanfaatan lebih luas).
Sistem nanopartikel dapat diterapkan untuk berbagai sasaran pengobatan, karena
• nanopartikel masuk ke dalam sistem peredaran darah dan dibawa oleh darah
menuju target pengobatan (Mohanraj 2006).
• Kitosan nanopartikel ini memiliki sifat biocompatible, biodegradable, mudah
diabsorpsi tubuh, mempunyai efek farmakologi sinergis, memiliki aktivitas
antimikroba, antifungi, dan antiinflamasi.
E. Kelemahan Teknologi Sebelumnya
• Kurang efisien karena kuantitas pemakaian Chitosan relatif banyak
• Bentuk Mikrokapsul memiliki keterbatasan dalam kemampuan penetrasi ke dalam
jaringan tubuh
• Kurang efisien karena kuantitas pemakaian Chitosan relatif banyak
• Bentuk Mikrokapsul memiliki keterbatasan dalam kemampuan penetrasi ke dalam
jaringan tubuh
• Teknologi pembuatan Chitosan dengan metode konvensional menghasilkan
limbah kimia yang mencemari lingkungan berupa NaOH dan HCl
II. 2. Proses Produksi A. Tahapan pembuatan nano chitosan dengan metode gelasi ionik
Penelitian utama meliputi tahapan pembuatan nanopartikel kitosan dengan
gelasi ionik dan perlakuan pengecilan ukuran (sizing) dengan metode magnetic
stirer, metode homogenizer ultrasonik dan metode high speed. Kitosan yang telah
dilarutkan dalam asam asetat, yang memiliki bentuk gel lunak berantai panjang
lurus diambil sebanyak 1,44 mg/ml. Kemudian dilakukan pemotongan ikatan gel
lunak menggunkan 3 metode yaitu magnetic stirer, homogenizer ultrasonik dan
Halaman 9 dari 37
high speed selama 30 menit. Kemudian tambahkan emulsifier yang dapat
memisahkan gel antara gel satu dengan gel lainnya. Emulsifier diberikan dengan
cara dropt to dropt ke dalam kitosan yang telah mengalami pemotongan, dan
diamkan selama 60 menit. Setelah itu, tambahkan 0,6 mg/ml tripoliphospat 0,4%
yang dimana dapat bertujuan agar ukuran partikel yang dihasilkan tetap stabil.
Kemudian diamkan selama 60 menit.
B. Tahapan pengujian dan menganalisis karakteristik nano kitosan
Sampai tahap ini kemudian dilakukan uji stabilitas ukuran partikel dengan PSA
(Partikel Size Analizer) untuk mengetahui potensial Zeta, distribusi partikel, dan
diameter nano kitosan. Selanjutnya nano kitosan yang paling stabil dilakukan
pengeringan dengan spray dryer dan oven. Tahap terakhir menganalisis
karakterisasi nanopartikel yang dihasilkan melalui SEM untuk mengetahui
karakteristik dan morfologi nanopartikel kitosan serta keadaan missel yang memiliki
stabilitas yang konstan. Kemudian setiap harinya dilakukan uji stabilitas nano
kitosan dengan menggunakan mikroskop. Setelah itu, dilakukan uji FTIR untuk
mengetahui DD (derajat deasetilasi) nano kitosan tersebut.
Gambar 1 Diagram Alir Proses
Halaman 10 dari 37
Kitosan harus memiliki mutu yang baik, dan pengukurannya dapat dilihat dari
pengukuran parameter – parameter seperti warna, kadar abu, kadar air, ukuran partikel,
dan derajat deasetilasi. Tahap pertama, yang dilakukan dalam penilaian mutu nano
kitosan adalah parameter warna. Penilaian warna berdasarkan perbedaan metode yang
digunakan, yaitu dengan alat magnetic stirrer menghasilkan kitosan berwarna putih
kelabu, sedangkan menggunakan alat ultrasonik dan homogenizer menghasilkan warna
kuning, agak keruh. Berdasarkan hasil yang didapatkan, warna dari nano kitosan terbaik
dan sesuai dengan spesifikasi kitosan niaga (Jin et al., 2008 dalam Kencana 2009) yaitu
berwarna putih kelabu, dilakukan menggunakan alat magnetic stirrer.
Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan rendemen kitosan nanopartikel yang
dihasilkan dari berbagai metode alat yang berbeda antara lain magnetic stirrer, ultrasonik
dan homogenizer. Rendemen kitosan nanopartikel ditentukan berdasarkan persentase
berat kitosan nanopartikel yang dihasilkan terhadap berat serbuk kitosan yang digunakan.
Rendemen yang diperoleh untuk setiap perlakuan berkisar antara 41,42% - 85%. Grafik
hasil rendemen kitosan nanopartikel dengan perbedaan perlakuan metode dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 . Grafik hasil rendemen kitosan nanopartikel dengan perbedaan perlakuan
metode pengecilan ukuran
Penggunaan alat ultrasonik atau mekanik dengan waktu sonikasi 60 menit dan
amplitudo 30% menghasilkan rendemen kitosan nano sebesar 47,5%. Rendemen kitosan
nano menggunakan alat homogenizer dengan waktu homogenisasi 60 menit kecepatan
3000 rpm yaitu sebesar 41,42%. Sedangkan rendemen kitosan nano yang dihasilkan
menggunakan alat magnetic stirrer dengan waktu 60 menit dan 6000 rpm yaitu sebesar
85%. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa rendemen kitosan nanopartikel tertinggi terdapat
pada kitosan nanopartikel dengan perlakuan metode pengecilan ukuran menggunakan
alat magnetic stirer yaitu sebesar 85%. Sedangkan rendemen terendah ditunjukkan oleh
0102030405060708090
Re
nd
em
en
Kit
osa
n
Na
no
pa
rtik
el
(%)
Perlakuan Metode
Halaman 11 dari 37
kitosan nanopartikel dengan perlakuan metode menggunakan alat homogenizer yaitu
sebesar 41,42%. Rendemen yang rendah ini dapat disebabkan oleh proses metode yang
digunakan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, rendemen nano kitosan yang tertinggi yaitu
menggunakan magnetic stirrer. Hal ini disebabkan karena dengan alat magnetic stirrer
memiliki kelebihan yaitu proses homogenisasi antara kitosan serbuk awal dengan bahan
pada gelasi ionik, dapat dikendalikan secara merata dengan kecepatan yang tinggi,
dibanding dengan menggunakan alat lainnya sehingga lebih efektif menghasilkan
nanopartikel (Wahyono 2010). Proses pengeringan semprot (spray drying) juga
mempengaruhi rendemen hasil nano kitosan yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena
dengan pengeringan semprot terjadi kontak antara semprotan dengan udara panas,
pengeringan semprotan, dan pemisahan antara produk kering (aliran serbuk bebas) dan
udara (Yundhana 2008).
Tahap berikutnya, dari hasil rendemen yang tertinggi dilakukan proses
karakteristik fisik dari kitosan nanopartikel dengan metode gelasi ionik menggunakan
ketiga alat tersebut. Parameter yang diamati pada penelitian utama meliputi ukuran
partikel melalui analisis SEM (Scanning Electron Microscopy) dan FTIR (Fourier
Transform InfraRed). Setelah dilakukan pengukuran diameter berdasarkan foto SEM
diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Ukuran partikel hasil deteksi SEM
Perlakuan Metode
BPPT (2010) Penelitian
H1 (nm) H2 (nm) H1(nm) H2(nm)
Magnetic Stirrer 25,9 28 400 450
Ultrasonik 1,2 1,3 1222 1600
Homogenizer 1,2 1,3 1375 2000
Nanopartikel adalah butiran atau partikel padat dengan kisaran ukuran 10-1000
nm (Mohanraj 2006). Nano partikel yang dihasilkan oleh magnetic stirrer rata-rata
berukuran sekitar 400 nm. Berdasarkan teori kinetik molekul gas menyatakan bahwa
molekul gas sering bertumbukan satu dengan lainnya. Jadi, sangat masuk akal jika kita
menganggap, bahwa reaksi kimia berlangsung sebagai akibat dari tumbukan antara
molekul-molekul yang bereaksi. Dari segi teori tumbukan dari kinetika kimia, maka laju
reaksi akan berbanding lurus dengan banyaknya tumbukan molekul per detik, atau
berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan molekul. Semakin cepat putaran,
memperbesar intensitas molekul pelarut untuk bersentuhan dengan kitosan, sehingga
Halaman 12 dari 37
semakin besarnya intensitas kecepatan putaran pada magnetic stirrer partikel yang
dihasilkan semakin kecil (Chang 2005).
Pada alat ultrasonik, semakin tingginya persen amplitudo serta lama waktu
ultrasonik, maka semakin kecil ukuran partikel dan seragam. Hasil dari ultrasonik dan
homogenizer masih berukuran lebih dari 1000 nm dan partikel masih menempel satu
sama lain. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses emulsi yang kurang stabil sehingga saat
proses ultrasonik dan homogenizer partikel yang terpecah membentuk partikel yang lebih
kecil dan bergabung kembali. Faktor pengeringan dengan menggunakan pengering
semprot juga dapat mempengaruhi ukuran partikel karena suhu yang terlibat di dalamnya
cukup tinggi (±180 °C). Selain itu, sifat tween 80 juga mudah larut dalam air, sehingga
kemungkinan dalam proses difusi tween 80 juga larut sebagian dalam air sehingga proses
penggumpalan kembali terjadi. Pada dasarnya partikel yang dihasilkan oleh ultrasonik
dan homogenizer lebih kecil dibandingkan menggunakan magnetic stirrer.
Partikel yang lebih kecil mempunyai luas permukaan yang lebih besar.
Konsentrasi penstabil yang diberikan tidak dapat mempertahankan polimer yang sudah
tersalut sehingga membutuhkan penstabil yang lebih kuat agar tidak bergabung atau
menyatu kembali (Latifah 2008).
Berbeda dengan sampel yang menggunkan alat magnetic stirrer, penyebaran
energi cenderung merata, sehingga seluruh molekul terkena energi yang sama dan
molekul larutan emulsi akan terpecah dengan ukuran yang sama serta distrinbusi ukuran
partikelnya cenderung labih homogen. Hal inilah yang menyebabkan nanopartikel yang
terkungkung di dalamnya juga akan dapat terpisah satu sama lain sehingga didapatkan
nanosfer dengan ukuran terkecil. Selain itu, penggunaan tripolipospat dalam proses gelasi
juga besar pengaruhnya, yaitu dapat menstabilkan missel (emulsi homogen dan sangat
kecil) sehingga missel tersebut menjadi lebih stabil. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
BPPT yang dilakukan dengan uji PSA (Particle Size Analyzer) (Tabel 1), bahwa ultrasonik
dan homogenizer memiliki kestabilan rendah. Sedangkan dengan magnetic stirrer
menghasilkan kestabilan tetap, yang bisa dilihat dalam waktu/hari. Magnetic stirrer lebih
stabil dalam waktu 24 jam, sementara pada ultrasonik dan homogenizer bisa berubah
kestabilannya mencapai 25 kali lebih meningkat (BPPT 2010).
Surfaktan yang digunakan untuk obat secara farmakologi harus nontoksik. Oleh
karena itu dalam penelitian ini digunakan surfaktan dari golongan nonionik yang bersifat
tidak toksik, yaitu Tween 80. Surfaktan merupakan molekul yang diadsopsi oleh
permukaan partikel untuk mencegah terjadinya gumpalan (Mustika et al. 2006 dalam
Latifah 2008). Pengaruh surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan antar lapisan
larutan bahan dengan kitosan semakin baik dengan terbentuknya misel – misel, artinya
bahan akan menyaluti permukaan matriks kitosan atau berada pada inti matriks.
Halaman 13 dari 37
Penggunaan tripolipospat dikarenakan sifatnya yang nontoksik. Menurut Mi et al.,
(1999), penambahan TPP bertujuan untuk membentuk silang ionik antara molekul kitosan
sehingga dapat digunakan sebagai bahan penjerap. Penambahan jumlah TPP akan
menurunkan jumlah nanopartikel kitosan. Hal ini dapat disebabkan peran TPP sebagai zat
pengikat silang akan memperkuat matriks nanopartikel kitosan.
Dengan semakin banyaknya ikatan silang yang terbentuk antara kitosan dan TPP
maka kekuatan mekanik matriks kitosan akan meningkat sehingga partikel kitosan
menjadi semakin kuat dan keras, serta semakin sulit untuk terpecah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil.
Nilai kadar air pada nano kitosan yang memiliki ukuran partikel terkecil (magnetic
stirrer) yaitu sebesar 3,69 % dan kadar abu sebesar 0,13 %. Hal ini sesuai dengan
spesifikasi kitosan niaga yaitu kadar air ≤10 % dan kadar abu ≤2 % (Jin Li et al., 2008
dalam Wulandari 2010). Hasil analisis uji FTIR nanokitosan menunjukkan derajat
deasetilasi sebesar 83 %. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa kitosan tersebut telah
sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan oleh laboratorium Protan diacu dalam
Suptijah et al. (1992) yaitu ≥70 %. Derajat deasetilasi yang tinggi menunjukkan kemurnian
dari kitosan yang dihasilkan (Bastaman 1989 dalam Wahyono 2010). Derajat deasetilasi
dari kitosan menentukan banyaknya gugus asetil yang telah hilang selama proses
deasetilasi kitin menjadi kitosan. Semakin besar derajat deasetilasi, maka kitosan akan
semakin aktif karena semakin banyak gugus amina menggantikan gugus asetil
(Muzzarelli dan Peter 1997 dalam Kencana 2009).
II.3. Kapasitas Produksi
II.4. Instalasi Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk
dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon,
internet, dan lain-lain.
Tahun Rencana produksi (Kg)
Harga Pokok Produksi (Rp/100g)
Harga Produk (Rp/Kg)
1 2,838 251,315 2,000,000
2 3,784 251,315 2,000,000
3 4,730 251,315 2,000,000
4 4,730 251,315 2,000,000
5 4,730 251,315 2,000,000
6 4,730 251,315 2,000,000
7 4,730 251,315 2,000,000
8 4,730 251,315 2,000,000
9 4,730 251,315 2,000,000
10 4,730 251,315 2,000,000
Halaman 14 dari 37
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Abonemen listrik 80,000
Air 195,000
Listrik 2,500,000
Gas 80,000
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : 2,865,000
II.5. Mesin dan Peralatan
Nama Mesin/Peralatan Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
Pipa PVC 3 100,000 300,000
Tangki Stainless 2 2,500,000 5,000,000
Evaporator 1 5,000,000 5,000,000
Smart Power Blender 1 3,000,000 3,000,000
Destilator 1 5,000,000 5,000,000
Wadah Penampung 2 250,000 500,000
Spray Dryer 1 2,500,000 2,500,000
Sealer 1 275,000 275,000
Kompor 1 300,000 300,000
Regulator 1 70,000 70,000
Tabung Gas 1 300,000 300,000
Total Pembelian Mesin/Peralatan
22,245,000
II.6. Bahan Baku dan Bahan Pembantu
NO Deskripsi Jumlah
Biaya/Bulan
(Rp)
Retribusi paket 25,000
Telekomunikasi paket 50,000
Abonemen Telepon paket 57,600
Promosi paket 500,000
Biaya Lain-lain unit 100,000
TOTAL 732,600
Bahan Baku Jumlah/bulan Harga Biaya/Bulan Biaya Per Tahun
Limbah Kulit Udang 240 Kg 2,000 480,000 5,760,000
HCl 960 Liter 30,000 28,800,000 345,600,000
NaOH 1,440 Liter 30,000 43,200,000 518,400,000
Larutan A 432 Liter 47,000 20,304,000 243,648,000
Larutan B 48 Kg 20,000 960,000 11,520,000
Larutan C 24 gr 37,500 900,000 10,800,000
Kemasan 4,730 unit 1,500 7,095,000 85,140,000
Total Pembelian Bahan Baku/bulan 94,644,000 1,135,728,000
Halaman 15 dari 37
II.7. Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan
biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya sebagai berikut:
NO Deskripsi Jumlah
Biaya/Bulan Biaya/Tahun
(Rp) (Rp)
Retribusi paket 25,000 300,000
Telekomunikasi paket 50,000 600,000
Abonemen Telepon paket 57,600 691,200
Promosi paket 500,000 6,000,000
Biaya Lain-lain unit 100,000 1,200,000
TOTAL
732,600 8,791,200
II.8 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan produk (Research & Development) ini sangat
penting, pengembangan produk yang ada signifikansi sama karena preferensi konsumen
terus berubah. Tugas penelitian dan pengembangan produk adalah untuk datang dengan
barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan besok. Dalam setiap perusahaan
yang dikelola dengan baik, penelitian dan pengembangan memiliki fungsi ketat komersial
untuk lebih tujuan bisnis perusahaan dengan menciptakan produk yang lebih baik, untuk
memperbaiki proses operasional dan memberikan nasihat ahli ke seluruh perusahaan
dan kepada pelanggan.
Selanjutnya produk nano kitosan akan dikembangkan lebih lanjut agar
mendapatkan produk yang lebih berkualitas, namun tetap menjaga tingkat harga yang
dapat memuaskan pasar. Bahan kemasan juga akan dikembangkan lebih jauh untuk
mendapatkan kemasan yang lebih baik dan lebih efisien sebagai pengemas produk
manisan.
Bahan Pembantu Jumlah/bulan Harga Biaya/Bulan Biaya Per Tahun
Abonemen Listrik 1 80000 80,000 960,000
Air 1 195000 195,000 2,340,000
Listrik 1 2500000 2,500,000 30,000,000
Gas 1 80000 80,000 960,000
Total 2,855,000
34,260,000
Halaman 16 dari 37
III. ASPEK PEMASARAN III.1 Gambaran Umum Pasar
Segmentasi : Konsumen Industri Makanan Olahan, Industri Farmasi dan
Pertanian.
Target Pasar : Industri daging ikan segar dan olahan khrususnya untuk
produksi ekspor, industri farmasi sebagai antibakteri dan penghantar obat,
antibakteri dan antitumor. Serta di pertanian sebagai bahan resistan untuk bibit /
benih.
Positioning : Partikel nano chitosan yang berukuran 40-200 nm dan memiliki
tingkat kestabilan tinggi dengan harga yang murah.
III. 2 Analisis Pasar
Jumlah bahan baku Limbah Kulit Udang 10kg/hari, 300kg/bulan dan 3600kg/tahun
HCl yang diperlukan dalam proses 40liter/hari, 1200liter/bulan dan
14400liter/bulan.
NaOH yang diperlukan 60liter/hari, 1800liter/bulan dan 21600liter/tahun
III. 3 Mitra Kerjasama
PT.Kelola Mina Laut, Kawasan Industri Gresik, sebagai penyuplai bahan baku
Industri Ikan dan Daging olahan, sebagai alternative pengganti balok es, dan
pengawet berbahaya seperti formalin, chlorine, dan sebagainya.
Industri Farmasi sebagai bahan penghantar obat untuk penyakit tertentu. Dan
sebagai antibakteri, antitumor, antikanker, dan sebagainya.
Industri Pupuk dan Benih tanaman pertanian sebagai pencetak bibit unggul tahan
penyatkit tanaman
Halaman 17 dari 37
III. 4. Strategi Pemasaran Perusahaan
i. Product Partikel nano chitosan yang berukuran 40-200 nm dan memiliki tingkat
kestabilan tinggi dengan harga yang murah, nano partikel ini diproses dengan
teknologi yang sederhana namun efektif,sehingga berbiaya relatif rendah.
Pembuatan nano kitosan ini memakai proses berbasis Zero Waste sehingga
tidak menghasilkan limbah dan tidak mencemari liingkungan.
ii. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari
segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya produk berbasis nano partikel
memiliki harga yang tergolong tinggi, menurut segi harga kita dapat
membedakan dengan kualitas yang tinggi, namun harganya terjangkau.
Harga produk i-Nano Chitosan Rp 10.000.000/kg.
iii. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui beberapa cara yaitu, Sales Promotion dengan promosi melalui acara
/ pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk
berada dan juga dilakukan penjualan ditempat. Personal Selling yaitu
promosi melalui penawaran langsung ke konsumen produk yang berupa
industri makanan, industri farmasi, dan pertanian. Kemudian menjalin Public
Relation, promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik
dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya
dilakukan oleh perusahaan besar.
iv. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen terutama khususnya industri makanan olahan sebagai
pengawet alami pengganti balok es dan pengawet berbahaya seperti
formalin, chlorine dan sebagainya. Industri farmasi, sebagai bahan
penghantar obat dan industri pupuk dan benih tanaman pertanian sebagai
pencetak bibit unggul yang tahan terhadap penyakit tanaman.
Halaman 18 dari 37
III. 5. SWOT analysis
A. Strength
Ketersediaan bahan baku dan teknologi yang sederhana namun efektif, serta
berbiaya rendah. Produk nano chitosan yang dihasilkan juga memiliki derajat
deasetilasi tinggi, memiliki stabilitas ukuran yang tinggi, serta harganya
bersaing.
B. Weakness
Teknologi nano belum terlalu dikenal masyarakat, Indonesia khususnya serta
membutuhkan sumber daya manusia yang terlatih.
C. Opportunity
Pasar Nano Chitosan sangat luas, dapat diaplikasikan di berbagai industri.
Konsumennya yaitu industri pengolahan makanan skala ekspor, industri
farmasi, dan pertanian sebagai pencetak bibit unggul yang resisten terhadap
penyakit, serta meningkatkan hasil panen.
D. Threat
Pesaing dalam industri chitosan cukup banyak, baik dari dalam maupun luar
negeri. Namun produsen nano chitosan belum banyak, tapi umumnya adalah
perusahaan berskala besar.
Halaman 19 dari 37
Pasar Potensial untuk produk Kitin, Chitosan dan turunannya.
Industri Pasar Jepang
(106
US$/tahun)
Pasar Dunia*)
(106 US$/tahun)
Pertanian - 2,3
Pupuk hayati 21 -
Makanan dan minuman - 110
Kosmetika - 90
Farmasi dan Biomedika 2000 1250
Bioteknologi - 45
Tekstil 3 -
Pengolahan limbah dan
air minum
- 140
Total 2.024 1.915
(sumber : E. Khor,2001) Perkiraan Produksi Dunia dan Harga di Pasaran dari
Produk Turunan Kitin dan Kitosan (Mustaparta 2006)
a Produk dengan kualitas sangat murni dapat mencapai harga lebih dari 50.000 USD/ kg.
b Produk dengan kualitas sangat murni dan dapat dikarakterusasi dengan baik, dapat
mencapai harga lebih dari 10.000 USD/ kg.
c Produk dengan proses kimia : 20 USD/kg, dengan enzimatis : 100-140 USD/ kg.
Produk Produksi per th (ton)
Kebutuhan kitin (ton)
Harga (USD/kg)
Glukosamin 4500 9000 7-35
Chitosan 3000 4000 10-100a
Oligosakarida 500 1000 50-100b
N-Asetil glukosamin 100 200 20-140c
Halaman 20 dari 37
III. 6. Produk Pesaing
Halaman 21 dari 37
IV. ANALISIS FINANSIAL
Asumsi
No Variabel Asumsi Satuan Nilai
1 Umur proyek Tahun 10
2 Hari kerja per bulan Hari 24
3 Bulan kerja per tahun Bulan 12
4 Jumlah hari kerja per tahun Hari 288
7 Nilai sisa mesin dan peralatan dari nilai awal % 10
8 Umur ekonomis peralatan kantor Tahun 10
9 Umur ekonomis mesin dan peralatan Tahun 10
10 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dari harga % 0.5
11 Kapasitas produksi :
I-Nano Chitosan kg/hari 1.64
12 Target kapasitas produksi :
a. Tahun 1 % 60
b. Tahun 3 % 80
c. Tahun 3 dan seterusnya % 100
13 Kebutuhan dan harga bahan baku
a. Limbah Kulit Udang (10kg/hari) rupiah/kg 2000
b. HCl rupiah/liter 30000
c. NaOH rupiah/liter 30000
d. Larutan A rupiah/liter 47000
e. Larutan B rupiah/20ml 20000
f. Larutan C rupiah/kg 37500
g. Kemasan Alumunium foil rupiah/unit 4730
14 Harga jual
I-Nano Chitosan rupiah/kg 10000000
15 Discount factor % 18
16 Kontingensi % 10
17 Jumlah kemasan yang dibutuhkan per hari Unit 900
18 Harga kemasan rupiah/unit 1000
19 Pajak % 20
Total Kebutuhan Investasi
Halaman 22 dari 37
Deskripsi Jumlah Satuan
Harga/Unit Total
(Rp) (Rp)
A. Peralatan Produksi
Pipa PVC 3 unit 100,000 300,000
Tangki Stainless 2 unit 2,500,000 5,000,000
Evaporator 1 unit 5,000,000 5,000,000
Smart Power Blender 1 unit 3,000,000 3,000,000
Destilator 1 unit 5,000,000 5,000,000
Wadah Penampung 2 unit 250,000 500,000
Spray Dryer 1 unit 2,500,000 2,500,000
Sealer 1 unit 275,000 275,000
Kompor 1 unit 300,000 300,000
Regulator 1 unit 70,000 70,000
Tabung Gas 1 unit 300,000 300,000
Sub Total 22,245,000
B. Biaya Pengujian
Uji PSA 1 paket 400000 400,000
Uji SEM 1 paket 400000 400,000
Uji FTIR 1 paket 200000 200,000
Uji TPC 1 paket 100000 100,000
Sub Total 1,100,000
TOTAL 23,345,000
Kontingensi 10% 2,334,500
Total Investasi 25,679,500
Halaman 23 dari 37
Perhitungan Biaya Penyusutan, dan Pemeliharaan
Deskripsi
Harga Awal Umur Ekonomi Nilai Sisa
Biaya Penyusutan
Biaya Pemeliharaan
(Rp) (Tahun) (Rp) (Rp) (Rp)
A. Peralatan Produksi
Pipa Stainless 300,000 10 30,000 27,000 6,000
Tangki Stainless 5,000,000 10 500,000 450,000 100,000
Evaporator 5,000,000 10 500,000 450,000 100,000
Smart Power Blender 3,000,000 10 300,000 270,000 60,000
Destilator 5,000,000 10 500,000 450,000 100,000
Wadah Penampung 500,000 10 50,000 45,000 10,000
Spray Dryer 2,500,000 10 250,000 225,000 50,000
Sealer 275,000 10 27,500 24,750 5,500
Kompor 300,000 10 30,000 27,000 6,000
Regulator 70,000 10 7,000 6,300 1,400
Tabung Gas 300,000 10 30,000 27,000 6,000
Sub Total 22,245,000 2,224,500 2,002,050 444,900
B. Biaya Pengujian
Uji PSA 400,000
Uji SEM 400,000
Uji FTIR 200,000
Uji TPC 100,000
Sub Total 1,100,000
TOTAL 23,345,000 0 2,224,500 2,002,050 444,900
Halaman 24 dari 37
Kebutuhan Biaya Produksi
A. Bahan Utama Satuan (Rp) (kg/bulan) (Rp) (Rp)
Limbah Kulit Udang kg 2,000 240 480,000 5,760,000
HCl liter 30,000 960 28,800,000 345,600,000
NaOH liter 30,000 1,440 43,200,000 518,400,000
Larutan A liter 47,000 432 20,304,000 243,648,000
Larutan B kg 20,000 48 960,000 11,520,000
Larutan C gr 37,500 24 900,000 10,800,000
Kemasan botol unit 1,500 4,730 7,095,000 85,140,000
Sub Total
94,644,000 1,135,728,000
B. Bahan Pembantu dan Utilitas
Abonemen Listrik bulan 80,000 1 80,000 960,000
Air bulan 195,000 1 195,000 2,340,000
Listrik bulan 2,500,000 1 2,500,000 30,000,000
Gas unit 80,000 1 80,000 960,000
Sub Total
2,855,000 34,260,000
TOTAL
97,499,000 1,169,988,000
C. Biaya Administrasi
NO Deskripsi Jumlah
Biaya/Bulan Biaya/Tahun
(Rp) (Rp)
Retribusi paket 25,000 300,000
Telekomunikasi paket 50,000 600,000
Abonemen Telepon paket 57,600 691,200
Promosi paket 500,000 6,000,000
Biaya Lain-lain unit 100,000 1,200,000
TOTAL 732,600 8,791,200
Halaman 25 dari 37
D Kebutuhan Produksi Proses
bahan baku
waktu (kg)
10 per hari
300 per
bulan
3600 per
tahun
produksi 2 kg/hari
1.64 kg/hari
39.36 kg/bulan
472.32 kg/tahun
kemasan 4730 bulan
100gr
Halaman 26 dari 37
Deskripsi
Tahun ke- (Rp) Tahun ke- (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Biaya Tetap
Biaya Penyusutan 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050
Biaya Pemeliharaan 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900 444,900
Biaya Administrasi 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200 8,791,200
Sub Total 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150
Deskripsi
Tahun ke- (Rp) Tahun ke- (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B. Biaya Variabel
Biaya Bahan Mentah 681,436,800 908,582,400 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000 1,135,728,000
Biaya Pembantu dan Utilitas 20,556,000 27,408,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000 34,260,000
Sub Total 701,992,800 935,990,400 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000
TOTAL 713,230,950 947,228,550 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150
Halaman 27 dari 37
Perhitungan Harga Jual Produk
Tahun ke-
Biaya Tetap Biaya Variabel
% Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi Harga Pokok Produk
(Rp) (Rp) (100gram) (Rp/100gr)
1 11,238,150 701,992,800 60 2,838 251,315
2 11,238,150 935,990,400 80 3,784 251,315
3 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
4 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
5 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
6 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
7 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
8 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
9 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
0 11,238,150 1,169,988,000 100 4,730 251,315
Tahun
ke-
Harga jual per Kg
Keuntungan (%) (Rp)
1 2,000,000 87.43427
Harga Pokok = Biaya tetap + Biaya Variabel
2 2,000,000 87.43425
Kapasitas Produksi
3 2,000,000 87.43425 4 2,000,000 87.43425 5 2,000,000 87.43425 6 2,000,000 87.43425 7 2,000,000 87.43425 8 2,000,000 87.43425 9 2,000,000 87.43425 10 2,000,000 87.43425
Halaman 28 dari 37
Kebutuhan Investasi Kebutuhan Modal Kerja 118,871,825 (modal kerja untuk 2 bulan pertama)
Kebutuhan Modal Tetap 25,679,500 (investasi+kontingensi 10%) Total Kebutuhan 144,551,325
Perhitungan Rencana Pembayaran Kredit Investasi Tetap
Tahun ke- Jumlah Kredit Angsuran
Pokok Bunga Pembayaran Sisa Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
0 25,679,500 x x x 25,679,500
1 25,679,500 2,567,950 4,622,310 7,190,260 23,111,550
2 23,111,550 2,567,950 4,160,079 6,728,029 20,543,600
3 20,543,600 2,567,950 3,697,848 6,265,798 17,975,650
4 17,975,650 2,567,950 3,235,617 5,803,567 15,407,700
5 15,407,700 2,567,950 2,773,386 5,341,336 12,839,750
6 12,839,750 2,567,950 2,311,155 4,879,105 10,271,800
7 10,271,800 2,567,950 1,848,924 4,416,874 7,703,850
8 7,703,850 2,567,950 1,386,693 3,954,643 5,135,900
9 5,135,900 2,567,950 924,462 3,492,412 2,567,950
10 2,567,950 2,567,950 462,231 3,030,181 0
Halaman 29 dari 37
Perhitungan Rencana Pembayaran Kredit Modal Kerja
Tahun ke- Jumlah Kredit
Angsuran Pokok Bunga Pembayaran Sisa Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
0 118,871,825 x x x 118,871,825
1 118,871,825 39,623,942 21,396,929 61,020,870 79,247,883
2 79,247,883 39,623,942 14,264,619 53,888,561 39,623,942
3 39,623,942 39,623,942 7,132,310 46,756,251 0
Deskripsi
Tahun ke- (Rp) Tahun ke- (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Penerimaan
Tingkat Produksi
60% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Jumlah Produksi (Kg)
2,838 3,784 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730
Harga Produk 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
Penjualan Produk (Rp)
5,676,000,000 7,568,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000
Penjualan Produk (Rp)
5,676,000,000 7,568,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000
B. Pengeluaran
Biaya Tetap (Rp)
11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150
Biaya Variabel (Rp)
701,992,800 935,990,400 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000
Sub Total (Rp) 713,230,950 947,228,550 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150 1,181,226,150
D. Laba Sebelum Pajak
4,962,769,050 6,620,771,450 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850 8,278,773,850
E. Pajak Penghasilan
9,925,538 13,241,543 16,557,548 16,557,548 16,557,548 16,557,548 16,557,548 16,557,548 16,557,548 16,557,548
F. Laba Setelah Pajak
4,952,843,512 6,607,529,907 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302
Halaman 30 dari 37
Deskripsi
Tahun Tahun
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Kas Masuk
Laba Bersih 4,952,843,512 6,607,529,907 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302 8,262,216,302
Penyusutan 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050 2,002,050
Nilai Sisa 2,224,500
Modal Pinjaman 144,551,325
Sub Total 144,551,325 4,954,845,562 6,609,531,957 8,264,218,352 8,264,218,352 8,264,218,352 8,264,218,352 8,264,218,352 8,264,218,352 8,264,218,352 8,266,442,852
B. Kas Keluar
Modal Kerja 118,871,825
Modal Tetap 25,679,500
Angsuran Modal Tetap 7,190,260 6,728,029 6,265,798 5,803,567 5,341,336 4,879,105 4,416,874 3,954,643 3,492,412 3,030,181
Angsuran Modal Kerja 61,020,870 53,888,561 46,756,251
Sub Total 144,551,325 68,211,130 60,616,590 53,022,049 5,803,567 5,341,336 4,879,105 4,416,874 3,954,643 3,492,412 3,030,181 C. Aliran Kas Bersih 0 4,886,634,432 6,548,915,367 8,211,196,303 8,258,414,785 8,258,877,016 8,259,339,247 8,259,801,478 8,260,263,709 8,260,725,940 8,263,412,671 D. Arus Kas Awal Tahun 0 4,886,634,432 11,435,549,799 19,646,746,102 27,905,160,888 36,164,037,904 44,423,377,151 52,683,178,630 60,943,442,339 69,204,168,279
E. Arus Kas Akhir Tahun 4,886,634,432 11,435,549,799 19,646,746,102 27,905,160,888 36,164,037,904 44,423,377,151 52,683,178,630 60,943,442,339 69,204,168,279 77,467,580,950
Halaman 31 dari 37
Kriteria Kelayakan Investasi
Tahun Ke-
Bt-Ct Akumulasi DF 18% PV
(Rp) (Rp) (Rp)
0 -144,551,325 -144,551,325 1 -144,551,325
1 4,886,634,432 4,742,083,107 0.8475 4,141,215,620
2 6,548,915,367 11,290,998,474 0.7182 4,703,329,049
3 8,211,196,303 19,502,194,777 0.6086 4,997,587,572
4 8,258,414,785 27,760,609,563 0.5158 4,259,598,473
5 8,258,877,016 36,019,486,579 0.4371 3,610,031,260
6 8,259,339,247 44,278,825,826 0.3704 3,059,519,750
7 8,259,801,478 52,538,627,305 0.3139 2,592,958,453
8 8,260,263,709 60,798,891,014 0.2660 2,197,545,389
9 8,260,725,940 69,059,616,954 0.2255 1,862,430,814
10 8,263,412,671 77,323,029,625 0.1369 1,131,256,624
TOTAL 32,410,921,677
Kriteria Nilai NPV (Rp) 32,410,921,677 PBP
(Tahun) 1.6387 1 tahun 7 bulan Net B/C 225.217396
Halaman 32 dari 37
Analisis BEP
Deskripsi
Tahun Ke- (Rp) Tahun Ke- (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Biaya Tetap (Rp) 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150 11,238,150
Biaya Variabel (Rp) 701,992,800 935,990,400 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000 1,169,988,000
Harga jual Per Kg (Rp) 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
Tingkat Produksi Kg 2,838 3,784 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730 4,730
Total Penerimaan 5,676,000,000 7,568,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000 9,460,000,000
Pembayaran Angsuran Modal Tetap (Rp) 7,190,260 6,728,029 6,265,798 5,803,567 5,341,336 4,879,105 4,416,874 3,954,643 3,492,412 3,030,181
Pembayaran Angsuran Modal Kerja (Rp) 61,020,870 53,888,561 46,756,251
Titik Impas √
Volume Penjualan per Tahun 60% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Biaya Variabel per Unit 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355 247,355
Margin Kontribusi 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645 1,752,645
Ratio Margin Kontribusi 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622 0.876322622
BEP 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121 6.4121
Hasil Penjualan 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215 12,824,215
Halaman 33 dari 37
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kas Masuk
Kas Masuk
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
80,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kas Keluar
Kas Keluar
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kas Masuk
Kas Keluar
0
10,000,000,000
20,000,000,000
30,000,000,000
40,000,000,000
50,000,000,000
60,000,000,000
70,000,000,000
80,000,000,000
90,000,000,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Akumulasi Arus Kas
Akumulasi Arus Kas
Halaman 34 dari 37
V. DAFTAR PUSTAKA Berger J. et al. 2004. Structure and interactions in covalently and ionically crosslinked
chitosan hydrogels for biomedical applications. Eur J of Pharmaceutics and Biopharmaceutics 57: 19-34.
Dhanikula AB, Pachagnula R. 2004. Development and characterization of biodegradable
chitosan films for local delivery of paclitaxel. www.aapsj.org [10 Oktober 2010].
Kim Dong-Gon et al. 2006. Preparation and characterization of retinolencapsulated
chitosan nanoparticle. Applied Chemistry, Vol 10, No.1, 65-68. Mardliyati E. 2010. Pengenalan Pemanfaatan Nanopartikel Kitosan sebagai Matriks
Enkapsulasi. Jakarta: Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi.
Mohanraj UJ and Y chen. 2006. Nanoparticles - A Review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research 5(1): 561-573.
Shu XZ and Zhu KJ. 2002. Controlled Drug Release Properties of Ionically Cross-Linked
Chitosan beads: The Influence of Anion Structure. International Journal of Pharmaceutics 233: 217-225.
Silva Catarina M. et al. 2006. Microencapsulation of Hemoglobin in Chitosan-coated
Alginate Microspheres Prepared by Emulsification/Internal Gelation The AAPS Journal 17(4) Article 88.
Sugita. 1992. Isolasi kitin dan komposisi senyawa kimia limbah udang windu (Penaeus
monodon) [tesis]. Bandung: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sutriyo, Joshita D, Indah R. 2005. Perbandingan pelepasan propanol hidroklorida dari
matriks kitosan, etil selulosa, dan hidroksipropil metal selulosa. Majalah Ilmu Kefarmasian 2: 145-153.
Wahyono D. 2010. Ciri nanopartikel kitosan dan pengaruhnya pada ukuran partikel dan efisiensi penyaluran ketoprofen [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Widjhati R. 2010. Aplikasi Nanoteknologi pada Industri Farmasi. Jakarta: Balai Pengkajian
dan Penerapan Teknologi. Wikimedia. 2010. Kitosan. http://www.commons.wikimedia.com [20 Oktober 2010]. Xu Yongmei and Du Yumin. 2003. Effect of moleculer structure of chitosan on protein
delivery properties of chitosan nanoparticles. International Journal of Pharmaceutics 250: 215-226.
Halaman 35 dari 37
Pernyataan: Dengan menandatangani proposal untuk dapat berpartisipasi dalam Intensive-Student Technopreneurship Program 2011, maka kami menyatakan bahwa invensi/inovasi yang kami ajukan benar-benar merupakan hasil penelitian dan/atau pengembangan kami sendiri dan bukan merupakan invensi/inovasi orang lain atau hasil penjiplakan dari invensi/inovasi orang lain. Kami juga menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan pada proposal ini adalah benar sejauh pengetahuan kami. Jika ternyata informasi yang saya berikan tidak benar dan secara sengaja bermaksud mengelabui untuk memperbesar peluang kami terpilih dalam i-STEP 2011, maka kami akan mentaati segala keputusan yang akan diambil RAMP IPB menyangkut keberlanjutan dukungan pendanaan dan mentoring program RAMP IPB, demikian juga yang berhubungan dengan aset yang timbul dari program ini dan apabila ada konsekuensi hukum akibat adanya tuntutan dari pihak lain yang merasa dijiplak, maka akan menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.
Tempat : Bogor Tanggal: 23 Juli 2011
Mochammad Iqbal Ardi
Wibowo
Muhammad Gufron Rama Andhita Setiawan
Halaman 36 dari 37
LEMBAR PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : Mochammad Iqbal Ardi Wibowo
Alamat : Balimatraman RT 03/02 No. 30, Manggarai Selatan, Tebet, DKI Jakarta
2. Nama : Muhammad Gufron
Alamat : Jl. M1 no.42, Kebon baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
3. Nama : Rama Andhita Setiawan
Alamat : Jl. Kenari No.2, Parakan Canggah, Banjarnegara, Jawa Tengah
dengan ini menyatakan bahwa kami adalah inventor dari invensi/inovasi yang berjudul:
“Teknologi Pembuatan Nano-Chitosan dari Limbah Kulit Udang
sebagai Penghantar Obat dan Pengawet Alami”
yang kami ajukan untuk dapat mengikuti Intensive-Student Technopreneurship Program 2011 dan menyatakan bahwa invensi/inovasi tersebut benar-benar merupakan hasil penelitian dan/atau pengembangan kami sendiri dan bukan merupakan invensi/inovasi orang lain atau hasil penjiplakan dari invensi/inovasi orang lain.
Apabila ada konsekuensi hukum akibat adanya tuntutan dari pihak lain yang merasa dijiplak, maka akan menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.
Bogor, 23 Juli 2011
Mochammad Iqbal Ardi
Wibowo
Muhammad Gufron Rama Andhita Setiawan
Halaman 37 dari 37
SURAT REFERENSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Dra. Pipih Suptijah, MBA
Pekerjaan/jabatan : Dosen Teknologi Hasil Perairan
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Jl. Sindang Barang KM 5 Kavling No.2, RT 01/01, Bogor
mengajukan dan memberikan dukungan kepada:
Nama : Mochammad Iqbal Ardi Wibowo
Alamat : Balimatraman RT 03/02 No. 30, Manggarai Selatan, Tebet, DKI Jakarta
untuk mengikuti Intensive-Student Technopreneurship Program 2011 RAMP Indonesia dengan judul proposal:
” Teknologi Pembuatan Nano-Chitosan dari Limbah Kulit Udang
sebagai Penghantar Obat dan Pengawet Alami ”
Bogor, 23 Juli 2011
Dra. Pipih Suptijah, MBA
19531020 198503 2 001