METODE BERFIKIR ILMIAH, PENULISAN ILMIAH,
PENYAJIAN KARYA ILMIAH
BUKU PANDUAN MAHASISWA
BLOK 18
ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL (SETARA 5 SKS)
Dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial
Diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial
Rencana perawatan anomali dentokraniofasial
Piranti ortodonti lepasan sederhana
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020
BUKU PANDUAN
MAHASISWA
BLOK 18
ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL ( SETARA 5 SKS )
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga Buku Panduan Blok 18 (Estetika Dentokraniofasial) dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti
proses pembelajaran di Blok 18 pada semester 5. Metode pembelajaran yang digunakan
adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas : kuliah interaktif, diskusi
kelompok, sidang pleno, skill’s lab, dan presentasi tugas kelompok Blok 18 (Estetika
Dentokraniofasial), terdiri atas 4 modul yang diupayakan terintegrasi dari berbagai cabang
ilmu yaitu Ilmu Ortodonti, Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Radiologi Kedokteran Gigi, Ilmu
material kedokteran gigi, dan Periodonsia.
Akhirnya kami berharap agar Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun
fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku
Panduan ini dimasa mendatang.
TIM PENYUSUN KBK FKG USU
ii
TIM PENYUSUN
Ketua : Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K)
Sekretaris :
Anggota :
Tanti Deriaty,drg., Sp.Ort., MDSc.
1. Prof. Nazruddin drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort (K)
2. Muslim Yusuf drg., Sp.Ort (K)
3. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K)
4. Dr. Ervina Sofyanti,drg.,Sp.Ort (K)
5. Mimi Marina Lubis, drg., Sp.Ort (K)
6. Erliera,drg.,Sp.Ort (K)
7. Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort (K)
8. Hilda Fitria Lubis drg., Sp.Ort (K)
9. Siti Salmiah drg., Sp.KGA
10. Cek Dara Manja drg., Sp RKG
11. Aini Hariyani,drg.,Sp.Perio (K)
12. Lasminda Syafiar ,drg., M.Kes
13. Dr. Essie Octiara, drg., Sp.KGA
14. Teguh Aryo Nugroho, drg., Sp.Ort., MDSc
Dental Education Unit:
Koordinator : Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM
Divisi Kurikulum : Luthfiani, drg. MDSc.
Divisi SDM : Aida Fadhilla D, drg., MDSc.
Divisi Assessment dan Evaluasi : Teguh Aryo Nugroho., drg., Sp.Ort., MDSc
E D I T O R
Dr. Wilda Hafni Lubis,drg., M.Si
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
TIM PENYUSUN .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
MATRIKS KOMPETENSI BLOK 25 iv
BAB I INFORMASI UMUM ..................................................................... 1
A. Nama Blok .................................................................................. 1
B. Tujuan Blok ................................................................................. 1
C. Uraian Blok ................................................................................. 1
D. Metode Pembelajaran ................................................................. 2
BAB II MODUL............................................................................................. 3
A. Pembagian Modul........................................................................ 3
B. Topic Tree Modul…………......................................................... 12
C. Skenario Modul ............................................................................ 13
BAB III DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 22
BAB IV JADWAL ......................................................................................... 23
LAMPIRAN
1. Petunjuk Diskusi Kelompok ……......................................................... 26
2. Lembar Penilaian Diskusi Kelompok …………................................... 27
3. Tata cara Persiapan, Penilaian, Jenis Ujian, Waktu Pelaksanaan
Ujian Dan Pengumuman Hasil Ujian Blok........................................... 28
4. Petunjuk Pembuatan Soal Ujian Blok...…………................................ 29
5. Daftar Nilai Ujian Modul……………………...................................... 30
6. Daftar Peserta Nilai Akhir (DPNA)…………….................................. 31
7. Distribusi Fasilitator dan Jadwal Pengumpulan Tugas Pemicu …....... 32
iv
MATRIKS KOMPETENSI BLOK 18
ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL
MATA AJAR
TERKAIT
KOMPETENSI
UTAMA PENUNJANG
1. Ortodonsia
2. Ilmu
Kesehatan
Gigi Anak
3. Ilmu
Material
dan
Teknologi
Kedoteran
Gigi
4. Periodonsia
5. Bedah
Mulut
6. Radiologi
Dental
7. Biologi
Oral
8. Bioetika
1.1 Menerapkan etika
kedokteran gigi serta
hukum yang berkaitan
dengan praktek kedokteran
gigi secara professional
1.2 Melakukan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
sesuai kode etik
1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran
gigi di bidang ortodonsia secara
profesional (C3, P3, A4)
1.1.2 Mampu menjaga kerahasiaan profesi
dalam hubungannya dengan teman
sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3)
1.1.3 Mampu membedakan hak dan
kewajiban dokter dan pasien (C3, P3,
A4)
1.2.1 Mampu memberikan pelayanan di
bidang Ortodonsia yang manusiawi dan
komprehensif . (C3, P5, A3)
1.2.2 Mampu menjaga hubungan terbuka dan
jujur serta saling menghargai dengan
pasien, pendamping pasien dan sejawat
(C3, P3, A3)
1.2.3 Mampu memperkirakan keterbatasan
kemampuan diri untuk kepentingan
rujukan, pada kasus-kasus kompleks
(C3, P3, A4)
2.1 Mengelola informasi
kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis dan
komprehensif
2.2 Berfikir kritis dan alternatif
dalam mengambil
keputusan
2.3 Menggunakan pendekatan
evidence based dentistry
dalam pengelolaan
kesehatan gigi dan mulut
2.2.1 Mampu menyusun karya ilmiah sesuai
dengan konsep, teori, dan kaidah penulisan ilmiah (C3, P3, A3)
2.2.2 Mampu menyajikan karya ilmiah
kesehatan secara lisan dan tertulis(C3,
P3, A3)
2.2.3 Mampu menyusun pemecahan masalah
berdasarkan prioritas (C3,P3, A3)
2.3.1 Mampu menapis sumber rujukan yang
sahih untuk kepentingan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut (C3, P3, A3)
2.3.2 Mampu menggunakan informasi
kesehatan secara profesional untuk
kepentingan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
(C3, P3, A3)
3.1 Mampu melakukan
komunikasi, informasi dan
edukasi secara efektif dan
3.1.1 Mampu berdialog dengan pasien dalam
kedudukan yang setara. (C3, P3, A3)
v
bertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis
dengan pasien,keluarga
atau pendamping pasien
serta masyarakat, teman
sejawat dan profesi
kesehatan lain yang terkait.
5.1. Seorang dokter gigi harus
mampu mengintegrasikan
ilmu pengetahuan biomedik
yang relevan sebagai
sumber keilmuan &
berbagai data penunjang
untuk diagnosis dan
tindakan medik Kedokteran
Gigi. (C3, P3, A4)
5.1.1. Mampu memahami proses tumbuh
kembang dentokranio fasial prenatal
dan pascanatal (C2, P3, A3)
6.1 Seorang dokter gigi harus
memahami ilmu kedokteran
klinik yang relevan sebagai
pertimbangan dalam
melakukan perawatan gigi
dan mulut pada pasien
medik kompromis. (C3, P3,
A4)
6.1.1 Mampu menghubungkan tatalaksana
kedokteran klinik untuk
mengembalikan fungsi optimal sistem
stomatognati (C4, P3, A4)
6.1.2 Memahami cara pengelolaan pasien
dengan kelainan/penyakit sistemik
yang bermanifestasi di rongga mulut
pada pasien medik terkompromis secara
holistik dan komprehensif (C2, P2,A2 )
6.1.3 Memahami cara merujuk pasien medik
kompromis secara profesional (C2,P3,
A4)
7.1 Seorang dokter gigi harus
mampu memahami ilmu
kedokteran gigi dasar yang
mencakup; biologi oral,
Material & teknologi
kedokteran gigi untuk
menunjang keterampilan
preklinik & klinik, serta
penelitian bidang
Kedokteran Gigi. (C3, P3,
A4)
7.1.2 Mampu menganalisis hasil penelitian
kedokteran gigi dasar yang berkaitan
dengan kasus medik dental dan disiplin
ilmu lain yang terkait ke dalam ilmu
Ortodonsia (C4, P3, A4)
7.1.3 Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi
dasar untuk menunjang keterampilan
preklinik & klinik, serta penelitian
bidang Ortodonsia, meliputi: biologi
oral, biomaterial kedokteran gigi ,
radiologi kedokteran gigi (C2, P3, A4)
7.1.4 Mampu merencanakan material
kedokteran gigi yang akan digunakan
dalam tindakan rekonstruksi untuk
mengembalikan fungsi stomatognati
yang optimal dalam bidang Ortodonsia
(C4, P3, A4)
7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil
pemeriksaan radiografi intra oral untuk
diagnosis kelainan dan penyakit pada
sistem stomatognati dalam bidang
Ortodonsia (C2, P3, A4)
vi
8.1 Seorang dokter gigi harus mampu memahami prinsip
ilmu kedokteran gigi klinik
sebagai dasar untuk
melakukan pelayanan
klinis kesehatan gigi dan
mulut yang efektif dan
efisien
8.1.1 Mampu memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang
meliputi tindakan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif (C2, P3, A4)
8.1.2 Mampu menghubungkan berbagai
tatalaksana kedokteran gigi klinik untuk
membantu dalam memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam mengembalikan fungsi optimal
sistem stomatognati (C4, P3, A4)
9.1 Seorang dokter gigi harus
mampu melakukan
pemeriksaan fisik dan
sistem stomatognatik
dengan mencatat informasi
klinis, laboratoris,
radiologis, psikologis dan
sosial guna mengevaluasi
kondisi medis pasien. (C4,
P3, A3)
9.1.1 Mampu mengidentifikasikan keluhan
utama penyakit atau gangguan sistem
stomatognatik (C1,P2,A2)
9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan
komprehensif sistem stomatognati
dengan memperhatikan kondisi umum
pasien (C3, P3, A4)
9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan
penunjang radiologi intra oral dan
ekstra oral yang dibutuhkan (C4, P4,
A4)
9.1.4 Mampu menginterpretasikan hasil
pemeriksaan radiologi intra oral dan
ekstra oral secara umum (C4, P3, A3)
9.1.5 Mampu menganalisis kondisi fisik,
psikologis dan sosial melalui
pemeriksaan klinis (C4, P3, A3)
9.2 Seorang dokter gigi harus
mampu mengenal dan
mengelola prilaku pasien
secara profesional. (C4,
P3, A4)
9.2.1 Mampu menerapkan sikap saling
menghargai dan saling percaya melalui
komunikasi yang efektif dan efisien
dengan pasien dan /atau pendamping
pasien (C3.P2,A3)
9.2.2 Mampu menganalisis perilaku pasien
yang memerlukan perawatan khusus
secara profesional (C4, P3, A4)
9.3 Seorang dokter gigi harus
mampu menggunakan
rekam medik sebagai
acuan dasar dalam
melakukan perawatan gigi
dan mulut. (C3, P3, A4)
9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara
akurat dan komprehensif (C1,P3,A4 )
9.3.2 Mampu mengelola rekam medik
sebagai dokumen legal dengan baik
(C3,P3,A4)
9.3.3 Mampu merencanakan perawatan
medik gigi berdasarkan rekam medik
(C3, P3, A4)
vii
10.1 .Seorang dokter gigi harus mampu menegakkan
diagnosis dan
menetapkan prognosis
penyakit-penyakit gigi
dan mulut melalui
interpretasi, analisis dan
sintesis hasil pemeriksaan
pasien. (C4, P4, A4)
10.1.1. Mampu menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja
berdasarkan analisis hasil
pemeriksaan riwayat penyakit,
temuan klinis, temuan laboratoris,
temuan radiografis, dan temuan alat
bantu yang lain.(C4,P4,A4)
10.1.2 Mampu membedakan antara jaringan
periodontal yang sehat dan tidak
sehat (C4,P4,A4)
10.1.3 Mampu memastikan penyimpangan
dalam proses tumbuh kembang yang
mengakibatkan maloklusi (C3, P4,
A3)
10.1.4. Mampu menjelaskan keadaan
kehilangan gigi yang memerlukan
tindakan rehabilitatif (C2,P3,A4)
10.1.5. Mampu menjelaskan keadaan akibat
kelainan oklusal dan gangguan
fungsi mastikasi dan kondisi yang
memerlukan perawatan (C4, P4, A4)
10.1.6 Mampu menjelaskan hubungan
kebiasaan buruk pasien dengan
adanya kelainan oromaxillofasial
(C2,P3, A2)
10.1.7 Mampu membedakan kelainan
dental, skeletal atau fasial yang
berhubungan dengan gangguan
tumbuh kembang, fungsi dan estetik
(C4,P4, A4)
11.1 Mampu menganalisis
rencana perawatan yang
didasarkan pada kondisi,
kepentingan dan
kemampuan pasien. (C4,
P3, A3)
11.1.2 Mampu merencanakan pengelolaan
ketidaknyamanan dan kecemasan
pasien yang berkaitan dengan
pelaksanaan perawatan.(C3, P3, A3)
11.1.3 Mampu merencanakan pelayanan
preventif berdasarkan analisis risiko
penyakit. (C3,P3,A3)
11.1.4 Mampu merencanakan perawatan
dengan memperhatikan kondisi
sistemik pasien. (C3, P3, A3)
11.1.5 Mampu mengembangkan rencana
perawatan yang komprehensif dan
rasional berdasarkan diagnosis. (C3,
P3, A3)
11.1.6 Mampu menjelaskan temuan,
diagnosis dan perawatan pilihan,
ketidak nyamanan dan resiko
perawatan untuk mendapat
persetujuan melakukan perawatan
(C2,P3, A3)
viii
11.1.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang
dibutuhkan, langkah-langkah
perawatan, dan perkiraan biaya
perawatan (C2,P2, A3)
11.1.8 Mampu bekerjasama dengan profesi
lain untuk merencanakan perawatan
yang akurat (C3, P3, A3)
11.2. Seorang dokter gigi
harus mampu
menentukan rujukan
yang sesuai. (C3, P3,
A3)
11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada
spesialis bidang lain yang terkait
dengan kelainan pasien.(C3, P3, A3).
11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada
yang lebih kompeten sesuai dengan
bidang terkait. (C3, P3, A3)
12.1 Seorang dokter gigi
harus mampu
mengendalikan rasa sakit
dan kecemasan pasien
disertai sikap empati.
(C4, P4, A4)
12.1.1 Mampu mengatasi rasa sakit, rasa
takut dan ansietas dengan
pendekatan farmakologik dan non
farmakologik. (C3, P3, A3)
13.1 Seorang dokter gigi
harus mampu melakukan
perawatan Ortodonsia
pada pasien anak-anak
dan dewasa melakukan
perawatan konservasi
gigi sulung dan
permanen yang
sederhana. (C4, P5, A4)
13.1.1 Mampu melakukan pencegahan
maloklusi dental (C3, P4, A3)
13.1.2 Mampu memastikan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil perawatan
(C3, P4, A3)
13.1.3 Mampu melakukan perawatan
maloklusi dental (C3, P4, A3)
13.2 Seorang dokter gigi
harus mampu melakukan
perawatan kelainan sendi
temporomandibular
(TMJ) dan oklusi dental
13.2.1 Mampu melakukan terapi kelainan
oklusi dental yang sederhana (C3,
P3, A3)
13.2.2 Mampu melakukan tahap awal
perawatan TMJ non bedah (C3, P3,
A3)
13.3 Seorang dokter gigi
harus mampu bekerja
dalam tim secara efektif
dan efisien untuk
mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang prima
13.3.1 Mampu melakukan rujukan kepada
sejawat yang lebih kompeten secara
interdisiplin dan intradisiplin (C3,
P3, A3)
1
BAB I
INFORMASI UMUM
A. NAMA BLOK: ESTETIKA DENTOKRANIOFASIAL
B. TUJUAN BLOK:
1. Mampu menjelaskan dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial
2. Mampu menegakkan diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial
3. Mampu menyusun rencana perawatan anomali dentokraniofasial
4. Mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana dan melakukan kontrol
perawatan anomali dentokraniofasial
C. URAIAN BLOK:
Blok Estetika dentokraniofasial secara umum mempelajari perawatan anomali
dentokraniofasial yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan aspek fungsional, estetika
dan kestabilan sistem stomatognatik sebagai kunci utama untuk mencapai kesehatan seorang
individu secara menyeluruh. Pada blok ini akan dipelajari mengenai dasar-dasar biomekanika
dentokraniofasial yang mencakup aspek tumbuh kembang dalam kaitannya dengan perawatan
ortodonti. Selanjutnya mengenai pergerakan gigi secara ortodonti dan prinsip penjangkaran
dalam perawatan ortodonti, serta konsep oklusi dan maloklusi yang mencakup klasifikasi
dan etiologi maloklusi.
Mahasiswa juga akan mempelajari prosedur pemeriksaan untuk menegakkan
diagnosis dan menyusun prognosis. Prosedur pemeriksaan yang dimaksud mencakup
pengumpulan data berupa prosedur anamnesis, analisis data ekstra oral dan intra oral, analisis
model serta analisis foto roentgen terutama sefalogram lateral yang merupakan pemeriksaan
penunjang. Pertimbangan prosedur radiologi dalam prosedur perawatan ortodonti juga
dipelajari.
Pada blok ini dipelajari juga mengenai berbagai komponen piranti ortodonti lepasan
sederhana dan sifat fisisnya. Selanjutnya mengenai rencana perawatan ortodonti preventif dan
interseptif serta kasus-kasus ortodonti yang memerlukan rujukan. Diharapkan pada akhir
modul ini mahasiswa mampu menyusun rencana perawatan ortodonti dan membuat desain
piranti ortodonti lepasan sederhana.
Selanjutnya mahasiswa juga akan mempelajari mengenai piranti ortodonti lepasan
yang bersifat myofunctional dan penatalaksanaan berbagai kebiasaan buruk yang dapat
menjadi etiologi anomali dentokraniofasial. Berbagai komponen retainer untuk mencapai
kestabilan hasil perawatan juga dipelajari serta pertimbangan kondisi periodontal sewaktu
menjalani perawatan ortodonti juga dipelajari dalam blok ini. Pada akhir blok ini, mahasiswa
diharapkan mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana dan melakukan prosedur
kontrol piranti ortodonti lepasan dengan baik dan benar.
2
D. METODE PEMBELAJARAN:
1. Kuliah interaktif
2. Diskusi Kelompok (collaborative learning)
3. Sidang Pleno
4. Skill’s lab
5. Presentasi tugas kelompok
6. Tugas Individual
3
BAB II
MODUL
A. PEMBAGIAN MODUL
Blok 18 terdiri atas empat modul sebagai berikut:
Modul 1 : Dasar-dasar perawatan anomali dentokraniofasial
Modul 2 : Diagnosis perawatan anomali dentokraniofasial
Modul 3 : Rencana perawatan anomali dentokraniofasial
Modul 4 : Piranti ortodonti lepasan sederhana
MODUL 1. DASAR-DASAR PERAWATAN ANOMALI DENTOKRANIOFASIAL
A. Tujuan Terminal Modul.
Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dasar-dasar
perawatan anomali dentokraniofasial.
B. Tujuan Khusus Modul:
1.1 Menjelaskan defenisi ortodonti
1.2 Menjelaskan tujuan utama perawatan ortodonti
1.3 Menjelaskan tujuan tambahan perawatan ortodonti
1.4 Menjelaskan sejarah ortodonti
1.5 Menjelaskan ruang lingkup ortodonti dan ortopedi facial
1.6 Menjelaskan perkembangan ilmu ortodonti masa kini serta menjelaskan perbedaan
tugas ortodontis dan dokter gigi umum dalam melaksanakan perawatan anomali
dentokraniofasial
Topik : Ruang Lingkup Ortodonti
1.7 Menjelaskan pola wajah yang berkaitan dengan anomali dentokraniofasial
1.8 Menjelaskan variasi pertumbuhan wajah yang berkaitan dengan anomali
dentokraniofasial
1.9 Menjelaskan rotasi wajah pada pasien dalam tahap tumbuh kembang
Topik : Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan serta mekanisme pertumbuhan
tulang kraniofasial dan Perkembangan gigi geligi terhadap sistem stomatognasi
1.10 Menjelaskan kompensasi pertumbuhan dentoalveolar
1.11 Menjelaskan variasi etnik
Topik : Dasar Biologis pergerakan gigi pada perawatan ortodonti
1.12 Menjelaskan definisi dan perkembangan oklusi
Topik : Konsep Oklusi dan Fase Oklusi
1.13 Menjelaskan oklusi ideal, oklusi sentrik, oklusi habitual, oklusi distal, oklusi
mesial dalam kaitannya dengan perawatan anomali dentokraniofasial
Topik : Macam-macam Oklusi
4
1.14 Menjelaskan klasifikasi maloklusi: dental, skeletal dan dentoskeletal
1.15 Menjelaskan tujuan klasifikasi maloklusi
Topik : Macam-macam maloklusi
1.16 Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Angle
1.17 Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Simon
1.18 Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut bentuk tubuh
1.19 Menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Dewey
Topik : Klasifikasi Etiologi maloklusi
1.20 Menjelaskan etiologi-etiologi maloklusi yang berhubungan dengan faktor internal
1.21 Menjelaskan etiologi-etiologi maloklusi yang berhubungan dengan faktor
eksternal
Topik : Faktor-faktor yang mempengaruhi etiologi maloklusi
1.22 Menjelaskan respons fisiologis terhadap gaya
1.23 Menjelaskan mekanisme periodontal dalam mempertahankan posisi gigi
1.24 Menjelaskan tahap-tahap pergerakan gigi akibat gaya ortodonti
1.25 Menjelaskan pengaruh gaya ortodonti terhadap jaringan gigi dan gingiva
1.26 Menjelaskan konsep pergerakkan gigi Mulligan terhadap gaya
Topik : Respons Jaringan terhadap gaya ortodonti
1.27 Menjelaskan gerakan translasi (bodili, ekstrusi dan intrusi)
1.28 Menjelaskan gerakan rotasi murni (rotasi)
1.29 Menjelaskan gerakan rotasi transversal (torque dan tiping)
1.30 Menjelaskan ketebalan kawat, panjang pegas dan defleksi (kelenturan) pegas
jari
1.31 Menjelaskan besar gaya yang ditimbulkan oleh pegas jari piranti lepas.
1.32 Menjelaskan gerakan tiping
1.33 Menjelaskan gerakan rotasi
1.34 Menjelaskan gerakan akar
Topik : Macam-macam gaya ortodonti
1.35 Menjelaskan jenis-jenis penjangkaran pada perawatan ortodonti
1.36 Menjelaskan kehilangan penjangkaran (loss of anchorage)
Topik : Penjangkaran pada perawatan ortodonti
C. Topik Kuliah
No Topik Mata
Ajar Kode Staf Pengajar
Waktu
(jam)
1 Pengantar Blok 18 dan Skill’s
Lab - - Siti Bahirrah drg., Sp.Ort(K) 1
2 Ruang lingkup ortodonti Orto OR1.1 Erliera drg., Sp.Ort(K) 1
3
Dasar pertumbuhan dan
perkembangan serta
mekanisme pertumbuhan
tulang kraniofasial
Orto OR1.2 Erliera drg., Sp.Ort(K) 1
5
4 Perkembangan gigi geligi terhadap sistem stomatognasi
Orto OR1.3 Erliera drg., Sp.Ort(K) 2
5
Dasar biologis pergerakan
gigi pada perawatan
ortodonti
Orto
OR1.4 Muslim Yusuf drg.,
Sp.Ort(K) 2
6 Konsep oklusi dan fase
oklusi
Orto OR1.5
Aditya Rachmawati drg.,
Sp.Ort(K) 1
7 Macam-macam oklusi Orto
OR1.6 Aditya Rachmawati drg.,
Sp.Ort(K) 1
8 Macam-macam maloklusi Orto
OR1.7 Aditya Rachmawati drg.,
Sp.Ort(K) 1
9 Klasifikasi etiologi maloklusi Orto
OR1.8 Erna Sulistyawati drg.,
Sp.Ort(K) 1
10 Faktor-faktor etiologi yang
mempengaruhi maloklusi
Orto OR1.9
Erna Sulistyawati drg.,
Sp.Ort(K) 1
11 Respons jaringan terhadap
gaya ortodonti
Orto OR1.10
Muslim Yusuf drg.,
Sp.Ort(K) 1
12 Macam-macam gaya
ortodonti
Orto OR1.11
Muslim Yusuf drg.,
Sp.Ort(K) 1
13 Penjangkaran dalam
perawatan ortodonti Orto OR1.12
Muslim Yusuf drg.,
Sp.Ort(K) 2
Total Waktu 16
MODUL 2. DIAGNOSIS PERAWATAN ANOMALI DENTOKRANIOFASIAL
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menegakkan diagnosis pada kasus anomali
dentokraniofasial.
B. Tujuan Khusus Modul
2.1 Menjelaskan cara anamnesis pada pasien ortodonti
2.2 Menjelaskan pemeriksaan ekstra oral
2.3 Menjelaskan pemeriksaan intra oral
2.4 Menjelaskan analisis fungsi
2.5 Menjelaskan pemeriksaan jaringan lunak
2.6 Menjelaskan pemeriksaan TMJ
2.7 Menjelaskan pemeriksaan oral higiene
Topik : Prosedur pemeriksaan awal / Cara pemeriksaan subjektif dan objektif
2.8 Menjelaskan profil wajah dari depan
2.9 Menjelaskan profil wajah dari samping
Topik : Cara pemeriksaan analisis foto profil wajah
2.10 Menjelaskan penentuan garis mediana pada analisis model
2.11 Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi
dalam arah sagital
6
2.12 Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi
dalam arah lateral
2.13 Menjelaskan terminologi anomali gigi pada RA, RB dan RA/RB sentrik oklusi
dalam arah vertikal
Topik : Analisis model dan terminologi anomali gigi pada RA, RB, RA dan RB
dalam arah vertikal, sagital, dan transversal
2.14 Menjelaskan cara mengukur lebar mesio distal gigi dan tempat yang tersedia dalam
lengkung rahang
Topik : Diskrepansi lengkung gigi dan ukuran gigi
2.15 Melakukan perhitungan kebutuhan ruang dengan metode Huckaba pada gigi desidui
Topik : Analisis gigi desidui
2.16 Menjelaskan analisis gigi geligi pergantian berdasarkan analisis Moyers
2.17 Menjelaskan analisis gigi geligi pergantian berdasarkan analisis Tanaka-Jhonston
2.18 Menjelaskan analisis Tonn
2.19 Menjelaskan analisis Howes
2.20 Menjelaskan analisis Bolton
2.21 Menjelaskan Indeks Pont
2.22 Menjelaskan analisis segmental Lundstrum
Topik : Analisis gigi geligi pergantian dan gigi permanen
2.23 Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengambilan radiografi untuk
keperluan ortodonti
2.24 Menjelaskan nilai batas dosis radiasi pada pasien anak dan dewasa
2.25 Menjelaskan persyaratan radiografi intral oral, panoramik, dan sefalometri untuk
mengoptimalkan dosis radiasi
Topik : Pengambilan foto radiologi
2.26 Menjelaskan pemeriksaan foto ronsen : panoramik dan sefalometri
2.27 Menjelaskan pengantar sefalometri, tujuan sefalometri, bentuk sefalogram
2.28 Menjelaskan alat-alat yang dibutuhkan untuk penjiplakan
2.29 Menjelaskan cara penjiplakan jaringan keras dan lunak pada kertas tracing
Topik : Analisis radiologi (panoramik dan sefalometri) sebagai pemeriksaan
penunjang dalam perawatan anomali dentokraniofasial
2.30 Menjelaskan pengertian dan penentuan Landmark radiografi sefalometri Lateral
2.31 Menjelaskan pengertian garis, bidang dan sudut pada radiografi sefalometri lateral
Topik : Pengertian dan penentuan titik referensi
2.32 Menjelaskan pengukuran besar sudut dan bidang (analisis Steiner)
2.33 Menjelaskan pengukuran angular skeletal
2.34 Menjelaskan pengukuran linear skeletal
2.35 Menjelaskan pengukuran angular dental
2.36 Menjelaskan pengukuran jarak bibir atas dan bawah terhadap garis estetik (analisis
Ricketts)
Topik : Cara pengukuran angular.linear skeletal; angular/linear dental; bibir bawah
dan atas terhadap garis E
7
2.37 Melakukan diagnosis kasus anomali dentokraniofasial
2.38 Menjelaskan defenisi prognosis perawatan ortodonti
2.39 Menjelaskan tiga macam prognosis berdasarkan evaluasi dan etiologi anomali yang
dirawat
2.40 Menjelaskan tujuh faktor yang dapat mempengaruhi prognosis ortodonti
2.41 Menentukan prognosis perawatan ortodonti
2.42 Menentukan diagnosis perawatan ortodonti
Topik : Diagnosis dan prognosis perawatan ortodonti
C. Topik Kuliah
No. Topik Mata
Ajar Kode Staf Pengajar
Waktu
(jam)
1
Menjelaskan prosedur
pemeriksaan awal serta
pemeriksaan subjektif dan
objektif
Orto OR2.
1
Erna Sulistyawati
drg., Sp.Ort(K) 2
2 Cara pemeriksaan analisis foto
profil wajah
Orto OR2.
2
Erna Sulistyawati
drg., Sp.Ort(K) 1
3
Analisis model dan terminologi
anomali gigi pada RA,RB, RA
dan RB dalam arah vertikal,
sagital dan transversal
Orto
OR2.
3
Siti Bahirrah drg.,
Sp.Ort(K) 2
4 Analisis gigi geligi pergantian
dan permanen
Orto OR2.
4
Siti Bahirrah drg.,
Sp.Ort(K) 2
5 Analisis gigi geligi desidui IKGA GA2.
1
Essie Octiara drg.,
Sp.KGA 1
6 Diskrepansi lengkung gigi dan
ukuran gigi
Orto OR2.
5
Siti Bahirrah drg.,
Sp.Ort(K) 2
7 Pengambilan foto radiologi pada
pasien piranti ortodonti lepasan
Radiologi
Dental
RD2.
1
Cek Dara Manja drg.,
Sp.RKG 1
8 Pengantar sefalometri dan
Panoramik
Orto OR2.
6
Mimi Marina Lubis
drg.,Sp.Ort(K) 1
9 Pengertian dan penentuan titik
referensi
Orto OR2.
7
Mimi Marina Lubis
drg.,Sp.Ort(K) 2
10
Cara pengukuran angular/linear
skeletal; angular/linear dental;
bibir atas dan bawah terhadap
garis E
Orto
OR2.
8
Mimi Marina Lubis
drg.,Sp.Ort(K) 2
11 Diagnosis dan prognosis
perawatan ortodonti
Orto OR2.
9
Erna Sulistyawati
drg., Sp.Ort(K) 1
Total Waktu 17
8
MODUL 3. RENCANA PERAWATAN ANOMALI DENTOKRANIOFASIAL
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu menyusun rencana perawatan
anomali dentokraniofasial sederhana.
B. Tujuan Khusus Modul
1.1 Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan tujuan
1.2 Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan pemakaian dalam mulut
1.3 Menjelaskan piranti ortodonti berdasarkan kekuatan
1.4 Menjelaskan tipe perawatan ortodonti (preventif, interseptif, dan kuratif)
1.5 Menjelaskan perbedaan prinsip-prinsip perawatan pada pasien anak-anak dan
dewasa
Topik : Piranti Ortodonti Lepasan Aktif
1.6 Menjelaskan pengertian piranti lepas aktif
1.7 Menjelaskan keuntungan piranti lepas aktif
1.8 Menjelaskan kerugian piranti lepas aktif
1.9 Menjelaskan syarat-syarat piranti lepas aktif
1.10 Menjelaskan komponen piranti lepas aktif
1.11 Membuat berbagai jenis lengkung labial sebagai komponen aktif dan pasif
1.12 Membuat berbagai jenis pegas sebagai komponen aktif
1.13 Membuat berbagai jenis kawat retensi
1.14 Menjelaskan berbagai jenis sekrup
1.15 Menjelaskan berbagai jenis elastik
1.16 Membuat pelat basis dan jenis-jenis bite plane
1.17 Menjelaskan macam-macam desain alat ortodonti lepasan
Topik : Komponen piranti lepas dan macam-macam piranti lepas
1.18 Menjelaskan sifat fisis kawat untuk alat lepasan berdasarkan diameter
1.19 Menjelaskan sifat fisis kawat berdasarkan komposisi, proses pembuatan dan
perubahan dekomposisi selama penggunaan.
1.20 Menjelaskan komposisi bahan kawat alat lepasan yang sering menyebabkan
alergi
1.21 Menjelaskan alergi yang disebabkan oleh bahan piranti ortodonti
Topik : Sifat Fisis bahan piranti lepasan
1.22 Menjelaskan perawatan kelainan gigi akibat gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
Topik : Perawatan kelainan gigi akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan
1.23 Menjelaskan dasar perawatan ortodonti preventif
1.24 Menjelaskan defenisi space maintaner
1.25 Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi perawatan space maintaner
1.26 Menjelaskan berbagai macam space maintaner
1.27 Menjelaskan perawatan setiap macam space maintaner
1.28 Merencanakan setiap perawatan space maintaner sesuai kasus
Topik : Perawatan ortodonti preventif : space maintainer
9
1.29 Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan rencana perawatan
1.30 Menganalisis daftar masalah dan tujuan perawatan
1.31 Menentukan rencana perawatan anomali dentokraniofasial
1.32 Menganalisis alternatif perawatan
1.33 Menentukan rencana perawatan ortodonti yang bersifat pencegahan dan interseptif
Topik : Penentuan rencana terapi kasus anomali dentokraniofasial
1.34 Menjelaskan kasus-kasus yang memerlukan rujukan interdisiplin dan intradisiplin
Topik : Menentukan kasus-kasus ortodonti yang memerlukan rujukan
1.35 Menjelaskan dasar perawatan ortodonti interseptif
1.36 Menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan ortodonti
interseptif
1.37 Menjelaskan defenisi crossbite anterior pada pasien anak
1.38 Menjelaskan etiologi crossbite anterior pada pasien anak
1.39 Menjelaskan klasifikasi crossbite anterior pada pasien anak
1.40 Menjelaskan perawatan crossbite anterior sederhana pada pasien anak
1.41 Menjelaskan perawatan crossbite anterior sederhana sesuai kasus
1.42 Menjelaskan perawatan kasus crowded pada masa gigi bercampur
1.43 Menjelaskan perawatan crossbite anterior dan posterior pada masa gigi bercampur
1.44 Membuat desain dan mekanoterapi suatu kelainan dentokraniofasial
1.45 Menjelaskan perawatan kelas I tanpa pencabutan
1.46 Menjelaskan perawatan Klas II dan Klas III sederhana pada masa gigi bercampur
1.47 Menjelaskan prosedur perawatan serial ekstraksi
Topik : Perawatan ortodonti interseptif
C. Topik Kuliah
No Topik Mata
Ajar Kode Staf Pengajar
Waktu
(jam)
1 Piranti Ortodonti
Orto OR3.
1
Hilda F. Lubis drg.,
Sp.Ort(K) 1
2 Komponen piranti lepas dan
macam-macam piranti lepas
Orto OR3.
2
Hilda F. Lubis drg.,
Sp.Ort(K) 3
3 Sifat Fisis bahan alat lepasan IMTKG IMT3
.1
Lasminda Syafiar, drg.,
M.Kes 1
4
Perawatan kelainan gigi
akibat gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
IKGA
GA3.
1
Siti Salmiah drg.,
Sp.KGA 2
5 Perawatan ortodonti preventif
: space maintainer
IKGA GA3.
2
Siti Salmiah drg.,
Sp.KGA 2
6 Penentuan rencana terapi kasus anomali
dentokraniofasial
Orto OR3.
3
Dr.Ervina Sofyanti drg.,
Sp.Ort(K) 2
7
Menentukan kasus-kasus
ortodonti yang memerlukan
rujukan
Orto OR3.
4
Dr.Ervina Sofyanti drg.,
Sp.Ort(K) 1
10
6 Perawatan ortodonti interseptif
Orto OR3.5
Teguh Aryo Nugroho drg., Sp.Ort.,MDSc
5
7 Perawatan Crossbite anterior
sederhana (1 gigi) IKGA
GA
3.3
Siti Salmiah drg.,
Sp.KGA 1
Total Waktu 18
MODUL 4. PIRANTI ORTODONTI LEPASAN SEDERHANA
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini, mahasiswa mampu membuat piranti ortodonti lepasan sederhana
untuk merawat anomali dentokraniofasial
B. Tujuan Khusus Modul
4.1 Menjelaskan pengertian sejarah perkembangan piranti fungsional
4.2 Menjelaskan perbedaan pergerakan gigi antara perawatan dengan piranti mekanik
dengan perawatan fungsional secara umum (myofunctional dan ortopedik fungsional)
4.3 Menjelaskan pengertian perawatan myofunctional
4.4 Menjelaskan prinsip dasar piranti myofunctional dengan meneruskan impuls otot-otot
sekitar mulut
4.5 Menjelaskan tiga arah/jurusan cara kerja piranti myofunctional
4.6 Menjelaskan 4 tujuan perawatan myofunctional
4.7 Menjelaskan 3 indikasi perawatan myofunctional
4.8 Menjelaskan 3 kontraindikasi perawatan myofunctional
4.9 Mengetahui jenis piranti fungsional yang bersifat compliant
Topik : Perawatan myofunctional
4.10 Menjelaskan 9 keuntungan pemakaian activator
4.11 Menjelaskan berbagai modifikasi aktivator
4.12 Menjelaskan kontrol pada pemakaian activator
4.13 Menjelaskan pengasahan dan pembuatan dataran penuntun aktivator pada Klas II
dan III Angle
Topik : Aktivator sebagai salah satu piranti myofunctional sederhana
4.14 Menjelaskan klasifikasi kebiasaaan buruk
4.15 Menjelaskan penatalaksanaan kelainan dentokraniofasial sederhana yang berkaitan
dengan kebiasaan buruk
Topik : Perawatan kasus dentokraniofasial sederhana yang berkaitan dengan
kebiasaan buruk
4.16 Menjelaskan 4 faktor penyebab relaps
4.17 Menjelaskan cara pencegahan relaps pada gigi/rotasi
4.18 Menjelaskan cara pencegahan relaps gigitan terbaik anterior
4.19 Menjelaskan cara pencegahan relaps diastema anterior
4.20 Menjelaskan 8 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemakaian retainer
4.21 Menjelaskan macam-macam retainer berdasarkan pemasangannya
4.22 Menjelaskan retainer cekat
4.23 Menjelaskan retainer lepas
4.24 Menjelaskan retainer fungsional
11
4.25 Menjelaskan macam-macam retainer berdasarkan lama pemakaian retainer
4.26 Menjelaskan pengertian retainer aktif
4.27 Menjelaskan syarat-syarat retainer
4.28 Menjelaskan 6 hal yang mempengaruhi lamanya pemakaian retainer
Topik : Retainer dan relaps
4.29 Menjelaskan kelainan-kelainan pada jaringan periodonsium akibat penggunaan
piranti ortodonti lepasan
4.30 Menjelaskan perawatan jaringan periodonsium sebelum, selama, dan sesudah
perawatan ortodonti
Topik : Pertimbangan jaringan periodonsium pada pasien piranti ortodonti lepasan
4.31 Menjelaskan pengertian kontrol pada piranti ortodonti
4.32 Menjelaskan penilaian kemajuan perawatan
4.33 Menjelaskan penyesuaian piranti
4.34 Menjelaskan pengaktifan
4.35 Menjelaskan reposisi klamer
4.36 Menjelaskan penambahan atau pengurangan akrilik
4.37 Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengaktifan
4.38 Menjelaskan cara pengaktifan
4.39 Menjelaskan cara pemeliharaan oral hygiene
4.40 Menjelaskan penyebab kurangnya pergerakan pada pemakaian piranti lepas aktif
4.41 Membuat piranti ortodonti lepasan sederhana
4.42 Melakukan aktivasi piranti ortodonti lepasan sederhana
Topik : Pengelolaan kontrol piranti lepas aktif
C. Topik Kuliah
No
. Topik Mata Ajar Kode Staf Pengajar
Waktu
(jam)
1 Perawatan myofunctional Orto
OR4.1
Prof. Nazruddin drg.,
Ph.D. C.Ort., Sp.
Ort(K)
2
2
Aktivator sebagai salah satu
piranti myofunctional
sederhana
Orto
OR4.2
Prof. Nazruddin drg.,
Ph.D. C.Ort., Sp.
Ort(K)
1
3
Perawatan kasus
dentokraniofasial sederhana
yang berkaitan dengan
kebiasaan buruk
Orto
OR4.3
Prof. Nazruddin drg.,
Ph.D. C.Ort., Sp.
Ort(K) 3
4
Retainer dan relaps Orto
OR4.4
Prof. Nazruddin drg.,
Ph.D. C.Ort., Sp.
Ort(K)
1
5
Pertimbangan jaringan
periodonsium pada pasien
piranti ortodonti lepasan
Periodonsia
PE4.1 Aini Hariyani,
drg.,Sp.Perio(K) 1
6 Pengelolaan kontrol piranti
lepas aktif
Orto OR4.5
Hilda F. Lubis drg.,
Sp.Ort(K) 1
Total Waktu 9
12
B. TOPIC TREE MODUL
Estetika Dentokraniofasial
Rencana
perawatan
dentokraniofasial
Komponen dan macam
Piranti Lepas Aktif
Ortodonti preventif
Perawatan kelainan gigi
akibat gangguan pada
pertumbuhan dan
perkembangan
Space maintener
Ortodonti interseptif
Kasus ortodonti rujukan
Piranti ortodonti
lepasan sederhana
Perawatan myofungsional
Activator
Kasus dentokraniofasial
yang berkaitan dengan
kebiasaan buruk
Retainer dan relaps
Pertimbangan radiologis
Pertimbangan jar.
Periodonsium
Pengelolaan kontrol
piranti lepas aktif
Diagnosis perawatan
dentokraniofasial
Pemeriksaan Subjektif
Pemeriksaan Objektif :
- Analisis Ekstra oral
- Analisis Intra Oral
- Analisis Model
- Analisis Sefalometri lateral
- Analisis Orto-Panoramik
Prognosis
Diagnosis
Dasar-dasar Perawatan
Dentokraniofasial
Ruang lingkup ortodonti
Dasar pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial dan gigi
geligi terhadap system stomatognasi
Dasar biologis perawatan ortodonti
Konsep oklusi dan maloklusi
Respon jaringan terhadap gaya ortodonti
Macam gaya ortodonti
Macam penjangkaran
Loss of anchorage
13
C. SKENARIO MODUL
1. Blok 18 mempunyai empat pemicu yaitu:
Pemicu 1 : Si gigi jarang ingin dirawat Ortodonti
Pemicu 2 : Si Butet yang pemalu
Pemicu 3 : Tidak bisa gigit depan
Pemicu 4 : Dini yang pemalu
2. PEMICU DAN LEARNING ISSUES
Pemicu 1
Nama Pemicu : Si gigi jarang ingin dirawat Ortodonti
Penyusun : Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort (K), Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort (K), Indra Basar Siregar., drg., M. Kes.
Hari/tanggal : Jumat/ 20 November 2020
Seorang pasien anak perempuan berusia 10 tahun pada masa gigi bercampur datang ke
dokter gigi ditemani oleh ibunya. Keluhan utama pasien tersebut adalah merasa terganggu
dengan gigi depan rahang atas yang bercelah (diastema) dan akibatnya rasa percaya dirinya
terganggu. Kondisi estetika wajahnya kurang baik karena hubungan bibir terbuka pada saat
posisi istirahat. Motivasi orangtua dan pasien sangat baik untuk memperoleh perawatan
ortodonti. Overjet: 4,5 mm, overbite: 2,5 mm, diastema diantara gigi 11 dan 21: 8 mm,
perlekatan frenulum labialis RA mendekati dataran oklusal, analisis skeletal pasien
menunjukkan skeletal Klas I. Pola penelanan, bicara dan pernafasan tidak normal. Foto
panoramik terlihat ada benih gigi 13, 14, 15, 17, 23, 24, 25, 27, 34, 35, 37, 43, 44, 45, dan 47
yang belum erupsi. Tinggi palatum dalam.
14
Pertanyaan:
1. Jelaskan prosedur analisis index wajah, simetrisitas wajah, proporsi/keseimbangan
wajah serta profil wajah yang dapat dilakukan pada pasien dan lakukan pengukuran
secara langsung pada foto tersebut diatas
2. Jelaskan pemeriksaan intra oral pada pasien tersebut
3. Jelaskan analisis fungsional pola pernafasan dan penelanan
4. Sebutkan klasifikasi maloklusi dari kasus tersebut
5. Jelaskan etiologi-etiologi yang mungkin terjadi pada kasus tersebut dan bagaimana
proses terjadinya etiologi tersebut sehingga menyebabkan terjadinya maloklusi dan
estetika wajah yang kurang baik
6. Jelaskan klasifikasi perlekatan frenulum dan tentukan klasifikasi pada kasus tersebut
7. Jelaskan tindakan bedah apa yang dilakukan pada kasus tersebut
8. Jelaskan prognosis dari kasus tersebut
15
Pemicu 2
Nama Pemicu : Si Butet yang pemalu
Penyusun : Siti Bahirrah,drg.,Sp.Ort (K), Mimi Marina Lubis,drg.,Sp.Ort (K), Cek
Dara Manja,drg.,Sp.RKG
Hari/tanggal : Senin/ 23 November 2020
Pasien perempuan umur 9 tahun 11 bulan datang bersama Ibunya ke RSGM USU dengan
keluhan gigi depan atas yang tidak rapi. Pada pemeriksaan ekstra oral bentuk wajah
mesofasial, profil wajah cembung, wajah simetris. Pada pemeriksaan model rahang atas ;
gigi 11,21 lebih kelabial dari posisi normal, gigi 12 posisinya lebih kepalatal, gigi 22
bagian distal berputar ke labial, gigi 24 lebih ke bukal dari posisi normal. Gigi 13 dan 23
posisinya dibawah garis oklusi. Gigi 16 dan 26 berpindah posisi kearah mesial. Terdapat
ruang sebesar 1 mm antara gigi 11 dan 21. Pada pemeriksaan model rahang bawah ;.
Bagian mesial gigi 31 lebih ke lingual dari normal, Bagian distal gigi 32 berputar kearah
lingual, bagian distal gigi 34 lebih ke lingual dari normal, bagian distal gigi 35 dan 45
berputar kearah bukal, bagian mesial gigi 36 berputar kearah linual, gigi 44 lebih ke
lingual dari posisi normal.Gigi 35 dan 43 posisinya lebih menjauhi garis oklusi. Terdapat
ruang sebesar 0,5 mm antara gigi 36 dan 35 serta antara gigi 43 dan 42.
Overjet 11/41 : 6 mm, 21/31: 6 mm. Overbite 11/41: 2 mm, 21/31 : 2 mm. Hubungan
molar pertama permanen kanan dan kiri Klas II Angle.
Lebar mesiodistal 11,21 = 9 mm, 12,22 = 8 mm. Tempat yang tersedia untuk gigi 11 s/d
12 = 15 mm, 21 s/d 22 = 14 mm. Tempat yang tersedia untuk gigi 13 s/d 15 = 23 mm, 23
s/d 25 = 21 mm. Lebar mesiodistal gigi 31 dan 41=6 mm, 32,42 = 6 mm. Tempat yang
tersedia untuk gigi 41 s/d 42 =12 mm, 31 s/d 32 =11,5 mm. Tempat yang tersedia untuk
gigi 33 s/d 35 = 23 mm, 43 s/d 45 = 25 mm.
Pada pemeriksaan radiografi panoramik tidak terdapat kelainan.
Hasil pemeriksaan sefalometri lateral menunjukkan sudut SNA = 81°; SNB = 76°, NaPog
= 12°, MP:SN= 45°, NSGn = 75°, I:SN = 112°, I:MP = 90°, Bidang E: Ls = 4 mm,
Bidang E: Li = 4 mm.
Pertanyaan :
1. Jelaskan analisis model rahang atas, rahang bawah dan model dalam keadaan oklusi
arah sagital, transversal dan vertikal pada kasus tersebut
2. Jelaskan analisis ruang (metode Moyers) yang dibutuhkan pada kasus diatas
16
3. Jelaskan hasil analisis sefalometri pada kasus tersebut 4. Jelaskan diagnosis dan etiologi kasus diatas
5. Apabila kualitas radiografi panoramik dan sefalometri kurang bagus dan harus
dilakukan pengulangan, berapa lama boleh dilakukan pengulangan foto. Sebutkan
alasannya
6. Berapa dosis maksimal yang boleh terpapar pada pasien selama satu tahun, dan apa
alasannya
Produk:
- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)
- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (lampiran no.7) paling lambat tanggal 23 November 2020
- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban pemicu ke fasilitator via e-mail (lampiran no.7)
- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok18_Nama mahasiswa_NIM”contoh“P2_Blok18_Echa_170600001”
- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok selambatnya 1 minggu setelah
pengumpulan
- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada
sidang pleno.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-15 menit
- Kelompok 4, 5, dan 6 akan mempresentasikan laporannya.
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal : Kamis, 26 November 2020 kepada
Mimi Marina, drg., Sp.Ort(K) melalui e-mail [email protected] dengan nama
file mengikuti format “Pemicu_Blok18_Nama kelompok” contoh
“Pemicu_Blok18_K1 untuk kelompok 1”
-
Bobot penilaian: 2.5%
Learning issue:
1. Pemeriksaan lengkap pada pasien
2. Analisis model
3. Analisis sefalometri lateral
4. Etiologi maloklusi
5. Dosis radiografi
17
Pemicu 3
Nama Pemicu : Tidak bisa gigit depan
Penyusun : Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K), Erliera,drg.,Sp.Ort (K)
Aini Nasution drg., Sp.Perio (K).
Hari/Tanggal : Rabu/ 25 November 2020
Kasus :
Seorang anak perempuan usia 15 tahun, datang bersama dengan ibunya ke Instalansi
ortodonsia RSGM USU dengan keluhan gigi depan tidak dapat menutup sempurna.
Dari pemeriksaan klinis didapati : Openbite anterior, Cara menelan salah, Frenulum
lingual pendek, relasi molar pertama permanen kanan dan kiri Klas I. Selain itu
marginal gingiva di area anterior RA terlihat oedematous dan berdarah pada saat di-
probing. OHIS sedang.
Pada pemeriksaan ekstra oral: Profil wajah lurus, dan Simetris.
More info : Hasil pemeriksaan sefalometri menunjukkan sudut SNA = 820, SNB =
800, NaPog = 20, MP;SN = 350, NSGn = 690, I:SN = 1200, I:MP = 930
Pertanyaan :
1. Jelaskan secara ringkas morfologi skeletal dan dental untuk kasus tersebut
2. Jelaskan etiologi kasus tersebut
3. Jelaskan secara ringkas tahapan prosedur pemeriksaan sampai dengan
penegakan diagnosis dan penetapan rencana perawatan kasus tersebut
4. Sebutkan tahapan rencana perawatan untuk pasien tersebut
5. Jelaskan pertimbangan untuk keberhasilan perawatan kasus tersebut
6. Apa etiologi dari diagnosis periodontal tersebut?
7. Jelaskan rencana perawatan periodontal pada kasus tersebut!
18
Produk:
- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)
- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (lampiran no.7) paling lambat tanggal 25 November 2020
- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok18_Nama mahasiswa_NIM”contoh“P3_Blok18_Echa_170600001”
- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok selambatnya 1
minggu setelah pengumpulan.
- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada
sidang pleno.
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan
sekitar 10-15 menit
- Kelompok 7, 8, dan 9 akan mempresentasikan laporannya.
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-
15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal : Sabtu, 28 November
2020 kepada Erliera drg., Sp.Ort(K) melalui e-mail [email protected] dengan
nama file mengikuti format “Pemicu_Blok18_Nama kelompok” contoh
“Pemicu_Blok18_K1 untuk kelompok 1”
Bobot penilaian: 2.5%
Learning issue:
1. Pemeriksaan lengkap pada pasien ortodonti lepasan
2. Analisis model dan sefalometri
3. Etiologi maloklusi
4. Analisis daftar masalah
5. Penyusunan rencana perawatan
19
Pemicu 4
Nama Pemicu : Dini yang pemalu
Penyusun : Dr. Ervina Sofyanti.,drg.,Sp.Ort(K)., drg., Sp.Ort(K); Hilda Fitria Lubis
drg., Sp.Ort(K); Siti Salmiah drg., Sp.KGA
Hari/Tanggal : Jumat/ 27 November 2020
Kasus :
Seorang ibu datang ke dokter gigi membawa anaknya, Dini (usia 7 tahun) untuk
memeriksakan keadaan giginya.
Rahang Atas :
Dini mempunyai keluhan gigi yang tidak teratur. Pada pemeriksaan klinis dijumpai gigi
21 labio versi,12 dan 22 disto labio torsi versi, pergeseran midline, diantara gigi 11 dan
21 terdapat mesiodens, dan analisis kebutuhan ruang cukup. Overjet gigi 11/41 : 2 mm
dan 21/31: 4 mm,overbite 11/41 : 2 mm dan 21/31 : - 2 mm. Hubungan molar sebelah
kanan dan kiri Klas I. Gigi 16, 26 sudah erupsi sempurna. Pemeriksaan radiografi
panoramik jumlah gigi lengkap dan analisis sefalometri Klas I skeletal.
Rahang bawah :
Anamnesis : Gigi sebelah kiri bawah tadi malam bengkak dan anak susah makan karena
sakit, gigi geraham kanan bawah, sakit bila masuk makanan dan ada sisa akar yang
pernah bengkak berulang.
Hasil pemeriksaan diperoleh:
- Gigi 74 dan 75 karies di oklusal, distal, bukal dan lingual yang mencapai pulpa, chlor etyl (-), perkusi dan palpasi (+).
- Gigi 84 : karies di oklusal sampai ke pulpa, chlor etyl (+) perkusi dan palpasi (-) dan mobiliti 2.
- Gigi 85 : radiks dan sering bengkak berulang.
- Gigi 36 dan 46 : sudah erupsi sempurna.
- Tidak ada maloklusi dan hubungan oklusi Klas I Angle.
- Hasil radiografi diperoleh ; gigi 74, 75 dan 84 karies sampai ke pulpa, sudah resobsi 1/3 servikal akar dan terdapat radiolusen pada bifurkasinya. Gigi 85 tinggal sisa akar.
- Pembentukan benih gigi 34, 35, 44 dan 45 pada tahap 1/3 servikal akar dan masih
didalam tulang alveolar.
20
Hasil pengukuran diperoleh :
- Ukuran mesial distal gigi 74 dan 84 di model yaitu 11 mm, di ronsen foto 10,5 mm,
ukuran benih 34 dan 44 sebesar 9 mm
- Ukuran mesial distal gigi 73 dan 83 di model 7,5 mm, di ronsen foto 7 mm, ukuran benih gigi 33 dan 43 sebesar 8 mm
- Ukuran mesial distal gigi 75 dan 85 di model yaitu 12,5 mm, di ronsen 12 mm, ukuran benih 35 dan 45 sebesar 8 mm.
- Jarak antara gigi 75 sampai gigi 73 sebesar 27 mm, begitu juga dengan regio sebelahnya
Pertanyaan:
1. Jelaskan prosedur pemeriksaan, diagnosis, dan etiologi
2. Jelaskan tahapan mengukur kebutuhan ruang (metode Huckaba) dan ruang
tersedia pada kasus tersebut
3. Jelaskan rencana perawatan pada seluruh kasus rahang atas dan rahang bawah
tersebut beserta alasannya
4. Jelaskan jenis alat/klamer apa saja yang digunakan
5. Gambarkan desain alat yang digunakan pada kasus di rahang atas dan rahang
bawah serta fungsi masing-masing komponen
6. Jelaskan kapan saja waktu kontrol berkala dan apa yang dilakukan oleh dokter gigi pada saat kontrol
Produk:
- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)
- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (lampiran no.7) sebelum tanggal 27 November 2020
- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok18_Nama mahasiswa_NIM”contoh“P4_Blok18_Echa_170600001”
- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok selambatnya 1 minggu setelah
pengumpulan.
- Disamping tugas individu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan kelompok mengenai hasil diskusi kelompok. Laporan tersebut akan dipresentasikan pada
sidang pleno.
21
Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar
10-15 menit
- Kelompok 10, 11, dan 12 akan mempresentasikan laporannya.
- Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada tanggal : Selasa, 1 Desember 2020 kepada
Hilda Fitria, drg., Sp.Ort(K) melalui e-mail [email protected] dengan
nama file mengikuti format “Pemicu_Blok18_Nama kelompok” contoh
“Pemicu_Blok18_K1 untuk kelompok 1”
Bobot penilaian: 2.5%
Learning issue:
1. Pemeriksaan lengkap pada anak
2. Pencegahan maloklusi gigi
22
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
ORTODONSIA
1. Jacobson A. Jacobson RL. Radiography Cephalometric. From Basics to 3-D Imaging.
2nd Ed. Canada. Quintessence Publishing Co, Inc. 2006
2. Moyers R.E : Handbook of Orthodontics, 4th ed. Year Book Medical Publisher Inc
London,1988
3. Isaacson KG., Muir JD., Reed RT. Removable Orthodontic Appliances. Wright. India.
2002.
4. Kula K., Ghineima A. Cephalometric in Orthodontics. 2-D and 3-D.1st Ed. Canada.
Quintessence Publishing Co, Inc. 2018
5. Profitt WR., Fields HW., Sarver DM. Contemporary Orthodontics. 5th ed. Canada.
Mosby Elsevier. 2012.
6. Cobourne M., DiBiase A. Handbook of Orthodontics. 2nd ed. Canada. Elsevier. 2015.
7. Thilander B., Bjerklin K., Bondemark L. Essential Orthodontics. 1st ed. Wiley
Blackwell.2018.
8. Graber LW et al. Orthodontics : Current Principles and Technique. 6 th ed. Canada.
Mosby. 2016.
9. English JD, Akyalcin S. Orthodontic Review. 1st ed. Canada. Mosby. 2014.
IKGA
1. McDonald RE., Dentistry for child and adolescent.10th ed. Canada. Mosby. 2016.
2. Weldbury RR. Paediatric Dentistry. 5th ed. London. Oxford. 2018.
3. Koch G., Pediatric Dentistry : a clinical approach. 3rd ed. London. Blackwell 2018.
4. Finn S., Clinical Pedodontics.4th ed. London. Saunder Company. 1973.
23
BAB IV
JADWAL KEGIATAN BLOK
Waktu (WIB) I Senin 16/11/20 Selasa 17/11/20 Rabu 18/11/20 Kamis 19/11/20 Jumat 20/11/20
07.30 -08.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI Kuliah Piranti Ortodonti (OR
3.1) drg.Hilda 08.00 - 08.30
Kuliah Pengantar Blok 18 &
skill's lab drg.Siti Bahirrah Kuliah Perkembangan Gigi
Terhadap Sistem
Stomatognasi (OR1.3)
drg.Erliera
Kuliah Pemeriksaan Awal
Subjektif, Objektif (OR 2.1)
drg. Erna S
Kuliah Penjangkaran dalam
Perawatan Orto (OR 1.12)
drg.Muslim
08.30 - 09.00 Kuliah Komponen piranti lepas
dan macam-macam piranti lepas
part 1 (OR3.2) drg. Hilda 09.00 - 09.30 Kuliah Ruang Lingkup Orto
(OR 1.1) drg. Erliera 09.30 - 10.00 MANDIRI
10.00 - 10.30 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
Kuliah Perawatan kelainan gigi
akibat gangguan tumbuh
kembang (GA 3.1)
drg. Siti Salmiah
10.30 - 11.00
11.00 - 11.30 Kuliah Dasar Tumbuh
Kembang (OR 1.2)
drg.Erliera
Kuliah Macam Oklusi (OR
1.6) drg.Aditya
Kuliah Respon Jaringan (OR
1.10) drg. Muslim Kuliah Analisis Model dan
Terminologi Anomali Gigi
(OR2.3) drg. Siti Bahirrah
11.30 - 12.00
12.00 - 12.30 Kuliah Konsep dan Fase
Oklusi (OR1.5) drg. Aditya
Kuliah Macam Maloklusi
(OR 1.7) drg. Aditya
Kuliah Macam Gaya Ortodonti
(OR1.11) drg. Muslim ISOMA
12.30 - 13.00
13.00 -13.30 ISOMA ISOMA ISOMA ISOMA
13.30 - 14.00
14.00 - 14.30
Kuliah Dasar Biologis
Pergerakan Gigi (OR 1.4)
drg.Muslim
Kuliah Etiologi Maloklusi
(OR 1.8) drg. Erna S
Kuliah Analisa Gigi Desidui
(GA 2.1) drg. Essie
Kuliah Cara Pemeriksaan Analisis
Foto Profil Wajah (OR 2.2)
drg.Erna Kuliah Analisa Gigi Pergantian
dan permanen(OR 2.4)
drg. Siti Bahirrah
14.30 - 15.00
15.00 - 15.30 Kuliah Faktor Etiologi yang
Mempengaruhi Maloklusi
(OR 1.9) drg. Erna S
Kuliah Radiologi Ortodonti
(RD 2.1) drg. Cek Dara
Kuliah Pengantar Sefalometeri
(OR 2.6) drg. Mimi 15.30 - 16.00
16.00 - 16.30
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI 16.30 - 17.00
24
Waktu (WIB) II Senin 23/11/20 Selasa 24/11/20 Rabu 25/11/20 Kamis 26/11/20 Jumat 27/11/20
07.30 -08.00
Kuliah Komponen piranti
lepas dan macam-macam
piranti lepas part 2 selesai
(OR 3.2) drg. Hilda
MANDIRI MANDIRI
Kuliah Perawatan ortodonti
interseptif part 1 (OR 3.5)
drg. Teguh Aryo
Kuliah Perawatan ortodonti
interseptif part 2 (OR 3.5)
drg. Teguh Aryo 08.00 - 08.30
SIDANG PLENO PEMICU 1
(ES,AR, IB)
Kuliah Penentuan rencana
terapi kasus anomali
dentokraniofasial (OR 3.3)
drg. Ervina
08.30 - 09.00
SIDANG PLENO PEMICU 3
(MY,ER, AN )
09.00 - 09.30
09.30 - 10.00 Kuliah Diagnosis dan
Prognosis Orto (OR 2.9)
drg. Erna S
Kuliah Pertimbangan jaringan
periodonsium pada pasien orto
lepasan (PE 4.1) drg. Aini 10.00 - 10.30
MANDIRI MANDIRI
10.30 - 11.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI
11.00 - 11.30
Kuliah Diskrepansi Lengung Gigi dan Ukuran Gigi
(OR2.5)
drg. Siti Bahirrah
Kuliah Perawatan myofunctional
(OR 4.1) Prof. Nazruddin
Kuliah Perawatan ortodonti preventif : space maintainer
(GA 3.2)
drg. Siti Salmiah
Kuliah Perawatan Crossbite
anterior sederhana (1 gigi)
(GA3.3)
drg. Siti Salmiah
Kuliah Menentukan kasus-kasus
ortodonti yang memerlukan
rujukan (OR 3.4) drg. Ervina 11.30 - 12.00
12.00 - 12.30 Kuliah Pengelolaan kontrol
piranti lepas aktif (OR 4.5)
drg. Hilda ISOMA
12.30 - 13.00
13.00 -13.30 ISOMA ISOMA ISOMA ISOMA
13.30 - 14.00
14.00 - 14.30
Kuliah Penentuan Titik
Referensi (OR 2.7)
drg. Mimi
Kuliah Cara Pengukuran
Angular/ Linear (OR 2.8)
drg. Mimi
Kuliah Aktivator (OR 4.2)
Prof. Nazruddin
Kuliah Perawatan kasus
dentokraniofasial sederhana
yang
berkaitan dengan kebiasaan
buruk part 2 selesai (OR4.3)
Prof. Nazruddin
14.30 - 15.00 SIDANG PLENO
PEMICU 2 (SB,
15.00 - 15.30 MM, CD) Kuliah Perawatan kasus
dentokraniofasial sederhana yang
berkaitan dengan kebiasaan buruk
part 1 (OR 4.3) Prof. Nazruddin
15.30 - 16.00
16.00 - 16.30
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI 16.30 - 17.00
25
Waktu (WIB) III Senin 30/11/20 Selasa 01/12/20 Rabu 02/12/20 Kamis 03/12/20 Jumat 04/12/20
07.30 -08.00 MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
08.00 - 08.30
Kuliah Perawatan ortodonti
interseptif part 3-selesai
(OR 3.5)
drg. Teguh Aryo
UJIAN MODUL 1 UJIAN MODUL 2 UJIAN MODUL 3 UJIAN MODUL 4 08.30 - 09.00
09.00 - 09.30
09.30 - 10.00
10.00 - 10.30
MANDIRI
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI
10.30 - 11.00
11.00 - 11.30 Kuliah Sifat Fisis Bahan
Alat Lepasan (IMT 3.1)
drg. Lasminda 11.30 - 12.00
12.00 - 12.30 Retainer dan Relaps (OR4.4)
Prof. Nazruddin ISOMA ISOMA ISOMA
ISOMA
12.30 - 13.00
13.00 -13.30
ISOMA
MANDIRI MANDIRI MANDIRI
13.30 - 14.00
14.00 - 14.30
SIDANG PLENO
PEMICU 4 (VS,HF,SS)
MANDIRI
14.30 - 15.00
15.00 - 15.30
15.30 - 16.00
16.00 - 16.30
MANDIRI
16.30 - 17.00
26
Lampiran 1
PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK DARING
TUGAS MAHASISWA:
Mahasiswa harus mengirimkan jawaban pemicu via email kepada fasilitator yang
telahditentukan sesuai dengan tanggal pelaksanaan pemicu.
TUGAS FASILITATOR:
1. Memeriksa jawaban pemicu yang telah dikirimkan mahasiswa via email.
2. Menilai dan mengirimkan daftar nilai tugas pemicu via email kepada Sekretaris Blok
selambat-lambatnya satu minggu setelah pemicu dikirimkan oleh mahasiswa.
3. Membubuhkan tanda tangan elektronik pada daftar nilai pemicu.
27
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2020/2021
Nama Blok : ……………………………………
Pemicu Ke : ……………………………………
Hari/Tanggal : ……………………………………
Jam : ……………………………………
No. Nama NIM Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
dst
Keterangan: Penilaian 0 – 100 disesuaikan dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber
Fasilitator,
(………………………………………...)
NIP.
28
Lampiran 3
TATA CARA PERSIAPAN PENILAIAN, JENIS UJIAN DAN WAKTU
PELAKSANAAN UJIAN DAN PENGUMUMAN HASIL UJIAN BLOK
1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Blok:
a. Tipe soal ujian modul blok dapat MCQ test atau essay test dalam bentuk kasus
(vignette).
b. Pengampu mata kuliah pada modul menyusun soal ujian modul blok dengan
perbandingan jumlah soal : waktu kuliah= 5-7 soal/ 1 jam kuliah. Jumlah maksimal
soal/bobot dalam satu modul adalah 100.
c. Alokasi waktu ujian blok disesuaikan dengan jumlah soal ujian modul blok. Alokasi
waktu ujian maksimal dalam satu modul adalah 2 jam
d. Soal ujian modul blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy kepada
ketua/sekretaris/ divisi Penilaian dan Evaluasi/ Assesment Tim blok selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaaan ujian modul blok. Apabila soal ujian
diserahkan melalui e-mail, maka alamat e-mail hanya dikirimkan melalui alamat e-
mail dari divisi assessment blok.
e. Soal ujian modul blok diketik / diperbanyak oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim
Blok DEU FKG USU.
f. Jadwal ujian blok diatur oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
g. Pelaksanaaan ujian modul blok diawasi oleh semua dosen pengampu blok dikoordinir
oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU. Pengawas ujian wajib
hadir 10-15 menit sebelum waktu ujian berlangsung
2. Hasil Nilai Blok terdiri atas nilai:
a. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok
b. Laporan diskusi kelompok
c. Skill’s Lab
d. Ujian blok, berasal dari materi kuliah per-modul.
3. Waktu pelaksanaan ujian sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh divisi Penilaian dan
Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.
4. Pengawas ujian adalah anggota Tim blok dan atau tim yang ditunjuk oleh divisi
Penilaian dan Evaluasi Tim Blok FKG USU.
5. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Blok.
a. Setelah ujian blok selesai, penanggung jawab modul dari setiap blok menyerahkan
nilai masing-masing modul (nilai ujian tulisan), nilai tugas individual, nilai laporan
tugas kelompok, attitude/keaktifan dalam diskusi kelompok, praktikum, skill’s lab
kepada Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok.
b. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai dari masing-
masing modul menjadi nilai blok.
c. Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai DPNA Blok yang terdiri atas nilai ujian setiap modul dan nilai Blok, kepada Wakil Dekan I FKG USU
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah ujian blok berakhir.
d. Subbagian Pendidikan FKG USU mengumumkan nilai DPNA blok kepada
mahasiswa.
29
Lampiran 4
PETUNJUK PEMBUATAN SOAL UJIAN BLOK
1. Ujian blok terdiri atas soal-soal ujian dari beberapa modul.
2. Jenis soal dapat berupa soal pilihan berganda, esai atau gabungan.
3. Setiap modul menetapkan waktu untuk ujian misalnya 1 jam.
4. Setiap modul merencanakan jumlah soal esai yang dapat dijawab mahasiswa selama 1
jam. Misalnya 5 atau 6 soal.
5. Contoh soal esai, buat soal-soal tersebut dan tentukan skor maksimal setiap soal
Caranya :
a. Buat pedoman skoring soal, yaitu kunci jawaban soal
b. Misalnya : soal No. 1 ada 5 jawaban maka untuk setiap jawaban diberi skor 1, atau
bila ada jawaban yang penting boleh beri skor 2, sehingga skor maksimal soal
menjadi 5 atau 6
c. Lakukan untuk setiap soal, sehingga dapat diperoleh skor maksimum untuk 5/6 soal
tersebut.
d. Tuliskan skor maksimum untuk setiap soal dibelakang soal, sesuai pedoman skoring
Contoh : Soal No. 1, ……………………….....(5)
Soal No. 2, ………………………... .(6)
Soal No. 3, ………………………….(4)
Soal No. 4, …………………….…...(10)
Soal No. 5, ………………………… (8)
Jumlah skor maks 33
6. Pada waktu pemeriksaan jawaban, gunakan pedoman skoring jawaban, sehingga dapat
diperoleh skor setiap soal, kemudian skor setiap soal dijumlah.
Misalnya : diperoleh 27
Maka mahasiswa tersebut memperoleh nilai : 27 x 100 = 81,81
33
7. Bila ujian terdiri atas soal esei dan pilihan ganda maka bobot ujian soal esei dan pilihan
ganda adalah 1: 1.
Contoh : Nilai ujian esei : 85
Nilai ujian pilihan ganda : 78
Nilai ujian modul : 85 + 78 = 81,5
2
8. Semua angka/nilai mahasiswa yang terdaftar ditulis dan daftar nilai tersebut diserahkan
ke Sekretaris Blok.
9. Sekretaris Blok akan menghitung angka-angka setiap modul dari seorang mahasiswa
sesuai dengan bobot modul, hasilnya adalah angka ujian blok
30
Lampiran 5
DAFTAR NILAI UJIAN MODUL
BLOK 18 TA 2020/2021
NAMA BLOK : Estetika Dentokraniofasial
JUMLAH PESERTA : .. orang
NO NIM NAMA
NILAI
Nilai akhir
Modul 100%
MODUL 1
27 %
MODUL 2
28 %
MODUL 3
30 %
MODUL 4
15 %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
..dst
31
Lampiran 6
NAMA BLOK : Estetika Dentokraniofasial
JUMLAH PESERTA : ... orang
NO NIM NAMA
Attitude
10 %
Laporan
diskusi
kelompok
15 %
Skill’s
lab
30 %
Modul
45%
NILAI AKHIR
ANGKA HURUF
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR (DPNA)
BLOK 18 TA 2020/2021
32
Lampiran 7
DISTRIBUSI FASILITATOR DAN JADWAL PENGUMPULAN
TUGAS PEMICU(DISKUSI KELOMPOK)
PROGRAM AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SEMESTER GANJIL T. A. 2020/2021
BLOK 18
NO
HARI/TGL Batas
Pengumpulan
tugas pemicu
Pemicu PEMICU/ FASILITATOR
Alamat email Kelompok
1 Jumat 20/11/ 2020
1 (Si Gigi Jarang Ingin Dirawat Ortodonti)
1. Erna Sulistyawati drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 1
2. Aditya Rachmawati,drg.,Sp.Ort(K), [email protected] Kelompok 2
3. Indra Basar Siregar., drg., M. Kes. [email protected] Kelompok 3
4. Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 4
5. Muslim Yusuf,drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 5
6. Dr.Ervina, drg.,Sp.Ort(K) [email protected] Kelompok 6
7. Mimi Marina Lubis, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 7
8. Erliera,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 8
9. Hilda Fitria Lubis drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 9
10. Teguh Aryo Nugroho., drg., Sp.Ort., MDSc
[email protected] Kelompok 10
11. Tanti Deriaty,drg.,Sp.Ort.,MDSc [email protected] Kelompok 11
12. Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM [email protected] Kelompok 12
2 Senin 23/11/ 2020
2 (Si Butet yang Pemalu)
1. Siti Bahirrah,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 1
2. Mimi Marina Lubis,drg.,Sp.Ort (K), [email protected] Kelompok 2
3. Cek Dara Manja,drg.,Sp.RKG [email protected] Kelompok 3
4. Lasminda Syafiar ,drg., M.Kes [email protected] Kelompok 4
5. Teguh Aryo Nugroho., drg., Sp.Ort., MDSc
[email protected] Kelompok 5
6. Erliera,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 6
7. Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 7
8. Muslim Yusuf drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 8
9. Dr.Ervina, drg.,Sp.Ort(K) [email protected] Kelompok 9
10. Hilda Fitria Lubis,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 10
11. Tanti Deriaty,drg.,Sp.Ort.,MDSc [email protected] Kelompok 11
12. Luthfiani, drg.MDSc [email protected] Kelompok 12
3 Rabu 25/11/ 2020
3 (Tidak Bisa Gigit Depan)
1. Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 1
2. Erliera,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 2
3. Aini Nasution,drg., Sp.Perio (K) [email protected] Kelompok 3
4. Hilda Fitria Lubis drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 4
5. Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 5
6. Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 6
7. Tanti Deriaty,drg.,Sp.Ort.,MDSc [email protected] Kelompok 7
8. Teguh Aryo Nugroho., drg., Sp.Ort., MDSc
[email protected] Kelompok 8
9. Mimi Marina Lubis, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 9
10. Dr.Ervina, drg.,Sp.Ort(K) [email protected] Kelompok 10
11. Aida Fadhilla Darwis, drg.,MDSc [email protected] Kelompok 11
33
12. Wandania Farahanny, drg.,MDSc.,Sp.KG
[email protected] Kelompok 12
4 Jumat 27/11/ 2020
4 (Dini yang Pemalu)
1. Dr.Ervina Sofyanti.,drg.,Sp.Ort(K) [email protected] Kelompok 1
2. Hilda Fitria Lubis,drg., Sp.Ort(K) [email protected] Kelompok 2
3. Siti Salmiah, drg., Sp.KGA [email protected] Kelompok 3
4. Dr.Essie Octiara, drg., Sp.KGA [email protected] Kelompok 4
5. Prof. Nazruddin,drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort (K)
[email protected] Kelompok 5
6. Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 6
7. Muslim Yusuf drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 7
8. Mimi Marina Lubis, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 8
9. Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 9
10. Erliera,drg.,Sp.Ort (K) [email protected] Kelompok 10
11. Teguh Aryo Nugroho., drg., Sp.Ort., MDSc
[email protected] Kelompok 11
12. Tanti Deriaty,drg.,Sp.Ort.,MDSc [email protected] Kelompok 12
NB:
1. Sidang Pleno Pemicu 1 : 24 November 2020 Pemicu 2 : 25 November 2020 Pemicu 3 : 27 November 2020 Pemicu 4 : 30 November 2020
2. Nilai tugas pemicu diserahkan oleh masing-masing fasilitator ke:Tanti Deriaty,drg.,Sp.Ort.,MDSc (format nilai terlampir) via e-mail : [email protected]
3. Batas penyerahan daftar nilai tugas pemicu dari fasilitator ke sekretaris blok Pemicu 1 : 27 November 2020 Pemicu 2 : 30 November 2020
Pemicu 3 : 02 Desember 2020 Pemicu 4 : 04 Desember 2020