i
BUKU PANDUAN LKM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BIDANG K EMAHASISWAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG, 2017
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. KONDISI UMUM .............................................................................................. 1
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN .................................................................. 1
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS ..................................... 3
2.1. VISI .................................................................................................................. 3
2.2. MISI.................................................................................................................. 3
2.3. MOTTO ............................................................................................................ 3
2.4. RENCANA STRATEGIS .................................................................................. 3
BAB III CAPAIAN KINERJA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS ................................ 5
3.1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 5
3.2. CAPAIAN KINERJA ......................................................................................... 5
3.3. KEBIJAKAN STRATEGIS KEMAHASISWAAN TERKAIT LKM ....................... 6
BAB IV PROFIL DAN ORGANISASI LKM ................................................................ 8
4.1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 8
4.2. PEMETAAN UKM ............................................................................................ 8
4.3. STRUKTUR ORGANISASI LKM .................................................................... 10
BAB V KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN LKM ....................................................... 11
5.1. KEBIJAKAN TENTANG LKM DAN KEGIATAN LKM ..................................... 11
5.2. KEBIJAKAN TENTANG MANAJEMEN LKM ................................................. 11
5.2.1. SEKRETARIAT DAN PERALATAN LKM ................................................. 11
5.2.2. PEMBUATAN PROGRAM KERJA LKM .................................................. 12
5.2.3. PEDOMAN EVALUASI KINERJA LKM .................................................... 14
5.2.4. PEMBENTUKAN LKM BARU .................................................................. 16
5.2.5. REVITALISASI LKM ................................................................................ 17
iii
iv
KATA PENGANTAR
Perkenankan kami mengucap syukur kehadirat Allah swt, bahwa atas rahmat
taufiq dan hidayahNya saja buku Panduan LKM (Lembaga Kedaulatan Mahasiswa)
ini bisa terselesaikan. Buku ini penting guna diketahui oleh setiap LKM untuk
mengetahui dan kemudian menjabarkan kebijakan yang berupa target kinerja bidang
kemahasiswaan untuk kemudian ditermahkan menjadi target kinerja setiap LKM.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor dan wakil Rektor III
yang telah berkenan memberikan motivasi/dorongan, menuturkan kebijakan dan
berbagai fasilitasi hingga terselesaikannya buku ini. Kepada bapak kaBiro Akademik
dan Kemahasiswa beserta jajarannya yang juga telah memberikan fasilitasi, kepada
tim yang terdiri dari perwakilan wakil Dekan III dan LKM, atas segala diskusi dan
masukkan terima kasih kami ucapkan.
Akhirnya, semoga buku ini bisa bermanfaat dan segala kritik dan saran akan
kami terima guna perbaikan buku ini di masa yang akan datang.
Malang, April 2017
Tim Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Kebijakan terkait Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) perlu terus
diperbaharui mengikuti dinamika dan perkembangan zaman. Dengan
semakin meningkatnya jumlah mahasiswa, seyogyanya berkorelasi positif
dengan semakin meningkatnya minat mahasiswa untuk masuk ke salah satu
LKM baik di Fakultas atau khususnya di tingkat Universitas. Selaras dengan
itu, jumlah prestasi mahasiswa di bidang akademik maupun khususnya non
akademik seperti olahraga, seni, dan berbagai lomba prestatif juga
diharapkan meningkat. Demikian pula kegiatan mahasiswa yang bersifat
seminar, workshop, kuliah tamu, latihan wirausaha, kepemimpinan,
pengabdian masyarakat, bakti sosial dsb yang bersifat meningkatkan softskill
dan kepedulian sosial juga meningkat.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya sekitar 62.000 adalah terbesar di
Indonesia, tentu juga merupakan potensi yang luar biasa. Potensi dimaksud
adalah:
1. Potensi untuk memilih mahasiswa berprestasi baik akademik, secara
logika akan lebih mudah untuk mendapatkan mahasiswa berprestasi, yaitu
mendapatkan IP yang tinggi dan memiliki capaian prestasi di bidang
penelaran seperti lomba karya ilmiah di tingkat Nasional maupun
Internasional, maupun berbagai lomba debat baik bahasa Indonesia,
bahasa Inggris bahkan bahasa Jepang dan Perancis
2. Potensi di bidang non akademik, secara umum dengan jumlah mahasiswa
yang banyak dan memiliki jalur non akademik dalam penerimaan
mahasiswa, potensi prestasi dalam bidang seni dan olah raga baik di
tingkat Nasional dan Internasional juga sangat berpotensi
3. Potensi di bidang lain, sesuai minat misalnya tentang kepedulian sosial
seperti pengabdian masyarakat, bakti sosial, penyuluhan tentang bahaya
penyalahgunaan obat terlarang, tanggap bencana dan bahkan ekplorasi
kekayaan alam Indonesia
Namun dibalik potensi tersebut, permasalahan juga banyak muncul dan tentu
saja bukan hanya masalah akademik tetapi juga non akademik. Terkait
dengan LKM nampak bahwa minat mahasiswa untuk masuk ke LKM masih
harus ditingkatkan, tidak cukup hanya melakukan open house LKM di awal
semester, masalah munculnya eksklusifisme LKM, kurang terbuka dalam
2
menerima anggota termasuk penggolongan menjadi anggota muda, anggota
madya dst dengan persyaratan yang ketat sementara kondisi akademik
menuntut konsentrasi dan curahan waktu yang tinggi juga. Sekretariat LKM
yang tidak selalu buka, kebersihan sekretariatnya dan penggunaan ruang
rapat perlu perbaikan manajemen LKM perlu diantisipasi, perlu diatasi
sehingga harus ada pegawai dan satpam yang ditugaskan mengelola
sekretariat LKM. Buku panduan ini adalah salah satu bentuk respon bidang
kemahasiswaan dalam menyikapi dinamika dan perkembangan kegiatan
mahasiswa.
3
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN STRATEGIS
2.1. VISI
Adapun visi yang hendak dicapai melalui kebijakan pengembangan
kemahasiswaaan di Universitas Brawijaya adalah “MAHASISWA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG UNGGUL DALAM PENGUASAAN
ILMU DAN TEKNOLOGI SERTA BERDAYA SAING GLOBAL”.
2.2. MISI
Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
(1) mengembangkan jiwa dan semangat kebangsaan;
(2) meningkatkan dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan;
(3) meningkatkan semangat belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi;
(4) mengembangkan kemampuan soft skills melalui proses belajar mengajar
dan kegiatan organisasi kemahasiswaan;
(5) mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial; serta
(6) mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
2.3. MOTTO
Motto di bidang kemahasiswaan adalah: “berakhlak mulia, unggul dalam
kepemimpinan, dan berjiwa kewirausahaan”.
2.4. RENCANA STRATEGIS
Sebagaimana termaktub dalam isu utama Rencana Strategis
Universitas Brawijaya tahun 2016-2020, salah satunya adalah peningkatan
daya saing nasional yaitu melalui peningkatan kualitas dari seluruh
sumberdaya yang dimiliki universitas khususnya mahasiswa sebagai unsur
penting dalam proses regenerasi kepemimpinan bangsa, maka untuk
mewujudkan hal tersebut Universitas Brawijaya menjabarkan isu strategis
tersebut ke dalam enam bidang kebijakan yang salah satunya adalah bidang
pengembangan pendidikan dan kemahasiswaan. Dalam penjabarannya,
untuk meningkatkan daya saing lulusan di masyarakat, diperlukan
pengembangan soft skills bagi mahasiswa Universitas Brawijaya. Universitas
Brawijaya memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa
untuk belajar dan berkembangan dengan optimal; dan memberikan ruang
yang cukup bagi pengembangan kepribadian, bakat, minat dan pembinaan
diri.
Untuk itu pola pembinaan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya
diarahkan pada pengembangan budaya kampus yang mengintegrasikan
4
antara pembinaan intrakurikuler melalui kegiatan proses belajar mengajar
dengan pembinaan ekstra kurikuler yang menyangkut pembinaan penalaran,
minat bakat dan kesejahteraan mahasiswa. Pengembangan secara sinergi
semacam ini memungkinkan terjadinya pembentukan jati diri mahasiswa
seutuhnya serta memadukan pengembangan kemampuan intelektual dengan
soft-skills. Program pengembangan kemahasiswaan semacam ini akan
mendukung pencapaian kompetensi lulusan secara utuh untuk mampu
berperan dalam masyarakat secara cerdas, bermartabat dan
bertanggungjawab menurut profesinya masing-masing.
5
BAB III
CAPAIAN KINERJA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
3.1. PENDAHULUAN
Rencana strategis (Renstra) Universitas Brawijaya adalah acuan
capaian kinerja yang menjadi target keberhasilan dalam bidang
kemahasiswaan.Capaian tersebut akan diuraikan, dalam hal ini terkait
dengan kegiatan LKM. Ba ini akan menguraikan tentang capaian kinerja yang
telah dicanangkan untuk tahun 2017 dan kebijakan strategis khususnya
terkait dengan kegiatan LKM.
3.2. CAPAIAN KINERJA
Target capaian menurut renstra UB halaman 31-32 yang terkait
dengan kegiatan LKM dapat dijabarkan sebagai berikut:
No Indikator Ukuran Standar Target 2016
Target 2017
1. Peningkatan jumlah penerima beasiswa
% 30 17 18
2. Peningkatan prestasi mahasiswa tingkat Nasional dan Internasional
buah Minimal 1/fak
17 20
3 Pencitraan kegiatan kemahasiswaan dalam lomba inovasi dan kreativitas tingkat Internasional
mhs Minimal 1/fak
7 9
4 Pelatihan pengembangan karir mahasiswa
kali/th 2 kali/th 2 4
5 Pelatihan pembentukan jati diri mahasiswa
Kali/th 2 kali/th 2 4
6 Peningkatan inovasi dan kreativitas mahasiswa
mhs Min 1 mhs/fak
7 11
7 Peningkatan jiwa kewirausahaan
persen 20% yg dilatih
10 15
8 Peningkatan jumlah mahasiswa dalam pertukaran asing/kegiatan ke LN
mhs Minimal 1 mhs/fak
9 11
9 Peningkatan peran kegiatan lintas budaya dan internasional di UB
Kali/th 1 kali/th 2 2
10 Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam asosiasi profesi internasional
mhs 10 mhs/fak
30 40
11 Pembentukan/jumlah UKM buah Sesuai kebutuhan
34 36
6
3.3. KEBIJAKAN STRATEGIS KEMAHASISWAAN TERKAIT LKM
Capaian kinerja memang diperuntukkan Fakultas melalui LKM Fakultas
dan Universitas melalui LKM Universitas. Dari 11 indikator, yang langsung
terkait dengan LKM adalah poin 2, 3, 5, 7, 10 dan 11. Kemahasiswaan
merespon target kinerja tersebut dengan menjabarkan sebagai berikut:
1. point 2. dimaknai sebagai peningkatan prestasi di bidang olah raga dan
seni serta penalaran. Terkait prestasi lomba bidang olah raga dan seni
tidak semua Fakultas memiliki potensi yang sama dalam bidang ini
oleh karena itu perlu didukung keikutsertaan LKM dalam lomba terkait.
Termasuk pengadaan lomba MTQ, GFT dan OB adalah mendukung
Fakultas mempersiapkan atlitnya. Pembinaan dalam berbagai bidang
lomba olah raga dan seni juga cenderung lebih baik di LKM. Walaupun
demikian, di Fakultas mungkin juga ada lomba olah raga dan seni
Nasional yang hanya khusus misalnya Fakultas Peternakan se
Indonesia. Sedangkan terkait prestasi bidang LKTI/penalaran tingkat
Nasional mungkin hampir setiap Fakultas memiliki kegiatan, hanya
prestasi di setiap Fakultas belum merata sehingga perlu didukung
kegiatan LKM dalam lomba Nasional, misalnya dalam Lomba debat
Bahasa Inggris biasanya Formasi (Forum Studi Bahasa Inggris)
memiliki kontribusi pencapaian prestasi.
2. Point 3 terkait lomba inovasi dan kreativitas tingkat Internasional tidak
semua Fakultas memiliki potensi yang sama dalam bidang ini bahkan
mungkin juga tidak ada event, oleh karena itu perlu didukung
keikutsertaan LKM dalam lomba terkait. Lomba business plan biasanya
diikuti lintas Fakultas dan LKM Wirausaha Mahasiswa (MW) memiliki
peran dalam memfasilitasi dan membina (karena kadang juga berasal
dari LKM MW) sehingga berprestasi.
3. Point 5, dimaknai bahwa pembentukan jati diri dilakukan melalui
pembinaan karakter dan latihan kepemimpinan. Pembinaan karakter
telah dilakukan oleh bidang kemahasiswaan tetapi tidak spesifik
melibatkan LKM tertentu karena dilaksanakan bagi seluruh mahasiswa
baru. Pelatihan LKMM (Latihan Kepemimpinan Manajemen
Mahasiswa), panduan Belmawa Kemenristekdikti menunjukkan ada 4
level pelatihan dengan total waktu dan kurikulum yang berbeda yaitu:
1. Tingkat pra-dasar untuk semua mahasiswa UB, diimplementasikan
sebagai salah satu materi dalam kegiatan PKKMABA dan Krima
(setara 10 jam kegiatan)
2. Tingkat dasar untuk semua anggota LKM baik di Fakultas maupun
Universitas. Perlu kebijakan strategis agar bisa berjalan, sehingga
pengurus yang terpilih nantinya sudah memiliki 2 sertifikat pelatihan
(setara 20 jam kegiatan)
3. Tingkat menengah untuk calon pimpinan LKM baik ditingkat
Fakultas maupun Universitas. Perlu kebijakan strategis karena
belum berjalan, sehingga pimpinan LKM (ketua, wakil ketua dan
7
sekretaris) wajib memiliki 3 sertifikat pelatihan (setara 30 jam
kegiatan)
4. Tingkat lanjut untuk pimpinan LKM yang sedang menjabat baik di
tingkat Fakultas maupun Universitas dengan prosedur mengirimkan
perwakilannya ke acara yang diselenggarakan kemenristekdikti
(setara dengan 32 jam kegiatan)
Perlu dirumuskan kebijakan terkait LKMM tingkat pra dasar sudah ada
di buku panduan PKKMABA dan KRIMA namun perlu disempurnakan
terkait kurikulum wajib seperti panduan Kemenristekdikti. Sedangkan
untuk tingkat dasar dan menengah perlu dibuat aturan khusus, agar
khususnya kurikulum dan alokasi waktu yang digunakan sesuai
dengan aturan.
4. Point 7, dimaknai meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui kegiatan
khususnya PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) yang
implementasinya untuk seluruh mahasiswa UB. Sedangkan kegiatan
kewirausahaan yang dikelola LKM UB seperti pasar Brawijaya hingga
mengikutkan dalam event KMI (lomba dalam Kewirausahaan
Mahasiswa Indonesia)
5. Point 10, dimaknai dengan membantu pengiriman delegasi asosiasi
profesi melalui LKM IAAS dan AISEC dalam bentuk pertukaran
mahasiswa asing atau presentasi seminar atau magang
6. Point 11, dimaknai memberi peluang tumbuhnya LKM baru sepanjang
dibutuhkan untuk meningkatkan mutu dan reputasi UB
8
BAB IV
PROFIL, ORGANISASI LKM DAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
4.1. PENDAHULUAN
Dengan semakin maju dan berkembangnya Universitas Brawijaya (UB),
semakin banyak dan bervariasinya kegiatan yang diprogramkan oleh masing-
masing Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) maka perlu disusun profil
LKM dan perkembangan terbaru struktur organisasi LKM serta pola hubungan
antara pimpinan bidang kemahasiswaan dengan LKM. Diharapkan dengan
demikian sistem kerja dan implementasi program kerja LKM akan
berlangsung dengan baik dan harmonis.
Harmonisasi ini diharapkan tidak hanya membawa iklim kegiatan menjadi
lebih baik, tetapi juga makin produktif dan prestatif dalam mendukung
Universitas Brawijaya menjadi semakin bermutu dan bereputasi. Disadari
bahwa kemahasiswaan adalah salah satu komponen dari penilaian dalam
pemeringkatan perguruan tinggi. Akan tetapi, kemahasiswaan dan
aktifitasnya sangat penting dalam mendukung pengembangan softskill dan
kepribadian mahasiswa sebelum lulus. Dibandingkan hardskill, softskill
memiliki kontribusi lebih tinggi untuk keberhasilan mahasiswa yang telah lulus
nanti dalam bersaing di dunia kerja.
4.2. PEMETAAN UKM
Pemetaan kegiatan LKM penting dilakukan mengingat tidak semua LKM
berbasis prestasi. Metode termudah adalah mengelompokkan berdasarkan
jenis kegiatan yang prestatif dan yang meningkatkan softskill, kepedulian
sosial dan kepedulian sosial dan pertukaran mahasiswa ke luar negeri,
sebagai berikut:
1. MINAT BAKAT, kelompok ini membawa konsekwensi pada pemenangan
lomba baik di tingkat nasional maupun internasional. Walaupun demikian
tetap tidak melupakan pembinaan anggota untuk latihan dalam rangka
prestasi dan peningkatan kapasitas anggota sebagai organisator.
2. PENALARAN, kelompok ini juga mirip dengan minat bakat hanya
kompetensinya ada pada bidang penalaran, pertukaran mahasiswa ke luar
negeri, melakukan edukasi melalui diskusi publik atau melalui publikasi/pers
kampus
3. KESEJAHTERAAN MAHASISWA (KESMA), kelompok ini hanya fokus
pada kesejahteraan mahasiswa khususnya bidang kerohanian dan berbagai
aktivitas terkait kepedulian sosial.
Dari pemetaan ini kemudian akan muncul target dan capaian sebagai
landasan dalam melakukan evaluasi LKM.
9
Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Minat bakat Penalaran Kesma
Eksekutif Mahasiswa Universitas √
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas √
Konggres Mahasiswa Universitas √
UASB (Unit Aktivitas Sepak Bola) √
UATL (Unit Aktivitas Tenis Lapangan) √
PTM (Persatuan Tenis Meja) √
UABT (Unit Aktivitas Bulu Tangkis) √
UABB (Unit Aktivitas Bola Basket) √
UABV (Unit Aktivitas Bola Voli) √
BCC (Brawijaya Chess Club) √
Bridge √
BSC (Brawijaya Shooting Club/Menembak) √
Renang √
Baseball/Softball √
Panahan √
Boomerang ?
Tapak Suci √
Merpati Putih √
Tae Kwon Do √
Institut Karate Do Indonesia (INKAI) √
Perisai Diri √
PSHT (Persatuan Setia Hati Teratai) √
Shorinji Kempo √
Tapak Suci √
Paduan Suara Mahasiswa (PSM) √
UNITANTRI (Unit Aktivitas Karawitan dan Tari)
√
(UAB) Unit Aktivitas Band √
KUTUB (Komunitas Teater Universitas Brawijaya)
√
Marching Band √
Nol Derajat Film ?
Seni Religi √
Resimen Mahasiswa ( Menwa ) √
KSR (Korps Suka Rela) √
Impala (Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam) √
Pramuka √
Tegazs (Tim Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS
√
UAPKM (Unit Aktivitas Pers Kampus) √
Formasi (Forum Study Bahasa Inggris) √
Fordi Mapelar (Forum Diskusi Mahasiswa Pengembang Penalaran)
√
IAAS (International Association of students in √
10
Agricultural and related Sciences)
R-KIM (Riset & Karya Ilmiah) √
AIESEC (Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales)
√
UAK Kerohanian Islam √
UAK Katolik √
UAK Kristen √
UAK Hindhu √
UAK Budha √
MW (Mahasiswa Wirausaha) √
4.3. STRUKTUR ORGANISASI LKM
Struktur yang diperoleh dari LKM di bawah ini perlu disempurnakan, seperti
posisi IKM (Ikatan Keluarga Mahasiswa kampus Kediri sejajar dengan
kongress, adanya 2 kongres dalam struktur, DPK (dewan Pers Mahasiswa)
ada diluar UKM, penulisan HMPP yang seharusnya HMPS (Himpunan
Mahasiswa Program Studi) jika mengacu pada AD/ART.
KONGRES MAHASISWA UB
EKSEKUTIF MAHASISWA UB
DPMF BEM FAKULTAS
HMJ/HMPP
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UB
DPK
MUMF
KONGRES MAHASISWA FAK
UNIT KEGIATAN MAHASISWA UB
IKM
11
BAB V
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN LKM
5.1. KEBIJAKAN TENTANG LKM DAN KEGIATAN LKM
I. KEBIJAKAN UMUM TENTANG LKM
LKM didirikan dan akan selalu dievaluasi keberadaannya oleh tim yang
terdiri dari Wakil Rektor III dan Perwakilan LKM. Kebijakan tentang
LKM meliputi:
1. tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45
2. mempunyai kepengurusan, struktur organisasi dan uraian tugas
pengurus
3. memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
4. memiliki program kerja tahunan
5. memiliki sekretariat dan menjaga kebersihan dan kenyamanannya
6. mempunyai anggota aktif minimal 50, dan meliputi minimal 50% dari
Fakultas yang ada
7. mempunyai nama daftar anggota dan alumni yang terdokumentasi
8. mempunyai daftar prestasi yang telah diraih
II. KEBIJAKAN TENTANG KEGIATAN LKM
1. Kegiatan mendapat izin dari Wakil Rektor III
2. Kegiatan tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, norma dan
etika
3. Membuat pengajuan proposal sesuai dengan buku panduan pengajuan
dan pelaporan kegiatan LKM
5.2. KEBIJAKAN TENTANG MANAJEMEN LKM
5.2.1. SEKRETARIAT DAN PERALATAN LKM
Setiap LKM memiliki sekretariat dan peralatan penunjang sekretariat bagi
LKM yang bersangkutan bahkan inventaris alat olahraga dan seni. Namun
demikian, beberapa hal yang penting adalah:
1. Sekretariat diusahakan selalu buka pada hari kerja, kecuali saat libur
2. Sekretariat yang karena sedang ada kegiatan dan perlu bekerja lembur,
karena ada peraturan pembatasan jam masuk kampus, perlu membuat
surat ijin
3. LKM bertanggungjawab terhadap kebersihan, keamanan dan kenyamanan
anggota yang akan ke sekretariat
12
5.2.2. PEMBUATAN PROGRAM KERJA LKM
Keberlangsungan organisasi juga sangat dipengaruhi oleh perencanaan agar
menjadikan organisasi tersebut bermutu dan bereputasi. Perencanaan
dimaksud dalam bentuk pembuatan program kerja/Proker untuk kegiatan
selama setahun. Program kerja dimaksud harus memenuhi kreteria:
a. Program kerja tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945
b. Program kerja tidak bertentangan dengan etik, kesopanan dan budi luhur
bangsa
c. Program kerja bersifat mendukung pemeringkatan UB, misalnya prestasi
lomba, mengasah kepedulian kepada sesama mahasiswa maupun
masyarakat
Program kerja seyogyanya disusun mulai bulan Januari sampai Nopember
setiap tahunnya. Program kerja dibuat tidak terlalu banyak dalam 1 bulan,
Kongres Mahasiswa (KM) akan memfasilitasi dengan workshop proker LKM.
Program kerja LKM idealnya maksimal hanya 12 dalam setahun, kecuali
lomba yang diselenggarakan oleh institusi/universitas di luar UB bisa
dipertimbangkan jika akan mengangkat reputasi UB.
Program kerja untuk setiap LKM dapat dibagi menjadi program internal dan
program eksternal. Yang dimaksud program internal adalah program yang
bermanfaat bagi pengembangan kapasitas anggotanya atau penguatan
internal organisasi. Program internal meliputi:
1. Rekruitment anggota/musyawarah anggota
2. Pelatihan administrasi/outbond anggota
3. Dies natalis/silaturahim/buka bersama
Program internal ini bukan merupakan prioritas pendanaan, walaupun
merupakan upaya peningkatan kapasitas anggota. Program ini umumnya
tidak diperkenankan melibatkan sponsor, bersifat non-komersiil, dan hanya
mungkin sumbangan dari donatur. Namun dengan sifat dari program internal
ini, yaitu penguatan organisasi, maka pagu untuk kegiatan ini tidak
merupakan prioritas bidang kemahasiswaan sehingga hanya mendapat pagu
yang rendah selama 1 tahun.
Sedangkan program eksternal adalah program yang dibuat oleh LKM dalam
penyelenggaraanya melibatkan mahasiswa diluar anggota LKM (baik lintas
fakultas se UB maupun kegiatan mahasiswa lain tingkat Nasional, bahkan
dibolehkan kegiatan khususnya lomba tingkat SMA/SMK selama untuk misi
pengkaderan anggota baru yang prestatif. Program eksternal pada dasarnya
dibagi menjadi:
1. Program yang sifatnya non-lomba, seperti seminar, lokakarya, kuliah
tamu, pameran, pentas dan sejenisnya. Program ini juga dibagi menjadi 2,
yaitu:
13
1.a. Program non-komersiil tetapi penonton/peserta mahasiswa UB saja
dan harus membeli tiket karena keterbatasan gedung dan mengontrol
pertandingan supaya berjalan aman
1.b. Program komersiil, penonton atau peserta ada yang dari luar UB dan
harus membayar. Untuk ini panitia diwajibkan membayar sewa gedung
2. Program yang sifatnya lomba
2.a. Program non-komersiil dan hanya diikuti oleh mahasiswa se UB,
diperkenankan membayar karena ada hadiah berupa uang
2.b. Program komersiil, diikuti oleh mahasiswa di luar UB dan dikenakan
biaya pendaftaran, diperkenankan membayar karena ada hadiah uang
dan meningatkatkan reputasi UB
Program eksternal diperkenankan menggunakan sponsor, baik institusi yang
ada di dalam kampus, misalnya bank, maupun institusi di luar kampus selama
bukan merupakan produk rokok, produk lain yang dilarang/dinyatakan ilegal
oleh pemerintah. Dalam berkegiatan, tidak diperkenankan
mengundang/melibatkan/memasukkan pedagang kaki lima ke dalam kampus
guna menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan.
Kebijakan terkait pendaan adalah bahwa dana kemahasiswaan digunakan
untuk membiayai kegiatan LKM dan kegiatan kemahasiswaan lain terutama
kegiatan resmi kemenristekdikti. Kebijakan terkait pendanaan LKM adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan resmi dari kemenristekdikti akan didanai penuh oleh UB
2. Kegiatan LKM tetapi sifatnya internal, penguatan organisasi akan
mendapatkan pagu dana
3. Kegiatan LKM yang bersifat eksternal dibagi menjadi 2, yaitu:
3.1. Lomba/kegiatan se-UB akan ada pagu
3.2. Lomba/kegiatan Nasional tingkat SMA/SMK dan LKM hanya
penyelenggara tidak didanai dan murni dari sponsor
3.3. Lomba/kegiatan Mahasiswa Nasional akan ada bantuan dana dan
panitia diharap mencari sponsor
3.4. Lomba/kegiatan internasional akan ada bantuan dan panitia
diharap mencari sponsor.
3.5. Lomba internasional yang diikuti oleh LKM, harus diverifikasi dan
ada dana bantuan
Besaran dana bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
anggaran kemahasiswaan.
Program kerja akan perlu didukung oleh anggaran, dimana anggaran
penyelenggaraan disesuaikan dengan kegiatan. Prinsip penggunaan
anggaran adalah efisiensi dan tepat sasaran.
14
5.2.3. PEDOMAN EVALUASI KINERJA LKM
Pemeringkatan Universitas atas dasar kegiatan dan prestasi bidang
kemahasiswaan, memerlukan dukungan perubahan kebijakan. Kebijakan
tersebut pada dasarnya terdiri dari re-strukturisasi organisasi LKM di
Universitas Brawijaya. Adapun bentuk kebijakan awal adalah melakukan
evaluasi terhadap capaian kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2016.
Lalu akan membentuk tim kecil yang terdiri dari Wadek 3, Bagian
Kemahasiswaan (Kabag dan kasubag) dan unsur LKM (ketua Kongress, DPM
dan EM). Oleh karena itu, telah disiapkan perangkat format evaluasi dan
merumuskan kebijakan terhadap LKM yang aktif kurang aktif.
Form evaluasi ini disusun berdasarkan pada 3 hal:
1. Faktor organisasi dan sarananya
2. Faktor aktivitas organisasi
3. Rekomendasi
Diharapkan dengan form evaluasi ini akan didapatkan gambaran global
tentang aktivitas LKM di Universitas Brawijaya dan menetapkan kebijakkan
yang diperlukan. Form evaluasi tersebut sebagai berikut:
NO UNSUR PENILAIAN KETERANGAN
A UNSUR ORGANISASI DAN SARANANYA
1 Sekretariat: A. Ada di gedung UKM B. Ada tetapi bukan di gedung UKM c. tidak ada
Tuliskan lokasinya:
2 Kebersihan sekretariat A. Bersih sekali b. cukup c. Kotor
Sertakan photo
3. Struktur organisasi A. Ada dan ter-SK-kan b. ada dan belum ter-SK-kan
c.Tidak ada
Sertakan bukti Sertakan bukti
4. Kepengurusan a. Kurang dari 10 mhs b. Antara 11 – 25 mhs c. Lebih dari 25 mhs
5. Anggota aktif (diluar pengurus) a. Kurang dari 30 mhs b. Antara 31 – 80 mhs c. Lebih dari 80 mhs
Sertakan daftar
6. Anggota tidak aktif (di luar pengurus) a. Kurang dari 30 mhs b. Antara 31 – 80 mhs c. Lebih dari 80 mhs
B. UNSUR AKTIVITAS ORGANISASI
7. Frekwensi proses rekruitmen a. Setahun sekali saat open house b. Setahun 2 kali atau lebih, sebutkan jika lebih 2x
………………………………………………………………………… c. Tidak ada
Sertakan bukti
8. Program pembinaan anggota (pelatihan/training/dan sejenisnya), khusus dilakukan untuk anggota (internal)
Sertakan bukti
15
a. Hanya 1 kali b. Lebih dari 1 x, sebutkan
………………………………………………………………………… c. Tidak ada
9. Frekwensi aktifitas menyelenggarakan organisasi yang termasuk dalam bentuk partisipatip seperti workshop, seminar, expedisi, bakti sosial dst
a. Hanya 1 kali dan untuk internal UB saja, sebutkan jumlah pesertanya…………
b. Hanya 1 kali, mengundang internal UB dan peserta dari luar UB, sebutkan jumlah pesertanya …………….
c. Antara 2-4 kali dan untuk internal UB, sebutkan jumlah pesertanya ………………..
d. Antara 2-4 kali, mengundang internal UB dan peserta dari luar UB, sebutkan jumlahnya
e. Lebih dari 4 kali dan untuk internal UB saja, sebutkan jumlah pesertanya……..
f. Lebih dari 4 kali dan mengundang internal UB dan peserta dari luar UB, sebutkan jumlah pesertanya……..
Sertakan bukti/publikasi
10. Frekwensi menyelenggarakan aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat UB
a. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah peserta…….. b. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah peserta……… c. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah pesertanya…….
Sertakan bukti
11. Frekwensi menyelenggarakan aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat regional
a. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah peserta…….. b. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah peserta……… c. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah pesertanya…….
Sertakan bukti
12. Frekwensi menyelenggarakan aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat Nasional
a. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah peserta…….. b. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah peserta……… c. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah pesertanya…….
Sertakan bukti
13. Frekwensi menyelenggarakan aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat Internasional
a. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah peserta…….. b. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah peserta……… c. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah pesertanya…….
Sertakan bukti
14. Frekwensi mengikuti aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat regional
d. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah medali (emas, perak, perunggu)……..
e. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah medali …… f. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah medalinya…….
Sertakan bukti
15. Frekwensi mengikuti aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat Nasional
g. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah medali (emas, perak, perunggu)……..
h. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah medali …… i. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah medalinya…….
Sertakan bukti
16. Frekwensi mengikuti aktivitas prestatif, seperti lomba, kompetisi, kejuaraan dll tingkat Internasional
j. Hanya 1 kali, sebutkan jumlah medali (emas, perak, perunggu)……..
Sertakan bukti
16
k. Hanya 2 kali, sebutkan jumlah medali …… l. Lebih dari 2 kali, sebutkan jumlah medalinya…….
C. HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI
17. Dari hasil evaluasi ini maka disimpulkan bahwa: a. Organisasi ini aktif dan berkontribusi pada pemeringkatan UB b. Organisasi ini aktif namun tidak ada prestasi yang mendukung
pemeringkatan UB c. Organisasi ini tidak aktif
18. Berdasarkan hasil evaluasi maka: a. Organisasi ini sehat dan perlu terus disupport b. Organisasi ini sehat namun perlu dimerger dengan organisasi lain c. Organisasi ini dibekukan
Malang…………………………………..
Menyetujui:
Tanda tangan dari semua evaluator
……………………….. …………………………………. ……………………………
Mengetahui:
Wakil Rektor III
(ada stempel)
Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS
NIP 195502131984031001
5.2.4. PEMBENTUKAN LKM BARU
Sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan kinerja bidang
kemahasiswaan maka dimungkinankan terbentuknya LKM baru. Adapun
syarat dari pembentukan LKM baru adalah:
1. Mengajukan permohonan kepada rektor
2. Membuat proposal yang berisi nama LKM, tujuan, manfaat, logo, moto
dan alasan terkait pentingnya LKM baru (terutama kontribusi pada
pembentukan softskill dan prestasi yang akan mengangkat reputasi UB)
3. Memenuhi syarat tidak memiliki kesamaan bentuk dan program kerja
dengan LKM yang telah ada, telah mempunyai calon anggota sebanyak
minimal 50 orang anggota dari minimal 50% Fakultas di UB, dibuktikan
dengan tanda tangan dilampiri fotocopi KTM), memiliki rancangan
program kerja, usulan tentang pembina dan pelatih LKM
17
4. Mempresentasikan rencana pembentukan LKM didepan Wakil Rektor III,
staf Ahli, Wakil Dekan III dan Perwakilan LKM
5.2.5. REVITALISASI LKM
Revitalisasi bermakna bahwa LKM seyogyanya menyesuaikan kegiatan
sesuai dengan kebijakan kemenristekdikti dan UB. Langkah revitalisasi
bisa berupa:
1. Perubahan visi, misi, sasaran dan target kinerja LKM
2. Merger 2 atau lebih LKM terkait dengan minimnya kegiatan dan
kontribusinya pada capaian kinerja bidang kemahasiswaan
3. Penutupan/pembekuan LKM terkait dengan minimnya kegiatan dan
bahkan vakum atau tidak melakukan aktivitas selama minimal 1 tahun
Langkah revitalisasi ini juga dapat menjadi rekomendasi tim yang
melakukan evaluasi kinerja LKM.