Download - Bahan prentaibogor pak max
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA D I R E K T O R AT B I N A P R O G R A M
RANCANGAN TEKNOKRATIK
RENCANA STRATEGIS 2015-2019
DITJEN BINA MARGA
ARAHAN DAN SASARAN KONSEP RPJMN 2015-2019
1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda.
2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional.
3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan
transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.
4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk
mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,
Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi.
• Meningkatkan jalan
Nasional
• Meningkatnya
Jalan Sub Nasional
Outcome KPI Input KPI
Indikator Jalan Isu
Strategis
Sasaran Konsep RPJMN 2015-2019
Kondisi mantap
• Jalan Nasional
(%)
• Jalan Propinsi
(%)
• Jalan Kabupaten
/Kota (%)
Waktu rata-rata
(no./100 km)
• Ketimpangan
Jalan Nasional
dan Daerah
• Kapasitas Jalan
Arah Kebijakan
VISI DAN MISI DITJEN. BINA MARGA R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4
Visi:
Misi:
• Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan
berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan
dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang
memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,
wilayah dan kawasan strategis nasional
• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan
antar-perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki
intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan
dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional
• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah
meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang
berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan
keselamatan yang memadai
EVALUASI R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4
87% 87.72%
90.82%
92.95% 94%
82%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
2010 2011 2012 2013 2014
JALAN MANTAP (%)
2,808 3,292
4,676 4.134
4,641
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
2010 2011 2012 2013 2014
PENINGKATAN KAPASITAS (Km)
83.3
84.6
87.7
90.7 91.5
80.0
82.0
84.0
86.0
88.0
90.0
92.0
2010 2011 2012 2013 2014
UTILISASI JALAN NASIONAL (Milyar Kend.Km)
OUTCOME
O
U
T
P
U
T
ISU STRATEGIS SEKTOR JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
•Jaringan Jalan sesuai RTRWN dan dukungan pengembangan kawasan (40 KSN prioritas)
•Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama Nasional 2,6 jam/100 km menjadi 2,2 jam/100 km mendukung Sistem logistik nasional
•Mendukung jalur utama angkutan barang
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
• Menerapkan skema berbasis kinerja
• Meningkatkan standar kualitas dan kinerja jalan Meningkatkan Kualitas
Infrastruktur jalan
• Jalan yang handal (Reliable)
• Jaringan Jalan mendukung Domestic Connectivity, transportasi antar moda dan antar pulau (Sistranas dan Sislognas)
Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur jalan
• Mendukung layanan jalan nasional perkotaan untuk transportasi massal
• Peningkatan kapasitas jalan perkotaan (Jalan Tol dalam kota, FO/UP dan jalan By Pass) Menangani Kemacetan
Perkotaan
• Untuk jalan sub nasional menerapkan sistem hibah berbasis kinerja / bersyarat
• Jaringan Jalan mendukung Direktif Presiden
Mengurangi kesenjangan antar daerah (Jalan sub nasional
dengan jalan nasional)
• Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi APBN
• Partisipasi sektor swasta untuk mendukung skema KPS Alternatif Pembiayaan
• Meningkatkan standar keamanan jalan
• Mengurangi Black spot
• Jalan yang berwawasan lingkungan
Jalan Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
KONSEP STRUKTUR OUTPUT RENCANA STRATEGIS DITJEN. BINA MARGA 2015-2019
Peningkatan Penyelenggaraan Jalan
untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan
dan Berwawasan Lingkungan
Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar
Pusat Kegiatan (Jam/100KM)
Panjang Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional (Peningkatan
Struktur / Pelebaran)
Panjang Pembangunan Jalan Baru / Jalan Bebas Hambatan / Jalan
Strategis
Meningkatnya Kemantapan Jalan Nasional (%)
Panjang Pemeliharan Berkala/Rehabilitasi Jalan dan
Jembatan
Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan
Metropolitan dan Kota Besar
Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan
Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km)
Panjang Pembangunan FO/UP/Jalan Baru /Jalan tol dalam
kota
Meningkatnya Kemantapan Jalan
Daerah
Meningkatnya kemantapan Jalan Daerah
Jumlah Provinsi yang Mendapatkan Skema TP / PRIM
Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan
Daerah
Dokumen Dukungan Penyelenggaraan Jalan Daerah
Tujuan Sasaran Outcome Output
Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan, Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi
Proses Administrasi Pelelangan yang Transparan dan
Berkinerja Tinggi
Pengelolaan Anggaran secara Efektif dan
Tepat Sasaran
Proses Internal
Ekspektasi Publik
Peta Renstra Bina Marga
Peningkatan Kemantapan Jalan
Peningkatan Kapasitas Jalan
Anggaran dan Tata Kelola
Pembangunan dan Pemeliharaan
Expressway
Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Nasional
Pembangunan dan Pemeliharaan
Jembatan
Pembangunan dan Pemeliharaan
Jalan Perkotaan
Pembangunan dan Pemeliharaan
Jalan Sub Nasional
Penerapan Tata Kelola (good governance)
secara Optimal
Pengadaan Tanah yang Cepat dan
Tuntas
7
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
Mendorong Pemerataan Ekonomi yang Berkeadlian
Mendukung Keamanan dan Pertahanan Nasional
8
Meningkatkan Keamanan dan Kelayakan Jalan
Mendukung Lingkungan (green and
sustainable road )
Teknologi yang Andal dan Efisien
(reliable and efficient road technology)
9
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Tujuan: Peningkatan penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan daya saing melalui pertumbuhan ekonomi, industri pariwisata, dan mobilitas antar moda yang mendukung logistik.
Sasaran Strategis :
Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan
dan Kota Besar
Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Outcome
Indikator Output
Sub Output
Peningkatan Penyelenggaraan Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan
Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar Pusat Kegiatan (Jam/100KM)
Peningkatan Kapasitas Jalan (KM)
Panjang jalan & jembatan nasional baru yang dibangun (KM / M)
Panjang jalan bebas hambatan baru yang dibangun (KM)
Panjang jembatan bentang panjang baru yang dibangun (M)
Panjang peningkatan Struktur/Pelebaran jalan Nasional (substandar menuju kelas kecil)(KM)
Peningkatan Kemantapan Jalan Nasional (%)
Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan berkala (KM / M) Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan rutin (KM / M)
STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Outcome
Indikator Output
Sub Output
Peningkatan Penyelenggaraan Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar
Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km)
Peningkatan Kapasitas Jalan Perkotaan (KM)
Panjang Pembangunan FO/UP dalam Perkotaan (M) Panjang Pembangunan Jalan Baru (Ring-Radial) dalam Perkotaan (KM)
Panjang Pembangunan Jalan Bebas Hambatan dalam Perkotaan (KM)
Peningkatan Kemantapan Jalan Perkotaan (%)
Pemeliharaan Rutin jalan & jembatan Perkotaan (KM / M)
Pemeliharaan Berkala jalan & jembatan Perkotaan (KM / M)
Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah
Meningkatnya Kemantapan Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (%)
Panjang Pemeliharaan Berkala dan Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)
Panjang Pemeliharaan Berkala Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)
Panjang Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)
Lanjutan
STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
PROGRAM PENANGANAN JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional
Preservasi:
• Rutin Jalan 168.288 KM
• Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M
• Berkala Jalan 14.813 KM
• Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M
Peningkatan Kapasitas:
• Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
• Pelebaran 11.487 KM
• Penggantian Jembatan 346,24 M
Pembangunan Baru:
• Jalan Baru 1.094 KM
• Ringroad 172 KM
• Flyover 10.205 M
• Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI
(46 KPI)
DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
(29 KSPN)
DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA
(79 PELABUHAN)
PROGRAM PENANGANAN JALAN
2015 - 2019
TEMATIK
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional
Preservasi:
- Rutin 168.288 KM
- Berkala 14.813 KM
Peningkatan Kapasitas:
- Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM
- Pelebaran 11.487 KM
Pembangunan Baru:
- Jalan Baru 1.094 KM (belum ditetapkan prioritas)
- Ringroad 172 KM
- Flyover 10.205 M
- Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM
Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM
PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG
PERTUMBUHAN EKONOMI
DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
Dukungan Akses ke Kawasan Pariwisata difokuskan pada KSPN yang masuk dalam KSN
Pemeliharaan Rutin Jalan 1.351 KM
Pemeliharaan Rutin Jembatan 18.193 M
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 46 KM
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 62 M
Rekonstruksi/Pening. Struktur Jalan 63 KM
Pelebaran Jalan 29 KM
Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM
DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA (PELABUHAN)
Dukungan Akses ke Pelabuhan dengan skala utama dan pengumpul
Pemeliharaan Rutin Jalan 769,07 KM
Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 21,53 KM
Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M
Penggantian Jembatan 346,24 M
Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 287,22 KM
Pelebaran Jalan 91,00 KM
Pembangunan Jalan Baru 12,63 Km
Pembangunan Jembatan Baru 485,92 M
Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM
• Penyiapan dan penyempurnaan peraturan untuk penyelenggaraan jalan berorientasi pada peningkatan konektivitas.
Peraturan
• Penyesuaian organisasi dan kelembagaan, termasuk sumber daya manusia dalam mengantisipasi program percepatan pengembangan jaringan jalan
Kelembagaan
• Pengembangan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung peningkatan konektivitas, aksesibilitas, kinerja logistik, dan integrasi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah
Perencanaan
• Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pembangunan dan preservasi jalan, untuk meningkatkan nilai untuk uang (value for money) dan percepatan pengadaan tanah
Operasional
• Peningkatan ketersediaan sumber dana, termasuk penyiapan mekanisme pembiayaan yang dapat menjaring investasi swasta dan peran serta masyarakat.
Pendanaan
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerataan Pembangunan
Ketahanan Nasional
Jalan Nasional
Pantura, MP3EI, KPI
Lintas Selatan Jawa, Lintas Barat
Sulawesi
Pengembangan Baru
Perbatasan, Terdepan,
Terluar
Jalan Bebas Hambatan
Trans Jawa
Trans Sumatera
HGH Sulawesi HGH Kalimantan
Jembatan Bentang Panjang
Jembatan Selat Sunda, Musi III, Batam Bintan, P
Balang, Loa Kulu, Kapuas III
Holtekamp
Jalan Perkotaan Metropolitan,
Kota Besar Kota Sedang
Jalan Sub Nasional Peningkatan
Struktur 30% Peningkatan Struktur 70%
Berwawasan LIngkungan
Teknologi Tepat Guna Efisien
Berkeselamatan
Handal
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019
R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019 JALAN BEBAS HAMBATAN
No Pulau Panjang
(KM)
Panjang Terbangun
s.d 2014 (KM)
Tahun Total Panjang
2015-2019 (KM)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Sumatera 384,00 - 25,32 16,88 24,00 106.00 164,00 294,00
2 Jawa 1.450,97 188,80 115,31
155,74
155,00
157,62
62,32 645,98
- Trans 479,79 161,90 90,49
70,53
30,27
83,42
45,68
320,39
- Non-Trans 485,59 26,90 24,82
85,20
124,73
74,20
16,64
325,59
3 Kalimantan 84,00 - - 40,00 48,00 84,00
4 Sulawesi 39,00 - 20,00 19,00 - - - 39,00
Total 2923,35 377,6 231 311,47 310 315,2 124,6 1291,96
HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap persiapan penyusunan dokumen FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan pengadaan tanah
Trans Jawa dan Non-Trans Jawa beroperasi pada tahun 2019 Persiapan pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali
berupa penyusunan studi jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI
1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
No activities 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pre Design (40% total length)
700 700 700 700 700
2 Detail design - 700 700 700 700
3 Land Acquisition - - 700 700 700
4 Construction - - 200 200 300
Tahapan Persiapan 2015-2019 Khusus untuk Road Renewal dan expressway
No UU Jalan No. 38/2004 UU No.22/2009 UU Perencanaan pembgnn
UU lain terkait
1 PP No. 34/2006 tentang jalan
PP No. 32/2011 tentang MRLL
UU No. 25/2004 tentang sistem perencnaan pembangunaan
UU No. 17/2004 tentang keuangan
2 PP No. 15/2005 tentang jalan tol
PP No.37/2011 tntang Forum transportasi
UU No.17/2007 tentang pembangunan jangka panjang nasional
UU No. 1 ttg perbendaharaan negara
PP NO. 79/2013 tntang sistem jaringaan lalulintas
3 PERMEN 14 jalan PERMEN 17 jln tol
PERMEN PERMEN PERMEN
UU JALAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT
KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI
1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama
pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)
2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh
ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan)
3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan
daerah untuk menjaga kinerja jalan
4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan
nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim
5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way
(ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)
2x7.0
AADT (Kend/Hr)
Lebar Perk (Meter)
Lebar Bahu (Meter)
3000 8000 10,000 >20,000
4.5 6.0
7.0
1.0 1.5 2.0 2.0
Lebar Perk/Bahu (Dlm meter)
1000
Lebar AADT
>3,000 >8,000 >20,000
6m v
7m v
2x7m v
BATASAN PELABARAN JALAN BERDASARKAN AADT R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9
KONDISI JALAN PROVINSI SESUAI DATA DAK 2013 No Daerah
Total Panjang Jalan
Kemantapan Kebutuhan Penanganan
Jalan Kondisi Mantap
(km) (km) % (km)
1 Provinsi Aceh 1,702 539 32 Rekonstruksi 1,162
2 Provinsi Sumatera Utara 3,049 2,224 73
3 Provinsi Sumatera Barat 1,154 934 81
4 Provinsi Riau 3,033 1,867 62 Rekonstruksi 1,166
5 Provinsi Kepulauan Riau 679 571 84
6 Provinsi Jambi 1,505 1,096 73
7 Provinsi Sumatera Selatan 1,620 1,410 87
8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 899 605 67 Rekonstruksi 294
9 Provinsi Bengkulu 1,563 920 59 Rekonstruksi 643
10 Provinsi Lampung 1,703 1,234 72
11 Provinsi DKI Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat 2,191 2,082 95
13 Provinsi Banten 853 691 81
14 Provinsi Jawa Tengah 2,566 1,910 74
15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 690 579 84
16 Provinsi Jawa Timur 1,761 1,510 86
17 Provinsi Kalimantan Barat 1,562 1,185 76
18 Provinsi Kalimantan Tengah 1,100 887 81
19 Provinsi Kalimantan Selatan 852 364 43 Rekonstruksi 488
20 Provinsi Kalimantan Timur 1,640 1,329 81
21 Provinsi Kalimantan Utara
21 Provinsi Sulawesi Utara 940 676 72
22 Provinsi Gorontalo 404 282 70
23 Provinsi Sulawesi Tengah 1,619 891 55 Rekonstruksi 728
24 Provinsi Sulawesi Selatan 1,148 970 85
25 Provinsi Sulawesi Barat 722 297 41 Rekonstruksi 426
26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1,151 288 25 Rekonstruksi 863
27 Provinsi Bali 861 767 89
28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,772 1,170 66 Rekonstruksi 602
29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,737 1,028 59 Rekonstruksi 710
30 Provinsi Maluku 1,297.4 446.9 34 Rekonstruksi 851
31 Provinsi Maluku Utara 1,867 779 42 Rekonstruksi 1,088
32 Provinsi Papua 1,199 1,076 90
33 Provinsi Papua Barat 1,025 1,007 98
9,021