29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono,
2009).
Adapun alasan digunakannya metode eksperimen ini, karena sesuai
dengan definisi yang disampaikan oleh Sukardi (2003) bahwa “Penelitian
eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis
guna membangun fenomena hubungan yang mengandung sebab-akibat”.
3.2 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimen Design atau yang
sering disebut juga sebagai eksperimen semu, dalam penelitian ini dibentuk
dua kelompok (Sugiyono,2009). Kelompok pertama disebut “kelompok
eksperimen”, yaitu kelompok yang akan diberi layanan bimbingan kelompok
dengan teknik kegiatan kelompok. Kelompok kedua disebut “kelompok
kontrol”, yaitu kelompok yang tidak diberi layanan bimbingan kelompok
dengan teknik kegiatan kelompok. Kelompok kontrol berfungsi sebagai
pembanding untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara
30
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam eksperimen ini kedua
kelompok diberikan tes awal (Pre – Test) sebelum dilakukan layanan
bimbingan kelompok dengan teknik kegiatan kelompok, dan tes akhir (Post –
Test) sesudah dilakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik kegiatan
kelompok.
Sugiyono (2009) menggambarkan desain eksperimen sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kelompok Pre-test Treatment Post test
Eksperimen (Ke) O1 X O2
Kontrol (Ko) O1 - O2
O= Pengukuran tingkat motivasi belajar
Prosedur :
1. Mengenakan pre test motivasi belajar (O), untuk pembagian kelompok
eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O1) secara random.
2. Mengenakan subjek kelompok pertama atau kelompok eksperimen dengan
X, yaitu dengan tindakan bimbingan kelompok dengan teknik kegiatan
kelompok.
Kelompok yang lain tidak diberi perlakuan yang disebut kelompok
kontrol.
31
3. Memberikan O2 dan O2, yaitu post – test, untuk membandingkan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk mengetahui efektivitas
layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas VIII C di SMP N 2
Pabelan Kab. Semarang tahun ajaran 2011/2012, penulis melakukan penelitian
di kelas VIII C SMP N 2 Pabelan. Dalam penelitian ini subjek dari 30 siswa
yang di ambil 16 siswa yang terdiri dari 4 siswa kategori motivasi belajar
sedang dan 12 siswa kategori motivasi belajar rendah. Subjek penelitian ini
dipilih berdasarkan pengambilan random sederhana dengan membagi 2
kelompok dengan memperhatikan jumlah laki-laki dalam masing-masing
kelompok seimbang, yakni 8 orang eksperimen dan 8 orang kontrol. Pada
kelompok eksperimen subjek laki-laki berjumlah 4 orang dan subjek
perempuan berjumlah 4 orang.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, dan
variabel bebasnya adalah bimbingan kelompok.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
32
1. Motivasi belajar merupakan kekuatan pendorong yang ada dalam diri dan
luar diri siswa untuk menimbulkan gairah, semangat belajar dan menjadi
daya penggerak sehingga siswa mau bertindak dan ingin melakukan
perbuatan belajar demi tercapai tujuan belajar .
2. Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah
individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang membahas topik
yang umum yang menggunakan langkah-langkah secara sistematis.
3.6 Metode Pengumpulan Data
1. Skala Sikap
Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk skala yang disusun
Mc.Donald yang dikutip Sardiman (2001), Alternatif jawaban dalam skala
tersebut adalah:
a. SS, jika sangat setuju dengan pernyataan yang ada
b. S, jika setuju dengan pernyataan yang ada
c. TS, jika tidak setuju dengan pernyataan yang ada
d. STS, jika sangat tidak sangat setuju dengan pernyataan yang ada
Adapun penskoran terhadap alternatif jawaban tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut:
Apabila pernyataan bersifat positif, maka penskorannya adalah:
1. SS (Sangat setuju) diberi skor 4
2. S (Setuju) diberi skor 3
3. TS (Tidak Setuju ) diberi skor 2
33
4. STS (Sangat Tidak Setuju ) diberi skor 1
Apabila pernyataan bersifat negatif, maka penskorannya adalah :
1. SS (Sangat Setuju) diberi skor 1
2. S (Setuju) diberi skor 2
3. TS (Tidak Setuju) diberi skor 3
4. STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 4
Item pernyataan favourabel (positif) sebanyak 15 pada item: 1, 2, 3,
10, 11, 12, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 26, 28, 29. Sedangkan item lain sebanyak
15 item disebut unfavourabel (negatif) pada nomor item: 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13,
14, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 30.
Adapun aspek-aspeknya dapat dilihat dalam tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar
Variabel SubVariabel Indikator
No. ItemJmlhItem
F UF
Motivasibelajarsiswa
1. Tekunmenghadapitugas
Memiliki kesadaranmenggunakan waktuuntuk mengerjakan tugasdengan sebaik-baiknya.
2,3 4,8 4
2. Uletmenghadapikesulitanbelajar
Mampu menyikapikesulitan dalam belajar.
1,10,15
5,6,13 6
3. Belajardengan penuhkedisiplinandanbertanggungjawab.
Disiplin dalam belajar danmengambil inisiatifsendiri dalam belajar.
11, 12 14 3
4. Mampumemecahkanmasalah
Mampu mengambilkeputusan dari diri sendiridan menyelesaikan tugas
22, 23 24,30 4
34
sendiri tanpabantuan oranglain.
secara mandiri.
5. Mencoba hal-hal yang barudalambelajar.
Mampu menghadapi tugasyang menantang.
29 7 2
6. Percaya diri Berani mempertahankanpendapat diri sendiri.
20, 26 21, 25 3
7. Tidak mudahterpengaruhorang lain.
Percaya pada kemampuandiri sendiri.
17 9,27 4
8. Mampuberpikir kritisdan kreatif
Mewujudkan diri sendirisecara optimal dalambelajar.
16, 28 18, 19 4
Jumlah 15 15 30
3.7 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrument dilakukan pada tanggal 19 Maret 2012 di kelas
VIII C SMP Negeri 2 Pabelan, Kab. Semarang, dengan menyebarkan skala
motivasi belajar. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas
item dan reliabilitas instrumen tersebut dengan teknik test-retest.
Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas
instrumen motivasi belajar menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh
Azwar (2000) yaitu suatu item instrument penelitian dianggap valid jika
memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,2.
Semua item pernyataan menunjukkan corrected item to total
correlation 0,2. Item-item tersebut memiliki koefisien corrected item to
total correlation terendah 0,500 dan tertinggi 0,793.
Selain valid, syarat alat ukur yang baik adalah reliabel. Reliabilitas
adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,1997).
35
Pernyataan ini mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama diperoleh hasil relatif sama selama dalam diri subjek yang
diukur memang belum berubah.
Uji reliabilitas instrument motivasi belajar menggunakan teknik alpha
cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α 0,70.
Dari uji reliabilitas penelitian diperoleh angka koefisien Alpha=
0,896. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Analisa Reliabilitas Uji Coba
Skala Motivasi Belajar
3.8 Pembagian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Setelah melakukan uji coba instrument kepada siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Pabelan maka penulis memberikan skala motivasi belajar
kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Pabelan,
setelah data terkumpul penulis mengategorikan siswa mana yang masuk ke
Cronbach'sAlpha
N of Items
.896 8
36
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil pengolahan
didapat 8 siswa masuk dalam kelompok eksperimen yaitu siswa nomor urut
4, 5, 7, 11, 12, 17, 22, dan 29 terdiri dari siswa yang termasuk dalam
kategori motivasi belajar sedang dan rendah, sedangkan 8 siswa yang
masuk dalam kelompok kontrol yaitu siswa dengan nomor urut 6, 13, 14, 16,
18, 21, 25, dan 27 terdiri dari siswa yang termasuk dalam kategori motivasi
belajar sedang dan rendah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan sampel random sederhana dengan memperhatikan pembagian
kelompok seimbang dengan keadaan populasi yang homogen.
Tabel 3.4
Outline Rancangan Bimbingan Kelompok
Pertemuanke
Topik Tujuan Metode
I Ketekunan a.Siswa dapat mengetahuipengertian ketekunan.
b.Siswa dapat mengemukakansumber dan ciri-ciri orangyang tekun.
c.Siswa dapat menerapkanberperilaku tekun dalambelajar sehari-hari.
a. Renunganb. Diskusi
II Uletmenghadapikesulitan dalambelajar
a. Siswa mampu memahami artikeuletan.
b.Siswa dapat menjelaskanpentingnya keuletan.
c.Siswa mampu menyebutkancara-cara berperilaku ulet.
d.Siswa dapat menerapkanperilaku ulet dalammenghadapi kesulitan belajar.
e. Siswa dapat mengembangkansikap keuletan dalam
a.Ceramahb.Diskusic.Permainan
37
menghadapi kesulitan belajarpada dirinya sendiri.
III Kedisplinandanbertanggungjawab
a. Siswa dapat mengemukakanpengertian disiplin danbertanggung jawab.
b. Siswa dapat mengemukakanciri-ciri orang yang disiplindan bertanggung jawab.
c. Siswa dapat menerapkanperilaku disiplin danbertanggung jawab dalamkehidupan sehari-hari.
d. Siswa mampumengembangkan sikapdisiplin dan bertanggungjawab.
a Ceramahb.Tugas
kelompok
IV Mampumemecahkanmasalah sendiri
a. Siswa mampu menyebutkancara-cara memecahkanmasalah belajar.
b. Siswa mampu menerapkancara-cara memecahkanmasalah dalam belajar.
c. Siswa dapat mengembangkansikap dan dorongan untukdirinya agar dapatmemecahkan masalah seharihari dalam kehidupannya.
a.Ceramahb.Permainan
V Inovasi dalambelajar
a. Siswa memahami arti inovasibelajar.
b.Siswa dapat menjelaskanpentingnya inovasi dalambelajar.
c. Siswa mampu menerapkanperilaku menghadapi tugas-tugas yang menantang.
d.Siswa mampumengembangkan sikap dalammenghadapi tugas-tugas yangmenantang.
a.Ceramahb.Diskusi
VI Percaya diri a. Siswa dapat menjelaskan artipercaya diri.
b. Siswa dapat menyebutkankarakteristik individu yangpercaya diri.
c. Siswa dapat menyebutkankarakteristik individu yangkurang percaya diri.
d. Siswa dapat menyebutkancara mengatasi rasa kurang
a.Pemberiancerita
b.Kegiatankelompok
38
3.9 Pre test
Pre test ini menggunakan inventori motivasi belajar dan hasil pre test
ini akan menjadi data perbandingan pada data pre test dan data post test. Pre
test dilakukan pada tanggal 19 Maret 2012. Tujuan dari pre test adalah untuk
mengetahui berapa jumlah skor dan kategori siswa yang memiliki kategori
motivasi belajar sedang dan rendah. Teknik pengujian yang digunakan dalam
percaya diri.e. Siswa mampu menceritakan
pengalaman kurang percayadiri.
f. Siswa dapat mengubah sikapkurang percaya dirinya.
VII
VIII
Tidak mudahterpengaruholeh orang lain
Berpikir kritisdan kreatif
a. Siswa dapat memahami artitidak mudah terpengaruhorang lain.
b. Siswa dapat menyebutkankarakteristik individu yangtidak mudah terpengaruhorang lain.
c. Siswa mampu mengubahperilaku menjadi tidak mudahterpengaruh orang lain.
d. Siswa mampumengembangkan sikap tidakmudah terpengaruh orang laindalam kehidupan sehari-hari.
a. Siswa dapat menjelaskan artiberpikir kritis dan kreatif.
a. Siswa dapat menjelaskanpentingnya berpikir kritis dankreatif.
b. Siswa dapat mengemukakancara-cara berpikir kritis dankreatif dalam belajar.
c. Siswa dapat menerapkan berpikirkritis dan kreatif dalam belajar.
d. Siswa mampu mengembangkansikap dan dorongan untukberpikir kritis dan kreatif dalamkehidupan sehari-hari.
a.Pemberiancerita
b. Ceramah
a.Ceramahb.Permainanc.Diskusi
a. Ceramah
b.
39
menganalisis data menggunakan teknik analyze-descriptive statistic
frequencies dengan program SPSS17.0 for window
Hasil pengolahan data dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 3.5
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki kategori
motivasi belajar rendah sebanyak 12 siswa (75%) dan untuk kategori
motivasi belajar sedang sebanyak 4 siswa (25%).
Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk
setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara dua kelompok
dapat dilihat dari jumlah anggota yang sama dan mean hasil motivasi belajar
yang sama. Setelah dilakukan uji beda pada hasil motivasi pada belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kedua kelompok dengan ditunjukkan sig. 0,900 ≥ 0,050,
maka penulis dapat melanjutkan penelitian. Hasil uji beda hasil motivasi
belajar dapat dilihat pada tabel 3.6. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
layanan bimbingan kelompok, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi
layanan.
Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII C
No Kategori Frekuensi Persen PersenKomulatif
1. Rendah 12 75% 25%2. Sedang 4 25% 75%
Total 16 100% 100 %
40
Tabel 3.6
Mean dan Standar Deviasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII C SMP
Negeri 2 Pabelan, Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2011/2012
Motivasi Belajar PadaKelompok N Mean Standar
DeviasiMotivasi belajar kelompokeksperimen
8 2.6667 .61721
Motivasi belajar kelompok kontrol 8 2.9333 .20625
Tabel 3.6 terlihat bahwa mean nilai rata-rata motivasi belajar pada
kelompok eksperimen 2.6667 dengan standar deviasi 0,61721. Sedangkan
mean nilai rata-rata motivasi belajar pada kelompok kontrol sebesar 2.9333
dengan standar deviasi 0,20625.
Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelas VIII C
SMP Negeri 2 Pabelan dilakukan perhitungan dengan menggunakan Mann-
Whitney Test. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai
berikut
41
Tabel 3.7
Mann-Whitney Pre Test Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII C SMP
Negeri 2 Pabelan, Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2011/2012
NskorMann-Whitney U
98.4Wilcoxon W
201.6Z
0Asymp. Sig. (2-tailed) 0.9Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .900a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
Tabel 3.7 diperoleh hasil penelitian yaitu p = 0,900 ( p > 0,050)
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa pada
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen kelas VIII C SMP Negeri 2
Pabelan, Kab. Semarang, sehingga kedua kelompok ini dapat digunakan
sebagai variabel eksperimen.
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan
42
kelompok control pada (post-test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala
data ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2010) dan skala yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal
Alasan penulis menggunakan teknik uji Mann Whitney dikarenakan
dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk
membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai
teknik analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, penulis dibantu
dengan program SPSS 17.0 for windows.