-
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Research (CAR) untuk mata pelajaran Matematika. Penelitian ini dilaksankan pada siswa
kelas 4 di SDN Gendongan 01 semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.
Berdasarkan lokasinya SD Negeri Gendongan 01 JL. Margorejo No. 581, RT. 2
RW. 3, Gendongan, Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah berada di wilayah dekat Rumah
Sakit DKT Kecamatan Tingkir. Kondisi fisik di SD Negeri Gendongan 01 sudah cukup
memadai termasuk kondisi kelasnya yang dilengkapi dengan meja dan kursi siswa,
papan tulis, meja dan kursi guru, serta perlengkapan penunjang lainnya. Penelitian akan
dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Waktu penelitian akan disesuaikan
dengan kalender akademik sekolah agar dapat terlaksana secara efektif.
3.1.2 Subyek Penelitian
Subyek pebelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 01 keseluruhan
jumlah siswa sebanyak 37 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
Siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 01 mempunyai latar belakang dan karakteristik yang
berbeda baik kemampuan, tingkat kerajinan, tingkat kerajinan, maupun kedisiplinan.
3.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Febuari
sampai April semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Bulan Februari sampai selesai
melakukan persiapan penelitian dan awal bulan Maret melakukan penelitian Penelitian
Tindakan Kelas. Awal April peneliti mulai membuat laporan hasil penelitian dan
menganalisis data.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdiri
dari 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari variabel Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan
Motivasi belajar.
-
23
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain
(Slameto, 2015:198) variabel bebas yang digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi
variabel yang lain.
Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah model Teams Games Tournament (TGT).
3.2.2 Variabel Terkait (Y)
Variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang memberikan
reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung merupakan
variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel
bebas.Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah motivasi belajar dan
model Teams Games Tournament (TGT) matematika dengan pokok bahasan keliling dan luas
daerah persegi, persegi panjang, segitiga, pada siswa kelas 4 SD Negeri SD Negeri
Gendongan 01 Tahun Pelajaran 2017/2018.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang mengguanakn model spiral, dikemukakan oleh C. Kemmis dan
Mc, Taggart R (2015:144). Tiap siklus penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu,
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting).
Secara rincirinci penelitian digambarkan pada gambar 1.
-
24
Gambar 3.1 Bagan Prosedur PTK Model Spiral oleh Kemmis dan Mc Taggar
3.3.1 Tahap Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap ini membuat perencanaan sebagai
berikut :
1. Menelaah materi pembelajaran Matematika kelas 4 dengan mengkaji SK, KD, dan
indikator-indikatornya.
2. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiga kali pertemuan sesuai
dengan sintaks model pembelajaran, SK, KD, dan indikatorindikator yang telah
dikaji.
4. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan saat kegiatan belajar
mengajar.
5. Menyusun lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
6. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan observasi dan angket.
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya yaitu menerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) yang telah disusun dalam
pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Satu siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dua pertemuan untuk membahas
materi dan satu pertemuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yaitu melalui
tes/ulangan. Jika pada siklus 1, tujuan pembelajaran belum berhasil secara maksimal maka
dilanjutkan siklus 2 dan seterusnya.
Adapun gambaran pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
1. Mengkondisikan siswa di kelas
2. Melakukan presensi kehadiran siswa
3. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar
4. Mengarahkan siswa berdoa
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Memberikan motivasi untuk belajar
7. Menyampaikan materi yang yang akan dibahas
8. Mengarahkan siswa untuk memilih kelompok sesuai materi yang diinginkan siswa
9. Siswa melakukan penelitian
10. Memberikan bantuan kepada siswa saat penelitian
-
25
11. Siswa menuliskan hasil penelitian
12. Siswa melakukan presentasi
13. Memberikan penghargaan
14. Membimbing siswa untuk menyimpulkan
15. Siswa membuat rangkuman pembelajaran
16. Mengarahkan refleksi bersama siswa
17. Memberikan tindak lanjut
18. Siswa mengisi lembar angket tentang motivasi belajar yang dibagikan guru.
3.3.3 Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan pada siklus 1
dan siklus 2. Refleksi bertujuan untuk mengoreksi atau melihat hal-hal yang perlu
ditingkatkan atau perlu diperbaiki setelah melakukan pembelajaran. Selain kesalahan
dalam pembelajaran refleksi juga memuat tentang hal-hal yang sudah baik dan perlu
ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya. Pada siklus 2 hasil pembelajaran
ditingkatkan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3.5 Rencana Tindakan
Beberapa model yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini
peneliti memilih untuk menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart
(dalam Suharsimi Arikunto, 2013:137). Adapun model penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus ada empat tahap yakni tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, tahap refleksi. Adapun prosedur tindakan penelitian tindakan
kelas menurut Arikunto (2010:17) digambarkan pada skema berikut:
-
26
3.5.1 Siklus 1
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan. Pada siklus I materi
yang diajarkan adalah tentang bangun datar dann benda konkret. Pada pertemuan pertama
rencana yang disusun membahas luas bangun datar. Pertemuan kedua membahas luas bangun
datar. Dalam pertemuan ketiga ini mengulas membahas luas bangun datar yang tidak sama
dan juga dilaksanakan evaluasi akhir siklus.
I. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan kolabolator.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model Teams Games
Tournament (TGT).
c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk mengungkap
permasalahan yang terjadi sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk melakukan pengamatan.
e. Menyusun lembar observasi/guru pendamping peneliti sebagai observasi kedua terhadap
guru aktivitas guru kelas selama kegiatan belajar berlangsung.
f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
II. Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT). Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari
Perencanaan
Refleksi
Refleksi
Pengamatan
Tindakan
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
-
27
3 pertemuan, setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT)
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
a. Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk meminpin doa.
c. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
d. Guru menunjuk salah salah satu siswa untuk memimpin untuk menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”.
e. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya tentang pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan.
f. Guru meminta siswa untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.
g. Guru membiasakan membaca nyaring 5 menit dengan membacakan buku cerita.
h. Guru mengajak siswa untuk berimajinasi membahas luas bangun datar dengan
kehidupan sehari-hari
i. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
j. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegitan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk berimajinasi membahas luas bangun datar dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan dalam kelompok kemudian
memberikan kesempatan untuk mengerjakan di satu kelompoknya.
c. Guru menjelaskan aturan main dalam belajar menggunakan model Teams Games
Tournament.
d. Guru menjelaskan cara menggunakan sempoa botol dengan pembelajaran Teams
Games Tournament.
e. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen.
f. Guru membagikan lembaran kertas untuk diskusi pada setiap kelompok.
g. Siswa secara berkelompok saling berkerja sama untuk menguasai materi.
h. Guru membimbing siswa dengan berkeliling kelas.
i. Guru memberikan penjelasan yang mendalam tentang materi yang dipelajari.
j. Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama.
k. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama
-
28
3. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa membuat rangkuman
b. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
c. Guru mengevaluasi pengalaman yang sudah dialami siswa setelah membuat proyek
sekaligus sebagai refleksi.
d. Guru merencanakan tindak lanjut
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus I,
yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hasil observasi dari
siklus I bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang diamati
adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran model
Teams Games Tournament (TGT).
2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan,
semangat siswa dalam mengerjakan tugas dengan adanya motivasi.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan
materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada siswa
dan evaluasi.
III. Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus I. Dilakukan untuk
memaknai dari kegiatan pembelajaran dan mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika
dalam siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2. Sedangkan
kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.
3.5.2 Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran siklus I serta
diskusi dengan kolaborator, maka peneliti menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
I. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang meliputi RPP,
lembar observasi, soal-soal.
II. Pelaksanaan dan Observasi
a. Kegiatan Pendahuluan (30 Menit)
a. Guru memberikan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
-
29
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk meminpin doa.
c. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab pentingnya mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang sikap syukur.
d. Guru menunjuk salah salah satu siswa untuk memimpin untuk menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”.
e. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya tentang pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan.
f. Guru meminta siswa untuk memeriksa kerapian diri dan kebersihan kelas.
g. Guru membiasakan membaca nyaring 15 menit dengan membacakan buku cerita.
h. Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dengan kehidupan sehari-
hari.
i. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
j. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegitan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk berimajinasi luas bangun datar dalam kehidupan sehari-
hari
b. Guru memberikan contoh yang relevan terkait luas bangun datar.
c. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan dalam kelompok kemudian memberikan
kesempatan untuk mengerjakan didepan kela.
d. Guru menjelaskan aturan main dalam belajar menggunakan model Teams Games
Tournament.
e. Guru menjelaskan cara menggunakan sempoa botol dengan pembelajaran Teams
Games Tournament.
f. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen.
g. Guru membagikan lembaran kertas untuk diskusi pada setiap kelompok.
h. Siswa secara berkelompok saling berkerja sama untuk menguasai materi.
i. Guru membimbing siswa dengan berkeliling kelas.
j. Guru memberikan penjelasan yang mendalam tentang materi yang dipelajari.
k. Guru memberikan soal yang lebih kompleks dan dibahas bersama-sama.
l. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan lalu dibahas bersama-sama
c. Kegiatan penutup
a. Guru dan siswa membuat rangkuman
b. Melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil belajar
-
30
c. Guru mengevaluasi pengalaman yang sudah dialami siswa setelah membuat proyek
sekaligus sebagai refleksi.
d. Guru merencanakan tindak lanjut
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus
siklus II, yaitu pertemuan 1, 2, dan 3. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hal-hal
yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam pembelajaran
2. Pengamat mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan,
semangat siswa.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan
materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada
siswa dan evaluasi.
III. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan dapat mengetahui
efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagaimana siswa mengalami
peningkatan pada siklus II. Seperti yang diharapkan hasil refleksi yang dapat disampaikan
adalah sebagai berikut:
1. Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam pembelajaran.
4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif mengikuti pembelajaran.
5. Hasil belajar matematika siswa meningkat.
3.6 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditentukan teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu
3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Pengumpulan data model Teams Games Tournament (TGT) dilakukan dengan non
tes. Teknik non tes ini dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui lembar observasi dan rubrik
penskoran. Menurut Sudjana (2014: 84) “Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
-
31
kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan.” Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan
pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) dan respon siswa dalam menerima
pembelajaran. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator.
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.
3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes sedangkan untuk
pengumpulan data keaktifan dilakukan dengan teknik non tes. Teknik tes untuk hasil belajar
ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa melalui kegiatan pembelajaran karena
keaktifan. Teknik non tes ini digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.6.2.1 Teknik Tes
Soal tes tertulis berupa pemberian soal tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar
pra siklus, siklus I dan siklus II. Tes ini diberikan setelah pembelajaran mengenai satu konsep
selesai diajarkan. Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan pengetahuan siswa teknik
yang tepat yaitu mengguanakan teknik tes. Peneliti mengumpulkan dokumen hasil tes
pelajaran kelas 4 SDN Gendongan 01 sebelum dilaksanakan penelitian. Setelah hasil sudah
diketahui dapat memulai memberikan perlakuan yang sesuai setelah melakukan observasi
sebelumnya. Sebelum tes diberikan , terlebih dahulu di uji soal pada siswa yang buakn subjek
penelitian. Uji coba yang dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan realibilitas tes
tersebut.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus I
Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Kompentensi
Dasar
Indikator No. Soal Bentuk
Soal
1. 3.9 Menjelaskan
dan menentukan
keliling dan luas
daerah persegi,
1. Memahami
dengan
menentukan rumus
keliling daerah
2, 5, 9
Tes
Tertulis
(pilihan
ganda)
-
32
persegi panjang,
dan segitiga.
persegi, persegi
panjang, dan
segitiga.
2. Dapat menjelaskan
pengertian bangun
datar persegi,
persegi panjang,
dan segitiga.
3. Mencari hasil
berbagai bangun
datar persegi,
persegi panjang,
dan segitiga.
4, 6
1, 3, 7, 8,
10, 11,
12, 13,
14, 15,
16, 17,
18, 19,
20, 21,
22, 23,
24, 25,
25, 26,
27, 28,
29, 30
-
33
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus II
Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018
No. Kompentensi
Dasar
Indikator No. Soal Bentuk
Soal
1. 4.9
Menyelesaikan
masalah berkaitan
dengan keliling
dan luas daerah
persegi, persegi
panjang, dan
segitiga.
1. Menyelesaikan
masalah
berkaitan
dengan keliling
dan luas daerah
persegi, persegi
panjang, dan
segitiga.
2. Dapat
menjelaskan
pengertian
bangun datar
persegi, persegi
panjang, dan
segitiga
3. Mencari rumus
luas bangun
datar persegi,
persegi
panjang, dan
segitiga
5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20, 21,
22, 23, 24,
25, 25, 26,
27, 28, 29,
30
1, 4
2, 3
Tes
Tertulis
(pilihan
ganda)
3.6.2.2 Angket
Dalam penelitian ini, metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang
motivasi belajar yang dinilai dari aspek indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup dan langsung. Dikatakan langsung karena
individu yang diberi angket tersebut adalah subjek yang diinginkan langsung datanya, yaitu
-
34
siswa. Sedangkan dikatakan tertutup karena dalam angket tersebut telah disediakan alternatif
jawaban sehingga siswa hanya tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kondisinya.
Angket ini terdiri atas butir pernyataan yang jawabannya dikelompokkan pada 4 skala yaitu “
sangat setuju, setuju, tidak setuju sangat tidak setuju” yang menjelaskan bahwa pengukuran
dilakukan menggunakan aturan-aturan tertentu, aturan ditaati dalam peneraan angka pada
objek-objek yang diukur. Aturan ini dikenal dengan aturan skoring yang ditentukan secara
arbitrer oleh peneliti pengumpul data. Walaupun penentuannya dilakukan sembarang, sebagai
sebuah aturan, aturan skoring harus mempunyai konsistensi, baik dalam peringkat maupun
interval antar ukuran.
3.6.2.3 Observasi
Menurut Kusumah (2012:66) berpendapat bahwa, “Observasi merupakan suatu proses
pengambilan data dalam penelitian atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat
sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar
mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Tipe- tipe observasi yaitu, pengamatan
berstruktur (dengan pedoman), pengamatan tidak berstruktur (tidak menggunakan pedoman).
Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran sehingga hasil penilaian yang
diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyimpulkan hasil pemeblajaran
tersebut (Arikunto, 2010:272). Instrument juga dijadikan titik tolak dalam menyusun item-
item istrumen. Item-item tersebut dapat berupa pertanyaan ataupun pertanyaan.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Implementasi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Kegiatan Indikator Item
Kegiatan awal a. Guru memberikan salam,
doa dan mengecek
kehadiran siswa
b. Guru melakukan
apersepsi terkait materi
yang telah lalu.
c. Guru mengajak siswa
untuk berimajinasi luas
bangun datar dengan
kehidupan sehari-hari.
d. Guru memberikan
1
2
3
4
-
35
motivasi
e. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
5
Kegiatan inti a. Guru memberikan
contoh yang relevan
terkait bangun datar.
b. Guru menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran model
Teams Games
Tournamaent (TGT).
c. Guru membagi siswa
dalam kelompok 5-6
orang.
d. Guru member motivasi
kepada siswa untuk
berkerjasama dalam
timnya.
e. Guru memberikan
penjelasan yang
mendalam tentang materi
yang dipelajari.
f. Guru memberikan soal
yang lebih kompleks dan
dibahas bersama-sama.
g. Guru membimbing siswa
untuk mengerjakan lalu
dibahas bersama-sama
6
7
8
9
10
11
Kegiatan akhir a. Membuat rangkuman b. Refleksi c. Evaluasi d. Tindak lanjut e. Salam.
12
13
14
15
16
Total 16
-
36
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No.
Indikator
No.
Item
1. Kegiatan
Awal a. Guru memberikan salam,
doa dan mengecek
kehadiran siswa
b. Guru melakukan apersepsi
terkait materi yang telah
lalu.
c. Guru mengajak siswa untuk
berimajinasi luas bangun
datar dengan kehidupan
sehari-hari.
d. Guru memberikan motivasi.
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
1
2
3
4
5
2. Kegiatan Inti a. Guru mengajak siswa untuk
berimajinasi luas bangun
datar dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Guru memberikan contoh
yang relevan terkait luas
bangun datar.
c. Guru membimbing siswa
untuk mengerjakan dalam
kelompok kemudian
memberikan kesempatan
untuk mengerjakan didepan
kelas
d. Guru memberikan
penjelasan yang mendalam
tentang materi yang
dipelajari.
6
7
8
9
10
11
-
37
e. Guru memberikan soal yang
lebih kompleks dan dibahas
bersama-sama.
f. Guru membimbing siswa
untuk mengerjakan lalu
dibahas bersama-sama.
g. Guru menjelaskan langkah-
langkah model pembelajaran
model Teams Games
Tournament (TGT).
h. Guru membagi siswa untuk
berkelompok setiap
kelompok beranggotakan 5-
6 orang.
i. Guru memberikan motivasi
kepada siswa untuk bekerja
sama dalam timnya.
j. Guru memimpin jalannya
turnamen yang dilakukan.
k. Guru menghitung skor hasil
turnamen.
l. Guru memberikan reward
kepada siswa.
m. Guru memberikan soal
evaluasi kepada siswa.
12
13
14
15
16
17
18
3. Kegiatan
Akhir a. Guru membimbing siswa
untuk membuat rangkuman
b. Guru mengajak siswa untuk
melakukan refleksi
c. Guru memberikan evaluasi
d. Guru memberikan tindak
lanjut
e. Guru memberikansalam.
19
20
21
22
23
Total 23
-
38
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan guru selama proses
pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegatan pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase tersebut
dengan cara
x 100%
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan belajar siswa disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Observasi Kegiatan Siswa
No. Aspek Indikator No. Item
1. Kegiatan
Awal a. Siswa menjawab dan
memperhatikan salam, doa
dan mpengecekan kehadiran
siswa.
b. Siswa merespon apersepsi
terkait materi yang telah lalu.
c. Siswa berimajinasi luas
bangun datar dengan
kehidupan sehari-hari.
d. Siswa merespon motivasi
yang diberikan guru
e. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran.
3
4
5
6
7
2. Kegiatan Inti a. Siswa berimajinasi luas
bangun datar dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Siswa memperhatikan dengan
serius ketika guru menjelaskan
kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan
menggunakan model Teams
Games Tournament (TGT).
c. Siswa membentuk kelompok
yang beranggotakan 5-6 orang
8
9
10
11
-
39
siswa.
d. Siswa mampu bekerjasama
dengan baik di dalam
kelompok belajar teams.
e. Siswa termotivasi untuk
belajar melalui diskusi
kelompok.
f. Siswa aktif bertanya tentang
materi yang sudah dipelajari.
g. Siswa tertib dalam game
turnamen yang dilakukan.
h. Siswa menghitung skor yang
didapat saat tournament.
i. Siswa diberikan reward
turnamen.
j. Siswa mengerjakan soal
evaluasi dengan sungguh-
sungguh.
12
13
14
15
16
17
3. Kegiatan
Akhir a. Siswa dibimbing untuk
membuat rangkuman.
b. Siswa melakukan refleksi
bersama guru.
c. Siswa mengerjakan soal
evaluasi.
d. Siswa melaksanakan tindak
lanjut.
e. Siswa menjawab salam.
18
19
20
21
23
Total 23
Setelah dihitung skor total dari seluruh indikator kegiatan siswa selama proses
pembelajaran maka kemudian dihitung presentase pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
model Teams Games Tournament yang sesuai dengan indikator. Penghitungan presentase
tersebut dengan cara
x 100%
-
40
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No. Indikator Item
1. Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
Saya belajar matematika dengan sungguh-
sungguh agar dapat mencapai nilai yang
memuaskan.
Saya senang mencari sumber-sumber tebaru
untuk membantu mengerjakan tugas
matematika saya.
Saya selalu berusaha untuk menyesaikan
tugas-tugas dengan kemampuan sendiri.
2. Adanya dorongan
dan kebutuhan dalam
belajar.
Saya senang belajar matematika karena
sangat bermanfaat dalam kehidupan saya.
Saya senang belajar matematika karena saya
dapat memahami, berhitung saat
pembelajaran berlangsung.
Saya akan mengerjakan tugas matematika
dengan sungguh-sungguh yang sudah
dijelaskan oleh guru.
Saya suka mengerjakan soal-soal
matematika yang sudah pernah dijelaskan
oleh guru
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan.
Saya ingin mendapatkan hasil yang
memuaskan dalam mata pelajaran
matematika meskipun untuk meraihnya
dilakukan secara bertahap.
Saya senang belajar matematika karena
sesuai dengan cita-cita yang saya inginkan.
Saya senang belajar matematika karena
dapat membantu saya dalam dalam meraih
cita-cita.
4. Adanya penghargaan
dalam belajar.
Saya merasa senang jika guru memuji saya
-
41
hasil pekerjaan matematika milik saya.
Saya akan belajar matematika hanya saat
guru menyuruh saya.
Saya akan giat belajar matematika supaya
mendapat hadiah dari orang tua.
5. Adanya kegiatan
yang menarik dalam
belajar.
Saya ingin mendalami materi matematika
karena belajar matematika sangat
menyenangkan.
Saya senang belajar matematika karena guru
mengajar dengan kreatif dan tidak
membosankan.
Saya tidak mau belajar matematika karena
tidak ada hal yang menarik untuk di pelajari
saat pelajaran.
Saya suka membaca buku matematika
karena dapat memberikan pengetahuan yang
bermanfaat.
6. Adanya lingkungan
belajar yang kondusif
sehingga
memungkinkan
peserta didik dapat
belajar dengan baik.
Saya lebih suka mengobrol dengan teman
daripada dibandingkan berdiskusi dengan
teman saat belajar matematika.
Saya tidak suka mengerjakan soal-soal
matematika yang sudah pernah dijelaskan
oleh guru.
Saya tidak mau belajar matematika karena
tidak ada hal yang menarik untuk di pelajari
saat pelajaran.
Saya akan belajar matematika hanya saat
guru menyuruh saya.
Saya akan mengerjakan tugas matematika
jika waktu mengumpulkan sudah dekat.
Bagi saya yang penting adalah
menyelesaikan tugas matematika tepat
waktu, tidak peduli hasil akhirnya.
-
42
3.6.2.4 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian berupa daftar kelompok siswa dan daftar nilai
siswa. Memberikan gambaran secara kongkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan
menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung dokumennya berupa
foto.
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Umumnya dalam mengumpulkan data penelitian dibutuhkan instrumen (alat ukur).
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen
penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data dan pengolahan data, sebab
instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang
variabel-variabel yang diteliti. Pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas biasanya diawali
oleh penguji percobaan instrumen.
3.7.1 Uji Validitas Instrumen
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu
item menggunakan uji validitas instrumen. Dalam penelitian ini uji validasi untuk soal tes dan
angket dilakukan di SD Negeri Gendongan 01 yang diikuti oleh 37 siswa. Menurut Borg dan
Gall (Purwanta, 2011:154) berhubungan dengan akurasi instrument dalam mengukur apa
yang diukur, kecermatan hasil ukur,, dan seberapa akurat seadainya dilakukan pengulangan.
Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows menggunakan
teknik korelasi product moment dengan cara membandingkan r-hitung pada SPSS dengan r-
tabel product moment yang terlebih dahulu menentukan taraf signifikan (Sugiyono
2010:455). Kategori koefisien validitas 0,00-0,20 (tidak ada validitas), 0,21-0,40(validitas
rendah), 0,14-0,60 (validitas sedang), 0,61-0,80 (validitas tinggi), 0,81-1,00 (validitas
sempurna). Hasil validitas soal pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7
Item Total Statistics
-
43
Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui
butir soal yang valid adalah soal nomor 11, 12, 10, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 22, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid
adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13.
Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows
menggunakan teknik korelasi product moment dengan cara membandingkan r-hitung pada
SPSS dengan r-tabel product moment yang terlebih dahulu menentukan taraf signifikan Hasil
validitas soal pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut:
-
44
Tabel 3.8
Item Total Statistics
Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat pengujian uji koefisien korelasi, maka diketahui
butir soal yang valid adalah soal nomor 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40. Sedangkan soal yang tidak valid
adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 23.
-
45
Tabel 3.8
Data Hasil Uji Validitas
SDN Mangunsari 04 Salatiga
Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak
Valid
Pilihan Ganda
Siklus I
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39,
40.
11, 12, 10, 14,
15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 23,
22, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38,
39, 40.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
13.
Berdasarkan perbandingan r-hitung pada SPSS dengan hasil dari 30 soal untuk siklus
I jumlah soal yang valid adalah 40, untuk soal siklus II dari 40 soal jumlah soal yang valid
adalah 30 dan untuk motivasi belajar dari 30 item soal jumlah validnya 20. Nomor item yang
valid dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 3.9
Rekapitulasi Uji Validitas
Jumlah
Test
Instrument Item valid Item tidak
valid
30 Soal siklus I 11, 12, 10, 14,
15, 16, 17, 18,
19, 20, 21, 23,
22, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38,
39, 40.
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 13.
Soal siklus II 9, 10, 11, 12, 1, 2, 3, 4, 5,
-
46
14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21,
22, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38,
39, 40.
6, 7, 8, 13,
23.
Motivasi 1, 2, 3, 4, 5, 6,
8, 9, 11, 13,
14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 24,
25, 30.
7, 10, 12,
21, 22, 23,
26, 27, 28,
29.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen yaitu untuk mengetahui tingkat keajegan instrument dari
variable yang hendak diukur. Uji Reliabilitas dalam penelitian yang dilakukan dengan
bantuan SPSS 16,0 fir windows dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas itrumen
yang digunakan. Pada dasarnya hubungan validitan dan reliabilitas dikemukakan bahwa alat
ukur yang reliable sama sekali tidak menujuk pada validitas alat ukur tersebut. Menurut Basri
(2012:2) mengemukakan bahwa nilai alpha > 0,6 artinya reliabilitas mencukupi sementara
jika alpha 0,80 ini mensugesti seluruh item reliable dan seluruh tes secara konsisten dan
secara internal karena memilki realibilitas yang kuat disajikan sebagai berikut:
Jika alpha >0,90 maka reabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70-0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50-0,70 maka reliabilitas moderat
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitasnya rendah
Berdasarkan hasil uji reliability pada siklus I bahwa nilai alpha adalah 0,808.
Berdasarkan kriteria di atas, maka soal yang akan digunakan dalam penelitian masuk kategori
reliable tinggi. Hasil uji reliable disajikan dalam tabel 3.10 sebagai berikut :
-
47
Tabel 3.10
Hasil Reliability Statistics
Sedangkan hasil uji reliability pada siklus II bahwa nilai alpha adalah 0,798. Berdasarkan
kriteria di atas, maka soal yang akan digunakan dalam penelitian masuk kategori reliable
tinggi. Hasil uji reliable disajikan dalam tabel 3.11 sebagai berikut :
Tabel 3.11
Hasil Reliability Statistics
3.8 Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Sudijono (2011: 370) tingkat kesukaran adalah bermutu atau tidaknya butir-
butir item tes hasil belajar dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan. Butir
butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik apabila butir-
butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat
kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Menurut Witherington dalam Sudijono (2011:
371) angka indeks kesukaran item berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Makin besar
tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat
kesukaran makin sukar soal tersebut. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui
perhitungan dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
P = Proporsi angka indeks kesukaran item
Np = Banyak testee yang menjawab benar
N = jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar
-
48
Tingkat kesukaran menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam
Sudijono (2011: 372) dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal
mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal:
TK < 0,30= Terlalu sukar
0,30 - 0,70= Cukup/sedang
TK > 0,70 = Terlalu mudah
3.9 Indikator Kinerja
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk menetukan keberhasilan dalam
penelitian ini maka dibuat indikator kinerja yang terdiri dari indikator proses.
1. Indikator Proses
Indikator proses penelitian ini yaitu indikator ketercapaian proses
pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Matematika. Kategori baik
yaitu jika guru dan siswa telah melaksanakan semua kegiatan pembelajaran dan
sesuai langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Untuk
mengetahui kesesuaian langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) digunakan lembar observasi pengamatan yang sudah disesuaikan
sesua langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) .
Motivasi siswa baik apabila siswa melakukan aktivitas motivasi sesuai
indikator motivasi yang telah dirancang sebelumnya. Motivasi siswa dapat dilihat dengan
mengisi angket motivasi siswa yang telah dirancang sebelumnya dan disesuaikan
dengan indikator motivasi. Penelitian dianggap berhasil jika 70% siswa termasuk
kriteria motivasi belajar siswa tinggi (>61).
3.10 Teknik Analisis Data
Data analisis diperoleh dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif
dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setalah siklus I dan nilai tes setelah
siklus II. Data kualitatif dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi siswa dan refleksi tiap-tiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa kelas 4 SDN Gendongan 01 Salatiga menganalisis data dengan cara sebagai berikut:
1. Menganalisis hasil belajar siswa dianalisis dengan analisis Deskriptif Kualitatif dan
Deskritif Kuantitatif karena analisis ini data yang diperoleh akan dianalisis berupa
penjelasan dan berupa angka. Keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar
observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari test yaitu
test pilihan ganda dan tertulis.
-
49
2. Analisis data hasil penelitian data kuantitatif berupa hasil belajar pra siklus, siklus I,
dan silus II dengan cara presentase ini menghitung peningkatan ketuntasan belajar
belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mencapai skor minimal 70. Dalam
penelitian penyajiannya data bias dalam bentuk tabel, grafik, matrik, dan chart.
3. Untuk mengukur skala motivasi digunakan rumus Likert yang terdiri 3 kategori yaitu
tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa digunkan
ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:
∑
∑
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = Baik Sekali
70 – 85% = Baik
55 – 69% = Cukup Baik