13
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Dalam sebuah produksi suatu program televisi. Produser sangat berperan
penting demi lancarnya sebuah program. Karena produser memiliki tanggung jawab
yang besar atas sebuah program yang akan dibuat.
Menurut (Latief & Utud, 2017)menyimpulkan bahwa :
Kinerja seorang produser adalah kunci keberhasilan program. Meskipun
sistem kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, namun disinilah dibutuhkan
kemampuan seorang produser dalam seni memimpin, mengorganisasi tim
kerja yang mempunyai keahlian,karakter,latar belakang yang berbeda.
Menyatukan dalam visi misi dan tujuan program yang menjadi tanggung
jawab.
Oleh karena itu, Seorang produser harus mempunyai kemampuan untuk
memimpin, selain itu, produser juga harus memiliki kreatifitas untuk menuangkan
ide-idenya dalam sebuah program.
3.1.1 Pra produksi
Pra produksi adalah proses persiapan sebelum memulai produksi. Dalam
proses pra produksi banyak hal yang harus disiapkan sebelum memulai produksi.
Menurut Zetl dalam (Supriyadi, Kusumawati, Irwanto, & Triartanto, 2014)
pada konteks magazine show, tahap awal pra produksi berisi semua aktivitas
yang diperlukan untuk mewujudkan ide dasar kedalam bentuk konsep yang
bisa dikerjakan atau naskah. Pada tahap kedua semua detil produksi seperti
halnya penetapan tema,lokasi liputan dan narasumber, lokasi shooting
presenter, pemilihan kru dan peralatan mulai ditetapkan.
Pada saat pra produksi penulis mengajak semua tim untuk rapat dan
menentukan job desk masing-masing crew, lalu menentukan tema,lokasi,casting
host, dan menentukan budgeting list.
14
Tahap pra produksi meliputi tiga bagian yaitu :
a. Penemuan ide
Tahap ini dimulai menentukan ide atau konsep program yang akan
dibuat. Lalu bekerjasama dengan penulis naskah dan sutradara untuk
mengembangkannya, hingga menjadi sebuah program yang berkualitas.
b. Perencanaan
Pada tahap ini produser menyiapkan waktu shooting, pematangan naskah,
menyiapkan narasumber, penetapan lokasi dan biaya produksi.
c. Persiapan
Pada tahap ini produser melakukan pemberesan semua kontrak,izin
lokasi, casting talent, meneliti dan melengkapi alat-alat yang diperlukan saat
produksi.
3.1.2 Produksi
Pada saat produksi hal yang harus diperhatikan oleh produser adalah
konsumsi,transportasi akomodasi, dan lebih sering komunikasi dengan crew untuk
menghindari kesalahan-kesalahan saat proses syuting. Selain itu produser juga turun
tangan untuk membantu kekurangan ketenaga kerjaan pada saat proses syuting,
misalnya membetulkan letak set, membantu menaruh barang-barang art.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Pada tahap produksi, produser non drama
tetap terlibat sebagai leader. Meskipun ada pengarah acara-program director (PD)
yang bertugas menerjemahkan naskah dalam perspektif pemikirannya, namun lebih
bertanggung jawab pada penyajian visual saja dengan sentuhan artistik.”
pada saat produksi produser tetap bertugas memimpin proses jalannya
syuting.
15
3.1.3 Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi, produser bertugas memantau proses edit agar tidak
keluar dari jalur konflik yang telah dibuat penulis naskah. Produser juga dapat
membantu jika ada kendala saat proses editing.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“kadang, seorang produser rela begadang
diruang editing mendampingi sutradara dan editor, hanya untuk mendapatkan hasil
editing yang berkualitas.”
Menurut kutipan diatas, tugas seorang produser belum berakhir hingga proses
editing selesai, bahkan jika terjadi kendala produser juga ikut membantu kesulitan
yang terjadi. Intinya tanggung jawab dan tugas produser belum berakhir sebelum
proses pasca berakhir. Dan setelah pasca produser juga bertugas untuk
mempromosikan hasil karya yang sudah di buat.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“tanpa promosi, sebuah film yang bermutu
bisa sepi penonton. Sebaliknya, film yang biasa-biasa saja ceritanya, artis pemeran
tidak terkenal dan teknis produksinya menggunakan teknologi standar, bioskop bisa
dibanjiri penonton karena sebuah promosi.”
Begitu juga dengan program non drama, program acara akan mendapat rating
tinggi sesuai dengan banyaknya promosi.
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser
Menurut Supriyadi dkk (2014 :82) “Produser yang bertanggung jawab atas
produksi. Ia bertanggung jawab untuk semua karyawan yang bekerja pada produksi
dan unit mengkoordinasikan elemen produksi teknis dan non teknis.”
16
Seorang produser bertanggung jawab atas jalannya produksi, dari pra hingga
pasca. Dan juga produser bertanggung jawab atas semua karyawan/crew yang
bekerja, dan mengkoordinasikan jalannya proses produksi.
Dalam produksi ini produser bertanggung jawab sebagai berikut :
a. Menentukan ide cerita.
b. Menyusun rancangan design produksi.
c. Mencari lokasi syuting dan mengurus perizinan lokasi.
d. Menentukan budgeting.
e. Mencari calon host dan ikut andil dalam proses casting.
f. Menentukan jadwal syuting.
g. Menyediakan sarana dan prasarana penunjang syuting.
h. Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan yang terjadi selama pra
produksi, produksi, dan pasca produksi.
i. Mengatur tim dan mengawasi jalannya produksi.
j. Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi.
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi studio televisi non drama ini,
penulis menciptakan sebuah karya televisi yang bergenre non drama dalam format
acara magazine show. Penulis juga menyediakan tayangan-tayangan yang menarik
dan inspiratif, selain bisa dinikmati dengan hiburan yang menarik penonton juga
akan disuguhkan dengan informasi-informasi yang mengedukasi. Dalam program
yang berjudul TEENAGER ini penulis menayangkan 3 rubrik, yaitu di rubrik
pertama penulis memberi nama teen living dimana pada segment ini host akan
17
mengajak penonton kesebuah kampung yang berada di daerah Cileungsi,Bogor.
Kampung ini memiliki keunikan dimana hampir semua masyarakatnya menerapkan
ajaran sunnah dalam kehidupan sehari-hari. Pada rubrik kedua penulis menamakan
segmentnya yaitu teen room pada segment ini host akan mengunjungi sebuah masjid
yang berada di daerah Sunter, Jakarta Utara. Masjid ini dibangun oleh seorang
muallaf cina yang design nya hampir menyerupai Taj Mahal. Dan di rubrik ketiga
penulis memberi nama segmentnya yaitu teen hits di segment teen hits host akan
mengajak penonton ke sebuah cafe yang bernama Grand Box di daerah grand
wisata,Bekasi. Cafe ini menjadi tempat yang banyak dikunjung anak-anak muda
sebagai tempat makan, spot foto, dan tempat nongkrong.
b. Konsep Produksi
Pada program acara TEENAGER, tim melakukan pengambilan gambar di
tempat-tempat yang sudah mendapatkan izin untuk dilakukan syuting. Pada segment
satu di episode kali ini TEENAGER memberikan informasi seputar kampung
sunnah. Pada segment ini penulis menjelaskan kegiatan-kegiatan masyarakat yang
tinggal di kampung sunnah tersebut. Pada segment ke-dua menjelaskan design
masjid dan juga meliput kegiatan buka bersama yang diadakan di masjid tersebut.
Untuk segment tiga TEENAGER menampilkan review makanan yang ada di cafe
Grand Box dan juga memberikan informasi seputar cafe tersebut.
c. Konsep Teknis
Pada bagian ini setiap kru memiliki beberapa kebutuhan tekhnis untuk
masing-masing jobdesk. Untuk sutradara dan camera person penulis menyiapkan dua
buah kamera sony x 5,monopod,dan tripod. Untuk penulis naskah, penulis
menyiapkan laptop. Untuk penata suara penulis menyiapkan audio paket lengkap
untuk menunjang kerja penata suara saat produksi. Untuk penata rias penulis
18
menyiapkan wardrobe,make up, property dan keperluan artistik lainnya untuk
menunjang penampilan host dan juga set studio. Untuk penata cahaya penulis
menyiapkan dua buah LED. Dan yang terakhir untuk editor penulis menyiapkan
laptop,dvd,soft cover, yang dikerjakan saat pasca.
3.1.6 Kendala Produksi dan solusinya
Pada tanggal 30 Mei 2019, tim mengambil gambar di daerah
Cileungsi,Bogor. Posisi kita take pada saat itu di pinggir jalan yang banyak
kendaraan berlalu lalang yang membuat banyak noise. Akhirnya kita hentikan proses
syuting lalu mulai lagi saat keadaan sedang sepi. Solusinya pada saat break kita
meminta host menghafalkan dialognya agar saat take tidak banyak melakukan retake
supaya tidak banyak menghabiskan banyak waktu.
Pada tanggal 31 Mei 2019, saat syuting untuk segment tiga host yang kita
kontrak di hari pertama tiba-tiba tidak bisa melanjutkan syuting. Solusinya kita
sedikit merubah konsep untuk segment tiga dan mencari pengganti host yang
berhalangan.
3.1.7 Lembar Kerja Produser
3.1.7.1 Konsep Program
Produser memiliki peranan penting dalam sebuah produksi, terutama dalam
menentukan konsep dan ide cerita. Untuk mengembangkan konsep tersebut tentunya
dengan bantuan sutradara dan penulis naskah.
Dalam pembuatan program non drama berjudul TEENAGER ini, penulis
bermaksud memberikan suatu karya audio visual. Sesuai dengan namanya yaitu
TEENAGER program ini lebih ditujukan kepada anak muda, program ini selain
19
bertujuan untuk menghibur juga memberikan educative,dan inspriratif bagi kaum
millenial zaman sekarang. Daya tarik program ini adalah program ini mengangkat
konsep islami yang berhubungan dengan anak muda, jadi selain memberikan hiburan
kepada audience, juga memberikan edukatif baik itu berupa agama,social,dan budaya
tapi dikemas dengan gaya yang kekinian. Adapun tujuan program yang penulis buat
terbagi menjadi tiga yaitu khalayak, praktis, dan akademis.
Dari beberapa pencetus ide, akhirnya penulis dan tim memutuskan untuk
mengangkat TEENAGER sebagai program magazine show. Program ini dikemas
semenarik dan semodern mungkin, agar masyarakat tertarik untuk menyaksikannya.
Tujuan program ini untuk memberikan hiburan dan edukasi kepada penonton.
20
3.1.7.2 Shooting Schedule
Table III.1 SHOOTING SCHEDULE
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
No Hari dan tanggal Waktu pelaksanaan Kegiatan
1 Kamis, 30-Mei-2019 03:00-04:30 Menjemput alat
04:30-07:00 Persiapan perlengkapan
07:00-08:00 Crew call/brifieng
08:00-09:00 Perjalanan ke lokasi
09:00-10:00 Persiapan alat dan talent
10:00-12:00 Pengambilan gambar
12:00-12:30 Istirahat sholat
12:30-14:30 Pengambilan gambar
21
14:30-16:30 Perjalanan ke lokasi syuting
ke-dua
16:30-17:00 Persiapan alat dan talent
17:00-18:00 Pengambilan gambar
18:00-18:30 Istirahat sholat dan buka
puasa
18:30-20:00 Pengambilan gambar
20:00-20:30 Produksi selesai
20:30-21:30 Kembali ke rumah masing-
masing
22:00 Break produksi
2 Jum’at, 31-Mei-2019 13:00-14:00 Crew call
14:00-14:30 Brifieng talent
14:30-15:30 Perjalanan ke lokasi
15:30-16:30 Persiapan alat
16:30-17:00 Reading talent
17:00-18:00 Pengambilan gambar
18:00-19:00 Istirahat sholat dan buka
puasa
22
19:00-20:30 Pengambilan gambar
20:30-21:30 Evaluasi
21:30 Pulang kerumah masing-
masing
23
3.1.7.3 Working Schedule
Table III.2 WORKING SCHEDULE
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
No Tahap Aktifitas
Target Perminggu
April Mei Juni juli
24
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pra
pro
du
ksi
Pembagian jobdesk
2. Penemuan ide cerita
3. Pengajuan konsep
4. Bimbingan pertama
5. Menentukan jadwal
riset
6. Riset
25
7
Pro
du
ksi
Shooting 1
8 Shooting 2
9 Evaluasi
10
Pasca
pro
du
ksi
Brifieng crew pasca
produksi
11 Pembuatan lembar kerja
masing-masing divisi
12 Review gambar
13 Mulai editing offline
26
14. Final editing
27
3.1.7.4 Budgeting List
Table III.3 BREAKDOWN BUDGETING
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
No Item Unit Rate Day Amount Notes
Pra produksi
1 Survey Rp 45.000 2 hari Rp. 90.000
2 Print dispro
dan naskah
Rp 50.000 Rp. 50.000
3 Dp sewa
mobil
Rp.500.000 Rp.500.000
Total Rp 640.000,00
PRODUKSI HARI PERTAMA
28
3 Kamera 2 Rp 450.000 2
hari
Rp 450.000 Disc.
50%
4 Monopod 1 Rp 50.000 2
hari
Rp 50.000 Disc.
50%
5 Lighting 2 Rp 150.000 2
hari
Rp 150.000 Disc.
50%
6 Reflector 1 Rp 15.000 2
hari
Rp 15.000 Disc.
50%
7 Audio
paket
1 Rp 400.000 2
hari
Rp 400.000 Disc.
50%
8 Bensin 1 mobil Rp 100.000 1
hari
Rp 100.000
9 Tol Rp 50.000 Rp 50.000
10 Baterai
ABC 2S
2 buah Rp 17.500 Rp 17.500
11` Baterai
ABC AA
4 buah Rp.29.500 Rp.29.500
12 Aqua 4 botol Rp.13.200 Rp.13.200
13 Spons
bedak
1 buah Rp.11.500 Rp.11.500
29
14. Air mineral
indomaret
3 botol Rp.7.500 Rp.7.500
15. Floridina 1 botol Rp.3000 Rp.3000
16. Pepsi Blue 2 botol Rp.9000 Rp.9000
17. Le mineral 2 botol Rp.6.600 Rp.6.600
18. Super o2 1 botol Rp.9.900 Rp.9.900
19. Konsumsi 7 orang Rp.337.000 Rp.337.000
20. Parkir Rp.5000 Rp.5000
Total
Rp.1.654.800
PRODUKSI HARI KEDUA
21. Property art Rp.101.500 Rp.101.500
22. Makan dan
minum
untuk take
Rp.80.000 Rp.80.000
23. Baterai Rp.36.000 Rp.36.000
24. Konsumsi 8 orang Rp.257.000 Rp.257.000
25. Bensin 1 motor Rp.25.000 Rp.25.000
30
26. Transport Rp.55.000 Rp.55.000
27. Bensin 1 mobil Rp.100.000 Rp.100.000
28. Bayar
talent
3 orang Rp.550.000 Rp.550.000
29. Pelunasan
sewa mobil
Rp.400.000 Rp.400.000
TOTAL 1.604.500
Pasca produksi
30. Buku
referensi
5 buah Rp.451.000 Rp.451.000
31. Box DVD 2 buah Rp.10.000 Rp.10.000
32. Print dispro Rp.300.000 Rp.300.000
33. Cetak cover
DVD
Rp.15.000 Rp.15.000
34. Soft cover 3
rangkap
Rp.75.000 Rp.75.000
35. Cetak
poster
2 Rp.75.000 Rp.75.000
Total Rp.926.000
31
Sub total Rp.4.824.000
Biaya tak terduga Rp.2.376.000
Total keseluruhan Rp.7.200.000
32
3.1.7.5 Call Sheet
Table III.4 CALL SHEET
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
No
CREW
NAMA JABATAN ALAMAT NO.Telp/HP
1 Ananda Rahmi
Annisa
Produser Perumahan Puri
Harapan. Jl.cempedak
blok C12 No 16, Setia
Asih,Tarumajaya,Bekasi
085218505321
2 Fajar Wibowo Pengarah
Acara dan
Editor
Perumahan Taman
Tridaya Indah blok
C10/7 Tambun
Selatan,Bekasi
082130847215
3 Nadia Hana Firdaus Penulis Jl.Kh Dewantara No.15 089561602640
33
Ch Naskah dan
penata
Artistik
Rt. 01/07 Ds. Karang
Asih Kec. Cikarang
Utara
4 Mario Pratama Camera
Person
Pondok Ungu Permai
Rt.001/013 Bekasi
Utara
081315658902
5 Muhammad Fikri
Dzaki
Penata
Suara
Perum. Graha Persada,
blok I1 No.1, Wanajaya,
Cibitung
085886765933
6 Ammar Taufiq Penata
Cahaya
Jalan Maskoki 1 No. 73
Kayuringin Jaya Bekasi
089506733029
34
3.1.7.6 Equipment List
Table III.5 EQUIPMENT LIST
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
No Nama Seri Jumlah Keterangan Ok/no
1 Kamera Sony x 5 2 Sewa Ok
2 Monopod Manfrotto
MVMXOROA42WUS
Aluminium XPRO
1 Sewa Ok
3 Lighting Viltrox VL D85T 2 Sewa Ok
4 Reflektor 1 Sewa Ok
5 Clip on Mic Seinnheser EW-100
G3 (2x)
1 sewa Ok
6 Recorder
Zoom H6N 4 Channel 1 Sewa Ok
35
Stereo
6 Headphone
Keenion KOS-666 1 Sewa OK
7
Clipper 1 Beli Ok
36
3.1.7.7 Daily Production Report
Table III.6 DAILY PRODUCTION REPORT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit
30 Mei 2019
Keterangan Terjadwal Terlaksana
Crew call 07:00 08:00
Berangkat ke lokasi 07:30 08:00
Make up call 09:00 09:00
Costum call 09:00 09:00
Take segment 1 10:00 10:30
Break 12:00 12:00
Selesai produksi day 1 20:00 20:00
37
No Peran Pemeran Usia Costume On set Pulang
1 Host Junia dwi 22 tahun Casual 10:00 Pulang
No Konsumsi Dipesan/sendiri Realisasi
1 Break Beli Beli
31 Mei 2019
Keterangan Terjadwal Terlaksana
Crew call 13:00 13:00
Berangkat ke lokasi 13:30 14:00
Makeu up call 15:00 15:00
Costume call 15:00 15:00
Take segment 3 16:00 17:00
Evaluasi 19:00 20:30
No Peran Pemeran Usia Costume On set Pulang
1 Host Inay inayah 17 tahun Casual 17:00 Pulang
38
2 Host Anjasmara 22 tahun casual 17:00 Pulang
No Konsumsi Dipesan/sendiri Realisasi
1 Break Beli Beli
39
3.2 Proses Kerja Sutradara
Sutradara memiliki peran dan porsi kerja yang luas. Bertanggung jawab pada
seluruh persiapan dan pelaksanaan produksi siaran televisi hingga disiarkan. Selain
itu,Program Director terlibat dalam proses kreatif,meskipun tidak seintensif
produser.Tujuannya yaitu,dapat memahami target dari program yang di
buat,sehingga dapat mewakili dan memberikan gambaran pada konsep yang di
inginkan.
Menurut Naratama dalam (Latief & Utud, 2017)
Pengarah acara adalah seseorang yang mempunyai profesi untuk bertanggung
jawab terhadap kreatifitas dan kualitas gambar yang tampak di layer di mana
di dalamnya bertugas mengontrol Teknik sinematik,mempelajari dan meliputi
jalannya acara,dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi seperti
penata kamera,penata lampu,penata audio,dan lain lain,sehingga menjadi
tontonan yang berbobot dan dapat di nikmati.
Kreatifitas dalam membuat suatu program acara baik itu drama maupun non
drama harus di miliki seorang Sutradara. Dalam kreatifitas tersebut,sutradara
menuangkan ide kreatifnya lalu mengolah program acara tersebut menjadi menarik
untuk ditonton oleh masyarakat . Tidak hanya mempunyai ide kreatif,wawasan yang
luas dalam membuat suatu karya dalam bentuk audio visual juga harus di miliki oleh
seorang sutradara. Menciptakan suatu karya audio visual yang kreatif mampu di
ciptakannya melalui tahapan proses, yaitu dari pra poduksi hingga pasca
produksi,dari membuat konsep sampai dengan pengemasan karya audio visual.
Seorang sutradara bertanggung jawab pada hal tersebut. Selain bertanggung jawab
pada karya audio visual , seorang sutradara juga mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan arahan kepada semua tim baik pada saat pra maupun hingga pasca
produksi, agar menghasilkan suatu program yang bagus,baik dan benar. Lancarnya
suatu program adalah hal yang penting bagi sutradara,dengan memberikan
40
komunikasi dan arahan kepada semua tim,pengarah acara dapat meciptakan karya
yang berkualitas.
3.2.1 Pra Produksi
Penulis berkerja sama dengan tim melakukan rangkaian kegiatan pertemuan
untuk merencanakan dan menuangkan ide juga gagasan ke dalam suatu program
acara yang akan di buat planning meeting. Melalui sebuah planning meeting,seorang
pengarah acara mencoba mempresentasikan sudut pandangnya yang estetika dan
informatif,setelah itu seluruh tim akan menilai dan kembali menuangkan ide ide
mereka yang muncul untuk dapat di setujui secara bersama dan mulailah disusun
sebuah program acara yang terencana dari setiap pertemuannya.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Praproduksi preproduction adalah tahapan
pelaksanaan pembahasan dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi
acara, lokasi, dan kerabat kerja kru”.
Suksesnya suatu program acara televisi,terlihat dari pembentukan dan
pembahsan konsep yang dibuat,selain itu naskah sudah dipersiapkan dengan melihat
lokasi yang akan digunakan. Penulis membuat director treatment dengan
menggabungkan ide ide dan konsep yang sebelumnya sudah di rencanakan guna
mempermudah pengambilan gambar pada saat produksi. Setelah itu penulis
menjalankan tugas yang lainnya,yaitu mencari host yang akan mengisi program acara
ini melalui casting host guna memenuhi kriteria seorang pengisi acara sesuai dengan
konsep yang telah di buat. Format acara yang di buat yaitu program televisi non
drama magazine show yang berjudul TEENAGER, merupakan program acara
televisi yang, memberikan informasi serta inspirasi kepada anak muda namun dalam
41
konsep yang islami agar mereka menghabiskan waktunya dengan hal-hal bermanfaat.
Penulis meminta penulis naskah untuk menuangkannya ke dalam sebuah naskah atau
script.
Setelah konsep sudah ditentukan,lokasi sudah ditemukan,naskah dan director
treatment sudah dibuat, penulis melakukan reading dengan pengisi acara yang
berguna agar nantinya dapat menguasai naskah serta konsep yang sudah dibuat oleh
penulis. Penulis juga mengarahkan tim sesuai dengan jobdesk mereka melakukan
diskusi ayang berguna untuk terjalinnya suatu komunikasi yang lancar.
3.2.2 Produksi
Pada tahap produksi, penulis telah mempersiapkan naskah untuk host,dan
lokasi untuk mewawancarai narasumber, dan juga take scene yang telah di
rencanakan. Penulis melakukan briefing kepada tim yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali tugas apa yang harus mereka lakukan.Penulis juga
menggunakan director treatment untuk di berikan kepada host agar mempermudah
pengambilan gambar serta mempersiapkan host tersebut membawakan program
acara. Merubah atau mengganti konsep pada saat produksi adalah hak penulis
tergantung dari situasi dan kondisi pada saat di lapangan.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Objek materi program bisa datangnya tidak
diduga, apa, siapa, dimana, kapan,mengapa,dan bagaimana.”
Pada tahap produksi ini penulis juga menggunakan naskah untuk host dengan
kata kata yang lebih sederhana dan mudah di ingat sesuai dengan tema program.
Lokasi pada saat produksi penulis beserta tim memilih tempat yang ramai dengan
memakai beberapa tempat di luar outdoor halaman depan sebuah masjid . Director
42
treatment yang penulis buat memakai konsep pengambilan gambar yang beralur atau
bercerita sehingga bertujuan untuk menarik penonton untuk menonton.
3.2.3 Pasca Produksi
Dalam tahap ini sutradara berperan memeriksa kelengkapan alat yang telah
di pakai saat produksi,sutradara juga membantu editor dan penata suara
mempersiapkan segala kelengkapan untuk mengedit sebuah karya yang telah di
produksi.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Dalam tahapan pascaproduksi program yang
sudah direkam harus melalui beberapa proses,diantaranya editing offline, online,
insert graphic, narasi, effect visual dan audio serta mixing”
Ini adalah tahap terakhir dalam pembuatan sebuah program acara dimana
pada tahap ini penulis bekerja sama dengan penyunting gambar editor, memilih hasil
pengambilan gambar yang telah dilakukan saat produksi lalu membuatnya menjadi
sebuah karya audio visual yang menarik untuk ditonton dan sesuai dengan konsep.
Tidak memilih gambar saja tapi penempatan audio, transisi gambar, dan voice over
juga harus dilakukan penulis didampingi oleh editor.
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Sutradara menjadi pemimpin saat produksi pada pembuatan program acara.
Seorang sutradara bertanggung jawab memimpin suatu program acara dengan baik
mulai dari pra hingga pasca produksi, melakukan koordinasi kepada semua tim
produksi dengan cara mengarahkannya. Penulis memiliki hak untuk mengubah
keadaan pada saat produksi jika tidak sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
Penulis sebagai pemimpin, mau tidak mau harus menerima segala kritik dan saran
43
yang diberikan oleh tim produksi. Penulis juga memiliki tanggung jawab pada hasil
dari karya audio visual yang dibuat. Penulis juga harus mampu mengetahui apa yang
diinginkan oleh masyarakat untuk menampilkan suatu program acara yang diminati
maka dari itu,penulis selain sebagai pemimpin juga berperan menjadi seorang
pengamat. Kemampuan seorang sutradara diuji pada pembuatan suatu program
acara,untuk itu penulis harus mampu menggarap dengan memakai baik itu single
camera ataupun multi camera dan penulis juga harus siap berperan sebagai penasihat
teknik produksi. Tanggung jawab penulis adalah menjadikan program yang dibuat
menjadi suatu karya audio visual yang menarik untuk ditonton oleh khalayak.
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Kesuksesan sebuah program televisi adalah matangnya sebuah konsep
kreatif,karena konsep kreatif itu merupakan hal yang sangat penting dalam membuat
suatu program acara. Dalam produksi program televisi yang kami buat,kami
memberikan tema yang berbeda disetiap minggunya tetapi masih seputar nuansa
islamic yang di padukan kedalam style yang lebih fresh. Penulis ingin memberikan
suatu informasi yang menarik dan memiliki edukasi untuk dinikmati khalayak
dengan pengemasan gambar yang menarik. Kali ini kami menampilkan tema dengan
rubrik yaitu, mengujungi sebuah tempat yang dalam aktifitas warganya sangat
islamic (Teenliving),lalu berjalan jalan kesebuah tempat yang bangunan nya terkenal
unik karena di bangun oleh arsitek Tiong Hoa (TeenRoom) dan singgah kesebuah
tempat makan yang sedang hitz di sebuah kota karena gaya tempat makan tersebut
terbilang sangat nyaman dan komplit untuk sekedar bersantai dan berkumpul
bersama-sama.
44
Format program yang kami buat menampilkan suatu yang berbeda dari
program acara yang sudah ada ditelevisi. Ada beberapa referensi yang penulis ambil
dalam membuat konsep program ini, antara lain Halal Living Net.Tv , Hijab
Traveller Trans Tv, dan Ragam Indonesia Trans 7. Penulis juga memakai voice over
guna membuat penonton lebih mudah untuk menangkap informasi yang penulis dan
tim sampaikan. Program acara ini dipandu oleh tiga host yang memang
berpengalaman dan mempunyai pribadi menyenangkan, juga menyukai cerita dunia
islam.
b. Konsep Produksi
Konsep ini begitu penting, karena pada tahap ini sebuah konsep yang sudah
dibuat akan dijalankan pada saat produksi. Suatu konsep berfungsi untuk menjadi
suatu inti dari tujuan atau target yang ingin dicapai pada sebuah program acara yang
telah dibuat pada saat melakukan produksi, jadi pada saat produksi berlangsung
semuanya berjalan lancar. Dalam membuat suatu program penulis bekerja sama
dengan tim pada saat pra produksi hingga pasca produksi. Tidak lupa penulis juga
memohon bantuan kepada semua tim untuk saling mengingatkan selama produksi
berlangsung. Pada konsep produksi ini, penulis mengarahkan tim yang bertugas
seperti penata kamera,untuk mengambil gambar yang sudah dibuat dengan cara
melihat kedalam director treatment. Penulis juga mengarahkan host pada saat
produksi sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
c. Konsep Teknis
45
Konsep teknis juga sangat berpengaruh dalam jalannya produksi,penulis ikut
dalam pemilihan perlengakapan,karna dalam masa produksi perlengkapan sangatlah
dibutuhkan.
1. Camera Sony HXR-NX5r
2. Monopod
3. Tripod
4. Reflextor
5. LED
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Setiap program acara pasti memiliki kendala dalam proses produksinya,
begitu juga dengan program yang penulis buat memiliki kendala. Kendala yang
penulis dapati selama berlangsungnya produksi, seperti:
1. Kendala yang pertama adalah lokasi. Lokasi pada segmen pertama yang
penulis ambil,begitu banyak yang berada di luar ruangan outdoor yang
pemantulan cahaya nya jadi begitu terang karena cahaya matahari telah
berada posisi tengah langit. Solusinya,penulis peminta penata kamera
untuk mengatur cahaya kamera agar tidak terlalu terang,penulis juga
meminta editor untuk menyeimbangkan cahaya dan memperbaiki kualitas
warna pada frame.
2. Kendala yang kedua,pada segmen kedua dan ketiga begitu banyak
pencahayaan yang kurang dalam pengambilan gambarnya di karenakan
suasana di lokasi sudah mulai gelap dan penata cahaya mengalami
kerusakan alat sehingga mengganggu jalannya suatu produksi. Solusinya
46
adalah penulis bekerja sama dengan penata kamera untuk kembali
mengambil stok shot di lain hari ketika suasana di lokasi belum begitu
gelap dan penulis menggunakan lampu yang berada pada masing masing
kamera untuk menggantikan lampu yang rusak sebagai penerangan host
saat produksi.
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
3.2.7.1 Konsep peyutradaraan
Dalam program ini penulis sebagai sutradara memakai konsep dalam
menyutradarai program ini, yaitu:
1. Variation on Object
Penulis selaku sutradara membuat konsep pengambilan gambar lebih kreatif agar
kesan gambar yang akan diambil lebih menarik untuk ditonton dengan memberikan
beberapa variasi shot gambar dalam pengambila objeknya .
2. Rubrikasi
Penulis pada tiap minggunya memiliki rubik yang berbeda beda guna membuat
khalayak tidak bosan dan mudah memahami informasi dan edukasi yang di berikan
untuk khalayak.
Dalam produksi program acara televisi ini,penulis dan tim untuk pertama kalinya
menampilkan teman seputar kehidupan islamic dan memberikan rekomendasi kepada
penonton agar berkunjung ke tempat yang asik dan seru di sebuah kota untuk sekedar
bersantai menyantap makanan atau pun menikmati pemandangan yang ada di sebuah
tempat makan.
47
3. Backsound
Penulis memakai backsound berupa instrument yang bergaya islamic dan Arab
juga di padukan dengan menggunakan instrument yang ringan dan ceria agar
memberikan kesan yang kekinian,fresh juga syahdu. Penulis juga menambahkan
voice over agar informasi dan di sampaikan muda di ingat dan di pahami oleh
khalayak.
4. Cutting on Beat
Penulis memakai konsep ini agar sebuah kesan cerita beralur mengikuti gambar
yang muncul dengan musik yang menyatu dan memberikan kesan yang menarik bagi
penonton.
48
3.2.7.2 Casting List
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul :Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 Menit Penulis Naskah : Nadia Hana
Tabel III.7 CASTING LIST
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
NO
TOKOH KARAKTER TALENT
NAMA DI
NASKAH
SIFAT FISIK CALON
PEMERAN
CONTACT
PERSON
1 Junia Dwi Menyenangkan,
supel dan baik
Tinggi
168cm
-
Kulit putih dan
berhijab
2 Inay Inayah
Lucu,energik,
menyenangkan
Tinggi 160 cm
Kulit putih,
mata lebar,
49
berhijab
3 Anjasmara
Menyenangkan,r
aramah dan baik
Tinggi 165 cm
Kulit sawo
matang,rambut
sedikit ikal
50
3.2.7.3 Script Breakdown sheet
Production Company: UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul :Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 Menit Penulis Naskah : Nadia Hana
NO SEGM
EN
CAS
T
WADROBE MAKE
UP
SETTING PROPERT
I
NOTES
1 1 Junia Gamis
panjang,kerudun
g,tas rajut
selempang.sepat
u sandal
Natural
dan
Minimal
is
Gaya
Shabby chic
Tas rajut
selempang.s
epatu sandal
2 2 Junia Gamis
panjang,kerudun
g,tas rajut
selempang.sepat
Natural
dan
Minimal
is
Gaya
Shabby chic
Tas rajut
selempang.s
epatu
sandal.
TABEL III.8 SCRIPT BREAKDOWN SHEET
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
PROGRAM STUDI PENYIARAN UBSI
51
u sandal
3 3 Inay
dan
Anjas
Inay :
Anjas :Kemeja
Panjang,kacamat
a hitam, Celana
chino abu-abu,
sepatu.
Inay :
Minimal
is
Anjas :
Natural
Inay :
Gaya
Bohemian,
Anjas :
Gaya
Maroko
Inay :
Kursi
kaleng,meja
dan kursi
kayu,.
Anjas :
Kacamata,
Kursi
kaleng,meja
dan kursi
kayu
52
3.2.7.4 Director Treatment
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit Penulis Naskah : Nadia Hana
NO SHO
T
VISUAL
DIRECTOR
AUDIO
REMAKS SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
SEGMEN 1
III.9 TABEL DIRECTOR TREATMENT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN
53
1 1 MIDDLE
SHOT
STLL EYE
LEVEL
HOST BERDIRI DI DEPAN
MASJID AL BARKAH
ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/HAY SOBAT TEENERS/
JUMPA LAGI DENGAN SAYA NIA/
OPENING
PROGRAM
(PENGENALA
N HOST)
2 2 MIDDLE
SHOT
STILL WARM
EYE
VIEW
HOST BERDIRI DI DEPAN
MASJID AL BARKAH
DALAM ACARA TEENAGER/
INFORMATIF/EDUKATIF/ DAN
KOMUNIKATIF
OPENING
PROGRAM
(PENGENALA
N SLOGAN
PROGRAM
3 2 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST KEDUA DUDUK DI
STUDIO
KITA AKAN MENYAJIKAN INFORMASI/
SEPUTAR KAMPUNG SUNNAH YANG
BERADA DI CILEUNGSI BOGOR/
OPENING
PROGRAM
(PENGENALA
N SEGMEN)
4 2 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST KETIGA DUDUK DI
STUDIO
KITA JUGA AKAN MEMBAHAS/ WARGA/
YANG DALAM
AKTIFITASNYA/MENGIKUTI CONTOH
TELADAN NABI MUHHAMAD SAW/
OPENING
PROGRAM
(PENGENALA
N SEGMEN)
54
5 2 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH VO : KAMPUNG SUNNAH/ITU LAH
ISTILAH DARI SEBUAH DESA DI
CILEUNGSI/DI SEBUAH KAWASAN
INDUSTRI BOGOR/DAN SEKITAR 250
METER DARI MULUT JALAN/ADA
SEBUAH MASJID BESAR BERNAMA AL-
BARKAH/DAN SEBUAH RADIO/YANG
BERNAMA RADIO RODJA/DIDIRIKAN
DARI SEBUAH YAYASAN
PENDIDIKAN/YAITU CAHAYA SUNNAH//
STOK SHOT
RUBIK
TEENLIVING
6 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
BERDIRI DI DEPAN
MASJID AL BARKAH
SOBAT TEENERS/ MAU TAU/KENAPA
KAMPUNG INI DI SEBUT KAMPUNG
SUNNAH/KITA TANYA AJA YUK//
RUBIK
TEENLIVING
7 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERADA DI
SEBUAH TOKO PENJUAL
BAJU,ESTABLISH
NARASUMBER : MEMBANGUN
MASJIDNYA DARI 2006/TETAPI UNTUK
SUNNAHNYA SEBELUM TAHUN
ITU/KETIKA DI PIMPIN OLEH USTAD
BADRU//
PENGUJUNG DISINI CAMPURAN/ADA
RUBIK
TEENLIVING
(STOK SHOT)
55
YANG DARI KERAWANG/DEPOK/DAN
PURWAKARTA/KARENA MEMANG DI
SINI TERKENALNYA KAMPUNG
SUNNAH/
8 2 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH VO : TIDAK HERAN LAGI/PENGUNJUNG
YANG DATANG UNTUK
BERIBADAH/ATAU SEKEDAR MEMBELI
OLRH OLEH DI SINI MEMANG
BANYAK/APALAGI SEJUMLAH TOKO
TOKO DAN BUTIK YANG MENJUAL
PAKAIAN/PARFUM/MAKANAN
RINGAN/SAMPE MADU PUN TERSEDIA
DISINI/ADA JUGA LOH PERLENGKAPAN
IBADAH SEPERTI PECI/SAJADAH/ DAN
LAIN-LAIN/BANYAK SEKALI//
STOK SHOT
9 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
USTAD MEMBERIKAN
TAUSIYAH,ESTABLISH
VO : ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/MENGENAI
CADAR/CELANA CINGKRANG/ITU ADA
YANG MENGATAKAN SUNNAH/ADA
RUBIK
TEENLIVING,
STOK SHOT
56
YANG MENGATAKAN WAJIB/INTINYA
INI SEMUA ADALAH PENDAPAT/ITU AJA
10 2 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH VO : UNIK YA/SEJUMLAH KAUM WANITA
BANYAK YANG MEMAKAI PAKAIAN
TERUSAN/HINGGA MENUTUPI WAJAH
KECUALI MATA/SEDANGKAN LAKI-
LAKI/ADA YANG BERJENGGOT/DAN
BERCELANA CINGKRANG/OH
IYA/KEGIATAN DI KAMPUNG SUNNAH
INI SEKILAS/SAMA DENGAN KEGIATAN
MASYARAKAT PADA UMUMNYA/TETAPI
MAYORITAS PAKAIAN
MEREKA/MEMAKAI PAKAIAN
MUSLIM/SUBBAHANNALLAH/INDAH
NIAN DI PANDANG MATA/MASYARAKAT
DISINI TIDAK LEPAS DARI AL QUR’AN
DAN SELALU MEMBACANYA//
57
11 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERADA DAN
DUDUK DI STUDIO
GIMANA SOBAT TEENERS/SERU BANGET
KAN
RUBIK TEEN
LIVING
12 2 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
HOST MEMBAHAS
KAMPUNG SUNNAH
OHH JADI GITU KA/KEGIATAN DAN
KEBIASAN YANG ADA DI KAMPUNG
SUNNAH/
RUBIK
TEENLIVING
13 2 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
HOST MENGEMUKAKAN
PENDAPAT
IYA NAY/DISANA JUGA JADI PUSAT
PERBELANJAAN PAKAIAN MUSLIM LOH/
RUBIK
TEENLIVING
14 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST DUDUK BERDUA
BERSAMA DI STUDIO
MEMBERIKAN
PEMBAHASAN RUBIK
SELANJUTNYA
IHH JADI MAU KESANA/BY THE
WAY/INAY UDAH PERNAH KE TAJ
MAHAL BELUM/TENANG AJA DI
INDONESIA JUGA ADALAH
LOH/PENASARAN KAN/YUK KITA LIHAT
CUPLIKANNYA//
PENUTUP
RUBIK
(PEMBAHASA
N RUBIK
SELANJUTNY
A)
SEGMEN 2
58
15 2 MIDDLE
SHOT
MOVE EYE
LEVEL
ESTABLISH VO: BERADA DI DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/ DI BANGUN OLEH
MUALAF TIONGHOA/HAJI RAMLIE/PADA
TAHUN 2011 SAMPAI 2016/ DI SEGMEN
INI/KITA JUGA AKAN MELIHAT LIHAT
KEINDAHAN YANG DI SUGUHKAN OLEH
MASJID RAMLIE MUSOFA/LANGSUNG
AJA YUK/FOLLOW ME GUYS !//
OPENING
SEGMEN
TEENROOM
16 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERADA DI
BAWAH TANGGA
MASJIR RAMLIE
MUSOFA
HOST : SOBAT TEENERS /MAU
TAU/MASJID TAJ MAHAL JUGA ADA DI
INDONESIA LOH/ //
OPENING
SEGMEN
TEEN ROOM
17 2 MEDIU
M LONG
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERADA DI
BAWAH TANGGA
MASJIR RAMLIE
MUSOFA
HOST : YUP/TEEN ROOM KALI INI/SAYA
MENGUJUNGI MASJID YANG BERADA DI
DAERAH SUNTER JAKARTA PUSAT/
OPENING
SEGMEN
TEEN ROOM
(PENGENALA
N SEGMEN
KEDUA)
59
18 2 MEDIU
M LONG
SHOT
MOVE EYE
LEVEL
ESTABLISH VO : TERINSPIRASI DARI MASJID MEGAH
TAJ MAHAL DI INDIA/LIHAT SAJA
BENTUK DESAINNYA/MIRIP
BUKAN?/MENURUT SAYA/HMM
YAA/HANYA UKURANNYA SAJA YANG
BERBEDA/MASJID RAMLIE MUSOFA
INI/DI BALUT DENGAN WARNA PUTIH
YANG SEJUK PADA SETIAP
RUANGANNYA /BERDIRI DI ATAS
TANAH DUA RIBU METER
HEKTAR/MEMAKAN WAKTU SEKITAR
LIMA TAHUN/ /MASJID INI DI RESMIKAN
OLEH PAK HAJI RAMLI RASIDIN DAN
PROFESOR DOKTER HAJI NASARUDIN
UMAR//
STOK SHOOT
19 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST MASUK DAN
MENCOBA LIFT YANG
ADA DI MASJID
HOST : WOW/ADA LIFTNYA JUGA
LOH/KITA MASUK YUKK//
RUBIK
TEENROOM
MASJID
RAMLIE
MUSOFA
20 2 MIDDLE
SHOT
MOVE EYE
LEVEL
ESTABLISH VO: MASJID YANG BERADA DI
PEMUKIMAN ELIT SUNTER INI/BERDIRI
MEGAH DAN TERTINGGI DI ANTARA
BANGUNAN LAIN/INDAH NIAN
PEMANDANGAN IBU KOTA YANG SAYA
STOK SHOOT
60
LIHAT DARI ATAS MASJID
INI/BAYANGKAN TEENERS/MASJID
YANG MEMILIKI TIGA LANTAI/ DENGAN
KETINGGIAN TIGA PULUH METER INI/DI
BANGUN OLEH ARSITEK JULIUS
DANU/DAN SATU LAGI//JUMLAH
JEMAAH YANG BISA DI TAMPUNG
MASJID INI SEKITAR SERIBU JEMAAH
SOBAT TEENERS/SELAIN ITU/MASJID
RAMLIE MUSOFA INI/MENJADI OBJEK
WISATA BAIK DOMESTIK/MAUPUN
MANCANEGARA/KARENA PESONA
YANG DI BERIKAN MASJID INI/BEGITU
INDAH DAN SYAHDU DI LIHAT
MATA/WOWW/KEREN BANGET
BUKAN..?//
21 2 MIDDLE
SHOT
STILL HIGH
ANGLE
HOST BERBUKA PUASA
BERSAMA JEMAAH
YANG LAINNYA
HOST :ALHAMDULLILAH SELAMAT
BERBUKA PUASA YANG SOBAT
TEENER/WOW/ISINYA BAKMI LOH
SOBAT TEENERS/MAU COBAIN GA//
22 1 MIDDLE
SHOT
STILL H Vo : DI BULAN RAMADHAN/MASJID INI
MENYEDIAKAN TAKJIL UNTUK
BERBUKA PUASA LOH/KITA BISA
BERISTIRHAT SAMBIL BERBUKA PUASA
RUBIK
TEENROOM
61
DI MASJID INI/SELFI SELFI JUGA BISA
BANGET/TAPI LEBIH BAIK DATANG
SEBELUM MAGRIB YA/HIHIHI //
23 1 MIDDLE
SHOT
MOVE EYE
LEVEL
HOST BERKELILING
MASJID
VO : ALLHAMDULILAH PERUT SAYA
TELAH TERISI KEMBALI/INDAHNYA
MASJID INI/GA BOSAN BOSAN SAYA
BERJALAN DAN BERKELILING KE
SETIAP SUDUT MASJSID INI/BUAT SAYA
SEPERTI ENGGAN UNTUK
MENINGGALKANNYA
TEENERS/HIHIHI/YA TAPI APA
DAYA/SAYA HARUS BERANJAK PERGI//
RUBIK
TEENROOM
24 1 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERDIRI DI
LANTAI DUA MASJID
RAMLIE
HOST :SOBAT TEENERS/HABIS KELILING
KELIING/
RUBIK
TEENROOM (
PENUTUPAN
SEGMEN)
25 2 MIDLLE
SHOT
STILL WORM
EYE
VIEW
HOST BERDIRI DI
LANTAI DUA MASJID
RAMLIE
HOST : KAYAKNYA KITA KURANG
AFDOL DEH KALO GA KETEMPAT
MAKAN YANG ASIK DAN SERU
RUBIK
TEENROOM
(PENUTUPAN
SEGMEN)
62
26 1 LONG
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HOST BERADA DI
STUDIOMENGOMENTARI
MASJID RAMLIE
HOST : WOW BANGUS BANGET YA
MASJIDNYA/ UDAH GITU ADA LIFTNYA
LAGI/KEREN BANGET KAN/IYA YA/JADI
KITA GA PERLU KEINDIA/DI INDONESIA
JUGA ADA//NAH SOBAT TEENERS
KAYAKNYA GA SERU NIH KALO KITA
JALAN JALAN TERUS/GIMANA KALO
KITA KETEMPAT MAKAN YANG SERU
DAN HITZ DI BEKASI/SO/DON’T GO
ANYWHERE GAIS/
RUBIK
TEENROOM (
PENUTUPAN
SEGMEN )
Segmen 3
27 6 MIDDLE
SHOT
MOVE EYE
LEYEL
ESTABLISH VO : KALIAN SEDANG MENCARI
TEMPAT NONGKRONG YANG ASIK DI
BEKASI/KAMU HARUS DATENG KE
GRAND BOX BEKASI/SUASANA
OUTDOOR ALAM DI WILAYAH SETU
INI/WAJIB KAMU KUNJUNGI//KARENA
AKAN ADA KESAN ISTIMEWA KETIKA
KAMU DISINI/DENGAN VIEW DANAU
NAN ASLI//KALIAN GA HARUS NUNGGU
WEEKEND UNTUK DAPAT NUANASA
ROMANTIS/KARENA KAMU BISA
DAPETIN SUASANA ROMANTIS SETIAP
HARI/BERSAMA PASANGAN DI TEMANI
MALAM DENGAN AKSEN LAMPU YANG
INDAH/ DISINI JUGA MENYEDIAKAN
PERKENALA
NA SEGMEN
63
AKUSTIKAN LOH//
28 6 MEDIU
M LONG
SHOT
STILL EYE
LEVEL
HIST BERADA DI
HALAMAN DEPAN CAFÉ
GRANDBOX
ASSALAMUALAIKUM SOBAT
TEENERS/KEMBALI LAGI BERSAMA
SAYA INAY/DAN SAYA ANJAS/DALAM
ACARA
TEENAGER/INFORMATIF/EDUKATIF/DA
N KOMUNIKATIF/SEKARANG/KITA LAGI
ADA DI GRAND BOX BEKASI/DON’T GO
ANYWHERE GAIS//
OPENING
SEGMEN
29 6 MEDIU
M LONG
SHOT
STILL EYE
KEVEL
HOST BERFOTO-FOTO INSTRUMEN MUSIK RUBIK
SEGMEN
KETIGA
30 6 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH VOICE OVER ISI RUBIK
GRANDBOX
31 6 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
ELEVEL
HOST BERADA DI DEPAN
TIKET
TERNAYTA DISINI JUGA ADA TEMPAT
UNTUK BERSELFI YA/SAYANG
BANGET/UDAH TUTUP/GAPAPA DEH
KITA KEATAS AJA YUL//
ISI RUBIK
GRANDBOX
64
32 6 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH VOICE OVER ISI RUBIK
GRANDBOX
33 6 MIDDLE
SHOT
STILL EYE
LEVEL
ESTABLISH NAH TEENERS/SEKARANG KITA UDAH
PESEN MAKANAN YANG ADA DI
GRANDBOX BEKASI/
ISI RUBIK
GRANDBOX
34 6 MEDIU
M
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
HOST SEGERA MENCICIPI
MENU MAKANAN
MENU DISINI GA KALAH LOH/SAMA
MENU MENU YANG ADA DI CAFÉ YANG
LAIN//
ISI RUBIK
GRANDBOX
35 6 MIDDLE
CLOSE
UP
STILL EYE
LEVEL
HOST PAMIT UNDUR DIRI
-CLOSSING SEGMEN
TEENERS/GA KERASA YA KITA UDAH DI
PENGHUJUNG ACARA/GIMNA SERU
KAN/SERU DONG/KALAU GITU SAYA
ANJAS/SAYA INAY/MOHON UNDUR
DIRI/ASSALAMUALAIKUM WR
WB/SAMPE JUMPA DI EPISODE
SELANJUTNYA DI
TEENAGER/INSPIRATIF/EDUKATIF/DAN
KOMUNIKATIF/
CLOSING
SEGMEN
65
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah
Naskah adalah sebuah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat,
keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi
acuan dalam proses produksi.
Selain sebagai bahan acuan dalam proses produksi, naskah skenario film juga
berfungsi sebagai bahan dasar untuk menyatukan persepsi antara produser dan para
kru film tentang film yang akan diproduksi. Sehingga dapat meminimalkan
perbedaan penafsiran dan menjadi dasar perencanaan yang jelas.
Menurut (Latief & Utud, 2017)
Kreatif (creative) adalah istilah yang digunakan pada produksi siaran televisi
hiburan non drama, yaitu orang yang bertugas mencari ide, mengumpulkan
fakta dan daya, menuangkan dalam bentuk konsep, naskah rundown, dan
mendampingi pengusi acara dalam pelaksanaan produksi.
Dari kutipan diatas penulis dapat simpulkan bahwa seorang penulis naskah
adalah peran yang penting dalam pembuahan ide dalam tahap pra produksi karena
kreatifitas dalam pembuahan ide dan pembuatan naskah akan menjadi kerangka awal
atau dasar dari program acara yang akan dibuat. Dan juga salah satu dalam bagian
dari istilah Triangle System yang diantaranya terdiri dari Produser, Pengarah Acara,
dan Penulis Naskah.
3.3.1. Pra Produksi
Pada tahap awal dalam pembuatan sebuah produksi non drama televisi adalah
proses pra produksi. Pra Produksi (preproduction) adalah tahap pelaksanaan
pembahasan dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara
(talent), lokasi, dan kerabat kerja (crew).
66
Menurut (Latief & Utud, 2017)
Pada tahap ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, produser,
director, dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum brainstroming
yang di debut sebagai meeting planing, mencari dan mengelola gagasan yang
akan dituangkan dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah, dan
(time schedule) program.
Penulis selaku penulis naskah saat pra produksi berlangsung melakukan
beberapa persiapan, untuk memperlancar semua pada saat produksi. Dibawah ini
adalah persiapan-persiapan yang penulis lakukan saat proses pra produksi :
a. Menentukan Kelompok
Dalam proses ini penulis melakukan penentuan dalam memilih rekan kerja
yang sependapat dengannya agar kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan
dengan lancar.
b. Menentukan Pembagian Pekerjaan dan Tema
Dalam proses ini seluruh anggota tim berkumpul dan menentukan pembagian
tugas yang akan dilaksanakan dalam produksi dan dalam penentuan tema
acaara yang akan dipilih. Tentunya penulis naskah dalam menentukan tema
haruslah bersifat lebih aktif.
c. Melakukan Bedah Naskah
Dalam proses ini Triangle System seperti produser, sutradara, dan penulis
naskah harus terlibat meskipun tidak menutup kemungkinan jobdesk lainnya
ikut terlibat didalamnya. Hal ini untuk mengetahui semuanya dimulai dari
anggaran, penjadwalan, dimana dan bagaimana eksekusi dilaksanakan, serta
set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah
produksi non-drama. Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan
pada sebuah keadaan, maka penata artistik harus mulai membuat list set apa
saja yang diperlukan. Seperti set dekorasi, properti yang akan dipakai saat
67
produksi, make up artis, wardrobe yang akan dipakai oleh pembawa
acaranya, dan lain sebagainya yang dibutuhkan saat produksi.
d. Pengenalan Lokasi Shoting atau Riset
Melakukan riset atau survey lokasi sangatlah penting karna, data yang
diperoleh dari kegiatan riset ini sangat berguna dalam terlaksananya kegiatan
produksi yang efektif dan efisiensi. Pengenalan lokasi ini sangat dibutuhkan
untuk mempermudah dalam pembuatan naskah, blocking camera, maupun
penempatan properti dan kemudian pengambilan foto dari tiap-tiap lokasi
yang digunakan untuk pemilihan tempat yang akan digunakan.
e. Menyusun Naskah
Penyusunan naskah tidak semata-mata dikerjakan sendiri oleh penulis naskah,
namun lebih efektif bila dikerjakan bersama dengan produser, sutradara, dan
rekan satu tim lainnya. Namun dalam efektifitas penyusunan naskah tidak
menutup kemungkinan naskah rampung dalam satu kali dikerjakan. Butuh
lebih dari satu kali revisi dalam pembuatan naskah dan dibuat dalam bentuk
beberapa draft. Tujuan dibuatnya beberapa draft adalah sebagai tahap
evaluasi naskah agar tercipta naskah yang layak serta berkualitas dalam
pembuatan suatu program acaara televisi.
f. Perencanaan Penentuan Kriteria Pendukung Acara dan Casting
Penulis sebagai penulis naskah harus sudah tahu kriteria host, narasumber,
serta seluruh pendukung acara yang cocok dengan program acara yang akan
dibuat dan target audience yang sudah ditentukan. Dan kemudian
melaksanakan casting untuk penentuan host dari beberapa pilihan yang ada.
68
3.3.2. Produksi
Menurut (Supriyadi et al., 2014)mengatakan bahwa, “Saat salah satu atau
seluruh anggota tim produksi mengeksekusi desain produksi yang telah dibuat
sebelumnya, ini berarti langkah awal memasuki masa produksi”.
Setelah proses pra produksi dipersiapkan secara matang, saatnya eksekusi
atau biasa disebut tahap Produksi. Dalam proses produksi nondrama televisi
"TEENAGER", memakan waktu 2 hari proses shoting di Bogor, Jakarta dan
Bekasi, tepatnya ada di beberapa tempat yaitu Kampung Sunnah Cileungsi Bogor,
Masjid Ramlie Musofa Sunter, dan Grand Box Bekasi.
Pada dasarnya peran penulis selaku penulis naskah dengan tahapan proses
perekaman gambar dan suara dari non-drama televisi ”TEENAGER” relatif tidak
bertanggung jawab pada fase ini, namun tetap menjaga komunikasi dengan sutradara
ataupun anggota tim lannya serta kepada seluruh pendukung acara yang terlibat
terkait dengan ide dan naskah yang telah dibuat.
Dibawah ini adalah hal-hal yang penulis selaku penulis naskah lakukan saat
produksi nondrama televisi diantaranya :
1. Menyiapkan naskah untuk untuk sutradara, host, serta penulis naskah itu
sendiri.
2. Memberikan arahan tentang naskah kepada host, narasumber, dan seluruh
pendukung acara yang terlibat.
69
3. Sutradara memberikan wewenang untuk mengamati jalannya setiap
kegiatan produksi guna mengingatkan sutradara bila ada yang terlewatkan atau
melenceng jauh dari desain produksi yang dibuat sebelumnya.
3.3.3. Pasca Produksi
Menurut (Supriyadi et al., 2014)menyatakan bahwa. “Sentuhan terakhir ada
di tangan editor, sebagai sutradara kedua ia memiliki peran yang besar dalam bentuk
sajian tayangan program magazine show”.
Setelah proses produksi yang sudah tereksekusi tiba saatnya paska produksi,
dimana paska adalah salah satu tahap dari proses perangkaian hasil materi berupa
gambar-gambar video, voice over, bumper, template, dan scoring music. Tahap ini
dilakukan setelah tahap produksi program selesai aktivitas seperti biasa disebut
editing.
Dibawah ini adalah hal-hal yang penulis sebagai penulis naskah lakukan saat
paska produksi diantaranya :
1. Membantu memenuhi kebutuhan editor untuk menyelesaikan tugasnya.
2. Memberi dukungan moril kepada editor agar tetap semangat melaksanakan
tugasnya.
3.3.4. Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Menurut (Supriyadi et al., 2014)“menterjemahkan ide ke dalam bentuk
naskah. Biasanya pada stasiun televisi yang lebih kecil penulis naskah bisa
merangkap reporter, atau sutradara atau produser atau disewa secara freelance”.
70
Penulis naskah harus memiliki kemampuan seni merangkai kata yang tepat
dan memiliki value untuk dituangkan ke dalam naskah, maka dari itu penulis
bertanggung jawab penuh atas setiap kata dan kalimat yang penulis gunakan haruslah
sesuai dengan format acara dan target audience.
3.3.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Strategi penulis dan seluruh anggota tim yang terlibat adalah membuat
program acara televisi yang mempunyai nilai lebih dari konten yang dimuat
dengan sasaran para remaja dewasa untuk dijadikan inspirasi dan referensi
dalam masa kini.
b. Konsep Produksi
Demi efisiensi dan efektifitas kelangsungan kegiatan produksi penulis
membantu memberi saran atas strategi shooting yang akan ditentukan. Juga
tidak menutup kemungkinan untuk merangkap profesi karena keterbatasan
anggota tim dan sesekali merangkap sebagai sutradara kedua ketika sutradara
memegang kendali atas kamera kedua karena kegiatan produksi akan
dilaksanakan dengan sistem multi camera.
c. Konsep Teknis
Penulis wajib mengetahui dan memberikan saran serta strategi atas pemilihan
peralatan untuk kegiatan produksi dan pasca produksi. Pada proses editing
atas pasca produksi, penulis sebagai penulis naskah tidak begitu memberikan
andil yang begitu berpengaruh atas hasilnya dikarenakan penulis tidak begitu
memahami proses dan tata cara editing.
71
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Setiap orang atau tim pada saat kegiatan produksi pasti memiliki kendala
yang harus dihadapi dan diperlukan solusinya secepat mungkin, dalam hal ini baik
penulis maupun tim penulis juga memiliki beberapa kendala diantaranya adalah:
1. Ketika ingin melakukan dengan pihak narasumber, narasumber terebut
tidak ada saat proses shooting berlangsung. Solusinya adalah dengan
mencari narasumber baru dan proses shooting pun berlanjut kembali.
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah
a. Konsep Penulisan Naskah
Penulis selaku penulis naskah dalam tahap pra produksi, produksi, dan
paska produksi memberikan kontribusi penuh sesuai porsinya. Memberikan
ide-ide kreatif menjadi tanggung jawab seorang penulis naskah. Maka dari itu
penulis berkontribusi besar mulai dari penentuan konsep, pembuahan ide,
konten acara, dan juga pembuatan naskahnya.
Konsep dalam pembuatan naskah, penulis selaku penulis naskah menerapkan
sifat variatif dan inovatif. Dalam pembuatan naskah penulis bekerja sama
dengan sutradara dan produser untuk membuahkan naskah yang mempunyai
identitas tersendiri dan memiliki value agar terkesan menjadi terobosan baru
dalam acara televisi magazine show bagi khalayak luas.
Dalam acara televisi yang berjudul “TEENAGER” episode pertama
yang bertemakan “Islamic Mienial”, memiliki tiga rubrikasi diantaranya Teen
Living yang akan menyajikan informasi salah satu kampung yang unik, Teen
Room yang berisikan informasi tentang salah satu masjid yang unik, dan Teen
Hitz yang akan memberikan referensi tempat nongkrong dan makan yang
72
kekinian. Konsistensi dalam rubrikasi disetiap episodenya sangat penting
karena dapat menjadi identitas “TEENAGER” itu sendiri.
73
Production Company : UBSI Produser :Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 Menit Penulis Naskah : Nadia Hana
NO VIDEO AUDIO REMAKS
SEGMENT 1
1. Bumper Opening Program Grafis dan Audio
2. Treatment
3. Opening Host (Host Junia) : HALLO SOBAT TEENERS!!//
ASSALAMUALAIKUM/ JUMPA LAGI
BERSAMA SAYA NIA DALAM
ACARA TEENAGER!/
INSPIRATIF/ EDUCATIVE/ AND
COMMUNICATIVE!
4. Bumper Rubrik Teen Living Grafis dan Audio
5. Host (Host Junia) : TEENLIVING KALI INI/ SAYA
MENYAJIKAN INFORMASI
SEPUTAR KAMPUNG SUNNAH YANG
BERADA DI CILEUNGSI/
BOGOR//
KITA JUGA AKAN MEMBAHAS/
WARGA/ YANG DALAM
AKTIFITASNYA/MENGIKUTI
CONTOH TELADAN NABI
MUHHAMAD SAW//
6. Treatment Shot-Shot Kampung Sunnah
7. VO KAMPUNG SUNNAH/ITU LAH
ISTILAH DARI SEBUAH DESA DI
CILEUNGSI/DI SEBUAH KAWASAN
INDUSTRI BOGOR/DAN SEKITAR
250 METER DARI MULUT
JALAN/ADA SEBUAH MASJID
BESAR BERNAMA AL-BARKAH/DAN
SEBUAH RADIO/YANG BERNAMA
RADIO RODJA/DIDIRIKAN DARI
SEBUAH YAYASAN
PENDIDIKAN/YAITU CAHAYA
TABEL III.10 LAPORAN NASKAH
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
SCRIPT
74
SUNNAH//
SOBAT TEENERS/ MAU
TAU/KENAPA KAMPUNG INI DI
SEBUT KAMPUNG SUNNAH/KITA
TANYA AJA YUK//
8. Narasumber (Narasumber) : MEMBANGUN MASJIDNYA DARI
2006/TETAPI UNTUK SUNNAHNYA
SEBELUM TAHUN ITU/KETIKA DI
PIMPIN OLEH USTAD BADRU//
PENGUJUNG DISINI
CAMPURAN/ADA YANG DARI
KERAWANG/DEPOK/DAN
PURWAKARTA/KARENA MEMANG DI
SINI TERKENALNYA KAMPUNG
SUNNAH/
9. Treatment Shot-Shot Sekitar Kampung Sunnah
10. VO TIDAK HERAN LAGI/PENGUNJUNG
YANG DATANG UNTUK
BERIBADAH/ATAU SEKEDAR
MEMBELI OLRH OLEH DI SINI
MEMANG BANYAK/APALAGI
SEJUMLAH TOKO TOKO DAN
BUTIK YANG MENJUAL
PAKAIAN/PARFUM/MAKANAN
RINGAN/SAMPE MADU PUN
TERSEDIA DISINI/ADA JUGA
LOH PERLENGKAPAN IBADAH
SEPERTI PECI/SAJADAH/ DAN
LAIN-LAIN/BANYAK SEKALI//
11. Narasumber (Narasumber) : ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/MENGENAI
CADAR/CELANA CINGKRANG/ITU
ADA YANG MENGATAKAN
SUNNAH/ADA YANG MENGATAKAN
WAJIB/INTINYA INI SEMUA
ADALAH PENDAPAT/ITU AJA//
12. Treatment Shot-Shot Kampung Sunnah
13. VO UNIK YA/SEJUMLAH KAUM
WANITA BANYAK YANG MEMAKAI
PAKAIAN TERUSAN/HINGGA
MENUTUPI WAJAH KECUALI
MATA/SEDANGKAN LAKI-
LAKI/ADA YANG
75
BERJENGGOT/DAN BERCELANA
CINGKRANG/OH IYA/KEGIATAN
DI KAMPUNG SUNNAH INI
SEKILAS/SAMA DENGAN
KEGIATAN MASYARAKAT PADA
UMUMNYA/TETAPI MAYORITAS
PAKAIAN MEREKA/MEMAKAI
PAKAIAN
MUSLIM/SUBBAHANNALLAH/INDAH
NIAN DI PANDANG
MATA/MASYARAKAT DISINI
TIDAK LEPAS DARI AL QUR’AN
DAN SELALU MEMBACANYA//
14. Host Studio (Host Anjas) : Gimana sobat Teeners?/ Seru
banget kan?//
(Host Inay) : OHH JADI GITU KA/KEGIATAN
DAN KEBIASAN YANG ADA DI
KAMPUNG SUNNAH/
(Host Anjas) : IYA NAY/DISANA JUGA JADI
PUSAT PERBELANJAAN PAKAIAN
MUSLIM LOH/
(Host Inay) : IHH JADI MAU KESANA//
(Host Anjas) : BY THE WAY/INAY UDAH PERNAH
KE TAJ MAHAL BELUM/TENANG
AJA DI INDONESIA JUGA
ADALAH LOH/PENASARAN
KAN/YUK KITA LIHAT
CUPLIKANNYA//
SEGMENT 2
15. Bumper Rubrik Teen Room Grafis dan Audio
16. Treatment Shot-Shot Sekitar Masjid Ramlie
17. VO BERADA DI DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/ DI BANGUN
OLEH MUALAF TIONGHOA/HAJI
RAMLIE/PADA TAHUN 2011
SAMPAI 2016/ DI SEGMEN
INI/KITA JUGA AKAN MELIHAT
LIHAT KEINDAHAN YANG DI
SUGUHKAN OLEH MASJID RAMLIE
MUSOFA/LANGSUNG AJA
YUK/FOLLOW ME GUYS !//
76
18. Host (Host Junia) : SOBAT TEENERS /MAU
TAU/MASJID TAJ MAHAL JUGA
ADA DI INDONESIA LOH//
YUP/TEEN ROOM KALI INI/SAYA
MENGUJUNGI MASJID YANG
BERADA DI DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/
19. Treatment Shot-Shot Sekitar Masjid Ramlie
20. VO TERINSPIRASI DARI MASJID
MEGAH TAJ MAHAL DI
INDIA/LIHAT SAJA BENTUK
DESAINNYA/MIRIP
BUKAN?/MENURUT SAYA/HMM
YAA/HANYA UKURANNYA SAJA
YANG BERBEDA/MASJID RAMLIE
MUSOFA INI/DI BALUT DENGAN
WARNA PUTIH YANG SEJUK PADA
SETIAP RUANGANNYA /BERDIRI
DI ATAS TANAH DUA RIBU
METER HEKTAR/MEMAKAN WAKTU
SEKITAR LIMA TAHUN/ /MASJID
INI DI RESMIKAN OLEH PAK
HAJI RAMLI RASIDIN DAN
PROFESOR DOKTER HAJI
NASARUDIN UMAR//
21. Host (Host Junia) : WOW/ADA LIFTNYA JUGA
LOH/KITA MASUK YUKK//
22. Treatment Shot-Shot Dalam dan Sekitar Masjid
Ramlie
23. VO MASJID YANG BERADA DI
PEMUKIMAN ELIT SUNTER
INI/BERDIRI MEGAH DAN
TERTINGGI DI ANTARA
BANGUNAN LAIN/INDAH NIAN
PEMANDANGAN IBU KOTA YANG
SAYA LIHAT DARI ATAS MASJID
INI/BAYANGKAN
TEENERS/MASJID YANG
MEMILIKI TIGA LANTAI/
DENGAN KETINGGIAN TIGA
PULUH METER INI/DI BANGUN
OLEH ARSITEK JULIUS
DANU/DAN SATU LAGI//JUMLAH
JEMAAH YANG BISA DI TAMPUNG
MASJID INI SEKITAR SERIBU
JEMAAH SOBAT TEENERS/SELAIN
ITU/MASJID RAMLIE MUSOFA
77
INI/MENJADI OBJEK WISATA
BAIK DOMESTIK/MAUPUN
MANCANEGARA/KARENA PESONA
YANG DI BERIKAN MASJID
INI/BEGITU INDAH DAN SYAHDU
DI LIHAT MATA/WOWW/KEREN
BANGET BUKAN?//
24. Host (Host Junia) : ALHAMDULLILAH SELAMAT
BERBUKA PUASA YA SOBAT
TEENERS//
WOW/ISINYA BAKMI LOH SOBAT
TEENERS/MAU COBAIN GA?//
25. Treatment Shot-Shot Suasana Masjid Ketika
Berbuka Puasa
26. VO DI BULAN RAMADHAN/MASJID
INI MENYEDIAKAN TAKJIL
UNTUK BERBUKA PUASA
LOH/KITA BISA BERISTIRHAT
SAMBIL BERBUKA PUASA DI
MASJID INI/SELFI SELFI JUGA
BISA BANGET/TAPI LEBIH BAIK
DATANG SEBELUM MAGRIB
YA/HIHIHI //
27. Host (Host Junia) : SOBAT TEENERS/HABIS
KELILING KELIING/KAYAKNYA
KITA KURANG AFDOL DEH KALO
GA KETEMPAT MAKAN YANG ASIK
DAN SERU//
28. Host Studio (Host Anjas) : WOW BANGUS BANGET YA
MASJIDNYA/ UDAH GITU ADA
LIFTNYA LAGI/KEREN BANGET
KAN/IYA YA/JADI KITA GA
PERLU KEINDIA/DI INDONESIA
JUGA ADA//
(Host Inay) : NAH SOBAT TEENERS KAYAKNYA
GA SERU NIH KALO KITA JALAN
JALAN TERUS/GIMANA KALO
KITA KETEMPAT MAKAN YANG
SERU DAN HITZ DI
BEKASI//SO/DON’T GO
ANYWHERE GAIS/
SEGMENT 3
29. Bumper Rubrik Teen Hits Grafis dan Audio
30. Treatment Shot-Shot Sekitar Grand Box
78
31. VO Kalian sedang mecari tempat
nongkrong yang asik di
Bekasi?/ Kamu harus dateng
ke tempat yang satu ini/
"GRANDBOX Grand Residence
Bekasi"/ Suasana outdoor
alam di wilayah Setu ini/
wajib kamu kunjungi//
Karena akan ada kesan
istimewa ketika kamu
disini/ dengan view danau
nan asri//
Kalian ga harus nunggu
weekend untuk dapat nuansa
romantic/ karena kamu bisa
dapetin suasana romantis
setiap hari/ bersama
pasangan ditemani malam
dengan aksen lampu indah//
Disini juga menyediakan
akustikan yang seru loh//
32. Host (Host Inay) : ASSALAMUALAIKUM SOBAT
TEENERS/KEMBALI LAGI
BERSAMA SAYA INAY/
(Host Anjas) : DAN SAYA ANJAS
(Host Inay) : DI ACARA TEENAGER!/
INPIRATIF/
(Host Anjas) : EDUKATIF/
(Host Inay & Anjas) : AND COMMUNICATIF//
(Host Inay) : SEKARANG/KITA LAGI ADA DI
GRAND BOX BEKASI/DON’T GO
ANYWHERE GAIS//
33. Treatment Shot-Shot Sekitar Grand Box Bekasi
34. VO
35. Host (Host Inay) : TERNAYTA DISINI JUGA ADA
TEMPAT UNTUK BERSELFI
79
YA/SAYANG BANGET/UDAH
TUTUP/GAPAPA DEH KITA
KEATAS AJA YUK//
36. VO
37. Host (Host Anjas) : NAH TEENERS/SEKARANG KITA
UDAH PESEN MAKANAN YANG ADA
DI GRANDBOX BEKASI LOH//
(Host Inay) : MENU DISINI GA KALAH
LOH/SAMA MENU MENU YANG ADA
DI CAFÉ YANG LAIN//
38. Host Clossing (Host Inay) : TEENERS/GA KERASA YA KITA
UDAH DI PENGHUJUNG
ACARA/GIMANA SERU KAN/?SERU
DONG/
(Host Anjas) :
KALAU GITU SAYA ANJAS/
(Host Inay) : SAYA INAY/MOHON UNDUR
DIRI//ASSALAMUALAIKUM WR
WB/SAMPAI JUMPA DI EPISODE
SELANJUTNYA DI TEENAGER/
(Host Anjas) : INSPIRATIF/
(Host Inay) : EDUKATIF/
(Host Anjas dan Inay) : DAN KOMUNIKATIF/
80
3.4 Proses Kerja Camera Person
Menurut (Kusumawati, Windratno, & Triartanto, 2014)“Penata kamera
adalah seorang yang bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat
keras kamera video yang direkam melalui pita video, memory, hard disk, atau media
penyimpanan lainnya sesuai arahan sutradara atau pengarah acara.
Proses kerja camera person adalah melakukan pengambilan gambar sesuai
naskah dan mengoperasikan kamera untuk merekam gambar dalam film, video,
maupun media penyimpanan komputer serta seorang yang bekerja sesuai pengarahan
sutradara.
Camera person melakukan tugas sesuai dengan description yang sudah
ditentukan dalam proses pra produksi. Penulis sebagai camera person dalam
melakukan proses pra produksi, produksi serta pasca produksi harus benar-benar
menguasai tugas yang akan dikerjakan di lapangan seperti menyiapkan alat-alat serta
mengoperasikan kamera lalu menyerahkan hasil rekaman kepada editor. Dalam
menjalankan tugasnya, camera person melakukan pengenalan properti yang akan
digunakan serta melakukan pengambilan gambar sesuai konsep yang telah
ditetapkan.
3.4.1 Pra Produksi
Berkenaan dengan proses pra produksi, (Kusumawati et al.,
2014)mengatakan:
Tahap Pra Produksi merupakan tahap yang paling menentukan hasil gambar
yg baik. Pada tahap ini, penata kamera akan akan melakukan beberapa pekerjaan
yang bersifat teknis maupun non teknis.
81
Pada tahap ini seorang camera person berkordinasi terlebih dahulu dengan
sutradara untuk penggambilan gambar sesuai dengan konsep yang telah disepakati
bersama dengan tim. Pada proses pra produksi camera person harus memahami serta
mampu mengoperasikan semua alat produksi visual diantaranya kamera, tripod, dan
peralatan lainnya. Selain itu camera person juga harus mampu memvisualisasikan
dalam bentuk konsep kepada sutradara, sehingga camera person dapat mengerti serta
memahami alur cerita pada saat produksi. Seorang camera person mempunyai
standart pemakaian camera person, untuk hasil yang bagus seorang camera person
dan sutradara saling berkordinasi untuk pengambilan visual oleh karena itu jenis-
jenis peralatan dan properti yang digunakan dikonfirmasikan kepada sutradara untuk
hasil yang diinginkan bersama.
3.4.2 Produksi
Berkenaan dengan proses produksi, (Kusumawati et al., 2014)mengatakan:
Segala perencanaan yang telah dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan
direalisasikan pada tahap produksi. Seorang penata kamera akan membantu sutradara
atau pengarah acara untuk menterjemahkan bahasa tulisan kedalam bahasa visual.
Single camera sebelum melakukan pengambilan gambar camera person
diminta sutradara untuk membuat komposisi angle terntentu, sedangkan pada
produksi multi camera, program director bisa meminta komposisi tertentu pada saat
pengambilan gambar berlangsung. Pada proses produksi sebagai camera person
harus mampu dan siap melakukan penggambilan gambar yang tentunya telah
dikordinasikan bersama sutradara. Selain hal diatas, pada saat proses produksi
camera person juga bertugas dalam pengambilan gambar, serta pengambilan
82
stockshoot dan angle-angle yang telah dikordinasikan bersama sutradara. Pada proses
produksi penulis harus mampu mempunyai imajinasi visualisasi terhadap gambar
yang akan diambil, tentunya sesuai dengan konsep yang telah disepakati bersama
sutradara dan tim. Adapun kendala-kendala yang dihadapi erat hubungannya untuk
kualitas gambar secara visual, oleh karena itu seorang camera person harus
mempunyai daya imajinasi secara visual demi sebuah gambar yang berkualitas.
3.4.3 Pasca Produksi
Berkenaan dengan proses pasca produksi, (Kusumawati et al.,
2014)mengatakan:
Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh penata
kamera. Untuk produksi drama, penata kamera penata kamera membantu
sutradara dan editor untuk menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti.
Namun biasanya sutradara dan produser dapat menjelaskannya langsung
kepada editor.
Pada proses pasca produksi ini penulis sebagai camera person mempunyai
tugas dan kewajiban, dikarenakan masih harus bekerjasama dengan editor guna
melengkapi program dengan stock shoot yang telah diambil kemudian akan diproses
oleh editor dan sutradara sehingga didapat sebuah program yang telah disepakati
bersama. Pada proses pasca produksi ini penulis juga harus mampu memberikan
hasil akhir gambar kepada editor untuk melengkapi program dengan stock shoot yang
diambil dalam proses produksi sehingga editr mampu menjelaskan secara visual
gambar yang di editnya.
83
3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person
Berbicara mengenai bagaimana pekerjaan suatu profesi, berarti akan
membahas tentang tugas dan tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang
camera person tidak bekerja sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secara umum
tugas dan tanggung jawab camera person meliputi:
a. Berdiskusi dengan produser dan sutradara, membahas tentang rencana produksi
b. Mempelajari naskah
c. Menginterpretasikan bagaimana agar mendapat gambar yang baik
d. Memilih kamera serta peralatan penunjangnya
e. Bekerjasama dengan sutradara
f. Melakukan pengambilan gambar tau shooting
g. Menyerahkan hasil pemgambilan gambar kepada editor
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
Penulis dalam produksi non drama televisi yang berjudul “TEENAGER”,
bertugas sebagai camera person dalam produksi non drama ini dikarenakan penulis
sangat tertarik untuk menekuni profesi tersebut, hal ini merupakan tantangan bagi
penulis untuk menghasilkan karya non drama televisi yang kami buat. Penulis juga
ingin menerapkan yang sudah diberikan oleh dosen pengajar di kampus dan dngan
referensi buku mengenai ilmu kamera tentang cara pengambilan gambar yang baik.
Meskipun ilmu serta pengalaman sebagai camera person belum begitu banyak untuk
menjadi seorang camera person yang handal, tetapi penulis terus belajar dan
84
berusaha banyak mencari pengalaman agar bisa membuat karya yang terbaik dan
penonton yang melihat akan mengerti dan menikmati hasil karya yang telah
dihasilkan. Selain itu penulis juga menjadikan beberapa acara non drama di televisi
untuk dipelajari dan diterapkan dalam produksi acara non drama ini.
a. Konsep Kreatif
Penulis sebagai camera person berperan penting juga dalam memberi konsep
kreatif, terutama dalam pengambila gambar. Hal yang harus camera person lakukan
adalah memberi angle yang menarik untuk penonton agar penonton tidak merasa
jenuh, dan seorang camera person juga mempunyai kreatifitas dalam menciptakan
sebuah gambar dengan komposisi yang baik, juga membangun mood suatu visual
keseimbangan objek. Dalam program “TEENAGER” penulis berusaha membuat
konsep pengambilan gambar sesuai naskah yang bertema agama, anak muda dan
tempat wisata.
Seperti yang ada rubik pertama yang membahas tentang sebuah kampong
Sunah yang menerapkan berpakaian seperti di daerah timur tengah, jadi penulias
sebaga seorang camera person menyiapkan beberapa konsep gambar yang akan
diambil, yang bisa menunjukkan ciri khas dari kampong tersebut dan bisa membuat
khalayang tertarik.
b. Konsep Produksi
Sebagai seorang camera person dalam proses produksi mempunyai tanggung
jawab menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat produksi. Seperti kamera dan
tripod, konsep pada saat produksi sebagai camera person sudah seharusnya
mengikuti sutradara dalam pengambilan gambar yang sutradara inginkan, camera
85
person juga harus menyiapkan stock shoot sebanyak mungkin agar mempermudah
saat pengeditan gambar sebagus mungkin untuk hasil yang memuaskan. Seperti
dalam program acara non drama kami “TEENAGER” pada rubik satu tentang
kampung tengah penulis sebagai camera person mengambil beberapa stock shoot
seperti toko-toko pakaian, warga, masjid, dan wilayah sekitar kampung tengah itu
sendiri.
Masuk ke rubik dua penulis sebagai seorang camera person mengambil
gambar Masjid Ramli Musofa lebih ke beberapa desain arsitekturnya yang terlihat
menarik, dan beberapa pengunjung yang berada di lokasi, untuk mengunjukkan
suasana di Masjid Ramli Musofa tersebut.
Masuk ke rubik tiga penulis sebagai seorang camera person mengambil
beberapa gambar yang begitu menarik di lokasi Grand Box Bekasi, dan suasana di
lokasi itu sendiri mulai dari beberapa stand yang berada di lokasi Grand Box Bekasi
dan pengunjung.
c. Konsep Teknis
1. Pemilihan Peralatan
Pemilihan peralatan yang dibutuhkan camear person dalam produksi ini
adalah dua buah kamera Sony HXR-NX5r dan dua buah memory card.
2. Persiapan Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan oleh camera person non drama “TEENAGER”
adalah:
86
a. Kamera Sony HXR-NX5r 2 Unit
Gambar III.1
b. Memory Card 2 Unit
Gambar III.2
c. Baterai Kamera 6 Unit
Gambar III.3
87
d. Charger Camera 2 Unit
Gambar III.4
e. Tripod 2 Unit
Gambar III.5
f. Monopod 1 Unit
Gambar III.6
88
3. Teknik-teknik pengambilan gambar
a. Diantara jenis pengambilan angle kamera adalah:
1. High angle
Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih tinggi dari objek ang
di ambil
2. Low angle
Posisi kamera lebih rendah dari posisi objek yang di ambil
3. Normal angle( eye level )
Sudut pengambilan gambar yang menunjukkan posisi kamera sejajar
dengan ketinggian mata objek yang diambil.
4. Bird Eye
Teknik pengambilan gambar dengan posisi dari ketinggian objek,
memperlihakan lingkungan yang luas.
5. Frog Eye
Pengambilan gambar dengan ketinggian sesuai dengan dasar dudukan
atau lebih rendah dari kedudukan objek.
b. Diantara jenis pengambilan prgerakan kamera adalah :
1. Panning
89
Gerakan kamera horizontal ( posisi kamera tetap di tempat ) dari kiri
ke kanan atau sebaliknya
Pan Right : Gerak kamera menndatar dari kiri ke kanan
Pan Left : Gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri
2. Tracking
Gerakan kamera yang mendekati atau menjauhi objek
3. Tilting
Gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera di tempat) dari atas ke
bawah atau sebaliknya
Tilt up : Gerak kamera vertikal dari bawah ke atas
Tilt down : Gerak kamera vertikal dari atas ke bawah
4. Follow
Pengambilan gambar yang di lakukan dengan cara kamera mengikuti
objek yang bergerak
5. Zoom in/ out
Pergerakan lensa menjauh/ atau mendekati obyek
6. Crab right/ left
Pergerakan kamera geser ke kanan/ kekiri
c. Diantara jenis pengambilan jenis-jenis shot adalah :
90
1. ECU (Extreme Close Up)
Pengambilan suatu gambar sebesar mungkin yang menampilkan
bagian tertentu dari tubuh manusia atau menampilkan detail objek.
2. BCU (Big Close Up)
Pengambilan gambar pada daerah kepala untuk menunjukan sifat-
sifat yang tercermin dari wajah seseorang atau bagian dari wajah.
3. CU (Close Up)
Pengambilan gambar dari dekat yang menonjolkan bagian kepala dan
bahu, atau pemandangan suatu objek gambar dari dekat.
4. MLS (Medium Long Shot)
Pengambilan gambar yang menampilkan lutut sampai keatas kepala
5. MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang
6. LS (Long Shot)
Pengambilan gambar dari jarak yang cukup jauh hingga seluruh
pemandangan dapat ditampilkan semua didalam gambar atau memberi
kesan kedalaman.
7. ELS (Extreme Long Shot)
Pengambilan gambar yang menampilkan objek keseluruhan tapi
terlihat jauh.
91
8. FS (Full Shot)
Pengambilan gambar dari objek secara penuh dari kepala hingga kaki
dengan ruang gerak objek sempit.
9. GS (Group Shot)
Pengambilan gambar yang mengutamakan suatu kelompok orang
sbgai objek gambarnya.
10. ES (Establishing Shot)
Pengambilan gambar dengan menggunakan sudut pengambilan
gambar yang besar. Garis Imajiner: Digunakan untuk memberi batas
posisi kamera dalam mengambil gambar agar tidak jumping dan
menjaga kontinuitas gambar. Supaya lebih mudah, contohnya kita
bayangkan garis lurus yang memisahkan kiri dan kanan. Apabila kita
meletakkan kamera posisi di sebelah kanan maka untuk pengambilan
berikutnya.
3.4.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Di dalam setiap proses mulai dari pra produksi hingga pasca produksi pasti
ada sebuah kendala, seperti beberapa kendala yang penulis dapatkan saat menjadi
camera person dalam acara non drama ini:
1. Lokasi yang kurang untuk mendapatkan beauty shoot.
2. Pengaambilan gambar yang terhambat karena jalan yang kecil dan
banyak
92
kendaraan yang melintas.
3. Adanya beberapa alat yang tidak dapat berfungsi
Itulah beberapa kendala yang penulis dan tim hadapi pada saat proses
pembuatan acara non drama “TEENAGER”. Dibalik sebuah kendala pasti harus ada
solusi yang kami cari demi kelancaran produksi acara non drama kami. Maka inilah
beberapa solusi yang telah kami lakukan:
1. Mengambil stock shoot yang terlihat menarik.
2. Mengganti lokasi shooting
3. Memanfaatkan alat yang berfungsi
.
93
3.4.7 Lembar Kerja Camera Person
a. Konsep Camera Person
Penulis sebagai camera person pada proses pra produksi, prouksi, dan pasca
produksi tentunya mempunyai ide dan konsep-konsep yang tentunya telah dilalui
dalam ketiga proses tersebut. Adapun tiap-tiap proses baik pra produksi, produksi,
pasca produksi telah mempunyai kesulitan sendiri-sendiri, akan tetapi penulis selaku
camera person tentunya telah mengkoordinasikan segala sesuatunya bersama tim
sehingga proses kesulitan tersebut dapat dilalui. Adapun hambatan-hambatan
yangtelah terjadi pada proses pra produksi, produksi, pasca produksi telah
memberikan penulis sebuah pengalaman kerja yang nantinya akan dijadikan motivasi
untuk proses kerja selanjutnya.
b. Floor Plan
HOST SEGMEN 1
Gambar III.8
94
HOST WAWANCARA PEDAGANG
Gambar III.9
HOST SEGMEN 2
Gambar III.10
95
HOST SEGMEN 3
Gambar III.11
HOST STUDIO
Gambar III.12
96
b. Camera Report
TABEL III.11 CAMERA REPORT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM
STUDI PENYIARAN UBSI
Production Compani: UBSI Produser : Ananda Rahmi Annisa
Project Title : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit Camera Person : Mario Pratama
NO
SHOT
VISUAL
DIRECTION SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
SEGMENT 1
1 1 LS Still Eye Level Opening Segment oleh
host di studio 2 2 MCU Still Eye level
3 3 MCU Still Eye Level
4 4 LS Still Eye Level Establis
5 5 LS Tilt Down Eye Level
6 6 MS Still Eye Level Opening Segment 1 oleh
host di lapangan 7 7 MS Still Low
Angle
8 8 MS Still Eye Level
9 9 MS Tilt Down Eye Level
97
10 10 MS Pan Right Eye Level Establis
11 11 MS Pan Left Eye Level
12 12 LS Still Eye Level
13 13 MLS Still Eye Level Wawancara Host dengan
pedagang pakaian di
kampung tengah
14 14 MS Zoom in Eye Level
Establis
15 15 MS Still Eye Level
16 16 MS Tilt Down Eye Level
17 17 LS Still Eye Level
18 18 LS Tracking Eye Level
19 19 MCU Still Eye Level Closing Segment 1
SEGMENT 2
20 1 LS Still Eye Level Opening Host Studio
masuk segment 2
21 2 MS Pan Right Eye Level Establis
22 3 MS Still Eye Level
23 4 LS Tilt Down Eye Level
24 5 MS Still Eye Level Opening Segment 2 oleh
host di lapangan
25 6 LS Still Eye Level
Establis
26 7 MS Follow Eye Level
27 8 MS Tracking Eye Level
28 9 MS Pan Right Eye Level
29 10 MS Still Eye Level
30 11 MS Still High
Angle
Host sedang mencicipi
makanan yang dibagikan
oleh pengurus Masjid
98
untuk berbuka puasa
31 12 MS Still Eye Level Closing Segment 2
SEGMENT 3
32 1 LS Still Eye Level Opening segment 3 oleh
host di lapangan
33 2 MLS Pan Right Eye Level
Establis 34 3 LS Still Eye Level
35 4 LS Tilt Down Eye Level
36 5 MS Follow Eye Level
37 6 ECU Still Eye Level Pelayan Cafe mengantar
makanan ke meja kedua
host
38 7 MS Still Eye Level Host memakan dan
meminum pesanan yang
telah diantar
39 8 MCU Still Eye Level Closing Program oleh
host
99
3.5 Proses Kerja Editor
Menurut penulis editor adalah seseorang yang mampu bertanggung jawab
untuk memotong gambar dan suara menjadi sebuah kesatuan,selain itu edior juga
bertanggung jawab pada gambar yang di tentukannya,yaitu meliputi makna,tujuan
dan informasi gambar, agar orang yang menonton dapat mengerti pada gambar yang
di tampilkan.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Seorang editor harus memiliki sense of art
karena di dalam bekerja ada unsur kreatif, ketelitian, kecermatan dan kesabaran”.
Seorang editor mampu mengerti keinginan program director dalam
penyatuan gambar yang akan di kerjakan nanti . Konsep editing yang telah dibuat
oleh program director merupakan acuan untuk dalam penggabungan gambar seorang
editor. Kreativitas merupakan kunci untuk mendapatkan konsep editing yang baik,
hal itulah yang harus mampu penulis penuhi. Penulis juga diwajibkan memiliki
telitian agar mampu menerjemahkan setiap pola visual dengan gambar sesuai konsep
yang di inginkan. Proses editing memang menduduki posisi penting dalam
menghasilkan karya yang menarik dan tidak membosankan, dari situlah kecermatan
dan kesabaran seorang editor memiliki haknya mengajukan usul kepada program
director untuk mengubah urutan konsep yang sudah ada bila terjadinya kekurang
gambar atau suara pada saat produksi.
3.5.1 Pra Produksi
Pada tahap praproduksi penulis merancang keperluan editing dan
mempersiapkannya. Penulis berdiskusi dengan sutradara untuk memberikan masukan
terhadap gaya pengemasan karya yang akan di buat nanti. Pada tahap ini juga,
100
penulis sudah mempersiapkan perangkat yang akan digunakan pada saat proses
editing nanti seperti hardware,software dan alat atau media yang akan dipakai saat
proses editing nanti.
Menurut Rahmawati dan Rusnadi dalam (Supriyadi et al., 2014)“Editor
bekerja setelah proses produksi selesai,namun kini editor sudah dilibatkan bahkan
sebelum proses produksi dimulai”.
Seorang editor diminta oleh sutradara untuk menjelaskan konsep editing
apakah yang akan digunakan pada saat melakukan penyuntingan gambar nanti,agar
pada saat produksi di mulai seorang editor mendapatkan apa yang telah menjadi
konsep editingnya.
3.5.2 Produksi
Pada saat produksi penulis berhak memberikan saran kepada sutradara jika
dalam memproduksi sebuah program, situasinya berbeda dari konsep yang ada.
Penulis pada saat produksi juga harus membantu tim yang lain seperti mengambil
behind the scene pada saat produksi berlangsung.
Menurut Himawan Pratista dalam (Supriyadi et al., 2014)“Definisi Editing
pada tahap produksi adalah proses pemilihan serta penyambungan gambar-gambar
yang telah di ambil”.
Penulis menemani penata kamera dalam menentukan blocking kamera untuk
segment selanjutnya, setelah pengambilan gambar berlangsung penulis berperan
untuk memindahkan video yang sudah ke dalam laptop agar memori pada kamera
tidak terlalu penuh kemudian penulis kembali meninjau gambar yang sudah diamnil
pada saat produksi.
101
3.5.3 Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi, penulis membuat catatan mengenai kumpulan
gambar-gambar dan suara yang sudah ada untuk di masukan kedalam proses editing.
Setelah proses pemilihan gambar selanjutnya penulis memperhatikan potongan-
potongan gambar agar tidak terjadi jumping dan saling berkesinambungan pada
konsep yang sudah dibuat. Penulis mampu membaca setiap pergerakan yang
dilakukan talent dan akan disesuaikan dengan konsep yang sudah disepakati.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Seorang editor harus memperhatikan tujuan
dan kepentingan program yang di edit,dengan memperhatikan unsur-unsur, gerak,
kata, irama, dan aspek-aspek artistik”
Penulis harus mempunyai kreativitas tinggi dengan memperhatikan segala
aspek yang ada karena penulis harus melakukan proses perekaman sekaligus
pengeditan secara bersamaan sehingga konsep bisa langsung dibuat sesuai
kesepakatan. Langkah-langkah kerja yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a. Offline
Pada proses editing awal penulis memilih gambar yang baik dari rekaman hasil
produksi. Penulis juga dapat menambahkan gambar dari stock shot atau footage lain
sesuai kebutuhan materi program. Hasil editing offline ini selanjutnya masuk pada
tahapan online editing untu disempurnakan agar layak di lihat penonton.
1. Logging
Penulis pencatatan time code seluruh shot hasil shooting. Dikarenakan tidak adanya
capture dalam proses ini, memudahkan penulis melakukan penyuntingan gambar
karena materi gambar sudah terbagi dalam setiap shotnya.
102
2. Assembling
Penulis mulai menyusun dan menyambungkan setiap shot berdasarkan urutan scene
pada script konsep yang ada. Penyambungan dilakukan masih sangat kasar dan
masih menggunakan durasi yang sebenarnya.
3. Rough cut
Penulis memotong dan membuang gambar yang tidak terpakai dan
menyambungkannya menjadi satu konsep yang sudah disepakati. Lalu memilih shot-
shot yang dianggap sudah mewakili apa yang sesuai dengan konsep nantinya untuk
disusun.
4. Fine cut & Triming
Fine cut lebih halus dari rought cut. Penulis merapihkan setiap potongan antar shot
yang masih kurang rapih. Dalam tahap ini editor memberikan efek transisi sebagai
penyambungan atau perpindahan shot dan scene. Tujuan dari fine cut agar konsep
yang sudah dibuat tersusun baik dengan insert shot yang tepat
b. Online
Penulis pada tahap ini merupakan kelanjutan dari offline editing. Materi program
yang telah melalui editing offline di sempurnakan dengan menambah effect
visual,graphic,telop, tamplate, atau running text.
1. Colour grading
Proses pengkoreksian gambar pada seluruh shot yang telah di ambil
103
2. Titling
Tahap ini memberikan title dan pemunculan nama host saat opening, editor
menggunakan software Adobe After Effects Creative Cc
3. Audio mixing
Proses audio mixing adalah menyatukan dan menyempurnakan suara serta
memberikan ilustrasi musik dan sound effect disetiap scenenya. Agar gambar lebih
kelihatan hidup bila diberi sentuhan audio.
4. Realese master
Untuk tahap ini benar-benar sudah sempurna. Hasil akhir di ekspor ke dalam bentuk
movie dan diburning dengan Nero Express 8 .
3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Editor
Salah satu peran penulis yaitu bisa membuat durasi dari suatu program acara
televisi, selain itu menentukan titik pemotongan gambar, penulis juga menentukan
jenis transisi yang sesuai,agar menciptakan perpaduan yang baik. Seorang editor
sberpengaruh dan berperan penting dalam proses produksi. Peran dan tanggung
jawab seorang editor juga erat hubungannya pada proses pasca produksi yaitu,
menjawab keinginan sutradara dalam proses editing sehingga terciptalah perpaduan
program yang menarik, bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat sangatlah
penting dalam proses editting karna berpengaruh pada seluruh pengambilan gambar
yang layak dimasukan dan yang tidak. Seorang edior haruslah selalu siap dalam
kendala-kendala teknis yang ada,seperti software yang tiba-tiba error dan komputer
atau laptop yang tiba-tiba mati atau keluar dari software editing dengan
sendirinya,sehingga editor terpaksa mengedit ulang karna sebelumnya data tersebut
104
belum di simpan. Masalah itu sering terjadi, maka perlu dipersiapkan sebaik
mungkin dan memperhatikan spesifikasi computer atau laptop yang akan di gunakan.
Tanggung jawab penuh seorang editor juga pada hasil akhir sebuah program yang
sedang dikerjakannya seperti penggabungan gambar, audio yang serasi, serta kontras
dari sebuah gambar harus diperhitungkan secara benar oleh editor.
3.5.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Penulis membuat potongan-potongan gambar menjadi sebuah kesatuan cerita
yang ada sesuai dengan konsep dengan tujuan dapat dinikmati khalayak. Dalam hal
pengeditan,penulis menggunakan teknik editing continuity. Yang bertujuan agar
memberikan sebuah alur konsep yang jelas sesuai konsep yang ada, serta metode
penyambungan cut to cut, dissolve, daxn dip to black. Cut to cut dapat memberikan
pergerakan yang dinamis. Pemunculan grafis berupa nama host, judul program, dan
credit title eksekusinya dengan sentuhan after effect merupakan konsep kreatif
penulis.
b. Konsep Produksi
Penulis mengingatkan sutradara pada saat produksi di mulai apabila ada shot
yang terlewatkan di dalam pengambilan gambar. Penulis juga dapat memberikan
saran kepada sutradara untuk membuat shot tambahan seperti detail detail shot suatu
adegan agar penulis saat pasca produksi.
Pada segmen pertama penulis mengingatkan sutradara agar mengambil
banyak gambar tentang kegiataan yang ada di sana, disegmen kedua penulis
memberikan saran kepada sutradara agar pengambilan gambar yang di ambil lebih
105
banyak ke setiap sudut bangunan di lokasi tersebut dan di segmen ketiga penulis
mengingatkan kembali kepada sutradara agar memperbanyak pengambilan
gambarnya. Penulis selalu mencadangkan data pada saat produksi agar
mempermudah penulis di meja editing untuk mengetahui stock shot mana yang
bagus dan mana yang tidak ada.
c. Konsep Teknis
Dalam proses pengeditan penulis menggunakan software editing Adobe
Premiere Pro CS6 dan untuk animasinya penulis menggunakan Adobe After Effects
Creative CS6,sedangkan untuk audionya penulis menggunakan wavepad editor.
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi Produksi
Kendala di saat editing adalah saat ingin melihat kembali seluruh proses
editing yang telah penulis buat,meskipun sudah di enter untuk melancarkan
pemutaran videonya,tetap saja tidak kuat memutarnya dengan lancar,sehingga
penulis sedikit kesulitan untuk kembali memeriksa ke seimbangan antara audio dan
video,video dan kontras maupun pergerakan transisinya di karenakan laptop penulis
yang rendah kekuatan spesifikasinya.
Solusinya adalah disaat penulis tidak bisa melihat dengan baik keseluruhan
video yang telah di buat di softwarenya,akhirnya penulis meminjam komputer teman
dengan spesifikasi yang lebih tinggi,sehingga video tersebut bisa di putar dengan
lancer dan melanjutkan pengeditan yang di rasa masih kurang cocok lalu mengecek
kembali keseluruhan hasil editing yang telah di buat untuk segera di render, dan
akhirnya seluruh kegiatan pengeditan selesai dengan lancar.
106
3.5.7. Laporang Penyunting Gambar
1. Laporan Editing
Production Company : UBSI Produser :Ananda Rahmi
Judul :Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 MENIT Editor : Fajar Wibowo
TABEL III.12 LAPORAN EDITING
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
107
KETERANGAN
No SCE
NE
EXT/I
NT
VISUAL AUDIO SFX TRANSISI VIDEO
EFFECT
DURASI
1 1 EXT (MIDDLE
SHOT)
OPENING
HOST
ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/HAY SOBAT
TEENERS/ JUMPA LAGI
DENGAN SAYA NIA/DI
TEENAGER/INSPIRATIVE/EDUK
ATIF/DAM KOMUNIKATIF/
NATURAL
SOUNG
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING - 8DTK
2 2 EXT MIDDLE SHOT KITA AKAN MENYAJIKAN
INFORMASI/ SEPUTAR
KAMPUNG SUNNAH YANG
BERADA DI CILEUNGSI BOGOR/
NATURAL
SOUNG
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING - 7DTK
3 2 EXT MIDDLE SHOT
(OPENING
HOST)
KITA JUGA AKAN MEMBAHAS/
WARGA/ YANG DALAM
AKTIFITASNYA/MENGIKUTI
CONTOH TELADAN NABI
MUHHAMAD SAW/
NATURAL
SOUND
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING - 7DTK
108
4 2 - BUMPER
PROGRAM
MUSIK INSTRUMEN MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING - 30DTK
5 1 EXT MEDIUM
CLOSE UP-
STILL
(ESTABLISH)
KAMPUNG SUNNAH/ITU LAH
ISTILAH DARI SEBUAH DESA DI
CILEUNGSI/DI SEBUAH
KAWASAN INDUSTRI
BOGOR/DAN SEKITAR 250
METER DARI MULUT
JALAN/ADA SEBUAH MASJID
BESAR BERNAMA AL-
BARKAH/DAN SEBUAH
RADIO/YANG BERNAMA RADIO
RODJA/DIDIRIKAN DARI
SEBUAH YAYASAN
PENDIDIKAN/YAITU CAHAYA
SUNNAH//
VO
+
INSTRUM
EN
CUTTING - 1MNT
6 1 EXT MIDDLE
SHOT- STILL
SOBAT TEENERS/MAU
TAU/KENAPA KAMPUNG IINI DI
NAMAKAN KAMPUNG
SUNNAH/IKUTI SAYA YUK//
NATURAL
SOUND
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING 6DTK
109
7 1 EXT MIDDLE
SHOT-STILL
(ESTABLISH)
NARASUMBER : MEMBANGUN
MASJIDNYA DARI 2006/TETAPI
UNTUK SUNNAHNYA SEBELUM
TAHUN ITU/KETIKA DI PIMPIN
OLEH USTAD BADRU//
PENGUJUNG DISINI
CAMPURAN/ADA YANG DARI
KERAWANG/DEPOK/DAN
PURWAKARTA/KARENA
MEMANG DI SINI
TERKENALNYA KAMPUNG
SUNNAH/
NATURAL
SOUND
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING 2MNT
8 1 EXT MIDDLE
SHOT-
MOVE(ESTAB
LISH)
TIDAK HERAN
LAGI/PENGUNJUNG YANG
DATANG UNTUK
BERIBADAH/ATAU SEKEDAR
MEMBELI OLRH OLEH DI SINI
MEMANG BANYAK/APALAGI
SEJUMLAH TOKO TOKO DAN
BUTIK YANG MENJUAL
PAKAIAN/PARFUM/MAKANAN
RINGAN/SAMPE MADU PUN
TERSEDIA DISINI/ADA JUGA
LOH PERLENGKAPAN IBADAH
SEPERTI PECI/SAJADAH/ DAN
VO +
INSTRUM
ENT
CUTTING 3MNT
110
LAIN-LAIN/BANYAK SEKALI//
9 1 EXT MIDDLE
SHOT-STILL
(ESTABLISH)
ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/MENGENAI
CADAR/CELANA
CINGKRANG/ITU ADA YANG
MENGATAKAN SUNNAH/ADA
YANG MENGATAKAN
WAJIB/INTINYA INI SEMUA
ADALAH PENDAPAT/ITU AJA
NATURAL
SOUND
+
MUSIK
INSTRUM
EN
CUTTING 2MNT
15DTK
10 1 EXT MEDIUM
CLOSE UP-
STILL(ESTABL
ISH)
UNIK YA/SEJUMLAH KAUM
PEREMPUAN SUDAH
MENGENAKAN NIKAB DAN
PAKAIAN TERUSAN HINGGA
PINGGANG/DENGAN KAIN
CADAR MENUTUPI WAJAH/
KECULAI MATA/SEDANGKAN
KAUM PRIA/ADA YANG
BERJENGGOT DAN BERCELANA
CINGKRANG//TETAPI ADA JUGA
LOH YANG TIDAK BERPAKAIAN
SEPERTI ITU/KARENA ITU
MERUPAKAN SUNNAH
TEENERS/YANG PENTING BAGI
KAUM WANITA BERJIBAB
VO
+MUSIK
INSTRUM
ENT
CUTTING
-
1MNT
15DTK
111
ATAU
BERKERUDUNG/SEDANGKAN
KAUM PRIA BOLEH SAJA TIDAK
BERCELANA
CINGKRANG/ATAU DI ATAS
MATA KAKI/BEGITU
TEENERS/OH IYA..KEGIATAN DI
KAMPUNG INI/SEKILAS
MEMANG SAMA SEPERTI
KEGIATAN KITA SEHARI-
HARI/TETAPI MAYORITAS
PAKAIAN
MEREKA/MENGGUNAKAN
PAKAIAN
MUSLIM/SUBHANNALAH/INDA
H NIAN DI PANDANG
MATA/SEJUK PULA DI DALAM
HATI/SATU LAGI SOBAT
TEENERS/MASYARAKAT
DISINI/TIDAK LEPAS DARI
MEMBAWA AL QUR’AN DAN
MEMBACANYA//
11 3 EXT MEDIUM
CLOSE UP-
STILL
OHH JADI GITU KA/KEGIATAN
DAN KEBIASAN YANG ADA DI
KAMPUNG SUNNAH/
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
ENT
CUTTING - 5dtk
112
12 3 EXT MEDIUM
CLOSE UP-
STILL
IYA NAY/DISANA JUGA JADI
PUSAT PERBELANJAAN
PAKAIAN MUSLIM LOH/
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
ENT
CUTTING - 10dtk
13 3 EXT LONG SHOT-
STILL
IHH JADI MAU KESANA/BY THE
WAY/INAY UDAH PERNAH KE
TAJ MAHAL BELUM/TENANG
AJA DI INDONESIA JUGA
ADALAH LOH/PENASARAN
KAN/YUK KITA LIHAT
CUPLIKANNYA//
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
ENT
CUTTING - 12dtk
14 4 EXT MIDDLE
CLOSE UP
ESTABLISH - CUTTING -
1MNT
30DTK
15 4 EXT MEDIUM
CLOSE UP
BERADA DI DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/ DI BANGUN
OLEH MUALAF TIONGHOA/HAJI
RAMLIE/PADA TAHUN 2011
SAMPAI 2016/ DI SEGMEN
INI/KITA JUGA AKAN MELIHAT
LIHAT KEINDAHAN YANG DI
SUGUHKAN OLEH MASJID
RAMLIE MUSOFA/LANGSUNG
AJA YUK/FOLLOW ME GUYS !//
VOICE
OVER+
INSTRUM
EN
CUTTING DIP TO
WHITE
1MNT
113
16 4 EXT MIDDLE SHOT SOBAT TEENERS /MAU
TAU/MASJID TAJ MAHAL JUGA
ADA DI INDONESIA LOH/ //
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 12DTK
17 4 EXT MEDIUM
LONG SHOT
YUP/TEEN ROOM KALI
INI/SAYA MENGUJUNGI MASJID
YANG BERADA DI DAERAH
SUNTER JAKARTA PUSAT/
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 5DTK
18 4 EXT MEDIUM
CLOSE UP
TERINSPIRASI DARI MASJID
MEGAH TAJ MAHAL DI
INDIA/LIHAT SAJA BENTUK
DESAINNYA/MIRIP
BUKAN?/MENURUT SAYA/HMM
YAA/HANYA UKURANNYA
SAJA YANG BERBEDA/MASJID
RAMLIE MUSOFA INI/DI BALUT
DENGAN WARNA PUTIH YANG
SEJUK PADA SETIAP
RUANGANNYA /BERDIRI DI
ATAS TANAH DUA RIBU METER
HEKTAR/MEMAKAN WAKTU
SEKITAR LIMA TAHUN/ /MASJID
INI DI RESMIKAN OLEH PAK
HAJI RAMLI RASIDIN DAN
PROFESOR DOKTER HAJI
VO +
INSTRUM
ENT
CUTTING - 36DTK
114
NASARUDIN UMAR//
19 4 INT MIDDLE SHOT WOW/ADA LIFTNYA JUGA
LOH/KITA MASUK YUKK//
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 27DTK
20 3 EXT MIDDLE SHOT MASJID YANG BERADA DI
PEMUKIMAN ELIT SUNTER
INI/BERDIRI MEGAH DAN
TERTINGGI DI ANTARA
BANGUNAN LAIN/INDAH NIAN
PEMANDANGAN IBU KOTA
YANG SAYA LIHAT DARI ATAS
MASJID INI/BAYANGKAN
TEENERS/MASJID YANG
MEMILIKI TIGA LANTAI/
DENGAN KETINGGIAN TIGA
PULUH METER INI/DI BANGUN
OLEH ARSITEK JULIUS
DANU/DAN SATU
LAGI//JUMLAH JEMAAH YANG
BISA DI TAMPUNG MASJID INI
SEKITAR SERIBU JEMAAH
SOBAT TEENERS/SELAIN
ITU/MASJID RAMLIE MUSOFA
INI/MENJADI OBJEK WISATA
VO +
INSTRUM
EN
CUTTING - 1MNT
20DTK
115
BAIK DOMESTIK/MAUPUN
MANCANEGARA/KARENA
PESONA YANG DI BERIKAN
MASJID INI/BEGITU INDAH DAN
SYAHDU DI LIHAT
MATA/WOWW/KEREN BANGET
BUKAN..?//
21 3 EXT MIDDLE SHOT DI BULAN RAMADHAN/MASJID
INI MENYEDIAKAN TAKJIL
UNTUK BERBUKA PUASA
LOH/KITA BISA BERISTIRHAT
SAMBIL BERBUKA PUASA DI
MASJID INI/SELFI SELFI JUGA
BISA BANGET/TAPI LEBIH BAIK
DATANG SEBELUM MAGRIB
YA/HIHIHI //
VO +
INSTRUM
EN
CUTTING - 30DTK
22 3 EXT MIDDLE SHOT ALHAMDULLILAH SELAMAT
BERBUKA PUASA YANG SOBAT
TEENER/WOW/ISINYA BAKMI
LOH SOBAT TEENERS/MAU
COBAIN GA//
NATURAL
SOUND
CUTTING - 18DTK
23 4 INT MIDDLE SHOT ALLHAMDULILAH PERUT SAYA
TELAH TERISI
KEMBALI/INDAHNYA MASJID
INI/GA BOSAN BOSAN SAYA
VOICE
OVER
CUTTING - 13DTK
116
BERJALAN DAN BERKELILING
KE SETIAP SUDUT MASJSID
INI/BUAT SAYA SEPERTI
ENGGAN UNTUK
MENINGGALKANNYA
TEENERS/HIHIHI/YA TAPI APA
DAYA/SAYA HARUS BERANJAK
PERGI//
24 4 INT MIDDLE SHOT SOBAT TEENERS/HABIS
KELILING KELIING/
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 6DTK
25 4 INT MIDDLE SHOT KAYAKNYA KITA KURANG
AFDOL DEH KALO GA
KETEMPAT MAKAN YANG ASIK
DAN SERU
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 2DTK
26 5 EXT LONG SHOT WOW BANGUS BANGET YA
MASJIDNYA/ UDAH GITU ADA
LIFTNYA LAGI/KEREN BANGET
KAN/IYA YA/JADI KITA GA
PERLU KEINDIA/DI INDONESIA
JUGA ADA//NAH SOBAT
TEENERS KAYAKNYA GA SERU
NIH KALO KITA JALAN JALAN
TERUS/GIMANA KALO KITA
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 20DTK
117
KETEMPAT MAKAN YANG
SERU DAN HITZ DI
BEKASI/SO/DON’T GO
ANYWHERE GAIS
27 6 EXT MIDDLE SHOT KALIAN SEDANG MENCARI
TEMPAT NONGKRONG YANG
ASIK DI BEKASI/KAMU HARUS
DATANG KE TEMPAT YANG
SATU INI/ /GRANDBOX GRAND
RESIDENCE BEKASI/
TEMPATNYA BAGUS
LOH/UNTUK MENGISI FEED
FEED ISTAGRAM KALIAN/SO
DON’T GO ANYWHERE GAIS/
SUASANA ALAM OUTDOOR SI
WILAYAH SETU INI/WAJIB
KAMU KUNJUNGI/KARENA
AKAN ADA KESAN ISTIMEWA
KETIKA KAMU DISINI/DENGAN
VIEW DANAU NAN
ASRI/KALIAN GA PERLU
NUNNGU karena
NATURAL
SOUND +
INSTRUM
EN
CUTTING - 1 MNT
28 6 EXT MEDIUM
LONG SHOT
SUASANA ALAM OUTDOOR SI
WILAYAH SETU INI/WAJIB
KAMU KUNJUNGI/KARENA
AKAN ADA KESAN ISTIMEWA
VOICE
OVER +
INSTRUM
CUTTING - 1MNT
118
KETIKA KAMU DISINI/DENGAN
VIEW DANAU NAN
ASRI/KALIAN GA PERLU
NUNGGU WEEKEND /UNTUK
DAPETIN SUASA ROMANTIC
DISINI/KARENA KAMU BISA
DAPETIN SUASANA ROMANTIC
INI SETIAP HARI/ BERSAMA
PASANGAN ATAU TEMAN
TEMAN/DI TEMANI DENGAN
AKSEN LAMPU YANG INDAH//
EN
29 6 EXT MEDIUM
LONG SHOT
VOICE OVER VOICE
OVER +
INSTRUM
EN
CUTTING - 1MNT
30 6 EXT MIDDLE SHOT TERNAYTA DISINI JUGA ADA
TEMPAT UNTUK BERSELFI
YA/SAYANG BANGET/UDAH
TUTUP/GAPAPA DEH KITA
KEATAS AJA YUK//
NATURAL
SOUND +
VOICE
OVER
CUTTING - 30DTK
31 6 EXT MIDDLE SHOT NAH TEENERS/SEKARANG KITA
UDAH PESEN MAKANAN YANG
ADA DI GRANDBOX BEKASI//
NATURAL
SOUND
CUTTING - 30 DTK
119
32 6 EXT MIDDLE SHOT YUP TEENERS/ INI DIA
SEJUMLAH MENU MAKANAN
DAN MINUMAN YANG ADA
CAFÉ INI/HITZ BANGET
YAH/PERPADUAN YANG PAS
YANG KITA RASAKAN DI
GRAND BOX INI/MEMBUAT
KITA INGIN MENGAJAK
SELURUH TEMAN-TEMAN
SEMUA UNTUK DATANG
KESIINI HIHIHI/BERADA DI
SETU BABAKAN
BEKASI/GRAND BOX INI
BEGITU LUAS TEENERS/BAIK
INDOR MAUPUN
OUTDOOR/SELURUH STAGE
UNTUK KITA MENYANTAP
MAKANAN DAN MINUMAN DI
CAFÉ INI/KEREN SEMUA DEH
TEENERS /SELAIN ITU DI
SAMPING GRAND BOX/ADA
SEBUAH WAHANA/YANG
MENYAJIKAN PEMANDANGAN
YANG INDAH/UNTUK SPOT
SPOT FOTO /BAGUS BANGET
KAN../NAMANYA ADALAH
GRAND SPLAS/YUP SOBAT
VOICE
OVER
CUTTING 1MNT
30DTK
120
TEENERS/GRAND SPLAS INI
BUKA SETIAP HARI/KECUALI
BILA ADA ACARA
TERTENTU/PAS BANGET KAN
TUH/MAIN SEBENTAR DI
GRANG SPLASH/KALAU UDAH
LAPER/TINGGAL KE GRAND
BOX CAFENYA DEHHH..//
33 6 EXT MIDDLE SHOT TEENERS/GA KERASA YA KITA
UDAH DI PENGHUJUNG
ACARA/GIMNA SERU KAN/SERU
DONG/KALAU GITU SAYA
ANJAS/SAYA INAY/MOHON
UNDUR
DIRI/ASSALAMUALAIKUM WR
WB/SAMPE JUMPA DI EPISODE
SELANJUTNYA DI
TEENAGER/INSPIRATIF/EDUKA
TIF/DAN KOMUNIKATIF/
VOICE
OVER +
NATURAL
SOUND
+INSTRU
MEN
CUTTING - 1MNT
30DTK
121
2. Logging Picture
Production Company:UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul :Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi :24 Menit Editor : Fajar Wibowo
No Logging Time Video Audio Remaks
1 00:00:00:00-
00:00:05:00
Bars and Tone Tone
2 00:00:05:00-
00:00:10:00
Logo BSI
3 00:00:10:00-
00:00:15:00
Program ID
4 00:00:15:00-
00:00:19:00
Universal
Counting Leader
5 00:00:19:00-
00:00:24:00
Sambutan
Dialog 1
6 00:00:24:00-
00:00:54.00
Bumper In
Program 30
Second
Instrumen
7 00:00:54.00-
00:01:00:00
Host membuka
segmen
Dialog 1
Tabel III.13 LOGGING PICTURE
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
122
7 00:01:00:00-
00:02:00.00
Establish Voice Over
8 00:02:00:00-
00:03:00:00
Narasumber
sedang berbicara
dengan host
Wawancara 1 +
Voice over
9 00:03:00:00-
00:04:00:00
Establish Voice over +
Instrumen
00:04:00:00-
00.05:30:00
Narasumber
sedang berbicara
Dialog 2 +
Instrumen
10 00:05:30:00-
00:06:30:00
Establish Voice Over +
Instrument
11 00:06:30:00-
00:06:35:00
Host sedang
saling berbicara
Dialog 3
+Dialog 4
+Instrument
12 00:06:35:00
00:06:45:00
Host sedang
saling berbicara
Dialog 3
+Dialog 4
+Instrument
13 00:06:45:00-
00:07:00:00
Host sedang
saling berbicara
closing segmen 1
Dialog 3
+Dialog 4
+Instrument
14 00:07:00:00-
00:07:14:00
Bumper Instrument
15 00:07:14:00-
00:08:00:00
Establish Voice Over
+Instrumen
16 00:08:00:00-
00:08:12:00
Host opening
segmen kedua
Dialog 1 +
Instrumen
17 00:08:12:00-
00:08:17:00
Host opening
segmen kedua
Dialog 1+
Instrumen
18 00:08:17:00-
00:09:20:00
Establish Voice Over
+Instrumen
123
19 00:09:20:00-
00:09:27:00
Host mencoba lift Dialog 1+
Instrumen
20 00:09:27:00-
00:10:42:00
Establish Voice Over +
Instrumen
21 00:10:42:00-
00:11:02:00
Establish Voice Over +
Instrumen
22 00:11:02:00-
00:11:20:00
Host berbuka
puasa
Dialog 1+
Instrumen
23 00:11:20:00-
00:11:33:00
Host berjalan
berkeliling masjid
Voice over
+Instrumen
24 00:11:33:00-
00:11:39:00
Clossing segmen Dialog 1 +
Instrumen
25 00:11:39:00-
00:11:41:00
Host sedang
saling berbicara
Dialaog 2,3 +
Instrumen
26 00:11:41:00-
00:12:01:00
Host saling
berbicara
Dialaog 2,3 +
Instrumen
27 00:12:01:00-
00:13:01:00
Host opening
segmen ketiga
Dialog 2,3 +
Instrumen
28 00:13:01:00-
00:14:01:00
Establish Voice Over +
Instrumen
29 00:14:01:00-
00:14:31:00
Host berada di
tiket wahana
Dialog 2,3 +
Instrumen
30 00:14:31:00-
00:15:01:00
Host mencoba
makanan
Dialog 2,3 +
Instrumen
31 00:15:01:00-
00:16:31:00
Establish Voice Over
32 00:16:31:00-
00:18:00:00
Host closing
segmen +
Establish
Dialog 2,3 +
Voice over +
Instrumen
124
3. Proses pembuatan Id Program
1. Bars And Tone
Gambar III.13
2. Counting Leader
Gambar III.14
125
3. Logo UBSI
Gambar III.15
4. Program ID
Gambar III.16
5. Bumper Program
Gambar III.17
126
6. Isi Konten
Gambar III.18
7. Credit Title
\
Gambar III.19
8. Copy right
Gambar III.20
127
4. Spesifikasi Alat Editing
TABEL III.14 SPESIFIKASI ALAT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
Production Company: UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul :Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi :24 Menit Editor : Fajar Wibowo
HARDWARE
1. Procesor : AMD A4-9.120 RADEON R3
2. RAM : 2.5GHz 4 GB of 1600MHz DDR3
3. Hardisk : HDD 500 GB SERIAL ATA 5400 RPM
4. Motherboard : LENOVO IDEA320
5. VGA : AMD A4 RADEON
ACCESSORIES
1. Monitor : Lenovo idea320
2. Audio : Realtek High Definition Audio
3. Keyboard : Standard Lenovo
4. Mouse : Standard
SOFTWARE
Nama : Ad Phobe Primier CS6
Animasi : Adobe AffterEffect CS6
128
Audio/sound : Wavepad
Grafis : Adobe PhotoShop CS6
129
3.6 Proses Kerja Penata Suara
Penulis menyimpulkan bahwa penata suara adalah seorang yang mengatur suara
atau bunyi terhadap kualitas suara selama program acara berjalan berlangsung,
sampai mendapatkan kualitas suara yang baik, terdengar jelas dan terhindar dari
suara-suara yang tidak dikehendaki.
Menurut (Latief & Utud, 2017)
Penata Suara/Audio/Video Engineer adalah petugas yang mengoperasikan
peralatan audio di studio maupun di luar studio. Bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik yang sifatnya analog
maupun digital yang digunakan saat di lokasi shooting.
Untuk merekam suara, penata suara juga harus memahami jenis-jenis
mikrophone. Penulis menggunakan mic selama produksi yaitu clip on dan Zoom
H6N, alasan penulis menggunakan clip on untuk mengambil dialog dan atmosfir dari
host dalam jarak yang tidak dekat. Alasan penulis menggunakan Zoom H6N
digunakan untuk merekam dan me-manage audio yang masuk dari clip on yang
terpasang pada sumber. Penata suara juga bertugas merekam kebutuhan suara untuk
narasi voice over (VO) sebaagai pelengkap yang akan disiarkan perannya pun sangat
penting. Penata suara itu sendiri bahwa penggunaan musik merupakan suatu elemen
yang penting, karena musik mampu mengatur ritme instrument dalam menggandeng
penonton kesuasana sesuai dengan pemilihan musik untuk dijadikan backsound pada
tugas akhir Program Non Drama Televisi TEENAGER ini.
3.6.1 Pra Produksi
Dalam tahap ini penulis sebagai penata suara bekerja sama dengan tim dari
tahap pra-produksi. Dimulai dengan berdiskusi dengan tim untuk membuat konsep
dan desain suara dari naskah. Penulis membantu editor untuk menentukan konsep
backsound, musik serta ilustrasi yang akan dipakai di program acara. Penulis
130
membuat konsep audio serta backsound dalam program acara yang akan dibuat.
Penulis juga membuat daftar peralatan-peralatan yang akan digunakan saat produksi .
Kemudian ikut serta dalam kegiatan hunting lokasi, bertujuan mendapatkan blocking
audio, perekaman sound effect dan atmosfir suasana serta untuk mengetahui
ganguan-gangguan suara yang ada di lokasi. Setelah itu penata suara menetukan
konsep teknik perekaman suara di lapangan, lalu menentukan kebutuhan alat
perekaman yang akan digunakan di lapangan.
3.6.2 Produksi
Menurut Eddie Karsito dalam (Kusumawati et al., 2014)“Penata suara
tugasnya merekam me-ngontrol power vocal, artikulasi dan inonasi suara
pemain,menjaga suasana (atmosphere) efek suara dan noise yang terjadi sekitar
lokasi syuting”.
Dalam tahap ini produksi penata suara mempersiapkan kembali alat-alat yang
akan digunakan pada saat produksi. Adapun alat yang disiakan penulis pada saat
produksi adalah clip on, audio recorder dan headphone. Dalam produksi ini clip on
Seinheser Ew100 ENG G3 disiapkan untuk mengambil dialog dan atmosfir. Untuk
hand recorder digunakan untuk merekam dan mengatur suara yang akan disalurkan
oleh clip on dan penggunan headphone adalah untuk mendengarkan hasil suara.
Penata suara juga berkoordinasi dengan sutradara dan team. Penata suara juga harus
bisa mengendalikan situasi dan suara-suara yang tidak di inginkan
Dalam tahap ini produksi penata suara mempersiapkan kembali alat-alat yang akan
digunakan pada saat produksi. Adapun alat yang disiakan penulis pada saat produksi
adalah clip on, audio recorder dan headphone. Dalam produksi ini clip on Seinheser
Ew100 ENG G3 disiapkan untuk mengambil dialog dan atmosfir. Untuk hand
131
recorder digunakan untuk merekam dan mengatur suara yang akan disalurkan oleh
clip on dan penggunan headphone adalah untuk mendengarkan hasil suara. Penata
suara juga berkoordinasi dengan sutradara dan team.
3.6.3 Pasca Produksi
Penata suara bekerjasama dengan penyunting gambar untuk medengarkan
suara yang masuk pada saat proses produksi berlangsung. Penata suara juga
membantu penyunting gambar untuk memasukan suara-suara dalam video yang telah
dipilih untuk proses editing. Penata suara menentukan sound effect dan music untuk
menambahkan background music pada segment Teen Living, Teen Room dan Teen
Hits yang berupa ketukan music instrumental bertema islami,upbeat dan
menyenangkan yang akan digunakan agar sesuai dengan rekaman suara ,tema dan
konsep yang diinginkan pada Program non drama magazine TEENAGER. Penulis
pun mendampingi penyuntig gambar dalam melakukan proses editing. Dan penata
suara melakukan perekaman voice over (VO) setelahnya.
3.6.4 Peran dan Tanggung jawab Penata Suara
Menurut (Kusumawati et al., 2014)Penata suara juga bertanggung jawab
terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non teknis. Memahami instalasi
jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi apabila terdapat
gangguan. Dan mempersiapakan peralatan audio lainnya”.
Disini penulis bertanggung jawab dengan hal-hal yang mencangkup perilhal
tata suara seperti :
1. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun
non teknis
132
2. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat
mengatasi apabila ada gangguan
3. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang akan digunakan
dan mempersiapkan peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Berkoodinasi dengan Sutradara.Produser dan crew yang lain selama
proses produksi non drama ini
5. Mengoprasikan Audio recorder dengan baik dan secara professional
6. Bertanggung jawab bila adanya kesalahan baik disengaja maupun
tidak disengaja
3.6.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam produksi ini yang merupakan Tugas Akhir (TA), penulis memegang
jabatan sebagai penata suara. Dalam produksi yang berjudul TEENAGER ini, segala
hal yang berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab penulis.
a. Konsep Kreatif
Saat penulis naskah membuat naskah dan sisetujui oleh produser dan
sutradara yang kemudian dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh penulis, pada saat itu
pula penulis membayangkan sebuah konsep penata suara berupa tayangan inspiratif
yang bertemakan islami dan fresh berhubung dengan segment yang program non
drama ini liput. Penulis juga membayangkan konsep kreatif dalam pembuatan karya
ini adalah membuat konsep suara dari segi musik atau instrumen yang dapat
membawa penonton mendapatkan feel yang mendalam dan masuk ke dalam “dunia”
yang diberikan dari program non drama TEENAGER.
133
Penulis juga menambahkan beberapa voice over (vo) yang ditulis oleh
penulis naskah, untuk menjelaskan lokasi, selain itu penulis juga menambahkan
beberapa backsound, ilustrasi musik dan sound effect.
b. Konsep Produksi
Konsep ini begitu penting, karena pada tahap ini sebuah konsep yang sudah
dibuat akan dijalankan pada saat produksi. Suatu konsep berfungsi untuk menjadi
suatu inti dari tujuan atau target yang ingin dicapai pada sebuah program acara yang
telah dibuat pada saat melakukan produksi, jadi pada saat produksi berlangsung
semuanya berjalan lancar. Konsep produksi penulis dalam program non drama
televisi ini adalah penulis sebagai bertanggung jawab untuk proses recording audio
yang pada saat proses produksi berlangsung, sebelumnya penulis menentukan konsep
teknis perekaman suara yang sesuai untuk digunakan dilapangan. Saat syuting penata
suara melakukan perekman dari host dan narasumber di lapangan. clip on
sebelumnya sudah diatur dengan tingkat sensitifitasnya agar terdengar baik tanpa
adanyan noise. Setelah itu penata suara berkerja sama dengan editor dalam
menentukan musik yang dipilih seusuai dengan tema program acara serta merancang
tata suara yang baik sehingga menghasilkan suasana maupun atmosfir yang
diinginkan oleh sutradara dan terakhir penata suara dengan host membuat voice over
(vo) sesuai dengan naskah yang tertera
c. Konsep Teknis
Konsep Teknis dalam penata suara menggunakan 2 (dua) clip on Seinheiser
Ew-100 yang dipasangkan pada masing-masing Host dan narasumber befungsi
sebagai audio master dan backup, untuk media perekaman dan narasumber penata
suara menggunakan Hand portable recorder Zoom H6N dikarenakan memiliki 4
134
chanel input yang sangat ideal untuk perekaman dari berbagai sumber suara dan
dengan kualitas cukup baik sehingga perekaman suara dapat menangkap suara dari
berbagai perspektif dengan sehingga perekaman suara dapat sempurna dan terhindar
berbagai noise. Penata suara juga menggunakan headphone dengan merek Keenion
agar dapat mendengar dialog host dengan baik sehingga bila terjadi noise atau dialog
yang kurang jelas dapat diminta untuk diulang.
3.6.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam produksi non drama televisi ini ada beberapa kendala –kendala baik
itu dari segi teknis mauoun non teknis seperti:
1. Tingkat isolasi pada headphone yang kurang baik, yang mana menjadikan
penulis kurang bisa mendengar detail-detail dan kebocoran kecil pada audio
yang di ambil
2. Kendala pada Audio Recorder Zoom H6N yang sangat cepat memakan
baterai menyebabkan baterai mendadak habis di saat yang tidak kondusif .
3. Suara kendaraan dan keraimaian di tempat umum, café atau di pinggir jalan
menyebabkan ganguan berupa noise pada hasil rekaman audio
Solusi :
1. Penulis membesarkan volume yang keluar mengencangkan headphone pada
telinga agar dapat mendengarkan detail-detail pada audio yang lebih jelas
2. Penulis berinisiasi dengan selalu mematikan Zoom H6N setlah pengunaan
selesai
3. Solusinya penulis kembali menutupi mic dengan kain agar meminimalisir
suara bising dan suara angin yang terekam saat produksi berlangsung.
135
3.6.7 Lembar Kerja Penata Suara
a. Konsep Penata Suara
Dalam karya tugas akhir, penulis beserta team membuat sebuah program
acara magazine show yang berjudul “TEENAGER” Penata suara berusaha dengan
semaksimal untuk dapat membuat Non Drama Televisi ini menjadi lebih menarik
dan sesuai dengan apa yang di inginkan Memberikan sebuah karya Drama televisi
dengan konsep audio yang baik. Perekaman suara menggunakan cara direct sound
yaitu perekaman suara langsung pada saat shooting sehingga suara yang terekam
akan mencerminkan mood host yang diperkuat oleh gambar dan suasana. Suara-suara
natural juga akan sangat memperkuat dan mempertegas suasana serta setting waktu
pada setiap segment. Perekaman suara akan dilakukan sebaik mungkin dan
diusahakan agar terhindar dari berbagai noise. Untuk perekaman penulis memakai
clip on dan Zoom H6N. Penulis memakai clip on karena sangat cocok dengan
keperluan untuk merekam dari berbagai persfektif yang mana ada beberapa segment
yang memerlukan 2 (dua) host
Penulis memakai zoom H6N karena memiliki banyak chanel sehingga
mempermudah penulis untuk merekam dari berbagai sumber suara dan unuk
mengambil suara atmosphere di lingkungan lokasi shooting dan untuk menyimpan
data perekaman saat shooting.
Dan tahap terakhir penulis berkeja sama dengan editor untuk memilih music
yang sesuai dengan tema program dan membantu proses sinkrinisasi audio ke video.
Penulis memberikan audio dalam setiap segment dengan backsound dan music
instrument yang berkonsep Islami,Menyenangkan dan sedikit nuansa timur tengah.
136
b. Spesifikasi Peralatan Audio
Clip on Mic : Seinnheser EW-100 G3 (2x)
Type of mic : Wireless Lavalier
Portable Recorder : Zoom H6N 4 Channel Stereo
Headphone : Keenion KOS-666
Komputer : Lenovo Ideapad 320
Software editing : Adobe Master CS6
Gambar III.21
Spesifikasi clip on Seinnheisser Ew100 G3
Transmit / menerima frekuensi : 1440
Presets : 4
Switching bandwidth yang : 36 MHz
Puncak deviasi : + / – 48 kHz
Frekuensi respon (Mikrofon) : 40 Hz …. 18000
Sinyal untuk rasio kebisingan : > 110 dB (A)
Audio koneksi : Jack 3,5 mm
137
Dimensi : 82 x 64 x 24 mm (SK100 G2
Berat : 158 g (SK100G2), 19 (SKP100G2)
Directivity : Omni Directional
Gambar III.22
Spesifikasi audio mixer Zoom H6N :
Jack In : 6 channel support
Recording Media : SD Card up to 128GB
Mic type : Omni Directional
Konektor :1/8 stereo mini jack
Plug-in power : 2.5V supported
Baterai : 4 buah baterai AAA
Built In Speaker : 400mw mono speaker
138
Gambar III.23
Spesifikasi Headphone Keenion KOS-666
Driver Units : 53mm
Impedance : 32 ohm +- 15%
Sensitivity : 120 +- 3db
Frequency Response : 20-20khz
Cord cable : 2.1m
Plug-in jack : 3.5mm
Mass : 480g
Gambar III.24
139
Spesifikasi Laptop Lenovo ideapad 320
Prosesor : AMD A4-9120 APU generasi ke-7
Sistem Operasi : Windows 10 Home
Grafis : AMD Radeon R3
Memori RAM : 4GB DDR4
Kapasitas Hardisk :500GB 5400PM
Audio :2 x 1.5W speaker stereo, Dolby Audio
140
Production Company : UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit Penata Suara : M.Fikri Dzaki
NO.
SEGMENT
SCRIPT
EQUIP
MENT
ATMOSP
HERE
VOL
LEY
MUSIC
1. 1 BUMPER IN INSTRUME
NT
2.
1 ASSALAMUALAIKU
M
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/HAY
SOBAT TEENERS/
JUMPA LAGI
DENGAN SAYA NIA/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
3. 1 DALAM ACARA
TEENAGER/
CLIP
ON
INSTRUME
NT
TABEL III.15 LAPORAN PENATA SUARA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
PROGRAM STUDI PENYIARAN UBSI
141
INFORMATIF/EDUK
ATIF/ DAN
KOMUNIKATIF
DAN
ZOOM
H6N
4. 1 KITA AKAN
MENYAJIKAN
INFORMASI/
SEPUTAR
KAMPUNG SUNNAH
YANG BERADA DI
CILEUNGSI BOGOR/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
5. 1 KITA JUGA AKAN
MEMBAHAS/
WARGA/ YANG
DALAM
AKTIFITASNYA/ME
NGIKUTI CONTOH
TELADAN NABI
MUHHAMAD SAW/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
6. 1 VO : KAMPUNG
SUNNAH/ITU LAH
ISTILAH DARI
SEBUAH DESA DI
CILEUNGSI/DI
SEBUAH KAWASAN
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
142
INDUSTRI
BOGOR/DAN
SEKITAR 250 METER
DARI MULUT
JALAN/ADA
SEBUAH MASJID
BESAR BERNAMA
AL-BARKAH/DAN
SEBUAH
RADIO/YANG
BERNAMA RADIO
RODJA/DIDIRIKAN
DARI SEBUAH
YAYASAN
PENDIDIKAN/YAITU
CAHAYA SUNNAH//
7. 1 SOBAT TEENERS/
MAU TAU/KENAPA
KAMPUNG INI DI
SEBUT KAMPUNG
SUNNAH/KITA
TANYA AJA YUK//
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
8. 1 NARASUMBER :
MEMBANGUN
CLIP
ON
INSTRUME
NT
143
MASJIDNYA DARI
2006/TETAPI UNTUK
SUNNAHNYA
SEBELUM TAHUN
ITU/KETIKA DI
PIMPIN OLEH
USTAD BADRU//
PENGUJUNG DISINI
CAMPURAN/ADA
YANG DARI
KERAWANG/DEPOK/
DAN
PURWAKARTA/KAR
ENA MEMANG DI
SINI TERKENALNYA
KAMPUNG
SUNNAH/
DAN
ZOOM
H6N
9. 1 VO : TIDAK HERAN
LAGI/PENGUNJUNG
YANG DATANG
UNTUK
BERIBADAH/ATAU
SEKEDAR MEMBELI
OLRH OLEH DI SINI
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
144
MEMANG
BANYAK/APALAGI
SEJUMLAH TOKO
TOKO DAN BUTIK
YANG MENJUAL
PAKAIAN/PARFUM/
MAKANAN
RINGAN/SAMPE
MADU PUN
TERSEDIA
DISINI/ADA JUGA
LOH
PERLENGKAPAN
IBADAH SEPERTI
PECI/SAJADAH/ DAN
LAIN-LAIN BANYAK
SEKALI//
10. 1 VO :
ASSALAMUALAIKU
M
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU/MEN
GENAI
CADAR/CELANA
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
145
CINGKRANG/ITU
ADA YANG
MENGATAKAN
SUNNAH/ADA
YANG
MENGATAKAN
WAJIB/INTINYA INI
SEMUA ADALAH
PENDAPAT/ITU AJA
11. 1 VO : UNIK
YA/SEJUMLAH
KAUM WANITA
BANYAK YANG
MEMAKAI PAKAIAN
TERUSAN/HINGGA
MENUTUPI WAJAH
KECUALI
MATA/SEDANGKAN
LAKI-LAKI/ADA
YANG
BERJENGGOT/DAN
BERCELANA
CINGKRANG/OH
IYA/KEGIATAN DI
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
146
KAMPUNG SUNNAH
INI SEKILAS/SAMA
DENGAN KEGIATAN
MASYARAKAT
PADA
UMUMNYA/TETAPI
MAYORITAS
PAKAIAN
MEREKA/MEMAKAI
PAKAIAN
MUSLIM/SUBBAHA
NNALLAH/INDAH
NIAN DI PANDANG
MATA/MASYARAKA
T DISINI TIDAK
LEPAS DARI AL
QUR’AN DAN
SELALU
MEMBACANYA//
12. 1 GIMANA SOBAT
TEENERS/SERU
BANGET KAN
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
147
13. 1 OHH JADI GITU
KA/KEGIATAN DAN
KEBIASAN YANG
ADA DI KAMPUNG
SUNNAH/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
14. 1 IYA NAY/DISANA
JUGA JADI PUSAT
PERBELANJAAN
PAKAIAN MUSLIM
LOH/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
16. 1 IHH JADI MAU
KESANA/BY THE
WAY/INAY UDAH
PERNAH KE TAJ
MAHAL
BELUM/TENANG
AJA DI INDONESIA
JUGA ADALAH
LOH/PENASARAN
KAN/YUK KITA
LIHAT
CUPLIKANNYA//
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
17. BUMPER OUT
148
18. BUMPER IN
19. 2 VO: BERADA DI
DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/ DI
BANGUN OLEH
MUALAF
TIONGHOA/HAJI
RAMLIE/PADA
TAHUN 2011
SAMPAI 2016/ DI
SEGMEN INI/KITA
JUGA AKAN
MELIHAT LIHAT
KEINDAHAN YANG
DI SUGUHKAN
OLEH MASJID
RAMLIE
MUSOFA/LANGSUN
G AJA YUK/FOLLOW
ME GUYS !//
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
20. 2 HOST : SOBAT
TEENERS /MAU
TAU/MASJID TAJ
MAHAL JUGA ADA
CLIP
ON
DAN
ZOOM
INSTRUME
NT
149
DI INDONESIA LOH/
//
H6N
21. 2 HOST : YUP/TEEN
ROOM KALI
INI/SAYA
MENGUJUNGI
MASJID YANG
BERADA DI
DAERAH SUNTER
JAKARTA PUSAT/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
22. 2 VO : TERINSPIRASI
DARI MASJID
MEGAH TAJ MAHAL
DI INDIA/LIHAT
SAJA BENTUK
DESAINNYA/MIRIP
BUKAN?/MENURUT
SAYA/HMM
YAA/HANYA
UKURANNYA SAJA
YANG
BERBEDA/MASJID
RAMLIE MUSOFA
INI/DI BALUT
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
150
DENGAN WARNA
PUTIH YANG SEJUK
PADA SETIAP
RUANGANNYA
/BERDIRI DI ATAS
TANAH DUA RIBU
METER
HEKTAR/MEMAKAN
WAKTU SEKITAR
LIMA TAHUN/
/MASJID INI DI
RESMIKAN OLEH
PAK HAJI RAMLI
RASIDIN DAN
PROFESOR DOKTER
HAJI NASARUDIN
UMAR//
23. 2 HOST : WOW/ADA
LIFTNYA JUGA
LOH/KITA MASUK
YUKK//
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
24. 2 VO: MASJID YANG
BERADA DI
CLIP
ON
INSTRUME
NT
151
PEMUKIMAN ELIT
SUNTER
INI/BERDIRI MEGAH
DAN TERTINGGI DI
ANTARA
BANGUNAN
LAIN/INDAH NIAN
PEMANDANGAN
IBU KOTA YANG
SAYA LIHAT DARI
ATAS MASJID
INI/BAYANGKAN
TEENERS/MASJID
YANG MEMILIKI
TIGA LANTAI/
DENGAN
KETINGGIAN TIGA
PULUH METER
INI/DI BANGUN
OLEH ARSITEK
JULIUS DANU/DAN
SATU
LAGI//JUMLAH
JEMAAH YANG BISA
DAN
ZOOM
H6N
152
DI TAMPUNG
MASJID INI SEKITAR
SERIBU JEMAAH
SOBAT
TEENERS/SELAIN
ITU/MASJID RAMLIE
MUSOFA
INI/MENJADI OBJEK
WISATA BAIK
DOMESTIK/MAUPU
N
MANCANEGARA/KA
RENA PESONA
YANG DI BERIKAN
MASJID INI/BEGITU
INDAH DAN
SYAHDU DI LIHAT
MATA/WOWW/KERE
N BANGET
BUKAN..?//
25. 2 HOST
:ALHAMDULLILAH
SELAMAT
BERBUKA PUASA
CLIP
ON
DAN
ZOOM
INSTRUME
NT
153
YANG SOBAT
TEENER/WOW/ISINY
A BAKMI LOH
SOBAT
TEENERS/MAU
COBAIN GA//
H6N
26. 2 VO :
ALLHAMDULILAH
PERUT SAYA TELAH
TERISI
KEMBALI/INDAHNY
A MASJID INI/GA
BOSAN BOSAN
SAYA BERJALAN
DAN BERKELILING
KE SETIAP SUDUT
MASJSID INI/BUAT
SAYA SEPERTI
ENGGAN UNTUK
MENINGGALKANNY
A
TEENERS/HIHIHI/YA
TAPI APA
DAYA/SAYA HARUS
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
154
BERANJAK PERGI//
27. 2 HOST :SOBAT
TEENERS/HABIS
KELILING KELIING/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
28. 2 HOST : KAYAKNYA
KITA KURANG
AFDOL DEH KALO
GA KETEMPAT
MAKAN YANG ASIK
DAN SERU
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
29. 2 HOST : WOW
BANGUS BANGET
YA MASJIDNYA/
UDAH GITU ADA
LIFTNYA
LAGI/KEREN
BANGET KAN/IYA
YA/JADI KITA GA
PERLU KEINDIA/DI
INDONESIA JUGA
ADA//NAH SOBAT
TEENERS
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
155
KAYAKNYA GA
SERU NIH KALO
CLIP ON DAN ZOOM
H6N KITA JALAN
JALAN
TERUS/GIMANA
KALO KITA
KETEMPAT MAKAN
YANG SERU DAN
HITZ DI
BEKASI/SO/DON’T
GO ANYWHERE
GAIS/
30. BUMPER IN
31. BUMPER OUT
32. 3 VO : KALIAN
SEDANG MECARI
TEMPAT
NONGKRONG YANG
ASIK DI BEKASI?/
KAMU HARUS
DATENG KE
TEMPAT YANG
SATU INI/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
156
"GRANDBOX
GRAND RESIDENCE
BEKASI"/ SUASANA
OUTDOOR ALAM DI
WILAYAH SETU INI/
WAJIB KAMU
KUNJUNGI//
KARENA AKAN ADA
KESAN ISTIMEWA
KETIKA KAMU
DISINI/ DENGAN
VIEW DANAU NAN
ASRI//
KALIAN GA HARUS
NUNGGU WEEKEND
UNTUK DAPAT
NUANSA
ROMANTIC/
KARENA KAMU
BISA DAPETIN
SUASANA
ROMANTIS SETIAP
HARI/ BERSAMA
PASANGAN
157
DITEMANI MALAM
DENGAN AKSEN
LAMPU INDAH//
DISINI JUGA
MENYEDIAKAN
AKUSTIKAN YANG
33. 3 VO : KALIAN
SEDANG MECARI
TEMPAT
NONGKRONG YANG
ASIK DI BEKASI?/
KAMU HARUS
DATENG KE
TEMPAT YANG
SATU INI/
"GRANDBOX
GRAND RESIDENCE
BEKASI"/ SUASANA
OUTDOOR ALAM DI
WILAYAH SETU INI/
WAJIB KAMU
KUNJUNGI//
KARENA AKAN ADA
KESAN ISTIMEWA
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
158
KETIKA KAMU
DISINI/ DENGAN
VIEW DANAU NAN
ASRI//
KALIAN GA HARUS
NUNGGU WEEKEND
UNTUK DAPAT
NUANSA
ROMANTIC/
KARENA KAMU
BISA DAPETIN
SUASANA
ROMANTIS SETIAP
HARI/ BERSAMA
PASANGAN
DITEMANI MALAM
DENGAN AKSEN
LAMPU INDAH//
DISINI JUGA
MENYEDIAKAN
AKUSTIKAN YANG
35. 3 TERNAYTA DISINI
JUGA ADA TEMPAT
UNTUK BERSELFI
CLIP
ON
DAN
INSTRUME
NT
159
YA/SAYANG
BANGET/UDAH
TUTUP/GAPAPA
DEH KITA KEATAS
AJA YUL//
ZOOM
H6N
36. 3 NAH
TEENERS/SEKARAN
G KITA UDAH
PESEN MAKANAN
YANG ADA DI
GRANDBOX
BEKASI/
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
37. 3 MENU DISINI GA
KALAH LOH/SAMA
MENU MENU YANG
ADA DI CAFÉ YANG
LAIN//
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
38. 3 TEENERS/GA
KERASA YA KITA
UDAH DI
PENGHUJUNG
ACARA/GIMNA
SERU KAN/SERU
CLIP
ON
DAN
ZOOM
H6N
INSTRUME
NT
160
DONG/KALAU GITU
SAYA ANJAS/SAYA
INAY/MOHON
UNDUR
DIRI/ASSALAMUAL
AIKUM WR
WB/SAMPE JUMPA
DI EPISODE
SELANJUTNYA DI
TEENAGER/INSPIRA
TIF/EDUKATIF/DAN
KOMUNIKATIF/
161
3.7 Proses Kerja Penata Artistik
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Penata Artistik atau pengarah acara, di sebut
juga art designer atau art director adalah seseorang yang bertugas menata,
mendesain lokasi pengambilan gambar baik studio maupun luar studio sesuai dengan
karakteristik program yang akan diproduksi”.
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Seorang penata artistik adalah orang yang
memiliki sense of artistic, kreatif, inovatif, dan cerdas”.
Penulis sebagai penata artistic dalam program acara non drama TEENAGER
memiliki tanggung jawab atas keseluruhan gambarnya, penulis juga harus bisa kerja
berdampingan dengan sutradara untuk memprlihatkan segala sesuatu yang terekam di
kamera.
Di tahap awal atau pra produksi, penata artistic membaca naskah terlebih
dahulu lalu memprsiapkan membuat breakdown penata artistic untuk menentukan
wardrobe dan properti yang digunakan :
1. Pra produksi
2. Brieffing
3. Pengenalan Lokasi Shooting
4. Mencari Referensi
5. Menggambar Floor Plan
6. Menyusun Breakdown Artistic
7. Menyusun dan Merinci Peralatan
162
8. Menyusun Anggaran
9. Hunting property
10. Mengemas Dispro
3.7.1. Pra Produksi
Menurut (Latief & Utud, 2017)
Pada tahap awal dalam pembuatan sebuah produksi non drama televisi adalah
proses pra produksi. Pra Produksi (preproduction) adalah tahap pelaksanaan
pembahasan dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi
acara (talent), lokasi, dan kerabat kerja (kru).
Menurut (Latief & Utud, 2017):
Pada tahap ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, produser,
director, dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum brainstroming
yang di debut sebagai meeting planing, mencari dan mengelola gagasan yang
akan dituangkan dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah, dan
(time schedule) program.
Penulis selaku penata artistik saat pra produksi berlangsung melakukan
beberapa persiapan, untuk memperlancar semua pada saat produksi.
Dibawah ini adalah persiapan-persiapan yang penulis lakukan saat proses pra
produksi:
a. Menentukan Kelompok
Dalam proses ini penulis mencari teman atau team yang pas untuk tugas
akhir.
b. Menentukan Tema dan Pembagian Pekerjaan
Dalam proses ini semua anggota team berkumpul bersama dan menentukan
apa yang ingin diambil dan tema apa yang menarik, dan pembagian divisi atau
pekerjaan.
163
c. Melakukan Bedah Naskah
Dalam proses ini yang terlibat adalah produser, penulis naskah, sutradara. Hal
ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk
dalam sebuah produksi non drama. Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang
mengaitkan pada sebuah keadaan, maka art director harus mulai membuat list set apa
saja yang diperlukan. Seperti set dekorasi, properti yang akan dipakai saat produksi,
make up, wardrobe yang akan dipakai oleh pembawa acaranya, dan lain sebagainya
yang dibutuhkan saat produksi.
a. Pengenalan Lokasi Shooting atau Riset
Pengenalan lokasi ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah penempatan
property maupun blocking camera, kemudian pengambilan foto dari tiap-tiap lokasi
yang digunakan. Fungsi dari foto ini memberikan keterangan set yang digunakan dan
dimana saja properti akan diletakkan, serta memberikan gambaran untuk mendesain
dari tiap-tiap lokasi yang dibutuhkan pada saat dilokasi shooting.
b. Menyusun Breakdown Penata Artistik
Penyusunan breakdown penata artistik sangatlah penting karena didalamnya
berisikan susunan property, make up, dan wardrobe. Hal ini penulis lakukan untuk
mendata secara keseluruhan property dan wardrobe apa saja yang akan dipakai oleh
pembawa acara disetiap segmentnya. Selain menyusun property, wardrobe, dan
make up. Breakdown penata artistik berfungsi juga untuk mencatat continuity dari
property, wardrobe, dan make up agar tidak jumping pada saat produksi.
164
c. Menyusun dan Merinci Peralatan
Penulis sebagai penata artistik harus sudah tahu set apa saja yang dibutuhkan
dalam produksi, maka penulis harus mulai membuat daftar benda-benda apa saja
yang dibutuhkan. Kemudian penulis meyusunnya agar semua daftar benda-benda
terdata dengan baik tiap segment-nya.
d. Mengemas Property
Mengemas property dilakukan setelah semua barang terkumpul, penulis
melakukan pengemasan property beberapa hari sebelum shooting. Supaya tidak
ada property, make up atau wardrobe yang tertinggal. Jadi semua equipment
shooting harus benar-benar siap dalam beberapa hari sebelum shooting , agar
semua berjalan lancar pada saat produksi tiba. Setelah itu penulis membuat
storage atau tempat penyimpanan dari setiap property, make up, dan wardrobe
yang akan digunakan.
3.7.2. Produksi
Menurut (Latief & Utud, 2017)“Produksi (production) adalah upaya
mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan
perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live)”.
Dalam produksi program televisi non drama yang berjudul “TEENAGER”
kami menghabiskan waktu 2 hari shooting di Bogor, Jakarta dan Bekasi. Tepatnya
ada di beberapa tempat yaitu Kampung Sunnah Cileungsi Bogor, Masjid Ramlie
Musofa Sunter, dan Grand Box Bekasi. Didalam produksi penulis selaku penata
artistik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar atas keseluruhan unsur tata
165
artistik, sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara dari non-drama
televisi ”TEENAGER”.
Penulis sebagai penata artistik mempunyai tanggung jawab terhadap
keseluruhan unsur artistik.
Ada beberapa hal yang dilakukan penulis saat produksi ini berlangsung, antara lain:
a. Menyiapkan property , wardrobe , dan make up yang akan dipakai oleh pembawa
acara.
b. Memberikan kostum yang akan dipakai oleh pembawa acara.
c. Mulai bekerja untuk membuat set yang telah ditentukan pada desain produksi.
d. Mencatat kostum yang digunakan oleh pembawa acara tiap segmen nya.
3.7.3. Pasca produksi
Setelah proses produksi yang sudah matang tiba saatnya pasca produksi.
Pasca produksi (post production) adalah tahap akhir dari proses produksi program
sebelum on air.
Tahap yang dilakukan setelah tahap produksi program selesai ini terdapat
beberapa aktivitas seperti pengeditan, pemberian suara atau musik latar. Dalam
melaksanakan tugasnya seorang penata artistik, bukan hanya menerima informasi
dari produser dan pengarah acara tentang acara yang akan diproduksinya saja,
melainkan dia juga harus mengembangkan semua bahan informasi yang diterimanya
mampu menjabarkan apa yang terkandung dalam naskah. Adapun hal-hal yang
penulis lakukan saat pasca produksi diantaranya, menyiapkan alat property karna
relatif tidak ada tanggung jawab pada proses ini.
166
3.7.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Menurut (Supriyadi et al., 2014)dalam bukunya yang berjudul broadcasting
televisi 2 teori dan praktek “Peran dan tanggung jawabnya seorang art director atau
penata artistik bertanggung jawab atas aspek desain kreatif acara (set desain, lokasi,
dan / atau grafis)”.
Tahap Pra Produksi :
a. Sebagai pengatur dari teknik eksekusi atau seorang eksekutor Penata
Artistik sedari awal sampai pada saat akan merekam gambar atau subjek serta audio
di area yang sudah di siapkan.
b. Membuat breakdown serta agenda kerja penata artistik.
c. Menyediakan berbagai komponen bahan untuk tata artistik yang serasi
dengan steksa kerja untuk persiapan sebelum shooting.
Tahap Produksi :
a. Sebagai pengatur dari teknik eksekusi atau seorang eksekutor Penata
Artistik dan juga yang bertanggung jawab dalam menyediakan beberapa
elemen Tata Artistik yang serasi dengan bagian proses merekam gambar
dan juga audio.
b. Memfokuskan pada bagian pelaksaan kerja karyawan Penata Artistik serta
memilih mutu hasil yang sebelum dan pada saat merekam subjek.
167
3.7.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada produksi program televisi non drama ini, penulis dipercaya untuk
menjadi penata artistik, maka penulis berusaha mengoptimalkan konsep yang telah
dibuat oleh penulis naskah. Referensi program “TEENAGER” kami adalah "Halal
Living", "Muslim Traveler" dan untuk studio kami menggunakan refesensi dari
"Breakout".
Maka dari itu kami menyiapkan segala sesuatunya mulai dari wardrobe,
makeup, serta property supaya menghasilkan karya yang bernilai tinggi. Dalam
produksi ini penulis sebagai penata artistik banyak melihat referensi-referensi
wardrobe dari fashion blogger untuk mendapatkan ide dan fashion look para host
supaya sesuai dengan konsep. Penulis juga membuat beberapa artistik untuk set yang
dibutuhkan, penulis berusaha sekreatif mungkin dalam menciptakan artistik agar
hasilnya mengesankan.
b. Konsep Produksi
Sesuai dengan konsep yang sudah ada yaitu Islamic, maka penulis
menyiapkan kebutuhan seperti wardrobe , makeup, dan aksesoris-aksesoris
penunjang penampilan para host. Serta penulis sebagai penata artistik juga
menyiapkan artistik lainnya supaya saat dibutuhkan penulis selalu siap dengan segala
peralatannya. Produser menginginkan karakter host yang bergaya Islamic namun
agak sedikit modern. Maka penulis sebagai penata artistik harus bisa mencari
referensi-referensi wardrobe yang sesuai dengan karakter yang di inginkan oleh
produser supaya produksi program ini maksimal dan memuaskan banyak pihak.
168
c. Konsep Teknis
Ketika produksi telah dimulai pembuatannya, setiap segmen penulis sebagai
penata artistik selalu ada didekat sutradara untuk memperhatikan dan memastikan
gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan sutradara. Penulis pun ikut
terlibat langsung, misalnya saja untuk memperbaiki letak set atau properti yang
dirasa tidak pas atau kurang tepat di setiap adegan dan penulis pun harus menjaga
continuity dari make-up atau wardrobe agar tidak jumping.
A. KONSEP TATA ARTISTIK
Pada produksi program televisi non drama ini, penulis dipercaya untuk
menjadi penata artistik, maka penulis berusaha mengoptimalkan konsep yang telah
dibuat oleh penulis naskah. Referensi program “TEENAGER” kami adalah "Halal
Living", "Muslim Traveler" dan untuk studio kami menggunakan refesensi dari
"Breakout".
Make up dan waredrobe yang digunakan saat shoting berlangsung adalah
Islamic Modern, host di balut dengan pakaian muslim terusan berwarna biru coklat
dan kerudung coklat dengan make up yang natural. Sedangkan untuk host di studio
memakai pakaian kemeja kotak-kotak dengan jeans untuk pria dan baju coklat,
celana coklat model cutbray, blazer motif bunga dan kerudung coklat agar
memperlihatkan sisi anak muda.
Macam-macam Property :
a) Hand Property, adalah segala sesuatu yang digunakan oleh aktor/ talent.
169
b) Main Property, adalah property yang sulit untuk dipindah-pindah dan tidak
boleh dipindah
c) Grass Property, adalah segala property yang berkaitan dengan rumput,
taman, pepohonan maupun bunga.
d) Waredrobe
170
KOSTUM
Gambar III.26
Gambar III.25
Gambar III.27
171
3.7.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Setiap dalam satu tim pasti memiliki kendala yang harus dihadapi, dalam hal
ini baik penulis maupun tim penulis juga memiliki beberapa kendala salah satunya
sebagai berikut :
1. Saat pemikiran ide kreatif pada rubrik tips and trik kesulitan untuk mencari
tips untuk di tampilkan. Solusi yang di ambil pada saat itu adalah penata artistik
bersama tim memikirkan bersama sama dengan ide ide yang dikumpulkan sehingga
terbentuklah beberapa ide unik yang akan ditampilkan.
2. Pada saat produksi artistik kesulitan akan lokasi karna tidak sesuai dengan
planning awal. Solusinya adalah artistik dan tim berdiskusi mencari lokasi yang
menarik.
172
3.7.7. Lembar Kerja Penata Artistik
Floor Plane
5 cm
7 cm
Gambar III.28
(Segment 1)
5 cm
7 cm
Gambar III.29
(Sesi Wawancara)
173
Gambar III.30
(Segment 2)
5 cm
7 cm
Gambar III.31
(Segmen 3)
174
5 cm
7 cm
Gambar III.32
(Studio)
175
Production Company : UBSI Produser :Ananda Rahmi
Judul : TEENAGER Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 Menit Arstistik : Nadia Hana
NO ITEM UNIT RATE AMOUNT NOTE
1 BB CREAM 1 - - Milik Sendiri
2 Bedak 1 - - Milik Sendiri
3 Eye Shadow 1 - - Milik Sendiri
4 Blash On 1 - - Milik Sendiri
5 Mascara 1 - - Milik Sendiri
6 Eyeliner 1 - - Milik Sendiri
7 Pensil Alis 1 - - Milik Sendiri
8 Tisu
1 - - Milik Sendiri
9 Spon 1 - - Milik Sendiri
TABEL III.16 LAPORAN ARSTISTIK
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYARAN UBSI
BREAKDOWN BUDGETING
176
TABEL III.17 LAPORAN ARSTISTIK
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI PENYIARAN UBSI
Production Company : UBSI Produser :Ananda Rahmi
Judul : TEENAGER Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 Menit Arstistik : Nadia Hana
No Lokasi Set Segment Int/
Ext
Waktu Cast Wardrobe Property Make up
& Rambut
Ket
1 Kampung
Sunnah
1 Ext Siang Junia Baju
muslim
terusan
berwarna
biru +
coklat,kerud
ung coklat
Jam
Tangan
Natural
2 Masjid
Ramlie
Mustofa
2 Ext/
Int
Sore Junia Baju
muslim
terusan
berwarna
biru +
coklat,kerud
ung coklat
Jam
Tangan
Natural
177
3 Grand
Box
Bekasi
3 Ext Malam Anjasmara Kemeja
kotak-kotak
coklat
biru,celana
jeans coklat
dan sepatu
hitam
Kacamata
hitam dan
jam tangan
Natural
4 3 Ext Malam Inay Baju coklat
,celana
coklat,cardi
gan
motif,kerud
ung coklat,
dan sepatu
hitam
Gelang
tangan dan
cincin
Natural
5 Studio 4 Ext Sore Anjasmara Kemeja
kotak-kotak
coklat
biru,celana
jeans coklat
dan sepatu
hitam
Kacamata
hitam dan
jam tangan
Natural
6 4 Ext Sore Inay Baju coklat
,celana
coklat,cardi
gan
motif,kerud
ung coklat,
dan sepatu
hitam
Gelang
tangan dan
cincin
Natural
178
3.8 Proses Kerja Penata Cahaya
Dalam program acara magazine televisi “Teenager” ini, penulis dipercaya
oleh tim sebagai penata cahaya. Penata cahaya merupakan seorang yang bertanggung
jawab terhadap seluruh aspek pencahayaan produksi program acara televisi
TEENAGER.
Menurut (Kusumawati et al., 2014)“Penata cahaya dalam produksi televisi
dan film mempunyai maksud yang sama yaitu untuk menciptakan suasaan yang lebih
mendalam,menciptkan karakter yang lebih kuat dari objek dan menciptakan efek
yang lebih artistik.”
Pencahayaan dapat membentuk dan menentukan perbedaan warna,cahaya
dan bayangan yang ada kedalam gambar visual selain itu juga dapat memberikan
visual mendalam untuk penonton untuk suasana hati yang tepat bagi yang melihat
dalam rangkaian gambar yang ditampilkan.
Berkenaan pengertian tata cahaya (Latief & Utud, 2017)
Lightingman atau penata pencahayaan adalah petugas yang mendisain dan
menentukan pencahayaan produksi program di dalam studio maupun di luar
studio.Bertugas tidak hanya menata cahaya agar lokasi pengambilan gambar
menjadi terang agar kamera dapat merekam gambar,tetapi harus pandai
merekayasa media televise datar atau flat menjadi suasaan pencahyaan yang
bermakna.
Penata cahaya adalah pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan
pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan
ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak,ruang,waktu dan suasana
dari suatu kejadian yang ditunjukan dalam suatu pementasan.
179
3.8.1 Pra Produksi
Berkenaan dengan proses pra produksi,(Kusumawati et al., 2014) mengatakan
Pra produksi :
1. Membuat konsep pencahayaan dan bloking lighting yang tepat sesuai dengan
yang tertera pada naskah.
2. Memahami dan mendalami naskah yang akan diproduksi.
3. Mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis yang lain.
Pada tahap pra produksi ini Penata Cahaya bekerjasama dengan camera person
dan Penulis Naskah untuk mempelajari naskah disetiap segmentnya dan melakukan
riset lokasi untuk menentukan dimana letak lighting nantinya, dapat disebut dengan
blocking lighting/memotong pencahayaan dan melakukan koordinasi dengan
Sutradara untuk menyiapkan segala kebutuhan Lighting yang diperlukan.Setelah
koordinasi dengan sutradara lalu Mempersiapkan perlengkapan alat–alat lighting,
penata cahaya mulai mencari alat–alat lighting diberbagai tempat penyewaan alat.
Selanjutnya penata cahaya mencatat apa saja alat-alat yang dibutuhkan mengenai
pencahyaan:
1. Led merupakan jenis lampu led light dengan intensitas cahaya daylight. yang
biasa digunakan sebagai shooting.
2. Reflektor cahaya yang biasa digunakan sebagai shooting.
Setelah menetapkan lighting/lampu apa saja yang di gunakan selanjutnya penata
cahaya agar pada saat produksi tidak terjadi kesalahan-kesalahan dan penata cahaya
harus melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran letak pencahayaan
180
yang tepat. Tak lupa penulis terus mencari tau cara menjadi seorang penata cahaya
yang baik, agar hasil karya yang dibuat memuaskan.
3.8.2 Produksi
Menurut (Supriyadi et al., 2014)”penata cahaya menempatkan lampu yang
telah ditentukan sebelumnya pada posisi yang telah direncanakan, khusunya saat
shooting presenter.”
Saat sesampainya dilokasi, seorang penata cahaya harus cepat membaca situasi
untuk melakukan strategi pengambilan cahaya yang sesuai dengan kondisi yang ada,
walaupun ini sudah diperhitungkan saat pra produksi namun semuanya mutlak bisa
berubah–ubah.
Sedangkan Berkenaan dengan proses produksi (Kusumawati et al., 2014)
mengatakan penata cahaya harus melakukan komunikasi dan kordinasi dengan
sutradara dan crew teknis yang lain agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Pada produksi penulis mulai komunikasi dengan sutradara dan kameramen
mengenai meletakan lighting/lampu pencahayaan yang tepat agar tidak terjadinya
kesalah pahaman. Tak lupa penulis memeriksa kembali peralatan yang akan
digunakan sebelum shooting di lakukan agar mengetahui apa alat tersebut berfungsi
dengan baik apa tidak.
1. Memeriksa peralatan yang akan digunakan sebelum shooting dilakukan.
2. Menjaga peralatan yang berhubungan dengan cahaya.
3. Merapihkan dan memeriksa kembali peralatan setelah shooting dilakukan.
181
Pada saat produksi ditemukan kendala yang terjadi pada saat shooting penulis
mengalami kendala terhadap lighting karena battery lighting tersebut berfungsi
colokaan listrik,karena lokasi shooting outdoor maka penulis mengambil keputusan
menggunakan fill light melalui pencahayaan dari sinar matahari.
3.8.3 Pasca Produksi
Berkenaan dengan proses pasca produksi,(Kusumawati et al., 2014)
mengatakan Pasca Produksi :
1. Mereview hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah
diproduksi.
2. Menganalisis hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar
yang telah diambil.
3. Mengevaluasi hasil akhir gambar.
Setelah melakukan tahapan produksi, kemudian penulis masuk ketahap pasca
produksi. Ditahap ini penulis sebagai penata cahaya, mereview kembali hasil
shooting yang akan dibawa kemeja editing,saat di meja editing penulis berdikusi
dengan editor mengenai pencahyaan yang kurang dan memberi pencahyaan yang
sesuai dengan naskah agar menarik untuk penonton dirumah.
Tak lupa seorang penata cahaya harus merahpihkan dan mengecek kembali
keutuhan alat lighting/lampu setelah shooting, selain menjadi lighting penulis juga
menjadi equipment jadi apabila ada kerusakan dan lain sebagainya biasa dicari
solusinya karena kesediaan alatnya masih sewa.
3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
182
Menurut Karsito dalam (Kusumawati et al., 2014)Tugas dan kewajiban
penata cahaya dalam sebuah produksi:
1. Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing-masing lampu.
2. Tugasnya menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arahan
penata kamera.
3. Membantu pengukur yang tepat lighting radio,exposure dan warna cahaya yang
diinginkan sinematografer.
4. Mencatat dan menginventarisasi dan merawat peralatan lampu.penata cahaya
sering disebut sebagai chef lighting. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu
beberapa asisten penata cahaya.
Disini penulis bertanggung jawab dengan hal-hal yang mencangkup pencahayaan
seperti:
Warna pencahayaan sesuai naskah dan sutradara yang sudah ditentukan
1. Intensitas kekuatan pencahayaan
2. Cahaya daylight
3. Bayangan atau shadow yang ada dibagian wajah host dan narasumber
4. Merawat peralatan lighting/lampu.
3.8.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep kreatif
Didalam pembuatan karya Program Televisi (Teenager). Penata cahaya harus
bisa berusaha dengan maksimal untuk membuat program televisi ini menjadi lebih
183
menarik dan sesuai dengan apa yang diinginkan.Saat penulis membaca naskah
(Teenager) penulis membayangkan cahaya yang natural.
1. Pada di rubrik pertama pada saat host membuka acara, penulis menggunakan
reflector alasannya karena untuk memantulkan cahaya dari matahari agar
menghilangkan bayangan di host dan bisa mendapatkan cahaya yang natural
sedangkan penulis menggunakan Led di toko karena tempat yang tertutup dan
gelap.
2. Pada saat rubric kedua saat di café penulis menggunakan Led karena saat
pengambilan gambar di malam hari dan supaya host terlihat dan disekitar
terlihat natural.
3. Pada saat di studio penulis menggunakan lighting dan pencahyaannya
daylight agar saat pengambilan gambar terlihat pagi/siang hari.
a. Konsep Produksi
Pada proses ini penulis menyiapkan peralatan cahaya yang dipakai untuk
shooting. Penulis focus pada pencahayaan saat shooting berjalan. Sebelum shooting
dimulai, penulis selalu mengecek alat yang akan digunakan: seperti memastikan
baterai pada lampu Led telah terisi penuh.
1. Penulis memastikan baterai pada lampu terisi penuh.
2. Mengatur peletakan lighting dan berkomunikasi dengan sutradara dan
camera person.
3. Pada saat pengambilan gambar menggunakan reflector penulis
berkomunikasi dengan camera person mengenai ada tidaknya bayangan
di wajah host tersebut.
184
b. Konsep teknis
Dalam program (Teenager)ini, penulis untuk teknis dalam penata cahaya
sendiri penulis menggunakan Led dan reflector.
Alasan pemilihan Led penulis melihat dari sisi teknisnya yaitu pencahayaan
yang dihasilkan cukup baik dan juga karena lokasi pengambilan gambar yang
sempit oleh sebab itu penulis memilih Led yang mudah dibawa kemana saja dan
simple sedangkan reflector karena ada pengambilan gambar di outdoor disiang hari
untuk menghilangkan bayangan di wajah host.
1. Penulis menggunakan reflector di rubrik pertama saat host membuka
acara di outdoor penulis menggunakan reflector karena untuk
memantulkan cahaya matahari dan menghilangkan bayangan di wajah
host.
2. Di rubrik pertama saat host mewawancarai narasumber penulis
menggunakan Led karena lokasi yang tertutup dan gelap.
3. Di rubrik kedua penulis tidak menggunakan alat apa-apa karena di lokasi
shooting tersebut pencahayaannya sudah memadai dari cahaya matahari.
4. Di rubrik ketiga penulis menggunakan Led karena saat pengambilan
gambar di malam hari.
5. Di studio penulis menggunakan Led untuk memberi pencahayaan yang
lebih jelas.
3.8.6 Kendala Produksi dan Solusi
Dalam produksi program televisi (Teenager) ini, ada beberapa kendala-
kendala baik itu dari segi teknis maupun non teknis, seperti :
185
1. Pencahayaan yang kurang
2. Ketersediaan Lighting yang minim.
3. Stand Lighting yang kurang.
4. Masalaah terhaadap Baterai Led yang tidak bisa di gunakaan dan tidak
tersedianya colokan listrik di lokasi.
Solusi yang penulis lakukan ialah :
1. berdiskusi dengan Sutradara untuk memakai opsi lain mengenai pencahayaan
yang kurang berupa memindahkan tempat pengambilan gamabar di outdoor dan
penulis memakai reflector untuk memantulkan cahaya dari matahari agar
menghilangkan bayangan di wajah host.
2. Ketersediaan Lighting yang minim karena pada saat shooting penulis berdiskusi
ke camera person dan sutradara dan menambahkan pencahayaan dari lighting
camera
3. Saat melakukan pengambilan gambar di rubrik satu pada saat host
berkomunikasi dengan narasumber di toko yang sempit dan tertutup penulis
memutuskan memakai lighting hanya satu sedangakan di rubrik ketiga pada saat
di café kenapa penulis menggunakan lighting karena saat pengambilan gambar
outdor di malam hari dan prnulis memutuskan menggunakan lighting hanya satu
karena tempat pengambilan gambar yang sempit.
4. Pada saat set studio salah satu baterai lighting tidak berfungsi dan tidak adanya
colokan listrik karena hanya sewa dua lighting penulis berinisiatif dan kebetulan
set studio outdoor penulis mengandalkan cahaya matahari buat fill light dan Led
satunya sebagai key light alasan penulis cahaya matahari fill light karena pada
saat shooting disore hari jadi pencahayaan matahari tidak sebesar Led dan jika
186
shooting di outdoor dan memungkinkan saran penulis manfaatkan sinar dari
matahari.
3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya
3.8.7.1 Konsep Penata Cahaya
Penulis biasanya mengembangkan konsep dengan pemikiran dan gambaran
yang sesuai dari naskah dan menentukan penempatan lighting untuk memberikan
cahaya ke host dan narasumber agar camera person mampu melihat objek dengan
jelas sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak,tempat pengambilan
gambar yang berbeda dan waktu.
Penulis juga menggunakan pencahayaan alami karena sumber cahaya yang
berasal dari sinar matahari dan di pantulkan cahaya dari matahari menggunakan
reflector dan juga penulis menggunakan pencahayaan buatan menggunakan led
untuk memberikan cahaya ke objek dan memberikan kesan waktu yang berbeda.
1. Pada di rubric pertama saat host membuka acara di outdoor penulis
menggunakan reflector karena untuk memantulkan cahaya matahari dan
menghilangkan bayangan di wajah host.
2. Di rubrik pertama saat host mewawancarai narasumber penulis
menggunakan Led karena lokasi yang tertutup dan gelap.
3. Di rubrik kedua penulis tidak menggunakan alat apa-apa karena di lokasi
shooting tersebut pencahayaannya sudah memadai dari cahaya matahari.
4. Di rubrik ketiga penulis menggunakan Led karena saat pengambilan
gambar di malam hari.
187
5. Di studio penulis menggunakan Led untuk memberi pencahayaan yang
lebih jelas.
188
3.8.7.2 Laporan Penata Cahaya
TABEL III. 18 LAPORAN PENATA CAHAYA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
LIGHTING SHEET LIVE ON TAPE III
Production Company: UBSI Produser : Ananda Rahmi
Judul Acara : Teenager Sutradara : Fajar Wibowo
Durasi : 24 menit Penata Cahaya : Ammar Taufiq
NO Rubrik Keylight Fill light Back light Keterangan
1 1 Day light _ _ Karena digunakan
pada saat host
membuka acara untuk
menghilangkan
bayangan dan di toko
untuk memberi cahaya
ke host dan
narasumber.
2 2 _ _ _
3 3 Day light _ _ Karena pada saat
dicafe saat shooting
malam hari, untuk
memberikan cahaya
kehost pada saat
depan café dan saat
mencicipi makan café
tersebut
4 4 Day light Day
light
_ Karena digunakan
untuk memberi cahaya
ke host pada saat
distudio.
189
3.8.7 Floor Plan Penata Cahaya
Rubrik 1
Gambar III.33
Gambar Host di pinggir jalan
Keterangan :
1. Sinar Matahari
2. Reflector
3. Host
4. Jalan
5. Masjid
190
Gambar III.34
Gambar Samping Toko
Keterangan :
1. Lighting
2. Narasumber
3. Host
4. Toko
191
Gambar III.35
Gambar Depan Café Tkp
Keterangan :
1. Host (1)
2. Host (2)
3. Depan Café
4. Lighting
Gambar III.36
192
Gambar Café
Keterangan :
1. Lighting
2. Host (1)
3. Host (2)
4. Bangku
Gambar III.37
Gambar Studio
1. Lighting
2. Host
3. Bangku dan Meja
4. Matahari
193
3.8.9 Spesifikasi Alat Lighting
Tabel III.19 SPESIFIKASI ALAT
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI
PENYIARAN UBSI
Gambar III.38
Jenis Lampu : LED Video Light 15” Bi-Color
Model : Viltrox VL-D85T
Temperature Warna : 3300K-5600K
Brightness : 20-100%
Power : Max. 85W
Dimension : 394mm x 364mm x 58mm
Color Rendering Index : > 95%
194
Gambar III.39
Jenis : Reflector
Model : Bulat
Color : Silver
Ukuran : 80cm