11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang membahas retorika bertanya adalah penelitian yang berjudul
“Kajian Retorika Bertanya Deddy Corbuzier Dalam Acara Talk Show Hitam
Putih di Trans7” oleh Sugriyani
Dalam penelitian tersebut membahas teknik untuk memulai dialog Deddy
Corbuzier, jenis-jenis pertanyaan yang digunakan Deddy Corbuzier, serta fungsi
pertanyaan berdasarkan jenis-jenis pertanyaan yang ditemukan. Data penelitian ini
berupa dialog Deddy Cobuzier dengan bintang tamunya yang mengandung
pertanyaan. Sumber data berasal dari dialog Deddy Corbuzier dengan bintang tamu
dalam acara talk show Hitam Putih di Trans7.Sumber data berjumlah 8 episod dimulai
tanggal 2-6 April 2012 dan 9-11 April 2012.Metode yang digunakan dalam
menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.Dari penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa penelitian mengenai retorika bertanyasudah dilakukan oleh
beberapa peneliti.Namun, penelitian mengenairetorika diskusi Uya Kuya dalam acara
talk show rumah Uya di Trans7belum ada. Oleh karena itu, penelitianini perlu
dilakukan dengan tujuan agar penelitian ini dapat melengkapi hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
2. Penelitian yang berjudul “Kajian Retorika Aspek Teknik Bertanya Tukul
Arwana dalam Acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans7 oleh Murni
Prihati tahun 2014”
Penelitian tersebut membahas mengenai jenis-jenis pertanyaan yang digunakan
Tukul Arwana, dan teknik bertanya untuk memuali dialog Tukul Arwana. Data dalam
11
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
12
penelitian ini berupa dialog Tukul Arwana dengan bintang tamunya. Penelitian ini,
yang mengandung pertanyaan-pertanyaan. Sumber data berasal dari dialog Tukul
Arwana dengan bintang tamu dalam acara talk show “Bukan Empat Mata” di Trans7.
Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, data, sumber
data, dan teknik dalam metode yang digunakan dalam menganalisis data. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dialog atau percakapan antara Uya Kuya sebagai
konsultan dengan kliennya pada talk showrumah Uyadi Trans7. Dimanamereka yang
hendak menyelesaikan permasalahan secara diskusi di muka umum. Sumber data
dalam penelitian dariyoutobedalam acara talk show rumah Uya di Trans7.Pada
penelitian kali ini, peneliti menambahkan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan
teknik lanjutan Hubung Banding Menyamakan (HBS) dalam menganalisis data.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama
mendeskripsikan tuturan langsung pada presenter atau pembawa acara di televisi.
B. Bahasa
1. Pengertian Bahasa
Keraf (2004:1) menyatakan bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa
adalah system lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2008:24).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahawa bahasa adalah system lambang
bunyi yang digunakan manusia atau anggota masyarakat untuk berkomunikasi. Hal itu
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
13
menunjukkan bahwa, bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi
kehidupan sehari-hari. Karena, bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada pihak lain, dan bahasa merupakan suatu system atau kesatuan unsur.
2. Fungsi Bahasa
Keraf (2004:3) menyatakan bahwa fungsi bahasa dapat diturunkan dari motif
pertumbuhan bahasa itu sendiri, bila ditinjau kembali sejarah pertumbuhan bahasa
sejak awal hingga sekarang. Dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis
besarnya dapat berupa: Bahasa untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa sebagai alat
komunikasi, bahasa untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, serta bahasa
untuk mengontrol sosial.Pertama, bahasa untuk menyatakan ekspresi diri.Ekspresi diri
berarti mengungkapkan segala hal yang dirasakan oleh pikiran dan perasaan manusia.
Dapat dipastikan, setiap ada gejolak dalam diri, manusia selalu akan mengungkapkan
dan mengekspresikannya dalam bahasa. Misalnya saat marah, sedih, dan bahagia
selalu diekspresikannya dengan bahasa, bisa bercerita, menangis, berterik dan
tersenyum. Unsur-unsur manusia mengekpsresikannya dengan dengan bahasa adalah
(1) agar menarik perhatian orang lain terhadap kita, (2) keinginan manusia untuk
membebaskan diri dari tekanan emosi.
Kedua, bahasa sebagai alat komunikasi.Komunikasi merupakan akibat lebih
jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak
diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan
semua yang kita rasakan, pikirkan yang kita ketahui kepada orang lain. Bahwa sebagai
alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita
dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan sesama warga. Mengatur
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
14
berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan, dan mengarahkan masa depan serta
memungkinkan manusia memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa
yang akan datang.
Ketiga, bahasa untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.Pada
kenyataannya, manusia adalah mahluk sosial masyarakat yang hidup di tengah-tengah
masyarakat.Dalam kehidupan masyarakat, manusia selalu membutuhkan eksistensi
untuk diterima dan diakui oleh masyarakatnya. Dalam pembentukan eksistensi itulah,
manusia akan melakukan integrasi (pembauran) dan adaptasi (penyesuaian diri).
Dalam proses integrasi dan adaptasi ini manusia menggunakan bahasa sebagai
perantarannya. Melalui bahasa seseorang anggota masyarakat akan mengenal dan
belajar terhadap adat-istiadat, tingkah laku dan tata karma masyarakatnya.
Keempat, bahasa untuk mengadakan kontrol sosial.Bahasa sebagai kontrol
sosial masih merujuk fungsi bahasa secara kolektif. Setelah bahasa digunakan
seseorang untuk beradaptasi dan berintegrasi dengan anggota masyarakat, dan orang
tersebut berhasil, bisa diterima menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Maka proses
selanjutnya, adalah bahasa akan digunakan setiap orang dalam masyarakat sebagai
cara untuk melakukan kontrol sosial. Yaitu bahasa akan dimobilisasi oleh seseorang
sebagai cara untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain. Misalnya orang tua
menasehati orang anak-anknya, kepala desa memberi penerangan dan penyuluhan
pada warga dan sebagainya.Tentunya keberhasilan seseorang dalam melakukan
kontrol sosial sangat dipengaruhi keberhasilan seseorang dengan menggunakan bahasa
secara cepat. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan komunikatif, maka
seseorang biasa mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sesuai denganapa yang
diharapkan.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
15
C. Ragam Bahasa
1. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan (Kridalaksana,
2008:206). Menurut Chaer (2007:56) ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu.Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan yang
digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Dengan begitu, dapat
peneliti simpulkan bahwa ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang digunakan
oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti berasal dari berbagai
daerah, secara langsung penutur menguasai dua bahasa, yaitu bahasa daerah dan
bahasa nasional.Dari situlah penutur memiliki ragam variasi yang beragam karena
kedua bahasa tersebut sering digunakan secara bersamaan. Akan tetapi, penggunaan
kedua bahasa tersebut oleh penutur disesuaikan dalam situasi, kondisi, dan sesuai
kebutuhan. Jadi ragam bahasa tersebut sebetulnya boleh-boleh saja digunakan asalkan
disesuaikan tempat atau konteks yang melingkupinya.
D. Berbicara
1. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan suatu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran,
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
16
gagasan dan perasaan.Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-
gagasan yang disusun serta dikembangakan sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan
pendengar atau penyimak (Tarigan, 2008:16-17).Arsjad dan Mukti U.S (1991:17)
memberikan pengertian bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaiakan pikiran, gagasan dan perasaan.
Menurut Nurgiantoro (2001:276) berbicara aktivitas berbahasa kedua dilakukan
manusia dalam kehidupan berbahasa yaitu setelah aktivitas mendengarkan.
Berdasarkan bunyi-bunyi bahasa yang didengarkan itulah kemudian manusia belajar
mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara.Dari uraian tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa berbicara merupakan kegiatan seseorang atau kelompok orang
mengucapkan kata-kata untuk mengekpsresikan, menyatakan atau menyampaikan
pikiran, atau gagasan dan perasan kepada sekelompok orang atau individu.
2. Bentuk- Bentuk Keterampilan Berbicara
Bentuk-bentuk keterampilan berbicara menurut Tarigan (2008:24-25) secara
garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu berbicara di muka umum (public speaking)
dan berbicara pada konferensi.Berbicara dimuka umum (public speaking)
mencangkup tiga jenis. Pertama, berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat
memberitahukan atu melaporkan atau yang bersifat informatis (informative speaking).
Kedua, berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluaragaan atau persahabatan
(fellowship speaking). Ketiga, berbicara dalam sitausi-sitausi yang bersifat membujuk,
mengajak, mendesak, dan menyakinkan (persuasive speaking). Keempat, berbicara
dalam situasi-situasi yang bersiafat merundingkan dengan tenang dan hati-hati
(deliberative speaking).
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
17
Berbicara pada konferensi (conference speaking) dibedakan menjadi tiga.
Pertama, diskusi kelompok (group discussion). Kedua, prosedur parlementer
(parliamentary procedure). Ketiga, yaitu mengenai debat. Diskusi kelompok (group
discussion) dibedakan lagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok tidak resmi (informal)
dan kelompok diskusi resmi (formal). Kemudian, debat dapat dibedakan menjadi
debat kompetetif, debat parlementer, debat proposal, serta debat Loncoln-Douglas.
Menurut Hartono (2005:30) keterampilan berbicara dibagi berdasarkan jumlah
partisipan, cara pelaksanaan, lawan berbicara, maksud dan tujuan berbicara, dan
tingkat keformalannya.Keterampilan berbicara berdasarkan jumlah partisipannya atau
jumlah lawan berbicara, dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu: (a)
berbicara peroarangan dan (b) berbicara kelompok. Bentuk keterampilan berbicara
berdasarakan cara pelaksanaannya dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu:
berbicara secara langsung dan berbiaca secara tidak langsung.Menurut Hartono
berdasarkan lawan bicara, keterampilan berbicara dapat dibedakan menjadi empat
bentuk, yaitu: (a) satu lawan satu, (b) satu lawan banyak, (c) banyak lawan satu, dan
(d) banyak lawan banyak. Keterampilan berbicara berdasarkan maksud dan tujuan
berbicara, dapat dibedakan menjadi sembilan bentuk, yaitu: (a) memberi perintah atau
instruksi. Lalu, (b) memberi nasehat, (c) memberi saran, (d) berpidato, (e) mengajar
atau memberi ceramah. (f) berapat, (g) berunding, (h) pertemuan, (i) menginterview.
Berdasarakan tingkat keformalannya, keterampilan berbicara dapat dikelompokan
menjadi tiga bentuk yaitu: (a) berbicara formal. (b) berbicara semi formal, dan (c)
berbicara informal.
Berdasarkan bentuk-bentuk keterampilan berbicara menurut para ahli maka
acara talk show rumah Uya di Trans7 termasuk ke dalam diskusi. Jika dilihat dari
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
18
jumlah partisipan merupakan berbicara kelompok. Berdasarkan lawan berbicara
merupakan satu lawan banyak yaitu antara pembawa acara (Uya Kuya dengan
kliennya, penonton di studio dan penonton di rumah).Kemudian dilihat dari maksud
dan tujuan berbicara adalah untuk menginterview tamu-tamunya dengan cara
berdiskusi, acara talk show rumah Uya juga merupakan salah satu bentuk diskusi dan
wawancara. Inilah nanti yangakan peneliti teliti yaitu bagaimana taktik-taktik retoris
dan fase-fase dalam proses diskusi yang digunakan Uya Kuya dalam acara talk show
rumah Uya di Trans7.
3. Tujuan Berbicara
Menurut Tarigan (2008:16-17) tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya sang
pembicara memahami segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Dia harus mampu
mengevaluasi efek komunikasi terhadap para pendengarnya dan harus mengetahui
prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum,
maupun perorangan. Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum.
Pertama, memberitahukan dan melaporkan (to inform). Kedua, menjamu dan
menghibur (to enterain). Ketiga, membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan
(to persuade).
E. Retorika
1. Pengertian Retorika
Menurut Effendy (2004:53) retorika atau dalam bahasa inggris rhetoric
bersumber dari perkataan latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Lalu, menurut
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
19
Clean Brooks dan Robert Warren (dalam Effendy, 2004:53) dalam bukunya Modern
Rhetoric, mengidentifikasikan retorik sebagai the art of using language effectiviel
yatau seni penggunaan bahasa secara efektif. Selanjutnya, menurut Hendrikus
(2009:14) retorika berarti kesenian untuk berbicara baik (kunst, gut zu redden atau ars
bebe dicendi) yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis
(ars, techene). Menurut Hendrikus titik tolak dari kajian retorika adalah keterampilan
berbicara. Sedangkan menurut Keraf (1999:1) retorika merupakan suatu istilah yang
secara tradisional diberikan kepada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang
didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Menurutnya dua aspek yang
perlu diketahuai seorang retorika, yaitu pengetahuan mengenai objek tertentu yang
akan disampaikan dengan bahasa tadi.Selanjutnya.
Menurut Arsjad dan Mukti U.S (1991:4) menjelaskan bahawa retorika
merupakan praktek kemahiran berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Retorika
bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari menulis dan
bertutur untuk mempengaruhi sikap dan perasaan seseorang.Berdasarkan beberapa
pendapat para ahli di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa retorika
merupakan seni berbicara, dimana ketika berbicara tidak hanya asal berbicara. Akan
tetapi, apa yang disampaikan terdapat maksud atau tujuan kepada lawan bicaranya.
Tujuan berbicara tersebut bisa berupa, informasi, saran, ajakan, dan motivasi. Setiap
manusia pasti memiliki bakat dalam hal berbicara, yang membedakan hanya bakat
tersebut. Ada yang memiliki bakat berbicara karena belajar secara rutin, dengan terus
membaca dan praktek langsung atau juga tanpa belajar dilakukan secara alami
(otodidak).
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
20
2. Bentuk Retorika
a. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monologika.
Monologika adalah kegiatan berkomunikasi atau berbicara yang dilakukan dalam satu
arah. Dalam monolog ini hanya ada seorang pembicara, dan yang lain sebagai
pendengar.Pembicaraan hanya terjadi dalam satu arah.Yang termasuk dalam bentuk
monologika antara lain: pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, perkenalan,
dan deklarasi. Berdasarkan pendapat Hendrikus di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
monologika adalah kegiatan berbicara yang dilakukan oleh satu orang saja yaitu dari
pihak pembicara. Contohnya dalam ceramah, pembicara mengajukan pertanyaan
kepada pendengar. Hal itu menunjukan bahwa pembicaralah yang paling dominan
dalam hal berbicaranya.
b. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara berdialog yaitu dimana
dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan.
Bentuk-bentuk dialog antara lain : diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan, dan
debat. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa, dialogika merupakan kegiatan berbicara
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang sedang melakukan percakapan dengan
maksud tertentu. Adapula bentuk-bentuk dialog seperti diskusi, maksudnya membahas
suatu persoalan secara berkelompok untuk mencapai jalan keluar. Sedangkan tanya
jawab perlu dilakukan karena dengan adannye tanya jawab, tidak hanya pembicara
yang berkomunikasi tetapi lawan bicaranya juga dapat mengeluaran pendapatnya juga.
Perundingan dilakukan untuk mendiskusikan pendapat-pendapat dari lawan bicara
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
21
apakah benar dan dapat diterima atau tidak. Hal itu bertujuan untuk diambil solusi
atau jalan keluar yang tepat nantinya. Begitu pula percakapan atau dialog yang
dilakukan antara dua orang atau lebih, hal itu bertujuan agar komunikasi dapat
berjalan lancar sehingga harus ada mitra wicara. Kemudian debat, debat merupakan
adu pendapat antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan untuk
mendapatkan kemenangan satu pihak.
c. Pembinaan Teknik Berbicara
Teknik berbicara merupakan syarat bagi retorika karena efektivitas
monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.Oleh karena itu
pembinaan teknik berbicara merupakan bagian penting dalam retorika.Pembinaan ini
meliputi pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca
dan bercerita. Teknik bernafas dilakukan agar ketika seseorang berbicara dimuka
umum dia mampu berbicara lancar tanpa tersengal-sengal nafasnya. Berlatih teknik
bernafas ini bertujuan agar dalam berbicara nafasnya teratur sesuai dengan apa yang
hendak diucapkanya.
Sedangkan teknik mengucap meliputi artikulasi, seperti a,i,u,e,o harus
diucapkan secara jelas. Jika seseorang berbicara tidaklah jelas, maka secara otomatis
lawan bicara akan kesulitan memahami informasi yang disampaikan untuk itulah
teknik mengucap sangatlah penting dalam berkomunikasi. Selanjutnya, teknik
membaca dan bercerita juga sangat perlu dilakukan pembicara. Misalnya, ketika
pembicara melakukan komunikasi terlebih dahulu dia melakukan kegiatan membaca.
Setelah itu, pembicara mengaplikasikan apa yang telah dia pelajari dengan membaca
tadi, dengan teknik bercerita. Teknik bercerita tidaklah mudah, pembicara harus
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
22
benar-benar memiliki kemampuan berbicara yang meyakinkan dan penuh ekspresi.
Sehingga pendengar merasa larut dalam apa yang disampaikannya. Kemudian, hal
yang paling penting dalam bercerita yaitu pembicara harus membuat suasana yang
menyenangkan dan tidak monoton, agar pendengar merasakan antusias yang tinggi
terhadap halyang dibicarakan. (Hendrikus, 2009: 16-17)
1) Taktik “Ya”
Menurut taktik ini pertanyaan dirumuskan sedemikian rupa sehingga lawan
bicara hanya dapat menjawab: “Ya”, dan perlahan-lahan menuntunya kepada
kesimpulan akhir yang jelas, atau mengejutkan, yang harus diterima tanpa syarat.
Jawaban “Ya” menuntut dari lawan bicara tidak hanya persetujuan rasional, tetapi
juga secara emosional yang tidak dapat dihindarkan.Pertanyaan-pertanyaan ini kurang
lebih bersifat sugestif dan tajam, digunakan untuk meminta jawaban pasti dari lawan
bicaranya. Namun, bisa juga digunakan untuk memutar balikan pendapat agar menjadi
tidak jelas, sehingga lawan bicara menjadi bodoh. Ketika berhadapan dengan
Euthypron, Scorates sudah menggunakan taktik ini dengan sangat berhasil:
Berikut ini merupakan contoh percakapan dengan menggunakan taktik “Ya” sebagai
berikut :
S : Karena keahlian memelihara kuda adalah perhatian yang tepat untuk
kuda, bukan?
E : Ya.
S : Dan bukan setiap orang mengerti anjing pemburu, kecuali si pemburu,
bukan?
E : Ya
S : Karena keahlian memburu adalah perhatian yang tepat untuk anjing
pemburu, bukan?
E : Ya
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
23
S : Dan keahlian bertenak sapi adalah perhatian yang tepat untuk sapi,
bukan?
E : Ya
S : Jadi kalau begitu Euthypron, kesalehan adalah perhatian yang tepat
untuk para dewa, bukan?
E : Ya
2) Taktik Mengulang
Ini adalah gaya bahasa yang tidak hanya dikenal pada zaman antik Yunani,
tetapi juga zaman modern. Napoleon mengatakan pengulangan satu-satuan gaya
bahasa yang benar. Senator Robert Kennedy menyebutkan di dalam pidatonya yang
terkenal pada tanggal 16 Maret 1968.Gaya bahasa ini juga sangat efektif dalam dunia
reklame.Dalam retorika dialogika gaya bahasa ini memiliki fungsi yang penting.
Khususnya dalam kehidupan antarindividu dan antarkelompok.
Pembicara berusaha menyampaikan pikiran dan idenya secara terus-menerus
dengan cara dan rumusan yang berbeda dan menarik. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa hal yang diulang mengandung ide yang positif dan benar. Gaya ini dapat
menyebabkan lawan bicara menaaruh perhatian kepada ide yang dianjurkan. Lalu,
berusaha mengolah ide itu, lalu merasa tertarik dengan ide itu. Pepatah bahasa Latin
mengatakan secara tepat: “Gutta cavat lapidem, nin vi, sed saepe cadendo” (artinya
tetesan air melubngkan batu, bukan karena kekuatannya, meainkan karena sering
menetes).
Selanjutnya, di bawah ini terdapat contoh kalimat dalam dialog mengenai taktik
mengulang sebagai berikut :
Contoh: Orang tidak sering menunjukkan hal ini bahwa…
Sekali lagi saya katakana, betapa pentingnya hal ini…
Secara khusus saya mau tekankan…
Saya mengulangi…
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
24
3) Taktik Sugesti
Taktik ini bermaksud mempermudah lawan bicara untuk menyetujui pikiran,
anjuran dan hasil pertimbangan kita. Taktik sugesti digunakan dalam berkomunikasi,
sebagai bentu dari komunikasi. Di mana, ketika pembicara melakukan komunikasi
lawan bicara pasti menyimak dengan penuh perhatian. Taktik ini dapat digunakan
untuk memberikan saran atau anjuran yang bersifat memotivasi. Diharapkan strategi
ini mampu membuat lawan bicara, menemukan titik terang atau jalan keluar.
Adapun contoh kalimat dialog yang mengulas mengenai taktik sugesti yaitu sebagai
berikut :
Contoh: Inilah yang paling tepat dan cocok bagi anda. Hanya saja,Anda belum
memiliki dalam koleksi anda…Program baru ini akan memberi keuntungan
kepada anda…Dalam satu tahun, pasti modal anda akan kembali…Saya
serahkan buku petunjuk ini kepada anda. Silahkan!
4) Taktik Kebersamaan
Apabila menghadapi kesulitan dalam diskusi, sering satu himbauan untuk
menumbuhkan rasa kebersamaan (perasaan”kita”). Lalu, sukses yang diraih bersama
hingga saat ini, atau himbauan tentang kerja sama yang efektif sampai saat ini. Hal ini,
dapat membantu untuk keluar dari buntu. Maksudnya, taktik ini digunakan ketika
beromunikasi dengan tujuan tidak hanya terjadi interaksi antarindividu saja melainkan
juga antarkelompok. Karena, setiap manusia merupakan makhluk sosial, di mana
mereka tidak dapat melakukan segala sesuatu sendirian pasti membutuhkan orang
lain. Begitu pula ketika berkomunikasi dalam proses pemecahan masalah kita
membutuhkan orang lain.
Berikut ini terdapat contoh kalimat dalam percakapan yang membahas mengenai
taktik sugesti berikut ini :
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
25
Contoh: Pikiran segala kerja sama kita yang berhasil baik selama ini! Bukankah
sampai saat ini kita selalu menyelesaikan segala masalah dengan cara yang
baik? Oleh karena itu marilah kita-bersama-sama berusaha menanggulangi
masalah ini.Apa yang dapat kita lakukan?
5) Taktik Kompromi
Kompromi adalah satu taktik yang dipakai dalam situasi sulit untuk mencapai
keseimbangan rasional. Maksudnya, taktik ini digunakan ketika berdiskusi untuk
mendapatkan hasil atau jalan keluar yang baik dan benar. Untuk dapat mewujudkan
pemecahan dari jalan keluar perlu adanya kerjasama yaitu antarkelompok diskusi.
Dengan begitu, taktik ini dapat digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi. Hal ini
bertujuan agar memperoleh keputusan bersama secara adil. Hal ini bertujuan, agar
melihat permasalahan tidak hanya dari satu sisi saja, melainkan harus secara berurutan
agar ditemukan jalan keluarnya.
Kalimat dalam dialog berikut ini termasuk ke dalam taktik kompromi yaitu sebagai
berikut :
Contoh: Pendapat kami tidak jauh berbeda sebagaimana diperkirakan.
Menurut saya kita sependapat dalam hal ini…Mari kita pusatkan
perhatian selanjutnya pada pokok ini..F.Schleger mengatakan:
Perbedaan pendapat justru memperkuat kesempatan yang murni.
6) Taktik Konsensus
Taktik ini menampilkan di depan mata pendengar mengenai rangkuman.Di
mana terdapat pendapat kita yang sudah disetujui dan mampu menggerakkan hati
mereka untuk menuruti pendapat kita, menyetujui perjanjian yang dibuat, menerima
anjuran atau membeli hasil produk kita. Dengan kata lain, taktik ini digunakan tidak
hanya untuk mengemukakan pendapat saja. Melainkan, taktik ini berguna
memecahkan permasalahan secara bersama-sama. Setelah itu, semua pendapat
nantinya akan dirundingan untuk mengambil jalan keluarnya. Hasil dari diskusi
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
26
tersebut berupa kesepakatan bersama mengenai keputusan yang diambil secara
musyawarah.
Kemudian, contoh kalimat dalam percakapan mengenai taktik-takik sugesti sebagai
berikut :
Contoh: Coba kita lihat kembali apa yang kita bicarakan. Lihat: kita semua sepakat khususnya dalam mengartikan apa itu “demokrasi”. Oleh karena itu kita sebenarnya sepakat bahwa…Kita setuju, bahwa…Maka dari itu marilah kita bersama-sama…
7) Taktik Menunda
Taktik ini dipergunakan apabila ada keberatan bahwa ceramah atau penjelasan
yang dikemukakan kurang jelas atau kurang mengandung argumentasi yang kuat.
Maksud dari taktik ini yaitu, jika salah seorang peserta mengajukan keberatannya
dalam diskusi dia diperbolehkan berpendapat. Namun, jika penjelasan mengenai
sesuwatu tersebut dirasa belum bisa direspon. Maka pembicara berhak untuk menunda
jawaban dari pendapat lawan. Hal ini bertujuan agar, mamapu meluruskan perbedaan
pendapat tersebut secara rasional. Pembicara dapat secara taktis menunda penjelasan
pada kesempatan berikutnya.
Selanjutnya, di bawah ini tedapat contoh mengenai taktik menunda. Adapun contoh
kalimatnya sebagai berikut :
Contoh: Saya akan menanggapi pertanyaan anda. Tetapi pada kesempatan ini rasanya tidak cukup waktu untuk menanggapi pertanyaan anda. Dalam ceramah berikutnya saya baru akan memberikan tanggapan mengenai pertanyaan ini…
8) Taktik Mengelak
Dapat terjadi bahwa pikiran atau pendapat pembicara diragukan.Pembicara
menghadapi kesulitan untuk menjelaskan posisinya.Dalam kesempatan dan kesulitan
seperti ini, pembicara menyebutkan kutipan atau ucapan seseorang ahli sehingga
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
27
lawan bicara dapat dikonfrontasikan langsung dengan pendapat ahli tersebut. Taktik
atau strategi mengelak dalam berkomunikasi sering kita jumpai dalam kehidupan. Ini
merupakan hal yang wajar. Ketika kita lupa mengenai isi atau inti pembicaraan, taktik
ini bisa dipergunakan untuk mengelak pertanyaan yang sulit secara halus dan masih
berkaitan dengan pembicaraan. Tujuan dari taktik ini yaitu, untuk membuat lawan
bicaranya mengatakan hal yang sebenarnya.
Berikut ini, terdapat taktik yang membahas mengenai taktik mengelak. Hal ini dapat
dibuktikan sebagai berikut :
Contoh: Andre Cide mengatakan: “Di dalam silogismu, saya hanya menemukan
apa yang sebelumnya saya siratkan”. Perdana Mentri X beberapa saat
lalu mengatakan hal yang sama. Albert Einstein pernah menegaskan
bahwa… Coba and baca tentang hal tersebut dalam prospek ini.
9) Taktik “Ya..tetapi”
Menurut taktik ini, kita sedang melakukan diskusi hendaknya menghargai dan
menyetujui pendapat lawan bicara. Tetapi, aplikasinya disesuaikan dengan pendapat
kita. Sehingga pada akhirnya dalam mengambil keputusan tidak hanya dilihat dari
pendapat satu orang saja melainkan dari semua pihak. Ini adalah satu cara untuk
menyimpang secara halus dari titik tolak lawan bicara. Dapat disimpulkan bahwa,
ketika lawan bicara telah menyampaikan pendapatnya, kita tanggapi dengan tegas dan
positif agar tidak menyingung pihak mana pun.
Selanjutnya, terdapat taktik yang membahas mengenai taktik “Ya..tetapi”. Adapun
hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Contoh: Saya dapat memahami secara jelas pendapat anda, tetapi… Sampai pada tingkat tertentu anda benar..hanya…
Saya setuju sekali dengan pendapat anda, hanya saja orang tidak boleh mengabaikan, bahwa… Saya mengerti baik sekali kecemasan anda. Tetapi harus disadari juga bahwa dengan itu orang lupa akan…
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
28
10) Taktik Mengangkat
Untuk memperoleh peserta atas pendapat kita, kita mengangkat dan
mengomentari pendapat yang berbeda dari lawan bicara.Dengan itu dia dapat lebih
baik belajar menghargai pendapat kita.Maksudnya, ketika dalam forum diskusi
hendaknya ketika beritahu bagaimana jalan diskusi. Hal ini bertujuan bahwa, diskusi
selain memecahkan masalah dan mencari jalan keluarnya. Diskusi juga bentuk saling
bertukar pikiran, pendapat, belajar mengemukakkan pendapat dan menanggapi
pendapat dari orang lain.
Adapun contoh dialoh yang membahas mengenai takti mengangkat. Hal ini dibuktikan
dengan kalimat sebagai berikut :
Contoh: Saudara-saudara, saya tau, bahwa beberapa di antara anda memiliki
pendapat yang berbeda dari pendapat saya. Saya menghormati
pendapat anda.Tetapi coba anda pahami juga pendapat saya…Coba
anda menempatan diri ke dalam situasi saya. Mungkin anda akan
bertindak sama seperti saya!
11) Taktik Berterima Kasih
Orang datang kepada kita dengan banyak kesulitan yang membebani. Untuk
itulah kita wajib mengucapakan rasa terima kasih kepadnya atas semua informasi
yang diberikan. Baik itu hal yang menyenangkan ataupun sebaliknya. Meskipun
begitu, maksud dari pembicaraan bukan untuk menjatuhkan atau merugikan pihak
mana pun. Walaupun masalah yang dibahas tidak menyenagkan kita, tetapi justru
dengan itu mereka dibebaskan dari tekanan emosional.
Selanjutnya, terdapat taktik berterima kasih sesuai dengan pendapat Hendrikus.
Adapaun, dialog dalam percakapan sebagai berikut :
Contoh: Saya berterima kasih karena anda mau menyampaikan kesulitan anda
secara terus terang. Memang tugas kami untuk membantu anda. Saya
mengucapkan terima kasih karena dengan begitu kami menyadari
kesalahan ini, dan kami terbantu untuk menolong banyak orang lain.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
29
12) Taktik Menguraikan
Apabila lawan bicara menyampaikan seonggok keberatan, kesulitan dan
kritikan. Maka kita menguraikan dan menganalisis semua beberan itu satu persatu
secara teliti, sambil menunjukan titik-titik lemahnya. Maksudnya, pembicara
mendengarkan berbagai pendapat dari semua pihak. Setelah itu, barulah kita
sampaikan keberatan kita mengenai pendapat-pendapat tersebut secara relevan. Hal itu
bertujuan agar nantinya kita dapat memberitahukan kelemahan-kelemahanya.
Lalu, percakapan lain yang terdapat dalam teori Hendrikus yaitu taktik menguraikan.
Hal ini dibuktikan dengan dialog di bawah ini sebagai berikut :
Contoh: Coba kita teliti catalog keberatan anda satu demi satu. Mari kita lihat
bersama-sama di mana ada titik lemah.Mungkin saya dapat
membantu.Apakah mungkin pokok ini terlalu dramatis? Di sini muncul
salah satu pengertian yang dapat dijelaskan sebagai berikut…
13) Taktik Membiarkan
Taktik ini membiarkan lawan bicara menyampaikan maksud dan pikiran,
sementara kita mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa memberikan reaksi.Yang
penting ialah tidak menghalangi pembicaraannya, kecuali ada pertanyaan.Sesudah
selesai, kita menjelaskan sambil memberikan tanggapan yang bertentangan dengan
pendapatnya. Maksudnya, stategi bertanya ini dilakukan sebelum mengajukan
pertanyaan kepada lawan bicara. Di mana kita mendengarkan lawan bicara dengan
penuh perhatian agar nantinya dapay menyampaikan garis besar pembicaraan.
Di bawah ini terdapat contoh mengenai taktik membiarkan menurut Hendrikus.
Adapun, dialognya sebagai berikut :
Contoh: Bolehkah saya merangkum pembicaraan anda? Anda berpendapat
bahwa..Apa saya kelliru? Anda yakin bahwa..dalam hal ini saya punya
pendapat lain..Dan saya mohon untuk dipertimbangkan lagi…
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
30
14) Taktik Antipasi
Sementara lawan bicara menyampaikan pendapat, kita sudah mengantisipasi
kelemahnnya. Dengan cara langsung menjatuhkan pendapatnya dengan
mengemukakan argumentasi kontra. Hal itu bertujuan, sebagai bentuk antisipasi atau
kewaspadaan kita mengenai pertanyaan-pertanyaan yang bisa saja datang tak terduga.
Pertanyaan yang dilontarkan pun sesuai dengan keberatan lawan bicara. Agar nantinya
pendapat yang telah kita sampaikan mampu membuat dirinya mengetahui
kekurangannya. Dengan begitu, taktik ini sering digunakan dalam pembicaraan sehari-
hari.
Berikut ini, terdapat contoh dialog mengenai taktik Antisipasi menurut Hendrikus. Hal
ini dibuktikan dengan dialog sebagai berikut :
Contoh: Barang kali anda kan menyampaikan keberatan bahwa..
Pasti anda mau bertanya kepada saya entah..Pikirkan sebaliknya adalah
bahwa.. Oleh karena itu jawabannya adalah…
15) Taktik Mengagetkan
Lawan bicara menantang dengan satu pertanyaan negatif.Kita mengejutkan dia
dengan satu jawaban balik dari sudut pandang yang tak diduganya.Jawaban balik ini
dapat bersifat paradox untuk menghilangkan keseimbangan dalam dirinya dan untuk
dapat mengarahkan dia. Taktik ini bermaksud mengagetkan lawan bicara baik
disengaja atau pun tidak. Pada intinya taktik ini, ingin melihat respon lawan bicara
ketika diberikan pertanyaan yang tak terduga apakah mampu menjawab dengan tenag
dan benar atau malah sebaliknya.
Berdasarkan, penjelasan di atas terdapat contoh taktik mengagetkan dalam teori
Hendrikus sebagai berikut :
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
31
Contoh: Oleh karena itu saya menasehati anda supaya…
Justru karan itulah…
Maka dari itu saya menganjurkan kepada anda…
Keberatan ini memang sudah lama saya nantikan.
Sebagaimana saya, anda mengerti bahwa…
Bahkan anda mengerti lebih baik daripada saya bahwa…
16) Taktik Bertanya balik
Taktik ini melemparkan kepada lawan bicara satu pertanyaan balik yang
menyebabkan dia melepaskan pendasaran keberatannya, dan menerima kekeliruannya
sendiri. Maksudnya, ketika mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara, dan
kemudian lawan bicara mengatakan sesuwatu yang menimbulkan keraguan. Taktik
bertanya balik ini dapat digunakan dengan tujuan membuat lawan bicaranya
mengatakan inti pokok atau garis besar masalah. Jika, lawan bicara belum juga
mengatakan hal yang sebenarnya maka pembicara boleh terus mengajukan pertanyaan
bertanya balik dengan menyudutkan lawan bicara. Hal ini bertujuan agar lawan bicara
nantinya menyadari kekeliruannya.
Di bawah ini terdapat contoh dialog mengenai taktik bertanya balik. Hal ini
dibuktikan dengan dialog sebagai berikut :
Contoh: Mengapa anda percaya bahwa titik tolak anda adalah satu-satunya yang
paling baik?
Apakah anda juga tidak berpendapat bahwa…?
Apakah saya tidak keliru?Jadi anda mengatakan bahwa?”
Izinkan saya bertanya: mengapa anda katakana bahwa pembicaraan
melatur?
Apakah tidak mungkin bahwa?
Apakah tidak bisa juga dipikirkan bahwa?
17) Taktik Provokasi
Taktik ini memaksa lawan bicara untuk berbicara terus terang.Hal ini adalah
satu model pertanyaan agresif, yang sering dipergunakan oleh wartawan. Sesuatu yang
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
32
bersifat provokasi inti menentang, dan dapat terjadi. Bahwa pertanyaan provokasi
yang menentang ini membawa efek negatif. Rasa bimbang, tidak percaya atau heran
dapat terlihat dengan jelas.
Selanjutnya, di bawah ini terdapat contoh dialog mengenai taktik provokasi. Adapun
contoh kalimatnya sebagai berikut :
Contoh: Itu saya tidak percaya…
Saya meragukan pendapat itu.
Itu tidak benar, itu omong kosong!
Anda sendiri tidak percaya pada apa yang anda katakan.
Katakan, kapan andan meletakkan jabatan?
Berapa lama lagi anda mau membohogi kami?
Sejak kapan anda memperkaya keluarga anda?
18) Taktik Mencangkup
Taktik ini melihat argumentasi lawan dengan satu pengamatan yang
mencangkup dan lebih tinggi. Sehingga dengan pengamatan tersebut, argumentasi itu
sendiri dilemahkan dan tidak berlaku untuk dirinya sendiri. Maksudnya, taktik ini
bertujuan menyimak dan mendengarkan pendapat lawan bicara secara langsung.
Setelah lawan bicara menyelesaikan pendapatnya, barulah kita menyampaikan respon
atau tanggapan kita mengenai pendapatnya. Dalam menanggapi pendapat tersebut,
kita sudah memiliki senjata atau strategi khusus untuk mengajukan ketidaksetujuan
kita dengan pendapat yang relevan.
Adapun, contoh dialog yang meliputi taktik mencakup. Hal ini dibuktikan dengan
kalimat berikut ini :
Contoh : Jawaban “tidak”dari anda, pda mulanya sebenarnya adalah
“ya”.Apabila sekarang anda mengatakan “tidak”, maka menurut hemat
saya anda pada hakikatnya mengiyakan hal itu.Sebab “jawaban „ya‟ itu
terdiri dari banyak jawaban “tidak dalam hal-hal kecil” (G.GRAß).
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
33
19) Taktik Melebih-lebihkan
Lewat taktik ini orang secara sadar melebih-lebihkan pertanyaan lawan bicara
(pertanyaan ekstrem) untuk mempengaruhi lawan bicara atau supaya dia menarik
kembali pertanyaannya. Misalnya, ketika seorang Ustad atau Ustazah sedang
melakukan ceramah pasti mereka melakukan kegiatan bercerita. Di dalam bercerta
tidak hanya pesan atau informasi saja yang disampaikan. Akan tetapi di dalamnya
juga terdapat kebenaran untuk dijadikan pelajaran hidup. Meski begitu, seorang
pembicara dituntut untuk mampu membuat suasana menjadi hangat dan
menyenangkan untuk itulah taktik ini digunakan dalam komunikasi.
Di bawah ini terdapat contoh taktik melebih-lebihkan. Adapun contoh dialog dalam
kalimat sebagai berikut :
Contoh: Dengan itu anda ingin mengatakan bahwa semua pejabat itu
koruptor?
Tidak, saya tidak bermaksud begitu…
20) Taktik Memotong
Taktik ini dipergunakan untuk mengontrol pembicaraan yang berbicara terlalu
banyak.Taktik memotong sering kali digunakan oleh masyarakat dalam
berkomunikasi. Namun, taktik atau strategi memotong pembicaraan harus
dipergunakan dengan tepat sesuai dengan konteksnya. Hal ini bertujuan, agar ketika
taktik memotong digunakan tidak menyakiti pihak mana pun. Misalnya,
pembicaraannya dipotong dengan tiba-tiba dengan alasan untuk menyampaikan
sesuwatu yang penting sehingga mengharuskan untuk memotong pembicaraan.
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat contoh taktik memotong. Hal ini terdapat
pada dialog dalam kalimat berikut ini :
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
34
Contoh: Bolehkah saya menyampaikan sesuwatu yang penting secara singkat?
Sabar, boleh saya jawab sebentar?
Coba beri kesempatan kepada Tuan X untuk mengungkapkan pendapatnya
atas apa yang baru anda katakana?
Saya tidak mau memotong pembicaraan anda, tetapi hanya mau berbicara
sedikit.
21) Taktik “tidak”
Taktik ini menyangkal pendapat lawan bicara secara langsung ketika diskusi.
Karena menuntut penjelasan yang tuntas dari lawan bicara. Semua strategi atau taktik
pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, meski begitu taktik dalam berkomunikasi
sama-sama memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Dan lain pihak cara ini dapat
menciptakan permusuhan, karena melukai lawan bicara. Oleh karena itu sebaliknya
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan retoris.
Dari penjelasan di atas, terdapat contoh dialog mengenai taktik “tidak”. Adapun
contoh dalam kalimatnya sebagai berikut :
Contoh: Bukan, itu tidak benar!
Bukan, tentang hal ini saya tahu lebih baik!
Helmut Schmid dalam suatu interview menjawab kepada Reporter
Rohlinger sebagai berikut”
Itu satu pertanyaan yang bodoh, tetapi saya tidak keberatan,
andaikan anda…
Untuk menghindarikan perasaan tersinggung pada lawan bicara,
dapat dipergunakan rumusan-rumusan yang lebih moderat seperti di
bawah ini:
Jangan katakana: Anda bohong Lebih baik: Apakah anda sungguh-
sungguh mengatakan yang bener?
Atau, jangan katakana: Anda tidak membaca keterangan yang
dilampirkan! Lebih baik mengatakan: Apakah anda sudah membaca
keterangan-keteragan yang dilampirkan?
Dengan cara ini, tak seorang pun merasa diremehkan atau terluka,
tetapi setiap orang yang mendengar, tahu apa yang sebenarnya
dimaksudkan.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
35
22) Taktik Kontradiksi
Taktik ini mengemukakan pertanyaan kontradikstoris (pertentangan secara
esensial) atas apa yang dikatakan lawan bicara. Maksudnya, ketika mengemukakkan
pendapat, terlebih dahulu menyimak pendapat dari lawan bicara hingga selesai. Di
dalam isi pendapat tersebut membahas mengenai permasalahan dari yang sederhana
hingga membahas masalah yang lebih kompleks. Setelah lawan bicara mengemukakan
pendapatnya, barulah kita ajukan pertanyaan yang berisikan perentangan atas
pernyataannya. Pertanyaan ini bukan ingin menjatuhkan, namun ingin membuktikan
pendapat atau gagasan dari lawan bicara.
Selanjutnya, terdapat contoh mengenai taktik kontradiksi. Hal ini sesuai dengan
contoh dialog dalam taktik kontradiksi sebagai berikut :
Contoh: Meskipun keberatan anda itu benar, tetapi tidak membuktikan apa-
apa! (Maksudnya.Apa yang dikatakan tidak benar)
Itu pernah terjadi, tetapi anda terlalu melebih-lebihkan!
(Membuktikan bahwa lawan bicara melebih-lebihkan masalah).
F. Pengertian Dan Tujuan Diskusi
1. Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa Latin: discutere, yang berarti membeberkan
masalah. Dalam arti luas, diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau
pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam proses ini orang
mengemukakkan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan dan hubungan
antarmasalah. Dalam arti sempit diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi
didalam kelompok kecil atau kelompok besar.Di dalam diskusi kelompok pada
umumnya dikemukakan banyak pikiran sebab “sebanyak kepala yang ada, sebanyak
itu pula pikiran dan pendapat yang ada”.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
36
Suatu diskusi tidak harus menghasilkan keputusan. Namun, sekurang-
kurangnya diakhir diskusi, para pendengar atau pemirsa memiliki pandangan dan
pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan. Sebab itu, diskusi
mempunyai hubungan yang erat dengan proses pembentukan pikiran atau pendapat,
sebagaimana sering terjadi dalam mass-media.Pada hakekatnya diskusi merupakan
suatu metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok.
Oleh karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas
koordinatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi
oleh seluruh kelompok.Diskusi kelompok berlangsung apabila orang-orang yang
berminat dalam suatu masalah khusus berkumpul mendiskusikannya dengan harapan
agar sampai pada suatu penyelesaian atau penjelasan.
2. Bentuk-bentuk Diskusi
Bentuk-bentuk diskusi dalam dialog sebenarnya ditentukan secara lebih jelas
tepat oleh tujuan dan isi diskusi. Selanjutnya bentuk diskusi itu juga menentukan
fungsi dari pemimpin diskusi dan para peserta yang mengambil bagian dalam diskusi.
Pembagian bentuk diskusi dalam uraian ini meliputi tiga tujuan. Pertama, tujuan dari
diskusi. Kedua, isi atau masalah yang akan didiskusikan. Ketiga, para peserta diskusi.
a. Diskusi Fak
Bentuk diskusi ini bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di
bawah bimbingan seorang ahli.Diskusi ini diselenggarakan pada akhir suatu ceramah
atau makalah yang mengupas tentang suatu masalah dari bidang ilmu tertentu. Pada
hakikatnya diskusi fak adalah suatu proses salin tukar menukar pikiran dan pendapat
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
37
untuk mencapai suatu pengetahuan yang tinggi. Diskusi ini dapat membimbing para
peserta kepada proses berpikir secara jelas untuk menemukan argumentasi yang jelas
dan jitu. Lamanya waku berbicara dalam ceramah umumnya sudah ditetapkan
sebelumnya. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan penyimpangan dari tema dan
terutama untuk memaksa para peserta agar mengungkapkan pikirannya secara singkat,
tetap, padat dan jelas.
b. Diskusi Podium
Diskusi podium adalah penjelasan masalah oleh wakil dari berbagai dan
pendapat. Atau diskusi yang diadakan oleh wakil-wakil terpilih bersama dengan atau
tanpa plenum. Di mana dalam mengajukan pendapatnya diwakili oleh satu orang
sebagai perwakilan dari kelompokknya. Lalu, di sini terdapat diskusi untuk
mendapatkan jalan keluar dari permsalahan tersebut. Hal ini berujuan, agar tidak
terjadi kericuhan dalam diskusi.
Dalam diskusi podium, masalah-maslah yang bersifat umum dijelaskan secara terbuka
sebagai berikut :
Masalah tentang kenaikan uang sekolah.Hal ini menyangkut para guru, para
murid, dan para orangtua.Masalah ini dapat diselesaikan lewat diskusi podium.
Prosesnya sebagai berikut:
Carilah seorang moderator (pemimpin diskusi), sebaiknya seorang yang netral, yang
bukan anggota dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dalam masalah. Yang
perlu diundang untuk menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah: Kepala Sekolah,
salah satu seorang guru, wakil dari pada siswa-siswi dan wakil orangtua.Hal yang
harus diperhatikan dalam diskusi podium adalah supaya setiap pembicara berbicara
dari sudut pandang. Sehingga menampilkan pandangan yang berbeda dari
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
38
pembicaraan lain, sebab diskusi podium akan menjadi lebih menarik, apabila setiap
pembicara mewakili pendapat yang berbeda dari kelompoknya. Moderator dapat
memberi kesempatan kepada para pendengar untuk mengajukanpertanyaa, setelah
pembicara menyampaikan pendapat atau pikirannya.Pertanyaan-pertanyaan yang
diajuakan kepada pembicara dari kelompok tertentu.
c. Forum Diskusi
Forum diskusi adalah salah satu bentuk dialog yang sering dipergunakan
dalam bidang politik. Forum diskusi ini sebenarnya merupakan kombinasi dari
berbagai bentuk dialog. Dalam percaturan politik terbuka kepada para pendengar atau
pemirsa televisi, untuk untuk menjelaskan program, sikap dan tujuan partainya.Forum
diskusi ini memiliki kadar demokratis yang tinggi. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa oaring hars berpegang teguh pada tema yang sedang diskusikan.Disamping itu
orang juga harus dapat membedakan masalah pribadi dari masalah yang dibicarakan.
Masalah pribadi tidak boleh dimasukkan dalam forum diskusi.
d. Diskusi Kasualis
Diskusi kasualis adalah penelitian bersama atas suatu masalah konkret atau
satu situasi konkret. Di mana masalah yang dibahas mengandung berbagai
kemungkinan jalan keluar dan untuk mencari jalan keluar yang tepat. Agar diskusi ini
dapat berjalan lancar maka, perlu adanya seorang pakar atau ahli. Karena dengan
adanya seorang tokoh yang ahli dalam bidang tertentu dapat menambah wawasan
mengenai suatu hal yang dilihat dari bebagai sudut pandang. Demi kelancaraan dapat
mengundang para ahli atau yang mengetahui masalah into untuk menjadi pengarah
atau pendamping.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
39
1) Fase 1 : Perkenalan Dan Ucapan Selamat Datang
Dalam fase pertama ini pemimpin diskusi memperkenalkan diri dan
mengungkapkan rasa gembiranya. Karena para peserta memenuhi undangan untuk
mengambil bagian dalam diskusi yang akan diadakan. Dia harus memperhatikan
bahwa penghargaan ini akan menyenangkan hati para peserta. Tentunya, harus keluar
dari lubuk hati dan yang paling penting yaitu hati yang ikhlas. Oleh karena itu sikap
dan kata-kata yang memberi kesan berlebih-lebihan dan dibuat-buat hendaknya
dihindarkan, agar tidak akan menimbulkan rasa tidak saling percaya terhadap
pemimpin diskusi di dalam diri para peserta.
2) Fase 2 : Pengantar Ke Dalam Diskusi
Dalam fase kedua, pemimpin memperkenalkan tujuan diskusi kepada peserta.
Misalnya, diskusi dimaksudkan untuk saling tukar-menukar pikiran sambil membagi
informasi atau mempertimbangkan usul dan saran untuk mengambil keputusandan
lain-lain. Di samping itu pemimpin membeberkan dan menjelaskan secara besar
pokok-pokok penting masalah yang akan didiskusikan. Hal ini bertujuan, agar semua
peserta diskusi mudah dalam memahami diskusi. Dengan begitu, diskusi akan lebih
mudah diterima oleh pendengarnya
3) Fase 3 : Menciptakan Situasi Saling Percaya
Dalam menciptakan situasi saling percaya, pemimpin harus dapat meyakinkan
lawan bicarannya dengan keterampilan bericaranya. Informasi yang disampaikan
harus jelas dan tersampaikan. Untuk menciptakan situasi rasa percaya diri dalam diri
peserta dan saling percaya antarpeserta, hendaknya dijelaskan bahwa semua peserta
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
40
sanggup dan dianggap kompeten terhadap masalah yang akan didiskusikan. Oleh
karena itu segala kecemasan dalam hubungan dengan rasa kurang percaya diri
dijauhkan. Hal ini dapat tercapai apabila dalam fase ini pemimpin menegaskan bahwa
selama proses diskusi setiap orang “meninggalkan” status dan jabatannya tidak
menggangap diri lebih tinggi atau hebat. Setiap peserta adalah rekan yang sederajat.
4) Fase 4 : Penjelasan Mengenai Jalannya Dikusi
Penyampaian tentang jalannya diskusi hanya dibuat apabila perlu bahwa pada
awal dituntut suasana yang baik. Dalam penjelasan ini perlu ditegaskan tentang
disiplin waktu. Suatu diskusi itu efektif apabilan proses berjalan lancer dan apabila
semakin banyak orang mengamil bagian dalam diskusi. Oleh karena itu penjelasan
mengenai jalannya diskusi tidak perlu menyita banyak waktu. Pada umumnya pada
awal diskusi orang membicarakan masalah-masalah sederhana, sesudah itu
mendiskusikan masalah yang lebih kompleks dan ruwet. Keuntungannya adalah
bahwa suasana dan relasi antarpeserta lewat partisipasi dalam diskusi tentang masalah
yang sederhana. Mereka dapat lebih cepat saling mengenal sehingga sikap positif
terhadap kelompok dan proses diskusi dapat dinina. Hal ini menjadi dasar untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang lebih kompleks.
5) Fase 5 : Diskusi
Pelaksanaan dalam diskusi dan teknik memimpin diskusi adalah dua hal yanga
sangat menentukan. Pemimpin diskusi berusaha untuk menciptakan tujuan diskusi
yang sudah ditergetkan. Teknik memimpin oleh pemimpin mempunyai peranan
penting untuk menciptakan atmosfer. Di mana hal itu dapat memungkinkan percaturan
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
41
pikiran secara objektif dan untuk menghindarkan konfrontasi antarpribadi. Dalam
usaha menciptakan suasana yang baik ada beberapa norma tingkah laku dalam diskusi
yang perlu diperhatikan:
a) Pemimpin harus sadar betul bahwa dia memiliki peranan penengah
Itu berarti dia bertugas menicptakan keseimbangan antara perbedaan pendapat.
Baik secara pribadi maupun secara objektif dan menghindari pendapat-pendapat yang
bersifat ekstren. Apabila titik tolak dari berbagai pendapat itu sama kuat, maka dia
dapat menegasakan bahwa pendapat-pendapat itu benar dan dapat diterima. Ketika
melakukan diskusi, pemimpin harus tanggap melihat segala situasi. Maksudnya,
bahwa jika terjadi keribuatan yang mengarah ke tindakan fisik dan sebagainya. Dia
harus menjadi penengah diantara peserta diskusi.
b) Pemimpin tidak memihak seorang pun!
Di sini maksudnya adalah bahwa pemimpin harus bersikap adil dan objektif
terhadap semua peserta. Pemimpin menyadari bahwa setiap peserta diskusi adalah
rekan yang sama dan memiliki kesempatan yang sama pula. Ketika di dalam forum
diskusi pemimpin harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Di mana
diatidak memihak siapapun dan bersikap adil. Hal ini bertujuan, agar tidak terjadi
ketidak adilan antarpeserta diskusi.
c) Hindari kesalahan: berdialog hanya dengan beberapa peserta!
Maksudnya, pemimpin mengarahkan perhatiannya kepada semua peserta.
Diskusi pribadi antarpeserta yang menyimpang dari tema hendaknya dihindarkan.Dia
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
42
bertugas mendorong peserta yang tidak banyak berbicara untuk mengungkapkan
pikirannya. Oleh karena itu kurang bijaksana apabila pada awal diskusi sudah
ditentukan peserta tertentu untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal ini dapat
menganggu ketenagannya sepanjang proses diskusi, terutama bagi peserta yang
kurang berani.
d) Jika perlu, berani menghentikan pembicaraan yang bertele-tele
Tugas ini tidak mudah! Tetapi hal ini merupakan kewajiban pemimpin untuk
menghentikan pembicaraan bertele-tele, yang hanya mengaburkan tema. Cara yang
dapat ditempuh adalah dengan memperingatkan para peserta tentang tujuan dan proses
diskusi yang sudah ditetapkan. Di samping itu dapat juga dijelaskan kembali aturan
diskusi atau memperingati peserta tertentu untuk memperhatikan aturan yang sudah
ditetapkan. Apabila semuannya ini tidak berhasil, dia harus berani menghentikan
pembicaraan. Hal ini bertujuan, agar peserta mampu mengemukakan pendapatnya
secara langsung tanpa harus berbelit-belit.
e) Menertibkan peserta yang memonopoli pembicaraan
Ini berarti pemimpin memberi petunjuk dan arahan untuk mencapai sasaran
diskusi. Dia dapat memperingatkan bahwa pembicaraan harus mempertimbangkan
pendapat sebelumnya supaya pendapat baru memperjelas masalah. Cara lain untuk
menertibkan adalah lewat koordinasi yang ketat terhadap peserta-peserta yang ingin
berbicara. Hal ini bertujuan agar, ketika berdiskusi setiap peserta tertib dalam
mengemukakan pendapatnya. Yang paling penting adalah, peserta mampu menghargai
pesera lain dengan memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk berpendapat.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
43
f) Sapalah setiap peserta dengan namanya
Pada fase ini, Pemimpin diharapkan mengetahui nama setiap pesertanya.
Sehingga dapat menyapa mereka dengan namanya. Oleh karena itu untuk
mempermudah dapat disiapkan kartu nama bagi para peserta. Tujuan lainnya adalah
menjalin tali silaturahmi antar kelompok. Kartu nama ini disematkan sedemikian rupa,
sehingga setiap peserta dapat membaca nama pesera lain dengan jelas.Dengan begitu,
proses diskusi nantinya akan berjalan dengan lancar.
g) Hal-hal esensial supaya diingar selama diskusi
Yang dimaksudkan adalah bahwa hasil diskusi dicatat jelas, sebaiknya pada
papan tulis, pada flip-chat atau dengan mempergunakan Overhead-projector. Media
semacam ini akan mempermudah para peserta untuk mengingat hasil diskusi. Di
samping itu dapat berguna untuk memperlancar dan menjelaskan proses diskusi. Hal
terpenting adalah, tidak terjadi ketidakselarasan komunikasi. Dengan rumusan hasil
sementara, pemimpin dapat menghindarkan pendapat lain yang menyimpang dari
bahan diskusi.
6) Fase 6 : Rangkuman
Pada akhir diskusi pemimpin merumuskan secara jelas semua hal yang
penting. Rangkuman dapat berupa keputusan-keputusan yang disetujui, anjuran atau
jalan keluar dan penerapannya. Rumusan akhir dapat dibuat oleh peserta sidang atau
oleh pemimpin dan para notulis. Segala keputusan pada akhir diskusi dirumuskan
secara jelas. Keputusan-keputusan yang sudah ditetapkan tidak boleh diganggu gugat.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
44
Dengan adanya rangkuman, maka tidak hanya peserta yang mengetahui pelajaran atau
hikmah dari persoalan, tetapi pendengar yang ada di rumah juga merenunginya.
7). Fase 7 : Penutup
Fase penutup ini merupakan tahapan di mana pemimpin diskusi menutup acara
diskusi tersebut. Ketika akan menutup diskusi, pemimpin memberikan saran dan
anjuran kepada semua pihak mengenai masalah yang telah didiskusikan. Setelah itu,
sebelum diskusi ditutup secara resmi, pemimpin menyampaikan rsa syukur dan terima
kasih kepada para peserta. Terutama atas segala kerja sama dan sumbangan pikiran
selama proses diskusi. Hal ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan karena telah
menyempatkan hadir pada forum diskusi tersebut. (Hendrikus, 1991: 96-108).
G. Program Talk Show
Program Talk show diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih
mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing tokoh yang diundang dapat
saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter atau pembawa acara
bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang melontarkan pendapat atau
membagi pembicaraan. Jadi, pembicaraan itu tidak hanya dimonopoli oleh satu orang.
Presenter juga harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk memberikan kesempatan
kepada penonton terlibat dalam program ini, apabila program ini interaktif. Sekali lagi
dalam hal ini presenter harus cekatan dan taktis menghentikan ataumembelokan
perdebatan apabila sudah mengarah pada bahaya kemarahan dan tindakan fisik.
Program ini dapat menjadi program yang membosankan apabila tidak
dilakukan upaya-upaya yang membuat program ini menarik. Daya tarik program talk
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
45
show diskusi atau panel diskusi, terletak pada topik pembicaraan atau permasalahan
yang dibicarakan harus menarik. Selain permasalahan menarik, program talk
showdiskusi panel juga harus mengahdirkan tokoh yang menarik. Ada tiga tokoh
katagori tokoh yang menarik. Pertama, dia adalah public figure atau idola (panutan)
masayarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling
menguasai bidang atau permasalahan. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis, dan
vocal. Pembicaraan akan menjadi hangat, menarik, dan penuh tantangan lewat tokoj-
tokoh semacam itu.
Seperti dikemukakan di muka program ini juga akan menarik apabila
presenter, yang membawakan dan memoderatori program ini menarik. Mampu
mengimbangi pembicaraan para tokoh.Hal itu hanya terjadi jika presenter juga
menguasai bidangnya dan dapat mengajukan pertanyaan atau menyajiakan
permasalahan secara menarik. Presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam
program acara semacam ini hanya akan menurunkan suasana, membuat acara tidak
hidup dan membocankan. Dalam program talk show banyak hal yang perlu
dipersiapkan. Sense of humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan tidak bisa
dipelajari.
Program talk show di masa kini tidak terlepas dari humor.Sebab kebanyakan
talk show adalah hiburan. Namun, kendati pun hiburan, seorang presenter dapat tampil
menghibur dengan humor murah dan humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari
kecerdasan dan kemampuan keterampilan presenter yang menentukan. Biasanya
penonton cepat bosan pada hiburan-hiburan yang tidak kreatif.Kreatifitasnya mungkin
pada seseorang yang memiliki kecerdasan dan terus menerus mencari.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
46
Presenter menurut arti katanya, seseorang yang mengantar suatu sajian.Sajian
itu bermacam-macam, seperti musik, aneka program, feature, magazine, dan kuis.
Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan
lewat kata-katanya. Dalam bahasa Indonesia ia disebut announcer. Penyaji boleh
member pemanis suatu sajian program dengan kata-katanya.Announcer atau presenter
adalah seorang yang bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan berbahasa
dilengkapi dengan keterampilan dalam membawakan suatu acara. Untuk itu, ia perlu
selalu menjaga agar suara dan kemampuan berbahasanya tetap terjaga. Setiap orang
dapat berbicara, tetapi seorang juru bersuara (announcer atau presenter) harus dapat
berbicara secara lebih baik, lebih jelas dan lebih indah atau memukau (Fred Wibowo,
2007: 82-87).
Berdasarkan pendapat Fred Wibowo mengenai talk show dapat peneliti
simpulkan bahwa, talk show merupakan perbincangan antara dua orang atau lebih
yang sedang membahas suatu permasalahan yang sedang hangat diperbincangan.
Daya tarik dari program talk show adalah diskusi, dimana program diskusi mengulas
suatu permasalahan dengan menghadirkan beberapa narasumber atau tokoh terkenal
untuk memberikan solusi atau jalan keluar. Selain itu, pendukung dalam acara talk
show yaitu pembawa acara atau presenter. Tanpa adanya pembawa acara diskusi tidak
akan berjalan lancar, karena tugas pembawa acara adalah menjadi moderator dalam
diskusi. Pembawa acara tidak hanya menjadi moderator saja, tetapi dia juga bertugas
membuat suasana menjadi mencair dengan kata-kata humornya. Hal tersebut
dilakukan agar baik pembicara, narasumber, dan penonton di studio tidak merasa
jenuh atau bosan.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
47
H. Azas-azas Diskusi Berkelompok
1. Tujuan
Setiap manusia yang lahir di dunia ini pada suatu ketika tentu akan
mengetahui, bahwa hidup mempunyai persoalan-persoalannya, terutama hidup
bermasayarakat. Ia bertemu dengan sesama hidupnya, yang juga menghadapi
persoalan-persoalan serupa dan lalu merasa perlu berhubungan dengan mereka untuk
memecahkan persoalan-persoalan ini bersama. Malahan didalam persoalan-persoalan
yang bersifat pribadi pun, ia tetap membutuhkan orang lain yang dapat menyelami dan
dapat membantunya untuk menyelami persoalan-persoalan itu. Tetapi bantuan orang
lain ini terutama dibutuhkannya dalam memecahkan “persoalan-persoalan sosial”.
Karena secara individu orang tidak akan mampu menghadapinya; dan seandainya
bisa, juga tidak akan mungkin dapat menyelesaikannya dengan baik. Dari sebab itu
pemecahan persoalan-persoalan sosial dengan sendirinya menuntut adanya kerja
sama. (J. Bulatau S.J, 1971: 5).
2. Pokok-Pokok Berdiskusi
a. Pengantar Pokok-Pokok Berdiskusi
Pengantar pokok-pokok berdiskusi ini kami buat untuk keperluan interen.
Suatu usaha menunjukkan hal-hal yang utama dan penting penyelenggaraan sebuah
diskusi dalam pengantar ini akan kami catatkan pokok-pokok berdiskusi secara
keseluruhan. Agar mereka yang baru pertama yang baru pertama kali berkenalan
dengan pembahasan masalah diskusi dapat menetahui secara garis besar isinya.
Setelah eksposisi yang bersifat umum dan menyeluruh ini, barulah kita memasuki
beberapa pokok pembahasan yang terpilih (selektif) disesuaikan dengan waktu dan
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
48
kebutuhan pemanfaatannya. Mempelajari pokok-pokok diskusi bukanlah merupakan
sebuah ilmu akan tetapi merupakan sebuah pengetahuan belaka.
Diskusi secara umum ialah saling bertukar pikiran secara lisan.Diskusi
merupakan suatu gejala masayarakat manusia.Oleh karena komunikasi lewat diskusi
telah menunjukkan manfaat dan hasil-hasil yang baik bagi antar hubungan manusia.
Maka pengetahuan tentang diskusi ini dikembangkan serta manusia diskusi pun dilatih
baik secara pribadi maupun secara kelompok untuk diskusi. Dengan demikian diskusi
menjadi satu pengetahuan, diskusi harus dipelajari, manusia dilatih untuk berdiskusi,
metode, teknik, bentuk diskusi pun dikembangkan dan ditata.Dapatlah dikatakan
bahwa kita sedang mengalami satu zaman revolusi diskusi (Jos Daniel Parera, 1991:
183-184).
3. TalkShow Rumah Uya
Talkshow rumah Uya merupakan suatu acara yang dikemas dengan suasana
rumah, namun tetap modern. Perlu diketahui masalah yang perlu diangkat dalam
program ini berasal dari penonton rumah Uya. Para penonton yang ingin dibantu Uya
dalam menyelesaikan masalah hanya cukup mengirimkan surat elektronik (e-mail)
kepada tim produksi rumah Uya. Masalah yang dipilih dan diangkat oleh tim produksi
tidak terfokus pada isu tertentu. Biasanya, Uya yang ikut dalam penyortiran surat,
memilih masalah-masalah yang sederhana. Bagaimana masalah yang sederhana
tersebut diangkat dan diselesaikan dengan cara berdiskusi secara kekeluargaan dan
menyentuh. Selama proses syuting, tak jarang Uya ikut terbawa suasana yang
akhirnya membuatnya meneteskan air mata. Segmen menyentuh inilah yang akan jadi
“senjata'” untuk memenangkan hati pemirsa nantinya.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
49
Ada yang meluap-luap, ada yang pasif, hal itu mendorong Uya Kuya untuk
membuat bagaimana lawan bicaaranya supaya bisa berbicara dan mengeluarkan
pendapat dan perasaannya di acara ini. Selain UyaKuya sendiri, terdapat dua talent
lain yaitu, Cue‟Idar dan Natasya yang akan menyajikan keseruan lain untuk membuat
acara lebih berwarna. Program ini tayang di Trans7 secara reguler setiap hari Senin
hingga Jumat pada pukul 17.00 WIB. Kemudian, pada bulan Februari 2016 acara ini
tayang sebanyak 20 episode dalam satu bulannya sehingga peneliti hanya mengambil
5 episod saja. Karena, peneliti hanya mengambil tema yang berbeda dari episode
lainnya yaitu tema yang perepisodnya berbeda dengan masalah selain permasalahan
percintaan tetapi cenderung tema sosial atau kekeluargaan.
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016
50
33
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ACARA TALK SHOW RUMAH UYA
DI TRANS7 BULAN FEBRUARI TAHUN 2016
Tujuan
Penelitian
Menurut Tarigan
Rumusan
Masalah
Pendahuluan
Pengertian Berbicara
menurut Tarigan
a. Mendorong
b. Meyakinkan
c. Berbuat dan beramal
d. Memberitahukan
e. Meyakinkan
Landasan Teori
a. Berbicara perorangan
b. Berbicara berkelompok
Prosedur Parlementer
(Parlimentary Procedure)
Berbicara
Konferensi
a. Arsjad
b. Nurgiantoro
c. Tarigan
Menurut Hartono Diskusi kelompok (Conference
Speaking)
Manfaat
Penelitian
Latar Belakang
Masalah
Bntk.Ket.Ber
bicara Tujuan
Berbicara
Berbicara Dimuka Umum a. Berbicara dalam situasi memberitahukan atau
melaporkan (Informatis).
b. Berbicara dalam situasi yang bersifat
kekeluargaan atau persahabtan (fellowship
speaking)
c. Berbicara dalam situasi membujuk,
mengajak, meyakinkan (Persuasif speaking)
d. Berbicara dalam situasi merundingkan
Bntk.Ket.Berbicara
menurtut Tarigan
dan Hartono
Pengertian
Berbicara menurut
Para Ahli
Berdasarkan
Lawan bicara
Berdasarkan
pelaksanaannya
b. Diskusi kelompok resmi (Formal)
a. Diskusi kelompok tidak Resmi
(Informal
a. Diskusi Fak
b. Diskusi Podium
c. Diskusi Forum
Diskusi
d. Diskusi Kasualis
a. Berbicara Formal
b. Bericara semi Formal
c. Berbicara formal
a. Memberi perintah atau instruksi
b. Memberi nasehat
c. Memberi saran
d. Berpidato
e. Mengajar atau memberi contoh
f. Berpendapat
g. Pertemuan
h. menginterview
a. Satu lawan Satu
b. Satu lawan banyak
c. Banyak lawan Satu
d. Banyak lawan banyak
a. Langsung
b. Tidak langsung
Berdasarkan tingkat
keformalannya
Ketrampilan
Berbicara
Berdasarkan
Partisipanny
a
Pengertian Retorika
menurut Para Ahli
Pengertian
Diskusi
a. Hendrikus
b. Tarigan
Metode
Penelitian
Bentuk Retoris
Menurut Hendrikus
a. Mologika
b. Dialogika c. Pembinaan teknik
berbicara
a. Effendy
b. Clean Books
c. Hendrikus
d. Keraf
e. Arsjad dan Mukti U.S.
Menurut
Fred
Wibowo
Pengertian
Talk Show
Bentuk
Diskusi
menurut
Hendrikus
Tahap
Penelitian
Data
Metodologi
Penelitian
Jenis
Penelitian
Data dan
Sumber
Data
Analisis
Data
Azas-azas
Diskusi
Berkelompok
Menurut
J.Bulatau.S.J.
Talk Show
Rumah Uya
50
KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016