5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Jaringan komputer.
Irawan (2013 : 2) mendefinisikan bahwa “Jaringan komputer bisa dikatakan
sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling
berbagi pakai (sharing) melalui perangkat lunak ataupun perangkat keras, serta
menggunakan protokol yang sama.
Jenis Jaringan
1. Local Area Network (LAN)
Sofana (2012:113) mendefinisikan bahwa “Sebuah LAN, adalah jaringan
yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan
sperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya
tidak jauh sekitar 1 km persegi”. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer
biasanya di jadikan sebuah file server yang digunakan untuk menyimpan perngkat
lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak
yang dapat digunakan oleh komputer yang terhubung ke jaringan (network) itu
biasanya disebut dengan workstation biasanya kemampuan workstation lebih
dibawah file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hardisknya selain aplikasi
untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk
menghubungkan antara satu computer dengan computer lainnya.
Media transmisi data yang umum digunakan pada sebuah Local Area Network
(LAN) adalah kabel coaxial, dan UTP (Unshielded Twisted Pair). Biasanya jarak
antar node tidak lebih jauh dari 200 meter.
6
LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps
dengan delay rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN modern
dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Sumber:http//dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/LAN-1.gif
Gambar II.1
Jaringan LAN
2.Metropolitan Area Network (MAN)
Sofana (2012:12) mendefinisikan bahwa “Sebuah MAN, biasanya meliputi
area yang lebih besar dari LAN, misalnya antara wilayah dalam suatu provinsi.
7
Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan – jaringan kecil
dalam lingkungan area yang lebih besar”. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang berdekatan. MAN berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen
switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel.
Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Jaringan
ini juga dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat dan biasanya digunakan
oleh sebuah
perusahan jaringan komputer dalam satu kota, antar Kampus atau Universitas, dan
lain-lain.
Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/MAN.jpg
Gambar II.2
Jaringan MAN
3.Wide Area Network (WAN)
Sofana (2012 : 127) mendefinisikan bahwa“Sebuah WAN adalah jaringan
yang ruang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel
8
– kabel bawah laut, sebagia contoh keseluruhan jaringan Bank Negara Indonesia
(BNI) yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara – Negara lain
menggunakan sarana WAN”. Sebuah bank yang ada di bandung biasanya
menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong hanya dalam bebrapa
menit. Biasanya WAN agak mumit dan sangat kompleks menggunakan banyak
sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global
seperti internet.
Didalam literature juga biasa disebut sebagai End System. Host
dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas
subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem
telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan
memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek
aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel
transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel,
atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk
menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel
penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan
pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standar dalam menamakan
komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node,
intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya. Kita biasa
menyebut komputer switching dengan ROUTER. Setiap host dihubungkan ke
LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan
9
tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Jaringan
WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan,seperti jaringan untuk
publik, retail, penjualan jasa, dan lainnya, WAN menggunakan protokol internet
berupa Network Service Provider (NSP).
Sumber:http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/wan.jpg
Gambar II.3
Jaringan WAN
2.2. Topologi Jaringan
Irawan (2013 : 23) mendefinisikan bahwa “Topologi jaringan adalah sebuah
cara bagaimana menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam
sebuah jaringan.
Topologi jaringan terbagi menjadi dua yaitu topologi logika dan topologi
fisik.
10
1. Topologi Bus
Daryanto (2010 : 30) menyatakan bahwa “Topologi linear bus merupakan
topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel Co-axial. Dengan
menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainya bisa dengan mudah dihubungkan
satu dengan yang lain”.
Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic
(yang kemudian digunakan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan
client atau node).
1. Keuntungan Topologi Bus:
a. Penggunaan kabel yang sedikit sehingga terlihat sederhana.
b. Pengembangan jaringannya mudah.
2. Kerugian Topologi Bus:
a. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan
jaringan akan terganggu.
b. Kepadatan pada jalur lalu lintas.
c. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
11
Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-bus
Gambar II.4
Topologi bus
2. Topologi Ring
Daryanto (2010: 31) menyatakan bahwa “Topologi Ring adalah topologi yang
memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi data serta traffic disalurkan
sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini
memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang
menggunakan twiested pair)”.
1. Keuntungan Topologi Ring:
a. Hemat Kabel.
b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstation.
2. Kerugian Topologi Ring:
a. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walaupun sekecil apapun.
b. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak
menjadi kaku.
12
c. Biaya pemasangan lebih besar.
Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-ring
Gambar II.5
Topologi ring
3. Topologi Star
Daryanto (2010: 32) menyatakan bahwa “Topologi Star adalah topologi
yang didesain dimana setiap node (file server, workstation, dan perangakat
lainnya) terkoneksi dengan jaringan melewati sebuah hub atau concentrator”.
Jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan
untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang harus
sesuai (matching) juga tidak terjadi yang penting lagi. Pokoknya asal ada (yang
beres tentunya), maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya
jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimping tool, Kabel UTP (biasanya
CAT5) dan Connector RJ45.
a. Keuntungan Topologi Star
a. Fleksibel dalam hal pemasang jaringan baru, tanpa mempengaruhi
jaringan yang lain.
13
b. Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena kontrol jaringan
yang terpusat.
c. Apabila salah satu kabel koneksi user terputus, tidak akan mempengaruhi
user yang lain dan keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja.
b. Kerugian Topologi Star.
a. Boros dalam pemakaian kabel jika kita hubungkan dengan jaringan yang
lebuh besar dan luas.
b. Kontrol hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu
ditangani secara khusus.
Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star
Gambar II.6
Topologi Star
4. Topologi Tree
Irawan (2013 : 26) mendefinisikan bahwa “Topologi Tree atau topologi
pohon bisa dikatakan sebagai kombinasi karakteristik antara topologi star yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone”.
14
Sumber:http://nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/
Gambar II.7
Topologi Tree
2.3. Perangkat Keras Jaringan
1. Server
Sopandi (2008 : 13) mendefinisikan bahwa “Server adalah sebuah
komputer yang berisi program baik sistem operasi maupun program aplikasi yang
menyediakan pelayanan kepada komputer atau program lain yang sama ataupun
berbeda. Komputer server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk
penyimpanan data yang akan digunakan bersama, atau basis data. Selain itu, jika
menggunakan sistem operasi berbasis network (Network Operating System) maka
komputer server berisi data user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut
berikut otoritasnya yang dapat di manage oleh supervisor dan administrator.
15
Sumber : http://.dimensidata.com/spesifikasi-server-ibm-system-x3650-m3/
Gambar II.8
Server
2. Kartu Jaringan (Network Interface Card)
Kurniawan (2007: 38a) menyertakan bahwa “Kartu Jaringan merupakan
perangkat paling utama yang harus terpasang pada komputer kita setiap komputer
dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan”.
Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jjika dideasin untuk
kabel coaxial maka konektor dipakai adalah konektor BNC (Barrel Nut
Connector atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel
twisted fair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45.
Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/
Gambar II. 9
Network Interface Card
16
3. Kabel Jaringan
Kurniawan (2007 : 38b) mendefinisikan bahwa “Komputer kita
membutuhkan sebuah media transmisi untuk dapat terhubung dan melakukan
segala bentuk kegiatan di jaringan.
Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel pada
jaringan komputer kita gunakan untuk menghubungkan antara suatu server
dengan workstation, atau sebaliknya.
a. Kabel Coaxial
Kurniawan (2007: 39) menyatakan bahwa “kabel coaxial merupakan kabel
yang hanya tersusun atas inti tembaga pada intinya, dan tertutup secara
menyeluruh oleh bahan plastik insulator”.
Dikenal dua jenis kabel coaxial untuk jaringan komputer, yaitu thick
coaxcable (berdiameter lumayan besar) dan thin coaxcable (berdiameter lebih
kecil). Untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipakai adalah kabel
RG-58. Jenis ini juga dikenal sebagai thin ethernet. Setiap perangkat yang
dihubungkan dengan konektor BNC-T.
Sumber : http://jogjacctv.co.id/pengenalan-kabel-coaxial/
Gambar II.10
Kabel Coaxial
17
b. Kabel Twisted Pair
Kurniawan (2007: 41) menyatakan bahwa “Kabel Twisted Pair merupakan
suatu kabel yang berintikan tembaga berukuran kecil, pada masing–masing kabel
berisikan 8 buah kabel kecil dengan warna yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya”.
Sumber : https://mahrusalii.com/materi/setting-ulang-jaringan/kabel-jaringan/
Gambar II.11
Kabel Twisted Pair
c. Kabel Fiber Optic
Kurniawan (2007: 47) menyatakan bahwa “kabel fiber optic merupakan
suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang sangat halus digunakan untuk
mentransfer data pada jaringan komputer”.
Kabel fiber optic merupakan kabel yang dapat mentransmisi cahaya. Kabel
fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang
menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut
diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal sebagai
single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang
lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode
mengirim sinyal yang berbeda pada saat bersamaan, mengirim data pada sudut
18
refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat
menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya
mencapai 500 m atau kurang. Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis
konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk
persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang
digunakan.
Sumber : www.suarasurabaya.net/print_news/Kelana%20Kota/2015/148129-PT-
Telkom:-Fiber-Optik-Memang-Butuh-Catuan-Listrik
Gambar II.12
Kabel Fiber Optic
19
d. Konektor
Kurniawan (2007: 49) menyatakan bahwa “Konektor adalah peripheral yang
kita pasangkan pada ujung kabel UTP”.
Tujuan konektor adalah agar kabel jaringan dapat kita pasang pada port
NIC. Biasanya dalam jaringan komputer konektor yang dipakai adalah RJ45.
Untuk dapat memasngkan pada memasangkan pada ujung-ujung kabel UTP denan
RJ45, maka diperlukan sebuah alat yang dinamakan crimper (crimping tool)
Sumber : http://www.helenturvey.com/apa-itu-connector-rj45-atau-modular-
plug/
Gambar II.13
Konektor RJ 45
4. Access Point
Kurniawan (2007: 58) menyatakan bahwa “Access Point merupakan alat
terpenting dalam membangun jaringan wireless maupun jaringan hostpot”
Pada dasarnya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge
untuk jaringan LAN UTP. Oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat
port untuk konektor RJ-45. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan
20
Data Link dan lapisan fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi
atau transfer datanya masih memakai protokol TCP/IP.
Sumber : http://www.networkscreen.com/AX411.asp
Gambar II.14
Access Point
5. Modem
Kurniawan (2007: 55) menyatakan bahwa “Modem merupakan
kependekan dari Modul Demodulator, alat ini memungkinkan komputer untuk
menerima dan mengirim paket data dalam bentuk digital melalui saluran telepon
Modem digunakan untuk menghubungkan komputer dengan internet”. Modem
(Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data pada
jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan secara
serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar modulasi.
Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal digital
mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun
derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun
21
mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal
ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi
Sumber : http://workbench.cadenhead.org/news/3375/setting-up-westell-modems-
linksys
Gambar II.15
Modem
6. Router
Wahana Komputer (2010 : 18) mendefinisikan bahwa “Piranti elektronik
yang fungsinya mem-forward data antara jaringan komputer. Router adalah
piranti dimana software dan hardware di setting untuk melakukan routing dan
mem-forward informasi. Router akan menghubungkan dua atau lebih subnet”.
Sumber:http://www.cisco.com/content/dam/en/us/products/routers/ps1053
8/ps10819/1921-lg-.jpg
Gambar II.
Router
22
7. Switch
Irawan (2013 : 11) mendefinisikan bahwa“Switch memiliki fungsi yang
sama dengan hub, tapi switch mampu memeriksa paket data yang
diterima,menentukan sumber dan perangkat tujuan masing-masing paket
informasi dan melanjutkan informasi serta data secara tepat.
Sumber : https://www.amazon.com/Cisco-Business-SLM2048T-NA-SG200-50-
Mini-GBIC/dp/B004GHMU60
Gambar II.17
Switch
8. Scanner Laser Barcode
Alat sensor laser yang digunakan untuk membaca kode barcode
dimana produk ini sendiri difungsikan untuk menerjemahkan dari kode barcode
suatu produk pada sebuah system software atau program kasir.
23
Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/
Gambar II.18
Scanner Barcode
9. Timbangan Digital (Digital Scale of Ishida) berbasis aplikasi
Pada umumnya Digital Scale sangat banyak sekali efeknya baik bagi
penjual maupun pelanggan. Bagi penjual sendiri bisa menghasilkan keuntungan
yang cukup luar biasa jika memang menggunakan sebuah timbangan digital yang
memiliki keakuratan tinggi. Sedangkan bagi pelanggan bisa mendapatkan sebuah
kepuasan karena bisa secara langsung melihat hasil ukur timbangan tersebut. Dan
juga bisa mendapatkan hasil pengukuran yang sangat akurat sekali. Fungsi
timbangan dari dahulu hingga sekarang ini adalah untuk mengukur berat dari
sebuah benda. Dan sekarang ini banyak digunakan oleh para pedagang untuk
menimbang barang dagangan mereka. Sedangkan untuk perorangan timbangan
digital bisanya berguna atau berfungsi untuk mengukur berat badan seseorang.
Dengan begitu banyak sekali fungsi timbangan digital yang bisa Anda manfaatkan
untuk membantu pekerjaan Anda.
24
Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/
Gambar II.18
Digital Scale
10. Sato Labeling Printer (Printer Harga Produk)
Barcode printer adalah jenis printer dengan pengelompokan berdasarkan
kegunaannya, yaitu untuk mencetak label barcode.
Barcode printer pada umumnya adalah printer dengan teknologi thermal
atau pemanasan. Barcode printer mencetak di kertas atau bahan lain dengan
memanaskan bahan atau kertas.
25
Sumber : http://www.satoasiapacific.com/singapore/products/printers.aspx
Gambar II.20
Sato printer label
11. Dot matrix printer
Pengertian printer Dot matrix adalah suatu jenis printer yang resolusi
cetaknya masih sangat rendah. Fungsi printer dot matrix sampai saat ini masih
saja diperlukan walaupun kini telah bertebaran printer-printer canggih yang dapat
mencetak fotografi level profesional.
Dibutuhkan oleh bidang usaha yang membutuhkan pencetakan rangkap,
tidak hanya bukti transaksi, tetapi juga laporan-laporan yang harus dicetak
rangkap. Dari pada mencetaknya berulang-ulang yang mengakibatkan biaya
operasional printer tinggi dan waktu menjadi terbuang percuma, maka kita dapat
menggunakan printer dot-matrix dengan kertas rangkap. Hemat waktu dan hemat
biaya (listrik, pita, kertas, dll).
26
Sumber : https://www.epson.com.sg/For-Work/Printers/Dot-Matrix-
Printers/c/w160
Gambar II.21
Dot matrix Printer
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
1. Mikrotik Router Os
Herlambang dan Catur L (2008 : 19) mendefinisikan bahwa “Sistem
operasi yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini,
anda dapat membuat router dari komputer rumahan (PC).
Mikrotik adalah perusahaan kecil yamg berpusat di Latvia, bersebelahan
dengan Rusia. Berikut fitur – fitur Mikrotik : Address list, Asynchronus, Bonding,
Bridge, Data Rate Management, DHCP, Firewall and NAT, Hotspot, Ipsec,ISDN,
M3P, MNDP, Monitoring/Accounting, NTP (Network Time Protocol), PPTP
(Point to Point Tunneling Protocol), Proxy, Routing, SDSL, Simple Tunnels,
SNMP, Synchronus, Tool, UpnP, VLAN, VOIP, VRRP, WinBox
27
Sumber : http://beibicemerlang.com/index.php/2016/03/01/konsultan-it-dan-
jaringan-mikrotik-bandung-dan-jakarta/
Gambar II.22
Mikrotik
2. QoS (Quality of Service)
Merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi – aplikasi
atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan
komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah
bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek cukup besar bagi banyak
aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara serta video streaming dapat membuat
pengguna frustasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan diatas jaringan
dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi,
atau jitter yang berlebih. Fitur Qos (Quality of Service) ini dapat menjadikan
bandwidth, latency dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan
aplikasi yang digunakan dalam jaringan tersebut.
3. Mikrotik Manajemen Bandwidth
Mikrotik manajemen bandwidth pada dasarnya mempunyai 2 sistem
manajemen bandwidth, yaitu Simple Queue dan Queue Tree.
28
Simple Queue sering digunakan sebagai manajemen bandwidth dengan limit IP
address (simple limit), sedangkan Queue Tree lebih spesifik lagi yaitu content
website, misalnya extention dan alamat website.
a. Simple Queue.
Simple Queue adalah cara sederhana melakukan limit data rute IP
Address atau subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :
1.Peer to peer traffic shoping.
a. Mengizinkan aturan pembuatan Qeueu dengan pemilihan interval
waktu.
b. Penggunaan prioritas.
c. Menggunakan multiple paket dengan menggunakan IP firewall
mangle
d. Limit Traffic dari dua arah (satu limit untuk total upload dan
download).
b. Queue Tree.
Merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena proses limit
dapat dikelompokkan berdasarkan protokol, port atau kelompok IP
address.
Sebelum melakukan proses limit, harus ditandai aliran paket
menggunakan suatu tanda mangle (istilah pada mikrotik) agar paket
tersebut dapat dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakan
paket downlink only atau uplink only .sehingga limit pada bandwidth
dapat bekerja optimal.
29
4. Aplikasi WinBox
Aplikasi WinBox merupakan aplikasi yang sangat erat hubungannya
dengan mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik
dalam text mode melalui pc itu sendiri, maka dalam bentuk mode GUI kita
menggunakan WinBox. Dengan aplikasi ini kita dapat mengkonfigurasi mikrotik
melalui komputer client.
Mengkonfigurasi mikrotik melalui WinBox jauh lebih banyak digunakan,
karena selain penggunaannya yang mudah kita tidak harus menghafal perintah –
perintah console. Fungsi utama WinBox adalah men-setting mikrotik yang ada
dengan kemudahannya melalui tampilan GUI atau desktop.
Sumber : https://mikrotikindo.co.id/2013/02/download-winbox-mikrotik.html
Gambar II.23
WinBox
30
2.5. TCP/IP (Transmision Control Protocol)
1. Pengertian TCP/IP
Kurniawan (2007 : 6) mendefinisikan bahwa “TCP/IP (Transmision
Control Protocol/Internet) Merupakan salah satu protokol jaringan atau standar
aturan jaringan yang paling banyak digunakan pada jaringan berskala besar dan
luas”. TCP/IP dipakai karenaBersifat fleksibel dan mudah digunakan.TCP/IP
terdiri dari beberapa lapisan protokol. Dalam penerapannya, TCP/IPMenggunakan
empat level layer dalam arsitektur protokol.
Tabel II.1
Tabel TCP/IP
Application
Layer
Telnet FTP SMTP DNS RIP SNMP
Transport Layer TCP UDP
Internet Layer IPSec IP ICMP IGMP
Network
Interface Layer
Ethernet Token
Ring
Frame Relay ATM
Sumber:http//i.tech.microsoft.com/
2. Layer TCP/IP
a. Network Access Layer
Yani (2009 : 72) mendefinisikan bahwa “Network Interface Layer
merupakan layer yang bertanggung jawab mengirim dan menerima paket data
31
ke, dan dari media fisik, dapat berupa kabel, fiber optic, atau gelombang
radio”.
Karena tugasnya itu protokol pada layer ini harus mampu menterjemahkan
sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal
dari peralatan lain sejenis.
Protokol yang ada pada layer ini antar lain :
1. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
2. PPP (Point to Point Protocol)
3. ARP (Address Resolution Protocol)
b. Internet Layer
Yani (2009 : 74) mendefinisikan bahwa “Protokol-protokol yang berada pada
layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang
tepat”.Pada layer ini terdapat beberapa protokol, antara lain :
1. IP (Internet Protocol), adalah protokol yang bertugas untuk
pengalamatan dan pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yamg
benar.
2. ICMP (Internet Control Message Protocol), adalah protokol yang
bertugas mengirimkan pesan kesalahan bila terjadi masalah pada saat
pengiriman paket data.
c. Transport Layer
Yani (2009 : 75) mendefinisikan bahwa “Transport layer merupakan layer
komunikasi data yang mengatur aliran data antar dua host, untuk keperluan
aplikasi diatasnya”. Protokol yang ada pada layer ini antara lain :
32
1. TCP (Transmision Control Protocol), adalah protokol yang menjamin
kehandalan pengiriman data dengan proses acknwoledgement, yaitu
sinyal pemberitahuan bahwa data telah sampai atau diterima. Protokol ini
selalu meminta konfirmasi setiap selesai mengirimkan data, apakah data
sudah sampai di tujuan dengan selamat, bila sudah maka TCP akan
mengirimkan data urutan berikutnya, bila belum maka akan dilakukan
pengiriman ulang (retransmisi).
2. UDP (User Diagram Protocol), adalah protokol yang tidak menggunakan
proses acknowledgement dan pengurutan, sehingga lapisan diatas
protokol ini tidak pernah mengetahui sampai tidaknya paket data yang
dikirim ke tujuan.
d. Application Layer
Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP,
diantaranya :
1. FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
2. Telnet, Protokol untuk akses dari jarak jauh.
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran email.
4. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk transfer file HTML
atau web.
3. Cara Kerja TCP/IP
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu
layer ke protokol di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi
yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima
data dari protokol lain diatasnya ia akan menambahkan informasi tambahan
33
miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan
fungsi protokol tersebut, setelah itu data ini dilanjutkan ke protokol pada layer di
bawahnya. Jika data yang diterima dianggap valid, maka protokol akan melepas
informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol
lain yang berada pada layer diatasnya.
2.6. Keamanan Jaringan
Sukmaaji (2012 : 60) mendefinisikan bahwa “Keamanan jaringan yaitu
proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung ke dalam
jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau penggunan secara ilegal dari
komputer dan jaringan.
Rahardjo dalam buku Sukmaaji (2008 : 158) mendefinisikan bahwa
“Dalam teknologi komputer, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat”,
yaitu :
1. Keamanan yang bersifat fisik (Physical Security), Keamanan yang bersifat
fisik termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan.
2. Keamanan yang berhubungan dengan orang, antara termasuk identifikasi, dan
profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pekerja). Seringkali
keamanan sistem informasi bergantung kepada manusia (pekerja dan
pengelola).
3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (Comunications),
yang termasuk di dalam ini adalah kelemahan dalam software yang
digunakan untuk mengelola data. Seorang kriminal dapat memasang virus
34
atau trojan horse sehingga dapat mengumpulkan informasi (seperti password)
yang semestinya tidak berhak diakses.
4. Keamanan dalam operasi, termasuk prosedur yang digunakan untuk mengatur
dan mengelola sistem keamanan, dan juga termasuk prosedur setelah
serangan (post attack recovery).
Model keamanan jaringan diantaranya :
1. Firewall
Sukmaaji 2012 : 75) mendefinisikan bahwa “Firewall merupakan sebuah
sistem atau perangkat keamanan pada jaringan komputer yang bertugas
untuk menjaga lalu lintas data di dalam jaringan komputer agar berjalan
dengan aman dan mencegah lalu lintas data yang tidak aman yang masuk di
dalam jaringan komputer”.
2. Autentikasi
Sukmaaji (2012 : 104) mendefinisikan bahwa “Autentikasi adalah proses
pengenalan peralatan, sistem operasi, kegiatan aplikasi dan identitas user
login yang terhubung dengan jaringan”.
3. Enkripsi
Sukmaaji (2012 : 112) mendefinisikan bahwa “Enkripsi adalah teknik
pengkodean data yang berguna untuk menjaga data atau file di dalam
komputer maupun pada jalur komunikasi dari pemakai yang tidak
dikehendaki”.