8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Berikut ini akan dijelaskan konsep dasar sistem informasi berdasarkan
teori-teori yang berkaitan.
2.1.1. Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sistem, menurut Jogiyanto [2005:1] terdapat dua
kelompok pendekatan, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang
menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu ”. Pendekatan sistem yang menekankan
pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 950), sistem adalah :
1. Perangkat unsur yang secara teratur berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas;
2. Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya.
Maka berdasarkan definisi di atas, sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur – prosedur atau perangkat unsur yang saling berhubungan, secara teratur
9
berkaitan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan sehingga
membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.
Bentuk umum sistem dari suatu sistem terdiri atas masukan (input),proses
dan keluaran (output),dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih
masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran.
Gambar 2.1 Bentuk umum sistem
[ Sumber : Azhar Susanto, 2004, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya,
Bandung]
2.1.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempuyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu yang tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Karateristik sistem
menurut Jogianto HM (2005 : 3) antara lain sebagai berikut:
1. Komponen-komponen (components)
Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala
kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen yang
saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan
fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya. Komponen
sistem ini atau elemen–elemen sistem ini dapat berupa suatu subsistem
yang lebih kecil.
2. Penghubung Sistem (System Interface)
10
Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang
satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka
subsistem-subsistem dapat saling memberi dan menerima sumber daya
sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi
dari sistem.
3. Lingkungan luar (Environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar
batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana
sistem tersebut berada. Lingkungan luar ini dapat mempengaruhi sistem.
Adanya ketidakserasian antara lingkungan luar dengan sistem dapat
menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus
senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan
luarnya.
4. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya
ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan
dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem
dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Sistem Input)
Masukan adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
11
Masukkan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun
yang tidak tampak.
6. Keluaran Sistem (Sistem Output)
Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini
tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem.
Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan
untuk sistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)
Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang
penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan
terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ).
Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Suatu sistem bisa dikatakan
berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan
dari sistem tersebut.
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti yang
dikutip dari buku Analisis dan Desain Sisitem Informasi, Jogianto HM (2005 : 6)
pada gambar berikut ini :
12
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,
Yogyakarta]
2.1.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Menurut
Jogianto HM dalam buku Analisis Dan Desain Sistem Informasi (2005 : 6),
klasifikasi sistem adalah sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem
fisik (Physical Sistem).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misal sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
pemikiranpemikiaran hubungan antara manusia dan tuhan.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
(Human Made Sistem).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misal sistem perputaran bumi. sistem buatan manusia
13
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-
machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan
sistem tak tertentu (Probabilistic System).
Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalnkan. Sistem tak
tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Klasifikiasi sistem sebagai sistem penutup (Closed System) dan sistem
terbuka (Open System).
Sistem tertutup merupakan sistem yang berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkunagn luar.
2.1.2. Definisi Informasi
Informasi sangat penting didalam suatu organisasi, dan juga bagi sistem.
Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengakibatkan sistem
tersebut tidak dapat berkembang.
Definisi Informasi menurut Jogiyanto HM (2005 : 8) dalam Analisis Dan
Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut : “Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
14
PROSES
MODEL
INPUT
(DATA)
DATA
DITANGKAP
HASIL
TINDAKAN
KEPUTUSAN
TINDAKAN
PENERIMA
OUTPUT
(INFORMATION)
Basis Data
Sedangkan pengertian informasi menurut Mc Fadden, dkk yang dikutip dari buku
Pengenalan Sistem Informasi karangan Abdul Kadir (2003 : 3) adalah : “Data
yang telah diproses sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah data yang telah diolah dan diproses sehingga data tersebut lebih berguna
dan lebih berarti dalam meningkatkan pengetahuan bagi yang menerima atau
menggunakannya tersebut.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Data yang telah diolah menjadi informasi memiliki siklus. Siklus tersebut
disebut sebagai siklus informasi atau siklus pengolahan data. Gambaran dari
siklus informasi tersebut yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.3 Siklus Informasi
[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,
Yogyakarta]
15
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu
organisasi. Informasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Oleh
karena itu informasi yang disajikan haruslah berkualitas. Menurut Burch dan
Grudnitski (1989) yang dikutip dalam buku Pengenalan Teknologi Informasi
karangan Abdul kadir, kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu :
1. Akurat yaitu Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak
bias dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu berarti Informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Karena apabila informasi tersebut terlambat, informasi tersebut
tidak akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevansi berarti bahwa informasi benar – benar berguna bagi suatu
tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang.
2.1.3. Definisi Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe
Davis yang dikutip dari buku karangan Jogiyanto HM (2005 : 11) berjudul
Analisis dan Disain sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertamukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan”.
16
Sistem informasi didefinisikan oleh Alter pada tahun 1992 yang dikutip
dalam buku karangan Abdul Kadir berjudul Pengenalan Sistem Informasi (2003 :
546) adalah sebagai berikut : “Sistem Informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi”.
Berdasarkan pengertian dan definisi sistem informasi di atas, maka dapat
disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi mempertamukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari suatu
organisasi atau prosedur kerja informasi, orang dan teknologi informasi untuk
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan dalam sebuah organisasi.
2.1.3.1. Komponen Sistem Informasi
Komponen dari Sistem informasi terdiri dari 6 komponnen yaitu sebagai
berikut :
1. Komponen Input :
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
2. Komponen Model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data
yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan
17
3. Komponen Output
Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi
digunakanuntuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu
pengendalian sistem.
5. Komponen Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan
didalam komputer dengan menggunakan software database.
6. Komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap
sistem informasi.
2.2. Definisi Administrasi
Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata
administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford
Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1974), kata to administer
diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan). Kata
administrasi juga dapat berasal dari bahasa Belanda dari kata administratie yang
mempunyai pengertian yang mencakup stelselmatige verkrijging en verwerking
18
van gegeven (tata usaha), bestuur (manajemen dari kegiatan-kegiatan organisasi),
dan beheer (manajemen dari sumber daya, seperti finansial, personel, gudang).
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan
data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan
keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan
dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit lebih tepat
disebut tata usaha. Administrasi berarti tata usaha yang mencakup setiap
pengaturan yang rapi dan sistematis serta penentuan fakta-fakta secara tertulis
dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbal
balik antara satu fakta dengan fakta lainnya.
Istilah administrasi berhubungan dengan kegiatan kerjasama yang
dilakukan manusia atau sekelompok orang sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan.
Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare =
melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di
dalam mencapai suatu tujuan (Sumber : Wikipedia.org).
Berdasarkan pengertian tersebut administrasi adalah suatu kegiatan untuk
melakukan pencatatan data secara teratur dan sistematis yang dapat disampaikan
atau diinformasikan kepada pihak-pihak yang terkait melalui suatu media tertentu
untuk mencapai tujuan organisasi.
19
2.3. Pengertian Taman Kanak - Kanak
Taman Kanak-kanak (TK) menurut Depdikbud adalah suatu lembaga
pendidikan formal yang pertama setelah pendidikan keluarga (di rumah), dan
merupakan jembatan antara rumah (keluarga) dengan masyarakat yang lebih luas
yaitu Sekolah Dasar beserta lingkungannya. Berdasar Keputusan Mendikbud RI
Nomor 0486/U/1992 Bab 1 pasal 2 dinyatakan bahwa Taman Kanak-kanak adalah
wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, dan rohani
anak didik sesuai sifat-sifat alami anak. Taman Kanak-kanak adalah jenjang
pendidikan pra sekolah yang bertujuan untuk meletakkan dasar pendidikan paling
awal bagi anak usia 4-6 tahun dengan lama pendidikan antara 1-2 tahun. Sebutan
taman secara harafiah pada Taman Kanak-kanak adalah arti tempat yang nyaman
untuk bermain, dalam pengertian perilaku guru, penataan sarana prasarana, dan
Program Kegiatan Belajar harus menciptakan suasana yang nyaman bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan bagian dari pendidikan anak
usia dini. Sehingga konsepsinya tidak berbeda dengan UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak
Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan definisi ini pendidikan TK didefinisikan sebagai suatu upaya
pembinaan kepada anak usia 4 – 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
20
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2.4. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Biasanya juga
disebut dengan infrastruktur aplikasi. Cara komunikasi komponen-komponen
tersebut melalui network atau jaringan yang saling terhubung.
2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas – tugas komputasi suatu organisasi
kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah – pisah akan tetapi
saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut
jaringan komputer.
Dua buah komputer dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling
bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja
melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro atau satelit
komunikasi.
2.4.2. Tipe - Tipe Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya.
Menurut Budhi Irawan dalam bukunya yang berjudul Jaringan komputer (2005 :
19), ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :
21
1. Local Area Network (LAN)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam
suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau
kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5 sampai
10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps
sampai 100 Mbps. LAN memungkinkan banyak pengguna untuk memakai
sumber daya secara bersama-sama, contohnya : file sever, printer, dan
sebagainya.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya melipui suatu kota.
MAN menghubungkan LAN – LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan
MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus kilometer. Suatu MAN
biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 – 150 Mbps.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN diranacang untuk menghubungkan komputer - komputer yang
terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari
suatu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa
meliputin100 km – 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi
antara 1,5 Mbps – 2,4 Gbps. Biasanya jaringan WAN dimiliki dan
dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.
4. Global Area Network (GAN)
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara – negara di
seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps – 100 Gbps
22
dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari
GAN ini adalah Internet.
2.4.3. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media
pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak
geofrafis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam
komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
Berikut ini adalah topologi jaringan komputer, yaitu :
1. Tolopogi Point to Point (Titik ke Titik)
Jaringan kerja titik ke titik merupakan jaringan kerja yang paling
sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini,
sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan
komunikasi biasa.
Gambar 2.4 Topologi Titik ke titik / Point To Point
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
23
Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat,
sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam
jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya
sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
2. Star Network (Jaringan Bintang)
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan
dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan
pada satu titik. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin
menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat
mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu.
Model jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak
digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor
cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini,
maka segala macam kegiatan yang ada di kantor cabang dapatlah dikontrol dan
dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak
memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Gambar 2.5 Topologi Bintang / Start Network
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
24
3. Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu
dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah
cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat
ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama.
Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada
simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu
ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah
dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik
lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan
pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua,
yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada
akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju.
Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan
konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan
bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang
dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada
jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem
yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu
prioritas tertentu.
25
Gambar 2.6 Topologi Cincin / Ring
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
4. Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat
atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih
dahulu. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya
suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan
dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada
kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,
apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok
lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja
jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
26
Gambar 2.7 Topologi Pohon / Tree
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
5. Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok
digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul)
akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface.
Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun
peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul
mempunyai kedudukan yang sama.
Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada
dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami
kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address
atau alamat sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user
atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
27
Gambar 2.8 Topologi Bus
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
6. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul
mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap
komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum,
jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data
yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan,
digunakan fasilitas sentralisasi.
Gambar 2.9 Topologi Kombinasi / Plex
[Syamsuardi, 2005, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cikarang Barat]
28
2.4.4. Model Hubungan Pada LAN
Menurut Budhi Irawan dalam bukunya yang berjudul Jaringan komputer
(2005:29), ada 2 model hubungan pada LAN : Client-server dan Peer to Peer:
2.4.4.1. Client Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer lain di
dalam jaringan. Client adalah komputer – komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server pada jaringan tipe
Client Server disebut Dedicated Server karena murni berperan sebagai server
yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat
berperan sebagai workstation.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau
mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah
client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan
mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.
CLIENT – WEB BROWSERMIDDLEWARE
PHP, JSP, ASPSERVER – APACHE, IIS
DATABASE: MySQL,
Oracle
Service
Request
Service Response
DATA
REQUEST
Gambar 2.10 Arsitektur Model Client Server
(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21)
29
Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data
maupun perintah ke server. Service Response berupa balasan dari server atas
permintaan dari client berupa hasil proses.
Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server
yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL,
Oracle, SQL Server, atau Microsoft office Access. Karakteristik Client-Server:
1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja
sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.
2. Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang
sama dan mengatur pengaksesan resource.
4. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan
one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke
server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga
memungkinkan komunikasi callback.
5. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang
sama atau terpisah dengan proses client. Client server akan
menyembunyikan lokasi server dari client.
6. Mix-and-match : tidak tergantung pada platform
7. Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan
mekanisme pertukaran message.
8. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan
dikerjakan.
30
9. Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.
Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada
client tetap pada komputer tersendiri.
Keunggulan :
1. Kecepatan akses yang lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh sat komputer ( server ) yang
tidak dibebani dengan tugas lain sebagai Workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat
seorang pemakai yang bertugas sebagi administrator jaringan, yang
mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik karena jarigan Client server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang ada
dalam jaringan
Kelemahannya :
1. Biaya Operasional relatif mahal
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2.4.4.2. Peer-to-peer
Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung”
pertama kali diluncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas”
31
(file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi Peer-to-Peer
memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem Peer-to-Peer yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya
menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling
berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas
komunikasi informasi, pemrosesan, dan penugasan pembagian bandwidth yang
intensif.
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan computer
yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer
dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah
penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer
bernama “A” dapat memakai program yang dipasang di komputer “B”, dan
mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah.
Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft
merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya system
operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-
NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut
adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-
klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer
klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih
rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya
pun menjadi relatif lebih rumit.
32
2.4.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang akan digunakan
dalam membangun maupun mengembangkan aplikasi sistem informasi.
2.4.5.1. Microsoft Visual Basic 6.0.
Definisi Microsoft Visual Basic menurut Agung Novian dalam bukunya
yang berjudul Panduan Microsoft Visual Basic 6.0, menyebutkan bahwa: ”Visual
Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat
program aplikasi berbasis orientasi objek atau object oriented program (OOP).”
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari
pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose
Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic
merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai
macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi
Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer
yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).
Keunggulan Microsoft Visual Basic 6.0, yaitu:
1. Mempunyai fasilitas toolbox yang dapat secara langsung mendesain
program yang akan dibuat sesuai keinginan.
2. Mempunyai jendela properties dimana dapat mengedit properti suatu objek
terpilih yang berada dalam suatu aplikasi.
33
3. Tampilannya yang bisa di edit sebagaimana dengan keinginan kita dan
lebih bagus dibanding dengan yang program yang lain.
2.4.5.2. Sekilas Tentang Microsoft SQL Server
SQL Server merupakan suatu program pengolahan database yang
canggih, yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan
pengoperasian yang mudah. Banyak kemudahan yang diperoleh jika bekerja
dengan SQL Server, diantaranya dapat melakukan proses penyortiran, pengaturan
data, pembuatan tabel data serta pembuatan laporan.
Kelebihan dari SQL Server adalah menggunakan bahasa query standar
yang dimiliki SQL (Sturcture Query Language). SQL adalah suatu bahasa
perintah terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses
database seperti Oracle, Posgres SQL, MySQL, dan lain-lain.
Sebagai sebuah program penghasil database, SQL Server tidak dapat
berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). SQL Server dapat
didukung oleh hampir semua program aplikasi, baik yang open source maupun
yang tidak, juga yang ada flatform windows seperti Visual Basic, Delphi dan yang
lainnya. SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS)
yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client server. Istilah client,
server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang
sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atu perangkat lunak.