20
BAB II
GAMBARAN UMUM KARANGANYAR DAN PABRIK GULA
TASIKMADU
A. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Karanganyar
1. Letak Geografis
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu wilayah di antara 35
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang letaknya paling timur, yaitu terletak di
sebelah barat Lereng Lawu. Kabupaten ini terletak di sebelah barat kota Solo.
Secara astronomis, Kabupaten Karanganyar terletak pada garis lintang 7º.28''
sampai 7º.46'' Lintang Selatan dan garis bujur 110º.40'' sampai 110º.70'' Bujur
Timur. Batas- batas Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Sragen
b. Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur (Magetan)
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo
d. Sebelah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali
Secara geografis Kabupaten Karanganyar terdiri dari daerah datar dan
pegunungan tepatnya berada di Lereng Gunung Lawu. Selain hal tersebut,
Kabupaten Karanganyar juga beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata 22º C-
31º C. 1 Kalau dicermati dengan seksama, Kabupaten Karanganyar memiliki
ketinggian 511 m diatas permukaan laut. Oleh karenanya Wilayah Kabupaten
karanganyar memiliki suhu udara yang sejuk.
Sebagai salah satu Kabupeten yang menonjol di sektor Pariwisata
alamnya, Karanganyar mempunyai wilayah ± 77.378,64 hektar. Karanganyar
1 Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar., Karanganyar dalam
Angka 1980, (Karanganyar, 1980), hlm.26.
21
terbagi atas 17 wilayah kecamatan, 165 desa, 12 kelurahan, 1165 wilayah dusun,
dan 2160 wilayah dukuh. Dari ke 17 wilayah kecamatan tersebut diantaranya
adalah Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Kebakkramat, Mojogedang,
Karangpandan, Matesih, Tawangmangu, Kerjo, Ngargoyoso, Jenawi, Jumapolo,
Jumantono, Jatipuro, Jatiyoso, Colomadu, dan Gondangrejo. Kecamatan
Colomadu dan Gondangrejo meliliki wilayahnya yang berada berada diseberang
barat Karanganyar (melewati wilayah lain). Wilayah Kecamatan ini berbatasan
langsung dengan wilayah Surakarta dan Boyolali. Jarak yang ditempuh dari ibu
Kota Kabupaten ke ibu kota kecamatan terjauh adalah kecamatan jenawi yaitu 34
Km dan Jatiyoso 30 Km, sedangkan yang terdekat adalah Karanganyar 0 Km,
Tasikmadu 4 Km, dan Jaten 7 Km. Berikut adalah tabel luas daerah di Kabupaten
Karanganyar :
Tabel 1. Tabel Luas daerah di Kabupaten Karanganyar
Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar
No Kecamatan Luas Daerah (Km)
1 Jatipuro 40.36
2 Jatiyoso 67.16
3 Jumapolo 55.67
4 Jumantono 53.55
5 Matesih 26.27
6 Tawangmangu 70.03
7 Ngargoyoso 65.34
8 Karangpandan 34.11
9 Karanganyar 43.03
10 Tasikmadu 27.60
11 Jaten 25.55
12 Colomadu 15.64
13 Gondangrejo 56.80
14 Kebakkramat 36.46
15 Mojogedang 53.31
16 Kerjo 46.82
17 Jenawi 56.08
22
Berdasarkan data dalam tabel, Kecamatan tawangmangu memiliki wilayah
yang paling luas dengan 70,03 km², sedangkan kecamatan yang memiliki
wilayah tersempit adalah Colomadu 15,64 Km² .Kabupaten Karanganyar
memiliki Luas wilayah 77.378,64 hektar ini, yang terbagi dengan luas tanah
sawah 22.474,91 Ha dan luas tanah kering 54.902,73 Ha. Tanah sawah terdiri
dari irigasi teknis 12.929.62 Ha, non teknis 7.587,62 Ha dan luas untuk
tegalan/kebun 17.863,40 Ha. Di Karanganyar terdapat hutan Negara seluas
9.729,50 Ha dan perkebunan seluas 3.251,50 Ha.
2. Kondisi Demografis
Demografis adalah studi ilmiah tentang penduduk, yang meliputi jumlah
penduduk, struktur dan perkembangan suatu penduduk. Di sisi lain, penduduk
meliputi tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian. Demografis
banyak digunakan untuk menyebut tentang sifat dan interaksi ketiga tingkat
tersebut, serta pengaruh dari ketiganya. 2
a. Jumlah Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang
terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain
secara terus menerus.3 Oleh sebab itulah penduduk mendiami suatu wilayah
tertentu dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Pada masa sekarang ini
pembatasan penduduk menjadi masalah yang sangat penting untuk menekan
2 David Lucas, Peter Mc Donald. Pengantar Kependudukan. (Jogjakarta
:Gadjah Mada University Press, 1982), hlm. 2. 3 http://adiatmojo1.blogspot.com/2012/10/pengertian-penduduk-masyarakat-
dan. html (diakses pada tanggal 9 juni 2015)
23
angka kelahiran. Negara-negara yang sedang berkembang, memiliki
pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan dan menelan sebagian besar
pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, kemiskinan menjadi momok tersendiri
dalam menanggapi situasi tersebut. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat
dapat menghalangi kemampuan suatu bangsa untuk mencapai kemajuan dan
untuk memenuhi permintaan rakyat yang selalu meningkat akan kehidupan yang
lebih baik.
Kebanyakan penduduk Karanganyar adalah asli keturunan Jawa, namun
dalam perkembanganya masyarakat pendatang Cina dan Arab juga mendiami
Karanganyar. Kabupaten Karanganyar memiliki jumlah penduduk yang terus
meningkat dari tahun ketahun. Antara tahun 1975 sampai dengan tahun 1997
prosentase peningkatan penduduk Karanganyar bisa kita ketahui melalui tabel
prosentase pertambahan penduduk.
24
Tabel 2. Tabel pertambahan penduduk di Kabupaten Karanganyar
tahun 1975-1997
Tahun Jumlah Penduduk
Pertambahan
penduduk tiap Tahun
(%)
1975 540.939
1976 553.912 2.39
1977 564.319 1.88
1978 581.485 3.04
1979 597.748 2.80
1980 609.718 2.00
1981 625.455 2.58
1982 637.988 2.00
1983 649.336 1.78
1984 658.633 1.43
1985 667.076 1.28
1986 675.341 1.24
1987 683.599 1.22
1988 691.419 1.14
1989 699.830 1.22
1990 708.289 1.21
1991 716.940 1.22
1992 724.864 1.11
1993 733.573 1.20
1994 742.045 1.15
1995 750.845 1.19
1996 760.618 1.30
1997 767.221 0.87
Sumber : Arsip Laporan Statistik BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan keterangan tabel, jumlah penduduk di Kabupaten Karanganyar
mengalami peningkatan. Pada tahun 1975 jumlah penduduk mencapai 540.939
jiwa dan mengalami peningkatan menjadi 767.221 jiwa pada tahun 1997.
Prosentase peningkatan penduduk antara 1-2 % disetiap tahunnya. Namun
dengan semakin banyaknya jumlah kenaikan penduduk, membuat Pemerintah di
Karanganyar memberlakukan sebuah kebijakan. Kebijakan yang dimaksud
25
adalah dengan memberlakukannya Keluarga Berencana. Adanya Keluarga
Berencana ni diharapkan dapat menekan ledakan penduduk dari ahun ketahun
dan membatasi jumlah anak dari setiap keluarga.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar berperan aktif terhadap Program
Keluarga Berencana. Kabupaten Karanganyar tercatat tahun 1997 sebagai
keluarga berencana aktif sebanyak 118, 840 dan terhitung 4.25% naik dari tahun
sebelumnya. Oleh karenanya, dengan program Keluarga yang diterapkan ini,
Pemerintah Kabupaten Karanganyar bisa mengendalikan jumlah penduduk yang
tidak terkendali. Mengingat pada tempo dulu banyak anggapan banyak anak
banyak rejeki, namun kenyataan dilapangan banyak anak tanpa di imbangi
dengan kerja keras dari seorang Orang tua berdampak negatif bagi perekonomian
keluarga.
Tujuan dari program berencana bukan hanya membatasi angka kelahiran
suatu penduduk, melainkan juga untuk memperkaya hidup dari sebuah keluarga.
Oleh karenanya dengan program ini diharapkan dapat membenahi sistem dalam
keluarganya.
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap orang, oleh
karenanya pemerintah Indonesia mencanangkan pendidikan agar masyarakat
Indonesia bisa merubah dirinya menjadi lebih baik. Secara umum proses
pendidikan terjadi dalam 3 lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, serta masyarakat.
Melalui lingkungan tersebut, manusia mendapatkan pendidikan baik formal,
informal maupun non formal.
26
Ahmad D. marimba berpendapat bahwa pendidikan merupakan proses
bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap proses
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dengan tujuanya supaya
terbentuk kepribadian yang unggul. 4 Kepribadian yang unggul antara lain tak
hanya sekedar pintar dalam akademis saja, namun non akademis juga. Jumlah
murid Kabupaten Karanganyar pada tahun 1997 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3. Banyaknya murid berdasarkan tingkat tahun 1993-1997
No Tahun Jumlah Murid
TK SD SMP SMA
1 1993 14477 98338 29809 14263
2 1994 14857 104855 36088 13726
3 1995 15722 102856 39177 16590
4 1996 16049 96171 42846 17850
5 1997 15614 92225 41217 20964
Jumlah 76719 494.445 189137 83393
Sumber : Kantor Statistik Kab. Karanganyar
Berdasarkan keterangan tabel tersebut dapat diketahui pertambahan
jumlah siswa TK dari tahun 1993-1997 mengalami naik turun. Adapun hal ini
disebabkan disetiap wilayah jumlah penduduknya berbeda beda disetiap
tahunya, dan otomatis jumlah siswa yang belajar di taraf TK tidak mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Jumlah siswa SMA juga mengalami yang sedemikian
rupa, di jenjang ini jumlahnya lebih sedikit daripada jenjang SD maupun SMP.
Faktor ekonomi menjadikan sedikitnya anak yang melanjutkan pendidikan ke
yang lebih tinggi.
4 http://ahmadyani.blogspot.com/2012/10/pendidikan--masyarakat-dan. html
(diakses pada tanggal 9 juni 2015)
27
c. Mata Pencaharian
Mata Pencaharian merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup ekonomi) dengan cara bekerja. Mata pencaharian suatu masyarakat
berbeda satu dengan yang lainya. Perbedaan ini tergantung oleh keadaan
geografis, sosial maupun budaya setempat disamping kemampuan yang dimiliki.
Adanya hal tersebut mempengaruhi berbagai macam mata pencaharian
masyarakat.
Karanganyar sendiri memiliki berbagai sektor mata pencaharian. Dalam
catatan BPS Kabupaten Karanganyar tahun 1997 terdapat 11 sektor mata
pencaharian. Adapun hal ini merupakan peringkasan dari tahun 1975, dimana di
Kabupaten Karanganyar terdapat 13 sektor mata pencaharian. Berdasarkan hasil
sensus yang ada, sektor Nelayan merupakan mata pencarian yang sangat sedikit
atau bahkan tidak ada di Kabupaten ini. Faktor ini dikarenakan letak geografis
Kabupaten Karanganyar yang berada di wilayah yang cukup tinggi. Sektor
agraris yang sangat banyak dan berkembang di Kabupaten ini. Berikut penjelasan
mengenai mata pencaharian di Kabupaten karanganyar tahun 1975:
28
Tabel 4. Penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten
Karanganyar tahun 1975
Sumber:Karanganyar Dalam Angka 1975. Badan Pusat Statisti
Kabupaten Karanganyar
Berdasarkann tabel tersebut, mata pencaharian di Kabupaten
Karanganyar terbagi menjadi 13 macam. Pada tahun 1975, mata pencaharian
buruh tani mendominasi dengan angka 150.490. Oleh karenanya, buruh tani
menjadi mata pencaharian yang paling banyak pada tahun tersebut. Mata
pencaharian paling sedikit adalah dokter. Dokter pada tahun tersebut tercatat
hanya 9 orang. Alhasil dokter menjadi pekerjaan yang kurang diminati pada
tahun tersebut. Seiring dengan berjalanya waktu, sektor mata pencaharian di
Kabupaten Karanganyar dipersempit menjadi lebih ringkas. Hal ini dilakukan
agar dalam melakukan pendataan lebih mudah. Melalui cara tersebut dapat
diperkirakan bagaimana pertambahan jumlah mata pencaharian di Kabupaten
Karanganyar. Berikut adalah penjelasan mata pencaharian Kabupaten
Karanganyar tahun 1997 :
No. Mata Pancaharian Tahun 1975
1 Petani Pemilik Lahan 63.600
2 Buruh Tani 150.490
3 Peternak 250
4 Nelayan Ikan darat 6.920
5 Industri 8.843
6 Home Industri 15.570
7 Pedagang 3.500
8 Dokter 9
9 Bidan 29
10 Mantri 31
11 Guru 2.848
12 Pegawai Lainya 3.150
13 Buruh Lain-Lain 49.860
Jumlah 305.000
29
Tabel 5. Penduduk menurut mata pencaharian di Kabupaten
Karanganyar tahun 1997
Sumber:Karanganyar Dalam Angka 1997. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan data tabel, pada tahun 1997 bahwa mata pencaharian
dikabupaten Karanganyar didominasi oleh sektor pertanian dengan mata
pencaharian sebagai petani 93.598 meningkat sekitar 20.000 dari tahun 1975
yang hanya 63.600. Oleh karenanya, Kabupaten Karanganyar dapat
dikategorikan sebagai wilayah agraris dengan mengandalkan sektor pertanian
sebagai sumber pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka
sebagai petani pemilik lahan maupun sebagai buruh tani. Sebagai mata
pencaharian kedua yang terbesar adalah buruh industri karena memang sektor
industri ini memiliki peluang yang sangat besar di Kabupaten Karanganyar.
d. Agama dan Kepercayaan
Sistem budaya dari agama yang banyak dianut oleh orang Jawa terdapat
keyakinan, konsep, pandangan dan nilai dan juga memiliki konsep tentag hidup
umat manusia dalam kehidupan setelah kematian. Sistem kepercayaan orang
Jawa yang hingga kini masih kental budayanya adalah kepercayaan terhadap roh-
No. Mata Pancaharian Tahun 1997
1 Petani Sendiri 93.598
2 Buruh Tani 96.379
3 Nelayan 0
4 Pengusaha 8.624
5 Buruh Industri 54.891
6 Buruh Bangunan 41.998
7 Pedagang 25.666
8 Pengangkutan 3.592
9 PNS/ABRI 18.466
10 Pensiunan 7.736
11 Lain-lain 220.708
Jumlah 571.652
30
roh jalus, arwah dan para leluhur mereka yang telah meninggal. Melalui
kepercayaan tersebut, banyak diyakini dapat memberikan kekuatan supranatural
kepada orang yang melakukan persembahan kepada roh tersebut. Dalam
kepercayaan Jawa, roh haus dianggap menempati tempat tinggal manusia seperti
sawah, pertigaan jalan, pohon dan juga hutan yang diyakini sebagai sebuah
kerajaan roh tersebut. Sekarang banyak dijumpai pada hari tertentu di
perempatan jalan, tempat keramat, pohon keramat ditempatkan sesaji berupa
bunga. Hal ini dilakukanya agar mendapatkan petunjuk agar dalam melakukan
kegiatan sehari-hari tidak mendapat halangan. Agama menjamin adanya
persetujuan bersama dalam masyarakat, hal itu dikarenakan nilai-nilai yang
mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-
kelompok keagamaan. 5
Kabupaten Karanganayar mayoritas penduduk beragama islam. Di lihat
dari budaya, Kabupaten Karanganyar terdiri dari dua golongan yaitu santri dan
abangan.Kalangan santri lebih dekat dlaam menjalankan agama Islam yang
sesungguhnya, sedangkan abangan keyakinan yang masih cenderung percaya
kearah konsep Hindu-Budha dimana arah mistik tercampur erat dalam ajaran
agama islam yang dilaksanakanya. Jumlah penduduk menurut agama dan
kepercayaan di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari tabel 6.
5 Elizabeth K. Nottingham, Agama dan Masyarakat : Suatu Pengantar
Sosiologi Agama, diterjemahkan oleh Abdul Muis Naharong, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,1996), hlm. 42.
31
Tabel 6. Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Karanganyar
tahun 1994-1997
No Tahun Agama
Jumlah Islam Katolik Kristen Hindu Budha
1 1994 705.829 12.297 17.331 5.838 750 742.045
2 1995 714.448 12.517 17.505 4.891 484 749.845
3 1996 723.714 13.354 18.172 4.841 537 760.618
4 1997 728.207 14.650 18.822 5.282 561 767.221
Jumlah
Rata-
rata
718.049 13.204 17.957 5213 583 755.006
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel tersebut, penduduk di Kabupaten Karanganyar yang
beragama Islam sebagai penganut agama terbanyak dengan rata-rata pertahunya
yaitu 718.049 jiwa dan agama Budha yang paling sedikit dengan 583 jiwa
pertahunya. Sebagai penunjang peribadatan Kabupaten Karanganyar telah
memiliki Masjid 1518 buah, Mushala 677 buah, gereja 114 buah, pura 8 buah
dan wihara 3 buah. Oleh karenanya, bagi umat Hindu terdapat beberapa
bangunan candi seperti Candi Cetho, Candi Sukuh, Candi Kethek dan masih
banyak bangunan Candi yang digunakan sebagai tempat keagamaan dan
peribadatan.
B. Gambaran Umum Pabrik Gula Tasikmadu
1. Sejarah Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar
Industri Gula merupakan salah satu industri tua yang ada di Indonesia.
Industri Gula menempuh perjalanan panjang sejak kolonial Belanda. Hal ini bisa
ditemui dengan adanya pabrik-pabrik gula yang beroprasi bertahun-tahun di
32
Indonesia. Industri gula di Indonesia dimulai sejak abad ke 16 dari catatan
Cornelis de Houtman yang singgah di pulau Jawa, ia menemukan bahwa
penduduk di daerah Banten telah menjual gula yang didatangkan dari berbagai
daerah. 6 Kemudian setelah itu mulailah didirikan pabrik-pabrik yang mulai
beroperasi di berbagai daerah. Salah satu diantaranya didirikan di Kabupaten
Karanganyar.
Di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah terdapat dua Pabrik Gula yaitu
PG Colomadu dan PG Tasikmadu. Kedua pabrik ini dibangun oleh KGPA
Mangkunegoro (MN) IV. Mangkunegoro IV adalah seorang Adipati dari Pura
Mangkunegaran yang ketika itu sebagai cendekiawan yang memiliki pandangan
untuk bisa mengendalilkan produksi gula di Jawa.7 Berkat kegigihan dan
kercerdikanya dalam memainkan peran di dalam industri gula membuat Pabrik
Gula Colomadu menjadi semakin berkembang. Semakin berkembangnya industri
gula di PG Colomadu menjadikan sebuah pertimbangan Mangkunegoro IV untuk
membangun Pabrik lagi di wilayah lain. Akhirnya pada tanggal 11 Juni 1871
dibangunlah Pabrik Gula Tasikmadu. Pabrik Gula Tasikmadu dibangun 10 tahun
semenjak didirikanya Pabrik Gula Colomadu. Melalui dua Pabrik Gula tersebut
semain memantapkan Mangkunegoro IV dalam mengembangkan Industri gula.
KGPA Mangkunagoro IV yang terkenal dengan jiwa wirausaha
menanamkan modal dalam industri gula tersebut agar bisa memberi kehidupan
kepada kawulanya atau rakyat Praja Mangkunegaran, khususnya bagi karyawan
6 Wanti. “Buruh Pabrik Gula Tasikmadu Karanganayar tahun 1980-
1997(Studi tentang kebijakan aturan perburuhan)”. Skripsi Fakultas Sastra dan
Seni Rupa UNS.2009. hlm. 31. 7 Ardian Kresna, Sejarah Panjang Mataram . (Yogyakarta : Diva Press,
2011),hlm. 164.
33
pabrik. Bahkah beliau berpesan kepada pengelola pabrik agar mempertahankan
pabrik supaya bisa memberi kehidupan para karyawannya beberapa waktu
sebelum mangkat. Oleh karenanya, dengan membangun dan mengembangkan
usaha di bidang Industri gula ini KGPA Mangkunegoro IV berharap dapat
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan PG Tasikmadu ditanda tangani oleh arsitek berkebangsan
Jerman bernama H. Kamp. Setelah 3 tahun semenjak berdirinya PG
Tasikmadu, akhirnya PG tersebut mulai beroperasi. Dengan berdirinya
perusahaan gula berarti telah terjadi perubahan besar dalam perekonomian di
Mangkunegaran. Hal ini terbukti selama akhir abad XIX, perusahaan gula
Mangkunegaran dapat memperoleh keuntungan yang cukup memuaskan. Selama
masa 1888-1893, pendapatan rata-rata yang diperoleh perusahaan gula mencapai
f.443.523 pertahun. 8
Bertambah kuatnya usaha perkebunan tebu didorong oleh kondisi pasaran
dunia yang semakin membaik, rasionalisasi pengelolaan perkebunan dengan
penghematan biaya dan management yang ketat serta dukungan dari korporasi
perusahaan. Pabrik gula Tasikmadu yang sebagian produksinya dari perkebunan
tebu Triagan telah menghasilkan 28.695 pikul pada tahun 1912. Hal ini
mengalami banyak kenaikan yang cukup dari sejak awal Pabrik Tasikmadu
tersebut berproduksi. Namun dalam perkembangannya, pada tahun 1930 an
produksi Gula di Tasikmadu mengalami sedikit penurunan. Dampak yang
ditimbulkan akibat kerugian ini adalah pengurangan jumlah produksi gula di
8 Abdul Karim, Pringgodigdo, Sejarah Perusahaan – Perusahaan
Kerajaan Mangkunegaran, (Solo: Reksopustoko, 1987), hlm 23.
34
Pabrik sendiri. Administratur menerapkan sistem ini untuk menekan banyaknya
kerugian yang ada.
Pabrik gula Tasikmadu merupakan aset ekonomi dan aset budaya yang
berpengaruh dalam industri Gula. Dalam perkembangannya pabrik gula
Tasikmadu mengalami beberapa perubahan status unit perusahaan yaitu tahun
1968-1973 berdasarkan PP No.14/PP/1968 didirikan Perusahaan Perkebunan
XVI (PNP XVI) dan Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara
(BPUPPN) Gula dimasukkan ke dalam PNP XVI dan PG Tasikmadu masuk
dalam unit kerja PNP XVI, setelah itu tahun 1996 berdasarkan PP
No.17/PP/1996 tanggal 14 februari 1996. Surat KeputusanMenteri
No.168/KMK.016/1996 tanggal 16 Maret 1996 dan No. 256/KMK.016/1996
tanggal 8 April 1996 PTP XV- XVI digabung dengan PTPN XVIII (Persero)
menjadi PT Perkebunan Nusantara IX dan PG Tasikmadu menjadi salah satu unit
kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sampai dengan sekarang. 9
2. Keadaan Geografis Wilayah Pabrik Gula Tasikmadu
Pabrik Gula Tasikmadu terletak di sebelah barat lereng Gunung Lawu,
tepatnya di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Pabrik
Gula ini berjarak sekitar 15 km dari kota Solo, Jawa Tengah. Pabrik Gula
Tasikmadu termasuk dalam wilayah desa Ngijo, yang mempunyai luas wilayah
23.276,5 Hektar.10
Dari segi geografisnya, terletak pada garis lintang 7º.28''
sampai 7º.46'' Lintang Selatan dan garis bujur 110º.40'' sampai 110º.70'' Bujur
Timur. Wilayah ini mempunyai suhu antara 22 ºC-31 ºC dan beriklim tropis.
9 Wawancara dengan Taufan tanggal 21 Juli 2015
10 Monografi Desa Ngijo, hlm. 9.
35
Keadaan iklim topis dan suhu udara tersebut sangat menguntungkan bagi
perkembangan dan pertumbuhan tanaman tebu. Iklim tropis yang mempunyai
musim hujan dan kemarau membantu perumbuhan tebu menjadi lebih baik.
Melalui musim kemarau, tebu-tebu menjadi lebih cepat matang dan kering
sehinga dalam penebangan menjadi lebih mudah. Sementara itu, tebu juga
membutuhkan sarana air dan pada musim penghujan menjadikan air sebagai
sarana pokok pertumbuhan tebu. Melalui dua musim tersebut, pertumbuhan dan
perkembangan tebu di wilayah Pabrik Gula Tasikmadu menjadi lebih baik.
Ditunjang dengan perlengkapan lori untuk mencapai perkebunan luar, serta truk
menjadikan Pabrik Gula Tasikmadu lebih berkembang dalam penyediaan sarana
dan prasarana.
C. Struktur Organisasi
Memahami lebih dalam mengenai Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar,
perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai struktur organisasi. Melalui struktur
organisasi tersebut bisa dilihat pembagian kerja antara atasan dengan bagian
bawahnya. Pengertian struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di
harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. Adanya struktur organisasi ini
36
memudahkan hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahanya. Hal ini bisa
mewujudkan suatu kerjasama yang baik dan suasana yang harmonis dalam
lingkup perusahaan tersebut. Struktur organisasi juga memiliki fungsi dan
kegunaan. Kegunaan tersebut agar bisa membedakan antara kelompok pada
bagian-bagian tersentu. Berikut adalah fungsi dan kegunaan struktur organisasi :11
1. Kejelasan tanggung jawab
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa
yang harus dilaksanakan bisa dipertanggung jawabkan. Setiap anggota
organisasi harus dapat bertanggung jawab terhadap pemimpinnya yang
memberikan wewenang kepadanya.
2. Kejelasan kedudukan
Setiap Anggota yang ada dalam struktur organisasi harus dapat
mempermudah dan melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lainnya.
3. Kejelasan mengenai jalur hubungan
Kejelasan dalam hal ini maksudnya adalah melakukan pekerjaan dan
tanggung jawab setiap pegawai dalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan
kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur
penyelesaian suatu pekerjaan akan lebih mudah.
PG Tasikmadu dipimpin oleh seorang administratur tang membawahi 4
bagian yaitu : Kepala Tanaman, Kepala A.K.U, Kepala Instalasi, dan Kepala
Pengolahan. Melalui bagian tersebut melakukan tugas masing-masing dan
bertanggung jawab kepada administratur selalaku pemimpin perusahaan.
11
http:/www.Pengertianku.net/2011/06/pengertian-struktur-organisasi
(diakses pada tanggal 20 Desember 2015)
37
Bagan Organisasi Pabrik Gula Tasikmadu
Keterangan :
A.K.U = Administrasi Keuangan dan Umum
SKK = Sinder Kebun Kepala ( Mengelola Rayon)
SKW = Sinder Kebun Wilayah ( Mengelola Wilayah)
HAK, SDM = Hubungan Antar Kerja, Sumber Daya Manusia
PKWT = Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Sumber : Arsip Pabrik Gula Tasikmadu tahun 1997
ADMINISTRATUR
KEPALA
TANAMAN
KEPALA
A.K.U
KEPALA
INSTALASI
KEPALA
PENGOLAHAN
Litbang
SKK Ka Sub Tebang
& angkut
SKW
4 Sub Bagian, yaitu :
1.Keuangan
2.Pembukuan
3.Hak Umum/SDM
4.Gudang
Masinis
Stasiun
Chemiker
KARYAWAN PELAKSANA TETAP
PEKERJA PKWT
38
Melalui skema bagan bisa dilihat pembagian tugas dari masing masing
bagian, diantaranya :
1. Administratur
Adalah pemimpin tertinggi dalam pabrik gula. Administratur dalam sistem
dunia kerja sekarang fungsi dan kinerjanya sama dengan manager sebuah
perusahaan. Administratur mempunyai tugas betanggung jawab memimpin dan
mengelola semua kegiatan usaha yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan
seluruh operasional produksi, finansial dan administrasi dengan efektif dan
efisien. Administratur juga bertanggung jawab terhadap perencanaan jangka
pendek dan panjang dari kegiatan perusahaan serta membina hubungan baik
terhadap petani tebu, KUD, dan instansi pemerintahan terkait. 12
2. Bagian Kepala Tanaman
Bagian kepala Tanaman bertanggung jawab dalam mengelola tanaman /
kebun tebu mulai dari persiapan lahan dan bibit sampai dengan penyediaan tebu
sebagai bahan baku di Pabrik Gula. Adapun tugas dari kepala Tanaman yaitu
merumuskan kebijakan dalam masalah areal, baik bibit maupun tebu giling,
pengolahan tanah/lahan, penanaman dan pemeliharaan, penebangan dan
pengangkutan, memberikan bimbingan dan teknis dalam penanaman tebu
kepada petani tebu rakyat, menjamin kebutuhan pasokan bahan baku tebu ke
Pabrik Gula baik secara kualitas maupun kuantitas, serta menyelenggarakan
administrasi, arsip, dokumentasi, dan statistik dalam bagiannya.13
Dalam
12
PT Perkebunan XV-XVI (Persero)., Instruksi Dasar No.XX-ID/82.004
( Solo,1982), hlm. 121.
13
Ibid., hlm. 125.
39
pelaksanaan tugasnya sebagai Kepala Tanaman bertanggung jawab langsung
kepada administratur dan mempunyai wewenang untuk memimpin dan
mengkoordinir Sinder Kebun Kepala, Sinder Kebun Wilayah, Sinder Kebun
Percobaan/Litbang, dan Kepala Tebang dan Angkut.
Adapun pokok-pokok tugas dan wewenang dari bagian Tanaman adalah
sebagai berikut :
a. Sinder Kebun Kepada (SKK)
Adapun tugas dari Sinder Kepal Kebun yang bertanggung jawab atas
rayon tertentu dan melakukan pengawasan untuk meningkatkan ketertiban,
efektivitas dan efisiensi dalam rayonnya yang meliputi pembibitan,
penanaman, pemeliharaan, tebang dan angkut tebu, mengkoordinir dan
melakukan pembagian tugas kepada bawahannya untuk mencapai
peningkatan produktivitas, melakukan pembinaan kepada petani tebu
rakyat dalam rangka penyediaan bahan baku tebu. Sinder Kebun Kepala
juga memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Tanaman dalam
meningkatkan/pengembangan usaha perusahaan yang kaitanya dengan
kualitas tanaman. 14
b. Sinder Kebun Wilayah (SKW)
Adapun tugas dari Sinder Kebun Wilayah yaitu Mengatur
pelaksanaan aktivitas kebun untuk menghasilkan produksi yang
setinggi-tingginya baik kuantitas maupun kualitas yang meliputi mencari
areal untuk tebu giling dan tebu bibit, pembibitan untuk tebu giling,
14
Ibid., hlm.128
40
pembukaan lahan, menanam dengan jenis atau varietas yang sesuai atau
memadai, melakukan pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit
tebu, menaksir atau taksasi tebu, melakukan efisiensi pembiayaan,
pembinaan tenaga kerja kebun, Mengelola sarana dan prasarana dalam
hal membuat daftar alat dan bahan, sarana dan prasarana yang diperlukan
dan pelaksanaan penggunaanya serta menjaga keamanan terhadap
kehilangan dan kerusakan, mengatur serta mengawasi penggunaan semua
perlengkapan seefisien mungkin. 15
Sinder Kebun Wilayah juga mengatur penyediaan tenaga kerja,
membimbing, membina dan mengendalikan untuk mencapai
produktivitas kerja yang optimal. Sinder Kebun Wilayah bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan administrasi, dokumentasi dan statistik
atas seluruh aktivitas dalam kebunnya.
c. Sinder Kebun Percobaan / Peneliti dan Pengembangan (Litbang)
Adapun tugas dari Sinder Kebun Percobaan/Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) yaitu Bekerjasama dengan Sinder Kebun
Wilayah, berkewajiban mengawasi penyelenggaraan kebun-kebun
percobaan, pemeliharaan sampai dengan penebangan dan selanjutnya
bekerjasama dengan Bagian Pengolahan Dalam penggilingan kemudian
juga Menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan dalam
pengambilan contoh kemasakan tebu dengan dibantu Sinder Kebun
Wilayah dan Chemiker.
15
Ibid., hlm.131
41
Sinder Kebun Percobaan juga menggupayakan kerjasama dengan
Bagian Pengolahan menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan
penggilingan contoh tebu serta analisa kemasakan beserta administrasinya
dengan baik dan benar; Melakukan analisa lori dalam rangka menjamin
kualitas tebangan yang baik dengan menilai hasil mutu tebangan secara
berkala. Bekerjasama dengan Sinder Kebun Wilayah melakukan
pencegahan terhadap terjadinya serangan hama, penyakit serta
tumbuhan pengganggu lainnya. Sinder Kebun Percobaan bersama dengan
Sinder Kebun Wilayah menyelenggarakan Kebun Bibit yang meliputi
kegiatan:
1. Membuat rencana susunan varietas
2. Melakukan seleksi terhadap varietas-varietas
3. Memberantas kebun bibit dari hama dan penyakit
4. Mengadakan penelitian
5. Pengembangan terhadap alat- alat mekanisasi pertanian.
d. Kepala Tebang dan Angkut
Tugas dari Kepada Tebang dan Angkut adalah bertanggung jawab
atas semua terselenggaranya pelaksanaan tebang dan angkutan tebu. Pada
tahapan ini kepala tebang angkut memiliki andil dalam pemilihan
penebangan tanaman tebu yang diperlukan oleh Pabrik Gula. Setiap hari
dalam musim giling menentukan tebu yang akan ditebang, memetakan
wilayah tebu yang akan tebang angkut dan menyiapkan sarana dan
prasarana berkaitan dengan hal tersebut.
42
Kepala tebang dan angkut juga merencanakan, menggunakan
memelihara serta mengusulkan penambahan pengurangan alat kerja yang
berkaitan dengan sistematika penebangan tebu di suatu wilyah. Dalam
prasarana angkut tebu, PG Tasikmadu masih menggunakan lori, namun
setelah adanya sistem TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi) pengangkutan
ditambah dengan kendaraan truk. Adapun hal ini dilakukan karena dengan
adanya sistem TRI petani tebu bebas menanam tebu mereka dilahan yang
mereka miliki dimanapun berada.16
Oleh karenanya, lori yang semisal
tidak bisa menjangkau wilayah perkebunan tebu petani diwilayah yang
jauh bisa dibantu dengan menggunakan truk.
3. Bagian Kepala Administrasi, Keuangan dan Umum (A.K.U)
Bagian A.K.U memiliki tugas dan tanggung jawab besar terhadap Pabrik
Gula. Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan
kepada seluruh bagian yang ada di Pabrik Gula. Menangani masalah keuangan
perusahaan dan ketenagakerjaan pada semua bagian merupakan tanggung
jawab pada bagian ini. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala A.K.U dibantu
oleh 4 bagian yaitu :
a) Sub Bagian Keuangan
Tugasnya menangani hal yang kaitanya dengan masalah keuangan
perusahaan
16
Soesilo Widhijanto, Bercocok tanam tebu di Lahan Kering dan
masalah-masalahnya di PG Tasikmadu, (Surakarta : PTP.XV-XVII (Persero),
1994), hlm.8.
43
b) Sub Bagian Pembukuan
Pada sub bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap
pembukuan buku kas/bank, membukukan neraca bulanan, membukukan
kartu buku besar, membukukan rekening Koran, membukukan hutang
piutang Petani tebu rakyat, membukukan penerimaan dan pengeluaran
barang, membukukan laporan manager.
c) Sub Bagian Hubungan Antar Kerja (HAK) dan Umum/SDM dan
Umum
Pada bagian HAK dan umum bertanggung jawab terhadap urusan
ketenagakerjaan dan urusan-urusan umum. Ketenagakerjaan kaitanya
dengan sistem kepegawaian, masalah golongan pekerja, masa
kerja/kontrak, pengurusan masa pension bagi pekerja dan mengurusi hak-
hak pekerja.
d) Sub Bagian Gudang
Tanggung jawab dari bagian gudang yaitu membukukan penerimaan
dan pengeluaran barang yang bersangkutan dengan bagian gudang,
kemudian meyimpan barang sesuai dengan klarifikasi barang, mencatat
barang kedalam label barang dan mencatat laporan harian penerimaan
suatu barang.
4. Bagian Instalasi
Pada Bagian instalasi bertanggung jawab penuh terhadap seluruh peralatan
dan instalasi yang terdiri dari stasiun gilingan, stasiun listrik stasiun ketel,
stasiun besali, stasiun pemurnian, stasiun bangunan, stasiun penguapan, garasi/
44
kendaraan, stasiun puteran, pompa kebun/pemadam kebakaran, stasiun
masakan. Bagian instalasi dikepalai oleh seorang Kepala Instalasi yang dibantu
oleh masinis instalasi. Penyebutan masinis bukan berarti orang yang
mengemudikan kereta/lori melainkan orang yang mempunyai wewenang
membantu Kepala Instalasi mengurusi bagian pengelolaan bahan. 17
Kepala
Instalasi mempunyai tugaa bertanggung jawab atas kelancaran fungsi stasiun-
stasiun secara optimal terutama dalam musim giling, menyusun daftar
kebutuhan semua barang perlengkapan, bahan dan alat lengkap dengan
spesifikasi teknisnya serta melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap
penggunaannya, merencanakan investasi, rehabilitasi dan eksploitasi beserta
perhitungan ekonomi teknisnya, bertanggung jawab atas terpeliharanya barang
invetaris pabrik, melakukan koordinasi pemeliharaan terhadap peralatan/ mesi-
mesin sehingga dapat digunakan secara optimal.
Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seorang kepala Instalasi,
masinis instalasi juga memiliki tugas membantu Kepala Instalasi dalam
menyusun daftar kebutuhan semua barang perlengkapan, bahan dan alat lengkap
dengan spesifikasi teknisnya serta melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap
penggunaanya, membantu Kepala Instalasi dalam merencanakan investasi,
rehabilitsi dan eksploitasi beserta perhitungan ekonomi teknisnya, menjaga
kondisi mesin dan instalasi agar dapat tetap berfungsi dengan baik,
melaksanakan persiapan dan pemeliharaan mesin dan instalasi sehingga dapat
digunakan tepat pada waktunya dan menjamin kelancarannya, mengatur
penggunaan tenaga kerja baik dalam musim giling Maupun luar musim giling
17
Wawancara dengan Hari Purnomo Tanggal 26 Juli 2015
45
serta memberikan bimbingan teknis demi peningkatan produksi yang efektif dan
efisien, menyelenggarakan administrasi, arsip, dokumentasi dan statistik dalam
bidangnya
5. Bagian Kepala Pengolahan
Pada bagian Pengolahan fungsi dan tugasnya berkaitan dengan bagian
instalasi, karena memang antara penyedia bahan dan pengolahan saling
berhubungan. Apabila di salah satu dari kedua bagian tersebut mengalami sebuah
kendala, sistem produksi giling tebu akan terhenti. Oleh karenanya, hubungan
kerja diantara keduanya sangatlah terkait dalam proses giling tebu. Bagian
Pengolahan ini bekerja sama dengan Kepala Instaasi merencanakan investasi dan
rehabilitasi beserta perhitungan ekonomi tekniknya. Kepala Pengolahan juga
memoitoring aktivitas pabrikasi, antara lain :
1. Memelihara proses pengolahan secara wajar dengan mengontrol biaya
2. Menyimpan hasil produksi utama
3. Penetapan standar produksi
4. Mengumpulkan semua data dan informasi dari seluruh kegiatan
operasional.