Download - BAB I ASKEB KELUARGA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk mempertinggi derajat kesehatan bangsa Indonesia, pembangunan
diberikan dengan memberikan prioritas pada upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang bersifat terpadu, menyeluruh, berkesinambungan. Hal ini
sarananya dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat.
Oleh karena itu, apabila dalam suatu masyarakat terdapat salah satu
anggota keluarga yang mempunyai masalah dalam kesehatannya, maka akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain dalam kelompok masyarakat tersebut.
Salah satu cara mnegatasinya adalah dengan memberikan Asuhan
Kebidanan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada keluarga
secara optimal. serta mampu untuk mengenal dan merawat dirinya sendiri serta
mengatasi permasalahan kesehatan yang terjadi dan secara langsung pada
akhirnya hal ini berdampak pada masyarakat luas.
Asuhan Kebidanan Keluarga sangat erat hubungannya dengan Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), yang meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, imunisasi, gizi dan Keluarga Berencana (KB).
Dari data yang diperoleh dalam kegiatan pendataan selama PKL (Praktek
Kerja Lapangan) di Desa Simogirang, diperoleh prioritas masalah yang ada
adalah Resiko Tinggi pada Kehamilan. Dan sampel yang diambil adalah Dusun
Simocoyo karena 50 % ibu hamil resiko tinggi terdapat di Dusun Simocoyo. Dari
5 ibu hamil yang ada 2 diantara adalah ibu hamil dengan resiko tinggi.
Selain itu, kehamilan resiko tinggi harus mendapat perhatian dan perawatan
yang lebih intensif. Karena hal tersebut akan berakibat pada kematian ibu dan
janin dalam kandungan bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu untuk mengerti, memahami dan dapat
memberikan serta menerapkan Asuhan Kebidanan pada Keluarga.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu untuk :
1.2.2.1 Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga
1.2.2.2 Melaksanakan pengkajian
1.2.2.3 Merumuskan masalah
1.2.2.4 Menentukan prioritas masalah
1.2.2.5 Melaksanakan management kebidanan pada keluarga
1.2.2.6 Melaksanakan evaluasi dan dokumentasi
1.3 Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 2 minggu (24 Januari
– 5 februari 2011) di Desa Simogirang Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo.
1.4 Sistematika Penulisan
Susunan dari Laporan Asuhan Kebidanan Keluarga ini adalah :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Keluarga
2.1.1 Pengertian
Menurut Nasrul Efendi (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Sedangkan menurut Duvall dan Logan (1986) mendefinisikan
Keluarga sebagai kumpulan dari orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembanagn fisik, mental, emosional serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
2.1.2 Struktur Keluarga
Macam-macam struktur keluarga :
2.1.2.1 Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2.1.2.2 Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
2.1.2.3 Matrilokal
Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
2.1.2.4 Patrilokal
Sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
2.1.2.5 Keluarga Kawinan
Hubungan suami-istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga.
3
4
2.1.3 Tipe dan Bentuk Keluarga
2.1.3.1 Keluarga Inti (nuclear family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
2.1.3.2 Keluarga Besar (estended family)
Adalah keluarga inti yang ditambahkan dengan saudara, misalnya :
nenek, kakek, keponakan, dll.
2.1.3.3 Keluarga Berantai (serial family)
Adalah keluarga yang dari wanita dan pria menikah lebih dari satu
kali dan merukapan keluarga inti.
2.1.3.4 Keluarga Duda / Janda (single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
2.1.3.5 Keluarga Berkomposisi (composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan tinggal
bersama.
2.1.3.2 Keluarga Kabitas (cohabition)
Adalah 2 orang atau lebih yang tinggal dalam satu rumah tanpa
terikat pernikahan tetap membentuk suatu keluarga
2.1.4 Peranan Keluarga
2.1.4.1 Peran Ayah
Ayah adalah suami dari istri dan orang tua laki-laki dari anak-
anaknya. Perannya adalah sebagai kepala keluarga, pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman bagi anggota keluarga.
dalam masyarakat ayah berperan dalam kelompok sosial
masyarakat yang utama.
2.1.4.2 Peran Ibu
Ibu adalah istri dari suami dan orang tua perempuan dari anak-
anaknya. Perannya adalah mengurus rumah tangga, pengasuh dan
pendidik anak. Serta beberapa ibu berperan dalam pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
5
2.1.4.3 Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososialnya sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
2.1.5 Fungsi Keluarga
2.1.5.1 Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan garis keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memelihara dan merawat anggota keluarga
d. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2.1.5.2 Fungsi Psikologis
a. Memberikan rasa aman dan kasih sayang
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina kepribadian anggota keluarga
d. Memberi identitas keluarga
2.1.5.3 Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangannya
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
2.1.5.4 Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber - sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
b. Pengetahuan penggunaan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa depan.
2.1.5.5 Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan ilmu dan keterampilan
b. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6
2.1.6 Ciri-ciri Keluarga
2.1.6.1 Diikat dalam suatu tali perkawinan
2.1.6.2 Ada hubungan darah
2.1.6.3 Ada ikatan batin
2.1.6.4 Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
2.1.6.5 Kerjasama diantara anggota
2.1.6.6 Ada pengambilan keputusan
2.1.6.7 Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
2.1.6.8 Tinggal dalam suatu rumah
2.1.7 Ciri-ciri Keluarga Indonesia
2.1.7.1 Suami sebagai pengambil keputusan
2.1.7.2 Merupakan suatu kesatuan yang utuh
2.1.7.3 Berbentuk monogram
2.1.7.4 Adanya tanggung jawab
2.1.7.5 Adanya pengambilan keputusan
2.1.7.6 Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
2.1.7.7 Ikatan kekeluargaan sangat erat
2.1.7.8 Mempunyai semangat gotong royong
2.1.8 Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
2.1.8.1 Daerah pedesaan
a. Tradisional
b. Agraris
c. Tenang
d. Sederhana
e. Akrab
f. Menghormati orang tua
2.1.8.2 Daerah pekotaan
a. Dinamis
b. Rasional
c. Konsumtif
7
d. Demokratis
e. Individualis
f. Terlibat dalam kehidupan politik
2.1.9 Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga
2.1.9.1 Tahap pembentukan keluarga
2.1.9.2 Tahap menjelang kelahiran anak
2.1.9.3 Tahap menghadapi bayi
2.1.9.4 Tahap menghadapi perkembangan dan pertumbuhan anak
2.1.9.5 Tahap melepaskan anak ke masyarakat
2.1.9.6 Tahap kedua kembali
2.1.9.7 Tahap masa tua
2.1.10 Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga
2.1.9.1 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan
2.1.9.2 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan, kesehatan keluarga
sebagai tujuan utama
2.1.9.3 Asuhan Kebidanan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga
2.1.9.4 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga, perawatan
kesehatan melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi
kesehatannya
2.1.9.5 Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif,
preventis serta tidak mengabaikan upaya konvatif dan
rehabilitatif
2.1.9.6 Dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga seluruh sumber
daya yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal
2.1.9.7 Sarana Asuhan Kebidanan Keluarga adalah keluarga secara
menyeluruh
8
2.1.9.8 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pemecahan
masalah dengan menggunakan proses kebidanan
2.1.9.9 Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Kebidanan Keluarga
adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan Kebidanan di rumah
2.1.9.10 Diutamakan terhadap keluarga yang beresiko tinggi
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1 Fisiologis
2.2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Prof. Ida Bagus Gede Manuaba, SpoG, 1998)
2.2.1.2 Masa Kehamilan
Kehamilan dibagi dalam 3 trimeter, yaitu :
a. Trimester I
Pada masa ini janin akan mengalami proses pembentukkan
organ-organ tubuh. Kemudian akan terus berkembang sesuai
dengan usia kehamilannya.
b. Trimester II
Pada masa ini perkembangan janin lebih mengarah pada
perkembangan secara fisik janin.
c. Trimester III
Pada masa ini perkembangan dan pertumbuhan janin hanya
terjadi di awal, karena pada masa ini lebih mengarah pada
proses persiapan janin dalam menghadapi persalinan,
misalnya seperti posisi janin dalam lahir.
9
2.2.1.3 Pemeriksaan Kehamilan
Menurut WHO (World Health Organisation) ibu hamil
diwajibkan memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dalam
masa kehamilan, yang terbagi dalam :
a. 1 kali pada trimester I (0-12 minggu / 0-3 bulan)
b. 1 kali pada trimester II (13-24 minggu / 4-6 bulan)
c. 2 kali pada trimester III (25-40 minggu / 7-9 bulan)
Namun segera periksa bila ibu mengalami keluhan-keluhan.
hal tersebut bertujuan agar kondisi kehamilan ibu dapat terpantau
dengan baik. Sehingga kondisi ibu dan janin sehat.
2.2.1.4 Tanda-tanda Kehamilan
a. Tanda Pasti Hamil
- Terasa Gerakkan Janin
Gerakkan janin akan terasa pada awal usia kehamilan 5
bulan pada ibu primigravidarum (pertama kali hamil) dan
pada akhir usia kehamilan 4 bulan pada ibu multigravidarum
(pernah hamil sebelumnya)
- Terdengar Detak Jantung Janin
Terdengarnya DJJ atau Detak Jantung Janin pada kehamilan
usia 4 bulan.
- Pada pemeriksaan USG / Rontgen terlihat bagian-bagian
janin
b. Tanda Dugaan Hamil
- Tanda Subjektif
Amenorea ( terlambat datang bulan)
Mual (mause) dan muntah (Emesis)
Ngidam
Sering BAK
Susah BAB
10
- Tanda Objektif
Hiperpigmentasi
Epulsi gusi
Terdapat striae atau linea
Pembesaran dan perubahan bentuk rahim
Ballotement
Terdapat tanda-tanda chadwiks
PPT positif
2.2.1.5 Keluhan-keluhan Kehamilan
a. Mual-muntah yang terjadi pada pagi hari, hal tersebut
dikarenakan peningkatan asam lambung selama kehamilan
b. Panas dalam dikarenakan oleh reuritasi / tekanan dari asam
lambung ke dalam esopagus bagian bawah oleh gerak
peristaltik usus
c. Sakit punggung karena perubahan sikap badan yang terjadi
karena pembesaran uterus atau rahim sehingga akan menekan
ruas-ruas tulang belakang
d. Konstipasi disebabkan karena relaksasi otot-otot halus dalam
usus akibat peningkatan dari progesteron
e. Flour albus (keputihan), peningkatan hormon dalam tubuh
menyebabkan pengentalan lendir serviks.
2.2.1.6 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
a. Mual-muntah berlebihan (sehingga tidak dapat mengkonsumsi
makanan)
b. Odema (seluruh tubuh, hingga wajah), Sakit kepala berlebihan
hingga tungkak dan Pandangan kabur
c. Sesak nafas
d. Gerak bayi tidak ada atau berkurang
e. Nyeri perut hebat
f. Demam tinggi
11
2.2.1.7 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Sistem Respirasi
Dengan bertambahnya usia kehamilan dapat menyebabkan
desakkan pada diagfragma, kerena usus-usus terteken oleh
uterus yang membesar ke arah diagfragma, sehingga
kebutuhan akan O2 akan meningkat kira-kira 20 %. Sehingga
wanita hamil akan bernafas lebih dalam dari pada biasanya.
b. Sistem Kardiovaskuler
Peredaran darah dalam tubuh dipengaruhi oleh peningkatan
kebutuhan darah untuk pemenuhan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Serta adanya pengaruh perubahan
hormon esterogen dan progestoren yang meningkat.
c. Sistem Urinaria
Pada awal kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga akan menimbulkan
rangsangan sering kencing dan akan menghilang sejalan
dengan bahaya kehamilan. Keadaan ini kemudian akan timbul
kembali saat kepala janin mulai turun ke bawah PAP.
d. Perubahan Hormon dan Sistem Pencernakan
Pengeluaran HCl akan meningkat karena pengaruh
mneingkatnya estrogen, sehingga makanan akan sulit dierna
oleh usus, sedangkan progestron akan berpengaruh pada
melemahnya otot halus pada usus.
e. Sistem Reproduksi
Kehamilan akan berpengaruh pada organ reproduksi secara
keseluruhan :
- Uterus
- Vagina dan Vulva
- Ovarium
- Payudara
12
f. Sistem Metabolisme
- Metabolisme basal naik sebesar 15-25 % dari semua
terutama pada trimester III.
- Keseimbanga asam basa menurun 155 meg / liter sampai
145 meg / liter.
- Kebutuhan kalori, lemak dan karbohidrat meningkat ½ gr /
kg / BB.
- Kebutuhan mineral dan kalsium meningkat tiap trimester.
2.2.2 Resiko Tinggi
2.2.1.1 Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki
resiko lebih tinggi dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya),
akan resiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun
sesudah persalinan.
2.2.1.2 Faktor Resiko Tinggi
a. Usia
b. Jumlah parietas
c. Riwayat obstetri yang lalu
d. Struktur tubuh ibu
e. Riwayat kesehatan
2.2.1.3 Akibat dari Resiko Tinggi
a. Bayi premature
b. BBLR
c. Abortus
d. IUFD
e. IUGR
f. Partus macet / lama
g. APB / HPP
h. Eklamsi / preeklamsi
i. Kematian
13
2.2.1.4 Karakteristik Resiko Tinggi
a. Tinggi kurang dari 145 cm
b. Bentuk panggung tidak normal
c. Pucat, lemas, letih, lesu, lemah, lunglai
d. Usia < 20 tahun dan > 35 tahun
e. Jumlah anak lebih dari 4
f. Jarak anak kurang dari 2 tahun
g. Kesulitan pada kehamilan / persalinan yang lalu
h. Bengkak seluruh tubuh / Pandangan kabur / Sakit kepala
i. Adanya penyakit yang menyertai
j. Perdarahan saat hamil
k. Keluar air ketuban saat hamil
l. Batuk-batuk lama lebih dari 2 minggu
2.2.1.5 Penilaian Resiko Tinggi Kehamilan
Resiko tinggi pada kehamilan dapat ditentukan dan dinilai
dangan penyekoran Puji Rochjati kepada ibu hamil. Penyekoran
ini dilakukan pada awal pemeriksaan hamil. Kartu Skor Puji
Rochjati terdapat pada buku KIA ibu yang harus dibawa setiap
periksa. Hasil diletakkan pada kolom hasil untuk mengetahui
apakah ibu termasuk golongan hamil dengan resiko tinggi atau
tidak. Skor Puji Rochjati terlampir.
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga
2.3.1 Pengertian
Asuhan Kebidanan (Varney, 1997) adalah proses pemecahan masalah
kesehatan yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir pemikiran
serta tindakkan kebidanan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan
dan keterampilan akan rangkaian tahapan yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak.
14
Asuhan Kebidanan Keluarga adalah Asuhan Kebidanan yang dikaji
secara menyeluruh pada Anggota Keluarga yang berfokus pada kesehatan
Ibu dan Anak.
2.3.2 Tujuan
Asuhan Kebidanan Keluarga bertujuan untuk ;
2.3.2.1 Mengkaji status kesehatan keluarga
2.3.2.2 Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak
2.3.2.3 Mendapatkan keluarga yang sehat dan sejahtera
2.3.3 Konsep Asuhan Kebidanan Keluarga
2.3.3.1 Pengumpulan atau Pengkajian Data
Bertujuan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap :
a. Data Subjektif
a. Alamat
Meliputi lokasi tempat tinggal keluarga, kecamatan,
kelurahan, RT, RW, alamat untuk mengetahui dimana
tempat tinggal keluarga untuk dijadikan sebagai petunjuk
saat kunjungan rumah (Nasrul Efendi, 1995).
b. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : untuk dapat mengenal kepala
keluarga dn mencegah kekeliruan bila ada kesamaan
nama (Christina Ibrahim, 1984).
Usia : Untuk menentukan kematangan sebuah keluarga
atau perkawinan yang sehat (Depag RI, 2002). Rata-rata
usia KK di Inonesia 20-35 tahun.
Agama : ditanyakan untuk mngetahui kepercayaan yang
dianut dalam pendekatan sosial spiritual. Sebagian besar
penduduk desa Simogirang adalah beragama islam.
Pendidikan : ditanyakan dengan tujuan perkiraan
pendekatan yang akan dilakukan dalam proses Asuhan
Kebidanan. Mayoritas penduduk lulusan SMA sederajat
15
Pekerjaan : untuk mengtahui taraf hidup dan sosisla
ekonomi keluarga (Christina Ibrahim, 1984). Sebagian
penduduk desa Simogirang bekerja sebagai pekerja
swasta (Data Kelurahan, 2011).
Perkawinan : untuk menentukan kondisi kesehatan
reproduksi keluarga (Sulaiman, 1983).
c. Susunan Anggota Keluarga
Ditanyakan untuk mengetahui jumlah keluarga dalam 1
rumah, status keluarga, hubungan dalam keluarga dan
pengambil keputusan
d. Genogram Keluarga
Ditanyakan untuk mengetahui silsilah keluarga dari istri
dan keuarga dari suami, serta keluarga yang tidak dibina.
b. Data Objektif
a. Imunisasi
Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi setiap anggota
keluarga.
b. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Untuk menilai keterjangkauan keluarga terhadap sarana
kesehatan dan apabila dalam keluarga ada salah satu
anggota yang sakit. serta untuk mengkaji peranan fasilitas
kesehatan yang ada pada keluarga tersebut.
c. Jenis Penyakit yang Sering Diderita
Untuk menilai tingkat kesehatan masing-masing anggota
keluarha, penanganan apa saja yang sudah diterima dan
hasil yang didapat, apakah penyakit yang diderita dapat
disembuhkan dengan tuntas ataukah belum.
16
d. Pemeriksaan Kehamilan
Untuk memantau kehamilannya oleh petugas kesehatan,
berapa kali periksa kehamilan. Apakah sudah mendapatkan
imunisasi TT, apakah sudah mendapat tablet penambah
darah minimal 90 tablet dan Vit. B Compleks serta yodium,
penyuluhan-penyuluhan.
e. Pertolongan Persalinan
Ditanyakan kepada ibu siapa penolong persalinan yang lalu,
apakah pada persalinan yang lalu terdapat penyulit seperti
perdarahan, sectio secaria, solusio plasenta.
f. Kebiasaan Menyapih
Dinyatakan untuk menilai nutrisi pada anak khususnya
dalam pemberian ASI pada anaknya.
g. Pemberian Makanan Tambahan
Ditanyakan untuk mnegetahui apakah ibu melakukan
program ASI Eksklusif pada saat anaknya masih bayi yaitu
program pemberian ASI saja sampai usia 6 bulan dan
setelah itu diberikan makanan tambahan.
h. Tanggapan terhadap KB
Ditanyakan untuk menilai apakah keluarga telah
melaksanakan program KB serta menilai pengetahuan ibu
terhadap KB yang telah dipilih dan digunakan tentang
manfaat dan efek samping dan KB yang dipilih.
i. Pola Hidup
Pola Tidur : Tidur penting untuk menentukan kondisi
setiap anggota. Waktu tidur idealnya 8 jam untuk tidur
malam dan 2 jam untuk tidur siang.
Pola Makan : Untuk mengetahui pemenuhan nutrisi
pada keluarga. Pola makan yang benar adalah 3 x sehari
dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.
17
Pola Kebersihan diri : Menjaga kebersihan diri dapat
mencegah penularan / infeksi kuman di tubuh. Dalam 1
hari idealnya mandi 2 x, gosok gigi minimal 3 x, ganti
baju dan pakaian dalam 3 x.
Pola Eliminasi : Untuk mengetahui pola BAB / BAK
anggota keluarga. Selain itu juga untuk mengetahui
fungsi alat cerna. Secara fisiologis dalam sehari
seseorang BAB 1-2 kali dan BAK 3-5 kali.
j. Adat Kebiasaan
Pada adat kebiasaan digunakan untuk mengetahui
diadakannya suatu ritual-ritual khusus atau acara-acara
keagamaan dalam keluarga tersebut. Hal ini ditanyakan
untuk mengetahui cara pendekatan sosial-spiritual yang
akan diberikan oleh tenaga kesehatan.
k. Penggunaan Waktu Senggang
Hal ini ditanyakan untuk mengetahui aktivitas keluarga
pada saat waktu luang dan juga mengetahui keakraban antar
anggota keluarga. Biasanya waktu senggang keluarga
digunakan untuk berkumpul bersama, menonton tv dan
berbincang-bincang dengan tetangga.
c. Data Khusus
a. Tanda-tanda Vital
Suhu, normalnya 35,5 - 37,50c, bila suhu > 380c berarti
adanya kemungkinan infeksi.
Nadi, normalnya 70-90 x / menit.
Pernafasan, normalnya 16-20 x / menit.
Tekanan darah, normalnya 100/70 – 120/90 mmHg.
b. BB ditentukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil.
c. TB untuk mengetahui perkiraan bentuk panggul.
18
d. HPHT untuk mengetahui usia kehamilan dan TP digunakan
untuk mengetahui tanggal perkiraan pesalinan ibu.
e. Keadaan umum dan kesadaran
f. Status Emosional
g. Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Apakah bersih atau kotor, berketombe atau
tidak, adakah massa abnormal atau tidak.
Muka : Apakah pucat atau tidak, bengkak atau
tidak, terdapat hiperpigmentasi atau tidak.
Mata : Simetris atau tidak, pucat atau tidak,
ikterus atau tidak, strabismus atau tidak.
Hidung : Bersih atau tidak, ada polip atau tidak,
sinusitis atau tidak, terdapat pengeluaran
serumen atau tidak.
Telinga : Simetris atau tidak , bersih atau tidak,
terdapat pengeluaran serumen atau tidak.
Mulut dan Gigi : Bersih atau tidak, pucat atau tidak,
stomatitis atau tidak, caries atau tidak,
ragaden atau tidak.
Leher : Adakah bendungan Vena jugularis atau
tidak, pembesaran kel. tiroid atau tidak,
terdapat nyeri telan atau tidak.
Ketiak : Bersih atau tidak, terdapat pembesaran kel.
limfe atau tidak.
Payudara : Simetris atau tidak, puting susu menonjol/
tenggelam/datar, mamae tegang atau tidak,
terdapat hiperpigmentasi areola atau tidak,
terdapat pengeluaran colostrume atau tidak
serta terdapat masa abnormal atau tidak.
Abdomen
19
Inspeksi : Bersih atau tidak, ada luka bekas operasi
atau tidak, adanya pembesaran uterus atau
tidak, lintang / membujur, terdapat linea
nigra dan striae (livide / albicans) atau
tidak.
Palpasi : Terdiri dari Leopod I sampai dengan IV
Leopod I : Menentukan usia kehamilan dan tinggi
fundus uteri, bagian apa yang terdapat di
fundus.
Leopod II : Situs, letak punggung janin.
Leopod III : Untuk menentukan bagian bawah janin dan
apakah bagian bawah janin sudah masuk
PAP atau belum.
Leopod IV : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala
masuk ke dalam PAP.
Auskultasi : Bising usus terdengar atau tidak, DJJ telah
terdengar atau tidak.
Perineum : Apakah bersih atau tidak, terdapat flour
albus abnormal atau tidak, terdapat luka
bekas jahitan atau tidak.
Genetalia : Bersih atau tidak, terdepat condiloma atau
tidak, terdapat varises atau tidak, terdapat
bartolinitis atau tidak, odema atau tidak.
Anus : Bersih atau tidak, terdapat hemoroid atau
tidak.
Ekstremitas:
Atas : Simetris atau tidak, odema atau tidak,
varises atau tidak, adakah polidaktili atau
sindaktili.
20
Bawah : Simetris atau tidak, odema atau tidak,
varises atau tidak, adakah polidaktili atau
sindaktili.
h. Pemeriksaan Penunjang (Lab, USG, Rontsen)
2.3.3.2 Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan pengolahan data dasar yang ada
untuk menetukan masalah yang ada.
2.3.3.3 Perumusan Masalah
Menganalisa secara sederhana masalah yang muncul dari
data dasar yang ada.
2.3.3.4 Skoring
Pada langkah ini dilakukan suatu penilaian pada masalah
yang ada. Penilaian ini akan menentukan tingginya masalah yang
ada dan masalah mana yang lebih tinggi untuk ditanganni.
2.3.3.5 Proses Manajement Kebidanan
a. Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan pada
data yang telah diperoleh.
b. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan Asuhan yang menyeluruh,
ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajement terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Pada langkah
ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
c. Implementasi
Pada langkah ini rencana Asuhan menyeluruh dilaksanakan
secara sistematis, efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien.
Pelaksanan rencana Asuhan menyeluruh sesuai dengan
rencana yang telah dituliskan.
21
d. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari Asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah
dan diagnosa dapat diterapkan dalam bentuk SOAP.
S : Subjek
Data yang diperoleh dari pasien secara langsung, pasien
memberikan informasi mengenai Asuhan yang telah
diberikan.
O : Objek
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
oleh petugas mengenai hasil yang diperoleh dari Asuhan
yang telah diberikan.
A : Assasment
Diagnosa klien yang ditentukan dari hasil Asuhan
P : Planning
Rencana tindakkan yang akan diberikan pada klien, hal ini
bertujuan untuk mengetahui hasil dari Asuhan yang
diberikan. Planning tersebut akan dilanjutkan, dihentikan
atau diganti dengan planning lain.
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
Pada Keluarga Tn “S” dengan anggota keluarga ibu hamil Ny “M” GIVP30013 uk 32
minggu T/H/I dengan Kehamilan Resiko Tinggi di Desa Simogirang
Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo
Tanggal : 27 Januari 2011
Jam : 12.30 WIB
I. Pengkajian Data
A. Data Umum
Kecamatan : Prambon
Kelurahan : Simogirang
Dusun : Simocoyo
RT / RW : 02 / 01
Kedudukan Keluarga : Warga desa
Nama Kepala Keluarga : Tn “S”
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Keadaan Kesehatan : Sehat
Alamat Lengkap : RT.02 RW 02 No.17 Simocoyo Desa Simogirang
Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo
No Nama Usia L/P Hub. Pendi Peker Status
22
23
dg KK
dikan jaan
Kesehatan
1 Susilo Anwar 40 L KK SMP Petani Sehat
2 Maryam 37 P Istri SD Petani Resti
3 Fajar Aris Eka 15 L Anak SMP Swasta Sehat
4 Dwi Rahayu 9 P Anak SD - Sehat
5 Catur Wulandari 4 P Anak BS - Sehat
6 Taufiqur Rahman 19 L Saudara SMK Swasta Sehat
Genogram keluarga
Keterangan :
: Laki-laki : Abortus
: Perempuan : Usia 40 tahun
: Menikah : Klien yg ditangani
: Anak Kandung : Dalam 1 rumah
68 64
45 40 37
62
1927
15
2243
56
9
23
20
29
33
37
3bln
4
40
24
B. Data Khusus
1. Imunisasi
2. Bila ada keluarga yang sakit berobat ke polindes, bidan desa atau
puskesmas.
3. Penyakit yang sering di derita oleh keluarga adalah batuk dan pilek.
4. Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur di Bidan desa ANC:
6 x, TM I : 2 x, TM II : 2 x, TM III : 2 x. Telah suntik TT boster 5 x,
CPW, Hamil I, Hamil I, Hamil IV, Hamil ini. Ibu mendapatkan penyluhan
tentang nutrisi ibu hamil, personal hygiene, tanda-tanda bahaya.
5. Pertolongan persalinan yang terakhir ditolong oleh bidan desa pada
tanggal 28 desember 2006 secara spontan dengan BBL 3000 gram dan
PBL 51 cm. Dalam keadaan sehat dan tidak cacat.
6. Kebiasaan menyapih belum pernah dilakukan.
7. Pemberiaan makanan tambahan pada usia lebih dari 6 bulan dengan pisang
atau bubur halus.
8. Ibu mengatakan sudah pernah memakai KB susuk, suntik maupun pil
tetapi tidak cocok karena sering mual-muntah, pusing dan lemas.
9. Pola Hidup / Kebiasaan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur : Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidur
siang ± 1-2 jam dan tidur malam ± 7-9 jam.
b. Pola Nutrisi : Ibu mengatakan bahwa keluarganya makan 3x/hr
dengan porsi sedang (nasi, sayur, lauk) minum 7-9
gelas/hr.
c. Eliminasi : Ibu mengatakan bahwa setiap harinya keluarga
BAB 1-2x/hr dan BAK 4-5x/hr
d. Aktifitas : Ibu mengatakan bahwa setiap harinya suami
bertani, anak-anaknya sekolah dan ibu sendiri
mengurus keluarga di rumah dan terkadang
membantu suami bertani.
25
e. Personal hygiene : Ibu mengatakan bahwa keluarganya mandi 2-3x/
hari, gosok gigi 2-3x/hari, keramas 2x/minggu dan
ganti baju serta pakaian dalam 3x/ hari.
f. Status Kesehatan : Ibu mengatakan bahawa kondisi keluarganya
saat ini baik-baik saja. Apabila ada anggota
keluarga yang sakit akan berobat ke rumah bidan,
polindes dan puskesmas.
10. Adat Kebiasaan / Budaya : Ibu mengatakan bahwa keluarganya selalu
mengikuti acara-acara adat di desa seperti adat bersih desa.
11. Penggunaan waktu senggang keluarga dilakukan untuk berkumpul di
rumah, melihat tv, bersih-bersih rumah dan terkadang digunakan untuk
berlibur atau pergi berkunjung kerumah sanak saudara.
12. Status Sosial Ekonomi : Ibu mengatakan bahwa penghasilan Tn “S”
setiap bulannya tidak tetap. Hal tersebut bergantung pada hasil penen
sawahnya.
C. Data Objektif
1. Luas rumah : P : 13 meter L : 6 meter
Jenis Rumah : Rumah Sendiri
Letak : Jaraknya ± 2 km dari jalan raya
Dinding : Berdinding tembok.
Atap : Genteng
Lantai : Plesteran
Cahaya : Cukup
Ventilasi : Cukup
Jumlah ruangan 10 :
1 ruang tamu
5 kamar tidur
1 ruang sholat
1 dapur
1 kamar mandi
1gudang
26
2. Air Minum
Asal : Dari sanyo dan air minum isi ulang
Nilai air : Bersih, tidak berbau, tidak berkapur
Konsumsi : ± 9-10 x/hari
Biasanya air sanyo dimasukkan ke dalam kendi sebelum di
minum dimasak dahulu.
3. Pembuangan Sampah
Sampah dibuang pada tempatnya, tidak ada pemisahan antara sampah
organik ataupun non organik.
4. Jamban dan kamar mandi
Jenis jamban : Leher Angsa
Jarak dari sumber air : ± 7 meter
Kebersihan : bersih, tidak berbau
Kamar mandi : ada, bersih, tidak berbau
5. Pekarangan
Pengaturan : teratur dan ditanami dengan tanaman buah seperti
mangga, sawo dan nangka serta bunga-bungan.
Kebersihan : bersih
Luas : ± 5 x 6 meter
6. Kandang ternak
Keluarga punya ternak ayam dan bebek diletakkan di belakang rumah.
7. Denah Rumah
Ket :
1. Ruang Tamu 8. Dapur
2. Ruang Tidur I 9. Gudang
3. Ruang Keluarga 10. Kamar mandi
4. Musollah 11. Kandang
5. Ruang tidur II Ayam
6. Ruang tidur III
7. Ruang tidur IV
27
D. Pemeriksaan Umum
1. Pada Ny “M”
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg N : 84 x / menit
S : 36,7 0c rr : 20 x / menit
b. HPHT : 17 Juni 2010 TP : 24 Maret 2011
c. BB : 56 kg TB : 151 cm Lila : 25 cm
d. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
e. Keadaan Emosional : Stabil
f. Kepala : Bersih, w/r hitam, tidak rontok, tidak berketombe,
tidak ada masa abnormal.
g. Muka : Bersih, terdapat cloasma gravidarum, tidak pucat,
tidak odema.
h. Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
strabismus.
i. Telinga : Bersih, Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.
j. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sinusitis, tidak ada
pengeluaran serumen.
k. Mulut : Bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries, tidak ada ragaden, tidak ada pembesaran tonsil.
l. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada nyeri telan.
m. Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
n. Payudara : Bersih, simetris, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, tidak ada massa abnormal, colostrume
belum keluar.
o. Abdomen :
Ins : Bersih, tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan
strae albicans.
28
Pal : Leopod I : TFU ½ px-pusat, teraba bagian bulat lunak tidak
melenting
Leopod II : membujur, kanan : teraba bagian-bagian kecil janin,
kiri : teraba tahanan keras memanjang.
Leopod III : teraba bagian keras bulat melenting kesan kepala
masih dapat digoyangkan kepala belum masuk PAP
Leopod IV : Konvergen
Aus : Bising usus terdengar, DJJ + 148 x / menit
p. Perineum : Bersih, terdapat jaringan parut, terdapat cairan bening,
tidak gatal, tidak berbau
q. Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma acuminata/talata, tidak
odema, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar
dan kelenjar skene.
r. Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
s. Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,
tidak ada polidaktili / sindaktili
Bawah : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,
tidak ada polidaktili / sindaktili
t. Pemeriksaan Hb dan Golongan Darah
Hb : 12,7 %
Gol. Darah : B
2. Pada An “C”
a. Tanda-tanda vital
S : 36,2 0c rr : 21 x / menit
N : 88 x / menit
b. BB : 12 kg
c. Keadaan umum : baik Kesadaran : Composmentis
d. Perkembangan anak
Anak sudah dapat bersosialisasi dengan teman sepermainannya.
29
e. Kepala : Bersih, w/r hitam, tidak rontok, tidak ada ketombe, tidak
ada
f. Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
strabismus.
g. Hidung : Bersih, tidak ada sinusitis, tidak polip, tidak ada
pengeluaran serumen.
h. Telinga : Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran serumen.
i. Mulut : Bibir bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
ragaden, tidak ada caries.
j. Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
bendungan vena jugularis, tidak ada nyeri telan.
k. Ketiak : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
l. Payudara : Bersih, simetris, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, tidak ada massa abnormal, colostrume
belum keluar.
m. Abdomen : Bersih, tidak buncit, tidak kembung, tidak ada
pembesaran hepar dan tidak ada pembesaran lien
n. Perineum : Bersih, terdapat jaringan parut, terdapat cairan bening,
tidak gatal, tidak berbau
o. Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma acuminata/talata, tidak
odema, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar
dan kelenjar skene.
p. Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
q. Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,
tidak ada polidaktili / sindaktili
Bawah : Simetris, tidak odema, tidak varises, jumlah jari 10,
tidak ada polidaktili / sindaktili
30
II. Interpretasi Data Dasar
No. Diagnosa Data Dasar
1. Ny “M” GVP30013 uk 32
minggu T/H/I Let Kep U
puki dengan kehamilan
Resiko Tinggi
Ds :
Ibu Mengatakan Ini Merupakan
Kehamilan Ibu Yang Kelima
Ibu Mengatakan Pernah Keguguran Pada
Saat Hamil Ketiga Pada Usia 3 Bulan
(Spr : 4)
Do :
Tanda-Tanda Vital :
Td : 110 / 80 Mmhg
S : 36,7 0c
N : 84 X / Menit
Rr : 20 X / Menit
Tfu ½ Px-Pusat, Let Kep U Puki
Flour Albus Ada, Tidak Gatal, Tidak
Berbau
Spr : 10
Data Penunjang :
Usia Ibu > 35 Tahun (Hamil Pada Usia Tua :
SPR : 4)
Pemeriksaan Lab :
Periksa Hb : 12,7 %
Gol. Darah : B
III. Perumasan Masalah
Dari data diatas dan hasil analisa sederhana, maka permasalahan yang timbul di
keluarga Tn “S” adalah : Ibu hamil Ny “M” GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep
U puki dengan kehamilan Resiko Tinggi.
IV. Skoring
31
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah
Kemungkinan masalah
untuk di ubah
Potensi masalah untuk di
cegah
Menonjolnya masalah
2/3 x 1
2 x 1
2/3 x 1
1/2 x 1
2/3
2
2/3
1/2
Ancaman kesehatan
Ada kemungkinan ibu
untuk ANC rutin
Dapat dicegah
komplikasi dengan
ANC secara rutin
Keluarga menyadari
masalah
Total : 3 5/6
V. Proses Manajement Kebidanan
A. Diagnosa
Ny “M” GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan
Resiko Tinggi.
B. Intervensi
Kriteria Waktu: Diharapkan setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 30
menit ibu mengerti kondisi kehamilannya dan melaksanakan
anjuran yang telah diberikan.
Kriteria Hasil :
DS : - Ibu mengatakan telah memahami penjelasa petugas.
- Ibu mengatakan mau untuk mengikuti anjuran petugas.
DO : - Wajah ibu tampak tenang
- Ibu mampu mengulang penjelasan petugas.
- Ibu melakukan ANC secara rutin.
Tanggal : 27 Januari 2011 Jam : 13.45
1. Jelaskan hasil Pemeriksaan
R/ Alih informasi kesehatan dan pengetahuan tentang kondisi
kehamilannya.
2. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan resiko tinggi dan dampaknya
32
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang kondisi kehamilannya
3. Anjurkan ibu untuk melakukan ANC secara rutin
R/ ANC rutin dapat memantau kondisi kehamilan ibu secara berkala
4. Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang
R/ Gizi seimbang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan janin
serta persiapan organ reproduksi saat menghadapi persalinan.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat dengan cukup
R/ Relaksasi otot-otot dalam tubuh
6. Berikan HE tentang personal hygiene
R/ Daerah kotor dan lembab mudah terinfeksi oleh kuman.
7. Anjurkan pada ibu untuk mengurangi aktivitas berat
R/ Aktivitas berat akan merangsang otot-otot rahim atau uterus
berkontraksi
8. Berikan konseling tentang KB (khususnya MOW / Steril)
R/ KB MOW/steril merupakan pilihan KB jangka panjang, permanen,
efektif, efisien dan aman.
9. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
R/ Deteksi dini komplikasi
10. Jelaskan kepada ibu tanda-tanda awal persalinan
R/ Deteksi dini Kala I persalinan secara dini
11. Anjurkan kepada ibu dan keluarga untuk melakukan persiapan persalinan
sejak dini
R/ Persiapan persalinan membantu ibu dan keluarga dalam proses
menjelang persalinan
C. Implentasi
33
Tanggal : 27 Januari 2011
Jam 13.47 : Menjelaskan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa
saat ini kondisi kehamilan ibu baik-baik saja namun kehamilannya
termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi
Jam 13.48 : Menjelaskan kepada ibu mengenai :
a. Pengertian kehamilan beresiko tinggi adalah kehamilan yang
memiliki resiko lebih tinggi dari pada kehamilan biasanya
(baik bagi ibu maupun janin) akan terjadinya penyakit atau
bahkan kamitian sebelum dan sesudah proses persalinan.
b. Dampak dari persalinan
Persalinan lama
Persalinan kurang bulan
Perdarahan selama hamil dan bersalin
Kematian bayi didalam kandungan
Berat Lahir Bayi Rendah
Jam 13.52 : Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
sesuai jadwal yang diberikan dan segera mungkin bila ada
keluhan.
Jam 13.53 : Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang
setiap harinya. Porsi makan terdiri dari nasi, sayur, lauk dan buah,
minimal makan 3 x / hari dengan porsi sedang.
Jam 13.55 : Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat dengan cukup, tidur
siang 1-2 jam dan tidur malam 7-9 jam setiap harinya.
Jam 13.56 : Memberikan HE tentang personal hygiene, yang meliputi :
a. Pola kebersihan fisik (mandi, keramas, gosok gigi)
b. Ganti baju dan pakaian minimal 3 x /hari
c. Kebersihan vagina
d. Kebersihan lingkungan sekitar
34
Jam 13.58 : Mengajurkan kepada ibu untuk mengurangi aktivitas-aktivitas
berat seperti mengcangkul, mengangkat padi, mengangkat barang-
barang berat, dll.
Jam 13.59 : Memberikan konseling tentang KB (khususnya MOW / steril)
a. Pengertian KB : program yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya pertemuan sperma dan ovum.
b. Tujuan KB :
- Mengatur jarak kelahiran anak / bayi
- Mencegah Kehamilan
- Mensejahterakan keluarga
- Merencanakan masa depan keluarga
c. KB steril / MOW : KB yang dilakukan dengan operasi
sederhana untuk mengikat atau memotong saluran tuba.
d. Tujuan MOW / steril : mencegah bertemunya sperma dan
ovume, sehingga tidak terjadi kehamilan
e. Keuntungan :
- Efektif, mencegah kehamilan 99 %
- Aman karena hanya pembedahan sederhana
- Ekonomis karena dilakukan hanya 1 kali
- Permanen
- Tidak mengganggu kualitas hubungan seksual
Jam 14.08 : Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan
a. Odema, pandangan mata kabur, sakit kepala hebat
b. Nyeri perut hebat
c. Gerakkan janin berkurang atau tidak terasa
d. Perdarahan dari vagina
e. Anemia
Jam 14.15 : Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu
keluarnya lendir dan darah, kencang-kencang lebih sering 5 menit
sekali. Serta keluar cairan berbau amis atau ketuban.
35
Jam 14.18 : Menganjurkan ibu untuk melakukan persiapan persalinan yang
meliputi :
a. Biaya persalinan
b. tempat persalinan
c. Kendaraan persalinan
d. Baju Ibu dan Bayi
D. Evaluasi
Tanggal : 27 Januari 2011 Jam : 14.20
S : - Ibu mengatakan bahwa dirinya telah memahami penjelasan petugas.
- Ibu dan keluarga telah memahami kondisi kehamilannya yang beresiko
tinggi.
- Ibu mengatakan mau untuk melakukan anjuran yang disarankan.
O : - Wajah ibu tampak tenang
- Ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.
A : GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan Resiko
Tinggi k/u ibu dan janin baik
P : - Mengingatkan ibu untuk ANC rutin
- Memantau kehamilan ibu
- Menganjurkan ibu untuk aktif dalam kelas ibu hamil yang diadakan
- Mengingatkan kembali penjelasan yang diberikan tadi.
Catatan Perkembangan
Tanggal : 2 Februari 2011 Jam : 09.10
S : - Ibu mengatakan bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja.
O : - TTV : TD : 110 / 80 mmHg, S : 36,40c, N : 80 x / menit, rr : 18 x / menit
- Conjungtiva merah muda, sklera putih
- Tidak pucat, bibir merah muda
- TFU ½ px-pst, Let Kep U , DJJ + 148 x / menit
- Odema pada kaki
36
A : GVP30013 uk 32 minggu T/H/I Let Kep U puki dengan kehamilan Resiko Tinggi
k/u ibu dan janin baik
P : - Menganjurkan ibu untuk tidur dengan kaki lebih tinggi dari pada kepala
- Mengingatkan ibu untuk ANC secara rutin
- Menganjurkan ibu untuk ikut Dasolin dan Tabulin
- Mengingatkan kembali tentang :
a. Persiapan Persalinan
b. Tanda-tanda bahaya kehamilan
c. Tanda-tanda persalinan
d. KB steril / MOW
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan secara umum adalah suatu proses alami yang timbul dari
terjadinya pembuahan atau konsepsi sampai lahirnya anak. Pembuahan terjadi
setelah sel telur dan sperma bertemu saat konsepsi. Telur yang sudah dibuahi
akan menempel di dinding rahim dan berkembang sampai usia 9 bulan atau 40
minggu (DepKes RI, 2009)
Sedangkan kehamilan dengan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang
memiliki resiko lebih besar dari kehamilan biasanya (baik bagi ibu maupun
janin), akan terjadinya penyalak atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan. Namun, untuk saat ini sesuai dengan perkembangan yang ada semua
kehamilan dianggap beresiko. Hal tersebut agar petugas kesehatan lebih
waspada.
Setelah melakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat
disimpulkan bahwa keluarga Tn “S” merupakan keluarga sejahtera dan sehat. Hal
itu dapat dilihat dari data-data yang diperoleh dan dikaji di BAB sebelumnya.
Namun Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn “S” adalah ibu hamil Ny “M”
GVP30013 uk 32 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi. Hal tersebut dapat
dilihat dari skoring Puji Rochaji yang menunjukkan nilai 10 atau beriko tinggi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Ibu Hamil
Diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar kondisi
kehamilannya dapat terpantau dengan baik dan agar masalah dapat
terdeteksi secara dini sehingga dapat diselesaikan atau diatasi tepat waktu.
Karena hal tersebut dapat menyelamatkan kehamilan ibu
37
38
4.2.2 Bagi Masyarakat
Diharapkan turut berperan aktif dalam pemantauan kehamilan ibu.
Sehingga apabila terjadi suatu permasalahan atau komplikasi pada saat
kehamilan dapat ditolong segera
4.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat terus memperbaiki pelayanan kesehatan yang diberikan
terutama pada ibu hamil. Sehingga kesejahtraan dan kesehatan ibu dapat
terpenuhi.
4.2.4 Bagi Pemerintah
Diharapkan dapat lebih melengkapi fasilitas yang ada baik secara jumlah
maupun kualitasnya terutama fasilitas kesehatan bagi iby hamil. Dan juga
diharapkan program-program yang ada berdampak positif bagi kesehatan
masayarakat secara luas.