Halaman 102
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Tahun 2019 ditetapkan melakukan penetapan kinerja
yang ditandatangani oleh Bupati Probolinggo dan Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Probolinggo. Melalui dukungan APBD Kabupaten
Probolinggo, APBN Kementerian Pertanian (Tugas
Pembantuan), maupun Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan dan Dinas Perkebunan melalui APBD Provinsi Jatim
Timur Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berupaya
mencapai target-target yang telah ditetapkan dengan
sasaran Urusan Pangan dan Pertanian, dari ketiga sumber
dana tersebut kinerja yang diharapkan adalah
peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan
produksi.
Sebagaimana yang ditentukan dalam RPJMD
tahun 2018-2023 Kabupaten Probolinggo dimana
peningkatan indeks Ketahanan Pangan (IKP) dan peningkatan
PDRB merupakan salah indikator sasaran yang harus
dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Indeks
BAB 3
Halaman 103
Ketahanan Pangan merupakan agregat dari beberapa
komponen seperti luas lahan pertanian, tenaga
kesehatan, konsumsi masyarakat, akses jalan pangan,
ketersediaan pangan, prasarana (listrik, air minum), juga
daya beli masyarakat. Secara ringkas dalam dapat
dirumuskan melalui pendekatan 3 pilar ketahanan pangan
yaitu KETERSEDIAAN PANGAN, AKSES PANGAN, dan
PEMANFAATAN PANGAN. Di Kabupaten Probolinggo
permasalahan indeks ketahanan pangan terkait dengan
permasalahan kemiskinan, dan hal ini paralel dengan
tingkat ketahanan dan kerentanan pangan di suatu desa
atau wilayah tertentu, disini di Kabupaten Probolinggo
daerah dengan status rawan pangan cukup besar
jumlahnya.
Sedangkan peningkatan PDRB adalah
peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan sehingga angka produksi menjadi suatu
keharusan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo untuk menjadi fokus kinerja yang
harus dicapai.
Secara umum hasil kinerja dari Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo dapat
dilihat dari data-data produksi tanaman pertanian dan
ketahanan pangan. Sedangkan produksi pertanian sedikit
Halaman 104
banyak diharapkan mendapat intervensi Pemerintah
Kabupaten Probolinggo cq Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian melalui monitoring, evaluasi, fasilitasi kegiatan
masyarakat pertanian, dan memasukan input teknologi
pertanian ke wilayah produksi pertanian tersebut. Dalam
upayanya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pada
Tahun 2019 sebagian besar kegiatan lebih banyak
berkecipung dalam bidang onfarm sedangkan bidang
offarm masih sedikit disentuh, hal ini karena anggaran dan
metodologi yang terbatas sehingga bidang onfarm yang
berhubungan langsung dengan besaran angka produksi
yang menjadi target kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Probolinggo.
Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja DKPP tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
1) (Ton) Ketersediaan
dan Cadangan 110.836 101.038 91,16%
2) Cadangan
Pangan
Kabupaten
12 ton 9 ton 75%
3) (%) Pola Pangan
Harapan 74,5 74,5 100%
Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Jumlah Produksi
tanaman (ton)
1) Padi 305.100 292.338 95,82%
2) Jagung 265.000 153.762 58,02%
3) Ubi Kayu 53.500 33.322 62,28%
Halaman 105
Pangan,
Hortikultura, dan
Perkebunan
4) Bawang Merah 50.800 66.852 131,59%
5) Kentang 50.500 26.221 51,92%
6) Mangga 25.000 102.402 409,6%
7) Alpokat 3.600 15.939 207%
8) Tebu 135.000 106.350 78,7%
9) Tembakau 9.500 16.215 170,6%
10) Kopi 5.050 3074,41 60,87%
Tabel 3.2. Alokasi per Sasaran Pembangunan
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Anggaran
Rp
%
Anggaran 1 Peningkatan
Produksi
Tanaman
Pertanian
Tanaman
Pangan,
Hortikultura, dan
Perkebunan
Jumlah Peningkatan
Produksi (ton)
1) Padi 9.439.228.000 24,76%
2) Jagung 848.500.000 2,23%
3) Ubi Kayu -- 0%
4) Bawang Merah 12.898.000.000 33,83%
5) Kentang 6.445.750.000 16,90%
6) Cabe Merah 3.000.000.000 7,87%
7) Cabe Rawit
8) Tebu 1.047.820.000 2,75%
9) Tembakau 3.596.250.000 9,43%
10) Kopi 200.500.000 0,53%
2 Peningkatan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
Ketersediaan dan
Cadangan (ton) 504.500.000 1,32%
(%) Pola Pangan
Harapan 150.000.000 0,39%
Halaman 106
Tabel 3.3. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian TA 2019
Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2019
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Pengukuran Tahun 2019
Nama Indikator Target Realisasi Satuan Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ketersediaan Pangan
dan Cadangan Pangan Peningkatan Ketahanan Pangan Ketersediaan bahan pangan pokok
ton
110.836 110.836 100,0%
Pen
ingk
atan
Ket
ahan
an P
anga
n Jumlah cadangan pangan ton 12 9 75,0%
Ketersediaan energi
dan protein per kapita 90% per tahun
jumlah desa rawan pangan desa 16 - 0,0%
80% Informasi distribusi pangan % 20 - 0,0%
Skor PPH % 85 0,0%
Penguatan
cadangan pangan 100 % per tahun
12 ton
9 ton Pengembangan Cadangan
Pangan Daerah Pembinaan lembaga cadangan pangan
lembaga 16 16 100,0%
Penyediaan cadangan pangan pemerintah ton 12 9 75,0%
Penyediaan data ketersediaan pangan bulan 12 12 100,0%
Distribusi Pangan dan Akses Pangan
Pembangunan lumbung, lantai jemur, dan rumah RMU paket 1 1 100,0%
Penyediaan bantuan RMU bagi masyarakat unit 1 1 100,0%
Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan per desa per tahun
20%
Pemasyarakatan Pola Pangan Berbasis B2SA
Sosialisasi penerapan pola pangan berbasis B2SA
pertemuan 9 9 100,0%
Stabilitas harga
pangan dan pasokan pangan per tahun
20% Peningkatan Pengolahan
dan Penganekaragaman Pangan
Fasilitasi oeprasional sistem pengolahan bahan pangan orang 100 100 100,0%
Penganekaragaman
dan Keamanan Pangan
Halaman 107
Pencapaian skor
PPH per tahun 72% 75% Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Ketahanan Pangan
Jumlah desa yang turun status rawan pangan desa 12 12 100%
Peningkatan pendapatan rumah tangga
miskin KK 200 200 100%
Pengawasan dan
Pembinaan Keamanan Pangan per tahun 30% 0%
Bantuan Sarana Produksi, Bibit/benih Perkebunan, Ternak bagi Masyarakat/ Kelompok Masyarakat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Bantuan benih tanaman sayuran dan buah-buahan dan sarana produksi pertanian
paket 10 10 100%
Penanganan
Kerawanan Pangan 100 % per tahun
20%
Pembinaan dan Pelatihan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Sosialisasi dan pembinaan budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan
desa 10 10 100%
Persentase
peningkatan Produksi Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan mutu Komoditi Pertanian
Pen
ingk
atn
ya p
rod
uks
i ta
nam
an P
erta
nia
n
Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Padi (ton/ha) ton/ha 5,4 5,2 96%
Ø Tan. pangan 2% Jagung (ton/ha) ton/ha 4,4 4,4 100%
Bawang merah (ton/ha) ton/ha 7,8 8,9 114%
Ø Tan. hortikultura 2% Kentang (ton / ha) ton/ha 12,0 11,2 93%
Mangga (kg / pohon) kg/ph 43,0 168,0 391%
Ø Tan. Perkebunan 2%
Alpokat (kg / pohon kg/ph 45,0 82,3 183%
SOP dan GAP Tanaman Pangan dan
Hortikultura dokumen 1 - 0%
Halaman 108
Ø Jasa Pertanian 2%
Peningkatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pemetaan dan rekomendasi pengendalian serangan hama penyakit tanaman pangan dan hortikultura
% 100 100 100%
Penyediaan teknologi pengendalian serangan hama penyakit tanaman pangan dan hortikultura
SOP 5 - 0%
Fasilitasi Pengendalian PHT Liter
1.000
1.000 100%
Fasilitasi RPH, PPAH kali 3 3 100%
Pengembangan Unit Pengolahan Benih Padi
Fasilitasi operasional proses produksi benih padi bersertifikat ton 20 20 100%
Pembangunan Prasarana pendukung
proses pembenihan paket 1 1 100%
Pengembangan Unit
Perbenihan Kentang Fasilitasi operasional proses produksi benih kentang bersertifikat ton 24 24 100%
Pembangunan Prasarana pendukung
proses pembenihan tanaman kentang unit 2 2 100%
Pengembangan Tanaman
Hortikultura Unggulan Bantuan benih alpokat
benih
1.400 1.400 100%
Bantuan benih klengkeng benih 500 500 100%
Pengembangan Unit
Pembenihan Hortikultura Proses produksi benih klengkeng benih 350 350 100%
Proses produksi benih alpokat benih 500 500 100%
Pembangunan bak penampung dan
perpipaan unit 1 1 100%
Peningkatan Produktivitas
dan Mutu Tanaman Pangan Penyediaan benih unggul tanaman pangan lokasi 22 22 100%
Penyediaan teknologi produksi budidaya
dan pasca panen tanaman pangan SOP 8 - 0%
Halaman 109
Program Peningkatan Produksi
Tanaman Perkebunan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kopi (ton/ha kopi berasan) ton/ha 1 1 90%
Tebu (ton/ha tebu batangan) ton/ha 80 61 77%
Tembakau (ton/ha) ton/ha 1,3 1,5 115%
Penerapan SOP dan GAP Tanaman
Perkebunan Unit - - 0%
Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman Perkebunan
Penurunan serangan OPT tanaman perkebunan %/tahun 2 1 50%
Pemetaan dan rekomendasi pengendalian
serangan hama penyakit tanaman perkebunan
% 100 50 50%
Penyediaan teknologi pengendalian
serangan hama penyakit tanaman perkebunan
SOP 4 - 0%
Peningkatan Produktivitas
dan Mutu Tanaman Perkebunan Semusim
pembinaan teknologi produksi budidaya dan pasca panen tanaman tebu Poktan 2 2 100%
Peningkatan Produktivitas
dan Mutu Tanaman Perkebunan Tahunan
Pembinaan teknologi produksi budidaya tanaman lada Poktan 2 2 100%
bantuan Benih Lada
Pohon 2.000 2.000 100%
Program Penyediaan Sarana
dan Prasarana Pertanian Ketersediaan Sarana Produksi
Air irigasi (Ha) Ha 54.803 54.803 100%
Pupuk (persentase) % 100 100 100%
Alat mesin pertanian (Ha) 21.600 21.600 0%
Pestisida (bulan) bulan 12 12 100%
Ketersediaan PraSarana Produksi
Halaman 110
Lahan sawah irigasi (Ha) Ha 34.252 34.531 101%
Jalan Produksi dan usaha tani (unit) unit 12 12 100%
Lahan non sawah Ha 45.397 0%
Peningkatan Pengelolaan
Lahan dan Air Pengawasan dan fasilitasi penerapan LP2B
persil 200 - 0%
Perbaikan fasilitas dan kualitas lahan
pertanian / analisa tanah kecamatan 12 12 100%
Penyediaan teknologi air irigasi pertanian
di lahan kering dan lahan sawah Ha 240 240 100%
Penyediaan Pupuk dan
Pestisida Pertanian Pengawasan dan penyediaan pupuk dan pestisida pertanian sesuai perundangan kecamatan 12 12 100%
Peningkatan jumlah produsen dan kualitas
bahan pupuk organik aktif Produsen - - #DIV/0!
Peningkatan Penyediaan
Alat dan Mesin Pertanian Pengawasan dan pengoptimalan alat mesin pertanian di kabupaten Probolinggo kecamatan 24 24 100%
Pengembangan alat dan mesin pertanian di
kabupaten Probolinggo Unit - - #DIV/0!
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial di Bidang Pertanian
Peningkatan pendapatan petani miskin (%) % 20 0%
Bantuan Sarana Produksi,
Bibit/ Benih Perkebunan, Ternak Bagi Masyarakat/ Kelompok Masyarakat
Bantuan benih lada dan saprodi budidaya lada bagi petani miskin
KK 50 50 100%
Halaman 111
Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui Pengembangan Budidaya Tanaman Perkebunan
Pembinaan budidaya tanaman lada bagi petani lada
KK 50 50 100%
Program Peningkatan Kualitas
Bahan baku Peningkatan harga komoditi tembakau Rp/kg 40.000 40.000 100%
Penerapan Pembudidayaan
sesuai dengan Good Agricultural Practices Tembakau
Penyusunan SOP tembakau SOP - - 0%
Pembinaan budidaya tembakau Poktan 10 10 100%
Penerapan SOP tembakau SOP - - 0%
Penanganan Panen dan
Pasca Panen Pembinaan panen dan pasca panen
Poktan 23 23 100%
Dukungan Sarana dan
Prasarana Usaha Tani Tembakau
Bantuan sarana pompa air Poktan 2 2 100%
Pembangunan Jalan Produksi Unit 1 1 100%
Penumbuhan dan
Penguatan Kelembagaan Peningkatan klas kelompok petani tembakau Poktan 41 41 100%
Penerapan Inovasi Teknis Kajian dan rekomendasi budidaya
tembakau paket 1 1 100%
Program Peningkatan
Kesejahteraan petani Peningkatan Akses informasi dan teknologi pertanian ke petani
Revenue Cost Rasio (R/C Ratio)
Padi Ratio 1,70 1,68 99%
Jagung Ratio 1,60 1,25 78%
Bawang merah Ratio 1,41 1,73 123%
Kentang Ratio 1,44 1,44 100%
Kopi Ratio 1,50 0%
Tembakau Ratio 1,40 2,10 150%
Halaman 112
Peningkatan kelas kelompok kelompok 10 5 50%
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pertanian Peningkatan kapasitas kelembagaan petani
poktan Pemula
10 5 50%
poktan
lanjutan 5 - 0%
Peningkatan Program dan
Informasi Penyuluhan Penyediaan teknologi informasi bagi petani dan masyarakat pertanian secara online dan offline
sistem 1 - 0%
Penyusunan programa, monitoring dan
evaluasi proses penyuluhan pertanian dan pangan
kec 24 24 100%
Pengembangan metode penyuluhan
pertanian kali 2 - 0%
Pengembangan Agribisnis Peningkatan kapasitas ekonomi (nilai
omzet, kemitraan, analisa usaha tani, dan pembiayaan) kelompok tani Lanjutan, Madya, dan Utama.
poktan 24 0%
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Nilai Sakip A 90 90 100%
Penyediaan jasaTenaga Non
PNS Pembayaran Non PNS
Orang #DIV/0!
Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran Penyediaan Listrik, Air, Internet bulan 12 12 100%
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana bulan 12 12 100%
Operasional umum bulan 12 12 100%
Penyediaan Jasa
Administrasi Kepegawaian Pembayaran honorarium Penataan keuangan kali 12 12 100%
Halaman 113
Penyediaan Jasa Sarana dan
Prasarana Kantor Penyediaan sarana operasional administrasi Dinas Bulan 12 12 100%
Program Peningkatan Sarana
dan prasarana Aparatur Nilai Sakip A 90 90 100%
Pemeliharaan rutin/ berkala
sarana dan prasarana aparatur
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur Nilai Sakip A 90 90 100%
Peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur SKPD
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Nilai Sakip A 90 90 100%
Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun Laporan Keuangan Daerah
dokumen 1 1 100%
Penyusunan rencana
program dan kegiatan SKPD
RKA / DPA dokumen 2 2 100%
Renstra dokumen 1 1 100%
Renja dokumen 2 2 100%
Monitoring program kegiatan kali 4 4 100%
LKjIP dokumen 1 1 100%
Publikasi dan pelaporan bulan 12 12 100%
Penyusunan dan
Pengelolaan Database SKPD Statistik Produksi Tanaman dokumen 3 3 100%
Halaman 114
Peningkatan Pengelolaan
Barang Milik Daerah Laporan aset milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tahun 2019
dokumen 1 1 100%
Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengelolaan Air Irigasi
Untuk Pertanian Rehabilitasi Jaringan Irigasi
HA 500 500 100%
Pekerjaan kontruksi Irigrasi Perpompaan UNIT 2 2 100%
Pengelolaan Sistem
Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Monitoring pemanfaatan alsintan dan pengumpulan data/Informasi Alsintan dan UPJA
OP 23 23 100%
Koordinasi Laporan Penyaluran/BAST dan
Pemanfaatan Alsintan OH 6 6 100%
Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan OH 6 6 100%
Koordinasi Pemanfaatan,Pembinaan dan
pelatihan Aspek Teknis, Bisnis dan Manajemen Kelembaga
OP 8 8 100%
Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen (pagu dana di atas Rp500 juta s.d. Rp1 M)
OB 12 12 100%
Fasilitasi Pupuk dan
Pestisida Monitoring, penyusunan dan penginputan e-RDKK dalam rangka pengawalan penyaluran pupuk bersubsidi
OH 26
26
100%
Halaman 115
Fasilitasi Pembiayaan
Pertanian Fasilitasi Teknis dan Dukungan Kegiatan Lingkup Pembiayaan Pertanian[Base Line]
-
Pembinaan, Pelaksanaan, Monitoring dan
Evaluasi Kegiatan Pembiayaan Pertanian Lingkup Ditjen PSP
- -
- Ketua OB 7 7 100%
- Sekretaris OB 7 7 100%
- Anggota OB 7 7 100%
- Pelaporan kegiatan FPPS OB 14 14 100%
- Honor Narasumber FPPS dalam
rangka temu usaha pembiayaan OJ 14 14 100%
Layanan Operasional Mendukung Kegiatan Asuransi - -
PROGRAM PENINGKATAN
PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH HORTIKULTURA
Peningkatan Produksi
Sayuran dan Tanaman Obat Kawasan Bawang Merah Ha 20 20 100%
Bantuan sarana produksi bawang merah
(TSS) (5 Ha x 5 kg) kg 25 25 100%
Bantuan sarana produksi bawang merah
(umbi) (15 Ha x 500 kg) kg 7500 7500 100%
Monitoring, evaluasi dan pelaporan tahun 1 1 100%
Kawasan Bawang Putih Ha 100 100 100%
Konsumsi bimtek petani milenial (100 org x
1 kali) OH 100 100 100%
Bantuan sarana produksi bawang putih Ha 100 100 100%
Benih bawang putih (100 Ha x 680 kg) kg 68000 68000 100%
Kawasan Sayuran Daun #Bekerja Ha 135 135 100%
Halaman 116
Kawasan Aneka Cabai Ha 40 0%
Cabe Besar
Cabe Rawit
Konsumsi bimtek petani milenial (25 org x
1 kali) OH
25 0%
Transport peserta bimtek petani milenial OH 25 0%
Fasilitasi bantuan sarana produksi cabai
besar Ha 20
0%
Fasilitasi bantuan sarana produksi cabai
rawit Ha 20
0%
Pengembangan sistem
perbenihan hortikultura
Identifikasi CPCL OH 100 0%
Perbanyakan benih bawang merah
bermutu kg 24000 0%
Sarpras Benih Hortikultura
Identifikasi CPCL OH 10 0%
Sarpras benih hortikultura unit 1 0%
Peningkatan Usaha
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Ditjen Hortikultura
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I layanan 1 0%
Peningkatan Produksi Buah
dan Florikultura GAP Buah Identifikasi/koordinasi/sosialisasi klp 1 0%
Konsumsi persiapan dan pelaksanaan SL
GAP OK 15 0%
Pelaksanaan SL
Belanja bahan
Spanduk buah 1 0%
Sertifikat lbr 20 0%
Uang saku petani OK 160 0%
Halaman 117
Kawasan Mangga Ha 75 0%
Ekstensifikasi Kawasan Mangga Ha 25 0%
Kawasan mangga (pemeliharaan) Ha 50 0%
Fasilitas Pasca Panen dan Pengolahan unit 15 0%
Fasilitasi bangunan bangsal pasca panen unit 1 1 100%
Fasilitasi alsin/sarana pascapanen
(Mangga) unit 1 1 100%
Program Peningkatan
Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian
#DIV/0!
Pemantapan Sistem
Penyuluhan Pertanian Pengawalan dan pendampingan penyuluhan pd keg UPSUS Kab Probolinggo
Honor Admin SMIPP/Simluhtan Kab (1 org
x 4 Triwln) Trwln 4 4 100%
Perjlnan supervisi, pembinaan dan
advokasi (1 Kab x 3 org x 13 kl) OP 39 39 100%
Perjalanan pengawalan dan pendampingan
penyuluh kab (1 kab x 3 org x14 kl) OH 42
42 100%
Honor tim pelaksana penyusunan
programa dan evaluasi kegiatan OB 83
83 100%
Peningkatan kapasitas penyuluh swadaya
- Demplot (10 org x 1 paket) pkt 10 10 100%
Gerakan Pemberdayaan Petani Mendukung
UPSUS
Bahan pembelajaran sarana produksi 4 BPP pkt 20 20 100%
konsumsi pertemuan kegiatan rembug tani
dan SL OH 660 660 100%
Halaman 118
bantuan transport, supervisi & pembinaan
penyuluhan ke wilayah binaan korluh OH 24 24 100%
Penyuluhan Pertanian Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi
ATK dan penggandaan BPP (24 WKBPP x 1
paket) pkt 24 24 100%
Honor admin SMIPP/simluhtan (24 unit x 4
triwulan) trw/unit 96 96 100%
Honor Penulisan Artikel penyebaran
informasi dan teknologi melalui cyber extension ( 24 unit x 5 judul)
judul 120 120 100%
Pengembangan Tanaman
Semusim dan Rempah
Pengembangan Tanaman Tebu
- dalam rangka koordinasi dan konsultasi ke provinsi OH 2 2 100%
Perluasan Tebu
- dalam rangka pengawalan, pendampingan, monitoring, evaluasi ke lokasi
OH 25 2 8%
Pengawalan dan monev
tebu di Kab. Probolinggo
- konsumsi pertemuan koordinasi (25 org x 1 kl) OH 25 25 100%
- bantuan transport pertemuan
koordinasi (25 org x 1 kl) OK 25 25 100%
Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
-
Pengelolaan Air Irigasi
Untuk Pertanian Belanja Jalan, Irigasi Dan Jaringan Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang -
Halaman 119
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Perpompaan HA 500 500 100%
- Perencanaan Survey dan Investigasi
Design Air PAKET 2 2 100%
- Pekerjaan kontruksi Irigrasi
Perpompaan UNIT 2 2 100%
Pengelolaan Sistem
Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
Fasilitasi Teknis dan Dukungan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian [Base Line]
- Penggandaan dokumen
Database/Inventarisasi Alsintan dan UPJA PAKET 1 1 100%
- Honor Petugas Pelaporan
BAST/Hibah/Pemanfaatan Alsintan BULAN 11 11 100%
- Monitoring pemanfaatan alsintan
dan pengumpulan data/Informasi Alsintan dan UPJA
OP 23 23 100%
- Pendampingan, verifikasi
pengawasan/monitoring alsintan dan pembinaan kelembagaan UPJA.
OP 18 18 100%
- Koordinasi Laporan Penyaluran/BAST
dan Pemanfaatan Alsintan OH 6 6 100%
- Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan OH 6 6 100%
- Koordinasi Pembinaan dan pelatihan
Aspek Teknis, Bisnis dan Manajemen Kelembagaan UPJA
OH 6 6 100%
- Perjalanan dalam rangka Koordinasi
Laporan Penyaluran/BAST dan Pemanfaatan Alsintan
OP 8 8 100%
- Perjalanan dalam rangka Penyusunan
Petunjuk Pelaksanaan OP 8 8 100%
Halaman 120
- Perjalanan dalam rangka Koordinasi
Pemanfaatan,Pembinaan dan pelatihan Aspek Teknis, Bisnis dan Manajemen Kelembaga
OP 8 8 100%
Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengelolaan keuangan Tahun 1 1 100%
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja PAKET 1 1 100%
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
PAKET 1
1 100%
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
PAKET 1 1 100%
Fasilitasi Pupuk dan
Pestisida Pengawalan Penyaluran Pupuk Bersubsidi [Base Line]
- Honor Entry dan Updating RDKK [4
ORG x 2 FREK x 24 KEC] OB 192 192 100%
- Honor Tim Pembina Tingkat
Kabupaten [3 ORG x 11 BLN] OB 33 33 100%
- Honor Tim Verifikasi dan Validasi
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tingkat Kecamatan [2 ORG x 11 BLN x 24 KEC]
OB 528 528 100%
- Koordinasi Pelaksanaan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi [51 ORG x 2 FREK] OH 102 102 100%
- Pengawalan Pelaksanaan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi [1 ORG x 24 KEC x 2 FREK]
OH 48 48 100%
- Monitoring, penyusunan dan penginputan e-RDKK [2 ORG x 13 FREK]
OH 26 26 100%
Halaman 121
Fasilitasi Pembiayaan
Pertanian Fasilitasi Pembiayaan
- Konsumsi koordinasi pelaksanaan
FPPS PAKET 1 1 100%
- Perjalanan FPPS dalam rangka
monitoring dan evaluasi OP 14 14 100%
- Koordinasi aplikasi sistem IT OP 1 1 100%
- Verifikasi wilayah, identifikasi CPCL
dan dokumen asuransi instansiPetugas terkait)
OH 47 47 100%
- Pembinaan, sosialisasi, monitoring dan evaluasi pembiayaan pertanian
OH 26 26 100%
- Transport koordinasi/pengumpulan
data/evaluasi utk petugas lapangan (petugas pendaftaran dan klaim)
OH 47 47 100%
Pengembangan Sorghum
(APBD Provinsi) Penerapan budidaya sorghum secara intensif
Ha 1 1
100%
Penataan Agribisnis melalui
Coorperative Farming (APBD Provinsi)
Sosialisasi Cooperative Farming Poktan 1 1 100%
Bantuan Alat Mesin Pasca
Panen Tanaman Pangan (APBD Provinsi)
Bantuan power threser multiguna unit 7 7 100%
Combine harvester kecil unit 2 2 100%
Corn sheller unit 2 2 100%
Corn Combine harvester sedang unit 5 5 100%
Halaman 122
Mengacu kepada pencapaian aspek
ketahanan pangan dan hasil produksi tanaman
pertanian, maka bisa memberikan ukuran pencapaian
program-program Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian , antara lain program : (1) Penyediaan
Pelayanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur, Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Peningkatan
Ketahanan Pangan, Pembinaan Lingkungan Sosial di
bidang Ketahanan Pangan, Peningkatan Produksi
Perkebunan, Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Komoditi Pertanian, Peningkatan Kualitas Bahan Baku,
Peningkatan Kesejahteraan Petani, Penyedia Sarana dan
Prasarana Pertanian, Pembinaan Lingkungan Sosial di
Bidang Pertanian (dari APBD Kabupaten dan APBD
Provinsi) ; (2) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu
Produk Tanaman Pangan Berkelanjutan, Peningkatan
Produktivitas Hortikultura Berkelanjutan Ramah
Lingkungan, dan Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana Pertanian (dari APBN Kementerian
Pertanian RI).
Ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo
meskipun dalam tingkatan sedang namun masih banyak
Halaman 123
yang harus dikerjakan, karena beberapa kondisi yang
ideal masih belum tercapai, sehingga kondisi ini
merupakan kondisi yang rentan pangan jika terjadi sesuatu
yang force majeure (bencana alam, gagal panen,
kerusuhan, fluktuasi harga, dan lain-lainnya).
Sedangkan untuk tingkat produksi tanaman
pertanian, sepanjang 3 tahun terakhir (tahun 2017, tahun 2018,
dan tahun 2019) terjadi penurunan curah hujan, sehingga
terjadi musim kering yang cukup panjang yaitu mulai
bulan April hingga akhir tahun, dengan kondisi seperti
maka kondisi tahun 2019 ini merupakan lanjutan tahun
2017 dan tahun 2018 dengan kondisi yang lebih parah
musim keringnya. Jika tahun 2017 curah hujan yang
terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo
memenuhi harapan petani padi, berdasarkan data yang
dari BMKG pada Tahun 2017 curah hujan cukup banyak ini
namun dengan bulan hujan yang lebih sedikit di tahun
2017 dibanding tahun 2016. walaupun dengan intensitas
yang lebih kecil.
Hingga akhir tahun 2019, para petani masih banyak
yang tidak melakukan penanaman ataupun melakukan
sebar benih, karena takut terjadinya kemunduran musim
hujan yang lebih lama.
Halaman 124
Tabel 3.4. Perbandingan tanaman utama 2017-2019
NO U R A I A N Satuan Tahun Produksi
2017 2018 2019
I Tanaman Pangan
1 Padi (GKG) Ton 312.127 286.828 292.338
2 Jagung Ton 256.237 189.566 153.762
3 Ubi Kayu Ton 52.700 52.920 33.322
4 Kedele Ton 23 961 884
II Tanaman Hortikultura
5 Bawang Merah Ton 50.632 56.060 66.852
6 Bawang Daun Ton 20.298 21.632 14.606
7 Kentang Ton 49.054 25.266 26.221
8 Kubis Ton 45.387 23.796 26.995
9 Cabe Besar Ton 1.959 1.291 2.525
10 Cabe Rawit Ton 5.077 10.535 17.626
11 Alpukad Ton 1.251 21.144 15.939
12 Mangga Ton 15.720 26.118 102.402
13 Pepaya Ton 3.421 1.015 1.521
14 Pisang Ton 24.486 25.140 67.973
15 Semangka Ton 1.305 1.002 402
III Tanaman Perkebunan
16 Tebu (batang) Ton 155.260 125.812 106.350
17 Tembakau Paiton VO Ton 12.576 12.058 15.747
18 Tembakau Kasturi Ton 2 16,80 21
19 Tembakau Jawa Ton 265 381 447
20 Cengkeh Ton 70 42 438
21 Kapuk Randu Ton 1.324 1.164 579
22 Kelapa Ton 10.301 401 1.475
23 Kopi Arabika Ton 100 186 446
24 Kopi Robusta Ton 3.722 1.682 2628
Sumber : Data statistik DKPP Kabupaten Probolinggo 2017-2019.
Beberapa kejadian yang mempengaruhi kinerja
Urusan Pangan dan Urusan Pertanian (subsektor tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan) selama Tahun
2019, antara lain :
Halaman 125
1) Tahun 2019 terjadi musim kering yang panjang
dari pada tahun 2018 (hujan dengan intensitas
yang sedikit dan hari hujan yang sedikit pula) ,
dimana mulai bulan April hingga akhir tahun
terjadi hujan yang diharapkan. Ditenggarai
musim kering ini menyebabkan berkurangnya
secara signifikan luas tanam padi sehingga
menyebabkan penurunan luas panen dan
produksi secara signifikan juga, penurunan luas
tanam padi ini ditandai dengan kenaikan luas
tanam bawang merah dan kenaikan luas panen
tanaman cabe rawit secara signifikan;
2) DPI (Dampak Perubahan Iklim) telah menjadi
ancaman yang serius terhadap penurunan
produktivitas tanaman pertanian. Sejak
beberapa tahun terakhir ini DPI telah merubah
pola tanam dan panen tanaman pertanian.
Petani harus menyesuaikan penamamannya
utamanya jenis tanaman agar tidak mengalami
kerugian yang banyak. Untuk sekarang ini
banyak yang beralih ke tanaman keras (pohon)
dengan luasan + 200 Ha, dimana tanaman ini
kecil untuk mengalami kerugian yang besar
akibat cuaca yang tidak menentu.
Halaman 126
3) Ketidakpastian iklim membuat resiko serangan
OPT semakin tinggi, sehingga diperlukan
peningkatan antisipasi pengendalian OPT;
4) Tingkat harga tanaman bawang merah
cenderung stagnan dan secara umum masih
dalam masih rendah, hal ini terjadi karena
terdapat program dari Kementerian Pertanian RI
kepada banyak daerah di seluruh Indonesia
untuk menanam tanaman bawang merah,
sehingga jumlah tanaman bawang merah
melimpah. Dimana lalu beberapa daerah tidak
melakukan penanaman bawang merah,
setelah mendapatkan program dari
Kementerian Pertanian RI melakukan
penanaman dan menjadi sentra-sentra baru
tanaman bawang merah. Di Kabupaten
Probolinggo sendiri telah bertambah desa-desa
yang melakukan penanaman bawang merah,
terutama di daerah Kabupaten Probolinggo
Timur, misalnya telah bermunculan tanaman
bawang merah di kecamatan Paiton,
Krejengan.
5) Tingkat harga tanaman kentang jatuh ke tingkat
terendah, Pada tahun 2019 harga tanaman
kentang sempat jatuh hingga ke kisaran Rp
Halaman 127
3000,-/kg. Hal inilah yang menyebabkan
kerugian yang cukup besar bagi petani.
Penyebab dari jatuhnya harga kentang di
tingkat petani adalah melimpahnya
ketersediaan komoditi kentang di pasaran,
jatuhnya harga kentang ini terjadi diseluruh
Indonesia, sehingga kerugian dirasakan oleh
seluruh petani kentang di Indonesia. Di
Beberapa tempat di Indonesia seperti di
kawasan Gunung Sinabung, Kerinci, dan
daerah lain produksi telah pada tingkat normal
(karena bencara erupsi gunung tidak terjadi)
demikian juga di sentra-sentra kentang lainnya
(Pengalengan, dll) juga pada tingkat produksi
tinggi.
6) Masih adanya alih fungsi lahan pertanian ke
non pertanian. Dalam prakteknya walaupun
Luas LP2B masih tetap namun masih ada
penurunan luas lahan pertanian di area non
LP2B, dan sawah tersebut adalah sawah yang
cukup produktif. Hal inilah yang secara
langsung mengurangi kinerja produksi tanaman
pertanian. Peruntukan paling banyak adalah
Permukiman, industri pengolahan, dan gudang.
Halaman 128
7) Bulan hujan lebih sedikit, kejadian bulan hujan di
Kabupaten Probolinggo terjadi setidaknya
selama 2 tahun terakhir. Beberapa hal yang
terjadi karena air hujan sedikit antara lain :
i. Penundaan waktu tanam sehingga di
beberapa tempat mengalami bero
sementara. Para petani harus lebih
menunggu secara bergantian untuk
mendapatkan air irigasi. Karena
berkurangnya debit air irigasi yang ada. Hal
ini terjadi pada tanaman padi, jagung.
ii. Sebagian petani melakukan perubahan
pola tanaman / alih komoditi karena
keterbatasan air yang tersedia. Tanaman
padi ke jagung, tanaman tembakau ke
jagung.
iii. Sedangkan tanaman pertanian mengalami
penurunan produktivitas akibat air yang
kurang dan cuaca yang sangat panas,
misalnya tanaman bawang merah,
tanaman kentang, tanaman cabe besar.
8) Kondisi Ketahanan Pangan, berdasarkan hasil
FSVA (Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan) tahun
2019 menunjukkan bahwa desa rentan pangan
prioritas 1-3 sebanyak 113 desa (34,24%) dari 330
Halaman 129
desa. Karakter desa rentan pangan ditandai
dengan luas lahan baku sawah, kesejahteraan
penduduk yang kurang merata, ketersediaan
air bersih, dan jumlah tenaga kesehatan yang
kurang memadai.
Tabel 3.5. Jumlah desa rawan pangan
berdasarkan prioritas
kelompok Nama
Kecamatan
Jumlah
desa
rentan
pangan
Keterangan
Prioritas 1 Krucil 2 Nilai IKP
<=41,52 Gading 2
Prioritas 2
Sukapura 1
Nilai IKP
>41,52-51,42
Sumber 3
Tiris 4
Krucil 5
Gading 4
Pakuniran 4
Lumbang 2
Prioritas 3
Sukapura 6
Nilai IKP >
51,42-59,58
Sumber 6
Kuripan 7
Bantaran 4
Leces 5
Tegalsiwalan 3
Banyuanyar 3
Tiris 12
Krucil 7
Gading 6
Pakuniran 6
Kotaanyar 3
Kraksaan 1
Krejengan 1
Maron 5
Dringu 1
Wonomerto 4
Lumbang 4
Tongas 2
Sumber : Bidang Ketahanan Pangan DKPP diolah (2019)
Halaman 130
Sebenarnya terdapat 6 pengelompokan
prioritas dalam menyikapi kondisi ketahanan
pangan, namun Nilai IKP (Indeks Ketahanan
Pangan) ke113 desa yang kurang dari 59,59
dianggap menjadi permasalahan ketahanan
pangan yang harus segera ditangani. Jika
dilihat data di atas maka kawasan pertanian di
pegunungan menjadi daerah-daerah yang
rawan pangan, hal ini disebabkan kurangnya
aksesbilitas pangan yang masih kurang dan
sulit.
9) Keamanan Pangan bagi masyarakat masih
belum dapat dipenuhi, karena perlakuan
proses produksi pangan segar masih belum
dapat dipantau secara baik dan pendidikan
bagi produsen pangan masih belum
terselenggara secara optimal.
Salah satu proses meningkatkan keamanan
pangan adalah dengan meningkat standar
keamanan produksi hasil pangan segar yang
diproduksi oleh para petani di Probolinggo, hal
ini dilakukan UPT Pengawasan dan Sertifikasi
Hasil Pertanian. Untuk saat ini UPT ini masih
Halaman 131
dalam tahap pembangunan gedung UPT.
Sehingga tidak banyak diperoleh dari UPT ini.
10) Tahun 2019 serangan hama penyakit (OPT)
secara umum mengalami penurunan serangan
sehingga produktivitas tanaman pertanian
mengalami kenaikan. Kenaikan ini berpengaruh
kepada kenaikan produksi tanaman pangan
terutama tanaman padi.
11) Tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian mendapatkan anggaran DAU
Infrastruktur yang cukup besar, anggaran ini
kebanyakan untuk pengadaan barang modal
dan hibah yang memperkuat kinerja sektor
pertanian. Dimana infrastruktur yang ada
berupa : pembangunan gudang UPT, prasarana
BPP, pembangunan jalan produksi, rehabilitasi
gudang pangan, pembangunan jaringan
irigasi, dan pembangunan perkantoran UPT.
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1) Perbandingan target dan realisasi kinerja pada
Tahun 2019
Pencapaian kinerja di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian dilakukan pengukuran
berdasarkan perjanjian yang telah dibuat antara
Halaman 132
jenjang pejabat yang berkaitan. Dimana
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
individu. Penetapan kinerja dimulai dari perjanjian
yang telah dibuat antara Bupati Probolinggo dan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Probolinggo. Kemudian dari Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian hingga ke
semua pejabat yang ada di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten probolinggo.
Untuk pengukuran pencapaian kinerja
ditetapkan IKU dan IKI kemudian dilakukan
monitoring setiap triwulan selama satu tahun. Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian menggunakan
data-data pokok seperti luas tanam, panen,
produksi, analisis usaha tani yang mendapatkan
data. Disampaikan itu monitoring evaluasi melalui
realisasi anggaran juga menjadi salah satu alat
untuk mengendalikan semua program kegiatan.
Berikut ini disampaikan tabel pengukuran
berdasarkan eselon dan berdasarkan anggaran.
Halaman 133
Tabel 3.6. Target dan realisasi kinerja Eselon II, eselon III, dan eselon IV Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2019.
ESELON II ESELON III ESELON IV
Sasaran 1 :
Peningkatan Ketahanan
Pangan
Indikator :
Ketersediaan pangan
dan cadangan pangan
Keanekaragaman dan
Keamanan pangan
Komponen Target Realisasi
Ketersediaa
n Pangan
110.836
ton
beras
177.833
ton
beras
Penguatan
cadangan
pangan
12 ton 9 ton
Bidang Ketahanan Pangan
Sasaran :
Tercapainya Ketahanan
Pangan Masyarakat
Kabupaten Probolinggo
Indikator :
(1) Tercapainya stabilitas
ketahanan pangan
masyarakat kab
Probolinggo
(2) Ketersediaan bahan
pangan pokok
Program yang digunakan :
(1) PENINGKATAN
KETAHANAN PANGAN
Seksi Ketersediaan Pangan
Sasaran :
Ketersediaan dan Cadangan pangan
Indikator :
Pengadaan dan Pengelolaan cadangan gabah
(12 ton)
Pemeliharaan 1 unit gudang pangan (belanja
modal)
Hibah pembangunan lumbung pangan, lantai
jemur, dan RMU bagi kelompok tani desa Randu
Tatah
Pengadaan dan pemeliharaan gabah yang
ada di gudang pangan Paiton
Peningkatan ketersediaan bahan pangan di
desa / kelompok masyarakat secara mandiri.
Penyusunan Neraca Pangan.
Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan
Kerawanan Pangan.
Catatan :
Halaman 134
Ketersediaa
n informasi
pasokan,
harga dan
akses
pangan
20%
Data
belum
tersedia
Stabilitas
harga dan
pasokan
pangan
20%
Data
belum
tersedia
Pencapaia
n skor PPH 74,5 74,5 ton
Pengawasa
n dan
pembinaan
keamanan
pangan
30%
Data
belum
tersedia
Penangan
kerawanan
pangan
0% 0%
(2) PEMBINAAN
LINGKUNGAN SOSIAL DI
BIDANG KETAHANAN
PANGAN
Pengadaan gabah di gudang cadangan
pangan desa Sidodadi kecamatan Paiton
merupakan direncanakan 12 ton, tidak tercapai
akibat harga gabah mengalami kenaikan,
sehingga volume pembinaan hanya terealisasi
9,5 ton saja.
Untuk tahun 2019 gabah yang dimiliki belum
dikeluarkan karena tidak terdapat kejadian
(banjir, kelaparan) yang menyebabkan harus
dikeluarkan gabahnya.
Penyimpanan gabah di lumbung masyarakat
belum berfungsi optimal, karena hasil panen
mililk petani kebanyakan sering dibeli oleh
pedagang secara langsung di lapangan
(tebas).
Kegiatan :
(1) Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
Seksi Konsumsi Pangan
Sasaran :
Peningkatan Pola Pangan Berbasis B2SA
Indikator :
Sosialisasi keamanan pangan segar (9
pertemuan kecamatan)
Bantuan sarana produksi (benih sayuran) untuk
KRPL 10 desa.
Halaman 135
Catatan :
Perbaikan konsumsi pangan di Probolinggo harus
disesuaikan dengan target pencapaian skor PPH
tahun 2019-2023 yaitu melalui (1) peningkatan
konsumsi umbi-umbian (50%), protein hewani
(60%), serta sayur dan buah (30%); (2)
mempertahankan konsumsi kacang-kacangan,
minyak dan lemak, serta gula dan (3) penurunan
konsumsi beras dan terigu sebesar 10%.
Kegiatan ini merupakan upaya menurunkan
stunting, yaitu balita yang mengalami
kekurangan gizi, diharapkan dengan adanya
KRPL maka sebagian gizi keluarga dapat
dipenuhi
Penerima bantuan untuk KRPL adalah
No Desa Kecamatan
1 Kramat Agung Bantaran
2 Curah Sawo Gending
3 Sebaung Gending
4 Klaseman Gending
5 Bulang Gending
Halaman 136
6 Sidomukti Kraksaan
7 Tongas Wetan Tongas
8 Kamal Kuning Krejengan
9 Tambak Ukir Kotaanyar
10 Sumber Sumber
Kegiatan :
(1) Pemasyarakatan Pola Pangan Berbasis B2SA
(2) Bantuan Sarana Produksi, Bibit / Benih
Perkebunan, Ternak Bagi Masyarakat/
Kelompok Masyarakat Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
(3) Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja
Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat melalui
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Seksi Distribusi Pangan
Sasaran :
Penganekaragamanan dan pengolahan
pangan
Indikator :
Fasilitasi pelatihan olah pangan (3 kecamatan)
Halaman 137
Catatan :
Seksi Distribusi Pangan merupakan perubahan
dari seksi Pengolahan dan Penganekaragaman
Pangan.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk
meningkatkan pendapatan, melalui ibu-ibu
rumah tangga. Sebagaimana kriteria di salah
satu komponen KEMISKINANAN adalah
peningkatan pendapatan masyarakat. Karena
itulah maka salah upaya adalah memberikan
ketrampilan kepada masyarakat melalui
pengolahan pangan.
Terdapat manfaat utama kegiatan ini, yaitu :
a) Melatih pengolahan berbagai macam
bahan pangan bagi keluarga petani
khususnya ibu-ibu dan anggota PKK
b) Membantu program pengentasan
kemiskinan dan stunting dengan
memberikan beberapa bahan pangan
yang dapat digunakan bebagai olahan
pangan bagi keluarga.
c) Membantu sarana pangan untuk
mengembangkan sumber bahan
Halaman 138
pangan yang dapat digunakan untuk
usaha olahan.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Pengolahan dan Penganeka-
ragaman Pangan
(2) Pembinaan dan Ketrampilan Kerja bagi
Masyarakat melalui Usaha Pengolahan
Bahan Pangan Potensi Lokal Bidang
Ketahanan Pangan (DBHCHT)
Unit Pelayanan Teknis Pengawasan dan Sertifikasi
Hasil Pertanian
Sasaran :
Meningkatkan jaminan keamanan pangan dan
mutu pangan segar
Indikator :
Jumlah hasil usaha pertanian masyarakat yang
mendapatkan sertifikasi sesuai standart mutu.
Catatan :
Untuk tahun 2019 UPT ini masih beroperasi
optimal, hal ini terjadi karena prasarana dan
sarana masih belum tersedia. Tahun 2019
dilakukan rehab gedung di desa Sumberlele
kecamatan Kraksaan sebagai calon gedung UPT
Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian.
Halaman 139
Sasaran 2:
Peningkatan produksi
Tanaman Pertanian
Indikator :
(ton) Peningkatan produksi
pertanian
Komoditi
Produksi
Target
(ton)
Realisasi
(ton)
Padi 286.828
Jagung 189.566
Ubi Kayu 52.920
Bawang
merah 56.060
Kentang
Cabe
besar 1.291
Cabe
Rawit 10.535
Bidang Sarana dan Prasarana
Sasaran :
Penyediaan Sarana dan
Prasarana pertanian
Indikator :
(Ha) Luas Penanaman yang
didukung ketersediaan
Prasarana dan Sarana
Tolok Ukur
Kinerja
Luas Lahan
Target Realisasi
Ketersediaan
Prasarana
baku lahan
88.000
Ha 83.974 ha
Ketersediaan
sarana alsin
21,600
Ha 21.600 Ha
Ketersediaan
sarana pupuk 164.800
Ha
100.574
Ha
Ketersediaan
sarana air
36,410
Ha 37.271 Ha
Seksi Alat Mesin Pertanian
Sasaran :
Penyediaan Sarana Alat Mesin Pertanian
Indikator :
Pembinaan Usaha Jasa Alsintan brigade
alsintan dan pemeliharaan alsintan.
Pelatihan UPJA sebanyak 4 kali
Fasilitasi operasional alat mesin dalam
mendukung tanam padi.
Catatan :
Alat mesin pertanian (utamanya handtraktor)
sangat dibutuhkan pada saat tanam tanaman
padi, hal ini karena semakin sulit mendapatkan
tenaga kerja. Saat terakhir tahun 2019 musim
hujan mengalami pengunduran menyebabkan
para petani mengalami kekurangan waktu,
karena keterbatasan air, sehingga pera petani
melakukan tanam secara bersama-sama,
kondisi ini menyebabkan handtraktor dianggap
masih kurang. Sehingga para petani harus
menunggu ketersediaan handtrantor untuk
memulai tanam padi.
Halaman 140
Mangga 26.118
Alpokat 21.144
Tebu 125.812
Temba-
kau 12.456
Kopi 1.082
Catatan :
Pada Tahun 2018 beberapa
target peningkatan produksi
tidak dapat dicapai, dimana
beberapa komoditi
mengalami penurunan
tingkat produksi secara
secara signifikan.
Padi, Jagung, Kubis, Kentang,
Cabe Merah, aneka kacang,
dan Tebu.
Faktor yang sangat
mempengaruhi penurunan
produksi antara lain :
Catatan :
Petani dalam melakukan
penanaman tergantung
kepada tersediaan sarana
dan prasarana. Dimana
diantaranya Ketersediaan
pupuk, air irigasi, dan alat
mesin pertanian.
Luas tanam Tahun 2019 untuk
tanaman padi turun daripada
tahun 2018, karena terjadi
musim kering yang panjang
pada semua wilayah
Kabupaten Probolinggo.
Tidak ada permasalahan
yang berarti tentang
ketersediaan pupuk, air, dan
alsintan.
Namun perubahan
penggunaan fungsi lahan
menjadi persoalan yang
membatasi pola tanam
pertanian.
Beberapa aset DKPP berupa handtraktor dan
pompa (yang disewakan) mengalami
kerusakan, tahun 2019 sebagai dilakuan
pemeliharaan/ perbaikan.
Perkembangan alat mesin pertanian 2018-2019
No ALAT MESIN PERTANIAN PANGAN Tahun 2019
Tahun 2018
1 Traktor Roda Dua 1.184
2 Traktor Roda Empat 9
3 Tanam padi (Transplanter) 52
4 Penyemprot (Hand Sprayer dan Power Sprayer)
14.453
5 Pengabut pestisida (Swing - Fog) 4
6 Emposan Tikus 50
7 Pembersih Gulma 60
8 Pompa air 1.939
9 Pemotong padi tipe gendong (Paddy Mower)
2
10 Combine Harvester 44
11 Perontok Padi /Thresher 1.616
12 Pemipil Jagung /Cornsheller 73
13 Perontok Kedelai /Thresher 6
14 Perontok Multiguna (Padi, Jagung, Kedelai) 8
15 Pembersih Gabah /Winower 15
16 Pengering tipe vertikal /Continuous Dryer 1
17 Penggilingan Padi Kecil /Small Rice Mill 262
18 Penggilingan Padi Menengah /Medium Rice Mill
26
Halaman 141
dipengaruhi oleh penurunan
luas penanaman dan
produktivitas.
Pada tahun 2019, musim
kering terjadi hingga akhir
tahun. Akibatnya terjadi puso,
bero garap, dan penurunan
produktivitas tanaman.
Beberapa komoditi
mengalami tingkat harga
yang sangat rendah, seperti
halnya tanaman kentang
(mencapai Rp 3000/kg)
sehingga merugikan para
petani. Kejadian ini dipicu
oleh over produksi yang terjadi
diseluruh Indonesia. Begitu
pula dengan tanaman
bawang merah.
Produksi sangat dipengaruhi
oleh LUAS PENANAMAN,
PRODUKTIVITAS, DAN
KONTINUITAS PRODUKSI.
Program yang digunakan
adalah :
(1) PENYEDIAAN SARANA
PRASARANA PERTANIAN
(2) PENYEDIAAN DAN
PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA
PERTANIAN (APBN)
19 Penggilingan Padi Besar /Large Rice Mill 20
20 Penyimpan hasil tanaman pangan (Silo) 6
21 Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO)/Kompos
53
Untuk saat ini masih banyak alsintan yang
mengalami kerusakan sehingga tidak dipakai lagi.
Untuk itulah maka UPJA perlu lebih ditingkatkan lagi
kemampuan agar dapat menangani kerusakan
alsintan yang ada.
Perlu ada penataan terhadap tata tanam tanaman
pangan (tanaman semusim) sehingga
pemanfaatan alsintan dapat lebih optimal
Selain itu terdapat BRIGADE ALSINTAN (44 orang)
yang diberikan pelatihan sehingga diharapkan
pengoperasian alsintan bisa optimal.
Halaman 142
Untuk kontinuitas produksi
dipengaruhi oleh tingkat
kesejahteraan petani.
Kesejahteraan Petani sendiri
dipengaruhi oleh penerapan
teknologi pertanian. Semakin
petani mengetahui,
menguasai dan menerapkan
teknologi pertanian maka
kesejahteraan petani lebih
mudah diperoleh.
Penerapan teknologi
pertanian ditandai dengan
Renewal of cost ratio.
Sedangkan teknologi
pertanian sesuai dengan
penerapan Revitalisasi
Pertanian dari kelembagaan,
budidaya, pasca panen,
hingga pemasaran.
Kegiatan;
1. Peningkatan Penyediaan Alat dan
Mesin Pertanian
2. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan
Pengawasan Alat Mesin Pertanian
(APBN)
Seksi Tata Guna Lahan dan Irigasi
Sasaran :
Penyediaan Prasarana Air Irigasi pertanian
Kesediaan data utama lahan pertanian
Indikator :
Prasarana irigasi dan sumber air irigasi (32 lokasi)
Jalan Produksi (22 lokasi)
Pelatihan teknis tata guna air (40 orang)
Aksi
Kegiatan Output Target Realisasi
Penambahan
air irigasi (900
Ha) dan jalan
Produksi bagi
lahan
Pembuatan
sumur air tanah
(11 lokasi)
220 Ha 220 Ha
Pelatihan teknis
tata guna air 50 orang 50 orang
Halaman 143
pertanian 8,8
km. Analisa tanah
12
kecamat
an
12
kecamata
n
Rehabilitasi
jaringan irigasi 500 Ha 500 ha
Pembangunan
dam parit (8
lokasi)
120 Ha 120 Ha
Pembangunan
embung (3
unit)
60 Ha 60 Ha
Pembangunan
jalan Produksi
22 lokasi)
8,8 km 8,8 km
Perbandingan penggunaan Sawah tahun 2018-2019
Penggunaan Lahan Sawah
Ditanami Padi Tidak ditanami
padi Total 1X 2X ≥ 3X
Tanaman lain
Tidak ditanami
Tahun 2018
a. Irigasi 17.696 9.056 6.832 1.011 0 34.594
b. Tadah hujan 2.335 0 0 186 0 2.521 c. Rawa pasang surut
0 10 0 0 0 10
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah 20.031 9.066 6.832 1.197 0 37.125
Tahun 2019
a. Irigasi 17.366 8.926 5.364 2.876 0 34.531
Halaman 144
b. Tadah hujan 2.542 0 0 188 0 2.730
c. Rawa pasang surut
0 10 0 0 0 10
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah 19.908 8.936 5.364 3.064 0 37.271
Sumber : Statistik Pertanian (2018-2019)
Permasalahan saat ini adalah semakin terbatasnya
sumber daya air. Hampir semua kegiatan yang ada
adalah untuk mencari sumber-sumber air untuk
irigasi pertanian. Dari data dapat terlihat bahwa
Untuk lahan pertanian semakin terbatas, karena
penggunaan lahan beralih ke non pertanian dan
hutan rakyat.
Pada tahun 2019 terjadi BERO GARAP akibat tidak
adanya air. Bero Garap terjadi hingga akhir tahun.
Kegiatan :
(1) Peningkatan Pengelolaan Lahan dan Air (2) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
(APBN)
(3) Dukungan Managemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian (APBN).
Halaman 145
Halaman a