Download - ASUHAN KEPERAWATAN OKUPASI
ASUHAN KEPERAWATAN OKUPASI
PendahuluanTempat kerja dan pekerja merupakan populasi, bila menggunakan pendekatan trias epidemiologi bahwa dengan berfokus pada kesehatan dan keselamatan populasi pekerja, host digambarkan sebagai manusia yang rentan, karena terkait dengan sifat bahaya kerja, sehingga diasumsikan bahwa semua individu pekerja dan kelompok beresiko terkena bahaya kerja. Agent adalah factor yang berhubungan dengan penyakit dan cedera. Yang diklasifikasikan : biologi, kimia, erginomi, fisik, atau psikososial. Environment, berhubungan dengan kondisi eksternal yang berpengaruh terhadap interaksi host dan agents. Apabila interaksi antara host, agent dan environment tidak dapat dikendalikan, maka timbulah penyakit atau cedera. Ketiga factor timbulnya penyakit tersebut ada dalam lingkungan pekerja, dengan demikian maka diasumsikan bahwa semua pekerja yang ada dalam lingkungan kerja maka mempunyai resiko untuk sakit atau cedera, dengan demikian proaktif dari perawat menjadi hal yang penting dalam upaya mencegah terjadinya penyakit atau cedera akibat kerja melalui design yang effective melalui 3 level prevensi ; primer, sekunder dan tersier.
Lingkup Kegiatan Program Keperawatan Kerja :
1) Riwayat kesehatan terutama para pekerja dan keluarga pekerja.
2) Pengkajian atau screening
3) Surveillance atau monitoring
4) Primary health care
5) Konseling
6) Promosi Kesehatan atau Health education
7) Administrasi
8) Manajement
9) Quality Assurance
10) Peneliti (researcher)
11) Kolaborasi Komunitas
Program Pelayanan Kesehatan Kerja
Program Pelayanan Kesehatan Kerja adalah program pelayanan paripurna, terdiri
dari 3 level prevensi yaitu prevensi primer, sekunder dan tersier yang
dilaksanakan dalam suatu system yang terpadu.
Pelayanan prevensi primer, kegiatannya antara lain:
o Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus
o Immunisasi
o Kesehatan lingkungan kerja
o Perlindungan diri terhadap bahaya-bahaya perkerjaan
o Penyerasaian manusia dengan mesin dan alat kerja (ergonomic)
o Pengendalian bahaya lingkungan kerja
o Pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan kerja
o Pemeliharaan berat badan ideal
o Perbaikan gizi, menu seimbang dan pemilihan makanan yang sehat dan
aman.
o Olah-raga
Pelayanan Prevensi sekunder
Pelayanan diberikan kepada pekerja yang sudah mengalami gangguan
pekerjaan. Pelayanan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja. Kegiatannya antara lain :
o Konseling
o Screening adanya gangguan akibat kerja
o Penatalaksanaan kasus
o Penanganan kegawat daruratan baik fisik maupun psikologis akibat kerja
o Rujukan
o Home Visite terhadap pekerja yang mengalami gangguan akibat kerja
Pelayanan Prevensi tersier
Pelayanan diberikan kepada pekerja yang telah menderita cacat sehingga
menyebabkan ketidak mampuan bekerja secara permanent baik sebagian
maupun seluruh kemampuan bekerjanya. Kegiantannya antara lain:
o Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan
kemampuannya yang masih ada secara maksimal.
o Penenpatan kembali pekerja yang secara selektif sesuai kemampuannya.
b. Proses Keperawatan Kesehatan Kerja
1) Pengkajian
Biologi
Karakteristik usia dan jenis kelamin, masalah-masalah kesehatan yang bersifat
genetic dari pekerja, fungsi fisik.
Lingkungan
Berbagai potensial hazard yang bias menyebabkan gangguan kesehatan akibat
kerja yang meliputi hazard fisik, biologi, kimia, psikososial, ergonomic.
Gaya Hidup
Pola konsumsi makanan, aktivitas dan istirahat, penampilan pada saat bekerja,
penggunaan alat pelindung diri
Sistem Kesehatan
System pelayanan kesehatan baik yang terdapat di perusahaan maupun di luar
perusahaan (rujukan), program pengawasan (monitoring) terkait dengan
keselamatan kerja, kebijakan dan program promosi kesehatan yang ada di
perusahaan, keterbatasan dan upaya promosi dan proteksi, system pelayanan
kesehatan pada keluarga pekerja.
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien,
kesakitan akibat kerja, populasi yang beresiko, hazard di tempat kerja.
3) Intervensi /Implementasi dan Evaluasi
Prevensi Primer
o Promosi kesehatan yang melipuiti kegiatan pendidikan kesehatan,
perbaikan gizi, istirahat dan olah raga bagi pekerja, pemberian ANC bagi
pekerja wanita yang sedang hamil
o Pencegahan penyakit yang meliputi mengurangi factor resiko, pemberian
immunisasi, manajemen stress.
o Pencegahan injuri, yang meliputi pendidikan keselamatan, penggunaan alat
pelindung diri (APD), penanganan zat bahaya, menurunkan bahaya yang
mengancam keselamat, meningkatkan kesehatan ergonomis.
Prevensi Sekunder
o Pemeriksaan (screening) kepada calon pekerja, pemeriksaan kesehatan
secara berkala, pemeriksaan terhadap aspek lingkungan.
o Penatalaksanaan kasus (case management)
o Penanganan kegawatan yang meliputi kegawatan fisik, psikologis
mauipun kecelakaan akibat kerja.
Prevensi Tersier
o Pencegahan penyebaran penyakit menular
o Pencegahan kekambuhan
o Pencegahan komplikasi
o Rehabilitasi pekerja.