L/O/G/O
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
PRESENTED BY : NENY TRIANA, SP.d, S.Kep.Ns
www.themegallery.comMonday, November 13, 2017 1
www.themegallery.com
A. Pengertian• Sindrom nefrotik Is penyakit dgn gjl edema,
proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997).
• Penyakit ini tjd tiba-tiba, terutama pd anak-anak. Biasanya berupa oliguria dan urin b’warna gelap, atau urin yg kental akibat proteinuria berat ( Mansjoer Arif, dkk. 1999).
• Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi, 2001).
Monday, November 13, 2017 2
www.themegallery.com
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:• Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)• Penurunan albumin dalam darah• Edema• Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)• Tanda – tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang
sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, 2002).
Monday, November 13, 2017 3
www.themegallery.com
B. Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen – antibodi. Umumnya etiologi dibagi menjadi :
1. Sindrom nefrotik bawaan• Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena
reaksi maternofetal. Resisten terhadap semua pengobatan. Prognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.
Monday, November 13, 2017 4
www.themegallery.com
2. Sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh : Malaria kuartana atau parasit lainnya. Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus
diseminata, purpura anafilaktoid. Glumerulonefritis akut atau kronik, Trombosis vena renalis. Bahan kimia seperti trimetadion, paradion,
penisilamin, garam emas, air raksa. Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia,
nefritis membranoproliferatif hipokomplementemik.Monday, November 13, 2017 5
www.themegallery.com
3. Sindrom nefrotik idiopatik
Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis yang tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop elektron, Churk dkk membaginya menjadi :
a. Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot
prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara
imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada
dinding kapiler glomerulus
Monday, November 13, 2017 6
www.themegallery.com
b. Nefropati membranosa
Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding
kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. Prognosis
kurang baik
c. Glomerulonefritis proliferatif• Glomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat
proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel polimorfonukleus. Pembengkanan sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat.
• Dengan penebalan batang lobular
Monday, November 13, 2017 7
www.themegallery.com
Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan penebalan batang lobular.
• Dengan bulan sabit ( crescent)
Didapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi sel epitel sampai kapsular dan viseral. Prognosis buruk.
• Glomerulonefritis membranoproliferatif
Proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang menyerupai membran basalis di mesangium. Titer globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis buruk.
• Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas.Monday, November 13, 2017 8
www.themegallery.com
• . Glomerulosklerosis fokal segmental
Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis
glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. Prognosis
buruk.
C. Patofisiologi• Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas
membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam dan air.
Monday, November 13, 2017 9
www.themegallery.com
• Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler. Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut.
• Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia).
Monday, November 13, 2017 10
www.themegallery.com
• Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng.
• Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk lansia.
Monday, November 13, 2017 11
www.themegallery.com
D. Manifestasi Klinik
• Gejala utama yang ditemukan adalah :
• Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada anak-anak.
• Hipoalbuminemia < 30 g/l. – Edema generalisata. Edema terutama jelas pada
kaki, namun dapat ditemukan edema muka, ascxites dan efusi pleura.
– Anorexia– Fatique– Nyeri abdomen
Monday, November 13, 2017 12
www.themegallery.com
– Berat badan meningkat– Hiperlipidemia, umumnya ditemukan
hiperkolesterolemia.– Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan
resiko trombosis vena dan arteri.
E. Komplikasi
• Infeksi (akibat defisiensi respon imun)
• Tromboembolisme (terutama vena renal)
• Emboli pulmo
• Peningkatan terjadinya aterosklerosisMonday, November 13, 2017 13
www.themegallery.com
• Hypovolemia• Hilangnya protein dalam urin• Dehidrasi
F. Pemeriksaan Diagnostik• Adanya tanda klinis pada anak• Riwayat infeksi saluran nafas atas
• Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin
• Menurunnya serum protein• Biopsi ginjal
Monday, November 13, 2017 14
www.themegallery.com
Penatalaksanaan Terapeutik• Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat• Pembatasan sodium jika anak hipertensi• Antibiotik untuk mencegah infeksi• Terapi diuretik sesuai program• Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang• Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai
program
Monday, November 13, 2017 15
www.themegallery.com
• Web Of Caution : Terlampir • Konsep Dasar Keperawatan
Asuhan Keperawatan dilakukan dgn menggunakan pendekatan proses keperawatan u/ meningkatkan, mencegah dan memulihkan kesehatan.Proses Keperawatan merupakan susunan metode pemecahan masalah yang meliputi pengkajian keperawatan, identifikasi/analisa maslah (diagnosa Keperawatan), perencanaan, implementasi dan evaluasi yang masing-masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan keterampilan profesional tenaga keperawatan (Hidayat,2004)
Monday, November 13, 2017 16
www.themegallery.com
1.Pengkajian.Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Dalam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (Donna L. Wong,200 : 550) sebagai berikut :
a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya edema
b.Dapatkan riwayat kesehatan dgn cermat, t’tama yg b’hubungan dgn penambahan BB saat ini, disfungsi ginjal. Monday, November 13, 2017 17
www.themegallery.com
c.Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :1) Penambahan berat badan2) Edema3) Wajah sembab : a)Khususnya di sekitar mata b)Timbul pada saat bangun pagi c)Berkurang di siang hari4) Pembengkakan abdomen (asites)5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)6) Pembengkakan labial (scrotal)
Monday, November 13, 2017 18
www.themegallery.com
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :a)Diareb)Anoreksiac)Absorbsi usus buruk
8) Pucat kulit ekstrim (sering)
9) Peka rangsang
10) Mudah lelah
11) Letargi
12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun
13) Kerentanan terhadap infeksi
Monday, November 13, 2017 19
www.themegallery.com
14) Perubahan urin :a)Penurunan volumeb)Gelapc)Berbau buahd.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa darah untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah darah merah, natrium serum.
Monday, November 13, 2017 20
www.themegallery.com
3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan
TujuanPasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien mendapatkan volume cairan yang tepat)
Intervensi
1. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.Rasional : perlu u/ menentukan fungsi ginjal, keb penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan. Monday, November 13, 2017 21
www.themegallery.com
2. Timbang BB setiap hari (atau lebih sering jika diindikasikan).Rasional : mengkaji retensi cairan
3. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau edema sekitar mata.Rasional : u/ mengkaji ascites & krn mrp sisi umum edema.
4. Atur masukan cairan dengan cermat.Rasional : agar tdk m’dapatkan lebih dr jumlah yg dibutuhkan
5. Pantau infus intra venaRasional : u/ mempertahankan masukan yg diresepkan
Monday, November 13, 2017 22
www.themegallery.com
6. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
7. Berikan diuretik bila diinstruksikan.Rasional : u/ m’berikan penghilangan sementara dari edema.
b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (IV) R/ T kehilangan protein dan cairan, edema
TujuanKlien tdk menunjukkan kehilangan cairan IV / shock hipovolemik yg ditunjukkan pasien minimum / tidak ada
Monday, November 13, 2017 23
www.themegallery.com
Intervensi
1. Pantau tanda vitalRasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan
2. Kaji kualitas dan frekwensi nadiRasional : untuk tanda shock hipovolemik
3. Ukur tekanan darahRasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik
4. Laporkan adanya penyimpangan dari normalRasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan
Monday, November 13, 2017 24
www.themegallery.com
c.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan.
TujuanTdk menunjukkan adanya bukti infeksi
Intervensi
1. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksiRasional : u/ meminimalkan pajanan pd organisme infektif
2. Gunakan teknik mencuci tangan yang baikRasional : u/ memutus mata rantai penyebaran infeksi
Monday, November 13, 2017 25
www.themegallery.com
3. Jaga agar anak tetap hangat dan keringRasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan
4. Pantau suhu.Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
5. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksiRasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan gejala infeksi
d.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh
Monday, November 13, 2017 26
www.themegallery.com
Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan
integritas : kemerahan atau iritasi
Intervensi
1. Berikan perawatan kulitRasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit
2. Hindari pakaian ketatRasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan
3. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari
Monday, November 13, 2017 27
www.themegallery.com
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena gesekan dengan alat tenun
4. Topang organ edema, seperti skrotumRasional : untuk menghilangkan area tekanan
5. Ubah posisi dgn sering, p’tahankan kesejajaran tubuh dengan baikRasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan diam saja
6. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun tekanan sesuai kebutuhanRasional : untuk mencegah terjadinya ulkus
Monday, November 13, 2017 28
www.themegallery.com
e.Perubahan nutrisi ; kurang dr keb tubuh R/T dengan kehilangan nafsu makan
TujuanPasien mendapatkan nutrisi yang optimal
Intervensi
1. Beri diet yang bergiziRasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Batasi natrium selama edema & trerapi kortikosteroidRasional : asupan natrium dpt m’perberat edema usus yg menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
Monday, November 13, 2017 29
www.themegallery.com
3. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makanRasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
4. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnyaRasional : untuk merangsang nafsu makan anak
5. Beri makanan spesial dan disukai anakRasional : untuk mendorong agar anak mau makan
6. Beri makanan dengan cara yang menarikRasional : untuk menrangsang nafsu makan anak
Monday, November 13, 2017 30
www.themegallery.com
f.Gangguan citra tubuh R/T perubahan penampilan
TujuanAgar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.
Intervensi
1. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilanRasional : untuk memudahkan koping
2. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edemaRasional : meningkatkan harga diri klien & m’dorong penerimaan terhadap kondisinya
3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktifRasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
Monday, November 13, 2017 31
www.themegallery.com
3. Dorong sosialisasi dgn individu tanpa infeksi aktifRasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi
4. Beri umpan balik posisitfRasional : agar anak merasa diterima
g.Intoleransi aktifitas R/T kelelahan
TujuanAnak dpt melakukan aktifitas sesuai dgn kemampuan dan mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring awal bl trjd edema hebatMonday, November 13, 2017 32
www.themegallery.com
Rasional : tirah baring yg sesuai gaya gravitasi dat menurunkan edema
2. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasiRasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
3. Rencanakan dan berikan aktivitas tenangRasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat menyebabkan kelelahan
4. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelahRasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
5. Berikan periode istirahat tanpa gangguanRasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya
Monday, November 13, 2017 33
www.themegallery.com
h.Perubahan proses keluarga berhubungan R/T anak yang menderita penyakit serius
TujuanPasien (keluarga) m’dapat dukungan yg adekuat
Intervensi
1. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukunganRasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga
2. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan
Monday, November 13, 2017 34
www.themegallery.com
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan yang dilakukan
3. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanyaRasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya
4. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan terapinyaRasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap
Monday, November 13, 2017 35
www.themegallery.com
5. Ulangi informasi sesering mungkinRasional : untuk memfasilitasi pemahaman
6. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnyaRasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang yang terdekat dengan anak
7. Jangan tampak terburu-buru, bl waktunya tdk tepat Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya. (Donna L Wong,2004 : 550-552).
Monday, November 13, 2017 36
www.themegallery.com
Daftar Pustaka :1. Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC : Jakarta
2. Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 1, Fajar Interpratama : Jakarta
3. Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta
Monday, November 13, 2017 37
L/O/G/O
www.themegallery.com
Thank You!
Monday, November 13, 2017 38