1
APLIKASI TRANSAKSI KONTRAK ISLAM
Naskah Publikasi
disusun oleh
Achmad Fikri Faqih Haq
06.11.1096
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
2
3
APPLICATION OF ISLAMIC CONTRACT DEALS
APLIKASI TRANSAKSI KONTRAK ISLAM
Achmad Fikri Faqih Haq Hanif Al Fatta
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Many people have found ways to make a transaction, from the most primitive to modern. But apparently some are religiously rules governing procedure transact with one another. This research will discuss the transactions contemplated in the teachings of Islam.In the world of banking-had been used as the basis of Islamic teachings in the transaction, and is now known as Sharia. But in fact, these transactions can be done without having to go through intermediaries (banks). Since Islam only regulate these transactions in the form of syarta-requisite (contract), but with certain provisions in any transaction.
Today, many of the owners of capital in determining the complexity of a business and its management. As for the owner of the idea sometimes have difficulties in financial issues (finance). If the two sides met it will result in a business. Where the business is able to provide jobs.This study leads to the Musharaka contract. Musharaka itself is a common form of business for the outcome in which two or more people donate finance and business management, with a portion of the same or not. Based on the above problems then the application of Islamic contract transaction will discuss pengkomputerisasian Musharaka contract. Computerization Musharaka contract will avoid going to the loss of the contract from one party. Because the data is stored on the computer contract. Another advantage is no need to use two witnesses, because the operator or administrator is a neutral party who will be a witness for both parties. With the existence of this research are expected to provide self-sufficiency will manufacture the contract. Without diminishing the value of the contract, then the investors and owners of ideas can be exchanged ideas. Thus able to bring other businesses are better for the sustainability of the economy. Keywords: Application Transaction Agreement Islamic Musharaka Agreement, Reports,Java, Net Beans
4
1. Pendahuluan Manusia merupakan makhluk sosial yang saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Hal ini
disebabkan karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga dalam keseharian
kita harus melakukan komunikasi, dan dari sana maka dapat terjadi transaksi satu sama lain untuk
dapat memenuhi kebutuhan.
Banyak cara yang telah ditemukan manusia untuk melakukan transaksi. Dari cara yang paling
primitif hingga modern. Namun tidak hanya dalam ilmu pengetahuan saja transaksi berkembang.
Dalam beberapa ajaran agama ada aturan yang mengatur tentang tata cara bertransaksi satu sama
lain. Dan dalam kasus studi kali ini saya mengangkat ajaran Agama Islam.
Dalam dunia perbankan-pun ajaran islam sudah dijadikan landasan dalam bertransaksi, dan
yang saat ini dikenal dengan istilah Syariah. Tapi pada kenyataannya transaksi ini dapat dilakukan
tanpa harus melalui perantara (bank). Karena Islam hanya mengatur transaksi ini dalam bentuk
syarta-syarat (kontrak), tetapi dengan beberapa ketentuan tertentu dalam setiap transaksinya.
Berdasarkan pernyataan di atas maka akan dibuat sebuah aplikasi yang menyediakan informasi-
informasi tentang seputar transaksi dalam ajaran Islam. Dan dengan adanya aplikasi ini masyarakat
melakukan segala macam transaksi secara lebih mandiri. Aplikasi ini harapannya akan membantu
dan mensosialisasikan bagaimana bertransaksi secara ajaran Islam.
2. Landasan Teori
2.1. Konsep Dasar Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.1
Suatu system mempunyai maksud tersendiri, ada yang menyebutnya sebagai pencapaian
suatu tujuan (goal) dan ada pula yang menyebutnya sebagai pencapaian suatu sasaran
(objective). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit, misalnya
sebuah system bisnis maka istilah goal lebih tepat digunakan. Untuk system yang lain yang
merupakan bagian atau sub-sistem dari system bisnis, maka istilah objective yang lebih tepat.
Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang system tersebut.
Pendekatan sistem tersebut yang menekankan pada komponen, akan lebih mudah
dipelajari untuk tujuan analisis dan perancangan sistem harus dimengerti dahulu mengenai
komponen-komponen atau elemen-elemen atau susistem dari elemen tersebut. Kadang kala
sudah dirancang dengan baik, efisien dan sederhana, sistem tetap tidak akan berguna jika
komponen-komponen tidak saling bekerjasama.
2.2. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.2
1 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstrutur, Edisi kedua, Yogyakarta, Andi, 1999. 2 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstrutur, Edisi kedua, Yogyakarta, Andi, 1999.
5
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dari
data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata.
2.2.1. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Informasi harus akurat (Accurate)
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
biasa atau menyesatkan. Akurat juga harus berarti informasi jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat pada waktunya
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevan
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakaiannya.
2.2.2. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu pemanfaatan dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan di dalam suatu sytem infomasi umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit menghubungkan suatu bagian
informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperbolehkan, karena
sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan
maupun di organisasi. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilia uang, tetapi dapat ditaksir nilai aktifitasnya.
2.3. Konsep Dasar Basis Data Basis Data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Basis Data terdiri dari beberapa table (lebih dari satu table) yang saling
terorganisir. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris an kolom. Data
tersebut dapat ditampilkan, dimodifikasi, dan dihapus dari tabel.
Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
6
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan dan diorganisir
sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis.
2.4. Perangkat Lunak yang Digunakan 1. Net Beans 2. XAMPP for Windows 3. IReport 4.7.1 (dengan Library JasperReport)
3. Tinjauan Umum
Kata akad berasal dari bahasa Arab العقد(al ‘aqd).2F
3 Untuk memahami pengertian akad dalam fiqih
Islam, perlu mempelajari pengertiannya dalam bahasa Arab dan pengertiannya menurut istilah fiqih
Islam, karena pengertian kata akad dalam buku-buku fiqih Islam adalah menurut istilah fiqih Islam.
a. Pengertian Akad Dalam Bahasa Arab
Kata العقد(al ‘aqd) dalam bahasa Arab digunakan dalam beberapa pengertian. Diantaranya
mengikat, seperti dalam kalimat عقد الحبل(‘aqada al habla/ia mengikat tali). Ia juga berarti
memperkuat dan mempererat seperti dalam kalimat عقد صلة طيبة بفالن(‘aqada shilatan thayyibatan
bi fulan/ia mempererat hubungan baik dengan si anu). Arti mempererat ialah mengikat kuat.
b. Pengertian Akad Dalam Istilah Fiqh Islam
Sebelum menganalisa pengertian kata akad dalam istilah fiqh Islam, perlu kiranya dijelaskan
lebih dahulu bahwa kata akad yang dikenal dalam bahasa Arab tersebut digunakan pula dalam Al
Quran, yaitu dalam firman Allah Ta’ala :
ياأيها الذين أمنوا أوفوا بالعقود
“Hai orang-orang yang beriman laksanakanlah akad-akad kamu.”
Ayat di atas mewajibkan orang-orang yang beriman agar melaksanakan akad mereka,
baik akad dengan Tuhan maupun sesama manusia. Para ahli fiqih Islam menggunakan istilah
akad berdasarkan ayat 1 Surah Al Maidah tersebut. Namun ada di antara ahli fiqih yang
menggunakan kata akad dalam pengertian khusus dan ada pula dalam pengertian umum.
Pengertiannya di kalangan para ahli fiqih inilah yang menjadi pedoman dalam pembahasan ini.
3 Penulisan kata ‘aqd ini menggunakan ejaan yang dikenal dalam bahasa Indonesia yaitu akad.
7
Untuk jelasnya berikut ini dikemukakan dua contoh akad.
1) Wakaf sudah sah apabila pemberi wakaf telah menyatakan mewakafkan hartanya kepada
yang diberi wakaf, tanpa harus ada pernyataan kabul (penerimaan) dari pihak yang diberi
wakaf.
2) Berbeda dengan jual beli. Jual beli tidak sah kecuali apabila terdapat pernyataan dari dua
pihak, yaitu dari pihak penjual yang menyatakan menjual barangnya dan dari pihak pembeli
yang menyatakan kabul (menerima) membelinya.
c. Pengertian Umum
Ada ahli fiqh yang menyebut kedua contoh di atas termasuk akad. Mereka memandang setiap
yang mengandung tekad seseorang melakukannya adalah akad, baik tekad tersebut dari satu
pihak saja, seperti wakaf, maupun harus ada sambutan dari pihak lain yang mempunyai kehendak
yang sama, seperti menjual rumah orang lain disambut pembelinya.4
Alasan mereka ialah karena kedua contoh di atas mengungkapkan keinginan kuat untuk
melakukan akad. Dalam buku-buku fiqih dari pendukung mazhab Maliki, Syafii dan Hambali dapat
dijumpai penggunaan kata akad dalam pengertian ini.5
d. Pengertian Khusus
Mereka tidak menggunakan kata akad kecuali pada tindakan yang terjadi antara dua pihak.
Karena itu mereka menetapkan pengertian akad adalah :
ارتباط إيجاب بقبول على وجه يثبت أثره في محله
“Pertalian ijab (yang diucapkan salah satu pihak yang mengadakan kontrak) dengan Kabul (yang
diucapkan pihak lain) yang menimbulkan pengaruh pada obyek kontrak.”5F
6
Ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam pengertian akad yang kedua di atas.
a) Akad, dalam pandangan ahli fiqih yang membatasi pengertian akad pada contoh yang
kedua saja adalah pertalian antara dua orang karena kesesuaian kehendak keduanya.
b) Pertalian tersebut tidak nyata, tetapi benar-benar ada dalam pandangan hukum.
c) Kehendak tersebut tidak nyata. Cara menyatakan (mengungkapkan) kehendak tersebut,
menurut biasanya, ialah pernyataan yang menunjukkan kedua kehendak mereka, dalam
4 Dr. Az Zuhaily, Al Fiqh Al Islamy, (Damaskus : Dar Al Fikr), IV, hal. 80 5 Dr. Muhammad Yusuf Musa, Al Fiqhu Al Islamy, (Kairo : Dar Al Kutub Al Haditsah), hal. 320 6 Dr. Muhammad Yusuf Musa, Al Fiqhu Al Islamy, (Kairo : Dar Al Kutub Al Haditsah), hal. 321
8
bentuk saling sambut dari kedua pihak yang mengadakan akad. Pengungkapan saling
sambut tersebut disebut dalam istilah fiqih ijab dan qabul.
Kata akad yang banyak digunakan dalam buku-buku fiqih adalah dalam pengertian yang
kedua di atas, yaitu yang menggunakan kata akad pada tindakan yang terjadi antara dua pihak.
4. Pembahasan 4.1. ERD yang Ditawarkan
4.2. Pengujian Sistem
4.2.1. Black Box Testing
Pengujian black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional
perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang
cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan
apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga keamanannya.
9
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan pembuat perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua
persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan
kesalahan dalam beberapa hal :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja, instalisasi, dan kesalahan transmisi
Berikut ini tabel yang menggambarkan metode pengujian black box:
No Modul Pengujian Hasil
1 Form Login Menjalankan program. Berhasil muncul.
2 Tombol Login Memasukkan username,
password dan level yang
sesuai dengan database.
Menampilkan halaman
utama program.
3 Tombol Batal Meng-click tombol. Keluar dari aplikasi.
4 Menu Utama Meng-click tombol-tombol. Menampilkan sesuai
dengan apa yang
diperintahkan.
5 Tombol Akad Meng-click tombol. Menampilkan Form
Akad.
6 Tombol Client Meng-click tombol. Menampilkan Form
Client.
7 Tombol Pemodal Meng-click tombol. Menampilkan Form
Pemodal.
8 Tombol Admin Meng-click tombol. Menampilkan Form
Operator.
9 Tombol About Us Meng-click tombol. Menampilkan Form
About Us.
10 Tombol Exit Meng-click tombol. Menampilkan dua
pilihan, log out atau
exit.
11 Tombol Simpan Meng-click tombol. Menyimpan data yang
telah terisi dalam form.
10
12 Tombol Cetak Meng-click tombol. Menghasilkan data
yang siap dicetak,
sesuai dengan isi
form.
13 Tombol Ubah Meng-click tombol. Menyimpan
perubahan yang
dilakukan.
14 Tombol Hapus Meng-click tombol. Menghapus data yang
tampil dalam form.
15 Tombol Bersih Meng-click tombol. Membersihkan
halaman form.
16 Tombol Tutup Meng-click tombol. Menutup tampilan
form.
4.3. Tampilan Aplikasi
1. Form Login a) Pada saat program dijalankan form yang pertama kali muncul adalah form login. User
harus meninputkan id, password dan level akses sesuai dengan yang telah diinputkan
admin. b) Saat data yang diinputkan benar maka user dapat masuk ke menu utama program.
Sedangkan apabila data yang diinputkan salah maka akan muncul pesan error. Jika
lupa id atau paswordnya bisa menghubungi admin.
2. Menu Utama a) Jika user berhasil login, maka akan muncul menu utama program. b) Menu yang bisa diakses tergantung level login user tersebut. Misalnya jika user login
sebagai admin, maka semua menu akan aktif. Jika user login sebagai operator, maka
yang aktif adalah menu akad, menu client, menu pemodal, menu about us dan menu
exit. c) Menu yang dipilih akan diarahkan ke form yang dimaksud.
11
3. Form Operator a) Form operator hanya dapat diakses oleh admin. b) Data operator berisikan tentang biodata diri, level akses dan password.
4. Form Pemodal a) Form pemodal bisa diakses oleh admin dan operator.
b) Data pemodal merupakan biodata diri para investor yang telah terdaftar dalam aplikasi
ini. c) Data pemodal selanjutnya akan digunakan pada data akad sebagai pihak pertama.
12
5. Form Client a) Form client bisa diakses oleh admin dan operator.
b) Data client merupakan biodata diri para mitra yang telah terdaftar dalam aplikasi ini. c) Data client selanjutnya akan digunakan pada data akad sebagai pihak kedua.
6. Form Akad 1. Form akad dapat diakses oleh admin dan operator.
2. Form akad berisikan tentang detail mengenai nama pemodal, client, usaha, modal,
pembagian hasil hingga rentan waktu berlakunya akad.
3. Saksi dalam form akad merupakan operator atau admin.
13
7. Tampilan Hasil Akad
8. Form About Us
14
5. Penutup 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada halaman sebelumnya, dengan adanya
pengkomputerisasian pembuatan akad musyarakah dan pembuatan laporan skripsi dengan judul
“Aplikasi Transaksi Kontrak Islam” maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini telah berhasil menghasilkan akad musyarakah sesuai dengan harapan. Akad
itu sendiri dapat dijadikan bentuk soft ataupun hard copy.
2. Proses dalam aplikasi ini hanya mampu membuat satu jenis surat perjanjian (akad),
yaitu akad musyarakah. Sedangkan dalam ilmu syariah masih banyak sekali akad-akad
yang dapat dikomputerisasikan untuk mempermudah seseorang untuk menerapkan sistem
transaksi tersebut.
3. Kelebihan dari sistem terkomputerisasi ini adalah :
a) Mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data.
b) Informasi juga dapat disajikan dengan cepat dan akurat.
c) Semua data tersimpan dan terorganisir dengan rapi.
d) Laporan dapat disusun dengan cepat dan bisa dilihat sewaktu-waktu.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibuat, ada beberapa saran untuk pengembangan
sistem selanjutnya.
1. Karena aplikasi ini hanya mampu mengolah data menjadi akad musyarakah, maka
untuk pengembangan sebaiknya diperlengkap lagi kemampuannya. Sehingga mampu
mengelola beberapa akad dalam satu data penyimpanan dan tempat.
2. Untuk memudahkan dalam melayani pemodal dan client yang lebih banyak dan cepat
sistem bisa dikembangkan menggunakan aplikasi client-server. Atau jika sudah ada
perusahaan atau instansi yang mengelola pembuatan akad ini maka sistem bisa
dikembangkan dengan berbasis online. Sehingga, baik dari pihak perusahaan/instansi,
pemodal ataupun client sama-sama dimudahkan dengan sistem ini.
3. Kemanan sistem harus selalu dijaga, sehingga perlu adanya perawatan rutin.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun berharap sistem yang diusulkan ini dapat membantu proses pembuatan dan pengolahan data transaksi kontrak Islam. Sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat.
15
6. Daftar Pustaka
7.
Abdul Rasyid Saliman, dkk. 2006. Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh
Kasus. Cetakan II. Jakarta. Kencana.
Ahmadi Miru. 2010. Hukum Kontrak Perancangan Kontrak. Jakarta. Raja Wali Press.
Dr. Az Zuhaily. Al Fiqh Al Islamy. Damaskus. Dar Al Fikr.
Dr. Muhammad Yusuf Musa. Al Fiqhu Al Islamy. Kairo. Dar Al Kutub Al Haditsah.
IG Rai Widjaya. 2007. Merancang Suatu Kontrak (Contract Drafting). Cetakan IV.
Jakarta. Kesaint Blanc.
Jogiyanto HM. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur.
Edisi Kedua. Yogyakarta. Andi.
Muhammad Ayub. 2009. Understanding Islamic Finance. Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka.
Y. Istiyono Wahyu dan Ostaria Silibian. 2006. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Batam.
Karisma Publishing Group.
http://www.software.rakitan.com