USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK ZONASI
DAERAH RAWAN TSUNAMI SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA
DI KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI
BIDANG KEGIATAN:
PKMP
Diusulkan oleh:
100721407134
100721405492
100721403535
110721435161
110721407149
Abdullah Arif Kurnia
Akvian Erie Prawira
Arrizaqu El Savitri
Moh. Taufiq Ismu A.
Zulfa Qonita Reni W.
(2010)
(2010)
(2010)
(2011)
(2011)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan
: Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk
Zonasi Daerah Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi
2. Bidang Kegiatan
: (√) PKM-P
( ) PKM-K
( ) PKM-M ( ) PKM-KC
( ) PKM-T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan d. Universitas
: Abdullah Arif Kurnia
: 100721407134
: Geografi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Lamongrejo Gang Ababil no. 34
Lamongan/083848338287 f. Alamat E-mail : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
: Purwanto S.Pd, M.Si
:
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Untung Sudiro V/337 Cemorokandang,
Malang/081216099950
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan)
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
Menyetujui
Ketua Jurusan
Dr. Achmad Amirudin, M.Pd
NIP. 195807071983031002
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Negeri Malang
Drs. H. Sucipto, M.S
NIP. 196103251986011001
: Rp. 12.500.000,00
: -
: 4 bulan
Malang, 12 September 2012
Ketua Pelaksana Kegiatan
Abdullah Arif Kurnia
NIM. 100721407134
Dosen Pendamping
Purwanto, S.Pd, M.Si
NIDN.
ii
A. JUDUL
1
Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Zonasi Daerah
Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi.
B. LATAR BELAKANG
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur
yang memiliki potensi besar dilanda bencana tsunami. Apabila dilihat dari
sejarahnya, Kabupaten Banyuwangi sering dilanda gempa. Gempa yang terjadi
banyak terletak pada kawasan laut selatan Kabupaten Banyuwangi. Gempa
terbesar terjadi pada tahun1994 sampai mengakibatkan terjadinya tsunami
berkekuatan 7,2 Ms. Lebih tepatnya Bencana Tsunami tersebut terjadi pada
tanggal 3 juni 1994 pukul 02.00 di Kecamatan Pesanggaran yang menewaskan
kurang lebih 250 jiwa, banyak warga luka-luka, dan kerugian mencapai jutaan
rupiah (Jurnal Kebencanaan Indonesia hal. 23-27, 2007).
Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak pada 7,430 – 8,46
0 LS
dan 113,530 – 114,38
0 BT. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi
memiliki 24 kecamatan dimana 5 kecamatan di Banyuwangi berbatasan
langsung dengan Samudra Indonesia. 5 kecamatan tersebut yaitu: Kecamatan
Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Purwoharjo, dan Tegaldlimo (Wikipedia
2012). Dari kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Pesanggaran memiliki
jumlah penduduk paling sedikit, sebesar 45.811 jiwa (Banyuwangi Dalam
Angka, 2009), namun sebagian besar lokasi pemukiman terkonsentrasi di
daerah pantai. Sedangkan di kecamatan yang lain lokasi pemukiman jauh dari
bibir pantai.
Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi berbatasan langsung
dengan Samudera Indonesia yang mana terdapat subduksi lempeng. Subduksi
lempeng tersebut sampai sekarang masih aktif bergerak. Bergeraknya lempeng
tektonik dapat menyebabkan terjadinya gempa. Terbukti dalam minggu
pertama bulan September 2012 telah terjadi tujuh kali gempa tektonik di arah
barat daya Kecamatan Pesanggaran dengan kekuatan yang berkisar 5,0 – 6,5
SR (www.bmkg.go.id).
Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi memiliki beberapa
teluk, tiga teluk yang terbesar yaitu: Teluk Ijo, Rajegwesi, dan Pancer.
Keberadaan teluk tersebut akan menjadikan tenaga dari tsunami akan semakin
besar (Dirjen Penataan Ruang dalam Oktaviandi, 2011). Selain itu kondisi
elevasi di Kecamatan Pesanggaran relatif rendah sampai bibir pantai. Kondisi
elevasi yang relatif rendah memudahkan masyarakat pesisir untuk membangun
perumahan di sekitar wilayah pantai. Hal ini juga turut didukung oleh
pengembangan beberapa obyek wisata pantai di Kecamatan Pesanggaran.
Dalam kaitannya dengan kerawanan tsunami di Banyuwangi tentunya perlu
adanya kewaspadaan bagi pemerintah ataupun masyarakat yang berada di
sekitar pantai agar resiko tsunami tidak terlalu besar.
Potensi bencana tsunami di Kabupaten Banyuwangi belum terlalu
diwaspadai oleh pemerintah maupun warga. Terbukti dengan masih belum
adanya EWS (Early Warning System), kesiapan warga dalam menghadapi
2
bahaya tsunami yang masih minim, dan penataan bangunan yang tidak teratur.
Selain itu kondisi alam di Teluk Pancer dan Pantai Lampon juga masih kurang
mendukung karena masih sedikitnya tumbuhan yang berguna sebagai
penghalang.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti mencoba untuk
memetakan zona rawan di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
terhadap resiko tsunami. Pemetaan zona rawan ini dengan mengedepankan
aspek-aspek keruangan, diantaranya: aspek sosial, kondisi lingkungan, dan
ekosistem. Berdasarkan keterangan penduduk sekitar jarak antara perumahan
warga sekitar dengan bibir pantai kurang lebih 500 m. Oleh karena itu, peneliti
mengambil judul ”Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Zonasi
Daerah Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan
Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pembagian zona rawan dan aman tsunami di Kecamatan
Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi?
2. Bagaimana menentukan lokasi paling aman sebagai lokasi evakuasi terdekat
dalam menghindari bahaya tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten
Banyuwangi?
3. Bagaimana menentukan jalur evakuasiyang relatif aman dan efektif dalam
mengantisipasi terjadinya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi?
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memetakan zona rawan dan aman tsunami di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi.
2. Menentukan lokasi paling aman sebagai lokasi evakuasi terdekat dalam
menghindari bahaya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi.
3. Mengetahui jalur evakuasi yang relatif aman dan efektif dalam
mengantisipasi terjadinya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang diharapkan adalah berupa peta analisis tentang
pembagian zona rawan dan aman pada daerah potensi tsunami sebagai upaya
mitigasi bencana di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.
F. KEGUNAAN
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
pentingnya perencanaan penanggulangan bencana.
2. Bagi akademisi, diharapkan dapat sebagai wacana mengenai permasalahan
bencana yang marak terjadi di Indonesia, serta menjadi bahan masukan
untuk melakukan penelitian yang sejenis.
3. Bagi pemerintah, diharapkan dapat menjadi acuan untuk pembuatan
3
dokumen terkait strategi mitigasi bencana, terutama di daerah pantai selatan
Pulau Jawa yang rawan tsunami.
4. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
sehingga masyarakat menjadi lebih tanggap terhadap tanda-tanda bencana
tsunami.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tsunami
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan
permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di
bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau
hantaman meteor di laut (Wikipedia 2012).
Tsunami dapat terjadi jika ada gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,
longsor, maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah
akibat gempa bumi bawah laut.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar
yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di
mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan
kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah
pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya
beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi
gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan
masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh
dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan
bisa beberapa kilometer.
2. Daerah Rawan Bencana
Menurut UU No. 24 Tahun 2007 (dalam Oktaviandi, 2011) Tentang
Penanggulangan Bencana, rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik
geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya,
politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu
tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai
kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk
bahaya tertentu.
4
Daerah rawan tsunami merupakan daerah sekitar pantai yang potensial
terkena dampak dari hempasan gelombang tsunami.Kebanyakan kondisi
pantai yang relatif landai berpotensi meneruskan gelombang masuk ke
wilayah daratan.
Selain itu Dirjen Penataan Ruang (dalam Oktaviandi, 2011)
menyebutkan bahwa dampak tsunami semakin intensif pada lingkungan
dengan ciri-ciri berikut:
a. Pantai terletak di bagian teluk yang tertutup.
b. Pantai tidak ditumbuhi pohon yang cukup lebat.
c. Pantai yang tidak memiliki tanggul atau penahan gelombang yang cukup
tinggi.
d. Terletak di tepi atau di dekat muara sungai.
e. Terletak pada daerah rawan banjir.
f. Bangunan terletak sangat dekat dengan pantai.
g. Bangunan terbuat dari bahan berkualitas rendah.
3. Mitigasi Bencana
Sampai saat ini para ilmuwan tidak dapat meramalkan terjadinya
gempa bumi dan tsunami. Namun dengan melihat catatan sejarah para
ilmuwan dapat mengetahui tempat-tempat yang rawan tsunami. Pengukuran
tinggi gelombang dan batas landasan dari kejadian tsunami masa lalu akan
berguna untuk memperkirakan dan mengurangi dampak tsunami di masa
depan.
Beberapa cara untuk mengurangi damapak tsunami adalah sebagai
berikut:
a. Batu-batu pemecah gelombang. Selain batu-batu buatan, kita bisa
memanfaatkan hutan bakau.
b. Pembuatan bangunan tempat menyelamatkan diri.
c. Pembangunan dinding penahan laju tsunami. Diperlukan kerjasama
dengan ahli sipil untuk mengukur kekuatannya. Efek sampingnya, jika
5
tidak kuat, dinding itu akan roboh terbawa arus dan lebih membahayakan
masyarakat.
d. Pembangunan rumah dengan tiang-tiang kokoh diatas batas tinggi
gelombang tsunami.
e. Selain batu-batu buatan, untuk mengurangi laju tsunami dapat diupayakan
juga dengan memanfaatkan hutan bakau (Mangrove).
4. Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi adalah suatu jaringan jalan yang digunakan untuk
aktivitas pada saat darurat, yaitu untuk upaya penyelamatan yang mrnuntun
penduduk untuk menyelamatkan diri dari bencana menuju ke lokasi yang
lebih aman serta kegiatan penyelamatan dan pertolongan oleh pemerintah
yang bersangkutan.Jalan ini juga memiliki peranan untuk mengevakuasi
masyarakat dan menyediakan bahan makanan.
Pedoman Perencanaan Pengungsian Tsunami menyebutkan bahwa
dalam penyusunan jalur evakuasi harus memperhatikan hal berikut.
a. Standar lebar jalan 6 m sesuai dengan peraturan bangunan, tetapi jalan
yang lebih kecil juga diperbolehkan apabila situasi yang memerlukan dan
kapasitas kecil (4 m).
b. Maksimum jarak jalur pelarian 1 km sebaiknya digunakan untuk
memaksimalkan waktu pelarian.
c. Bila memungkinkan diusulkan pemisah lalulintas, percampuran sepesa
motor, mobil, dan pejalan kaki akan mengarah pada kecelakaan dan
mengurangi kapasitas jalan.
d. Rute pelarian yang mengarah daerah evakuasi lain harus dihindari.
e. Rute pelarian tidak direncanakan pada daerah rawa atau banjir.
f. Rute pelarian mengarah menjauhi garis pantai.
g. Rute pelarian hendaknya tidak melintasi jalan (sibuk) yang lain.
h. Titik kemacetan sebaiknya dihindari.
i. Rute pelarian sebaiknya ditandai dengan jelas oleh petunjuk.
j. Rute pelarian diusahakan menghindari rute parallel yang sejajar
gelombang.
5. Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi adalah sistem komputer yang digunakan
untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan
perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk:
a. akuisi dan verifikasi data
b. kompilasi data
c. penyimpanan data
d. perubahan dan up-dating data
e. manajemen dan pertukaran data
f. manipulasi data
6
g. pemanggilan dan presentasi data. (Bernhardsen, 1992 dalam Oktaviandi,
2011)
Identifikasi daerah potensial rawan bencana tsunami dengan
menggunakan SIG dapat dilakukan dengan cara menganalisis aspek historis
kejadian gempa yang mempunyai pusat di bawah laut dengan kekuatan 6,5
SR dan kedalaman kurang dari 60 km di dasar laut.
Dalam melakukan analisis daerah potensial bencana tersebut akan
dilakukan tiga tahapan yang akan dilakukan dengan bantuan program SIG,
antara lain:
a. Data masukan : Pengumpulan data sekunder berupa peta geologi
dan peta RBI
b. Tahap Prosessing : Konversi data ke dalam basis data SIG, seleksi
peta, pembobotan dan penentuan skor peta, overlay
peta dengan metode tumpang susun, pembuatan
indeks kerentanan dan resiko tsunami, analisis dan
interpretasi awal peta lokasi kerentanan dan resiko
tsunami.
c. Tahap Keluaran : Peta indeks kerentanan dan rasio tsunami di pesisir
kawasan rawan bencana beserta saran-saran bagi
mitigasinya.
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif..Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam.
2. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa variabel penelitian, yaitu: variabel
bebas, terikat, dan variabel pendukung.
a. Variabel bebas, karakteristik fisik dan kondisi demografis Kecamatan
Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.
b. Variabel terikat, zona rawan dan aman bahaya tsunami dan penentuan
rute jalur evakuasi.
c. Variabel pendukung, karakteristik vegetasi Kecamatan Pesanggaran
Kabupaten Banyuwangi.
3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu:
7
teknik survey primer dan survey sekunder. Survey primer dilakukan dengan
cara observasi lapangan guna mengetahui kondisi fisik objek yang diteliti.
Sedangkan survey sekunder dilakukan dengan cara pengumpulan data yang
mendukung untuk malakukan penelitian. Pengumpulan data sekunder
meliputi: data kependudukan, kegempaan, penggunaan lahan, karakteristik
pantai, dan sistem jaringan jalan.
4. Analisis Data
Penelitian ini mengguanakan teknik analisis dasar yang meliputi:
analisis kondisi geografis, analisis lokasi rawan dan aman bahaya tsunami,
analisis penentuan lokasi evakuasi dan penungsian, dan analisis penentuan
jalur evakuasi bencana tsunami.
I. JADWAL KEGIATAN
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-
URAIAN Minggu Minggu Minggu
4 Minggu
Persiapan
a. Pembelian alat-alat
dan bahan
b. Penyewaan alat
Pelaksanaan
a. Setting alat
b. pengambilan data
lapangan
c. Pengambilan data
sekunder
d. Pembuatan peta
zona rawan dan
aman
e. pembuatan peta
jalur evakuasi
Penyusunan laporan
kegiatan PKM
a. Monitoring oleh
Tim UM
b. Penyusunan
laporan akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
c. Pengiriman laporan
akhir
J. RANCANGAN BIAYA
KETERANGAN
Pembuatan Proposal
Pembuatan Proposal
Revisi proposal
Penggandaan
Kertas 1 rim
Jumlah
a. Persiapan data awal
8
HARGA SATUAN HARGA TOTAL
Rp 15.000,00
Rp 20.000,00
Rp 25.000,00
Rp 40.000,00
Rp 100.000,00
Pembelian Peta Rupa Bumi
Indonesia, Banyuwangi 3
sheet (soft file)
Pembelian citra Kecamatan
Pesanggaran
Data kegempaan
Banyuwangi
Data penduduk
Banyuwangi
Jumlah
b. Transportasi dan Akomodasi
Transportasi untuk 5 orang
(PP Malang-Banyuwangi)
Konsumsi 5 orang x 5 hari
Penginapan 5 orang x 5 hari
Sunblock 3 buah
Pembelian voucher pulsa
HP
Jumlah
c. Dokumentasi
Sewa kamera 7 hari
Cuci cetak
Jumlah
d. Peralatan Pendukung
Penyewaan GPS 7 hari
Pembelian kompas geologi
DQL-8
Rp 375.000,00
Rp 200.000,00
Rp 45.000,00
Rp 120.000,00
Rp 65.000,00
RP 50.000,00
Rp 35.000,00
Rp 50.000,00
Rp 1.125.000,00
Rp 400.000,00
Rp 375.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.200.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 1.125.000,00
Rp 2.040.000,00
Rp 195.000,00
Rp 250.000,00
Rp 4.610.000,00
Rp 245.000,00
Rp 150.000,00
Rp 395.000,00
Rp 350.000,00
Rp 1.385.000,00
Burning CD
ATK
Flash disk 2 buah 16 GB
Jumlah
e. Biaya Penelitian
Biaya penelitian ke 5 lokasi
Biaya perijinan ke 5 lokasi
penelitian pada lembaga
pengelola
Pengambilan data ke kantor
desa
Penyewaan alat-alat geologi
dan oceanografi
Sewa tas carrier @2x7 hari
Makanan ringan
Jumlah
b. Pelaporan Kegiatan
Pencetakan peta hasil
Pengetikan dan
penggandaan
Penjilidan
Jumlah
Jumlah Total
K. DAFTAR PUSTAKA
Rp 160.000,00
Rp 150.000,00
Rp 50.000,00
Rp 30.000,00
Rp 20.000,00
Rp 100.000,00
Rp 320.000,00
Rp 2.175.000,00
Rp 750.000,00
Rp 250.000,00
Rp 300.000,00
Rp 600.000,00
Rp 420.000,00
Rp 100.000,00
Rp 2.420.000,00
Rp 385.000,00
Rp 150.000,00
Rp 65.000,00
Rp 600.000,00
Rp 12.500.000,00
9
BMKG. 2012. Gempa Bumi Terkini, (online),
(http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Gempabumi_Terkini.bmk
g, diakses 08 September 2012)
Buranda, JP. 2011. Diktat Geologi Indonesia. Malang: Laboratorium Geografi
UM
Kementerian ESDM. 2008. Pengenalan Tsunami, (online),
(http://merapi.vsi.esdm.go.id/mod/vsi/static/tsunami, diakses 11
Agustus 2012)
Mardiatno, Djati. 2007. Risiko Tsunami di Pantai Selatan Jawa (Belajar dari
Kejadian Tsunami di Banyuwangi pada Tahun 1994 dab di
Pangandaran pada Tahun 2006). Jurnal Kebencanaan Indonesia,
2009: 23-27
Oktavianda, Ahdiat. 2011. Strategi Mitigasi Bencana Pada Kawasan Rawan
Tsunami (Studi Kasus Kecamatan Puger Kabupaten Jember). Skripsi
tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya
Purwanto. 2010. Modul Arc View 3.3. Malang: Laboratorium Geografi UM
Wikipedia. 2012. Penelitian Kualitatif, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian-kualitatif, diakses 10
September 2012)
Wikipedia. 2012. Penelitian Kuantitatif, (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian-kuantitatif, diakses 10
September 2012)
Wikipedia. 2012. Tsunami, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/tsunami,
diakses 11 Agustus 2012)
L. LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Abdullah Arif Kurnia
b. NIM : 100721407134
c. Tempat dan Tanggal lahir : Lamongan, 07 agustus 1991 d. Alamat rumah : Jl. Lamongrejo Gang Ababil no. 34
Lamongan
10
e. Alamat di Malang f. Fakultas / Jurusan
g. Perguruan Tinggi
: PP Miftahul Huda, Klampok Kasri, Malang : Ilmu Sosial / Geografi
: Universitas Negeri Malang
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
i. Pengalaman organisasi : - Anggota Bidang Bakat Minat HMJ Geografi 2011
- Wakil Ketua Umum HMJ Geografi 2012 j. Riwayat Pendidikan :
- TK Al-Falahiyah Lamongan, 1995-1997
- SDN Jetis 6 Lamongan, 1997-2003
- SMP Negeri 1 Lamongan, 2003-2006 - SMA Negeri 1 Lamongan, 2006-2009
- Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang
Malang, 12 September 2012
Abdullah Arif Kurnia
NIM. 100721407134
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Akvian Erie Prawira
b. NIM : 100721407134 c. Tempat dan Tanggal lahir : Sampang, 29 Oktober 1990
d. Alamat rumah : Krajan, RT. 03 RW. 01, Dasri Kecamatan
Tegalsari, Banyuwangi e. Alamat di Malang : Jl. Pekalongan Dalam no. 58 Malang
f. Fakultas / Jurusan : Ilmu Sosial / Geografi
g. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu i. Riwayat Pendidikan :
- TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Genteng, 1995-1997
- SD Muhammadiyah 06 Genteng, 1997-2003 - SMP Negeri 1 Genteng, 2003-2006
- SMA Negeri 2 Genteng, 2006-2009
- Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang
11
Malang, 12 September 2012
Akvian Erie Prawira
NIM. 100721405492
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama
b. NIM
: Arrizaqu El Savitri
: 100721403535
c. Tempat dan Tanggal lahir : Gresik, 24 Februari 1992 d. Alamat rumah
e. Alamat di Malang
f. Fakultas / Jurusan
g. Perguruan Tinggi
: Sedayu Gresik
: Sumbersari Gang V Malang
: Ilmu Sosial / Geografi
: Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
i. Riwayat Pendidikan :
- TK Muslimat 043 Sidayu Gresik, 1996-1998 - MI Mamba’udda’wah Sidayu Gresik, 1998-2004
- MTs Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik, 2004-2007
- MA Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik, 2007-2010 - Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang
Malang, 12 September 2012
Arrizaqu El Savitri
NIM. 100721403535
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana III
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Moh. Taufiq Ismu Abadi
b. NIM : 110721435161 c. Tempat dan Tanggal lahir : Banyuwangi, 24 Mei 1993
d. Alamat rumah : Perum Klabang Permai C6, Bondowoso
e. Alamat di Malang : Klampok Kasri 22 A Malang f. Fakultas / Jurusan : Ilmu Sosial / Geografi
g. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
i. Riwayat Pendidikan : - SD Negeri Tapen 01, 1999-2005
- SMP Negeri 1 Bondowoso, 2005-2008
- SMA Negeri 2 Bondowoso, 2008-2011 - Universitas Negeri Malang, 2011-Sekarang
12
Malang, 12 September 2012
Moh. Taufiq Ismu Abadi
NIM. 110721435161
Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana IV
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama b. NIM
: Zulfa Qonita Reni W. : 110721407149
c. Tempat dan Tanggal lahir : Banyuwangi,
d. Alamat rumah
e. Alamat di Malang
f. Fakultas / Jurusan
g. Perguruan Tinggi
: Lidah RT 01 RW 07 Gambiran, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi
: Jl. Jombang 3 no. 11B Malang
: Ilmu Sosial / Geografi
: Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu
i. Riwayat Pendidikan :
- TK PGRI 3 Gambiran, 1997-1999 - SD Negeri Gambiran 04, 1999-2005
- SMP Negeri 1 Genteng, 2005-2008
- SMA Negeri 1 Genteng, 2008-2011 - Universitas Negeri Malang, 2011-sekarang
Malang, 12 September 2012
Zulfa Qonita Reni W.
NIM. 110721407149
a. Nama
b. NIDN
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping
: Purwanto, S.Pd., M.Si
:
13
c. Tempat tgl lahir : Banpres (Musi Rawas), 01 Juli 1978 d. Agama : Islam
e. Kedudukan/Jabatan : Dosen Geografi
f. Pangkat/Golongan : Asisten Ahli / IIIb g. Jabatan
h. Alamat Kantor
i. Alamat Rumah
: -
: Jurusan Geografi-FIS-UM
1. Jl. Semarang 5 Malang
2. Telp. 0341-551312 dan 0341-587955
: Jl. Untung Sudiro V/337 Cemorokandang, Malang
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Dasar dan Menengah
Tahun 1992 : tamat SD Negeri 1 Banpres Muara Kelingi Musi Rawas
Tahun 1995 : tamat SMP Negeri 2 Bandung Tulungagung Tahun 1998 : tamat SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung
2. Pendidikan Tinggi
Tahun 2002 : lulus Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi
(S1) Universitas Malang
Tahun 2007 : lulus Magister Sains (S2) Penginderan Jauh Universitas
Gadjah Mada (UGM)
Malang, 12 September 2012
Purwanto, S.Pd., M.Si
NIDN.
DIAGRAM ALIR
PENGUMPULAN DATA
SURVEY SEKUNDER
14
SURVEY PRIMER 1. Ketinggian 2. Kondisi alam 3. Vegetasi 4. Kondisi jalan 5. Kondisi gelombang
1. Data penduduk
2. Data kegempaan 3. Data kondisi wilayah
PETA ZONA RAWAN DAN AMAN BENCANA TSUNAMI
KARAKTERISTIK
LOKASI
Analisis deskriptif
wilayah
PENENTUAN LOKASI EVAKUASI
KARAKTERISTIK JALAN
STANDAR JALUR PETA JALUR EVAKUASI
EVAKUASI