Download - Anatomi Leher Iman
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
1/21
1.Anatomi yang Berkaitan Dengan KasusPasien pada kasus mengalami benjolan pada lehernya. Sumber benjolan ini bisa berasal dari
jaringan otot, lemak, kulit, tulang, maupun kelenjar tiroid, paratiroid dan kelenjar getah
bening. Namun karena keterbatasan info sulit untuk menentukan struktur yang menjadi
sumber benjolan pada kasus ini. Namun secara garis besar, jika suatu benjolan timbul pada
daerah leher, maka organ yang bisa dicurigai mengalami gangguan adalah:
a. KELENJAR THYROID Makroskopis
Kelenjar thyroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan kaya pembuluh
darah.Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5sampai vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia
cervicalis dan terdiri atas 2 lobus, lobus dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh isthmus.
Lobus kelenjar thyroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral kegaris
oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi cartilago trachea 4-5. Setiap
lobus berukuran 5x3x2 cm.
Vaskularisasi
Kelenjar thyroid disuplai oleh arteri thyroid superior, inferior dari a. brachiocephalica
atau cabang aorta.Arterinya banyak dan cabangnya beranastomose pada permukaan dan
dalam kelenjar, baik ipsilateral maupun kontralateral. A. thyroid superior menembus fascia
thyroid dan kemudian bercabang menjadi cabang anterior dan posterior. Cabang anterior
mensuplai permukaan anterior kelenjar dan cabang posterior mensuplai permukaan lateral
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
2/21
dan medial. A. thyroid inferior mensupali basis kelenjar dan bercabang ke superior
(ascenden) dan inferior yang mensuplai permukaan inferior dan posterior kelenjar.
Sistem venanya berasal dari pleksus perifolikular yang menyatu di permukaan
membentuk vena thyroidea superior, lateral dan inferior.
MikroskopisKelenjar thyroid terdiri dari nodul-nodul yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang
dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh suatu jaringan penyambung. Folikel-folikel thyroid
dibatasi oleh epitel kubis dan lumennya terisi oleh bahan proteinaseosa berwarna merah muda
yang disebut koloid. Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis hormone thyroid dan
mengaktifkan pelepasannya kedalam sirkulasi,.dua hormone utama yang dihasilkan oleh
folikel-folikel adalah tiroksin dan triyodotironin. Kelenjar thyroid juga memiliki sel
pensekresi hormon lain yaitu sel C (parafolikular) yang terdapat pada dasar folikelyang
berhubungan dengan membrane folikel. Sel C (parafolikular) mensekresi kalsitonin. suatu
hormon yang dapat merendahkan kadar kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan
dalam pengaturan homeostasis kalsium Hormon-hormon folikel thyroid berasal dari
iyodinasiresidutirosil dari tiroglobulin.Tiroksin mengandung empat atom yodium(T4) dan
tryodotironin mengandung tiga atom yodium (T3).
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
3/21
b. KELENJAR GETAH BENING (KGB)Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita
memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah
submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak
atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat.
Sistema Lympathica Colli Facialis
Gugusan superficialis berjalan mengikuti vena superficialis dan gugusan profunda
berjalan mengikuti arteria atau seringkali mengikuti vena profunda.
Gugusan superficialis membentuk suatu lingkaran pada perbatasan leher dan kepala yang
dinamakan lingkaran pericervicalis atau cervical Collar, meliputi l.n.occipitalis,
l.n.mastoideus (l.n.retro auricularis), l.n.preauricularis (l.n.parotideus superficialis),
l.n.parotideus profundus, l.n.submandibularis dan l.n.submentalis.
L.n.occipitalis terletak pada serabut-serabut cranialis m.trapezius, ditembusi oleh
v.occipitalis, kira-kira 2,5 cm di sebelah infero-lateralis inion. Menerima aliran lymphe dari
bagian belakang kepala dan mengirimkannya kepada lymphonodi cervicales profundi dengan
melewati bagian profunda m.sternocleidomastoideus.
L.n.pre-auricularis terletak pada glandula parotis sepanjang vena temporalis superficialis dan
vena facialis transversa. Menerima pembuluh afferen dan kepala (scalp), auricula, palpebra
dan pipi. Dan mengirim pembuluh afferen menuju ke l.n.cervicalis superficialis.
L.n.submentalisberada di antara kedua venter anterior m.digasticus, pada permukaan inferior
dari m.mylohyoideus, membawa lymphe dari lidah bagian tengah (juga apex lingua) dan dari
labium inferius.
L.n.submandibularis biasanya dikelompokkan pada gugusan superficialis, meskipun
membawa drainage dari lidah dan glandula submandibulare. Lymphonodus ini terletak pada
vena facialis di sebelah caudal dari mandibula, dimana vena ini menerima
v.retromandibularis. pembuluh efferen membawa aliran lymphe menuju ke l.n.cervicalis
profundus pars cranialis.
Masih ada lymphonodus lainnya, yaitu l.n.facialis yang merupakan perluasan ke cranialis dari
l.n.submandibularis dengan mengikuti vena facialis, berada pada facies.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
4/21
L.n.cervicalis anteriorberada sepanjang v.jugularis anterior, menerima lymphe dari bagian
tengah (linea mediana) leher dan mengalirkan lymphenya menuju ke l.n.cervicalis profundus;
gugusan ini dapat dianggap menerima afferen dari l.n.submentalis.
L.n.cervicalis superficialis berada sepanjang v.jugularis externa. Menerima aliran lymphe
dari kulit pada angulus mandibulae, regio parotis bagian caudal dan telinga, dan membawa
aliran lymphenya menuju ke l.n.cervicalis profundus. Semua lymphonodi akan memberi
aliran lymphenya kepada l.n.cervicalis profundus. Diantara gugusan superficial dan gugusan
profunda terdapatgugusan intermedis, yang terdiri atas :
L.n.infrahyoideus yang berada pada membrana thyreo-hyoidea, menerima afferen yangberjalan bersama-sama dengan a.laryngea superior dan berasal dari larynx di bagian
cranialis plica vocalis.
L.n.prelaryngealis yang berada pada ligamentum cricothyreoideum, menerima lymphedari larynx di bagian cranialis plica vocalis, berada pada vasa thyreoidea superior.
L.n.paratrachealis yang berada pada celah di antara trachea dan oesophagus, menerimalymphe dari glandula thyreoidea dan struktur di sekitarnya, pembuluh efferennya
mengikuti vasa thyreoidea inferior menuju ke l.n.cervicalis profundus (dan
l.n.mediastinalis superior).
L.n.cervicalis profundus terletak di sebelah profunda m.sternocleidomastoideus sepanjang
carotid sheath. Terdiri atas banyak lymphonodus, berada pada vena jugularis interna, mulai
dari basis cranii sampai di sebelah cranialis clavicula dan dibagi oleh venter inferior
m.omohyoideus menjadigugusan superiordangugusan infeior.
Gugsan superior atau l.n.cervicalis profundus pars superiro tereltak di sebelah cranialis
cartilago thyreoidea, menerima afferen dari cavum cranii, regio pterygoidea, l.n.parotideus
dan l.n.submandibularis, radix linguae, pars cranio-lateralis glandula thyreoidea, larynx dan
pharynx bagian caudal. Mengirimkan efferennya menuju ke l.n.cervicalis profundus pars
inferior. Terdapat perluasan dari l.n.cervicalis profundus pars superior yang menuju ke arah
medial dan membentuk l.n.retropaharyngealis (berada di dalam spatium retropharyngeum),
menerima lymphe dari nasopharynx, tuba auditoria dan dari vertebra cervicalis, mengirimkan
lymphenya menuju kepada l.n.cervicalis profundus pars superior dengan mengikuti vena
pharyngealis. L.n.cervicalis profundus pars superior dan juga dari l.n.cervicalis superficialis,
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
5/21
pars caudalis glandula thyreoidea, larynx bagian cudal, trachea pars cervicalis dan
oesophagus. Pembuluh-pembuluh efferen membentuk sebuah pembuluh besar (jugular trunk)
dan bermuara ke dalam ductus thoracicus (dibagian kiri) serta ductus lymphaticus dexter
(bagian kanan).
Pada tempat persilangan antara m.digastricus dan vena jugularis interna trdapat
l.n.juguladigastricus.
Gugusan lymphonodus yang terletak di sebelah cranialis venter inferior m.omhyoideus pada
saat otot ini menyilang v.jugularis interna membentukl.n.jugulo-omohyoideus.
Gambar Kelenjar Getah Bening Pada Daerah Leher
LimfeNodus Limfatikus
Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh
dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah
bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari
lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.
Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa
antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigenyang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
6/21
yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening
membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel
pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan
histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di
kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari
penyakit metabolit makrofag (gaucher disease)
Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB.
c. FARING
Nasopharynx
Merupakan bagian yang paling luas dari cavum pharyngis. Terletak di belakang
cavum nasi dan cranialis dari palatum molle (palatum molle dapat dianggap membentuk
lantai nasopharynx). Ruangan ini dapat dipisahkan sama sekali dari oropharynx dengan
mengangkat palatum molle ke arah dinding posterior pharynx. kE arah anterior berhubungan
dengan cavum nasi dengan melalui choanae. Bagian ini semata-mata dilalui oleh udara
respirasi. Pada setiap dinding lateral nasopharynx terdapat muara dari tuba auditiva (tuba
pharyngotympanica). Lubang ini terletak ssetinggi concha nasalis inferior dan dibatasi di
sebelah postero-superior oleh torus tubarius, yaitu suatu penonjolan yang disebabkan oleh
pars medialis dari tuba auditiva. Di sebelah dorsal dari tonjolan ini terdapat recessus
pharyngeus (rosenmuelleri) yang berjalan vertikal. Pada ostium pharyngeum tubae auditivae
terbentuk labium anterius dan labium posterior, dan labium posterius melanjutkan diri ke
caudal pada plica salpingopharyngealis, yaitu suatu plica yang dibentuk oleh membrana
mucosa yang membungkus m.salpingo pharyngeus.
Di bagian cranialis dinding posterior nasopharynx terdapat tonsilla pharyngea, yang
bertumbuh sampai usia anak 6 tahun, lalu mengalami retrogresi. Bilamana terjadi hypetrophi
maka nasopharynx dapat tertutup dan memberi gangguan respirasi. Di sebelah dorsal tuba
auditiva terdapat kumpulan jaringan lymphoid yang membentuktonsilla tubaria. Pembesaran
dari tonsilla ini dapat menekan tuba auditiva dan menghalangi aliran udara yang menuju
ketelinga bagian tengah. Pembesaran dari tonsilla pharyngea dan tonsilla tubaria akan
membentukadenoid.
Oropharynx
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
7/21
Terletak di sebelah dorsal cavum oris, di sebelah caudal dari palatum molle dan di
sebelah cranialis aditus laryngis. Mempunyai hubungan dengan cavum oris melalui isthmus
oropharyngeum (= isthmus faucium).
Batas lateral isthmus faucium dibentuk oleh arcus palatoglossus, yang melekat dari
palatum molle menuju ke sisi lidah (kira-kira di bagian posterior pertengahan lidah). Di
sebelah posteriornya lagi terdapat arcus palatopharyngeus yang berasal dari tepi posterior
palatum molle menuju ke caudo-dorsal mencapai dinding lateral pharynx. Arcus
palatopharyngeus, arcus palatopharyngeus dan bagian posterior sisi lingua membentukfossa
tonsillaris yang ditempati oleh tonsilla palatina.
Laryngopharynx
Bagian ini berada di sebelah dorsal larynx. Ke arah cranialis berhubungan dengan
oropharynx (hubngan bebas) dan ke arah caudalis melanjutkan diri menjadi oesophagus.
Aditus laryngis terletak pada dinding anterior laryngopharynx. Facies posterior dari cartilago
arytaenoidea dan cartilago cricoidea membentuk dinding anterior laryngopharynx.
Vascularisasi, innervasi dan lymphonodus
Dinding pharynx mendapat suplai darah dari a.pharyngea ascendens (sebagai cabang
dari a.carotis externa), a.palatina ascendens (cabang dari a.facialis) dan a.palatina major
(cabang dari a.maxillaris). Pembuluh vena membentuk plexus pharyngeus pada dinding
posterior dan dinding lateral pharynx dan memberi aliran darahnya kepada v.jugularis
interna.
Innervasi motoris untuk otot-otot pharynx diperoleh dari plexus pharyngeus terkecuali
m.stylopharyngeus yang mendapatkan innervasi dari r.muscularis n.glossopharyngeus.
kelenjar pharyngealis (terutama pada nasopharynx) mendapatkan serabut secretomotoris dari
r.pharyngealis yang dikeluarkan oleh ganglion pterygopalatinum.
Innervasi sensibel untuk membrana mucosa diperoleh dari plexus pharyngeus.
d. LARINGLaring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang merupakan suatu
rangkaian tulang rawan yang berbentuk corong dan terletak setinggi vertebra cervicalis IV
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
8/21
VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif lebih tinggi. Laring pada umumnya
selalu terbuka, hanya kadang-kadang saja tertutup bila sedang menelan makanan.
Lokasi laring dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasi dimana didapatkannya
kartilago tiroid yang pada pria dewasa lebih menonjol kedepan dan disebut Prominensia
Laringatau disebut jugaAdams apple ataujakun.
Batas-batas laring berupa sebelah kranial terdapat Aditus Laringeus yang
berhubungan dengan Hipofaring, di sebelah kaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago
krikoid dan berhubungan dengan trakea, di sebelah posterior dipisahkan dari vertebra
cervicalis oleh otot-otot prevertebral, dinding dan cavum laringofaring serta disebelah
anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak, dan kulit. Sedangkan di sebelah lateral ditutupi
oleh otot-otot sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar tiroid.
Laring berbentuk piramida triangular terbalik dengan dinding kartilago tiroidea di
sebelah atas dan kartilago krikoidea di sebelah bawahnya. Os Hyoid dihubungkan dengan
laring oleh membrana tiroidea. Tulang ini merupakan tempat melekatnya otot-otot dan
ligamenta serta akan mengalami osifikasi sempurna pada usia 2 tahun.
Secara keseluruhan laring dibentuk oleh sejumlah kartilago, ligamentum dan otot-
otot.
1. KARTILAGO.
Kartilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu :
1. Kelompok kartilago mayor, terdiri dari :
2. Kartilago minor, terdiri dari :
Santorini, 2 buah
Wrisberg, 2 buah
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
9/21
Kartilago TiroideaMerupakan suatu kartilago hyalin yang membentuk dinding anterior dan lateral laring,
dan merupakan kartilago yang terbesar. Terdiri dari 2 (dua) sayap (ala tiroidea) berbentuk
seperti perisai yang terbuka dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan dan membentuk
sudut sehingga menonjol ke depan disebut Adams apple. Sudut ini pada pria dewasa kira-
kira 90 derajat dan pada wanita 120 derajat. Diatasnya terdapat lekukan yang disebut thyroid
notch atau incisura tiroidea, dimana di belakang atas membentuk kornu superior yang
dihubungkan dengan os hyoid oleh ligamentum tiroidea lateralis, sedangkan di bagian bawah
membentuk kornu inferior yang berhubungan dengan permukaan posterolateral dari kartilago
krikoidea dan membentuk artikulasio krikoidea. Dengan adanya artikulasio ini
memungkinkan kartilago tiroidea dapat terangkat ke atas. Di sebelah dalam perisai kartilago
tiroidea terdapat bagian dalam laring, yaitu : pita suara, ventrikel, otot-otot dan ligamenta,
kartilago aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata.
Permukaan luar ditutupi perikondrium yang tebal dan terdapat suatu alur yang berjalan
oblik dari bawah kornu superior ke tuberkulum inferior. Alur ini merupakan tempat
perlekatan muskulus sternokleidomastoideus, muskulus tirohioideus dan muskulus
konstriktor faringeus inferior.
Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antara incisura tiroidea dan tepi bawah
kartilago tiroidea perikondriumnya tipis, merupakan tempat perlekatan tendo komisura
anterior. Sedangkan tangkai epiglotis melekat kira-kira 1 cm diatasnya oleh ligamentum
tiroepiglotika. Kartilago ini mengalami osifikasi pada umur 20
30 tahun.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
10/21
Kartilago KrikoideaKartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding laring. Merupakan lkartilago hialin
yang berbentuk cincin stempel (signet ring) dengan bagian alsanya terdapat di belakang.
Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih sempit daripada bagian posterior. Kartilago ini
berhubungan dengan kartilago tiroidea tepatnya dengan kornu inferior melalui membrana
krikoidea (konus elastikus) dan melalui artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah
melekat dengan cincin trakea I melalui ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat
dilakukan tindakan trakeostomi emergensi atau krikotomi atau koniotomi pada konus
elastikus.
Kartilago krikoidea pada dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI VII dan pada
anak-anak setinggi vertebra servikalis III IV. Kartilago ini mengalami osifikasi setelah
kartilago tiroidea.
Kartilago AritenoideaKartilago ini juga merupakan kartilago hyalin yang terdiri dari sepasang kartilago
berbentuk piramid 3 sisi dengan basis berartikulasi dengan kartilago krikoidea, sehingga
memungkinkan pergerakan ke medio lateral dan gerakan rotasi. Dasar dari piramid ini
membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus muskularis yang merupakan tempat melekatnya m.
krikoaritenoidea yang terletak di posterolateral, dan di bagian anterior terdapat prosesus
vokalis tempat melekatnya ujung posterior pita suara. Pinggir posterosuperior dari konus
elastikus melekat ke prosesus vokalis. Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus
vokalis dan berinsersi pada garis tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima bagaian
membranosa atau vibratorius pada pita suara. Tepi dan permukaan atas dari pita suara ini
disebutglotis.
Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar dengan sumbu sentralnya
tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada prosesus vokalis dari aritenoid maka
gerakan kartilago ini dapat menyebabkan terbuka dan tertutupnya glotis. Kalsifikasi terjadi
pada dekade ke 3 kehidupan.
Kartilago EpiglotisBentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan membentuk dinding anterior aditus
laringeus. Tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh ligamentum tiroepiglotika ke
kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara. Sedangkan bagian atas menjulur di belakang
korpus hyoid ke dalam lumen faring sehingga membatasi basis lidah dan laring. Kartilago
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
11/21
epiglotis mempunyai fungsi sebagai pembatas yang mendorong makanan ke sebelah
menyebelah laring.
Kartilago KornikulataMerupakan kartilago fibroelastis, disebut juga kartilago Santorini dan merupakan
kartilago kecil di atas aritenoid serta di dalam plika ariepiglotika.
Kartilago KuneiformeMerupakan kartilago fibroelastis dari Wrisberg dan merupakan kartilago kecil yang
terletak di dalam plika ariepiglotika.
2. OTOT - OTOT
Otototot laring terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu otot-otot ekstrinsik dan
otot-otot intrinsik yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Otot-otot ekstrinsik
Otot-otot ini menghubungkan laring dengan struktur disekitarnya. Kelompok otot ini
menggerakkan laring secara keseluruhan. Terbagi atas :
1. Otot-otot suprahioid / otot-otot elevator laring, yaitu :
a. M. Stilohioideusb. M. Milohioideusc. M. Geniohioideusd. M. Digastrikuse. M. Genioglosusf. M. Hioglosus
2. Otot-otot infrahioid / otot-otot depresor laring, yaitu :
a. M. Omohioideusb. M. Sternokleidomastoideusc. M. Tirohioideus
Kelompok otot-otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3 dan penting
untuk proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi). Muskulus konstriktor
faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat pada linea oblikus kartilago
tiroidea. Otot-otot ini penting pada proses deglutisi.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
12/21
Otot-otot intrinsik
Menghubungkan kartilago satu dengan yang lainnya. Berfungsi menggerakkan
struktur yang ada di dalam laring terutama untuk membentuk suara dan bernafas. Otot-otot
pada kelompok ini berpasangan kecuali m. interaritenoideus yang serabutnya berjalan
transversal dan oblik. Fungsi otot ini dalam proses pembentukkan suara, proses menelan dan
berbafas. Bila m. interaritenoideus berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tengah
sehingga menyebabkan adduksi pita suara.
Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adalah :
1. Otot-otot adduktor :
M. Krikotiroideus
M. Krikotiroideus lateral
Berfungsi untuk menutup pita suara.
2. Otot-otot abduktor :
posterior
Berfungsi untuk membuka pita suara.
3. Otot-otot tensor :
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
13/21
Mempunyai fungsi untuk menegangkan pita suara. Pada orang tua, m. tensor
internus kehilangan sebagian tonusnya sehingga pita suara melengkung ke lateral
mengakibatkan suara menjadi lemah dan serak.
3. ANATOMI LARING BAGIAN DALAM
Cavum laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Supraglotis (vestibulum superior), yaitu ruangan diantara permukaan atas pita suarapalsu dan inlet laring.
2. Glotis (pars media), yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan pita suarasejati serta membentuk rongga yang disebut ventrikel laring Morgagni.
3. Infraglotis (pars inferior), yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawahkartilago krikoidea.
Beberapa bagian penting dari dalam laring :
Aditus Laringeus
Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral oleh plika
ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan tepi atas m. aritenoideus.
Rima Vestibuli.Merupakan celah antara pita suara palsu.
Rima glottis
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
14/21
Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara prosesus vokalis dan
basis kartilago aritenoidea.
ValleculaTerdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah, dibentuk oleh plika
glossoepiglotika medial dan lateral.
Sinus Pyriformis (Hipofaring)Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.
Vestibulum LaringRuangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago aritenoid,
permukaan atas proc. vokalis kartilago aritenoidea dan m.interaritenoidea.
Plika Vestibularis (pita suara palsu)Yaitu pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago aritenoidea untuk
menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua lipatan tebal dari selaput lendir
dengan jaringan ikat tipis di tengahnya.
Ventrikel Laring Morgagni (sinus laringeus)Yaitu ruangan antara pita suara palsu dan sejati. Dekat ujung anterior dari ventrikel terdapat
suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara palsu dan permukaan dalam
kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa
yang fungsinya untuk melicinkan pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel
laring.
Plika Vokalis (pita suara sejati)Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh ligamentum vokalis dan
celahnya disebut intermembranous portion, dan dua per lima belakang dibentuk oleh
prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan disebut intercartilagenous portion.
4. PERSARAFAN
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
15/21
Laring dipersarafi oleh cabang N. Vagus yaitu Nn. Laringeus Superior dan Nn. Laringeus
Inferior (Nn. Laringeus Rekuren) kiri dan kanan.
1. Nn. Laringeus Superior.
Meninggalkan N. vagus tepat di bawah ganglion nodosum, melengkung ke depan dan medial
di bawah A. karotis interna dan eksterna yang kemudian akan bercabang dua, yaitu :
mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati.
inferior.
2. N. Laringeus Inferior (N. Laringeus Rekuren).
Berjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus, mencapai laring tepat di belakang
artikulasio krikotiroidea. N. laringeus yang kiri mempunyai perjalanan yang panjang dan
dekat dengan Aorta sehingga mudah terganggu.
Merupakan cabang N. vagus setinggi bagian proksimal A. subklavia dan berjalan membelok
ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan esofagus, selanjutnya akan mencapai laring tepat
di belakang artikulasio krikotiroidea dan memberikan persarafan :
Sensoris, mempersarafi daerah sub glotis dan bagian atas trakea
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
16/21
Motoris, mempersarafi semua otot laring kecuali M. Krikotiroidea
5. VASKULARISASI
Laring mendapat perdarahan dari cabang A. Tiroidea Superior dan Inferior sebagai A.
Laringeus Superior dan Inferior.
Arteri Laringeus Superior
Berjalan bersama ramus interna N. Laringeus Superior menembus membrana tirohioid
menuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus pyriformis.
Arteri Laringeus Inferior
Berjalan bersama N. Laringeus Inferior masuk ke dalam laring melalui area Killian Jamieson
yaitu celah yang berada di bawah M. Konstriktor Faringeus Inferior, di dalam laring
beranastomose dengan A. Laringeus Superior dan memperdarahi otot-otot dan mukosa laring.
Darah vena dialirkan melalui V. Laringeus Superior dan Inferior ke V. Tiroidea Superior dan
Inferior yang kemudian akan bermuara ke V. Jugularis Interna.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
17/21
6. SISTEM LIMFATIK
Laring mempunyai 3 (tiga) sistem penyaluran limfe, yaitu :
1. Daerah bagian atas pita suara sejati, pembuluh limfe berkumpul membentuk saluranyang menembus membrana tiroidea menuju kelenjar limfe cervical superior
profunda. Limfe ini juga menuju ke superior dan middle jugular node.
2. Daerah bagian bawah pita suara sejati bergabung dengan sistem limfe trakea, middlejugular node, dan inferior jugular node.
3. Bagian anterior laring berhubungan dengan kedua sistem tersebut dan sistem limfeesofagus. Sistem limfe ini penting sehubungan dengan metastase karsinoma laring
dan menentukan terapinya.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
18/21
2.Faktor Penyebab Benjolan pada leherSecara umum benjolan di daerah leher, disebabkan oleh lima kelainan atau penyebab utama
yaitu :
Kelainan kongenital Infeksi Neoplasma Trauma Hormon Kelainan lainnya.
Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa
benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul
setelah usia dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping
bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran
benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital
yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli , kista branchial , kista
ductus thyroglosus.
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
19/21
Hygroma colli adalah kelainan bawaan lahir akibat adanya gangguan saluran limfe, biasanya
muncul sejak lahir dan makin bertambah besar dengan bertambahnya usia, bahkan bisa
sampai ukuran bola tenis atau lebih, biasanya benjolannya agak lunak .
Kista ductus thyroglosus, benjolannya umumnya di garis tengah leher diantara bawah dagu
sampai kelenjar thyroid atau kelnjar gondok Pada jenis kelainan ini bisa muncul pada masa
kanak-kanak atau setelah usia dewasa. Benjolannya berisi cairan.
Kista barnchial, seperti kista ductus thyroglosus, juga berisi cairan , namun letaknya paling
sering di samping leher.
Infeksi pada daerah leher dapat berupa infeksi acut atau infeksi menahun. Biasanya infeksi
acut disertai adanya gejala panas badan, rasa sakit dan adanya warna kemerahan pada
benjolan tersebut. Infeksi menahun atau kronis yang paling sering ditemukan adalah benjolan
akibat penyakit TBC kelenjar. Pada TBC kelenjar benjolan dapat berupa benjolan kecil
ukuran beberapa milimeter sampai ukuran beberapa centimeter, bisa hanya satu buah namun
dapat juga langsung beberapa buah dan paling sering terletak di samping leher kiri atau kanan
, bahkan kadang di samping leher kiri dan kanan sekaligus.
Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel . Neoplasma terdiri dari sel-sel baru yang
mempunyai bentuk,sifat dan kinetika berbeda dari sel normal asalnya. Pertumbuhannya liar,
autonom dan terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.
Neoplasma inilah sebenarnya yang biasa disebut tumor sebenarnya, ada yang bersifat jinak
dan ada yang bersifat ganas atau biasa disebut kanker.
Tumor jinak di daerah leher yang paling sering adalah tumor jinak kelenjar gondok.
Kanker pada daerah leher bisa dibedakan tiga macam berdasarkan asal pertumbuhannya yaitu
:
1. Kanker yang asal pertumbuhannya memang berawal dari daerah leher itu sendiri,misalnya yang paling sering adalah kanker kelenjar gondok, kanker jaringan lunak
yang berasal dari otot dan jaringan lunak lainnya di leher.
2. Kanker yang terjadi di daerah leher, namun sebenarnya kanker induknya atau asalnyaada di tempat lain , dengan kata lain merupakan metastasis tumor dari kanker di
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
20/21
tempat lain yang letaknya bukan di leher. Contoh pada kanker jenis ini adalah kanker
nasofaring, kanker di daerah kepala, kanker di rongga mulut, yang umumnya
menyebabkan metastasis berupa adanya benjolan di leher samping atas sedikit
dibawah telinga kiri atau kanan. Juga kanker-kanker dari organ yang jauh seperti
kanker paru, kanker saluran pencernaan, kanker saluran kemih ,kanker payudara,
kanker alat genitalia wanita yang dapat memberikan metastasis berupa adanya
benjolan diatas tulang selangka atau supraclavicula, terutama di sebelah kanan.
3. Kanker di daerah leher yang sebenarnya merupakan penyakit sistemik yang dapatterjadi di seluruh tubuh, yaitu kanker kelenjar getah bening.
Trauma di daerah leher bisa terjadi akibat benturan benda tumpul sehingga terjadi bekuan
darah atau hematom dan membentuk benjolan seperti tumor.
Kelainan lain di daerah leher dapat disebabkan misalnya oleh kelainan pembuluh darah di
daerah leher. Ada juga kelainan di leher yaitu pada kelenjar gondok yang disebabkan
kekurangan yodium di tubuh terutama terjadi di daerah endemis gondok.
3.Perbedaan Tumor Jinak dan Tumor GanasPerbedaan Tumor Jinak dan Tumor Ganas
1. Tumor Jinak Tumbuh lambat dan terbatas Tidak berakar, jadi mudah digerakkan Tidak sakit Konsistensi kenyal Permukaan rata, batas jelas2. Tumor Ganas Tumbuh cepat Berakar, sehingga sulit digerakkan Konsistensi padat-keras Bila terlambat diketahui dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh
-
7/28/2019 Anatomi Leher Iman
21/21
Sering menimbulkan kematian, terutama bila terlambat ditemukan/diobati