Download - Anatomi Fisiologi

Transcript
Page 1: Anatomi Fisiologi

ANATOMI & FISIOLOGI

MATA

C. Ernst

Page 2: Anatomi Fisiologi

ORGANON VISUS

Terdiri dari :• Okulus• Organa okuli asesoria

Page 3: Anatomi Fisiologi

OKULUS

Terdiri dari

• Bola mata• Saraf optik

Page 4: Anatomi Fisiologi

ORGANA OKULI ASESORIA

Terdiri dari :• Muskuli okuli• Fasia orbitalis• Palpebra• Konjungtiva• Aparatus lakrimalis

Page 5: Anatomi Fisiologi

BOLA MATA

Dibentuk oleh :

⍟Inti bola mata → media refraksi

⍟Tunika fibrosa okuli⍟Tunika vaskulisa okuli⍟Tunika nervosa okuli

Page 6: Anatomi Fisiologi
Page 7: Anatomi Fisiologi

INTI BOLA MATA

Terdiri dari :

Akuous humor Lensa kristalina Korpus vitreus

Page 8: Anatomi Fisiologi

Tunika Fibrosa Okuli

Terdiri dari :• Kornea• Sklera

Page 9: Anatomi Fisiologi

Tunika Vaskulosa Okuli

Terdiri dari :

• Koroid• Korpus siliaris• Iris

Page 10: Anatomi Fisiologi

Tunika Nervosa Okuli

Retina

Page 11: Anatomi Fisiologi

ORBITA

Piramid → puncak : foramen optikum → dinding atas, dinding bawah,

dinding tengah, dinding samping

Page 12: Anatomi Fisiologi
Page 13: Anatomi Fisiologi
Page 14: Anatomi Fisiologi
Page 15: Anatomi Fisiologi
Page 16: Anatomi Fisiologi
Page 17: Anatomi Fisiologi

ORBITA

Tiga Lubang Dibelakangnya :• Foramen Optikum• Fissura Orbitalis Superior• Fissura Orbitalis Inferior

Page 18: Anatomi Fisiologi

Foramen Optikum

Dilalui oleh :• N. Optikus• A. Ophthalmicus• Serabut simpatis dari carotid plexus

Page 19: Anatomi Fisiologi

Fissura Orbitalis SuperiorDilalui oleh :• Lacrimal nerve of V1• Frontal nerve of V1• Cranial nerve IV Superior and inferior division of cranial nerve III Nasociliary branch of V1 Symphathetic roots of ciliary ganglion Cranial nerve VI Superior ophthalmic vein Inferior ophthalmic vein

Page 20: Anatomi Fisiologi
Page 21: Anatomi Fisiologi
Page 22: Anatomi Fisiologi

Fissura Orbitalis Inferior

Dilalui oleh :• Infraorbital nerve of V2• Zygomatic nerve of V2• Orbital nerve from pterygopalatine

ganglion• Inferior ophthalmic vein

Page 23: Anatomi Fisiologi
Page 24: Anatomi Fisiologi
Page 25: Anatomi Fisiologi

ORBITA

Berisi :• Bola mata• Kelenjar lakrimalis• Saraf• Pembuluh darah• Celah antara yang berisi lemak fasia

Page 26: Anatomi Fisiologi

FUNGSI ORBITA1. Melindungi bola mata terhadap trauma

dari luar2. Membatasi pergerakan bola mata3. Menentukan perkembangan dari

penglihatan binokuler

Page 27: Anatomi Fisiologi

PALPEBRA

• Palpebra superior• Palpebra inferior• Fisura palpebra• Margo palpebra• Kantus eksternus• Kantus internus

Page 28: Anatomi Fisiologi
Page 29: Anatomi Fisiologi
Page 30: Anatomi Fisiologi
Page 31: Anatomi Fisiologi
Page 32: Anatomi Fisiologi

PALPEBRA

• KULIT• JARINGAN BAWAH KULIT• JARINGAN OTOT• TARSUS• FASIA• KONJUNGTIVA PALPEBRALIS

Page 33: Anatomi Fisiologi
Page 34: Anatomi Fisiologi

OTOT PALPEBRA

• M. orbicularis oculi ← N. VII• Menutup palpebra

• M. levator palpebra ← N. III• Membuka palpebra

• M. Tarsalis (M. Müller) ← N. Simpatikus• Membantu m. levator palpebra

Page 35: Anatomi Fisiologi
Page 36: Anatomi Fisiologi
Page 37: Anatomi Fisiologi

Silia

• Palpebra superior : 2-3 baris 100-150 helai

• Palpebra inferior : 50-100 helai• Jangka waktu untuk hidup : 3-5 bulan• 2 minggu untuk tumbuh kembali

Page 38: Anatomi Fisiologi

KELENJAR• Kelenjar Meibome• Kelenjar Zeiss• Kelenjar Moll• Kelejar Lakrimalis Asesorius:

–Kelenjar Krause–Kelenjar Wolfring

Page 39: Anatomi Fisiologi
Page 40: Anatomi Fisiologi
Page 41: Anatomi Fisiologi

Kelenjar Meibome

• Merupakan kelenjar sebasea• 25 buah pada kelopak mata atas• 20 buah pada kelopak mata bawah• Menghasilkan sekret berupa lemak yang

mencegah penguapan air mata.

Page 42: Anatomi Fisiologi
Page 43: Anatomi Fisiologi
Page 44: Anatomi Fisiologi

Supersilia

• Terletak diatas palpebra

• Berfungsi mencegah penguapan air mata dan mencegah keringat masuk ke dalam mata

Page 45: Anatomi Fisiologi

Fungsi Palpebra

• Melindungi mata terutama terhadap debu/kotoran

• Menutup mata waktu tidur

• Membantu air mata melewati bagian depan bola mata

• Mengatur cahaya yang masuk → sama dengan daun pintu pada kamera

Page 46: Anatomi Fisiologi
Page 47: Anatomi Fisiologi

Menutup Mata

Menutup mata yang normal ada dua cara :• Mengejapkan mata→ diluar kesadaran• Mengedipkan mata→ disadari

Page 48: Anatomi Fisiologi

Pada refleks mengejap terjadi penutupan rapat palpebra yang membuat bantalan jaringan setebal ± 1 cm di depan bola mata; pada waktu yang sama mata berotasi ke atas yang memberikan perlindungan tambahan

Page 49: Anatomi Fisiologi

KONJUNGTIVA

• Lapisan selaput lendir yang tipis dan transparan

• Melapisi permukaan dalam kelopak mata• Menutupi sebagian bola mata• Membentuk kantong yang disebut sakus

konjungtivalis

Page 50: Anatomi Fisiologi

KONJUNGTIVA

• Dibagi tiga :– Konjungtiva palpebralis / konjungtiva

tarsalis– Konjungtiva bulbi– Konjungtiva fornises

Page 51: Anatomi Fisiologi
Page 52: Anatomi Fisiologi

KORNEA

• Bagian depan bola mata• Bersifat jernih dan transparan• Tebalnya kira-kira 1 mm• Dalam keadaan normal tidak mempunyai

pembuluh darah• Mempunyai pembuluh limfe• Daya refraksi 40-50 dioptri

Page 53: Anatomi Fisiologi

KORNEA

Terdiri dari :• Lapisan epitel• Membrana Bowman• Stroma• Membrana Descemen• Endotel

Page 54: Anatomi Fisiologi
Page 55: Anatomi Fisiologi
Page 56: Anatomi Fisiologi

KORNEA

• Suplai nutrisi :– Sistem limfe– Pembuluh darah di limbus– Air mata– Akuos humor

– Oksigen diserap langsung dari udara

Page 57: Anatomi Fisiologi

KORNEA

FUNGSI :1. Bersama sklera membentuk bola mata2. Memindahkan dan membiaskan cahaya

yang dimungkinkan oleh sifatnya yang transparan → sama dengan lensa pada kamera

Page 58: Anatomi Fisiologi

SKLERA

• Meliputi kira-kira 5/6 bagian bola mata• Permukaannya licin dan tidak tembus

cahaya• Pada bagian depan terdapat kanal Schlem• Pada bagian belakang terdapat sejumlah

lubang yang menyerupai ayakan yang disebut lamina kribosa tempat masuknya pembuluh darah dan saraf optik

Page 59: Anatomi Fisiologi

SKLERA

• Terdiri dari :– Episklera → banyak pembuluh darah,

berhubungan dengan kapsula Tenon, tempat melekatnya enam otot okuli ekstrinsik

– Proper sklera → relatif tidak ada pembuluh darah, kuat, berfungsi menunjang dan melindungi bagian-bagian bola mata

– Lamin fuska → bewarna coklat

Page 60: Anatomi Fisiologi

SKLERA

FUNGSI1. Bersama kornea, merupakan penyusun

utama bagian luar bola mata.2. Bersifat opaque/tidak tembus cahaya →

sama dengan kerangka/rumah pada kamera

Page 61: Anatomi Fisiologi

IRIS

• Selaput bewarna, berbentuk bulat, terletak dibelakang kornea, dan di depan lensa.

• Ditengahnya terdapat lubang → pupil

• Memisahkan kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior

• Lebar pupil normal kira-kira 3 mm; maksimal 7-8 mm

Page 62: Anatomi Fisiologi

IRIS

• Terdapat dua macam otot :– M. sfingter pupil → N. III– M. dilator pupil → N. Simpatikus

• Fungsi Iris : sebagai diafragma untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam bola mata → sama dengan diafragma pada kamera

Page 63: Anatomi Fisiologi
Page 64: Anatomi Fisiologi
Page 65: Anatomi Fisiologi
Page 66: Anatomi Fisiologi
Page 67: Anatomi Fisiologi
Page 68: Anatomi Fisiologi

KORPUS SILIARIS

• Dimulai dari dasar iris sampai ke bagian depan koroid

• Terdiri dari muskulus siliaris dan prosesus siliaris

Page 69: Anatomi Fisiologi

KORPUS SILIARIS

• Muskulus siliaris berfungsi untuk akomodasi

• Epithelium siliaris menghasilkan humor akuos

• Arah serat ototnya : meridian, radier, dan sirkuler

Page 70: Anatomi Fisiologi
Page 71: Anatomi Fisiologi

KORPUS SILIARIS

• Prosesus siliaris dibentuk oleh pars plana dan pars koronarius

• Keduanya membentuk akuos humor

Page 72: Anatomi Fisiologi
Page 73: Anatomi Fisiologi

KOROID

• Selaput bewarna coklat tua dan terletak antara sklera dan retina.

• Mengandung banyak pembuluh darah• Berfungsi memberi makan retina korpus

vitreus dan lensa dan menghambat cahaya yang masuk ke dalam mata (sama dengan kotak hitam kamera).

Page 74: Anatomi Fisiologi
Page 75: Anatomi Fisiologi

KOROID

Terdiri dari tiga lapisan pembuluh darah :1. Choriocapillaris → paling dalam2. Bagian tengah → pembuluh darah kecil3. Bagian luar → pembuluh darah besar

Page 76: Anatomi Fisiologi

KOROID

Perfusi dari :• A. ciliaris posterior longa• A. ciliaris posterior breves• Perforating anterior ciliary arteries

• Vena : Vortex sistem

Page 77: Anatomi Fisiologi

RETINA

• Selaput tipis dan tranparan• Dibagian dalam dibatasi oleh

membran hialoid• Bagian luar dibatasi oleh koroid• Dapat menerima rangsangan cahaya

→ sama dengan film pada kamera

Page 78: Anatomi Fisiologi
Page 79: Anatomi Fisiologi

RETINA

• Sel-sel reseptor : – Sel rod → di perifer, 120 juta buah

»Membedakan intensitas cahaya (penglihatan skotopik)

– Sel cone → di sentral, 6 juta buah»Membedakan bentuk dan warna

(penglihatan fotopik)

Page 80: Anatomi Fisiologi
Page 81: Anatomi Fisiologi
Page 82: Anatomi Fisiologi

RETINA

• Saraf optik dan pembuluh darah meninggalkan bola mata → ± 3 mm arah nasal dari kutub posterior papilla n. opticus → tidak ada fotoreseptor → bintik buta

• Sumbu bola mata→bintik kuning (makula lutea) - 1-2 mm; tengahnya → Fovea sentralis → sel rod ≠ ada, sel cone banyak → memberikan ketajaman penglihatan yang paling besar

Page 83: Anatomi Fisiologi

RETINA

• Senyawa kimia yang peka cahaya :– Sel Rod → rodopsin → remang-remang– Sel Cone → iodopsin → cahaya terang

• Rodopsin dipecah oleh cahaya, dibentuk kembali dengan bantuan vitamin A

Page 84: Anatomi Fisiologi
Page 85: Anatomi Fisiologi
Page 86: Anatomi Fisiologi
Page 87: Anatomi Fisiologi
Page 88: Anatomi Fisiologi

Regional differences in the retina : papillomacular bundle, macula, and peripheral retina

Page 89: Anatomi Fisiologi

LENSA KRISTALINA

• Tansparan, bikonveks dan tidak mempunyai pembuluh darah

• Terletak antara iris dan corpus vitreus• Orang dewasa, terdiri dari :

– Korteks → perifer– Nucleus →sentral

Page 90: Anatomi Fisiologi

LENSA KRISTALINA

• Dibungkus oleh kapsul anterior dan kapsul posterior

• Terdiri dari 65% air dan 35% protein• Dipertahankan ditempatnya oleh

ligamentum siliaris atau Zonula ZiniiFUNGSI : 1. sebagai media refraksi dengan daya bias

± 20 dioptri2. Untuk akomodasi

Page 91: Anatomi Fisiologi
Page 92: Anatomi Fisiologi
Page 93: Anatomi Fisiologi
Page 94: Anatomi Fisiologi
Page 95: Anatomi Fisiologi
Page 96: Anatomi Fisiologi
Page 97: Anatomi Fisiologi
Page 98: Anatomi Fisiologi
Page 99: Anatomi Fisiologi

Zonula dari Zinii

Terdiri dari serat halus yang menghubungkan korpus siliaris dengan lensa kristalina dan mempertahankan lensa pada tempatnya.

Page 100: Anatomi Fisiologi

KORPUS VITREUS

• Massa jernih, transparan, konsistensi seperti selei

• Mengisi ruang belakang bola mata tepat dibelakang lensa

• Permukaan luar → membrana hialoidea• Fungsi : mempertahankan bentuk dan sifat

transparan bola mata.

Page 101: Anatomi Fisiologi

KORPUS VITREUS

• Beratnya kira-kira 2/3 berat bola mata

• Memperoleh nutrisi dari :– Koroid– Korpus siliaris– Retina

Page 102: Anatomi Fisiologi
Page 103: Anatomi Fisiologi
Page 104: Anatomi Fisiologi

AKUOUS HUMOR

• Cairan bening yang dihasilkan oleh korpus siliaris dengan cara difusi dan transpor aktif

• Kamera okuli posterior → pupil → kamera okuli anterior → jaring trabekula → saluran Schlemm → vena antara iris dan kornea

• Fungsi : suplai nutrisi bagi kornea dan lensa, menentukan TIO, dan media refraksi

Page 105: Anatomi Fisiologi
Page 106: Anatomi Fisiologi
Page 107: Anatomi Fisiologi
Page 108: Anatomi Fisiologi
Page 109: Anatomi Fisiologi
Page 110: Anatomi Fisiologi
Page 111: Anatomi Fisiologi
Page 112: Anatomi Fisiologi
Page 113: Anatomi Fisiologi

SARAF OPTIK

• Nerve fiber layer dari sel penglihatan retina memusat pada papil saraf optik, pada fundus okuli, kemudian berlanjut keluar dari bola mata dalam bentuk satu bungkusan serat (± 120 104 serat)

• Bungkusan serat-serat ini akan mencapai penglihatan visual kortikal melalui kiasma optikum

Page 114: Anatomi Fisiologi
Page 115: Anatomi Fisiologi
Page 116: Anatomi Fisiologi
Page 117: Anatomi Fisiologi
Page 118: Anatomi Fisiologi
Page 119: Anatomi Fisiologi

Lang, GK : Ophthalmology, Thieme, NY : 2000 : 390

Page 120: Anatomi Fisiologi

OTOT-OTOT MATA

OTOT INTRINSIK :Otot yang mengatur lensa dan iris

OTOT EKSTRINSIK :Otot yang mengatur pergerakan bola mata

Page 121: Anatomi Fisiologi
Page 122: Anatomi Fisiologi
Page 123: Anatomi Fisiologi
Page 124: Anatomi Fisiologi
Page 125: Anatomi Fisiologi
Page 126: Anatomi Fisiologi
Page 127: Anatomi Fisiologi
Page 128: Anatomi Fisiologi
Page 129: Anatomi Fisiologi
Page 130: Anatomi Fisiologi
Page 131: Anatomi Fisiologi
Page 132: Anatomi Fisiologi
Page 133: Anatomi Fisiologi
Page 134: Anatomi Fisiologi
Page 135: Anatomi Fisiologi
Page 136: Anatomi Fisiologi

OTOT-OTOT EKSTRAOKULER

• Maksud gerakan-gerakan bola mata ialah untuk mendapatkan suatu penglihatan binokuler tunggal

→ bayangan benda yang difokuskan pada makula lutea tiap mata akan disadari sebagai suatu bayangan tunggal.

Page 137: Anatomi Fisiologi

APARATUS LAKRIMALIS

• Mengalirkan air mata pada bagian depan bola mata.

• Fungsi air mata :1. Memelihara permukaan kornea agar tetap

licin sebagai media untuk refraksi2. Memberi makanan untuk kornea3. Mengandung enzim lisosim untuk melawan

kuman yang masuk ke mata4. Alirannya membawa keluar benda-benda

asing yang menempel pada kornea

Page 138: Anatomi Fisiologi
Page 139: Anatomi Fisiologi

• Terdiri dari– Bagian sekresi

• Kelenjar lakrimalis• Kelenjar lakrimalis asesorius

– Bagian ekskresi• Punktum lakrimalis• Kanalikulus lakrimalis• Sakus lakrimalis• Duktus nasolakrimalis

APARATUS LAKRIMALIS

Page 140: Anatomi Fisiologi
Page 141: Anatomi Fisiologi
Page 142: Anatomi Fisiologi
Page 143: Anatomi Fisiologi
Page 144: Anatomi Fisiologi

Air mata dapat mengalir karena :1. Gaya berat2. Daya tarik kapiler3. Mengejapkan mata

APARATUS LAKRIMALIS

Page 145: Anatomi Fisiologi
Page 146: Anatomi Fisiologi

Pada saat kedua palpebra terbuka, puncta berhubungan dengan lacrimal lake dimana air mata terkumpul (di medial). Kanalikuli tetap terbuka sedangkan saccus lacrimalis kolaps. Dengan tertutupnya palpebra maka air mata terdorong ke medial. Deep heads of pretarsal muscles berkontraksi, memendekkan kanalikuli dan menutup ampullanya. Pada saat yang bersamaan, fascia dari saccus lacrimalis (diafragma lakrimalis) tertarik ke lateral dan menghasilkan tekanan negatif di dalam saccus lacrimalis. Saat palpebra terbuka kembali, diafragma lakrimalis kembali ke posisi relaksasi, memberi tekanan yang cukup untuk mendorong air mata ke ductus nasolacrimalis. Kanalikuli kembali terbuka dan memungkinkan dikumpulkannya lebih banyak air mata.

Page 147: Anatomi Fisiologi

MEKANISME PEMBENTUKAN BAYANGAN

• Panjang gelombang cahaya 397-723 m.

• Berkas cahaya → mata → difokuskan pada retina → perubahan kimia pada sel rod dan cone → perubahan listrik dan aksi potensial → n. opticus → Otak-korteks serebri → kesan penglihatan

Page 148: Anatomi Fisiologi

PRINSIP OPTIK

• Berkas cahaya yang datang → dibelokkan bila melalui suatu medium yang berbeda kepadatannya dengan medium sebelumnya.

• Sinar sejajar → lensa bikonveks → dibiaskan ke fokus utama

• Fokus utama terletak pada garis yang menghubungkan pusat kelengkungan lensa → disebut aksis atau sumbu utama

Page 149: Anatomi Fisiologi

• Berkas cahaya dari jarak 6 m atau lebih dianggap sejajar

• Berkas sinar lebih dekat dari 6 m : Divergen → dibiaskan lebih jauh dibelakang fokus utama

• Daya bias mata manusia dalam keadaan istirahat : 66,7 D

PRINSIP OPTIK

Page 150: Anatomi Fisiologi

AKOMODASI

• Akomodasi → daya yang dapat mengubah fokus mata sehingga sinar-sinar yang divergen yang berasal dari satu obyek dengan jarak kurang dari 6 meter difokuskan tepat pada retina

• Kontraksi m. siliaris → kecembungan lensa bertambah.

Page 151: Anatomi Fisiologi

PUNKTUM PROKSIMUM

• Titik dimana mata dapat melihat dengan jelas dengan jumlah akomodasi paling besar

• Usia lebih 40 tahun → daya akomodasi berkurang → punktum proksimum bertambah jauh → presbiopia → koreksi : lensa konveks

Page 152: Anatomi Fisiologi

PUNKTUM REMOTUM

• Titik dimana mata masih dapat melihat dengan jelas tanpa akomodasi

• Pada emetropia → tak terhingga

Page 153: Anatomi Fisiologi

EMETROPIA & AMETROPIA

• Emetropia → suatu keadaan optik mata dalam keadaan istirahat dapat memfokuskan bayangan benda jauh tepat pada retina

• Ametropia suatu keadaan optik mata yang dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) tidak dapat memfokuskan bayangan benda-benda jauh atau sinar sejajar tepat pada retina.

Page 154: Anatomi Fisiologi

FUNGSI MATA DALAM PENGLIHATAN

• Membedakan besar dan bentuk benda → ketajaman penglihatan

• Membedakan warna• Menerima intensitas penerangan yang

berbeda-beda

Page 155: Anatomi Fisiologi

PEMERIKSAAN FUNGSI RETINA

• Visus sentral jauh : – Optotip Snellen– Finger Counting ( normal : 60 meter)– Hand moving (normal : 300 meter)– Light perception (normal : )

• Visus sentral dekat : – Optotip Jaegger

Page 156: Anatomi Fisiologi

• Visus perifer :– Tes konfrontasi– Tes kampimeter– Tangent screen

• Tes pengenalan warna :– Ishihara, Edridge Green Martin, Holmgreen

• Pengenalan cahaya :– Candle light

PEMERIKSAAN FUNGSI RETINA


Top Related