ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BIOLA MELAYU OLEH BAPAK MAHYU
DANIL DI TAMAN BUDAYA MEDAN
SKRIPSI SARJANA
O
L
E
H
NAMA : MARTIN YOSUA
NIM : 150707026
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
2019
ii
ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BIOLA MELAYU OLEH BAPAK MAHYU
DANIL DI TAMAN BUDAYA MEDAN
Skripsi Sarjana
Dikerjakan Oleh:
NAMA : MARTIN YOSUA
NIM : 150707026
Disetujui oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. Drs.Fadlin, M.A.
NIP. 19560828 1986 01 1 001 NIP.19610220 1989 03 1 003
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
2019
iii
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia ujian Fakutas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah
satu syarat ujian Sarjana Seni (S.Sn.) dalam bidang Etnomusikologi di Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian: Tanda Tangan
1. Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D. ( )
2. Drs.Fadlin, M.A. ( )
3. Drs. Perikuten Tarigan, M.Si. ( )
4. Dra. Frida Deliana, M.Si. ( )
iv
DISETUJUI OLEH:
PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan
Program Studi Etnomusikologi
Ketua,
Arifninetrirosa SST., M.A.
NIP. 196502191994032002
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam
daftar pustaka.
Medan, Januari 2019
Martin Yosua
NIM: 150707026
vi
ABSTRAK
Skripsi sarjana ini berjudul “Analisis Teknik Permainan Biola Melayu oleh
Bapak Mahyu Danil di Taman Budaya Medan.” Musik Melayu adalah musik tradisional
yang khas di Wilayah Sumatera yang juga sudah menjadi identitas kental masyarakat
khususnya Wilayah Sumatera Utara yang mana pada awal perkembangannya salah satu
alat musik yang berperan penting didalam membentuk Melodi pada musik Melayu ialah
Biola. Permainan Biola Melayu yang digunakan pada Musik Melayu sendiri memiliki
struktur musikal yang ditandai dengan adanya Cengkok dan Grenek pada setiap
alunannya yang mana Cengkok dan Grenek sendiri disebut sebagai identitas dari
Permainan Musik Biola Melayu saat permainan biola Melayu tersebut dimainkan. Di
dalam Permainan Biola Melayu yang dimainkan Oleh Bapak Mahyu Danil, penulis
akan menganalisis bagaimana teknik permainan biola Melayu itu sehingga membentuk
susunan nada yang harmonis dan melodis, penulis juga akan mengamati setiap teknikal
yang dimainkan meliputi cengkok dan grenek serta menganalisis dan menuliskannya
kedalam bentuk transkripsi notasi. Di dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji Teknik
memainkan Biola Melayu yang dimainkan Oleh Bapak Mahyu Danil dengan
berlandaskan pada teori Khasima Shusumu dan mendeskripsikan alat musik biola
dalam pendekatan struktural serta mendeskripsikan teknik memainkannya secara
fungsional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif
seperti yang dikemukakan oleh Allan P Merriam dalam Bukunya “The Anthropology of
Music” yang dalam proses kerjanya penulis akan melakukan studi pustaka, studi
lapangan meliputi observasi,wawancara serta melakukan perekaman dan melakukan
analisa untuk menuliskan laporan akhir. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
bahwa Mahyu Danil dikenal sebagai pemain biola berawal dari Taman Budaya
Sumatera Utara. Secara teknis, Mahyu Danil menggunakan teknik-teknik bermain biola
yang terdapat dalam budaya musik melayu, yakni: cengkok, gerenek, dan patah lagu,
yang disertai dengan gaya dan tafsirannya sendiri terhadap keindahan melodi yang akan
dihasilkan. Selain itu beliau juga menggunakan teknik-teknik bermain biola dari budaya
musik Barat, seperti trill dan appogiatura. Dengan demikian, Mahyu Danil
Kata kunci: biola Melayu ,cengkok, grenek, patah lagu.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas Kasih dan
Karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir
tentang “Analisis Teknik Permainan Biola Melayu Oleh Mahyu Danil di Taman
Budaya Medan.” Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana Seni dari Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah
tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sasuatu yang tidak terbatas yang tidak
akan pernah habisnya selama kita ada di dunia ini.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada yang
terhormat Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU
Medan, berserta seluruh jajaran di Dekanat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu Arifni Netrirosa,
SST., M.A. selaku Ketua Jurusan Etnomusikologi USU, Kepada Bapak Drs.
Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. selaku pembimbing satu, yang selalu membimbing
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Kepada yang terhormat Bapak Drs. Fadlin
M.A. selaku pembimbing dua, yang telah banyak memberikan ide dan kritikan
membangun untuk penulis, juga atas waktunya untuk membimbing dan mengajari
penulis menyelesaikan tugas akhir ini. Segenap para dosen di Jurusan Etnomusikologi
yang turut membantu proses penyelesaian skripsi ini dan saya juga berterima kasih atas
semua masukan yang diberikan kepada saya didalam menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
viii
Kepada Bapak Mahyu Danil, sebagai informan kunci yang telah banyak
membantu penulis dalam meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan tugas akhir ini. Pimpinan Taman Budaya Medan, Informan pangkal
lainnya yang telah banyak memberikan informasi yang berkaitan dengan tugas akhir ini,
juga kepada teman teman di Taman Budaya Medan, yang membantu pemulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
Kepada Mama Tercinta, Sri Yudiah Ningsih yang selalu mendoakan,
memberikan semangat,Mendorong dan membantu saya melalui Materi dan Motivasi
yang sangat luar biasa, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini juga
saya persembahkan untuk Mendiang ayah saya Drs. James Robert M., terima kasih
banyak kepada Ibu saya berkat pesan dan harapannya saya mampu menyelesaikan
skripsi ini. Kepada Saudara saudara saya yang sangat saya sayangi, Bang Sandy
Yosafat beserta kak Lilies, Bang Brelly beserta kak Cindy, kak Geta yang selalu jadi
kawan berantam, Lebo yang selalu berselisih Paham, kiko, adit adikku yang selalu
support semua yang aku butuh, Bobby adikku yang paling nakal, Polo dan Poni kucing-
kucingku yang sangat aku sayangi, terimakasih yang selalu mendoakan dan mendukung
saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Kepada sahabat sahabat saya Rizky Famelia, Devi Permatasari, Windi Nurliana
yang telah banyak membantu saya dalam penelitian dan proses menyelesaikan tugas
akhir ini. Kepada seluruh teman-teman saya Stambuk 2015, Ganang Prasetyo, Ainal
Syabri, Hans, Jamal, Rio Kenzo, Kiel, Tresna, Putri Tidididit, Karina, Rizky Munawar,
Erick karo, Pebrialdi, Desima,Nadia, Andrew, Simon, Joel, Edoy, Iqbal, Yeni, dan
semua teman teman saya yang lain Beserta kakak dan abang Alumni Etnomusikologi
USU, Bang Kia, Bang Tumpal, Kak Jenny, Bang Markus, bang Nevo, bang Sintong,
bang Lazuardi, Kak Kiki, Lestari, Itin, Indri, Dicky, Fadli, dan semuanya, yang telah
ix
banyak memberikan masukan kepada saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Kepada abang, teman-teman dan adik-adik yang ikut terlibat dalam menyelesaikan
skripsi ini, Bryan Harefa, Sopian Loren, dan lain-lain. Semua pihak yang telah
membantu dan memotivasi saya yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu
terimakasih atas dukungan, saran dan doanya.
Akhinya semua penulis kembalikan kepada Tuhan Yesus Kristus mengucap
syukur atas anugerah yang besar diberikan kepada penulis sehingga dapat membuat
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi sesuatu karya yang memberi
dampak positif dan memberikan manfaat buat banyak orang, amin .
Medan,
Martin Yosua
NIM: 150707026
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………….……………………………………………….... vi KATA PENGANTAR ……………………………………….....……………………………………………… vii DAFTAR ISI …………………………………………………….……………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………. xii DAFTAR TABEL ……………………………………………….……………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang masalah ................................................................... 1
1.2 Pokok Permasalahan ........................................................................ 11
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 11
1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 11
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................12
1.4 Konsep dan Teori ..............................................................................12
1.4.1 Konsep ...................................................................................12
1.4.2 Teori ..................................................................................... 15
1.5 Metode Penelitian .............................................................................18
1.5.1 Wawancara.............................................................................19
1.5.2 Kerja Laboratorium...............................................................20
1.5.3 Studi Kepustakaan ................................................................21
1.5.4 Perekaman .............................................................................22
1.5.5 Lokasi Penelitian....................................................................22
BAB II BIOGRAFI MAHYU DANIL DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU..
2.1 Pengertian Biografi ...........................................................................23
2.2 ``` Biografi Mahyu Danil .......................................................................25
2.2.1 Latar Belakang Keluarga .......................................................27
2.2.2 Latar Belakang Pendidikan ....................................................27
2.2.3 Latar Belakang Pengalaman Bermain Musik ........................28
2.2.4 Manajemen Seni Mahyu Danil ..............................................30
BAB III BIOLA DALAM KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU ..........................50
3.1 Latar Belakang Masuknya Biola dalam Musik Melayu ....................50
3.2 Biola dalam Perspektif Organologi ...................................................50
3.3 Biola dalam ensambel Musik Melayu ...............................................57
3.4 Timbre, Laras, Tangga Nada di Musik Melayu ................................58
BAB IV TRANSKRIPSI DAN ANALISIS .............................................................68
4.1 Notasi dan Transkripsi .......................................................................68
4.2 Proses Pentranskripsian .....................................................................69
4.3 Sampel Lagu.......................................................................................70
4.4 Analisis Gaya Struktur Melodi Biola Melayu oleh Bapak Mahyu Danil
Berdasarkan Delapan Parameter Weighted Scale..........................................70
4.4.1 Tangga Nada ..........................................................................70
4.4.2 Nada Dasar .............................................................................72
4.4.3 Wilayah Nada .........................................................................75
4.4.4 Jumlah Nada ...........................................................................77
xi
4.4.5 Interval....................................................................................81
4.4.6 Pola Kadensa .........................................................................86
4.4.7 Formula Melodi .....................................................................86
4.4.8 Kontur ....................................................................................89
4.5 Gaya Permainan Biola Melayu oleh Mahyu Danil dalam Ornamentasi
Musik Melayu .................................................................................................90
4.5.1 Pentingnya Estetika dalam Musik Melayu ...........................90
4.5.2 Cengkok .................................................................................92
4.5.3 Grenek ....................................................................................93
4.5.4 Patah Lagu..............................................................................94
4.5.5 Trill,Appoggiatura, dan Arpeggio..........................................95
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 97
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 97
5.2 Saran .................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 100
SUMBER INTERNET …………………………………………..…………….… 101
DAFTAR INFORMAN ………………………………………….…………….… 102
LAMPIRAN ……………………………………………………...…………….… 107
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Foto Mahyu Danil .................................................................................... 25
Gambar 2.2 Bermain dalam Ensambel Musik Melayu ................................................... 26
Gambar 2.3 Bermain bersama Keyboard ...................................................................... 26
Gambar 2.4 Sedang Bermain Biola .............................................................................. 29
Gambar 2.5 Bersama Ensambel Musik Melayu ........................................................ 32
Gambar 2.6 Sajian Bersama Gndang,Akordion, dan Biola ....................................... 32
Gambar 2.7 Biola, Keyboard, dan Bonggo ............................................................... 33
Gambar 2.8 Foto Setelah Pertunjukan Musik Melayu .............................................. 33
Gambar 2.9 Mengisi Acara HUT TMII Tahun 2017 ...................................................... 34
Gambar 2.10 Pertunjukan di aman Mini Indonesia Indah .............................................. 34
Gambar 2.11 Bermain Biola di Tingkat Sumatera Utara ................................................ 37
Gambar 2.12 Bermain Biola di Tingkat Nasional di Jakarta........................................... 37
Gambar 2.13 Bermain Biola di Peringkat Nasional ....................................................... 38
Gambar 2.14 Bermain Biola di Peringkat Asia Tenggara (Kuala Lumpur) ...................... 38
Gambar 2.15 Bermain On Air di Salah Satu Televisi Nasional ...................................... 39
Gambar 2.16 Bermain On Air di Salah Satu Televisi Nasional ..................................... 39
Gambar 2.17 Usai Pertunjukan di Kota Jakarta ............................................................. 40
Gambar 2.18 Mengisi Acara Nasyid di Serdang Bedagai .............................................. 40
Gambar 2.19 Mengiringi Band Pop ............................................................................. 41
Gambar 2.20 Dalam Ensambel Trio Instrumen ............................................................. 41
Gambar 2.21 Duet dengan Akordion............................................................................ 42
Gambar 2.22 Dalam Sebuah Pertunjukan di Kota Medan .............................................. 42
Gambar 2.23 Bersama Penyanyi dan Pemusik Melayu Kota Medan ............................... 43
Gambar 2.24 Foto Bersama Para Seniman Melayu ....................................................... 44
Gambar 2.25 Pertunjukan Duet Biola .......................................................................... 47
Gambar 2.26 Bermain Akordion.................................................................................. 47
Gambar 2.27 Dalam Pertunjukan Off Air di Salah Satu televisi Nasional ....................... 48
Gambar 2.28 Delapan Seniman Musik Melayu dalam Acara ......................................... 48
Gambar 2.29 Gaya Ekspresif Mahyu Danil dalam Bermain Biola .................................. 49
Gambar 3.1 Badan Biola ........................................................................................... 51
Gambar 3.2 Lubang Resonator Berbentuk Huruf F .................................................. 52
Gambar 3.3 Bagian Belakang Biola .......................................................................... 53
Gambar 3.4 Leher Biola ............................................................................................ 54
Gambar 3.5 Jembatan Biola ...................................................................................... 54
Gambar 3.6 Bagian Ekor Biola ................................................................................. 55
Gambar 3.7 Busur (Bow) Biola ................................................................................ 55
Gambar 3.8 Senar Biola ............................................................................................ 57
Gambar 3.9 Contoh lagu Gamat Minangkabau ......................................................... 60
Gambar 3.10 Bentuk melodi appogiantura pendek. ................................................. 62
Gambar 3.11 Melodi Bentuk Appogiatura Ganda ..................................................... 63
Gambar 3.12 Contoh Lagu yang Menggunakan Cengkok dan Grenek ..................... 65
Gambar 3.13 Contoh lagu Pasir Roboh Menggunakan Grenek. ............................... 66
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Nada Dasar yang Dipergunakan pada Lagu Sri Mersing .......................... 74
Tabel 4.2 Jumlah Nada Lagu Sri Mersing ................................................................. 77
Tabel 4.3 Jumlah Nada Lagu Mak Inang Pulo Kampai ............................................ 78
Tabel 4.4 Jumlah Nada Lagu Habibi ......................................................................... 79
Tabel 4.5 Jumlah Interval Lagu Sri Mersing ............................................................. 81
Tabel 4.6 Jumlah Interval Lagu Mak Inang Pulo Kampai ........................................ 83
Tabel 4.7 Jumlah Interval Lagu Habibi ..................................................................... 84
Tabel 4.8 Jumlah Interval Lagu Tanjung Katung ...................................................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Musik adalah salah satu ekspresi budaya. Dalam kegiatan musik terdapat
berbagai aspek sosial budaya yang saling terintegrasi. Musik tercipta karena ada
manusia yang menciptakannya yang disebut dengan pencipta musik. Dalam
konteks seseorang mengkomposisikan musik, naka ia dapat disebut dengan
komposer. Musik juga selalu diusahakan dipertunjukkan dengan menggunakan
unsur-unsur estetika. Misalnya menggunakan unsur harmoni, teks yang memuat
nilai-nilai dan filsafat, menggunakan genre-genre puisi seperti pantun, nazam,
sonata, dan lainnya. Khusus untuk ini di dalam dunia musik dikenal dengan
penggubah lirik dan pengaransemen (arranger). Musik juga selalu menggunakan
pemain-pemain yang memiliki keahlian yang relatif baik, yang lazim disebut
dengan pemusik atau musisi. Begitu juga untuk musik-musik vokal, penonjolan
pertunjukan adalah pada para penyanyi. Agar musik ini fungsional dan
berkelanjutan, maka secara budaya, musik membutuhkan masyarakat pendukung
yang jumlahnya bisa relatif kecil, atau bisa juga relatif besar. Masyarakat
pendukung sangat menentukan hidup dan matinya genre-genre musik dalam
kebudayaan manusia. Masyarakat pendukung ini ada yang disebut dengan fans
club, pecinta musik, kelompok etnik, atau bahkan masyarakat dunia.
Musik Melayu adalah musik tradisional yang khas di wilayah Sumatera dan
Semenanjung Malaysia, di mana permainan musik Melayu Pada awal
2
perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh tingkahan
rebana, petikan gambus, gesekan biola, alunan akordion, Pukulan sederhana gong.
Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan sedikit budaya Eropa. Seiring
dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik
berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik
tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Sekitar tahun 1940 lahir musik Melayu Deli, karena perkembangan masa ini
tidak hanya menyanyikan syair tertentu saja, tetapi sudah jauh berkembang sebagai
musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu , Jika dikaitkan
dengan teori yang ada pada buku Anthropology of Music yang mana Merriam
mengungkapkan bahwa “Those who were interested in the study of evolution as a
theory of culture also tended to place much emphasion the ultimate origins of
aspects of human culture, and this preoccupation has also characterirezed certain
periods and approaches in Etnomusicology (Merriam, 1964). Hal ini
mengungkapkan bahwa ketertarikan atas suatu musik akan mengundang suatu
perubahan identitas suatu musik tanpa meninggalkan identitas bawaan dari musik
yang menyandang perubahan dan yang mengalami perubahan.
Dalam kebudayaan musik Melayu di Sumatera Utara, yang menarik
perhatian penulis sebagai seorang mahasiswa yang berkecimpung dalam disiplin
etnomusikologi, adalah peran para seniman musik Melayu yang sebahagiannya
berasal dari etnik-etnik di luar etnik Melayu. Atau mereka ini berkecimpung
dalam kesenian Melayu, dan mereka yang mencoba untuk memelayukan dirinya.
Contohnya adalah Bapak Sirtoyono yang beretnik Jawa, dan banyak
3
berkecimpung dalam tarian Melayu Sumatera Utara. Begitu juga dengan Lily
Suheiri seniman Sumatera Utara yang etniknya Sunda tetapi banyak menciptakan
lagu-lagu Melayu baik dalam bentuk ensambel kecil atau orkestra yang ia bina,
yaitu Orkes Simfoni Medan (Orsim). Demikian juga halnya dengan Zulfan
Effendi Lubis, yang dipandang sebagai seniman musik Melayu Sumatera Utara.
Ada apa dengan fenomena ini? Maka dalam pemikiran penulis, semua itu tidak
terlepas dari identitas Melayu. Jadi ada kaitan langsung antara identitas, musik,
kebudayaan, lingkungan, dan konsep yang dimililiki oleh suatu budaya.
Melayu adalah sebuah istilah antropologis dan budaya, yang memiliki
berbagai pengertian. Istilah ini bisa bermakna dalam konteks yang luas yaitu ras,
bisa juga identitas yang berkaitan dengan tata negara, atau etnik setempat, yang
menghuni kawasan tertentu seperti provinsi atau kabupaten. Makna-makna yang
bisa luas atau sempit ini umumnya tergantung dalam konteks apa istilah tersebut
digunakan. Berdasarkan pengertian ras, Melayu dapat digolongkan kepada
kumpulan Melayu Polinesia atau ras berkulit coklat yang mendiami Gugusan
Kepulauan Melayu, Polinesia, dan Madagaskar. Namun demikian pada masa pusat
imperium Melayu berada di Malaka 1400 M dan Parameshwara menjadi Islam,
maka sejak itu agama Islam disebarkan dari Malaka ke segenap penjuru di
Nusantara. Penyebaran yang terjadi melalui proses dagang dan perkawinan ini,
sekaligus membentuk budaya Melayu. Setelah itu, terbentuk definisi jati diri
Melayu yang baru yang tidak lagi terikat pada faktor geneologis (hubungan darah)
tetapi dipersatukan oleh faktor kultural yang sama, yaitu kesamaan agama Islam,
bahasa Melayu, dan adat-istiadat Melayu. Definisi Melayu sejak abad ke 15 M
4
dikemukakan oleh penguasa kolonial Belanda dan Inggris serta para sarjana asing
bahwa seseorang dikatakan orang Melayu apabila ia beragama Islam, berbahasa
Melayu sehari-hari, dan melakukan adat istiadat Melayu dalam kehidupannya
sehari-hari. Sehingga sampai pada awal kemerdekaan Indonesia istilah “masuk
Melayu” sama dengan ”masuk Islam” (Luckman Sinar 1994:8-9).
Penulis mendapat banyak sekali pembelajaran dari seorang Maestro Biola
Melayu, Bapak Mahyu Danil. Dari beliau banyak sekali ilmu yang saya peroleh
perihal bagaimana kita mampu menjadi pemain musik yang baik khususnya alat
musik biola. Diskusi saya dengan beliau diawali dengan senyum dan salam hangat
yang sangat mendalam . perlahan saya mulai masuk kedalam sisi diskusi dan
menanyakan apakah yang menjadi Point penting didalam pembelajaran Biola
melayu ini . khususnya bgaimana beliau dan bagaimana perilaku verbal beliau
sehingga mampu menjadi seperti saat ini, yang mana jika dikaitkan dengan
Tulisan Allan P Merriam dalam bukunya “The Anthropolgy of Music” masuk ke
dalam karya Merriam (Bab VI) mengenai Physical and Verbal Behavior.
Seorang pemain biola dalam musik tradisional Melayu boleh dikatakan
tidak dilahirkan melalui lembaga pendidikan musik formal seperti: akademi,
sekolah tinggi, dan institut, tapi ia dilahirkan dan dibentuk dari “guru ke guru” . Di
Sumatera Utara, ciri kemelayuan yang utama adalah budaya dan agama Islam.
Etnik Melayu bukan hanya mereka yang bernenek moyang Melayu Semenanjung,
Riau, dan Kalimantan, tetapi juga banyak suku setempat seperti Mandailing-
Angkola, Karo, Batak Toba, Simalungun, dan suku pendatang seperti Aceh,
Minangkabau, Jawa, Arab, India yang masuk menjadi Melayu dan memelayukan
5
diri. Namun di antara mereka ada yang mengakui diri ke dalam dwietnisitas. Ini
semua dikarenakan oleh identitas kemelayuan yang terbuka dan tidak
membedakan asal keturunan. Yang terpenting adalah pelaksanaan budaya yang
dipandu oleh wahyu Allah.
Sesuai dengan kutipan di atas, etnomusikologi adalah suatu wilayah kajian
ilmiah terhadap keberadaan musik di seluruh dunia, dari masa lampau hingga kini.
Para etnomusikolog mengeksplorasi ide-ide, kegiatan-kegiatan, alat-alat musik,
dan suara musik beserta dengan masyarakat yang menghasilkan musik tersebut. Di
antara contoh-contoh kajian etnomusikologi adalah musik klasik Eropa dan China,
tarian Cajun, tarian son dari Kuba, hiphop, juju dari Nigeria, gamelan Jawa,
upacara pengobatan pada masyarakat Navaho Indian, dan nyanyi pujian pada
masyarakat Hawaii, dan berbagai musik lainnya dalam konteks kajian
etnomusikologis. Ilmu etnomusikologi ini adalah interdisipliner. Beberapa
etnomusikolog, tidak hanya berlatar belakang pendidikan musik, tetapi juga
berlatar belakang antropologi, folklor, tari, linguistik, psikologi, dan sejarah. hal
inilah yang menjadi alasan utama mengapa saya memilih beliau menjadi informan
utama saya dan yang sangat saya takjubkan dari beliau, yang mana jika kembali
saya kaitkan dalam buku The Anthropology of Music Bab IV mengenai Phisycal
and Verbal Behavior bahwa:
1. Musik cenderung mengurangi atau menunda kelelahan dan akibadnya
meningkatkan daya tahan otot. Dalam hal ini, saya menanyakan juga
bagimana beliau bisa mencintai biola dan apa yang membuat beliau mampu
mempertahankan kecintaannya pada musik Melayu khususnya hingga saat
6
ini . beliau memberikan beberapa deskripsi khusus yang mengatakan bahwa
biola itu unik dan memiliki identitas tersendiri jika biola sudah
menyampaikan pesan melalui alunan yang dimilikinya .
2. Musik memiliki efek yang pasti pada presisi atau ketepatan waktu lagi, jika
rhythm tersebut tidak disesuaikan dengan rhytm dari pekerjaan yang
berkaitan.Hal ini berkaitan dengan apa yang dilakukan dan disampaikan
oleh beliau yang mana beliau mengungkapkan bahawa ketika seseorang
tidak disiplin dan tidak melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinstruksikan, maka apa yang dilakukan tidak akan sesuai dengan apa yang
diinginkan, karena pekerjaan yang dilakukan tidak memiliki stuktur fdan
pola yang pasti, belum lagi jika dikaitkan dengan susunan dan pola dari
musik melayu itu sendiri, khususnya musik melayu deli yang dominan
beliau sampaikan dalam wawancara.
3. Musik mempercepat kegiatan sukarela seperti ketikan dan Tulisan tangan .
juga mempercepat respirasi, Hal ini mungkin bisa dihubungkan dengan
kegiatan yang bisa didokumentasikan beliau sebagai sejarah agar apa yang
dilakukan beliau menjadi catatan tersendiri.
4. Musik meningkatkan tingkat refleks otot yang digunakan dalam penulisan
gambar,dan lain-lain.
5. Musik mengurangi sugetibilitas normal, kecuali dalam kasus saran langsung
melibatkan warna sugestibilitas pada kasus yang terkait.
7
6. Musik mempengaruhi konduktivitas listrik dari tubuh manusia seperti yang
dituturkan oleh fluktuasi peningkatan refleks phychogalvanic
(Merriam,1964)
Biasanya guru yang sedia mewariskan keahliannya adalah orang-orang
terdekat dari pemain biola tersebut seperti bapak, paman, kakak atau saudara dekat
lainnya. Untuk mematangkan dirinya, ia belajar kepada pemain-pemain biola lain
yang dianggapnya mempunyai suatu kelebihan daripada guru-guru sebelumnya.
Kemudian, semua gaya keterampilan yang sudah dipelajari dari beberapa orang
guru tersebut dimantapkan secara autodidak. Semakin banyak guru yang
membimbingnya semakin kaya ia dengan pengalaman, karena setiap guru biasa
punya kelebihan masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Misalnya
guru A lebih mahir dalam teknik gesekan; guru B hebat dalam intonasi (ketepatan
nada) sehingga dalam permainannya jarang terdengar nada yang sumbang; guru C
sangat pandai memberi bunga-bunga melodi berupa cengkok dan grenek, sehingga
tiap kalimat melodi yang dimainkannya bila dinikmati tidak terasa membosankan,
walaupun dimainkannya berulang-ulang. Begitu juga dengan beliau, beliau banyak
menghabiskan waktu hanya untuk belajar dan belajar, dari hari ke hari di pagi siang
dan malam berdasarkan yang beliau ceritakan, beliau diminta agar latihan terus
menerus agar kemampuan biola beliau mampu piawai seperti apa yang diharapkan.
Musisi diperlakukan dengan hormat, dan mereka memiliki pengaruh yang
luarbiasa atas lingkungannya (Gbeho, 1952:31).
Berbicara masalah Phisycal and Verbal Behavior, dalam wawancara yang
secara khusus saya lakukan dengan beliau, ada beberapa teknik yang beliau
8
jelaskan yang mana hal ini cukup memberikan gambaran bagaimana biola melayu
dan bagaimana biola melayu secara teknikal dijelaskan . beliau juga menjelaskan
bentuk bentuk ornamentasi dari biola melayu sendiri . Bentuk-bentuk ornamentasi
melodi dalam musik Melayu biasanya disebut dengan istilah cengkok dan grenek
yang fungsinya adalah untuk memperindah jalannya melodi lagu baik yang
dimainkan oleh instrumen maupun yang didendangkan penyanyi. Tanpa hiasan
cengkok dan grenek melodi itu terasa kering dan kaku. Menguasai peran yang
dilakoni dianggap “sangat terhormat” (Swadesh Nopte, 1955:203).
Cengkok merupakan nada hias (ornamentasi) yang bentuknya berupa
rangkaian melodi yang tersusun berdasarkan tangga nada yang dimainkan. Nilai-
nilai not yang sering digunakan untuk membuat cengkok melodi lagu biasanya
bentuk kuartol (4 nada dalam satu ketukan), kuintol (5 buah nada dalam satu
ketukan), sektol (6 buah nada), septimol (7 buah nada), dan malah ada berbentuk
novemol yaitu 9 buah nada dalam satu ketukan (Sumber dari wawancara dengan
beliau).
Setelah menjelaskan cengkok, lalu beliau mulai menjelaskan mengenai
grenek, yang merupakan sebuah teknik membuat nada hias untuk memperindah
pembawaan melodi lagu baik untuk musik vokal maupun instrumental; dalam
musik vokal tekniknya yaitu dengan menggetarkan suara dengan nada rapat seperti
vibrato pada musik Barat, sedangkan grenek untuk instrumen biola teknik
memainkannya hampir sama dengan teknik triller yaitu menggetarkan jari secara
capat dalam dua buah nada yang berbeda dalam satu ketukan atau lebih. Prinsip
9
utama yang membedakan cengkok dan grenek adalah pada bentuk lompatan
nadanya.
Melodi cengkok bagi seorang pemain biola bisa saja diubah menjadi
rangkaian nada sektol atau septimol (6 atau 7) nada dalam satu ketukan dengan
interval nada bermacam-macam tergantung rasa musikal mereka karena mereka
memainkan atau menyanyikan secara improvisasi. Kalau bagi beliau sendiri
berdasarkan wawancara yang dilakukan agar melodi cengkok tersebut
kedengarannya lebih indah, biasanya dimainkan dengan teknik gesekan legato yaitu
semua rangkaian melodi itu dimainkan dengan satu gesekan atau dengan teknik
stacato (gesekan putus-putus) dan bisa juga digabungkan keduanya.
Jika ditelusuri pengertian cengkok dalam pengertian umum (berdasarkan
yang penulis baca dari wikipedia) sama artinya dengan “bengkok; kelok”, jadi
melodi yang bengkok berkelok-kelok itu merupakan tuntutan estetika musikal
dalam membawakan lagu Melayu baik yang dimainkan dengan instrumen maupun
yang dibawakan oleh vokal. Pada bagian melodi cengkok tersebut pemain biola
berkesempatan mengukir melodi seindah mungkin sesuai rasa musikalnya dalam
bentuk rangkaian nada yang diinginkan tergantung apa yang dimainkan.
Saya bertanya sedikit kepada beliau, apa sih sebenarnya yang
menggambarkan dan menjadi identitas dari musik Melayu itu sehingga layak
dikatakan sebagai musik melayu, dengan lugas beliau mengatakan, Sebenarnya
yang memberi karakter gaya Melayu dalam sebuah melodi itu adalah pemakaian
cengkok dan grenek yang tepat, dan yang dimaksud tepat di sini bukan berarti
permanen (standar) tidak berubah, tapi tepat menurut citarasa estetika musik
10
Melayu. Musik Melayu itu indah jika kita indah memainkannya, yang mana yang
paling pentinmg dituntut ialah komitmen di dalam belajar.
Bentuk-bentuk ornamentasi melodi dalam musik Melayu sering disebut
dengan istilah cengkok dan grenek yang fungsinya adalah untuk memperindah
jalannya melodi lagu baik yang dimainkan oleh instrumen maupun yang
didendangkan penyanyi tergantung dari apa yang dimainkan. Tanpa hiasan cengkok
dan grenek melodi itu terasa kering dan kaku, karena itu, bila ingin mempelajari
gaya melodi biola musik Melayu, harus mempelajari pola-pola dasar cengkok dan
grenek terlbih dahulu agar memang benar benar menjelaskan Karakter dari Musik
Melayu itu sendiri.
Gaya permainan biola dalam musik Melayu dibentuk oleh permainan
ornamentasi melodi seseorang yang sebenarnya sulit untuk diseragamkan karena
dimainkan dengan teknik improvisasi yang mana sedikit sulit untuk dituliskan.
Malah tidak perlu diseragamkan sebab akan mematikan kreativitas musikal
musisinya. Setiap pemain biola Melayu mempunyai gaya pribadi dalam memainkan
improvisasi ornamen melodinya, begitulah hal yang disampaikan Oleh beliau ketika
berdiskusi, yang masing-masingnya mempunyai kelebihan. Namun demikian,
struktur lagu pokok yang dimainkannya tetap sama.
Hal- hal tersebut di atas membuat penulis memilih judul untuk penelitian
ini, sebagai berikut: “Analisis Teknik Permainan Biola Melayu oleh Bapak Mahyu
Danil di Taman Budaya Medan.”
11
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan
sebelumnya, yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini yaitu:
1. Bagaimana teknik permainan biola Melayu oleh Bapak Mahyu Danil?
2. Bagaimana hubungan biola yang dimainkan Bapak Mahyu Danil dengan
alat-alat musik lainnya dalam ensaambel musik Melayu di Kota
Merdan?
3. Bagaimana struktur musikal yang ditandai dengan cengkok dan grenek
pada permainan biola Melayu yang dimainkan oleh Bapak Mahyu
Danil?
1.3 Tujuan dan Metode Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis teknik permainan Biola Melayu
oleh Bapak Mahyu Danil di Taman Budaya Medan
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana eksistensi Biola Melayu
di Sumatera Utara.
3. Untuk menganalisis struktur musik Melayu melalui cengkok dan grenek
pada Biola Melayu.
12
1.3.1 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara akademis, untuk memenuhi salah satu syarat ujian sarjana di
Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara.
2. Manambah dokumentasi mengenai Musik Melayu di Program Studi
Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
3. Sebagai proses pengaplikasian ataupun pengembangan ilmu yang
diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen
Etnomusikologi.
4. Sebagai referensi untuk peneliti lainnya yang mempunyai topik
keterkaitan dengan judul penelitian.
1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Konsep merupakan penggabungan dan perbandingan bagian-bagian dari
suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari penggambaran lain yang sejenis,
berdasarkan asas-asas tertentu secara konsisten (Koentjaraningrat 2009:85).
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara
jelas dan terperinci. Menurut Seeger (1958:184), menyebutkan bahwa deskripsi
adalah penyampaian objek dengan menerangkan terhadap pembaca secara tulisan
maupun lisan dengan sedetail-detailnya. Deskripsi yang penulis maksud adalah
13
deskripsi mengenai analisis permainan biola melayu oleh Bapak Mahyu Danil di
Taman Budaya Medan.
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu, berhubungan satu
dengan yang lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Dalam hal ini, struktur
yang penulis maksud dalam tulisan ini adalah bagian-bagian yang perlu
diperhatikan ketika kita ingin menganalisis sesuatu baik secara teknikal maupun
fundamental khususnya didalam analisis permainan biola melayu yang dimainkan
oleh informan. Identifikasi suatu struktur tergantung pada asumsi kriteria bagi
pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan mereka antar satu sama lain dan
keterkaitannya .Dalam tulisan ini penulis menyatakan pola berarti teknikal yang
terbentuk atas apa yang dideskripsikan oleh Narasumber ketika memberikan
informasi seputar permainan biola Melayu.
Jadi dalam hal ini struktur, pola serta teknik sangat berhubungan, yakni
bagaimana bagian-bagian dari ketiga tersebut saling berhubungan satu sama lain
sehingga membentuk suatu tatanan musik yang indah dengan pola pola yang
tersusun sesuai konsep dan kaidah musik melayu pada umumnya .Khususnya jika
musik yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu pola yang sejenis untuk pola
dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana pola tersebut juga dapat
dikatakan mempengaruhi pola lain didalam penciptaan musik tersebut .
Kajian atau analisis adalah penguraian suatu pokok atau berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dalam pemahaman arti keseluruhan (KBBI edisi ke-empat,
14
2008:58). Dengan demikian, kata analisis dalam tulisan ini berarti hasil penguraian
objek penelitian.
Menurut Soeharto. M dalam buku “kamus musik” (1992:86) pengertian
musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa
melodi, irama, dan harmoni dengan pendukung berupa gagasan, sifat dan warna
bunyi. Dari pengertian musik ini, dapat dikatakan bahwa musikal merupakan suatu
ungkapan dari ekspresi manusia yang diolah dalam suatu nada-nada yang harmonis.
Lagu adalah salah satu bagian dari musik, musik adalah bagian dari cabang
seni yang merupakan hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui bunyi,
kemudian ditulis dan diolah melalui unsur-unsur musik seperti irama, nada, ritme,
melodi, harmoni, ekspresi, bentuk dan struktur lagu yang dikembangkan yang
sering disebut dengan aransemen. Hal ini menjadi ketertarikan khusus buat saya
untuk menganalisis musik melayu khususnya menjadi suatu bacaan akademis untuk
mendukung musik melayu itu sendiri .
Musik adalah sebuah bahasa non-verbal yang dapat ditulis, dibaca dan
disampaikan melalui pendengaran yang dapat merangsang emosional, namun tidak
dapat memberikan pengertian yang nyata. Musik juga sangat berperan aktif
terhadap kehidupan manusia baik didalam budaya maupun sosial, musik juga
merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah ritual-ritual baik upacara adat-
istiadat maupun keagamaan. Kepentingan musik terdapat juga pada sebuah
kebudayaan suatu daerah melalui alat musik atau musik instrumen seperti
pertunjukan musik melayu yang ada diistana maimoon contohnya, pertunjukan
15
musik Gamelan, angklung dan lain-lain. Terlebih lagi musik dapat digunakan dalam
berbagai suasana dan tujuan masing-masing pada kepentingan kehidupanmanusia .
Hal ini menjadi cukup penting untuk identitas sebuah daerah di Negara Indonesia
khususnya wilayah musik melayu agar masyarakat dan kaum muda-mudi Indonesia
mengerti dan mengetahui serta tidak melupakan eksistensinya bahwa lagu-lagu
daerah dan alat-alat musik yang diciptakan adalah karya-karya yang menunjukan
kekayaan dari sebuah daerah yang ada di negara Indonesia.
Musik juga banyak digunakan menjadi sebuah terapi yang meningkatkan
fungsi perilaku, sosial, psikologis, komunikasi, fisik, sensor-motorik dan kognitif
(Veskarisyanti, 2008). Selain itu, merupakan aplikasi yang unik dalam membantu
meningkatkan kualitas hidup seseorang yang menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam perilakunya (Djohan, 2009:242). Hal inilah yang menjadi ketertarikan
khusus buat saya untuk mendeskripsikan kembali musik melayu melalui permainan
biola melayu mahyu danil yang akan saya analisis baik itu secara teknikal maupun
fundamental.
1.4.2 Teori
Dalam menulis, penulis berpegang pada beberapa teori yang berhubungan
dengan permasalahan yang akan dibahas dan dianggap relevan. Mentranskripsi
musik kedalam bentuk notasi adalah satu-satunya cara yang digunakan peneliti,
untuk dapat menganalisis suatu musik lebih jauh, dengan mentranskripsi dan
menganalisis melodi-melodi tersebut merupakan tahapan bagi peneliti untuk dapat
mengetahui apa yang terjadi di dalam melodi-melodi tersebut (Nettl, 1973: 35).
16
Oleh karena kerangka fikir ini, penulis berpedoman bahwa dengan melakukan
pentranskripsian terhadap musik yang diteliti dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan analisis permainan biola melayu oleh Bapak
Mahyu danil di Taman Budaya Medan .
Setiap kebudayaan musik dunia memiliki sistem-sistem musik yang
berbeda, karena kebudayaan musik dikerjakan dengan cara yang tidak sama oleh
setiap pendukung kebudayaan (Netll 1997:3). Sistem-sistem musik tersebut dapat
berupa teori, penciptaan, pertunjukan, pendokumenrasian, penggunaan, fungsi,
pengajaran, estetika, kesejarahan, dan lain-lain.
Teori mengarahkan ilmuwan untuk melakukan kerjanya dalam menganalisis
permasalahan keilmuan yang ditemuinya. Kerlingar (dalam Sugiono 2009:79),
mengemukakan: Theory is a set of interrelated construct (concepts), denifitions,
and propositions that present a systematic view of phenomena b specipying
relations among variables, with purpose of explaining and predicting the
phenomena.
Artinya secara harfiah, teori adalah sebuah hubungan konsep, defenisi,
proporsi yang menunjukan suatu urutan yang sistematis dengan fenomena yang
menggambarkan hubungan variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi
fenomena tersebut.Maka dari itu, penulis menggunakan teori sebagai landasan
untuk membahas dan menjawab pokok permasalahan.
Dalam pelaksanaannya, terutama untuk mencapai tujuannya, penelitian ini
menggunakan sejumlah perangkat teori, prinsip pendekatan dan prosedur
pemecahan masalah yang relevan yaitu sebagai berikut. Struktur adalah cara
17
berfikir tentang dunia yang secara khusus memperhatikan persepsi dan deskripsi
mengenai struktur yaitu didalamnya akan menitik beratkan pada usaha untuk
mengkaji fenomena seperti mitos, ritual, relasi-relasi kekerabatan dan sebagainya.
Untuk menganalisis musik yang akan dimainkan penulis menggunakan teori
yang dipakai oleh Khasima Shusumu dan Teori William P Malm (1997) yaitu, teori
struktur melodi (weighted scale). Malm menawarkan delapan parameter untuk
mendeskripsikan melodi, yaitu: (1) tangga nada (scale); (2) nada dasar (picth
center); (3) wilyah nada (range); (4) jumlah nada (frequency of notes); (5) jumlah
interval (prevalent interval); (6) pola kadensa (candence patterns); (7) formula
melodik (melodic formulas); dan (8) kontur (countour).
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan menggunakan notasi deskriptif.
Alasannya adalah karena penulis akan menyampaikan atau memberikan informasi
tentang musik yang akan dimainkan oleh Bapak Mahyu Danil sebagai informan.
Setiap kebudayaan musik dunia memiliki sistem-sistem musik yang
berbeda, karena kebudayaan musik dikerjakan dengan cara yang tidak sama oleh
setiap pendukung kebudayaan (Netll 1997:3). Sistem-sistem musik tersebut dapat
berupa teori, penciptaan, pertunjukan, pendokumenrasian, penggunaan, fungsi,
pengajaran, estetika, kesejarahan, dan lain-lain.
Dalam mengkaji hubungan musik dan hal lain yang terlibat nantinya penulis
akan menggambarkan musiknya secara umum dan sederhana lewat notasi
sederhana dan merekamnya ke dalam format video .
Salah satu sistem yang terlihat jelas dalam suatu kebudayaan musik dunia
adalah pengajarannya yang diwariskan dari mulut ke mulut (oral tradition) (Nettl
18
1973:3). Dengan demikian, pewarisan kebudayaan melalui mulut ke mulut dapat
menciptakan hasil kebudayaan musik yang berbeda dari setiap generasi.Hal ini
tentu dapat dijadikan sebagai hal yang menarik untuk di teliti dan harus diketahui
tentang materi-materi lisan dan variasi ragam musik yang menggunakan istilah-
istilah ideal dari suatu kebudayaan musik itu sendiri, hal ini pulalah yang akan saya
coba kembangkan dan analisis dipenelitian saya yang berlokasi di taman budaya
Medan.
1.5 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengacu kepada pendapat Nettl
(1964: 62) yang mengatakan ada dua hal yang esensial untuk melakukan aktivitas
penelitian dalam disiplin etnomusikologi. Dua hal itu adalah kerja lapangan (field
work) dan kerja laboratorium (desk work).
Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
yaitu sebuah metodologi penelitian yang mencakup pandangan-pandangan
falsafah mengenai disiplin inquiry dan mengenai realitas objek studi dalam ilmu-
ilmu sosial dan tingkah laku (Sanapiah 1990:1). Penggunaan metode kualitatif
dalam penelitian kasus dan lapangan sangat tepat untuk menganalisa berbagai
permasalahan, seperti memahami makna yang mendasari tingkah laku partisipan,
eksplorasi untuk mengidentifikasi tipe-tipe informasi baru yang hendak
dikumpulkan untuk memahami keadaan yang terbatas jumlahnya dengan folus
yang mendalam dan terinci, dan mempersoalkan variable-variabel menurut
pandangan dan defenisi partisipan.
19
Metode ilmiah dari suatu pengetahuan merupakan segala cara yang
digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai suatu kesatuan (koentjaraningrat
2009:35). Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip
dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis
2006:24).Penulis menyimpulakan, metode penelitian adalah cara yang dipakai
untuk mendapatkan atau memperoleh informasi dan fakta yang ada didalam objek
penelitian. Penulis juga menggunakan metode kualitatif agar mendapatkan,
mengumpulkan data dan menguraikannya dengan mewawancarai informan yang
telah penulis tentukan.
1.5.1 Wawancara
Dalam penelitian ini,wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan oleh penulis.Koentjaraningrat (1993:138-139) menyatakan pada
umumnya ada beberpa macam wawancara yang dikenal oleh para peneliti.Beberapa
macam wawancara dibagi ke dalam dua golongan besar: (1) wawancara berencana
dan (2) wawancara tak berencana. Wawancara berencana selalu terdiri dari suatu
daftar pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun sebelumnya.Sebaliknya,
wawancara tak berencana tak mempunyai suatu persiapan sebelumnya dari suatu
daftar pertanyaan dengan susunan kata dan tata urut tetap harus dipatuhi oleh
peneliti secara kuat. Jenis-jenis metode wawancara tak berencana secara lebih
khusus ialah: (a) metode wawancara berstruktur (structured interview) dan (b)
metode wawancara tak berstruktur (unstructured interview). Wawancar tak
20
berstruktur juga dapat dubedakan secara lebih khusu lagi ialah: (1) wawancara
berfokus (focused interview) dan (2) wawancara bebas (free interview).
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalu bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti.
(Mardalis:2006:64).
Dalam wawancara, penulis menetapkan 1 narasumber, yaitu bapak Mahyu
Danil yang dikenal sebagai salah satu musisi melayu dengan mayor biola yang
cukup mumpuni memainkan alat musik tersebut dengan baik . Selain itu, penulis
juga mewawancarai beberapa tokoh masyarakat lainnya dibidang melayu yang
berkaitan untuk mengembangkan penulisan skripsi ini.
1.5.2 Kerja Laboratorium
Pelaksanaan kerja laboratorium, penulis akan mengumpulkan data, mulai
dari wawancara, dokumentasi dan perekaman yang diurai secara rinci, detail
sehingga lakukan denga pendekatan emik dan etik. Data perekaman audio menjadi
objek yang diteliti oleh penulis dengan cara ditranskripsikan apa yang didengar dan
menuliskannya kedalam notasi balok.
Selanjutnya, data tersebut diklasifikasikan dan dibentuk sebagai data.Data
tersebut diperbaiki dan diperbarui agar tidak rancu sesuai objek penelitian dalam
menulis skripsi.Pengelolaan data ini dilakukan bertahap, Karena data-data tersebut
tidak dapat diperoleh sekaligus.Data-data tersebut juga merupakan data yang
diperlukan sesuai denga kriteria Etnomusikologi.
21
1.5.3 Studi Kepustakaan
Sebelum melakukan suatu penelitian diperlukan panduan yang merupakan
suatu referensi bagi peneliti. Oleh karenanya, penulis melakukan pencarian bahan
bahan sebelum melakukan penelitian ke lapangan. Terlebih dahulu penulis
melakukan studi kepustakaan, seperti bahan-bahan bacaan mengenai teori, konsep,
bahkan tulisan-tulisan lain yang berhubungan atau sedikitnya mempunyai kesamaan
dengan judul penelitian ini. Contoh lain ialah membaca buku-buku, skripsi,
makalah yang berhubungan dengan apa yang diteliti atau objek permasalahan. Studi
kepustakaan ini dilakukan untuk menjadi kerangka acuan didalam penulisan juga
untuk melengkapi data-data.Koentjaraningrat (2009:35) menyatakan bahwa studi
pustaka bersifat penting karena membantu penulis untuk menemukan gejala-gejala
dalam objek penelitian.Melalui studi pustaka, penulis sebagai peneliti diperkaya
dengan informasi-informasi yang terdapat dalam berbagai sumber buku yang
berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
Dalam ilmu Etnomusikologi, ada dua system kerja dalam penelitian, yaitu
desk work (kerja laboratorium) dan field work (kerja lapangan). Studi kepustakaan
tergolong kedalam kerja laboratorium.Dimana sebelum melakukan penelitian,
peneliti mengumpulkan data-data dan merangkum data-data yang didapatkan.Kerja
ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti saat terjun kelapangan.Selain itu,
penulis disipkan dan diarahkan untuk penelitian lapangan.
Penulis juga mengumpulakan data dengan teknologi internet, melalui
penelusuran di situs www.google.com, web site Melayu, blog-blog, dokumen dan
22
lainnya.Semua data informasi yang penulis dapatkan melalui buku, internet, skripsi
dan lainnya membantu penulis untuk menyempurnakan skripsi ini
1.5.4 Perekaman
Perekaman dalam penelitian sangat penting untuk mengumpulkan data.
Perekaman, dalam hal ini penulis melakukan perekaman dengan 2 cara, yaitu; (a)
perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman video dengan menggunakan
kamera Handphone melalui Iphone 6 Plus guna menunjang kualitas Video yang
lebih baik serta audio yang cukup jelas didalam proses perekaman . Perekaman ini
sebagai bahan analisis tekstual dan musikal; (b) Untuk mendapatkan dokumentasi
dalam bentuk gambar digunakan kamera dari Iphone 6 Plus serta saya juga
menggunakan kamera Hp Xiaomi Note 3 untuk pengambilan gambar. Pengambilan
gambar dilakukan setelah terlebih dahulu mendapat ijin dari pihak pelaksana dan
pihak yang bersangkutan.
1.6 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian penulis tempatkan di Taman Budaya Medan, karena kasus
dan informan yang penulis tentukan bertempat di Taman Budaya Kota Medan.
Bagi para seniman musik di Sumatera Utara, Mahyu Danil dipandang mendapatkan
kepopulerannya sebagai pemain biola Melayu, karena faktor ia bermarkas di Taman
Budaya Medan ini.
23
BAB II BIOGRAFI MAHYU DANIL
DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU
2.1 Pengertian Biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang berarti hidup, dan
graphi yang berarti tulisan. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang
kehidupan seseorang. Biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah
kisah atau riwayat hidup seseorang. biografi dapat berbentuk beberapa baris
kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah,
biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta fakta dari kehidupan seseorang
dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, informasi-
informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya
dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.
Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup
seseorang. Lewat biografi akan ditemukan hubungan keterangan arti dari tindakan
tertentu dalam lingkup hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan
perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang
tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa
akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu.
Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak
jarang juga tentang orang yang masih hidup dan banyak juga biografi ditulis
secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan
berdasar tema-tema utama tertentu misalnya masa-masa awal yang susah atau
ambisi dan pencapaian. Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-
24
topik atau pencapaian tertentu. Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan
bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat,
buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya
berupa biografi lain, bukubuku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan
subyek biografi itu.
Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang
yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi
lebih kompleks dari pada sekedar daftar tangga lahir atau mati dan data-data
pekerjaan seseorang, tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat
dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan
perwatakan termasuk pengalaman pribadi. Dalam hal ini penulis akan mencari
data-data langsung dari informan kunci tentang analisis teknik permainan biola
Melayu oleh Bapak Mahyu Danil di Taman Budaya Medan.
25
2.2 Biografi Bapak Mahyu Danil
Gambar 2.1 Foto Mahyu Danil
Dokumentasi Mahyu Danil
Semua uraian dibawah ini penulis dapatkan dari hasil wawancara langsung
dengan Bapak Mahyu Danil di Taman Budaya Medan. Selain itu juga dari
beberapa keluarga dan kerabat beliau yang saya coba tanyakan langsung.
Mahyu Danil merupakan seseorang yang cukup dikenal dikalangan musisi
melayu saat ini khususnya didalam memainkan alat musik biola beridentitaskan
musik melayu . Mahyu Danil juga dikenal dengan sosok yang sangat ramah
terhadap musisi lainnya sekalipun musisi tersebut bukan berasal dari kalangan
musisi melayu . Mahyu Danil lahir pada tanggal 21 Mei 1983 di Kota Tebing
Tinggi, beliau adalah sosok yang dikenal cukup gigih di dalam mendalami alat
26
musik biola ini, sehingga dikalangan pemain musik melayu khususnya nama
beliau cukup dikenal dan disegani dengan sangat baik .
Gambar 2.2 Bermain dalam Ensambel Musik Melayu
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.3 Bermain bersama Keyboard
Dokumentasi Mahyu Danil
27
2.2.1 Latar Belakang Keluarga
Mahyu Danil memang bukanlah seseorang yang memiliki keluarga berlatar
belakang musisi . tapi berkat kegigihan dan keuletan yang dimiliki beliau, beliau
mampu dikenal menjadi seseorang yang memiliki kemampuan yang cukup disegani
oleh musisi lainnya khususnya musisi dikalangan musik yang berlatar belakang
melayu . beliau merupakan putra dari Bapak Syamsul Bahri yang dikenal dengan
keuletannya mendidik anak anaknya meskipun beliau tidak memiliki latar belakang
musik yang kelihatan di kalangannya.
Nama Ibu beliau ialah Ibu Susilawati yang juga memiliki sifat yang sama
dengan ayahanda beliau yang selalu ingin mendorong anak anaknya untuk menjadi
sosok yang mampu membanggakan dan dibanggakan . beliau juga ingin memiliki
anak yang punya impian yang tinggi dan mampu membanggakan kedua
orangtuanya. Beliau merupakan anak keempat(4) dari 5 bersaudara . saudara
pertama memiliki nama Nurhamidah, saudara kedua dari beliau memiliki nama
Muhammad Fadhil, saudara ketiga dari beliau memiliki nama Syarifah hayati, dan
beliau merupakan anak keempat . saudara kelima beliau bernama Muhammad
Yusuf dan beliau beserta seluruh keluarga beliau memiliki hubungan yang baik satu
sama lain.
2.2.2 Latar Belakang Pendidikan
Mahyu Danil pertama kali menjalani sekolah di Sekolah Dasar Medan
sejak tahun 1994/1995. Perkembangan Mahyu Danil sangat cepat dikarenakan
beliau cukup cerdas dan lumayan cepat didalam mengikuti setiap pelajaran,
28
karena kecerdasannya beliau menjalani Sekolah Dasar selama 6 Tahun dan dimasa
masa tersebut beliau selalu mendapatkan nilai yang baik pula didalam sisi
akademis yang beliau dapatkan , kemudian beliau meneruskan pendidikannya di
tingkat SMP yaitu di SMP INPRES Medan Tahun 2004, setelah itu beliau
melanjutkan pendidikannya di tingkat SMA, di SMA INPRES Medan Tahun
2007. Setelah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA, beliau memilih
langkah untuk melanjukkan pendidikannya di perguruan tinggi jurusan musik
namun tidak mendapat izin dan dukungan dari keluarganya karena terkendala di
masalah dana. Sejak saat itulah beliau bertekat untuk menjadi seseorang yang
memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan yang lainnya meski beliau
terkendala dan terbatas secara finansial . tapi hal itu pula yang menjadi keinginan
kuat beliau untuk menunjukkan identitas diri beliau kepada orang banyak agar
bisa lebih dikenal dan menjadi seseorang yang bermanfaat buat banyak orang
khususnya dikalangan musik melayu yang telah menjadi identitas diri beliau.
2.2.3 Latar Belakang Pengalaman Bermain Musik
Mahyu Danil sudah mengenal musik sejak kecil dari pertunjukan
pertunjukan yang langsung ia saksikan didaerahnya . ia juga sangat suka
bernyanyi, bermain alat musik gitar dan bermain akordion. Ketika sekolah di
SMP Inpres Medan, Mahyu Danil baru mulai memainkan suling recorder, pianika
dan gitar karena pada saat itu musik termasuk pelajaran yang sangat penting. Pada
saat ujian, murid biasanya disuruh bernyanyi di depan kelas. tetapi biasanya ia
selalu memilih untuk memainkan alat musik lain . Dari pengalamannya yang tidak
29
menyenangkan tersebut, akhirnya Mahyu Danil berusaha belajar Biola agar bisa
memiliki kemampuan lain di bidang musik dan atas usaha yang beliau lakukan,
beliau selalu mendapatkan Pujian yang baik dari teman maupun gurunya.
Gambar 2.4 Sedang Bermain Biola
Dokumentasi Mahyu Danil
Beliau mulai tertarik dengan Biola ketika kursus musik secara beramai
tepat didaerahnya . Mahyu Danil mulai tergila-gila main Biola sejak sekolah di
bangku SMA Inpres Medan, tapi minat belajar beliau hanya sebentar karena
beliau mulai bosan dengan klasik dan partitur yang dianggap beliau terlalu baku .
Beliau mulai mengidolakan Idris sardi dan Lili Suheri. Beliau juga rajin mengikuti
festival di Medan dengan musik bergenre melayu, bahkan sesekali beliau mencoba
nuansa baru, yaitu dangdut yang erat kaitannya dengan Melayu . Mahyu Danil
ingin sekali punya Biola elektrik tapi tak pernah dibelikan oleh orang tuanya,
akhirnya beliau selalu berambisi kuat untuk mendapatkan apa yang beliau
inginkan dan ia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang beliau sangat
inginkan.
30
Suatu saat Mahyu Danil mendengarkan musik Melayu, dan sering
mendengar ulang kasetnya yang selalu memberikan rasa terimakasih yang sangat
mendalam kepada Nicollo Paganini sebagai sumber inspirasinya. Siapakah
Paganini? Mahyu Danil selalu bertanya-tanya dan berusaha mencari tahu
informasinya. Lalu beliau mencari informasi tentang Paganini dan menemukan
kaset bekas Paganini yang dijual di Titi Gantung Medan sekitar tahun 1992.
Alangkah takjubnya beliau ketika mendengar kaset tersebut. Seluruh skill,
artikulasi, ekspresi ada di dalam kaset, yang dimainkan hanya dengan satu biola.
Musik itu sangat membuat Mahyu danil terinspirasi, sejak itu suara biola selalu
ada di pikirannya . Setelah tamat sekolah, , beliau berangkat ke Medan dan mulai
mempelajari musik tradisi seperti Melayu Deli, dll . Beliau juga mempelajari alat
alat musik lain yang mendukung kegiatan bermusik beliau, seperti accordion, dan
alat musik lainnya . Beliaupun mulai tertarik untuk komitmen dengan apa yang
beliau geluti saat ini karena beliau memiliki mimpi yang besar untuk menjadi
musisi melayu besar suatu saat nanti .
2.2.4 Manajemen Seni Mahyu Danil
Dalam manajemen musiknya Mahyu Danil memiliki cita-cita untuk
memajukan musik Melayu agar menjadi lebih mendunia dan agar musik Melayu
itu juga dikenal oleh Banyak orang serta membawa sesuatu nilai yang positif bagi
banyak orang. Dalam manajemen musiknya, beliau juga membuat sebuah
percobaan dengan mempromosikan dirinya terlebih dahulu lewat lagu-lagu yang
beliau coba mainkan pada kesempatan tiap beliau bermain, dan ternyata beliau
31
berhasil menarik perhatian banyak orang dengan lagu lagu yang dimainkan oleh
beliau dan tak lupa hal bahwa tersebut dibantu oleh orang-orang terdekatnya,
bahkan hingga sekarang ini beliau masih berusaha agar eksis di industri musik,
beliau juga memiliki group yang beliau dan teman temannya ciptakan dengan
tujuan khususnya untuk memajukan eksistensi musik melayu bahkan memiliki
mimpi untuk mancanegara.
Selain berkembang karena sesuatu yang beliau usahakan sendiri, Mahyu
Danil juga aktif dan banyak memberikan sumbangsih untuk Grup Musik yang
tergabung didalam Taman Budaya khususnya didalam memainkan alat musik
Biola sesuai dengan mayor beliau, dengan membuat beberapa komposisi musik
pengiring tari dan musik-musik pengiring lainnya apabila beliau dipercaya untuk
tampil disuatu acara ataupun yang berhubungan. Taman Budaya yang terdiri atas
banyak sekali Kelompok Seni adalah kelompok seni pertunjukan yang
mengekspresikan budaya yang beragam, terutama yang berkaitan dengan
Sumatera Utara. Dalam susunan keorganisasian Mahyu Danil adalah seseorang
yang cukup dipercaya didalam menyelesaikan komposisi musik yang
berhubungan dengan alunan musik identitas Melayu .
Mahyu Danil diberi kepercayaan untuk Mengiringi setiap musik pengiring
Tari sebagai jaga jaga apabila sewaktu-waktu Group Musik yang dinaunginya di
Taman Budaya mendapatkan undangan untuk tampil di berbagai acara.
32
Gambar 2.5 Bersama Ensambel Musik Melayu
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.6 Sajian Bersama Gndang,Akordion, dan Biola
Dokumentasi Mahyu Danil
33
Gambar 2.7 Biola, Keyboard, dan Bonggo
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.8 Foto Setelah Pertunjukan Musik Melayu
Dokumentasi Mahyu Danil
34
Gambar 2.9 Mengisi Acara HUT TMII Tahun 2017
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.10 Pertunjukan di aman Mini Indonesia Indah
bersama Para Pemusik Melayu
Dokumentasi Mahyu Danil
35
Banyak sekali hal hal yang ingin disampaikan oleh Mahyu Danil melalui lagu lagu yang
ia mainkan , Salah satunya ialah Cita cita Beliau . Cita-cita besar Mahyu Danil untuk
musik Melayu secara khusus adalah ingin membawa musik Melayu ke dunia yang lebih
besar, bahkan hingga keluar dari negerinya sendiri. Melalui lagu lagu yang ia mainkan
beliau ingin orang lain tahu bahwa apa yang diinginkan oleh beliau adalah memajukan
dan mengembangkan sisi positif yang ada pada Musik melayu itu sendiri dan membuat
Musik Melayu dikenal baik oleh banyak orang dan Musik Melayu mampu mendunia dan
dikenal oleh banyak orang secara baik dalam dan bahkan lingkup global.
Perjalanan beliau pulang seharusnya tidak bisa disebut dengan proses yang
pendek, karena beliau mencoba untuk menghabiskan apa yang bisa beliau habiskan untuk
mengembangkan Musik Melayu secara Khusus. karena baliau lahir di Langkat, tapi
beliau membuat setiap permainannya dengan pola yang unik dan menjadikan apa yang
beliau mainkan menjadi identitas beliau. Karena baliau baru mengetahui musik khususnya
melayu seperti apa ketika beliau mencoba untuk mengembangkan serta mengekspresikan
semua kemampuan bermusik beliau melalui alunan lagu yang beliau coba mainkan ,
melihat dan mendengar tentang apa yang ia dapatkan dari luar. Pada saat itu beliau
merasakan kesedihan, namun di balik kesedihan juga ada harapan bahwa setiap apa yang
beliau percaya, maka hal yang positif pulalah yang akan senantiasa menghampiri setiap
sisi kehidupan beliau.
Lewat lagu lagu yang beliau mainkan, hal itu pula dapat mencerminkan bahwa
kita masih punya semangat, kita masih punya harapan untuk kita juga bisa bersaing. Jadi
itulah langkah besar yang di ambil oleh beliau ketika terinspirasi dari apa yang beliau
mainkan melalui alunan permainan Biola beliau dan baliau harus mengembangkan musik
Melayu sesuai dengan apa yang menjadi tujuan beliau. Lagu lagu yang beliau mainkan
juga akan mewakili perasaan beliau yang ingin membuktikan usahanya untuk
36
mengembangkan musik Melayu dan memiliki mimpi untuk menginternasionalkan musik
melayu melalui permainan biola yang beliau mainkan . Tidak berfikir lagu yang
dimainkan ini akan di akui masyarakat atau tidak di akui masyarakat, itu adalah urusan
belakangan karena menurut Beliau , Bagi beliau yang terpenting adalah beliau bisa
berkarya dan apa yang dikaryai oleh beliau dihargai oleh sekitar dan orang banyak
tentunya .
Beberapa pengalaman bermain musik yang pernah dijalani oleh Mahyu Danil
yaitu di negara-negara selain Indonesia, di Malaysia sejak tahun 2010 sampai sekarang, ,
Thailand tahun 2011, dan beberapa negara lainnya . Beliau juga memiliki beberapa
pengalaman didalam melakukan Penjurian khususnya Festival Musik Melayu tingkat
regional.
Di bawah ini, penulis akan menyertakan beberapa foto perjalanan Mahyu Danil di
dalam bermain dan mencoba mengembangkan Musik Melayu sesuai dengan apa yang
menjadi tujuan beliau di dalam bermusik. Semua dokumentasi penampilan Mahyu Danil
pada skripsi ini adalah dokumentasi beliau, dan penulis mendapatkan izin untuk
mengambil foto-foto tersebut sebagai bukti sudah dimana dan kemana saja beliau sudah
bermain musik khususnya mengembangkan Musik Melayu baik diregional, nasional,
international yang dilakukan secara off air, maupun on air.
37
Gambar 2.11 Bermain Biola di Tingkat Sumatera Utara
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.12 Bermain Biola di Tingkat Nasional di Jakarta
Dokumentasi Mahyu Danil
38
Gambar 2.13 Bermain Biola di Peringkat Nasional
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.14 Bermain Biola di Peringkat Asia Tenggara (Kuala Lumpur)
Dokumentasi Mahyu Danil
39
Gambar 2.15 Bermain On Air di Salah Satu Televisi Nasional
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.16 Bermain On Air di Salah Satu Televisi Nasional
Dokumentasi Mahyu Danil
40
Gambar 2.17 Usai Pertunjukan di Kota Jakarta
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.18 Mengisi Acara Nasyid di Serdang Bedagai
Dokumentasi Mahyu Danil
41
Gambar 2.19 Mengiringi Band Pop
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.20 Dalam Ensambel Trio Instrumen
Dokumentasi Mahyu Danil
42
Gambar 2.21 Duet dengan Akordion
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.18 Dalam Sebuah Pertunjukan di Kota Medan
Dokumentasi Mahyu Danil
Foto-foto yang telah penulis tampilkan tersebut dapat membuktikan bahwa
Mahyu Danil sangat terbuka terhadap musik-musik di genre lain, tidak hanya terfokus
pada satu (1) jenis musik saja, tapi beliau banyak belajar dan berkolaborasi dengan
pemusik-pemusik di luar kebudayaan musik Melayu dan inilah yang menajdi ciri khas
43
dari beliau karena beliau adalah orang yang mudah untuk menerima kritikan yang mana
guna membangun dan menjadikan beliau pribadi yang lebih baik khususnya . Kemudian
untuk Grup Musik dimana beliau tergabung, beliau tidak meminta apa-apa dari apa yang
berikan tersebut, karena itu adalah bentuk sumbangsih yang beliau berikan sampai
terbentuk dan berjalannya grup musik tersebut sampai dengan sekarang. Hal ini beliau
lakukan lebih ke tuntutan dirinya sendiri bahwa kalau bukan kita siapa lagi, jangan hanya
bisa mengeluh karena beliau tidak menyukai kata-kata mengeluh di dalam hidupnya.
Karena segala sesuatunya berkembang atau tidak bukan karena situasi, tetapi
semua tergantung kepada diri kita sendiri. Kitalah yang bisa merubah kehidupan kita
sendiri, kalau kita hanya duduk manis saja tanpa melakukan apa-apa, dan berharap
semuanya berubah untuk kita, jangan harapkan karna itu takkan terjadi. Kita tidak bisa
mengharapkan orang berubah untuk kita, tetapi kitalah yang berubah untuk orang lain,
maka orang lain akan ikut menyesuiakan. Hal tersebut punya artinya kalau berbuat
sesuatu jangan tanggung-tanggung. Itulah yang beliau pegang hingga sekarang dan beliau
juga orang yang sangat Humble didalam menerima setiap masukan yang diberikan .
Gambar 2.19 Bersama Penyanyi dan Pemusik Melayu Kota Medan
Dokumentasi Mahyu Danil
44
Gambar 2.20 Foto Bersama Para Seniman Melayu
Dokumentasi Mahyu Danil
Mahyu Danil sangat sering berdiskusi dan meminta pendapat dengan orang-orang
disekitarnya, contohnya ketidaksetujuan beliau dengan pemain musik tradisi yang ada,
karena menurut Beliau yang namanya musik tradisi itu sendiri harus berkembang dan
harus dikembangkan , tidak hanya lestari dan dilestarikan . Masalahnya yang sering
timbul di musik tradisi itu bukanlah musiknya tetapi manusianya, jadi ada dua (2) hal
45
yang beliau juga angkat dalam perjuangan beliau yaitu, (1). Mengembangkan Musik
Melayu, atau (2) Mengembangkan Pemusik Melayu. Dua hal yang berbeda yang satu
objek dan yang satu lagi adalah pelaku, dan beliau memilih hal yang ke-dua. Pada
awalnya beliau berfikir bahwa bukan beliau yang menjadi pelaku untuk mengembangkan
musik Melayu, beliau ingin mencari seseorang yang bisa ditata dan diarahkan, ternyata
hal tersebut sangat berat bagi beliau, dan pada akirnya beliau berfikir dari pada orang lain
lebih baik diri sendiri dulu untuk menjadi uji coba. Semua beliau korbankan untuk
niatnya itu, baik dari segi waktu , tenaga, pikiran, uang dan keluarga yang beliau
korbankan. Di balik semua pengorbanan itu orang lain tidak mengetahui hal tersebut .
Semua beliau lakukan untuk mewujudkan cita-citanya tanpa menghasilkan sesuatu yaitu
materi yang bukan menjadi tujuam utama beliau . Karena dimasa itu beliau butuh waktu
yang lama untuk mengkaji musik Melayu itu sendiri. Tetapi beliau percaya bahwa, beliau
pasti bisa melalukan dan melewati itu semua. Kemudian, ketika orang-orang disekitarnya
tidak begitu menerima dan tidak begitu mengapresiasi musik-musik yang berbasis etnik
dan tradisi , justru masih sangat banyak yang bisa menerima apa yang beliau mainkan
Hal tersebutlah yang membuat Mahyu Danil memutuskan untuk memfokuskan jam
terbangnya dialam setiap panggung yang beliau jalani . Beliau juga harus menghidupi
keluarganya, dan semua ilmu yang beliau dapatkan dan pelajari sangat bermafaat untuk
memenuhi kehidupannya. Mahyu Danil memang tidak penah menjalani sekolah musik
atau belajar musik secara formal di Universitas atau dimana pun, karena itu pula beliau
sanggat bangga melihat adik-adik di Sumatera Utara yang belajar di instansi yang selalu
membahas musik setiap harinya, karena beliau dulunya tidak dapat mewujudkan cita-
citanya untuk belajar musik karena tidak di dukung secara Finansial Ketika beliau tidak
mendapatkan dukungan sedikitpun dari orang tuanya termasuk tidak memberikan materi
secara finansial atas apa ang ia inginkan dan tekuni . Tapi beliau tidak putus asa atas
46
perkataan orantuanya karena beliau memiliki prinsip yang sangat kokoh yaitu, Tuhan
akan memberikan sesuatu yang terbaik kalau kita juga siap untuk melakukan yang terbaik
disetiap apa yang kita lakukan, karena yang berhasil ialah mereka yang senantiasa
berusaha dengan apa yang mereka lakukan dan selalu memberikan performa terbaiknya
disetiap waktu hidupnya.
Akhirnya Mahyu Danil menjalani kehidupannya dengan Fokus dengan apa yang
beliau geluti saat ini karena hal tersebut merupakan Hidup beliau dan beliau selalu
berusaha untuk mengembangkan apa yang beliau miliki . Tapi pada akhirnya beliau
kembali ke musik, karena beliau berfikir tugas dan hidup beliau adalah di musik. Lewat
itu beliau berfikir harus meninggalkan semua, walaupun dalam keadaan suka maupun
duka, dan keadaan sengsara sekalipun.
Musik bisa kita dengar,karena musik adalah sendi-sendi kehidupan itu sendiri,
dia datang dari dalam hati dan sanubari manusia maka dari itu musik. Defenisi musik
menurut apa yang beliau ketahui adalah susuatu hal gaib karena musik tidak bisa dilihat
tapi musik bisa di rasakan. Musik bisa dirasakan dan gaib, dan seluruh agama dimuka
bumi ini menggunakan musik untuk memuja Tuhan, Tapi musik tidak bisa di lihat dan
tidak bisa di sentuh. Ketika kita mendengar musik kita bisa menangis, bahagia dan
tertawa, karena kita merasakan energi ketika mendengarkan sebuah melodi atau musik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik dapat dirasakan oleh manusia.
47
Gambar 2.21 Pertunjukan Duet Biola
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.22 Bermain Akordion
Dokumentasi Mahyu Danil
48
Gambar 2.23 Dalam Pertunjukan Off Air di Salah Satu televisi Nasional
Dokumentasi Mahyu Danil
Gambar 2.24 Delapan Seniman Musik Melayu dalam Acara
Televisi Nasional di Jakarta
Dokumentasi Mahyu Danil
49
Gambar 2.25 Gaya Ekspresif Mahyu Danil dalam Bermain Biola
Dokumentasi Mahyu Danil
50
BAB III
BIOLA DALAM KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU
3.1 Latar Belakang Masuknya Biola dalam Musik Melayu
Adapun latar belakang masuknya instrumen biola pada musik Melayu di
Sumatera timur ialah, karena adanya perdagangan pada abad ke17 dari Negara
Eropa dan Arab. Lewat perdagangan, bangsawan portugis membawa sebuah
kebudayaan termasuk tari, pakaian, musik dan juga instrument biola yang dipakai
hingga sekarang ini pada musik Melayu khususnya di kebudayaan Melayu
Sumatera Timur.
Musik Tradisional Melayu hingga saat ini sudah menggunakan alat-alat
musik yang dipengaruhi musik Barat seperti biola, keyboard, akordion dan lain-
lain, tetapi tidak menghilangkan/melupakan alat musik seperti yang lazim
ditemukan seperti gong, rebab, serunai, gendang, rebana, suling, dll. Dari alat
musik tersebut instrumen biola adalah alat musik yang fungsinya sangat sering
menjadi melodi utama pada penyajian musik tersebut.
3.2 Biola dalam Perspektif Organologi.
Biola adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara
digesek, dipetik dan dipukul. Biola memiliki empat senar yaitu G-D-AE yang
disetel berbeda satu sama lain dan nada yang paling rendah adalah G. Sebuah
nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle. Biola tergolong kedalam
51
klasifikasi bowed short neck lute chordophone , dan biola seringkali disebut fiddle
jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional.
Gambar 3.1 Badan Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian yaitu badan biola, leher
biola, lubang resonator, leher biola, jembatan biola, belakang biola, senar, dan
beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain
pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali
untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila
diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. Penyangga dagu tersebut dapat
tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.
Badan biola terdiri atas dua (2) papan suara yang melengkung yang
disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem
binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas,
keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam yang
52
membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan
untuk pengeleman. Dilihat dari sisi depan maupun dari sisi belakang, badan biola
menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua
sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.
Gambar 3.2 Lubang Resonator Berbentuk Huruf F
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu
cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua
lubang suara atau yang diberi nama lubang F karena bentuknya. Lubang suara
tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai lubang nafas
biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini,
dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi
retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola
biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil yang
dipasang di dalam permukaan atas biola, dibuat sejajar dengan jembatan biola di
atasnya untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
53
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih
yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu
utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling
walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri.
Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat
dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman.
Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola.
Gambar 3.3 Bagian Belakang Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian
belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang
dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih
oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama.
Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan
dipernis dengan kayu eboni.
54
Gambar 3.4 Leher Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Jembatan biola dipahat dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan,
lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam
bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri atau bersamaan dan
menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah
dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
Gambar 3.5 Jembatan Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang
diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar
E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk
senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan.
55
Gambar 3.6 Bagian Ekor Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Rambut yang digunakan untuk busur biola biasanya diambil dari rambut ekor
kuda putih jantan atau rambut ekor kuda yang berwarna putih keemasan. Namun
pada masa sekarang ini busur-busur biola biasanya menggunakan serat sintetis
yang harganya lebih murah di bandingkan dengan rembut ekor kuda asli. Jika
busur biola rajin digosok dengan Gala atau Bahasa Inggris: rosin, akan membuat
cengkeraman busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol agar tidak
gampang lepas, dan dapat membantuk teknik getaran. Pada ujung bawahnya
terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan atau
mengendurkan rambut tersebut pada saat akan dimainkan atau disimpan. Di dekat
sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.
Gambar 3.7 Busur (Bow) Biola
56
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada
suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara
dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih
kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan
yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan
senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang
lebih enak di dengar. Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau
berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi
dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya,
dan kadar airnya. Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang
dicampur aluminium untuk mencegah bunyinya seperti siulan. Lapisan emas
mencegah karat pada senar dan juga mengurangi siulan. Baja tahan karat
menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berisi sintetis menggabungkan
kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas
penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar
usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar
logam.
57
Gambar 3.8 Senar Biola
Sumber: http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
Panjang badan biola orang dewasa ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm. Biola 3/4
sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Pemain biola akan memilih biola sesuai
dengan kenyamanannya masing-masing.
3.3 Biola dalam Ensambel Musik Melayu
Seorang pemain biola dalam musik tradisional Melayu umumnya tidak
dilahirkan melalui lembaga pendidikan musik formal seperti akademi, sekolah
tinggi, dan institut, tetapi kebanyakan seorang pemain biola mendapatkan ilmu
bermain biolanya lewat keluarga atau kerabat terdekat. Dalam skripsi ini penulis
ingin berbagi pengalaman kepada para pembaca tentang instrument biola pada
ensambel musik Melayu yang disampaikan oleh Permainan Biola Melayu Mahyu
Danil.
Dalam musik Melayu biola adalah instrument yang paling identik dengan
identitas musik Melayu, selain dari kekhas-an musik Melayu yang selalu
menggunakan Gendang ronggeng. Biola dalam ansambel musik Melayu
merupakan instrument pembawa melodi utama di dalam penyajian sebuah musik.
58
Ada beberapa gaya melodi atau ciri khas yang membuat melodi biola pada lagu-
lagu Melayu sangat berbeda dengan musik-musik lainnya, yaitu menggunkan
teknik yang disebut dengan Cengkok dan Grenek. Pada melodi biola cengkok dan
grenek adalah sebagai Bunga Melodi, kedua istilah ini yaitu cengkok dan grenek
banyak digunakan dalam musik Melayu Deli Medan, pada musik gamat (Melayu
Minangkabau) istilah ini desebut garinyiak dan variasi, tapi dalam musik Melayu
Asli Malaysia, kedua istilah ini tidak ditemukan walaupun prakteknya dilakukan
oleh para pemain biolanya. Di sini dapat dipahami bahwa istilah pemberian nama
sesuatu teknik permainan nada hias atau ornamentai bagi kalangan pemusik tidak
begitu penting, malah kadang-kadang para pemusik tersebut memberi nama
dengan istilah yang umum sekali, misalnya bunga melodi. Dengan istilah bunga
melodi masyarakat tentunya sudah mengerti dan tahu bahwa yang dimaksud
adalah hiasan untuk memperindah sebuah melodi lagu. Bentukbentuk ornamentasi
melodi dalam musik Melayu biasanya disebut dengan istilah cengkok dan
grenekyang fungsinya adalah untuk memperindah jalannya melodi lagu baik yang
dimainkan oleh instrumen maupun yang didendangkan penyanyi. Tanpa hiasan
cengkok dan grenek melodi itu terasa kering dan kaku.
3.1Timbre, Laras, Tangga Nada di Musik Melayu
Dalam skripsi ini penulis akan memberikan beberapa contoh tentang
timber, laras dan tangga nada di musik Melayu. Bentuk-bentuk ornamentasi
melodi dalam musik Melayu sering disebut dengan istilah cengkok dan grenek
yang fungsinya adalah untuk memperindah jalannya melodi lagu baik yang
59
dimainkan oleh instrumen maupun yang didendangkan penyanyi. Tanpa hiasan
cengkok dan grenek melodi itu akan terasa kaku dikarenakan yang menjadi ciri
khas musik Melayu adalah cengkok dan greneknya.
Dalam musik Melayu, melodi-melodi yang sering digunakan beserta
teknik cengkok di musik Melayu biasanya ditemukan pada nadanada yang
berduarasi panjang misalnya durasi 1 ½ , 2 , 2 ½ , dan 3 ketukan yang dilahirkan
secara improvisasi. Nilai-nilai not yang sering digunakan untuk membuat cengkok
pada melodi lagu biasanya berbentuk kuartol (4 nada dalam satu ketukan), kuintol
(5 buah nada dalam satu ketukan), sektol (6 buah nada), septimol (7 buah nada),
dan ada berbentuk novemol yaitu 9 buah nada dalam satu ketukan.
Kemudian grenek adalah sebuah teknik untuk memperindah musik dalam
membawakan melodi lagu baik untuk musik vokal maupun instrumental. Dalam
musik vokal ciri-ciri grenek adalah menggetarkan suara dengan nada rapat seperti
vibrato pada musik Barat, sedangkan grenek untuk instrumen biola teknik
memainkannya hampir sama dengan teknik triller yaitu menggetarkan jari secara
capat dalam dua buah nada yang berbeda dalam satu ketukan atau lebih.
Prinsip utama yang membedakan cengkok dan grenek adalah pada bentuk
lompatan nadanya. Misalnya pada cengkok sebuah melodi dapat saja dimainkan 7
buah nada atau 8 buah nada dalam satu ketukan, tapi langkah interval melodinya
bervariasi antara sekond, terts, kuart, kuint dan sebagainya. Akan tetapi, pada
melodi grenek interval nada yang dimaikan hanya berbentuk sekond naik atau
sekon turun, artinya dua buah nada yang dimainkan secara berulang dengan nilai
not 1/32 atau 1/64. Agar pengertian cengkok dan grenek yang sudah diuraikan
60
diatas dapat di pahami dengan jelas dalam prakteknya penulis akan memberikan
contoh-contohnya sebagai berikut.
Gambar 3.9 Contoh lagu Gamat Minangkabau
Cuplikan notasi di atas diambil dari sebuah lagu gamat Melayu
Minangkabau yaitu Buruang Putiah. Notasinya ditulis dalam dua buah garis
paranada, notasi yang ditulis pada garis paranada di atas adalah bentuk
cengkokdan grenek, sedang notasi yang ditulis pada garis paranada di bawah
merupakan notasi melodi batang. Pada bar ke-2 ketukan pertama garis paranada
yang di atas dapat dilihat contoh grenek yaitu berupa serangkaian melodi yang
memainkan dua buah nada saja, f dan e secara berulang-ulang dengan nilai not
1/32. Jika dibandingkan dengan notasi musik barat, melodinya kelihatan seperti
tiller, tapi sebenarnya bukan triller, karena perulangan nada yang dimainkan
berupa sekond turun yaitu dari nada f ke nada e, sedangkan melodi triller yang
dimainkan dalm musik Barat perulangan nadanya sekon atas yaitu dari e ke f.
61
Oleh karena itu, simbol penulisan grenek yang seperti itu tidak dapat di
ganti dengan simbol penulisan triller pada musik Barat kecuali dibuat kode
tersendiri. Dalam lagu-lagu Melayu bentuk grenek ada dua macam yaitu, grenek
sekon atas dan grenek sekon bawah. Grenek sekon atas tenik memainkannya sama
dengan triller pada musik Barat dan bentuk yang seperti itu dapat dilihat pada
contoh-contoh lagu berikutnya. Selanjutnya pada bar ke-3 dapat dilihat contoh
rangkaian melodi dalam bentuk kuintol yang ditulis dengan angka 5 di atasnya,
dan bentuk rangkaian melodi seperti itulah yang disebut cengkok dalam musik
Melayu. Pergerakan melodinya biasanya melangkah turun tapi dengan lompatan
nada turun naik. Pada notasi di atas dapat dilihat bahwa nada b turun ke nada a,
tapi sebelum sampai ke nada a kemudian melompat ke nada c dan turun ke nada a,
selanjutnya naik kembali ke nada b dan turun ke nada gis, dan ke nada a. Dalam
lagu-lagu Melayu sangat banyak dijumpai bentuk-bentuk cengkok yang
penempatannya pada bagian akhir kalimat melodi.
Melodi cengkok dalam bentuk kuintol di atas bagi seorang pemain biola
atau penyanyi Melayu bisa diubah menjadi rangkaian nada sektol atau septimol,
yaitu 6 atau 7 nada dalam satu ketukan dengan interval nada bermacam-macam,
tergantung rasa musikal sipenyanyi karena penyanyi atau pemain biola
memainkan atau menyanyikan secara improvisasi. Seorang pemain biola
memiliki teknik agar melodi cengkok di dengar lebih indah, biasanya pemain biola
memainkan lagu dengan menggunakan teknik legato, yaitu semua rangkaian
melodi dimainkan dengan satu gesekan atau dengan teknik stacato (gesekan
62
putus-putus). Teknik legato dan staccato tersebut bisa digabungkan dalam sebua
lagu.
Jika ditelusuri pengertian cengkok dalam pengertian umum sama artinya
dengan bengkok atau kelok-kelok. Jadi melodi yang bengkok dan berkelok-kelok
merupakan tuntutan estetika musikal dalam membawakan lagu Melayu baik yang
dimainkan dengan instrumen maupun yang dibawakan oleh vokal. Pada bagian
melodi cengkok, pemain biola berkesempatan mengukir melodi seindah mungkin
sesuai rasa musikalnya dalam bentuk rangkaian nada kuintol, sektol, septimol
secara spontan.
Bentuk-bentuk nada hias atau ornamentasi lain yang sering juga digunakan
oleh pemain biola dalam membawakan lagu-lagu Melayu adalah berupa
appogiatura pendek dan appgiatura ganda yang bentuknya berupa not kecil yang
diletakan sebelum nada pokok seperti berikut.
Gambar 3.10 Bentuk melodi appogiantura pendek.
Sebagai contoh pemakaian ornamen melodi bentuk appogiatura pendek
dan appogiatura ganda dapat dilihat pada lagu di bawah ini.
63
Gambar 3.11 Melodi Bentuk Appogiatura Ganda.
Dalam lagu ini dapat dilihat not-not kecil sebelum nada pokoknya. Hiasan-
hiasan melodi pada lagu tersebut sangat banyak ditemui dalam melodi biola lagu
Melayu. Bagi pemain biola, nada-nada hias tersebut merupakan hiasan melodi
sederhana. Dalam notasi lagu Kaparinyo di atas, ornamen melodinya memiliki
tiga model yaitu bentuk appogiatura pendek, appogiatura ganda dan triller. Ada
juga bentuk melodi cengkok dalam rangkaian nada kuintol (lihat bar 10 dan bar
18). Penambahan hiasan melodi dengan appogiatura pendek dan ganda, secara
64
umum dapat dipakaikan pada tempat-tempat melodi yang mendapat ketukan kuat
seperti ketukan pertama dan ketiga dalam birama 4/4.
Pemain biola Melayu tidak selalu menggunakan melodi seperti diatas,
tetapi juga bisa berubah-ubah tergantung pada rasa musikal musisi itu sendiri,
karena seorang pemain biola bermain secara improvisasi, kadang-kadang
dimainkan pada nada-nada yang tidak mendapat ketukan (lihat bar 1, 3, dan 4) dan
juga dirangkaikan dengan melodi grenek seperti pada bar 14. Hiasan melodi
berupa appogiatura pendek dan ganda yang tertulis tampilkan pada lagu
Kaparinyo di atas tidak harus dimainkan secara keseluruhan, bisa mengambil
beberapa melodi yang di anggap enak utnuk didengar telinga pemain biola
tersebut.
Bentuk-bentuk ornamen berupa appogiatura pendek dan ganda itu biasanya
paling banyak digunakan dalam lagu-lagu Melayu tempo sedang (Mak Inang) dan
tempo cepat (Joget) sedangkan hiasan melodi berupa cengkok dan grenek banyak
digunakan pada lagu-lagu Melayu dalam tempo lambat yang dalam istilah Melayu
Deli disebut rentak senandung, dalam lagu Melayu Malaysia dinamakan rentak
asli, dan dalam lagu gamat Minangkabau disebut tempo langggam.
Sebenarnya yang memberi karakter gaya Melayu dalam sebuah melodi itu
adalah pemakaian cengkok dan grenek yang tepat, dan yang dimaksud tepat di sini
bukan berarti permanen atau standar tidak berubah, tetapi tepat menurut citarasa
estetika musik Melayu. Berikut ini diberikan contoh lagu Melayu dan gamat
Minangkabau yang kental dengan cengkok dan grenek.
65
Gambar 3.12 Contoh Lagu yang Menggunakan Cengkok dan Grenek.
Pada notasi di atas terlihat sangat banyak bentuk-bentuk melodi yang
ditulis dengan not triol 1/32. Sebenarnya melodi-melodi tersebut bila dimainkan
bunyinya sama dengan grenek pendek atau triller pendek. Dalam lagu diatas dapat
dilihat betapa kayanya melodi lagu-lagu tradisional Melayu, hampir setiap nada
dimainkan dengan cengkok dan grenek dan pada notasi ini dapat dilihat
penggunaan cengkok dalam bentuk sektol, septimol dan oktol.
66
Gambar 3.13 Contoh lagu Pasir Roboh Menggunakan Grenek.
Dalam lagu Pasir Roboh dijumpai grenek melodi yang bergerak ke atas dengan
interval nada sekon naik cis dan d (lihat bar 1), selanjutnya pada bar 9 ketukan ke-
3 juga ditemukan grenek melodi yang terdiri dari 9 buah nada, tapi sesungguhnya
yang dimainkan oleh pemain biola lebih rapat lagi nadanya dari pada itu yaitu
sekitar 16 buah nada dalam satu ketukan. Jadi nilai notnya sama dengan 1/64
dalam satu ketukan. Akan tetapi, jika pembaca dapat memainkan melodi-melodi
67
di atas seperti yang tertulis dengan biola atau atau keyboard menurut penulis
sudah dapat mewakili cengkok dan grenek lagu Melayu.
Gaya permainan biola dalam musik Melayu dibentuk oleh permainan
ornamentasi melodi seseorang yang sebenarnya sulit untuk diseragamkan karena
dimainkan dengan teknik improvisasi. Tidak perlu diseragamkan sebab akan
mematikan kreativitas musikal musisinya. Setiap pemain biola Melayu
mempunyai gaya pribadi dalam memainkan improvisasi ornamen melodinya,
yang masing-masingnya mempunyai kelebihan. Namun demikian, struktur lagu
pokok yang dimainkan tetap sama.
68
BAB IV
TRANSKRIPSI DAN ANALISIS TEKNIK
PERMAINAN BIOLA MELAYU OLEH BAPAK
MAHYU DANIL DI TAMAN BUDAYA MEDAN
4.1 Notasi dan Transkripsi
Untuk melakukan analisis musik, perlu dilakukan visualisasi bunyi
kedalam simbol-simbol bunyi yang disebut sebagai sebuah notasi. Hal Ini
dilakukan untuk mempermudah setiap orang dalam melakukan analisis didalam
musik. Visualisasi bunyi tersebut penulis pindahkan kedalam bentuk notasi
balok di dalam suatu garis paranada, yang mana Garis paranada terdiri dari 4
spasi dan 5 garis. Kunci dari garis paranada ini adalah kunci G, karena Biola
merupakan alat musik melodis yang memainkan nada pada kunci G. Tujuan
penggunaan notasi balok, yaitu untuk mencatat semua karakter-karakter musik
secara detail atau yang disebut suatu pendekatan deskriptif.
Dalam suatu komposisi musik terdapat dua jenis notasi yang ditawarkan
oleh Charles Seeger seorang ilmuan musik yang dikenal baik , yaitu notasi
preskriptif dan notasi deskriptif. Dalam penulisan notasi ini, penulis memilih
pendekatan deskriptif untuk mencatat semua bunyi yang didengar secara detail
Proses visualisasi ini dalam ilmu etnomusikologi dinamakan proses transkripsi.
Yang mana, Dengan mentranskripsikan bunyi kedalam bentuk notasi, maka
setiap orang dapat melihat dan memainkan kembali apa yang ia dengar. Pada
alat musik Biola bukan hanya terdapat notasi saja, Oleh sebab itu, penulis
bukan hanya mentranskripsikan notasi, tetapi juga kedua unsur musik pada
Biola, notasi notasi yang ada dan ornamen lainnya yang juga turut ambil
69
bagian .Teknik memainkan melodi pada biola penulis transkripsikan kedalam
bentuk huruf yang biasa digunakan dalam musik populer yang mana hal ini
juga penulis lakukan untuk mempermudah orang agar lebih mudah untuk
mengerti dan paham dengan apa yang dituliskan dan ditranskripsikan .
4.2 Proses Pentranskripsian
Untuk mendapatkan transkripsi dari lagu-lagu pada permainan biola melayu
oleh Mahyu Danil yang menjadi Informan, ada beberapa langkah yang penulis
lakukan, yakni sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan rekaman gaya permainan biola melayu oleh Mahyu
Danil, penulis merekam langsung permainannya dengan menggunakan
kamera Iphone 6 plus – 64 GB yang dikenal cukup baik didalam gambar
serta audionya . Proses rekaman dilakukan dirumah narasumber .
2. Rekaman tersebut didengarkan secara berulang-ulang agar mendapatkan
hasil yang maksimal, dan kemudian ditranskripsikan kedalam bentuk
notasi balok .
3. Pendekatan transkripsi yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif,
yaitu menuliskan semua melodi yang didengar secara detail dan benar .
4. Melodi Biola ditranskripsikan ke dalam bentuk notasi Barat agar dapat
lebih mudah dimengerti, karena dalam notasi Barat tinggi/rendahnya
nada, pola ritem, dan simbol-simbol, terlihat lebih jelas dalam garis
paranada sehingga hal ini dapat sangat mempermudah .
70
4.3 Sampel Lagu
Adapun sampel lagu yang penulis pilih, yaitu lagu Sri Mersing (rentak
senandung), Pulo Kampai (rentak mak inang), Tanjung Katung (rentak joget),
dan Habibi (lagu padang pasir). Keempat lagu ini penulis pilih karena lagu-lagu
tersebut sering dibawakan dalam kegiatan musik Melayu, selain itu dapat
mempresentasikan gaya permainan Mahyu Danil sebagai Pemain Biola
Melayu.
Dengan menggunakan teknik transkripsi seperti di atas, maka keempat
lagu yang disajikan oleh Mahyu Danil dalam permainan Biolanya, hasilnya
dapat dilihat seperti apa yang ditranskripsikan nantinya .
4.4 Analisis Gaya Struktur Melodi Biola Melayu oleh Bapak Mahyu Danil
Berdasarkan Delapan Parameter Weighted Scale
Berdasarkan teori weighted scale yang diaplikasikan untuk menganalisis
musik, maka hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut:
4.4.1 Tangga Nada
Setelah mentranskripsikan keempat sampel lagu kedalam bentuk notasi,
maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisis struktur
musiknya.
Untuk menentukan tangga nada, penulis melakukan pendekatan weighted scale,
seperti yang dikemukakan. Dari hasil transkripsi, maka ditemukan tangga nada
pada keempat lagu tersebut ialah sebagai berikut:
71
1. Tangga nada lagu Sri Mersing
Nada : A-B-C-D-E-F-Gis-A
Dilihat dari analisis jarak nada pada melodi diatas, maka tangga nada
lagu Sri Mersing adalah tangga nada diatonis minor harmonis, yaitu
yang dengan jarak 1-1/2-1-11/2-1 ½-1/2.
2. Tangga nada lagu Mak Inang Pulo Kampai
Nada : A-B-C-D-E-F-G-A
Dilihat dari analisis jaraknya, maka tangga nada lagu Pulo Kampai
memiliki tangga nada diatonis minor asli yang berjarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1
1 .
3. Tangga nada lagu Habibi
Nada : G-A-Bes-C-D-Es-Fis-G
Dari gambar melodi di atas, maka tangga nada lagu Habibi adalah
diatonis minor harmonis, yaitu 1-1-1/2-1-1-1 ½-1/2
72
4. Tanjung Katung
Nada : G-A-B-C-D-E-Fis-G
Dilihat dari analisis berikut, Tangga nada lagu Tanjung Katung dalam
komposisi berikut ini adalah diatonis mayor, yaitu dengan jarak 1-1-1/2-
1-1-1-1/2.
4.4.2 Nada Dasar
Dalam menentukan nada dasar pada keempat lagu yang penulis coba
untuk analisis ini, penulis menggunakan tujuh kriteria-kriteria generalisasi yang
ditawarkan oleh Bruno Nettl dalam bukunya Theory and Method in
Etnomusicology (1963: 147), yang mana dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang paling sering
muncul dan nada mana yang paling jarang dipakai dalam suatu komposisi
musik
2. Kadang-kadang nada yang memiliki nilai ritmisnya besar dianggap nada
dasar, meskipun jarang dipakai
3. Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bagian
tengah komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas
tersebut.
4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun
posisi tepat berada ditengah-tengah dapat dianggap penting.
73
5. Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai
sebagai patokan. Contohnya sebuah posisi yang digunakan bersama
oktafnya, sedangkan nada lain tidak memakai. Maka nada pertama
tersebut boleh dianggap lebih penting.
6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa juga bisa dipakai
sebagai patokan tonalitas.
7. Harus diingat barangkali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem
tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-paokan diatas.
Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik
tampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan musik
tersebut (terjemahan Marc Perlman 1963:147).
Dengan melihat ketujuh kriteria diatas, maka dapat diuraikan nada dasar
pada keempat sampel lagu di atas:
Lagu Sri Mersing
1 Nada yang paling sering dipakai dalam lagu tersebut adalah Nada E
2 Nada yang memiliki nilai ritmis terbesar dalam lagu tersebut ialah
Nada A
3 Nada awal yang paling sering dipakai dalam lagu tersebut ialah Nada
E, dan nada akhir yang paling sering dipakai dalam lagu tersebut ialah
Nada A
4 Nada yang memiliki posisi paling rendah dalam lagu tersebut ialah
Nada B
74
5 Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf dalam lagu tersebut ialah
Nada C
6 Nada yang mendapat tekanan ritmis dalam lagu tersebut ialah Nada A
7 Berdasarkan dari pengalaman musikal yang dimiliki oleh penulis,
maka kemungkinan besar nada dasar lagu Sri Mersing adalah nada: A
Tabel 4.1
Nada Dasar yang Dipergunakan pada Lagu Sri Mersing
No Kriteria Nada
1
2
3
4
5
6
7
8
K1
K2
K31
K32
K4
K5
K6
K7
E
A
E
A
B
C
A
A
Keterangan
K1. Nada yang paling sering dipakai
K2. Nada yang memiliki nilai ritmis terbesar
K31. Nada awal yang paling sering dipakai
75
K32. Nada akhir yang paling sering dipakai
K4. Nada yang memiliki posisi paling rendah
K5. Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf
K6. Nada yang mendapat tekanan ritmis
K7. Nada dasar berdasarkan pengalaman dan kecenderungan
Nada dasar dari lagu Sri Mersing adalah: C=do, dengan relatif minor
A
Nada Dasar Lagu Pulo Kampai : C=do, dengan relatif minor A
Nada Dasar Lagu Habibi: Bes=do, dengan relatf minor G
Nada Dasar Lagu Tanjung Katung: G=do
4.4.3 Wilayah Nada
Wilayah nada adalah daerah atau range dari nada yang frekuensinya
paling rendah, hingga sampai pada frekuensi nada yang paling tinggi. Dari hasil
transkripsi yang dilakukan oleh Penulis , maka diperoleh ambitus suara dari
keempat lagu yang menjadi sample lagu, ialah sebagai berikut :
Wilayah Nada Lagu Sri Mersing
C - C”
12 Laras
2400 Cent
76
Wilayah Nada Lagu Pulo Kampai
D - C”
11 Laras
2200 cent
Wilayah Nada Lagu Habibi
Bes - D”
13 Laras
2500 Cent
Wilayah Nada Lagu Tanjung Katung
D - Eis”
14 Laras
2600 Cent
77
4.4.4 Jumlah Nada
Untuk menentukan jumlah nada-nada keempat sampel lagu, terdapat
dua cara yang perlu dilakukan. Pertama adalah melihat banyaknya kemunculan
setiap nada tanpa melihat durasinya secara kumulatif. Kedua, melihat
kemunculannya dan menghitung durasi kumulatif. Dalam analisis ini, penulis
menggunakan cara yang pertama, yaitu menghitung kemunculan nada tanpa
melihat durasinya.
1. Lagu Sri Mersing
Tabel 4.2
Jumlah Nada Lagu Sri Mersing
Nada Jumlah
C 4
Cis 1
D 12
Dis 8
E 33
F 10
Gis 15
A 43
Ais 1
B 41
78
C’ 33
Cis’ 6
D, 34
Dis, 8
E, 44
2. Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Tabel 4.3
Jumlah Nada Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Nada Jumlah
Cis 1
D 10
Dis 12
E 37
F 17
G 2
Gis 44
A 83
B 73
79
C’ 44
D’ 15
E’ 23
F’ 8
G’ 0
A’ 3
B’ 2
C’ 1
3. Lagu Habibi
Tabel 4.4
Jumlah Nada Lagu Habibi
Nada Jumlah
B 18
C 11
Cis 13
D 46
Dis 0
Es 21
E 1
F 9
80
Fis 31
G 42
A 32
Bes 12
B 16
C’ 10
Cis’ 3
D’ 11
E’ 3
Fis’ 3
G’ 9
A’ 7
B’ 5
C’’ 1
81
Cis’’ 2
D’’ 1
4.4.5 Interval
Interval yang dimaksudk di dalam tulisan ini ialah jarak antara nada
yang satu dengan nada yang lainnya dalam satu komposisi musik . Sistem
pengukuran pada interval disebut “laras” dengan alat ukur “cent”. Interval pada
keempat lagu ini terdapat dua jenis, yaitu melangkah (conjunct) dan melompat
(disjunt) Analisis interval penulis lakukan dengan menghitung setiap interval,
baik interval didalam naik, maupun interval turun. Dengan melihat ketentuan-
ketentuan interval pada hal hal diaats di atas, maka interval pada keempat
sampel lagu diatas adalah, sebagai berikut.
1. Interval Lagu Sri Mersing
Tabel 4.6
Jumlah Interval Lagu Sri Mersing
Interval Jumlah
1P 15
IAug 1
82
2M 110
2m 100
2Aug 10
3M 10
3m 29
3dim 1
4P 15
5dim 3
5P 5
6m 6
7m 2
8P 2
83
2. Interval Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Tabel 4.7
Jumlah Interval Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Interval Jumlah
1P 40
2M 77
2m 136
2Aug 11
3M 26
3m
3dim
55
1
4P 11
4Aug
4dim
4
1
5P 4
8P 1
84
3. Interval Lagu Habibi
Tabel 4.8
Jumlah Interval Lagu Habibi
Interval Jumlah
1P 26
2M 45
2m 87
2Aug 16
3M 15
3m 4
3dim 1
4P 11
4Aug 1
4dim 1
5P 1
85
6M 2
4. Interval Lagu Tanjung Katung
Tabel 4.9
Jumlah Interval Lagu Tanjung Katung
Interval Jumlah
1P 8
2M 36
2m 23
3M 14
3m 18
4P 5
5P 2
5Aug 3
6m 1
86
4.4.6 Pola Kadensa
Pola kadensa dapat dikonsepkan sebagai rangkaian nada akhir pada
setiap akhir frase dalam suatu komposisi musik.
4.4.7 Formula Melodi
William P. Malm (1977 : 8) dalam bukunya Music Culture of the
Pacific Music the Near and East Asia, menyatakan bahwa bentuk (motif) dapat
dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Repetitif adalah bentuk nyanyian yang diulang-ulang.
2. Literatif adalah bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang
kecil dengan kecenderungan pengulangan dalam keseluruhan nyanyian.
3. Reverting adalah bentuk nyanyian yang terjadi pengulangan pada frasa
pertama setelah terjadi-penyimpangan penyimpangan melodi.
4. Progresive adalah bentuk nyanyian yang terus berubah dengan
menggunakan materi melodi yang selalu baru.
5. Strophic adalah suatu bentuk nyayian yang di ulang dengan form yang
sama, tetapi dengan teks nyanyian yang selalu berubah.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya di Motif pada keempat
lagu ialah ialah :
Intro
Lagu
Interlude lagu tersebut
Akhir lagu tersebut
Dan beberapa ulasan Improvisasi melodi pada lagu tersebut
87
Formula Melodi Lagu Sri Mersing
Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan pada pernyataan di atas, maka
lagu Sri Mersing memiliki bentuk iteratif
Bentuk Variasi
A A1,A2
B B1, B2, B3
C C1, C2
D D1, D2
Formula Melodi Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan pada pernyataan di atas, maka lagu Mak
Inang Pulo Kampai memiliki bentuk iteratif
Bentuk Variasi
A A1, A2,
B B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7
C C1, CE, C3, C4, C5, C6, C7
88
D D1, D2, D3, D4, D5, D6
E E1
Formula Melodi Lagu Habibi
Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan pada pernyataan di atas, maka lagu
Habibi memiliki bentuk iteratif
Bentuk Variasi
A A’ A1, A2 A’1,
A’2
B B1, B2, B3
C C’ C1, C2
C’1, C’2, C’3
D D1, D2
E E1, E2
89
Formula Melodi Lagu Tanjung Katung
Berdasarkan pernyataan yang dijelaskan pada pernyataan di atas, maka lagu
Tanjung Katung memiliki bentuk iteratif
Bentuk Variasi
A A1. A2
B B1, B2, B3, B4, B5, B6
C C1, C2, C3, C4, C5, C6
D D1, D2, D3, D4, D5, D6
E E1, E2, E3, E4, E5, E6
4.4.8 Kontur
Menurut William P Malm (1977:8) yang dimaksud dengan kontur adalah garis
suatu lintasan melodi dalam sebuah lagu, yang mana hal ini dapat dibedakan
kedalam beberapa jenis, diantaranya yaitu:
1. Ascending (menaik), yaitu garis melodi yang bergerak naik dari nada
yang rendah ke nada yang tinggi.
2. Descending (menurun) adalah garis melodi yang bergerah turun dari nada
yang tinggi ke nada yang rendah.
90
3. Pendulous adalah garis melodi yang bergerak dengan membentuk
lengkungan (melengkung setengahlngkaran).
4. Terraced (berjenjang) adalah garis melodi yang membentuk gerakan
berjenjang seperti anak tangga.
5. Statis (level) adalah melodi yang gerakan-gerakan intervalnya terbatas
atau garis melodi yang bergerak datar atau statis.
Dari kelima jenis kontur diatas, maka kontur pada empat sampel lagu adalah:
- Kontur Lagu Sri Mersing, yaitu ascending, discending, dan terraced
- Kontur Lagu Mak Inang Pulo Kampai, yaitu statis dan pendulous
- Kontur Lagu Habibi, yaitu ascending dan terraced
- Kontur Lagu Tanjung Katung, yaitu pendulous
4.5 Gaya Permainan Biola Melayu oleh Mahyu Danil dalam Ornamentasi
Musik Melayu
4.5.1 Pentingnya Estetika dalam Musik Melayu
Pada dasarnya pemain musik atau penyanyi Melayu sadar bahwa dalam
menyanyikan lagu-lagu Melayu, selain aspek pemahaman dan hafalan terhadap
melodi dasar, mereka juga harus memebrikan nilai estetika di dalam
menyanyikan lagu lagu Melayu. Aspek estetika ini sangat kuat didasari oleh
filsafat musik yang dipegang dan diajarkan oleh para seniman musik Melayu
dari satu generasi ke generasi lain.
91
Di antara filsafat keindahan atau estetika musik Melayu itu adalah: (a)
bahwa musik adalah anugerah Ilahi, yang tujuannya adalah untuk kemaslahatan
umat manusia, bukan untuk merusak manusia. (b) bahwa musik adalah mimesis
dari suara suara alam yang kemudian diwujudkan dalam dimensi ruang dan
waktu, (c) bahwa dalam bermusik tidak hanya sebatas menyanyi secara akurat
tetapi harus menyertakan dimensi ruh yang menyanyikannya dan yang
mendengarkannya. Dalam hal ini penjiwaan musikal sangat ditekankan dalam
musik Melayu. Para pemusik Melayu menyatakan hal ini dengan menyanyi
atau main alat musik harus kena ruhnya. Atau bagi seorang penyanyi atau
pemusik yang belum dapat menyentuh ruh ini disebut sebagai penyanyi dan
pemusik “biasa.” (d) Dalam tujuan yangj paling luas, bagi seniman musik atau
penyanyi Melayu, tujuan dirinya adalah ibadah kepada Tuhan yang maha
Kuasa, bukan hanya sekedar hiburan yang bersifat duniawi semata-mata. Oleh
karena itu, seorang penyanyi atau pemusik Melayu, merasa bahwa dirinya akan
mendapat pahala dari yang Maha Kuasa, karena berjuang di bidang seni
sebagai sarana ibadah dan mengenalkan keagungan Tuhan di dunia ini. Jadi
aspek rohani di samping materi pertujukan musik begitu menyatu dalam
konteks pertunjukan musik Melayu.
Demikian pula yang terjadi pada sosok seorang Mahyu Danil. Ia
memiliki pemikiran atas filsafat keindahan musik Melayu itu dari para
pendahulunya, kemudian ia salurkan melalui alunan melodi yang ia mainkan
dimanapun ia berada , terutama para pemain Biola Melayu saat ini . Bagi
Beliau , meneruskan kemampuan dan bakat musiknya kepada generasi muda
92
adalah kewajiban yang harus dilakukannya. Ia merasa berdosa jika tidak
meneruskan ini kepada generasi berikutnya.
Di antara sistem estetika musik Melayu di kawasan Sumatera Utara,
menurut penjelasan para informan, yang cukup menonjol adalah tiga jenis
keindahan dalam memberukan improvisasi dan memberikan ruh kepada
melodi musik Melayu. Ketiga unsur keindahan melodi itu adalah: cengkok,
gerenek (grenek), dan patah lagu. Berikut ini adalah contoh-contoh cengkok,
gerenek, dan patah lagu.
4.5.2 Cengkok
Cengkok merupakan bentuk melodi yang diayun dalam suatu komposisi musik.
Jarak nada cengkok adalah melompat (disjunct). Loncatan nada dengan teknik
melodi yang diayun ini, umumnya menggunakan nada-nada di sekitar dua nada
yang diayun itu. Bisa konturnya menaik atau turun dahulu baru naik, atau naik
dahulu baru turun. Ayunan nada boleh dari atas ke bawah atau dari bawah ke
atas. Ide cengkok inilah yang memberikan salah satu ciri khas pada musik
Melayu.
Gaya Cengkok pada Lagu Sri Mersing
Gaya Cengkok pada Lagu Mak Inang Pulo Kampai
93
Gaya Cengkok Lagu Habibi
Gaya Cengkok Lagu Tanjung Katung
4.5.3 Grenek
Grenek merupakan variasi-variasi melodi dengan ukuran ritmis yang relative
rapat. Pergerakan nada pada grenek adalah melangkah (conjunct).
Gaya Grenek pada Lagu Sri Mersing
Gaya Grenek pada Lagu Mak Inang Pulo Kampai
Gaya Grenek pada Lagu Habibi
94
Gaya Grenek Lagu Tanjung Katung
Pada umumnya, tidak semua frase pada komposisi gaya permainan Biola oleh
Mahyu Danil memiliki gaya grenek saja, melainkan campuran cengkok di
beberapa bagian.
Keduanya terkadang dicampur dalam satu improvisasi musik sehingga terkesan
menjadi lebih enak didengar .
4.5.4 Patah Lagu
Bagi seniman musik Melayu, apakah sebagai penyanyi atau pemusik
(baik pembawa melodi atau rentak dan ritmik), maka hal yang juga penting
untuk dipelajari dan dipraktikkan adalah ide patah lagu. Hiasan melodi ini
adalah berupa ide untuk menyentak-nyentakkan nada-nada tertentu, untuk
tujuan menegaskan artikulasi nada, dan indah menurut persepsi orang-orang
Melayu. Tidak semua hiasan melodi hanya berupa cengkok dan grenek, tetapi
dalam tempat-tempat tertentu perlu dilakukan hiasan patah lagu.
95
4.5.5 Trill,Appoggiatura, dan Arpeggio
Selain gaya cengkok dan grenek, ada beberapa hal yang perlu dipelajari
dan dikuasai, memainkan teknik trill dan appoggiatura pada permainan Biola
yang dilakukan oleh Mahyu Danil sendiri . Trill adalah teknik memainkan satu
melodi utama dengan satu melodi variasi kecil di depannya secara berulang-
ulang dan dengan waktu yang sangat cepat. Sedangkan appoggiatura
merupakan teknik memainkan melodi kecil di belakang melodi utamanya.
Kedua melodi kecil tersebut tidak termasuk dalam hitungan ketukan. Arpeggio
merupakan gabungan nada yang bertahap dan dibunyikan secara berurutan dan
merupakan bentuk sebuah akord tertentu. Teknik ornamentasi ini sering
ditemukan pada musik klasik Barat, khususnya alat musik melodis.
Contoh teknik trill melodi adalah seperti berikut ini.
96
Contoh teknik appoggiatura untuk lagu-lagu Melayu adalah sebagai
berikut.
1. Appoggiatura Dua dan Tiga Hiasan Melodi
97
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian tentang permasalahan-permasalahan dan pembahasan
yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis
mencoba membuat suatu kesimpulan mengenai Analisis teknik Permainan Biola
Melayu oleh Mahyu Danil di Taman Budaya Medan . Metode yang penulis
gunakan di dalam skripsi ini adalah metode kualitatif analitis, yaitu menjelaskan
dan mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan lagu lagu yang dimainkan
oleh Mahyu danil dan yang berhubungan dengan hal tersebut . Hasil yang
didapatkan setelah menganalisis teknik permainan yang beliau miliki adalah
pembaca dapat melihat secara visual bagian-bagian dari teknik permainan yang
beliau miliki baik itu cengkok, grenek, trill, tremolo, patah lagu, appoggiatura, dan
hal hal apa yang membuat beliau berbeda dengan musisi yang lainnya . hal ini
juga sangat bermanfaat sehingga mempermudah pembaca untuk melihat tiap-tiap
bagian atau frasa yang mewakili melodi atau ritme dari luar kebudayaan Melayu
yang terdapat dalam apa yang dituliskan serta lagu lagu yang ditranskripsikan.
Dalam skripsi ini penulis menyertakan Partitur lagu lagu yang dimainkan oleh
beliau agar dapat dilihat bentuk dari struktur musik yang disebut sebagai sebuah
masa permainan khususnya teknikal Permainan biola Mahyu Danil.
Lagu lagu yang beliau sampaikan melalui teknik permainan biola beliau
tersebut merupakan gambaran ekspresi seorang Mahyu Danil yang sering
melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang pernah di kunjunginnya untuk
98
memperkenalkan musik dan identitas dari musik tersebut , namun hal tersebut
tidak membuat beliau lupa untuk berkunjung kembali kedalam kampung tempat
kelahiran beliau.
Lagu lagu yang dimainkan seorang Mahyu Danil dalam penyajiannya
sangat banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya pengelola
taman budaya dan beberapa dosen Etnomusikologi USU yang memberikannya
kepercayaan untuk menjadi bagian dari Pertukaran Kebudaayan melayu di
Malaysia beberapa waktu belakangan ini . Undangan-undangan pertunjukan baik
lokal maupun internasional merupakan sebuah bentuk apresiasi dari banyak pihak
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh sosok Mahyu Danil. Selain
undangan, penghargaan berupa beberapa sertifikat pun kerap diterima dalam
berbagai pertunjukannya yang mana beliau ambil bagian didalamnnya .
5.2 Saran
Lagu- lagu garapan yang dimainkan Oleh Mahyu Danil terkesan terbatas ,
apalagi irama atau melodi yang berasal dari luar kebudayaan melayu dibawakan
dengan gaya musik Melayu.
Diharapkan gerenasi muda saat ini dapat melakukan kembali apa yang di
lakukan oleh Mahyu Danil dengan baik dan dewasa, bahwasanya musik tidak
hanya lestari tetapi juga musik harus memiliki suatu nilai untuk berkembang .
Semua yang dilakukan oleh Mahyu Danil untuk memperkenalkan musik dan
identitasnya dapat memotivasi orang banyak untuk berkarya dan memperkenalkan
musik tradisionalnya masing-masing yang menjadi identitas dari wilayah musik
99
itu sendiri . Dengan banyaknya generasi muda yang melakukan hal yang sama
seperti Mahyu Danil pada usaha dan kerja kerasnya, maka musik tradisional yang
kurang di minati generasi muda, akan lebih dikenal dengan kemasan baru yaitu
membuat garapan atau menciptakan musik dengan gaya musik tradisional tanpa
harus meninggalkan identitas Musik Melayu pada umumnya.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan
sumbangsih yang positif terhadap pembaca dan tulisan ini dapat menjadi acuan
untuk tulisan-tulisan selanjutnya yang kiranya jauh lebih baik .
100
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balaipustaka.
Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Leoport, Leopord, 1960. Violin Playing As I Teach It, Inc. New York: Dover
Publications,
Malm,William P., 1977. Music Cultures of the Pacific, Near East, and Asia. New
Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs; serta terJemahannya dalam bahasa
Indonesia.
Manurung, Pretty. Tengku Ryo Riezqan di Sinar Budaya Group Medan:Analisis
Melodi Biola Pada Lagu Journey To Deli yang Diciptakan dan Dimainkan
Oleh Tengkyu Ryo Riezqan di Sinar Budaya Group Medan. Skripsi Sarjana
Etnomusikologi USU. Mardalis. 2006. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan
Proposal). Jakarta: Bumi Aksara.
Merriam, Alan P., 1964. The Anthropology of Music. Indiana: North Western
University Press.
Moleong , Lexi J., 1988. Metodologi Peneliatian Kualitatif. Bandung : Remaja
Poskakarya.
Nainggolan, A, Kasiro. Studi Deskriptif Pertunjukan Makyong Cerita Putri Ratna
oleh Sinar Budaya Grup. Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.
Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Etnomusicology. New York: The
PreePress.
Seeger, Charles. 1997. Study in Etnomusicology .New York: University California
Press.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Silitonga, Nuari, Sansri. Nur’ainun sebagai Penyanyi Melayu Sumatera Utara:
Biografi dan Analisis Struktur Lagu-lagu Rentak Senandung, Mak Inang,
101
dan Lagu Dua yang Dinyanyikannya. Skripsi Sarjana Etnomusikologi
USU.
Simorangkir, Heidy. Zulfan Effendy Lubis: Analisis Gaya Permainan Akordion
Untuk Lagu Lagu Melayu Oleh Zulfan Effendy Lubis . Skripsi Sarjana
Etnomusikologi USU.
Sinaga, Vania, Nesya. 2013. Analisis Teknik Permainan Dan Penggarapan Empat
Komposisi Gondang Pada Instrumen Garantung Yang Dimainkan Oleh
Tiga Pargarantung. Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.
Sitanggang, Zulaikha, Siti. P Ahmad Setia Pemusik Melayu Sumatera Utara:
Biografi dan Gaya Melodis Permainan Akordion Wiraswasta Medan.
Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.
Takari, Muhammad. 2013. Kesenian Melayu kesinambungan, perubahan, dan
strategi budaya.
SUMBER INTERNET
http://www.cioff-indonesia.org
http://www.celebratebrazil.com/samba-dance-brazil.html
Sumber:http://kuliah-seni.blogspot.com/2013/07/pengertian-musik-
menurut-para-ahli.html
Sumber:http://kuliah-seni.blogspot.com/2013/07/pengertian-
musikmenurut-para-ahli.html
http://burhan-syah.blogspot.com/2008/12/biola.html
102
DAFTAR INFORMAN
1. Nama : Mahyu Danil
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Pemain Biola Melayu Profesional
Alamat : Dusun Ampera 1 Stabat, Kabupaten Langkat
2. Nama : Datuk Ahmad Fauzi
Umur : 54 Tahun
Pekerjaan : Dosen Biola Melayu di Etnomusikologi USU
Alamat : Jalan Marelan,Rengas Pulau, Medan Marelan
3. Nama : Tama Baqy
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Pemain Biola Melayu
Alamat : Jalan SM. Raja Km.8.5 No.152 Medan Amplas
4. Nama : Bapak Konong
Umur : 70 Tahun
Pekerjaan : Pemain Biola Melayu
Alamat : Jalan Kota Bangun Km 10,5 Medan Belawan
5. Nama : Rizka Rachmaini
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Guru Musik / Pemain Biola Melayu
Alamat : Jalan Binjai Km. 10,8 Deli Serdang, Sumatera Utara
103
HABIBI
Rentak: Masri
Tempo: Masri Arab (sedang) 100 ketukan dasar
per menit
Nada dasar : Bes Major
Pentranskripsi : Marthin Yosua
104
PULO KAMPAI
Rentak: Mak Inang
Tempo: Mak Inang (sedang) 90 ketukan dasar per
menit
Nada dasar : C Major
Pentranskripsi : Marthin Yosua
105
SRI MERSING
Rentak: Senandung
Tempo: senandung (lambat) 60 ketukan dasar
per menit
Nada dasar : C Major
Pentranskripsi : Marthin Yosua
106
TANJUNG KATUNG
Rentak: Lagu Dua
Tempo: Lagu Dua (cepat)
Nada dasar : G Major
Pentranskripsi : Marthin Yosua
107
L
A
M
P
I
R
A
N
108
RESPONDEN I No Data Pribadi Keterangan
1. Nama Mahyu Danil
2. Usia 35 Tahun
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. Agama Islam
5. Alamat Jl. Ampera, Stabat Lama Bar., Wampu,
Kabupaten Langkat Sumatera Utara
20854 .
6. Pekerjaan Pemain Biola Gaya Musik Melayu.
7. Status Menikah
8. Asal Medan
9. Nama orang tua Bapak Syamsul Bahri
10. Pekerjaan orang tua Wiraswasta
VERBATIM 1
No Data Keterangan
1. Tanggal wawancara Rabu, 08 Januari 2019
2. Lokasi Rumah Musik Mahyu Danil Biola
3. Waktu wawancara 12.00 – 17.45 WIB
4. Judul Rekaman Audio LINE_a20190112_020711130.m4a
No Pertanyaan Respon Analisa Refleksi Kode
1 Jadi,
menurut
abang
gimana
keberadaan
taman
budaya
sebagai
tempat
banyak
musisi
berlatih
disana ?
Kalau abang rasa, sangat
penting . disatu sisi itu
sebuah tempat dimana
hampir seluruh kegiatan
budaya itu ada disitu
dalam artian Proses
Pengajaran, segala
macam yang mungkin
gak didapatkan dari
tempat pendidikan resmi
kan seperti sekolah dan
lain lain . jadi sangat
penting abang rasa gitu .
Menurut Beliau, Taman Budaya merupakan satu tempat yang cukup penting keberadaannya di kota Medan, karena Taman Budaya medan merupakan satu tempat yang positif Musisi di kota medan khususnya
Tanggapan
Mahyu
danil
sangat
positif
terhadap
pertanyaan
penulis dan
tidak
terlalu
memperma
sa
lahkan
1
109
untuk saling bertukar ilmu khususnya ilmu musik
tentang apa
yang
dibicarakan
oleh
Penulis .
2 Banyak gak
bang manfaat
yang abang
dapat, dan ada
gak contoh
manfaat yang
bisa abang
paparkan
ketika abang
berada
ditaman
budaya ?
Manfaatnya untuk
abang?yah, ada sih
banyak . hal hal apa yah?
Seperti .. hmm macam
saya sendiri kan bergerak
di apalah, hmm melayu
jadi sering melihat apa
yang disajikan mereka
disitu, melihat apa dan
bagaimananya jadi
macam masukan ke kita .
mereka kan sering
akdang buat oenampilan
tari, drama, walaupun
saya jarang terlibat disitu
, Cuma intinya banyak
hal hal yang memang
bisa diambil dari apa
yang mereka sajikan
disitu, dari seni
pertunjukannya , ataupun
dari apayah? Hal hal
yang macam abang
bilang tadi, hal hal yang
mungkin kita tidak
dapatkan di, di
pendidikan formal .
Menurut Beliau, banyak sekali contoh dan manfaat yang didapatkan dengan keberadaan Taman budaya, karena Taman Budaya merupakan wadah yang tepat untuk Saling berbagi ilmu, tempat untuk seni pertunjukkan, tempat untuk rekreasi budaya, dan lain sebagainya .
2
3 Jadi bang,
bicara tentang
melayu, apa
sih arti
melayu itu
menurut
abang
sendiri? Dan
ketika abang
memainkan
Biola,
identitas
Melayu itu
ada dimana?
Jadi, bagi abang sih
melayu itu, identitas sih
sebenarnya . identitas
diri, identitas permainan
. jadi mencakup
beberapa aspek abang
rasa , bagi diri abang yah
. jadi melayu itu
identitas diri saya
melayu itu juga identitas
permainan saya gitu kan,
jadi abang rasa sangat
penting abang rasa, bagi
orang yang mainin lagu
Menurut Beliau, melayu tergambar dan menggambarkan satu identitas, baik itu identitas suatu permainan, identitas suatu teknik, identitas suatu rasa, dan identitas diri beliau, melalui
3
110
lagu melayu di genre
melayu . permainan biola melayu, beliau dapat menyampaikan sesuatu sehingga hal tersebut membuat banyak orang mengerti dengan apa yang beliau maksud dan beliau mampu membuat orang lain mengerti Dengan apa yang dimainkan oleh beliau melalui alunan teknik biola melayunya
4 Ada gak
bentuk
apresiasi yang
diberikan
khususnya
oleh
masyarakat
sekitar tentang
melayu
menurut
abang ?
Apresiasi dalam hal apa
ini ? (Permainan) . hm
adasih, sampai sekarang
masih berjalan yah biasa
biasa aja sih, gak ada
apresiasi yang gitu kali
Apresiasi yang diberikan yang didapat berdasar cerita beliau ialah lebih kepada bagaimana orang lain memperlakukan dan menghargai beliau sebagai seorang pemain biola melayu yang berkecimpung didunia musik melayu dan menjadi melayu menjadi identitas diri beliau ketika beliau memainkan musik melayu itu dalam konsep pertunjukkannya
4
111
Karena menurut beliau, apresiasi bukan hanya sekedar medali atau piala semata, melainkan bagaimana toleransi menghargai dan menerima apa yang telah disajikan oleh beliau . .
5 Terus kenapa
abang pilih
biola?
Hmm, kalau itu gimana
yah, sebnarnya dsari
kecil itu memang sudah
suka sama biola. Nahh
yang buat jatuh hati itu,
nahh sebenarnya waktu
jaman jamannya sekolah
itu jadi saya kan lahir di
tebing, tebing tinggi kan
, ajdi itu ada kalau biasa
pulang sekolah itu di
wilayah tebing tinggi
perkotaan itu ada pusat
jajanan yang biasa
nyajikan minuman
minuman dingin, kolak
dingin segala macam
gitu, ajdi disitu ada
pengamen yang biasa
sekitar 3 atau 4 orang,
tiga gitar gitukan dia
main biola kalau tidak
salah namanya bang
ishak . jadi, hmm mulai
jatuh hati sebnarnya dari
situ , itu kemudia
terlanjut sampai punya
biola sendiri yang mulai
mulai itu darisitu
memang .
Beliau mulai mencintai biola karena beliau sangat menyenangi alunan suara biola, menurut beliau, biola memiliki suara dengan ciri yang sangat khas, memiliki tipikal suara yang tidak dimiliki oleh alat musik lain sehingga hal ini menjadikan alasan terbesar mengapa beliau sangat mencintai biola, diawali dengan kesulitan finansial yang beliau hadapi, tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi beliau untuk berkarya dan menuangkan semua ilmu yang ingin beliau capai dan raih, khususnya karena beliau sangat menginginkan bisa bermain biola dengan baik.
5
112
6 Kenapa
harus
biola
bang?
Kenapa
gak
istilah
katanya,
saxophon
e, kenapa
gak
belajar
piano,
drum,
Kalau dulunya sih dulu
, sebelum dibiolakan
sempat gitar kan,
biasalah anak laki kan?
Kalau gak bisa main
gitar bukan anak laki
kan (hahaha) jadi biasa
abang dulu di gitar, jadi
dulunya alat musik
yang pertama kali
abang pelajari gitar,
kemudian sempat
abang main bass, dan
akhirnya ke biola, kalau
alat musik lain kan
paling akordion .
Awalnya sebelum masuk untuk mempelajari alat musik biola, beliau juga telah mampu menguasai beberapa alat musik dengan baik, hal inilah yang menjadikan modal aal yang baik untuk beliau khususnya didalam Mewujudkan keinginannya bermain biola . menurut beliau, biola memiliki idenitasnya sendiri, identitas yang tidak dimiliki oleh alat musik lain melalui suara yang dihasilkan ketika dimainkan dengan baik . hal inilah yang memotivasi beliau sehingga beliau sangat ingin untuk menguasai dan memainkan alat musik biola ini dengan baik . menurut saya pribadi dan berdasarkan apa yang saya alami juga demikian, dan saya yakin apa yang dialami dan mengapa beliau sangat mencintai alat musik biola juga merupakan satu panggilan hati yang tidak dapat dijelaskan secara kata per kata .
6
113
Analisis saya tentang alasan beliau sangatlah tepat karena saya juga seorang pemain biola yang juga paham bagaimana awal mula bisa menguasai biola dengan cukup baik .
7 Tapikan bang,
setahu saya
nih yah secara
klasik, secara
teknikal
permainan
biola itu
berbanding
terbalik
dengan
permainan
gitar,
khususnya
kita belajar
kita ada teknik
yang
namanya, apa?
Palang yah ?
saya lupa
namanya, nah,
ada gak
dampak yang
ehh sedikit
berubah ketika
abang lepas
dari bermain
gitar dan
mencoba
bermain
biola?
Ehmm tentu ada
dampaknya , dampaknya
dalam arti keuntungan
ada ada ada keuntungan
disaat saya dulu belajar
gitar sampai akhirnya
memilih belajar biola
gitukan , satu hmm
aabang udah agk terlalu
buta akan nada kemudia
jari jari juga sudah mulai
terasa walaupun
fingering biola dan gitar
itukan jauh beda kan .
(lebih luwes kan
pastinya) tapi yah itukan
salah satu keuntungannya
gitu, jari kita itu lebih
sudah, apa kita bilangyah
lebih terasa dan gak
terlalu kaku kan orang
bilang kan , karena salah
satu membuat orang agak
malas main biola itu kan
selain belajar geseknya
,fingering, segala macam,
jarinya kaku , itulah salah
satu untungnya sempat
mempelajari gitar dan
pindah ke biola .
Menurut beliau, dengan kita mempelajari alat musik lain, hal ini juga akan berdampak baik ketika kita ingin memainkan alat musik biola . mengapa demikian? Karena biola merupakan alat musik tersulit didunia yang tidak dengan mudah begitu saja bisa langsung kita taklukan dan kita mainkan dengan semudah mungkin, perlu banyak sekali teknikal yang perlu kita pelaajri dan kita matangkan ketika kita hendak bermain biola, salah satu contohnya ialah cara menahan biola dengan benar . Biola bukan hanya alat musik sekedar gesek langsung bisa menciptakan nada
7
114
yang indah . perlu proses yang tidak sebentar untuk bisa memainkan alat musik ini dengan baik dan dengan benar .
8 Kan, ada nih
kan bang
persepsi yang
mengatakan
bahwa biola
adalah salah
satu alat
musik tersulit
di dunia ,
abang sempat
ngerasa putus
asa gak
ketika
belajar,
karena saya
juga
sebenarnya
hampir putus
asa dulunya
.
Kalau putus asa sih
enggak, dan mungkin
abang ngerasa (jenuh?)
bukan jenuh, tapi tingkat
sukarnya, aduhhh kapan
bisa ini ? (tertawa) itu
pasti itu pasti, Cuma
kembalikan lagi ke diri
kita, disaat kita punya
niat yang kuat untuk
belajar pasti bisa !
Menurut beliau, didalam menghadapi persepsi yang ada, hal yang pertama kali kita lakukan ialah kita harus yakin dengan aaa yang kita lakukan dan kita harus percaya dengan apa yang kita tekuni . memang sukar, tapi bukan berarti kesukan itu tidak bisa kita lewati kan ? berkat kegigihan dan jerih payah seorang mahyu dani, akhirnya beliau mampu melewati masa masa sulit itu dan menjadi pemain biola melayu yang bisa diperhitungkan dikalangannya . Baik teknik yang dimainkan bersifat klasikal ( menurut analisa saya) ataupun teknik secara melayu seperti yang lumrah kita dengarkan saat mendengar alunan biola melayu dimainkan oleh pemain biola melayu pada umumnya .
8
115
9 Siapa
motivator
terbesar?
Orangtua (orangtua) ayah
. Tidak bisa dipungkiri bahwa sosok dari orangtua adalah motivator terbesar didalam hidup. Menurut beliau, ayah adalah sosok yang sangat Menginspirasi beliau dan menjadikan beliau menjadi sosok yang bisa diperhitungkan saat ini . tapi satu hal yang saya tangkap, beliau selalu mengajarkan untuk senantiasa rendah hati karena semua yang kita miliki akan kembali kepada yang mahakuasa karena atas rahmad dan kuasanya kita bisa seperti ini . dan perlu kita ingat dan pahami bahwa apa yang kita miliki hanya sementara saja, maka dari itu tetaplah membumi .
9
10 Mereka
support gak
abang
belajar
biola?
Kalau orangtua ahh
agak beda (persepsi)
beda pandangan ,
kalau ibu itu (hee)
walaupun dia itu ,
biola pertama itu dia
yang membelikan
(ohh, hahahha) jadi
abang gak bisa
pungkiri, biola
pertama (dan itu
masih ada? – masih )
masih ada biola
skylark lama serie
Orangtua mahyu danil sangat memberikan dukungan kepada beliau untuk bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan . banyak sekali tantangan yang beliau alami khususnya didalam proses belajarnya . tapi hal itu tidak
10
116
(aku juga masih
punya) serie ¾ (ohh,
iyaa) jadi itu , itu
memang gak bisa
dipungkiri, itu
memang pembelian
ibu . tapi ibu sendiri,
gak suka saya main
biola (tertawa) jadi
kan? Kontradiktif
kan? (Tertawa)
makanya saya bilang,
mungkin karena saya
rewel mungkin waktu
itu belilah, belilah,
belilah , mau gak
mau, udahh nahh ,
beli . beda pendapat,
nahh kalau ayah itu
beda, jadi dia lebih
model orangnya itu,
memang mau ini,
mau belajar ini
silahkan, tapi
tanggung jawab
dengan apa yang kau
pelajari ( ohhh ) jadi
model ayah saya dulu
jangan penah
melakukan memulai
sesuatu, tapi gak
sampai selesai (
terkadang setengah
setengah yah bang)
iya setengah setengah
. jadi, jadi makanya
mungkin itu juga
yang memotivasi
abang belajar biola,
yah yah harus bisa
gitu , alat musik
sudah dibelikan
ibumu, kau tinggal
belajar, jangan
sampai gak bisa . jadi
utnuk apa ? jangan
menjadikan mahyu danil putus asa dan berhenti untuk belajar, malahan hal tersebut dijadikan cambukan untuk menjadi seseorang yang maju dan seseorang yang harus membuktikan bahwa apa yang diimpikan bukan hanya sekedar mimpi . semua bisa terwujud asal kita mau mewujudkannya . semua yang kita impikan tergantung dari kita untuk berusaha dan tergantung dari restu orangtua dan persetujuan dari Tuhan .
117
yang udah dibelikan
itu jadi sia sia . dan
gak pernah juga
terpikir, ehhh terakhir
jadi , gimanayah?
Hidup itu dengan
biola, jadi kan xel,
gak bisa abang
pungkiri kan yah
sekarang kehidupan
abang itu kan, gak ,
yah bisa dibilang dari
biola gitukan,
manggung sana,
manggung sini , ehh
sampai terakhir ehh
alhamdulilah punya
rumah sendiri (
wahhhhh) gak bisa
dipungkiri yah itu
juga dari situ, dari
(dari biola) dari biola
yang diberikan
almarhum,almarhum
ah ibu saya sendiri ,
sampai akhirnya jadi
seperti ini .
11 Kata kata
pedas apa
yang pernah
terdengar oleh
orangtua
sehingga bisa
sampai
sekarang ?
istilahnya bisa
sampai, bisa
sampai
dicapai apa
yang bisa
dicapailah .
misalnya
entah apa
yang kamu
mainkan itu?
Kok gitu gitu
Hmm apayah? Mungkin
kalau , kalau itu
mungkin dulu gini , di
disaat dulukan kalau kita
gak bisa pungkiri kalau
orang lagi belajar biola
itu kan suara yang
dihasilkan itu kan bikin
kuping sakut (haha,
iyaa), hahahah) itu
pastikan? Ngek ngok
ngek ngok, haha jadi
tetangga tetangga di
waktu di tebing tinggi
itu kan apa itu suara ,
suara apa itu, sakit
kuping , radio rusak,
segala macam , jadi
rupanya orangtua itu
Setiap masukan, setiap pesan, setiap arahan, dan setiap cemohan beliau jadikan motivasi untuk terus maju dan membuktikan bahwa apa yang beliau lakukan bisa diwujudkan asal kita mau untuk mengusahakannya dan berusaha untuk mencapainya . beliau banyak sekali mengajarkan saya arti dari sebuah perjuangan . arti dari
11
118
aja suara
biolamu?
dengar , jadi abang
masih ingat itu ( ohhhh)
kau tunjukkan sama
orang itu suatu saat
nanti, sekarang gapapa .
belajar aja, gapapa . jadi
sampai sekarang masih,
itu masih membekas gitu
, makanya yaudah,
walaupun abang dulu
belajar gak punya yah
memang ototdidak gak
punya guru (guru secara
akademislah yah bang)
jadi, ada, yah memang
gak punya guru, ada
belajar, belajarnya gitu
belajar sendiri, belajar
sendiri kemudian ada
ekjadian lucu waktu itu,
kan baru beli tuh(hhmm)
kita nih belum tahu stem
dasarnya itu apa kan?
Haha beda kan sama
gitar kan ? hahah (putus
senarnya) ahah jadi
waktu itu bingung ini,
huu gimana nyetemnya
nada tersebut , senar 1
nya apa? 2 apa? Tiga
empat? Kebetulan uang
juga lagi bokek kan?
Kan gak ada duit,
akhinya saya ajak
teman, pergi ketoko
buku bukan tujuan untuk
membeli buku (haah)
tapi disaat buku yang
dicari itu udah dapat,
kita buka , kita ambil
kertas kita tulis(kita
tulis) ahhahah setelah
itu kita letak lagi
bukunya, kita keluar . itu
caranyaa ( aihh Tuhan)
itu kejadiann ( itu belum
sebuah hal yang ingin kita capai dengan ketekunan dan keuletan kita . beliau membuktikan dan beliau memberikan bukti nyata dan hal itu beliau lakukan untuk menunjukkan bahwa apa yang kita tekuni dari hati akan berbuah manis . tidak ada hasil yang sia sia . semua akan terasa sia sia ketika kita berhenti berusaha dan mengusahakan sesuatu . percaya dan yakinlah bahwa apa yang ditekuni dan dilalandasi dengan hati, maka hal tersebut akan membuahkan hasil yang manis untuk kita gapai .
119
ada internet masih yah
bang? ) belumlah, belum
gitu ( istilah katanya
memang kita pure lihat
dari buku , kita lihat,
terus kita catat, terus kita
buat sendiri? Hahah, jadi
yang abang ingat itu,
abang catat senar satu
ini, senar dua ini, tiga
ini, empat ini (
pengorbanan kaliyah
bang belajar biola itu )
jadi seingat abang, tahun
berapa yah? Abang itu
dibelikan biola 16
januari 2002 .
12 Terus,
pertama kali
abang belajar
biola , lagu
apa yang
pertama kali
abang mainin?
Standard lah, burung
kakaktua (burung
kakaktua) hahah saya
rasa, saya rasa itu
standart lah, haha gak
mungkin kita baru
belajar langsung bawa
lagu mozart. hahha
Melalui lagu pertama yang beliau mainkan, beliau mengajarkan ada satu arti sebuah perjuangan . lagu burung kakak tua menjadi langkah awal beliau untuk menjadi seorang pemain biola dan siapa sangkah melalui permainan burung kakaktuanya hal tersebut menjadikan jembatan sehingga beliau bisa memainkan lagu lagu melayu dengan banyak sekali gerakan yang sifatnya variatif yang biasa dimainkan pada pemain biola pada umumnya . hal ini mengajarkan bahwa segala sesuatu butuh proses dan proses
12
120
yang dihadapi tidak instan begitu saja .
13 Terus
bang, tiba
tiba kok
bisa ke
melayu?
Dasarnya
abang
masuk ke
melayu
gitu, dari
burung
kakak tua
gitu? Haha
atau
gimana
bang ?
Kebetulan kan orangtua
saya itukan orang
melayu (ohh orang
melayu) jadi kan dari
kecilkan saya
sebenarnya udah akrab
sih dengan lagu lagu
melayu, (ohhh)
walaupun enggak (ohh,
berarti udah punya basic
di melayu) walaupun
saya enggak aktif disitu,
artinya gini, dari kecil
tuh sering dengar ayah
tuh dulu suka mutar
mutar lagu melayu,
pakai kaset tape kan jadi
makanya saya lagu lagu
itu sudah saya dengar,
walaupun saya gatau
persiss lagunya, tapi
nada nada itu lagu lagu
itu, cengkok cengkok itu
yang hampir setiap hari
saya dengar . hmm masa
kecil saya itu, selalu
mendengar lagu lagu itu,
jadi kumudian sekitar
sekitar sekolah mulai
update dan gak ada
berpikir sampai kesitu,
dalami itu, sampai ,
sampai saya kemedan
2000 hmm 2002an
mungkin, kemedan
mulai belajar biola,
itupun juga masih belum
ini sih, ehhh belum
kepingin pelajarin
melayu, waktu itu yang
membuat saya, waktu itu
ada undangan , itu
kejadian yang membuat
saya terakhir itu waktu
Orangtua beliau menjadi motivator terbesar beliau mengapa beliau bisa terjun ke pemainan biola melayu . berhubung orangtua beliau orang melayu dan pada dasarnya suka dengan lagu lagu melayu, hal ini menjadi langkah yang baik buat sosok mahyu danil untuk memainkan dan mengembangkan kemampuan bermain biola melayu yang beliau miliki , tinggal memoles sedikit demi sedikit, hal itu akan berdampak baik pada kemajuan seseorang didalam belajar .
13
121
ada undangan kepesta
itu, kemudian saya lihat
hiburannya itu ada , ehh
orkes melayu lah ( ohh )
seperti yang kita kenal
sekarang, ada akkordion,
biola, dan sebagainya,
kemudia saya miris
melihat apa yah, ehh itu
yang dipanggung
pemainnya udah pada
tua tua, malah satu
seingat saya jalan seperti
di pah pah lah, agak
dibantu lah (ohhh) jadi
abang itu miris,
merekaa, separah inikah
regenerasinya (ohh
ngerti ngerti ngerti) itu
dimusiknya . (itulah
salah satu yang
memotivasi) iyaa, jadi
mulai itu, terakhir
seperti orang
flashbacklah kembali ke
masa lalu .
14 Itukan pada
kejadian itu,
melihat
performa
seperti itu,
setelah
berapa lama
abang belajar
biola?
Misalnya
gini, ehh
abang baru
belajar ehh
mungkin
sekitar 3
bulan, abang
melihat
seperti itu,
baru abang
termotivasi
Ohh, udah . sekitar
(sekitar?) abang rasa
sekitar
setahunan(setahunan
berarti, berarti satu
tahunlah proses
membentuk
teknikalnya sehingga
bisa masuk ke musik
melayu? ,jadi istilah
katanya gak terkejut
gituyah?) enggak,
maksud abang giniloh
maksud axel gitu, dari
abang belaajr sampai
kejadian itu kan ?
(iya, eh ehh ) sampai
kejadian abang
melihat itu? (eh ehhh)
itu kira kira setahun
Proses untuk mencintai alunan musik biola melayu yang didapatkan oleh mahyu danil mulai berkembang semenjak beliau melihat pertunjukan yang dilakukan oleh 3 orang pemusik (salah satunya pemain biola) hal itu yang memotivasi beliau. Beliau tidak langsung bermain biola melayu, banyak sekali proses yang harus beliau hadapi ketika beliau hendak
14
122
untuk belajar
melayu atau
tunggu
belum belajar
gitu ?
lebih lah dari abang
mulai belajar biola itu
melihat kejadian itu,
selesai dari malam
itu, abang mulai, apa
emmang susah ?
disatu sisi kan abang
merasa , kamu ini
orang melayu (
identitas melayu)
saya rasa saya rasa,
udahlah cobalah
belajar . dan yang
memang tidak terlalu
mengalami kesulitan,
kerena memang
sudah punya
modalkan walaupun
minim, jadi sudah
karena, makanya saya
bilang tadi, jadi nada
nada itu, nada
nadanya udah gak
terlalu asing sama
saya, beda denga
orang yang sama ,
dengan orang yang
belajar dengan orang
yang tidak pernah
dengar lagu melayu
itu sama sekali, pasti
kesulitannya apsti
lebih besar
dibandingkan saya
yang memang dari
kecil udah terbiasa
lah dengan nada nada
itu .
ingin memainkan biola melayu .
15 Ada gak sosok
pemain biola
melayu yang
istilahnya
menghipnotis
abang
sehingga
semakin
Yah ada pasti, satu yah
pasti hendri lamiri satu
(hendri lamiri) kedua
hmm ada tuh orang
malaysia saya lupa
namanya? Hmm
hamzah dona . (siapa
namanya bang?)
Menurut beliau, banyak sekali sosok yang menginspirasi beliau didalam bermain biola, salah satunya ialah hendri lamiri, yang
15
123
terinspirasi
main biola
melayu?
hamzah dona, itu
pemain lama sih
(pemain lama) pemain
melayu klasik lah
mana menurut beliau hendri lamiri adalah sosok inspiratif yang memiliki ciri dan karakter tersendiri didalam bermain biola .
16 Ada gak bang,
teknik yang
abang
fotocopy dari
mereka
sehingga
memang
membentuk
satu identitas
baru, ohh
iniloh Mahyu
danil gitu .
dari mereka,
ajdi misalnya
abang ambil
satu teknik,
dan abang
kembangkan,
dan
membentuk
satu teknik
yang baru .
sehingga
mungkin suatu
ketika orang
dengar abang
main, tanpa
melihat
langsung
abang, mereka
tahu bahwa
yang main
ialah mahyu
danil .
Apa yah, mungkin kalau,
paling dari, lembutnya,
khas lembut nya dari
yang lain (dinamikanya
yah) ahhh jadi itu yang
abang suka ambil
terakhir kemudian abang
pakai dikeseharian ketika
bermain . (jadi memang,
pengalaman lapangan
ituyah bang , jadi ahhh
salah satu yang
membentuk aabng rasa,
selain proses latihan
dirumah, ehhh proses
latihan yang dipanggung
dalam artian, ehmm hal
hal yang terjadi
dipanggung , proses
proses cepat dipanggung
ataupun masukan
masukan dari kawan
kawan dipanggung itu,
itu pengaruhnya lebih
banyak .
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian beliau ketika memainkan biola beliau, khususnya didalam teknikal bermain, improviasasi, rasa, dan yang paling penting ialah bagaimana bisa menghipnotis audien untuk bisa mengikuti dan merasakan setiap alunan musik yang dimainkan .
16
17 Boleh
ceritakan gak
bang, pertama
Waktu, waktu, kalau
yang lain sih abang rasa
dari manggung itukan
Menurut waancara beliau, waktu dan kebiasaan tampil
17
124
kali manggung itu dimana,
dan apa yang
terjadi
dipanggung
pertama kali,
haha apa kah
yang kita
ketahui kan,
suara biola
itukan ngekk
ngokk ngek
ngokkk
inilah abang rasa main
biolanya sih pertama kali
gak main melayu (gak
main melayu?) jadi main
apa namanya , apa
sekarangyah? Folksong
yah (oh oh iyaa) sama
anak anak remaja masjid
, jadi belum terlalu ke
melayu gitu . kalau
manggung melayu
pertama itu, disunggal sih
, depan polsek sunggal
(ohh, ohh tahu polsek
sunggal) didepan gang,
Tb Simatupang ituyah?
(tahu) disitu depan
situkan, jadi seingat saya
(itu acara apa bang?
(nikahan) iya nikahan,
jadi
didepan banyak orang merupakan satu modal yang baik untuk unjuk gigi dan menunjukkan kebolehannya kepada orang banyak, dan berdasarkan apa yang disajikan, banyak sekali hal yang didapatkan beliau ketika berada diatas stage karena nuansa dan suasannya sudah pasti ada perbedaan tersndri .
18 Jadi, siapa
yang pertama
kali ngajak
abang kesana
? disuruh
tampil solo,
atau grup ?
Jadi waktu itu, enggak
enggak, grup . waktu
itukan abang sempat
bekerja waktu
nganggung nganggu
dulu, dimedan kan punya
famili dari pabrik (hehe)
malas gitu, terakhir ada,
apa namanya? Counter
yah, counter hp, jual jual
pulsa gitu, jadi untuk
mengisi kekosongan
daripada suntuk, abang
di, di counternya itu,
abang bawa biola .
(ohhh) jadi kebetulan
waktu itu ada namanya
bang amat, tukang jahit,
sampai sekarang masih
hidup . masih ada
orangnya, dan jadi yang
punya counter ini juga
memiliki organ tunggal,
dan mereka kenal, dan
kebetulan mereka
Karena kebaikan yang beliau lakukan pada orang banya, beliau juga tidak sungkan untuk diajak bermain untuk mengisi kekosongan sekaligus untuk mengasah beliau didalam bermain biola agar permainan beliau menjadi jauh lebih baik . dan grup musik yang mengajak beliau untuk ambil bagian banyak sekali mengajarkan beliau untuk menjadi lebih baik, baik secara teknikal, maupun fundamental didalam bermain biola .
18
125
mencari pemain biola,
siapa bisa main biola
untuk main melayu, nahh
ini aja coba ( hmm, ohh)
jadi, uhh abang terkejut,
ini apa ini? Kacoo ini,
terakhir langsung
ditawari dia, ditawari
terus abang bilang karena
dengan kondisi memang
abang masih proses
belajar pada saat itu .
udah gapapa, yok main .
nanti cemana cemana?
Yaudah akhirnya
terjadilah job pertama,
yang didepan polsek
sunggal itu, abang ingat
nama grupnya malaya
bim .
19 Nah, apa yang
membuat
mereka
membuat
mereka
percaya sama
abang
sehingga
abang
dijadikan
pemain biola
pada saat itu ?
Mungkin sesuatu yang
beda yah, yang dengan
mereka lihat pemain
pemain yang ada pada
waktu itu, nah kan
kemudia usia pada
waktu itu disini, dan
saya rasa juga pada
saat itu yang ke melayu
juga rata rata umurnya
juga udah tua kan
(ohhh) dan saya masih
muda, dan proses
proses disaat mereka
itu sedikit banyak
membentuk abang
sampai sekarang
Keberadaan dan jumlah pemain biola menjadi alasan mengapa pemain biola merupakan salah satu pemain musik yang mungkin saat ini sedikit sulit untuk mengalami perkembangan pesat, banyak sekali tantangan dan proses yang harus dilewati untuk menjadi pemain yang benar benar menggambarkan idenitas pemain biola yang selayaknya pemain biola melayu pada umumnya ,
19
20 Salah satunya
bang ?
Bang amat tadi . jadi dia
dia dia sering kasih Kepercayaan yang diberikan membuat
20
126
abang masukan, nill
jangan ambil semua,nil
disini masuknya (ohh)|
ini kayak gini aja, dia
banyak memproses itu .
jadi banyak ngasih
masukan yah (yang
memang betul betul
menggambarkan
identitas musik melayu)
yah, yah jadi waktu
itukan nanti dia telepon,
waktu itukan kerja,
besok kita ngumpul,
yukk, nanti kerumah
yokk latihan . walaupun
dia gak bisa main biola
gitu, tapi dia bisa
mengarahkan kesininya
ambil, kesininya, coba
dilembutin lagi, diginiin
lagi (ohhh ) jadi abang
bilang, orang pertama
yang mengajak abang
main melayu, yah bang
amat itu (ahhaha) itu
pasti (sosok yang
menginspirasilah jadinya
yah bang) iya, iya jadi
dia kan digrup itu kalau
gak sering dikeyboard
atau di akkordionnya,
dan gimanayah, mungkin
kalau gak dari situ juga,
mungkin bisa gak terjun
sampai sekarang
memang dari proses jaga
counter itu .
sosok mahyu danil semakin termotivasi dan semakin terinpirasi untuk menjadi yang lebih baik , bermula dari seseorang penjaga counter, akhirnya bersemangat untuk menjadi sosok yang lebih baik, dan hal itu dibuktikan oleh semua pencapaian yang sudah didapatkan oleh sosok mahyu danil melalui apa yang disampaikannya melalui biolanya . karena menurut beliau, apa yang dimainkan oleh sosok mahyu danil merupakan sosok dari mahyu danil itu sendiri dan menggambarkan sikap dan watak dari beliau .
21 Terakhirnya
abang darisitu
menemukan
gak karakter
seorang
Mahyu danil
itu dimana?
Sehingga yang
Kalau dibilang spesial
gitu enggak sih, sama
seperti yang lain, jadi
kalau proses khasnya itu
mungkin abang raa gak
makan waktu yang
sebentar yah , jadi itu gak
macam simsalabim gitu
Karakter permaian dari seorang mahyu danil menjadikan beliau menjadi sosok yang unik dan berbeda, ada beberapa hal baru yang beliau ciptakan
21
127
membuat
abang itu
menjadi
sesuatu yang
unik dan
spesial gitu,
langsung ada sedikit ,
terus sedikit dari proses
belajar yang tadi , mulai
bisa, dan disaat bisa,
mulai mencari identitas
diri yang tadi . artinya
gini, abang sukaa, abang
kan suka segala sesuatu
yang berbau keetnik itu
kan abang suka ( ohh )
jadi waktu proses, jadi
ginilah, waktu proses
sesudah main melayu
inikan, jadi ada teman
yang itu lagu arabkan gak
gitu, agk gitu mainnya ,
mungkin ada beberapa
hal yang membentuk
abang saat ini, mungkin
satu gak bisa abang
pungkiri, aabng banyak
nyerap teknik teknik
ehhh permainan biola
arabic, gak semua yah,
hanya beberapa abang
ambil , dan hindi lah
sedikit .
sebagai terobosan baru sosok seorang mahyu danil , hal tersebut dibuktikan dari banyaknya event event yang menjadikan mahyu danil menjadi pemain biola di acara acara tersebut .
22 Nah, untuk
hindi dan
arabic itu,
abang dapat
darimana
ilmunya ?
Kalau arab abang juga
gak sempat berguru man
to man sama yang biasa
main biola arab juga ,
ajdi itu ehhh dipanggung
juga sih, ada waktu itu
bang chairu fachri
namanya, dia pemain
keyboard juga,
akkordion juga, jadi
kemudian, dia gak main
biola, tapi dia banyak
paham tentang sistem
nada arabic tadi atau
maqam . nah gitukn , dia
yang membuka itu, jadi
itu tidak seperti itu,
nadanya seperti ini, dan
Untuk ilmu bermain secara arabic, beliau mendapatkan ilmu tersebut dari pemahaman panngung beliau, untuk menambah pemahaman beliau, beliau juga melihat lihat teknik bermainnya dari youtube dan mencoba untuk mempraktikannya sendiri dan rumah, dan alhasil beliau
22
128
seperempat segala
macam, dan dia
menerangkan itu saya
yang menterjemahkan
itu kedalam biola (ohhh,
oke oke) , terus, kalau
untuk hindi, raga, lebih
banyak dari Youtube sih
, tapi pada intinya abang
suka sama yang berbau
timur etnik abang suka .
bisa memainkan dan menirukan teknik bermain biola arab tersebut dengan baik .
23 Alasan abang
suka ke timur
etnik? Dan
kalau kita
bandingkan
sama klasik?
Yah, gimanayah? Unik .
bandingkan apanya ini?
(Secara teknikalnya,
misalnya abng
memainkan satu lagu) .
nah, kalau masalah
teknik itu kan masing
masing kan, msialnya
diklasik itu kan
tekniknya tersendiri, dan
belum tentu seluruh
teknik yang ada di klasik
itu, ada juga di etnik .
begitu juga sebaliknya,
satu contoh macam yang
axel bilang tadi, gimaana
aku mau
menuliskannya?
(hahaha) dari situkan
udah ada contoh, artinya
apa yang ada dimainkan
pada teknik teknik
tradisi juga belum tentu
ada diklasik, demikian
juga sebaliknya . artinya
saling mengisi , ehh iya
abang juga suka dengar
dengar lagu klasik,
walaupun enggak se,
sebesar yang ke melayu
yah, paling seekdar aja (
jadikan referensi lah
yah) yah, paling , intinya
apa gak pernah memilah
milah musik aki benci
Keunikan yang dimiliki oleh permainan biola tradisi atau dalam konteks ini biola melayu khusunya menjadi alasan konkrit mengapa mahyu danil mencintai teknik bermain biola melayu . menurutnya kalau bukan kita, siapa lagi ? dan untuk rasa cinta pada suatu genre musik, kita tidak bisa menyandingkannya . karena setiap itu memiliki keunikan dan cirinya masing masing .
23
129
ini, ataupun sebenarnya
abang suka Cuma yang
mana yang paling abang
suka , yah pasti musik
melayu, kerena abang
udah terbentuk dari situ .
24 Berarti
melayu sudah
bisa dijadikan
identitas lah
yah ? dan jadi
yah Mahyu
danil dikenal
karena
memang salah
satu pemain
Melayu lah
yah bang ?
Iya, bukan pemain biola
klasik , bukan pemain
biola apayah? Memang
sudah jadi pilihan sih,
jadi pada saat diberikan
dan pada saat saya
dihadapkan pada pilihan
itu , karena juga dulu
sempat ada yang nawari,
udah pop aja , Cuma hati,
lebih detaknya kemari
lah, yaudah terus abang
dalami sampai sekarang .
, asik sih, sedikit banyak
mungkin itu yang bisa
abang buat untuk suku
abang , dalam artian apa
yang abang buat (
sumbangsih gituyah
bang) yah paling enggak
abang bisa bermain itu,
sedikit banyak ada yang
mungkin orang orang
generasi dibawah abang
dan berguna untuk itu, itu
sih .
Apa yang seorang mahyu danil tekuni selama belajar menjadikan hal tersebut dan membuat mahyu danil dikenal dengan sosok yang bermain biola melayu . karena rasa cintanya juga kepada suku melayu, akhirnya beliau semakin gigih untuk terjun dan ambil bagian didalam mengembangkan musik melayu .
24
25 Apa
pencapaian
terbesar abang
selama abang
terjun di dunia
musik,
khususnya
musik
melayu?
Kebetulan bangsa yang
jarang sih, ikut event
sana, dalam artian, ke
mancanegara ituyah,
paling apayah? Paling
pernah kita darimedan 3
orang diajak kemudian
kita diambil, kita
dicharter sama orng dari
kabupaten siak untuk
mengikuti acara festival
gazal . gazal itu salah
satu penyajian musik
melayu dimana biasanya,
Prestasi beliau tergambar dari ketekunan beliau menekuni musik melayu tersebut . karena ambisi yang tekun akhirnya beliau dipercaya oleh Prov.Riau menjadi kontingen musik melayu mereka dan hal tersebut menjadikan
25
130
kalau melayu yang kita
tahu kan ehh melodisnya
itu kan akkordion, tapi
diganti alat musik lain,
gazal itu tidak memakai
kebetulan biasa kita
bilang memakai gendang
pakpung kan? Nah,
sementara kalau di gazal
tadi biasa memakai, apa
namanya tadi yah?, dari
india itu (Tabla) iya tabla
india ituyah yah dia juga
pakai oud, oud arab
musiknya itu udah biasa
dipakai yah, yah kemudia
alhamdulilah kita juara 1
disitu (wahhhh)
walaupun membawa
nama kota orangyah, kita
itu diambil tiga orang
dari medan, sdaya
kemudian teman saya
satu lagi bang zein kan,
dan team dibawa kesana
kita mewakili kontingen
sana, mewakili orang
sana, kemudian kita
latihan dan alhamdulilah
kita juara 1 yah
walaupun juara 1 nya
untuk kota orang (iya,
hahaah, karena kita
menjadi bagian dari
prestasi itu ) Cuma
senang sih, artinya
dengan waktu yang
singkat, hanya beberapa
hari dikota orang,
kemudia kita berbaur
dengan musisi musisi
lokal itu dan kemudian
mendapatkan sesuatu
yang diharapapkan, yaitu
dengan menjadi juara,
senang rasanya, bisa
kontingen itu menjadi juara pula . pencapaian sederhana itulah yang dijadikan mahyu danil menjadi hal hal yang inspiratif dan menjadikan mahyu danil menjadi jauh lebih baik lagi khususnya didalam mengembangkan kemampuan dan identitasnya sebagai musisi melayu .
131
membantu mereka .
26 Jadi, menurut
abang,
bagaimana
tanggapan
abang tentang
keberadaan
pemain musik
biola melayu
saat dan ini
dan apa yang
menjadi
masukan
masukan
ketika mereka
ingin terjun
sama seperti
abang menjadi
pemain biola
melayu ?
Kalau sekarang sih
mungkin sudah lebih
baik sih dibandingkan
saya dulu di awal awal
memainkan lagu
melayu, artinya sudah
lebih banyak anak anak
yang, apa abang bilang
yah yahh yang jauh
dibawah saya juga sudah
terjun dimelayu , senang
arsanya dalam artian
sudah tidak seperti dulu
yang dalam artian
bresurr seperti yang kita
bilang (hahha) kemudian
juga jumlahnya gak
banyak , kalau sekarang
sih sudah lumayan
banyak , dan kalau
sarannya sih, jangan
cepat (puas) puas diri ,
itu sih, terus belajar,
belaajar dengan giat, dan
belajar .
Masukan dan tanggapan dari beliau untuk generasi generasi yang terkesan millenial saat ini ialah tetap tekun dan percaya bahwa apa yang diyakin akan membuahkan hasil yang baik . intinya jangan pernah takut mencoba dan merasakan sensasi hal hal yang baru yang niscaya akan menjadikan kita menjadi pemain yang lebih baik , untuk menjadi sosok pemain biola melayu, maka akan banyak tantangan tantangan yang akan didapatkan, karena banyak sekali teknik teknik baru yang akan menggambarkan musik melayu itu sendiri yang dituliskan kedalam suatu
26
132
notasi dan notasi itu terkadang terkesan sulit untuk dituliskan kembali (Pengalaman Pribadi saya) tapi yang paling terpenting bagi saya ialah kita paham dengan apa yang kita mainkan dan menjadikan teknik itu menjadi teknik yang membuat kita menjadi lebih baik dan mengasah
27 Pernah gak
bang, abang
merasa bahwa
abang menjadi
sosok yang
menginspirasi
mereka ?
Haduhhhh (hayokkk,
gapapa, ahha) kalau itu
yah, abang gak tahu,
mungkin tepatnya itu
axel tanya ke pemain
pemain biola, kalau
sekarang itu , yah abang
gatau sih, hati orang , kan
abang gatau, ahhha
Kerendahan hati beliau menunjukkan bahwa beliau merupakan sosok yang sangat inspiratif dan beliau merupakan salah satu yang sangat rendah hati
27
28 Atau ada gak
bang orang
yang langsung
mendatangi
abang
bahwasanya
mereka bilang
saya senang
dengan
permainan
abang, dan
saya
termotivasi?
Adasih beberapa orang ,
lupa abang namanya,
apa yah, kepingin main
seperti itu bang, atau
ada yang, aku mau
belajar bang ,
Antusias banyak orang terhadap permainan beliau menjadikan beliau menjadi salah satu sorotan khususnya dikalangan musik melayu dan pemain biola melayu . ada rasa
28
133
yang disampaikan pada teknik bermain biola melayu ini sehingga ada pesan khusus yang disampaikan oleh pemainnya
29 Atau misalnya
kan, saya
punya teman
nih, namanya
kak rizka, nah
sekarang udah
mulai
mengarah arah
kayak abaang
ini, gimana
menurut
abang, istilah
katanya
tentang
keberadaan
generasi
seperti beliau?
Ngerasa ini
gak, kadang
kan jujur,
pertama
ngerasa
tersaingi, yang
kedua ngerasa
bahwasanya
yah positif ,
itu adalah
generasin kita
.
Yah, oke, kalau, kalau
merasa tersaingi yang
enggak lah , yah rezeki
sudah Tuhan atur , ajdi
abang malah mikir,
disaat itu semakin
sedikit , artinya yah
kalau pemain biola itu
banyak xel abang rasa
medan aja sekali
pertahun aja yang tamat
udah berapa orang, tapi
yang memang pure lari
kejurusan melayu itu
bisa dihitung . abang
rasa pun sekarang paling
sepuluh jari dah
lumayan, jaman jaman
abang dulu, sebaya
abang , ehhh hanya itu
tadilah, pesan abang
paling satu , giat terus
berlatih dan apa yah?
Perluas wawawaan
melayunya, permain
melayunya, dalam artian
tidak hanya gitu gitu aja
, artinya cari cari cari
dan lalu aplikasikan ke
situ .
Dengan berlatih menjadi lebih baik, hal tersebut akan meningkatkan musikalitas pemain tersebut dan menjadikan pemain tersebut menjadi lebih dinilai tinggi .
29
30 Jadi misalnya
seandainya
abang
ditawarkan
menjadi salah
satu referensi
untuk belajar
Mungkin, kalau perkara
siapnya yah siap aja ,
hanya kan gini kan,
kadang kadang abangkan
sibuk (hahah, sibuk,
sudah digarisbawahi kata
sibuk) tapi dalam artian
Mahyu danil merupakan sosok yang sangatlah inspiratif dan merupakan salah satu pemain biola melayu yang
30
134
musik
melayu, siap
gak ?
ginilah, axel kemari (pas
pula ada waktunya
luangkan? Ahha, belum
tentu bisalahyah., hahah)
artinya gini, waktu kita
masih di by phone aja
abang kan udah
kasihtahu kan , jadi
(kadang nelfon waktu
lagi main) dalam artian
kadang abang bilang gini
, apa yang abang ketahui,
apa yang bisa abang
paham, abang jawab , itu
dikasihtahu kesitu dan
gimana cara
mempermudahnya abang
kasihtahu kan , ini
mainnya seperti ini,
seperti ini, seperti ini ,
jadi hanya satu sih yang
abang inikan, dalam
artian abang memang
belu dapat, yang memang
mendidik orang untuk
dalam artian iniloh
lembaga yang dalam
artian bukansekolah lah ,
iniloh lembaga, belajar
biola melayu disitu . jadi,
yang abang rasa itu
sampai sekarang, pemain
biola melayu itu sampai
sekarang terbentuk dari
orang yang, misalnya si
A, si A ini belajar ke
gurunya, bukan belajar
yang masuk ke lembaga ,
pasti itu ditanya, kalau
gak seperti itu, yah
paling otodidak sama
seperti abang , yang
memang gak pernah
berguru sama sekali ,
abang rasa memang yang
terjun di biola melayu
menginspirasi saya dan saya rasa wajar kalau beliau menjadi salah satu fasilitator untuk permainan biola melayu .
135
dimedan paling sekitar
10 orang .
31 Jadi, kalau
misalnya
diberi
kesempatan
ambil alih
untuk
mengajarkan
musik melayu,
berarti abang
siap? Kita kan
gak tahu, yang
namanya
perkembangan
pasti ada .
Sebenarnya gini sih xel,
sebenarnya dalam artian
bukan untuk mengajar
sih xel, mungkin sharing
, apa yang abang bisa itu
pasti abang kasihtahulah
juga gak akan dibawa
mati kan? Haha untuk
apa, (bener, bener,
hahah) jadi itu ajalah
abang rasa , itu yang
abang sayangkan, dan
kenapa sih, medan itu
kota besar dan diatara
beberapa etnis itukan,
gakbisa dipungkiri
sejarah, bahwa salah
satu penduduk lokal
dimedan itu ialah etnis
melayu . kalau sekarang
bukan terbesar sih,
karena sekarang udah
etnis heterogen (iya, iya
benar ) . jadi ahh
gimanayah? Medan
sering dipakai simbolik
simbolik melayu , gak
bisa dipungkiri, istana
maimoon nya sering
dipakai buat untuk apa
yah namanya , apa
namanya lupa abang,
reklame, ataupun sesuatu
iklan iklan pariwisata,
segala macam , tapi
didalam itu kosong,
dalam artian sampai
sekarang, sampai
sekarang tidak ada satu
lembaga disitu, mau
kemanayah, belajar biola
melayu yah? Masih tetap
person ke person
(termasuk salah satunya
Ketidak fleksibelannya waktu yang dimilki beliaumenjadikan beliau sedikit susah untuk mengatur waktu nya . meskipun dalam pertanyaan singkat saya akan ada kesempatan, tapi beliau tetap menjawab dengan baik meski ada tolakan halus sebenarnya dikarenakan waktu dan jam terbang yang dimiliki oleh beliau .
31
136
saya, hahah) jadi, artinya
giniloh, disaat ada ada,
lembaga itu , disaat itu,
bukan untuk belajar,
paling enggak hendak
untuk mencari apayah
(referensi lah yah ) , yang
yah medan tidak ada .
jadi disitu, yah paling
yang ada yah tinggal
yang apalah, lembaga
seperti ditaman budaya,
tapi kan tidak spesifik .
tetap juga ke person ke
person yang memang
sudah bisa main melayu
kesitu kan, bukan
mendidik orang dari
dasar, dari dasar bermain
. okelah kita bilang dia
udah bisa main biola, tapi
disitukan memang tida
ada yang benar benar
mendidik (seperti teknik
bermain melayunya yah
bang) , lesson bermain
biola melayu giniloh, ini
dasar dasarnya , giniloh,
ini enggak ada, sampai
sekarang tidak ada , kan
sayang .
32 Apalagi
gituyah bang,
melayu itukan
bisa dijadikan
identitas
Kita juga gak bisa
membilang, medan itu
yah harus melayu, tidak,
dalam artian gini loh .
melayu itu salah satu aset
unik bagi mayarakat
yang ada dimedan tidak
mengesampingkan etnis
lain yah sama aja semua
kan? Tapi abang rasa
sebagai salah satu aset
yang ada di medan, kan
sayang identitas sendiri
gak ada, itu sih itu
menurut abang .
Melayu menurut beliau sudah mampu dijadikan identitas, baik dalam teknik bermain biola, nuansa yang diberikan oleh beliau, dan setiap alunan yang disampaikan beliau . intinya adalah kita harus mengerti dengan apa yang
32
137
seandainya ada,
mungkin, mungkin (jauh
lebih iniyah) bisa jadi
proses regenerasinya itu
gak sesulit sekarang .
macam gini kan, abang
rasa sekitar 10 yang bisa
dibawah abang, yang
aktif yah , yah kalau
yang diatas abang itu
abang rasa udah habis
(hehehe) iya, karena
kemarin, kemarin juga
macam, ehhh warokot
juga bisa dibilang ayh
gak ada, tapi yang udah
ehmm umur 60 tahun itu
udah banyak gak ada .
kita mainkan dan menjadikan apa yang kita mainkan itu menjadi identitas diri kita .
33 Jadi untuk
teknik
bermain
biola melayu
ini, bisa
abang
katakan
sebagai suatu
peluang gak?
Yah
misalnya ,
kita bilang
untuk
Finansial ,
ataupun
untuk…
Sangat sangatttt . sangat
berpeluang, jadi artinya
hiburan hiburan yang
bernuansa melayu itukan,
kalau kita biasa pergi
sabtu minggu kemedan,
pasti kita itu bakal
temukan pesta pesta. Nah
sementara SDM nya
sedikit minim . artinya
disaat orang orang
memang, giniloh bahasa
kasarnya orang yang bisa
main melayu, orang
yanng bisa main biola
melayu aja itu jadi
orangloh . karena
banyaknya permintaan
dia musik melayu itu
yang pakai biola, tapi
personnya gak ada
(Terakhirnya pakai
keyboard yah kan bang?,
haha) makanya terakhir
lebih sering kita lihat
event yang organ tunggal
aja walapun musiknya ,
kecuali, itulah
Menurut beliau, bermain biola dan menjadikan biola menjadi mata pencarian utama juga merupakan suatu peluang . intinya kita harus yakin dengan apa yang kita tekuni dan menjadikan hal tersbut menjadi hal yang akan berbuah manis dan baik buat kita . hal itu dibuktikan oleh sosok mahyu danil yang telah memiliki rumah hasil dari manggung sana sini, dan rumah itu menjadi tempat tinggal mahyu danil saat ini dan merupakan aset masa depan untuk
33
138
kemungkinannya, yang
abang rasa kan yah
seperti itu . misalnya
ginilah, langkat ini kan
luas, abang tinggal di
langkat stabat , untuk
satu harian ini, satu
harian aja, itu tinggal
abang satu, yang aktif
yah, yang main main
biola itu ada, tapi gak
aktif, disana satu udah,
yang gak aktif, didepan
sana ada satu . udah,
usianya lebih tua dari
abanglah, jadikan aneh
gitu kenapa? Pasti timbul
pertanyaan kan? (iya
bener) , itu ada salah itu .
gak kepengen buka, tapi
abang rasa ada yang
salah, satu sis mungkin
gini, kenapa minat minat
yang ada untuk melirik
nya itu kurang, mungkin
bisa jarangnya lagi
mereka melihat hal itu
sebatas hany di hiburan
pesta . tapi ehh apa
namanya yah untuk hal
hal diluar dari itu mereka
juga asing melihat, apa
itu . jadi merka bisa
bangga dengan itu gitar
listrik , dibanding untuk
nenteng, gendang
melayu, akkordion, atau
biola, apa gitu ,
kampungan, segala
macam, gitukan? Jadi
apa itu? Hahah sisa sisa
peradaban , ahahah
(sedih kali jadinya
kitayah bang) haah . jadi,
jadi yang abang rasakan
yah itu , dianggap asing,
mahyu danil dan keluarga juga .
139
di dirumahnya sendiri .
padahal, apayah? Biola
melayu itu punya Sejarah
yang panjang kan dari
awal keberadaanya
dimusik melayu,
walaupun biola itu bukan
alat musik orang melayu
(alat musi adopsi yah kan
bang? ) alat musik adopsi
dari eropa kan, sama
seperti akkordion dari
eropa . yah itulah abang
rasa, yah kalau
harapannya yah itu sih .
kepengen (yah yang
paling penting yang
terbaiklah dan
regenerasi) iyaa,
regenerasinya itu , itu
yang abang
kutipberatkan karena
jangan harap itu bakal
lestari kalau kitapun gak
ada itu ajasih intinya .
34 Okedeh bang,
kayaknya itu
ajadeh bang,
hehe makasih
banyak yah
bang .
Hehe okedek Ucapan terimakasih penulis sekaligus menutup perbincangan
Menutup dengan senyuman .
34