ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN USAHA TEPUNG PISANG DESA TURE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
Oleh :
UTARI PRADITA SARI
NIM : EES 150895
Pembimbing :
Dr. M Nazori Majid, S.Ag,M.Si
Mellya Embun Baining, SE, M.EI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019M/1440 H
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. Q.S. Anisaa’ ayat 291
1 Penerjemah dan Penafsiran Al-Qur’an, Qur’an Tafwid dan Terjemah, (Jakarta: Magfirah
Pustaka, 2008), Hal. 143
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
(lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta
merumuskan strategi pemasaran usaha tepung pisang yang tepat melalui analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) pada Usaha Tepung
Pisang Desa Ture. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi pemasaran usaha
tepung pisang desa ture apabila dilihat mengunakan analaisis SWOT mempunyai
cukup kekuatan dan peluang yang baik meskipun harus tetap waspada terhadap
ancaman dan kelemahan yang ada dan analisis SWOT dalam prespektif islam
dalam hal modal tidak mengunankan peminjaman yang mengunakan bunga, telah
memiliki sertifikasi halal. Strategi pemasaran yang dilakukan usaha tepung pisang
ini pun telah efektif dan efesien dalam menerapkan startegi pemasarannya dan
menampilkan keunggulan dan kualitas bahan baku utama, memaksimalkan
kekuatan pasar yaitu dengan memasukan produk ke toko maupun swalayan besar
serta menjual diacara bazar ataupun pameran, promosi yang dilakukan oleh Usaha
Tepung Pisang Desa Ture adalah promosi masih seadanya seperti brosur, atau
menawarkan secara langsung kepada konsumen-konsumen baru, dan hanya
mencantumkan nomer telpon pada label tepung pisang.
Kata Kunci : Analisis SWOT, Strategi Pemasaran
ABSTRACT
This study aims to identify the strengths and weaknesses (internal
environment) as well as the opportunities and threats (external environment) and
formulate marketing strategies frozen shrimp right through the SWOT analysis
(Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) at Usaha Tepung Pisang
Desa Ture. The method used is descriptive with data collection through
observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that
the marketing strategy at Usaha Tepung Pisang Desa Ture when viewed using
SWOT analysis it has enough strengths and good opportunities although it must
remain alret to existing threats and weaknesses. Marketing strategy carried at
Usaha Tepung Pisang Desa Ture as diverse as showing excellence and quality of
main raw materials, maximize market power by entering products intro stores and
supermarkets and selling them at bazaars or exhibitions, promotion carried at
Usaha Tepung Pisang Desa Ture still poor promotion such as brochures or
offering directly to new consumers, and only includes the telephone number on the
packaging label.
Keyword : SWOT analysis, Marketing strategy
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan
Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah engkau
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa
dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan
sebuah karya kecil ini untuk Ayah dan Ibuku tercinta, yang tiada pernah hentinya
selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta
pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap
rintangan yang ada didepanku,.. Ayah,.. Ibu...terimalah bukti kecil ini sebagai
kado keseriusanku untuk membalas semua pengorbananmu. Dalam hidupmu demi
hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam
lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Ayah,.. Ibu,..
masih saja ananda menyusahkanmu..
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya tangaku
menadah.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau tempatkan aku
diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,.. mendidikku,..
membimbingku dengan baik,.. ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga
firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa
api nerakamu..
Untukmu Ayahhandaku Adam maulana,.. bundaku Irma Susanti,.. Terimakasih....
we always loving you...
Kepada adik tercinta Ridho Putra Maulana, terimakasih buat segala dukungan
dan doa.
vii
Kepada Bapak dan Ibu pembimbingku, Bapak Dr. M Nazori Majid, S.Ag,M.Si dan
Ibu Mellya Embun Baining, SE, M.EI terimaksih selama ini telah bersabar dan
mau membimbing sehingga skripsi ini selesai.
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan lokal G
angkatan 2015
“Tanpamu teman aku tak pernah berarti,.. tanpamu teman aku bukan siapa-siapa
yang takkan jadi apa-apa”, buat saudara sekaligus sahabatku selama berada di
Jambi, M Ridho Alfathir, M Setiaji Pangestu, M Darwis, Rizal Arifin, Juliana,
Rita Apryanti, Siti Wahyuni, Mita Maryanti, Ulva Veroneka, Indah Permata Sari,
Gusti Rani suka cita empat tahun lebih kita lalui bersama,.. kini giliranku untuk
terbang tinggi mengejar kalian dan mimpi-mimpi yang pernah kita rangkai. Buat
sahabat KKN Posko 04 Desa Ture
Terimakasih atas segala bantuan dan motivasinya, kalian adalah obat pelipur
lara hatiku yang selalu menghiburku dalam keadaan terjatuh, spesial doa untuk
kalian semua semoga cepat terkejar target kalian untuk cepat wisuda.. Amiiin ya
robbal’alamin...
x
viii
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................................ v
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 9
C. Tujuan Masalah ................................................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
E. Batasan Masalah .............................................................................................. 11
F. Kerangka Teori ................................................................................................. 11
G. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 29
H. Kerangka Pikir .................................................................................................. 32
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................................................... 33
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 34
C. Objek dan Subjek ............................................................................................. 35
D. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 37
E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 38
F. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 41
xi
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Ture ...................................................................................... 42
B. Keadaan Topografi dan Batas Wilayah ............................................................... 43
C. Keadaan Sosial ........................................................................................................... 45
D. Visi dan Misi Desa Ture .......................................................................................... 48
E. Sejarah Usaha Tepung Pisang ................................................................................ 48
F. Struktur Desa Ture .................................................................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT Pada Usaha Tepung Pisang Desa Ture ................................ 51
1. Analisis SWOT ..................................................................................................... 51
2. Analisis Internal dan Eksternal Usaha Tepung Pisang Desa Ture ......... 64
B. Strategi Pemasaran Usaha Tepung Pisang Desa Ture ..................................... 73
1. Perumusan Strategi Pemasaran Usaha Tepung Pisang ............................ 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 80
B. Saran .............................................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Tanaman Pisang yang Menghasilkan Triwulan 2018-2019 ...... 2
Tabel 1.2 Kandungan Vitamin pada Pisang ..................................................................... 3
Tabel 1.3 Penjualan Usaha Tepung Pisang ...................................................................... 8
Tabel 1.4 Metode Penentuan Indikator Komponen SWOT ........................................ 12
Tabel 1.5 Matriks SWOT ...................................................................................................... 17
Tabel 1.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 31
Tabel 3.1 Kabupaten dan Kota Provinsi Jambi ............................................................... 43
Tabel 3.2 Orbilitas dan Jarak Antar Kota ......................................................................... 45
Tabel 3.3 Sebaran Penduduk Desa Ture ........................................................................... 46
Tabel 3.4 Kesehatan ................................................................................................................ 47
Tabel 4.1 Bentuk Matriks SWOT ...................................................................................... 66
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pisang (Musa Paradisiaca) merupakan salah satu komoditas buah
unggulan Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap produksi buah-
buahan nasional lainnya. Tanaman pisang di Indonesia dapat tumbuh subur
didataran rendah maupun dataran tinggi serta pada iklim basah maupun iklim
kering. Buah pisang dapat di temui di mana saja setiap saat karena tidak
tergantung pada musim. Sehingga tidak perlu terlalu lama untuk dapat
memproduksi dan mengkonsumsi. Adanya peningkatan jumlah penduduk dan
tingkat kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan, diharapkan
dapat meningkatkan konsumsi buah pisang secara nasional, sehingga
kebutuhan buah pisang akan terus meningkat. Pisang di jadikan komoditas
buah unggulan karena relatif besar volume produksi dibandingkan dengan
komoditas buah lain. Produksi buah pisang di Indonesia cendrung mengalami
trend yang meningkat dengan jumlah produksi yang besar di bandingkan
dengan komoditi lain.1
Pada tabel memperlihatkan banyak nya tanaman pisang yang
menghasilkan menurut triwulan 2018-2019 (dalam rumpun). Untuk banyak
nya tanaman yang menghasilkan pada pisang, pola nya fluktuatif antara tahun
2018 dan 2019 pada triwulan pertama hingga triwulan ketiga. Namun pada
1 Iis Tristiana Iswan, (skripsi) “strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran
Keripik Pisang” (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2013), Hal. 1
1
2
triwulan ke empat pada tahun 2018 cendrung meningkat sedangkan pada
tahun 2019 cendrung menurun dibanding triwulan sebelum nya.
Tabel 1.1
Jumlah Tanaman Pisang yang Menghasilkan Triwulan 2018-2019
S
1400
u
1200
m
1000
486,511
b 419,41
e800 372,017 405,552
r600
400
688,992 704,331 619,467
483,959
:200
0
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
B
a
2018
2019
lai Desa Ture Kab. Batanghari
Buah pisang kaya akan manfaat dan mempunyai kandungan gizi sangat
baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dan mengandung protein yang
kadar nya lebih tinggi di bandingkan dengan buah-buahan lain.2 Pisang kaya
mineral seperti protein, kalium, magnesium, fodfor, besi, dan kalsium. Pisang juga
mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif dalam
kelancaran fungsi otak dan kandungan vitamin yang terdapat pada buah pisang
dapat dilihat di tabel Departemen Kesahatan sebagai berikut.
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi
3
Tabel 1.2
Kandungan Vitamin Pada Pisang
Komposisi Kimia Jumlah
Air (g) 70
Karbohidrat (g) 27
Serat Kasar (g) 0,5
Protein (g) 1,2
Lemak(g) 0,3
Abu (g) 0,9
Kalsium (mg) 80
Fosfor (mg) 290
Sodium (mg) -
β_karotin (mg) 2,4
Thiamine (mg) 0,5
Riboflavin (mg) 120
Asam Askorbat 104
(mg)
Sumber: Departemen Kesehatan tahun 2018
Selain untuk konsumsi langsung, pisang juga dapat di jadikan berbagai
olahan makanan yang enak. Buah pisang dapat diolah dalam keadaan mentah
maupun matang. Pisang mentah dapat diolah menjadi tepung pisang3. Mengingat
manfaat yang dapat di ambil dari pisang maka perlu adanya upaya pengelohan
terhadap pisang agar potensi pisang dapat di manfaatkan secara optimal. Salah
satu nya adalah pengolahan pisang menjadi tepung pisang. Tepung pisang
merupakan suatu alternatif pengawetan pisang karena pisang termasuk buah-
buahan yang mudah rusak (perishable), tepung pisang mempunyai beberapa
keunggulan dari pada pisang segar dan olahan pisang lainnya (molen, sale,
3 Iis Tristiana Iswan, (skripsi) “strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran
Keripik Pisang” (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2013), Hal. 3-4
4
keripik, kolak, pisang goreng) yaitu tepung pisang lebih tahan lama, ekonomis,
dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan (cookies, kue, roti, nastar,
pizza).
Tepung pisang mempunyai rasa dan bau yang khas sehingga dapat di
gunakan pada pengolahan berbagai jenis makanan yang mengunakan tepung
(tepung beras, terigu) di dalam nya. Dalam hal ini tepung pisang mengantikan
sebagian atau seluruh tepung lainnya, tepung pisang mentah lebih banyak ditemui
di bandingkan tepung pisang matang. Keuntungan dari tepung pisang mentah atau
hijau antara lain kandungan pati resisten dan serat pangan yang tinggi yang
bermanfaat untuk kesehatan manusia. Di pasaran tepung pisang pun banyak di
jual, namun sebagian konsumen belum mengetahui bahwa tepung pisang dapat di
manfaatkan untuk membuat produk kue atau nastar. Dengan ada nya
pengembangan dari tepung pisang ini dapat meningkatkan dalam segi pemasaran
dan keuntungan yang diperoleh pun bertambah.4
Pesaing usaha tepung pisang maupun usaha tepung lainnya pun harus
melakukan langkah-langkah strategi pemasaran yang terarah dan terencana
dengan baik. Selain itu, perusahaan juga harus mengetahui sikap konsumen dalam
membeli tepung pisang agar produk nya tetap disukai oleh masyarakat.5
Pelaksanaan strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat besar
sebagai penunjang terhadap peningkatan laba dan persaingan perusahaan,
perusahaan perlu mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan
4 Didit Anindita Setyadi, (skripsi) “Pengaruh Jenis Tepung Pisang dan Waktu
Pemanggangan Terhadap Karakteristik Banana Flakes” (Bandung: UPB Bandung, 2016), Hal. 1 5 Iis Tristiana Iswan, (skripsi) “strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran
Keripik Pisang” (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2013), Hal. 5-6
5
mengunakan analisis SWOT. Sehingga perusahaan dalam persaingan nya dapat
membantu mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan
menghindari atau meminimalkan kekurangan, dimana peran strategi pemasaran
merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu
industri.6
Menurut Kasmir strategi adalah langkah-langkah yang harus di jalankan
oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Terkadang langkah yang harus di
hadapi terjal dan berliku-liku, namun ada pula langkah yang relatif mudah. Di
samping itu, banyak rintangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Oleh karena
itu, setiap langkah harus di jalankan secara hati-hati dan terarah.
Menurut Rahmady dan Andi strategi adalah sebuah rencana yang
disatukan, luas, dan terintregasi yang menghubungkan keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi. Sedangkan manajemen startegi sendiri dapat di definisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan serta
mengetahui keputusan dari lintas fungsional yang memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuan nya. Penentuan strategi yang baik dalam menghadapi
persaingan pasar adalah salah satu kunci sukses perusahaan dalam memasarkan
barang dan jasa yang dimiliki nya.7
6 Nadrotul Ulyah, (skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
pada PT. Bhirawa Steel” (Surabaya: STIE Perbanas, 2016), Hal. 2
7 Hesti Novianissa, (skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha Oleh-Oleh Mengunakan Metode SWOT” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017), Hal. 2
6
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran merupakan salah satu kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan dan
mempertahankan kelangsungan hidup usaha nya agar bisa terus berkembang dan
memperoleh laba sesuai dengan keinginan perusahaan. Pemasaran sendiri
merupakan proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran nilai dengan yang lain.
Menurut Philip Kotler strategi pemasaran adalah pola pikir untuk
mencapai tujuan pemasaran nya. Strategi spesifik untuk pasar sasaran, pendapatan
posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.8 Ukuran
keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang
menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini
berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih
pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi
yang di jalankan sudah cukup baik.9
Berdasarkan penelitian terdahulu Khikmatun menyatakan bahwa tingkat
kepuasan seorang pelanggan terhadap produk tertentu merupakan hasil dari
perbandingan yang dilakukan oleh pelanggan bersangkutan atas tingkat manfaat
8 Philip Kotler “Manajemen Pemasaran” (Jakarta: Erlangga, 2009), Hal. 29
9 Iis Tristiana Iswan, (skripsi) “strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran Keripik Pisang” (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2013), Hal. 7
7
yang diterima nya. Sebalik nya, jika ekspetasi tidak terpenuhi maka yang akan
terjadi adalah ketidak puasan.10
Desa Ture sendiri adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi dengan Jumlah penduduk yang
cukup padat dan memiliki luas wilayah 11.012 Ha. Dataran dengan ketinggian
rata-rata700 - 800 m di atas permukaan laut. Di Desa Ture terdapat banyak
tanaman pisang terutama pisang kepok yang kadang hanya diolah seadanya,
sehingga masyarakat disana pun berinisiatif menciptakan suatu produk berupa
“Tepung Pisang” yang mana belum terlalu banyak diproduksi dan dipasarkan
dengan luas terutama di daerah Provinsi Jambi. Usaha Tepung Pisang ini menjalin
kerjasama dengan pihak LP2M UIN STS Jambi karena pihak LP2M merasa
memiliki visi misi yang menyangkut pautkan dengan masyarakat yaitu Islamic
Enterpreneurship dan di Desa Ture sendiri mempunyai keunggulan dari segi
tanaman pisang dimana pisang yang terdapat di Desa Ture memiliki kualitas yang
baik, dan penghasilan pisang di Desa Ture sendiri dapat menunjang perekonomian
masyarakat sekitar. Desa Ture pun mempunyai potensi Desa yang baik, maka dari
itu Desa Ture adalah satu-satunya Desa yang memproduksi tepung pisang di
daerah Kab. Batanghari, maka diadakannya kerjasama baik dari bantuan dana, dan
jaringan hubungan penjualan maupun dalam hal pelatihan pembuatan Tepung
Pisang. Kendala yang di hadapi usaha tepung pisang Desa Ture adalah dari segi
pemasaran produk tepung pisang, meskipun telah menjalin kerjasama dengan
pihak LP2M namun kadang pemasaran masih cendrung menurun.
10
Khikmatun, (skripsi) “strategi pemasaran toko pakaian muslim pasar tradisional menghadapi toki pakaian muslim medern” (Semarang: UIN Walisongo, 2016), Hal. 4
8
Berdasarkan hasil pra-wawancara dengan pemilik usaha tepung pisang di
Desa Ture Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari bahwa hasil penjualan
yang mereka peroleh setiap bulannya mengalami naik turun atau fluktuatif. Bisa
dilihat pada tabel.
Tabel 1.3
Penjualan usaha Tepung Pisang Desa Ture
Tahun
Bulan
2018 2019
Januari Rp. 3.000.000 Rp. 2.500.000
Februari Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
Maret Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000
April Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
Mei Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000
Juni Rp. 3.000.000 Rp. 2.000.000
Juli Rp. 2.500.000 Rp. 3.000.000
Agustus Rp. 3.500.000 Rp. 3.000.000
September Rp. 1.000.000 Rp.1.500.000
Oktober Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
November Rp. 2.000.000 Rp.1,500.000
Desember Rp. 2.500.000 Rp.1.000.000
Bulan Januari-Desember 2018-2019
9
Sumber : Pengelola Tepung Pisang Desa Ture
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa penjualan pada tahun 2018
bulan januari mengalami kenaikan karena awal tahun di mana konsumen masih
dalam suasana menyambut tahun baru. Februari sampai dengan maret pendapatan
yang diterima stabil, pada bulan maret sampai dengan april terdapat kenaikan
pada pendapatan yang diterima, dan pada bulan juni mengalami peningkatan
karena pada bulan tersebut akan segera memasuki hari raya Idul Fitri, dan pada
bulan juli mengalami penurun yang tidak tertalalu drastis di karnakan pasaran
tepung pisang ini ramai atau mengalami penaikan ketika ada hari-hari besar
seperti lebaran, bazar dan ulang tahun Provinsi jambi seperti pada bulan juni dan
agustus saja. Selain bulan tersebut penjualan kadang stabil namun kadang
menurun. Begitu pula dengan tahun 2019 dalam hal pendapatan kenaikan nya
fluktuatif setiap bulan nya kadang mengalami penurunan maupun mengalami
kenaikan di karnakan adanya acara pameran maupun bazar.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis strategi pemasaran usaha
tepung pisang mengunakan metode SWOT di Desa Ture Kecamatan Pemayung
10
Kabupaten Batanghari. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan
masukan dan informasi bagi pemerintah Kabupaten Batanghari. Oleh karena itu,
peneliti tertarik dengan mengambil judul “ANALISIS SWOT TERHADAP
STRATEGI PEMASARAN USAHA TEPUNG PISANG DESA TURE”
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan permasalahan yang telah pemulis kemukakan,
untuk lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, penulis
mencoba memutuskan permasalahan yang akan dibahas nantinya.
1. Apa kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada usaha tepung
pisang di Desa Ture ?
2. Bagaimana strategi pemasaran pada usaha tepung pisang di Desa Ture ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada
usaha tepung pisang.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran pada usaha tepung
pisang.
D. Manfaat Penelitian
Dengan tercapai nya tujuan di atas, manfaat yang diharapkan oleh peneliti
dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
11
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
mengenai strategi pemasaran usaha tepung pisang menggunakan
analisis SWOT di Desa Ture Kab. Batanghari. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan saran pemikiran bagi
kalangan akademisi dan praktisi masyarakat di dalam menunjang
penelitian selanjut nya yang akan bermanfaat sebagai bahan
perbandingan bagi penelitian yang lain.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang masalah yang diteliti, selain itu sebagai wujud nyata penerapan
teori-teori yang diterima dibangku kuliah, serta dapat membandingkan
antara teori dan praktek yang akan terjadi di lapangan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan perbandingan bagi pihak usaha tepung pisang dalam
menerapkan strategi bisnis maupun pemasaran yang tepat melalui
metode SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dihadapi oleh usaha tepung pisang dalam meraih pangsa
pasar.
E. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini ditetapkan agar peneliti terfokus
pada pokok-pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya. Sehingga
diharapkan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang
12
ditetapkan. Batasan masalahnya “analisis SWOT terhadap strategi pemasaran
usaha tepung pisang di Desa Ture”
F. Kerangka Teori
1. Analisis SWOT
a. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah
diketahui pula secara luas bahwa SWOT merupakan akronim untuk kata-
kata strenght (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (peluang),
threat (ancaman).11
Menurut Freddy Rangkuti analisis SWOT adalah indifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
dan ancaman.
Tabel 1.4
Model Penentuan Indikator Komponen SWOT
Kekuatan yang kita Kelemahan yang kita
Internal miliki miliki
Peluang karier pada Ancaman karier pada
Eksternal masa yang akan masa yang akan datang
datang
11 Freddy Rangkuti “Personal SWOT Analysis” (Jakarta: Gramedia, 2004), Hal. 2
13
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan dari perusahaan. Dengan demikian perencanaan
strategi harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini. Hal ini
disebut dengan analisis situasi, model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
internal strength dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities
dan threats yang dihadapi di dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal (peluang, ancaman) dan faktor
internal (kekuatan, kelemahan).12
Menurut Sondang P. Siagian ada pembagian faktor-faktor strategis
dalam analisis SWOT yaitu :
a) Faktor kekuatan
b) Faktor kelemahan
c) Faktor peluang
d) Faktor ancaman
Cara membuat analisis SWOT penelitian menunjukan bahwa
kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT.13
12 Sondang P Siagian “Manajemen Strategi” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), Hal 171
13 Sondang P Siagian “Manajemen Strategi” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), Hal 172
14
• 3. mendukung • 1. mendukung
strategi Trund strategi agresif
Around
berbagai kekuatan
peluang internal
kelemahan berbagai
internal ancaman
• 4. mendukung •2. mendukung
strategi devensif strategi diversifikasi
Diagram Analisis SWOT
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah yang
menggunakan kekuatan yang memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.14
Kondisi bisnis pada
14 Ibid. Hal. 173
15
kuadran 3 ini mirip dengan BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang
pasar yang baik.
Kuadran 4 : merupakan situasi yang sanagat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.15
Menurut Freddy Rangkuty dalam menganalisis SWOT ada lima macam
model pendekatan yang digunakan. Model pendekatan dalam menganalisis SWOT
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Matrik SWOT
b) Matrik Boston Consulting Group
c) Matrik Internal dan Eksternal
d) Matrik Space
e) Matrik Grand strategy
b. Matrik Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFAS).
c. Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu
tabel inetrnal strategi (IFAS) disusun untuk merumuskan faktor
strategi internal tersebut dalam kerangka strenght dan weaknesses
perusahaan.16
d. Tahap Analisis
15 Ibid. Hal. 174
16
Ibid. Hal. 176
16
Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan
semua informasi tersebut dalam model kuantitatif perumusan model,
model yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a) Matrik Tows atau SWOT
b) Matrik BCG
c) Matrik Internal Eksternal
d) Matrik SPACE
e) Matrik Grand Strategy
1) Matrik Towns atau SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi
perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara
jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik
ini menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.17
Tabel 1.5
Matrik SWOT
IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 Tentukan 5-10
faktor-faktor kelemahan
EFAS kekuatan internal
17 Freddy Rangkuty “Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis” (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), Hal. 19
17
internal
OPPORTUNIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang mengunakan kekuatan meminimalkan
eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor ancaman mengunakan kekuatan meminimalkan
eksternal untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman
Strategi SO
Dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 18
Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan dalam yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
18 Ibid. Hal 20
18
Strategi WT
Berdasarkan kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminilkan kelemahan.19
e. Tujuan Penerapan Analisis SWOT
Penerapan analisis SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk
memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus,
sehingga dengan penempatan analisis SWOT nantiya dapat dijadikan
sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin
bisa terjadi dimasa-masa yang akan datang. Tujuan lain diperlukannya
analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran
pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal
dengan istilah daur hidup produk. Konsep daur hidup produk dirujuk
berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa konsumen
memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai produk.
2. Analisis SWOT dalam Prespektif Islam
Apabila kita uraikan satu persatu, maka pertama kali yang akan di
bicarakan tentang kekuatan kita sebagai umat islam yaitu keimanan. Hal
ini adalah modal yang sangat besar dan tidak semua mendapatkan hidayah
ini. Kemudian kekuatan lain adalah kesehatan, kemampuan berpikir,
kesempatan melakukan hal-hal yang potensial dan sedikit kekayaan.
Kelemahan kita yaitu belum memiliki cukup ilmu, sebab dalam islam
sebuah ilmu harus mendahului amal sementara tantangan dalam
19 Ibid. Hal. 21
19
kehidupan antara lain masalah pola kehidupan yang sudah sangat
dipenuhi dengan pola pikir materialistis yang sangat mengunakan
kesenangan dunia.
Analisis SWOT diterangkan dalam salah satu ayat Al-quran yaitu
Surah Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut.20
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
SWT. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.
Al-Hasyr: 18)
Bila kita perhatikan, ini adalah pernyataan dari Allah SWT yang
mengharuskan kita berpikir dan bermuhasabah terhadap apa yang sudah
atau akan kita lakukan dalam hidup. Sehingga kita bisa memakai sebuah
cabang ilmu manajemen dengan menggunakan strategi manajemen.21
3. Strategi Pemasaran
a. Defenisi Strategi
Ada beberapa definisi strategi dari beberapa para ahli diantaranya :
a) Jhon A. Byne mendefinisikan strategi adalah sebagai sebuah pola
yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan,
20 Qur’an Surah Terjemahan Al-Hasyr ayat 18
21 Ulva Hidayat, (skripsi) “Penerapan Analisis SWOT Sebagai Strategi Pengembangan Usaha dalam Prespektif Ekonomi Islam” (Lampung: UIN Raden Intan Lampung), Hal. 33
20
penyebab sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing, dan faktor lingkungan.
b) Hamel dan Prahalad mendefinisikan strategi merupakan tindakan
yang bersifat incrimental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan.22
c) Andrews dan Chaffe strategi adalah kekuatan motivasi untuk
stakeholders, seperti debtholders, manajer, karyawan, konsumen,
komunitas, dan sebagainya. Yang baik secara langsung maupun
tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang di
timbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
Strategi yang terealisasi dapat muncul dalam tanggapan terhadap
suatu situasi yang sedang berkembang atau strategi itu dapat di
ciptakan secara sengaja, melalui sebuah proses perumusan yang
diikuti oleh pelaksanaan. Tetapi ketika keinginan yang terencana ini
tidak menghasilkan tindakan yang diinginkan organisasi di tinggalkan
dengan strategi yang tidak terealisasi.23
Ukuran keberhasilan dalam menerapkan strategi adalah mampu
memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Jadi, semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka
semakin puas dan strategi pun dianggap berhasil.24
b. Definisi Pemasaran
22 Ali Hasan “Marketing Bank Syariah” (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), Hal. 29
23 Freddy Rangkuty “Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnin Konsep Perencanaan
Strategis” (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1997), Hal. 4
24 Ibid, Hal. 5
21
Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan
penjualan. Pemasaran juga tidak sekedar periklanan dan bentuk-
bentuk promosi lainnya. Namun setiap hari, kita selalu menjadi
sasaran pemasaran dari brbagai produk. Philip Kotler mendefinisikan
pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai
bagi satu sama lain.25
Spiro dkk, menyebut tiga hal sebagai tiga pilar pembentuk konsep
pemasaran dimana menurut mereka yang dimaksud dengan konsep
pemasaran adalah pencapaian tujuan organisasi bergantung pada
kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan dari suatu pasar sasaran, dan kemudian memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran tersebut secara lebih baik
dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing perusahaan.26
Diagram Pemasaran
Marketing Concepept
Costomer/Market Coordination of Profitable Sales
Orientation Marketing Activities Volume
25 Usi Usmara “Pemikiran Kreatif Pemasaran” (Yogyakarta: 2008), Hal. 27
26 Ismail Sholihin “Pengantar Bisnis” (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014), Hal. 175
22
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan diasumsikan memiliki
nilai, sehingga konsumen bersedia menukar sumber daya yang ia
miliki untuk ditukar dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Melalui proses pertukaran ini maka lahirlah transaksi yang merupakan
syarat utama bagi munculnya aktivitas pemasaran. Secara etis, kedua
belah pihak yang melakukan transaksi harus berada dalam keadaan
lebih baik dibandingkan sebelum transaksi dilakukan. Aktifitas
pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu proses memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui mekanisme pasar yang
dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.27
c. Definisi Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis
yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu
organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran maka
implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat
dilakukan secara aktif, sadar dan rasional. Strategi pemasaran yang
efektif memerlukan basis pengetahuan tentang konsumen, untuk itu
pemasaran perlu melakukan beberapa hal berikut :
a) Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan
yang paling diinginkan oleh konsumen.
b) Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk
yang diinginkan, gaya dan model yang menunjukan
kemampuan ketika produk diposisikan, respon pelanggan
27 Ibid, Hal. 176
23
terhadap bauran pemasaran dan analisis persepsi dan kepuasan
pelanggan ketika telah mengunakan produk.
c) Melakukan bauran pemasaran terhadap keinginaan custumer.
Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang
dapat meyakinkan setiap mitra internal untuk saling bekerja sama agar
dapat mencapai target tersebut. Rencana strategi pemasaran yang baik
dapat mencegah dari reaksi yang tidak tanggap terhadap suatu masalah dan
bahkan membantu mengantisipasi masalah. Untuk mendukung strategi
yang telah dipilih untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang
dibangun berdasarkan konsep.28
Ada lima konsep dalam pemasaran
dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-
masing perusahaan. Adapun konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut
:
a) Konsep Produksi
b) Konsep Produk
c) Konsep Penjualan
d) Konsep Pemasaran
Pada dasarnya strategi pemasaran memiliki dua unsur yakni
pemilihan pasar (Market Selection) dan pengembangan bauran pemasaran
(Marketing Mix).
a) Pemilihan Pasar
28 Ali Hasan “Marketing Bank Syariah” (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), Hal. 119
24
Perusahaan melakukan pemilihan pasar melalui serangkaian aktivitas
yang dikenal dengan nama sebagai berikut :
1) segmentasi pasar, proses yang dilakukan perusahaan untuk membagi
pasar kedalam beberapa segmen pasar seperti sekumpulan pelanggan
potensial memiliki keserupaan dalam cara mereka menilai suatu
produk.
2) Penetapan target pasar, perusahaan juga harus menetapkan target
pasar yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang mereka
miliki.29
3) Positioning, tahap selanjutnya yang dilakukan perusahaan setelah
melakukan penetapan target pasar adalah proses positioning yaitu
tindakan untuk mendesain penawaran serta citra perusahaan agar
menepati tempat yang berbeda di benak konsumen.30
b) Pengembangan bauran pemasaran
Mc Carthy dan Perreault menyebutkan adanya empat variabel
dalam suatu aktivitas pemasaran yang dapat mempengaruhi pasar untuk
membeli produk perusahaan.
29 Ibid. Hal 121
30 Ibid, Hal. 177
25
Place
Product Marketi Promotio
ng Mix n
Price
a) Product (produk)
Produk terdiri atas barang dan jasa, barang merupakan produk
yang dapat dilihat keberadaannya secara fisik. Sedangkan jasa
produk yang tidak dapat dilihat keberadaan nya secara fisik tetapi
dapat dirasakan manfaatnya setelah konsumen mengkonsumsi jasa
tersebut.
a) Price (harga)
Harga memiliki berbagai bentuk dan fungsi. Biaya sewa, upah,
dan lainnya merupakan harga yang harus dibayar untuk barang atau
jasa yang di beli. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan penjualan.31
b) Promotion (promosi)
Perusahaan melakukan komunikasi pemasaran dengan tujuan
mengenalkan produk perusahaan kepada konsumen, menjaga nama
baik produk dan perusahaan, serta membujuk konsumen
melakukan pembelian produk. Perusahaan melakukan komunikasi
31 Ibid, Hal. 182
26
pemasaran dengan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari
iklan, promosi penjualan, gugus penjualan. c) Place (distribusi)
Penetrasi pasar suatu perusahaan tidak akan berhasil tanpa
didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik pula, untuk
menjual produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.32
4. UMKM
a. Definisi UMKM
Menurut BPS, industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi
yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara
mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang
jadi/setengah jadi, dan barang yang kurang nilainya menjadi barang
yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai
akhir. Termsuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan
perakitan. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang
UMKM ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan pengertian dan kriteria UMKM yaitu sebagai berikut :
a) Usaha Mikro
Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan atau badan usaha yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang.kriteria Usaha Mikro ini diataranya sebagai berikut :
32 Ibid, Hal. 184
27
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.33
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
300.000.000,00.
b) Usaha Kecil
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang-Undang adalah sebagai berikut :
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00
sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.34
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00.
c) Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
33 Ibid. Hal. 185
34 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 “Tentang UMKM” Bab IV Pasal 6
28
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecila sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang-Undang adalah sebagai berikut :
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,00.
Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria,
sejumlah lembaga pemerintah seperti Departemen
Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS), selama ini
menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk
mendefinisikan kriteria skala usaha.35
Dalam karakteristik
disini ada empat alasan menjelaskan posisi strategis
UMKM di Indonesia :
1) Tidak memerlukan modal yang besar.
2) Tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut
pendidikan.
3) Berlokasi dipedesaan.
4) Terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika
indonesia dilanda krisis ekonomi.36
b. Peranan dan Kontribusi UMKM
35 Tulus Tambunan “Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia” (Jakarta:
LP3ES, 2012), Hal. 11
36 Ibid. Hal. 12
29
UMKM di Indonesia memiliki peranan penting dalam
perekonomian nasional, terutama dalam kontribusinya terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB). Mengingat pentingnya peranan
UMKM dibidang ekonomi, sosial dan politik, maka saat ini
perkembangan UMKM diberi perhatian cukup besar diberbagai
belahan dunia. UMKM mempunyai peranan yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam
pendistribusian hasil pembangunan. UMKM diharapkan mampu
memanfaatkan sumber daya nasional, termasuk pemanfaatan tenaga
kerja yang sesuai denga kepentingan masyarakat dan mencapai
pertumbuhan ekonomi yang maksimum. Usaha kecil juga memberikan
kontribusi yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di
sektor industri, perdagangan, dan transportasi. Sektor ini mempunyai
peranan cukup penting dalam penghasilan devisa negara melalui usaha
pakaian jadi, barang-barang kerajinan, dan pelayanan bagi turis.
Peranan dalam bidang sosial bahwa UMKM disini mampu
memberikn manfaat sosial yaitu mereduksi ketimpangan pendapatan,
terutama di negara berkembang. Peranan usaha kecil tidak hanya
menyediakan barang dan jasa bagi konsumen yang berdaya beli
rendah, tetapi usaha kecil juga meneyediakan bahan baku atau jasa
bagi usaha menengah dan besar, termasuk pemerintah lokal. Tujuan
30
sosial dari UMKM adalah untuk mencapai tinggkat kesejahteraan
minimum, yaitu menjamin kebutuhan dasar rakyat.37
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dan telah diringkas dalam tabel
sebagai berikut :
NO NAMA & JUDUL METODE HASIL
TAHUN PENELITIAN
1 Riani Fauziah Strategi Kualitatif Strategi pemasran
(2015) Pemasaran yang dilakukan yaitu
dalam melalui vendor
Meningkatkan dimana vendor
Hasil Produksi tersebut patner kerja
pada PT. Putri sama perusahaan, dan
Doro Thea proses produksi
menerapkan inovasi
meyesuaikan
keinginan konsumen,
dan yang paling
penting menerapkan
promosi.38
2 Iis Tristiana Strategi Kualitatif Memanfaatkan harga
Iswan (2013) Pengembangan produk kripik pisang
Produktivitas untuk menarik minat
dan Pemasaran konsumen, menjalin
Keripik Pisang kerjasama dengan
lembaga penyedia
37 Ibid. Hal. 13-14
38 Riani Fauziah, (skripsi) “Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Hasil Produksi pada PT. Putri Doro Thea” (Cir ebon: IAIN Syekh Nurjati, 2015), Hal. 36
31
permodalan, dan
meningkatkan
kuantitas dan kualitas
SDM.39
3 Nadrotul Analisis Kualitatif Dilakukannya riset
Ulyah (2016) Strategi sederhana secara
Pemasaran proidik untuk
untuk mengetahui alasan
Meningkatkan custumer retail
Penjualan pada membeli produk besi
PT. Bhirawa baja. Kerjasama
Steel antara custumer retail
dan perusahaan bisa
memberikan image
baik.40
4 Hesti Analisis Kualitatif Kekuatan utama
Novianisa Strategi perusahaan adalah
(2017) Pemasaran pada produk kualitas baik,
Usaha oleh- peluang utama yang
oleh dimiliki perusahaan
Menggunakan adalah yogyakarta
Metode SWOT sebagai kota
pariwisata, dan selalu
menjalin kerjasama
dengan distributor
yang potensial.41
39 Iis Triasna Iswan, (skripsi) “Strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran
Keripik Pisang” (Makasar: Universitas Hasanudin), Hal. 45 40 Nadrotul ulyah, (skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
pada PT. Bhirawa Steel” (Surabaya: STIE Perbanas, 2016), Hal. 30
41 Hesti Novianisa, (skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha oleh-oleh
Menggunakan Metode SWOT” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017), Hal. 38
32
5 Frederick Strategi Kualitatif Strategi pemasaran
Reginal Pemasaran PT. perusahaan untuk
(2017) Waringin mengatasi persaingan
Puspanusa adalah dengan
Lestari mengutamakan
berdasarkan kualitas, disertai
Analisis SWOT dengan
pengembangan
produk, serta
memperluas jaringan
pemasaran.42
Dari tabel diatas dilihat bahwa terdapat beberapa penelitian yang berkaitan
dengan analisis SWOT terhadap strategi pemasaran. Dalam penelitian
terdapat perbedaan dari penelitian terdahulu seperti adanya analisis SWOT
menurut prespektif islam, tempat penelitian yang berbeda dari penulis, dan
variabel yang diteliti juga berbeda.43
H. Kerangka Pikir
Lingkungan Usaha
Analisis 42
Frederick Reginal, (skripsi) “Strategi Pemasaran PT. Waringin Puspanusa Lestari berdasarkan Analisis SWOT” (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007), Hal. 44
43 Hesti Novianisa, (skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha oleh-oleh
Menggunakan Metode SWOT” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017), Hal. 40
Analisis Internal Analisis Eksternal
1. Kekuatan 1. Peluang
2. Kelemahan 2. Ancaman
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Salah satu unsur terpenting dari penelitian adalah metodologi
penelitian. Ketepatan penggunaan metode penelitian memberikan
pengaruh yang cukup besar sebagai dasar pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan dan kebenarannya dapat
diterima secara objektif. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan adanya
suatu metode yang akan dipergunakan untuk mempermudah
melaksanakan penelitian. Dimana pengertian dari metode penelitian
adalah suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran atau
tujuan penelitian.1
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif,
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat
diamati.
Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri
sehingga berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya
dan pristiwa.
1 M.Kurniadi Fauz, (Skripsi) “Analisis Strategi Pemasaran PT. DHD DJAHIDIN Pada
Penjualan Produk Umrah dan Haji Menurut Konsep Ekonomi Syariah” (Jambi: UIN STS Jambi, 2016), Hal.20
33
34
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
masalah secara kontekstual melalui pengumpulan data dan latar alami
dengan memanfaatkan penelitian sebagai instrumen kunci. Oleh karena
itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat
kreatif dan mendalam serta menunjukan ciri naturalistik yang penuh
keauntentikan. Metode kualitatif dilakukan dengan cara peneliti benar-
benar datang langsung kelokasi atau lapangan menggunakan alat
kualitatif.
2. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.2
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat
dari individu atau kelompok maupun hasil observasi dari suatu obyek,
kejadian atau hasil pengujian. Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan
riset atau penelitian benda. Kelebihan dari data primer adalah data
lebih mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat,
dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan
dari sumber yang fenomenal dapat dihindari. Kekurangan dari data
2 Riani Fauziah, (skripsi) “Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Hasil Produksi pada
PT. Putri Doro Thea” (Cir ebon: IAIN Syekh Nurjati, 2015), Hal. 24
35
primer adalah membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang
dikeluarkan relatif cukup besar.
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh
melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan
secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan
data dengan cara berkunjung keperpustakaan, pusat kajian, atau
membaca banyak buku yang berhubungan dengan penelitiannya.
Kelebihan data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan
untuk penelitian untuk mengklasifikasikan permasalahan dan
mengevaluasikan data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan
pengumpulan data primer. 3 Kekurangan dari data sekunder adalah
jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah relevan
dapat mempengaruhi hasil penelitian.
3. Subjek dan Objek Penetian
a. Subjek Penelitian
Subjek adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki objek tersebut. Bila objek besar, dan peneliti tidak
memungkinkan mempelajari semua yang ada pada objek besar,
minsalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan subyek yang diambil dari populasi. Apa yang
dipelajari subjek itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukannya
3 Reni Armaidah, (skripsi) “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan UMKM
Alas Kaki” (Bogor: Universitas Pasundan, 2016), Hal. 20
36
untuk objek. Untuk itu subjek yang diambil dari objek harus betul-
betul Representatif (mewakili).4
Dalam menentukan subjek pada penelitian ini
menggunakan metode Nonprobability Sampling dengan teknik
Purposive Sampling yang merupakan teknik
nonprobabilitysampling yang memilih orang-orang terseleksi oleh
peneliti berdasarkan ciri khusus yang dimiliki oleh subjek tersebut
yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat objek yang sudah diketahui sebelumnya.5 Subjek dalam
penelitian ini adalah pelaku pada usaha tepung pisang di Desa
Ture Kabupaten Batanghari yang terdiri dari satu orang selaku
pemilik usaha, 12 orang karyawan, dan 10 orang petani pisang
yang terdapat di daerah usaha tepung pisang.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dari objek tersebut diambil
contoh atau subjek yang diharapkan dapat mewakili objek.
Adapun objek dalam peneliian ini adalah Sedangkan objek
penelitian ini sendiri adalah strategi pemasaran pada usaha tepung
pisang di Desa Ture.
B. Instrumen Pengumpulan Data
4 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta. 2012), Hal. 117
5 Ibid, Hal. 118
37
1. Observasi
Teknik pengamatan menuntut adanya pengamatan dari segi
seorang peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
objek yang diteliti dengan menggunakan instrumen yang berupa
pedoman penelitian dalam bentuk lembar pengamatan atau lainnya.
teknik ini memiliki dua cara, yaitu pengamatan terstruktur dan tidak
terstruktur. Observasi dalam penelitian ini menggunakan pengamatan
yang tidak terstruktur bukan berarti tidak direncanakan. Cara ini
fleksibel dan terbuka, dimana peneliti dapat melihat secara langsung
pada tujuannya.6
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden. Adapun metode wawancara yang
penulis gunakan adalah wawancara terarah. Wawancara terarah adalah
wawancara yang dilaksanakan secara bebas, tetapi kebebasan ini tetap
tidak terlepas dari pokok permasalahannya yang akan ditanyakan
kepada responden yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.
Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara secara
langsung kepada pengusaha tepung pisang di Desa Ture.7
3. Dokumentasi
6 Ibid. Hal. 119
7 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,(Jakarta: Rajawali Pers. 2008), Hal.
150
38
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa
data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta
pemikiran mengenai suatu fenomena yang sesuai dengan masalah
penelitian. Teknik dokumentasi berproses dan berawal dari
menghimpun dokumen, memilih dokumen yang sesuai dengan tujuan
penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan menghubung-
hubungkan dengan fenomena lain.8
C. Teknik Analisis Data
Setelah selesai penelitian ini, maka dilakukan pengolahan data dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diproleh terlebih
dahulu disleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan
dianalisis melalui segi kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis SWOT dengan
pendekatan kualitatif, yang terdiri dari Strenghts, Weakness,
Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
a. Analisis SWOT
Menurut Rangkuti, analisis SWOT adalah suatu identifikasi faktor
strategis secara sistematis untyk merumuskan strategi. Menurut Porter
strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut freddy Rangkuti strategi adalah perencanaan
8 Ibid, Hal. 151
39
induk yang dikomprehensiv yang menjelaskan bagaimana mencapai
semua tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.9
Analisis SWOT digunakan untuk identifikasi merumuskan strategi
pengembangan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi
bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, memanfaatkan peluang, sekaligus
mengatasi ancaman.
1. Evaluasi faktor internal
a. Kekuatan (Strenght), yaitu kekuatan apa yang dimiliki usaha
tepung pisang. Dengan mengetahui kekuatannya dapat
dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan
dalam pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan
selanjutnya.
b. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak
menguntungkan atau merugikan bagi usaha tepung pisang.
2. Evaluasi faktor eksternal
a. Peluang (Oppotunities), yaitu semua peluang yang ada sebagai
kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi
perekonomian nasional yang dianggap memberi peluang bagi
usaha tepung pisang untuk tumbuh dan berkembang dimasa
yang akan datang.
b. Ancaman (Threaths), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan
kerugian bagi usaha tepung pisang.10
9 Ibid. Hal. 152
40
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT berdasarkan
konsep David. Analisis SWOT berarti analisis berdasarkan pada
Strenght, Weaknesess, Opportunities, Threaths. Melalui analisis
SWOT, akan membantu dalam penyimpulan akhir penelitian.
b. Penarikan Kesimpulan
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti kuat dalam pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid.
D. Sistematika Penulisan
10 Yola Putri Risya, (skripsi) “Pengembangan Daya Tarik Wisata Bunga Kecamatan
Paranggapang Kabupaten Bandung" (Bandung: UPI 2014), Hal. 17
41
Untuk mempermudah bahasan-bahasan penyusunan skripsi dan
dapat dipahami dengan mudah, dan untuk memperoleh kesimpulan yang
benar. Untuk itu penyusun mengunakan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membahas segala hal seputar latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan
masalah, kerangka teori dan tinjauan pustaka.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai metode penelitian, pendekatan penelitian,
teknik pengumpulan data, sumber data dan sistematika penulisan.
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai lokasi penelitian, sejarah singkat Desa Ture
Kecamatan. Pemayung Kab. Batanghari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang penjelasan Strategi Pemasaran pada Usaha
Tepung Pisang Desa Ture
BAB V PENUTUP
Bab terakhir dari penelitian penulis kali ini akan menyajikan kesimpulan
dan saran dari peneliti.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Provinsi Jambi terletak pada Lintang Selatan dan Bujur Timur Pulau
Sumatera, sebelah Utara berbatasan dengan provinsi Riau, sebelah Timur
dengan Laut Cina Selatan Provinsi Kepulauan Riau, sebelah Selatan
berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat berbatasan
dengan Sumatera Barat. Provinsi Jambi cukup startegis karena langsung
berhadapan dengan kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu IMS-GT
(Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle).1 Provinsi Jambi
merupakan satu dari 34 provinsi di Indonesia, terdiri dari 2 kota dan 9
kabupaten, yaitu :
Tabel 3.1
Kabupaten dan Kota Provinsi Jambi
Kabupaten Kota
1. Kabupaten Kerinci 1. Kota Jambi
2. Kabupaten Bungo 2. Kota Sungai Penuh
3. Kabupaten Merangin
4. Kabupaten Sarolangun
5. Kabupaten Batanghari
6. Kabupaten Muaro Jambi
7. Kabupaten Tanjab Timur
8. Kabupaten Tanjab Barat
9. Kabupaten Tebo
Sumber: Balai Desa Ture
1 Web.Jambiprov.go.id.diakses pada 26 Juli 2019 pukul 11.27
42
43
Lokasi penelitian terletak di salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang
bernama Kabupaten Batanghari. Kabupaten Batanghari terdiri dari 8
kecamatan, yaitu : Kecamatan Mersam, Kecamatan Muara Bulian,
Kecamatan Bajubang, Kecamatan Muaro Sebo Ulu, Kecamatan Muaro Sebo
Ilir, Kecamatan Batin XXIV, Kecamayan Pemayung, Kecamatan Muara
Tembesi.2
Kecamatan Pemayung merupakan kecamatan yang terdiri dari 19 desa,
yaitu : Desa Awin, Desa Bukit Sare, Desa Jembatan Mas, Desa Kaos, Desa
Kuap, Desa Kubu Kandang, Desa Lopak Aur, Desa Lubuk Ruso, Desa Olak
Rambahan, Desa Pulau Betung, Desa Pulau Raman, Desa Selat, Desa
Senaning, Desa Serasah, Desa Simp. Kubu Kandang, Desa Tebing Tinggi,
Desa Teluk, Desa Teluk Ketapang, dan Desa Ture.
A. Desa Ture Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari
Desa Ture termasuk wilayah Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batanghari dengan luas wilayah 116,31 KM2. Dataran dengan ketinggian
rata-rata700 - 800 m di atas permukaan laut. Secara administratif wilayah
Desa Ture dibatasi oleh :
Sebelah Utara :Desa Olak Rambahan kecamatan Pemayung
Sebelah Selatan :Desa Serasah kecamatan Pemayung
Sebelah Barat :Desa Teluk Ketapang Kecamatan
Pemayung
Sebelah Timur :Desa Pulau Betung Kecamatan Pemayung.
2 www.batanghari.go.id diakses pada 26 Juli 2019 pukul 11.50
44
Luas Wilayah Desa Ture adalah 11.631 Ha , yang terdiri dari :
Tanah Sawah : 5000 Ha
Tanah Pekarangan : 1.131 Ha
Tanah Tegalan : 5.500 Ha
Keadaan Topografi Desa Ture dilihat secara umum keadaan
merupakan daerah yang di aliri Sungai Batanghari. Yang beriklim
sebagai mana desa – desa lain di Kabupaten Batanghari mempunyai
iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanaman pertanian yang ada di Desa Ture.
Tabel 3.2
Orbilitas / Jarak Antar Ibu Kota
Jarak (KM ) Ture Ibu Kota Kec Ibu Kota Kab Ibu Kota
Prov
Ture 0 12 43 35
Ibu Kota Kec 12 0 28 36
Ibu Kota Kab 43 28 0 64
Ibu Kota Prov 35 36 64 0
Sumber: Balai Desa Ture Tahun 2018
Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk desa Ture
adalah 2.210 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 589 KK. Agar dapat
menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai
45
kwalitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting
sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorog dalam
pembangunan, khususnya pembanggunan Desa ture. Berkaitan dengan
kependudukan, aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah
penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Tabel 3.3
Sebaran Penduduk di Desa Ture
Jumlah Jumlah
(Rukun (Kepala Keluarga) Penduduk Laki-laki Perempuan
Tetagga)
9 RT
695 KK 2.347 jiwa 2.347 jiwa 1.133 jiwa
Sumber: Balai Desa Ture Tahun 2018
B. Keadaan Sosial
1. Sumber Daya Manusia
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM Merupakan
subyek dan sekaligus obyek pembangunan mencakup seluruh siklus
kehidupan manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena
itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi perhatian penting.
Pada saat ini SDM di Desa Ture cukup baik di bandingkan pada masa
– masa sebelumnya .
2. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada
khususnya dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
46
mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan
mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dengan
sendirinya akan membantu program pemerintahan untuk pembukaan
lapangan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran.
Pendidikan biasanya akan dapat memertajam sistimatika pikir atau pola
pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.
3. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di DesaTure antara lain
dapat di lihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status
kesehatan masyarakat antara lain dapat di nilai melalui berbagai
indikator kesehatan seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurun
nya angka kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk.
Tabel 3.4
Kesehatan
TAHUN BAIK KURANG BURUK
2015 156 2 0
2016 173 2 0
2017 179 3 0
2018 188 2 0
Sumber Data : Pustu Desa Ture Tahun 2018
1. Kehidupan Beragama
Penduduk desa ture 100% memeluk Agama Islam. Dalam
kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan
khusus nya agama islam sangat berkembang dengan baik, hal ini antara
lain di tandai dengan meningkat nya jumlah sarana peribadahan seperti
47
masjid dan mushola, pada Tahun 2001 desa ture hanya memiliki 1
(satu) unit masjid sampai dengan tahun 2017 dan terdapat 2 (dua) unit
masjid dan 3 (tiga) unit musola.
Peningkatan sarana ibadah di sebabkan beberapa faktor,
diantaranya karena :
1. Peningkatan jumlah penduduk ( Pemeluk Agama )
2. Peningkatan kesadaran pemeluk agama ( Swadaya Masyarakat
)
3. Bantuan daripihak pemerintah
4. Pemerdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaan pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa
Ture. Wanita dan anak dari komposisi penduduk Desa Ture, pada
tahun 2017 Jumlah penduduk wanita mencapai 1046 iwa atau sekitar
47 % dari total penduduk berjumlah 2210 jiwa, sedangkan dari
jumlah penduduk 0 – 20 tahun mencapai 34 %. Masih tertinggalnya
peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai
bidang pembangunan anatara lain di tandai belum optimal nya
partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal
itu terlihat dari prestasi pemuda dalam seni budaya dan olah raga
masih sangat rendah.
5. Budaya
Untuk menjaga dan melestarikan nilai – nilai budaya , Desa
Ture telah membuat peraturan desa tentang adat istiadat dan
48
tata tertib desa Nomor : 05 Tahun 2002 . Tujuan dari pembentukan
peraturan desa adalah untuk menjaga ketertiban desa secara umum
dan kerukunan antar masyarakat . Peraturan ini di jadikan acuan bagi
masyarakat untuk mengendalikan masuknya pengaruh budaya asing
yang cenderung tidak sesuai dengan karakter bangsa khusus nya di
Desa Ture .
C. Visi dan Misi
1. Visi
Terwujudnya kehidupan masyarakat Desa ture yang
religius, aman, harmonis, maju, adil, dan tertib.
2. Misi
1) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam
mewujudkan masyarakat Desa Ture beriman dan bertaqwa.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata
dan terjangkau.
3) Meningkatka ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian.
4) Meningkatkan pelayanan aparatur desa bagi pemenuhan
pelayanan publik.
5) Optimalisasi otonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat.
6) Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang proposional,
berkualitas dan berkelanjutan.3
D. Sejarah Usaha Tepung Pisang
3 Balai Desa Ture
49
Usaha tepung pisang di Desa Ture Kecamatan Pemayung
Kabupaten Batanghari awalnya di buat oleh Rahman pada tahun 2015.
Rahman memperoleh pengetahuan mengenai tepung pisang ini
bermula ketika musim panen pisang datang di Desa Ture, sebagaimana
pada masa panen datang pisang cukup banyak. Ujung pisang yang
tidak dibeli oleh pembeli biasanya terbuang begitu saja sehingga
banyak menumpuk. Pisang yang kadang hanya dibuat seadanya seperti
keripik dan makan lain yang banyak dijumpai. Selain diolah menjadi
keripik pisang mentah maupun matang dijual dipasaran. Pada saat
itulah Rahman mempunyai ide untuk membuat sisa pisang yang tidak
terpakai tadi di olah menjadi tepung pisang. Seiring berjalan nya waktu
tepung pisang pun mulai berkembang dan menjual produk tepung
pisang dikalangan masyarakat maupun ke toko-toko, dan di acara
bazar tingkat Provinsi maupun Kabupaten.
Usaha tepung pisang ini ternayata menjalin kerjasama dengan
pihak LPM UIN STS Jambi, karena pada saat usaha tepung pisang
masih dalam permulaan mahasiswa KKN dari UIN STS Jambi datang
untuk melakukan kegiatan KKN di Desa Ture, dan terciptalah
kerjasama dalam hal pelatihan masyarakat mengenai usaha tepung
pisang sampai saat ini. 4
4 Dokumentasi Historis Usaha Tepung Pisang di Desa Ture Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batanghari
50
E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Ture
Gambar
Struktur Organisasi Desa Ture
Kepala Desa
Junaidi
Sekretaris Desa
A Manaf
Kaur Pemerintahan
Staf Kasi Pemerintahan
Mery Aryani S.IP Yuniarti
Kaur Keuangan Kaur Umum
Anggi Setyani M
Desi Novalia
Kadus II Kadus III
Kadus I
Ilman M. Aman Samsul Bahari
Kadus IV Kusniran
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis SWOT pada Usaha Tepung Pisang Desa Ture
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis yang
ampuh apabila digunakan dengan tepat. SWOT merupakan akronim
untuk kata-kata Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (ancaman).1
Pengembangan strategi pemasaran Usaha Tepung Pisang Desa
Ture dilakukan dengan analisis SWOT. SWOT dari Usaha Tepung
Pisang adalah :
a. Strenght (kekuatan)
1. Bahan baku pisang relatif mudah diperoleh
Ketersedian bahan baku di lingkungan produksi usaha tepung
pisang sangat terjangkau, sehingga tidak menghambat proses
produksi pembuatan tepung pisang dikarnakan keterbatasan bahan
baku.
“..ya benar dalam hal bahan baku kami tidak pernah
kekurangan jadi kalau pun sedang banyak memproduksi atau ada
pesanan yang lebih tidak perlu khawatir akan ketersedian bahan
baku karena kami juga bekerjasama dengan petani pisang di Ture”2
Bahan baku yang tersedia pun berkualitas baik sehingga hasil
yang di dapat setelah proses pembuatan tepung pisang pun tidak
1 Diyah Pamungkas, Analisis Strategi Pemasaran Usaha Keripik Pisang, Naskah
Publikasi, 2013, Hal. 15 2 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
51
52
diragukan lagi kualitasnya. Dalam hal ketersedian bahan baku
pemilik usaha tepung pisang bekerjasama dengan petani pisang yang
ada di Desa Ture karena musim panen pisang tidak berbarengan jadi
apabila pisang pada perkebunan sendiri belum menghasilkan pemilik
bisa membeli kepada petani, kualitas pisang yang di tanam petani di
Desa Ture memiliki kualitas unggul.
2. Proses pembuatan relatif mudah dan sederhana
Pembuatan tepung pisang sendiri sebenarnya tidak sulit,
karena prosesnya pun tidak memakan waktu yang cukup lama
yang memakan waktu berhari-hari ataupun sampai dengan
seminggu lebih terlebih jika cuaca sedang panas dan pada musim
penghujan.
“..mudah sekali pembuatannya hampir sama seperti
pembuatan keripik pisang tapi ada tahap penjemuran dan
pengilingannya lagi, paling proses penjemuran yang kadang bisa
memakan waktu 2 hari kalau tidak terlalu panas harinya”3
Proses pembuatan tepung pisang yang awalnya dari
pengupasan pisang, perendaman, pengirisan lalu di lanjutkan
dengan penjemuran atau bisa juga di oven setelah itu pengilingan
dan tepung pisang pun siap dikemas sesuai ukuran. Usaha tepung
pisang Desa Ture dalam penjemuran pisang menggunakan oven
jadi lebih efesien dan kebersihannya terjaga.
3. Tepung pisang dapat digunakan sebagai bahan subsitusi terigu
untuk produk makanan olahan.
3 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 1 Agustus 2019
53
Tepung pisang sebenarnya dapat digunakan untuk bahan
campuran atau tambahan untuk semua jenis olahan makanan
seperti kue dan produk makanan lain yang menggunakan bahan
dasar tepung.
“..ya tepung pisang bisa dipakai untuk buat keu atau
makanan lainnya tanpa di tambah terigu, bisa juga di tambah
terigu atau tepung lainnya agar teksturnya lebih lembut”4
Pada dasarnya tepung pisang ini dapat menjadi bahan
utama atau pun tambahan pada olahan produk makanan ataupun
kue lainnya itu semua tergantung kebutuhan dan selera yang
membuatnya.
4. Dapat menghemat penggunaan gula 20%
Tepung pisang yang bahan baku utama berupa pisang
mentah ataupun setengah matang yang mana sudah banyak
mengandung gula yang alami didalamnya.
“sebenarnya kandungan gula yang terdapat pada tepung
pisang ini alami tidak membuat yang mengkonsumsinya terkena
diabetes atau gula darah, malah sebaliknya kandungnya manis
alami pisang apabila sudah diolah menjadi tepung pisang itu
kadar kandungan vitaminnya sangat bagus untuk yang terkena
diabet”5
Pada dasarnya belum banyak yang mengetahui manfaat
lebih mengenai tepung pisang ini, terutama pada kalangan atas
akan manfaatnya baik bagi kesehatan.
4 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
5 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
54
5. Mutu produk yang dihasilkan dan penerimaan konsekuen tidak
turun secara nyata.
Mutu yang yang dihasilkan maupun yang telah diterima
oleh konsumen tidak turun maksudnya kualitas nya tetap terjamin
sampai ke tangan konsumen. Tidak adanya kecurangan dalam hal
produksi maupun pendistribusian produk tepung pisang.
6. Membantu perekonomian Desa
Adanya usaha tepung pisang di Desa Ture sangat
membantu bagi masyarakat Desa Ture dalam hal perekonomian
yang dapat menunjang keberlangsungan hidup masyarakat Desa
Ture.
“..Alhamdulillah dapat membantu perekonomian
masyarakat Desa ini semenjak adanya usaha tepung pisang,
karna yang mngerjakan pembuatan tepung pisang ini pun kami
merekrut warga Desa untuk bekerja disini ya setidaknya kami
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Ture”
Selain memperkerjakan masyarakat untuk menjadi
karyawan di usaha tepung pisang, pemilik usaha pun kadang
membeli bahan baku utama pada masyarakt sekitar, karena rata-
rata masyarakat Desa Ture mempunyai perkebunan pohong
pisang yang cukup luas. 6
7. Petani produsen akan lebih produktif untuk meningkatkan
produktivitas per satuan luas dan waktu.
6 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 1 Agustus 2019
55
Dengan berkembang nya usaha tepung pisang ini bukan
hanya pemilik usaha yang merasakan keuntungannya namun bagi
petani pisang pun akan mendapatkan keuntungan.
“untuk bahan baku sebetulnya kami kadang menggunakan
bahan baku dari hasil perkebunan kami sendiri, namun kadang
dalam hal panen itu tidak serempak jadi kamipun bekerjasama
dengan petani-petani pisang di Desa Ture apalagi kalau lagi ada
pesanan yang cukup banyak untuk acara bazar. Dan petani pun
merasa terbantu dengan hal itu dutambah jika usaha kami ini
lebih maju lagi kedepannya, dan itu mampu membuat petani lebih
bersemangat untuk menanam tanaman pisang dengan kualitas
baik pastinya”7
Usaha tepung pisang Desa Ture ini banyak menjalin
kerjasama dengan masyarakat Desa Ture dalam segi menjalankan
usaha ini karena pemilik usaha tepung pisang merasa cukup
terbantu dengan adanya masyarakat sekitar dan pemerintahan
desa yang ikut membantu usaha ini tetap berkembang dengan
baik.
8. Menggunakan alat pengeringan modern
Kemajuan teknologi saat ini sangat membantu siapapun
dalam hal menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti halnya pada
usaha tepung pisang yang telah menerapkan kecangihan teknologi
dalam proses pembuatan tepung pisang.
7 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 1 Agustus 2019
56
“benar kami telah menggunakan alat pengering yang
modern seperti oven besar yang dapat membantu pengeringan
ketika cuaca sedang tidak baik”8
Teknologi yang digunakan kan sudah sesuai dengan
prosedur dan aman dalam hal penggunaan untuk memproduksi
tepung pisang yang berkualitas baik.
b. Weaknesses (kelemahan)
1. Kualitas SDM
Kualitas SDM sebenarnya sangat diperlukan bagi dunia
usaha, karena sangat menunjang perkembangan usaha tersebut
dan hasil akhir dari suatu produk.
“..dalam hal SDM sebenarnya ya sangat terbatas ya
apalagi didaerah seperti kita ini masih sangat awam tentang hal-
hal baru. Meskipun dalam proses pembuatan tepung pisang ini
tidak terlalu memiliki skill yang baik tapi setidaknya pelatihan
bagi SDM itu diperlukan”9
SDM yang berada pada lingkungan tempat dimana usaha
tepung ini diproduksi masih sangat belum banyak yang
mengetahui bahwasanya pisang itu bisa dibuat berbagai macam
bentuk olahan masak maupun mentah seperti hal nya tepung
pisang. Pelatihan bagi SDM pun sangat diperlukan.
2. Modal yang terbatas
Permodalan selalu menjadi kendala yang dihadapi oleh
dunia usaha baik usaha apapun itu, karena terkendala modal
8 Wawancara oleh pemilik usaha ibu rohayati pada 1 Agustus 2019
9 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Ramli pada 1 Agustus 2019
57
kadang suatu usaha sampai gulung tikar atau tidak mampu untuk
beroprasi kembali.
“kendala yang dihadapi usaha kami selain SDM yaitu
modal, terutama pada hari-hari dimana harus diperlukan
produksi yang cukup besar modal menjadi hambatan yang usaha
kami hadapi”
Banyak cara sebenarnya dalam mengatasi permasalahn
modal dalam suatu usaha yang dijalani dengan bekerjasama
dengan pihak-pihak seperti bank untuk melakukan pinjaman dan
bank yang bisa diajak kerjasama seperti bank syariah yang tidak
menetapkan adanya bunga.
3. Volume produksi masih kurang
Usaha tepung pisang Desa Ture sebenarnya dalam hal
produksi masih belum tergolong pada usaha yang berbasis besar
dengan setiap hari memproduksi produk yang akan dipasarkan.
“..ya benar kalau volume produksi usaha kami sebenarnya
masih kecil untuk hari-hari biasa, volume produksi bisa
meningkat kalau acara bazar atau pameran”10
Volume produksi usaha tepung pisang ini pada dasarnya
sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha tersebut
kedepannya seperti apa.
4. Bentuk kemasan kurang menarik
10
Wawancara oleh pemilik usaha Ibu Daryati pada 2 Agustus 2019
58
Kemasan yang digunakan pada usaha tepung pisang Desa
Ture pada dasarnya masih biasa atau terlihat standar seperti
kemasan pada usaha-usaha lain yang kadang terkesan kurang
menarik.
“..dalam hal kemasan produk kami, desain nya masih biasa
dengan gambar pisang dan merek produk lalu keterangan lain
yang hanya mencantumkan nomer telpon saja apabila ada yang
ingin memesan”11
Kemasan yang menarik sebenarnya mampu menarik
pelanggan untuk membeli dan berminat untuk melihat-lihat, maka
dari itu perlu adanya suatu trobosan baru demi memperbaiki
kemasan yang biasa menjadi luar biasa dan unik. Perubahan pada
desain kemasan sangat diperlukan karena kemasan yang sekarang
hanya terlihat biasa kurang menarik perhatian konsumen, pada
kemasanpun sebenarnya bisa diberikan gambar yang lebih unik
seperti desain pisang unik tambahan desain-desain lain pada sisi
kemasan dan pencantuman nama alamat media sosial yang lebih
jelas.
5. Promosi
Promosi yang maksimal yang dilakukan oleh suatu
perusahan atau usaha mampu meningkatkan keuntungan yang
didapat, karena hal tersebut banyak yang mengetahui akan produk
yang dijual oleh perusahaan tersebut.
11
Wawancara oleh pemilik usaha Ibu Daryati pada 3 Agustus 2019
59
“..promosi kami hanya sebatas dari mulut ke mulut saja
dan mengikuti acara-acara besar, untuk memasukannya pada
media online atau iklan di tv itu kadang suka terkendala modal.
Seperti menjual online dengan media sosial pun kami belum
melakukannya”12
Memanfaatkan media online sebenarnya berpeluang sangat
besar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, karena dengan
semakin canggihnya teknologi siapapun kini dengan mudah
mengakses media sosial terutama untuk mempromosikan suatu
produk untuk dijual.
6. Strategi pemasaran yang masih tradisional
Strategi pemasaran pada suatu usaha sangat diperlukan,
terlebih jika strategi yang digunakan telah tepat guna dan
berdampak baik bagi keberlangsungan suatu usaha yang
dijalankan.
“..ya strategi yang kami gunakan sebenarnya sesuai
dengan strategi-strategi usaha lain yang digunakan, namun
masih dalam lingkup yang tradisional tidak memanfaatkan media
online”13
Strategi pemasaran pada usaha tepung pisang ini pada
dasarnya sesuai dengan prosedur layaknya usaha lainnya, namun
usaha tepung pisang Desa Ture tidak terlalu mamnfaatkan media
online dalam hal pemasarannya, padahal media online sangat
mudah dijangkau oleh halayak luas dan dapat membantu
12 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 3 Agustus 2019
13
Wawancara oleh pemilik usaha Ibu Daryati pada 3 Agustus 2019
60
keberlangsungan usaha tetap berkembang dengan baik
kedepannya.
7. Tidak adanya barang jadi dari olahan tepung pisang
Tepung pisang ini dapat dibuat menjadi olahan makanan
siap saji seperti kue brownis, bolu kukus, nastar dll. Namun usaha
tepung pisang ini tidak memanfaatkan hal tersebut menjadi
sebuah peluang besar bagi usahanya. Seperti yang dikatakan oleh
ibu rohayati selaku pemilik usaha tepung pisang.
“ya kami hanya mengolah tepung pisang setengah jadi saja
dan tidak membuat olahan makanan siap saji dari hasil tepung
pisang ini karena ada nya beberapa kendala baik dari segi modal
maupun peralatan”
Produk jadi dari olahan tepung pisang ini pada dasarnya
mampu menarik konsumen agar lebih tertarik untuk membeli
karena tidak membutuhkan waktu lagi dalam hal pengolahannya,
dan ini pun bisa menjadi peluang besar bagi usaha tepung pisang
untuk lebih mengembangkan usahanya.
c. Opportunities (peluang)
1. Usaha sejenis masih kurang
Peluang usaha tepung pisang Desa Ture pada dasarnya
mempunyai peluang yang cukup besar untuk dipasarkan, kerena
usaha sejenis masih sangat kurang terutama didaerah lokasi usaha
tepung pisang Desa ture ini.
“usaha yang persisi seperti kami didaerah Kabupaten
Batanghari terutama Di Kecamatan Pemayung Desa Ture hanya
61
kami, dan kami berharap usaha kami tetap mampu berkembang
dan baersaing dengan usaha lainnya yang tidak sejenis”14
Dengan kurangnya usaha sejenis didaerah Desa Ture
sebenarnya mampu untuk berkembang dengan baik kedepannya
karena hanya terdapat usaha-usaha lain yang tidak sejenis yang
mungkin tidak mematikan pasaran usaha tepung pisang Desa
Ture.
2. Dukungan pemerintah daerah maupun desa
Dukungan pemerintah daerah maupun Desa ture sangat
mampu membantu perkembangan dan pemasaran yang lebih luas
lagi untuk usaha tepung pisang karena pemerintahpun ikut
berperan didalamnya.
“..ya pemerintah sangat membantu untuk hal pelatiha
meskipun jarang tapi setidaknya sangat membantu, bukan hanya
pelatihan tapi modal dan jaringan pemasaran usaha tepung
pisang agar lebih dikenal konsumen luas”
Pemerintah mempunyai jangkauan luas dalam hal
membantu usaha-usaha kecil seperti usaha tepung pisang ini yang
dapat membantu seperti halnya memasarkan dan membuat iklan
melalui media daerah.
3. Harga terjangkau
Harga sangat menentukan bagaimana keuntungan yang
akan didapat setelah dipasarkan nya suatu produk.
14
Wawancara Oleh Pemilik Usaha Ibu Daryati pada 3 Agustus 2019
62
“harga yang kami tetapkan pastinya terjangkau bagi setiap
kalangan, namun dengan harga segitu kualitas yang kami
produksi tetap berkualita”15
Harga yang tinggi namun kualitas perlu diperhitungkan lagi
pun banyak yang memasarkan produk seperti itu, namu usaha
tepung pisang mematok harga yang terjangkau bagi setiap
kalangan dengan kualitas yang tetap terjamin.
4. Diminati pasar internasional
Pasaran tepung pisang pada daerah pulau jawa sempat
menembus pasar internasional, karena mampu meinovasi suatu
buah-buahan seperti pisang menjadi bahan baku pembuatan kue
seperti menjadikannya tepung pisang.
“..semoga dengan kabar baik seperti itu dapat membuat
usaha kami ini mampu menembus pasar internasional pastinya
dengan bantuan pemerintah atau pihak lainnya”16
Pasar internasional meminati olahan tepung pisang ini
karena kandungan yang terdapat pada tepung pisang ini dan
aroma khas dari tepung oisang pun sangat menarik minat
konsumen internasional. Untuk lebih mudah terjangkaunya
tepung pisang ini bisa dijual pada bandara di Provinsi Jambi
sehingga pengunjung yang datang akan tertarik dan bisa menjadi
oleh-oleh khas dari Provinsi Jambi.
d. Threats (ancaman)
15 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 3 Agustus 2019
16 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 3 Agustus 2019
63
1. Faktor Alam
Faktor alam pada dasarnya tidak ada yang mampu
memprediksi kapan akan terjadi, untuk daerah Desa Ture Kab.
Batanghari Sendiri perkebunan tanaman Pisang rata-rata terletak
pada sisi sungai batanghari yang bisa mengancam kerusakan
tanaman pisang apabila terjadi banjir pada saat masuk musim
penghujan.
“..ya Desa Ture ini termasuk yang sering terkena dampak
banjir apabila sudah masuk musim penghujan dan tanaman
pisang yang letaknya sangat dekat dengan pinggir sungai itu
menjadi sasaran pertama yang terendam banjir dan itu kadang
membuat gagal panen”17
Penangan dalam hal faktor alam ini adalah hal yang kadang
sukar untuk ditangani karena tidak bisa diprediksi kapan
terjadinya banjir, hal yang bisa di lakukan adalah membuat
tanggul yang lebih tinggi disisi sungai yang berdekatan dengan
perkebunan pisang.
2. Konsumen beralih ke produk lain (tepung gandum dan tapioka)
Pelanggan atau konsumen merupakan hal utama dalam
tujuan berdirinya suatu usaha karena konsumen lah yang
menikmati hasil akhir dari suatu produk. Apabila konsumen
merasa kurang puas akan pelayanan atau hasil akhir dari yang
diproduksi konsumen bisa saja beralih pada produk lain.
17
Wawancara oleh pemilik usaha Ibu Daryati pada 3 Agustus 2019
64
“ada beberapa konsumen yang beralih karena beberapa
hal, seperti jarak yang terlalu jauh dari pusat kota, dan mungkin
pelayanan kami yang kurang memuaskan”18
Pelayanan yang memuaskan itu sangat berimbas baik pula
pada konsumen, karena konsumen merasa dihargai dalam hal
pembelian produk yang dijual.
3. Tingkat persaingan dengan usaha lain
Persaingan usaha dengan usaha lainnya pada dasarnya hal
yang sering terjadi di dunia wirausaha, baik persaingan dalam
bentuk yang sama ataupun persaingan dengan cara pemasarannya
yang dapat mengambil alih konsumen.
“..ya nama nya saingan bisnis banyak pastinya, meskipun
didaerah sini usaha yang sejenis tidak ada tapikan usaha-usaha
lain yang menghasilkan produk olahan jadi juga banyak dan
konsumen pun kadang masih awam dengan produk tepung pisang
ini masih banyak yang belum mengetahui”19
Usaha tepung pisang Desa Ture mempunyai saingan bisnis
dengan usaha yang tak sejenis namun kadang itu bisa berimbah
terhadap usaha tepung pisang sendiri.
2. Analisis Internal dan Eksternal Usaha Tepung Pisang Desa
Ture
Penjelasan dari hasil pengumpulan data akan dijelaskan
secara spesifik ke dalam tahap analisis dengan memanfaatkan
informasi kedalam model perumusan strategi yaitu matriks SWOT.
18 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman dpada 3 Agustus 2019
19
Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 4 Agustus 2019
65
Sehingga akan muncul yaitu strategi SO, strategi WO, dan startegi
WT, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Bentuk Matriks SWOT
INTERNAL STRENGHTS (S) WEAKNESESS (W)
- Bahan baku mudah - Kualitas SDM
diperoleh - Modal tebatas
- Pembuatan mudan - Volume produksi
dan sederhana kurang
- Hemat penggunaan - Kemasan kurang
gula menarik
- Mutu produk baik - Promosi
- Membantu
perekonomian desa
- Meningkatkan
produktivitas
panen pisang
- Bahan tambahan
EKSTERNAL tepung lain
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
- Usaha sejenis kurang - Meningkatkan - Meningkatkan
- Dukungan pemerintah mutu bahan baku kualitas SDM
- Harga terjangkau dan produk - Menjalinserta
- Pangsa pasar - Memperkuat memperkuat
- Ketersedian bahan pangsa pasar kerjasama dengan
baku terjamin - Meningkatkan agen pemasaran
kerjasama dengan - Memperluas
pemerintah wilayah promosi
66
THREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
- Strategi pemasaran - Memanfaatkan - Meningkatkan
yang masih tradisional kemajuan strategi pemasaran
- Konsumen beralih ke teknologi yang efektif dan
produk lain - Meningkatkan efesien
- Tingkat persaingan kepercayaan - Melakukan
dengan usaha lain konsumen pinjaman di Bank
- Menampilkan dan menjalin
keunggulan mutu hubungan dengan
produk investor
Sumber Data : diolah sendiri
Dari matriks SWOT diatas dapat dilihat bahwa faktor
kekuatan dan peluang dibandingkan dengan faktor kelemahan dan
ancaman, oleh karena itu usaha tepung pisang sudah mampu
bersaing dengan usaha lain yang menjadi pesaing. Berikut ini
merupakan pengembangan strategi pemasaran dari hasil
interpretasi analisis SWOT pada usaha tepung pisang di Desa Ture.
a. Strategi SO
Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan
jalan pikiran organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar
besarnya. Inilah yang merupakan strategi agresif positif yaitu
menyerang penuh inisiatif dan terencana. Dalam strategi SO,
perusahaan mengejar peluang-peluang dari luar dengan
mempertimbangkan kekuatan organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu bahan baku dan produk
67
Mutu produk yang ada hendaknya terus menerus untuk
selalu ditingkatkan baik dari segi kualitas bahan baku dan
tepung pisang. Mengingat ketahanan tepung pisang ini cukup
lama bila disimpan pada tempat yang benar, meskipun tahan
lama namun pembuatan tepung pisang ini tidak menggunakan
pengawet dan tetap mengutamakan nilai kesehatannya.
2. Memperkuat pangsa pasar
Usaha tepung pisang Desa Ture dapat memperluas pangsa
pasar yang telah ada. Tentunya langkah ini harus melalui
proses perencanaan yang matang agar pasar yang dimasuki
tepat sasaran selain itu perluasan pangsa pasar juga harus
melihat kemampuan yang dimiliki oleh usaha tepung pisang
Desa Ture.
3. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah
Dukungan pemerintah sangat mampu dalam hal
permasalahan modal dan mampu untuk memperbaiki kualitas
SDM yang tersedia pada usaha tepung pisang ini dan dengan
diadakannya pelatihan dan membantu perkembangan usaha
setidaknya berkembang lebih baik lagi terutama dalam hal
penjualan produk tepung pisang.
b. Strategi WO
Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan dalam organisasi. Dalam hal ini perlu dirancang
68
strategi turn around yaitu strategi merubah haluan. Peluang
eksternal yang besar penting untuk diraih, namun permasalahan
internal atau kelemahan yang ada pada internal organisasi lebih
utama untuk dicarikan solusi, sehingga capaian peluang yang
besar tadi perlu diturunkan skalanya sedikit. Dalam hal ini
kelemahan-kelemahan organisasi perlu diperbaiki dan dicari
solusinya untuk memperoleh peluang tersebut.
1. Meningkatkan kualitas SDM
Kualitas SDM sangat penting dalam suatu perusahaan
karena akan berimbas pada proses akhir produk, pada
dasarnya SDM yang ada pada usaha tepung pisang ini masih
kurang memadai mengenai pengetahuan lebih tentang tepung
pisang ini. Pembuatan tepung pisang pun sebenarnya tidak
terlalu sulit yang mengharuskan SDM yang ada mempunyai
keahlian khusus namun pengetahuan akan manfaat lebih
mengenai tepung pisang ini pun perlu diketahui oleh SDM
yang ada.
2. Menjalin serta memperkuat kerjasama dengan agen
pemasaran
Kerjasama dengan pihak lain seperti agen pemasaran itu hal
penting karena bisa membantu untuk memasarkan dan
memperkenalkan suatu produk agar lebih banyak di ketahui
konsumen. Seperti halnya usaha tepung pisang ini yang
seharusnya menjalin kerjasama lebih banyak lagi dengan
69
pihak-pihal seperti agen pemasaran, toko-toko besar dan
swalayanmaka itu sangat berpengaruh baik bagi
keberlangsungan usaha tepung pisang.
3. Memperluas wilayah promosi
Langkah-langkah selanjutnya yang tidak boleh ditinggalkan
adalah promosi. Dalam rangka memperkenalkan keberadaan
usaha tepung pisang Desa Ture. Banyak media yang bisa
dimanfaatkan baik media cetak maupun elektronik, ataupun
bisa juga dilakukan melalui kontak secara langsung. Misalnya
melalui komunitas-komunitas yang ada di Desa Ture dan
sekitarnya, dan acara-acara lain yang melibatkan masyarakat
banyak. Karana masalah yang sangat penting untuk saat ini
adalah ketidak tahuan masyarakat akan adanya usaha tepung
pisa Desa Ture ini. Untuk saat ini media elektronik yang
paling murah dan efektif adalah media online karena saat ini
hampir semua orang menggunakan media ini untuk berbagai
keperluan dan setiap detiknya pasti ada orang yang melihat
media online baik untuk hiburan maupun untuk pekerjaan.
Strategi ini berusaha untuk menghilangkan kelemahan
kurangnya sosialisasi dan produk yang tidak terkenal, serta
untuk meminimalkan ancaman dari banyaknya usaha-usaha
lainnya.
c. Strategi ST
70
Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
yang terdeteksi. Strategi ini dikenal dengan istilah strategi
diversifikasi atau strategi perbedaan. Maksudnya, seberapa besar
pun ancaman yang ada, kepanikan dan ketergesa-gesaan hanya
memperburuk suasana, untuk itu bahwa perusahaan yang
memiliki kekuatan yang besar yang bersifat independen dan
dapat digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman
tersebut diharapkan mampu mengidentifikasi kekuatan dan
menggunankannya untuk mengurangi ancaman dari luar.
Identifikasi strategi dari hasil analisis usaha tepung pisang
adalah.
1. Memanfaatkan kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang pesat
sekali, semua kalangan rata-rata menggunakan media sosial
dan media lainnya. Usaha tepung pisang pun bisa
memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini dengan
membuat media sosial guna menjual produk tepung pisang
ini karena media sosial ini lebih efektif dan efesien dan
mudah terjangkau oleh seluruh konsumen dimana pun dan
mampu mengembangkan usaha tepung pisang ini lebih
maju lagi pastinya.
2. Meningkatkan kepercayaan konsumen
Usaha tepung pisang selalu menjaga kepercayaan
konsumen untuk menjaga keberhasilan permintaan
71
konsumen. Adapun upaya yang dilakukan dalam menjaga
kepercayaan produk dengan mempertahankan konsumen
adalah menjaga kualitas/mutu produk dengan
mempertahankan teknik produksi secara baik. Karena
apabila konsumen merasa terlayani dengan puas konsumen
tidak akan bosang berlanggan dengan produk yang
dihasilakan.
3. Menampilkan keunggulan mutu produk
Keberhasilan suatu perusahaan menenbus pasar ekspor
terutama disebabkan oleh kemampuan dalam menangani
sistem produksi, usaha tepung pisang pun mempunyai
peluang besar produk tepung pisang ini diminati pasar
internasional sehingga mampu menghasilkan kualitas
unggul yang berpenampilan menarik untuk meningkatkan
daya saing produk dengan produk lainnya. Oleh karena itu
untuk menjaga tingkat permintaan konsumen maka pihak
pengelola usaha tepung pisang senantiasa menjaga kualitas
produk bahan baku dengan mempertahankan teknik-teknik
produksi.
d. Strategi WT
Strategi WT adalah strategi yang diterapkan ke dalam
bentuk
kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Karena dalam
72
kondisi ini, perusahaan yang sedang dalam bahaya, kelemahan
menimpa kondisi internal dangan ancaman dari luar juga akan
menyerang. Bila tidak mengambil strategi yang tepat, maka
kondisi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan eksistensi
perusahaan ke depan. Hal yang perlu di lakukan adalah bersama
seluruh elemen organisasi merencanakan suatu kegiatan untuk
mengurangi kelemahan organisasi, dan menghindar dari
ancaman eksternal.
1. Meningkatkan strategi pemasaran yang efektif dan efesien
Usaha tepung pisang Desa Ture hendaknya menetapkan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam rangka
menghindari ancaman dan memperkecil kelemahan. Maksudnya
adalah dalam menetapkan strategi pemasaran disesuaikan
dengan kekuatan dan peluang yang ada. Jangan sampai kekuatan
dan peluang yang sudah dimiliki berubah menjadi ancaman bagi
usaha tepung pisang itu sendiri. Misalnya peluang-peluang yang
ada tidak digunakan semaksimal mungkin sehingga peluang
tersebut digunakan oleh usaha yang lain. Strategi ini berusaha
untuk menghilangkan kelemahan mengenai kualitas SDM,
volume produksi masih berkurang, bentuk kemasan yang kurang
menarik dan modal usaha tepung pisang yang terbatas.
2. Melakukan pinjaman di Bank dan menjalin hubungan
dengan investor.
73
Melakukan pinjaman dibank dan menjalin hubungan dengan
investor untuk berkelangsungan produksi.
B. Strategi Pemasaran Usaha Tepung Pisang Desa Ture
1. Perumusan Strategi Pemasaran Usaha Tepung Pisang
Seperti usaha lain pada umumnya, usaha tepung pisang juga
menetapkan strategi pemasaran untuk menjual produknya. Hal ini
dapat dilihat dari perumusan strategi pemasaran yang terdiri dari.20
a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Usaha tepung pisang Desa Ture mempunyai persaingan
dengan usaha-usaha lainnya yang terdapat disekitar tempat usaha.
Untuk itu perlu adanya pemasaran untuk memperkenalkan produk
yang dijual oleh usaha tepung pisang ini dan hal ini merupakan
strategi pemasaran. Salah satu hal yang paling mendasar dan sangat
dibutuhkan dalam strategi pemasaran adalah bagaimana cara dan
upaya untuk menarik minat konsumen sekaligus mempertahankan
konsumen tersebut agar tetap setia dan loyal pada produk yang
dijual oleh usaha tepung pisang. Pemilik usaha tepung pisang
mengemukakan mengenai strategi pemasaran yang mereka lakukan
20 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
74
selama ini. Seperti yang dikatakan pemilik usaha tepung pisang
berikut :
“...kami menggunakan strategi pemasaran seperti pada
umumnya usaha-usaha lain yang sebagaimana harus tetap di
pertahankan bahkan di perbarui strateginya agar konsumen
tetap setia terhadap produk yang kita jual” 21
Strategi pemasaran usaha tepung pisang pada dasarnya mempunyai
strategi yang baik dalam hal pemasaran produk yang dipasarkan
namun terkadang ada hambatan yang terjadi.
Ada empat variabel dalam bauran pemasaran yang
diterapkan oleh Usaha Tepung Pisang Desa Ture, yaitu:
1) Strategi Produk
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha
memerlukan strategi pemasaran yang pada dasarnya
menunjukan bagaimana sasaran pemasaran dari produk dapat
tercapai, produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi yang meliputi barang secara fisik,
jasa, kepribadian, tempat organisasi dan gagasan atau buah
pikir.22
Penerapan strategi pemasaran produk yang diterapkan oleh
Usaha Tepung Pisang Desa Ture seperti yang dituturkan oleh
salah satu pemilik Usaha Tepung Pisang sebagai berikut :
21 Wawancara oleh pemilik usaha Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
22 Sofjan Ansori, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), Hal. 200
75
“strategi pemasaran produk yang kami terapkan
yaitu dengan menampilkan keunggulan dan kualitas
bahan baku utama pastinya, sehingga dapat memenuhi
keinginan serta kebutuhan pasar sabagai sarannya”23
Apabila strategi pemasaran telah tepat guna seperti yang
dilakukan oleh usaha tepung pisang dengan menampilkan
keunggulan dan kualitas bahan baku guna memuaskan para
konsumen agar tidak beralih pada produk lain pada dasarnya itu
merupakan strategi yang baik.
2) Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur Marketing Mix yang
dihasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya
hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan
persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang
sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga
tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka
harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan,
serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.24
Dalam penetapan harga jual produk yang dilakukan oleh
Usaha Tepung Pisang Desa Ture didasarkan pada konsep harga
pada umumnya penjualan produk-produk biasa seperti yang
dikatakan oleh pemilik, sebagai berikut :
“...dalam menerapkan standar harga sebenarnya
kami tidak mematok harga yang terlalu mahal meskipun
23 Wawancara oleh Ibu Daryati pada 2 Agustus 2019
24 Ibid, hal. 202
76
demikian kualitas bahan baku utama tetap yang
berkualitas baik dan unggul”
Harga yang ditetapkan memang sangat berpengaruh besar
terhadap feedback yang diterima oleh pengusaha.
“mahal tidak namun tetap terjangkau baik untuk
kalangan atas maupun bawah pastinya, dengan harga
yang terjangkau kami pun tetap mempertimbangkan hasil
keuntungan yang didapat pastinya”25
Harga yang ditetapkan sudah sesuai dengan strategi yang
di jalankan oleh usaha tepung pisang karena jika dijual dengan
harga yang terlalu mahal akan mengurangi minat konsumen
karena konsumen hanya menganggap hanya sekedar tepung
pisang biasa, maka dari itu harga yang dipatok tidak terlalu
mahal yaitu kisaran Rp. 15.000 satu bungkus ukuran 0,5 kg.
3) Strategi Distribusi atau Tempat
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan
dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen berada. Distribusi
merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si
pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu,
kebijakan distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran
saluran pemasaran dan distribusi fisik, kedua faktor ini
mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan
penyaluran sekaligus keberhasilan pemasaran produk
25
Wawancara oleh Bapak Rahman pada 2 Agustus 2019
77
perusahaan efektifitas penggunaan saluran distribusi diperlukan
untuk menjamin tersedianya produk disetiap mata rantai saluran
tersebut.26
Mengenai saluran Usaha Tepung Pisang Desa Ture adalah
dengan memaksimalkan kekuatan pasar yaitu dengan
memasukan produk ke toko maupun swalayan besar serta
menjual diacara bazar ataupun pameran, salah satu karyawan
yang bergerak dibidang pendistribusian tepung pisang
menuturkan sebagai berikut :
“...ya kami mendistribusikan produk tepung pisang ini
dengan bekerjasama dengan toko maupun swalayan di
jambi, dan yang sering kami lakukan yaitu mengikuti
acara pameran atau bazar, dengan demikian kami
berharap banyak yang mengenal produk tepung pisang
yang kami produksi”27
Dengan terus melakukan perluasan wilayah pemasaran
ataupun promosi pemilik usaha tepung pisang berharap lebih
banyak lagi yang mengetahui tepung pisang ini dan berharap
menjadi pelanggan bagi usaha tepung pisang
4) Strategi Promosi
Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan
perusahaan yang menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki
dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan
26 Ibid, hal. 202-205
27
Wawancara oleh Bapak Bahri pada tanggal 3 Agustus 2019
78
pelayan pada konsumen. Promosi yang dilakukan oleh Usaha
Tepung Pisang Desa Ture adalah sebagai berikut :
“..sebenarnya kami dalam hal promosi masih seadanya
sepertinya brosur, atau menawarkan secara langsung
kepada konsumen-konsumen baru, dan hanya
mencantukan nomor telpon saja pada label tepung
pisang”28
Dalam hal promosi usaha tepung pisang ini tidak terlalu
memanfaatkan kemajuan teknologi seperti menggunakan media
sosial sebagai lahan melalukan promosi mengenai produk yang
mereka jajalkan, karena pada dasarnya media sosial yaitu sarana
yang sangat efektif dan efesien dan mudah terjangkau oleh
siapapun.
b. Pasar Sasaran
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai
sekaligus penyerahan nilai. Philip Kotler menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk
yang disebut STP (Segmentasi, Targeting, Positioning).29
Perumusan pasar sasaran yang dilakukan ole Usaha Tepung
Pisang Desa Ture adalah untuk seluruh konsumen karena tujuan
dasar dari berdiri nya usaha tepung pisang ini adalah
memperkenalkan kepada masyarakat bahwa pisang tidak hanya
dapat diolah seadanya namun bisa dijadikan suatu produk yang
lebih berkualitas dan memiliki manfaat yang banyak yang bisa
28 Wawancara oleh Ibu Daryati pada Tanggal 3 Agustus 2019
29
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1998), Hal. 23
79
diterima oleh para konsumen. Salah satu karyawan dari Usaha
Tepung Pisang pun menuturkan bahwa :
“... ya manfaat dari tepung pisang ini sebenarnya tidak
perlu diragukan lagi, karna baik bagi kesehatan. karena
memang kadar gula yang terkandung sedikit, dan kami
pun ingin konsumen diluaran sana mengetahui akan hal
ini”30
Pada dasarnya manfaat buah pisang banyak sekali, meskipun telah
dijadikan tepung pisang kandungan manfaat yang terkandung
didalamnya pun tak berkurang malah baik kesehatan apabila
digunakan dengan aturan yang sesuai untuk campuran olahan
membuat kue.
“...benar kami telah mempunyai izin pasti nya dari
BPOM maupun badan hukum lainnya, karena produk yang
kami buat pun bebas ari bahan pengawet” 31
Usaha Tepung Pisang ini pun telah mempunya izin hukum dan izin
dari BPOM yang bisa dijadikan kekuatan untuk menarik konsumen
karena merasa aman dan bebas dari bahan pengawet yang
berbahaya apabila terlalu sering dikonsumsi, mengutamakan
kualitas produk bahan baku maupun setelah diproduksi, dan produk
tepung pisang Desa Ture mempunyai lebel halal dalam kemasan
yang membuat konsumen lebih percaya akan kualitas maupun
kuantitas produk tepung pisang Desa Ture.
30
Wawancara oleh Ibu Susi pada Tanggal 5 Agustus 2019
31 Wawancara oleh Ibu Susi pada Tanggal 5 Agustus 2019
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dilapanganyang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan analisis SWOT pada Usaha Tepung Pisang Desa Ture
maka Strenght (kekuatan) : Bahan baku pisang relatif mudah didapat,
proses pembuatan relatif musah dan sederhana tepung pisang dapat
digunakan sebagai bahan subsitusi terigu untuk produk makanan
olahan, membantu perekonomian pedesaan. Weaknesses (kelemahan) :
kualitas SDM, modal yang terbatas, volume produksi masih kurang,
bentuk kemasan kurang menarik, promosi. Opportunities (peluang) :
Usaha sejenis masih kurang dukungan pemerintah daerah maupun desa,
harga terjangkau, ketersedian bahan baku terjaminasional. Threats
(ancaman) : Strategi pemasaran yang masih tradisional, konsumen
beralih ke produk lain, tingkat persaingan dengan usaha lain.
2. Adapun strategi pemasaran dalam Usaha Tepung Pisang ini adalah
sebagai berikut : strategi pemasaran produk yang diterapkan yaitu
dengan menampilkan keunggulan dan kualitas bahan baku utama,
dalam menerapkan standar harga sebenarnya tidak mematok harga yang
terlalu mahal. Harga yang ditetapkan memang sangat berpengaruh besar
terhadap feedback yang diterima oleh pengusaha. Mengenai saluran
Usaha Tepung Pisang Desa Ture adalah dengan memaksimalkan
80
81
kekuatan pasar yaitu dengan memasukan produk ke toko maupun
swalayan besar serta menjual diacara bazar ataupun pameran. Promosi
yang dilakukan oleh Usaha Tepung Pisang Desa Ture adalah promosi
masih seadanya sepertinya brosur, atau menawarkan secara langsung
kepada konsumen-konsumen baru, dan hanya mencantukan nomor
telpon pada label tepung pisang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diberikan saran yang
diharapkan akan bermanfaat baik bagi, usaha tepung pisang di Desa Ture
dan pemerintah. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut :
a. Untuk Pengusaha
Kepada Pengusaha Usaha Tepung Pisang Desa Ture
Kabupaten Batanghari agar lebih mengembangkan usaha nya
dalam hal pemasaran dan promosinya.
Memanfaatkan media online dalam hal pemasarannya.
Perbarui dalam bentuk model kemasan agar lebih menarik dan
menarik daya beli konsumen.
b. Bagi Pemerintah
Pemerintah agar lebih memberikan perhatian bagi usaha tepung
pisang ini untuk mengadakan pameran usaha umkm yang
terdapat didaerah agar lebih banyak dikenal.
Pemerintah dapat membantu dalam hal permasalahan modal
yang sering terjadi pada usaha tepung pisang.
82
Pemerintah pun dapat membantu untuk meningkatkan lebih
kualitas produk usaha tepung pisang dengan mengadakan
pelatihan bagi SDM, membantu meningkatkan promosi dan
dapat melibatkan media daerah untuk ikut membantu
mempromosikan usaha tepung pisang ini.
Daftar Pustaka
A. Literature
Al-Quran dan Terjemahan. 2014. Jakarta: Departemen Agama RI
Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rangkuty, Freddy. 2004. Personal SWOT Analisis. Jakarta: Gramedia.
Rangkuty, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Irham Fahmi. 2013. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. bandung:
Alfabeta
Sholihin, Ismail. 2014. Pengantar Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Prenhallindo
Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta:
Rajawali Pers
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta: LP3ES
Tedjo Tripomo dan Udan. 2013. Manajemen Strategi. Bandung:
Rekayasa Sains
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Ansori Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan
Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 “Tentang UMKM” Bab IV
Pasal6
Usmara, Usi. 2008. Pemikiran Kreatif Pemasaran. Yogyakarta:
Gramedia
B. Sumber Lain
Setyadi Anindita Didit. 2016. Penggaruh Jenis Tepung Pisang dan Waktu Pemangangan terhadap Karakteristik Banana Flakes. UPB Bandung
Reginal Frederick. 2007. Strategi Pemasaran PT. Waringin Puspanusa Lestari berdasarkan Analisis SWOT. Universitas Sanata Darma
Novianissa Hesti. 2017. Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha Oleh-Oleh Mengunakan Metode SWOT. UIN Sunan Kalijaga
Iswan Tristia Iis. 2013. Strategi Pengembangan Produktivitas dan Pemasaran Keripik Pisang. Universitas Hasanudin
Khikmatun. 2016. Strategi Pemasaran Toko Pakaian Muslim Pasar
Tradisional Menghadapi Toko Pakaian Muslim Modern. UIN Walisongo
Ulyah Nadrotul. 2016. Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan pada PT. Bhirawa Steel. STIE Perbanas
Armaidah Reni. 2016. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan UMKM Alas Kaki. Universitas Pasundan
M.Kurniadi Fauz. 2016. Analisis Strategi Pemasaran PT. DHD DJAHIDIN Pada Penjualan Produk Umrah dan Haji Menurut Konsep Ekonomi Syariah. UIN STS Jambi
Riani Fauziah. 2015. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Hasil Produksi pada PT. Putri Doro Thea. IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Diyah Pamungkas. 2013. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Keripik
Pisang, Naskah Publikasi
Web.Jambiprov.go.id.diakses pada 26 Juli 2019 pukul 11.27
www.batanghari.go.id diakses pada 26 Juli 2019 pukul 11.50
Dokumentasi Historis Usaha Tepung Pisang di Desa Ture Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
A. Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan ini dibuat guna untuk menyelesaikan rumusan
masalah yang peneliti buat dengan judul penelitian “ANALISIS SWOT
TERHADAP STRATEGI PEMASARAN USAHA TEPUNG PISANG
DESA TURE”
1. Menurut Bapak/ibu hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan perusahaan ?
2. Menurut Bapak/ibu hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan perusahaan ?
3. Menurut Bapak/ibu hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan ?
4. Menurut Bapak/ibu apa saja yang menjadi ancaman bagi perusahaan ?
5. Apa permasalahan utama yang sedang di hadapi perusahaan saat ini ?
6. Apa saja upaya promosi yang sudah dilakukan perusahaan ?
7. Dengan adanya kemajuan teknologi seperti internet, apakah sudah
memanfaatkan teknologi internet tersebut secara maksimal ?
B. Observasi
1. Mengamati proses pembuatan tepung pisang
2. Mengamati proses pemasaran tepung pisang
3. Mengamati bahan baku yang tersedia dilokasi pembuatan tepung pisang
4. Mengamati peralatan dalam pembuatan tepung pisang
5. Mendengar dan mengamati penjelasan dari pemilik usaha tapung pisang
mengenai sejarah, proses pembuatan yang di dapat melalui wawancara
C. Dokumentasi
1. Dokumentasi proses pengilingan pisang menjadi tepung pisang
2. Dokumentasi proses pengupasan kulit pisang dan perendaman
3. Dokumentasi pengemasan tepung pisang yang siap dipasarkan
CURRICULUM VITAE
Nama : Utari Pradita Sari
Tempat/Tgl Lahir : Rimbo Bujang, 17 Februari 1997
Email : [email protected]
No. Telp : 082281032263
Alamat : Lorong. Budaya Rt. 27 Kec. Alam Barajo
Jambi
Pendidikan Formal
1. SD Negeri 54 Desa Telentam Kab. Bungo
2. SMP Negeri 31 Desa Perintis Kab. Tebo
3. SMK Negeri 2 Desa Wirotho Agung Kab. Tebo
Pengalaman Organisasi
1. Bendahara Osis SMP 31
2. Sekretaris Osis SMK 2
Moto Hidup: “Tidak penting seberapa lambat anda melaju, selagi anda tidak
berhenti”
Jambi, 18 Oktober 2019
\
Utari Pradita Sari
EES 150895