Download - Analisis Jabatan Dosen [DPT]
ANALISIS JABATAN DOSEN
Jika anda tahu apa yang harus anda lakukan dan bagaimana cara melakukannya, 50% dari pekerjaan itu sudah selesai.
DP.
1. ARTI DAN MANFAAT ANALISIS JABATAN
1.1 Analisis jabatan ialah uraian tentang suatu pekerjaan atau pekerjaan-
pekerjaan dalam suatu organisasi, yang pada pokoknya berisi ketentuan
tugas pokok, rincian tugas pokok, tanggung jawab, wewenang, persyaratan-
persyaratan yang perlu untuk pekerjaan itu, dan hubungan-hubungan yang
ada dengan pekerjaan itu.
Tiga langkah pokok dalam mengadakan analisis jabatan :
a. Mengumpulkan data-data tentang pekerjaan (jabatan) bersangkut-an,
termasuk jenis-jenis jabatan.
b. Mengolah data-data yang telah terkumpul.
c. Menyajikan hasil-hasil pengolahan data secara sistematik dan tepat,
sehingga jabatan itu dapat dipahami dengan jelas.
Dalam analisis jabatan, yang dianalisis adalah pekerjaan bukan orang.
Alat pengumpulan data yang umumnya dipergunakan :
a. Angket
b. Ceklis
c. Wawancara
Analisis jabatan merupakan bagian dari analisis fungsi organisasi. Analisis
fungsi ialah uraian tentang fungsi setiap unit organisasi pada setiap lapisan
menajemen. Analisis fungsi Ditjen Dikti dan PT, misalnya, adalah sebagai
berikut :
a. Lapisan 1 : Otoritas Pusat dan Fungsi-Fungsinya.
b. Lapisan 2 : Otoritas PT dan Fungsi-Fungsinya.
c. Lapisan 3 : Otoritas Akademika Dasar (Fakultas, Jurusan, dll.)
dan Fungsi-Fungsinya.
d. Lapisan 4 : Sivitas Akademika dan Fungsi-
Fungsinya.
( KPPT JP 1996 - 2005 )+
1.2 Enam manfaat analisis jabatan : (1) Karyawan tahu tugas, tanggung jawab,
dan wewenangnya; (2) Standar mutu kinerja dapat ditentukan; (3)
Penerimaan karyawan terencana; (4) Kepangkatan dan penggajian dapat
disusun dengan adil; (5) Pendidikan/pelatihan dan pengembangan karir
dapat direncanakan dengan bermutu; dan (6) Pemantauan dan evaluasi dapat
dilakukan dengan objektif.
Akibat tidak adanya analisis jabatan ialah terjadinnya ketidak efektifan
dan ketidak efisienan, seperti pegawai berlebihan, mutu kinerja rendah,
produktivitas rendah.
Adanya Analisis jabatan yang baik adalah suatu indikator mutu organisasi,
seperti PT, dan juga negara.
2. Dosen
2.1 Pengertian Umum
Dosen adalah guru pada lembaga pendidikan tinggi.
Sebagai guru, dosen mempunyai fungsi yang multidimensional, karena
sifat -sifat peranannya sebagai :
a. Pendidik / Orang Tua
b. Pengajar / Pelatih
c. Pemimpin / Manajer
d. Produsen / Pelayan
e. Pembimbing / Fasilitator
f. Motivator / Stimulator
g. Narasumber / Peneliti
Sifat-sifat peranan itu dinyatakan dalam pelaksanaan tugas secara
bergradasi oleh guru berdasarkan jenjang pendidikan di mana dia bertugas.
Gradasi itu dapat digambarkan kira-kira sebagai berikut :
Tabel 1 : Gradasi Sifat-Sifat Peranan Guru.
Jenjang Sifat-Sifat Peranan Guru Jumlah
Pendidi
Kan
Pendidik
/Orang-
Tua
Pengajar
/Pelatih
Pemimpin
/Manajer
Produsen
/Pelayan
Pembim-
bing/Fasi-
lisator
Motiva-
tor/Sti -
mulator
Narasum-
ber/Pene-
liti
%
TK 30 10 10 20 15 10 5 100
SD 20 20 10 20 15 10 5 100
SMP 15 25 15 20 10 10 5 100
SMU/
SMK 10 30 20 20 10 5 5 100
PT
(So,S1) 2 15 20 20 10 10 5 100
PT
(S2,S3) 1 5 19 20 25 10 20 100
2.2 Dari Segi Hubungan Dosen - Mahasiswa
Perkembangan (kemajuan) masyarakat menyebabkan perubahan sifat
hubungan antara dosen dan mahasiswa, yang menimbulkan pergeseran sifat-
sifat peranan dosen.
Dalam masyarakat tradisional, sifat hubungan dosen mahasiswa :
Paternalistik - Feodalistik - Birokratis.
Sifat ini sangat menonjol terutama selama Orde Baru.
Dalam masyarakat modern, terlebih - lebih paska - modern, sifat hubungan
dosen mahasiswa :
Demokratis - Saling membutuhkan / saling Melayani - Kerjasama /
Kemitraan / Dialogis.
( Baca makalah Perguruan Tinggi Bermutu ).
2.3 Dari Segi Fungsi Manajemen yang berlaku hingga sekarang
Dosen adalah jabatan fungsional
Dalam analisis fungsi manajemen dosen terdapat pada lapisan 3 yaitu
Otoritas akademik dasar, di jurusan (lihat butir 1.1 terdahulu)
Jabatan dosen terbagi atas jenjang - jenjang jabatan dan kepangkatan
sebagaimana terlihat pada Tabel 2 di bawah.
Tabel 2 : Jenjang Jabatan Dosen
Jabatan Pangkat Golongan Ruang
1. ASISTEN
a. Asisten Ahli
Madya
Penata Muda III A
b. Asisten Ahli Penata Madya III B
2. LEKTOR
a. Lektor Muda Penata III C
b. Lektor Madya Penata Tingkat I III D
c. Lektor Pembina IV A
d. Lektor Kepala
Madya
Pembina Tingkat I IV B
e. Lektor Kepala Pembina Utama
Muda
IV C
3. GURU BESAR
a. Guru Besar Pembina Utama IV D
Madya
b. Guru Besar Pembina Utama IV E
Pada pokoknya ada tiga jenjang jabatan dosen
(1) Asisten
(2) Lektor
(1) Guru Besar
Sistem Pengembangan Karir Dosen ( SPKD ), yang merupakan suatu
subsistem dari sistem pemberdayaan Dosen, ialah proses peningkatan
jabatan dosen dari asisten hingga Guru Besar
2.4 Analisis Jabatan Asisten, Lektor, dan Guru Besar
Masing - masing jenjang jabatan pada Tabel 2 mungkin mempunyai
perbedaan tertentu, tetapi secara umum dapat dianggap bahwa ketiga jenjang
itulah jenis - jenis jabatan dosen. Meskipun demikian, karena mulai dari lektor
keatas istilah kepangkatan adalah Pembina, maka dalam analisis berikut
jabatan lektor di bagi atas dua kelompok jenjang
Kelompok 1
Lektor Muda
Lektor Madya
Kelompok 2
Lektor
Lektor Kepala Madya
Lektor Kepala
a. Asisten
Tugas Pokok :
Membantu dan bekerja sama dengan Lektor, Lektor Kepala Madya, Lektor
Kepala, atau Guru Besar dalam kegiatan - kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran :
Semua proses pemroduksian jasa - jasa PT yang membuat mahasiswa
memiliki kemampuan, terutama kemampuan mandiri, yang sesuai dengan
kebutuhan Pelanggan tersier ( dunia kerja dan lembaga studi lanjut ).
( Baca makalah Perguruan Tinggi Bermutu tentang jasa - jasa PT )
Kegiatan :
Meliputi perencanaan mutu, pengendalian mutu ( Pelaksanaan ) dan
peningkatan mutu ( evaluasi untuk peningkatan mutu ).
Rincian Tugas :
(1) Berpartisipasi aktif dalam perencanaan perkuliahan di bawah
pimpinan Dosen Senior. ( Lektor, Lektor Kepala Madya, Lektor
Kepala, atau Guru Besar ).
(2) Hadir dan memperhatikan dengan serius penyajian materi
kuliah yang dilaksanakan oleh Dosen Senior.
(3) Menyajikan materi kuliah yang dipersiapkan bersama Dosen
Senior, sesuai dengan jadwal yang disepakati.
(4) Berpartisipasi Aktif dalam diskusi bersama Dosen Senior
tentang perencanaan perkuliahan dan penyajian materi kuliah yang
telah terlaksana.
(5) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan evaluasi untuk peningkatan
mutu .
(6) Berpartisipasi aktif kegiatan-kegiatan pemroduksian jasa-jasa
PT lainnya, seperti penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan
kegiatan ekstrakulikuler yang dipimpin oleh Dosen Senior, termasuk
pemeliharaan administrasi kelas, pembimbingan mahasiswa dan
praktikum.
(7) Menghadiri seminar, diskusi, dan kegiatan akademis lainnya di
Jurusan, Fakultas, dll.
(8) Menghadiri rapat-rapat Jurusan dan rapat-rapat lain yang
relevan.
(9) Berpartisipasi dalam Tim-Tim Kerja sama Pembelajaran, baik
Tim Dosen maupun Tim Dosen Mahasiswa.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada Dosen Senior atas semua kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di bawah pimpinan Dosen Senior.
Asisten pada dasarnya belum mempunyai tanggung jawab
akademis secara mandiri. Namun, diberbagai PT hal ini tak dapat
dilaksanakan karena kekurangan Dosen.
Tanggung jawab akademis itu mempunyai implikasi hukum,
terutama hukum administrasi.
Di samping implikasi hukum, Dosen Senior juga memper-
tanggungjawabkan pelaksanaan semua kegiatan kepada Ketua
Jurusan.
Wewenang :
Memberikan tanggapan, kritik, dan saran berkenaan dengan semua
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di bawah pimpinan Dosen
Senior.
Dengan wewenang ini Asisten ikut berusaha meningkatkan mutu
pembelajaran, di samping lebih mendalami pemahaman tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, termasuk ilmu (mata kuliah)
yang dibina dan dikembangkan bersama Dosen Senior.
Kemampuan Dasar :
Di samping persyaratan administrasi dan kualifikasi formal,
Asisten juga harus memiliki kemampuan-kemampuan dasar di
bawah ini, yang dibina dan dimantapkan di bawah pimpinan Dosen
Senior. Kemampuan-kemampuan dasar ini adalah merupakan
standar mutu Asisten, yang perlu dirinci agar dapat diukur dan
dijadikan ukuran.
(1) Menguasai bidang ilmu kesarjanaannya, terutama mata kuliah
yang akan menjadi tanggung jawabnya.
(2) Menguasai prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan baru
tentang pendidikan dan Perguruan Tinggi, khususnya tentang
pembelajaran yang berorientasi mutu, yang didasarkan pada
prinsip-prinsip MMT.
(3) Memahami prinsip-prinsip dan menguasai metode serta teknik-
teknik perkuliahan bermutu, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan (pengendalian), dan evaluasi untuk peningkatan mutu.
(4) Memahami prinsip-prinsip dan menguasai metode serta teknik-
teknik praktikum terutama yang mendukung perkuliahan, yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan (pengendalian), dan evaluasi
untuk peningkatan mutu.
(5) Mengetahui dan mampu mempergunakan berbagai alat bantu
pembelajaran, terutama untuk perkuliahan dan praktikum.
(6) Memahami prinsip-prinsip pemroduksian jasa-jasa PT lainnya,
terutama penelitian, pengabdian pada masyarakat, ekstra kurikuler,
dan pembimbingan mahasiswa, sehingga mampu berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan bersangkutan di bawah pimpinan Dosen
Senior.
(7) Memahami prinsip-prinsip dan mampu melaksanakan
administrasi kelas di bawah pimpinan Dosen Senior.
(8) Mampu berkomunikasi lisan dan tulisan dengan bahasa yang
baik dan benar, termasuk kemampuan membaca cepat dan
berbicara dengan ujaran yang jelas serta suara yang cukup
terdengar.
(9) Memiliki kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan
emosional (EQ) yang memadai, sehingga mampu mengembangkan
dirinya secara efektif dan efisien.
(10) Memiliki integritas yang baik dan kuat baik di bidang akademis
maupun sosial, serta penampilan kepribadian yang harmonis.
(11) Memiliki sifat-sifat kempemimpinan yang visioner, pemersatu,
pemberdaya, terbuka dan delegatif.
b. Lektor Muda dan Lektor Madya
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran secara mandiri.
Dapat secara mandiri melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran,
khususnya perkuliahan dalam mata kuliah tertentu.
Kemampuan mandiri itu dianggap cukup kuat setelah mengalami masa
Asisten di bawah pimpinan Dosen Senior.
Rincian Tugas :
(1) Melaksanakan perkuliahan bermutu, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan (pengendalian), dan evaluasi untuk peningkatan mutu.
(2) Melaksanakan praktikum, terutama yang mendukung perkuliahan, yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan (pengendalian), dan evaluasi untuk
peningkatan mutu.
(3) Memelihara administrasi kelas sesuai dengan kegiatan-kegiatan
pembelajaran, khususnya perkuliahan, yang dilaksanakan.
(4) Memberikan bimbingan belajar, bimbingan akademis, dan bimbingan
berkenaan dengan skripsi kepada mahasiswa.
(5) Berpartisipasi dalam Tim-Tim Kerja Sama dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran, baik Tim Dosen maupun Tim Dosen - Mahasiswa.
(6) Melakukan penelitian mandiri dalam bidang ilmunya, dan mempublikasikan
hasil-hasil penelitiannya.
(7) Berpartisipasi dalam pengabdian pada masyarakat.
(8) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
(9) Menghadiri rapat-rapat Jurusan dan rapat-rapat lainnya berkenaan dengan
tugas pokok.
(10) Menghadiri seminar, diskusi, konferensi ilmiah baik di tingkat lokal maupun
nasional dan internasional.
(11) Mengadakan hubungan dengan dunia usaha (dunia kerja) dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran, khususnya perkuliahan yang menjadi tugas
pokoknya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab secara mandiri atas semua kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
Tanggung jawab ini mempunyai implikasi hukum, terutama hukum
administrasi.
Dosen bersangkutan juga mempertanggungjawabkan pelaksanaan semua
kegiatan kepada Ketua Jurusan.
Wewenang :
Melaksanakan kegiatan-kegiatan secara mandiri, termasuk evaluasi
penentuan lulus tidaknya mahasiswa, dan memberikan saran-saran kepada
pimpinan, khususnya Ketua Jurusan.
Dengan wewenang ini, dosen dapat membina dan mengembangkan bidang
ilmunya secara mandiri, khususnya mata kuliah yang menjadi tanggung
jawabnya, dalam rangka peningkatan mutu PT secara berkelanjutan.
Kemampuan :
Di samping persyaratan administrasi dan kualifikasi formal, Lektor Muda dan
Rektor Madya juga harus memiliki kemampuan-kemampuan yang disebutkan
pada a terdahulu (11 kemampuan dasar), yang dibina dan dikembangkan sendiri
secara berkelanjutan. Kesebelas kemampuan tersebut merupakan standar mutu
kedua jabatan ini, yang masih perlu dirinci agar dapat diukur dan dijadikan
ukuran.
C. Lektor, Lektor Kepala Madya, dan Lektor Kepala
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran dan pembinaan secara
mandiri.
Kemandirian pada jabatan ini sudah lebih matang dan mantap.
Rincian Tugas :
Sama dengan rincian tugas Lektor Muda dan Lektor Madya, ditambah dengan
tugas ke-12, yaitu : Membina dan mengembang-kan Asisten. Di samping itu,
tugas membimbing mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan skripsi lebih banyak
diberikan kepada dosen-dosen dalam ketiga jabatan ini.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab secara mandiri atas semua kegiatan pembelajaran,
penelitian mandiri, dan pembinaan Asisten yang dilakukan.
Tanggung jawab ini mempunyai implikasi hukum, terutama hukum
administrasi.
Dosen bersangkutan juga mempertanggungjawabkan pelaksanaan
semua kegiatan kepada Ketua Jurusan.
Wewenang :
Melaksanakan kegiatan-kegiatan secara mandiri, termasuk evaluasi
penentuan lulus tidaknya mahasiswa dan rekomendasi berkenaan
dengan Asisten serta saran-saran kepada pimpinan, khususnya ketua
Jurusan.
Dengan wewenang ini, dosen dapat membina dan mengembangkan
bidang ilmunya secara mandiri, khususnya mata kuliah yang menjadi
tanggung jawabnya, dalam rangka peningkatan mutu PT secara
berkelanjutan. Di samping itu, pelaksanaan semua kegiatan tentunya
diharapkan lebih bermutu dan dengan demikian lebih terpercaya.
Kemampuan :
Di Samping persyaratan administrasi dan kualifikasi formal, Lektor, Lektor
Kepala Madya, dan Lektor Kepala juga harus memiliki kesebelas kemampuan
yang disebutkan pada a (11 Kemampuan dasar), tetapi pada taraf yang lebih
matang dan mantap dan yang dibina dan dikembangkan sendiri. Publikasi
karya-karya ilmiah, misalnya, termasuk menyajikan makalah dalam berbagai
seminar dan konferensi ilmiah nasional dan internasional harus lebih banyak
dan bermutu.
d. Guru Besar
Tugas Pokok
Malaksanakan pembinaan pembelajaran dan pengembangan ilmu dan
teknologi serta kesenian.
Kemandirian, kematangan, kemantapan, keterpercayaan, dan kecendikiaan
serta kearifan terkandung dalam pengertian tugas ini.
Rincian Tugas :
Semua rincian tugas yang tersebut pada jabatan-jabatan terdahulu juga
merupakan rincian tugas guru besar, tetapi tekanan utama bagi jabatan ini
ialah : Penelitian untuk tujuan pengembangan ilmu dan teknologi serta
kesenian sesuai dengan perkembangan zaman ( Masyarakat, Dunia kerja,
Dunia Usaha, Dll ). Pengabdian pada masyarakat dalam rangka peningkatan
mutu kehidupan ( Ekonomi, Politik, Dll ) Pembimbingan asisten dan dosen-
dosen lainnya yang membutuhkan, Pembimbingan Mahasiswa terutama
dalam penelitian untuk Skripsi; melaksanakan tugas-tugas Senat PT dan
Senat Fakultas; dan melapori usaha-usaha peningkatan mutu Jurusan,
Fakultas dan PT secara berkelanjutan. Di samping itu, pelaksanaan semua
tugas itu tentunya sudah pada tingkat kematangan yang mantap dan
terpercaya.
Wewenang
(1) Melaksanakan kegiatan-kegiatan akademik secara mandiri dan matang
(2) Melakukan evaluasi penentuan lulus tidaknya mahasiswa
(3) Memberikan rekomendasi berkenaan dengan pembinaan dan pengembangan
asisten, dan pembimbingan mahasiswa
(4) Memberikan saran tentang peningkatan mutu Jurusan, Fakultas, dan PT, dan
saran-saran tentang pembinaan dan pengembangan ilmu dan teknologi serta
kesenian.
Dengan wewenang ini, Guru Besar dapat membina dan mengembangkan
ilmu dan teknologi serta kesenian secara mandiri dan matang, dalam
rangka peningkatan mutu PT secara berkelanjutan dan mutu kehidupan
masyarakat.
Kemampuan
Di samping persyaratan administrasi dan kualifikasi formal, Guru Besar juga
harus memiliki kemampuan-kemampuan pada jabatan-jabatan tersebut
terdahulu dengan tingkatan yang cukup matang, mantap, dan terpercaya, dan
yang dibina serta dikembangkan secara mandiri dan berkelanjutan.
Kemampuan-kemampuan itu merupakan standar mutu jabatan Guru Besar,
yang masih perlu dirinci agar dapat diukur dan dijadikan ukuran.
3. BEBERAPA ISU
Sehubungan dengan analisis jabatan dosen yang dikemukakan pada butir 2, ada
beberapa isu krusial yang perlu dipikirkan dan diselesaikan di tingkat
manajemen puncak pendidikan tinggi dan di tingkat PT sendiri. Isu-isu
dimaksud antara lain ialah :
a. Hubungan Kualifikasi (Ijazah) dan Jabatan.
Apakah S2 dan S3 yang sudah memiliki Akta Keguruan harus juga
mulai dari jabatan asisten ?
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia, tak ada
lagi dosen (hampir tak ada) yang berkualifikasi S1. Dan jabatan dosen
terendah adalah “Assistent Professor” ( Asisten Profesor).
Apakah tak lebih baik jika S2 mulai dengan jabatan Lektor Muda atau
Lektor Madya, dan S3 mulai dari Lektor atau Lektor Kepala Madya ?
b. Lama Jabatan Asisten
Masa jabatan pada suatu jenjang adalah 4 tahun secara normal dan 2
tahun jika ada karya ilmiah yang istimewa.
Apakah ketentuan ini berlaku ketat pada asisten, walaupun sudah
mendapat bimbingan (yang sesungguhnya bersifat permagangan) dari
dosen senior ?
Apakah tak lebih baik jika asisten (S1) yang telah mendapat bimbingan
1 tahun, atau paling lama 2 tahun dinaikkan ke jabatan Lektor Muda asal
dengan rekomendasi dari dosen senior bersangkutan ?
c. Gaji, Sarana dan Penghargaan
Perbaikan gaji pada setiap jabatan sudah seharusnya dilakukan agar
tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang dapat terlaksana dengan
bermutu. Ini adalah isu yang harus mendapat perhatian utama. PT
sendiri perlu mencari jalan keluar.
Sarana-sarana yang perlu untuk pelaksanaan tugas-tugas harus tersedia.
Dalam hubungan ini ruang kerja dosen, sesuai dengan jenjang jabatan,
perlu diadakan beserta kelengkapannya. Ini juga merupakan isu yang
harus diperhatikan dengan serius.
Penghargaan non-finansial dan non-material perlu diadakan bagi yang
berkinerja bermutu. Dalam kaitan ini penghargaan seharusnya
didasarkan pada evaluasi objektif, dan diberikan sebagai kejutan
(Surprise), dan bukan diisukan oleh yang bersangkutan.
d. Guru Besar dan Golongan
Belakangan, seseorang sudah dapat Guru Besar walau belum IVD,
karena karya ilmiah.
Apakah ini yang terbaik?
Akhirnya perlu disebut bahwa masih ada beberapa aspek analisis jabatan yang
tidak dibicarakan dalam makalah ini. Bagi yang berminat, semuanya dapat
dibaca dalam berbagai literatur tentang topik ini, antara lain Analisis Jabatan
Dalam Praktek (1993), oleh Drs. Dame munthe, diterbitkan penerbit Mandar
Maju, Bandung.
ANALISIS JABATAN DOSEN
Daulat P. Tampubolon
DAFTAR ISI
1. Arti dan Manfaat Analisis Jabatan.
2. Dosen
2.1. Pengertian Umum
2.2. Dari Segi Hubungan Dosen - Mahasiswa
2.3. Dari Segi Fungsi Manajemen Yang Berlaku Hingga Sekarang
2.4. Analisis Jabatan Asisten, Lektor, dan Guru Besar
3. Beberapa Isu.