i
ANALISIS INVESTANSI PERUSAHAAN PENGELOLA DANA PENSIUN
SUATU PERBANDINGAN ANTARA SAHAM DAN DEPOSITO BERJANGKA
Studi Kasus PT PANIN LIFE Tbk
Jakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendid ikan Akuntansi
Oleh:
Cicilia Diana Sukoningrum NIM: 991334106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
ii
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
† Bapa yang Di Surga
? Bapak dan Ibu Tersayang
? Adekku Dian, Nuke dan Tom tercinta
? Buah Hatiku Yos, Kara dan
? My husben drh. Ale…..
MOTTO
“Segala sesuatu indah pada waktunya”
(Pengkhotbah 3:1)
“Batasan segala kemungkinan hanya dapat didefinisikan
ketika kita mampu menembus ketidakmungkinan”
(Sir Arthur C Clarke)
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan
karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai
tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan
berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu E.Catur Rismiati, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan dukungan dan
semangat demi kelancaran penulisan skripsi ini.
6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bekal
pengetahuan dalam proses perkuliahan.
vii
8. Mbak Aris, Pak Wawik, dan Pak Waluyo yang telah membantu kelancaran proses
belajar selama ini.
9. Bapak dan Ibu tersayang dan juga adekku yang telah memberikan cinta kasih, dan
mengasuh buah hatiku, dan doa selama ini. Tanpa kalian semua, aku ga bisa
seperti sekarang.
10. Keluarga Om Yanto dan mami Titik yang telah banyak membantu ‘mpe ga bisa
dihitung lagi… Thankfull buat dukungan selama ini…
11. Dokter Al yang setia, menemani lewat doa, mengajari untuk dewasa dan selalu
memberikan dukungan dan Kasih Sayang ? , “Semangat ya…..cari duit, pasti
bisa kock S2nya di Ausy….!!!!”
12. Keluarga Bapak Lorens makasih doanya, Erni jangan putus asa.
13. Teman2 seperjuangan; Tari, Anik, Rossy, Nana, Siska & PAK C’99.lok. Makacih
buat tim yang menyenangkan, mengerti keadaaan satu sama lain, semangat,
ketawa-ketiwi sana-sini dan terlebih doa kalian. Tetap SEMANGAT dalam segala
hal ya..!! PAK C’02;Dika makasih mau bantuin,nina, lina dah nemani ujian, putri.
14. Sahabat2ku mantan Argulo 12B; De’ Neny yg sabar…!!,Cucan thanks buat
kegilaannya aku terhibur, Cicing “Curhattt”, Semoga persahabatan Qt tidak
berhenti di sini tapi selalu terjaga sampai… Pokoknya kalian is the best! Kapan
Kawin!!!!!!
15. Temen2 Kos Tante (Ima dah Spd juga sekarang, Urul thanks “Curhat nya”,Erin
ayo lulus) kalian buat dunia lebih berwarna.
16. Temen2 tercunta: “Bu Prem thanks seringnya”, Dita jadi mami yang baik.
Penulis
Cicilia Diana Sukoningrum
viii
ABSTRAK
ANALISIS INVESTANSI PERUSAHAAN PENGELOLA DANA PENSIUN
SUATU PERBANDINGAN ANTARA SAHAM DAN DEPOSITO BERJANGKA
Studi Kasus PT Panin Life Tbk
Jakarta
Cicilia Diana Sukoningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui komposisi dua instrument investasi yaitu saham dan deposito berjangka yang menghasilkan keuntungan yang paling optimal.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil objek PT Panin Life Tbk Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh investasi yang ada di PT Panin Life Tbk. Sampel yang digunakan adalah seluruh investasi yang dilakukan PT Panin Life Tbk. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data di Bursa Efek Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis indeks tunggal, deviasi standard an kombinasi investasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: invesatasi yang dilakukan perusahaan selama ini sudah optimal karena sebagian besar dana yaitu 87,73% diinvestasikan dalam bentuk saham yang terbukti menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan deposito berjangka. Perusahaan masih tetap bisa menempatkan investasinya dalam bentuk deposito berjangka, namun penempatan dananya dalam proposi yang lebih kecil.
ix
ABSTRACT
AN INVESTMENT ANALYSIS OF THE COMPANY RETIREMENT FUND MANAGEMENT: A COMPARISON BETWEEN STOCK AND TIME
DEPOSIT
A Case Studi: PT Panin Life
Jakarta
Cicilia Diana Sukoningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research was to know the composition of two investment instruments which were stock and time deposits which obtained the most optimum benefit.
This research was a case study at “PT Panin Life Tbk Jakarta” as the object.The population in this research was all the exist investment in “PT Panin Life Tbk”. The samples used in this research were all of investment done by PT.Panin Life Tbk”. The collection of data done by taking the data on Surabaya Stock Exchange. The technique of data analysis used were analysis of single indeks, standard deviation, and investment combination.
The result of this research showed that the investment done by the company was optimum because almost all of the fund that was 87,73% invested in stocks which were found obtaining more benefit compared with the time deposits. The company was still able to place the investment in time deposits, but the placement of the fund was in the smaller propotion.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK................................................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6
A. Dana Pensiun.......................................................................................... 7
B. Tujuan Penyelenggaraan Pensiun........................................................... 8
C. Pentingnya Program Dana Pensiun ........................................................ 9
D. Manfaat Program Dana Pensiun............................................................. 11
E. Asas- asas Dana Pensiun ........................................................................ 12
F. Kekayaan Dana Pensiun......................................................................... 13
G. Jenis-jenis Program Dana Pensiun ......................................................... 16
H. Pengelola Dana Pensiun ......................................................................... 18
I. Definisi Investasi.................................................................................... 19
Halaman
xi
J. Saham..................................................................................................... 23
K. Deposito Berjangka................................................................................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 27
A. Jenis Penelitian....................................................................................... 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 27
C. Subyek Penelitian................................................................................... 27
D. Objek Penelitian .................................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 28
F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 28
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 37
A. Sejarah Perusahaan................................................................................ 37
B. Struktur Organisasi................................................................................ 41
C. Personalia .............................................................................................. 45
D. Produk ................................................................................................. 48
E. Kebijakan Akuntansi............................................................................. 49
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................... 83
A. Deskripsi Data....................................................................................... 83
B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................. 84
1. langkah Pertama
a. Analisis Tingkat Keuntungan dan Rasio ....................................... 37
b. Analisis Tingkat Keuntungan Bebas Resiko................................. 32
c. Tingkat Keuntungan dan Resiko................................................... 33
d. Mencari beta dan alfa saham,
Menghitung Excess Return to Beta .............................................. 32
e. Cut Of Point .................................................................................. 33
xii
2. langkah Kedua
a. Mengukur Keuntungan dari Masing-masing Unsur Investasi ...... 37
b. Menghitung Deviasi Standar......................................................... 32
c. Perhitingan Koefisien Korelasi..................................................... 33
d. Membentuk Kombinasi Investasi ................................................. 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 27
A. Kesimpulan............................................................................................ 27
B. Keterbatasan.......................................................................................... 27
C. Saran......................... ............................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ..86
LAMPIRAN ...........................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Harga Saham Gajah Tunggal Tbk Tingkat Keuntungan Varuan Tingkat
Keuntungan ............................................................................................. 33
Tabel 2 Tingkat Keuntungan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia ................ 34 Tabel 3 Indeks Harga Saham, Tingkat Keuntungan Pasar (Rm) dan Varian m . 35 Tabel 4 Perhitungan Beta Saham Gajah Tunggal Tbk dalam Indeks LQ-45...... 35 Tabel 5 Perhitungan Cut Off Point Saham C LQ-45........................................... 37 Tabel 6 perbandingan ERB dan Cut Off Point.................................................... 37 Tabel 7 Saham Dalam Susunan Portofolio Optimal dan Saham yang
DiinvestasIkan oleh PT PANIN LIFE..................................................... 38
Tabel 8 Data Investasi Saham............................................................................. 39 Tabel 9 Data Investasi Deposito.......................................................................... 48 Tabel 10 Data Hasil Investasi................................................................................ 48 Tabel 11 Jumlah Investasi..................................................................................... 49 Tabel 12 Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Saham ......................... 50 Tabel 13 Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Deposito...................... 50 Tabel 14 Rata-Rata Keuntungan Investasi............................................................ 51 Tabel 15 Rata-Rata Tingkat Keuntungan Investasi............................................... 52 Tabel 16 Perhitungan Deviasi Standar Saham..................................................... 53
Tabel 17 Perhitungan Deviasi Standar Deposito.................................................. 54
Halaman
xiv
Tabel 18 Perhitungan Koefisien Korelasi ............................................................. 55 Tabel 19 Perhitungan Keuntungan Yang Diharapkan Deviasi Standar Dari Saham
dan Deposito .......................................................................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karyawan merupakan bagian yang terpenting dalam suatu perusahaan.
Aktivitas perusahaan mustahil dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya
dukungan dari para karyawannya. Oleh karena itu kesejahteraan karyawan
perlu mendapatkan perhatian. Salah satu bentuk jaminan kesejahteraan
karyawan adalah program pensiun. Program pensiun merupakan program yang
dilaksanakan pemberi kerja (pemerintah dan perusahaan) untuk menyediakan
jaminan hari tua dan sebagai jasa-jasa yang sudah diberikan karyawan selama
bertahun-tahun bekerja diperusahaan, yang berupa program pembayaran setiap
bulan setelah karyawan memasuki usia pensiun (Sayekti,1998:35).
Program ini sangat penting artinya karena setiap tenaga kerja akan
selalu dihadapkan pada resiko kehilangan pendapatan baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi keluarganya. Resiko tersebut di antaranya dapat berupa
pemutusan hubungan kerja (PHK), usia pensiun, cacat ataupun meninggal
dunia. Dengan adanya program pensiun diharapkan karyawan tidak akan
merasa kawatir jika suatu ketika dihadapkan pada masa-masa sulit tersebut.
Dana Pensiun merupakan suatu lembaga yang bertugas mengelola
iuran yang dikumpulkan secara rutin oleh peserta program. Setelah tiba
waktunya nanti dapat dikembalikan kepada peserta pada saat sudah memasuki
usia pensiun.
2
Manfaat pensiun pada prinsipnya adalah mempertahankan kebutuhan
hidup di kemudian hari bagi para pensiun. Maka dana yang berhasil dihimpun
harus dioptimalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dimasa yang akan
datang. Dengan cara menempatkan kekayaan dana pensiun tersebut pada
berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, properti dan deposito
berjangka.
Dalam penempatan dana pihak pengelola dana pensiun harus
mempertimbangkan laju inflasi. Dengan adanya inflasi berarti biaya hidup
meningkat dan secara otomatis akan menurunkan pendapatan secara riil. Maka
dana pensiun harus dikelola sedemikian rupa sehingga meminimalkan dampak
inflasi dan menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal dan pada akhirnya
pihak pengelola dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Pengelolaan dana Pensiun berupa saham bisa dikatakan sebagai
investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang cukup besar.
Karena nilai suatu saham dapat dipandang dalam empat konsep yang
memberikan makna yang berbeda.
Pertama, suatu saham memiliki nilai nominal yaitu nilai perlembar
saham yang berkaitan dengan kepentingan akuntansi dan hukum.
Kedua, nilai buku perlembar saham (book value pershare) yaitu total
ekuitas dibagi jumlah saham beredar.
Ketiga adalah nilai pasar (market value) adalah nilai suatu saham yang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di bursa saham.
3
Keempat nilai fundamental, tujuan nilai fundamental saham adalah
menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai
sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal.
Jika Dana Pensiun menggunakan investasi berupa saham dana pensiun
harus memperhitungkan resiko yang ada, untuk menghindari kerugian.
Dalam kondisi normal resiko investasi dapat diprediksi melalui kinerja
perusahaan, karena kinerja perusahaan tercermin dalam harga saham.(Dyah,
2002:2)
Pada data hasil penelitian tahun 1991 terlihat bahwa penempatan
investasi pada deposito berjangka (Purwoko, 1997:418), kurang lebih
berjangka waktu 2 tahun atas dasar rollover.
Atas dasar rollover tidak akan efesien dalam jangka panjang karena
akan terkikis oleh inflasi dan terkena depresiasi nilai terhadap mata uang asing
serta tidak akan mendapatkan capital gain.
Kemampuan perusahaan dalam mengelola dana pensiun akan sangat
menentukan perusahaan secara keseluruhan, untuk dapat memelihara, menjaga
dan mengembangkan dana milik peserta melalui pemilikan investasi sehingga
menghasilkan keuntungan yang optimal.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan (Tempo News Room,24
Maret 2004) diperoleh data bahwa 60% dari kekayaan Dana Pensin di
investasikan pada real estate atau perusahaan-perusahaan yang dimiliki.
Pada tahun 1998 persentase deposito mencapai 70,72 persen,
sedangkan pada semester I tahun 2003 persentase deposito mencapai 69,81.
4
Jenis investasi lain yang mengalami penurunan adalah investasi dalam
bentuk saham, tahun 1998 sebesar 4,65 persen menjadi 3,56 persen.
Pada tahun 2003 penyertaan langsung 8,86 persen menjadi 5,59
persen, serta investasi tanah atau bangunan 9,90 persen menjadi 5,57 persen.
Sementara investasi dana pensiun dalam bentuk obligasi mengalami kenaikan
(Tempo News Room,24 Maret 2004).
Investasi pada sekuritas Pasar Modal seperti saham secara teori akan
memberikan keuntungan yang lebih besar karena selain mendapatkan deviden
dari perusahaan investee.
Investasi dalam bentuk saham juga menjanjikan keuntungan lain
berupa capital gain yang merupakan selisih positif antara harga jual saham
dengan harga belinya.
B. Rumusan Masalah
Apakah investasi yang dilakukan Perusahaan Pengelola Dana Pensiun sudah
menghasilkan keuntungan yang optimal?
C. Batasan Masalah
Kekayaan yang dimiliki Perusahaan Dana Pensiun dapat dialokasikan
pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, deposito berjangka
dan investasi dalam bentuk saham di Pasar Modal, sesuai dengan data yang
tersedia. Pembatasan masalah ini dilakukan mengingat keterbatasan data serta
waktu yang tersedia dan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis.
5
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui komposisi dua instrumen investasi yaitu saham dan
deposito berjangka yang menghasilkan keuntungan paling optimal.
E. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi manajemen
perusahaan sebagai dasar-dasar pertimbangan dalam menentukan
kebijakan-kebijakan investasi perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Bagi peneliti, penelitian ini akan menambah pengetahuan penulis tentang
bagaimana Perusahaan Pengelola Dana Pensiun dalam menginvestasikan
dananya agar menghasilkan keuntungan yang optimal.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dana Pensiun
Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri dan terpisah
dari pendiri pekerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan
program yang menjajikan manfaat pensiun bagi para peserta (PSAK No.18).
Selain pengertian di atas, APB Apinion no.8 (1996:210) mendefinisikan Dana
Pensiun sebagai berikut:
A pension plan is an arrangement whereby a company undertakes to provides it’s retired employees with benefits that can be determined or estimated in advance from the provisions of a document or from the companys practices.
Pada tanggal 20 April 1992 (Infobank, 1995:5) pemerintah
mengeluarkan undang-undang yang berisi peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan dana pensiun. Undang-undang No.11/1992 menyatakan, bahwa Dana
Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program pensiun, yang secara tegas memisahkan antara kekayaan dana
pensiun dan pendirinya.
Jadi pada prinsipnya dana pensiun merupakan suatu program yang
diadakan oleh perusahaan atau pemberi kerja atau juga pemerintah untuk
menyediakan benefit berupa pembayaran pensiun setiap bulan bagi para
karyawan pada saat karyawan tersebut menjalani pensiun.
7
Dana pensiun dapat dikelola sendiri oleh perusahaan pemberi kerja
atau dapat diserahkan kepada lembaga lain yang terpisah dari perusahaan yang
menyelenggarakan program pensiun seperti bank atau perusahaan asuransi
jiwa. Peserta program pensiun secara rutin membayar iuran kepada dana
pensiun dan pembayaran tersebut akan dikembalikan kepada pegawai pada
saat pegawai yang bersangkutan tidak kembali lagi bekerja. Pembayaran
tersebut dapat ditanggung oleh perusahaan yang disebut dengan program non
contributory, atau sebagian ditanggung perusahaan dan sebagian lagi
ditanggung oleh karyawan yang disebut dengan program pensiun contributory
(Tunggal,1996:29).
B. Tujuan Penyelenggaraan Program Pensiun
Smith dan Skouser (1981:581) di nyatakan sebagai berikut:
The general objective of all pension plan is to set aside funds during an employee’s productive years so that at retirement the funds and earnings from investment of funds may be returned to the employee in lieu of earned wages.
Pada umumnya tujuan dari program dana pensiun adalah menyisihkan
sebagian gaji dari pekerja selama masa produktif pekerja yang bersangkutan
sehingga pada saat memasuki masa pensiun dana tersebut dapat dikembalikan
kepada karyawan atau dapat juga dikatakan bahwa pensiun merupakan
pembayaran gaji yang tertunda.
Tujuan lain dari penyelenggaraan dana pensiun (Tunggal, 1996:33-34) adalah:
1. Memenuhi kewajiban sosial perusahaan (moral).
2. Meningkatkan dorongan kerja karyawan.
8
3. Pertimbangan pajak.
4. Mempertahankan pegawai.
C. Pentingnya Program Dana Pensiun
Penyelenggaraan program dana pensiun ditinjau secara makro maupun
mikro merupakan suatu hal yang penting. Secara makro, pembangunan di
Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit dan selama ini Indonesia
lebih banyak mengandalkan dana bantuan dan pinjaman dari luar negeri,
akibatnya utang negara semakin lama semakin besar dan beban bungapun
semakin menumpuk. Kondisi tersebut semakin diperparah karena krisis yang
terjadi di Indonesia.
Tampaknya peranan penerimaan yang bersumber dari dalam negeri
dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu sumber dana dari
masyarakat yang sangat potensial dan belum dimanfaatkan secara optimal
adalah dana pensiun. Sampai saat ini jumlah total investasi dana pensiun
dalam enam jenis investasi adalah Rp 43,44 triliun dengan total aktiva bersih
Rp 45,71 triliun, dengan jumlah peserta program kurang lebih 2,2 juta orang
(Tempo; Maret 2004).
Secara mikro penyelenggaraan program pensiun dapat mendatangkan
banyak manfaat bagi perusahaan pemberi kerja, diantaranya peningkatan
produktivitas dan loyalitas. Jika loyalitas yang dimiliki karyawan terhadap
perusahaan tinggi, maka tingkat turn-over karyawan akan dapat ditekan.
9
Selain itu dengan adanya program dana pensiun, kesejahteraan karyawan di
hari tua dapat terjamin. Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan
menimbulkan rasa aman dan ketenangan kerja bagi karyawan yang akan
bermuara pada peningkatan motivasi kerja dan produktivitas sehingga pada
akhirnya para karyawan dapat memberikan konstribusi yang besar dalam
pencapaian target perusahaan.
D. Manfaat Program Dana Pens iun
Pihak yang secara langsung merasakan manfaat program pensiun
adalah tenaga kerja, tetapi di sisi lain pihak perusahaan diuntungkan, bahkan
program pensiun mampu membantu pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan dan menekan munculnya masalah-masalah sosial.
Berikut manfaat dari penyelenggaraan program pensiun
(Tunggal,1996:34-6):
1. Bagi karyawan
a. Memberikan kesinambungan penghasilan karyawan pada saat tenaga
kerja tidak bekerja lagi.
b. Adanya rasa aman bagi tenaga kerja mengingat adanya jaminan
kesinambungan sesudah tidak bekerja lagi.
2. Bagi perusahaan pemberi kerja
Penyelenggaraan program pensiun bermanfaat bagi pemberi kerja karena
dengan rasa aman yang dimiliki karyawan diharapkan akan meningkatkan
loyalitas, sehingga berdampak pada produktivitas. Dengan demikian
10
pemerintah memberikan fasilitas pengurangan pajak terhadap Dana
Pensiun Indonesia, hal ini ditegaskan dalam Undang-undang Pajak
Penghasilan, yang menyatakan bahwa iuran pemberi kerja maupun iuran
karyawan yang disetujui Menteri Keuangan, berikut hasil pengembangan
investasinya dinyatakan bukan merupakan objek pajak penghasilan.
Dengan demikian, bagian dari penghasilan karyawan yang dibayarkan
kepada Dana Pensiun yang sebenarnya merupakan penghasilan yang
ditunda menikmatinya, dan tidak akan dikenakan pajak penghasilan agar
dapat dikembangkan sebaik-baiknya.
3. Bagi Pemerintah
a. Dana pensiun sebagai pembiayaan pembangunan, karena Dana Pensiun
merupakan lembaga penghimpun dana yang potensial yang dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah.
b. Dana pensiun dapat menciptakan lapangan kerja.
Dana pensiun merupakan program pensiun yang dapat mengatasi
masalah-masalah sosial yang mungkin timbul apabila anggota
masyarakat tidak memiliki penghasilan pada saat pensiun hal tersebut
dapat dihindari. Karena investasi yang ditanamkan oleh dana pensiun
dapat digunakan untuk memperluas kapasitas sektor-sektor yang telah
ada sehingga memungkinkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja
baru. Maka dengan terciptanya lapangan kerja baru angka
pengangguran akan semakin berkurang dan pada akhirnya
berkurangnya angka kriminalitas.
11
E. Asas-asas Dana Pensiun
Berdasar Undang-undang No. 11/1992 pada tanggal 20 April 1992
ditetapkan tujuh pedoman dasar yang mengatur mekanisme kerja Dana
Pensiun, yaitu(Tunggal,1996:24):
1. Keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan suatu entitas. Dana
Pensiun merupakan lembaga yang berbadan hukum tersendiri, terpisah
dari perusahaan pendirinya. Pengelolaannya juga diurus secara mandiri,
sehingga terlindung terhadap hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin
terjadi akibat campur tangan dari badan hukum pendirinya.
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan (funded system).
Penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan membentuk
dan pemupukan dana. Pembentukan dana berasal dari iuran pemberi kerja
dan peserta yaitu karyawan atau perseorangan. Pemupukan dana harus
dilakukan dengan jalan investasi sehingga dana yang ada dapat
berkembang dan memberi hasil. Dana iuran serta hasil investasi tersebut
selanjutnya digunakan untuk membayar manfaat pensiun serta biaya
penyelenggaraan.
3. Asas penundaan manfaat (looking-in) Pembayaran hak peserta hanya
dapat dilakukan setelah peserta pensiun.
4. Asas vesting right artinya peserta program berhak atas konstribusinya,
hasil pengembangan dan iuran pemberi kerja yang terhimpun.
5. Asas portability, artinya hak peserta untuk memindahkan dananya, jika
pindah kerja atau alasan keamanan.
12
6. Asas kebebasan untuk membentuk atau memiliki Dana Pensiun bagi
karyawannya. Peraturan perundang-undangan memberikan alternatif
pembentukan Dana Pensiun dengan program iuran pasti tanpa janji
manfaat tertentu, atau dapat juga menyerahkan pada Dana Pensiun
Lembaga Keuangan seperti bank, asuransi atau yayasan Dana Pensiun.
7. Asas pembinaan dan pengawasan
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan
dari pengaruh kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
maksud utama pemupukan dana yaitu memenuhi kewajiban pembayaran
manfaat pensiun. Hal penting yang menjadi fokus pengawasan adalah
solvabilitas. Pemenuhan kewajiban kepada peserta dan pengawasan atas
investasi.
F. Kekayaan Dana Pensiun
Kekayaan dana pensiun perlu dipupuk agar Dana Pensiun mampu
memenuhi kewajiban pembiayaan manfaat pensiun pada waktunya nanti.
Kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan UU No. 11 tahun 1992 dihimpun dari
(Tunggal,1996 pada lampiran):
1. Iuran pemberi kerja. Pengertian dari iuran pemberi kerja adalah iuran yang dibayarkan pemberi kerja kepada Dana Pensiun atas keanggotaan karyawannya. Apabila masa kerja lampau diperhitungkan pula dalam penentuan manfaat pensiun, maka termasuk dalam pengertian iuran pemberi kerja (”UU No.11 tahun 1992, pasal 30a”, adalah:
a. Iuran pemberi kerja untuk masa lampau yang belum ada iurannya. b. Iuran untuk masa kerja yang akan datang.
13
2. Iuran peserta. Iuran peserta adalah (UU No.11 tahun 1992, psl 30b) iuran yang dibayar peserta setelah Dana Pensiun didirikan, dengan demikian iuran untuk masa kerja sebelum dana pensiun tidak dapat dibebankan kepada peserta tetapi menjadi kewajiban pemberi kerja. Tetapi mungkin juga dana pensiun diselenggarakan tanpa iuran dari peserta.
3. Hasil investasi Investasi wajib dilakukan oleh Dana Pensiun karena melalui investasi dana dapat dipertahankan dan dipupuk sehingga pada waktunya nanti dapat dipergunakan untuk memenuhi kewajiban Dana Pensiun kepada peserta.
4. Pengalihan dari Dana Pensiun lain. Penagihan dana yang menjadi hak peserta dapat sebagai konsekuensi pindahnya kepersertaan seorang anggota dari Dana Pensiun yang satu ke Dana Pensiun yang lain (UU No. 11 tahun 1992, psl 30d).
G. Jenis-jenis Program Pensiun
Tipe program pensiun dapat dibedakan menjadi:
1. Program Pensiun Iuran Pasti (defined contriibusion plan)
Program Pensiun Iuran Pasti merupakan program pensiun yang
jumlahnya kontribusi untuk setiap periodenya telah ditentukan dan
dihitung berdasarkan rumus tertentu (Giri, 1997:181). Besarnya iuran yang
disetorkan umumnya merupakan persentase tertentu dari gaji karyawan
atau persentase laba (Fabozzi, 1999:173). Seluruh iuran serta hasil
pengembangannya langsung dibukukan pada rekening masing-masing
sebagai manfaat pensiun.
Perusahaan tidak menjanjikan jumlah benefit yang akan diterima
karyawannya. Pembayaran yang akan diberikan tergantung dari
pertumbuhan aktiva dan kinerja investasi dari dana pensiun
(Fabozzi,1999:173). Besarnya benefit tersebut tergantung dari jumlah
14
akumulasi konstribusi dan hasil investasinya. Karyawan akan
mendapatkan manfaat dari keuntungan atau resiko dari kerugian
investasi dana yang dikontribusikan ke dana pensiun tersebut. Pola
investasi pada program pensiun iuran pasti tidak dipengaruhi demografi
peserta dan pengelolaan investasi tidak perlu berorientasi pada
kewajiban aktuaria.
2. Program Pensiun Manfaat Pasti (defined benefit plans)
Program pensiun manfaat pasti merupakan pensiun yang
manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program
pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti (SAK
N0. 18). Berdasarkan program ini, manfaat yang akan diterima karyawan
pada saat masa kerja berakhir sudah ditentukan sejumlah nominal
tertentu dan resiko investasi menjadi tanggung jawab perusahaan
pemberi kerja (Fabozzi, 1999:173).
Besarnya yang harus disetorkan perusahaan atau organisasi setiap
periode dihitung berdasarkan suatu rumus tertentu dengan memasukkan
faktor- faktor seperti tingkat gaji karyawan saat ini dan perkiraannya di
masa datang masa kerja karyawan, perkiraan usia dan perputaran
karyawan, tingkat pengembalian investasi, tingkat bunga serta
inflasi.pada program pensiun jenis ini bantuan aktuaritas diperlukan.
Investasi pada program pensiun manfaat pasti harus berorientasi
pada kewajiban kerja masa lalu yang disebut kewajiban aktuaria. Jika
terjadi kegagalan investasi, maka seluruh resiko ditanggung oleh
pemberi kerja.
15
3. Rencana Pensiun gabungan (hybrid pension plan)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Investor Institusion
(Fabozzi,1994:74) terungkap suatu gejala meningkatkan dukungan
terhadap suatu fenomena baru dalam rencana pensiun, yaitu rencana
pensiun gabungan. Rencana pensiun gabungan merupakan
penggabungan karakteristik dari kedua jenis program pensiun di atas.
Kelebihan dari rencana pensiun ini terletak pada kemampuannya
mengatasi kendala dari dua jenis rencana pensiun yang telah ada
sebelumnya.
Pada pensiun iuran pasti, seluruh resiko menjadi tanggungan
karyawan, sedangkan pada program pensiun manfaat pasti resiko
investasi menjadi perusahaan pemberi kerja. Pada program ini resiko
ditanggung oleh perusahaan dan karyawan.
4. Program Contributory
perusahaan dan karyawan bersama-sama memberikan konstribusi kepada
dana pensiun.
5. Program Non Contributory
dalam program ini perusahaan wajib sepenuhnya menanggung iuran
kontribusi kepada dana pensiun.
6. Funded Pension Plan
Pada program Funded Pension Plan, perusahaan menyetorkan dana
kepada suatu badan yang terpisah dari perusahaan.
16
7. Unfunded Pension Plan
Dalam hal ini perusahaan atau organisasi melakukan sendiri pembayaran
pensiun pada karyawannya baik dengan pemupukan dana sebelumnya
ataupun tanpa pemupukan dana (Tunggal, 1996:30).
H. Pengelola Dana Pensiun
Sejak berlakunya UU No.11/1992 tentang Dana Pensiun, hanya dua
lembaga yang boleh menyelenggaraka program pensiun yaitu (Tunggal1996
pada lampiran) :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri
untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program
Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya,
sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja
(SAK No. 18).
Ciri-ciri DPPK adalah:
a. DPPK dibentuk oleh pemberi kerja atau perusahaan yang
memperkerjakan karyawan.
b. Menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti atau Program
Pensiun Manfaat Pasti.
c. Peserta adalah karyawan dari pemberi kerja atau perusahaan yang
bersangkutan.
17
d. Kegagalan investasi merupaka resiko pemberi kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), yaitu Dana Pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perseorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun
Pemberi Kerja bagi karyawan bank bagi perusahaan atau perusahaan yang
bersangkutan (SAK No. 18). Beberapa ciri DPLK adalah sebagai berikut :
a. DPLK dibentuk dan dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa, bank atau
yayasan khusus pengelola Dana Pensiun.
b. Menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti.
c. Peserta adalah karyawan atau pekerja mandiri.
d. Kegagalan investasi merupaka resiko karyawan.
I. Definisi Investasi
Investasi adalah:
Pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang bermanfaat pada
beberapa periode akuntansi yang akan datang sehingga pemilikan atau
komitmen harus didasarkan pada tujuan perusahaan serta akibat
ekonominya terhadap laba perusahaan jangka panjang. (Supriyono,
1987:424).
Sedangkan Suad Husnan ( 1994:24) mendefinisikan investasi sebagai
setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Dari
18
kedua definisi tersebut terlihat bahwa dalam berinvestasi seseorang bebas
menempatkan dananya pada berbagai aset baik pada real asset seperti gedung,
tanah, kendaraan dan pabrik maupun pada finansial asset seperti saham,
obligasi, deposito serta surat berharga lainnya. Dana milik perusahaan yang
ditanamkan dalam deposito berjangka di bank akan menghasilkan bunga
dalam aktiva-aktiva tertentu yang harganya cenderung naik seprti tanah dan
emas yang akan mendatangkan keuntungan dalam bentuk capital gain,
sedangkan yang ditanamkan dalam bentuk obligasi dan saham yang
diterbitkan oleh berbagai perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari
bunga, deviden dan capital gain.
J. Investasi di Pasar Modal
Instrumen-instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa disebut
sekuritas atau efek. Sekuriras atau efek merupakan secarik kertas yang
menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut (Husnan & Pudjiastuti, 1998:11). Sekuritas dapat berupa
surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas
kredit, tanda bukti hutang, sekuritas right, warrant, opsi atau setiap derivatif
dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh pihak yang berwewenag
dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sitompul, 1996:3).
Untuk melakukan aktivitas investasi khususnya pada instrumen pasar
modal yang disebut juga dengan efek atau sekuritas, seorang investor harus
19
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek-objek investasi yang akan
dilakukan. Investor harus memahami bahwa setiap objek investasi memiliki
tingkat keamanan yang berbeda. Selain itu investor juga harus
mempertimbangkan dengan teliti dan hati-hati antara resiko dengan tingkat
keuntungan yang mungkin akan didapat, sehingga pada akhirnya akan
diperoleh suatu kombinasi investasi yang menghasilkan keuntungan optimal
dengan resiko yang minimal, oleh karena itu seorang investor perlu
membekali dirinya dengan pengetahuan tentang resiko yang mungkin terjadi
dan hasil yang diharapkan pada suatu investasi.
K. Saham
Salah satu efek yang paling populer diperdagangkan di pasar modal
adalah saham. Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu
perusahaan (Sitompul,1996:180). Dari waktu ke waktu harga suatu saham
dapat naik, dapat juga turun atau tetap. Oleh karena itu dikatakan bahwa
saham mengandung resiko ketidakpastian yang tinggi perkembangan dan
fluktuasi harga saham-saham tersebut justru menjadi objek yang menarik
untuk diprediksi dan dianalisis. Keberhasilan dan ketepatan memprediksi
perkembangan harga saham akan mendatangkan keuntungan bagi investor
terutama investor yang menyukai spekulasi (Sitompul,1996:165).
Investasi dalam sekuritas saham dapat dikelompokkan menjadi
investasi sementara dan jangka panjang. Investasi saham digolongkan sebagai
investasi sementara, apabila (Yusuf,1993:364-365) sekuritas tersebut mudah
20
diperdagangkan dan investasi dilakukan untuk jangka waktu yang relatif
pendek. Apabila sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan dana, maka
sekuritas tersebut dapat segera dijual kembali dibursa. Sedangkan investasi
sekuritas dalam jangka panjang dimaksudkan untuk dilakukan dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun.
Perilaku harga saham di bursa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik faktor- faktor yang dapat dikendalikan dan dikontrol (predicted and
controllable) maupun faktor- faktor yang tidak dapat diperkirakan dan
dikontrol unperdicted and uncontrollable). Oleh karena itu investasi dalam
bentuk saham cenderung lebih berisiko dibanding investasi pada deposito
berjangka, karena investasi ini sangat berkait dengan perusahaan investee,
kondisi pasar dan kondisi perekonomian secara makro.
Investasi pada saham di Pasar Modal secara teoritis akan memberikan
keuntungan yang lebih besar dibanding investasi pada deposito berjangka,
karena selain mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual
dan harga beli, investasi dalam bentuk saham juga menawarkan keuntungan
lain yaitu deviden yang dibagikan perusahaan investee.
Saham dapat dibedakan menurut jenisnya, yaitu:
1. Saham biasa (common stock)
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan
yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya
adalah yang paling besar (Baridwan, 1992:394). Karena resikonya besar,
21
biasanya jika perusahaan berjalan dengan baik maka deviden saham biasa
akan lebih besar dari saham prioritas. Jika perusahaan hanya
mengeluarkan satu jenis saham, maka saham itu merupakan saham biasa.
2. Sertifikat saham
Sertifikat saham dikeluarkan oleh PT Danareksa, yaitu suatu PT yang
didirikan oleh pemerintah untuk membeli saham perusahaan yang telah go
public melalui pasar modal dan menjualkan kembali pada masyarakat
umum dalam bentuk sertifikat saham (Baridwan, 1992:394). Hak suara
atas saham ini menjadi milik PT Danareksa, jadi pemilik sertifikat saham
tidak memiliki hak suara dalam perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut.
3. Saham prioritas
Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan.
Pada saat pembagian deviden, pertama kali harus dibagikan untuk saham
prioritas jika ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa
(Baridwan, 1992:395).
Ada beberapa jenis saham prioritas:
a. Saham Prioritas Komulatif dan Tidak Komulatif
Saham prioritas komulatif adalah saham prioritas yang devidennya
setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham
(Baridwan:1992:395). Apabila dalam satu tahun tidak dibayarkan,
maka tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar tersebut
22
harus dilunasi terlebih dahulu, baru kemudian dibayarkan deviden
untuk saham biasa. Sedangkan saham prioritas tidak kumulatif tidak
perlu mendapatkan pelunasan atas deviden-deviden tahun sebelumnya
yang tidak dibagikan.
b. Saham Prioritas Partisipasi dan Tidak Partisipasi
Saham prioritas mungkin berpartisipasi penuh atau sebagian. Saham
prioritas pratisipasi penuh adalah jika saham tersebut berhak atas
deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah
saham biasa mendapat deviden sebesar persentase deviden saham
prioritas. Partisipasi sebagian berarti saham proiritas akan mendapat
deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas
(Baridwan,1992:396). Apabila saham prioritas itu tidak partisipatif
maka deviden yang diterima setiap tahunnya terbatas tarif devidennya.
L. Deposito Berjangka
Deposit adalah nama yang diberikan pada simpanan deposan di bank
yang lazim dilekatkan pada persyaratan jangka waktu penyimpanan.
Deposan adalah orang atau badan yang ada di dalam masyarakat yang
mempunyai kelebihan uang yang tidak dikonsumir, yang kemudian
menyimpannya di bank.
23
Deposito berjangka (time deposit) adalah deposito yang terikat oleh
waktu yang telah ditentukan. Apabila waktu yang ditentukan itu habis, maka
dipeson dapat mengambil langkah- langkah:
• Menarik simpanan deposito berjangka itu dari bank.
• Memperpanjang simpanan deposito berjangka itu dengan suatu periode
tertentu yang diinginkan.
Keputusan investor, dalam hal ini Dana Pensiun untuk menempatkan
dananya di bank dalam bentuk deposito berjangka memiliki beberapa
keuntungan diantaranya:
a. Penghasilan yang tetap dengan tingkat return yang tinggi.
Penghasilan dari deposito berjangka diperoleh berdasarkan tingkat suku
bunga deposito yang berlaku sehingga penghasilan dari investasi ini
dapat dihitung secara pasti dan jangka waktunya pun juga pasti.
b. Keamanan investasi yang tinggi.
Deposito berjangka tidak mengandung resiko yang tinggi, dana yang
ditanamkan relatif aman. Resiko yang mungkin terjadi adalah pengaruh
inflasi dan nilai waktu uang, namun bagi dana yang ditujukan untuk
jangka panjang pengikisan oleh inflasi dan nilai waktu uang akan
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
c. Likuiditas dana yang dapat dijamin.
Jangka waktu deposito yang bervariasi memungkinkan konsumen, dalam
hal ini Dana Pensiun menyesuaikan dengan kebutuhan akan dana
tersebut.
24
M. Investasi Dana Pensiun
Investasi merupakan hal yang paling utama dalam Dana Pensiun.
Pengelola dana pensiun dihadapkan pada suatu tantangan investasi agar dapat
memperoleh keuntungan yang optimal sehingga pada saatnya nanti pihak
Pengelola Dana Pensiun dapat memenuhi kewajibannya yaitu memberikan
manfaat pensiun kepada para peserta program. Dana Pensiun dengan jalan
menempatkannya pada berbagai instrumen investasi seperti surat berharga,
real estate,deposito, obligasi dan saham.
Dalam Keputusan Menteri Keuangan RI. No.231 / KMK 017 / 1993 / tentang
investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja antara lain diatur bahwa:
1. Investasi kekayaan Dana Pensiun hanya dapat ditempatkan pada jenis
investasi sebagai berikut:
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito.
b. Saham, obligasi dan surat berharga lain yang tercatat di bursa efek
Indonesia, kecuali opsi warant.
c. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) yang diterbitkan badan hukum
yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia.
d. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan utang,
berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun yang diterbitkan oleh badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia.
e. Tanah dan bangunan di Indonesia.
25
2. Investasi kekayaan Dana Pensiun yang ditempatkan dalam bentuk deposito
berjangka dan sertifikat deposito hanya dapat ditempatkan pada:
a. Bank yang tidak menjadi Pendiri atau Mitra Pendiri dan dari Dana
Pensiun yang bersangkutan.
b. Bank yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pendiri atau
Mitra Pendiri dari Dana Pensiun yang bersangkutan.
3. Investasi yang ditempatkan pada saham, obligasi dan surat berharga tidak
boleh melebihi 10% (sepuluh persen) untuk setiap penerbitan.
4. Investasi kekayaan Dana Pensiun yang ditempatkan pada SBPU untuk
setiap badan hukum tidak boleh melebihi 1% (satu persen) dari nilai wajar
kekayaan Dana Pensiun.
5. Investasi kekayaan Dana Pensiun yang ditempatkan pada saham dan surat
pengakuan utang tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) untuk setiap
penerbitan.
Ketentuan mengenai pembatasan kekayaan Dana Pensiun yang
dapat ditanamkan dalam jenis-jenis investasi sebagaimana disebutkan di atas
tidak berlaku bagi pengelolaan kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Secara khusus tidak ada peraturan tentang pengeloaan investasi DPLK.
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 250/KMK 011/1985
menetapkan bahwa penghasilan Dana pensiun yang tidak termasuk obyek
pajak dan pajak penghasilan apabila diterima atau diperoleh dari penanaman
dalam bidang-bidang:
26
a. Deposito berjangka pada bank;
b. Tanah dan bangunan;
c. Sertifikat saham dan sertifikat dana yang diperdagangkan di luar bursa;
d. Saham dan obligasi yang dicatatkan di bursa (efek yang tercatat atau
terdaftar di pasar modal).
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berupa studi kasus yaitu penelitian
terhadap subjek tertentu, sehingga kesimpulan yang diambil hanya untuk
perusahaan yang diteliti.
B. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara mengambil data perusahaan pengelola
Dana Pensiun PT Panin Life dan data perusahaan tersebut diperoleh dari Bursa
Efek Surabaya.
C. Subjek Penelitian
Bursa Efek Surabaya.
D. Objek Penelitian
1. Laporan Keuangan Perusahaan periode Febuari-Agustus 2004
2. laporan Investasi Periode Febuari-Agustus 2004
3. Laporan Hasil Investasi Periode Febuari-Agustus 2004
28
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengutip data-data perusahaan yang
akan berkaitan dengan objek yang diteliti, yaitu data tentang investasi, laporan
hasil investasi dan laporan keuangan. Serta harga saham (closing price) pada
hari rabu selama enam bulan dari bulan Februari sampai dengan Agustus
2004, diambil dari Indeks Harga Saham LQ – 45.
Tingkat bunga bebas risiko digunakan juga, yaitu berupa tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
investasi yang ada di PT Panin Life Tbk.
2. Sampel
Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini tidak mungkin peneliti meneliti dan mengobservasi seluruh
populasi, karena terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya (Suharsimi, 1998:117).
Apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya
sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya bila subyeknya besar
dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih,tergantung dari
29
setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga,
biaya, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, besar kecilnya
resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar
dan tentu saja sampelnya lebih besar maka hasilnya akan lebih baik
(Suharsimi,1998:120).
Dalam hal ini sampel yang diambil adalah seluruh investasi yang
dilakukan oleh PT Panin Life Tbk. Jadi penelitian ini merupakan penelitian
populasi.
G. Teknik Analisis Data
1. LANGKAH PERTAMA
Langkah- langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang
pertama dianalisis dengan cara (Husnan, 1996:43-50):
a. Mencari rata-rata keseluruhan keuntungan dari setiap instrumen investasi,
caranya dengan membagi rata-rata tingkat keuntungan tahunan dengan
jumlah tahun atau dapat dirumuskan sebagai berikut:
( )N
RN
in∑
==Ε 1iR
E(Ri) : tingkat keuntungan total dari seluruh periode
Rij : tingkat keuntungan tiap periode
30
b. Mencari deviasi standar (σ) dari masing-masing instrumen investasi .
Untuk mencari deviasi standar, terlebih dahulu harus menghitung
variance(σ2) dengan rumuis:
σ 21 =
( )[ ]22∑
=
Ε−N
ij
ij
N
RR
c. Membentuk kombinasi investasi dari berbagai komposisi saham dan
deposito berjangka. Langkah- langkahnya:
1). Menghitung korelasi (ρ) antara tingkat keuntungan saham dan deposito
berjangka. Rumusnya:
ρ =( )[ ] ( )[ ]2222 ΣΥ−ΣΥΥ∑−Χ∑
Υ∑Χ∑ΧΥ∑
nn
n
X : tingkat keuntungan
Y : tingkat keuntungan deposito berjangka
2). Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dari setiap
kombinasi investasi. Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu
portofolio tidak lain merupakan rata-rata terimbang dari tingkat
keuntungan yang diharapkan masing-masing instrumen yang
membentuk portofolio tersebut:
E(Rp)= ( )i
N
ii RΕΧ∑
−1
31
( )pRΕ : tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu kombinasi
investasi.
X : komposisi investasi yang diinginkan
3). Menghitung variance dan deviasi standar dari setiap kombinasi
investasi, dengan rumus:
( )21122122
21
21
2 2 σσρσσ ΧΧ+Χ+Χp
σ 2p : variance portofolio
ρ12 : koefesien korelasi antar tingkat keuntungan saham dan deposito
berjangka
21σ : variance saham
22σ : variance deposito
X1 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham
X2 : proporsi dana yang diinvestasikan pada deposito berjangka
d. Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat perbandingan antara tingkat
keuntungan dan deviasi standar dari setiap komposisi investasi. Dengan
melihat perbandingan tersebut akan diketahui kombinasi mana yang
menghasilkan keuntungan paling optimal dengan mempertimbangkan
resiko (deviasi standar) yang ada.
32
e. Selanjutnya memperbandingan antara kombinasi-kombinasi yang diperoleh
dari perhitungan di atas dengan kombinasi investasi yang telah dilakukan
perusahaan.
Kombinasi investasi yang telah dilakukan perusahaan dihitung dengan cara
membagi jumlah investasi pada saham maupun deposito berjangka dengan
total investasi yaitu penjumlahan antara investasi pada saham dan deposito
berjangka. Investasi perusahaan dapat dikatakan efis ien (menghasilkan
keuntungan yang optimal) apabila kombinasi investasi yang telah dilakukan
perusahaan sama atau mendekati hitungan yang optimal (tingkat
keuntungan tinggi resiko rendah).
33
34
35
36
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah perusahaan
PT Panin Life Tbk (Perusahaan) yang berlokasi di Gedung Panin
Life Bank Plaza lantai 5 Jl. Palmerah utara No.52 Jakarta didirikan
berdasarkan akta No. 192 tanggal 19 Juli 1974 dari Notaris Ridwan
Suselo, SH. Akta pendiriian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/6 tanggal 4
April 1975, tambahan No.203. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1976.
Pada tanggal 30 April 1983, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bappepam) dengan suratnya
No. SI-016/PM/E/1983 unutk melakukan penawaran umum saham
kepadamasyarakat pada tanggal 9 sampai 24 Mei 1983 atas 1.020.000
saham biasa atas nama dengan nominal Rp 1.000,00 per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya masing
pada tanggal 14 Juni 1983 dan juli 1993.
Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I pada
tanggal 26 Juli sampai dengan 25 Agustus1989 atas 800.000 saham biasa
atas nama dengan harga penawaran Rp 6.300,00 per saham. Dalam
penawaran tersebut saham-saham yang terjual adalah sejumlah 793.664
38
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya masing-masing pada tanggal 27 September 1989 dan 15 Juli
1993.
Pada tanggal 19 Juni 1998, perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No S-1267/PM/1998 unutk
melakukan penawaran terbatas II Paket Efek dalam rangka Penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebesar
147.998.456 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 500,00
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada 13 juli 1998. Pada tanggal 31 Desember 1998, seluruh
saham perusahaan atau sejumlah 295.996.912 lembar saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Anggaran Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan. Pada
tahun 1992 dengan akta No.31 tanggal 6 Oktober 1992 dan Notaris Adrian
Djuaini,SH. Terjadi perubahan modal dasar dan perubahan nama dari PT.
Asuransi Jiwa Panin Putra menjadi PT.Panin Life. Perubahan anggaran
dasar ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. C2-8511.HT01.04.TH.92. tanggal 14 Oktober 1992
dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 6185 dari Berita Negara
Republik Indonesia No. 96 tanggal 1 Desember 1992. Pada tahun 1996
dengan akta No. 259 tanggal 30 Agustus dari Notaris Benny Kristianto,
SH. Terjadi perubahan mengenai peningkatan modal dasar dan perubahan
39
nilai nominal saham. Perubahan anggaran ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan no. C2-
9254.HT.01.04.TH.96. tanggal 1 Oktober 1996. Terakhir perubahan terjadi
dengan akta No.351 dan 352 tanggal 31 Maret 1998 dari Notaris Benny
Kristianto,SH. Mengenai prubahan Anggaran Dsar Perusahaan untuk
disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No.I Tahun 1995
tenteng Perseroan Terbatas, antara lain adalah penyesuaian nama
Perusahaan dari PT Panin Life menjadi PT Panin Life Tbk. Akta
perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-4460.HT.01.04.TH.98.
tanggal 30 April 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.82 tanggal 13 Oktober 1998, Tambahan No.5782.
Sesuai dengan pasal 3 Angaran Perusahaan, ruang lingkup
kegitan Perusahaan adalah dalambidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan diri dan usaha anuitas. Perusahaan mendapat izin
usaha sebagai perusahaan asuransi jiwa berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan No. Kep-1405/Djm/III5/10/1974 tanggal 24 Oktober
1974 yang telah diperpanjang dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. Kep-089/KM.II/1986 tanggal 21 Agustus 1986. Perusahaan
mempunyai anak perusahaan yaitu PT AMP Panin Life dengan persentase
kepemilikan 70% dan PT Adiprana Daya Aktuaria dengan persentase
40
kepemilikan 100%, masing-masing bergerak dalam bidang asurnsi jiwa
dan pengelolaan dana pension.
Efektif 30 Januari 1995, PT Adiprana Daya Aktuaria, dilikuidasi
seluruhnya berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No.52
tanggal 30 Januari 1995, total kerugian yang timbul sebesar Rp
37.000.000,00 diambil alih oleh Perusahaan (PT Panin Life Tbk) dan
semua aktiva serta kewajiban anak perusahaan dipindahkan ke
perusahaan. Pada tahun yang sama, penyertaan dalam saham Perusahaan
atas PT AMP Panin Life mengalami penurunan dari 70% memnjadi 35%
sejak 1 Juni 1995, selanjutnya laporan keuangan perusahaan tidak lagi
dikonsolidasikan dengan PT AMP Panin Life.
Pada tahun 1995, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No.Kep-164/KM/17/1995 tanggal 25 Juni,
perusahaan memperoleh pengesahaan untuk mengelola Dana Pensiun
Lembaga Keuangan. Saat ini perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta
ini memiliki 26 kantor pemasaran yang terbesar di Pulau Jwa, Bali,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan uraian tugas yang disusun oleh
manajemen perusahaan merupakan pedoman dalam melaksanakan
berbagai fungsi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
41
Dengan adanya struktur organisasi dari uraian tugas, berbagai aktivitas
yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lebih terarah dan terkendali.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, perusahaan dikelola
oleh Direksi yang diangkat oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham,
dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota-anggota Dewan
Komisaris dan Direksi diangkat oleh Rapat Umum Tahunan Para
Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai penutupan Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham yang kelima setelah tanggal pengangkatan
mereka. Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan.
Dewam Komisaris:
Presiden Komisaris : I.N. Suwandha, SH.
Wakil Presiden Komisaris : S.D. Wadyapradja
Komisaris : Antony Japan
Dewan Direksi :
Presiden Direktur : Fadjar Gunawan
Wakil Presiden Direktur : Kurniawan Sadeli
Tri Djoko Susanto
Direktur : Lilian J.Harris
Adrianto Hadrian
42
Direksi dalam susunan organisai perusahaan ini secara langsung
membawahi divisi-divisi yang dipimpin oleh seorang manajer atau kepala
divisi dan dibawah divisi-divisi tersebut didukung oleh staff-staff yang
membantu pelaksanaan tugas dari masing-masing divisi. Adapun uraian
tugas dan fungsi dari direksi dan tiap divisi adalah sebagai berikut:
1. Direksi
a. Memimpin perusahaan sesuai kebijaksanaan yang telah ada.
b. Melaksanakan fungsi- fungsi manajerial yaitu:
1) Perencanaan (planning) yang telah meliputi penyusunan anggaran
dan perencanaan alokasi waktu dan dana.
2) Pengambilan keputusan (decision making), antara lain
menentukan langkah- langkah operasional unutk kepentingan
perusahaan serta menentukan kebijakan-kebijakan dan pertaturan
pedomana kerja.
3) Pengorganisasian (organizing), yaitu mengkoordinasi setiap
bagian yang ada dalam perusahaan sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai secara optimal.
4) Pengawasan (controlling)
Bertanggung jawab atas operasional perusahaan secara
keseluruhan dan atas kelancaran dan usaha perusahaan.
2. Divisi asuransi individual (Individua Insurance)
43
Bertanggungjawab atas pelaksanaan pertanggungan individual
serta pelayanan kepada nasabah.
3. Divisi Asuransi Kumpulan (Group Insurance)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pertanggungan kumpulan
serta pelayanan kepada nasabah.
4. Divisi Direct Marketing
a. Bertanggungjawab atas pemasaran produk perusahaan yang
dilakukan secara langsung kepada nasabah.
b. Mencari dan membina pelanggan.
5. Agency Administration
Bertugas mengatur dan mengawasipelaksanaan administrasi
perusahaan.
6. Departemen Personalia (personnel administration)
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan.
7. Departemen Akuntansi
a. Mengkoordinasi, mengevaluasi, mengontrol pembuatan dan
pelaksanakan anggaran untuk seluruh divisi dan departemen.
b. Mendesain, mengembangkan, membuat standardisasi system
akuntansi.
c. Membuat laporan keuangan baik untuk manajamen perusahaan
(pihak intern) maupun pihak luar (ekstern).
44
8. Departemen Pemasaran
Bagian ini bertanggungjawab melaksanakan pemasaran produk-
produk perusahaaan, termask didalamnya promosi dan penjualan
produk.
9. Departemen Pelatihan dan Pengembangan (Trainning and
Development)
Bertugas melaksanakan pelatihan-pelatihan baik bagi karyawan
lama maupun bagi karyawan baru.
10.Departemen Pengembangan SDM (Human Resource
Development)
Departemen ini bertugas meningkatkan produktivitas,
pengetahuan dan ketrampilan karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
11. Custener Service
Bertugas memberikan pelayanan dan informasi yang diperlukan
oleh nasabah atau konsumen.
12. Departemen Penagihan Premi (Premium Collection)
Bertanggungjawab atas kelancaran pembayaran premi dan
penagihan premi kepada customer.
13. Departemen Claim
Bertanggungjawab atas penyelesaian claim-claim yang diajukan
nasabah.
45
C. Personalia
1. Tenaga kerja
Jumlah karyawan perusahaan saat ini mencapai 372
orang. Adapun komposisi karyawan perusahaan menurut jenjang
manajamen saat ini dapat digolongkan sabagai berikut:
a. Direksi : 5 orang
b. Manajer : 18 orang
c. Staff : 284 orang
d. Non-staff : 65 orang
Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang
sangat penting dalam menumbuhkembangkan suatu perusahaan.
Tanpa adanya SDM yang berkualitas dan handal mustahil
perusahaan akan maju dan berkembang. Menyadari hal tersebut
perusahaan menaruh perhatian khusus terutama dalam
penerimaan karyawan baru. Dalam penerimaan karyawan baru
perusahaan melakukan seleksi yang tepat guna dalam rangka
memperoleh karyawan yang potensial dan yang cocok untuk
setiap jenis pekerjaan.
2. Jaminan Sosial
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
semangat kerja karyawan perusahaan telah memberikan gaji
46
(upah) diatas upah minimum yang disyaratkan dan menyediakan
berbagai fasilitas antara lain:
1) Program Pension;
2) Program Asuransi Tenaga Kerja (Astek);
3) Program Asuransi JIwa;
4) Tunjangan-tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya dan
Tunjangan Keluarga;
5) Program Kesehatan Karyawan;
6) Koperasi Karyawan.
3. Pelatihan
Tingkat profesionalisme karyawan merupakan kunci
keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan usahanya. Secara
umum diakui bahwa dalam jangka panjang keberhasilan suatu
perusahaan sangat bergantung pada sumber dayanya khususnya
sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia khususnya bagian pemasaran, perusahaan memberikan
kesempatan kerja kepada karyawan-karyawatinya unutk
mengikuti seminar, pelatihan, kursus baik secara tutorial maupun
pada lembaga- lembaga asuransi. Selain itu, sesuai dengan sikap
khas usaha asuransi jiwa, perusahaan menyelenggarakan dua
jenis pendidikan, yaitu Progrm Peningkatan Profesi Karyawan
dan Program Pendidikan Agen yang disebut Field Underwriter
47
atau disingkat FU. Perusahaan mempunyai departemen tersendiri
yang bertanggungjawab dalam pengembangan keahlian para FU.
FU merupakan ujung tombak pemasaran produk-produk
perusahaan. Keahlian mereka akan sangat menentukan
keberhasilan perusahaan.
Untuk menghasilkan FU yang tangguh dan mampu
memberikan pelayanan yang tepat guna pada nasabah,
perusahaan berupaya membekali mereka dengan pengetahuan
luas melalui pendidikan yang dilaksanakan secara rutin dicabang-
cabang dan di kantor pusat.
Mengembangkan usaha perusahaan tidak lepas dari
mengembangkan jumlah cabang-cabang yang selanjutnya akan
membutuhkan banyak tenaga supervisor dan pimpinan cabang.
Sementara tenaga siap pakai dalam asuransi sulit diperoleh, oleh
karena itu perusahaan mengembangkan pusat pelatihan cabang.
Dalam pusat latihan tersebut seorang supervisor atau
pimpinancabang akan dilatih mengelola cabang dari awal sampai
akhir, dengan demikian mereka nantinya dapat langsung
diterjunkan pada cabang-cabang baru diseluruh Indonesia dengan
standar kualitas yang telah mereka kenal dalam latihan
sebelumnya.
48
D. Produk
PT Panin Life Tbk menyediakan beberapa jenis pertanggungan
perorangan maupun pertanggungan kumpulan.
a. Pertanggungan Perorangan
1) Asuransi Jiwa yang terdiri dari berbagai pilihan yaitu Panin Super
Saving dan Panin Dynamic.
2) Pensiun yang menyediakan pembayaran secara berkala selama
masa tertentu mulai usia 55 tahun atau sebelumnya apabila
Tertanggung meninggal dunia.
3) Asuransi Kecelakaan, seperti Panin Protector Plus, Panin Cash,
Panin Executif dan Panin Executif Plus.
4) Asuransi Pendidikan, yaitu Panin Education.
5) Asuransi Rumah Sakit, yaitu Panin Secure, Panin Care, Critical
Ilnes Cover Plus Term and Accident dan Hospital Income.
b. Pertanggungan Kumpulan
1) Asuransi Kumpulan Eka Warsa/Jangka Warsa
2) Asuransi Kumpulan Rumah Sakit dan Pembedahan
3) Program Pensiun
c. Asuransi Jiwa Kredit
1) Asuransi untuk para keyman
2) Asuransi Tambahan Kecelakaan diri
49
E. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi yang dianut oleh Perusahaan sesuai dengan
standar khusus akuntansi untuk asuransi jiwa (Prenyataan Standar
Akuntansi KeuanganNo.36). Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia
(PAKASI), peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang asuransi
jiwa, dan Keputusan Bapepam No. KEP-97/PM 1996 tanggal 28 Agustus
1996 tentang Pedoman Pengajian Laporan Keuangan serta prinsip dan
praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Laporan Keungan Konsilidasi
Laporan keuangan konsulidasi disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan arus konsilidasi disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
penyusunan laporan arus kas konsilidasi, semua deposito yang
berumur kurang dari 3 (tiga) bulan tidak dimasukkan sebagai setara
kas. Pengertian kas disini adalah saldo yang ada pada kas dan saldo
giro bank.
Pada tahun 1998, Perusahaan mengubah penyajian laporan
saldo laba menjadi laporan perubahan ekuitas konsilidasi. Perubahan
ini dilakukan dalam rangka penyesuaian ke Pernyataan Standar
50
Akuntansi Keuangan No.1 (Revisi 1998) yang efektif berlaku 1 Januari
1999. untuk tujuan komperatif, laporan saldo laba tahun 1997 disajikan
kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 1998.
b. Prinsip Konsilidasi
Laporan keuangan konsilidasi meliputi laporan keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%,
baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar
perusahaan yang material dieliminasi untuk mencerminkan posisi
keuangan dan hasil usaha anak perusahaan sebagai satu kesatuan
usaha.
Sampai saat ini, anak perusahaan sahaan elum memulai
kegiatan komersialnya dan laporan keuangan anak perusahaan tersebut
telah disajikan sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi No. 6
tentang Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam Tahap
Pengembangan.
c. Kebijakan Akuntansi
Dalam memberikan respon terhadap memburuknya kondisi
perekonomian Indonesia, Perusahaan telah menerapkan kebijakan-
kebijakan antara lain dengan menempatkan dana pada jenis-jenis
investasi yang aman.
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito
biasa yang idnyatakan sebesar nilai nominal. Deposito biasa
51
merupakan penempatan dalam deposito berjangka yang mempunyai
angka waktu satu sampai dengan dua belas bulan. Deposito Wajib
merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangkaatas nama
Menteri Keuangan Perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah No.73
tahun 1992 pasal 7 ayat 1 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.224/KMK/017/1993 pasal 30 ayat 2, jumlah
dana jaminan tersebut adalah 20% dari modal disetor yang
dipersyarakat ditambah 5% dari kewajiban manfaat polis masa depan.
Sekuritas hutang yang dimasudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau
ditambah dengan amortisasi premi atau diskonto. Jika ada
kemungkinan investor tidak dapat memperoleh kembali seluruh jumlah
biaya perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan
persyaratan perjanjian efek utang, maka penurunan yang bersifat
permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dianggap
sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus
diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai
tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi sebagi rugi yang telah
direalisasi.
Sekuritas hutang dan ekuitas yang dimasudkan untuk
diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan
52
(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikkan (penurunan) harga
pasar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.
Sekuritas hutang dan ekuitas yang dimaksudkan sebagai
sekuritas yang bersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga
pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan
(penurunan) garga pasar disajikan secara terpisah sebagai komponen
ekuitas.
Investasi dalam bentuk saham dalam pemilikan kurang dari
20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya) sedangkan
investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung
maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah
atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai
dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan deviden yang
diterima (metode ekuitas).
53
BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan Dana Pensiun
adalah investasi dana. Kemampuan Perusahaan Dana Pensiun dalam mengelola dana
akan menentukan kemampuan perusahaan secara keseluruhan. Kemampuan
mendapatkan hasil investasi yang memadai akan memperkuat cadangan dan
kemampuan financial perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau manfaat pensiun
dimasa yang akan datang dan kewajiban sekarang yang telah jatuh tempo.Untuk itu
analisis terhadap investasi akan sangat membantu manajamen perusahaan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan investasi dan memilih investasi mana yang
sekiranya akan menghasilkan keuntungan yang optimal.
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data. Pertama alat analisis yang
digunakan untuk mendapatkan portofolio saham yang optimal, dilakukan analisis
yang berdasarkan pada teori dan data-data yang ada dengan menggunakan saham-
saham indeks LQ-45 sebagai pembanding saham-saham yang ditempatkan pada
PT Panin Life Tbk. Dalam pengujiannya digunakan program computer Microsof
Excel data tersebut dapat dilihat pada lampiran I. Kedua adalah mengevaluasi
kinerja portofolio, dalam tahap ini akan dilakukan penilaian terhadap kinerja
investasi perusahaan baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh
maupun risiko yang ditanggung, caranya dengan membandingkan beberapa
kombinasi investasi yang mungkin dibentuk pada tingkat keuntungan dan standar
54
deviasi yang sama, dengan investasi yang selama ini telah dilakukan perusahaan.
Batasan portofolio yang optimal adalah portofolio yang menghasilkan keuntungan
tinggi dengan resiko yang relatif rendah.
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan merupakan perusahaan asuransi jiwa pengelola dana
pensiun, PT. Panin Life Tbk. Dalam hal ini, data yang digunakan data laporan
keuangan perusahaan pada tahun 2004 dari bulan Februari dampai dengan
Agustus. Data-data ini kemudian dianalisa dengan indeks tunggal dan deviasi
standar. Indeks tunggal ditujukan untuk mengetahui portofolio mana yang lebih
optimal dari PT Panin Life Tbk dan LQ 45, maka portofolio yang dibentuk PT
Panin Life Tbk akan dibandingkan dengan LQ 45. Di lain pihak, analisis deviasi
ditujukan untuk mengetahui investasi mana yang lebih menguntungkan antara
saham dan deposito berjangka.
B. Analisis data dan pembahasan
Untuk menjawab permasalahan yang ada digunakan metode Indeks
tunggal yaitu model yang didasarkan atas pemikiran bahwa korelasi tingkat
keuntungan yang terjadi antar sekuritas disebabkan karena sekuritas-sekuritas
tersebut bereaksi secara bersama terhadap perubahan tingkat keuntungan pasar
yang diwujudkan oleh indeks pasar umum (Jogiyanto,2003:231).
55
Ada dua langkah yang akan digunakan dalam menjawab rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Langkah Pertama:
a. Analisis Tingkat Keuntungan dan Resiko
b. Analisis Tingkat Keuntungan Bebas Resiko
c. Mencari Tingkat Keuntungan dan Resiko Pasar
d. Mencari Beta dan Alfa dan Saham
Menghitung Variance Residual Error
e. Menghitung Excess Return to Beta (ERB)
f. Cut Off Point (C*)
2. Langkah Kedua
• Menghitung deviasi standar
• Kombinasi Investasi
C. LANGKAH PERTAMA
a. Analisis Tingkat Keuntungan dan Resiko
Menghitung tingkat keuntungan dari masing-masing saham, konsep ini
digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan apakah tetap, naik atau turun
dengan rumus ( Jogiyanto,2003:231):
t
tii W
WWR
−= +1
56
Keterangan :
Ri = Tingkat keuntungan dari saham i per periode
Wt + 1 = Harga saham i pada akhir periode
Wt = Harga saham i pada awal periode
s i = Tingkat risiko dari saham i per periode
Sedangkan untuk mempermudah memahami perhitungan yang akan
dilakukan, maka digunakan saham Gajah Tunggal Tbk. sebagai contoh
perhitungan.
TABEL 1
HARGA SAHAM Gajah Tunggal Tbk TINGKAT KEUNTUNGAN, VARIAN
TINGKAT KEUNTUNGAN
Tanggal Harga saham Ri
s i
2/4/04 9200 N/A N/A
2/11/04 9650 0.048913043 1.5185E-05
2/18/04 12000 0.243523316 0.001174393
2/25/04 11200 -0.066666667 0.000705637
3/3/04 11600 0.035714286 4.20588E-05
3/10/04 11600 0 0.000181965
3/17/04 11800 0.017241379 0.000102174
3/24/04 12800 0.084745763 9.80056E-06
3/31/04 12800 0 0.000181965
4/7/04 15700 0.2265625 0.000957478
4/14/04 19200 0.222929936 0.000913897
4/21/04 18300 -0.046875 0.00051449
4/28/04 20000 0.092896175 2.23636E-05
57
5/5/04 26000 0.3 0.002056207
5/12/04 23700 -0.088461538 0.000950992
5/19/04 24500 0.033755274 4.71897E-05
5/26/04 24100 -0.016326531 0.0002786
6/2/04 25100 0.041493776 2.86421E-05
6/9/04 29200 0.163346614 0.000343935
6/16/04 38500 0.318493151 0.002398278
6/23/04 36000 -0.064935065 0.000687711
6/30/04 34100 -0.052777778 0.000568346
7/7/04 32550 -0.045454545 0.00050193
7/14/04 34500 0.059907834 3.02946E-06
7/21/04 39800 0.153623188 0.000276842
7/28/04 42000 0.055276382 7.01633E-06
8/4/04 45000 0.071428571 2.69225E-07
Jumlah 1.788354065 0.012970394
Keterangan:
Contoh tingkat keuntungan ( Ri ) saham Gajah Tunggal Tbk. untuk tanggal 11
Febuari 2004
048913043.0
920092009650
=−
=iR
Selanjutnya tingkat keuntungan saham(Ri) Gajah Tunggal Tbk. per
periode selama enam bulan adalah dapat diperoleh seperti perhitungan di atas
dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Dalam tabel 1 tersebut terdapat keuntungan yang memiliki nilai
negatif, positif dan nol. Tingkat keuntungan yang bernilai negatif berarti harga
58
saham perusahaan tersebut turun, tingkat keuntungan yang bernilai nol berarti
tetap.
Tingkat keuntungan pada periode pertama tanggal 4 Febuari 2004
tidak dapat dihitung (N/A) karena data harga sebelumnya tidak tersedia . Pada
periode kedua (tgl 11 Febuari 2004) Gajah Tunggal Tbk. memiliki tingkat
keuntungan sebesar 0,048913043 (nilai positif) berarti harga saham
perusahaan tersebut mengalami kenaikan. Pada periode keempat (tgl 25
Febuari 2004) Gajah Tungga l Tbk. memiliki tingkat keuntungan sebesar -
0.066666667 (nilai negatif) berarti harga saham perusahaan tersebut
mengalami penurunan. Tingkat keuntungan dengan nilai nol ditunjukkan pada
periode keenam 10 Maret 2004 dan periode kesembilan 31 Maret 2004 berarti
harga saham perusahaan tersebut tetap atau tidak mengalami perubahan.
Demikian juga untuk periode-periode yang lainnya dengan nilai nol berarti
tingkat keuntungan tetap, negatif berarti tingkat keuntungan turun dan positif
berarti tingkat keuntungan na ik. (Dengan perhitungan yang sama, tingkat
keuntungan untuk saham lainnya dapat dilihat pada lampiran hal 90-105).
Selanjutnya dalam analisis ini adalah menghitung tingkat keuntungan
yang diharapkan dan tingkat risiko dari masing-masing saham, dapat dihitung
dengan rumus : ( Suad Husnan, 2001:51)
( )n
RRE
n
jiij
i
∑==
59
Keterangan :
E (Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham
Rij = Tingkat keuntungan dari saham i per periode
n = Jumlah data
Untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan (E(Ri)) saham
Gajah Tunggal Tbk. adalah:
Diketahui: ? Ri saham Gajah Tunggal Tbk. = 1.788354065 (Jumlah
tingkat keuntungan saham keseluruhan periode)
N = 26
Maka:
( ) 90.0687828426
51.78835406==iRE
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham Gajah Tunggal Tbk.
E(Ri) adalah sebesar 0,068782849, berarti saham Gajah Tunggal Tbk
diikutkan dalam kandidat portofolio karena mempunyai tingkat keuntungan
yang diharapkan dari saham E(Ri) positif.Bagi saham yang memiliki E(Ri)
positif akan dijadikan kandidat portofolio, dan sebaliknya jika E(Ri) bernilai
negatif maka saham tersebut tidak akan diikutkan dalam kandidat portofolio.
(Suad Husnan, 2001:51)
Dari 45 perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di BEJ
terdapat 3 saham perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang
60
diharapkan E(Ri) bernilai negatif yaitu saham perusahaan BRPT (Barito
Pacific Timber Tbk.), LMAS (Limas Stokhomindo Tbk.), dan TRST (Trias
Sentosa Tbk) yang berarti saham perusahaan tersebut tidak dapat diikutkan
untuk dijadikan kandidat portofolio. Sedangkan ke-42 perusahaan lainnya
memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham E(Ri) positif, ini
berarti bahwa ke-42 perusahaan tersebut dapat diikutkan untuk dijadikan
kandidat portofolio.
Dengan perhitungan yang sama, tingkat keuntungan yang diharapkan
E(Ri) untuk saham lainnya dapat dilihat pada lampiran (halaman 90-105).
Sedangkan untuk mengetahui risiko saham digunakan varian dari tingkat
keuntungan saham dengan rumus : (Suad Husnan, 2001:53)
( ){ }22 ∑
=
−=
n
ji
iiji n
RERσ
Keterangan:
σ i2 = Variance saham i
Rij = Tingkat keuntungan dari saham i per periode
n = Jumlah data
Contoh menghitung varian dari tingkat keuntungan saham Gajah Tunggal
Tbk. (s i), pada Tgl. 11 Febuari 2004
Diketahui :
Ri periode kedua (11 Febuari 2004 ) = 0,048913043
61
E(Ri) Gajah Tunggal Tbk = 0,068782849
n = 26
Maka :
i saham variance50,0000151826
9)0.0687828443(0.0489130 2
=−
Dari tabel 1 terlihat pada periode pertama tgl.4 Febuari 2004 tidak ada
(N/A) varian tingkat keuntungan saham (si) ini disebabkan tidak adanya data
untuk periode sebelumnya .Pada periode kedua (tgl. 11 Febuari 2004) varian
tingkat keuntungan saham (si) adalah sebesar 0,000015185 ini diperoleh dari
perhitungan yang terlihat di atas. Dengan perhitungan yang sama untuk
periode selanjutnya dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Selanjutnya varian dari tingkat keuntungan saham GJTL adalah
jumlah dari varian selama periode enam bulan yaitu sebesar 0.012970394.
Dengan perhitungan yang sama, untuk mengetahui varian dari tingkat
keuntungan saham lainnya dapat dilihat pada lampiran (halaman 84-95).
b. Analisis Tingkat Keuntungan Bebas Risiko
Dalam analisis ini sebagai tingkat keuntungan bebas risiko digunakan
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) jangka waktu 1 minggu
62
untuk periode Februari 2004 sampai dengan Agustus 2004 adalah sebagai
berikut :
TABEL 2 TINGKAT KEUNTUNGAN SUKU BUNGA
SERTIFIKAT BANK INDONESIA
Date Tingkat Suku Bunga
04/02/04 9.06
11/02/04 9.03
18/02/04 8.99
25/02/04 8.91
03/03/04 8.83
10/03/04 8.76
17/03/04 8.7
24/03/04 8.59
31/03/04 8.59
07/04/04 8.53
14/04/04 8.51
21/04/04 8.53
28/04/04 8.48
05/05/04 8.46
12/05/04 8.47
19/05/04 8.49
26/05/04 8.43
02/06/04 8.42
09/06/04 8.41
16/07/04 8.24
23/06/04 8.06
30/06/04 8.06
07/07/04 7.86
14/07/04 7.77
21/07/04 7.66
28/07/04 7.66
63
04/08/04 7.48
Jumlah 226.98
N 27
Rata-rata 8.406666667
Rf mingguan 0,00311358025
Rf (rata-rata) 0,0031358
Karena data yang digunakan data mingguan, maka tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia juga harus dihitung dengan mencari tingkat suku
bunga per minggu yaitu dengan mencari rata-rata Rf per minggu yang didapat
sebesar 0,00311358.
Saham Gajah Tunggal Tbk. memiliki tingkat keuntungan yang
diharapkan E(Ri) sebesar 0,068782849 dan tingkat keuntungan bebas risiko
E(Rf) sebesar 0,00311358 berarti bahwa E(Ri) Gajah Tunggal Tbk. lebih
besar dari tingkat keuntungan bebas resiko E(Rf)) yaitu sebesar 0,068782849>
0,00311358.
Dari 42 perusahaan yang mempunyai E(Ri) positif, terdapat 39
perusahaan yang mempunyai E(Ri) > E(Rf).
c. Mencari Tingkat Keuntungan dan Risiko Pasar
Tingkat keuntungan pasar
Dengan menggunakan data perkembangan harga saham dan
perkembangan Indeks Harga Saham, maka untuk mencari tingkat keuntungan
pasar dapat diperoleh dengan menggunakan rumus (Jogiyanto, 2003:231)
64
nRm
RmE∑
=)(
Sedangkan untuk mencari Rm, Indeks Harga Saham LQ-45 digunakan
rumus: (Jogiyanto, 2003:233)
1
1
−
−−=
IHSIHSIHS
Rm
Rm = Tingkat keuntungan pasar perperiode
IHSG = Indeks harga saham pada akhir periode
IHSG-1 = Harga saham i pada awal periode Data Indeks Harga Saham LQ-45 adalah sebagai berikut :
TABEL 3
INDEK HARGA SAHAM,TINGKAT KEUNTUNGAN PASAR (Rm) DAN
VARIAN M
Date ILQ-45 Rm Varian m
2/4/04 106.932 N/A N/A
2/11/04 110.998 0.038024165 1,50069E-05
2/18/04 113.257 0.020351718 1,6648E-07
2/25/04 113.979 0.006374882 5,44318E-06
3/3/04 120.994 0.061546425 7,20286E-05
3/10/04 124.478 0.028794816 4,25947E-06
3/17/04 128.198 0.029884799 5,18751E-06
3/24/04 133.810 0.043776034 2,50191E-05
3/31/04 134.023 0.001591809 1,07001E-05
4/7/04 138.737 0.035173067 1,09874E-05
4/14/04 143.207 0.032219235 7,48259E-06
4/21/04 143.081 -0.000879845 1,41063E-05
4/28/04 138.124 -0.034644712 0,000107696
5/5/04 140.409 0.016543106 1,1486E-07
65
5/12/04 136.809 -0.025639382 7,41593E-05
5/19/04 132.506 -0.031452609 9,50946E-05
5/26/04 142.121 0.072562752 0,000113368
6/2/04 141.518 -0.004242863 1,94955E-05
6/9/04 143.972 0.01734055 3,3313E-08
6/16/04 157.259 0.092288778 0,000210715
6/23/04 166.821 0.060804151 6,95789E-05
6/30/04 170.278 0.020722811 2,31166E-07
7/7/04 167.956 -0.013636524 3,91578E-05
7/14/04 157.943 -0.059616804 0,000233329
7/21/04 168.023 0.063820492 7,97976E-05
7/28/04 171.465 0.020485291 1,88543E-07
8/4/04 168.526 -0.017140524 4,82304E-05
Jumlah
0,475051618 0,001261578
Contoh mencari Rm, Indeks Harga Saham LQ-45 tanggal 11 Febuari
2004 dengan menggunakan data diatas :
932.106932.106998.110 −
=MR = 0,038024165 (Tingkat keuntungan pasar
tiap periode)
Dari daftar tabel 3 di atas terlihat periode pertama tanggal 4 Febuari
2004 tidak ada perhitungan (N/A) tingkat keuntungan disebabkan tidak
adanya data untuk periode sebelumnya.Pada periode kedua (tgl. 11 Febuari
2004) tingkat keuntungan pasar Indeks LQ-45 adalah sebesar 0,038024165
(tingkat keuntungan pasar per periode) ini diperoleh dari perhitungan di atas.
66
Untuk periode-periode selanjutnya dihitung seperti pada perhitungan
di atas dan hasil perhitungan tingkat keuntungan pasar untuk Indeks LQ-45
dapat terlihat pada tabel 3.
Setelah tingkat keuntungan pasar per periode diketahui maka langkah
selanjutnya adalah mencari tingkat keuntungan pasar yang diharapkan E(Rm).
Diketahui: Tingkat keuntungan pasar (Rm) = 0,475051618
N = 26
Dengan menggunakan rumus di atas maka tingkat keuntungan pasar yang
diharapkan E(Rm) adalah :
==26
475051618,0)( mRE 0,018271216 tingkat keuntungan pasar yang
diharapkan.
Tingkat keuntungan pasar E(Rm) adalah hasil pembagian dari jumlah
tingkat keuntungan pasar selama 6 bulan dibagi jumlah data yaitu sebesar
0,018271216.
Sedangkan untuk mengetahui risiko pasar digunakan varian dari
tingkat keuntungan pasar dengan rumus:(Jogiayanto,2003:233}
( ){ }22 ∑
=
−=
n
ji
mmm n
RERσ
Keterangan:
σ m2 = Variance tingkat keuntungan pasar
Rm = Tingkat keuntungan pasar i per periode
67
n = Jumlah data
Diketahui :
Rm = 0,038024165
E(Rm) = 0,018271216
N = 26
Maka varian tingkat keuntungan pasar pada periode kedua adalah :
690,0000150026
6)0.0182712165(0,0380241pasarVarian
2
=−
=
Dari tabel 3 terlihat pada periode pertama tgl.4 Febuari 2004 tidak ada
perhitungan varian tingkat keuntungan pasar (sm) ini disebabkan tidak
adanya data untuk periode sebelumnya.Pada periode kedua (tgl. 11 Febuari
2004) varian tingkat keuntungan pasar (sm) adalah sebesar 0,0000150069 ini
diperoleh dari perhitungan yang terlihat di atas.
Dengan perhitungan yang sama untuk periode selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 3.A
Selanjutnya varian dari tingkat keuntungan pasar adalah jumlah dari
varian selama periode enam bulan yaitu sebesar 0.001261578
d. Mencari Beta Saham, Alfa dan Menghitung Variance Residual Error
Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penafsiran beta dari
saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio. Beta merupakan
konsep statistik untuk mengukur sensitivitas suatu sekuritas terhadap
perolehan pasar. Yang dimaksud dengan sensitivitas suatu sekuritas terhadap
68
perolehan pasar adalah untuk membandingkan resiko yang dihadapi
perusahaan dan resiko pasar, di sini perusahaan harus meminimalisir resiko
sehingga lebih kecil dari resiko pasar.
Untuk sekuritas, penggunaan model indeks tunggal menghasilkan
tingkat keuntungan sebagai berikut :
E(Ri) = ai + ßi E(Rm)
Keterangan:
αi = alfa saham
β i = beta saham
E(Ri) = tingkat keuntungan ekspektasi indeks harga saham
E(Rm) = tingkat keuntungn ekspektasi harga saham
Persamaan tersebut merupakan persamaan regresi linear sederhana,
maka beta dan alfa dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
1. Untuk mencari beta:
( ) ( )( )∑ ∑
∑ ∑∑−
−=
22 )(
)(
mm
imimi RRn
RRRRnβ
Keterangan :
Rm = Tingkat keuntungan indeks harga saham per periode.
Ri = Tingkat keuntungan harga saham per periode
Dalam perhitungan beta saham terdapat saham yang memiliki beta
positif dan negatif. Beta saham menunjukkan kepekaan perubahan harga
69
saham individual terhadap indeks harga saham. Beta positif berarti saham
tersebut mengikuti perubahan indeks harga saham secara searah. Beta positif
memiliki ukuran yaitu saham dengan beta sama dengan satu (B=1) dikatakan
mempunyai resiko rata-rata atau average risk (sesuai dengan risiko pasar,
return bergerak naik turun mengikuti return pasar). Suatu saham dengan beta
lebih besar dari satu (B>1) berarti risiko saham tersebut di atas rata-rata,
sedangkan saham dengan beta kurang dari satu (B<1) berarti risiko saham
tersebut di bawah rata-rata. Beta dengan nilai negatif berarti perubahan harga
saham tersebut berlawanan dengan perubahan indeks harga saham
(Jogiyanto,2003:266-291).
2, Untuk mencari alfa :
( ) ( )miii REBRE −=α
Keterangan:
E(Rm) = Tingkat keuntungan ekspektasi harga saham.
E(Ri) = Tingkat keuntungan ekspektasi indeks harga saham
β I = Beta saham
Untuk dapat menggunakan rumus tersebut diperlukan data tingkat
keuntungan pasar yang diketahui dari indeks harga saham mingguan,
sedangkan untuk mengetahui besarnya beta maka dilakukan perhitungan
dengan menjadikan saham GJTL sebagai ilustrasi perhitungan.
70
TABEL 4
PERHITUNGAN BETA SAHAM GJTL DALAM INDEKS LQ-45
Tanggal Rm Ri Rm^2 Rm*Ri
2/4/04 N/A N/A N/A N/A
2/11/04 0.038024165 0.048913043 0.001445837 0.0018599
2/18/04 0.020351718 0.243523316 0.000414192 0.0049561
2/25/04 0.006374882 -0.066666667 4.06391E-05 -0.000425
3/3/04 0.061546425 0.035714286 0.003787962 0.0021981
3/10/04 0.028794816 0 0.000829141 0
3/17/04 0.029884799 0.017241379 0.000893101 0.0005153
3/24/04 0.043776034 0.084745763 0.001916341 0.0037098
3/31/04 0.001591809 0 2.53386E-06 0
4/7/04 0.035173067 0.2265625 0.001237145 0.0079689
4/14/04 0.032219235 0.222929936 0.001038079 0.0071826
4/21/04 -0.000879845 -0.046875 7.74128E-07 4.124E-05
4/28/04 -0.034644712 0.092896175 0.001200256 -0.0032184
5/5/04 0.016543106 0.3 0.000273674 0.0049629
5/12/04 -0.025639382 -0.088461538 0.000657378 0.0022681
5/19/04 -0.031452609 0.033755274 0.000989267 -0.0010617
5/26/04 0.072562752 -0.016326531 0.005265353 -0.0011847
6/2/04 -0.004242863 0.041493776 1.80019E-05 -0.0001761
6/9/04 0.01734055 0.163346614 0.000300695 0.0028325
6/16/04 0.092288778 0.318493151 0.008517219 0.0293933
6/23/04 0.060804151 -0.064935065 0.003697145 -0.0039483
6/30/04 0.020722811 -0.052777778 0.000429435 -0.0010937
7/7/04 -0.013636524 -0.045454545 0.000185955 0.0006198
7/14/04 -0.059616804 0.059907834 0.003554163 -0.0035715
7/21/04 0.063820492 0.153623188 0.004073055 0.0098043
7/28/04 0.020485291 0.055276382 0.000419647 0.0011324
71
8/4/04 -0.017140524 0.071428571 0.000293798 -0.0012243
Jumlah 0.475051618 1.788354065 0.041480788 0.0635417
N 26
(E(Rm)) 0.018271216
(E(Ri)) 0.068782849
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui :
? (RM * Ri) = 0.0635417
? (RM ) = 0.475051618
? (RI ) = 1.788354065
? (RM )2 = 0.041480788
(? RM )2 = 0.22567404
Maka beta saham Gajah Tunggal Tbk. adalah :
0.94101594)0.22567404()80.04148078*26(
)51.78835406*80.47505161()0.0635417*26(=
−−
=iβ
Selanjutnya kita akan mencari alfa dari saham Gajah Tunggal Tbk.
Diketahui :
E (Ri) = 0,06878184 (tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham)
E (Rm) = 0,01827121 (tingkat keuntungan pasar)
Maka alfa Gajah Tunggal Tbk. :
αi = 30.05158934 0.01827121*0.941015940.06878284 =−
Beta saham Gajah Tunggal Tbk. adalah sebesar 0,94101594 berarti
saham Gajah Tunggal Tbk. memiliki beta positif dan beta kurang dari
72
satu.Beta positif mempunyai arti bahwa saham Gajah Tunggal Tbk. mengikuti
perubahan indeks harga saham secara searah.Beta kurang dari satu (B<1)
berarti risiko saham Gajah Tunggal Tbk. di bawah rata-rata. Alfa saham Gajah
Tunggal Tbk. adalah sebesar 0,051589343 ini adalah hasil dari pengurangan
tingkat keuntungan yang diharapkan E(Ri) dengan beta (B) dikalikan tingkat
keuntungan pasar E (Rm).
Dari ke-42 perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang
diharapkan (E(Ri)) positif semuanya mempunyai beta positif artinya harga
saham semua perusahaan mengikuti perubahan Indeks harga saham secara
searah. Dari ke-42 perusahaan yang mempunyai beta positif terdapat 16
saham perusahaan mempunyai beta saham lebih dari satu (B>1),26 saham
perusahaan mempunyai beta saham kurang dari satu (B<1), dan tidak ada
saham perusahaan yang mempunyai beta saham sama dengan satu (B=1).Beta
dan Alfa yang termasuk dalam Indeks LQ-45 dapat dilihat pada lampiran
(halaman 106).
3. Menghitung Variance Residual Error
Untuk menghitung tingkat variance residual error masing-masing
saham digunakan rumus :
sei2 = s i2 - (ßi2 x s m2)
Keterangan :
s i2 = Varian keuntungan saham i
73
ßi2 = Beta saham i
s m2 = Varian indeks harga saham
sei2 = Variance Residual Error
Sebagai contoh perhitungan variance residual error, maka akan
menghitung Variance Residual Error saham Gajah Tunggal Tbk.
Diketahui :
ßi2 = 0,885511009
s m2 =0,001261578
s i2 = 0,0129703940
Dengan menggunakan rumus di atas maka variance residual error
saham Gajah Tunggal Tbk. adalah :
sei2 = 0.0129703940- (0.885511009 X 0.001261578)
= 0,011853253
Dari perhitungan di atas diketahui variance residual error atau resiko
residu dari saham Gajah Tunggal Tbk. adalah sebesar 0,011853253
Dengan perhitungan yang sama, untuk mengetahui variance residual
error dari masing-masing saham lainnya dapat dilihat pada lampiran
(halaman 106-111).
74
e. Menghitung Excess Return to Beta (ERB) Excess Return to Beta (ERB) adalah merupakan kelebihan
pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko.Excess Return to Beta
(ERB) dengan menggunakan formula sebagai berikut (Jogiyanto,2003:253) :
( )i
fi RREERB
β
−=
Keterangan :
ERB = besarnya tambahan tingkat keuntungan investasi pada saham di
atas tingkat keuntungan investasi bebas risiko terhadap besarnya
tambahan risiko
E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham
β = Beta saham i
Rf = tingkat keuntungan bebas risiko (Suku Bunga SBI)
Berdasarkan rumus di atas, sebagai ilustrasi digunakan saham Gajah
Tunggal Tbk. untuk menghitung Excess Return to Beta.
94101594500031135800687828490
,,,
ERB i−
= = 0.0697855
Dari perhitungan di atas diperoleh ERB Gajah Tunggal Tbk. sebesar
0,0697855 ini berarti bahwa saham Gajah Tunggal Tbk. masuk pada
75
portofolio optimal karena memiliki ERB lebih besar dari cut off point
(C*).(seperti terlihat pada tabel 5)
Dengan perhitungan yang sama, untuk mengetahui Excess Return to
Beta (ERB) dari masing-masing saham lainnya dapat dilihat pada lampiran
(halaman 106-111).Untuk perusahaan yang mempunyai ERB positif dapat
diikutkan menjadi kandidat portofolio.Dari 42 perusahaan yang mempunyai
beta positif 39 diantaranya mempunyai ERB positif dan 3 diantaranya
mempunyai ERB negatif.
f. Cut off Point (C*) Besarnya Cut off point (C*) adalah merupakan nilai yang terbesar
yang akan digunakan untuk memisahkan saham- Cut off point saham yang
akan dimasukkan dalam portofolio. Untuk menghitung Cut off point
digunakan rumus sebagai berikut (Jogiyanto,2003 :255) :
( ){ }
∑
∑
=
=
+
−
=i
j ei
ijm
n
j ei
ijfim
B
BRRE
C
12
22
12
2
1σ
σ
σσ
Keterangan:
C = Cut off point
E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko
76
Bij = Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Rij
jika terjadi perubahan pada Rm
σ ei2 = Variance tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh
pasar.
Saham-saham yang memiliki ERB yang lebih besar dari pada (C*) dijadikan
kandidat portofolio, tetapi sebaliknya jika ERB lebih kecil dari (C*) tidak
diikutkan dalam pembentukan portofolio optimal.
TABEL 5
PERHITUNGAN CUT OFF POINT (C) SAHAM ILQ-45
Varian m^2 * (?[(E(Ri)-Rf) * 1+ ( Varian m^2 * Saham
Beta i] / [Varian ei^2]) ? [(Bi ^2) / Varian ei^2])
C
GJTL 6,58E-03 1,094247616 0,00601063
INAF 6,78E-03 1,098066943 0,006172262
JIHD 6,82E-03 1,098835893 0,006202573
ASGR 7,49E-03 1,118455075 0,006693963
NISP 1,39E-02 1,313913228 0,010602312
MEDC 1,72E-02 1,420573441 0,012107171
INKP 2,04E-02 1,526108428 0,013347741
TLKM 2,90E-02 1,833634959 0,015830828
IDSR 2,96E-02 1,855064426 0,015968014
UNVR 3,70E-02 2,127413176 0,017392788
SMGR 5,18E-02 2,694454615 0,019216764
INTP 7,85E-02 3,963099482 0,019809462
TINS 1,03E-01 5,19987572 0,01972506
BUMI 1,07E-01 5,419569761 0,019686781
INCO 1,08E-01 5,516668083 0,019663407
DNKS 1,23E-01 6,340619651 0,019470238
SMCB 1,26E-01 6,508199556 0,019407564
UNTR 1,26E-01 6,737461018 0,018755768
INDF 1,33E-01 7,246788987 0,018383882
MPPA 1,38E-01 7,624913031 0,01813873
ANTM 1,49E-01 8,415789212 0,017672329
SMRA 1,56E-01 8,992492585 0,017374477
77
KLBF 1,60E-01 9,291931714 0,017222074
RALS 1,69E-01 10,04609218 0,016844471
TSPC 1,73E-01 10,36179991 0,016684064
TKIM 1,76E-01 10,63339602 0,016549118
BLTA 2,04E-01 13,22735672 0,015420411
PTBA 2,14E-01 14,17310603 0,01513185
BBCA 2,17E-01 14,44748582 0,01498618
HMSP 2,22E-01 15,17167844 0,014613892
PNIN 2,24E-01 15,45818433 0,014471831
PNBN 2,28E-01 16,09106392 0,014174523
GGRM 2,32E-01 16,6769031 0,013906189
AUTO 2,33E-01 16,84134897 0,013824172
BBNI 2,41E-01 18,3735645 0,013107307
EMPT 2,45E-01 19,25222531 0,012745536
ISAT 2,48E-01 19,90728037 0,012433207
AALI 2,48E-01 19,99515393 0,012389116
RMBA 2,48E-01 20,41413471 0,012146134
Berdasarkan tabel diatas, maka besarnya Cut off point (C*) adalah
nilai C yang terbesar. Sedangkan saham yang memiliki Cut off point (tingkat
pembatas) terbesar adalah saham dengan nilai C sebesar 0,019809462.
Setelah besarnya Cut off point untuk setiap saham diketahui,
selanjutnya data tersebut digunakan sebagai pembatas ERB untuk menentukan
saham-saham mana saja yang termasuk dalam pembentukan portofolio
optimal. Saham-saham yang digunakan dalam pembentukan portofolio
optimal adalah saham yang memiliki ERB lebih besar dari Cut off point.
Perbandingan ERB dengan nilai C* dapat dilihat pada tabel
TABEL 6
PERBANDINGAN ERB DENGAN CUT OFF POINT
Saham ERB Cut off point (C*) KETERANGAN
GJTL 0.0697855 0,019809462 Termasuk
INAF 0.052480354 0,019809462 Termasuk
78
JIHD 0.049487655 0,019809462 Termasuk
ASGR 0.034215825 0,019809462 Termasuk
NISP 3.30E-02 0,019809462 Termasuk
MEDC 0.030645048 0,019809462 Termasuk
INKP 0.030046678 0,019809462 Termasuk
TLKM 0.028153209 0,019809462 Termasuk
IDSR 0.027706454 0,019809462 Termasuk
UNVR 0.027097434 0,019809462 Termasuk
SMGR 0.026059915 0,019809462 Termasuk
INTP 0.021068285 0,019809462 Termasuk
TINS 0.019454602 0,019809462 Bukan
BUMI 0.018780785 0,019809462 Bukan
INCO 0.018358772 0,019809462 Bukan
DNKS 0.018176897 0,019809462 Bukan
SMCB 0.017036211 0,019809462 Bukan
UNTR 0.015841947 0,019809462 Bukan
INDF 0.013464521 0,019809462 Bukan
MPPA 1.34E-02 0,019809462 Bukan
ANTM 0.01317571 0,019809462 Bukan
SMRA 0.013027946 0,019809462 Bukan
KLBF 0.012645244 0,019809462 Bukan
RALS 0.012192067 0,019809462 Bukan
TSPC 0.011579758 0,019809462 Bukan
TKIM 0.011400746 0,019809462 Bukan
BLTA 0,011096007 0,019809462 Bukan
PTBA 0.010793511 0,019809462 Bukan
BBCA 0.007461584 0,019809462 Bukan
79
HMSP 0.007186837 0,019809462 Bukan
PNIN 6.95E-03 0,019809462 Bukan
PNBN 6.91E-03 0,019809462 Bukan
GGRM 0.006535948 0,019809462 Bukan
AUTO 0.005506573 0,019809462 Bukan
BBNI 0.005227884 0,019809462 Bukan
EMPT 0.00518058 0,019809462 Bukan
ISAT 0.003253787 0,019809462 Bukan
AALI 0.002400654 0,019809462 Bukan
RMBA 5.50E-04 0,019809462 Bukan
Berdasarkan dari tabel 6 perbandingan untuk saham-saham yang
termasuk perhitungan IHSG, ILQ-45 dan IBI-40, bahwa terdapat saham-
saham yang dapat dimasukkan dalam susunan portofolio yang optimal,
saham-saham tersebut yaitu saham Gajah Tunggal Tbk, Indofarma Tbk,
Jakarta International Hotel&Dev Tbk, Astra Graphia Tbk, Bank NISP Tbk,
Medco Energy Corporation Tbk, Indah Kiat Pulp&Paper Tbk,
Telekomunikasi Indonesia Tbk., Indosiar Visual Mandiri Tbk, Unilever Tbk,
Semen Gresik Tbk, dan Indocement Tunggal Perkasa Tbk.
Kemudian dapat diketahui saham-saham mana saja yang
diinvestasikan PT Panin Life Tbk, apakah sesuai dengan saham-saham yang
dimasukkan dalam susunan portofolio yang optimal.
Untuk lebih mempermudah pengamatan digunakan tabel sebagai
berikut:
80
Tabel 7 Saham dalam susunan portofolio optimal
Saham yang diinvestasikan oleh PNLF
1. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
2. INAF (Indofarma Tbk )
3. JIHD (Jakarta Internasional Hotel &
Dev Tbk)
4. ASGR (Astra Graphia Tbk)
5. NISP (Bank NISP Tbk)
6. MEDC (Medco Energi Corporation
Tbk)
7. INKP (Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk)
8. TLKM (Telekomunikasi Indonesia
Tbk)
9. IDSR (Indosiar Visual Mandiri Tbk)
10. UNVR (Unilever Tbk)
11. SMGR (Semen Gresik Tbk)
12. INTP (Indocement Tunggal Perkasa
Tbk)
1. GJTL (Gajah Tunggal Tbk)
2. INAF (Indofarma Tbk )
3. JIHD (Jakarta Internasional
Hotel & Dev Tbk)
4. ASGR (Astra Graphia Tbk)
5. NISP (Bank NISP Tbk)
6. MEDC (Medco Energi
Corporation Tbk)
7. INKP (Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk)
8. TLKM (Telekomunikasi
Indonesia Tbk)
9. IDSR (Indosiar Visual
Mandiri Tbk)
10. UNVR (Unilever Tbk)
81
Ternyata PT Panin Life Tbk hanya terdapat 10 saham dalam susunan
portofolio optimal dari 12 saham yang menjadi kandidat dalam susunan
portofolio yang optimal.
Namun dapat dikatakan bahwa PT Panin Life Tbk sudah 80% optimal
dalam menginvestasikan dananyadalam bentuk saham, PT Panin Life Tbk
juga sudah memperhitungkan porposi dananya diletakkan dalam bentuk
saham lebih besar dibandingkan deposito berjangka.
Perusahaan harus lebih berani menginvestasikan seluruh dananya
dalam bentuk saham karena perusahaan akan mendapatkan keuntungan lebih
besar dengan resiko yang minimal. Diharapkan dalam periode berikutnya
perusahaan dapat mengalokasikan danannya pada saham.
D. LANGKAH KEDUA
Yang dilakukan pada langkah kedua ini menilai kinerja investasi yang
telah dilakukan perusahaan adalah membandingkan investasi yang selama ini
telah dilakukan perusahaan dengan beberapa kombinasi investasi yang
mungkin dilakukan pada tingkat keuntungan dan deviasi standar yang sama.
Berikut data investasi dan hasil investasi PT Panin Life Tbk yang
ditempatkan dalam bentuk saham dan deposito berjangka dari bulan Febuari
sampai dengan September 2004:
82
Tabel 8 Data Investasi Saham
(dalam rupiah)
Bulan Saham Biasa Penyertaan Langsung
Total Saham
Maret Juni September
112.651.120.117 73.849.216.256 116.960.473.223
1.107.912.431 1.121.431.203 1.138.587.169
113.759.032.548 74.970.647.559 118.099.060.452
Sumber.PT.Panin Life Tbk
Tabel 9 Data Investasi Deposito berjangka
(dalam rupiah)
Bulan Deposito Wajib Deposito Berjangka Total Deposito
Maret
Juni
September
692.990.346 701.431.695 707.510.498
10.247.884.375 15.271.695.750 15.265.471.500
10.940.874.721 15.973.127.445 15.972.981.998
Sumber.PT.Panin Life Tbk
Tabel 10 Data Hasil Investasi
(dalam rupiah)
Deposito Saham Bulan Bunga deposito
Deviden R/L Penjualan Saham
Total Keuntungan dari Saham
Maret Juni September
372.305.344 757.273.678 1.265.206.168
5.760.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
317.277.095 1.941.994.703 3.081.453.036
6.449.582.439 5.699.268.381 7.346.659.204
Sumber.PT.Panin Life Tbk
83
Investasi PT.Panin Life Tbk dari bulan ke bulan mengalami
peningkatan jumlah.Total investasi yang telah dilakukan perusahaan dapat
dilihat pada table berikut ini:
Tabel 11
Jumlah Investasi (dalam rupiah)
Sumber.PT.Panin Life Tbk
Berdasarkan table 11 dapat diketahui persentase rata-rata proposi dana yang
ditempatkan pada masing-masing instrumen investasi:
1) Untuk deposito berjangka
Rata-rata deposito = 3
164.984.886.42x 100%
= 12,26%
2) Untuk saham perhitungannya adalah
Rata-rata saham =3
559.740.828.376x 100%
= 87,73%
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa secara keseluruhan persentase
dana yang diinvestasikan dalam deposito berjangka lebih rendah
Bulan Jumlah Deposito
Jumlah Saham Jumlah Investasi
Maret Juni September
10.940.874.721 15.973.127.445 15.972.981.998
113.759.032.548 74.970.647.559 118.099.060.452
124.699.907.269 90.943.775.004 134.072.042.450
Total 42.886.984.164 376.828.740.559 349.715.724.723
84
dibanding saham yaitu sebesar 12,26% untuk deposito berjangka dan
87,73% untuk saham.
Berdasarkan data-data di atas selanjutnya dicari persentase rata-
rata keuntungan dari masing-masing instrument investasi yaitu saham dan
deposito berjangka untuk setiap tahunnya. Rata-rata tersebut diperoleh
dengan membagi hasil investasi dari masing-masing instrument dengan
total investasi dari tiap instrument investasi dan mengalikannya dengan
seratus persen(100%).
Table 12
Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Saham (dalam rupiah)
Bulan Total Saham Keuntungan Saham
Rata-Rata Keuntungan Per Rupiah Saham
Maret Juni September
113.759.032.548 74.970.647.559 118.099.060.452
6.077.277.075 4.941.994.703 6.081.453.036
0.0534 0.0659 0/0514
85
Table 13 Perhitungan Persentase Rata-Rata Keuntungan Deposito
(dalam rupiah)
Bulan Total Deposito Keuntungan Deposito
Rata-Rata Keuntungan Per Rupiah Deposito
Maret Juni September
10.940.874.721 15.973.127.445 15.972.981.998
372.305.344 757.273.678 1.265.206.168
0.0340 0.0474 0.0792
Tabel 14 Rata-Rata Keuntungan Investasi
Rata-Rata Keuntungan Bulan Saham Deposito
Maret Juni Septenber
0.0534 0.0659 0.0514
0.0340 0.0474 0.0792
Selain mendatangkan keuntungan hampir semua investasi
mengandung unsur ketidak pastian atau resiko (Husnan, 1996:39). Tahap ini
akan mengulas penilaian terhadap kinerja investasi PT.Panin Lfe Tbk dengan
mempertimbangkan tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung. Risiko dalam hal ini adalah kemungkinan penyimpangan hasil
yang diperoleh dari yang diharapkan (Husnan, 1996:43).
1) Mengukur tingkat keuntungan dari masing-masing unsur investasi.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengukur rata-rata tingkat
keuntungan [E(Ri )] saham dan deposito berjangka selama 3 bulan, pada bulan
Maret, Juni dan September. E(Ri ) dicari dengan menjumlahkan rata-rata
86
keuntungan tiap periode dan membaginya dengan jumlah periode, atau bias
dinyatakan secara umum dalam rumus(Husnan, 1996:43-50):
( )n
RRE
n
jiij
i
∑==
E(Ri ) : tingkat keuntungan total dari seluruh periode
Rij : tingkat keuntungan tiap periode
N : banyaknya periode
Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 15 Rata-Rata Tingkat Keuntungan Investasi
Tingkat Keuntungan Bulan Saham Deposito
Maret Juni Septenber
0.0534 0.0659 0.0514
0.0340 0.0474 0.0792
Total 0.1707 0.1606
Rata-rata 0.0569 0.0535
E(Rsaham ) = bulan 31707.0
= 0.0569
E(Rdeposito ) = bulan 31606.0
= 0.0535
87
2). Menghitung deviasi standar (risiko) dari masing-masing unsur investasi.
Setiap investasi pasti mengandung unsur ketidak pastian. Ketidak
pastian atau risiko investasi tersebut diukur dengan penyeberan nilai
tingkat keuntungan disekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan
(Husnan & Pudjiastuti,1998:19). Jadi deviasi standar ( )σ merupakan
risiko penyimpangan yang mungkin terjadi dari hasil yang diharapkan.
Untuk menghitung deviasi standar terlebih dahulu perlu dihitung
variance ( )2σ dari investasi karena deviasi standar adalah nilai akar dari
variance. Rumus yang dipergunakan adalah ( )[ ]2
1
2 ∑=
−N
j
iiji N
RERσ
Dengan rumus di atas diketahui deviasi standar dari masing-masing
unsur investasi, perhitungannya disajikan dalam table dibawah ini:
a). Saham
Tabel 16 Perhitungan Deviasi Standar Saham
Bulan Tingkat
keuntungan (Rij) (Rij)-E(Rsaham ) [(Rij)-ERsaham )]
Maret Juni September
0.0534 0.0659 0.0514
-0.0035 0.009 -0.0055
0.00001225 0.000081 0.000030325
Total 0.1707 0.0001235
bulan 30001235.02 =σ
= 0.00004116
0064.0=σ (resiko yang akan terjadi)
88
b). Deposito
Tabel 17 Perhitungan Deviasi Standar Deposito
Bulan Tingkat
keuntungan (Rij) (Rij)-E(Rdeposito ) [(Rij)-E(Rdeposito)]
Maret Juni September
0.0340 0.0474 0.0792
-0.0195 -0.0061 0.0257
0.00038025 0.0000374 0.00066049
Total 0.1606 0.00107795
bulan 3
00107795.02 =σ
= 0.00035931
=σ 0.0189 (resiko yang akan terjadi)
c). Perhitungan Koefisien korelasi
Korelasi menunjukkan hubungan antara suatu variabel dengan variabel
yang lain, tetapi hubungan ini bukan merupakan suatu hubungan sebab
akibat. Koefisien korelasi sangat berpengaruh terhadap deviasi standar
portofolio (kumpulan investasi). Semakin rendah koefisien korelasi maka
fluktuasi tingkat keuntungan portofolio tersebut semakin berkurang dan
ini berarti bahwa deviasi standar dari kombinasi investasi tersebut akan
semakin kecil dan pengurangan resiko semakin efektif (Husnan &
Pdjiastuti, 1998: 53). Koefisien korelasi bisa bernilai positif atau negatif.
Untuk mengukur tingkat keuntungan investasi, rumus yang bisa digunakan
untuk menghitung koefisien korelasinya ( )ρ adalah:
89
( )[ ] ( )[ ]2222 YYnXXn
YXXYn
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=ρ
dimana :
ρ : koefisien korelasi
X : saham
Y : deposito
Tabel 18 Perhitungan Koefisien Korelasi
Bulan X Y X2 Y2 XY Maret Juni September
0.0534 0.0659 0.0514
0.0340 0.0474 0.0792
0.00285156 0.00434281 0.00264196
0.001156 0.00224676 0.00627264
0.0018156 0.00312366 0.00407088
Total 0.1707 0.1606 0.00983633 0.0096754 0.00931014
( )( )[ ] ( )( )[ ]( )( ) ( )[ ]( )( ) ( )[ ]22 1606.00096754.031707.000983633.03
1606.01707.000931014.03
−−
−=ρ
=740010945947.0
000516.0
= 0.47140733
Koefisien korelasi hasil perhitungan di atas positif tetapi nilainya kecil, hal ini
menunjukkan bahwa meskipun ada kecenderungan jika tingkat keuntungan
saham naik diikuti dengan kenaikan tingkat keuntungan deposito berjangka
(dan sebaliknya) tetapi hubungan itu tidaklah terlalu kuat.
90
d). Langkah berikutnya adalah membentuk kombinasi investasi dari berbagai
komposisi saham dan deposito. Untuk mengkombinasikan investasi perlu
diketahui terlebih dahulu tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi
standar dari masing-masing elemen investasi, yang lebih dihitung pada nomor
a dan b di atas. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil:
Tabel 19 Tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar
dari saham dan deposito Instrumen Investasi
Rata-rata keuntungan
Deviasi standar
Saham Deposito
0.0569 0.0535
0.0064 0.0189
Untuk membentuk portofolio pembanding digunakan beberapa kombinasi
yaitu (Husnan, 1996:60):
1. Kombinasi I seluruh dana diinvestasikan dalam bentuk saham.
2. Kombinasi II yaitu 80% saham dan 20% deposito.
3. Kombinasi III terdiri dari 60% saham dan 40% deposito.
4. Kombinasi IV adalah 40% saham dan 69% deposito,
5. Kombinasi V terdiri dari 20% saham dan 60% deposito.
6. Kombinasi VI semua dan (100%) ditemparkan pada instrument investasi
deposito berjangka.
Selanjutnya dari berbagai kombinasi tersebut dihitung tingkat keuntungan
yang diharapkan (rata-rata) dan deviasi standar dari masing-masing
portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
91
merupakan rata-rata tertimbang dari keuntungan yang diharapkan dari
masing-masing elemen investasi yang membentuk portofolio tersebut.
Rumus yang digunakan adalah (Husnan, 1996:62):
( ) ( )i
N
ii REXRE ∑
=
=1
ρ
( )ρRE : tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu kombinasi
investasi
Xi : komposisi investasi yang diinginkan
Untuk menghitung variance dan deviasi standar dari setiap kombinasi
investasi rumusnya adalah:
( )21122122
22
21
21
2 2 σσρσσσ ρ XXXX ++=
Dimana 21σ adalah variance saham dan 2
2σ adalah variance dari deposito
berjangka, sedangkan X1 adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada
saham dan X2 adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada deposito
berjangka, 12ρ adalah koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham
dan deposito berjangka.
Dengan menggunakan rumus di atas, selanjutnya dapat dihitung
tingkat keuntungan yang diharapkan dan variance portofolio. Perhitungannya
adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi I tingkat keuntungan yang diharapkan apabila seluruh dana
(100%) diinvestasikan dalam bentuk saham.
92
( )ρRE = 0.0569 (tingkat keuntungan yang diharapkan)
σ = 0.00641 (deviasi standar atau resiko yang akan terjadi)
2. Kombinasi investasi yang ke II terdiri dari 80% saham dan deposito 20%.
Jadi hasil tingkat keuntungan yang diharapkan dari kombinasi investasi
berupa 80% saham dan 20% deposito adalah sebesar 0.05622, dengan
perhitungan sebagai berikut:
( )ρRE = 0.8(0.0569) + 0.2(0.0535)2
0.04552+ 0.0107
0.05622
Sedangkan hasil deviasi standar atau resiko yang akan terjadi berjumlah
0,0768
σ 2 = (0.8)2(0.00641)2 (0.2)2(0.01895)2 +
2(0.8) (0.2) (0.4714) (0.00641) (0.01895)
0.000040660484 + 0.00001832343114
= 0.000058983
σ = 0.00768
3. Kombinasi investasi yang ke III terdiri dari 60% saham dan deposito 40%.
Jadi hasil tingkat keuntungan yang diharapkan dari kombinasi investasi
berupa 60% saham dan 40% deposito adalah sebesar 0.05554, dengan
perhitungan sebagai berikut:
93
( )ρRE = 0.6(0.0569) + 0.4(0.0535)2
0.03414+ 0.0214
0.05554
Sedangkan hasil deviasi standar atau resiko yang akan terjadi berjumlah
0.0098
σ 2 = (0.6)2(0.00641)2 (0.4)2(0.01895)2 +
2(0.6) (0.4) (0.4714) (0.00641) (0.01895)
0.000072248116 + 0.0000274851467
= 0.0000997332627
σ = 0.00998
4. Kombinasi investasi yang ke IV terdiri dari 40% saham dan deposito 60%.
Jadi hasil tingkat keuntungan yang diharapkan dari kombinasi investasi
berupa 40% saham dan 60% deposito adalah sebesar 0.05486, dengan
perhitungan sebagai berikut:
( )ρRE = 0.4(0.0569) + 0.6(0.0535)2
0.02276+ 0.0321
0.05486
Sedangkan hasil deviasi standar atau resiko yang akan terjadi
berjumlah 0.01278
σ 2 = (0.4)2(0.00641)2 (0.6)2(0.01895)2 +
94
2(0.4) (0.6) (0.4714) (0.00641) (0.01895)
0.000135850996 + 0.0000274851467
= 0.000163361427
σ = 0.01278
5. Kombinasi investasi yang ke V terdiri dari 20% saham dan deposito 80%.
Jadi hasil tingkat keuntungan yang diharapkan dari kombinasi investasi
berupa 20% saham dan 80% deposito adalah sebesar 0.05418, dengan
perhitungan sebagai berikut:
( )ρRE = 0.2(0.0569) + 0.8(0.0535)2
0.01138+ 0.0428
= 0.05418
Sedangkan hasil deviasi standar atau resiko yang akan terjadi berjumlah
0.0158
σ 2 = (0.2)2(0.00641)2 (0.8)2(0.01895)2 +
2(0.2) (0.8) (0.4714) (0.00641) (0.01895)
0.000231469124 + 0.00001832343114
= 0.00002497925354
σ = 0.0158
95
6. Tingkat keuntungan yang diharapkan apabila seluruh dana (100%)
diinvestasikan dalam bentuk deposito:.
( )ρRE = 0.0535 (tingkat keuntungan yang diharapkan dari kombinasi
investasi)
σ = 0.0189 (resiko yang akan terjadi)
Untuk memudahkan analisis nilai hasil perhitungan tingkat keuntungan yang
diharapkan dan standar deviasi disajikan dalam satu tabel:
Tabel 20 Rangkuman tingkat keuntungan rata-rata dan deviasi standar berbagai
kombinasi investasi yang terdiri dari saham dan deposito berjangka
Bulan Komposisi Rata-rata Tingkat Keuntungan
Deviasi Standar
I II III IV V V I
100% Saham 80% Saham 20% Deposito 60% Saham 40% Deposito 40% Saham 60% Deposito 20% Saham 80% Deposito 100% Saham
0.0569 0.0562 0.0555 0.0548 0.0541 0.0535
0.0064 0.0077 0.0152 0.0127 0.0158 0.0189
96
D. Pembahasan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, diketahui bahwa
sekarang ini kombinasi investasi yang dilakukan PT Panin Life Tbk
adalah 12.26% dinvestasikan di deposito, dan 87.73% diinvestasikan di
saham. Dari hasil investasi ini, perusahaan mendapatkan tingkat
keuntungan untuk saham sebesar 0.1707 dan untuk deposito sebesar
0.1606. Selanjutnya dilihat pula deviasi standar dari masing-masing
investasi yang menunjukkan tingkat resiko yang dihadapi perusahaan atas
ketidakpastian keuntungan yang didapatkan. Dari perhitungan yang
dilakukan diketahui deviasi standar investasi saham adalah sebesar
0.00001235 sedangkan deviasi standar deposito adalah sebesar
0.00107795.
Jika dilihat dari besarnya deviasi standar yang dihasilkan dari
perhitungan ini dapat dikatakan bahwa deviasi standar saham lebih kecil
daripada deviasi standar deposito padahal tingkat keuntungan yang diperoleh
dari investasi saham lebih besar daripada investasi deposito. Hal ini
menunjukkan bahwa PT Panin Life telah membuat portofolio yang optimal
dari investasi yang dilakukannya, yaitu dengan menempatkan investasinya
pada investasi yang mampu memberikan tingkat keuntungan lebih besar,
tetapi dengan tingkat resiko yang lebih kecil. Hal ini sejalan dengan teori
portofolio optimal yang dikemukakan oleh Suad Husnan yang mengatakan
bahwa portofolio optimal adalah portofolio yang mampu memberikan tingkat
97
keuntungan tertinggi dengan tingkat resiko yang sesuai. Selain itu portofolio
PT Panin Life Tbk dapat dikatakan telah optimal karena telah membagi resiko
investasi kepada dua titik yang sama-sama mempunyai keunggulan masing-
masing, yaitu dapat meminimalisir kerugian. Sebagaimana diketahui investasi
saham memang memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, tapi jika
perusahaan tidak dapat mengendalikan sahamnya dengan baik, maka
kemungkinan perusahaan rugi juga besar. Sebagai contoh pada hari ini harga
saham Rp 300,00 tapi pada keesokan hari bisa berubah menjadi Rp200,00.
Penurunan harga saham ini dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Namun bisa juga terjadi sebaliknya yaitu harga saham hari ini Rp 200,00,
tetapi keesokan harinya naik menjadi Rp300,00 sehingga memberikan
keuntungan pada perusahaan. Semua kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi pada saham tersebut menempatkan saham sebagai investasi dengan
tingkat keuntungan lebih besar tetapi kemungkinan tingkat resiko yang besar
pula.
Di lain pihak, pada deposito walaupun tingkat keuntungan yang
diberikan deposito lebih kecil daripada saham, akan tetapi mempunyai
keunggulan lebih ‘aman’ daripada saham. Hal ini dikarenakan deposito
mempunyai tingkat keuntungan yang tetap dan tidak akan menurunkan nilai
investasi yang dilakukan.
PT Panin Life Tbk mengetahui akan keunggulan dan kelemahan dari
masing-masing alat investasi yang dapat dipilihnya, oleh karena itulah PT
98
Panin Life Tbk membagi investasinya pada dua jenis investasi yaitu saham
dan deposito dengan perbandingan 87.73%:12.26%. Dari perhitungan yang
dilakukan ternyata kombinasi ini menghasilkan tingkat keuntungan yang
tinggi dan dengan tingkat resiko yang rendah. Oleh karena itulah dapat
disimpulkan bahwa portofolio yang dibentuk PT Panin Life Tbk sudah
optimal.
Di lain pihak, dari perhitungan lanjutan mempunyai kemungkinan
kombinasi investasi sebagaimana ditampilkan dalam table 20, mendapatkan
hasil bahwa kombinasi portofolio optimal akan diperoleh PT Panin Life Tbk
jika menginvestasikan investasinya 100% ke saham, hal ini masuk akal karena
sekarang ini sudah ada system asuransi saham di mana investor bisa
mengasuransikan saham yang dimilikinya ke perusahaan asuransi yang
menyediakan asuransi saham. Dengan cara ini, maka perusahaan dapat
memproteksi sahamnya dari kerugian akibat penurunan harga saham, karena
dengan mengikuti asuransi ini maka jika harga saham turun perusahaan
mendapatkan jaminan bahwa harga sahamnya tidak akan turun, tetapi tetap
sama seperti sebelumnya. Sedangkan kerugian karena penurunan harga saham
ditanggung pihak asuransi. Dengan mengikuti asuransi saham ini, memang
ada tambahan dana yang dikeluarkan investor. Akan tetapi investor akan
terjamin keamanannya dari kerugian. Sebagai contoh jika nilai saham
menurun, maka investor dapat mengajukan klaim ke perusahaan asuransi
saham sehingga nilai sahamnya yang turun tersebut akan diganti oleh
99
perusahaan asuransi. Dengan cara ini pilihan untuk bermain saham menjadi
lebih aman. Di lain pihak dilihat dari segi keuntungan, dibandingkan jenis
investasi yang lainnya, investasi pada saham lebih menguntungkan. Jadi
dengan adanya asuransi saham ini bermain saham menjadi aman dan
menguntungkan. Apalagi jika dipadukan dengan analisis portofolio optimal.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap investasi
yang dilakukan PT Panin Life Tbk. Sebagai perusahaan
pengelola dana pensiun, disimpulkan bahwa:
1. Dari hasil analisis data berdasarkan data harga saham yang masuk
perhitungan Indeks LQ-45 periode bulan Februari 2004 dan
Agustus 2004 ada 12 saham yang termasuk dalam pembentukan
portofolio saham optimal yaitu GJTL (Gajah Tunggal Tbk), INAF
(Indofarma Tbk ), JIHD (Jakarta Internasional Hotel & Dev Tbk),
ASGR (Astra Graphia Tbk), NISP (Bank NISP Tbk), MEDC
(Medco Energi Corporation Tbk), INKP (Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk), TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk), IDSR( Indosiar
Visual Mandiri Tbk ), UNVR (Unilever Tbk), SMGR (Semen
Gresik Tbk), INTP (Indocement Tunggal Perkasa Tbk) dan dari ke
12 saham tersebut terdapat 10 saham yang berasal dari PT Panin
Life Tbk. Maka dapat disimpulkan bahwa investasi saham yang
dilakukan PT Panin Life Tbk sudah optimal.
2. Investasi yang dilakukan Perusahaan selama ini sudah optimal
karena sebagian besar dana yaitu 87,73% diinvestasikan dalam
bentuk saham yang terbukti menghasilkan keuntungan yang lebih
besar dibandingkan dengan deposito berjangka. Perusahaan masih
tetap bisa menempatkan investasinya dalam bentuk deposito
berjangka, namun penempatan dananya dalam proporsi yang lebih
kecil.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan tidak lepas dari kendala-kendala
dan keterbatasan-keterbatasan, baik dalam memperoleh data maupun
dalam proses pengolahan data.
Keterbatasan-keterbatasan yang ada antara lain adalah:
1. Penulis tidak dapat memperoleh data dari perusahaan hanya
mengelola Dana Pensiun.
2. Data yang diperoleh merupakan data historis yang diperoleh dari
Bursa Efek Surabaya sehingga penulis tidak dapat melakukan
wawancara secara langsung dengan perusahaan seputar kebijakan
investasi yang selama ini telah dilakukan.
3. Bahwa terdapat keterbatasan periode pengamatan yang diambil
hanya dari bulan Febuari 2004 sampai dengan Agustus 2004.
Artinya diperlukan sebuah penelitian yang waktunya lebih panjang,
karena dengan periode yang panjang diharapkan bahwa return-
return dari sekuritas berkorelasi karena adanya reaksi umum
terhadap perubahan-perubahan nilai pasar untuk memperoleh hasil
yang optimum Dan untuk portofolio optimal saham Indeks LQ-45
periode berikutnya perlu diadakan perhitungan kembali.
C. Saran
Berdasarkan data yang dapat diperoleh serta analisis dan
pembahasan mengenai portofolio yang optimal dan kombinasi investasi
yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah agar perusahaan
lebih menitik beratkan investasi dalam bentuk saham karena saham
terbukti memberikan keuntungan yang lebih besar dengan tingkat risiko
yang lebih kecil dibandingkan dengan deposito berjangka. Namun dalam
melakukan pemilihan terhadap saham-saham yang akan dijadikan kandidat
portofolio saham, perusahaan perlu memperhatikan faktor beta saham
yang merupakan konsep statistik untuk mengukur sensitifitas suatu
sekuritas terhadap perolehan pasar. Karena adanya perbedaan saham yang
menjadi kandidat portofolio saham selain return dan resiko saham, faktor
beta juga memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan
apakah saham tersebut akan termasuk portofolio optimal atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Principles Board (1996). Accounting for the Cost of PensionPlans.
APB Opinion No.8. New York:AICPA. Amir, Eli & Benartizi, Shlomo.(1998). The ExpectedRate of Return on
Pension Funds and Asset Allocation as Predictors of Portfolio Perfomance. The Accounting Review, Vol.73, No.3 Juli 1998, h 335
Arikunto, Suharsimi, Prof, Dr. (2000). Manajamen Penelitian, : Rineke Putra.
Baridwan, Zaki, (1992). Intermediate Accounting (Edisi VII), Yogyakarta:
BPFE. Fabozzi, Frank J. (1999). Manajamen Investasi. Jakarta: Salemba Empat. FASB, (1985) Employee’s Accounting for Pensions.SFAS Nomer.87. Giri, Efraim Ferdinan. (1997). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Yusup, Haryono. (1992). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN. Husnan, Suad. (1996). Dasar-dasarTeori Portofolio dan Analisis Sekuritas
(Edisi 11). Yogyakarta UPPAMP YKPN.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny.(1998). Seri Penuntun Belajar Dasar-dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta UPP AMP YKPN
Ikatan Akuntan Indonesia. (1999). Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Jakarta: Salemba Empat. Investasi Dana Pensiun. (1995). Infobank no.189, September 1995, bonus, h 2-8. Kartikahadi, Hans.(1989). Mencari Standar Akuntansi Dana Pensiun yang
Cocok untuk Indonesia. Akuntansi No.12, Desember 1989, h 38-41.
Pedoman Penulisan Sekripsi. (1989). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Sayekti, Yosefa. (1989). Akuntansi Dana Pensiun. Akuntansi No.2,
Febuari 1989, hal 35-51. Sjahrir & Marzuki Usman. (1991). Pendewasaan Pasar Modal. Jakarta:
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia.
Sitompul, Asril, SH. (1996). Pasar Modal: Penawaran Umum dan
Permasalahannya. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Subardi, Evi. (1998). Analisis Makro Diversifikasi Investasi Dana Pensiun ke Dalam Instrumen Jangka Panjang: Business News, 27 Juli 1998.
Tunggal, Amin Widjaja. (1996). Dasar Dasar Akuntansi Dana Pensiun. Jakarta: Rineka Putra.
SELEKSI SELANJUTNYA
ASGR ASII BLTA BNBR
N 26 26 26 26 ? RI 0.15913152 0.07809609 0.428176694 0.043663762 ? RM 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618
? RI * ? RM 0.075595686 0.037099674 0.203406031 0.020742541 ?(RM^2) 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 (? RM)^2 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 S(Rm)(Ri) 0.005790057 0.023393958 0.048407832 0.017677166
N ? RM.RI - ? RM. ? RI 0.074945791 0.571143238 1.055197606 0.438863765 N ?RM^2 - (?RM)^2 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436
BETA 0.087879301 0.669706301 1.237294673 0.514599157 E(Ri) 0.006120443 0.003003696 0.016468334 0.001679375
E (Rm) 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
Rf 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358
E(Ri) > Rf 0.003006863 -
0.000109884 0.013354754 -
0.001434205 Bi (BETA SAHAM i) 0.087879301 0.669706301 1.237294673 0.514599157
Bi ^2(BETA SAHAM i) 0.007722772 0.44850653 1.530898107 0.264812292 Bi * E(Rm) 0.001605662 0.012236349 0.022606878 0.009402352
Ai (Alpha) 0.004514781 -
0.009232653 -0.006138544 -
0.007722977
ASGR ASII BLTA BNBR
Model Indeks Tunggal
E(Ri) 0.006120443 0.003003696 0.016468334 0.001679375
Varian m^2 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 Varian ei^2 0.000496599 0.000690216 0.000744555 0.002503998
Beta i^2 * Varian m^2 9.74288E-06 0.000565826 0.001931347 0.000334081
SCFOPS
Varian^2 I 0.000506342 0.001256042 0.002675902 0.002838079 Rf (SBI) 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358
ERB 0.034215825 -
0.000164079 0.010793511 -
0.002787033
BRPT BUMI DNKS EMPT GGRM
26 26 26 26 26 -
0.180274433 0.302742422 0.52487611 0.353369704 0.239584457 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618
-0.085639661 0.143818277 0.249343245 0.16786885 0.113814984 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404
-0.000192631 0.020429915 0.040400847 0.072795527 0.034996741 0.080631251 0.387359521 0.801078767 1.72481484 0.796100278 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.094545909 0.454206747 0.939322157 2.022468779 0.933484523
-0.006933632 0.011643939 0.020187543 0.013591142 0.009214787 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 -
0.010047212 0.008530359 0.017073962 0.010477562 0.006101207 0.094545909 0.454206747 0.939322157 2.022468779 0.933484523 0.008938929 0.206303769 0.882326114 4.090379961 0.871393354 0.001727469 0.00829891 0.017162558 0.036952964 0.017055897
-0.008661101 0.00334503 0.003024985 -0.023361822
-0.007841111
BRPT BUMI DNKS EMPT GGRM
-
0.006933632 0.011643939 0.020187543 0.013591142 0.009214787
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.01339917 0.001184685 0.001350957 0.005872951 0.001876505 1.12772E-05 0.000260268 0.001113123 0.005160332 0.00109933
0.013410447 0.001444953 0.002464079 0.011033282 0.002975836 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358
-0.106268081 0.018780785 0.018176897 0.00518058 0.006535948
GJTL HMSP INCO INDF INKP INTP
26 26 26 26 26 26 1.788354065 0.258123715 0.475574763 0.751251435 0.49023459 0.902994794 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.849560492 0.122622089 0.225922561 0.35688321 0.232886735 0.428969138 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.063541683 0.035816772 0.035806931 0.07653084 0.026141789 0.065723009 0.802523274 0.808613991 0.705057635 1.63291864 0.44679979 1.279829103 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.941015945 0.948157746 0.826730511 1.914713911 0.523904714 1.500691171 0.068782849 0.009927835 0.018291337 0.028894286 0.018855177 0.034730569 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.065669268 0.006814255 0.015177757 0.025780706 0.015741596 0.031616989 0.941015945 0.948157746 0.826730511 1.914713911 0.523904714 1.500691171 0.885511009 0.899003112 0.683483337 3.666129362 0.274476149 2.252073991 0.017193506 0.017323995 0.015105372 0.034984152 0.009572376 0.027419453
0.051589343 -0.00739616 0.003185965 -
0.006089866 0.0092828 0.007311116
GJTL HMSP INCO INDF INKP INTP
0.068782849 0.009927835 0.018291337 0.028894286 0.018855177 0.034730569
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.011853253 0.001566106 0.008880352 0.009080802 0.00328112 0.002239528 0.001117141 0.001134162 0.000862267 0.004625107 0.000346273 0.002841166
0.012970394 0.002700268 0.009742619 0.013705909 0.003627393 0.005080694 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.0697855 0.007186837 0.018358772 0.013464521 0.030046678 0.021068285
ISAT JIHD KLBF
26 26 26 0.228786016 0.204492153 0.351673135 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.108685167 0.097144328 0.167062892 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.061498856 0.006885674 0.033434412 1.490285095 0.081883189 0.702231822 0.852826436 0.852826436 0.852826436 1.747465877 0.096013896 0.823417044 0.008799462 0.007865083 0.01352589 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.005685882 0.004751503 0.01041231 1.747465877 0.096013896 0.823417044 3.05363699 0.009218668 0.678015628 0.031928327 0.001754291 0.015044831 -0.02312886 0.006110792 -0.001518941
ISAT JIHD KLBF
0.008799462 0.007865083 0.01352589
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.005881032 0.015124601 0.002856572 0.0038524 1.16301E-05 0.000855369
0.009733432 0.015136231 0.003711941 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.003253787 0.049487655 0.012645244
MEDC MPPA NISP PNBN PNIN RMBA
26 26 26 26 26 26 0.780558438 0.585379704 0.558638232 0.238116523 0.261337668 0.098045235 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.370805549 0.278085576 0.265381996 0.113117639 0.124148882 0.046576548 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.0430627 0.058043527 0.028487139 0.033033143 0.037522867 0.040981238
0.748824642 1.231046134 0.475283621 0.745744077 0.851445648 1.018935634 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.878050457 1.44348965 0.557304043 0.874438274 0.998380928 1.194774917 0.030021478 0.022514604 0.021486086 0.009158328 0.010051449 0.003770971 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.026907898 0.019401024 0.018372506 0.006044748 0.006937869 0.00065739 0.878050457 1.44348965 0.557304043 0.874438274 0.998380928 1.194774917 0.770972605 2.083662371 0.310587797 0.764642296 0.996764477 1.427487103 0.01604305 0.026374311 0.010182623 0.015977051 0.018241634 0.021829991
0.013978429 -0.00385971 0.011303463 -0.006818723 -
0.008190185 -0.01805902
MEDC MPPA NISP PNBN PNIN RMBA
0.030021478 0.022514604 0.021486086 0.009158328 0.010051449 0.003770971
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.009119068 0.006951956 0.002004678 0.001524232 0.004389075 0.004298254 0.000972642 0.002628702 0.000391831 0.000964656 0.001257496 0.001800886
0.01009171 0.009580658 0.002396508 0.002488888 0.00564657 0.006099139 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.030645048 0.013440362 0.032966755 0.006912721 0.00694912 0.000550221
]
SMCB SMGR SMRA TINS TKIM TLKM
26 26 26 26 26 26 0.340569914 1.265293448 0.772261897 0.59720995 0.293877714 1.122001058 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.161788289 0.6010797 0.366864264 0.283705553 0.139607083 0.533008418 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.025447955 0.080453143 0.081053922 0.044389594 0.028931201 0.067150877 0.499858553 1.490702016 1.740537712 0.870423895 0.612604136 1.212914394 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.586119909 1.747954746 2.040904971 1.02063428 0.71832217 1.422228889 0.013098843 0.048665133 0.029702381 0.022969613 0.011302989 0.043153887 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.009985263 0.045551552 0.0265888 0.019856033 0.008189409 0.040040307 0.586119909 1.747954746 2.040904971 1.02063428 0.71832217 1.422228889 0.343536548 3.055345794 4.165293099 1.041694334 0.51598674 2.022735013 0.010709124 0.031937259 0.037289816 0.018648229 0.01312462 0.025985851
0.002389719 0.016727874 -
0.007587435 0.004321384 -0.001821631 0.017168035
SMCB SMGR SMRA TINS TKIM TLKM
0.013098843 0.048665133 0.029702381 0.022969613 0.011302989 0.043153887
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.002586217 0.006797661 0.00911186 0.001062584 0.002396784 0.008297941 0.000433398 0.003854556 0.00525484 0.001314178 0.000650957 0.002551837
0.003019615 0.010652217 0.0143667 0.002376762 0.003047742 0.010849778 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.017036211 0.026059915 0.013027946 0.019454602 0.011400746 0.028153209
ANTM AALI AUTO BBCA INAF
26 26 26 26 26 0.36906029 0.115773379 0.163152563 0.242881665 0.260226277 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.175322688 0.054998331 0.077505889 0.115381328 0.123620914 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.034329518 0.020413878 0.021813218 0.031816041 0.009064207 0.717244776 0.475762498 0.489637788 0.711835727 0.112048462 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.841020805 0.557865561 0.574135332 0.834678309 0.131384837 0.014194627 0.004452822 0.006275099 0.009341603 0.010008703 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216
0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.011081046 0.001339242 0.003161518 0.006228022 0.006895123 0.841020805 0.557865561 0.574135332 0.834678309 0.131384837 0.707315995 0.311213984 0.329631379 0.69668788 0.017261975 0.015366473 0.010192882 0.010490151 0.015250588 0.002400561
-0.001171846 -0.00574006 -0.00421505 -0.00590899 0.007608142
ANTM AALI AUTO BBCA INAF
0.014194627 0.004452822 0.006275099 0.009341603 0.010008703
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001128285 0.004468017 0.002528829 0.003203318 0.005701874 0.000892334 0.000392621 0.000415856 0.000878926 2.17773E-05
0.002020619 0.004860638 0.002944685 0.004082244 0.005723652 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.01317571 0.002400654 0.005506573 0.007461584 0.052480354
PERHITUNGAN COP
Nama Saham ERB (E(Ri)-Rf) (E(Ri)-Rf) * Beta i [(E(Ri)-Rf) * Beta i] / [Varian ei^2] GJTL 0.0697855 0.065669268 0.061795829 5.213406783 INAF 0.052480354 0.006895123 0.000905915 0.158880137
JIHD 0.049487655 0.004751503 0.00045621 0.030163457
ASGR 0.034215825 0.003006863 0.000264241 0.532100841
NISP 3.30E-02 0.018372506 0.010239072 5.107589994
MEDC 0.030645048 0.026907898 0.023626492 2.590888911
INKP 0.030046678 0.015741596 0.008247096 2.51350045
TLKM 0.028153209 0.040040307 0.056946481 6.862723941
IDSR 0.027706454 0.011673986 0.00491878 0.470628632
UNVR 0.027097434 0.027389817 0.027685355 5.849780902
SMGR 0.026059915 0.045551552 0.079622052 11.71315358
INTP 0.021068285 0.031616989 0.047447336 21.18630819
TINS 0.019454602 0.019856033 0.020265748 19.07214387
BUMI 0.018780785 0.008530359 0.003874547 3.270529335
INCO 0.018358772 0.015177757 0.012547915 1.412997482
DNKS 0.018176897 0.017073962 0.016037951 11.87155152
SMCB 0.017036211 0.009985263 0.005852561 2.26298147
UNTR 0.015841947 0.426838354 0.183519976 0.045939966 INDF 0.013464521 0.025780706 0.049362676 5.435937773 MPPA 1.34E-02 0.019401024 0.028005177 4.028388134 ANTM 0.01317571 0.011081046 0.00931939 8.26E+00 SMRA 0.013027946 0.0265888 0.054265215 5.96E+00 KLBF 0.012645244 0.01041231 0.008573673 3.00E+00 RALS 0.012192067 0.013324027 0.014561082 7.29E+00 TSPC 0.011579758 0.013727272 0.01627305 2.90E+00 TKIM 0.011400746 0.008189409 0.005882634 2.45E+00 BLTA 0.010793511 0.013354754 0.016523766 2.22E+01 PTBA 0.011096007 0.015716335 0.022260546 8.32E+00 BBCA 0.007461584 0.006228022 0.005198395 1.62E+00 HMSP 0.007186837 0.006814255 0.006460989 4.13E+00 PNIN 6.95E-03 0.006937869 0.006926636 1.57815402 PNBN 6.91E-03 0.006044748 0.005285759 3.467816762 GGRM 0.006535948 0.006101207 0.005695382 3.035100374 AUTO 0.005506573 0.003161518 0.001815139 0.7177785 BBNI 0.005227884 0.004237513 0.003434758 6.349387278 EMPT 0.00518058 0.010477562 0.021190542 3.608159472 ISAT 0.003253787 0.005685882 0.009935885 1.689479711 AALI 0.002400654 0.001339242 0.000747117 0.16721444 RMBA 5.50E-04 0.00065739 0.000785433 0.182733159
[?(E(Ri)-Rf) * Beta i] / [Varian ei^2] (Bi ^2) / Varian ei^2 ?(Bi ^2) / Varian ei^2
5.213406783 74.7061606 7.47E+01 5.37228692 3.027421222 7.77E+01
5.402450377 0.609514784 7.83E+01
5.934551218 15.55130812 9.39E+01
11.04214121 154.9315382 2.49E+02
13.63303012 84.54510938 3.33E+02
16.14653057 83.65318931 4.17E+02
23.00925451 243.7634742 6.61E+02
23.47988315 16.98624585 6.78E+02
29.32966405 215.879512 8.94E+02
41.04281763 449.4701348 1.34E+03
62.22912582 1005.601954 2.35E+03
81.30126969 980.3410191 3.33E+03
84.57179902 174.1423172 3.50E+03
85.98479651 76.96579572 3.58E+03
97.85634803 653.1120954 4.23E+03
100.1193295 132.8336115 4.37E+03
100.1652695 181.7260136 4.55E+03 105.6012072 403.7230705 4.95E+03 109.6295954 299.7231822 5.25E+03 117.889377 626.894613 5.88E+03
123.8448258 457.1287472 6.34E+03 1.27E+02 237.3529274 6.57E+03
134.1345268 597.791597 7.17E+03 137.0323424 250.2483696 7.42E+03 139.4867284 215.2829234 7.64E+03 161.6795329 2056.124625 9.69E+03 169.9977224 749.6560881 1.04E+04 171.6205381 217.489438 1.07E+04 175.7460506 574.0373278 1.12E+04 177.3242047 227.101288 1.15E+04 180.7920214 501.6572953 1.20E+04 183.8271218 464.3703181 1.24E+04 184.5449003 130.3493934 1.26E+04 190.8942876 1214.523441 1.38E+04 194.502447 696.4778374 1.45E+04
196.1919267 519.2348674 1.50E+04 196.3591412 69.65371195 1.51E+04 196.5418743 332.1086145 1.54E+04
Varian m^2 * (?[(E(Ri)-Rf) * Beta i] / [Varian ei^2])
1+ ( Varian m^2 * ? [(Bi ^2) / Varian ei^2])
COP ERB>COP
6.58E-03 1.094247616 0.00601063 6.78E-03 1.098066943 0.006172262 0.049976038
6.82E-03 1.098835893 0.006202573 0.032670892
7.49E-03 1.118455075 0.006693963 0.029678193
1.39E-02 1.313913228 0.010602312 0.014406363
1.72E-02 1.420573441 0.012107171 1.32E-02
2.04E-02 1.526108428 0.013347741 0.010835586
2.90E-02 1.833634959 0.015830828 0.010237216
2.96E-02 1.855064426 0.015968014 0.008343746
3.70E-02 2.127413176 0.017392788 0.007896991
5.18E-02 2.694454615 0.019216764 0.007287972
7.85E-02 3.963099482 0.019809462 0.006250453
1.03E-01 5.19987572 0.01972506 0.001258822
1.07E-01 5.419569761 0.019686781 -0.000354861
1.08E-01 5.516668083 0.019663407 -0.001028678
-0.00145069
1.23E-01 6.340619651 0.019470238
1.26E-01 6.508199556 0.019407564 -0.001632565
1.26E-01 6.737461018 0.018755768 -0.002773251 1.33E-01 7.246788987 0.018383882 -0.003967515 1.38E-01 7.624913031 0.01813873 -0.006344941 1.49E-01 8.415789212 0.017672329 -6.37E-03 1.56E-01 8.992492585 0.017374477 -0.006633752 1.60E-01 9.291931714 0.017222074 -0.006781516 1.69E-01 10.04609218 0.016844471 -0.007164218 1.73E-01 10.36179991 0.016684064 -0.007617395 1.76E-01 10.63339602 0.016549118 -0.008229704 2.04E-01 13.22735672 0.015420411 -0.008408716 2.14E-01 14.17310603 0.01513185 -0.009015951 2.17E-01 14.44748582 0.01498618 -0.008713455 2.22E-01 15.17167844 0.014613892 -0.012347878 2.24E-01 15.45818433 0.014471831 -0.012622625 2.28E-01 16.09106392 0.014174523 -1.29E-02 2.32E-01 16.6769031 0.013906189 -1.29E-02 2.33E-01 16.84134897 0.013824172 -0.013273514 2.41E-01 18.3735645 0.013107307 -0.014302889 2.45E-01 19.25222531 0.012745536 -0.014581578 2.48E-01 19.90728037 0.012433207 -0.014628882 2.48E-01 19.99515393 0.012389116 -0.016555675 2.48E-01 20.41413471 0.012146134 -0.017408808
-1.93E-02
KAEF IDSR LMAS PTBA
26 26 26 26 0.00735547 0.384476728 -0.79251474 0.489577791
0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.475051618 0.003494228 0.182646292 -0.37648541 0.232574722 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.041480788 0.22567404 0.22567404 0.22567404 0.22567404
0.020119437 0.020845414 0.01994032 0.055404394 0.51961113 0.359334479 0.894933738 1.20793952
0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.852826436 0.609281219 0.42134538 1.049373824 1.416395493 0.000282903 0.014787566 -0.03048134 0.018829915 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.018271216 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358
-0.00283068 0.011673986 -0.03359492 0.015716335 0.609281219 0.42134538 1.049373824 1.416395493 0.371223604 0.177531929 1.101185422 2.006176192 0.011132309 0.007698492 0.019173336 0.025879268 -0.01084941 0.007089074 -0.04965467 -0.00704935
KAEF IDSR LMAS PTBA 0.000282903 0.014787566 -0.03048134 0.018829915
0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001261578 0.001224479 0.010451511 0.00685969 0.002676129 0.000468327 0.00022397 0.001389231 0.002530947 0.001692806 0.010675481 0.008248921 0.005207076 0.00311358 0.00311358 0.00311358 0.00311358
-0.00464593 0.027706454 -0.03201425 0.011096007