Download - agama.docx

Transcript
Page 1: agama.docx

BAB V TRANSPLANTASI

1. PENDAHULUANManusia adalah makhluk mulia dan dimuliakan, karenanya manusia harus dihormati,

baik saat hidup maupun sudah mati. Dalam literatur fikih sering disebutkan mayat orang mukmin adalah muhtaram (yang dimuliakan) dan mayat non muslim adalah ghairu muhtaram (tidak dimuliakan). Hal tersebut yang mendasari sebagian ulama membolehkan penggunaan organ orang kafir dan tidak boleh penggunaan jenazah orang mukmin.

Di sisi lain, zenotransplantasi, khususnya dari babi kini mulai dilirik para ilmuan untuk menggantikan kebutuhan organ atau jaringan tubuh manusia yang mulai kesulitan untuk memperolehnya sementara permintaan sangat besar. Keharaman babi sangat jelas dan ulama sepakat atas hal tersebut, namun alasan hajat dan darurat yang diterapkan oleh para ulama.

2. PENGERTIAN Transplantasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to transplant yang berarti to move

from one place to another (bergerak dari satu tempat ke tempat lain) Menurut ahli ilmu kedokteran adalah pemindahan jaringan atau organ dari tempat

satu ke tempat yang lain. Menurut PP No.18 tahun1981, pasal 1.c

Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

3. PEMBAGIANTransplantasi dari segi jenis bagian tubuh yang digunakan:

Transplantasi jaringan, seperti pencangkokan cornea mata Transplantasi organ, seperti pencangkokan ginjal, jantung, dan sebagainya.

Transplantasi dari segi hubungan genetik antara donor dan recipien:

Auto-transplantasi Donor dan recipien merupakan satu individu, diambilkan dari bagian badannya sendiri.

Homo-transplantasiDonor dan recipiennya individu yang sama jenisnya, manusia dengan manusia, donor masih hidup atau sudah mati.

Hetero-transplantasiDonor dan recipiennya dua individu yang berlainan jenis, seperti donornya dari hewan dan recipiennya manusia.

4. KEMULIAAN MANUSIAKetika masih hidup, darah dan anggota badan, harta dan kehormatan manusia secara keseluruhan, bahkan setelah mati, haram diganggu. Islam mengharamkan menyakiti diri sendiri dan orang lain. Sejumlah ayat Alquran menyatakan tentang jati diri manusia, antara lain:

Page 2: agama.docx

“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (Q.s. al-Isra’ (17): 70).

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.s. al-Tin (95):4).

Karena kemuliaannya, manusia dilarang melakukan pembunuhan kecuali dengan hak, disebutkan dalam Alquran:

Kemuliaan manusia dimulai sejak keberadaannya masih berbentuk janin dalam rahim sampai sudah menjadi mayat, bahkan hingga berbentuk tulang-belulang.

Page 3: agama.docx

5. KEBERADAAN DARI BEDAHHukum belajar ilmu kedokteran dan keberadaan dokter adalah fardlu kifayah,

termasuk belajar ilmu bedah dan keberadaan dokter spesialis bedah.Membedah perut mayat diperkenankan dalam keadaan darurat demi kepentingan dan

kemashlahatan atau untuk mempertahankan kehidupan manusia. Menurut islam segala persoalan harus diserahkan kepada ahlinya, begitu pula dengan pembedahan. Atas dasar itulah maka keberadaan dokter bedah termasuk fardlu kifayah.

6. BATASAN BOLEHNYA MENGGUNAKAN BARANG HARAMDalam ilmu fikih, hukum transplantasi organ tubuh dikaitkan dengan status dan fungsi tubuh manusia, pemanfaatan organ tubuh secara menyeluruh, dan kondisi-kondisi darurat.

Syariat islam menganjurkan berobat jika sakit, batasan berobat menurut syarak adalah menggunakan yang mubah dan tidak dengan yang membahayakan diri sendiri.Penggunaan obat-obat yang diharamkan nash, seperti daging babi, menurut sebagian ulama keharamannya mutlak, sebagian ulama membolehkannya karena :- Ditentukan oleh dokter ahli yang terpercaya, jujur, bertanggung jawab dan muslim- Tidak diperoleh obat lain kecuali yang diharamkan itu.

Menurut sebagian ulama dibolehkan berobat dengan semua jenis najis kecuali khamr, karena dalam hadits nabi menyuruh meminum urine unta untuk pengobatan. Larangan berobat dengan yang najis adalah jika tidak diperlukan atau masih ada obat lain yang suci yang dapat menggantikannya. Dalam kondisi khusus dan sangat dibutuhkan, bahan yang haram boleh digunakan.


Top Related