ABSTRAK
Silvi Nidia Nutapsari, Komparasi Kontrak dalam Pelunasan Kredit
Pemilikan Rumah di Bank Jabar Banten Kantor Cabang Garut dan Pembiayaan
Pemilikan Rumah di Bank Jabar Banten Syari'ah Kantor Cabang Pembantu Garut
Sebelum Jatuh Tempo. Di bimbing oleh Prof. Dr. H. Moh. Najib, M.Ag dan
Mutofa, M.Ag.
Penelitian ini berawal dari maraknya bank syariah, kini perbankan
mempunyai dua opsi untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu Pembiayaan
Pemilikan Rumah (PPR) dari bank syariah salah satunya di Bank Jabar Banten
Syari’ah (BJBS) Kantor Cabang Pembantu Garut dan KPR konvensional salah
satunya dari Bank Jabar Banten (BJB) Kantor Cabang Garut. Poin yang
membedakan kedua KPR tersebut salah satunya adalah penerapan bunga bagi
bank konvensional dan penetapan margin bagi bank syariah. Selain bunga dan
margin, pada KPR di kedua perbankan ini ada satu poin lagi yang perlu dicermati
yaitu sistem pelunasan sebelum jatuh temponya. Keduanya mempunyai penerapan
yang berbeda. Berdasarkan permasalah tersebut dilakukan penelitian untuk
mengetaui bagaimana mekanisme kontrak dalam pelunasan KPR sebelum jatuh
tempo di BJB Kantor Cabang Garut dan di BJBS Kantor Cabang Pembantu Garut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pelunasan KPR
(kredit Pemilikan Rumah) khusunya di Bank Jabar Banten Kantor Cabang Garut
dan sistem pelunasan PPR (Pembiayaan Pemilikan Rumah) khusunya di Bank
Jabar Banten Syari’ah Kantor Cabang Pembantu Garut sebelum jatuh tempo
dengan membandingkannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode
komparatif dan metode analisis untuk membandingkan kedua bank tersebut.
Adapun untuk menganalisis data mengguanakan tiga tahap yaitu reduksi data,
display data, dan conclusion drawing. Teknik mengumpulkan data dilakukan
melalui system wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Subjek penelitiannya
yaitu di Bank Jabar Banten Cabang Garut dan Bank Jabar Banten Syari’ah Kantor
Cabang Pembantu Garut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pebedaan sistem yang
digunakan oleh kedua belah pihak (bank bjb dan bank bjbs) dalam pelunasan
KPR dan PPR sebelum jatuh tempo. Sistem yang digunakan Bank BJB apabila
nasabah ingin melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo maka nasabah akan
dikenakan penalty sebesar 1 % atau ada pembebana yang harus dibayar oleh
nasabah karena telah melanggar perjanjian awal dengan pihak bank. Sedangkan
pada Bank Syari’ah yaitu Bank BJBS sistem yang digunakan dalam pelunasan
dipercepat nasabah akan mendapatkan potongan atau diskon sebagai penghargaan
kepada nasabah sesuai dengan fatwa DSN No. 23/DSN-MUI/II/2002 namun tidak
diperjanjian diawal akad besarnya diskon/potongan.