Download - 65896503 Isi Tugas Baca
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
1/30
BAB I
OBAT PADA MATA
Mayoritas obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi kelainan mata bekerja antara
lain dengan meniru atau memblokir kerja dari neural atau humoral transmitter. Intervensi
secara farmakologi pada umumnya bekerja dengan memanipulasi efek fisiologis. (4)
Obat-obat mata sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan dengan
bekerja pada daerah-daerah selain yang dimaksudkan sering menimbulkan reaksi perla!anan
(induksi dari metabolisme obat do!n-regulation reseptor) yang mengubah efektivitas obat
dan terkadang menginduksi reaksi alergi. "ahan farmasi pada umumnya bersifat spesifik
bekerja bersama dengan mekanisme feedback dan biasanya memiliki keuntungan imun.(4)
1.1. Farmakokinetik
#ntuk mencapai efek terapi sebuah obat harus mencapai site of actionnya pada
konsentrasi yang cukup. $onsentrasi pada site of action dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu%
¨ah pemberian 'ama dan daya absorpsi pada tempat pemberian istribusi dan pengikatan pada jaringan ergerakan pada sirkulasi cairan *ransportasi antar bagian "iotransformasi +kskresi (,)
1.2. Rute Pemberian Obat Pada Mata
. Injeksi secara langsung.
"isa diberikan pada sub konjungtiva retro bulbaris atau intra vitreal. ute ini dipakai
bila dosis besar suatu obat dibutuhkan secepatnya. /ntibiotik seperti gentamicin sulit
diabsorbsi dan untuk infeksi yang dalam injeksi intra vitreous menjadi satu-satunya
rute yang memungkinkan. ada pengobatan infeksi segmen anterior dan kornea yang
serius injeksi subkonjungtiva 011.111 unit atau lebih penisilin kristalin denganadrenalin bisa diulang setiap 2 jam. ada kasus supurasi intraokuler injeksi penicilin
murni bisa diberikan langsung ke dalam bilik mata depan atau vitreous (Miller ,3).
Injeksi kapsula *enon seharusnya menghasilkan penetrasi obat yang lebih efektif
daripada injeksi subkonjungtiva menurut pendapat 5avener. (,3). /nestesi lokal
mata bisa dihasilkan oleh injeksi retrobulbaris anestesi lokal.(3)
6. emberian melalui sistemik
ute ini menggunakan suplai darah mata untuk memba!a obat ke mata. 7amun
meskipun beberapa bagian mata kaya akan supplai pembuluh darah sebagian lagi
tidak. ute sistemik berarti sisa tubuh menerima dosis obat dimana obat tersebut tidak
1
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
2/30
diharapkan. Obat mendapat akses ke pembuluh darah sistemik oleh berbagai macam
rute tapi untuk pengobatan mata obat diberikan per oral atau parenteral. (3)
a. /ceta8olamide ( diuretik untuk pengobatan glaukoma) tidak efektif diberikan
secara topikal dan diberikan obat bentuk tablet untuk pengobatan darurat
glaukoma kronik sudut terbuka atau dengan injeksi untuk pengobatan darurat
glaukoma sudut tertutup.
b. /ntibiotik kadang diberikan per oral untuk pelengkap penggunaan topikal.
2. /plikasi secara topikal
Ini merupakan rute yang paling umum dalam pemberian obat untuk mata. 9ecara
topikal diberikan golongan yang menghasilkan tingkat efektif terutama di segmen
anterior. 7amun jika kapsul lensa dilepas selama ekstraksi katarak intrakapsular obat
mendapat akses ke lapisan yang lebih dalam. (3)
BAB II
DEFINISI TETES MATA
2.1 Definisi
*etes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan
dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata.
(:)
ersyaratan pembuatannya lebih ketat daripada obat tetes lainnya. ;akni selain
isotonis larutan harus memenuhi persyaratan mengenai derajat keasaman (p5) dan sterilitas.
*etes mata yang tidak isotonis dan memiliki p5 yang terlalu tinggi atau rendah dibandingkan
dengan cairan pada mata dapat merangsang dan merusak mata. *etesan yang tidak steril dapat
mengakibatkan infeksi pada mata yang akhirnya bisa menyebabkan kebutaan. #jung pipet
pada !aktu digunakan sukar sekali untuk tidak menyentuh kelopak atau bulu mata. Oleh
karena itu untuk menghindari infeksi tetes mata selalu mengandung suatu 8at penga!et
biasanya suatu 8at bakterisid kuat.(4)
2
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
3/30
9ebagian besar obat mata diberikan dalam bentuk obat tetes mata. engan cara
pemberian ini konsentrasi yang adekuat dapat tercapai pada segment anterior tanpa
menimbulkan efek-efek yang tidak diinginkan pada sistem tubuh yang lain sebuah
keuntungan terhadap terapi sistemik pada sebagian besar obat.(4)
Oleh karena !aktu kontak obat tetes mata cukup pendek daya perpindahan dari
cairan air mata menuju ke kornea sangat penting. $ornea tidak memiliki lapisan seperti
endotel vaskular atau mukosa pada lambung yang dapat menyebabkan difusi melalui saluran
ekstraseluler. $ornea memiliki epitel dan endotel dengan ikatan interseluler yang membatasi
hubungan dengan ruangan ekstrasel sehingga obat harus mele!ati membran sel. $erusakan
lapisan ini pada keadaan klinis seperti abrasi kornea meningkatkan penetrasi obat. (4)
2.2 Tetes mata berbaan dasar a!ueous
*etes mata berbahan a
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
4/30
2.& Faktor'Faktor Suatu Obat Da(at Menembus )ornea
=aktor ? faktor yang menentukan jumlah obat-obatan yang dapat menembus kornea antara
lain %
a. $onsentrasi obat dan kelarutan
#ntuk mendapatkan jumlah obat yang cukup mele!ati lapisan kornea sering
diperlukan untuk mengisi kantung air mata dengan solusio yang terkonsentrasi
(contoh % pilokarpin @-4@). ()
b. Aiskositas
enambahan substansi yang tinggi viskositas seperti methylsellulosa dan polyvinyl
alkohol meningkatkan daya penetrasi obat. 7amun karena rendahnya korelasi antara
efektivitas dan viskositas cairan substansi ini mungkin bekerja dengan mengubah
fungsi barrier dari epitel kornea dan juga dengan meningkatkan !aktu kontak dengan
kornea.()
c. $elarutan lemak
#ntuk mele!ati kornea obat harus mele!ati lapisan kaya lemak dari membran sel
epitel lapisan kaya air dari stroma dan lapisan lemak dari endotel. "eberapa studi
tentang permeabilitas obat pada kornea yang diisolasi menunjukkan bah!a kelarutan
lemak lebih berperan dari kelarutan air dalam penetrasi obat. ()
d. 9urfaktan
"anyak bahan penga!et yang digunakan pada obat tetes mata untuk mencegah
kontaminasi bakteri adalah bahan yang mengubah membran sel kornea dan juga
bakteri. "ahan ? bahan ini menurunkan efek barier pada epitel kornea sehingga
meningkatkan permeabilitas obat. Bontoh % 1 @ solusi carbachol yang mengandung
112@ ben8alkolnium klorida dapat menyebabkan respon miosis yang sama dengan 6
@ carbachol tanpa ben8alkonium klorida.()
e. efleks air mata
/ir mata mengurangi !aktu kontak obat dengan kornea. Ini dapat terjadi jika 5 obat
tetes mata berbeda dari 34 tidak isotonis atau mengandung iritan. Idealnya sediaan
mata sebaiknya pada p5 yang ekuivalen dengan cairan mata yaitu 34. alam
prakteknya ini jarang dicapai. Mayoritas bahan aktif dalam oftalmologi adalah garam
basa lemah dan paling stabil pada p5 asam. p5 optimum umumnya menginginkan
kompromi pada formulator. p5 diseleksi jadi optimum untuk kestabilan larutan.
9istem buffer diseleksi agar mempunyai kapasitas adekuat untuk memperoleh p5
dengan range stabilitas untuk durasi umur produk. $apasitas buffer adalah kunci
utama situasi ini. (4)
4
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
5/30
BAB III
DEFINISI SA*EP MATA
".1 Definisi
9alep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok. ada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian yang khusus. 9ediaan dibuat
dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptis yang ketat dan lulus ujian
sterilitas. "ila bahan tertentu yang digunakan dalam formulasi tidak dapat disterilkan dengan
cara biasa maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat ujian sterilitas dengan
pembuatan secara aseptik. embuatan salep mata harus mengandung bahan atau campuran
bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin
masuk secara tidak sengaja bila !adah dibuka pada !aktu penggunaan> kecuali dinyatakan
lain dalam monografi atau formulanya sendiri sudah bersifat bakteristatik. (:,)
9alep mata pada umumnya tidak mengandung air dan mengandung minyak mineral
dan petrolatum putih sebagai bahan dasar yang dapat bervariasi proporsinya untuk mengatur
konsistensi dan suhu lelehnya. Aariasi dosis mungkin lebih banyak dari solusio (mungkin
tidak dengan suspensi). 9alep dapat mengganggu penglihatan dan biasa dibatasi untuk
penggunaan pada saat tidur. Obat bentuk ini popular pada dosis anak-anak dan pada
penggunaan postoperative. "ahan petrolatum dapat dibuat lebih mudah dicampur dengan air
dengan pemberian lanolin li
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
6/30
dalam air dapat digunakan untuk obat yang larut dalam air. "ahan dasar salep seperti ini
memungkinkan dispersi obat larut air yang lebih baik tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi
pada mata.(4)
".2 S#arat%S#arat Sediaan Sa+e( Mata9yarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sediaan berupa salep mata %
9alep mata dibuat dari bahan yang disterilkan diba!ah kondisi yang bernar-benar
aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi. 9terilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan
dosis yang sesuai dengan radiasi gamma. 9alep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk
mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya ketika
!adah terbuka selama penggunaan. "ahan antimikroba yang biasa digunakan adalahklorbutanol paraben atau merkuri organik.
9alep akhir harus bebas dari partikel besar. "asis yang digunakan tidak mengiritasi mata membiarkan difusi obat melalui
pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka !aktu
tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai.()
BAB I,
BA-AN PENA/ET PADA SEDIAAN OBAT TOPI)A* MATA
9ebagaimana yang telah dikatakan ada bahan untuk mencegah perkembangan
mikroorganisme yang mungkin terdapat selama penggunaan tetes mata. 'arutan untuk tetes
mata khusus yang paling banyak tetes mata dan yang lain menggunakan fenil merkuri nitrat
fenil etil alcohol dan ben8alkonium klorida.()
Obat topikal dapat mempengaruhi permukaan mata dengan beberapa cara. Obat danbahan penga!et (dan komponen lain yang terdapat dalam formulasi) dapat menyebabkan
6
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
7/30
toksisitas. =ungsi lapisan air mata yang sangat penting untuk kesehatan permukaan mata juga
dapat dipengaruhi. "eberapa obat dan penga!et dapat mengakibatkan reaksi inflamasi. 9elain
toksisitas reaksi alergi juga dapat timbul dari obat dan juga bahan dengan formulasi tertentu.
/lergi dapat timbul dari sebuah tetesan sedangkan toksisitas berhubungan dengan frekuensi
penggunaan dan dosis penggunaan. "eberapa obat dapat memiliki efek yang sinergis untuk
menimbulkan reaksi toksisitas. "ahan penga!et yang umum digunakan dalam obat tetes mata
adalah ben8alkonium klorida (biasa 1-16 mgDml). *oksisitas dapat terjadi pada sebagian
besar orang yang menggunakan obat tetes mata yang mengandung bahan penga!et ini. 5al
ini menjadi masalah pada orang yang menggunakan air mata buatan secara teratur. emikiran
ini menjadi petunjuk untuk pengembangan lubrikan mata yang tidak menggunakan bahan
penga!et dan bahan penga!et dengan toksisitas yang lebih rendah seperti purite dan sodium
perborat.()
$.1 Tanda dan 0ea+a
asien biasanya melaporkan rasa tersengat atau terbakar pada mata yang sakit dan
mata sering mengalami kekaburan pandangan jika terjadi epiteliopati kornea yang berat. Mata
ber!arna merah dan terjadi inflamasi dan mungkin terdapat fotofobia dan mata berair.()
ermukaan okuli mengalami inflamasi dengan injeksi konjungtiva. Mungkin dapat
terjadi ptosis yang ringan. "iasa terjadi konjungtivitis papiler !alau kadang juga dapatmuncul folikel dalam beberapa kasus. *oksisitas obat dapat menghambat penyembuhan dari
defek epitel yang sudah ada sebelumnya sehingga dapat terjadi ulkus. *oksisitas yang berat
dapat menyebakan kerusakan epitel.()
$.2 an0ka 3aktu (en#im(anan obat
&angka !aktu penyimpanan sediaan obat setelah !adahnya dibuka pertama kali.(1)
*abel &angka Caktu enyimpanan Obat
an0ka 3aktu (en#im(anan
*ablet D kapsul 2 tahun
9alep D pasta (tube) 2 tahun
9erbuk D tabur tahun
9uppositoria tahun
Bream D gel (tube) tahun
'arutan tetesan : bulan
9uspensi : bulan
Sa+e( mata 4 bu+an
9alep D pasta (pot) : bulan
Bairan untuk kulit : bulan
*etes telinga : bulan
*etes D semprot hidung 2 bulan
Bream (pot) 2 bulan
Tetes mata 1 bu+an
7
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
8/30
BAB ,
INDI)ASI OBAT TETES MATA DAN SA*EP MATA
*abel 6 Obat-Obat Mata *opikal
)e+as )om(osisi 5merk da0an06 )eteran0an
Dia0nostik
e!arnaan
fluorescein
9odium fluorescein Membantu dalam mendeteksi abrasi
permukaan kornea. 'epas kontak lensasebelum penetesan.
/nestesi roparacain hidroklorida 10@
*etracain 10@
$omponen aktif permukaan. asien tidak
boleh menggosok matanya selama kira-
kira 1 menit setelah ditetesi untuk
mencegah abrasi. &angan pernah
meresepkan untuk penggunaan ulangan.
Midriatikum
(dillator)
Obat penghambat kolinergik %
*ropicamide 10@ atau @
9iklopentolat hidroklorida 10@
@ atau [email protected] hidrobromida 6@
atau 0@.
Obat penstimulan adrenergik %
henilephrine hidroklorida 60@
atau 1@
ilatasi dengan cara melemahkan otot
spincter iris.
ilatasi dengan cara menstimulasi
muskulus dillator pupil.
Tera(i
ekongestan 7apha8olin hidroklorida 116@
henilephrin hidroklorida 16@
*etrahidro8alin hidroklorida
110@
apat dijual bebas. emberian sementara
ditujukan untuk memutihkan konjungtiva
le!at efek vasokonstriktor. enggunaan
jangka panjang dapat mengakibatkanrebound hiperemia.
8
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
9/30
ereda
konjungtivitis
alergi
7apha8olin D anta8olin drops
(Aasocon-/)
7apha8olin D pheniramin drops
(7aphcon-/ Opcon-/)
Bromolyn (Brolom)
emirolast (/lamast)
7edocromil (/locril)
'odoEamide (/lomide)
$etotifen (Faditor)
'evocabastine ('ivostin)
Olopatadine (atanol)
ijual bebas. Mendukung aksi
dekongestan efek anti histamin.
apat dijual bebas. Mempunyai efek anti
histamin.
Mencegah pelepasan mediator inflamasi.
9tabiliser sel mast.
/nti histamin D stabiliser sel mast.
9tabiliser sel mast.
"ertindak sebagai stabiliser sel mast dan
mengurangi kemotaksis eosinofil.
/nti histamin.
/nti histamin D stabiliser sel mast.
Golongan
/nti
Inflamasi
7on 9teroid
iclofenac (Aoltaren)
$etorolac (/cular)
=lurbiprofen (Ocufen)
enggunaan tersendiri mungkin tidak
cukup poten untuk mengontrol inflamasi
pada mata
ereda
9indrom
Mata $ering
ijual bebas pelumas tetes mata
Byclosporine / (estasis)
=ormulasi bebas bahan penga!et
seharusnya digunakan ketika kebutuhan
tetes mata lebih dari : kali sehari.
iberikan untuk meredakan penyakit
sindrom mata kering sedang ? berat yang
kronis. elatif mahal.
/ntibiotik +ritromicin
9ulfacetamide
/minoglikosida
=luoro
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
10/30
konjungtiva bulbi inferior. "eberapa kedipan akan menyebarkan lapisan air mata yang
sekarang nampak menembus kornea. Meskipun tidak ada komplikasi sistemik dalam
penggunaan fluorescein topikal komplikasi lokal yaitu kotornya kontak lensa karena
strukturnya yang berrongga. #ntuk mencegah tidak terjadinya pe!arnaan kontak lensa harus
terlebih dahulu dilepas sebelum fluorescein diteteskan. (6)
0..6 /nestesi
iantara anestesi topikal yang paling sering digunakan adalah propakain hidroklorida
10@ dan tetrakain 10@. enetesan satu tetes komponen membuat epitel kornea mati rasa
dalam !aktu 0 detik. /nestesi ini sangat berguna untuk memanipulasi rasa sakit pada
permukaan. Misalnya untuk mengambil benda asing pada permukaan kornea atau dalam
pelaksanaan tonometri. enggunaan anestesi juga memfasilitasi dalam pemeriksaan kornea
yang rusak atau irigasi saline karena trauma kimia yang mungkin saja sulit dikarenakan terasasakit. (6)
/nestesi yang diberikan secara topikal mengganggu ikatan intersel sehingga
menyebabkan peningkatan permeabilitas epitel kornea pada bahan obat (contoh % obat tetes
dilator). /nestesi topikal juga mengganggu metabolisme dan perbaikan pada epitel kornea
sehingga tidak dapat digunakan pada penghilang rasa sakit kronis.(6)
roparacaine (misal Opthaine Ophthetic) adalah anestesi topikal ester yang tersedia
dalam bentuk solusio 10@. Obat ini merupakan obat anestesi topikal dengan iritasi paling
sedikit memiliki onset sekitar 0 detik dan bertahan sekitar 61 menit. (6)"enoEinate adalah anestesi topikal ester yang tersedia dalam solusio 14@ dengan
fluorescein (=luress) untuk penggunaan pada tonometri. Obat ini memiliki onset dan durasi
mirip dengan proparacaine.(64)
*etracaine adalah anestesi topikal ester yang tersedia dalam solusio 10@. Obat ini
memiliki onset dan durasi yang lebih panjang dari proparacaine dan menyebabkan toksitas
epitel kornea lebih ekstensif.(64)
asien diberitahu untuk tidak menggosok matanya selama minimal 1 menit setelah
menerima anestesi mata topikal untuk mencegah abrasi kornea.(6)
/nestesi topikal mungkin menimbulkan alergi lokal atau sistemik tapi hal ini jarang.
Ini seharusnya tidak diresepkan untuk penggunaan ulangan oleh pasien karena toksik untuk
epitel kornea menghambat migrasi dan mitosis sel dan dapat menjadi ulser kornea dan scar
kornea yang permanen.(6)
0..2 Muskarinik10
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
11/30
0..2. irect-acting agonis
irect acting agonis topical memiliki 2 cara kerja.) ertama menyebabkan kontraksi dari spinkter iris tidak hanya menyebabkan
konstriksi pupil (miosis) tetapi juga mengubah hubungan anatomi iris dengan
lensa dan sudut ruangan.6) $edua menyebabkan kontraksi dari serat sirkular dari muskulus ciliaris
merelaksasi tegangan 8onula di lensa dan menyebabkan lensa berbentuk lebih
spheres (akomodasi). 'ensa juga mengalami perubahan posisi sedikit ke depan.2) $etiga menyebabkan kontraksi pada serat longitudinal dari muskulus siliaris
menyebabkan tekanan pada scleral spur (pembukaan pada trabekular mesh!ork)
dan meningkatkan pengaliran keluar cairan a
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
12/30
Menghambat secara irreversibel misalnya diisopropyl phosporofluoridate (=)
"ila fisostigmin (+serin) atau = diteteskan pada konjungtiva bulbi maka nyata terlihat
miosis hilangnya daya akomodasi dan hyperemia konjungtiva. Miosis terjadi cepat sekali
dalam beberapa menit dan menjadi maksimal setelah setengah jam. $embalinya ukuran
pupil ke normal dapat terjadi dalam beberapa jam (fisostigmin) atau beberapa hari sampai
seminggu (=). Miosis menyebabkan terbukanya saluran schlemm sehingga pengaliran
cairan mata lebih mudah maka tekanan intraokuler menurun terutama pada pasien
glaucoma. 5ilangnya daya akomodasi dan hyperemia konjungtiva tidak berlangsung lama
biasanya hilang jauh sebelum menghilangnya miosis. Miosis oleh obat golongan ini dapat
diatasi dengan atropine.(4)
*erapi dengan kolinesterase inhibitor sebaiknya tidak dikombinasi dengan kolinergic
agonis karena kombinasi obat ini kurang efektif dibanding pemberian salah satu obat saja.(4)
0..2.2 /ntagonis
/ntagonis muskarinik topikal seperti atropine bereaksi dengan reseptor muskarinik
post sinaps dan memblokir kerja dari asetikolin. Menyebabkan kelumpuhan dari spinkter iris
menyebabkan dilatasi pupil atau midriasis. Midriasis membantu pemeriksaan lensa badan
siliaris dan retina serta digunakan untuk terapi iritis karena mengurangi kontak antara
permukaan posterior iris dan anterior kapsula lensa mencegah terjadinya perlekatan iris-
lensa atau sinekia posterior.(4)
/ntagonis muskarinik juga melumpuhkan muskulus siliaris yang membantumeringankan nyeri yang berhubungan dengan iridocyclitis menghambat akomodasi untuk
refraksi yang akurat pada anak-anak dan mengobati blok siliaris glaukoma. /kan tetapi
penggunaan bahan siklopegik untuk mendilatasi pasien dengan glaukoma sudut terbuka
primer sering meningkatkan tekanan intraokuler secara dramatis khususnya pada pasien yang
membutuhkan miotikum untuk mengontrol tekanan. ianjurkan untuk menggunakan obat
short-acting dan memonitor tekanan pada pasien dengan kerusakan nervus optikus yang
parah.(4)
ada keadaan yang membutuhkan siklopegik seperti pengobatan pada iridosiklitis
atau koreksi refraktif pada akomodasi esotropia obat yang poten seperti atropin dan
skopolamin lebih dipilih. Calaupun efek siklopegik pada satu tetes atropin bertahan dalam
beberapa hari dua atau tiga tetes sehari mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan rasa nyeri
pada iritis. erlu dipikirkan untuk mengganti atropin jika muncul iritasi lokal dengan bengkak
dan maserasi dari kelopak mata dan hiperemi konjungtiva. $etika hanya midriasis yang
dibutuhkan untuk membantu diagnosa dan refraksi obat dengan efek residual sedikit lebih
12
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
13/30
dipilih karena menyebabkan kembalinya respon pupil lebih cepat dan kemampuan membaca.
(4)
/bsorpsi sistemik pada antagonis muskarinik topikal dapat menyebabkan dose-related
toksisitas terutama pada anak ?anak yang dosisnya didistribusi pada masa tubuh yang lebih
kecil. $emerahan panas takikardi dan bahkan delirium dapat terjadi dari kombinasi efek
perifer dan sentral. $asus-kasus sedang mungkin hanya memerlukan penghentian
penggunaan obat tetapi pada kasus berat dapat diobati dengan fisostigmin subkutan 160 mg
setiap 0 menit sampai gejala mereda. =isostigmin digunakan sebab dapat menembus blood
brain barrier.(4)
+fek sistemik atropin memblokir refleks okulokardiak refleks bradikardi terkadang
muncul pada operasi mata dengan manpulasi konjungtiva bola mata atau muskulus
ekstraokuler. efleks ini juga dapat dicegah pada aferen dengan anestesi retrobulbar.(4)
0..4 /drenergik
"eberapa obat mata mempengaruhi aktivitas dari reseptor adrenergik di sinaps pada
sistem saraf perifer. eseptor?reseptor tersebut dapat ditemukan pada tempat?tempat sebagai
berikut % Membran sel pada muskulus dilator iris palpebra superior epitel dan processus
siliaris trabekular mesh!ork dan otot polos pada pembuluh darah okuler. (didukung
oleh serat otonom postganglion dari ganglion cervical superior) *erminal presinaps dari saraf simpatis dan parasimpatis dimana terdapat aksi
feedback inhibitor.(4)
/bsorpsi sistemik pada reseptor adrenergik mata biasanya cukup untuk menyebabkan efek
sistemik yang bermanifestasi pada sistem kardiovaskuler bronchial dan otak. Masih banyak
hal-hal yang harus dibuktikan tentang mekanisme adrenergik pada obat mata yang sekarang
digunakan dan juga yang sedang diteliti.(4)
0..4. H adrenergic
a) irect acting H adrenergic agonis
enggunaan klinis primer pada direct acting H adrenergic agonis sepertiphenylephrine adalah menstimulasi muskulus dilator pada iris untuk membuat midriasis.
/kan tetapi inervasi parasimpastis pada muskulus sphinkter iris lebih kuat dari muskulus
dilator sehingga dilatasi yang didapt melalui phenylephrine saja dapat dilampaui pada refleks
cahaya pupil pada saat oftalmoskopi.(4)
/bsorpsi sistemik dari phenylephrine dapat meningkatkan tekanan darah. +fek ini
memiliki arti klinis penting jika pasien adalah seorang bayi atau memiliki sensitivitas
abnormal terhadap H agonis yang dapat menimbulkan hipotensi ortostatik. "ahkan dengan
13
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
14/30
dosis phenylephrine yang lebih rendah (60@) bayi dapat mengalami peningkatan tekanan
darah.(4,)
b) Indirect acting adrenergic agonis
/praclonidine hydrochloride adalah adrenergic agonis yang menghambat pelepasan
norephinephrine dari terminal syaraf. Obat ini mengurangi produksi a
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
15/30
intraokuler tetapi bloker lebih disukain pasien karena tidak menimbulkan miosis maupun
spasme akomodasi sehingga tidak mengganggu penglihatan.(4)
0..0 /nti 5istamin
$ombinasi napha8olin dan anta8olin atau pheniramin tetes tersedia sebagai O*B
perbaikan untuk kemerahan dan gatal yang dihubungkan dengan konjungtivitis alergi cuaca.
9elain sebagai dekongestan juga memiliki efek sebagai anti histamin. 9tabilisator sel mast
cromolyn pemirolast (/lamast) nedocromil (/locril) lodoEamide (/lomide) dan
Olopatadin (atanol) mencegah pelepasan mediator inflamasi dan diberikan secara terus
menerus untuk pencegahan simptom alergi. $etotifen (Faditor) bertindak sebagai stabilisator
dan anti histamin mengurangi terjadinya kemotaksis eosinofil.(6)
0..: Golongan /nti Inflamasi
16 Anti Inf+amasi Non Steroid
=lurbiprofen (Ocufen) adalah obat topikal mata 79/I komersial yang pertama.$etika diberikan sebelum operasi membantu menurunkan konstriksi pupil yang disebabkan
prostaglandin yang mengganggu pada operasi katarak ekstrakapsuler.(4)
iclofenac (Aoltarent) adalah contoh 79/I topikal yang lain. Obat ini mendapat
persetujuan =/ untuk profilaksis postoperatif dan pengobatan inflamasi okuler dan juga
berhasil mencegah dan mengobati cystoid macular edema ( BM+).(4)
26 Anti Inf+amasi Steroid
9teroid diberikan topikal untuk mencegah atau menekan penolakan pada kornea graft
filter bleb scarring dan imun atau trauma iritis dan uveitis. ada jaringan glukokortikoid
menghambat atau menekan hipertermi kongesti vaskular edema dan nyeri pada inflamasi
baik oleh karena trauma (fisik mekanik kimia) infeksi atau imunologik.(4)
Glukokortikoid dapat menyebabkan beberapa efek samping pada mata dan bagian
tubuh yang lain. $omplikasi pada mata meliputi % Glaukoma $atarak subcapsular posterior +ksaserbasi infeksi bakteri dan virus ( khususnya herpes) melalui supresi imun
tosis Midriasis 9kleral melting /tropi kelopak mata(:)
0..3 /ntibiotik
9ulfacetamide solusio (1@-21@) mempenetrasi kornea dengan baik. Organisme
rentan termasuk 9.pneumoniae B.diphtheriae 5 influen8a actinomyces dan B.trachomatis.
Iritasi lokal gatal edema periorbital dan rasa tersengat adalah efek samping yang umum
pada pemberian topikal. ada preparat sulfonamide reaksi sensitivitas yang berat seperti
toksik epidermal nekrolisis dan 9teven-&ohnson syndrome telah dilaporkan.(4)
15
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
16/30
*etrasiklin merupakan antibiotik bakteriostatik broad spektrum aktif mela!an banyak
bakteri gram positif dan negatif dan juga mela!an rickettsia Mycoplasma pneumoniae dan
Bhlamydiae. *etapi banyak strain $lebsiella dan 5. influen8ae dan semua strain roteus
vulgaris dan . aeruginosa resisten. *etrasiklin sulit larut dalam air tapi larut dalam tetes mata
yang mengandung minyak mineral> ini menembus epitel kornea dengan baik.(4)
Bhloramphenicol mempenetrasi epitel kornea dengan baik pada terapi topikal dan
menembus barier darah okuler ketika diberikan secara sistemik. *etapi penggunaan obat ini
terbatas karena menyebabkan anemia aplastik. Calaupun sebagian besar kasus anemia
muncul pada pemberian secara oral beberapa telah dihubungkan dengan pemberian
perenteral dan bahkan terapi topikal.(4)
Gentamicin tobramicin kanamycin dan amikacin memiliki kerja anti bakteri
mela!an aerobic basil gram negative seperti .mirabilis .aerugenosa $lebsiella+nterobacter dan 9erratia. Gentamicin dan tobramicin aktif mela!an 9.aureus dan
epidermidis. $anamisin pada umumnya kurang efektif dari antibiotic lain dalam mela!an
basil gram negatif.(4)
=luoro
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
17/30
Golongan imunomodulator cyclosporine / (estasis) sekarang ada sebagai pengobatan
topikal dan mungkin mempengaruhi penyebab dasar patologi inflamasi dari sindrom mata
kering dan meredakan pasien dengan penyakit sindroma mata kering sedang ke berat. (6)
&.2 Pen00unaan Obat To(ika+ Pada Trauma Tembus Mata$eadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang ga!at darurat dan harus
segera mendapat pera!atan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti % (2)
- Infeksi
- 9iderosis kalkosis dan oftalmika simpatika
ada setiap tindakan bertujuan untuk %
- Mempertahankan bola mata
- Mempertahankan penglihatan
ada setiap keadaan harus dilakukan usaha untuk mempertahankan bola mata bila
masih terdapat kempuan melihat sinar atau ada proyeksi penglihatan. "ila terdapat benda
asing maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut. (2)
/pabila jelas tampak ruptur bola mata maka manipulasi lebih lanjut harus dihindari
sampai pasien mendapat anestesia umum. 9ebelum pembedahan jangan diberi obat
sikloplegik atau antibiotik topikal karena kemungkinan toksisitas pada jaringan intraokular
yang terpajan.(6)
BAB ,I
EFE) SAMPIN OBAT MATA TOPI)A*
17
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
18/30
Obat-obat mata dapat menimbulkan reaksi okuler dan sistemik dan obat-obat
sistemik dapat menimbulkan efek samping pada mata. enga!et dalam obat mata mungkin
juga bisa menimbulkan efek samping.
4.1 Efek sam(in0 oku+er*abel 2 +fek 9amping Okuler
o+on0an Efek Sam(in0
Anestetik +oka+
"utakain propakain
tetrakain
eaksi alergi kekeruhan kornea melambatnya penyembuhan
luka kornea iritis.
Antibiotik
*etrasiklin
7eomisin
eaksi alergi perubahan !arna kornea.
eaksi alergi konjungtivitis folikularkeratitis.
Antiko+iner0ik
9iklopentolat
tropikamid
Glaukoma sudut tertutup penglihatan kabur fotofobia.
Antiko+inesterase
emecarium
echothiopate
isoflurophate
9pasme akomodatif katarak depigmentasi palpebra kista iris
obstruksi aliran lakrimal.
Anti inf+amasi
$ortikosteroid $atarak infeksi kornea melambatnya penyembuhan luka kornea
glaukoma.
Anti 0+aukoma
'atanoprost "ertambahnya pigmen iris bulu mata memanjang dan bertambah
gelap tumbuhnya bulu mata baru uveitis anterior.
Anti7ira+
IdoEuridin trifluridin
vidarabin
seudopemfigoid sikatrikal keratitis obstruksi aliran lakrimal.
8 adrener0ik b+oker
*imolol "lefarokonjungtivitis anestesi kornea diplopia mata kering
keratitis ptosis.
Parasim(atomimetik
ilokarpin 9pasme akomodatif pseudopemfigoid sikatrikal kornea berkabut
(gel) miopia alasi retina.
Baan Pen0a3et
"en8alkonium
klorida phenil
mercuri nitrat
thimerosal
eaksi alergi kekeruhan kornea keratitis.
Sim(atomimetikipiverin epinefrin eaksi alergi glaukoma sudut tertutup konjungtivitis folikular
18
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
19/30
pseudopemfigoid sikatrikal edema makula kistoid> perubahan
!arna kornea konjungtiva dan lensa kontak lunak> obstruksi
aliran lakrimal.
4.2 Efek sam(in0 sistemik*abel 4 +fek 9amping 9istemik
o+on0an Efek Sam(in0
Anestetik +oka+
"enoEinate
propakain tetrakain
eaksi alergi reaksi anafilaktik konvulsi lemah (faintness)
hipotensi pingsan.
Antibiotik
$loramfenikol
9ulfacetamide
sulfameti8ole
sulfisoEa8ole
*etrasiklin
epresi sumsum tulang termasuk anemia aplastik gejala GI
=otosensitivitas 9teven &ohnson sindrom
=otosensitivitas perubahan !arna kulit
Antiko+iner0ik
/tropin homatropin
skopolamin
9iklopentolat
tropikamid
ermatitis mulut keringgelisah demam flushing halusinasi
psikosis takikardi haus
/mnesia ataksia konvulsi disorientasi disartria demam.
Antiko+inesterase9
+on0 a:tin0emecarium
echothiopate
isoflurophate
$ram abdomen diare fatigue mual rinorea berat badan
menurun
Antiko+inesterase9
sort a:tin0
7eostigmin
fisostigmin
$ram abdomen depigmentasi diare muntah
Anti inf+amasi$ortikosteroid Bushing sindrom eksogen
8 adrenose(tor
b+oker
timolol betaEolol
levobunolol
metipranolol
carteolol
/sma bradikardi aritmia jantung depresi dispnea pusing
halusinasi impoten miastenia psikosis
Parasim(atomimetik
$arbakol pilokarpin $ram abdomen diare hipotensi hipersaliva tremor mual sesak
rinorea pelo berkeringat muntah rasa lemah
19
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
20/30
9impatomimetik
+fedrin epinefrin
hidroEyamfetamin
fenilefrin
/ritmia jantung hipertensi palpitasi perdarahan
subarakhnoidtakikardi
BAB ,II
;ARA PEMA)AIAN OBAT
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
21/30
minta pasien menyeka dengan hati-hati cairan yang keluar dari mata dengan tisu. $alau perlu
sarankan pasien untuk tetap menutup mata selama beberapa detik sambil menunggu sensasi
terbakar tersebut menghilang. /lternatif lain yaitu meneteskan obat dengan teknik satu tangan
dengan cara menggunakan jari kelingking D jari manis untuk menarik kelopak mata ba!ah
kemudian obat tersebut diteteskan. (3)
9aat diindikasikan pada penetesan obat dilakukan pembuntuan saluran. Mintalah
pada pasien untuk menutup mata dan meletakkan jari tangan ke saccus nasolakrimalis
kanalikuli atas dan ba!ah dan medial dari ligamen palpebra cantus medial. "erikan tekanan
yang tepat untuk menekan saccus lakrimalis dengan tulang nasolakrimalis selama menit.
'akukan hal tersebut untuk tiap masing-masing mata yang diteteskan obat. asien juga bisa
disarankan untuk membuntu salurannya sendiri secara bilateral dengan cara menjepitkan jari
tangannya sendiri yaitu ibu jari dan jari telunjuk ke hidung setelah menutup mata. $emudian
perintahkan pasien untuk menutup mata selama 2 menit tergantung dari penetesan obat tetes
mata. 5al ini akan mengurangi jumlah cairan yang dipompakan ke sistem nasolakrimalis
melalui gerakan kelopak mata dan musculus orbicularis oculi.(3)
ada beberapa pasien kadang timbul kecemasan dikarenakan akan ditetesi air mata
sehingga timbul blefarospasme yang membuat penetesan ke kantong konjungtiva tersebut
menjadi sulit. emegangan yang kuat diperlukan untuk membuka kelopak mata atas dan
ba!ah. #ntuk meneteskan obat tetes mata pada mata kanan dengan teknik ini gunakan ibujari kiri untuk memegang kelopak mata atas. Gunakan jari kelingking D jari manis tangan
kanan yang memegang botol untuk menarik kelopak mata ba!ah. 9etelah pasien melihat ke
atas pencet botol untuk meneteskan obat ke dalam cekungan pada kelopak mata ba!ah.(3)
3..4 $ontraindikasi D komplikasi
emeriksa harus mengetahui kontraindikasi dalam penggunaan obat yang diberikan
kepada pasien. ;ang menjadi kontraindikasi dalam pemberian obat dapat berupa alergi obat
interaksi antar obat kondisi sistemik tertentu dan pertimbangan anatomi mata pasien.
erhatikan jangan sampai ujung penetes menyentuh bulu mata kelopak mata permukaan
konjungtiva atau air mata pasien yang dapat menimbulkan kontaminasi pada isi botol obat.(3)
9angat jarang sekali pada pasien untuk terjadi sinkop vasovagal pada penetesan obat.
"ila hal ini terjadi perlu diberikan pertolongan pertama pada pasien. (3)
Bara pemberian tetes mata menurut C5O %. Buci tangan.6. &angan menyentuh lubang penetes.2. *engadahkan kepala.4. *arik kelopak mata ba!ah ke ba!ah agar terbentuk semacam cekungan.
0. ekatkan alat penetes sedekat mungkin ke cekungan tanpa menyentuhnya atau
menyentuh mata.21
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
22/30
:. *eteskan obat sebanyak yang dianjurkan ke dalam cekungan.3. ejamkan mata selama kira-kira 6 menit. &angan memejamkannya terlalu kuat.. "ersihkan kelebihan cairan dengan kertas tisu.,. &ika menggunakan lebih dari satu jenis obat tetes mata tunggu sedikitnya 0 menit
sebelum meneteskan obat tetes mata berikutnya.1. Obat tetes mata mungkin menimbulkan rasa terbakar tetapi ini hanya akan
berlangsung beberapa menit. &ika terasa lebih lama tanyakanlah kepada dokter.(0)
Gambar Bara emberian *etes Mata ada e!asa Menurut C5O
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
23/30
memberikan perla!anan setelah berhasil meneteskan obat pada satu sisi mata diperlukan
teknik dengan bantuan keluarga.(3)
3.6.6 eralatan
Obat tetes mata yang akan digunakan tisu !ajah.(3)
3.6.2 *eknik
;akinkan keluarga pasien bah!a perla!anan anak biasanya dikarenakan kecemasan
anak. Bek kembali label dari botol obat untuk memastikan obat yang diambil merupakan obat
yang benar. 9etelah memastikan obat tersebut benar bukalah penutupnya. 9andarkan anak
tersebut pada kursi pemeriksaan. Mintalah kepada keluarga pasien untuk menyilangkan
tangan diatas pahanya dan memegang dengan kuat. *ergantung dari ukuran anak keluarga
pasien juga dapat menggunakan tangannya yang bebas untuk memegangi kaki anak tersebut.
(3)
#ntuk mengatasi blepharospasme pada anak bukalah dengan kuat kelopak mata atasdan ba!ah. Gunakan tangan kiri untuk memegang dahi anak agar tidak bergerak dan ibu jari
untuk memegangi kelopak mata atas anak. Gunakan jari kelingking D jari manis tangan kanan
yang memegang botol obat untuk menarik kelopak mata ba!ah pencet botol dan teteskan
obat ke cekungan pada kelopak mata ba!ah. *eteskan ke kedua mata secepat mungkin. 9eka
tetesan obat yang keluar dari mata dengan tisu. (3)
engan perla!anan berlebihan dari anak kecil sangatlah membantu bila ada
pendamping yang memegangi kepala anak tersebut. Bara lain bisa juga dengan memegang
tangan anak yang diletakkan di samping kepala untuk membantu menahan kepala agar tidak
banyak bergerak selama obat diteteskan. 9elain itu juga dengan memegangi kaki anak dapat
mencegah keinginan anak untuk menendang. 9ang anak juga bisa didudukkan dan dipegangi
dalam pangkuan orang de!asa.(3)
ada anak-anak penyumbatan saluran bisa dibutuhkan untuk mengurangi absorbsi
sistemik tapi tidak dapat dikerjakan bila anak tidak mau diam. #ntuk menyumbat saluran
pada penetesan obat tetes mata tahan jari tangan dengan tepat di saccus nasolakrimalis
kanalikuli atas dan ba!ah dan medial dari ligamen palpebra cantus medial saat mata anak
tertutup. "erikan tekanan yang tepat untuk menekan saccus lakrimalis dengan tulang
nasolakrimalis selama menit. 'akukan hal ini pada tiap mata saat obat diteteskan. Bara lain
bisa juga dengan meminta pada keluarga pasien yang sudah mencuci tangan untuk
menyumbat saluran.(3)
3.6.4 $ontra Indikasi D $omplikasi
emeriksa harus mengetahui kontraindikasi dalam penggunaan obat yang diberikan
kepada pasien. ;ang menjadi kontraindikasi dalam pemberian obat dapat berupa alergi obat
interaksi antar obat kondisi sistemik tertentu dan pertimbangan anatomi mata pasien. 5al ini
penting atas pertimbangan anak-anak yang memiliki berat badan yang lebih ringan.23
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
24/30
erhatikan jangan sampai ujung penetes menyentuh bulu mata kelopak mata permukaan
konjungtiva atau air mata pasien yang dapat menimbulkan kontaminasi pada isi botol obat.
iskusikan dengan keluarga anak simptom-simptom dari toksisitas sistem saraf pusat dari
pemberian obat golongan long acting antikolinergik seperti siklopentolate atau atropin.(3)
erhatikan bah!a anak sudah dipegang dengan tepat. ada keadaan blepharospasme
pemegangan kelopak mata diperlukan tapi hal ini tidak berpengaruh pada penetesan obat
mata. 5al ini disebabkan sangat sulit untuk membuka kelopak mata anak sambil meneteskan
obat. Bara mudahnya yaitu dengan meneteskan obat pada cantus medial. Bairan tersebut akan
merembes masuk ke konjungtiva. (3)
9angat jarang sekali pada anak-anak untuk terjadi sinkop vasovagal pada penetesan
obat. "ila hal ini terjadi perlu diberikan pertolongan pertama pada pasien. (3)
emberian tetes mata pada anak-anak menurut C5O%. "aringkan anak terlentang dengan kepala lurus.6. Mintalah si anak untuk memejamkan matanya.2. *eteskan sejumlah obat yang dianjurkan ke sudut mata.4. &aga agar kepala tetap lurus.0. "ersihkan cairan yang berlebihan.(0)
Gambar 6 Bara emberian *etes Mata ada /nak Menurut C5O
24
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
25/30
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
26/30
elepasan kelopak mata ba!ah akan menyebabkan salep keluar dalam jumlah sedikit.
#ntuk mengurangi keluarnya salep pada saccus konjungtiva perlahan pegang bulu mata
kelopak mata atas dengan ibu jari dan telunjuk satu tangan sementara pasien melihat ke atas.
erintahkan pasien untuk menutup kelopak mata perlahan sementara itu angkat kelopak mata
atas menutupi salep yang keluar hingga margin kelopak mata menyatu. (3)
3.2.4 $ontraindikasi
emeriksa harus mengetahui kontraindikasi dalam penggunaan obat terutama salep
yang diberikan kepada pasien termasuk alergi bahan obat interaksi antar obatdan lain-lain.
erhatikan jangan sampai ujung tube menyentuh bulu mata kelopak mata permukaan
konjungtiva atau air mata pasien yang dapat menimbulkan kontaminasi pada isi botol obat.(3)
&ika dalam jumlah banyak salep yang dioleskan keluar saat menutup kelopak
matanya pemeriksa bisa mengulangi pemberian salep sebelum matanya ditutup perban.
#ntuk melakukannya hapus perlahan salep yang keluar dari permukaan kelopak mata saat
mata pasien menutup. 9isa salep pada kelopak mata akan membuat pemegangan kelopak
mata ba!ah yang licin menjadi sulit saat pemberian obat kembali. (3)
&ika pemegangan kelopak mata atas digunakan untuk mengurangi jumlah salep yang
keluar saat menutup mata perhatikan agar jangan sampai kelopak mata ba!ah tertindih
dengan kelopak mata atas. 5al ini membuat terperangkapnya bulu mata ba!ah sehingga ada
kontak dengan mata yang ditutup perban. (3)
emberian salep mata menurut C5O%. Buci tangan.6. &agalah agar ujung tube salep mata tidak menyentuh apapun.2. *engadahkan kepala sedikit.4. egang tube dengan satu tangan dan tarik kelopak mata ba!ah ke ba!ah dengan
tangan yang lain untuk membentuk cekungan.0. ekatkan tube sedekat mungkin ke cekungan.:. "ubuhkan salep sejumlah obat yang dianjurkan.3. ejamkan mata selama 6 menit.. 9eka sisa salep dengan kertas tisu.,. "ersihkan ujung tube dengan tisu lain.(0)
Gambar 2 Bara emberian 9alep Mata Menurut C5O
26
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
27/30
BAB ,III
)ESIMP=*AN
Mayoritas obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi kelainan mata bekerja antara
lain dengan meniru atau memblokir kerja dari neural atau humoral transmitter. Intervensi
secara farmakologi pada umumnya bekerja dengan memanipulasi efek fisiologis. *erdapat
tiga rute pemberian obat pada mata yaitu injeksi secara langsung pemberian melalui sistemik
dan aplikasi secara topikal.
*etes mata adalah sediaan steril yang beru pa larutan atau suspensi yang digunakan
dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata.
9ebagian besar obat mata diberikan dalam bentuk obat tetes mata. engan cara pemberian
ini konsentrasi yang adekuat dapat tercapai pada segment anterior tanpa menimbulkan efek-
efek yang tidak diinginkan pada sistem tubuh yang lain. $arena !aktu kontak obat tetes mata
cukup pendek daya perpindahan dari cairan air mata menuju ke kornea sangat penting.
9yarat-syarat dalam sediaan larutan mata adalah ketelitian dan kebersihan dalam
penyiapan larutan sterilitas akhir dari collyrium dan kehadiran bahan antimikroba yang
efektif isotonisitas dari larutan dan p5 yang sesuai.
27
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
28/30
9alep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang
cocok. 9alep mata pada umumnya tidak mengandung air dan mengandung minyak mineral
dan petrolatum putih sebagai bahan dasar. asar salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi
mata. Aaselin merupakan dasar salep mata yang banyak digunakan.
9yarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sediaan berupa salep mata yaitu dibuat dari
bahan yang disterilkan sterilisasi terminal dari salep akhir mengandung bahan yang sesuai
atau campuran bahan untuk mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme
harus bebas dari partikel besar dan basis yang digunakan tidak mengiritasi mata.
Obat dan bahan penga!et dapat menyebabkan toksisitas. 9elain toksisitas reaksi
alergi juga dapat timbul dari obat dan juga bahan dengan formulasi tertentu. "eberapa obat
dan penga!et dapat mengakibatkan reaksi inflamasi. "ahan penga!et yang umum digunakan
dalam obat tetes mata adalah ben8alkonium klorida.Obat tetes mata dapat disimpan bulan setelah dibuka dan obat salep mata dapat
disimpan selama : bulan setelah dibuka.
Indikasi penggunaan obat tetes mata yaitu sebagai pe!arnaan fluorescein anestesi
muskarinik adrenergik anti histamin anti inflamasi antibiotik anti virus anti fungal dan
lubrikan mata.
Bara pemakaian obat tetes mata dan salep mata yaitu dengan cara menurut C5O.
28
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
29/30
BAB I>
PEN=T=P
*ugas baca ini kami buat sebagai salah satu tugas selama melaksanakan kepaniteraan
Muda di "agian Ilmu $esehatan Mata di 9/' dr. /M+'/7 9urabaya. Isi tugas baca ini
meliputi bermacam-macam sediaan obat mata yang kami fokuskan kepada penggunaan tetes
mata dan salep mata berupa isi obat indikasi obat efek samping dan cara pemberian obat.
$ami berharap tugas baca ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya rekan-rekan
seja!at dokter muda. /khirnya kami menyadari tugas baca ini masih memiliki banyak
kekurangan oleh karena itu kami tetap mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan.
DAFTAR P=STA)A
. /.. Gennaro (,,1). Remingtons Pharmaceutical Sciences 18th Edition.
ennsylvania %Mack ublishing Bompany.
6. "radford Bynthia / (6114). Basic Ophthalmology 8th Edition. #9/% /merican
/cademy Of Ophthalmology.
29
-
5/20/2018 65896503 Isi Tugas Baca
30/30
2. Basser 'inda. =ingeret Murray. Coodcome 5.*ed (,,3). Atlas Of Primary
Eyecare Procedures 2nd edition. #nited 9tates of /merica% *he McGra!-5ill
Bompanies.
4. Bibis Gerhard Cdkk (611). Fundamentals and Principles Of Ophthalmology
Section 2. 9an =ransisco% *he =oundation Of *he /merican /cademy Of
Ophthalmology.
0. e Aries *GM. 5enning 5. 5oger8eil 5A. =resle /. (,,4). Pedoman
Penulisan Resep. "andung % I*".
:. itjen OM (,3,).Farmaope !ndonesia" Edisi !!!. &akarta % epkes I.
3. 5opkins Graham. earson ichard (6113). Ophthalmic #rugs$ #iagnostic And
%herapeutic &ses 't hedition. "utter!orth 5einemann +lsevier.
. &enkins G.'. (,:,). Sco(illes$%he Art of )ompounding. #9/ % "urgess ublishingBo.
,. 9yarif /mirdr. 9$M 9p=$. dkk (6113).Farmaologi dan %erapi Edisi e '. &akarta
% Gaya "aru.
1. *an 5* rs. ahardja $irana rs. (611). O*at+O*at Sederhana untu ,angguan
Sehari+hari. &akarta% *. +leE Media $omputindo.
. 7uijts udy MM/.(,,0). Ocular %o-icity of !ntraoperati(ely &sed #rugs And
Solutions. 7e! ;ork % $ugler ublications.
6. Aaughan .(6116). ,eneral Ophthalmology 1. Edition. &akarta % Cdya Medika.2. Ilyas 9.(,,).!lmu Penyait /ata edisi 0. &akarta> =$-#I.
30